Anda di halaman 1dari 9

CARA SEDERHANA PENYUSUNAN RENCANA RENCANA TINDAK

TINGKAT DESA/KELURAHAN
PEMAHAMAN

PENYUSUNAN RENCANA PENATAAN PERMUKIMAN DESA-KELURAHAN ini


menggunakan
metoda
RENCANA
TINDAK,
sehingga
akan
segera
menghasilkan daftar kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan yang dicita-citakan. Dengan kata lain rencana tindak adalah suatu cara
untuk membuat VISI organisasi menjadi nyata.
RENCANA TINDAK ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari Rencana
Strategis (Strategic Planning) yang sering diwujudkan dalam VMOSA (Vison,
Mission, Objectives, Strategies and Action Plan).
Rumusan Objective/Tujuan dalam Rencana Tindak adalah jabaran dari mimpi
yang dicita-citakan atau Visi dan Misi yang sdh disepakati atau dirumuskan
sebelumnya diawal penyusunan RENCANA STRATEGIS (VMOSA), yang
dijabarkan, dalam hal Pemerintah Daerah ini ada dalam RPJMD dan Visi
Kepala Daerah yang harusnya diturunkan menjadi Visi desa/kelurahan
Semua rangkaian kegiatan VMOSA selalu berkaitan atau dilandasi oleh mimpi
yang dicita-citakan tersebut. Ini yang sering kali tidak disadari oleh para
penyusun RENSTRA (Rencana Strategis) maupun RENCANA TINDAK
Padahal justeru ini yang membedakan antara Rencana Strategis danRencana
konvensional
Rencana Strategi berangkat dengan merumuskan mimpi kemudian melihat
apa yang harus dilakukan terhadap kondisi actual agar mimpi tersebut
tercapai. Semantara Rencana konvensional justeru berangkat dari kondisi
actual dan kemudian memproyeksikan apa yang dapat dicapai dari kondisi
actual ini kemudian menyiapkan langkah-langkah untuk mencapai perkiraan
tujuan
yang
dapat
dicapai
dari
kondisi
actual
tersebutolehsebabituRencanaStrategis (VMOSA) ini juga dikenalsebagai
management of change
Begitu juga penyusunan Rencana Strategis Penataan Permukiman Tingkat
Desa/Kelurahan ini juga berangkat dengan merumuskan/menjabarkan
mimpi yang dicita-citakan dalam kurun waktu tertentu (5, 10, atau 20
tahun), kemudian melihat kebelakang atau kondisi saat ini dan merumuskan
apa yang harus dilakukan dengan kondisi saat ini (actual) agar kondisi citacita tercapai. Caranya rumuskan apa persoalannya, yaitu kondisi cita-cita
dibandingkan dengan kondisi actual dan apa hambatanya yang menyebabkan
tujuan cita-cita tersebut tidak tercapai. Dari dua hal tersebut kemudian
dirumuskan kegiatan/pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyingkirkan
hambatan dan menyelesaikan persoalan.
Maka terjadilah daftar
kegiatan/pekerjaan yang kalau benar-benar dilakukan menjamin tercapainya
tujuan yang dicita-citakan

LANGKAH LANGKAH PENYUSUNAN


KETENTUAN UMUM

Penyusunan rencana penataan permukiman tk desa/kelurahan ini akan


menggunakan metoda Rencana Tindak maka konsekuensinya rencana

penataan permukiman ini disusun setelah Pemda merumuskan VISI dan MISI.
Jadi Rencana Penataan Permukiman desa/kelurahan disusun pada saat kita
siap mewujudkan apa yang kita cita-citakan. Oleh sebab itu sebelum memulai
dengan Rencana Penataan Permukiman kita segarkan dulu VISI dan MISI,
yang sdh dirumuskan bila diperlukan dipertegas dan disepakati ulang.
Rencana ini disusun untuk tingkat desa/kelurahan sehingga diharapkan lebih
rinci dari tingkat kota/kabupaten
Penyusunan Rencana penataan permukiman ini dilakukan melalui suatu
lokakarya antara pemangku kepentingan tingkat desa/kelurahan di pimpin
oleh Kades/Lurah dengan menghadirkan perwakilan SKPD terkait juga Pokja
PKP (bila ada/atau lembaga yang ditugasi), beberapa narasumber yang
diharapkan mampu memperkaya hasil/keputusan yang dilakukan dalam
lokakarya tersebut
Bahan bahan yang sebaiknya disediakan; Visi Misi Daerah/Pimpinan Daerah,
RPJMD, Renstra SKPD, Renja dan RKP SKPD, Tujuan Pembangunan Daerah,
profil dan peta sebaran lokasi kumuh (bila ada), peta desa/kelurahan

