Anda di halaman 1dari 20

EFEKTIVITAS DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA KOTA BANDUNG

(STUDI PADA PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH


DI KOTA BANDUNG)

Oleh:
Sanjaya A Manalu

ABSTRAK
Penurunan kualitas hidup dikawasan permukiman kumuh di Kota Bandung dapat
menghambat perkembangan Kota Bandung. Khususnya menjadi penghambat visi Kota
Bandung yaitu “Bandung Bermartabat dan Bandung Juara”. Dalam hal ini kinerja
pemerintah perlu dipertanyakan khususnya dalam program penataan permukiman kumuh
di Kota Bandung yang dilakukan oleh instansi terkait yaitu Dinas Tata Ruang dan Cipta
Karya Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif Dinas
Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung untuk melakukan penataan permukiman
kumuh di Kota Bandung.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Untuk menemukan penjelasan yang tepat dari setiap kegiatan
dalam pelaksanaan program kebijakan lama dan kebijakan baru tentang penataan
permukiman kumuh di Kota Bandung yang menjadi faktor pendukung untuk mengukur
efektivitas Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung.
Hasil peneltian yang dilakukan telah sesuai dengan RTRW Kota Bandung 2011-
2031 dan RPJMD Kota Bandung 2014-2019. Tetapi pada pelaksanaannya masih kurang
efektif, dimana pada target penataan permukiman kumuh di Kota Bandung telah
ditetapkan 150 kawasan dalam jangka 5 Tahun. Pada Tahun pertama dan dan Tahun
kedua awal program tersebut, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung hanya
mampu merealisasikan 10 kawasan permukiman kumuh saja. Setara dengan 12,3
persen dari target perlima Tahun. Dalam hal pencegahan perkembangan permukiman
kumuh di Kota Bandung oleh Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung dirasa
masih belum efektif, mengingat perkembangan data perluasan permukiman kumuh di
Kota Bandung terus mengalami peningkatan sekitar 24% per Tahun.
Faktor penghambat program penataan permukiman kumuh ini terdapat pada
akuntabilitas, transparansi aparatur dan proses sosialisasi yang kurang mendalam
kepada masyarakat.

Keyword: Efektivitas, RPJMD, RTRW, Realisasi, Target, Permukiman Kumuh.

PENDAHULUAN permukiman kumuh yang masih tetap


Latar Belakang belum terminimalisir walaupun sudah
Permukiman kumuh merupakan berbagi cara yang dilakukan sudah
permasalahan yang sejak lama dan menjadi masalah dan hambatan bagi
berkepanjangan yang telah berkembang pengembangan kota yang sehat, tertata
di kota-kota besar. Pemandangan atas dan bersih.
permukiman kumuh atau permukiman Dijelaskan dalam Undang-
yang tidak layak huni ini selalu kita temui undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
disekitar lingkungan kita bahkan Perumahan dan Kawasan Permukiman,
lingkungan permukiman kumuh tersebut disebutkan bahwa permukiman kumuh
termasuk dalam kategori permukiman adalah permukiman yang tidak layak
kita sendiri tanpa kita sadari atau huni karena ketidakteraturan bangunan,
pahami. Banyak dampak-dampak tingkat kepadatan bangunan yang tinggi,
negatif yang selalu hadir dari kawasan kualitas bangunan serta sarana dan
lingkungan permukiman kumuh ini, oleh prasarana yang tidak memenuhi syarat.
sebab itu permukiman kumuh dapat Menurut Undang-undang tersebut dapat
dikatakan sebagai sebuah diartikan yang dimaksud dengan
permasalahan. Permasalahan permukiman kumuh dapat diukur dan
dianalisa melalui keadaan lingkungan berkembang lainnya. Di Indonesia, Jawa
kawasan permukiman tersebut. Setelah Barat khususnya Kota Bandung
kita paham atas maksud dari tujuan dari merupakan kota besar yang mempunyai
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 masalah permukiman kumuh. Dalam
maka pembaca dapat meninjau atau Peraturan Walikota Bandung Nomor 07
melihat kawasan permukiman yang bisa Tahun 2013 Tentang Penyediaan,
dikatakan permukiman yang layak huni Penyerahan, Pengelolaan Prasarana,
atau permukiman yang tidak layak huni Sarana Dan Utilitas Perumahan Dan
(permukiman kumuh). Permukiman. Bahwa Pemerintah
Permukiman-permukiman Daearah Kota Bandung pada
kumuh biasanya dapat kita jumpai pengembangan permukiman dan
dibantaran rel kereta api dan tengah perumahan yang layak huni melakukan
pusat kota. Salah satu gambaran pengawasan dan pengendalian
permukiman kumuh yang berada di kota terhadap pengembang dalam
besar sebagai berikut: penyediaan dan penyerahan Prasarana,
Sarana dan utilitas perumahan dan
Permukiman Kumuh di Kecamatan permukiman dan dalam melakukan
Cicendo Kota Bandung pengawasan dan pengendalian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
“Walikota dapat melimpahkan
kewenangannya kepada SKPD sesuai
tugas dan fungsinya.” SKPD yang
dimaksud memilki tugas dan fungsinya
dibidang penataan permukiman kumuh
sesuai dengan RPJMD Kota Bandung
2014-2019 merupakan Dinas Tata
Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung.
Dan sesuai dengan LKPJ Kota
(Sumber: Peneliti, Tahun 2015) Bandung 2012 pada bagian Prioritas
Foto ini merupakan potret Pembangunan Daerah Tahun 2012
mengenai kondisi bangunan pada poin Prioritas Bidang Fisik bagian
permukiman kumuh yang berada di (G) yaitu:
sepanjang bantaran rel kereta api. “Pengembangan rumah susun dan
Terlihat bahwa bangunan tersebut jauh penataan permukiman kumuh yang
dari kelayakan, bangunan padat tidak SKPD Utama merupakan Distarcip yang
adanya jarak antar bangunan, terbuat mempunyai Program Prioritasnya
dari bahan bekas dan ketersediaan Pengembangan Rumah Susun dan
fasilitas umum tidak memadai. Dari hal Penataan kawasan permukiman
tersebut meggambarkan kondisi Kumuh.” Dalam hal ini dapat dikatakan
pemukiman yang tidak layak huni dan bahwa persoalan kawasan permukiman
menyebar hampir diseluruh penjuru kumuh Kota bandung sudah dilakukan
kota. Kawasan yang sesungguhnya penanganan sejak lama dan merupakan
tidak diperuntukkan sebagai daerah masalah yang berkepanjangan di Kota
pemukiman di kota oleh penduduk Bandung. Sudah seharusnya masalah
miskin yang berpenghasilan rendah kawasan permukiman kumuh harus
untuk dijadikan tempat tinggal seperti ditangani secara serius dengan tahap-
bantaran sungai, di pinggir rel kereta tahap yang lebih akurat.
api, tanah-tanah kosong di sekitar pabrik Berdasarkan data dari Dinas
atau pusat kota dan di bawah jembatan. Tata Ruang dan Cipta Karya Kota
Foto ini di ambil di daerah Jatayu Bandung Tahun 2014 dari 1556 RW,
Kecamatan Cicendo Kota Bandung. sebanyak 194 diantaranya termasuk ke
Permukiman kumuh merupakan dalam daerah permukiman kumuh. Dari
masalah yang dihadapi oleh hampir 194 RW tersebut, 29 RW termasuk
semua kota-kota besar di Indonesia dalam kategori kumuh tinggi, 88 RW
bahkan kota-kota besar di negara kumuh sedang dan 77 kumuh rendah.
Yang termasuk dalam daerah kumuh pemukiman kumuh tersebut dengan
tinggi, yaitu Kecamatan Astanaanyar memperhatikan ukuran permukiman
Kelurahan Nyengseret, Kecamatan kumuh yang dibahas dalam RPJMD
Bandung Wetan Kelurahan Tamansari, Kota Bandung 2014-2019.
