Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)
JASA KONSULTASI

Provinsi : Sumatera Utara


Kabupaten : Labuhanbatu Selatan
Program : Program Kawasan Permukiman
Kegiatan : Penerbitan Izin Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan Permukiman
Pekerjaan : Penyusunan Rencana Pencegahan dan
peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK).

Lokasi : Dinas Perumahan dan Kawasan


Permukiman Kabupaten Labuhanbatu
Selatan
T.A : 2023

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN
KERANGKA AJUAN KERJA (KAK)

BELANJA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN PENATAAN


RUANG-JASA PERENCANAAN WILAYAH
PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH
(RP2KPKPK) DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

I. LATAR BELAKANG
Kawasan kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di
sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin. Kawasan kumuh dapat
ditemui di berbagai kota besar di dunia. Kawasan kumuh umumnya dihubung-hubungkan
dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi. Kawasan kumuh dapat pula
menjadi sumber masalah sosial seperti kejahatan, obat-obatan terlarang dan minuman
keras. Di berbagai negara miskin, kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan
karena kondisinya yang tidak higienis. Beberapa indikator yang dapat dipakai untuk
mengetahui apakah sebuah kawasan tergolong kumuh atau tidak adalah diantaranya
dengan melihat tingkat kepadatan kawasan, kepemilikan lahan dan bangunan serta
kualitas sarana dan prasarana yang ada dalam kawasan tersebut.
Namun kondisi kumuh tidak dapat digeneralisasi antara satu kawasan dengan
kawasan lain karena kumuh bersifat spesifik dan sangat bergantung pada penyebab
terjadinya kekumuhan. Tidak selamanya kawasan yang berpenduduk jarang atau kawasan
dengan mayoritas penghuni musiman/liar masuk dalam kategori kumuh. Anak-anak yang
tinggal di kawasan yang kumuh akan terganggu kesehatan dan kenyamanan tempat
tinggal karena kelalaian dan ketidakmampuan pemerintah dalam memperhatikan,
mempedulikan dan mengelola akan kebersihan lingkungan negaranya bagi rakyat-rakyat.
Kerenanya penilaian tingkat kekumuhan harus terdiri dari kombinasi dari beberapa
indikator kumuh yang ada.
Penanganan kawasan kumuh tersebut dituangkan dalam dokumen rencana
penanganan kawasan kumuh yang menjadi acuan dan dasar dalam penanganan kumuh
pada satu Kabupaten/Kota dalam kurun waktu tertentu dengan rencana pembiayaan
tertentu. Dalam perjalanannya dokumen penanganan kumuh tingkat Kabupaten/Kota
tersebut mengalami penyesuaian-penyesuaian dalam upaya penanganan kumuh hingga
tuntas, mulai dari dokumen RKPKP (Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan)
di tahun 2015, RP2KPKP (Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan pada tahun 2016-2019, dan RP2KPKPK (Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh) di tahun 2020 yang
masih dalam tahapan proses sosialisasi kepada Pemerintah Daerah/Kota dalam upaya
penyusunannya (penyesuaian/penyempurnaan sesuai waktu yang berlaku) yang dikuatkan
dengan SE DJCK no. 30/SE/DC/2020 tentang Panduan Penyusunan Rencana Pencegahan
dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
Permukiman kumuh merupakan masalah kompleks di perkotaan yang mencakup
persoalan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2020-2024 telah mengamanatkan target kawasan permukiman kumuh yang
ditangani secara terpadu seluas 10.000 ha dan 10 kawasan di permukiman kumuh
perkotaan yang ditangani melalui peremajaan kota. Untuk mencapai target tersebut,
dibutuhkan upaya penanganan permukiman kumuh secara holistik dan terintegrasi yang
didukung dengan perencanaan penanganan yang terpadu.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
mengamanatkan bahwa perumahan dan kawasan permukiman diselenggarakan salah
satunya untuk menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam
lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.
Dalam konteks penanganan permukiman kumuh, dalam Pasal 94 diamanatkan bahwa
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh dilaksanakan guna meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat
penghuni. Pencegahan dan peningkatan kualitas dilakukan untuk mencegah tumbuh dan
berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru serta untuk menjaga
dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman.
Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman Pasal 121 mengamanatkan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 106 Ayat (3) Peraturan Pemerintah ini
telah mengamanatkan pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan penanganan
perumahan kumuh dan permukiman kumuh setelah proses penetapan lokasi. Amanat ini
kemudian diwujudkan melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai
acuan bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan setiap orang dalam penyelenggaraan
