(KAK)
JASA KONSULTASI
I. LATAR BELAKANG
Kawasan kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di
sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin. Kawasan kumuh dapat
ditemui di berbagai kota besar di dunia. Kawasan kumuh umumnya dihubung-hubungkan
dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi. Kawasan kumuh dapat pula
menjadi sumber masalah sosial seperti kejahatan, obat-obatan terlarang dan minuman
keras. Di berbagai negara miskin, kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan
karena kondisinya yang tidak higienis. Beberapa indikator yang dapat dipakai untuk
mengetahui apakah sebuah kawasan tergolong kumuh atau tidak adalah diantaranya
dengan melihat tingkat kepadatan kawasan, kepemilikan lahan dan bangunan serta
kualitas sarana dan prasarana yang ada dalam kawasan tersebut.
Namun kondisi kumuh tidak dapat digeneralisasi antara satu kawasan dengan
kawasan lain karena kumuh bersifat spesifik dan sangat bergantung pada penyebab
terjadinya kekumuhan. Tidak selamanya kawasan yang berpenduduk jarang atau kawasan
dengan mayoritas penghuni musiman/liar masuk dalam kategori kumuh. Anak-anak yang
tinggal di kawasan yang kumuh akan terganggu kesehatan dan kenyamanan tempat
tinggal karena kelalaian dan ketidakmampuan pemerintah dalam memperhatikan,
mempedulikan dan mengelola akan kebersihan lingkungan negaranya bagi rakyat-rakyat.
Kerenanya penilaian tingkat kekumuhan harus terdiri dari kombinasi dari beberapa
indikator kumuh yang ada.
Penanganan kawasan kumuh tersebut dituangkan dalam dokumen rencana
penanganan kawasan kumuh yang menjadi acuan dan dasar dalam penanganan kumuh
pada satu Kabupaten/Kota dalam kurun waktu tertentu dengan rencana pembiayaan
tertentu. Dalam perjalanannya dokumen penanganan kumuh tingkat Kabupaten/Kota
tersebut mengalami penyesuaian-penyesuaian dalam upaya penanganan kumuh hingga
tuntas, mulai dari dokumen RKPKP (Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan)
di tahun 2015, RP2KPKP (Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan pada tahun 2016-2019, dan RP2KPKPK (Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh) di tahun 2020 yang
masih dalam tahapan proses sosialisasi kepada Pemerintah Daerah/Kota dalam upaya
penyusunannya (penyesuaian/penyempurnaan sesuai waktu yang berlaku) yang dikuatkan
dengan SE DJCK no. 30/SE/DC/2020 tentang Panduan Penyusunan Rencana Pencegahan
dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
Permukiman kumuh merupakan masalah kompleks di perkotaan yang mencakup
persoalan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2020-2024 telah mengamanatkan target kawasan permukiman kumuh yang
ditangani secara terpadu seluas 10.000 ha dan 10 kawasan di permukiman kumuh
perkotaan yang ditangani melalui peremajaan kota. Untuk mencapai target tersebut,
dibutuhkan upaya penanganan permukiman kumuh secara holistik dan terintegrasi yang
didukung dengan perencanaan penanganan yang terpadu.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
mengamanatkan bahwa perumahan dan kawasan permukiman diselenggarakan salah
satunya untuk menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam
lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.
Dalam konteks penanganan permukiman kumuh, dalam Pasal 94 diamanatkan bahwa
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh dilaksanakan guna meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat
penghuni. Pencegahan dan peningkatan kualitas dilakukan untuk mencegah tumbuh dan
berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru serta untuk menjaga
dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman.
Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman Pasal 121 mengamanatkan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 106 Ayat (3) Peraturan Pemerintah ini
telah mengamanatkan pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan penanganan
perumahan kumuh dan permukiman kumuh setelah proses penetapan lokasi. Amanat ini
kemudian diwujudkan melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai
acuan bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan setiap orang dalam penyelenggaraan
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh. Lebih lanjut pada pasal 41, Pasal 42, dan Pasal 43 Peraturan Menteri ini diatur
tentang Perencanaan Penanganan, yang mewajibkan pemerintah daerah untuk menyusun
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh (RP2KPKPK).
Berdasarkan amanat diatas serta komitmen dalam mendukung program nasional,
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan melalui Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman melakukan kegiatan penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) tahun anggaran
2023 guna melakukan keterpaduan infrastruktur permukiman yang memiliki tujuan untuk
dapat mewujudkan pembangunan infrastruktur permukiman yang terpadu, efisien dan
efektif. Pembangunan infrastruktur permukiman ini diharapkan akan memperkuat status
berketahanan terhadap ekologi (perubahan iklim dan bencana), sosial dan ekonomi, serta
menjadi pengikat kualitas perumahan dan kawasan permukiman menjadi satu kesatuan
sistem sesuai hirarkinya.
