1. Mempunyai permasalahan lingkungan permukiman Terindikasinya permasalahan dan potensi desa serta
Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat daya dukung dan daya tampung
Masih ada rumah tangga yang belum mempunyai sarana sanitasi yang sesuai persyaratan teknis
Tersusunnya konsep penanganan kumuh
Masih ada beberapa rumah tangga yang mempunyai rumah dalam kondisi kurang layak huni
Tersusunnya indikasi program penanganan kumuh
Sebagian ruas jalan yang rusak
Sebagian rumah tangga belum mendapatkan akses air bersih yang layak minum Sebagai pedoman dan alat kontrol atau pengawasan
Sebagaian rumah tangga belum terbenuhi air bersih pembangunan Desa bagi masyarakat, pemerintah, swasta,
Masih ada ruas jalan belum dilengkapi saluran drainase LSM dan donor yang ingin Berpartisipasi dalam kegiatan
Sebagian jaringan drainase dengan kualitas tidak memadai pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
Permukiman belum dilengkapi sarana proteksi kebakaran kumuh ditingkat desa/kelurahan
Kawasan sekitar permukimah kumuh perumahan.
Yang dilibatkan dalam penyusunan dokumen RPLP
2. Penyelesaian masalah diperlukan: Pemerintah desa/kelurahan
Impian Masyarakat untuk menata kampungnya BKM
disusun berdasarkan aspirasi, kebutuhan dan cita-cita masyarakat untuk memperbaiki kondisi TIPP
lingkungan permukiman Kelompok peduli
Partisipasi masyarakat dalam menyelesaiakan masalah dan mencapai mimpi
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
keterlibatan dan keterpaduan hingga kesepakatan bersama terkait penanganan dan
Bab 1 : Pendahuluan
pencegahan kawasan permukiman kumuh, dari berbagai pemangku kepentingan termasuk
Bab 2 : Gambaran Umum
peran serta kelompok swadaya masyarakat.
Bab 3 : Analisa dan Strategi
Diperlukan dokumen yang memuat permasalahan, scenario penanganan, impian, rencana
kebutuhan penataan kampung Bab 4 : Skenario Perencanaan
Bab 5 : Konsep Perencanaan
RUANG LINGKUP
Bab 6 : Rencana Teknis Kawasan dan Indikasi Kegiatan
1. Permukiman Kelurahan Limbangan Wetan
Bab 7 : Rencana Investasi Program RPLP
2. Penyelesaian permasalahan lingkungan permukiman
Bab 8 : Penutup
3. Pengembangan potensi lokal untuk mendukung penataan lingkungan permukiman
visi :
“mewujudkan Kelurahan Limbangan Wetan yang Bersih, Sehat, Nyaman,
Edukatif dan Produktif”.
misi :
1. Penyusunan masterplan pembangunan Kelurahan Limbangan Wetan yang menyatu dengan perencanaan
di tingkat Kecamatan dan Kabupaten, untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur
lingkungan dan perumahan.
2. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia guna menumbuhkembangkan kepedulian terhadap kebersihan
dan kesehatan lingkungan.
3. Menumbuh kembangkan rasa memiliki guna menjaga kelestarian lingkungan agar mampu memberikan rasa
nyaman dan tenang bagi masyarakat.
4. Penataan dan peningkatan kualitas infrastruktur lingkungan agar berfungsi dengan baik dan sesuai dengan
ketentuan teknis.
5. Melibatkan intitusi pendidikan dan SKPD terkait dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap
sistem penataan lingkungan yang ramah terhadap masalah kebencanaan.
6. Meningkatkan produktifitas masyarakat melalui penataan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman
7. Pembentukan lembaga-lembaga sosial sebagai mitra bersama dalam penataan lingkungan permukiman dan
peningkatan produktifitas masyarakat.