LANGKAH 1
Tetapkan Tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu
Deskripsi

Tujuan disini adalah jabaran dari tujuan besar pembangunan


kota/daerah yang sdh dirumuskan terdahulu dalam rangkaian
VMOSA.
Jadi tujuan dalam Rencana Tindak sdh harus sangat nyata dan
memenuhi persyaratan SMART Objective; yaitu :
S
M

Acuan/Ba
han

Metoda

Spesific, jadi harus khusus


Measurable; harus
dapat
atau
mudah
diukur
keberhasilannya/capaiannya
A Acceptable; dibanyak text book disebut sebagai achievable,
tapi dalam kaitan ini digunakan acceptable artinya tujuan
tersebut diterima oleh semua pelaku maupun yang
terdampak
R Realistic; tujuan tersebut harus cukup realistic sehingga
dengan perubahan perubahan yang dilakukan dapat dicapai
T Time Frame; tujuan dan tiap langkah kegiatan yang
disepakati harus jelas kapan mulai dan kapan berakhir
sehingga semua tahu kapan tujuan tersebut dapat
diwujudkan.
RPJMD, Visi Kepala Daerah, Misi Pembangunan Daerah,
Tujuan Pembangunan Daerah, Renstra SKPD. (bila semua
dilakukan dgn benar maka semuanya harus sudah
terangkum dalam RPJMD dan Renstra SKPD)
Tujuanini dapat dirumuskan secara sederhana melalui
cara cara sebagai berikut; curah pendapat, diskusi
partisipatif terpadu, diskusi kelompok terfokus (focus
group discussion), lokakarya, dsb

Hasil
Pelaksan
a
Peserta
Penduku
ng

Daftar Tujuan sesuai kaidah Smart Objectives


Kades/Lurah
Pemangku kepentingan tingkat desa/kelurahan,
SKPD terkait, perwakilan Pokja PKPD
Tim IPP (Tim Inti Perencanaan Partisipatif

BKM,

LANGKAH 2
a. Tetapkan Persoalan
Deskripsi

Acuan/Ba
han
Metoda

Hasil
Pelaksan
a
Peserta
Penduku
mg

Bila tujuan telah disepakati dan disusun sesuai kaidah


SMART
maka
rumuskan
apa
persoalan
desa/kelurahanyang sebenarnya.
Rumus: persoalan adalah membandingkan antara Tujuan
Cita Cita dengan Kondisi Aktual.
RPJMD, Renstra, Renjadan RKP SKPDhasil PS dan Tujuan
pembangunan yg sdh disusun sebelumnya
Untuk merumuskan persoalan dapat dilakukan melalui
curah pendapat, diskusi, lokakarya perumusan persoalan
Daftar Persoalan yang dihadapi desa/kelurahan
Kades/Lurah
Pemangku kepentingan tingkat desa/kelurahan,
SKPD terkait, perwakilan Pokja PKPD
TIPP

BKM,

b. Tetapkan Hambatan
Deskripsi

Acuan/Ba

Hambatan adalah segala sesuatu yang diperkirakan dapat


menghambat atau malah menyebabkan tujuan tidak tercapai.
Hambatan ini dapat berupa piranti keras (hardware), piranti
lunak (software), mindware, personel, organisasi/kelembagaan,
dsb. Pertanyaan yang sering digunakan untuk memancing
adalah Mengapa pembangunan kakus tersebut tidak dilakukan
lebih awal?
RPJMD, Visi danMisipembangunan

han
Metoda

Hasil
Pelaksan
a
Peserta
Penduku
ng

Hambatan ini dapat dirumuskan secara sederhana melalui


cara cara sebagai berikut; curah pendapat, diskusi
partisipatif terpadu, diskusi kelompok terfokus (focus
group discussion), lokakarya, dsb
Daftar hambatan yang dapat menyebabkan tujuan yang
dicitacitakan tidak tercapai
Kades/Kelurahan
Pemangku kepentingan tingkat desa/kelurahan,
SKPD terkait, perwakilan Pokja PKPD
TIPP

