Anda di halaman 1dari 23

METODOLOGI SURVEI RDTR

Pengumpulan Data
Untuk keperluan pengenalan karakteristik BWP dan penyusupan rencana pola ruang dan
rencana struktur ruang, dilakukan pengumpulan data primer dan data sekunder. Proses ini dapat dibagi
dalam 2 (dua) yaitu pengumpulan data dan informasi untuk RDTR dan data dan informasi untuk PZ.

a. Data dan Informasi untuk RDTR


Untuk keperluan pengenalan karakteristik BWP dan penyusunan rencana pola ruang dan
rencana jaringan prasarana BWP, dilakukan pengumpulan data primer dan data sekunder, meliputi:

1) Data primer, terdiri atas:


a) Penjaringan aspirasi masyarakat, termasuk pelaku usaha dan komunitas adat serta informasi
terkait potensi dan masalah penataan ruang yang didapat melalui metode kuisioner online
yang dapat diakses publik dan wawancara orang per orang pada saat survei lapangan. (Isi
kuisioner dan wawancara dapat dilengkapi oleh Kak Irsil)
b) Pendataan jenis dan karakteristik bangunan eksisting,
Bertujuan untuk mengidentifikasi kelas bangunan, jenis kegiatan pada objek bangunan, nama
kegiatan pada objek bangunan, skala pelayanan (untuk kelas sarana pelayanan umum dan
perdagangan jasa), konstruksi bangunan, desain bangunan, dan jumlah lantai bangunan yang
dilakukan secara spasial. Pendataan ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi android pada
format shapefile (shp) dengan atribut yang sudah ditentukan terlebih dahulu yang terintegrasi
dengan citra satelit resolusi tinggi terbaru, sehingga memudahkan dalam pendataan
dilapangan dan dapat terintegrasi langsung dengan foto/dokumentasi bangunan yang perlu
didokumentasikan serta memudahkan dalam manajemen basis data survei.

Gambar xxx. Gambaran Oprasional Penggunaan Aplikasi Android pada Survei Bangunan

Data hasil pendataan ini dapat digunakan untuk analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang
saat ini berkembang dan mungkin akan berkembang di masa mendatang pada lahan terbangun
dan analisis kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zona/sub zona (karakteristik kegiatan,
fasilitas penunjang dll). Form survei pendataan bangunan dan daftar kegiatan bangunan yang
digunakan dalam pendataan ini dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
c) Pendataan jenis guna lahan, toponimi dan dampak kegiatan eksisting,
Bertujuan untuk mengidentifikasi jenis guna lahan, toponimi diluar bangunan dan dampak
kegiatan. Informasi yang akan diperoleh dalam pendataan ini adalah tema guna lahan, Jenis
guna lahan, nama objek guna lahan, dampak ekonomi, dampak sosial, dampak lingkungan, dan
dampak lalu lintas. Sama halnya dengan pendataan karakteristik bangunan, pendataan ini
menggunakan aplikasi android yang terintegrasi dalam pelaksanaannya. Pendataan ini lebih
fleksibel dari pendataan bangunan dengan cakupan seluruh wilayah perencanaan dan
memungkinkan untuk observasi kegiatan bangunan yang dinilai memiliki dampak kegiatan.
Survey toponimi adalah mendata objek-objek baik alam maupun bangunan yang terlihat pada
citra satelit resolusi tinggi untuk keperluan pembuatan peta dasar 1:5.000. Terkait identifikasi
toponimi nantinya akan dilakukan penggabungan hasil survei pendataan kegiatan bangunan
(area terbangun) dan survei jenis guna lahan (area tidak terbangun dan terbangun), adanya
pemisahan jenis survei ini untuk memudahkan dalam memanajemen proses survei di
lapangan. Adapun pendataan ini menitikberatkan pada penggunaan lahan, bukan pada
toponimi sehingga dapat memberikan informasi yang baik dan lengkap terkait perumusan
peraturan zonasi nantinya. Data hasil pendataan ini dapat digunakan untuk analisis sistem
penggunaan lahan, analisis karakteristik peruntukan, zona atau sub zona berdasarkan kondisi
yang diharapkan dari kondisi eksisting, analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini
berkembang dan mungkin akan berkembang di masa mendatang pada lahan terbangun dan
belum terbangun, analisis kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zona/sub zona, analisis
dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona, analisis karakteristik spesifik
lokasi, dan analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan
kondisi yang ada di lapangan, serta ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan (ketetntuan
ITBX). Form survei dan daftar jenis guna lahan, toponimi dan dampak kegiatan eksisting yang
digunakan dalam pendataan ini dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.