BAB 2
GAMBARAN UMUM
A. BATAS ADMINISTRASI KELURAHAN
Rencana Penataan
Kawasan Sungai
Sigeleng
Kelurahan
Limbangan Wetan
RW07
RW03
JUMLAH
JUMLAH NO RT
NO RT L P L+P
L P L+P
1 RT001 53 61 114
1 RT001 114 125 239 2 RT002 83 77 160
2 RT002 161 158 319 3 RT003 100 82 182
3 RT003 144 134 278 4 RT004 64 74 138
4 RT004 149 158 307 5 RT005 90 84 174
5 RT005 210 221 431 6 RT006 78 89 167
JUMLAH 1574 JUMLAH 935
RW04 RW08
JUMLAH JUMLAH
NO RT NO RT
L P L+P L P L+P
1 RT001 132 124 256 1 RT001 75 61 136
2 RT002 212 204 416 2 RT002 99 100 199
3 RT003 153 130 283 3 RT003 114 107 221
4 RT004 270 268 538 4 RT004 83 79 162
5 RT005 200 177 377 5 RT005 73 77 150
6 RT006 69 58 127 6 RT006 88 97 185
JUMLAH 1997 7 RT007 72 73 145
8 RT008 44 38 82
JUMLAH 1280
C. PENGGUNAAN LAHAN
Kelurahan limbangan wetan terdapat bagian penggunaan lahan yang dimanfaatkan untuk lahan pertanian,sawah,tambak,peternakan
bebek dan lainnya.Penggunaan lahan pertanian,sawah,tambak dan peternakan berada diutara permukiman.Lahan pertanian dan
sawah wilayahnya cukup luas dibanding dengan lahan permukiman
Lahan sawah: 263,22 Ha
Lahan bukan sawah: 159 ha
Pertanian
Pertanian
Permukiman
SUMBER:
Tambak PETA RTRW
D. SARANA FASUM DAN FASOS
No Fasilitas Peribadatan
No Fasilitas Pendidikan
1 Masjid
1 PAUD 2 Musholla
2 TK
No Fasilitas Kesehatan
3 SD
Pos Kesehatan
4 MI 1
Kelurahan
5 SMK 2 Klinik Kesehatan
6 Pondok Pesantren 3 Praktek Dokter
Jenis Usaha 4 Posyandu
No
Perekonomian Fasilitas
1 Pasar Rakyat No
Perkantoran/umum
2 Jasa Pengiriman 1 Kantor Kelurahan
Pesantren 3 Mini Market 2 Penggadaian
4 Warung Makan 3 Gedung Pertemuan
5 Dealer Motor 4 Sarana Olahraga
6 Toko / Warung 5 Sanggar Senam
Industri Rumah
7 TPS (Tempat
Tangga 6
Kantor Kelurahan Pembuangan Sampah)
RPH (Rumah
7
Pemotongan Hewan)
Dealer Motor
Pasar Limbangan
SUMBER:
PETA RTRW
USAHA SANGGUL
PENJUAL TELOR ASIN
E. TOPOGRAFI
Kelurahan Limbangan wetan memiliki wilayah yang berupa
dataran cenderung dataran rendah.Dikelurahan limbangan
wetan sebagian memiliki tanah rawa (tambak,sawah) yang
berada diwilayah sebelah utara dan tanah keras(biasa) berada
disebelah selatan(permukiman)
Dataran
Rendah
SUMBER:
PETA RTRW
F. KARAKTERISTIK
HOME INDUSTRI BAWANG GORENG HOME INDUSTRI TELOR ASIN HOME INDUSTRI MANIK2
Embung
Embung PDAM
Lahan pertanian bawang dan padi menjadi salah satu sumber daya
yang ada di Limbangan wetan. Musim tanam tergantung dari
musim yang ada.pengelolaan lahan pertanian sebagian warga local
dan sebagian warga luar limbang.Hasil yang ada sudah sampai luar
kota seperti Jakarta,bandung sesuai permintaan.adapula yang
datang langsung ke limbang wetan.
PETANI BAWANG
TAMBAK BANDENG
I. KEBENCANAAN
Potensi dan resiko bencana berupa rob dan banjir. Rob pada
Kelurahan limbangan wetan biasanya hanya menerjang area
tambak yang letaknya berdekatan dengan sungai sigeleng. Akibat
dari rob biasanya yaitu merusak tambak warga.sedang banjir air
hujan biasanya terjadi dipermukiman di RW 03,04,05 disebabkan
oleh saluran yang tidak berfungsi (mampet).Akibat dari bajir
menimbulkan wabah penyakit DB hingga menelan korban jiwa 1
orang. Penanganan yang dilakukan oleh pihak kelurahan adanya
pompa air untuk menanggulangi banjir dan juga meninggikan
jalan2 yang terkena banjir.
