Anda di halaman 1dari 49

SISTEMATIKA ISI DOKUMEN

BAB Pendahul Latar Belakang dan Visi Misi


1 uan Permukiman
BAB Gambaran Umum Mapping/ pemetaan gambaran umum
2 Kelurahan kelurahan
Analisis pola ruang/ peruntukan lahan,
BAB Analisis dan Strategi analisis potensi dan permasalahan,
3 Peran stakeholder, Keluaran strategi.
Skenario pemberdayaan
BAB Skenario
masyarakat dan peningkatan
Perencanaan
4 kualitas serta penyiapan lahan
BAB Konsep Profil Kumuh, dan Konsep perencanaan di
Perencanaan Kawasan Terpilih
5 Rencana Teknis kegiatan infrastruktur
BAB Rencana Teknis dan Indikasi meliputi siteplan, denah, potongan, tampak,
Program detail, dan penyiapan lahan, Indikasi
6 Kebutuhan/ Program 5 tahun ke depan.
BAB Rencana Strategi Indikasi Program menjadi rencana
Investasi Investasi
7
BAB Penut Kesimpulan dan
up saran
SELAYANG PANDANG KELURAHAN LIMBANGAN
WETAN
Sudah bisa dipastikan setiap orang datang ke Brebes,  pasti membeli oleh-oleh telor asin. Dan
sentra telor asin Brebes ada di Limbangan Wetan. Kepenak dalam bahasa daerah Brebes adalah
nikmat,  nyaman,  bahagia atau kerasan.  Lalu apa hubungannya Kepenak dengan Limbangan
Wetan? Apakah ada kenikmatan disana?  Atau ada sesuatu yang membuat kita aman,  nyaman dan
tentram? Kepenak disini adalah singkatan dari Kampung Peternakan,  Industri dan Kuliner.
“KEPENAK” merupakan konsep pengembangan pariwisata di Limbangan Wetan yang merupakan
Kampung Wisata di Kabupaten Brebes. Sebagai sentra telor asin pasti ada hewan sebagai penghasil
telor yaitu bebek.  Bebek banyak dimiliki dan diternak oleh warga disini.  Mereka akan kesulitan
pasokan telor jika bergantung pada pasokan telor dari daerah lain,  maka mereka memiliki
peternakan sendiri. Ada lagi peternakan sapi pedaging untuk kebutuhan masyarakat Brebes,
bandeng dan udang .Limbangan Wetan merupakan Kampung Peternakan,  Industri dan
Kuliner,Sehingga menjadi daerah strategisnya Kabupaten Brebes, yaitu dikembangkan sebagai
daerah pariwisata. 
Pengembangan sebagai kampung wisata karena disana:
1. sentra industri rumahan yang sudah go nasional.  Produk industri rumahan seperti sanggul,
 manik-manik,  aksesoris dan tas rajut sudah menghiasi mal-mal ternama di ibukota. 
2. Sebagai sentra telor asin
3. sentra pengolahan bawang goreng,  produk Umkm dan masih banyak lagi
4. Sentra kuliner khas seperti Sate Bebek, Kupat Glabed Blengong, Rujak Belut, dan Bandeng
Presto
 
BAB I.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG TUJUAN

1. Mempunyai permasalahan lingkungan permukiman  Terindikasinya permasalahan dan potensi desa serta
 Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat daya dukung dan daya tampung
 Masih ada rumah tangga yang belum mempunyai sarana sanitasi yang sesuai persyaratan teknis
 Tersusunnya konsep penanganan kumuh
 Masih ada beberapa rumah tangga yang mempunyai rumah dalam kondisi kurang layak huni
 Tersusunnya indikasi program penanganan kumuh
 Sebagian ruas jalan yang rusak
 Sebagian rumah tangga belum mendapatkan akses air bersih yang layak minum  Sebagai pedoman dan alat kontrol atau pengawasan
 Sebagaian rumah tangga belum terbenuhi air bersih pembangunan Desa bagi masyarakat, pemerintah, swasta,
 Masih ada ruas jalan belum dilengkapi saluran drainase LSM dan donor yang ingin Berpartisipasi dalam kegiatan
 Sebagian jaringan drainase dengan kualitas tidak memadai pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
 Permukiman belum dilengkapi sarana proteksi kebakaran kumuh ditingkat desa/kelurahan
 Kawasan sekitar permukimah kumuh perumahan.
Yang dilibatkan dalam penyusunan dokumen RPLP
2. Penyelesaian masalah diperlukan:  Pemerintah desa/kelurahan
 Impian Masyarakat untuk menata kampungnya  BKM
 disusun berdasarkan aspirasi, kebutuhan dan cita-cita masyarakat untuk memperbaiki kondisi  TIPP
lingkungan permukiman  Kelompok peduli
 Partisipasi masyarakat dalam menyelesaiakan masalah dan mencapai mimpi
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
 keterlibatan dan keterpaduan hingga kesepakatan bersama terkait penanganan dan
Bab 1 : Pendahuluan
 pencegahan kawasan permukiman kumuh, dari berbagai pemangku kepentingan termasuk
Bab 2 : Gambaran Umum
 peran serta kelompok swadaya masyarakat.
Bab 3 : Analisa dan Strategi
 Diperlukan dokumen yang memuat permasalahan, scenario penanganan, impian, rencana
kebutuhan penataan kampung Bab 4 : Skenario Perencanaan
Bab 5 : Konsep Perencanaan
RUANG LINGKUP
Bab 6 : Rencana Teknis Kawasan dan Indikasi Kegiatan
1. Permukiman Kelurahan Limbangan Wetan
Bab 7 : Rencana Investasi Program RPLP
2. Penyelesaian permasalahan lingkungan permukiman
Bab 8 : Penutup
3. Pengembangan potensi lokal untuk mendukung penataan lingkungan permukiman
visi :
“mewujudkan Kelurahan Limbangan Wetan yang Bersih, Sehat, Nyaman,
Edukatif dan Produktif”.
misi :
1. Penyusunan masterplan pembangunan Kelurahan Limbangan Wetan yang menyatu dengan perencanaan
di tingkat Kecamatan dan Kabupaten, untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur
lingkungan dan perumahan.
2. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia guna menumbuhkembangkan kepedulian terhadap kebersihan
dan kesehatan lingkungan.
3. Menumbuh kembangkan rasa memiliki guna menjaga kelestarian lingkungan agar mampu memberikan rasa
nyaman dan tenang bagi masyarakat.
4. Penataan dan peningkatan kualitas infrastruktur lingkungan agar berfungsi dengan baik dan sesuai dengan
ketentuan teknis.
5. Melibatkan intitusi pendidikan dan SKPD terkait dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap
sistem penataan lingkungan yang ramah terhadap masalah kebencanaan.
6. Meningkatkan produktifitas masyarakat melalui penataan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman
7. Pembentukan lembaga-lembaga sosial sebagai mitra bersama dalam penataan lingkungan permukiman dan
peningkatan produktifitas masyarakat.
 