d) Observasi zonasi eksisting dan konflik pemanfaatan ruang,


Untuk mengetahui zonasi eksisting dalam wilayah perencanaan dilakukan dengan pendataan
intensitas pemanfaatan ruang eksisting, pendataan tata bangunan eksisting, dan pendataan
kegiatan/penggunaan lahan terhadap perizinan yang sudah terbit. Informasi pendataan
intensitas pemanfaatan ruang terdiri dari kegiatan/guna lahan, luas persil lahan (ha), luas persil
bangunan (ha), koefesien dasar bangunan eksisting, koefesien lantai bangunan eksisting,
koefesien daerah hijau (%), koefesien tapak bangunan, koefesien tapak basement, luas blok
sampling (ha), jumlah rumah pada blok sampling (unit), kepadatan rumah (unit/ha), dan
koefesien wilayah terbangun. Informasi pendataan tata bangunan eksisting terdiri dari fungsi
bangunan, nama jalan, fungsi jalan, lebar jalan/rumija (ha), tinggi bangunan, garis sempadan
bangunan (m), jarak bebas samping (m), jarak bebas belakang (m), dan jarak bebas antar
bangunan (m). Sedangkan observasi konflik pemanfaatan ruang diidentifikasi dengan
membandingkan kesesuaian kegiatan/penggunaan lahan terhadap izin yang sudah terbit pada
suatu objek pemanfaatan lahan dengan informasi yang akan diidentifikasi adalah
kegiatan/penggunaan lahan, jenis perizinan, tahun perizinan, kesesuaian izin, dan
permasalahannya. Data hasil observasi ini dapat digunakan untuk analisis gap antara kualitas
peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi yang ada di lapangan, serta
ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan (ketetntuan ITBX). Form survei yang digunakan
dalam pendataan ini dapat dilihat pada Lampiran 5.
e) Pendataan jaringan sarana prasarana eksisting,
Pendataan jaringan ini mengidentifikasi jaringan eksisting yang ada dalam wilayah
perencanaan yang bertujuan untuk mengetahui sistem struktur ruang eksisting, sarana
prasarana minimal, dan kebutuhan sarana dan parasarana dalam perencanaan nantinya.
Adapun informasi yang akan diperoleh adalah kelas jaringan, jenis jaringan, nama jaringan,
kondisi jaringan. Sedangkan khusus untuk jaringan jalan akan dilakukan pendataan secara
mendetail terkait konstruksi jalan, lebar badan jalan, lebar bahu kanan jalan, lebar bahu kiri
jalan, lebar drainase kanan jalan, dan lebar drainase kiri jalan. Klasifikasi jaringan yang akan
diidentifikasi mengacu pada Permen ATR No. 16 tahun 2018 yang dijabarkan pada Lampiran 7,
sedangkan form survei disajikan pada Lampiran 6.

2) Data sekunder, terdiri atas:


a) Peta dengan ketelitian minimal 1:5.000 terdiri atas:
(1) peta dasar rupa bumi skala minimal 1:5.000;
(2) peta geomorfologi, peta geologi, peta topografi, serta peta kemampuan tanah;
(3) peta penatagunaan tanah, meliputi:
(4) peta penguasaan tanah/pemilikan tanah/gambaran umum penguasaan tanah, atau
(5) peta penggunaan dan/atau pemanfaatan tanah;
(6) peta satuan wilayah sungai (SWS) dan daerah aliran sungai (DAS);
(7) peta klimatologis (curah hujan, hidro-geologi, angin, dan temperatur);
(8) peta kawasan risiko bencana di level kota; dan
(9) apabila masih terdapat pada wilayah tersebut, peta tematik sektoral tertentu seperti:
(a) peta kawasan obyek vital nasional dan kepentingan pertahanan dan keamanan dari
instansi terkait;
(b) peta lokasi kawasan industri maupun kluster industri kecil dari kementerian
perindustrian;
(c) peta sebaran lahan gambut (peatland), dari instansi terkait;
(d) peta kawasan hutan dari instansi terkait baik di pusat maupun daerah;
(e) peta kawasan pertanian dari instansi terkait baik di pusat maupun daerah;
(f) peta kelautan sebagai informasi dasar terkait kedalaman laut (batimetri), jenis
pantai, informasi dasar lainnya terkait navigasi dan administrasi di wilayah laut
khusus untuk kawasan perkotaan yang berada di wilayah pesisir pantai;
(g) peta pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil lainnya yang
menjadi bagian dari wilayah kota tersebut dari instansi terkait, seperti properti di
atas/bawah laut, instalasi kabel/gas, perikanan, dll;
(h) peta destinasi pariwisata dari instansi terkait baik di pusat maupun daerah;
(i) peta lokasi bangunan bersejarah dan bernilai pusakan budaya, dari instansi terkait;
dan/atau
(j) peta kawasan terpapar dampak perubahan iklim dari BMKG atau instansi terkait.

b) Data dan informasi terdiri atas:


(1) data wilayah administrasi;
(2) data dan informasi tentang kebijakan antara lain RTRW Kabupaten/Kota, RPJP
Kabupaten/Kota, dan RPJM Kabupaten/Kota;
(3) data fisiografis;
(4) data kondisi fisik tanah;
(5) data dan informasi penggunaan lahan eksisting dan intensitas pemanfaatan bangunan
eksisting berdasarkan klasifikasi umum;
(6) data penatagunaan tanah, meliputi:
(7) data penguasaan tanah/pemilikan tanah/gambaran umum penguasaan tanah,
(8) data penggunaan dan/atau pemanfaatan tanah;
(9) data peruntukan ruang (yang dapat diperoleh dari RTRW, RDTR kawasan yang
bersebelahan, dan lain-lain);
(10) data dan informasi izin pemanfaatan ruang eksisting, baik dari sektor kehutanan,
kelautan, pertanahan, pertambangan dll, terutama yang berskala besar;
(11) data kependudukan dan sosial budaya;
(12) data ketersediaan prasarana dan sarana;
(13) data dan informasi tentang peluang ekonomi;
(14) data dan kemampuan keuangan pembangunan daerah;
(15) data dan informasi tentang kelembagaan pembangunan daerah;
(16) data terkait kawasan dan bangunan (kualitas, intensitas blok eksisting, tata bangunan);
(17) RDTR dan PZ kawasan yang bersebelahan dengan kawasan perencanaan (jika ada); dan
(18) data dan informasi terkait kondisi geologi kawasan termasuk pemanfaatan ruang di
dalam bumi (jika ada).

