Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AKHIR

RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN


(RP2KPKP)

BAB I tidak memadai, kepadatan penduduk yang tinggi dengan kondisi bangunan yang tidak layak. Ini

PENDAHULUAN diakibatkan karena penggunaan ruang yang tidak sesuai dengan fungsi aslinya seperti munculnya
kawasan permukiman pada daerah sempadan sungai.

Masalah permukiman kumuh hingga saat ini masih menjadi masalah utama yang yang dihadapi Penanganan permukiman kumuh sudah secara jelas ditargetkan pada RPJMN 2015-2019,
di kawasan permukiman perkotaan. Tingginya arus urbanisasi akibat menumpuknya sumber mata dimana target besarnya adalah terciptanya kota bebas kumuh di tahun 2019. Proses penanganan
pencaharian di kawasan perkotaan menjadi magnet yang cukup kuat bagi masyarakat perdesaan kumuh telah dimulai tahun 2015 dan target nol persen harus dicapai pada 2019, sehingga waktu
(terutama golongan MBR) untuk bekerja di kawasan perkotaan dan tinggal di lahanlahan ilegal yang penyelesaian tinggal 4 (empat) tahun dengan ragam persoalan yang belum sepenuhnya terdeteksi.
mendekati pusat kota, hingga akhirnya menciptakan lingkungan permukiman kumuh. Di sisi lain, belum Saat ini masih terdapat 38.431 Ha kawasan permukiman kumuh perkotaan yang tersebar di 4.108
terpenuhinya standar pelayanan minimal (SPM) perkotaan pada beberapa kawasan permukiman yang kawasan yang tersebar di kabupaten/kota seluruh Indonesia. Dengan adanya kondisi demikian
berada di lahan legal pun pada akhirnya juga bermuara pada terciptanya permukiman kumuh di pemerintah berupaya keras untuk mengurangi wilayah permukiman kumuh yang tertuang dalam
kawasan perkotaaan. Bermukim di kawasan kumuh perkotaan bukan merupakan pilihan melainkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019 dengan sasaran pembangunan
suatu keterpaksaan bagi kaum MBR yang harus menerima keadaan lingkungan permukiman yang tidak kawasan permukiman adalah pengentasan kawasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 % pada
layak dan berada dibawah standar pelayanan minimal seperti rendahnya mutu pelayanan air minum,
tahun 2019. Langkah awal dalam mengejar target kota bebas kumuh 2019 sebenarnya telah dimulai
drainase, limbah, sampah serta masalah-masalah lain seperti kepadatan dan ketidakteraturan bangunan oleh Kementerian Pekerjaam Umum melalui Ditjen Cipta Karya sejak tahun 2014 dengan menyusun
yang lebih lanjut berimplikasi pada meningkatnya bahaya kebakaran maupun dampak sosial seperti road map penanganan kumuh serta pemutakhiran data kumuh yang dilaksanakan secara kolaboratif
tingkat kriminal yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu. dengan kementerian/lembaga yang terkait serta pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan keterlibatan serta keterpaduan penanganan dan pencegahan dari
1.1 LATAR BELAKANG
berbagai kalangan.
Permukiman kumuh perkotaan sudah menjadi salah satu isu permasalahan utama, sehingga
Dari permasalahan yang ada suatu suatu kabupaten/kota harus mempunyai rencana
sehingga perlunya pemahaman yang lebih jauh untuk upaya penanganan dan pencegahan dari waktu
penanganan dan pencegahan permukiman kumuh yang sejalan dengan arah pengembangan
ke waktu . Banyaknya muatan – muatan permasalahan yang kompleks seperti masalah sosial, budaya,
kabupaten/kota maupun arah pembangunan secara nasional. Tentunya dapat dijadikan acuan yang
ekonomi dan politik dengan sendirinya akan mengancam kawasan-kawasan permukiman perkotaan
jelas bagi penerapan program – program penanganan dan pencegahan kawasan permukiman kumuh di
yang nyaris menjadi laten dan hampir tak selesai ditangani dalam beberapa dekade. Secara khusus
kabupaten/kota. Dengan berpatokan pada undang-undang, penanganan permukiman kumuh diawali
dampak permukiman kumuh juga akan menimbulkan paradigma buruk terhadap penyelenggaraan
dengan identifikasi lokasi permukiman kumuh dan penetapan lokasi permukiman kumuh tersebut
pemerintah, dengan memberikan dampak citra negatif akan ketidakberdayaan dan ketidakmampuan
melalui SK Walikota/Bupati. Melalui identifikasi tersebut, penanganan dilakukan sesuai Undang-undang
pemerintah dalam pengaturan pelayanan kehidupan hidup dan penghidupan warganya. Dilain sisi
no 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman khususnya di pasal VII dan VIII yang
dibidang tatanan sosial budaya kemasyarakatan, komunitas yang bermukim di lingkungan permukiman
menjelaskan berbagai hal tentang pemeliharaan dan perbaikan kawasan permukiman, serta
kumuh secara ekonomi pada umumnya termasuk golongan masyarakat miskin dan berpenghasilan
pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh dengan tiga pola
rendah, yang seringkali menjadi alasan penyebab terjadinya degradasi kedisiplinan dan ketidaktertiban
penanganan yaitu pemugaran, peremajaan dan pemukiman kembali. Tahapan penanganan kawasan
dalam berbagai tatanan sosial masyarakat.
kumuh berdasarkan UU No.1/2011 mengamanatkan agar pemerintah kota/kabupaten menyusun
Tingginya laju urbanisasi di perkotaan juga sangat berpengaruh pada angka kemiskinan dan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP), serta
populasi penduduk yang semakin tinggi, hal ini menyebabkan kawasan permukiman kumuh juga menyusun Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP),
mengalami peningkatan tiap tahunnya. Permukiman kumuh muncul karena sarana dan prasarana yang