Area Banjir
Banjir dipermukiman
Banjir dipermukiman
J. KELEMBAGAAN
RW01
RW02
RW03
RW04
KETERANGAN
M. POTENSI LOKAL
Karnaval tahunan
dilimbangan wetan
Jalan lingkungan
Drainase lingkungan
Drainase lingkungan
Tempat Sampah
Gerobak Sampah
ASPEK KRITERIA PANJANG SATUAN PROSEN (%) NILAI
a. Prasarana dan Sarana
Persampahan Tidak
332.00 KK 59.61% 3
Sesuai dengan
Kondisi
persyaratan Teknis
Pengelolaan
b. Sistem Pengelolaan
Persampahan
Persampahan yang
166.00 KK 29.80% 1
tidak sesuai Standar
Teknis
N. KONDISI SANTASI
Jamban Keluarga
Sepintank
BAB 3
ANALISA DAN STRATEGI
Apa yang dibutuhkan
No Indikator Lokasi Penyebab Harapan Peran masyarakat Peran Lembaga Peran Pemerintah
(L,S,E)
BKM membantu
Mensosialisasikan tentang Pendekatan Infrastruktur:
- Membantu tenaga dalam memberikan
- Merubah kesadaran masyarakat kebersihan dan kesehatan Perlunya normalisasi saluran,
membersihkan saluran (gotong sosialiasi
RT03 RW03,RT05 dalam pola hidup sehat lingkungan perbaikan drainase,
Saluran tidak royong) tentang pola
RW03, RT03 RW04, hidup sehat
1 Permukiman kumuh berfungsi,sampah,ti
RT01 RW05, RT02
dak punya jamban Mensosialisasikan tentang Pendekatan Sosial: Perlunya
RW01
- Kebersihan terjaga agar tetap - Mengingatkan warga untuk kebersihan dan kesehatan sosialisasi penyadaran
Sudah ada TPS
sehat dari sampah menjaga kebersihan lingkungan lingkungan masyarakat dalam pola hidup
bersih dan sehat
RT01 RW04,RT04
- Pemeliharaan berkala,gotong Peningkatan mutu jalan baik Pendekatan Infrastruktur:
RW01,RT02,03 adanya alokasi
Faktor alam (air royong iuran dalam pemeliharaan jalan lingkungan,kab atau Perlunya pemeliharaan jalan
2 Jalan rusak RW02 ,RT05 -Peningkatan kualitas jalan dana untuk
dari hujan) dan aturan bersama dalam provinsi serta adanya aturan secara berkala,
RW03 ,RT04,06 RW04 perbaikan
pemeliharaan jalan pemeliharaan jalan '- Pembuatan jalan baru
,RT01,02,04,05 RW06
kualitas konstruksi
RT02 RW03, RT04
kurang ,sedimentas - Saluran dapat berfungsi -kerja bakti membersihkan Pendekatan Infrastruktur:
RW02,RT03,04,05 adanya alokasi
i tanah, mengaliri air dengan lancar, saluran, penyadaran sesama Gerakan untuk bersih2 Perlunya pemeliharaan drainase
3 Drainase rusak RW03, RT02,03 dana untuk
pembuangan pemeliharaan saluran, konstruksi warga untuk tidak membuang lingkungan untuk RT/RW secara berkala,
RW04, RW05, perbaikan
limbah rumah yang lebih baik sampah disaluran '- Normalisasi saluran
RT04,05 RW06
tangga
Berpartisipasi Pendekatan Infrastruktur :
Masih ada warga sosialisasi - Penambahan jaringan air
1. Memberikan pemahaman
yang belum tentang minum dan SR
tentang bahaya air yang tidak
mendapatkan Air layak dikonsumsi untuk pentingnya - Pembangunan sumur bor baru
Melakukan penyelamatan layak minum
4 Air minum belum terlayani RW01-RW08 akses PDAM berbagai keperluan hidup konsumsi air Pendekatan Sosial :
lingkungan (tidak mencemari air) 2. Sosialisaisi kepada warga
maupu belum masyarakat layak minum - Sosialisasi pemahaman
pentingnya air bersih
terpenuhi air layak dan pentingnya tentang bahaya air yang tidak
minum pencegahan layak minum
pencemaran air
adanya bantuan
Banjir dana dari Pendekatan Infrastruktur:
dipermukiman Saluran dapat berfungsi dengan -memperbaiki saluran drainase pemerintah 1. Penyelenggaraan Perlunya pemeliharaan drainase
6 Kebencanaan RW03,04 dan 05
dikarenakan baik utama kelurahan untuk penanggulangan bencana secara berkala,
saluran mampet membenahi '- Normalisasi saluran
drainase
Pembuangan
pemberitahuan
limbah home Pendekatan Infrastruktur: IPAL,
terhadap home target pemerintah yang ingin
industri tempe Adanya sistem pengelolaan mengingatkan kepada pemilik penyadaran terhadap pemilik
8 sanitasi RT01 RW06 industri untuk mencapai 100% akses sanitasi