Ketentuan mengenai peta dasar dan tematik adalah sebagai berikut:


1) peta dasar yang digunakan dalam penyusunan RDTR Muara Enim bersumber dari citra satelit
resolusi tinggi tahun 2012 dan tahun 2013 yang sudah direkomendasi oleh BIG untuk
penggambaran peta dasar, sedangkan untuk updating peta dsar digunakan citra satelit Pleiades
tahun 2018 dan tahun 2019 yang bersumber dari LAPAN dengan melakukan proses rektifikasi image
to image pada citra satelit yang sudah di rekomendasi BIG.
2) dalam hal peta dasar dan peta tematik tidak tersedia pada instansi yang berwenang, maka perlu
dilakukan penyiapan peta dasar secara mandiri dengan mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; dan
3) apabila tingkat ketelitian tidak mencapai skala minimal yang dimaksudkan, maka dapat digunakan
peta dengan tingkat ketelitian yang lebih kecil (kurang dari 1:5.000) dengan ditambahkan catatan
kaki mengenai keterbatasan data tersebut. Hal ini tidak berlaku untuk peta dasar rupa bumi dan
peta penatagunaan tanah.

b. Data dan Informasi untuk PZ


Data dan informasi untuk penyusunan PZ terdiri dari data dan informasi yang digunakan untuk
menyusun RDTR dan ditambahkan dengan data dan informasi sebagai berikut:
1) KUPZ yang termuat dalam peraturan daerah tentang RTRW kabupaten/kota;
2) Peta rencana struktur ruang dan rencana pola ruang dalam RDTR;
3) Kriteria performa zona/subzona yang termuat pada tabel kriteria pengklasifikasian zona/subzona
dalam RDTR;
4) Data dan informasi, meliputi:
a. jenis penggunaan lahan yang ada pada daerah yang bersangkutan;
b. jenis kegiatan pemanfaatan ruang;
c. jenis dan intensitas kegiatan yang ada pada daerah yang bersangkutan;
d. identifikasi masalah dari masing-masing kegiatan serta kondisi fisik (daya tinggi bangunan dan
lingkungannya);
e. kajian dampak kegiatan terhadap zona yang bersangkutan;
f. daya dukung dan daya tampung yang merupakan hasil dari analisis fisik dan lingkungan dalam
penyusunan RDTR;
g. standard teknis dan administratif yang dapat dimanfaatkan dari peraturan perundang-
undangan nasional maupun daerah;
h. peraturan perundang-undangan pemanfaatan lahan dan bangunan, serta prasarana di daerah
terkait;
i. perizinan dan komitmen pembangunan; dan
j. peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penggunaan lahan yang ada di
kabupaten/kota yang akan disusun peraturan zonasinya.
Lampiran 1. Form Survei Karakteristik Bangunan

Nama Surveyor :
Tanggal Survei :
Instansi Pemberi Kerja :
Instansi Pelaksana Kerja :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :

BANGUNAN/KEGIATAN Keterangan
I
D Kelas Jenis Nama Skala Konstruksi Desain Jumlah Lantai
Bangunan Kegiatan Kegiatan Pelayanan Bangunan Bangunan Bangunan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
                 

Keterangan Pengisian Form


1) ID : isi pengkodean/penomoran kegiatan
2) Kelas Kegiatan : dapat dilihat pada lampiran "daftar kegiatan"
3) Jenis Kegiatan : dapat dilihat pada lampiran "daftar kegiatan"
4) Nama Kegiatan : isi dengan nama kegiatan
5) Skala Pelayanan : hanya untuk "sarana pelayanan umum dan perdagangan jasa"

- isi skala pelayanan sarana pelayanan umum, yaitu "Skala Kota / Skala
Kecamatan / Skala Kelurahan / Skala RW"
- isi skala perdagangan dan jasa, yaitu "Skala Kota / Skala BWP atau
Kecamatan / Skala Sub BWP atau Kelurahan
6) Konstruksi Bangunan : isi dengan konstruksi bangunan (Permanen / Semi permanen /
Darurat)
7) Desain Bangunan : isi dengan desain bangunan kegiatan, yaitu Tunggal/Kopel/Deret
/Susun/Town house)
8) Jumlah Lantai : isi dengan jumlah lantai bangunan, yaitu 1 lantai /2 lantai / 3 lantai
9) Keterangan : isi dengan keterangan lapangan yang diperlukan

Catatan:
 Survei dilakukan dengan menggunakan sistem aplikasi android untuk memudahkan dalam
manajemen data survei
 Dokumentasi fotokegiatan "rumah" dan "kegiatan lainnya"dapat dilakukan dengan sampel dan
diwajibkan untuk bangunan baru yang belum ada di citra satelit
 Jenis kegiatan dapat ditambahkan sesuai temuan dilapangan
Lampiran 2. Daftar Kegiatan Bangunan (Lahan Terbangun)