BAB 2
GAMBARAN UMUM
 
A. BATAS ADMINISTRASI KELURAHAN

Rencana Penataan
Kawasan Sungai
Sigeleng

Kelurahan
Limbangan Wetan

Pusat Kota dan Pusat Batas administrasi Wilayah sebagai berikut :


Pemerintahan Kabupaten Sebelah Utara : Wilayah Desa Randusanga wetan, Desa Randusanga
Brebes
Kulon & Pagejugan
Sebelah Barat : Wilayah kelurahan limbangan kulon
Sebelah Selatan : Wilayah kelurahan Gandasuli & Banjaranyar
Sebelah Timur : Wilayah Desa banjaranyar & Kaligangsa Kulon
Luas wilayah Kel. Limbangan Wetan: 422 Ha
 
B. KEPENDUDUKAN
RW05
 Total Penduduk: 10.516 Jiwa NO RT
JUMLAH
 L P L+P
Total Difabel: 8 Jiwa
RW01 1 RT001 132 121 253
 Penduduk terbanyak: RW 04 sebanyak 1997 Jiwa 2 RT002 124 146 270
JUMLAH
NO RT
L P L+P
 Penduduk terkecil: RW 01 sebanyak 889 Jiwa 3 RT003 90 84 174
1 RT001 61 56 117 4 RT004 151 134 285
2 RT002 85 76 161 5 RT005 174 167 341
3 RT003 82 71 153 JUMLAH 1323
4 RT004 127 123 250
5 RT005 110 98 208
JUMLAH 889 RW08
JUMLAH
NO RT
L P L+P
1 RT001 75 61 136
RW02
JUMLAH
2 RT002 99 100 199
NO RT 3 RT003 114 107 221
L P L+P
1 RT001 93 101 194 4 RT004 83 79 162
2 RT002 78 85 163 5 RT005 73 77 150
3 RT003 103 96 199 6 RT006 88 97 185
4 RT004 159 166 325 7 RT007 72 73 145
5 RT005 178 179 357 8 RT008 44 38 82
JUMLAH 1238 JUMLAH 1280

RW07
RW03
JUMLAH
JUMLAH NO RT
NO RT L P L+P
L P L+P
1 RT001 53 61 114
1 RT001 114 125 239 2 RT002 83 77 160
2 RT002 161 158 319 3 RT003 100 82 182
3 RT003 144 134 278 4 RT004 64 74 138
4 RT004 149 158 307 5 RT005 90 84 174
5 RT005 210 221 431 6 RT006 78 89 167
JUMLAH 1574 JUMLAH 935

RW04 RW08
JUMLAH JUMLAH
NO RT NO RT
L P L+P L P L+P
1 RT001 132 124 256 1 RT001 75 61 136
2 RT002 212 204 416 2 RT002 99 100 199
3 RT003 153 130 283 3 RT003 114 107 221
4 RT004 270 268 538 4 RT004 83 79 162
5 RT005 200 177 377 5 RT005 73 77 150
6 RT006 69 58 127 6 RT006 88 97 185
JUMLAH 1997 7 RT007 72 73 145
8 RT008 44 38 82
JUMLAH 1280
 
C. PENGGUNAAN LAHAN

Kelurahan limbangan wetan terdapat bagian penggunaan lahan yang dimanfaatkan untuk lahan pertanian,sawah,tambak,peternakan
bebek dan lainnya.Penggunaan lahan pertanian,sawah,tambak dan peternakan berada diutara permukiman.Lahan pertanian dan
sawah wilayahnya cukup luas dibanding dengan lahan permukiman
Lahan sawah: 263,22 Ha
Lahan bukan sawah: 159 ha

Pertanian 

Pertanian 

Permukiman 

SUMBER:
Tambak PETA RTRW

 
 
D. SARANA FASUM DAN FASOS
No Fasilitas Peribadatan
No Fasilitas Pendidikan
1 Masjid
1 PAUD 2 Musholla
2 TK
No Fasilitas Kesehatan
3 SD
Pos Kesehatan
4 MI 1
Kelurahan
5 SMK 2 Klinik Kesehatan
6 Pondok Pesantren 3 Praktek Dokter
Jenis Usaha 4 Posyandu
No
Perekonomian Fasilitas
1 Pasar Rakyat No
Perkantoran/umum
2 Jasa Pengiriman 1 Kantor Kelurahan
Pesantren 3 Mini Market 2 Penggadaian
  4 Warung Makan 3 Gedung Pertemuan
5 Dealer Motor 4 Sarana Olahraga
6 Toko / Warung 5 Sanggar Senam
Industri Rumah
7 TPS (Tempat
Tangga 6
Kantor Kelurahan Pembuangan Sampah)
 
RPH (Rumah
7
Pemotongan Hewan)

Dealer Motor
Pasar Limbangan  
 

Masjid Al-Fattah TPS


Pos Kesehatan    
 
 
D. MATA PENCAHARIAN

 Penduduk Kelurahan Limbangan wetan di 8 RW memiliki


profesi/mata pencaharian berbeda-beda.
 Letak wilayah yang dekat jalur jalan raya provinsi berprofesi
sebagai Pedagang menjadi salah satu yang paling banyak.
 Profesi di sektor pertanian baik itu lahan milik sendiri atau
garapan lahan orang lain juga menjadi mata pencaharian yang
banyak kedua karena lahan pertanian yang masih cukup luas
dan
 Ketiga adalah penduduk yang berprofesi sebagai karyawan dan
wiraswasta.
NO RW MATA PENCAHARIAN
1 RW01 Pedagang
2 RW02 Pedagang
Petani
3 RW03
Pedagang
Pedagang
USAHA BAWANG GORENG 4 RW04
Petani
 
Pedagang
5 RW05
Petani
Karyawan
6 RW06
Wiraswasta
Karyawan
7 RW07
PETANI BAWANG (Pesiunan)
  Karyawan
8 RW08
Wiraswasta

SUMBER:
PETA RTRW

 
USAHA SANGGUL
 
PENJUAL TELOR ASIN
 
 
E. TOPOGRAFI
Kelurahan Limbangan wetan memiliki wilayah yang berupa
dataran cenderung dataran rendah.Dikelurahan limbangan
wetan sebagian memiliki tanah rawa (tambak,sawah) yang
berada diwilayah sebelah utara dan tanah keras(biasa) berada
disebelah selatan(permukiman)

Dataran
Rendah

SUMBER:
PETA RTRW

 
 
F. KARAKTERISTIK

Kelurahan limbangan wetan tidak memiliki karakteristik yang khas. Ada


beberapa home industri yang ada menjadikan limbangan wetan dikenal
dikab.brebes seperti home industritelor asin,sanggul,pertanian
bawang,bandeng presto akan tetapi tidak menjadi bagian dari
karakteristik limbangan wetan.Namun kedepan limbangan wetan
direncanakan akan dijadikan kelurahan “PARIWISATA” dengan
menonjolkan home industry yang ada sebagai edukasi. Kampung
Wisata Limbangan Wetan mempunyai potensi yang luar biasa di bidang
UMKM seperti telor asin, bawang merah, sanggul, dan kuliner. Sentra
telor asin terdapat disini, sehingga produksi telor asin dan turunan
olahannya terdapat di sini

HOME INDUSTRI BAWANG GORENG HOME INDUSTRI TELOR ASIN HOME INDUSTRI MANIK2

HOME INDUSTRI SANGGUL TAMBAK BANDENG HOMEINDUSTRI


BANDENG PRESTO
 
G. SUMBER DAYA AIR

Limbangan wetan memiliki sumber air seperti


> Sungai
> Embung
> Sumur Gali
> Sumur Bor
> Jaringan PDAM
 
Namun dari sumber air yang ada memiliki jenis air yang berbeda
> Sungai ( Tawar,keruh)
> Embung (Payau,Bening)
> Sumur (Tawar ,Bening)
> PDAM (Tawar,Bening)

Embung

Embung PDAM

SUMUR SUNGAI SIGELENG


 
H. SUMBER DAYA SAWAH,PERTANIAN DAN
PERKEBUNAN

Lahan pertanian bawang dan padi menjadi salah satu sumber daya
yang ada di Limbangan wetan. Musim tanam tergantung dari
musim yang ada.pengelolaan lahan pertanian sebagian warga local
dan sebagian warga luar limbang.Hasil yang ada sudah sampai luar
kota seperti Jakarta,bandung sesuai permintaan.adapula yang
datang langsung ke limbang wetan.

