Kelompok 17
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01 Pendahuluan Kotaku
Pada tahun 2016 masih terdapat 35.291 Ha permukiman kumuh perkotaan yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia sesuai hasil
perhitungan pengurangan luasan permukiman kumuh perkotaan yang dilaksanakan oleh Dirjen Cipta Karya.
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28H Ayat 1 menyatakan bahwa: “Setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 mengamanatkan
pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan melalui penanganan kualitas lingkungan permukiman yaitu peningkatan kualitas per-
mukiman kumuh, pencegahan tumbuh kembangnya permukiman kumuh baru, dan penghidupan yang berkelanjutan.
TUJUAN KHUSUS
2 Jalan Lingkungan
4 Drainase Lingkungan
6 Pengolahan Persampahan
7 Pengamanan Kebakaran
Komponen 3
Pendanaan Investasi Infrastruktur dan Pelayanan Perkotaan:
• Infrastruktur skala kawasan termasuk dukungan pusat pengembangan usaha dan fasilitasi pembangunan infrastruktur pada
kawasan permukiman baru /
New Site Development (NSD);
• Infrastruktur skala lingkungan, termasuk dukungan pengembangan penghidupan berkelanjutan.
Komponen 4 Komponen 5
Dukungan Pelaksanaan dan Bantuan Teknis Dukungan Program/Kegiatan lainnya termasuk
dukungan untuk kondisi darurat bencana
Prinsip Dasar Program Kotaku
Pemerintah daerah sebagai Nakhoda
Perencanaan komprehensif dan berorientasi
outcome (pencapaian tujuan program)
Sinkronisasi perencanaan dan penganggaran
Partisipatif
Kreatif dan Inovatif
Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good
governance)
Investasi penanganan kumuh
Strategi Dasar
Meningkatkan
kapasitas dan Menerapkan Memastikan rencana
Menyelenggarakan penanganan kumuh di
mengembangkan perencanaan
Penanganan kumuh masukkan dalam
kelembagaan yang partisipatif dan
melalui pencegahan agenda RPJM Daerah
mampu berkolaborasi penganggaran yang
kumuh dan peningkatan dan perencanaan
dan membangun terintegrasi dengan
kualitas permukiman formal lainnya
jejaring penanganan multi-sektor dan
kumuh
kumuh mulai dari tingkat multi-aktor
pusat s.d. tingkat
masyarakat
Lanjutan
Memfasilitasi
kolaborasi dalam
pemanfaatan produk Meningkatkan akses
data dan rencana terhadap pelayanan
Memfasilitasi
yang sudah ada, dasar lingkungan yang Advokasi kepastian perubahan sikap dan
termasuk dalam terpadu dengan sistem bermukim bagi perilaku pemangku
penyepakatan data kota; Mengembangkan masyarakat kepentingan dalam
dasar (baseline) perekonomian lokal berpenghasilan rendah menjaga lingkungan
permukiman yang akan sebagai sarana kepada semua pelaku permukiman agar layak
dijadikan pegangan peningkatan kunci huni dan berkelanjutan
bersama dalam penghidupan
perencanaan dan berkelanjutan
pengendalian;
Tahapan Pelaksanaan
Partisipasi Masyarakat dalam kegiatan Perencanaan Program
01 Kota Tanpa Kumuh
Lokasi pelaksanaan
program terdapat di
Kelurahan Sukamaju,
Kecamatan Medan
Johor , Kota Medan
Sumatera Utara.
DOKUMENTASI KEADAAN
RUMAH SEBELUM
DILAKUKAN BEDAH RUMAH
DI KELURAHAN SUKAMAJU,
KECAMATAN MEDAN
JOHOR , KOTA MEDAN
SUMATERA UTARA.
DOKUMENTASI TAHAP
PELAKSANAAN BEDAH
RUMAH DI KELURAHAN
SUKAMAJU,
KECAMATAN MEDAN
JOHOR , KOTA MEDAN
SUMATERA UTARA.
DOKUMENTASI KEADAAN
RUMAH SETELAH
DILAKUKAN BEDAH
RUMAH DI KELURAHAN
SUKAMAJU,
KECAMATAN MEDAN
JOHOR , KOTA MEDAN
SUMATERA UTARA.
Evaluasi Kelompok
Masyarakat telah mampu untuk melakukan pengawasan
terhadap program dan pelaksananya. Sebagai contoh pada
pelaksanaan bedah rumah yang diadakan di beberapa daerah
di Kecamatan Medan Johor, antara lain Kelurahan Sukamaju,
Kelurahan Kedai Durian, Kelurahan Gedung Johor, dan
Kelurahan Titi Kuning, yang mana bedah rumah yang
dilaksanakan di kelurahan-kelurahan ini sudah tepat sasaran.
Rumah yang dibedah sudah termasuk ke dalam kategori
tidak layak huni berdasarkan kriteria dari pemerintah. Namun,
kegiatan pembedahan ini tidak terselesaikan hingga tuntas.
Misalnya, dinding rumah hanya disemen dan dicat pada
bagian depannya saja, sementara bagian samping masih
berupa batu–bata. Selain itu, pintu kamar dipasang tidak
sesuai dengan keadaan biasanya, dan bahkan ada beberapa
rumah yang pintu kamarnya tidak dipasang.
Thank you