I-1
LAPORAN AKHIR
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

sebagai instrumen utama dalam upaya penanganan permasalahan permukiman kumuh di kawasan 1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN
perkotaan. PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (RP2KPKP)
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dalam lampirannya juga mengatur
pembagian kewenangan pemerintah pusat menangani kawasan kumuh minimal seluas 15 ha, 1.2.1 Maksud

pemerintah provinsi menangani kawasan kumuh dengan luasan antara 10-15 ha, dan pemerintah
Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
kabupaten/kota menangani kawasan kumuh dengan luasan kurang dari 10 ha. Untuk itu perlu adanya
(RP2KPKP) ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu dokumen rencana penyelenggaraan
review deliniasi kumuh yang akan ditangani oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya selama lima tahun
pembangunan kawasan permukiman perkotaan sebagai bagian dari peningkatan dan pencegahan
kedepan (2015-2019).
kualitas lingkungan permukiman bagi kawasan permukiman kumuh perkotaan yang diselenggarakan
Kota Kupang memiliki posisi yang cukup strategis di Propinsi Nusa Tenggara Timur selain
sebagai aksi sinergitas antar pemangku kepentingan dan pendampingan pemerintah Kota Kupang
sebagai ibu kota Propinsi juga merupakan pusat pemerintahan, pusat pelayanan, pendidikan dan
secara berkelanjutan.
perdagangan dan jasa. Dengan demikian diperlukan suatu rencana tindak ( action plan) penanganan
permukiman kumuh pada kawasan dengan tipologi perkotaan. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, 1.2.2 Tujuan
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya akan memberikan
Tujuan pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
fasilitas berupa pendampingan dalam penyusunan RP2KPKP Kota Kupang sebagai bentuk pembinaan
Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kota Kupang ini adalah:
kepada pemerintah daerah dalam rangka penyusunan rencana penanganan permukiman kumuh di Kota
1. Melakukan identifikasi potensi dan akar permasalahan kawasan permukiman dalam penyajian
Kupang dengan harapan sebagai berikut:
suatu profil kawasan kumuh berdasarkan SK kumuh Walikota Kota Kupang.
1. Percepatan penangan permukiman kumuh secara menyeluruh dan tuntas bagi kawasan kumuh
2. Menyusun strategi penanganan kumuh secara spasial dan tipologi kawasan indikasi program dan
yang telah disepakati dalam SK Kumuh pada Kota Kupang.
kegiatan penanganan kawasan kumuh perkotaan oleh seluruh pelaku dan nota kesepakatan
2. Keterpaduan program yang dapat menyelesaikan dan/atau menuntaskan permasalahan
bersama
permukiman kumuh perkotaan melalui semua peran serta ke-ciptakarya-an melalui kegiata
3. Melakukan pendampingan penyusunan Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan
reguler sektoral.
Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan melalui keterpaduan program semua sektor ke –
3. Perkuatan pemerintah Kota Kupang melalui pelibatan aktif dalam proses penanganan
Cipta Karya - an.
permukiman kumuh bersama Badan Keswadayaan Masyarakat/Kelompok Swadaya Masyarakat
4. Menyusun Rencana Kegiatan Aksi Komunitas (community action plan) sebagai bentuk
(BKM/KSM).
perkuatan kapasitas Pemerintah Kota Kupang dengan kelompok masyarakat.
4. Keberlanjutan program penangan permukiman kumuh sebagai bagian dari strategi pengurangan
5. Menyusun Dokumen Perancangan berupa Rencana Aksi Penanganan Kawasan Kumuh dan
luasan kawasan permukiman kumuh.
DED kegiatan tahun pertama, peta perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000, Dokumentasi
Visual dan Visualisasi 3 Dimensi Dokumen Perencanaan
Kegiatan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
(RP2KPKP) di Kota Kupang ini perlu disusun dengan menempatkan prinsip peningkatan kapasitas pada 1.2.3 Sasaran
tataran operasional/implementasi melalui cara pemberdayaan/penguatan yang lebih komprehensif dan
terintegrasi kepada seluruh pelaku. Hal ini dilakukkan dengan tetap mengacu pada beberapa dokumen Sasaran Kegiatan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman

perencanaan dan studi terkait penanganan kawasan permukiman kumuh yang telah dihasilkan oleh Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kota Kupang adalah:

pemda seperti Dokumen SPPIP dan RKPKP. 1. Tersedianya Dokumen Perencanaan Kawasan Kumuh Perkotaan sebagai acuan pelaksanaan
penanganan kawasan kumuh perkotaan bagi seluruh pelaku (stakeholders) pelaksanaan

I-2
LAPORAN AKHIR
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

penyelenggaran penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan yang menyeluruh, tuntas, LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN

dan berkelanjutan (konsep delivery system). Overview kebijakan daerah dan identifikasi  Hasil overview dokumen perencanaan dan
2. Tersedianya strategi penanganan kumuh secara spatial dan tipologi kawasan, indikasi program kesesuaian permukiman terhadap rencana tata kebijakan daerah
ruang kota  Peta kesesuaian permukiman terhadap
dan kegiatan penanganan kawasan kumuh perkotaan oleh seluruh pelaku, dan nota rencana pola ruang kota/kabupaten (guna
lahan permukiman
kesepakatan bersama bagi seluruh pelaku dalam pengendalian pembangunan bersama selama Melakukan kegiatan Konsolidasi Tingkat Provinsi Berita acara hasil Konsolidasi Tingkat
jangka waktu berjalan (2016-2019). (KTP) Provinsi (KTP)
Melakukan kegiatan penyiapan kelembagaan Terbentuknya/tersiapkannya kelembagaan
3. Tersedianya Rencana Kegiatan Aksi Komunitas sebagai bentuk perkuatan kapasitas Pemerintah masyarakat di tingkat kota masyarakat (BKM/KSM)
VERIFIKASI LOKASI SERTA PERUMUSAN KONSEP DAN STRATEGI
Kabupaten/Kota dan kelompok masyarakat (komunitas masyarakat/BKM/KSM/CBO’s) untuk
Bersama dengan pemangku kepentingan hasil sinkronisasi data kumuh (primer dan
dapat lebih aktif terlibat dalam menangani permukiman kumuh di lingkungannya. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi data sekunder)
kumuh baik data primer maupun data sekunder
4. Tersedianya Rencana Detil Desain (DED) infrastruktur permukiman untuk kawasan Melaksanakan survei dan mengolah data Hasil survei berupa gambaran permukiman
permukiman kumuh prioritas untuk kawasan pembangunan tahun 2016, berupa Rencana permukiman kumuh kumuh kabuapten/kota dan hasil pengolahan
data permukiman kumuh
Anggaran Biaya (RAB), siteplan kawasan permukiman kumuh prioritas termasuk kawasan Melakukan proses pemutakhiran profil kumu yang Berita acara penyelanggaraan FGD 1 (verifikasi
dilaksanakan memalui Focus Group Discussion lokasi kumuh dan kawasan prioritas)
pembangunan yang telah dan akan dilaksanakan tahun 2015 dan 2016, gambar kerja/detail (FGD) 1 untuk verifikasi lokasi permukiman
design yang implementatif, harga perkiraan sendiri (HPS) dari paket-paket pekerjaan, dan kumuh
Menilai klasifikasi kekumuhan kawasan Daftar peringkat permukiman kumuh