NO KELAS KEGIATAN JENIS KEGIATAN


1 Rumah Rumah Tunggal
2 Rumah Kopel
3 Rumah Deret
4 Townhouse
5 Rusun Rendah
6 Rusun Sedang
7 Rusun Tinggi (Apartemen)
8 Rumah Kos
9 Rumah Dinas
10 Rumah Toko (Ruko)
11 Rumah Kantor (Rukan)
12 Rumah, Toko, Kantor (Rukan)
13 Panti Sosial
14 Rumah Asrama/Mess (Bangunan Tunggal)
15 Apartemen Hotel Komersial
16 Kondotel
17 Perdagangan dan Jasa Warung
18 Pedagang Kaki Lima Sementara
19 Toko
20 Pertokoan
21 Pasar Tradisional
22 Grosir
23 Pusat Perbelanjaan/Mall/Plaza
24 Hypermarket / Pasar Modern
25 Minimarket
26 Supermarket / Departement Store
27 Pedagang Kaki Lima
28 Jasa Bangunan / Material
29 Jasa Komunikasi
30 Perawatan/ Perbaikan/ Renovasi Barang
31 Bengkel
32 Jasa Cuci Mobil
33 Jasa Cuci Sepeda Motor
34 SPBU
35 SPPBE
36 SPBG
37 Restoran
38 Café
39 Kedai Kopi
40 Rumah Makan
41 Pusat Jajan
42 Bakeri
43 Kantin
44 Ekspedisi dan Pengiriman Barang
45 Pemasaran Properti
NO KELAS KEGIATAN JENIS KEGIATAN
46 Biro Perjalanan Wisata (Tour and Travel )
47 Warnet dan Game Center
48 Penginapan
49 Hotel
50 Cottage
51 Motel
52 Pesanggrahan (Hostel)
53 Losmen
54 Guest House
55 Resort
56 Pangkas Rambut
57 Salon Kecantikan
58 Laundry
59 Tukang Jahit
60 Usaha Sablon
61 Pet shop / Penitipan Hewan / Salon Hewan
62 Penitipan Anak
63 Perkantoran/ bisnis Profesional lainnya
64 Studio ketrampilan
65 Gelanggang Remaja
66 Sauna /Spa
67 Fitness/ Pusat Kebugaran
68 Sanggar Senam
69 Panti Pijat
70 Karaoke
71 Studio Musik
72 Kios Ponsel
73 Isi Ulang Air Minum
74 Kolam Pemancingan
75 Showroom
76 Showroom Kendaraan Bekas
77 Galery/Workshop Seni
78 Bank - Kantor Pusat/Kantor Cabang Utama
79 Bank - Kantor Cabang/Cabang Pembantu
80 Kantor Kas/BPR/Koperasi Simpan Pinjam
81 Asuransi dan Jasa Non Bank Lainnya
82 Money Changer
83 Jasa Penyewaan Kendaraan
84 Jasa Belajar Mengemudi
85 Pool Kendaraan
86 Pendaratan/Galangan Kapal
87 Jasa Pengiriman dan Pengangkutan Barang
Pos Universal (jasa pelayanan pengiriman surat/kartu pos/surat/Paket
88 pos/dll)
89 Agen pos/kurir/Agen Kurir (jasa mitra penyelenggara pos
90 Tower/Menara Telekomunikasi Bersama
91 Stasiun Radio
92 Stasiun Televisi
93 Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
94 Campuran Super blok
NO KELAS KEGIATAN JENIS KEGIATAN
95 Plaza Campuran
96 Stasiun Terpadu
97 Sarana Pendidikan TK / PAUD / Play Group
98 SD/MI
99 SLTP/MTS
100 SMU/MA/SMAK
101 Sekolah Terpadu (lebih dari 1 tingkatan sekolah)
102 Akademi/ perguruan tinggi
103 Perpustakaan
104 Pusat Riset dan Pengembangan IPTEK
105 Balai Pelatihan dan Pendidikan Negeri
106 Tempat Bimbingan Belajar, Kursus dan Pelatihan
107 Sanggar Seni
108 Sarana Kesehatan RS Umum Kelas A
109 RS Umum Kelas B
110 RS Umum Kelas C
111 RS Umum Kelas D
112 RS Khusus Kelas A
113 RS Khusus Kelas B
114 RS Khusus Kelas C
115 Laboratorium kesehatan
116 Laboratorium Klinik
117 Puskesmas
118 Puskesmas Pembantu
119 Dokter umum
120 Dokter spesialis
121 Praktek Bidan
122 Klinik Pratama
123 Klinik Utama
124 Klinik dan/atau RS Hewan
125 Posyandu
126 Toko Alat Kesehatan
127 Apotik
128 Usaha Mikro Obat Tradisional
129 Dokter Hewan
130 Sarana Olahraga Lapangan Olahraga
131 Gedung Olahraga
132 Stadion
133 Gedung Olah Seni
134 Padang Golf dan Arena Latihan Golf
135 Pusat Olahraga dan Kesehatan Jasmani
136 Bola Gelinding(Bowling)
137 Bola Sodok (billiard)
138 Gelanggang Futsal
139 Gelanggang Renang / Kolam Renang
140 Sarana Sosial Budaya Museum
141 Gedung Pertemuan / Serba Guna Lingkungan
142 Gedung serba guna
143 Gedung Pertemuan / Serba Guna Kota
NO KELAS KEGIATAN JENIS KEGIATAN
144 Pos keamanan lingkungan(Poskamling)
145 Taman Budaya
146 Lembaga sosial/organisasi kemasyarakatan
147 Sarana Peribadatan Mushola
148 Masjid
149 Gereja
150 Pura
151 Kelenteng
152 Vihara
153 Sarana Transportasi Terminal Penumpang/Barang
154 Stasiun
155 Pelabuhan
156 Bandar Udara
157 Helypad
158 Dermaga
159 Pertahanan dan Keamanan Polda / Polwil
160 Polres
161 Polsek/ Polsekta
162 Markas Militer
163 Kantor TNI AD / AU / AL
164 Kodam
165 Kodim
166 Koramil
167 Korem
168 Pos Jaga
169 Gudang senjata dan Instalasi Militer lainnya
170 Perkantoran Kantor pemerintah pusat
171 Kantor kementerian
172 Kantor pemerintah Provinsi
173 Kantor pemerintah Kota/kabupaten
174 Kantor Kecamatan
175 Kantor Kelurahan
176 Kantor Lembaga
177 Kantor BUMN
178 Kantor BUMD
179 Ruang Penyimpanan (kebutuhan internal perkantoran)
180 Industri Industri besar dengan limbah/ gangguan lingkungan
181 Industri besar tanpa limbah/ gangguan lingkungan
182 Industri kecil dengan limbah/ gangguan lingkungan
183 Industri kecil tanpa limbah/ gangguan lingkungan
184 Industri Rumah Tangga
185 Industri Kreatif
186 Industri Hilir
187 Pergudangan untuk Industri
188 Pengumpulan Barang Bekas
189 Pengumpulan Oli Bekas dan sejenisnya
190 Pariwisata dan Hiburan Bioskop
191 Teater / Amphiteater
192 Taman hiburan
NO KELAS KEGIATAN JENIS KEGIATAN
193 Waterboom/waterpark
194 Pemandian Alam
195 Outbond
196 Taman Perkemahan
197 Wisata Gua
198 Wisata Agro
199 Arung Jeram
200 Pacuan Kuda
201 Arena Ice Skating/Sepatu Roda/dll
202 Arena Balap (Cirkuit)
203 Kebun Binatang
204 Tempat bermain lingkungan
205 Klab malam/Diskotek/Bar
206 Wisata alam
207 Wisata budaya
Lampiran 3. Form Survei Guna Lahan, Toponimi dan Dampak Kegiatan