dibuang kesaluran llimbah yang memenuhi syarat home industri home industri untuk membuat
pembuangan layak tercapai
sehingga pengelolaan limbah
limbahnya
menimbulkan bau
1. Pemda memberikan
RT01,02 RW05,RT03 peningakatan keterampilan
BKM bantu
2. Mendatangkan tenaga ahli yang
RW04,RT04 RW01, Kecelakaan, cacat Peningkatan kesejahteraan warga tidak mengesampingkan warga fasilitasi modal
dapat meningkatkan keahlian yang Pendekatan sosial:diadakan
9 Difabel difabel difabel melalui UPK
RT05 RW03, RT05 dari lahir telah dimiliki untuk dapat pelatihan2 bagi warga difabel
RW02, RT04 RW04 untuk MBR
menciptakan usaha sendiri
GAMBARAN KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN KELURAHAN LIMBANGAN WETAN
GAMBARAN KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN KELURAHAN
LIMBANGAN WETAN Pengelolaan terhadap Sumber Daya Alam sudah baik,
karena masyarkat mampu mengolah sumber daya alam
ASSET untuk penghidupan disana, baik sungai yang
SDA dimanfaatkan untuk pengairan, hasil tani yang baik
seperti bawang merah maupun padi, dan juga petani
5 tambak ikan dan udang .
Potensi alam sekitar berupa ketersediaan bahan baku
ASSET
EKONOMI telur bebek mentah yang berlimpah
ASSET SDM dari wilayah sekitar
Pencapaian terhadap Ekonomi Desa Limbagan Wetan
rumah tangga, dinilai cukup Masyarakat yang mata pencaharian rata – rata
baik oleh buruh tani pedagang dan peternak ini dari
Masyarakat. Rata – rata 4 tingkat pendidikan sebagian besar adalah
4
masyarakat Limbangan Wetan lulusan SD yaitu sebanyak 2.750 jiwa
Dari kelompok umur, sebagian besar
sebagai petani/peternak,
masyarakat Limbang Wetan adalah 35-29
PNS.pensiunan/TNI,
tahun. Artinya banyak usia produktif
pedagang/wiraswasta, mapun sumber daya manusia berupa ketersediaan
buruh tani tenaga menjadi faktor utama masyarakat
Roda ekonomi sebagian besar memilih usaha pembuatan telur asin.
didapatkan dari hasil pertanian Pengetahuan dan keahlian membuat telur asin
,Perdagangan dan berternak. diperoleh secara turun temurun dan dengan
ASSET mudah dapat ditanyakan kepada keluarga,
SOSIAL sanak saudara, teman, tetangga atau orang
• Kelembagaan dikelurahan Limbangan Wetan3 2
yang sudah lama menekuni usaha telur asin.
masih aktif dimasyarakat seperti BKM ,PKK,
Masyarakat Limbangan Wetan menekuni
LPM ,Karangtaruna usaha pembuatan telur asin dikarenakan jenis
• Sebagian besar kelembagaan yang ada belum ASSET usaha itu menghasilkan pendapatan finansial
mempunyai agenda rutin INFRASTRUKTUR lebih banyak dibandingkan dengan usaha yang
• Ada gerakan social dari beberapa lembaga Dinilai kurang oleh Masyarakat dikarenakan
lain. Usaha masih
telur asin menaikkan prestise dan
desa, seperti Karang taruna dalam rasa bangga
terdapat infrastruktur yang kurang memadai pelaku usaha yang menekuninya
kepeduliannya terhadap masyarakat kurang Mempunyai keterampilan membuat sanggul,
manik-manik, aksesoris dan tas rajut
mampu, pada saat ada kematian dan bencana.
• Masih adanya Tradisi kelurahan seperti
LANGKAH YANG DIPERLUKAN
Perlu penambahan Perlu “menginovasi” Perlu melestarikan Perlu mendatangkan tenaga Perlunya pembangunan
pendapatan dengan kondisi alam agar atau orang yang mampu berkelanjutan untuk
peran lembaga saat ini memberikan pelatihan untuk
meningkatkan pemasaran, Kelurahan meningkatkan kualitas
sebagai “fasilitator atau menambah inovasi
menambah inovasi hasil Limbangan Wetan infrastruktur Kelurahan
duta Desa” yang dapat Sekaligus meningkatkan
produk pengolahan telor asin tetap Hijau, Indah Limbangan Wetan, baik
maupun sanggul membantu memasarkan kopetensi, ketrampilan, etos
dan sehat dengan kerja, karakter, kesadaran akan menggunakan dana
Perlu penambahan produk hasil Kelurahan
adanya komitmen pentingnya konsistensi mutu daerah atau lainnya.