PETANI BAWANG

TAMBAK BANDENG
 
 
I. KEBENCANAAN

Potensi dan resiko bencana berupa rob dan banjir. Rob pada
Kelurahan limbangan wetan biasanya hanya menerjang area
tambak yang letaknya berdekatan dengan sungai sigeleng. Akibat
dari rob biasanya yaitu merusak tambak warga.sedang banjir air
hujan biasanya terjadi dipermukiman di RW 03,04,05 disebabkan
oleh saluran yang tidak berfungsi (mampet).Akibat dari bajir
menimbulkan wabah penyakit DB hingga menelan korban jiwa 1
orang. Penanganan yang dilakukan oleh pihak kelurahan adanya
pompa air untuk menanggulangi banjir dan juga meninggikan
jalan2 yang terkena banjir.
Area Banjir

Banjir dipermukiman

Banjir dipermukiman
 
J. KELEMBAGAAN

Kelembagaan yang ada di Kelurahan Limbangan


Wetan terdapat:
> Karangtaruna
> BKM
> LPM
> PKK
> POSYANDU
> MAJELIS TAKLIM
> POKDARWIS
Tempat kelembagaan yang ada beberapa
dikantor pemerintahan kelurahan setempat
sedang majelis taklim bertempat
dimasjid/mushola permukiman warga
 
K. TINGKAT KESEJAHTERAAN

Tingkat kesejahteraan warga limbangan wetan yang kurang ada pada


RW I ,RW VII dan RW VIII. Sementara itu RW lainnya jumlah penduduk
berada pada keadaan rata-rata sama

RW01

Tingkat sejahtera 80% dengan


Pra sejahtera 20%

RW02

Tingkat sejahtera 60% dengan


Pra sejahtera 40%

RW03

Tingkat sejahtera 50% dengan


Pra sejahtera 50%

RW04

Tingkat sejahtera 50% dengan


Pra sejahtera 50%

RW05 Tingkat sejahtera 50% dengan Pra sejahtera 50%

RW06 Tingkat sejahtera 50% dengan Pra sejahtera 50%

RW07 Tingkat sejahtera 70% dengan Pra sejahtera 30%

RW08 Tingkat sejahtera 70% dengan Pra sejahtera 30%


 
L. IDENTIFIKASI ASET DAN LEGALITAS LAHAN

Lahan yang berada di Kelurahan limbangan wetan rata-rata merupakan


lahan hak milik.
PETA LEGALITAS LAHAN PETA LEGALITAS LAHAN

SUMBER: www.PETA BHUMI.atrbpn.com

KETERANGAN
 
M. POTENSI LOKAL

Karnaval tahunan
dilimbangan wetan

Lomba tektek diadakan tiap


tahun

Maulud rutin dilaksanakan


tiap tahun dilimbangan
wetan

Tradisi pawai obor malam


tirakatan memperingati HUT RI
 
N. KONDISI PERMUKIMAN

Kondisi Jalan RT01 RW02 Kondisi Saluran RT05 RW03

RTLH RT05 RW03 Kondisi Jalan RT05 RW03

Permukiman Kumuh dikarenakan :

- Saluran tidak berfungsi


- Jalan Rusak
- Rumah Tidak Layak Huni
- Saluran tercemar(bau)
- Bangunan tidakteratur
- Belum ada jamban
 
N. KONDISI JALAN

Jalan Rusak Kabupaten

Jalan lingkungan

ASPEK KRITERIA PANJANG SATUAN PROSEN (%) NILAI


a. Cakupan Pelayanan
1,063.00 Meter 29.02% 1
Kondisi Jalan Jalan Lingkungan
Lingkungan b. Kualitas Permukaan
1,075.00 Meter 29.35% 1
Jalan lingkungan
 
N. KONDISI DRAINASE

Drainase lingkungan

Drainase lingkungan

ASPEK KRITERIA PANJANG SATUAN PROSEN (%) NILAI


a. Ketidakmampuan
Mengalirkan Limpasan 3.45 Ha 18.80% 0
Kondisi Air
Drainase b. Ketidaktersediaan
3,704.00 Meter 69.89% 3
Lingkungan Drainase
c. Kualitas Konstruksi
768.00 Meter 14.49% 0
Drainase
 
N. KONDISI AIR MINUM

Kebutuhan air bersih dikelurahan limbangan wetan sudah terlayani


dengan adanya jaringan PDAM. Warga yang masih menggunakan
sumur hanya digunakan untuk mandi dan cuci saja. Permasalahan
yang ada air PDAM sering tidak lancer(hanya waktu malam hari air
lancer),beberapa warga masih ada yang membeli air untuk
konsumsi masak dan minum.kondisi air sumur juga sebagian berasa
asin tapi bening yang berpengaruh kekulit juga.

ASPEK KRITERIA NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI


Kondisi Penyediaan a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 333 KK 0.60 3
Air Minum b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 79 KK 0.14 0

Warga menggunakan PDAM


 
 
N. KONDISI PERSAMPAHAN

Kesadaran warga sudah baik dalam pengelolaan


persampahan,didukung dengan adanya sarpras
persampahan,pengangkutan dari bak sampah rumah tangga ke TPS
sudah berjalan rata@ seminggu 3x dengan jasa pengangkutan
secara iuran/mandiri. Warga perumnas yang sudah mulai
melakukan pemilahan sampah.Pengadaan bak sampah dan
pengolahan sampah sudah pernah ada, akan tetapi sudah tidak
aktif(vakum)dikarenakan hasil dari pengolahan sampah pemasaran
nya kurang lancar

Tempat Sampah
 

TPS Kelurahan Limbangan Wetan


 

Gerobak Sampah
 
ASPEK KRITERIA PANJANG SATUAN PROSEN (%) NILAI
a. Prasarana dan Sarana
Persampahan Tidak
332.00 KK 59.61% 3
Sesuai dengan
Kondisi
persyaratan Teknis
Pengelolaan
b. Sistem Pengelolaan
Persampahan
Persampahan yang
166.00 KK 29.80% 1
tidak sesuai Standar
Teknis
 
N. KONDISI SANTASI

Warga limbangan kulon rata2 sudah memiliki jamban keluarga


sendiri lengkap dengan penampung sepitank.Lembaga BKM pernah
memberikan bantuan berupa Jamban keluarga. Limbangan wetan
sudah ODF tahun 2018

ASPEK KRITERIA PANJANG SATUAN PROSEN (%) NILAI


a. Sistem Pengelolaan
Air Limbah Tidak Sesuai 12.00 KK 2.15% 0
Standar Teknis
Kondisi
Pengelolaan Air b. Prasarana dan Sarana
Limbah Pengelolaan Air Limbah
12.00 KK 2.15% 0
Tidak Sesuai dengan
Persyaratan Teknis

Jamban Keluarga
 

Sepintank
 
 
BAB 3
ANALISA DAN STRATEGI
Apa yang dibutuhkan
No Indikator Lokasi Penyebab Harapan Peran masyarakat Peran Lembaga Peran Pemerintah
(L,S,E)
BKM membantu
 Mensosialisasikan tentang Pendekatan Infrastruktur:
- Membantu tenaga dalam memberikan
- Merubah kesadaran masyarakat kebersihan dan kesehatan Perlunya normalisasi saluran,
membersihkan saluran (gotong sosialiasi
RT03 RW03,RT05 dalam pola hidup sehat lingkungan perbaikan drainase,
Saluran tidak royong) tentang pola
RW03, RT03 RW04, hidup sehat
1 Permukiman kumuh berfungsi,sampah,ti
RT01 RW05, RT02
dak punya jamban  Mensosialisasikan tentang Pendekatan Sosial: Perlunya
RW01
- Kebersihan terjaga agar tetap - Mengingatkan warga untuk kebersihan dan kesehatan sosialisasi penyadaran
Sudah ada TPS
sehat dari sampah menjaga kebersihan lingkungan lingkungan masyarakat dalam pola hidup
bersih dan sehat
RT01 RW04,RT04
- Pemeliharaan berkala,gotong Peningkatan mutu jalan baik Pendekatan Infrastruktur:
RW01,RT02,03 adanya alokasi
Faktor alam (air royong iuran dalam pemeliharaan jalan lingkungan,kab atau Perlunya pemeliharaan jalan
2 Jalan rusak RW02 ,RT05 -Peningkatan kualitas jalan dana untuk
dari hujan) dan aturan bersama dalam provinsi serta adanya aturan secara berkala,
RW03 ,RT04,06 RW04 perbaikan
pemeliharaan jalan pemeliharaan jalan '- Pembuatan jalan baru
,RT01,02,04,05 RW06
kualitas konstruksi
RT02 RW03, RT04
kurang ,sedimentas - Saluran dapat berfungsi -kerja bakti membersihkan Pendekatan Infrastruktur:
RW02,RT03,04,05 adanya alokasi
i tanah, mengaliri air dengan lancar, saluran, penyadaran sesama Gerakan untuk bersih2 Perlunya pemeliharaan drainase
3 Drainase rusak RW03, RT02,03 dana untuk
pembuangan pemeliharaan saluran, konstruksi warga untuk tidak membuang lingkungan untuk RT/RW secara berkala,
RW04, RW05, perbaikan
limbah rumah yang lebih baik sampah disaluran '- Normalisasi saluran
RT04,05 RW06
tangga
Berpartisipasi Pendekatan Infrastruktur :
Masih ada warga sosialisasi - Penambahan jaringan air
1. Memberikan pemahaman
yang belum tentang minum dan SR
tentang bahaya air yang tidak
mendapatkan Air layak dikonsumsi untuk pentingnya - Pembangunan sumur bor baru
Melakukan penyelamatan layak minum
4 Air minum belum terlayani RW01-RW08 akses PDAM berbagai keperluan hidup konsumsi air Pendekatan Sosial :
lingkungan (tidak mencemari air) 2. Sosialisaisi kepada warga
maupu belum masyarakat layak minum - Sosialisasi pemahaman
pentingnya air bersih
terpenuhi air layak dan pentingnya tentang bahaya air yang tidak
minum pencegahan layak minum
pencemaran air
adanya bantuan
Banjir dana dari Pendekatan Infrastruktur:
dipermukiman Saluran dapat berfungsi dengan -memperbaiki saluran drainase pemerintah 1. Penyelenggaraan Perlunya pemeliharaan drainase
6 Kebencanaan RW03,04 dan 05
dikarenakan baik utama kelurahan untuk penanggulangan bencana secara berkala,
saluran mampet membenahi '- Normalisasi saluran
drainase