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh. Lebih lanjut pada pasal 41, Pasal 42, dan Pasal 43 Peraturan Menteri ini diatur
tentang Perencanaan Penanganan, yang mewajibkan pemerintah daerah untuk menyusun
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh (RP2KPKPK).
Berdasarkan amanat diatas serta komitmen dalam mendukung program nasional,
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan melalui Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman melakukan kegiatan penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) tahun anggaran
2023 guna melakukan keterpaduan infrastruktur permukiman yang memiliki tujuan untuk
dapat mewujudkan pembangunan infrastruktur permukiman yang terpadu, efisien dan
efektif. Pembangunan infrastruktur permukiman ini diharapkan akan memperkuat status
berketahanan terhadap ekologi (perubahan iklim dan bencana), sosial dan ekonomi, serta
menjadi pengikat kualitas perumahan dan kawasan permukiman menjadi satu kesatuan
sistem sesuai hirarkinya.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah
agar tersedianya dokumen rencana aksi pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan
kumuh dan permukiman kumuh yang disusun oleh Pokja PKP kabupaten/kota yang berisi
rumusan strategi, kebutuhan program dan investasi untuk mewujudkan permukiman yang
bebas kumuh. Dalam mewujudkan permukiman yang bebas kumuh dokumen rencana
aksi tersebut mencakup pula rencana pengembangan
lingkungan hunian yang layak dan terjangkau bagi penduduk di perkotaan hingga
tercapai target 0% kumuh.
Tujuan dari Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu Selatan, antara
lain :
1. Memantapkan pemahaman pemerintah kota/kabupaten tentang kebijakan dan strategi
penanganan kawasan kumuh perkotaan dalam mencapai target zero kumuh (100-0-
100);
2. Memberikan pemahaman dasar mengenai Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh;
3. Memberikan acuan teknis mengenai penyelenggaraan penyusunan Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
baik secara proses maupun substansi;
4. Memberikan acuan teknis baku mutu dari produk Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh yang dihasilkan;
dan
5. Mendorong daerah untuk menyiapkan Rencana Aksi Daerah (RAD) pembangunan
perkotaan yang berkelanjutan (New Urban Agenda) sesuai dengan tujuan Sustainable
Development Goals (SDG’s)
III. SASARAN
Sasaran dari Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu
Selatan adalah
1. Tersedianya dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh sebagai acuan pelaksanaan penanganan kawasan
kumuh bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat (stakeholders) pelaksanaan
penyelenggaran penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh secara
komprehensif, menyeluruh dan berkelanjutan.
2. Teridentifikasi masalah perumahan dan permukiman serta terindikasinya arah
perkembangan perumahan dan permukiman.
3. Tersedianya strategi penanggulangan permukiman kumuh yang disusun berdasarkan
pola tata ruang dan wilayah, pedoman program dan kegiatan penanganan
permukiman kumuh oleh semua pihak, dan nota kesepahaman bagi semua pihak
dalam pengendalian pembangunan berkelanjutan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
4. Terintegrasinya berbagai rencana pembangunan dan peningkatan kawasan
perumahan dan permukiman berikut pengembangan prasarana dan sarana penunjang.
5. Tersedianya Rencana Kegiatan Aksi Komunitas (community action plan) sebagai
bentuk perkuatan kapasitas Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan
kelompok masyarakat (komunitas masyarakat/BKM/KSM/CBO’s) untuk dapat lebih
aktif terlibat dalam menangani permukiman kumuh di lingkungannya.
6. Tersedianya Dokumen Rencana Aksi (Action Plan) yang mengacu pada
RP2KPKPK, Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000 serta Dokumentasi Visual.

IV. DASAR HUKUM


Dasar hukum yang dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam Penyusunan Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu Selatan, antara lain :
1. Undang-undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 5188);
2. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 5587);
3. Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4. Undang-undang 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 1 tahun 2014.
5. Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
6. Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2016 nomor
101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5883);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2017 nomor 136);
8. Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2020 nomor 10);
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 14/PRT/M/2018
tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2018 nomor 785); dan
10. Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya nomor 20/SE/DC/2020 tentang Panduan
Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK).

