Lingkungan
Permukiman (RPLP)
Desa Jatisawit,
Kecamatan Bumiayu,
Kabupaten Brebes,
Propinsi Jawa Tengah
Tahun
2020
BAB Pendahul Latar Belakang dan Visi Misi
1 uan Permukiman
BAB Gambaran Umum Mapping/ pemetaan gambaran
2 Kelurahan umum kelurahan
Analisis pola ruang/ peruntukan lahan,
BAB Analisis dan Strategi analisis potensi dan permasalahan,
3 Peran stakeholder, Keluaran strategi.
Skenario pemberdayaan
BAB Skenario
masyarakat dan peningkatan
Perencanaan
4 kualitas serta penyiapan lahan
BAB Konsep Profil Kumuh, dan Konsep perencanaan di
Perencanaan Kawasan Terpilih
5 Rencana Teknis kegiatan infrastruktur
BAB Rencana Teknis dan Indikasi meliputi siteplan, denah, potongan, tampak,
Program detail, dan penyiapan lahan, Indikasi
6 Kebutuhan/ Program 5 tahun ke depan.
BAB Rencana Strategi Indikasi Program menjadi rencana
Investasi Investasi
7
BAB Penut Kesimpulan dan
up saran
8
SELAYANG PANDANG DESA
JATISAWIT
Jatisawit adalah desa di kecamatan Bumiayu,Kabupaten Brebes, Jawa Tengah,
Indonesia. Desa Jatisawit yang terletak di sebelah Barat Sungai Keruh, dan sebelah
selatan Desa Jatisawit dan Desa Ragatunjung, Desa Jatisawit memiliki 9 RW 49 RT .
Kawasan yang didominasi lahan pertanian yang dilalui sungai Jatisawit di sisi timur dan
barat sebagai sungai irigasi. Desa Jatisawit terletak di dataran dan perbukitan, dan
berada tepat di Selatan Kabupaten Brebes, mempunyai tofografi ketinggian diatas
permukaan air laut 300 m dpl. Letak wilayah dan kondisi tofografis mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap pemanfaatan lahan di wilayah Desa
Jatisawitdimana pada tahun 2016 didominasi untuk Pemukiman 63,589 Ha dan 169,136
Ha sawah irigasi teknis, sedangkan pemanfaatan lainnya seperti untuk makam, sungai
sebesar 38,795 ha. Pemanfaatan tanah Pemukiman pada umumnya berada di bagian
Barat Wilayah Desa Jatisawit yang berdekatan dengan Desa Laren , sedangkan lahan
sawah irigasi teknis berada pada bagian Timur Desa Jatisawit berdekatan dengan Desa
Negaradesa dan Langkap. Kalau dicermati kondisi lahan sawah irigasi teknis ada
perkembangan yang cukup signifikan, perubahan pemanfaatan lahan ini dikarenakan
pertambahan jumlah penduduk yang menuntut penyiapan lahan baru yang akan
dipergunakan untuk tanah pemukiman. Perkembangan luas lahan sawah irigasin teknis
ini terutama di Desa Jatisawit bagian Timur
BAB I PENDAHULUAN
TUJUAN
LATAR BELAKANG Terindikasinya permasalahan dan potensi desa serta
1. Mempunyai permasalahan lingkungan permukiman daya dukung dan daya tampung
Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
Tersusunnya konsep penanganan kumuh
Masih ada rumah tangga yang belum mempunyai sarana sanitasi yang sesuai
persyaratan teknis Tersusunnya indikasi program penanganan kumuh
Masih ada beberapa rumah tangga yang mempunyai rumah dalam kondisi
Sebagai pengawasan pembangunan Desa bagi
kurang layak huni
masyarakat,pemerintah, swasta,LSM dan warga yang ingin
Sebagian ruas jalan yang rusak
Berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan dan
Masih ada ruas jalan belum dilengkapi saluran drainase
peningkatan kualitas permukiman kumuh ditingkat
Sebagian jaringan drainase dengan kualitas tidak memadai
desa/kelurahan
misi :
Diperlukan penjabaran dari visi tersebut dalam beberapa strategi pelaksanaan kegiatan yang meliputi:
1. Penyusunan masterplan pembangunan Desa Jatisawit yang menyatu dengan perencanaan di
tingkat Kecamatan dan Kabupaten, untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan
infrastruktur lingkungan dan perumahan.
2. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia guna menumbuhkembangkan kepedulian terhadap
kebersihan dan kesehatan lingkungan.
3. Menumbuh kembangkan rasa memiliki guna menjaga kelestarian lingkungan agar mampu
memberikan rasa nyaman dan tenang bagi masyarakat.
4. Penataan dan peningkatan kualitas infrastruktur lingkungan agar berfungsi dengan baik dan sesuai
dengan ketentuan teknis.
5. Melibatkan intitusi pendidikan dan SKPD terkait dalam memberikan edukasi kepada masyarakat
terhadap sistem penataan lingkungan yang ramah terhadap masalah kebencanaan.
6. Meningkatkan produktifitas masyarakat melalui penataan dan peningkatan kualitas lingkungan
permukiman
7. Pembentukan lembaga-lembaga sosial sebagai mitra bersama dalam penataan lingkungan
permukiman dan peningkatan produktifitas masyarakat.
A. BATAS ADMINISTRASI
KELURAHAN
Wilayah Jumlah RT
RW001 6
RW002 6
RW06
RW003 6
RW004 6
RW005 6
RW006 6
RW007 4
RW008 6
Jumlah 46
RW05
Wilayah Desa Jatisawit terletak
RW08 di Selatan Kota Kabupaten
RW07
Brebes persisnya dikota
Kecamatan Bumiayu, secara
geografis terletak 7°25'.925"
Lintang Selatan dan
109°013'28.2" Bujur Timur.
Desa Jatisawit dalam struktur
RW02 RW03 kewilayahan dibagi menjadi 8
Rukun Warga (RW) dengan 46
Rukun Tetangga (RT).
RW04
RW01
Terdiri dari beberapa dukuh :
1. Dukuh Kalisalak
2. Dukuh Tengah
3. Dukuh Muncang
4. Dukuh Kemaroon
Dengan batas administrasi Wilayah sebagai berikut : 5. Dukuh Krajan 1
6. Dukuh Krajan 2
Sebelah Utara : Sungai Keruh
7. Dukuh Purbanala
Sebelah Barat : Berbatasan Wilayah Desa Laren
8. Dukuh Tegong
Sebelah Selatan : Berbatasan Wilayah Desa Jatisawit dan Desa Ragatunjung
9. Dukuh Anggreng
Sebelah Timur : Berbatasan Wilayah Desa Langkap dan Desa Negaradaha
B. KEPENDUDUKAN
RW01 RW02
JUMLAH JUMLAH
NO RT NO RT
L P L+P L P L+P
1 RT001 22 9 31 1 RT001 26 8 34
RW01 2 RT002 37 10 47 2 RT002 54 12 66
3 RT003 50 9 59 3 RT003 60 21 81
RW03 4 RT004 29 10 39 4 RT004 67 14 81
5 RT005 30 11 41 5 RT005 66 9 75
RW04 RW02
6 RT006 44 11 55 6 RT006 73 10 83
JUMLAH 1220 JUMLAH 1342
RW03
JUMLAH
NO RT
L P L+P
RW07 RW08 1 RT001 34 11 45
2 RT002 33 15 48
RW05 3 RT003 42 23 65
4 RT004 24 12 36
5 RT005 51 14 65
6 RT006 48 18 66