Kecamatan Kiaracondong Kelurahan Untuk sebagai indikator yang
Babakan Surabaya, Kecamatan Sumur dapat di katakan permukiman kumuh
Bandung Kelurahan Braga dan tingkat tinggi sebagai berikut:
Kecamatan Bojongloa Kidul Kelurahan “Karakteristik daerah kumuh tinggi yaitu
Situsaeur. Dari hal di atas dapat di daerah permukiman yang ketersediaan
katakan hampir lebih setengah dari air bersihnya kurang dari 30 %, sistem
Kecamatan yang berada di Kota drainase buruk, kondisi jalan lngkungan
Bandung terkena permukiman kumuh, rusak parah lebih dari 70%, kepadatan
dari jumlah 26 Kecamatan dan jumlah penduduk lebih dari 100 unit rumah
Kelurahan sebanyak 153 Kelurahan perhektar, tidak memiliki jarak antar
yang berada di Kota Bandung. bangunan dan perkembangan
Meluasnya kawasan kumuh bangunan tinggi.”
berkorelasi dengan meningkatnya (Sumber: RPJMD 2014-2019 Kota
kepadatan penduduk yang pada Tahun Bandung, 2015:73)
2011 saja telah mencapai angka 156 Dari indikator pengukuran
jiwa/hektar. Dengan angka pertumbuhan tentang permukiman kumuh di atas
penduduk 1,59% pertahun. Terkait masyarakat dan pemerintah dapat
dengan capaian Standar Pelayanan mengetahui karakter kawasan
Minimum (SPM) urusan perumahan, permukimannya sendiri apakah
diketahui bahwa cakupan ketersediaan termasuk permukiman layak huni atau
rumah layak huni Kota Bandung di permukiman tidak layak huni atau
Tahun 2012 baru mencapai 581.894 unit permukiman kumuh dalam kategori
rumah dari target sebesar 648.730 unit. tinggi, sehingga masyarakat dan
Berarti pada Tahun 2011 sampai pemerintah dapat menganalisa
dengan Tahun 2012 tingkat kepadatan permasalahan permukimannya dan
penduduk dan ketersedian rumah layak mencegah menyebarnya permukiman
huni masih mengalami peningkatan kumuh tersebut.
yang signifikan walaupun di imbangi Lingkungan permukiman yang
dengan target rumah layak huni hampir termasuk dalam kawasan kumuh di Kota
sesuai dengan target pada Tahun 2012. Bandung mengalami peningkatan yang
Di sisi lain berkurangnya luasan cukup signifikan. Jika pada tahun 2008
permukiman kumuh di Kota Bandung tercatat hanya 18% saja kawasan
pada tahun 2012 baru mencapai 2.494,5 kumuh yang ada, maka pada tahun
m2 dari target sebesar 11.641 m2. Ini 2012 tercatat bahwa 69,59% kawasan
menunjukkan bahwa ketersediaan permukiman yang ada di Kota Bandung
rumah layak huni masih sangat termasuk ke dalam kawasan kumuh
dibutuhkan oleh masyarakat rendah (Sumber: RPJMD 2014-2019 Kota
(MBR) jika dilihat dari target 11.641 m2 Bandung, 2015:203). Berdasarkan hasil
dan hanya terealisasi 2.494,5 m2 maka repost RPJMD 2014-2019 tersebut
lebih dari 9.000 m2 belum terealisasi. dapat dianalisa bahwa pada Tahun
Terutama masyarakat yang 2008 sampai dengan Tahun 2012 terjadi
berpenghasilan rendah menunjukkan peningkatan kawasan permukiman
bahwa masih sangat banyak kumuh sebesar 51%. Hal ini merupakan
permukiman kumuh yang perlu peningkatan yang cukup cepat dalam
ditangani. Permukiman kumuh di Kota pertumbuhan kawasan permukiman
Bandung sangat memperihatinkan kumuh di Kota Bandung.
dimana permukiman kumuh mempunyai Hal ini perlu menjadi perhatian
jenis tingkatannya yang dapat di penting dalam pengembangan
identifikasi atau di analisis oleh setiap perumahan dan kawasan permukiman
orang yang melihat atau sedang Kota Bandung ke depan. Dengan
melakukan penelitian tentang semakin besarnya penduduk yang ada
dan keterbatasan daya tampung lahan merupakan langkah yang terencana,
yang ada, maka jika tidak ada penataan terpadu, terkoordinasi dan selaras
perumahan dan kawasan permukiman dengan potensi sosial budaya, ekonomi
yang baik (optimal) dapat dikatakan dan kearifan lokal yang tertuang dalam
kawasan kumuh akan semakin rencana aksi. Dalam kaitannya dengan
meningkat Tahun ke Tahun berikutnya. penanganan permukiman kumuh di Kota
Berdasarkan data yang Bandung, banyak kelompok kerja yang
diperoleh dari Dokumen Strategi memiliki program dapat sejalan dengan
Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan penanganan permukiman kumuh di Kota
(Penyusunan Program Penataan Bandung, diantaranya adalah program
Kawasan Hunian Kumuh Perkotaan), kampung juara yang didalamnya
teridentifikasi kawasan permukiman terdapat kegiatan seperti pembentukan
kumuh di Kota Bandung berada di 185 komunitas warga pada setiap kampung,
RW yang tersebar di 30 kecamatan. penyediaan MCK komunal, reservoar
Berdasarkan hasil kajian yang ada, komunal dan pemberdayaan
Pemerintah Kota Bandung telah masyarakat dengan kegiatan satu
menetapkan lokasi permukiman kumuh kampung untuk satu produk.
melalui Surat Keterangan Walikota Program lainnya yang
Nomor: 648/ Kep.455-distarcip/ 2010 berhubungan dengan penanganan
tentang Penetapan Lokasi Lingkungan permukiman kumuh adalah program
Perumahan dan Permukiman kumuh di revitalisasi Bandung yang didalamnya
Kota Bandung. Berdasarkan klasifikasi terdapat kegiatan seperti bedah rumah
tingkat kekumuhannya, permukiman masyarakat miskin, revitalisasi Kota tua
kumuh dengan tingkat kekumuhan tinggi Braga dan lain-lain. Untuk mewujudkan
terdapat pada lima kecamatan yakni program penanganan permukiman
pada Kecamatan Astana Anyar, kumuh di Kota Bandung perlu
Kecamatan Bojongloa Kidul, Kecamatan pendekatan yang tidak hanya fokus
Bandung Wetan, Kecamatan terhadap pendekatan fisik namun perlu
Kiaracondong dan Kecamatan Sumur memperhatikan pendekatan terhadap
Bandung. karakteristik penghuni (masyarakat)
Pemerintah Kota Bandung telah yang tinggal dikawasan permukiman
melaksanakan program-program terkait kumuh, karakteristik hunian, karakteristik
dalam usaha perbaikan permukiman prasarana pendukung perumahan
kumuh, diantaranya adalah program penunjang dan karakteristik spasial
peningkatan sarana dan prasarana permukiman kumuh tersebut untuk
permukiman, penataan bangunan dan melihat faktor penyebab permukiman
lingkungan, penyehatan lingkungan kumuh secara menyeluruh sehingga
permukiman dan persampahan, solusi yang dihasilkan mampu
peningkatan kualitas lingkungan warga, menyelesaikan persoalan permukiman
bantuan untuk rumah tidak layak huni, kumuh di Kota Bandung.
pembangunan rumah susun, Program penanganan baik fisik
penanganan lingkungan perumahan dan maupun non fisik dapat diselaraskan
permukiman kumuh berbasis kawasan dengan program pemerintah Kota
telah dilakukan sebagai bentuk Bandung yang sedang berjalan seperti
penanganan terhadap permukiman perwujudan „Bandung Juara‟. Untuk
kumuh di Kota Bandung. (Sumber: menghasilkan solusi yang sesuai perlu
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, diketahui karakteristik penghuni, hunian,
2013). sarana dan prasarana penunjang serta
Dalam Instruksi Wali Kota karakteristik spasial serta faktor-faktor
Bandung Nomor 2 Tahun 2013 terdapat lain yang menjadi penyebab
Rencana Aksi Menuju Bandung Juara terbentuknya permukiman kumuh di
yang memiliki kegiatan kegiatan yang Kota Bandung.
bertujuan untuk mewujudkan „Bandung Fokus penelitian ini terletak
Juara‟. Langkah-langkah dalam pada SKPD pelaksana program
mewujudkan „Bandung Juara‟ ini penataan permukiman kumuh Kota
Bandung. Persoalan bagaimana pada penataan permukiman kumuh
efektivitas Dinas Tata Ruang dan Cipta Kota Bandung oleh Dinas Tata
karya Kota Bandung pada penataan Ruang dan Cipta Karya Kota
permukiman kumuh di Kota Bandung. Bandung.
