Anda di halaman 1dari 20

PLP-BK 2014

(Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas/


Neighbourhood Development )

KABUPATEN SUMBA TIMUR


KECAMATAN KOTA WAINGAPU
KELURAHAN KAMBAJAWA
LATAR BELAKANG
• Kemiskinan adalah masalah kompleks sehingga Penanggulangan
kemiskinan perlu dilakukan secara komprehensif
• Kondisi lingkungan dan permukiman yang buruk serta tidak
produktif merupakan salah satu sumber penyebab permasalahan
kemiskinan
• Salah satu upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui
kegiatan penyadaran dan perubahan perilaku masayarakat
dalam penataan lingkungan permukiman di tingkat komunitas
melalui penyediaan infrastruktur produktif yang mendukung
kesejahteraan masyarakat.
• Penyediaan Infrastruktur produktif di tingkat komunitas tersebut
dilakukan dengan pendekatan penataan lingkungan permukiman
berbasis komunitas (PLP-BK)
• PLP-BK merupakan pendekatan PNPM Mandiri perkotaan untuk
mewujudkan transformasi sosial dari masyarakat mandiri
menuju tatanan masyarakat madani (civil society)
KONSEP DASAR PLP-BK
 Intervensi PLPBK dititikberatkan pada
upaya Mewujudkan perubahan perilaku dan
perbaikan kualitas hidup masyarakat
miskin melalui Peningkatan kualitas
lingkungan permukiman dan cakupan
pelayanan infrastruktur permukiman yang
layak, produktif dan berkelanjutan

 Fokus Peningkatan kualitas lingkungan


permukiman dan cakupan pelayanan
infrastruktur permukiman tersebut
adalah di tingkat komunitas kelurahan,
khususnya pada kawasan prioritas
miskin di kelurahan sasaran, yg
menjamin kemanfaatan program bagi
masyarakat miskin dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
KRITERIA LOKASI SASARAN PLP-BK
1. Kelurahan PNPM Mandiri Perkotaan;
2. BKM/LKM Berdaya dalam arti BKM/LKM tersebut memiliki
kesiapan dan komitmen untuk belajar melaksanakan kegiatan
PLPBK;
3. Merupakan Desa/Kelurahan yang menjadi prioritas Pemda
dalam Penataan Lingkungan Permukiman
4. Kesiapan dan komitmen pemerintah Kabupaten/Kota untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan PLPBK baik yang didanai
oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten/Kota.

Kriteria-Kriteria Khusus yang diberlakukan di lokasi-lokasi khusus


pelaksanaan PLPBK, seperti PLPBK untuk Kota Metropolitan,
PLPBK untuk Kawasan Kumuh, PLPBK untuk Kota Hijau (Green
City), dll.
TUJUAN PLP-BK

“Mewujudkan perbaikan kualitas


hidup masyarakat miskin melalui
penataan lingkungan
permukiman yang teratur, aman,
dan sehat”.
Komponen Program PLP-BK
1. Komponen 1 : Penguatan
Kapasitas, Bagi Pemerintah
Kota/kabupaten, Masyarakat, dan
Kelompok Peduli/Pemangku
Kepentingan lainnya:

2. Komponen 2 : Penyediaan
Bantuan Langsung Masyarakat
(BLM); sebesar @Rp 1 Milyar, yakni
(thp 1) Rp 150 juta untuk perencanaan
dan TA, serta 850 jt (thp 2) untuk
stimulan pembangunan fisik)
3. Komponen 3 : Bantuan Teknis;
Menyediakan konsultan dan
fasilitator untuk melakukan
kegiatan
OUTPUT PLP-BK
1. Dokumen Perencanaan:
a) Dokumen perencanaan kawasan prioritas (mikro), disebut Rencana
Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP). RTPLP ini
untuk kawasan permukiman miskin yang diprioritaskan
2. Pranata :
a) Aturan Bersama, kesepakatan yang mengikat antara Masyarakat,
Perangkat Kelurahan dan para pemangku kepentingan lainnya
b) Lembaga-lembaga urusan pembangunan (BKM, KSM, dll), yang
mengorganisir Masy, mengawasi aturan bersama & Mengelola/
memelihara hasil pembangunan (Estate Management)
3. Fisik bangunan dan lingkungan, Infrastruktur tingkat komunitas di
kawasan prioritas/miskin yang lebih tertata, layak, aman, produktif
dan berkelanjutan
4. Sosial, Terjadinya perbaikan perilaku hidup sehat, bersih dan
produktif
SINERGI PERENCANAAN KAWASAN
DENGAN PERENCANAAN KOMUNITAS
• Kebijakan Pembangunan Kota/Kab
TOP DOWN • Rencana Tata Ruang Wilayah
PLANNING • RTBL, dll

HARMONISASI
INTEGRASI
SINERGI

BOTTOM UP • Rencana penataan permukiman


PLANNING warga sesuai rencana mikro
• Proposal kegiatan penataan
permukiman
PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
DALAM PELAKSANAAN PLPBK
 Adanya komitmen bersama antara masyarakat, pemerintah dan kelompok
peduli
 Pemerintah Daerah harus membentuk Tim Teknis PLPBK, menyediakan BOP
Tim Teknis minimal sebesar 5% dari pagu BLM dan sharing pelaksanaan fisik
sebesar 50% dari pagu BLM (incash maupun inkind), menyediakan bantuan
teknis, melaksanakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Walikota/Bupati
dengan Direktur PBL-DJCK
 Memastikan Pelaksanaan pembangunan fisik harus memenuhi standar teknis
yang berlaku dan mematuhi terhadap pengamanan lingkungan dan sosial
(safeguard).
 Memastikan Kegiatan penataan lingkungan permukiman harus menjawab
kebutuhan dasar masyarakat miskin, khususnya kualitas pelayanan
prasarana dan sarana dan atau kebutuhan untuk usaha/mata pencaharian.
 Memastikan Perencanaan partisipatif selaras dengan perencanaan
pembangunan daerah.
 Memastikan Masyarakat miskin sebagai pelaku utama dalam proses
pembangunan partispatif

9
TAHAPAN PLPBK
 Tahap Persiapan:
sosialisasi kegiatan PLPBK tingkat Pusat, tingkat Kabupaten/Kota dan
tingkat Kelurahan/desa
 Tahap Perencanaan:
Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) melakukan review Pemetaan
Swadaya (PS), menyusun Rencana Tindak Lingkungan Permukiman (RTPLP)
dan melaksanakan pemasaran gagasan sosial kepada khalayak
 Tahap Pelaksanaan:
Masyarakat melalui KSM melaksanakan pembangunan kawasan prioritas
sesuai RTPLP, DED dan RAB yang telah diverifikasi oleh TAPP dan Tenaga
Ahli Infrastruktur serta disetujui oleh Tim Teknis PLPBK
 Tahap Keberlanjutan:
Melakukan monitoring secara menerus dan berkala serta dilakukan
evaluasi kegiatan ditingkat kelurahan/desa, kabupaten/kota, tingkat
propinsi dan tingkat Pusat.

10
FORUM KONSULTASI PLPBK-TINGKAT
KABUPATEN
Forum konsultasi/asistensi BKM/TIPP kepada Tim Teknis Pemda,
untuk menyepakati hasil kesepakatan kegiatan perencanaan
ditingkat Kelurahan:
 Penyepakatan/Penyelarasan Rencana tindak Penataan
Lingkungan Permukiman (RTPLP) Kawasan Prioritas dengan
perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota
 Penyepakatan Pelaksanaan kegiatan pemasaran secara
Kolaborasi (Masyarakat & Pemerintah Daerah), dalam rangka
menggalang kemitraan dan pendanaan pembangunan
Kelurahan dari para pihak.
 Penyepakatan dan mendukung implementasi Aturan Bersama
dan pengelolaan hasil pembangunan kawasan

Dokumen RTPLP Kawasan Prioritas disepakati dan


ditandatangani Bupati Bupati
PENATAAN KAWASAN KOLAM AIRNONA
PLPBK KOTA KUPANG 2012
Rencana
Pengembangan Kolam Air Nona

Pemb. Toilet Umum


Pemb. Pulau RTH
dan Jembatan

Pemb. Ruang
Baca/ Perpus
Pemb. Tempat takaan
duduk

Pemb. Pemb. Gapura


Penyediaan Pemb.
Gazebo/ Lopo
Gerobak Jualan Broncaptering
PENATAAN KAWASAN KOLAM AIRNONA
PLPBK KOTA KUPANG 2012
PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN PADAT TEPI SUNGAI –
PLPBK KARANG WARU DIY
PENGEMBANGAN KEGIATAN WISATA LOKAL DENGAN KONSEP
PELESTARIAN SUMBER MATA AIR- PLPBK DESA PONJONG GUNUNG
KIDUL
PLPBK LAPULU-KENDARI

Penataan lokasi sentra pengolahan hasil laut

16
Penataan kawasan tepian sungai/irigasi Kawasan prioritas Kel.
Lakessi Kab.Sidrap sebagai ruang aktivitas social dan ekonomi
warga

17
PENGEMBANGAN SEKTOR PRODUKTIF PENGGEMUKAN
SAPI PLP-BK DESA SEMUGIH – GUNUNG KIDUL
MANFAAT PELAKSANAAN PLPBK
1. Masyarakat mampu berpartisipasi dalam perumusan perencanaan &
pembangunan di tingkat Komunitas Kelurahan
2. Masyarakat mampu berkolaborasi dengan Pemda dan stakeholder lain
dalam Menyusun Perencanaan Pembangunan berdasarkan Visi bersama
(Pembangunan Kawasan dan Regional)
3. Pemerintah Kabupaten/Kota lebih efektif dan efisien dalam menyusun
program dan mengalokasikan dana pembangunan yang sesuai
kebutuhan masyarakat
4. Tingginya rasa memiliki masyarakat (Community self ownership) dan
rasa tanggungjawab masyarakat (Community Self Responsibility)
dalam memanfaatkan dan memelihara hasil pembangunan yang telah
dilaksanakan, sehingga keberlanjutan (sustainability) dapat lebih
dijamin
5. Pembelajaran Keterpaduan Pembangunan dalam skala kawasan dan
skala lingkungan/komunitas, khususnya di tingkat Kota/ Kabupaten.
Terima Kasih ...

20

Anda mungkin juga menyukai