JUMLAH 194
RW04
RW06 JUMLAH
NO RT
JUMLAH L P L+P
RW06 NO RT
L P L+P 1 RT001 74 21 95
1 RT001 88 15 103 2 RT002 104 19 123
2 RT002 66 8 74 3 RT003 78 19 97
3 RT003 38 8 46 4 RT004 69 17 86
4 RT004 38 7 45 5 RT005 61 10 71
5 RT005 39 8 47 6 RT006 44 10 54
6 RT006 44 15 59 JUMLAH 1835
JUMLAH 1437
RW08 RW05
JUMLAH JUMLAH
NO RT RW07 NO RT
L P L+P L P L+P
JUMLAH
1 RT001 73 10 83 NO RT 1 RT001 41 18 59
L P L+P
2 RT002 58 11 69 2 RT002 49 16 65
1 RT001 91 14 105
3 RT003 73 13 86 3 RT003 36 10 46
2 RT002 98 15 113
4 RT004 46 9 55 4 RT004 13 3 16
3 RT003 62 26 88
5 RT005 103 16 119 5 RT005 46 13 59
4 RT004 79 18 97
6 RT006 64 9 73 6 RT006 38 10 48
JUMLAH 1727
JUMLAH 1426 JUMLAH 1110
C. SARANA FASRUM & FASOS
5 Penggilingan Padi
Fasilitas
No
Peribadatan
6 Hotel
1 Masjid
7 Rumah Makan
2 Musholla
8 Bengkel Motor/Mobil
Fasilitas
9 SPBU No
Pendidikan
1 PAUD
No Fasilitas Kesehatan 2 TK
1 Rumah Sakit 3 SD
2 Polindes 4 SMK
3 Posyandu 5 PONPES
4 klinik 6 Madrasah
Permukiman
Pendidikan
Pertokoan
Perumahan
Sawah
Pasar
Makam
Lapangan
Peta Topografi
Dataran rendah
Desa Jatisawit
memiliki wilayah
yang berupa dataran
cenderung rendah di
RW01,02,03,06.Wila
yah Jatisawit
sebagian memiliki
tanah pertanian
Peta Pertanian yang berada
diwilayah sebelah
timur dan tanah
permukiman berada
disebelah selatan
Persawahan
G. KARAKTERISTIK
Jatisawitmemiliki sumber
air seperti
> Sungai
> Embung Desa
> Mata Air Muncang
> Pamsimas
> Jaringan PDAM
Namun dari sumber air
yang ada memiliki jenis air
yang berbeda
> Sungai ( Tawar,keruh)
> Embung (Tawar,Bening)
> Sumur (Tawar ,Bening)
PDAM (Tawar,Bening)
Pamsimas (Tawar, Bening)
PDAM
Sumur
Mata Air
I. SUMBER DAYA SAWAH,PERTANIAN DAN
PERKEBUNAN
Lahan Persawahan
J. KEBENCANAAN
Longsor
Banjir
K. KELEMBAGAAN
RW04
RW01 Tingkat sejahtera 80%
dengan Pra sejahtera 20%
RW05
Tingkat sejahtera 50%
RW04
dengan Pra sejahtera 50%
RW06
RW06 Tingkat sejahtera 60%
dengan Pra sejahtera 40%
Tumpukan sampah
Sanitasi
P. KONDISI JALAN
Mata Air
PDAM
Sumur
S. KONDISI PERSAMPAHAN
Kesadaran warga sebagian
sudah baik dalam pengelolaan
persampahan,didukung dengan
adanya layanan pengangkutan
sampah dilingkungan RT/RW,
dari Dinas LH dengan jasa
pengangkutan secara mandiri.