visualisasi 3 dimensi (3D) dari rencana yang disusun. berdasarkan kriteria, indikator dan parameter berdasarkan kriteria, indikator dan parameter
kekumuhan kekumuhan
Merumuskan arahan distribusi pola kolaborasi Menghasilkan arahan pola kolaborasi dalam
1.3 RUANG LINGKUP PENYUSUNAN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN penanganan permukiman kumuh penanganan permukiman kumuh
KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (RP2KPKP) Bersama dengan pemangku kepentingan Pembagian peran dalam penanganan
mengkoordinasikan peran masyarakat dalam permukiman kumuh
penanganan permukiman kumuh
1.3.1 Lingkup Substansi Kegiatan
Merumuskan kebutuhan penanganan kawasan Kebutuhan penanganan kawasan permukiman
permukiman kumuh
Secara garis besar lingkup kegiaatan penyusunan RP2KPKP terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu
Merumuskan konsep dan strategi pencegahan konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan
: (1) Persiapan, (2) Verifikasi lokasi serta perumusan konsep dan strategi; (3) Perumusan Rencana dan peningkatan kualitas kumuh kualitas permukiman kumuh
Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) 2 Berita acara penyelenggaraan FGD 2 (konsep dan
Penanganan dan (4) Penyusunan Desain Teknis. Secara rinci, lingkup kegiatan dari tiap kegiatan besar untuk penyepakatan konsep dan strategi strategi)
dan capaian kegiatan dapat dilihat pada Tabel berikut : PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN
Merumuskan skenario pentahapan pencapaian Desain kawasan dan skenario pentahapan
Tabel I.1. 0% kumuh dan desain kawasan pencapaian 0% kumuh
Lingkup Kegiatan dan Capaian Kegiatan RP2KPKP Merumuskan rencana aksi dan memorandum  Rencana aksi pencegahan dan peningkatan
keterpaduan program untuk skala kota dan skala kualitas permukiman kumuh untuk skala kota
LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN kawasan dan skala kawasan
PERSIAPAN  Rencana Investasi dan pembiayaan
Mengikuti kegiatan sosialisasi tingkat nasional Kesepahaman tahapan dan prosedur penyusunan permukiman kumuh prioritas
RKP  Memorandum keterpaduan program
Melakukan persiapan dan pemantapan rencana  Rencana Kerja pencegahan dan peningkatan kualitas
Kerja  Pendekatan dan metodologi pelaksanaan permukiman kumuh
kegiatan Menentukan skala prioritas penanganan skala prioritas penanganan permukiman kumuh
Menyusun Desain Survey dan format kegiatan Desain survey dan format kegiatan permukiman kumuh berdasarkan readiness
Menyiapkan data profil permukiman kumuh yang Data awal profil permukiman kumuh criteria dan pertimbangan lain
terdiri dari baseline data kumuh atau data Mermuskan konsep tematik & skenario Konsep tematik dan skenario pencegahan dan
statistik pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan peningkatan kualitas kawasan permukiman
terkait kumuh prioritas kumuh prioritas