Dimana dijelaskan pada Rencana 3. Untuk mengetahui dan menganalisis
Teknis Tata Ruang Wilayah Kota tingkat kepuasan masyarakat dan
Bandung 2004-2013 dan RPJMD 2014- aparatur terhadap penataan
2019 kota Bandung bahwa urusan permukiman kumuh Kota Bandung
perumahan yang SKPD utamanya oleh Dinas Tata Ruang dan Cipta
merupakan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung.
Karya kota Bandung. Dapat diartikan 4. Untuk mengetahui adaptasi
bahwa Dinas Tata Ruang dan Cipta organisasi Dinas Tata Ruang dan
Karya kota Bandung mempunyai peran Cipta Karya Kota Bandung terhadap
penting dan fungsional dalam hal penataan permukiman kumuh di Kota
menanggulangi masalah-masalah Bandung.
permukiman kumuh atau dengan kata 5. Untuk mengetahui pengembangan
lain penataan permukiman kumuh di yang dilakukan Dinas Tata Ruang
Kota Bandung. dan Cipta Karya Kota Bandung
Berdasarkan masalah diatas terhadap penataan permukiman
maka peneliti tertarik untuk melakukan kumuh di Kota Bandung.
penelitian dengan judul “EFEKTIVITAS
DINAS TATA RUANG DAN CIPTA Kegunaan Penelitian
KARYA KOTA BANDUNG (STUDI Kegunaan penelitian yang akan
PADA PENATAAN PERMUKIMAN dilaksanakan adalah sebagai berikut:
KUMUH DI KOTA BANDUNG)”. 1. Kegunaan praktis, diharapkan dapat
menjadi masukan atau bahan
Rumusan Masalah informasi bagi peneliti selanjutnya
Dari pemaparan yang telah atau pun mahasiswa lain yang
dikemukakan oleh peneliti diatas berminat mendalami studi tentang
mengacu pada fakta dan fenomena Efektivitas Dinas Tata Ruang dan
tersebut, maka peneliti menganalisa Cipta Karya Kota Bandung studi
serta membuat suatu pernyataan pada Penataan Permukiman Kumuh
masalah (problem statement) tentang di Kota Bandung.
permukiman kumuh di Kota Bandung 2. Kegunaan teoritis, diharapkan dapat
sebagai berikut: ”Bagaimana Efektifitas memperkaya referensi tentang
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota efektivitas organisasi yang baik dan
Bandung Studi Pada Penataan sebagai bahan informasi tentang
Permukiman kumuh di Kota Bandung?” Efektivitas Dinas Tata Ruang dan
Cipta karya kota Bandung Studi
Maksud dan Tujuan Penelitian Pada Penataan Permukiman Kumuh
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam Kota Bandung.
penelitian ini: 3. Kegunaan bagi Peneliti, diharapkan
1. Untuk mengetahui produksi dapat menambah wawasan,
organisasi dalam tingkat efektivitas pengalaman, pengetahuan dan
organisasi Dinas Tata Ruang dan memahami tentang Efektivitas Dinas
Cipta Karya Kota Bandung pada Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota
penataan permukiman kumuh Kota Bandung Studi Pada Penataan
Bandung. Permukaan kumuh.
2. Untuk mengetahui efisiensi
organisasi dalam pelaksanaan SOP

KAJIAN PUSTAKA
Pemerintah merupakan suatu dalam melaksanakan tugas dan
organisasi yang mempunyai tujuan fungsinya sebagai pelayanan
masyarakat.Kemampuan pegawai yang Struktur Proses, lebih mengarah pada
ada di lembaga pemerintah sangat tahap-tahap manajemen dan
penting, arti dan keberadaannya dalam pengaturan fungsi-fungsi dari setiap
rangka meningkatkan mutu pelayanan struktur organisasi dengan
kepada publik. Sarana dan prasarana memperhatikan kinerja (operasional)
yang lengkap tanpa tunjangan dengan dengan keluaran yang dapat dihasilkan
kemampuan Sumber Daya Manusia apakah sesuai harapan atau tidak acuan
(SDM) yang berkualitas, maka lembaga pada perpektif tujuan organisasi.
tersebut sulit untuk maju dan Memperhatikan pendapat dari
berkembang. para ahli diatas, bahwa konsep
Setiap berbicara mengenai efektivitas merupakan suatu konsep
efektivitas maka mengarahkan kepada yang bersifat multi dimensional, artinya
tujuan. Hal ini sejalan dengan pendapat dalam mendefinisikan efektivitas
Richard. M. Steers yang menyatakan berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu
efektivitas adalah “Tujuan yang yang dimiliki walaupun tujuan akhir dari
bergantung kepada seberapa efektivitas adalah pencapaian tujuan.
berhasilnya suatu organisasi untuk
mencapai sasaran yang 2.1.2 Ukuran Efektivitas
diinginkannya.”(Steers, 1985:19). Efektivitas pelayanan yang
Maksud dari pendapat Steers dilakukan oleh pemerintah kepada
dapat dikatakan Efektivitas merupakan masyarakat dapat diwujudkan apabila
jangkauan usaha suatu program ada beberapa indikator sebagai ukuran
sebagai suatu sistem dengan sumber efektivitas. Untuk efektivitas suatu
daya dan sarana tertentu untuk organisasi atau lembaga dapat dilihat
memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa dari beberapa kriteria yang terpenuhi
melumpuhkan cara dan sumber daya itu yaitu:
serta tanpa memberi tekanan yang tidak 1. Input
wajar terhadap pelaksanaannya. Input merupakan dasar dari
Efektivitas berasal dari kata sesuatu yang akan diwujudkan atau
efektif yang mengandung pengertian dilaksanakan berdasarkan apa
dicapainya keberhasilan dalam yang direncanakan yang
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. berpengaruh pada hasil.
Efektivitas selalu terkait dengan 2. Proses
hubungan antara hasil yang diharapkan Efektivitas dapat diwujudkan
dengan hasil yang dicapai. Efektivitas apabila memperlihatkan proses
dapat dilihat dari berbagai sudut produksi yang mempunyai kualitas
pandang dan dapat dinilai dengan karena dapat berpengaruh pada
berbagai cara dan mempunyai kaitan kualitas hasil yang akan dicapai
yang erat dengan efisiensi. secara keseluruhan.
Efektivitas organisasi 3. Produktivitas
merupakan “hubungan optimal antara Produktivitas adalah bagaimana
produksi, kwalitas, efisiensi, fleksibilitas, menghasilkan atau meningkatkan
kepuasan, sifat keunggulan dan hasil barang dan jasa setinggi
pengembangan” (Gibson dkk, 1996:28) nungkin dengan memanfaatkan
dan menurut Gibson, Ivancevich dan sumber daya secara efisien,
Donnelly mengatakan: “kefektifan produktivitas berpengaruh pada
merupakan penilaian yang kita buat efektivitas yang berorientasi pada
sehubungan dengan prestasi individu, keluaran atau hasil. Produktifitas
kelompok dan organisasi. Makin dekat mencakup pendidikan, motivasi dan
prestasi mereka terhadap prestasi yang pendapatan.
diharapkan, maka lebih efektif kita (Sedarmayanti, 2009:61).
menilai mereka”. (Gibson dkk, 1993:25). Menurut pendapat ahli diatas
Gagasan tentang efektivitas tentang ukuran efektivitas merupakan
organisasi yang dikemukakan oleh hubungan antara beberapa indikator
Gibson dkk dalam bukunya Perilaku efektivitas yang saling mempengaruhi
satu dengan yang lain untuk mencapai yang diproses, rekanan yang
suatu hasil akhir yang telah ditentukan. dilayani, dan sebagainya. Ukuran
Pengertian dari input yang dimaksud di tersebut berhubungan secara
atas dapat dijelaskan bahwa dari langsung dengan keluaran yang
sesuatu yang akan diwujudkan atau dikonsumsi oleh pelanggan atau
dilaksanakan berdasarkan apa yang rekanan organisasi yang
direncanakan yang berpengaruh pada bersangkutan.