pendapatan dengan Limbangan Wetan oleh semua pihak dan standarisasi produk dan Juga dapat menjaga
menjadikan masyarakat dengan memanfaatkan terhadap jasa serta wawasan kondisi yang sudah
sebagai wirausaha bukan lagi teknologi yang pengendalian kewirausahaan. terbangun tetap dalam
sebagai buruh berkembang serta dapat penggunaaan Memberikan motivasi pelaku kondisi yang baik,
mengorganisir para pembuat menanggulangi bencana lahan sawah usaha menekuni usaha aman dari kerusakan
olahan telor maupun sanggul pembuatan telur asin, inovasi
Perlu adanya penggerak menjadi lahan Perlunya kelompok
ini yang masih bergerak produk, pemasaran yang
untuk“menginovasi” terbangun. Lahan dilakukan pengusaha, omzet
pemelihara dan
secara individu agar sawah sebagian komitmen bersawa
terbentuknya kelompok- bulanan yang diterima
persaingan dapat di pertanian padi masyarakat dalam
kelompok peduli pengusaha, keberanian diri
minimalisir maupun bawang. pengusaha dalam mengambil perawatan dan
Perlunya meningkatkan lingkungan, seperti
serta mengelola pemeliharaan terhadap
BAB 4
PEMBERDAYAAN SKENARIO
MASYARAKAT PERENCANAAN
MASYARAKAT
Di sosialisasikan
dan Di organisir oleh lembaga
Sebagai Subjek dalam Komunitas/ kelompok
diajak untuk sadar untuk di bentuk menjadi
pembanagunan:
pentingnya penataan dan komunitas atau kelompok: bersama Lembaga
1. Pemuda-pemudi 1. Paguyuban kelompok Kelurahan memasarkan
pembangunan
2. Ibu-Ibu produksi telor asin produk Khas Kelurahan
kmpungberkelanjutan 2. GAPOKTAN
3. Penghasil produksi Limbangan Wetan
secara mandiridengan 3. Paguyuban kelompok
telor asin memanfaatkan
memasarkan hasil tani ternak itik
4. Petani yang dapat di berdayakan teknologi berupa media
inovasi produk khas
5. Masyarakat semua agar dapat dilatih dan di sosial
Kelurahan Limbagan
unsur tingkatkan kapasitasnya Serta menyusun aturan
Wetan dengan melalui pelatihan
Yang dengan sadar diri bersama untuk tetap
memanfaatkan lembaga kewirausahaan yang dapat
mau membangun menjaga Kelurahan
yang ada di Kelurahan menghasilkan produk Khas
kampungnya Limbangan Wetan tetap
Limbangan Wetan Kelurahan Limbangan Wetan
4. Kelompok Relawan Bersih, Sehat, Nyaman,
KSM - KSM peduli lingkungan
Edukatif dan Produktif
Sebagai Kelompok Di sosialisasikan dan 1. dilatih dan di tingkatkan
Binaan LKM yang diajak untuk sadar kapasitasnya melalui
sudah terorganisir untuk pentingnya penataan pelatihan kewirausahaan
bisa ditingkatkan dan pembangunan yang dapat menghasilkan
kapasitas KSM sebagai kmpung berkelanjutan produk Khas Kelurahan
mitra BKM dalam secara mandiri dengan Limbangan Wetan
pembangunan memasarkan hasil 2. Dilatih untuk bagaimana
Kelurahan inovasi produk khas mengelola
Kelurahan Limbangan (pemeliharaan)
Wetan dengan infrastruktur yang
memanfaatkan lembaga berkelanjutan dan
yang ada di Kelurahan mendukung nilai
PEMBERDAYAAN SKENARIO PERENCANAAN
MASYARAKAT
BKM
03
01 02
Penataan Sungai
Sigeleng
Rencana penataan
Pembangunan Saluran Udiet Kawasan sungai Sigeleng
RENCANA KEGIATAN
PENATAAN SUNGAI SIGELENG
A. Jembatan
B. Pengerukan Kali Sigeleng
C. Talud Kanan Kiri
D. Pedestrian Kanan Kiri
E. RTH (Area Bermain Anak,
03
Tanaman, dan Area Parkir
F. MCK Umum dan Septictank
Komunal
G. IPAL
H. Warung Kuliner Khas Brebes
I. Sentra Oleh-Oleh Khas Brebes
SITE PLAN Jembatan Jalan Pantura –