V. SUMBER PENDANAAN
A. Pemberi Tugas ialah Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan melalui Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Labuhanbatu Selatan
B. Nama Pekerjaan adalah Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten
Labuhanbatu Selatan
C. Pekerjaan didanai melalui APBD Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun
Anggaran 2023 melalui OPD Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan nilai HPS Rp. 300.000.000 (Tiga Ratus
Juta Rupiah) termasuk pajak-pajak yang berlaku

VI. DATA DASAR


Dalam melakukan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu
Selatan ini diperlukan beberapa data dasar, sebagai berikut
1. Data-Data yang berkaitan dengan kawasan permukiman kumuh antara lain ;
 Data Base Line Kumuh ;
 Data Profil Kumuh ;
 Data Shp GIS Pemetaan Deliniasi Kumuh.
2. Peta penyebaran kawasan kumuh
3. Laporan profil kawasan kumuh atau SK Kumuh Kabupaten Labuhanbatu Selatan
VII.PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Dalam melakukan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu
Selatan ini dilakukan dengan pendekatan koordinatif, partisipatif dan konsultatif
melibatkan pihak terkait guna mendapatkan masukan dan saran yang tepat dan logis serta
mealalui metode analisis yang memadai agar menghasilkan suatu rencana yang
implementatif yang disepakati bersama oleh pihak terkait ( birokrat, akademisi,
professional, pemerhati, wakil dari komunitas dll). Pendekatan dan metodologi ini
berkaitan dengan proses/tahapan dalam lingkup kegiatan yang telah diuraikan.
Dalam rangka penyusunan Dokumen RP2KPKPK, beberapa muatan yang harus dipenuhi
antara lain ;
1. Kajian kebijakan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;
2. Profil perumahan kumuh dan permukiman kumuh;
3. Rumusan permasalahan perumahan kumuh dan permukiman kumuh;
4. Rumusan konsep pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan
permukiman kumuh;
5. Rencana pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan
permukiman kumuh;RTRW Kabupaten Labuhanbatu Selatan
6. Rencana peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh;
7. Rumusan perencanaan penyediaaan tanah;
8. Rumusan rencana investasi dan pembiayaan; dan
9. Rumusan peran pemangku kepentingan

Penyusunan dan pelaksanaan kegiatan RP2KPKPK , pengumpulan data lapangan harus


memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Pedoman Observasi (Pengamatan)
b. Penentuan Lokasi Berbasis GPS dan GIS
c. Data Dokumentasi
d. Data Lainnya
Dalam melakukan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu
Selatan ini berpedoman dan berintegrasi dengan rencana-rencana pembangunan daerah
yang terkait dengan bidang permukiman kumuh, sebagai berikut :
1. RPJMD Kabupaten Labuhanbatu Selatan
2. RTRW Kabupaten Labuhanbatu Selatan
3. RP3KP Kabupaten Labuhanbatu Selatan
4. SK Kumuh yang sudah Legalisasi
VIII. LINGKUP PEKERJAAN
Dalam Penyusunan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu
Selatan terdapat beberapa tahapan diantaranya adalah
1. Persiapan
a. Mengikuti kegiatan sosialisasi dan konsolidasi penyusunan RP2KPKPK
b. Melakukan persiapan dan pemantapan rencana kerja
c. Menyiapkan data profil permukiman kumuh yang terdiri dari baseline data
kumuh atau data statistik terkait
d. Melakukan penyiapan readiness kriteria penyusunan RP2KPKPK
e. Overview Kebijakan daerah dan identifikasi kesesuaian permukiman
terhadap rencana tata ruang kabupaten/kora dan status permukiman
f. Melakukan konsolidasi dengan Pokja PKP Provinsi
g. Melakukan kegiatan penyiapan kelembagaan masyarakat di tingkat
Kabupaten/Kota
2. Survei
a. Bersama dengan pemangku kepentingan melaksanakan koordinasi dan
sinkronisasi data kumuh baik data primer maupun data sekunder
b. Menyusun desain survei
c. Melaksanakan survei dan mengolah data permukiman kumuh bersama
antara pokja PKP Kabupaten/Kota