Rencana pengadaan motor
Tumpukan sampah sampah 1 unit untuk wilayah 2
RT01 RW05 RW sehingga ada 4 unit motor
sampah untuk di 8 RW,
Tumpukan sampah juga masih
Tumpukan sampah tersebar dibeberapa lokasi
RT01 RW07 ditempat umum, tanah kosong
yang biasa menjadi tumpukan
Tumpukan sampah sampah warga.seperti di :
RT02 RW07 RT01 RW05
RT01 RW07
Tumpukan sampah RT02 RW07
RT04 RW07 RT04 Rw07
Tumpukan sampah
T. KONDISI SANTASI
Apa ya ng
Pe ng una a n Pe ra n Pe ra n Pe ra n
No Ind ika to r Lo ka si Pe nye b a b Ha ra pa n dibutuhka n
La ha n ma sya ra ka t Le mb a g a Pe me rinta h
(L,S,E)
Pendekatan
BKM Infrastruktur:
- Merubah - Membantu Mensosialisasik
membantu Perlunya
kesadaran tenaga dalam an tentang
memberikan normalisasi
masyarakat membersihkan kebersihan dan
sosialiasi saluran,
dalam pola saluran (gotong kesehatan
Saluran tidak tentang pola perbaikan
hidup sehat royong) lingkungan
berfungsi/rusak hidup sehat drainase,Pembuat
Pe rm u kim a n RW04, Area an TPS
1 ,masih ada
ku m u h RW05 RW07 Permukiman
tumpukan sampah Pendekatan
di tempat umum - Mengingatkan Mensosialisasik Sosial: Perlunya
- Kebersihan
warga untuk an tentang sosialisasi
terjaga agar Sudah ada
menjaga kebersihan dan penyadaran
tetap sehat TPS
kebersihan kesehatan masyarakat
dari sampah
lingkungan lingkungan dalam pola hidup
bersih dan sehat
Pendekatan
Infrastruktur:
Perlunya
- Pemeliharaan Peningkatan pemeliharaan
berkala,gotong mutu jalan baik jalan secara
RT02,05,06 BKM
royong iuran jalan berkala,
RW02,RT03, membantu
Faktor alam (air dalam lingkungan,kab
05 Area Peningkatan pembangunan
2 Ja la n ru sa k dari hujan) & pemeliharaan atau provinsi - Pembangunan
RW05,RT06 Permukiman kualitas jalan jalan beton
Kualitas dan aturan serta adanya Jalan
RW06,RT02, dilingkungan
bersama dalam aturan
03,04 RW07 RT
pemeliharaan pemeliharaan
Pendekatan
jalan jalan
Sosial:
Pembentukan
KPP tingkat desa
BAB 3 ANALISA DAN STRATEGI
Ap a ya ng
Pe ng una a n Pe ra n Pe ra n Pe ra n
No Indika to r Lo ka si Pe nye ba b Ha ra pa n dib utuhka n
La ha n ma sya ra ka t Le mba g a Pe me rinta h
(L,S,E)
Pendekatan
Infrastruktur:
-kerja bakti
Perlunya
Prilaku warga Saluran dapat membersihkan
RT03,04,05,0 pemeliharaan
,sedimentasi berfungsi saluran, adanya Gerakan untuk
6 RW05, drainase secara
Dra in a se tanah, mengaliri air penyadaran alokasi dana bersih2
3 RT02 Area Permukiman berkala,Pembangu
ru sa k pembuangan dengan lancar, sesama warga untuk lingkungan
RW06,RT03 nan saluran
limbah rumah pemeliharaan untuk tidak perbaikan untuk RT/RW
RW07,RW08
tangga Saluran membuang
sampah disaluran '- Normalisasi
saluran
1. Memberikan
Melakukan Pendekatan
pemahaman
penyelamatan Infrastruktur : -
tentang bahaya
Warga Sudah lingkungan (tidak Pemeliharaan
Sumber air air yang tidak
mendapatkan mencemari air) secara berkala
tetap terjaga layak minum
akses PDAM (SR)
kebersihan nya Monitoring
maupun Pamsimas Pendekatan
dan debit air warga yang
Desa dan sumber mata Sosial :
4 Air m in um Area Permukiman tidak berkurang belum bisa
Jatisawit air Pemanfaatan air Pembentukan
akses air
bersih sewajarnya 2. Sosialisaisi KPP
minum
kepada warga Pemeliharaan
pentingnya air jaringan air
bersih
Pembentukan
Aturan bersama
BAB 3 ANALISA DAN STRATEGI
Ap a y a ng
Pe ng una a n Pe ra n Pe ra n Pe ra n
No Ind ika to r Lo ka si Pe ny e b a b Ha ra p a n d ib utuhka n
La ha n m a sy a ra ka t Le m b a g a Pe m e rinta h
(L,S,E)
Pendekatan