1. memberikan motivasi kepada Pendekatan Infrastruktur:


kesadaran warga masyarakat untuk menyadari Perlunya pemeliharaan
- Merubah kesadaran masyarakat
7 Sampah RW01-RW08 kurang dalam Pengelolaan prasarana sampah Sudah ada TPS bahwa sampah itu adalah prasarana secara berkala,
dalam pola hidup sehat
hidup bersih tanggung jawab bersama bukan - Penyadaran masyarakat dalam
hanya pemerintah pola hidup bersih dan sehat

Pembuangan
pemberitahuan
limbah home Pendekatan Infrastruktur: IPAL,
terhadap home target pemerintah yang ingin
industri tempe Adanya sistem pengelolaan mengingatkan kepada pemilik penyadaran terhadap pemilik
8 sanitasi RT01 RW06 industri untuk mencapai 100% akses sanitasi
dibuang kesaluran llimbah yang memenuhi syarat home industri home industri untuk membuat
pembuangan layak tercapai
sehingga pengelolaan limbah
limbahnya
menimbulkan bau

1. Pemda memberikan
RT01,02 RW05,RT03 peningakatan keterampilan
BKM bantu
2. Mendatangkan tenaga ahli yang
RW04,RT04 RW01, Kecelakaan, cacat Peningkatan kesejahteraan warga tidak mengesampingkan warga fasilitasi modal
dapat meningkatkan keahlian yang Pendekatan sosial:diadakan
9 Difabel difabel difabel melalui UPK
RT05 RW03, RT05 dari lahir telah dimiliki untuk dapat pelatihan2 bagi warga difabel
RW02, RT04 RW04 untuk MBR
menciptakan usaha sendiri
 
GAMBARAN KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN KELURAHAN LIMBANGAN WETAN
GAMBARAN KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN KELURAHAN
LIMBANGAN WETAN  Pengelolaan terhadap Sumber Daya Alam sudah baik,
karena masyarkat mampu mengolah sumber daya alam
ASSET untuk penghidupan disana, baik sungai yang
SDA dimanfaatkan untuk pengairan, hasil tani yang baik
seperti bawang merah maupun padi, dan juga petani
5 tambak ikan dan udang .
   Potensi alam sekitar berupa ketersediaan bahan baku
ASSET
EKONOMI telur bebek mentah yang berlimpah
ASSET SDM dari wilayah sekitar
 Pencapaian terhadap Ekonomi Desa Limbagan Wetan
rumah tangga, dinilai cukup  Masyarakat yang mata pencaharian rata – rata
baik oleh buruh tani pedagang dan peternak ini dari
 Masyarakat. Rata – rata 4 tingkat pendidikan sebagian besar adalah
4
masyarakat Limbangan Wetan   lulusan SD yaitu sebanyak 2.750 jiwa
   Dari kelompok umur, sebagian besar
sebagai petani/peternak,
masyarakat Limbang Wetan adalah 35-29
PNS.pensiunan/TNI,
tahun. Artinya banyak usia produktif
pedagang/wiraswasta, mapun  sumber daya manusia berupa ketersediaan
buruh tani tenaga menjadi faktor utama masyarakat
 Roda ekonomi sebagian besar memilih usaha pembuatan telur asin.
didapatkan dari hasil pertanian Pengetahuan dan keahlian membuat telur asin
,Perdagangan dan berternak. diperoleh secara turun temurun dan dengan
ASSET mudah dapat ditanyakan kepada keluarga,
SOSIAL sanak saudara, teman, tetangga atau orang
• Kelembagaan dikelurahan Limbangan Wetan3 2
yang sudah lama menekuni usaha telur asin.
masih aktif dimasyarakat seperti BKM ,PKK,  
Masyarakat Limbangan Wetan menekuni
LPM ,Karangtaruna usaha pembuatan telur asin dikarenakan jenis
• Sebagian besar kelembagaan yang ada belum ASSET usaha itu menghasilkan pendapatan finansial
mempunyai agenda rutin INFRASTRUKTUR lebih banyak dibandingkan dengan usaha yang
• Ada gerakan social dari beberapa lembaga  Dinilai kurang oleh Masyarakat dikarenakan
lain. Usaha masih
telur asin menaikkan prestise dan
desa, seperti Karang taruna dalam rasa bangga
terdapat infrastruktur yang kurang memadai pelaku usaha yang menekuninya
kepeduliannya terhadap masyarakat kurang  Mempunyai keterampilan membuat sanggul,
manik-manik,  aksesoris dan tas rajut
mampu, pada saat ada kematian dan bencana.
• Masih adanya Tradisi kelurahan seperti
LANGKAH YANG DIPERLUKAN

GAMBARAN PENGHIDUPAN KELURAHAN


LIMBANGAN WETAN

ASSET EKONOMI ASSET SOSIAL ASSET SDA ASSET SDM ASSET


INFRASTRUKTU
CUKUP CUKUP BAIK BAIK CUKUP BAIK R
KURANG

LANGKAH YANG DIPERLUKAN UNTUK MENCAPAI VISI KELURAHAN LIMBANGAN WETAN

 Perlu penambahan  Perlu “menginovasi” Perlu melestarikan  Perlu mendatangkan tenaga  Perlunya pembangunan
pendapatan dengan kondisi alam agar atau orang yang mampu berkelanjutan untuk
peran lembaga saat ini memberikan pelatihan untuk
meningkatkan pemasaran, Kelurahan meningkatkan kualitas
sebagai “fasilitator atau menambah inovasi
menambah inovasi hasil Limbangan Wetan infrastruktur Kelurahan
duta Desa” yang dapat  Sekaligus meningkatkan
produk pengolahan telor asin tetap Hijau, Indah Limbangan Wetan, baik
maupun sanggul membantu memasarkan kopetensi, ketrampilan, etos
dan sehat dengan kerja, karakter, kesadaran akan menggunakan dana
 Perlu penambahan produk hasil Kelurahan
adanya komitmen pentingnya konsistensi mutu daerah atau lainnya.
pendapatan dengan Limbangan Wetan oleh semua pihak dan standarisasi produk dan Juga dapat menjaga
menjadikan masyarakat dengan memanfaatkan terhadap jasa serta wawasan kondisi yang sudah
sebagai wirausaha bukan lagi teknologi yang pengendalian kewirausahaan. terbangun tetap dalam
sebagai buruh berkembang serta dapat penggunaaan  Memberikan motivasi pelaku kondisi yang baik,
 mengorganisir para pembuat menanggulangi bencana lahan sawah usaha menekuni usaha aman dari kerusakan
olahan telor maupun sanggul pembuatan telur asin, inovasi
 Perlu adanya penggerak menjadi lahan  Perlunya kelompok
ini yang masih bergerak produk, pemasaran yang
untuk“menginovasi” terbangun. Lahan dilakukan pengusaha, omzet
pemelihara dan
secara individu agar sawah sebagian komitmen bersawa
terbentuknya kelompok- bulanan yang diterima
persaingan dapat di pertanian padi masyarakat dalam
kelompok peduli pengusaha, keberanian diri
minimalisir maupun bawang. pengusaha dalam mengambil perawatan dan
 Perlunya meningkatkan lingkungan, seperti
serta mengelola pemeliharaan terhadap
BAB 4
PEMBERDAYAAN SKENARIO
MASYARAKAT PERENCANAAN

MASYARAKAT
Di sosialisasikan
dan Di organisir oleh lembaga
Sebagai Subjek dalam Komunitas/ kelompok
diajak untuk sadar untuk di bentuk menjadi
pembanagunan:
pentingnya penataan dan komunitas atau kelompok: bersama Lembaga
1. Pemuda-pemudi 1. Paguyuban kelompok Kelurahan memasarkan
pembangunan
2. Ibu-Ibu produksi telor asin produk Khas Kelurahan
kmpungberkelanjutan 2. GAPOKTAN
3. Penghasil produksi Limbangan Wetan
secara mandiridengan 3. Paguyuban kelompok
telor asin memanfaatkan
memasarkan hasil tani ternak itik
4. Petani yang dapat di berdayakan teknologi berupa media
inovasi produk khas
5. Masyarakat semua agar dapat dilatih dan di sosial
Kelurahan Limbagan
unsur tingkatkan kapasitasnya Serta menyusun aturan
Wetan dengan melalui pelatihan
Yang dengan sadar diri bersama untuk tetap
memanfaatkan lembaga kewirausahaan yang dapat
mau membangun menjaga Kelurahan
yang ada di Kelurahan menghasilkan produk Khas
kampungnya Limbangan Wetan tetap
Limbangan Wetan Kelurahan Limbangan Wetan
4. Kelompok Relawan Bersih, Sehat, Nyaman,
KSM - KSM peduli lingkungan
Edukatif dan Produktif
Sebagai Kelompok Di sosialisasikan dan 1. dilatih dan di tingkatkan
Binaan LKM yang diajak untuk sadar kapasitasnya melalui
sudah terorganisir untuk pentingnya penataan pelatihan kewirausahaan
bisa ditingkatkan dan pembangunan yang dapat menghasilkan
kapasitas KSM sebagai kmpung berkelanjutan produk Khas Kelurahan
mitra BKM dalam secara mandiri dengan Limbangan Wetan
pembangunan memasarkan hasil 2. Dilatih untuk bagaimana
Kelurahan inovasi produk khas mengelola
Kelurahan Limbangan (pemeliharaan)
Wetan dengan infrastruktur yang
memanfaatkan lembaga berkelanjutan dan
yang ada di Kelurahan mendukung nilai
PEMBERDAYAAN SKENARIO PERENCANAAN
MASYARAKAT

BKM

Sebagai Fasilitator dan mensosialisasi dan Mengorganisir Menjadi lembaga yang


Duta Kelurahan mengajak untuk sadar masyarakat dalam mempromosikan
Limbangan Wetan serta pentingnya penataan bentuk komunitas atau Kelurahan Limbangan
mitra Pemerintah dan pembangunan kelompok yang dapat di Wetan baik berupa
Kelurahan untuk kampung berkelanjutan berdayakan agar dapat Produk inovasi
berperan dalam secara mandiri dengan dilatih dan di tingkatkan kerajinan, olahan telor
perencanaan memasarkan hasil kapasitasnya melalui asin penataan
pembangunan inovasi produk khas pelatihan kewirausahaan permukiman yang
berkelanjutan Kelurahan Kelurahan Limbangan hasil kemitraan antara Bersih, Sehat, Nyaman,
Limbangan
PEMERINTAH Wetan
DESA Wetan dengan BKM, Pemerintah Edukatif dan Produktif
memanfaatkan lembaga Kelurahan dan Dinas serta jasa dalam
Sebagai Penasihat serta yang ada di Kelurahan Terkait atau Tenaga Ahli pemasaran dan
pembimbing dan Limbangan Wetan pengelolaan sumber
berperan untuk daya yang dapat diolah
mensinergikan lembaga oleh BKM
– lembaga, kebutuhan
pembangunan,
penggunaan dana Desa
dan perencanaan
pembangunan dalam
RPJMDesa
PENINGKATAN SKENARIO PERENCANAAN
KUALITAS

JIKA JIKA JIKA KAMPUNGNYA


INFRASTRUKTUR KAMPUNGNYA MEMILIKI MASALAH LIMBAH
KAMPUNGNYA SUDAH MEMILIKI SERTA MENCEMARI SUNGAI
BELUM MEMADAI CIRI KHAS TETAPI dan SALURAN
Direncanakan untuk menjadi
BELUM TERTATA PEMUGARAN
PEMUGARAN
Kampung Wisata dan didorong Direncanakan untuk
• Untuk wilayah yang
menjadi kampung produktif dibangun IPAL
masih terdapat
khas Kelurahan Limbangan KOMUNAL khusus
kerusakan
Wetan dengan konsep yang limbah olahan tempe
infrastruktur
BERSERI (Bersih, Sehat, PEMBERDAYAAN
a)Ketidaktersediaan
Nyaman, Edukatif dan Sosialisasi pentingnya
Drainase
Produktif) mencegah pencemaran
b)Ketidaktersediaan
Air minum
Pembiayaan pembangunan JIKA
c)Cakupan Pelayanan Mengoptimalkan identitas
melalui Dana APBD kampung
Kab, CSRtematik nya KAMPUNGNYA
jalan lingkungan (Branding)
dan swadaya Masyarakat BANJIR
d)Kualitas Permukaan Kegiatan promosi produk secara konvensional maupun PEMUGARAN
Jalan lingkungan modern dengan pemanfaatan teknologi •Diusulkan untuk perbaikan
e)Persampahan Bentuk promosi dalam upaya pemasaran Kampung drainase maupun normalisasi
PEMBERDAYAAN Wisata: saluran melalui APBD atau
• Pendekatan/ Lomba masak olahan varian telor asin dana lainnya
sosialiasai langsung Karnaval hasil bumi (pertanian, olahan telor asin) PEMBERDAYAAN
kepada masyarakat
Diusulkan untuk Lomba kreasi sanggul Sosialisasi kepada masyarakat
pembangunan Berpartisipasi aktif dalam pameran produk unggulan mengenai pentingnya
infrastruktur kelurahan lokal pengelolaan sampah pada
melalui APBD CSR atau Meningkatkan kreatifitas dan inovasi, kualitas olahan tempatnya
Dana lainnya telor asin
Mengoptimalkan pelayanan yang ramah
Memberdayakan paguyuban untuk mensinergikan
seluruh elemen yang ada di kampung wisata
Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan SDM,
BAB 5
KONSEP PERENCANAAN WILAYAH
02
01 Kampung
Penataan Homeindustri
Permukiman
• Pembangunan sarana
RENCANA PENINGKATAN infrastruktur penunjang
KUALITAS PERMUKIMAN
• Peningkatan kualitas Jalan
Jalan, saluran dan sanitasi
• Pembuatan saluran drainase • Pembuatan showroom
• Perbaikan RTLH untuk hasil produksi
• Peningkatan Kualitas sanitasi homeindustri
dan air minum • Petunjuk Arah/Papan nama
homeindustri
• Penambahan Modal usaha
• Pelatihan peningkatan
Keterampilan usaha

Pembuatan Saluran Drainase 03

03
01 02
Penataan Sungai
Sigeleng
 Rencana penataan
Pembangunan Saluran Udiet Kawasan sungai Sigeleng