Nama Surveyor :
Tanggal Survei :
Instansi Pemberi Kerja :
Instansi Pelaksana Kerja :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :

Dampak Dampak
Dampak Dampak
ID Tema Jenis Nama Objek Ekonom Lalu Keterangan
Sosial Lingkungan
i Lintas
1 2 3 4 5 6 7 8 9
                 
                 

Keterangan Pengisian Form


1) ID : isi pengkodean/penomoran kegiatan
2) Tema : dapat dilihat pada lampiran "daftar guna lahan"
3) Jenis : dapat dilihat pada lampiran "daftar guna lahan"
4) Nama Objek : isi dengan nama objek survei
5) Dampak Ekonomi : dapat diketahui dengan data penjaringan isu ekonomi melalui
kuisioner, wawancara, analisa yang akan dilakukan, data
sekunder, dan temuan lapangan
6) Dampak Sosial : dapat diketahui dengan data penjaringan isu sosial melalui
kuisioner, wawancara, analisa yang akan dilakukan, data
sekunder, dan temuan lapangan
7) Dampak Lingkungan : dapat diketahui dengan data penjaringan isu lingkungan
melalui
kuisioner, wawancara, analisa yang akan dilakukan, data sekunder,
dan temuan lapangan
8) Dampak Lalu Lintas : dapat diketahui dengan data penjaringan isu lalu lintas melalui
kuisioner, wawancara, analisa yang akan dilakukan, data sekunder,
dan temuan lapangan
9) Keterangan : isi dengan keterangan lapangan yang diperlukanan

Catatan:
 Survei dilakukan terhadap sampel objek yang sudah ditentukan
 Survei juga mencakup objek bangunan yang dinilai memiliki dampak
 Dokumentasi foto guna lahan dilakukan pada seluruh sampel yang ditetapkan dalam peta survei
 Jenis guna lahan dapat ditambahkan sesuai temuan dilapangan
Lampiran 4. Daftar Guna Lahan dan Toponimi