BANTARAN KALI SIGELENG Pertigaan Jembatan
Area F
Parkir
Area tempat E
Perbaikan duduk
I
Talud
C
Penyiapan lahan parkir bagi pengunjung
Kawasan Sigeleng sekaligus berfungsi
sebagai tempat alat berat mengangkut
sedimentasi sungai
Sarana Peribadatan B
(Mushola)
Pergo
la Penyediaan Sarana untuk Toilet Umum
sekaligus untuk kantor pemelihara di
kawasan Sigeleng
A
Menciptakan suasana
RENCANA KEGIATAN
H
kawasan yang lebih SEGMEN
D sejuk dengan A. Jembatan
memperbanyak vegetasi B. Pengerukan Kali Sigeleng
G peneduh dan pergola
Pedestrian dengan Guiding C. Talud Kanan Kiri
tanaman
Block D. Pedestrian Kanan Kiri
Penataan Pedestrian RTH di sepanjang sisi E. RTH (Area Bermain Anak,
sungai dan juga dilengkapi dengan fasilitas Tanaman, dan Area Parkir
umum berupa Fasilitas Peribadatan F. MCK Umum dan Septictank
Komunal
G. IPAL
KONSEP PENATAAN KAWASAN H. Warung Kuliner Khas
KONSEP PERENCANAAN
Tempat Workshop
TELOR ASIN
N
LIM NGAN WETA
BA
DAMPAK POSITIF
MENAMBAH PENGHASILAN DIKALANGAN
IBU-IBU RUMAH TANGGA
HASIL ALAM YANG MENDUKUNG MENJADI
MENJADIKAN KAMPUNG PRODUKTIF
LIMBANGAN WETAN
MENINGKATAN PEREKONOMIAN WARGA
KURANG MAMPU LIMBANGAN WETAN
DAMPAK NEGATIF
PRODUK JIKA BAHAN BAKU NAIK
PRODUKSI MENURUN
LIMBAH INDUSTRI TEMPE YANG MASIH
BELUM DIKELOLA DENGAN BAIK (MASIH
DIBUANG DI SALURAN DRAINASE)
BELUM ADA LOKASI SHOWROOM2 YANG
MENJUAL BERBAGAI HASIL DARI
HOMEINDUSTRI DI LIMBANGAN WETAN
KONSEP PERENCANAAN
KAMPUNGNYA BANJIR
MASYARAKAT
BERPENGHASILAN RENDAH
KAMPUNGNYA MEMILIKI MASALAH
SANITASI DAN SAMPAI MENCEMARI
LINGKUNGAN
RT01 RW03
RENCANA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN RT02 RW03
• Pembuatan Jalan beton RT05 RW03
• Pembuatan saluran drainase 03
• Perbaikan RTLH RT01 RW03
• Peningkatan Kualitas sanitasi dan air minum RT02 RW03
RT05 RW03
RT01 RW02
RT02 RW02
RENCANA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN
RT05 RW02 02
• Pembuatan Jalan beton RT01 RW02
• Pembuatan saluran drainase RT02 RW02
• Perbaikan RTLH RT05 RW02
01
RT01 RW01
RT02 RW01
RT05 RW01
RT01 RW01
RT02 RW01
RENCANA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN
• Pembuatan Jalan beton RT05 RW01
• Pembuatan saluran drainase
• Perbaikan RTLH
PETA SEBARAN KUMUH
LUASAN
NO KELURAHAN/DESA RT RW
KUMUH (Ha)
Wetan, Kec. Brebes 5 LIMBANGAN WETAN RT02-RW02 3.75 1.141 -6.873314 109.0572
6 LIMBANGAN WETAN RT02-RW03 1.68 1.684 -6.875112 109.05681
KATEGORI, TIPOLOGI, DAN KARAKTERISTIK PERMUKIMAN KUMUH 7 LIMBANGAN WETAN RT05-RW01 1.20 0.641 -6.8692382 109.05835
Kategori Kumuh : Kumuh Ringan 8 LIMBANGAN WETAN RT05-RW02 1.55 1.55 -6.8723374 109.05776
9 LIMBANGAN WETAN RT05-RW03 5.54 5.541 -6.8692382 109.05835
Tipologi Kumuh : Permukiman Kumuh di Dataran Rendah
Karakteristik :
• Kumuh padat perkotaan di sekitar kawasan
strategis
kabupaten
• Kumuh di bantaran sungai
PERMASALAHAN UMUM
• Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup
bersih dan sehat
• Kawasan sekitar permukiman kumuh berupa perumahan dan
perdagangan
Permalahan Utama :
• Persampahan
• Proteksi kebakaran
• Ketidaktersediaan Drainase
• Ketidaktersediaan Air minum
• Cakupan Pelayanan jalan lingkungan
• Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
2. Kondisi Jalan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 1,063.00 Meter 29.02% 1 1,063.00 Meter 29.02% 1