3. Penyusunan Data dan Fakta


Verifikasi dan indikasi justifikasi lokasi dan penyusuan profil permukiman
kumuh dengan capaian kegiatan yaitu Data hasil verifikasi lokasi, Indikasi
justfikasi penanganan pada lokasi permukiman kumuh dan profil permukiman
kumuh yang telah terverifikasi
4. Analisis
a. Melakukan proses pemutakhiran profil pemukiman kumuh yang
dilaksanakan melalui Focus Group Discussion (FGD) 1 untuk verifikasi dan
justifikasi lokasi permukiman kumuh
b. Melakukan penilaian lokasi kawasan berdasarkan kriteria, indikator dan
parameter kekumuhan dan justifikasi yang akan dilakukan terhadap
pemukiman kumuh
5. Penyusunan Konsep Pencegahan dan Peningkatan Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
a. Merumuskan arahan distribusi pola kolaborasi penanganan permukiman
kumuh (pencegahan dan peningkatan kualitas
b. Bersama dengan pemangku kepentingan mengkoordinasikan peran
masyarakat dalam penanganan permukiman kumuh (pencegahan dan
peningkatan kualitas)
c. Merumuskan kebutuhan penangnan kawasan permukiman (pencegahan dan
peningkatan kualitas)
d. Merumuskan konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh
e. Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) 2 untuk penyepakatan
konsep dan strategi sesuai dengan pembangunan kabupaten/kota yang
berkelanjutan dengan adanya added value dalam penanganan kumuh
6. Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh
a. Merumuskan skenario pentahapan pencapaian kota bebas kumuh, desain
kawasan dan tindak lanjut pengendalian
b. Merumuskan rencana aksi (pencegahan dan peningkatan) kualitas dan
memorandum keterpaduan program untuk skala Kabupaten/Kota, skala
kawasan dan skala lingkungan
c. Menentukan skala prioritas penanganan permukiman kumuh berdasarkan
readiness criteria penanganan pembangunan yang berkelanjutan dan
pertimbangan lain
d. Merumuskan konsep tematik dan skenario pencegahan dan peningkatan
kualitas kawasan prioritas
e. Menyusun rencana penyediaan tanah
f. Menysuusn rencana investasi dan pembiayaan kawasan prioritas
g. Bersama pemangku kepentingan perencanaan partisipatif pada kawasan
prioritas
h. Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), penyepakatan rencana aksi,
program dan kegiatan
i. Penyusunan desain teknis kawasan prioritas

7. Legalisasi Rencana Pencegahan dan dan Peningkatan Kualitas Perumahan


Kumuh dan Permukiman Kumuh
a. Penyusunan legal drafting rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang
RP2KPKPK
b. Legalisasi rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang RP2KPKPK
IX. KELUARAN
1. Dokumen RP2KPKPK yang berisikan profil perumahan kumuh dan
permukiman kumuh, rumusan permasalahan perumahan kumuh dan
permukiman kumuh, rumusan konsep pencegahan dan peningkatan kualitas
perumahan kumuh dan permukiman kumuh, rencana pencegahan terhadap
tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh,
rencana peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh, rumusan perencanaan penyediaaan tanah; rumusan rencana investasi dan
pembiayaan dan rumusan peran pemangku kepentingan.
2. Draft legalisasi dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK).
3. Rencana Aksi Penanganan Permukiman Kumuh (Action Plan) termasuk
Rencana Kegiatan Aksi Komunitas (Rencana Kerja Masyarakat)
4. Dokumentasi Eksektif Summery ( Kondisi Eksisting & Kondisi Rencana)
5. Konsep Desain Penanganan Kawasan beserta jadwal, skenario pelaksanaan dan
rumusan tahapan kegiatan
6. Berita Acara hasil kesepakatan/memorandum program antar pemangku
kepentingan terkait penanganan permukiman kumuh perkotaan dan rencana
kegiatan tindaklanjut pemerintah kabupaten/kota untuk agenda pembangunan
perkotaan yang berkelanjutan
7. Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000
8. Prosiding kegiatan penyusunan RP2KPKPK
9. DED Penataan Kawasan Permukiman dengan desain/rancangan rinci tiap
komponen infrastruktur (1:100, 1:50, 1:25, 1:10, 1:5), spesifikasi teknis, dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk kegiatan pada kawasan prioritas.

X. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN


Waktu penyelesaian pekerjaan Penyusunan Penyusunan Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)
Kabupaten Labuhanbatu Selatan yaitu selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

XI. PERSYARATAN KUALIFIKASI PENYEDIA


Adapun persyaratan yang dipenuhi oleh penyedia, adalah :
a. Mempunyai SBU PR 102 Jasa Perencana Wilayah / AL 002 Jasa Pengembangan
Wilayah;
b. Mempunyai SPT Tahun 2021;
c. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) tahun pekerjaan jasa konsultansi
kontruksi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik dilingkungan
pemerintah maupun swasta; dan
d. Memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis dengan ketentuan:
 Nilai ambang batas total minimal 80
 Pekerjaan di bidang Jasa Konsultansi Konstruksi paling kurang 1
(satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat ) tahun terakhir baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman
subkontrak kecuali bagi Penyedia yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun dengan bobot 20%
 Pengalaman pekerjaan sejenis untuk pekerjaan usaha kecil
berdasarkan subklasifikasi dalam waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir,
dengan bobot 40% dengan rentang pengalaman sejenis 10-15 diberi
nilai 100, 6-9 diberi 75, 1-5 diberi nilai 50.
 Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan
dalam waktu 10 ( sepuluh) tahun terakhir dengan bobot 40% dengan
rentang pengalaman sejenis 10 diberi nilai 100, 9 diberi nilai 75, 8
diberi nilai 60 dan 7 diberi nilai 50.
 Total Jumlah = 100 %

XII. PERALATAN UTAMA

 Kenderaan roda dua sebanyak 2 (Dua) Unit


 Kenderaan roda empat sebanyak 1 (Satu) unit
 Drone sebanyak 1 (Satu) Unit
 Global Positioning System (GPS)
 Kamera untuk dokumentasi foto lapangan.

XIII. PERSONIL
Kegiatan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu Selatan
membutuhkan beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung, sebagai berikut :
1. Tenaga Ahli
a. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota yang berlatar belakang pendidikan minimal
Sarjana (S1) Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota. Ahli Perencanaan Wilayah
dan Kota ini harus memiliki sertifikat dengan tingkat Muda sebagai Ahli
Perencanaan Wilayah dan Kota dan memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) Tahun.
b. Ahli Sarana dan Prasarana yang berlatar belakang pendidikan minimal Sarjana (S1)
Teknik Sipil. Ahli Sarana dan Prasarana ini harus memiliki sertifikat dengan tingkat
Muda dan memiliki pengalaman minimal 1 (satu) Tahun
c. Ahli GIS yang berlatar belakang pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota/Sipil/Kehutanan. Ahli GIS ini sertifikat dengan
tingkat Muda dan memiliki pengalaman minimal 1 (satu) Tahun
2. Sub Tenaga Ahli
a. Ahli K3 yang berlatar belakang pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil. Ahli
K3 ini harus memiliki sertifikat dengan tingkat Muda dan memiliki pengalaman
minimal 1 (satu) Tahun.

3. Tenaga Pendukung
a. Surveyor berlatar belakang pendidikan minimal SMA/Sederajat dengan
pengalaman minimal 1 (satu) tahun dan jumlah personil sebanyak 3 (tiga) Orang.
Surveyor ditugaskan selama 1 (satu) bulan
b. Operator Komputer berlatar belakang pendidikan minimal SMA/Sederajat dengan
pengalaman minimal 1 (satu) tahun dan jumlah personil sebanyak 1 (Satu) Orang.
Operator Komputer ditugaskan selama 3 (tiga) bulan

XIV. PELAPORAN
Pelaporan yang diharapkan dari Penyusunan Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK)
Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan, diserahkan pada akhir bulan pertama dari masa
pelaksanaan pekerjaan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Isi dari laporan ini adalah
uraian ringkas mengenai kerangka pikir, rencana kerja, juga dimasukkan
metodologi serta pendekatan teknis pelaksanaan pekerjaan, mobilisasi tenaga ahli
dan jadwal penyelesaian pekerjaan
Pada tahap laporan pendahuluan ini akan dilakukan diskusi pembahasan bersama
tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang terkait dan diharapkan
dapat diperoleh satu kesepakatan mengenai sasaran serta pola kerja yang akan
dituju. Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk satu berita acara dan dijadikan
pedoman dalam penyusunan laporan berikutnya. Penyerahan finalisasi dokumen
laporan pendahuluan kepada Pemberi Tugas dilakukan segera setelah
memasukkan hasil kesepakatan diskusi pembahasan tersebut kedalam laporan.

b. Laporan Fakta dan Analisa (Antara)