NO TEMA JENIS
1 Transportasi Jalan
2 Sempadan Kereta Api
3 Jembatan
4 Terowongan
5 Pematang
6 Perairan Sungai
7 Kolam
8 Waduk
9 Danau
10 Gosong Sungai
11 Embung
12 Saluran Irigasi
13 Saluran Drainase
14 Terumbu Karang
15 Padang Lamun
16 Rawa
17 Area Terbuka Lahan Terbuka
18 Semak Belukar
19 Padang Rumput
20 Hamparan Pasir
21 Landas Pacu
22 Area Parkir
23 Pekarangan
24 Taman
25 Alun-alun
26 Makam
27 Jalur Hijau
28 Trotoar
29 Boulevard
30 Hutan Hutan Tanaman Industri
31 Hutan Kerapatan Tinggi
32 Hutan Kerapatan Sedang
33 Hutan Kerapatan Rendah
34 Hutan Rawa dan Gambut
35 Hutan Mangrove
36 Hutan Bambu
37 Hutan Kota
38 Hutan Lainnya
39 Persampahan Tempat Pembuangan Sementara
40 Tempat Pembuangan Akhir
41 IPAL
42 Perkebunan Perkebunan Karet
43 Perkebunan Kopi
44 Perkebunan Kakao
45 Perkebunan The
46 Perkebunan Kelapa
47 Perkebunan Kelapa Sawit
48 Perkebunan Tebu
49 Perkebunan Tembakau
50 Perkebunan Salak
51 Perkebunan Campuran
NO TEMA JENIS
52 Perkebunan Lain
53 Pertanian dan Peternakan Ladang
54 Tegalan
55 Sawah
56 Peternakan
57 Tambak
58 Pertambangan Pertambangan Galian A
59 Pertambangan Galian B
60 Pertambangan Galian C
61 Toponimi Unsur Alam Gunung
62 Bukit
63 Teluk
Lampiran 5. Form Survei Zonasi Eksisting

Nama Surveyor :
Tanggal Survei :
Instansi Pemberi Kerja :
Instansi Pelaksana Kerja :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :

A. Intensitas Pemanfaatan Ruang Eksisting


Jumlah
Luas Luas
Kegiatan/ Luas Persil Rumah Kepadatan
I Persil Blok KWT
Guna Bangunan KDB KLB KDH KTB pda Blok Rumah Keterangan
D Lahan Sampling (%)
Lahan (Ha) Sampling (Unit/Ha)
(Ha) (Ha)
(Unit)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
                         
                         

Keterangan Pengisian Form


1) ID : isi pengkodean/penomoran survei
2) Kegiatan/Guna Lahan : dapat dilihat pada lampiran "daftar kegiatan/guna lahan"
3) Luas Persil Lahan : isi dengan luas persil lahan dari pengukuran lapangan/gis
4) Luas Persil Bangunan : isi dengan luas persil bangunan dari pengukuran lapangan/gis
5) KDB : isi dengan KDB eksisting
6) KLB : isi dengan KLB eksisting
7) KDH : isi dengan KDH eksisting
8) KTB : isi dengan KTB eksisting
9) Luas Blok Sampling : isi dengan luas blok sampling dari pengukuran gis
10) Jumlah Rumah pada Blok : isi jumlah rumah dari pengukuran lapangan/gis
11) Kepadatan Rumah : isi dengan perhitungan lapangan/gis
12) KWT : isi KWT dengan analisa perhitungan lapangan/gis
13) Keterangan : isi dengan keterangan lapangan yang diperlukanan

B. Tata Masa Bangunan Eksisting


Lebar
Tinggi JB antar
I Fungsi Nama Fungsi Jalan / JBS JBB
Bangunan GSB (m) Bangunan Keterangan
D Bangunan Jalan Jalan Rumija (m) (m)
(m) (m)
(m)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
                     
                     

Keterangan Pengisian Form


1) ID : isi pengkodean/penomoran survei
2) Fungsi Bangunan : dapat dilihat pada lampiran "daftar kegiatan bangunan"
3) Nama Jalan : isi dengan nama jalan lokasi objek berada
4) Fungsi Jalan : isi dengan fungsi jalan lokasi objek berada
5) Lebar Jalan/Rumija : isi dengan lebar jalan eksisting
6) Tinggi Bangunan : isi dengan tinggi bangunan eksisting
7) GSB : isi dengan GSB eksisting
8) JBS : isi dengan JBS eksisting
9) JBB : isi dengan JBB eksisting
10) JB Antar Bangunan : isi dengan jarak bebas antar bangunan eksisting
11) Keterangan : isi dengan keterangan lapangan yang diperlukanan

Gambar xxx. Ilustrasi Tata Bangunan Eksisting

C. Kegiatan / Penggunaan Lahan Eksisting Terhadap Perizinan yang Sudah Ada


Jenis
ID Kegiatan/Guna Lahan Tahun Kesesuaian Permasalahan Keterangan
Perizinan
1 2 3 4 5 6 7
             
             

Keterangan Pengisian Form


1) ID : isi pengkodean/penomoran survei
2) Kegiatan/Guna Lahan : dapat dilihat pada lampiran "daftar kegiatan/guna lahan"
3) Jenis Perizinan : isi dengan jenis perizinan yang sudah ada
4) Tahun : isi dengan tahun terbitnya perizinan
5) Kesesuaian : isi dengan kesesuaian kondisi eksisting objek dengan izin
6) Permasalahan : isi dengan permasalahan yang terdapat pada objek
7) Keterangan : isi dengan keterangan lapangan yang diperlukanan

Catatan:
 Dilakukan terhadap sampel yang ditetapkan dengan pengamatan desk study (citra satelit)
dengan blok eksisting
 Dapat dikembangkan dengan muatan daerah
Lampiran 6. Form Survei Jaringan Sarana Prasarana Eksisting

Nama Surveyor :
Tanggal Survei :
Instansi Pemberi Kerja :
Instansi Pelaksana Kerja :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :

JARINGAN Keterangan
Keterangan Jaringan Jalan dan Drainase
ID Kelas Jenis Nama Lebar Drainase
Kondisi Lebar Jalan (m)
Jaringan Jaringan Jaringan Konstr (m)
uksi Bahun Bahu
Badan Kanan Kiri
Kanan Kiri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
                       
                       
                       
                       

Keterangan Pengisian Form


1) ID : isi pengkodean/penomoran jaringan
2) Kelas Jaringan : dapat dilihat pada lampiran "daftar jaringan sarana prasarana"
3) Jenis Jaringan : dapat dilihat pada lampiran "daftar jaringan sarana prasarana"
4) Nama Jaringan : isi dengan nama jaringan, seperti (nama jalan, nama sungai , nama
TPA)
5) Kondisi : isi dengan kondisi jaringan, yaitu baik / sedang / rusak
6) Konstruksi jalan : isi dengan konstruksi jalan, yaitu aspal / beton / sirtu / batu / tanah
7) Lebar Badan Jalan : isi dengan hasil pengukuran lebar badan jalan
8) Lebar Bahu Kanan Jalan : isi dengan hasil pengukuran lebar bahu kanan jalan
9) Lebar Bahu Kiri Jalan : isi dengan hasil pengukuran lebar bahu kiri jalan
10) Lebar Drainase Kanan : isi dengan hasil pengukuran lebar drainase kanan
11) Lebar Drainase Kiri : isi dengan hasil pengukuran lebar drainase kiri
12) Keterangan : isi dengan keterangan lapangan yang diperlukan

Catatan:

 Survey dilakukan dengan titik koordinat item jaringan


 Pada survey jaringan jalan dibuatkan "sketsah umum" dan "sketsah detil" kondisi lapangannya
Gambar xxx. Contoh Sketsah Umum