Pembangunan Jalan Lingkungan


 
KONSEP PERENCANAAN

RENCANA KEGIATAN
PENATAAN SUNGAI SIGELENG
A. Jembatan
B. Pengerukan Kali Sigeleng
C. Talud Kanan Kiri
D. Pedestrian Kanan Kiri
E. RTH (Area Bermain Anak,
03
Tanaman, dan Area Parkir
F. MCK Umum dan Septictank
Komunal
G. IPAL
H. Warung Kuliner Khas Brebes
I. Sentra Oleh-Oleh Khas Brebes
SITE PLAN Jembatan Jalan Pantura –
BANTARAN KALI SIGELENG Pertigaan Jembatan

F  SEGMEN 3 sebagian sudah dibangun dari Satker


PKP Provinsi Jateng dan dana APBD TA 2015,
2016 berupa pengerukan Sungai, pembuatan
taman , jalan rabat beton, dan RTH

Area tempat
Perbaikan duduk Warung
I  Area Tempat
Talud
C  Makan
Pembangunan Talud dan
peningkatan kualitas jalan
lingkungan (lebar 1,5 m) di sungai
sepanjang 977 m

Pergola
Penyediaan Sarana untuk Sentra
Kuliner &Oleh-Oleh Khas Brebes
dilengkapi dengan area tempat makan

RENCANA KEGIATAN

SEGMEN
D  A. Jembatan
Pedestrian Jembatan B. Pengerukan Kali Sigeleng

dengan Penghubung Sungai C. Talud Kanan Kiri
Guiding Sigeleng untuk
D. Pedestrian Kanan Kiri
Block mempermudah akses
Penataan Pedestrian RTH di masyarakat E. RTH (Area Bermain Anak,
sepanjang sisi sungai dan juga Sepanjang sungai Tanaman, dan Area Parkir
dilengkapi dengan fasilitas umum dilakukan normalisasi F. MCK Umum dan Septictank
(IPAL Komunal, MCK Umum, dan TPS) melalui pengerukan
Komunal
sedimentasi
G. IPAL
KONSEP PENATAAN KAWASAN H. Warung Kuliner Khas
SITE PLAN
Jembatan Jalan Pantura –
BANTARAN KALI SIGELENG Pertigaan Jembatan

Area F 
Parkir

Area tempat E 
Perbaikan duduk

Talud

Penyiapan lahan parkir bagi pengunjung
Kawasan Sigeleng sekaligus berfungsi
sebagai tempat alat berat mengangkut
sedimentasi sungai
Sarana Peribadatan B 
(Mushola)
Pergo
la Penyediaan Sarana untuk Toilet Umum
sekaligus untuk kantor pemelihara di
kawasan Sigeleng

Menciptakan suasana
RENCANA KEGIATAN

kawasan yang lebih SEGMEN
D  sejuk dengan A. Jembatan
memperbanyak vegetasi B. Pengerukan Kali Sigeleng
G  peneduh dan pergola
Pedestrian dengan Guiding C. Talud Kanan Kiri
tanaman
Block D. Pedestrian Kanan Kiri
Penataan Pedestrian RTH di sepanjang sisi E. RTH (Area Bermain Anak,
sungai dan juga dilengkapi dengan fasilitas Tanaman, dan Area Parkir
umum berupa Fasilitas Peribadatan F. MCK Umum dan Septictank
Komunal
G. IPAL
KONSEP PENATAAN KAWASAN H. Warung Kuliner Khas
 
KONSEP PERENCANAAN

KAMPUNG WISATA HOMEINDUSTRI Edukasi Homeindustri Telor asin


TERDAPAT HOME INDUSTRI
 KERUPUK TELOR ASIN (RW05 & RW08)
 BAWANG GORENG (RW02,03,05)
 TELOR ASIN (RW02,03,05)
 SANGGUL (RW02 & RW05)
 BANDENG PRESTO (RWO5 & RW02)
 TEMPE (RT01 RW06)
 TERNAK ITIK (RW03) Pemanfaatan Pekarangan
Area proses pembuatan
telor asin

Tempat Workshop
TELOR ASIN
N
LIM NGAN WETA
BA

Tempat Jual hasil Produksi


 
KONSEP PERENCANAAN

KAMPUNG WISATA HOMEINDUSTRI


Kampung Wisata Edukasi
- Proses pembuatan telor asin
- Proses penyimpanan telor asin
TERDAPAT HOME INDUSTRI - Proses pengemasan telor asin dan
 KERUPUK TELOR ASIN (RW05 & RW08) seluk beluk telor asin
 BAWANG GORENG (RW02,03,05) - Tempat workshop
 TELOR ASIN (RW02,03,05)
 SANGGUL (RW02 & RW05)
 BANDENG PRESTO (RWO5 & RW02)
 TEMPE (RT01 RW06)
 TERNAK ITIK (RW03)

DAMPAK POSITIF
 MENAMBAH PENGHASILAN DIKALANGAN
IBU-IBU RUMAH TANGGA
 HASIL ALAM YANG MENDUKUNG MENJADI
 MENJADIKAN KAMPUNG PRODUKTIF
LIMBANGAN WETAN
 MENINGKATAN PEREKONOMIAN WARGA
KURANG MAMPU LIMBANGAN WETAN

DAMPAK NEGATIF
 PRODUK JIKA BAHAN BAKU NAIK
PRODUKSI MENURUN
 LIMBAH INDUSTRI TEMPE YANG MASIH
BELUM DIKELOLA DENGAN BAIK (MASIH
DIBUANG DI SALURAN DRAINASE)
 BELUM ADA LOKASI SHOWROOM2 YANG
MENJUAL BERBAGAI HASIL DARI
HOMEINDUSTRI DI LIMBANGAN WETAN
 
KONSEP PERENCANAAN

KAWASAN TERPLIH KAMPUNG PARIWISATA


HOMEINDUSTRI

 INFRASTRUKTUR KAMPUNG BELUM MASYARAKAT BERSWADAYA


MEMADAI DAN BERGOTONG-ROYONG

KAMPUNGNYA SUDAH MEMILIKI LEMBAGA MEMADAI DAN


CIRI KHAS TAPI BELUM TERTATA BERPERAN

KAMPUNGNYA MEMILIKI MASALAH


LIMBAH SERTA MENCEMARI SUNGAI MASYARAKAT MEMILIKI
dan SALURAN INOVASI

 KAMPUNGNYA BANJIR
MASYARAKAT
BERPENGHASILAN RENDAH
 KAMPUNGNYA MEMILIKI MASALAH
SANITASI DAN SAMPAI MENCEMARI
LINGKUNGAN

KAMPUNG PARIWISATA EDUKASI HOME INDUSTRI (TELOR ASIN,SANGGUL,BAWANG GORENG,BANDENG/UDANG,DLL)


 
KONSEP PERENCANAAN PRIORITAS  KAWASAN PRIORITAS

Pembangunan Jalan Lingkungan

Penyedia Sarana Air


Bersih Pembuatan Saluran
Drainase Pembangunan Saluran Udiet

RT01 RW03
 RENCANA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN RT02 RW03
• Pembuatan Jalan beton RT05 RW03
• Pembuatan saluran drainase 03
• Perbaikan RTLH RT01 RW03
• Peningkatan Kualitas sanitasi dan air minum RT02 RW03
RT05 RW03

RT01 RW02
RT02 RW02
 RENCANA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN
RT05 RW02 02
• Pembuatan Jalan beton RT01 RW02
• Pembuatan saluran drainase RT02 RW02
• Perbaikan RTLH RT05 RW02
01
RT01 RW01
RT02 RW01
RT05 RW01
RT01 RW01
RT02 RW01
 RENCANA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN
• Pembuatan Jalan beton RT05 RW01
• Pembuatan saluran drainase
• Perbaikan RTLH
 
PETA SEBARAN KUMUH

SEBARAN PERMUKIMAN KUMUH

LUASAN
NO KELURAHAN/DESA RT RW
KUMUH (Ha)