Lingkungan b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 1,075.00 Meter 29.35% 1 1,075.00 Meter 29.35% 1
Rata-rata Kondisi Jalan
29.18% 29.18%
Lingkungan
3. Kondisi Penyediaan Air a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 333.00 KK 59.78% 3 333.00 KK 59.78% 3
Minum b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 79.00 KK 14.18% 0 79.00 KK 14.18% 0
Rata-rata Kondisi
29.89% 29.89%
Penyediaan Air Minum
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air 3.45 Ha 18.80% 0 3.45 Ha 18.80% 0
4. Kondisi Drainase b. Ketidaktersediaan Drainase 3,704.00 Meter 69.89% 3 3,704.00 Meter 69.89% 3
Lingkungan
c. Kualitas Konstruksi Drainase 768.00 Meter 14.49% 0 768.00 Meter 14.49% 0
7. Kondisi Proteksi a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran 174.00 Unit 45.67% 1 174.00 Unit 45.67% 1
Kebakaran b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 288.00 Unit 75.59% 3 288.00 Unit 75.59% 3
Rata-rata Kondisi Proteksi
60.63% 60.63%
Kebakaran
TOTAL NILAI 16 TOTAL NILAI 16
KUMUH KUMUH
TINGKAT KEKUMUHAN TINGKAT KEKUMUHAN
RINGAN RINGAN
BAB 6 RENCANA TEKNIS DAN INDIKASI PROGRAM
Rencana Gambar
BLOK I Jalan beton
RW01
RT01 RW01
RT02 RW01
RT05 RW01
01
RT01 RW01
RT02 RW01
RT05 RW01
Before After
RENCANA TEKNIS DAN INDIKASI PROGRAM
BLOK II
RENCANA PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN
RW02 • Pembuatan Jalan beton
• Pembuatan saluran drainase
RT01 RW02
• Perbaikan RTLH
RT02 RW02
RT05 RW02
02
RT01 RW02
RT02 RW02
RT05 RW02
Rencana Gambar Drainase
RENCANA TEKNIS DAN INDIKASI PROGRAM Gamban rencana
Saluran Drainase
03
Before After RT01 RW03
RT02 RW03
RT05 RW03
Before After
INDIKASI PROGRAM
RT02,05 RW01,RT02,04,05
Pembangunan RW02,RT01,02,03,04,05
3 1827 Meter 822,150,000 V V V V V
Drainase RW03,RT02,04
RW04,RW05,RT04,05 RW06,
Normalisasi
4 RW01 - RW08 1500 Meter 375,000,000 V V V V
Drainase
Jaringan Air
5 RW01 - RW07 150 KK 300,000,000 V V V
Minum
Pembangunan
7 RW01 - RW07 10 Unit 75,000,000 V V
Jamban
Pelatihan
8 Peningkatan RW01 - RW07 1 Ls 20,000,000 V V V V
Masyarakat
INDIKASI PROGRAM
Penanggulangan
9 Kel.Limbangan wetan 1 Ls 50,000,000 V V V V
Bencana
Pelatihan
10 Pengelolaan RW01 - RW07 1 Ls 10,000,000 V V V V
Sampah
Pelatihan
11 RW01 - RW07 1 Ls 10,000,000 V V V V
Kewirausahaan
Pemberian Modal
12 RW01 - RW07 200 KK 100,000,000 V V V V
usaha
Penanggulangan
13 RW01 - RW07 1 Ls 150,000,000 V V V V
Wabah Penyakit
BAB 7
INVESTASI PROGRAM
TAHUN SUMBER
NO INDIKATOR KEGIATAN LOKASI VOLUME SATUAN BIAYA
PELAKSANAAN DANA
1 Drainase Lingkungan RT05 RW03 42.5 Meter 38,250,000 2021 APBN
2 Drainase Lingkungan RT02 RW03 42.5 Meter 19,125,000 2021 APBN
3 Drainase Lingkungan RT01 RW03 100 Meter 90,000,000 2021 APBN
4 Jalan Beton RT05 RW02 226 Meter 203,400,000 2021 APBN
5 Drainase Lingkungan RT05 RW02 167 Meter 150,300,000 2021 APBN
6 Jalan Beton RT02 RW02 226 Meter 192,100,000 2021 APBN
7 Drainase Lingkungan RT02 RW02 112 Meter 95,200,000 2021 APBN
8 Drainase Lingkungan RT02 RW02 105 Meter 47,250,000 2021 APBN
9 Jalan Beton RT02 RW01 70 Meter 63,000,000 2021 APBN
10 Drainase Lingkungan RT02 RW01 70 Meter 31,500,000 2021 APBN
11 Towe Air RT02 RW03 100 Meter 45,000,000 2021 APBN
12 Drainase Lingkungan RT05 RW01 129 Meter 58,050,000 2021 APBN
13 Jalan Beton RT04 RW05 100 Meter 90,000,000 2021 Dana Kelurahan