hasil dan merupakan bagian awal dari 2. Efisiensi
sesuatu yang akan dilaksanakan Efisiensi didefinisikan
berdasarkan rencana atau ketentuan sebagai perbandingan keluaran
yang telah ditetapkan dan berpengaruh terhadap masukan. Kriteria jangka
pada hasil akhir. pendek ini menfokuskan perhatian
Pengertian dari proses dapat atas siklus keseluruhan dari
dijelaskan bahwa proses merupakan masukan-proses-keluaran, dengan
kumpulan komponen sistem yang menekankan pada elemen
bekerja dengan tugas yang berbeda- masukan dsan proses. Ukuran-
beda akan tetapi mempunyai tujuan ukuran efisiensi antara
yang sama yaitu hasil akhir. Pengertian lainkeuntungan dari modal, biaya
dari hasil merupakan hasil akhir dari per unit, pemborosan, waktu
proses yang telah dilakukan untuk terluang, tingkat hunian, biaya per
membandingkan rasio pengerjaan, pasien, per mahasiswa danper
masukan dan hasil yang keluar. rekanan. Efisiensi diukur menurut
Pengertian produktivitas merupakan rasio (perbandingan), yang dalam
suatu deskripsi dari input-proses-hasil. bentuk umum ialahrasio antara
Produktivitas digunakan untuk keuntungan dengan biaya atau
menganalisa dan mengevaluasi hasil waktu yang dipergunakan.
produk yang telah dikeluarkan guna 3. Kepuasan
untuk mengetahui kekurangan dan Ide organisasi sebagai
kelebihan manejemen produksinya. suatu sistem sosial menuntut agar
diperhatikan beberapa
Ukuran Efektivitas pertimbangan yang bermanfaat
Kriteria jangka pendek adalah bagi para persertanya, termasuk
kriteria untuk menunjukkan hasil para pelanggan dan rekanan.
tindakan yang mencakup waktu satu Kepuasan dan moral adalah ukuran
tahun atau kurang. Kriteria jangka yang serupa untuk menunjukkan
menengah diterapkan jika anda menilai tingkat dimana organisasi
kefektifan seseorang, kelompok, atau memenuhi kebutuhan
organisasi dalam jangka waktu yang lebi karyawannya. Dalam hal ini kita
lama, umpamanya lima tahun. Kriteria mengunakan istilah kepuasan
jangka panjang dipakai untuk menilai untuk menunjukkan kriteria ini.
waktu yang akan datang yang tidak Ukuran kepuasan mencakup sikap
terbatas. Berikut kelima kategori umum karyawan, pergantian karyawan,
kefektifan mulai dengan dimensi waktu keabsenan, kelambanan, dan
jangka pendek: keluhan.
1. Produksi 4. Keadaptasian
Produksi mencerminkan Keadaptasian ialah tingkat
kemampuan organisasi untuk dimana organisasi dapat dan
menghasilkan jumlah dan kualiatas benar-benar tanggap terhadap
keluaran yang dibutuhkan perubahan internal dan eksternal.
lingkungan.konsep ini mevniadakan Keadaptasaian dalam hal ini
setiap pertimbangan efisiensi. mengacu pada kemampuan
Ukuran produksi mencakup manajemen merasakan perlunya
keuntungan, penjualan, pangsa perubahan dalam lingkunagan,
pasar, mahasiswa yang lulus, termasuk perubahan dalam tubuh
pasien yang dipulangkan, dokumen organisasi. Ketidakefektifan dalam
mencapai produksi, mengukur tanggung jawab organisasi
ketidakefisienan dan ketidakpuasan dalam memperbesar kapasitas dan
merupakan pertanda perlunya potensinya untuk berkembang. Kelima
adaptasi praktek dan kriteria tersebut merupakan gabungan
kebijaksanaan manejerial. Tuntutan dari kriteria pengukuran keefektifan
atas keluaran dan penyediaan orgnanisasi jangka pendek, jangka
masukan yang berada dalam menengah dan jangka panjang secara
lingkungan, mengharuskan adanya umum yang dikemukakan oleh Gibson
perubahan. Jika sampai tindakan dkk.
tertentu organisasi tidak dapat atau
tidak beradaptasi, maka Kriteria Permukiman Kumuh
kelangsungan hidupnya dalam Permukiman merupakan suatu
bahaya. kawasan lingkungan perumahan dimana
5. Pengembangan masyarakat bertempat tinggal dan
Kriteria ini mengukur berkeluarga atau dalam kata lain
kemampuan organisasi untuk permukiman menjadi kebutuhan primer.
meningkatkan kapasitasnya Kebutuhan primer yang sering disebut
menghadapi tuntutan lingkungan. dengan (sandang, papan dan pangan)
Suatu organisasi harus melakukan permukiman merupakan hal yang sama
berbagai upaya untuk dengan papan yaitu tempat dimana
memperbesar kesempatan mereka tinggal. Permukiman pada
kelangsungan hidup jangka hakikatnya wajib mempunyai
panjangnya. Usaha-usaha keanekaragaman bentuk atau standar
pengembangan yang lazim ialah dan fasilitas permukiman yang seiring
program pelatihan bagi manejerial, dapat disesuaikan dengan kemampuan
tetapi akhir-akhir ini cara finansial yang memiliki permukiman
pengembangan organisasi telah tersebut. Oleh sebab itu permukiman
berkembang meliputi sejumlah yang identik dengan finansial rendah
pendekatan psikologis dan tidak jarang bertempat tinggal yang
sosiologis. sering disebut permukiman kumuh.
(Gibson, 1993:32-35) Pada umumnya fenomena
permukiman kumuh diwarnai oleh
Yang dimaksudnya dengan tingkat kepadatan penduduk yang
pernyataan atas produksi diatas sangat tinggi, tingkat kepadatan hunian
merupakan sebagai salah satu kriteria sangat tinggi, tingkat kepadatan
keefektifan produksi mengacu pada bangunan yang sangat tinggi, kualitas
ukuran keluaran utama organisasi. Dari rumah sangat rendah, tidak
pernyataan diatas tentang efisiensi memadainya kondisi sarana dan
merupakan sebagai salah satu kriteria prasarana dasar seperti halnya air
keefektifan, efisiensi mengacu pada bersih, jalan, drainase, sanitasi, listrik,
ukuran penggunaan sumber daya yang fasilitas pendidikan, ruang
langkah oleh organisasi. terbuka/rekreasi/sosial, fasilitas
Menurut pernyataan diatas pelayanan kesehatan, perbelanjaan dan
tentang kepuasan merupakan sebagai sebagainya. Selain itu juga diwarnai
salah satu kriteria keefektifan, kepuasan oleh tingkat pendapatan penghuninya
menjadi ukuran keberhasilan organisasi yang rendah, tingkat pendidikan dan
memenuhi kebutuhan karyawan dan keterampilan yang sangat rendah,
anggotanya. Dari pernyataan tentang tingkat privasi keluarga yang rendah
keadaptasian merupakan sebagai salah karena beragamnya norma sosial
satu kriteria keefektifan, keadaptasian budaya yang dianut.
adalah suatu ukuran ketanggapan Menurut Undang-undang Nomor
organisasi terhadap tuntutan perubahan. 4 Tahun 1992 Pasal 22 tentang
Dari pernyataan tentang Perumahan dan Permukiman dijelaskan
pengembangan sebagai salah satu bahwa: Permukiman Kumuh adalah
kriteria kefektifan, pengembangan Permukiman tidak layak huni antara lain
karena berada pada lahan yang tidak didasarkan atas kriteria tujuan dan
sesuai dengan peruntukan/tata ruang, manfaatnya. Penentuan informan dalam
kepadatan bangunan sangat tinggi penelitian ini menggunakan teknik
dalam luasan yang sangat terbatas, purposive, di mana hanya orang-orang
rawan penyakit sosial dan penyakit atau pihak-pihak tertentu saja yang akan
lingkungan, kualitas umum bangunan dijadikan sebagai sumber informasi.
rendah, tidak terlayani prasarana Dalam penelitian ini informan penelitian
lingkungan yang memadai, terbagi atas dua bagian yaitu pihak
membahayakan keberlangsungan aparatur Dinas Tata Ruang dan Cipta
kehidupan dan penghuninya. Karya Kota Bandung dan pihak
Menurut Undang-undang masyarakat yang merasakan penataan
tersebut dapat dikatakan bahwa kondisi permukiman kumuh di Kota Bandung
permukiman kumuh dapat
mengakibatkan dampak-dampak negatif Teknik Pengunpulan Data
terhadap sesama penghuninya, dapat Teknik pengumpulan data
dikatakan dampak negatif tersebut dengan studi pustaka, peneliti akan
masalah sosial, kesehatan dan masalah menganalisis beberapa data berupa
ekonomi. referensi berdasarkan buku yang
Dari pendapat uraian atas berkaitan dengan teori-teori yang
mengatakan bahwa permukiman kumuh menjadi acuan peneliti serta diktat
dapat di lihat dari aspek fisik perkuliahan, artikel, buku-buku dan
(bangunan), ekonomi dan lingkungan dokumentasi lainnya untuk dikumpulkan
sosial suatu kawasan yang saling sebagai bahan acuan yang dijadikan
berhubungan antara ketiga aspek landasan dalam menyusun penelitian
tersebut. Biasanya permukiman kumuh tentang Efektivitas Dinas Tata Ruang
sejalan dengan lingkungan sosial yang dan Cipta Karya Kota Bandung Studi
rendah dan ekonomi rendah. Pada Penataan Permukiman Kumuh di
Kota Bandung.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN Lokasi penelitian yang dilakukan
Metode deskriptif digunakan adalah Dinas Tata Ruang dan Cipta
peneliti dan dengan pendekatan Karya kota Bandung yang beralamat di
kualitatif. Penelitian deksriptif ini Jl.Cianjur No. 34 Bandung pos 40195
bertujuan untuk menemukan penjelasan Telp. (022) 7217451 dan didaerah
yang tepat dari setiap kegiatan dalam permukiman kumuh yang berada di Kota
pelaksanaan Penataan Permukiman Bandung.