I-3
LAPORAN AKHIR
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN


Bersama Pemangku Kepentingan perencanaan Terselenggaranya perencanaan partisipatif
partisipatif di kawasan prioritas meliputi (pelaksanaan RKM dan penyepakatan komponen
- Pelaksanaan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) DED) di kawasan permukiman kumuh prioritas
- Penyepakan Komponen DED
Melaksanakan focus group discussion (FGD) 3: Berita acara FGD 3 ( rencana aksi, program dan
Penyepakatan rencana aksi, program dan kegiatan)
kegiatan

PENYUSUNAN DESAIN TEKNIS


Menyusun Desain Teknis, meliputi Peta rinci/ siteplan
- Penyusunan peta rinci/siteplan Visualisasi pendukung perancangan
- Penyusunan visualisasi Pendukung (dokumentasi drone, animasi 3D)
Perancangan
Menyusun Detailed Engineering Design / DED  DED (Gambar kerja, RAB, RKS) komponen
(GAMBAR KERJA, RAB, RKS) infrastruktur pembangunan tahap 1
 Dokumen lelang
Melaksanakan pembahasan pleno
Menyusun dokumen RP2KPKP Dokumen RP2KPKP
Melakukan legalisasi hasil RP2KPKP Draft ranperwal/ranperbup RP2KPKP
Sumber : Panduan Penyusunan RP2KPKP 2016

1.3.2 Lingkup Wilayah

Lingkup wilayah kegiatan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kota Kupang meliputi kawasan permukiman kumuh
perkotaan di Kota Kupang. Berikut merupakan batas-batas administratif Kota Kupang:
Sebelah utara : Teluk Kupang
Sebelah selatan : Kecamatan Nekamese dan Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang
Sebelah timur : Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang
Sebelah barat : Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang

I-4
LAPORAN AKHIR
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

Peta I.1.
Wilayah Administrasi Kota Kupang

I-5
LAPORAN AKHIR
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

1.4 KEDUDUKAN DOKUMEN RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (RP2KPKP) disusun dengan mensinergikan semua kegiatan/dokumen perencanaan kawasan kumuh
perkotaan yang disusun melalui fasilitas kegiatan ke-Cipta Karya-an maupun kegiatan/dokumen
Penyelenggaraan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
perencanaan yang disusun melalui fasilitasi pemerintah daerah sendiri.
(RP2KPKP) tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pengembangan dan pembangunan kabupaten/kota
Kedudukan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)
secara keseluruhan. Berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
dalam rencana pembangunan dipahami sebagai berikut:
Perencanaan Pembangunan Nasional, tiap kabupaten/kota diamanatkan memiliki dokumen
 Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)
perencanaan pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
adalah produk Pemerintah Kabupaten/Kota
(RPJPD) yang kemudian diterjemahkan dalam rencana 5 (lima) tahunan di dalam Rencana
 Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Selain itu dari sisi ruang, UU No. 26 Tahun 2007
bersumber dari produk hukum yang berlaku pada Kabupaten/Kota
tentang Penataan Ruang mengamanatkan tiap kabupaten/kota memiliki dokumen rencana tata ruang
 Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)
yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota berikut dengan rencana
bersinergi dengan hasil perencanaan perkotaan skala kota dan kawasan lainnya, dan
rincinya. Dokumen sectoral Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
 Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)
yang merupakan terjemahan, paduan dan integrasi dua kelompok dokumen pilar pembangunan di
menjadi acuan perencanaan penanganan dan Pencegahan perumahan dan permukiman
Indonesia terkait permukiman dan infrastruktur dan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman
kumuh bagi seluruh pemangku kepentingan.
Prioritas (RPKPP) yang merupakan dokumen teknis penanganan kawasan permukiman prioritas
pembangunan di suatu kabupaten/kota.
Dalam bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan, SPPIP/RP2KP merupakan strategi yang
dapat digunakan sebagai acuan bagi pembangunan permukiman dengan tetap mengacu dan
terintegrasi dengan arah pembangunan. Agar penanganan permukiman kumuh menjadi prioritas
pembangunan di perkotaan, maka disusun rencana-rencana aksi dalam hal ini diantaranya adalah
muatan dalam dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
(RP2KPKP).
Untuk mewujudkan rencana pembangunan permukiman kumuh di perkotaan yang terencana,
menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan; maka dari itu dokumen Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) yang disusun harus sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten. Mengacu pada amanah UU no 26 tahun 2007
tentang Penataan Ruang, RTRW merupakan alat pengaturan pengendalian dan pengarahan
pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten. Oleh karena itu, RTRW merupakan amanah acuan spasial
terutama dalam perumusan kebijakan pokok bagi arah pemanfaatan ruang dan sinergitasnya terhadap
penyusunan rencana aksi penanganan permukiman kumuh. Dalam hal ini, zona permukiman akan
menjadi dasar penentuan strategi permukiman dalam lahan yang legal dan ilegal. Hasil acuan spasial
tersebut menjadi arah pelaksanaan lintas sektor khususnya pembangunan sarana dan prasarana
perkotaan.