BKM,

LANGKAH 3
a. Tetapkan Kegiatan untuk menyingkirkan hambatan
Deskripsi

Sebelum dapat menyelesaikan persoalan maka kita harus


mampu menyingkirkan hambatan-hambatan yang sudah
dirumuskan dalam langkah sebelumnya 2b

Acuan/Ba
han
Metoda

Peraturan perundangan terkait dengan penanganan


kumuh
Untuk merumuskan berbagai kegiatan yang dibutuhkan
untuk menyingkirkan hambatan dapat dilakukan melalui
diskusi, diskusi partisipatif terpadu, lokakarya dan
musyawarah mufakat
Daftar Kegiatan untuk menyingkirkan hambatan
Bappeda dan Pokja KPKD

Hasil
Pelaksan
a

Semua SKPD
Peserta
Penduku
ng

Tim Teknis

b. Tetapkankegiatanuntukmenyelesaikanpersoalan
Deskripsi

Setelah hambatan dapat disingkirkan maka kemudian kita


dapat merumuskan berbagai kegiatan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan persoalan

Acuan/Ba
han
Metoda

Peraturan perundangan terkait dengan penanganan


kumuh
Untuk merumuskan berbagai kegiatan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan persoalan dapat juga dilakukan
melalui diskusi, diskusi partisipatif terpadu, lokakarya dan
musyawarah mufakat

Hasil
Pelaksan
a
Peserta

Daftar Kegiatan untuk menyelesaikan persoalann


Kades/Kelurahan

Penduku
ng

Pemangkukepentingantingkatdesa/kelurahan, BKM, SKPD


terkait, perwakilanPokja PKPD
TIPP

LANGKAH 4

Tetapkanpenanggungjawabkegiatan
Deskripsi

Acuan/Ba
han
Metoda
Hasil
Pelaksan
a
Peserta
Penduku
ng

Tiap kegiatan baik dalam menyingkirkan hambatan dan


menyelesaikan persoalan harus ada pihak yang bertanggung
jawab yang dalam hal ini adalah SKPD terkait sesuai dengan
tupoksinya atau disepakati dalam musyawarah SKPD.
Penangung jawab kegiatan dalam langkah ini akan membuat
rencana
rinci
pelaksanaan
kegiatan
dan
anggaran
biayanya/menjadi proyek investasi
RPJMD, Renstra SKPD dan Kecamatan
Untuk menetapkan siapa penangung jawab kegiatan dpt
dilakukan melalui musyawarah dan mufakat
Daftar Kegiatan dengan penangung jawabnya
Kades/Kelurahan
Pemangku kepentingan tingkat desa/kelurahan,
SKPD terkait, perwakilan Pokja PKPD
TIPP

BKM,

LANGKAH 5
Tetapkanjadwalkerjadaritiapkegiatan
Deskripsi

Jadwal kerja dari tiap kegiatan akan menjelaskan kapan suatu


kegiatan harus dimulai dan kapan harus selesai

Acuan/Ba
han
Metoda
Hasil
Pelaksan
a
Peserta
Penduku
ng

RPJMD, Renstra SKPD


Untuk menetapkan jadwal kerja tiap kegiatan dapat
dilakukan melalui musyawarah dan mufakat
Jadwal kerja tiap kegiatan dan penangung jawabnya
Kades/Kelurahan
Pemangku kepentingan tingkat desa/kelurahan,
SKPD terkait, perwakilan Pokja PKPD
TIPP

BKM,

FORMAT RENCANA TINDAK KABUPATEN/KOTA


TUJUAN

PERSOALAN
HAMBATAN

&

KEGIATAN

PENAN
GGUNG
JAWAB

JADWAL

..,
.. 2016
Disetujuioleh

DisusunOleh

TOLOK
UKUR
KEBER
HASIL
AN

(.)

(.)

FORMAT INVESTASI
N

NAMA KEGIATAN

APBD

APBN

SWA
STA

MASY
ARAKA
T

.,
.. 2016

PHLN

JUMLAH

Disetujuioleh

Disusunoleh

( . )

( )

Anda mungkin juga menyukai