V. SUMBER PENDANAAN
A. Pemberi Tugas ialah Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan melalui Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Labuhanbatu Selatan
B. Nama Pekerjaan adalah Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten
Labuhanbatu Selatan
C. Pekerjaan didanai melalui APBD Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun
Anggaran 2023 melalui OPD Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan nilai HPS Rp. 300.000.000 (Tiga Ratus
Juta Rupiah) termasuk pajak-pajak yang berlaku
XIII. PERSONIL
Kegiatan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu Selatan
membutuhkan beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung, sebagai berikut :
1. Tenaga Ahli
a. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota yang berlatar belakang pendidikan minimal
Sarjana (S1) Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota. Ahli Perencanaan Wilayah
dan Kota ini harus memiliki sertifikat dengan tingkat Muda sebagai Ahli
Perencanaan Wilayah dan Kota dan memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) Tahun.
b. Ahli Sarana dan Prasarana yang berlatar belakang pendidikan minimal Sarjana (S1)
Teknik Sipil. Ahli Sarana dan Prasarana ini harus memiliki sertifikat dengan tingkat
Muda dan memiliki pengalaman minimal 1 (satu) Tahun
c. Ahli GIS yang berlatar belakang pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota/Sipil/Kehutanan. Ahli GIS ini sertifikat dengan
tingkat Muda dan memiliki pengalaman minimal 1 (satu) Tahun
2. Sub Tenaga Ahli
a. Ahli K3 yang berlatar belakang pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil. Ahli
K3 ini harus memiliki sertifikat dengan tingkat Muda dan memiliki pengalaman
minimal 1 (satu) Tahun.
3. Tenaga Pendukung
a. Surveyor berlatar belakang pendidikan minimal SMA/Sederajat dengan
pengalaman minimal 1 (satu) tahun dan jumlah personil sebanyak 3 (tiga) Orang.
Surveyor ditugaskan selama 1 (satu) bulan
b. Operator Komputer berlatar belakang pendidikan minimal SMA/Sederajat dengan
pengalaman minimal 1 (satu) tahun dan jumlah personil sebanyak 1 (Satu) Orang.
Operator Komputer ditugaskan selama 3 (tiga) bulan
XIV. PELAPORAN
Pelaporan yang diharapkan dari Penyusunan Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)
Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan, diserahkan pada akhir bulan pertama dari masa
pelaksanaan pekerjaan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Isi dari laporan ini adalah
uraian ringkas mengenai kerangka pikir, rencana kerja, juga dimasukkan
metodologi serta pendekatan teknis pelaksanaan pekerjaan, mobilisasi tenaga ahli
dan jadwal penyelesaian pekerjaan
Pada tahap laporan pendahuluan ini akan dilakukan diskusi pembahasan bersama
tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang terkait dan diharapkan
dapat diperoleh satu kesepakatan mengenai sasaran serta pola kerja yang akan
dituju. Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk satu berita acara dan dijadikan
pedoman dalam penyusunan laporan berikutnya. Penyerahan finalisasi dokumen
laporan pendahuluan kepada Pemberi Tugas dilakukan segera setelah
memasukkan hasil kesepakatan diskusi pembahasan tersebut kedalam laporan.
c. Laporan Akhir
Laporan ini dibuat sebanyak 7 (sepuluh) eksemplar dan diserahkan pada akhir
pelaksanaan pekerjaan. Pada tahap laporan akhir ini akan dilakukan diskusi
pembahasan bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang
terkait untuk memperoleh masukan lain/tambahan untuk penyempurnaan hasil
akhir dari pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat diperoleh satu kesimpulan
yang mampu menampung banyak kepentingan terkait. Laporan Akhir berisikan
tentang laporan penyempurnaan mengenai penjabaran analisis, serta stratergi
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK). Penyerahan finalisasi dokumen laporan akhir
kepada Pemberi Tugas dilakukan segera setelah memasukkan hasil kesepakatan
diskusi pembahasan tersebut kedalam laporan.
d. Dokumen DED
Dokumen DED berisikan tentang penataan Kawasan Permukiman dengan desain /
rancangan rinci tiap komponen infrastruktur (1:100, 1:50, 1:25, 1:10, 1:5)
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK). Dokumen Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh yaitu
Dokumen DED Sebanyak 7 (tujuh) eksemplar dan diserahkan pada akhir
pelaksanaan pekerjaan.
f. Album Peta A1
Album Peta, sebanyak 1 (satu) eksemplar dan diserahkan pada akhir pelaksanaan
pekerjaan
g. Harddisk 1 TB
Berisikan semua data yang diperoleh dan jenis laporan yang telah disusun
(laporan pendahuluan, Laporan antara, laporan akhir, Dokumentasi, dan Album
Peta) dalam bentuk softcopy dan dapat diolah (MS Word, MS Excel, GIS, file
dwg, Power point, dsb)
XV.TAHAPAN KEGIATAN
Berkaitan dengan deskripsi tugas dan tanggung jawabnya seperti diuraikan di
atas, maka masing- masing tenaga ahli akan diberikan jadwal penugasan dalam
melaksanakan pekerjaan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh penugasan tim pelaksana selengkapnya disajikan pada Tabel 1.1 di
bawah ini.dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) ini sesuai dengan porsi pekerjaannya.
Jadwal
XVI. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai dasar Penyusunan Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu Selatan.