1. memberikan Infrastruktur:
motivasi kepada Perlunya
masyarakat pemeliharaan
untuk prasarana secara
menyadari berkala
bahwa sampah
Pengusulan itu adalah
- Merubah Pembangunan tanggung jawab membangung
kesadaran warga kesadaran Pengelolaan TPS dan bersama bukan TPS,Pengadaan
5 Sa m p a h RW01-RW08 Area Permukiman kurang dalam masyarakat prasarana pengadaan Motor sampah /
hanya
hidup bersih dalam pola sampah Motor sampah pemerintah tempat sampah
hidup sehat / Tempat
sampah
Pendekatan
Sosial
Rencana :Penyadaran
bantuan motor masyarakat
sampah dan dalam pola hidup
tempat sampah bersih dan sehat
Pendekatan
Infrastruktur:
IPAL,
terlayani Peningkatan
Pembuangan
sistem kualitas sarana
RT01,03,04 limbah rumah
pengelolaan prasarana
RW07, RT02 Area Permukiman tangga dibuang
limbah yang sanitasi yang
RW06 kesaluran kolaborasi
memenuhi membuat aturan Kolaborasi layak
drainase/Sungai dengan berbagai
syarat bersama tentang program ,Pembangunan
pihak untuk
6 Sa n it a si memelihara dengan Jamban
penanganan
limbah rumah dengan Umum,Jamban
sanitasi rumah
tangga pemdes Keluarga,pendekat
tangga
an sosial :
membuat aturan
adanya bersama dalam
Masih ada warga memelihara
Pembangunan
RW01-RW08 Area Permukiman yang belum sanitasi,
jamban
memiliki jamban Pembentukan
keluarga
KPP
BAB 3 ANALISA DAN STRATEGI
Ap a y a ng
Pe ng una a n Pe ra n Pe ra n Pe ra n
No Ind ika to r Lo ka si Pe ny e b a b Ha ra p a n d ib utuhka n
La ha n m a sy a ra ka t Le m b a g a Pe m e rinta h
(L,S,E)
Kol aborasi
dapat
Terciptanya dengan berbagai Pendekatan
warga lebih memberi kan
lapangan kerja pihak untuk sosial:Pelatihan
kreatif untuk informasi
yang cukup memberikan kerja/
berwiraswasta tentang
Pendidikan menjanjikan peluang kerja kewirausahaan
peluang kerja
rendah,Pekerja masyarakat
Desa
7 MBR --- buruh,Pekerjaan
Jatisawit
tidak tetap,tidak
memberikan
punya pekerjaan memfasilitasi
Adanya pinjaman modal
gotong-royong memberi kan warga yang ingin
pelatihan usaha,
dalam kelompok pinjaman untuk bersusaha
keterampilan
kerja yang sejenis modal usaha membangun
kerja mengembakan
usaha
potensi desa
Pendekatan
Infrastruktur:
Banjir Kolaborasi Perlunya
Menjaga kolaborasi
dipermukiman dengan pemeliharaan
terciptanya kebersihan dengan
dikarenakan pemdes,warga, drainase secara
permukiman lingkungan, pemerintah
Ke b e n c a n a a saluran drainase dan lembaga berkala,'-
8 RW02,03,05 Area Permukiman yang aman dari membersihkan ,swasta dan
n tidak berfungsi, membuat Normalisasi
banjir dan drainase warga untuk
Serta tanah perencanaan saluran
tanah longsor lingkungan penanganan
longsor disekitar penanganan
sekitar bencana
sungai banjir
Pelatihan tanggap
bencana
Pendekatan
Kolaborasi
Infrastruktur:
dengan berbagai
terciptanya Perlunya
Sosialisasi pihak untuk
lingkungan pemeliharaan
secara penanganan
Kondisi lingkungan yang sehat dan Menjaga protokol lingkungan secara
Wa b a h Desa menerus wabah penyakit
9 --- yang kurang bersih,adanya kebersihan dan berkala
Pe n ya kit Jatisawit tentang PHBS
menjaga kebersihan pelayanan kesehatan
melalui Melakukan Sosial :
kesehatan
berbagai media tindakan Sosialisasi
yang optimal
pencegahan pemahaman
terhadap wabah tentang protokol
penyakit kesehatan
ANALISA DAN STRATEGI
ASSET
SDA
Pengelolaan terhadap Sumber Daya Alam sudah baik, karena masyarkat mampu mengolah sumber
daya alam untuk penghidupan disana, Lahan pertanian yang luas menjadikan warga desa Jatisawit
bermatapencaharian sebagai petani.