1 LIMBANGAN WETAN 01 01 0.840


2 LIMBANGAN WETAN 01 02 1.097
3 LIMBANGAN WETAN 01 03 0.785
4 LIMBANGAN WETAN 02 01 0.472
5 LIMBANGAN WETAN 02 02 1.141
6 LIMBANGAN WETAN 02 03 1.684
7 LIMBANGAN WETAN 05 01 0.641
8 LIMBANGAN WETAN 05 02 1.550
9 LIMBANGAN WETAN 05 03 5.540
 
PROFIL KUMUH

GEOGRAFIS SEBARAN PERMUKIMAN


KOORDINAT
Luas Kawasan = 22,62 Ha NO KELURAHAN/DESA RT/RW
LUAS RT
(Ha)
LUASAN
KUMUH (Ha) LINTANG BUJUR
Luas Kumuh = 13,75 Ha
1 LIMBANGAN WETAN RT01-RW01 1.00 0.84 -6.8715138 109.05778
2 LIMBANGAN WETAN RT01-RW02 6.00 1.097 -6.8741113 109.05766
Meliputi : 3 LIMBANGAN WETAN RT01 RW03 1.00 0.785 -6.8715138 109.05778
Kawasan Sempadan Sungai Sigeleng, Kel. Limbangan 4 LIMBANGAN WETAN RT02-RW01 0.90 0.472 -6.8749144 109.0568

Wetan, Kec. Brebes 5 LIMBANGAN WETAN RT02-RW02 3.75 1.141 -6.873314 109.0572
6 LIMBANGAN WETAN RT02-RW03 1.68 1.684 -6.875112 109.05681
KATEGORI, TIPOLOGI, DAN KARAKTERISTIK PERMUKIMAN KUMUH 7 LIMBANGAN WETAN RT05-RW01 1.20 0.641 -6.8692382 109.05835

Kategori Kumuh : Kumuh Ringan 8 LIMBANGAN WETAN RT05-RW02 1.55 1.55 -6.8723374 109.05776
9 LIMBANGAN WETAN RT05-RW03 5.54 5.541 -6.8692382 109.05835
Tipologi Kumuh : Permukiman Kumuh di Dataran Rendah
Karakteristik :
• Kumuh padat perkotaan di sekitar kawasan
strategis
kabupaten
• Kumuh di bantaran sungai
PERMASALAHAN UMUM
• Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup
bersih dan sehat
• Kawasan sekitar permukiman kumuh berupa perumahan dan
perdagangan
Permalahan Utama :
• Persampahan
• Proteksi kebakaran
• Ketidaktersediaan Drainase
• Ketidaktersediaan Air minum
• Cakupan Pelayanan jalan lingkungan
• Kualitas Permukaan Jalan lingkungan

BANGUNAN JALAN LINGKUNGAN AIR MINUM DRAINASE


Jumlah Bangunan = 381 Unit - 3.45 Ha Kawasan yang terkena genangan
3.663 meter Panjang jalan ideal 333 KK tidak terakses air minum berkualitas
Jumlah RTLH = 32 Unit - 5.300 meter Panjang drainase ideal
2.600 Meter Panjang Jalan exsisting 79 KK tidak terpenuhi kebutuhan air minum cukup
- 1.075 meter jaringan jalan tidak 1.596 meter Panjang saluran eksisting
72 Unit Jumlah bangunan tidak memiliki 768 meter Panjang saluran drainase rusak
diperkeras dan mengalami kerusakan
keteraturan
- Unit/Ha Luas Kawasan dengan kepadatan
AIR LIMBAH
200/250 unit/ha PERSAMPAHAN KEBAKARAN PERTIMBANGAN LAIN
32 Unit bangunan tidak sesuai persyaratan
teknis
12 KK tidak terakses sistem air limbah standar 332 KK Dengan sarpras pengolahan sampah yang tidak 174 Unit Bangunan tidak terlayani prasarana - Terletak pada fungsi strategis kabupaten
12 KK Dengan sarana dan prasarana air Limbah sesuai standar teknis proteksi kebakaran - Dukungan masyarakat terhadap pembangunan tinggi
Tidak Sesuai dengan standar Teknis 166 KK Dengan Sistem pengolahan sampah tidak sesuai 288 Unit Bangunan tidak terlayani sarana
standar teknis proteksi kebakaran
 
DATA NUMERIK BASELINE
PERHITUNGAN TINGKAT KEKUMUHAN AKHIR/PERHITUNGAN OUTCOME PENINGKATAN KUALITAS
Provinsi : JAWA TENGAH Luas Flag - Ha
Kab/Kota : BREBES Luas Verifikasi 18.35 Ha
Kecamatan : BREBES Jumlah Bangunan 381 Unit
Kawasan : LIMBANGAN WETAN Jumlah Penduduk 1,748 Jiwa
Jumlah Bangunan 557 KK

KONDISI AWAL (BASELINE) KONDISI AKHIR


ASPEK KRITERIA
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI NUMERIK SATUAN PROSEN NILAI

a. Ketidakteraturan Bangunan 72.00 Unit 18.90% 0 72.00 Unit 18.90% 0


1. KONDISI BANGUNAN
b. Kepadatan Bangunan - Ha 0.00% 0 - Ha 0.00% 0
GEDUNG
c. Ketidaksesuaian dengan Persy Teknis Bangunan 32.00 Unit 8.40% 0 32.00 Unit 8.40% 0
Rata-rata Kondisi
0.00% 0.00%
Bangunan Gedung

2. Kondisi Jalan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 1,063.00 Meter 29.02% 1 1,063.00 Meter 29.02% 1
Lingkungan b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 1,075.00 Meter 29.35% 1 1,075.00 Meter 29.35% 1
Rata-rata Kondisi Jalan
29.18% 29.18%
Lingkungan

3. Kondisi Penyediaan Air a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 333.00 KK 59.78% 3 333.00 KK 59.78% 3
Minum b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 79.00 KK 14.18% 0 79.00 KK 14.18% 0
Rata-rata Kondisi
29.89% 29.89%
Penyediaan Air Minum
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air 3.45 Ha 18.80% 0 3.45 Ha 18.80% 0
4. Kondisi Drainase b. Ketidaktersediaan Drainase 3,704.00 Meter 69.89% 3 3,704.00 Meter 69.89% 3
Lingkungan
c. Kualitas Konstruksi Drainase 768.00 Meter 14.49% 0 768.00 Meter 14.49% 0

Rata-rata Kondisi Drainase


23.30% 23.30%
Lingkungan
a. Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai
12.00 KK 2.15% 0 12.00 KK 2.15% 0
5. Kondisi Pengelolaan Air Standar Teknis
Limbah b. Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah
12.00 KK 2.15% 0 12.00 KK 2.15% 0
Tidak Sesuai dengan Persyaratan Teknis
Rata-rata Kondisi
0.00% 0.00%
Penyediaan Air Limbah
a. Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai
332.00 KK 59.61% 3 332.00 KK 59.61% 3
6. Kondisi Pengelolaan dengan persyaratan Teknis
Persampahan b. Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak
166.00 KK 29.80% 1 166.00 KK 29.80% 1
sesuai Standar Teknis
Rata-rata Kondisi
44.70% 44.70%
Pengelolaan

7. Kondisi Proteksi a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran 174.00 Unit 45.67% 1 174.00 Unit 45.67% 1
Kebakaran b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 288.00 Unit 75.59% 3 288.00 Unit 75.59% 3
Rata-rata Kondisi Proteksi
60.63% 60.63%
Kebakaran
TOTAL NILAI 16 TOTAL NILAI 16
KUMUH KUMUH
TINGKAT KEKUMUHAN TINGKAT KEKUMUHAN
RINGAN RINGAN
 
BAB 6 RENCANA TEKNIS DAN INDIKASI PROGRAM

Rencana Gambar
BLOK I Jalan beton

RW01
RT01 RW01
RT02 RW01
RT05 RW01

 RENCANA PENINGKATAN KUALITAS


PERMUKIMAN
• Pembuatan Jalan beton
• Pembuatan saluran drainase
• Perbaikan RTLH

 Pembuatan Jalan beton

01
RT01 RW01
RT02 RW01
RT05 RW01

 Before After
 
RENCANA TEKNIS DAN INDIKASI PROGRAM

BLOK II
 RENCANA PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN
RW02 • Pembuatan Jalan beton
• Pembuatan saluran drainase
RT01 RW02
• Perbaikan RTLH
RT02 RW02
RT05 RW02