Kumuh di Kota Bandung. Peneliti akan
melakukan pengumpulan fakta dan HASIL PENELITIAN
identifikasi terhadap pelaksaanaan Kota Bandung berada di
program kebijakan lama dan kebijakan Propinsi Jawa Barat yang secara
baru pada program Penataan geografis terletak pada 107° Bujur Timur
Permukiman Kumuh di Kota Bandung dan 06°55‟ Lintang Selatan yang
berdasarkan faktor yang menjadi meliputi 30 kecamatan, yaitu kecamatan
pendukung untuk mengukur efektivitas Sukasari, Sukajadi, Cicendo, Andir,
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Cidadap, Coblong, Bandung Wetan,
Bandung, kemudian merangkum Sumur Bandung, Cibeunying Kaler,
sejumlah data-data yang masih mentah Cibeunying Kidul, Kiara Condong,
dapat dijadikan sebagai informasi yang Batununggal, Lengkong, Regol, Astana
dapat diinterpretasikan oleh peneliti. Anyar, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul,
Babakan Ciparay, Bandung Kulon,
Tehnik Penentuan Informan Margacinta, Arcamanik, Ujungberung,
Penentuan informan dalam Cibiru, Rancasari, Cicadas dan Bandung
penelitian ini didasarkan atas pihak- Kidul. Berikut ini Peta Kota Bandung
pihak yang menguasai masalah, dengan batas-batas kecamatannya di
memiliki data, dan bersedia memberikan Kota Bandung:
data, disamping itu penentuannya pun
Secara administratif Kota ggal 345
Bandung mempunyai batas-batas 13 Lengkon 6,12 72.0 12.193
wilayah sebagai berikut : g 59
1. Sebelah utara berbatasan dengan 14 Regol 5,18 83.7 19.468
Kabupaten Bandung. 13
2. Sebelah barat berbatasan dengan 15 Astana 11,3 70.6 24.446
Kota Padalarang dan Cimahi. Anyar 9 48
3. Sebelah selatan berbatasan dengan 16 Bojongl 5,46 118. 39.240
Kabupaten Bandung. oa Kaler 898
4. Sebelah timur berbatasan dengan 17 Bojongl 3,03 79.4 12.696
Kabupaten Bandung. oa Kidul 76
Luasan permukiman di Kota 18 Babaka 4,30 137. 18.442
Bandung merupakan ukuran kepadatan n 392
penduduk dalam suatu wilayah tertentu Ciparay
yang dapat diklasifikasikan menurut 19 Bandun 3,30 125. 19.407
wilayah perkecamatan yang ada di Kota g Kulon 369
Bandung. Tabel luasan wilayah, jumlah 20 Antapan 4,00 108. 12.499
dan kepadatan penduduk Kota Bandung i 245
Tahun 2012 adalah sebagai berikut: 21 Arcama 6,40 68.8 7.816
nik 60
Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan
22 Ujungbe 6,61 84.9 8.214
Penduduk Kota Bandung Tahun 2012
rung 31
No Kecama Luas Juml Kepad
23 Cibiru 7,27 89.2 8.252
tan Wila ah atan
01
yah Pen Pendu
24 Rancas 9,34 72.3 5.490
(km2 dud duk
ari 09
) uk (jiwa/k
(jiwa m2) 25 Cicadas 6,40 112. 10.333
) 325
26 Bandun 3,03 65.4 10.800
1 Sukasar 6,27 66.5 10.619
g Kidul 50
i 78
Jumlah 176, 2.32 413.25
2 Sukajadi 6,01 100. 23.313
56 9.92 7
244
8
3 Cicendo 7,27 99.4 14.497
52 (Sumber: BPS (Sesudah diolah oleh
DISTARCIP) Tahun 2012)
4 Andir 3,74 103. 28.026
975
Jumlah penduduk Kota
5 Cidadap 6,12 52.2 8.545
Bandung pada tahun 2012 adalah
09
2.329.928 jiwa dengan Kecamatan
6 Coblong 7,22 124. 16.667 Babakan Ciparay merupakan
121 kecamatan terbanyak penduduknya
7 Bandun 3,39 31.7 9.355 yaitu berjumlah 137.392 orang,
g Wetan 14 sedangkan jumlah penduduk terkecil
8 Sumur 8,74 39.3 11.583 berada di Kecamatan Bandung Wetan
Bandun 83 yaitu 31.714 orang. Kepadatan
g penduduk di Kota Bandung pada tahun
9 Cibeuny 9,71 68.1 15.143 2012 adalah 413.257 jiwa/Ha.
ing 45 Kepadatan penduduk terbesar terdapat
Kaler di Kecamatan Bojongloa Kaler yaitu
10 Cibeuny 3,35 110. 20.955 sebesar 39.240 jiwa/Ha, sedangkan
ing Kidul 012 kepadatan penduduk terkecil terdapat di
11 Kiara 4,36 128. 20.935 Kecamatan Rancasari yaitu sebesar
Condon 121 5.490 jiwa/Ha.
g Sebagian besar kecamatan di
12 Batunun 4,89 122. 24.323 Kota Bandung memiliki kepadatan
penduduk >10000 jiwa/km2, yang 4
meliputi kecamatan Sukasari, Sukajadi, 12 Rancasari 44.955 6.13
Cicendo, Andir, Coblong, Sumur Wilayah 98.876 13.49
Bandung, Cibeunying Kaler, Cibeunying Pengembanga
Kidul, Kiara Condong, Batununggal, n Karees
Lengkong, Regol, Astana Anyar, 13 Batunuggal 27.666 3.77
Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, 14 Kiara 33.624 4.59
Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Condong
Antapani, Cicadas dan Bandung Kidul. 15 Lengkong 3.924 0.54
Sedangkan kecamatan Cidadap, 16 Regol 33.662 4.59
Bandung Wetan, Arcamanik, Ujung Wilayah 201.13 27.44
Berung, Cibiru dan Rancasari memiliki Pengembanga 7
kepadatan penduduk antara 5000- n Tegallega
10000 jiwa/km2. 17 Astana 1.97 0.27
Kawasan permukiman kumuh di Anyar
Kota Bandung pada Tahun 2012 dapat 18 Babakan 78.312 10.68
disajikan dalam data luasan Ciparay
permukiman kumuh perkecamatan pada
19 Bandung 42.131 5.75
Kota Bandung menurut wilayah
Kulon
permukiman kumuh dengan luas (Ha)
20 Bojongloa 37.486 5.11
serta persentasenya dalam bentuk tabel
Kaler
sebagai berikut:
21 Bojongloa 39.75 5.42
Luas Permukiman Kumuh Kota Kidul
Bandung Tahun 2012 Wilayah 73.714 10.06
Pengembanga
N Kecamata Luas Persentas
n Ujung
o n (Ha) e
Berung
(%)
22 Arcamanik 14.028 5.42
Wilayah 88.385 12.06 23 Cibeunying 0.934 0.13
Pengembanga Kidul
n Bojonegara 24 Cibiru 8.403 1.15
1 Andir 12.872 1.76 25 Cicadas 35.653 4.86
Total 732.93 100
2 Cicendo 29.888 4.08 6
3 Sukajadi 45.625 6.22 (Sumber: DISTARCIP, 2015)
Wilayah 111.46 15.21
Pengembanga 1 Luas permukiman kumuh di
n Cibeunying Kota Bandung tahun 2012 adalah
732.936 ha, dengan luas terbesar
4 Bandung 10.75 1.76
terdapat di Wilayah Pengembangan
Wetan
Tegallega yaitu sebesar 201.137 ha
5 Cibeunying 32.764 4.47
(27.44%), sedangkan luas permukiman
Kaler
kumuh terkecil terdapat di Wilayah
6 Cibeunying 17.472 2.38 Pengembangan Ujung Berung yaitu
Kidul
sebesar 73.714 ha (10.06%). Sementara
7 Cidadap 20.951 2.38 itu bila dilihat menurut kecamatan,
8 Coblong 26.79 3.65 Kecamatan Margacinta merupakan
9 Sumur 2.734 0.37 kecamatan dengan luas permukiman
Bandung kumuh terbesar, yaitu 102.304 ha
Wilayah 159.36 21.74 (13.96%) sedangkan Kecamatan
Pengembanga 3 Cibeunying Kidul memiliki luas
n Gedebage permukiman kumuh terkecil, yaitu 0.934
10 Bandung 13.592 1.85 ha (0.13%).
Kidul Di sisi lain berkurangnya luasan
11 Margacinta 102.30 13.96 permukiman kumuh di Kota Bandung
pada tahun 2012 baru mencapai 11 Kecamatan Bandung Wetan,
20.494,5 m2 dari target sebesar 110.641 Kelurahan Cikutra 6 Kecamatan
m2. Ini menunjukkan bahwa Cibeuying Kidul, Kelurahan Kebon
ketersediaan rumah layak huni masih Jayanti 2 Kecamatan Kiara Condong,
sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kelurahan Babakan 4 Kecamatan
rendah (MBR) jika dilihat dari target Babakan Ciparay, Kelurahan Babakan
110.641 m2 dan hanya terealisasi Surabaya 5 Kecamatan Kiara Condong
20.494,5 m2 maka lebih dari 90.000 m2 dan Kelurahan Babakan Surabaya 6
belum terealisasi. Kecamatan Kiara Condong.
Sedangkan pada Tahun 2014 Berikut ini tabel luasan
untuk realisasi penataan permukiman penataan permukiman kumuh di Kota
kumuh sudah dilakukan pada tahap Bandung yang sudah terealisasi Tahun
perencanaan yang matang diantaranya 2014-2015.
hubungan kerjasama antara Dinas Tata
ruang dan Cipta Karya Kota Bandung Realisasi Luasan Penataan
dengan dinas-dinas instansi yang terkait Permukiman Kumuh di Kota Bandung
yang diharapkan bisa membantu untuk 2014-2015
mengurus dan memperlancar program N Keluraha Keca Luas Area
tersebut. o n matan (M2) (H)
Dan untuk realisasi penataan 1 Ciroyom 1 Andir 13.5 1,352
permukiman kumuh Tahun 2014 sampai 27,0 7
dengan pertengahan Tahun 2015 sesuai 4
dengan RPJMD Kota Bandung 2014- 2 Ciroyom 8 Andir 36.0 3,603
2019 tentang point penataan 32,5 26
permukiman kumuh yang dilakukan oleh 6
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota 3 Babakan Babak 26.1 2,619
Bandung dengan jangka waktu 5 Tahun. Ciparay 6 an 93,0 3
Pada proporsi Dinas Tata Ruang dan Cipara 3
Cipta Karya Kota Bandung dalam jangka y
waktu 5 Tahun untuk target kerja 4 Taman Bandu 17.1 1,718
program penataan permukiman kumuh Sari 6 ng 85,3 54
mempunyai kebijakan untuk melakukan Wetan 8
penataan permukiman kumuh yang 5 Taman Bandu 33.8 3,388
menyebar di 30 Kecamatan dengan Sari 11 ng 88,6 86
target lebih spesifiknya adalah 150 Wetan 0
kawasan permukiman kumuh yang 6 Cikutra 6 Cibeuy 33.6 3,368
berada di Kota Bandung. ing 89,5 96
Penataan permukiman kumuh di Kidul 8
Kota Bandung pada Tahun 2014-2015 7 Kebon Kiara 13.3 1,331
oleh Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Jayanti 2 Condo 13,5 36
Kota Bandung telah merealisasikan ng 6
penataan permukiman pada 10 kawasan 8 Babakan Babak 35.8 3,589
permukiman kumuh di Kota Bandung. 4 an 92,6 27
Dari target penataan permukiman Cipara 7
kumuh yang ditetapkan pada Tahun y
kerja 2014-2015 sebanyak 13 kawasan 9 Babakan Kiara 32.1 3,215
permukiman kumuh di Kota Bandung. Surabaya Condo 59,0 91
Sepuluh kawasan yang telah 5 ng 7
terealisasi tersebut adalah kawasan
1 Babakan Kiara 34.7 3,479
Kelurahan Ciroyom 1 Kecamatan Andir,
0 Surabaya Condo 91,6 17
Kelurahan Ciroyom 8 Kecamatan Andir,
6 ng 5
Kelurahan Babakan Ciparay 6
Jumlah 276. 27,66
Kecamatan Babakan Ciparay,
673, 733
Kelurahan Taman Sari 6 Kecamatan
14
Bandung Wetan, Kelurahan Taman Sari
(Sumber: DISTARCIP, 2015)
Tata Ruang dan Cipta Karya Kota
Pencapaian yang dilakukan oleh Bandung pada Tahun 2014-2019 dan
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota juga target pada Tahun 2014 untuk
Bandung pada penataan permukiman penataan permukiman kumuh Kota
kumuh di Kota Bandung pada Tahun Bandung dapat dilihat pada hasil
2014-2015 adalah luasan sebanyak wawancara peniliti dengan kepala
276.673,12 m2 atau 27,66733 hektar bidang perumahan sebagai berikut:
yang menyebar di 10 Kelurahan yang Untuk target kita Tahun 2014-2015,
ada di Kota Bandung. Dalam kita mempunyai target 13 kawasan
pencapaian ini jika dibandingkan pada permukiman kumuh dari target kita
Tahun 2012 Dinas Tata Ruang dan sebesar 150 kawasan selama
Cipta Karya Kota Bandung hanya dapat RPJMD 2014-2019 atau selama 5
merealisasikan 20.494,5 m2 dari target Tahun kedepan. Memang kita dalam
110.641 m2. Tahun ini mempunyai target yang
Perbedaan penataan terbilang cukup kecil, tapi dalam hal
permukiman kumuh Tahun 2012 dengan bekerja kan kita harus balance,
Tahun 2014-2015 adalah kuota dimana pekerjaan kita dibidang
kawasan permukiman kumuh di Kota perumahan bukan cuma satu masih
Bandung. Jika diamati laju pertumbuhan banyak dan semua pekerjaan kita
penduduk, pertumbuhan pemukiman, adalah pekerjaan prioritas.
masyarakat yang melakukan urbanisasi, (25/06/2015)
masyarakat berpenghasilan rendah, dan
masyarakat non domisili (Surat Dari hasil wawancara tersebut
Keterangan Berdomisili) di Kota peneliti menganalisa target penataan
Bandung yang setiap Tahun selalu permukiman kumuh di Kota Bandung
meningkat. dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Produksi Dinas Tata Ruang Dan Cipta Target Penataan Permukiman Kumuh
Karya Kota Bandung Pada Penataan Di Kota Bandung
permukiman Kumuh di Kota Bandung No Tahun Target Persentase
Produksi yang dikeluarkan oleh (kawasan) (%)
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota
2014 150 100 %
Bandung merupakan produk dari s/d kawasan
pelayanan dan penyuluhan dari aparatur
2019
kepada masyarakat, dengan
1 2014- 13 8.6%
mempertimbangkan antara input dan
2015 kawasan
output, usaha dengan hasil yang
(Sumber: Peneliti, 2015)
dicapai, dan pencapaian program kerja
yang telah dicapai saat ini.
Dari hasil peneliti menganalisa
Anggaran yang telah ditetapkan
target Dinas Tata Ruang dan Cipta
oleh pusat untuk program penataan
Karya Kota Bandung dalam penataan
permukiman kumuh di Kota Bandung
permukiman kumuh Kota Bandung pada
belum berjalan efektif, berdasarkan hasil
Tahun 2014-2019 sebanyak 150
penelitian melalui warga, bahwa
kawasan permukiman kumuh yang
pelayanan yang dilakukan Dinas Tata
menyebar di 30 kecamatan diseluruh
Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung
Kota Bandung. Untuk target pada Tahun
dirasa masih banyak kekurangan, mulai
2014 Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
dari alat-alat, sosialisasi penataan,
Kota Bandung menargetkan 13 kawasan
peninjauan kawasan permukiman
permukiman kumuh yang menyebar
kumuh, dan sarana fasilitas air bersih,
disetiap kecamatan, yaitu: dikawasan
kamar mandi umum dan saluran
Kecamatan Astanaanyar, Kecamatan
drainase dikawasan permukiman
Bandung Wetan dan Kecamatan
kumuh, padahal anggaran sangatlah
Kiaracondong.
besar. Mengenai target atau sasaran
Untuk target Tahun 2014 ini
yang dilaksanakan oleh aparatur Dinas
memang terbilang sangat kecil hanya
8.6% dari target per 5 Tahun Tata Ruang dan Cipta Karya Kota
dibandingkan dengan target dalam Bandung mendapat gaji yang cukup
pencapaian 2014-2019 sebanyak 150 besar, sesuai dengan kinerja mereka,
(100%) kawasan. Dan peneliti berdasarkan informasi bahwa gaji
menganalisa seharusnya target pegawai di bagian UPT Dinas Tata
pencapaian pertahun untuk kawasan Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung
permukiman kumuh Kota Bandung yang cukup untuk kehidupan mereka, itu
lebih efektif adalah dikisaran 29 artinya kepuasan yang didapat anggota
kawasan sampai dengan 31 kawasan kelompok dari materi cukup bagus.
pertahunnya atau sekitar 21% target Sedangkan kepuasan batin
pertahun. yang didapat oleh anggota kelompok
organisasi adalah apabila organisasi di
Efesiensi Dinas Tata Ruang Dan Cipta dalam Dinas Tata Ruang dan Cipta
Karya Kota Bandung Pada Penataan Karya Kota Bandung bisa menjalankan
Permukiman Kumuh Di Kota program penataan permukiman kumuh
Bandung di Kota Bandung yang telah
Dinas Tata Ruang dan Cipta direncanakan bisa mencapai sebuah
Karya Kota Bandung (DISTARCIP) tujuan, yaitu perwujudtan kawasan
merupakan dinas yang berdiri sendiri lingkungan permukiman yang tertata
dan berfungsi untuk melakukan rapi dan sehat.
pelayanan kebutuhan masyarakat Kota apabila penataan permukiman
Bandung terlebih khususnya dalam tata kumuh sudah bisa terpenuhi seluruhnya,
ruang dan penataan permukiman serta maka program yang telah dijalankan
penataan letak tata Kota. Dalam hal ini bisa dikatakan efektif. Oleh sebab itu
aparatur Dinas Tata Ruang dan Cipta Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota
Karya Kota Bandung diharuskan dapat Bandung dapat mencapai program
bekerja secara efisien dan kreatif untuk tersebut, maka masyarakat akan
memenuhi pencapian target kerja mendapatkan kepuasan batin. Seperti
mereka. yang diutarakan oleh salah satu
aparatur yang melakukan pelayanan
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh penyuluhan permukiman kumuh di Kota
Organisasi Dinas Tata Ruang Dan Bandung sebagai berikut: “Kalau tingkat
Cipta Karya Kota Bandung Pada kepuasan dari kami sih, kami senang
Penataan Permukiman Kumuh Di kalau kawasan permukiman kumuh
Kota Bandung dapat teratasi dengan cepat, dan kami
Kepuasan yang didapat dari juga senang apabila program kami bisa
aparatur Dinas Tata Ruang dan Cipta sesuai target, dan dari materi sih ya
Karya Kota Bandung sendiri bermacam- saya kira kami cukup puas.”
macam, karena didalam Dinas Tata (25/06/2015)
Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung Dan mengenai hasil wawancara
tidak diterapkannya reward bagi dari sebagian masyarakat di sekitar
aparatur yang berprestasi, tetapi kawasan penataan permukiman kumuh
aparatur mendapatkan kepuasan lain, bahwa masyarakat tidak mengetahui
baik itu secara materi atau batin. Selain tentang tingkat kepuasan aparatur
anggota kelompok organisasi, adapula sebagai berikut: saya tidak tahu persis
kelompok masyarakat yang puas atau tidak puasnya aparatur dalam
mendapatkan kepuasan dari hasil menjalankan tugas, saya tidak ngerti
pelayanan. mas. (28/06/2015)
Kepuasan materi yang Dari pernyataan diatas dapat
didapatkan oleh anggota organisasi di terlihat bahwa masyarakat kurang begitu
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota tahu atau kurang begitu mengerti apa
Bandung merupakan kepuasan yang yang dikatakan kepuasan aparatur
bisa dirasakan dan didapat melalui gaji karena mereka hanya menerima
yang didapat. Berdasarkan informasi bantuan penataan kawasan permukiman
yang didapat bahwa aparatur di Dinas saja. Dari penerimaan penataan
permukiman kumuh tersebut bahwa berbeda, Kelurahan Taman Sari
masyarakat cukup senang dengan merupakan lingkungan permukiman
adanya bantuan pemerintah untuk kumuh yang mayoritas lingkungan untuk
memperbaiki lingkungan mereka tanpa bermukim berbeda dengan kelurahan
mengetahui standar pelayanan yang Babakan Surabaya yang kawasan
dilakukan oleh Dinas Tata ruang dan permukiman Kumuhnya sebagai tempat
Cipta Karya tersebut. bermukim dan juga sebagai pasar
Hasil wawancara yang peneliti tempat mereka menggantungkan hidup
lakukan dikawasan Kelurahan Taman melalui kegiatan perekonomian pasar
Sari kepada masyarakat yang kena tradisioanal.
dampak penataan permukiman kumuh Oleh sebab itu aparatur Dinas
di Kota Bandung sebagai berikut: saya Tata Ruang dan Cipta Karya Kota
cukup senang mass, dengan adanya Bandung perlu mengadaptasikan atau
pertolongan pembangunan jalan, menyesuaikan implementasi program
sehingga motor bisa masuk dengan penataan permukiman kumuh di dua
leluasa kedepan rumah saya atau lebih permukiman kumuh tersebut.
.(28/06/2015). Saya cukup senang Supaya masyarakat dapat menerima
mass, dengan adanya pembangunan program ini dengan baik dan juga
drainase didepan rumah saya, sehingga aparatur Dinas Tata Ruang dan Cipta
pada musim hujan rumah saya tidak Karya Kota Bandung dapat bekerja
akan banjir lagi. (29/06/2015) dengan maksimal.
Menurut analisis peneliti, dapat Dinas Tata Ruang dan Cipta
dikatakan tingkat kepuasan pada Karya Kota Bandung dalam
masyarakat yang sudah mendapatkan pelaksanaan program pentaan
penataan permukiman kumuh sudah permukiman kumuh di Kota Bandung.
cukup puas atas pelayanan yang Dalam pelaksanaannya hal-hal yang
dilakukan oleh Dinas terkait yaitu Dinas tidak sesuai harapan sering terjadi
Tata Ruang dan Cipta Karya Kota dikarenakan banyak pendapat yang
Bandung di kelurahan Taman Sari, kontra bahkan perlawanan dengan
Bandung. aparatur Dinas Tata Ruang dan Cipta
Karya Kota Bandung. Ketika aparatur
Keadaptasian Dinas Tata Ruang Dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota
Cipta Karya Kota Bandung Pada Bandung melaksanakan programnya
Penataan Permukiman Kumuh Di dan turun langsung ke kawasan
Kota Bandung permukiman kumuh.;
Kemampuan Dinas Tata Ruang seketika pemetaan dan pola tata
dan Cipta Karya Kota Bandung untuk ruang dijelaskan untuk kawasan
beradaptasi dan bekerja dengan efektif tersebut banyak masyarakat yang tidak
dalam situasi yang berbeda disetiap sepakat karena dalam pemetaan dan
lingkungan yang berbeda pada pengukuran pola ruang tersebut banyak
penataan permukiman kumuh di Kota hal yang harus dikorbankan demi
Bandung. Dalam pernyataan ini yang mendapatkan syarat permukiman yang
dimaksud dengan penataan tertata, sehat dan rapi.