Potensi alam sekitar berupa ketersediaan lahan pertanian yang berlimpah dari wilayah sekitar Desa
Jatisawit dan juga pertanian selain
5 padi seperti bawang dan sayur-mayur
ASSET
EKONOMI
Pencapaian terhadap Ekonomi ASSET SDM
rumah tangga, dinilai baik
Adanya pasar rakyat dan juga Masyarakat yang mata pencaharian
area pertokoan diwilayah didominasi sebagai pedagang ini dari tingkat
4 4 pendidikan sebagian besar adalah lulusan
jatisawit
Masyarakat. Rata – rata pendidikan dasar.
masyarakat Desa Jatisawit Sumber daya manusia yang memiliki
pengetahuan dan keahlian dalam berdagang
sebagai Pedagang dan
menjadi faktor utama masyarakat memilih
petani ,buruh dan pegawai
menjadi Pedagang.didukung dengan adanya
Roda ekonomi sebagian besar pasar rakyat,Masih adanya lahan pertanian
didapatkan
ASSET dari hasil menjadi pilihan sebagian warga untuk
berdagang
SOSIALdan pertanian. bertani .
• Kelembagaan didesa Jatisawit masih aktif
dimasyarakat seperti BKM ,PKK,
BPD ,Karangtaruna 3 2
• Sebagian besar kelembagaan yang ada
belum mempunyai agenda rutin ASSET
• Ada gerakan social dari beberapa lembaga INFRASTRUKTUR
desa, seperti BKM dalam kepeduliannya Dinilai kurang oleh masyarakat dikarenakan masih
dalam membangun desa jatisawit, pada terdapat infrastruktur yang kurang memadai.
saat pembagian masker (covid). Belum adanya penanganan tanah longsor disekitar sungai
• Masih adanya Tradisi Desa yang dan juga masih ada nya wilayah yang terdampak banjir
dilakukan seperti karnaval Hut RI dan juga
tradasi mengunjugi makam
BAB 4 SEKENARIO PERENCANAAN
Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat mempunyai
1. Pelatihan Budidaya tanaman ketrampilan/pengetahun
2. Pelatihan kewirausahaan
Pencegahan
3. Pelatihan Gaya Hidup Sehat dan Hijau
2. Pelatihan dan Penyuluhan sampah
1. Rehab Rumah
2. Pembangunan Jalan
Terpeliharanya/meningkatnya kualitas
Peningkatan Kualitas Pemugaran 3. Pembangunan Drainase infrastruktur dan tertatanya perumhan dan
Permukiman
4. Nomalisasi Saluran Drainase
PENINGKATAN KUALITAS
RW06
PERMUKIMAN
“DESA HIJAU DAN SEHAT”
RW05
PENINGKATAN KUALITAS
RW08 PERMUKIMAN
RW07
RW02 RW03
RW04
RW01
KONSEP PERENCANAAN KAWASAN TERPILIH RT01,02 RW06
PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN
“DESA HIJAU DAN SEHAT”
Pengembangan Demplot
Wisata Edukasi
Becocok tanam
Identitas
Pengolahan sampah
Penjualan Hasil Pertanian
menjadi kompos
sampai swalayan
RENCANA TEKNIS DAN INDIKASI PROGRAM
Rehab Rumah
RENCANA TEKNIS DAN INDIKASI PROGRAM
Jamban keluarga
RENCANA TEKNIS DAN INDIKASI PROGRAM
Pengolahan Sampah
TAHUN PELAKSANAAN
INDIKATOR
NO KEGIATAN LOKASI VOLUME SATUAN BIAYA
2020 2021 2022 2023 2024
Pelatihan Peningkatan
7 RW01 - RW08 1 Ls 25,000,000 V V V V
Masyarakat
Penanggulangan
8 Desa Jatisawit 1 Ls 50,000,000 V V V V
Bencana
Pelatihan Pengelolaan
9 RW01 - RW08 1 Ls 10,000,000 V V V V
Sampah
Pelatihan
10 RW01 - RW08 1 Ls 10,000,000 V V V V
Kewirausahaan
Pemberian Modal
11 RW01 - RW08 100 Ls 50,000,000 V V V V
usaha
Penanggulangan
12 RW01 - RW08 1 Ls 150,000,000 V V V V
Wabah Penyakit
Pelatihan Pengelolaan
13 RW01-RW08 1.00 Ls 25,000,000 V V V V
Sampah
Penyuluhan tentang
peningkatan kesehatan