14 Jalan Beton RT01 RW04 100 Meter 90,000,000 2021 Dana Kelurahan
15 Jalan Aspal RW01 & RW06 150 Meter 15,000,000 2021 Dana Kelurahan
16 Jalan Aspal RT03 RW04 120 Meter 12,000,000 2021 Dana Kelurahan
17 Jalan Beton RT04 RW01 200 Meter 180,000,000 2021 Dana Kelurahan
19 Drainase Lingkungan RT04 RW01 20 Meter 10,000,000 2021 Dana Kelurahan
20 Jalan Beton RT05 RW01 80 Meter 72,000,000 2021 Dana Kelurahan
21 Jalan Beton RT05 RW02 50 Meter 45,000,000 2021 Dana Kelurahan
BAB 8
PENUTUP
Kawasan Kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di suatu kawasan yang umumnya di huni oleh
masyarakat miskin. Kawasan miskin umumnya di hubung-hubungkan dengan dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi.
Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial seperti kejahtan, obat-obatan terlarang dan minuman keras.
Di lain pihak kemiskinan juga dimungkinkan terkondisi oleh struktur maupun kultur masyarakat yang bersangkutan, yang relatif tidak
mudah dikenali, terlebih oleh masyarakat sendiri. Padahal dengan pengenalan terhadap masalah kemiskinan, maka niscaya masyarakat
yang bersangkutan akan memiliki bekal yang lebih baik untuk menangani masalah yang dihadapi pada saat sekarang ataupun dikemudian
hari.
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan upaya pemerintah dalam menanggulangi kekumuhan yang sangat stategis,
menyikapi landasan kemandirian masyarakat berupa institusi masyarakat yang refresentatif, mengakar dan menguat bagi perkembangan
modal Infrastruktur (Infrastruktur capital) masyarakat dimasa mendatang serta menyiapkan pondasi kemitraan masyarakat dengan
pemerintah daerah dan kelompok – kelompok peduli setempat, baik dari segi kultur masyarakat Desa atapun Desa setempat.
Kelembagaan masyarakat yang mengakar, refresentatif dan dipercaya (secara generic di sebut Badan Keswadayaan Masyarakat
atau di singkat BKM) dibentuk berdasarkan kesadaran kritis masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai
masyarakaat sebagai pondasi modal Infrastruktur kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara pada tataran ruang lingkup Desa
ataupun Desa dalam peningkatan potensi masyarakat desa secara hirarki- berkelanjutan (suistable human development), Hal ini didasarkan
pada :
Hasil perencanaan yang sudah dilaksanakan, diharapkan dapat merubah perilaku masyarakat terhadap lingkungannya, melalui
pengelolaan, dan pemeliharaan.
Hasil perencanaan yang belum terlaksana, diharapkan terus dilanjutkan, dan dikembangkan oleh masyarakat secara mandiri, di dukung
dengan lembaga masyarakat, dan pihak pemerintah desa.
Dibutuhkan kesadaran, kepedulian, dan keihklasan dalam mengatasi berbagai permasalahan, agar tercipta keharmonisan antara penghuni
dengan lingkungannya.
Perlu koordinasi dan dukungan berbagai pihak dalam melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga kegiatan berjalan lancar, dan hasilnya
dapat bermanfaat bagi masyarakat secara optimal, serta menciptakan lingkungan yang nyaman.
Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan menjadi tanggung jawab masyarakat sepenuhnya, hal ini didasarkan atas dasar
kepadatan kependudukan, kekumuhan dan keperuntukan warga Kel.Limbangan Wetan Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes