BAB IV
PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Permasalahan
Pemahaman dan kapasitas yang beragam menjadikan progres penyusunan dan review
RPLP berbasis SDG’s memerlukan waktu yang lama, tidak sesuai target
ditahun 2022. Dimana kapasitas tim fasilitatornya tidak ada fasilitator urban planner.
Sehingga berdampak pada pemberian penguatan kapasitas ke masyarakat.
1. Komposisi tim fasilitator yang tidak imbang (tahun 2022) di lokasi Kabupaten Sumba Timur, Kab.
Belu, Kab. TTS, Kab. Sumba Barat akan menjadi kendala proses pelaksanan review RPLP nantinya.
2. Waktu luang dari TIPP dan BKM yang kurang, menjadikan progres review RPLP nya
terlambat
3. Target tidak sesuai dengan waktu yang ada di master schedule
4. Masih ada di beberapa desa/ kel dimana Kades dan Perangkatnya masih belum
memahami akan Dokumen RPLP.
5. Sebagian besar desa / kelurahan Belum menjadikan Dokumen RPLP sebagai rujukan dalam
penyusunan RPJMDes
6. Fasilitasi Anggota BKM dalam pelaksanaan kegiatan ini mulai berkurang.
7. Keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
program mulai berkurang.
8. Ketersediaan waktu dari masyarakat untuk terlibat dalam pelaksanaan kegiatan program terbatas
9. Relawan – relawan yang terlibat dikegiatan program dalam perjalanan waktu mulai
berkurang.
10. Kegiatan Siklus masyarakat belum menjadikan adat / tradisi yang harus dilakukan oleh
masyarakat.
11. Keterlibatan Pemerintah Kelurahan/Desa dalam pelaksanaan program kurang.
Rekomendasi
1. Diperlukan Fasilitator UP di Tiap Kabupaten Untuk Memfasilitasi Dokumen RPLP Berbasis SDG’s
2. Frekuensi Rapat Anggota BKM Harus diperbanyak sehingga adanya RKTL yang jelas
3. Perlunya Pendekatan Terhadap Aparat Pemerintahan Kelurahan Dan Desa gar Dokumen RPLP
Berbasis SDG’S Dapat dijadikan Acuan Dalam Perencanaan Tingkat Kelurahan Dan Desa
KAB/KOTA
NO KEGIATAN KELUARAN (OUTPUT) SUMBA TIMUR
SELESAI PROSES BELUM
Penyusunan rencana dan target waktu
Rencana dan target waktu penyelesaian
1 penyelesaian perencanaan (RP2KP-KP dan 1
dokumen perencanaan program
RPLP) sesuai dengan ketentuan (KPI)
Prediksi (potensi capaian) : pengurangan luas Angka luas kumuh terkurangi (level RT,
4 kumuh dan penerima manfaat kegiatan serta Kel, kota) dan jumlah penerima manfaat
capaian target KPI serta Capaian target KPI
Rencana penyerapan
Penyusunan rencana pencairan
6 dana BDI/Dana
BDI/Dana Program
Program
BAB III. PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN
Rencana penyerapan
Penyusunan rencana pencairan
6 dana BDI/Dana
BDI/Dana Program
Program
Status SIM Online KOTAKU Koorkot 1 Bulan April 2022
Status Skala Kawasan Kota Kupang
Askot UP
Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba
Status QS Manual Penyusunan Review RPLP 2021 Koorkot 1 April Tahun 2022
BAIK
BAIK
BAIK
BAIK
Kualitas Kualitas
1.1 Rencana & Target Kerja Bulan April 2022
31 April 2022
1.1.6 Wilayah Kumuh Pelayanan <80% Koorkot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba
Pada Bulan April 2022 ini baik kegiatan dilokasi peningkatan maupun dilokasi pencegahan
proses review dokumen RPLP berbasis SDG’s yang berkualitas baik sudah dilaksanakan. Pada Dokumen
Review RPLP berbasis SDG’s berkualitas baik ini sudah terdapat poit-point yang membahas mengenai
Livelihodd dan safeguard seta kegiatan kolaborasi yang didanai oleh pihak Pemda maupun Swasta. Pada
Tahun 2022 ini, Kota Kupang memfokuskan pada Kegaiatan Skala Kawasan pada Kawasan Oesapa.
Pada Tahun 2022 ini di Wilayah Koorot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba Terdapat 2 tugas besar
yaitu Kegiatan Cash For Work (CFW) di 30 Kelurahan/Desa yang tersebar di 3 Kota Kabupaten serta
Kegiatan BPM Reguler di Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang. Untuk Kegiatan Dokumen RPLP Berbasis
SDG’s sudah terselesaikan di 87 Kelurahan/Desa dan Dokumen RPLP Berbasis SDG’s sudah berkualitas
dan terintegrasi ke dalam perencanaan daerah serta isu Kumuh terintegrasi dalam RPJMD.
KATA PENGANTAR
Pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) pada tahun 2022 di Provinsi Nusa Tenggara
Timur di kategorikan ke dalam 3 kategori Lokasi yaitu Kategori 1 (BPM Lokasi Baru), Kabupaten Flores
Timur dengan 2 Kelurahan dampingan, Kategori 2 (Kel. Peningkatan Layanan < 80 %) dengan 30
kelurahan/desa dampingan serta Kategori 3 (Kel. Non BPM dan Non Peningkatan Layanan < 80 %)
dengan 56 kelurahan/desa dampingan.
Pada Tahun 2022 ini di Wilayah Koorot 1 Pulau Timor dan Pulau Sumba Terdapat 2 tugas besar
yaitu Kegiatan Cash For Work (CFW) di 30 Kelurahan/Desa yang tersebar di 3 Kota Kabupaten serta
Kegiatan BPM Reguler di Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang. Untuk Kegiatan Dokumen RPLP Berbasis
SDG’s sudah terselesaikan di 87 Kelurahan/Desa dan Dokumen RPLP Berbasis SDG’s sudah berkualitas
dan terintegrasi ke dalam perencanaan daerah serta isu Kumuh terintegrasi dalam RPJMD.
Perlu terus dilakukan peningkatan kapasitas baik kepada masyarakat dan Tim-tim yang telah
terbentuk untuk menuntaskan kumuh hingga 0% pada tahun 2022 secara kolaborasi sebagai flatfonnya.
Dan dengan harapan agar perencanaan yang dihasilkan dapat dilakukan secara partisipatif dan dengan
pendanaan secara kolaborasi.
KATA PENGANTAR
Executif Summary
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Kebijakan Umum Pelaksanaan KOTAKU
1.1.1 Latar Belakang
1.1.2 Tujuan Pelaporan
1.1.3 Lingkup Tugas ( sesuai MSAP/SPK)
1.1.4 Wilayah Dampingan
1.2 Rencana & Target Kerja Bulan April 2022
LAMPIRAN