 Pembuatan Jalan beton

 Pembuatan Saluran Drainase

02
RT01 RW02
RT02 RW02
RT05 RW02
Rencana Gambar Drainase
 
RENCANA TEKNIS DAN INDIKASI PROGRAM  Gamban rencana
Saluran Drainase

BLOK III  RENCANA PENINGKATAN KUALITAS


PERMUKIMAN
RW03 • Pembuatan Jalan beton
• Pembuatan saluran drainase
RT01 RW03
• Perbaikan RTLH
RT02 RW03 • Peningkatan Kualitas sanitasi dan
RT05 RW03 air minum

 Pembuatan Saluran Drainase

03
 Before After RT01 RW03
RT02 RW03
RT05 RW03

 Before After
INDIKASI PROGRAM

INDIKATOR TAHUN PELAKSANAAN


NO LOKASI VOLUME SATUAN BIAYA
KEGIATAN
2020 2021 2022 2023 2024

1 RTLH Kel.Limbangan wetan 35 Unit 525,000,000 V V V V

RT01 RW04,RT04 RW05,RT05


RW03,RT04 RW05,RT05
Pembangunan
2 RW01,RT05 RW02, RT04 RW01 1,540 Meter 1,386,000,000 V V V V V
Jalan
RT02,03 RW02,RT04,06
RW04,RT01,02,04,05 RW06

RT02,05 RW01,RT02,04,05
Pembangunan RW02,RT01,02,03,04,05
3 1827 Meter 822,150,000 V V V V V
Drainase RW03,RT02,04
RW04,RW05,RT04,05 RW06,

Normalisasi
4 RW01 - RW08 1500 Meter 375,000,000 V V V V
Drainase

Jaringan Air
5 RW01 - RW07 150 KK 300,000,000 V V V
Minum

6 Tempat Sampah RW01 - RW07 200 Unit 100,000,000 V V V V

Pembangunan
7 RW01 - RW07 10 Unit 75,000,000 V V
Jamban

Pelatihan
8 Peningkatan RW01 - RW07 1 Ls 20,000,000 V V V V
Masyarakat
INDIKASI PROGRAM

INDIKATOR TAHUN PELAKSANAAN


NO LOKASI VOLUME SATUAN BIAYA
KEGIATAN
2020 2021 2022 2023 2024

Penanggulangan
9 Kel.Limbangan wetan 1 Ls 50,000,000 V V V V
Bencana
Pelatihan
10 Pengelolaan RW01 - RW07 1 Ls 10,000,000 V V V V
Sampah
Pelatihan
11 RW01 - RW07 1 Ls 10,000,000 V V V V
Kewirausahaan

Pemberian Modal
12 RW01 - RW07 200 KK 100,000,000 V V V V
usaha

Penanggulangan
13 RW01 - RW07 1 Ls 150,000,000 V V V V
Wabah Penyakit
BAB 7
INVESTASI PROGRAM

TAHUN SUMBER
NO INDIKATOR KEGIATAN LOKASI VOLUME SATUAN BIAYA
PELAKSANAAN DANA
1 Drainase Lingkungan RT05 RW03 42.5 Meter 38,250,000 2021 APBN
2 Drainase Lingkungan RT02 RW03 42.5 Meter 19,125,000 2021 APBN
3 Drainase Lingkungan RT01 RW03 100 Meter 90,000,000 2021 APBN
4 Jalan Beton RT05 RW02 226 Meter 203,400,000 2021 APBN
5 Drainase Lingkungan RT05 RW02 167 Meter 150,300,000 2021 APBN
6 Jalan Beton RT02 RW02 226 Meter 192,100,000 2021 APBN
7 Drainase Lingkungan RT02 RW02 112 Meter 95,200,000 2021 APBN
8 Drainase Lingkungan RT02 RW02 105 Meter 47,250,000 2021 APBN
9 Jalan Beton RT02 RW01 70 Meter 63,000,000 2021 APBN
10 Drainase Lingkungan RT02 RW01 70 Meter 31,500,000 2021 APBN
11 Towe Air RT02 RW03 100 Meter 45,000,000 2021 APBN
12 Drainase Lingkungan RT05 RW01 129 Meter 58,050,000 2021 APBN
13 Jalan Beton RT04 RW05 100 Meter 90,000,000 2021 Dana Kelurahan
14 Jalan Beton RT01 RW04 100 Meter 90,000,000 2021 Dana Kelurahan
15 Jalan Aspal RW01 & RW06 150 Meter 15,000,000 2021 Dana Kelurahan
16 Jalan Aspal RT03 RW04 120 Meter 12,000,000 2021 Dana Kelurahan
17 Jalan Beton RT04 RW01 200 Meter 180,000,000 2021 Dana Kelurahan
19 Drainase Lingkungan RT04 RW01 20 Meter 10,000,000 2021 Dana Kelurahan
20 Jalan Beton RT05 RW01 80 Meter 72,000,000 2021 Dana Kelurahan
21 Jalan Beton RT05 RW02 50 Meter 45,000,000 2021 Dana Kelurahan
BAB 8
PENUTUP

Kawasan Kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di suatu kawasan yang umumnya di huni oleh
masyarakat miskin. Kawasan miskin umumnya di hubung-hubungkan dengan dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi.
Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial seperti kejahtan, obat-obatan terlarang dan minuman keras.

Di lain pihak kemiskinan juga dimungkinkan terkondisi oleh struktur maupun kultur masyarakat yang bersangkutan, yang relatif tidak
mudah dikenali, terlebih oleh masyarakat sendiri. Padahal dengan pengenalan terhadap masalah kemiskinan, maka niscaya masyarakat
yang bersangkutan akan memiliki bekal yang lebih baik untuk menangani masalah yang dihadapi pada saat sekarang ataupun dikemudian
hari.

Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan upaya pemerintah dalam menanggulangi kekumuhan yang sangat stategis,
menyikapi landasan kemandirian masyarakat berupa institusi masyarakat yang refresentatif, mengakar dan menguat bagi perkembangan
modal Infrastruktur (Infrastruktur capital) masyarakat dimasa mendatang serta menyiapkan pondasi kemitraan masyarakat dengan
pemerintah daerah dan kelompok – kelompok peduli setempat, baik dari segi kultur masyarakat Desa atapun Desa setempat.

Kelembagaan masyarakat yang mengakar, refresentatif dan dipercaya (secara generic di sebut Badan Keswadayaan Masyarakat
atau di singkat BKM) dibentuk berdasarkan kesadaran kritis masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai
masyarakaat sebagai pondasi modal Infrastruktur kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara pada tataran ruang lingkup Desa
ataupun Desa dalam peningkatan potensi masyarakat desa secara hirarki- berkelanjutan (suistable human development), Hal ini didasarkan
pada :

Hasil perencanaan yang sudah dilaksanakan, diharapkan dapat merubah perilaku masyarakat terhadap lingkungannya, melalui
pengelolaan, dan pemeliharaan.

Hasil perencanaan yang belum terlaksana, diharapkan terus dilanjutkan, dan dikembangkan oleh masyarakat secara mandiri, di dukung
dengan lembaga masyarakat, dan pihak pemerintah desa.

Dibutuhkan kesadaran, kepedulian, dan keihklasan dalam mengatasi berbagai permasalahan, agar tercipta keharmonisan antara penghuni
dengan lingkungannya.

Perlu koordinasi dan dukungan berbagai pihak dalam melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga kegiatan berjalan lancar, dan hasilnya
dapat bermanfaat bagi masyarakat secara optimal, serta menciptakan lingkungan yang nyaman.

Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan menjadi tanggung jawab masyarakat sepenuhnya, hal ini didasarkan atas dasar
kepadatan kependudukan, kekumuhan dan keperuntukan warga Kel.Limbangan Wetan Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes

Anda mungkin juga menyukai