a. Harus ada peta dasar desa/kelurahan minimal skala 1:5000, terdiri dari
a. Jaringan
Jaringan jalan dan batas-batasnya
Jaringan pola aliran air (spt selokan, drainase, sungai, dsb)
b. Hamparan
Batas-batas administratif desa/kelurahan
Batas-batas lahan/persil
Batas-batas deliniasi kawasan permukiman kumuh dan kawasan
permukiman yang berpotensi menjadi kumuh.
Batas-batas kawasan sesuai fungsinya seperti kawasan industri,
kebun, sawah, bukit, danau, sungai, jurang dll.
Batas-batas dataran rendah atau tanah yang terendam air.
Batas-batas kawasan khusus (kuburan, lindung, dsb)
c. Bangunan
Bangunan rumah yang masih berdiri.
Bangunan khusus (mesjid, gereja, kantor kelurahan/desa, dsb)
Sisa-sisa bangunan dll.
b. Sudah tersedia data-data hasil baseline desa/kelurahan
c. Sudah ada peta tematik minimal di 7 indikator kumuh dan juga sosial
ekonomi.
d. Sudah ada dokumen peraturan daerah, kebijakan dan perencanaan-
perencanaan pembangunan Kabupaten/kota yang akan mempengaruhi
perkembangan kawasan permukiman tingkat Desa/Kelurahan, seperti
RKPKP, RP2KPKP, SIAP,Perda Bangunan dan gedung, Perda tentang air
minum, Standar permukiman (SNI), RTRW, RDTR, RTBL, SPPIP, RISPAM, SSK,
dan perencanaan lain yang terkait. Data Kebijakan ini penting sebagai
materi pendukung kegiatan kajian hasil PS
e. Cek apakah seluruh data sudah tersedia, dan tanyakan kepada masyarakat
apakah mereka memahami data hasil baseline tersebut atau tidak, bila
tidak maka peserta wajib menjelaskan data tersebut kepada masyarakat.
f. Cek kembali batasan-batasan administratif dan fisik di dalam peta bersama
masyarakat
6. Tahapan berikutnya adalah lakukan FGD awal secara paralel bersama
masyarakat dengan pembagian kelompok sesuai dengan rancangan kajian
yang sudah disusun sebagai berikut:
a. Kelompok 1 mengkaji daya dukung dan daya tampung untuk
memperkirakan proyeksi jumlah penduduk kawasan permukiman.
Sedangkan proyeksi jumlah penduduk desa/kelurahan tetap menggunakan
angka pertumbuhan penduduk yang tercantum dalam data statistik, data
pokok kelurahan/desa dan data dalam dokumen perencanaan. Daya
dukung dan daya tampung juga digunakan untuk menhitung kebutuhan
pelayanan prasarana (air minum, sampah limbah dsb). Dalam
memperkirakan kebutuhan pelayanan dasar kawasan digunakan juga,
standar-standar perencanaan permukiman, standar pelayanan dasar dan
SNI.
b. Kelompok 2 membahas tentang persoalan pelayanan sarana & prasarana
(profil permukiman) (contoh metode pemetaan dan transek, sebab akibat),
dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut :
Memetakan persoalan pelayanan sarana & prasarana terkait indikator
kumuh
Melakukan sinkronisasi/keterpaduan kajian penanganan permukiman
kumuh prioritas skala kota (kebijakan dan kebutuhan penanganan),
melalui metode overlay peta perencanaan dan peta kondisi eksisting.
Peta eksisting ini dapat digunakan peta tematik profil permukiman yang
telah disempurnakan melalui transek. Bila teridentifikasi adanya
ketidaksesuaian peta perencanaan dan peta eksiting, maka segera
sepakati solusinya. Dalam keadaan sebenarnya bisa dikonsultasikan ke
Pokja PKP
Kajian analisis kebutuhan penanganan sistem pelayanan sistem jaringan
dan infrastruktur skala kota yang akan mempengaruhi penanganan
kawasan permukiman kelurahan/desa
1. Persiapan: tersedia Peta, data baseline, profil permukiman dan profil kumuh kelurahan
3. Setelah semua kelompok selesai praktek untuk pengkayaan buat peserta, pemandu memberikan
kesempatan kepada peserta lain untuk berpendapat.
Point point penting untuk bahan refleksi di akhir praktek :
a) Apa tujuan dari kajian yang dilakukan? Apakah tujuan tersebut tercapai dalam praktek lapangan?
b) Informasi apa yang akan digali ? apakah informasi yang dibutuhkan bisa didapat ?
c) Apakah keluaran tersebut tercapai ?
d) Teknik apa yang digunakan ? apakah teknik tersebut cocok atau perlu ada penyesuaian
penyesuaian? bagaimana keterampilan fasilitator dalam menggunakan teknik tersebut?
e) Siapa yang menjadi sumber informasi ?
f) Dimana dilakukan (satuan analisa) ?
g) Apaalat dan bahan yang diperlukan ?
h) Bagaimana sikap fasilitator dalam memfasilitasi, apakah masih dominan? bagaimana etikanya ?
i) Apakah terjadi berbagi pengetahuan, berbagi informasi dan berbagi nilai nilai dari peserta
diskusi, dan diantara peserta dengan fasilitator proses ?
Keteraturan
1
Bangunan
Kepadatan
2
Bangunan
Faktor
3
Eksternal
4 ..
Contoh Matrik Kajian:
Uraian
Masalah
Sumber Lokasi Jml Potensi utk
(Sesuai Akibat yg
No Penggalian Luasan KK/ Faktor Penyebab Penyelesaian Alternatif Solusi
indikator Ditimbulkan
data KRT masalah
Kumuh
Bangkim)
Sosialisasi masal
tentang PHBS dan
Rumah Sehat
Kemampuan
Program bedah
financial Lahan milik sendiri
rumah
RW 3: 55 masyarakat untuk
Unit / Ha membangun Sosialisasi dan
Kondisi Fisik rumah Kondisi hunian Masyarakat sadar koordinasi dengan
3 Baseline 309
Bangunan RW 3 tidak layak huni bahwa lingkungan LSM Buddha Tzu
RW 4: 47 mereka kurang Chi
Unit / Ha Ketidaktahuan memenuhi standar (Koordinasi sudah
warga tentang kesehatan dilakukan dan
rumah sehat sedang dalam
proses pengkajian
internal )