14 Desa Jatisawit 1.00 Ls 25,000,000 V V V V
lingkungan dan
sanitasi
Program Peningkatan
Perilaku Hidup Bersih
15 Desa Jatisawit 1.00 Paket 25,000,000 V V V V V
dan Sehat (PHBS) dan
Promosi Higienis
Stimulan KWT
16 (Pelatihan, Bibit Desa Jatisawit 1.00 Paket 100,000,000 V V V V
Pohon, Sarana Tanam)
BAB 7 RENCANA INVESTASI
TAHUN SUMBER
NO INDIKATOR KEGIATAN LOKASI VOLUME SATUAN BIAYA
PELAKSANAAN DANA
Kawasan Kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di suatu kawasan yang umumnya di huni oleh
masyarakat miskin. Kawasan miskin umumnya di hubung-hubungkan dengan dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi.
Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial seperti kejahtan, obat-obatan terlarang dan minuman keras.
Di lain pihak kemiskinan juga dimungkinkan terkondisi oleh struktur maupun kultur masyarakat yang bersangkutan, yang relatif tidak
mudah dikenali, terlebih oleh masyarakat sendiri. Padahal dengan pengenalan terhadap masalah kemiskinan, maka niscaya masyarakat
yang bersangkutan akan memiliki bekal yang lebih baik untuk menangani masalah yang dihadapi pada saat sekarang ataupun dikemudian
hari.
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan upaya pemerintah dalam menanggulangi kekumuhan yang sangat stategis,
menyikapi landasan kemandirian masyarakat berupa institusi masyarakat yang refresentatif, mengakar dan menguat bagi perkembangan
modal Infrastruktur (Infrastruktur capital) masyarakat dimasa mendatang serta menyiapkan pondasi kemitraan masyarakat dengan
pemerintah daerah dan kelompok – kelompok peduli setempat, baik dari segi kultur masyarakat Desa atapun Desa setempat.
Kelembagaan masyarakat yang mengakar, refresentatif dan dipercaya (secara generic di sebut Badan Keswadayaan Masyarakat
atau di singkat BKM) dibentuk berdasarkan kesadaran kritis masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai
masyarakaat sebagai pondasi modal Infrastruktur kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara pada tataran ruang lingkup Desa
ataupun Desa dalam peningkatan potensi masyarakat desa secara hirarki- berkelanjutan (suistable human development), Hal ini didasarkan
pada :
Hasil perencanaan yang sudah dilaksanakan, diharapkan dapat merubah perilaku masyarakat terhadap lingkungannya, melalui
pengelolaan, dan pemeliharaan.
Hasil perencanaan yang belum terlaksana, diharapkan terus dilanjutkan, dan dikembangkan oleh masyarakat secara mandiri, di dukung
dengan lembaga masyarakat, dan pihak pemerintah desa.
Dibutuhkan kesadaran, kepedulian, dan keihklasan dalam mengatasi berbagai permasalahan, agar tercipta keharmonisan antara penghuni
dengan lingkungannya.
Perlu koordinasi dan dukungan berbagai pihak dalam melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga kegiatan berjalan lancar, dan hasilnya
dapat bermanfaat bagi masyarakat secara optimal, serta menciptakan lingkungan yang nyaman.
Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan menjadi tanggung jawab masyarakat sepenuhnya, hal ini didasarkan atas dasar
kepadatan kependudukan, kekumuhan dan keperuntukan warga Desa Jatisawit Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes