Anda di halaman 1dari 17

PENYUSUNAN RENCANA AKSI KOMUNITAS

DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RPLP)

LOKASI KUMUH

(KOTAKU)
0
MODUL PENYUSUNAN RENCANA AKSI KOMUNITAS
DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
(RPLP)
LOKASI KUMUH

A. PENDAHULUAN

Dalam kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman agar tercapai 0 ha luasan
kumuh maka diperlukan adanya perencanaan yang komprehensif, yang meliputi seluruh aspek
sosial, ekonomi dan lingkungan. Perencanaan tersebut dituangkan dalam dokumen Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) untuk tingkat
Kota/Kabupaten dan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) untuk tingkat
Desa/Kelurahan.

Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) adalah rencana pengurangan kawasan


kumuh yang komprehensif di Desa/Kelurahan dengan target Tahun 2019 menjadi nol Ha serta
rencana pencegahan kumuh selama 5 tahun sesuai dengan kawasan kumuh yang ditetapkan
pemerintah kota/kabupaten serta Desa/Kelurahan yang sedang melakukan perencanaan. RPLP
yang disusun oleh BKM/LKM menguraikan perencanaan tingkat desa/kelurahan serta skenario
untuk pengurangan kawasan kumuh sampai pada Tahun 2019 serta rencana pencegahan sampai 5
tahun. Dokumen RPLP mengidentifikasi kebutuhan investasi maupun sumber-sumber
pembiayaannya melalui rencana aksi dan rencana investasi yang didukung oleh semua pihak.

Berdasarkan dokumen RPLP yang telah tersusun, masih berisi rencana aksi
masyarakat/komunitas kegiatan skala lingkungan dan rencana kota yang belum sinkron. Penetapan
kegiatan infrastruktur di kawasan permukiman kumuh masih berupa penanganan permasalahan
(problem solving) di tingkat kelurahan, bukan penanganan pemasalahan yang berdasarkan visi atau
pencegahan permasalahan kumuh di masa mendatang. Selain itu rencana aksi di RPLP belum
sepenuhnya dipahami oleh pemerintah daerah, sehingga perlu dilakukan review secara partisipatif
dengan pemangku tingkat kabupaten/kota.

Untuk menyusun rencana aksi komunitas dipandang perlu adanya modul penyusunan rencana
aksi komunitas di dokumen RPLP yang menjadi bagian dari Petunjuk Pelaksanaan Program KOTAKU
tingkat Kelurahan/Desa.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Modul ini disusun dengan maksud memberikan arahan kepada Tim Pendamping dalam
melakukan fasilitasi kepada Pemerintah Desa/Kelurahan dan Pengurus kolektif BKM/LKM dalam
penyusunan Rencana Aksi Komunitas yang dipastikan sinkron dengan perencanaan memorandum
program RP2KPKP wilayah kabupaten/kota. Dokumen Rencana Aksi Komunitas ini merupakan
bagian dari dokumen RPLP yang disusun di seluruh lokasi program KOTAKU.

1
C. ALUR TAHAPAN KEGIATAN
Gambar Alur tahapan ini penyajiannya disandingkan dengan alur kegiatan memorandum
Program Kota yang ada dalam panduan praktek. Penyajian akan nampak jelas ada kegiatan
tingkat kelurahan yang sebenarnya sudah dibahas di kota tidak perlu dibahas kembali secara
mendalam di kelurahaan. Hanya hasil pembahasan di tingkat kota perlu disosialisasikan
ditingkat kelurahan untuk disepakati.
Alur kegiatan review RPLP yang sinergi dengan kegiatan penyusunan memorandum kota,
sementara ini masih disajikan seperti dibahaw ini (silahkan masing-masing dapat sandingkan
dengan alur kegiatan kota):

1. TAHAP PERSIAPAN

Memahami Data : a. Mempersiapkan peta dasar desa/kelurahan pada


skala 1:10.000 dan atau Skala 1:5000
b. Mempersiapkan dokumen perencanaan yang
terkait dengan lokasi Desa/kelurahan perencanaan
(RPJM Desa, RKP, RDTRK, RPLP/NUAP dan Rencana
Sektoral terkait lainnya)
c. Review hasil implementasi fisik dan pengurangan
kumuh kelurahan
Menyiapkan : d. Ruangan yang representatif
Perlengkapan e. Peralatan diskusi (proyektor, kertas plano) dan alat
tulis pendukung (spidol besar, post it warna,
metaplan dll)
Memetakan Narasumber : f. Pemda (kelurahan) dan Pemdes
g. Kelembagaan (BKM, LPMK, Karang taruna, PKK dll)
h. Tokoh masyarakat
i. Relawan
j. Perguruan Tinggi

2. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA AKSI KOMUNITAS RPLP

Kajian Kebijakan :  Melakukan kajian terhadap aspek administratif, kondisi


geografis, kondisi topografis, aspek historis dan
kedudukan terhadap wilayah kecamatan dan
kabupaten/kota.
 Melakukan kajian visi dan misi desa/kelurahan terhadap
visi dan misi kabupaten/kota.
 Kajian kebijakan dokumen RP2KPKP yang telah disusun
Pokja.
 Mempelajari dan memahami kembali hasil kajian
kebijkan tingkat kota yang terkait dengan
wilayah/kawasan kumuh kelurahan. Kegiatan umpan
balik untuk sinkronisasi kegiatan tingkat Kota dan
Kawasan.

2
Profil Permukiman Kumuh :  Melakukan kajian terhadap data baseline 7 aspek
Kelurahan kumuh yang diperoleh dari pemetaan lapangan.
 Refleksi Perkara Kritis yang mereview dari penyebab
kekumuhan tingkat kota dan desa/kelurahan. Bahasan
ini mencermati dan memahami hasil kajian Fenomena
kumuh dan isu isu permukiman kumuh kota yang
dikaitkan dengan kondisi permukiman kelurahan
Konsep Penanganan dan :  Melakukan kajian dan analisis kebijakan dan kebutuhan
Pengembangan penanganan lingkungan permukiman kumuh kelurahan
disinkronkan dengan hasil kajian tingkat kota, yaitu hasil
kajian kawasan penanganan kumuh kota dan
tematiknya dijabarkan di tingkat lingkungan kelurahan.
Serta melakukan kajian/anallisis area kumuh kelurahan
yang tidak masuk dalam skala kawasan secara terpisah.
Area yang dimaksud hanya dapat diselesaikan kegiatan
skala lingkungan (RPLP)
 Kajian lingkungan permukiman kumuh kelurahan yang
masuk dalam Kawasan perencanaan dilakukan bersama
dengan pokja kabupaten/Kota
 Sedangkan area kumuh yang hanya dapat diselesaikan
dalam skala lingkungan atau berada diluar kawasan
perencanaan, maka prosesnya langsung dilakukan
ditingkat kelurahan
 Merumuskan konsep penanganan kumuh dan konsep
pengembangan kawasan dari konsep di Skala Kawasan
 Merumuskan konsep penangangan dan konsep
pengembangan untuk skala lingkungan sinkron atau
bersamaan dalam perumusunan konsep kawasan
perencanaan penanganan kumuh kota.
 Merumuskan konsep penanganan permukiman kumuh
kelurahan, skala lingkungan yang berada diluar Kawasan
penanganan kota (hanya diselesaikan melalui RPLP)
Rencana Aksi  Merumuskan kebutuhan berdasarkan visi dan
permasalahan sinkron dengan kegiatan kawasan
perencanaan tingkat kota
 Merumuskan desain teknis skala lingkungan sinkron
dengan skala kawasan/kota di Kawasan perencanaan
terpilih (tim Kota/pokja dan tim kelurahan menyepakati
kegiatan skala lingkungan dan kawasan)
 Merumuskan desain teknis penanganan permukiman
kumuh kelurahan (skala lingkungan) yang tidak masuk
dalam area kawasan perencanaan kumuh kota
 Merumuskan kesepakatan dan rencana aksi
penanganan kumuh di kawasan prioritas termasuk
didalamnya Indikasi program dan kegiatan skala
lingkungan dengan sumber pembiayaan kolaborasi.

3
3. TAHAP PELAKSANAAN RENCANA AKSI KOMUNITAS RPLP

I. Kajian Kebijakan : 1. Mendiskusikan gambaran umum Kelurahan/Desa


Tujuan : Mengetahui gambaran umum
Kelurahan/Desa dari peta dan data pendukung yang
sudah disiapkan
a. Melakukan kajian terhadap aspek administratif
(apakah batasan administrasi Kelurahan/Desa,
batasan RW/Dusun sudah ada)
b. Kondisi geografis (sungai, danau, situ,
pegunungan)
c. Topografi (wilayah berdasarkan dataran tinggi
atau dataran rendah serta arah
kelerengan/kemiringan)
d. Demografi (jumlah penduduk, luas, dan
kepadatan) per RW
e. Aspek historis dan kedudukan terhadap wilayah
kecamatan dan kabupaten/kota : posisi/letak
Kelurahan/Desa (pusat kota, pinggir kota) dan
fungsi Kelurahan/Desa terhadap Kota/Kabupaten
(pusat kegiatan, sub pusat, diluar pusat dan sub
pusat kegiatan)
f. Kegiatan-kegiatan Dominan di Kelurahan/Desa
yang banyak menarik aktivitas masyarakat (baik
dari Kelurahan sendiri maupun Kota) pasar,
pendidikan, kantor pemerintahan, fitur khusus
lainnya
g. Karakteristik sebaran permukiman yang terdapat
di Kelurahan/Desa (menggambarkan zona
permukiman bagus, permukiman campuran dan
permukiman kecil)
h. Melakukan kajian visi dan misi desa/kelurahan
(renstra kecamatan/PJM Desa) terhadap visi dan
misi kabupaten/kota.
2. Memahami kebijakan Kota ( RP2KPKP) yang terkait
dengan Kelurahan/Desa
Tujuan : Mengetahui kebijakan penanganan dalam
RP2KPKP yang sudah dibuat POKJA
a. Mempelajari dan memahami kembali hasil
kajian kebijakan tingkat kota yang terkait
dengan wilayah/kawasan non kumuh dan
kumuh kelurahan/Desa. (Apakah
Kelurahan/Desa masuk pada klastering kawasan
Kota dan dimana lokasinya, serta kebijakan
terkait 7 aspek permukiman kumuh)
b. Identifikasi kegiatan penanganan di dokumen
RPLP terkait 7 aspek permukiman kumuh

4
(apakah ada kegiatan skala Kota/kebutuhan
kegiatan skala kota)
c. Kegiatan umpan balik untuk sinkronisasi
kegiatan tingkat Kota dan Kawasan.
Rekomendasi hasil a dan b terkait kebutuhan
penanganan (7 aspek permukiman kumuh)

II. Profil Permukiman : 1. Mempelajari fenomena kekumuhan


Kumuh Kelurahan/Desa
Kelurahan/Desa Tujuan : Memahami sebaran kumuh (sesuai SK) dan
mempelajari permasalahan utama dari 7 indikator
permukiman kumuh
a. Memahami Sebaran kumuh Kelurahan/Desa
 Luas total kumuh di Kelurahan/Desa
 Sebaran deliniasi permukiman kumuh
 Luas masing-masing deliniasi kumuh
(masing-masing RW/Dusun)
 Tabulasi luasan kumuh per RT
 Sebaran lokasi kumuh terkonsentrasi
berdasarkan typology
 Jumlah penduduk dan kepadatan (di
deliniasi kumuh)
b. Mempelajari permasalahan utama dari 7
indikator kumuh
 Diskusikan permasalahan yang paling
menonjol di masing-masing RT lokasi kumuh
(pilih 3 prosentase permasalahan
terbesar) Butuh rekap data masing-
masing lokasi kumuh RT jadi satu RW
 Sebab akibat dari permasalahan utama
(diskusikan apakah permasalahannya
sistemik skala kota atau hanya
dilingkungan). Kaitkan dengan kondisi alam,
social, ekonomi, lingkungan, resiko bencana
dan status/ketersediaan lahan
 Diskusi keterkaitan antar aspek kumuh,
hingga ketemu akar permasalahannya
2. Pengamatan spasial lokasi yang berpotensi kumuh
Tujuan : Mengidentifikasi lokasi-lokasi yang
berpotensi kumuh

a. Identifikasi lokasi yang berpotensi kumuh atau


hampir kumuh (amati secara spasial lokasi-lokasi
yang mempunyai kepadatan tinggi, kawasan
sedang tumbuh, dekat dengan pusat-pusat
kegiatan, legalitas lahan atau disekitar deliniasi
kumuh)
b. Identifikasi lokasi yang tidak berpotensi kumuh
(amati secara spasial lokasi-lokasi yang

5
mempunyai kepadatan rendah, tidak
berdekatan dengan pusat-pusat kegiatan, serta
kawasan permukiman yang teratur atau
perumahan formal)
3. Menyimpulkan akar penyebab masalah
kekumuhan / refleksi perkara kritis
Tujuan : mengidentifikasi hal-hal yang perlu
diantisipasi agar kekumuhan tidak berlanjut dan
tidak muncul kumuh baru

 Pahami penyebab kekumuhan Kota yang ada di


dokumen RP2KPKP
 Cermati hasil point II.1.b dan point II.2
 Simpulkan apakah terdapat korelasi penyebab
kekumuhan kota dengan kumuh kelurahan,
yang dapat menimbulkan kumuh baru di
Kelurahan/Desa
III. Konsep : 1. Memahami deliniasi skala kawasan (klastering
Penanganan dan kawasan Kota) yang terdapat di Kelurahan/Desa
Pengembangan Tujuan : Mengetahui deliniasi kumuh yang masuk
diklastering dan deliniasi kumuh yang tidak masuk
diklastering kawasan skala Kota
a. Memahami deliniasi permukiman kumuh
masing-masing RT yang masuk klastering
kawasan skala Kota (sebaran deliniasi kumuh
yang masuk klastering Kota)
b. Memahami deliniasi permukiman kumuh
masing-masing RT yang tidak masuk klastering
kawasan skala Kota (sebaran deliniasi kumuh
yang tidak masuk klastering Kota)
2. Memahami tema kawasan
Tujuan : Mengetahui tema kawasan/klastering yang
terdapat di dokumen RP2KPKP serta tema kawasan
yang tidak masuk kawasan/klastering Kota
a. Tema kawasan/klastering yang terdapat di
dokumen RP2KPKP
 Mempelajari dan memahami kembali
pertimbangan penentuan tema kawasan di
dokumen RP2KPKP
 Tema kawasan yang ditetapkan di dokumen
RP2KPKP apa (tema yang sudah ditetapkan
di Kota menjadi rujukan untuk didetailkan
ditingkat lingkungan)
b. Tema kawasan yang tidak masuk di klastering
Kota
 Merumuskan tema penanganan (deliniasi
yang tidak masuk pada klastering kawasan
skala kota memakai penanganan skala

6
lingkungan)  deliniasi Kelurahan/Desa
yang tidak masuk didalam klastering
kawasan skala kota mengabaikan point III.2a
dan III.2b (jadi langsung ke point III.2c)
c. Menjabarkan tema kedalam konsep - konsep
penanganan dimasing-masing deliniasi
3. Merumuskan kebutuhan penanganan kawasan
permukiman
Tujuan : Merumuskan kebutuhan penanganan
disetiap RT lokasi kumuh
a. Merumuskan Permukiman kumuh masing-
masing RT yang masuk klastering kawasan skala
Kota
 Tuliskan data-data persoalan kumuh
(prosentase dan numeriknya)
 Urutkan permasalahan kumuh dari tinggi ke
rendah
 Diskusikan satu persatu permasalahan
kumuh. Awali diskusi dengan indikator
kumuh ketidakteraturan bangunan
(penyebab)
 Kebutuhan pemenuhan pelayanan setiap
indikator dalam 5 tahun ke depan (program
apa saja yang dibutuhkan dalam 5 tahun ke
depan)
 Diskusikan apabila program akan
dilaksanakan, terdapat masalah apa yang
dapat menghambat pelaksanaan (status
lahan, dampak social, lingkungan)
safeguard
 Kegiatan/program masuk skala kota atau
lingkungan (tulis pertimbangan skala Kota
kemudian dari kegiatan/program yang ada
masuk di skala Kota atau lingkungan)
b. Merumuskan Permukiman kumuh masing-
masing RT yang tidak masuk klastering kawasan
skala Kota
 Tuliskan data-data persoalan kumuh
(prosentase dan numeriknya)
 Urutkan permasalahan kumuh dari tinggi ke
rendah
 Diskusikan satu persatu permasalahan
kumuh. Awali diskusi dengan indikator
kumuh ketidakteraturan bangunan
(penyebab)
 Kebutuhan pemenuhan pelayanan setiap
indikator dalam 5 tahun ke depan (program
apa saja yang dibutuhkan dalam 5 tahun ke
depan)

7
 Diskusikan apabila program akan
dilaksanakan, terdapat masalah apa yang
dapat menghambat pelaksanaan (status
lahan, dampak social, lingkungan)
safeguard
 Kegiatan/program masuk skala kota atau
lingkungan (tulis pertimbangan skala Kota
kemudian dari kegiatan/program yang ada
masuk di skala Kota atau lingkungan)
4. Merumuskan kebutuhan pengembangan kawasan
permukiman kumuh
Tujuan : Merumuskan kebutuhan konsep
pengembangan di masing-masing RT
a. Pahami kawasan perencanaan diklastering
kawasan di RP2KPKP yang mencakup
Kelurahan/Desa
b. Identifikasi rencana kegiatan-kegiatan skala kota
atau rencana proyek yang akan dilakukan di
Kelurahan/Desa
5. Merumuskan skenario penanganan dan
pengembangan (pentahapan untuk 5 Tahun) dari
kawasan termasuk penentuan prioritas kawasan
permukiman kumuh
Tujuan : Memperoleh rumusan pola penanganan
berdasarkan kebutuhan/alternative alternative
penanganan yang telah teridentifikasi sebelumnya,
baik skala kawasan maupun skala lingkungan, serta
scenario dan pentahapannya
a. Pencegahan (wasdal, pemberdayaan)
b. Peningkatan kualitas (pemugaran, peremajaan,
relokasi)
c. Tahapan penanganan kegiatan pertahun
Memilih salah satu spot lokasi/RW yang menjadi
sampling pembahasan lebih lanjut/Rencana Aksi
(kriteria pemilihan lokasi yang menjadi prioritas)

IV. Rencana Aksi 1. Merumuskan kebutuhan berdasarkan visi dan


permasalahan sinkron dengan kegiatan kawasan
perencanaan tingkat kota
Tujuan : Memahami kebutuhan apakah singkron
dengan kegiatan skala kawasan perencanaan tingkat
Kota
a. Melihat dan memahami kembali langkah I.2.c
b. Melihat dan pahami kembali langkah III.3
c. Diskusikan apakah usulan kegiatan tingkat
Kelurahan sesuai dengan kebijakan penanganan

8
Kota (kegiatannya apakah sudah sinkron atau
belum)
d. Beri catatan-catatan kegiatan-kegiatan yang
sinkron dan tidak
2. Merumuskan desain teknis skala lingkungan
sinkron dengan skala kawasan/kota di Kawasan
perencanaan terpilih (tim Kota/pokja dan tim
kelurahan menyepakati kegiatan skala lingkungan
dan kawasan)
Tujuan : Memahami desain teknis skala lingkungan
dengan skala Kota
a. Identifikasi lokasi kegiatan skala Kota
b. Identifikasi kegiatan dan lokasi kegiatan skala
lingkungan yang terhubung dengan kegiatan
skala Kota
c. Menggambarkan desain teknis/siteplan
infrastruktur yang terhubung
3. Merumuskan desain teknis penanganan
permukiman kumuh kelurahan (skala lingkungan)
yang tidak masuk dalam area kawasan
perencanaan kumuh kota
Tujuan : Memahami desain teknis skala lingkungan
yang tidak masuk dalam area kawasan perencanaan
kumuh Kota
a. Identifikasi kegiatan dan lokasi kegiatan skala
lingkungan
b. Menggambarkan desain teknis/siteplan
infrastruktur yang terhubung
4. Merumuskan kesepakatan dan rencana aksi
penanganan kumuh di kawasan prioritas termasuk
didalamnya Indikasi program dan kegiatan skala
lingkungan dengan sumber pembiayaan
kolaborasi.
Tujuan : Memperoleh rumusan kesepakatan dan
rencana aksi penanganan kumuh kawasan prioritas
a. Identifikasi nama kawasan
b. Diskusikan dan identifikasi kegiatan-kegiatan
yang terdapat dilangkah III.3 berdasarkan aspek
kekumuhan
c. Tuliskan berapa besarannya, volume sampai
total biaya, serta sumber pendanaan dan
penanggung jawab

4. TAHAP UJI PUBLIK


Melakukan uji publik hasil perencanaan penanganan kumuh tingkat kelurahan sinergi
dengan perencanaan kumuh kota. Uji publik dilakukan di wilayah Kelurahan terkait.

9
I KAJIAN KEBIJAKAN

Tabel I.1 Gambaran Umum dan I.2 kebijakan Kota terkait Kelurahan/Desa

Batas Wilayah :

1. Utara
2. Selatan
3. Barat
4. Timur

Luas Wilayah Kelurahan/Desa :

STRUKTUR POLA
JUMLAH KEPADATAN JUMLAH JUMLAH RT
RW LUAS RUANG/KEDUDUKAN RUANG/KEGIATAN
PENDUDUK PENDUDUK RT LOKASI KUMUH
WILAYAH DOMINAN

10
II PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN/DESA

Tabel II.1 Mempelajari fenomena kekumuhan Kelurahan/Desa

JUMLAH KONDISI 3 PERMASALAHAN


PENDUDUK TYPOLOGI/KARAKTER UTAMA PERMUKIMAN KUMUH
LUAS KEPADATAN
RW RT (didalam KONSENTRASI (selain kebakaran)
KUMUH PENDUDUK
deliniasi KUMUH
PROSENTASE NUMERIK
kumuh)

Tabel II.2 Spasial lokasi yang berpotensi kumuh

ALAMAT/LOKASI LUAS LOKASI


KARAKTERISTIK
RW RT POTENSI BERPOTENSI ALASAN BERPOTENSI KUMUH
/ TYPOLOGI
KUMUH KUMUH

11
Tabel II.3 Akar penyebab masalah kekumuhan / refleksi perkara kritis

Fenomena kumuh Kota

Fenomena kumuh Kelurahan

Penyebab

Akar masalah

Kesimpulan korelasi kumuh Kota dengan kumuh di Kelurahan

12
III KONSEP PENANGANAN DAN PENGEMBANGAN

Tabel III.1 dan III.2 Memahami deliniasi skala kawasan (klastering kawasan Kota) yang terdapat di Kelurahan/Desa dan tema kawasannya

KLASTERING DASAR
KAWASAN/RW RT PERTIMBANGAN TEMA KONSEP PENANGANAN
KOTA LINGKUNGAN
TEMA

Tabel III.3a Kebutuhan penanganan kawasan permukiman yang masuk klastering Kota

PERMASALAHAN 7 ASPEK
PERTIMBANGAN KATEGORI KEGIATAN
PARAMETER DAN 19 PARAMETER PROGRAM PENGHAMBAT
RW RT RANGKING PENYEBAB PENENTUAN
KUMUH 5 TAHUN PELAKSANAAN SKALA SKALA
PROSENTASE NUMERIK SKALA
KOTA LINGKUNGAN

13
Tabel III.3b Kebutuhan penanganan kawasan permukiman yang tidak masuk klastering Kota

RW RT PARAMETER PERMASALAHAN 7 ASPEK RANGKING PENYEBAB PROGRAM PENGHAMBAT PERTIMBANGAN KATEGORI KEGIATAN
KUMUH DAN 19 PARAMETER 5 TAHUN PELAKSANAAN PENENTUAN
PROSENTASE NUMERIK SKALA SKALA SKALA
KOTA LINGKUNGAN

Tabel III.4 Merumuskan kebutuhan pengembangan kawasan permukiman

NAMA KAWASAN KONSEP PENGEMBANGAN

14
Tabel III.5 Merumuskan scenario penanganan dan pengembangan

PROGRAM/KEGIATAN KAWASAN POLA DETAIL PROGRAM / KEGIATAN


(RW/RT) PENANGANAN 2018 2019 2020 2021

IV RENCANA AKSI

Tabel IV. 1 merumuskan kebutuhan berdasarkan visi dan permasalahan dengan kegiatan kawasan perencanaan tingkat kota

KETERHUBUNGAN/SINKRON
RW RT KEGIATAN TIDAK CATATAN REKOMENDASI
SINGKRON
SINGKRON

15
Tabel IV. 2 Merumuskan desain teknis skala lingkungan sinkron dengan skala Kawasan

RW RT KEGIATAN KEGIATAN SATUAN VOLUME HARGA TOTAL TAHUN PENANGANAN SUMBER PENANGGUNG
SKALA LINKUNGAN SATUAN BIAYA 2018 2019 2020 2021 PENDANAAN JAWAB
KOTA

Tabel IV. 3 Merumuskan desain teknis skala lingkungan

HARGA TOTAL TAHUN PENANGANAN SUMBER PENANGGUNG


RW RT KEGIATAN SATUAN VOLUME
SATUAN BIAYA 2018 2019 2020 2021 PENDANAAN JAWAB

16

Anda mungkin juga menyukai