I-6
LAPORAN AKHIR
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

Gambar 1.1.
Kedudukan Dokumen RP2KPKP dalam Kerangka Pembangunan Kota

I-7
LAPORAN AKHIR
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
(RP2KPKP)

1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN DOKUMEN RP2KPKP BAB VII : RENCANA AKSI PROGRAM PROGRAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
Untuk memudahkan dalam memahami substansi Penyusunan Rencana Pencegahan dan PERKOTAAN
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kota Kupang, maka laporan akhir ini di Bab ini berisi rencana aksi dan memorandum program penanganan permukiman kumuh
bagi menjadi 8 (delapan) bagian yaitu : kawasan permukiman kumuh Kota Kupang yang akan ditangani dari tahun 2017 – 2019 berdasarkan
BAB I : PENDAHULUAN indikator kawasan permukiman kumuh
Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas BAB VIII : RENCANA DETAIL KONSEP DESAIN PENANGANAN KAWASAN KUMUH
Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP), maksud, tujuan, sasaran, ruang lingkup, kedudukan PRIORITAS
dokumen RP2KPKP dan sistematika penyajian Bab ini berisi rencana detail (DED) serta konsep desain penanganan kawasan kumuh tahap
BAB II : KAJIAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN PERKOTAAN pertama yang siap untuk ditangani pada tahun 2017
Bab ini berisi tentang arah kebijakan, strategi dan program pembangunan dalam berbagai
rencana pembangunan yang terdapat di Kota Kupang meliputi visi misi Kota Kupang, Rencana Detail
Tata Ruang, RPJP, RPJMD, RP4D, serta SPPIP di Kota Kupang terkait kebijakan pembangunan
permukiman perkotaan di Kota Kupang.
BAB III : GAMBARAN UMUM KAWASAN PERENCANAAN
Bab ini berisi gambaran umum wilayah Kota Kupang meliputi kondisi fisik geografis,
kependudukan, guna lahan, perekonomian, permukiman serta profil awal permukiman kumuh di Kota
Kupang
BAB IV : IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN PERMUKIMAN
KUMUH KOTA KUPANG
Bab ini berisi identifikasi potensi dan permasalahan permukiman kumuh Kota Kupang
berdasarkan tujuh indikator kumuh dan kondisi lahan serta akfitas pendidikan, keesehatan, ekonomi
dan penggunaan daya listrik. Pada bab ini juga dijelaskan skoring penanganan permukiman kumuh
serta pemutakhiran profil permukiman kumuh
BAB V : KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUH KOTA KUPANG
Bab ini berisi tentang konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas baik dalam
skala kota maupun kegiatan dalam skala kawasan SK kumuh serta pencegahan untuk kawasan non
SK kumuh
BAB VI : PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
PERKOTAAN
Bab ini berisi program dan kegiatan yang dilakukan dalam penanganan pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh baik penanganan kawasan SK kumuh maupun penanganan
kawasan non SK kumuh Kota Kupang serta dasar penetapan kawasan prioritas pembangunan tahun
2017

I-8

Anda mungkin juga menyukai