Gambar xxx. Contoh Sketsah Detail


Lampiran 7. Daftar Jaringan Sarana Prasarana

KELAS
NO JENIS JARINGAN
JARINGAN
1 Rencana Jalan Arteri Primer  
2 Jaringan Jalan Kolektor Primer Satu (JKP-1)  
3 Transportasi Jalan Strategis Nasional  
4 Jalan Tol  
5 Jalan Kolektor Primer Dua (JKP-2)  
6 Jalan Kolektor Primer Tiga (JKP-3)  
7 Jalan Strategis Provinsi  
8 Jalan Arteri Sekunder  
9 Jalan Kolektor Primer Empat (JKP-4)  
10 Jalan Kolektor Sekunder  
11 Jalan Strategis Kabupaten  
12 Jalan Lokal Primer  
13 Jalan Lokal Sekunder  
14 Jalan Lingkungan Primer  
15 Jalan Lingkungan Selunder  
16 Jalan Khusus  
17 Jalur Pejalan Kaki  
18 Jalur Sepeda  
Jalan Masuk dan Keluar Terminal Barang dan
19  
Penumpang
20 Jalan Menuju Moda Transportasi Umum  
21 Jalan Masuk dan Keluar Parkir  
22 Terminal Penumpang Tipe A  
23 Terminal Penumpang Tipe B  
24 Terminal Penumpang Tipe C  
25 Terminal Barang Umum  
26 Jembatan Timbang  
27 Pangkalan Angkatan Umum  
28 Halte Bus  
29 Jalur Kereta Api (KA) Antar Kota Jalur Ganda Kereta Api Umum pada Permukaan Tanah
30 Jalur Ganda Kereta Api Umum di Bawah Permukaan Tanah
31 Jalur Ganda Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
32 Jalur Tunggal Kereta Api Umum pada Permukaan Tanah
33 Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Bawah Permukaan Tanah
34 Jalur Kereta Api (KA) Antar Kota Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
35 Jalur Kereta Api (KA) Perkotaan Jalur Ganda Kereta Api Umum pada Permukaan Tanah
36 Jalur Ganda Kereta Api Umum di Bawah Permukaan Tanah
37 Jalur Ganda Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
38 Jalur Tunggal Kereta Api Umum pada Permukaan Tanah
39 Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Bawah Permukaan Tanah
40 Jalur Tunggal Kereta Api Umum di Atas Permukaan Tanah
41 Jalur Monorail
42 Jalur Kereta Rel Listrik
43 Jalur MRT
44 Jalur Kereta Api (KA) Khusus Jalur Kereta Api Khusus
45 Stasiun Stasiun Penumpang Besar
46 Stasiun Penumpang Sedang
47 Stasiun Penumpang Kecil
48 Stasiun Barang
49 Stasiun Operasi
50 Pelabuhan Sungai dan Danau Utama  
51 Pelabuhan Sungai dan Danau Pengumpul  
52 Pelabuhan Sungai dan Danau Pengumpan  
53 Pelabuhan Penyebrangan Kelas I  
54 Pelabuhan Penyebrangan Kelas II  
55 Pelabuhan Penyebrangan Kelas III  
56 Pelabuhan Utama  
57 Pelabuhan Pengumpul  
KELAS
NO JENIS JARINGAN
JARINGAN
58 Pelabuhan Pengumpan Regional  
59 Pelabuhan Pengumpan Lokal  
60 Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan Primer  
61 Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan Skunder  
62 Bandar Udara Pengumpul Skala Pelayanan Tersier  
63 Bandar Udara Pengumpan  
64 Bandar Udara Khusus  
65 Rencana Jaringan Penyaluran Minyak Produksi - Kilang Jaringan Pipa Minyak Transmisi
66 Jaringan Jaringan Penyaluran Minyak Produksi - Penyimpanan Jaringan Pipa Minyak Distribusi
67 Energi/ Jaringan Penyaluran Gas Bumi - Kilang Jaringan Pipa Gas Transmisi
68 Kelistrikan Jaringan Penyaluran Gas Bumi - Penyimpanan Jaringan Pipa Gas Ditribusi
69 Jaringan Penyalur Kilang - Konsumen  
70 Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi (SUTUT)  
71 Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)  
72 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)  
73 Saluran Udara Tegangan Arus Searah (SUTAS)  
74 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)  
75 Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)  
76 Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM)  
77 Saluran Transmisi / Distribusi Lainnya  
78 Kabel Bawah Tanah  
79 Gardu Gardu Induk/Gardu Hubung/Gardu Distribusi
80 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)  
81 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)  
82 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)  
83 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)  
84 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)  
85 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)  
86 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)  
87 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)  
88 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)  
89 Pembangkit Listrik Lainnya  
90 Sarana Penyimpanan Bahan Bakar  
91 Sarana Pengolahan Hasil Pembakaran  
92 Travo Set Up  
93 Rencana Jaringan Tetap Jaringan Mikro Digital
94 Jaringan Jaringan Bergerak Terestrial Jaringan Serat Optik
95 Telekomunikasi Jaringan Peningkatan Pelayanan
96 Stasiun Telepon Otomat
97 Rumah Kabel
98 Kotak Pembagi
99 Jaringan Bergerak Seluler Pusat Otomasi Sambungan Telepon
100 Jaringan Bergerak Seluler Menara Base Transceiver Station (BTS)
101 Telepon Fixed Line
102 Stasiun Transmisi (Sistem Televisi)
103 Jaringan Bergerak Satelit Stasiun Bumi
104 Rencana Air Permukaan Mata Air
105 Jaringan Danau
106 Sumber Daya Embung
107 Air Waduk
108 Sungai
109 Bangunan Sumber Daya Air Bangunan Peresapan (Kolam Retensi) Sumber Air
110 Bangunan Tampungan (Polder) Sumber Air
111 Bangunan Peresapan (Kolam Retensi) CAT
112 Bangunan Tampungan (Polder) CAT
113 Bangunan Peresapan (Kolam Retensi) Sumber Air Lainnya
114 Bangunan Tampungan (Polder) Sumber Air Lainnya
115 Bangunan Sumber Daya Air Pintu Air
116 Sistem Jaringan Irigasi Jaringan Irigasi Primer
117 Jaringan Irigasi Skunder
118 Jaringan Irigasi Tersier
KELAS
NO JENIS JARINGAN
JARINGAN
119 Sistem Pengendali Banjir Bangunan Pengendali Banjir
120 Rencana Jaringan Perpipaan Unit Air Baku
121 Jaringan Air Unit Produksi
122 Minum Bangunan Pengambil Air Baku
123 Instalasi Produksi
124 Unit Distribusi
125 Pipa Transmisi Air Baku
126 Unit Pelayanan
127 Pipa Unit Distribusi
128 Bangunan Penunjang
129 Bangunan Pelengkap
130 Jaringan Non Perpipaan Sumur Dangkal
131 Sumur Pompa
132 Bak Penampungan Air Hujan
133 Terminal Air
134 Bangunan Penangkap Mata Air
135 IPAM Kota
136 Intake
137 Rencana Saluran Drainase Primer/Sekunder/Tersier/Lokal  
138 Jaringan Bangunan Peresapan (Kolam Retensi)  
139 Drainase Bangunan Tampungan (Polder)  
140 Rencana Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) Setempat Subsistem Pengolahan Setempat
141 Pengelolaan Subsistem Pengangkutan
142 Air Limbah Subsistem Pengolahan Lumpur Tinja
143 Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) Terpusat Pipa Tinja
144 Pipa Nontinja
145 Pipa Persil
146 Bak Perangkap Lemak dan Minyak dari Dapur
147 Bak Kontrol
148 Lubang Inspeksi
149 Bak Septik (Septic Tank)
150 Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
151 Bangunan Pengolahan Air Limbah
152 Pipa Retikulasi
153 Pipa Induk
154 IPAL Kota
155 IPAL Skala Kawasan Tertentu / Permukiman
156 IPAL Komunal Industri Rumah Tangga
157 Pipa IPAL
158 Rencana Persampahan Tempat Pemrosesan Sementara
159 Jaringan Tempat Pemrosesan Akhir
160 Prasarana Jalur Evakuasi Jalur Evakuasi Bencana
161 Lainnya Ruang Pejalan Kaki Disisi Jalan
162 Ruang Pekalan Kaki Disisi Air
163 Ruang Pejalan Kaki di Kawasan Komersil/ Perkantoran
164 Ruang Pejalan Kaki di Ruang Terbuka Hijau (RTH)
165 Ruang Pejalan Kaki di dalam Bumi
166 Tempat Evakuasi Meeting Point
167 Tempat Evakuasi Sementara
168 Tempat Evakuasi Akhir
Dokumentasi Pembahasan Metodologi Survei dan Perpetaan RDTR Muara Enim Via Online

Anda mungkin juga menyukai