Laporan Fakta dan Analisa berisi tentang hasil pelaksanaan survey, Profil,
analisis, serta stratergi Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK). Laporan Antara dibuat sebanyak
5 (lima) eksemplar dan diserahkan 2 (dua) bulan atau 60 hari setelah penerbitan
SPMK. Laporan ini berisikan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang mencakup
hasil kompilasi data yang telah didapatkan dari pelaksanaan survei lapangan, hasil
analisis sesuai dengan tujuan dan sasaran pekerjaan, rumusan rencana aksi
program dan kegiatan serta draft awal Dokumen Perencanaan Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh dan DED
penanganan kawasan permukiman. Pada tahap laporan antara ini akan dilakukan
diskusi pembahasan bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain
yang terkait dan diharapkan dapat diperoleh satu kesepakatan mengenai hasil
kompilasi dan analisis data. Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk satu berita
acara dan dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan berikutnya. Penyerahan
finalisasi dokumen laporan antara kepada Pemberi Tugas dilakukan segera setelah
memasukkan hasil kesepakatan diskusi pembahasan tersebut kedalam laporan.

c. Laporan Akhir
Laporan ini dibuat sebanyak 7 (sepuluh) eksemplar dan diserahkan pada akhir
pelaksanaan pekerjaan. Pada tahap laporan akhir ini akan dilakukan diskusi
pembahasan bersama tim teknis dengan mengundang beberapa pihak lain yang
terkait untuk memperoleh masukan lain/tambahan untuk penyempurnaan hasil
akhir dari pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat diperoleh satu kesimpulan
yang mampu menampung banyak kepentingan terkait. Laporan Akhir berisikan
tentang laporan penyempurnaan mengenai penjabaran analisis, serta stratergi
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK). Penyerahan finalisasi dokumen laporan akhir
kepada Pemberi Tugas dilakukan segera setelah memasukkan hasil kesepakatan
diskusi pembahasan tersebut kedalam laporan.

d. Dokumen DED
Dokumen DED berisikan tentang penataan Kawasan Permukiman dengan desain /
rancangan rinci tiap komponen infrastruktur (1:100, 1:50, 1:25, 1:10, 1:5)
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh (RP2KPKPK). Dokumen Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh yaitu
Dokumen DED Sebanyak 7 (tujuh) eksemplar dan diserahkan pada akhir
pelaksanaan pekerjaan.

e. Rancangan Peraturan Bupati tentang RP2KPKPK


Draft Peraturan Bupati tentang Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Kabupaten Labuhanbatu Selatan,
sebanyak 5 (lima) eksemplar dan diserahkan pada akhir pelaksanaan pekerjaan.

f. Album Peta A1
Album Peta, sebanyak 1 (satu) eksemplar dan diserahkan pada akhir pelaksanaan
pekerjaan

g. Harddisk 1 TB
Berisikan semua data yang diperoleh dan jenis laporan yang telah disusun
(laporan pendahuluan, Laporan antara, laporan akhir, Dokumentasi, dan Album
Peta) dalam bentuk softcopy dan dapat diolah (MS Word, MS Excel, GIS, file
dwg, Power point, dsb)
XV.TAHAPAN KEGIATAN
Berkaitan dengan deskripsi tugas dan tanggung jawabnya seperti diuraikan di
atas, maka masing- masing tenaga ahli akan diberikan jadwal penugasan dalam
melaksanakan pekerjaan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh penugasan tim pelaksana selengkapnya disajikan pada Tabel 1.1 di
bawah ini.dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) ini sesuai dengan porsi pekerjaannya.
Jadwal

Tabel 1.1 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


Bulan I Bulan II Bulan III
No Tahapan Pekerjaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
3
Penyusunan/Pembahasan Laporan
Pendahuluan
2 Survey dan Kompilasi Data
4 Pembahasan Hasil Pendataan
5 Penyusunan Laporan Antara
6 Pembahasan Laporan Antara
8 Penyusunan Laporan Akhir
9 Forum Grup Diskusi Laporan Akhir
10 Perbaikan/pembuatan laporan
Penyelesaian
kegiatan kegiatan/serah terima
11
pekerjaan

XVI. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai dasar Penyusunan Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(RP2KPKPK) Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Kotapinang, 18 Juli 2023


Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom)
Pengadaan Jasa Konsultasi
Pengadaan Barang dan Pengadaan Jasa Lainnya
T.A 2023

Ir. Mayer Alfian Samosir, ST


Nip. 19861106 200604 1 004

Anda mungkin juga menyukai