permukiman kumuh disetiap kawasan Seperti penataan permukiman
atau lingkungan berbeda-beda. yang dilakukan di Kecamatan Bandung
Seperti penataan permukiman Wetan Kelurahan Tamansari, pada
yang dilakukan oleh Dinas Tata Ruang dasarnya permukiman kumuh kawasan
dan Cipta Karya Kota Bandung pada Kelurahan Taman Sari kekumuhannya
Kecamatan Bandung Wetan Kelurahan disebabkan oleh struktur fisik bangunan
Tamansari dan Kecamatan yang merapat, sehingga untuk saluran
Kiaracondong Kelurahan Babakan drainase dan jalan-jalan begitu sempit
Surabaya. bahkan tidak ada sama sekali
Kedua kelurahan ini memiliki drainasenya. Pada saat itu aparatur
struktur lingkungan yang berbeda oleh Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota
sebab itu dalam penanganannya juga Bandung meninjau kawasan tersebut,
dengan berbagai kebijakan penanganan Menurut saya sesuai aja mass,
direncanakan, akan tetapi masyarakat pembangunan yang dilakukan oleh
tidak mau menerima begitu saja pemerintah dengan kutipan yang kami
perencanaan tersebut dikarenakan berikan selama ini. (2/07/2015)
sebagian masyarakat merasa Dari beberapa pendapat
mendapatkan dampak negatif karena masyarakat yang berada di pasar
pemerataan atau pengambilan sebagian Ciroyom terhadap kinerja aparatur Dinas
tempat bermukim mereka untuk Tata Ruang dan Cipta Karya Kota
dijadikan jalan umum ataupun drainase. Bandung dalam ketanggapan aparatur
Dalam hal ini aparatur Dinas terhadap perubahan setiap lingkungan
Tata Ruang dan Cipta Karya Kota sudah berjalan dengan efektif. Karena
Bandung dituntut untuk dapat aparatur Dinas Tata Ruang dan Cipta
mengadaptasikan perubahan Karya Kota Bandung dapat bekerja
perencanaan, demi untuk membuang sesuai dengan keinginan masyarakat
pemikiran masyarakat terhadap image yang berbeda di setiap lingkungan.
aparatur atau pemerintah yang selama Salah satunya penataan permukiman
ini hanya dapat memaksa atau kawasan pasar Ciroyom.
mentereantarkan masyarakat untuk
suatu kebijakan. Pengembangan Dinas Tata Ruang
Di suatu sisi aparatur Dinas Dan Cipta Karya Kota Bandung Pada
Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Penataan Permukiman Kumuh Di
Bandung dalam program penataan Kota Bandung
permukiman kumuh di tempat Dalam hal ini pengembangan
perbelanjaan tradisional yang berada di yang dilakukan oleh Dinas Tata Ruang
Kecamatan Andir telah melakukan dan Cipta Karya Kota Bandung lebih
adapatasi secara efektif tentang kepada pencegahan pemekaran
ketanggapan terhadap kawasan permukiman kumuh. Sesuai dengan
lingkungan kumuh pasar Ciroyom. perkembangan-perkembangan
Dalam penataan tersebut Permukiman kumuh setiap Tahunnya di
aparatur Dinas Tata Ruang dan Cipta Kota Bandung terus meningkat.
Karya Kota Bandung bekerja sama Pengembangan yang dilakukan oleh
dengan Dinas pasar Kota Bandung aparatur Dinas Tata Ruang dan Cipta
untuk membuat suatu inovasi Karya Kota Bandung semenjak Tahun
pembangunan dan pengaturan pola 201 hanya berdasarkan cara sosialisasi
struktur bangunan pasar yang bersih, saja.
tertata dan rapi. Berikut ini peneliti Tanpa pengawasan
memaparkan hasil wawancara dengan permukiman yang optimal. Hal ini dapat
masyarakat atau pedangang di pasar dikatakan pengembangan sudah
Ciroyom tentang tanggapan mereka dijalankan oleh aparatur Dinas Tata
terhadap penataan permukiman pasar di Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung
Ciroyom: tapi menurut kinerja atau inovasinya
Kami sangat senang pak, dengan kurang efektif. Karena dalam hal ini
keberadaan Dinas Tata Ruang dan pencegahan lebih baik daripada
Cipta Karya Kota Bandung dalam pengobatan dalam konteks penataan
perbaikan, pembangunan pasar kami permukiman kumuh di Kota Bandung.
menjadi lebih nyaman dan bersih. Berikut ini hasil wawancara
(2/07/2015) peneliti dengan aparatur Dinas Tata
Saya sangat senang dengan Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung
pembedahan lingkungan pasar kami terkait pengembangan penataan
mass, biasanya kami kalau jualan itu permukiman kumuh di Kota Bandung
harus mendirikan tenda terlebih dalam hal pencegahan serta
dahulu, tetapi sekarang kami tidak pengawasannya:
perlu mendirikan tenda lagi. Berbicara tentang pencegahan dek,
(2/07/2015) mengingat luasan wilayah
permukiman di Kota Bandung cukup
luas untuk dilakukan pengawasan pembongkaran bangunan yang ilegal
supaya tidak terjadi perkembangan milik masyarakat. Untuk mengetahui
permukiman kumuh dan mengingat tempat bermukim masyarakat legal
sumber daya aparatur Dinas Tata atau tidak legal kita melibatkan
Ruang dan Cipta Karya Kota kepala kelurahan untuk
Bandung yang tidak memadai dalam menferifikasinya. (25/06/2015)
konteks pengawasan. Diharuskan Dari pemaparan hasil
aparatur dalam hal pengawasan wawancara diatas dapat dikatakan
berjumlah 150 aparatur untuk daerah bahwa pengawasan yang dilakukan oleh
yang diduga akan mengalami aparatur Dinas Tata Ruang dan Cipta
peningkatan permukiman kumuh di Karya Kota Bandung sudah tegas dan
Kota Bandung sebanyak 130 efektif dengan melibatkan instansi lain
Kelurahan yang menyebar di Kota yang terkait. Tetapi pada kenyataannya
Bandung. (25/06/2015) peningkatan permukiman kumuh di Kota
Bandung terus meningkat. Berikut hasil
Dari pernyataan ketua wawancara yang dilakukan oleh peneliti
pelaksana penataan permukiman kumuh kepada aparatur Dinas Tata Ruang dan
tersebut. Dapat dikatakan optimisme Cipta Karya Kota Bandung kasie
dalam pencegahan perkembangan pengawasan:
permukiman kumuh sangat kurang baik. Memang dalam pelaksanaannya kita
Dimana dalam pencegahan masih kurang efektif dikarenakan untuk
banyak inovasi-inovasi yang dapat melakukan pengawasan ini
dimunculkan. Masalah pemberdayaan diperlukan aparatur yang dapat
masyarakat juga sangat dipentingkan bekerja mandiri untuk diturunkan
dalam hal pengawasan terhadap kebeberapa kawasan yang diduga
pengawasan peningkatan permukiman megalami peningkatan. Disisi lain
kumuh tersebut. juga peningkatan permukiman
Dalam hal ini aparatur Dinas kumuh harus ditinjau dari bagian
Tata Ruang dan Cipta Karya Kota instansi kependudukan yaitu catatan
Bandung dalam potensinya dalam sipil, karena selama ini kita
pencegahan peningkatan permukiman melakukan pengawasan dan
kumuh telah melakukan kerjasama penyuluhan masih banyak
dengan satuan polisi pamong praja yang masyarakat yang tidak mempunyai
berada disetiap kecamatan di Kota kartu tanda penduduk (KTP), dan
Bandung dan setiap kepala kelurahan surat berdomisili di daerah tersebut
yang diberikan wewenang untuk dan diduga mereka adalah penduduk
melaporkan setiap kejanggalan yang tidak jelas identitas. (25/06/2015)
berada kawasan permukiman. Berikut ini
hasil wawancara yang dilakukan oleh Dari pemaparan hasil
peneliti kepada aparatur Dinas Tata wawancara diatas dapat dikatakan
Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung bahwa aparatur Dinas Tata Ruang dan
kasie pengawasan penataan Cipta Karya Kota Bandung kewalahan
permukiman kumuh Kota Bandung: dalam menangani kasus perkembangan
Pengawasan yang kita lakukan untuk permukiman kumuh dapat dikatakan
pencegahan peningkatan aparatur Dinas Tata Ruang dan Cipta
permukiman kumuh di Kota Bandung Karya Kota Bandung kurang efektif
adalah dengan cara sosialisasi untuk melakukan pengawasan terhadap
kepada masyarakat dan penyuluhan perkembangan permukiman kumuh.
ke setiap daerah yang diduga Oleh sebab itu setiap kali ada penataan
mengalami peningkatan permukiman permukiman baik itu penggusuran
kumuh. Dalam hal ini kita permukiman akan sejalan dengan
bekerjasama dengan satpol PP kalau perpindahan tempat bermukim yang
memang diharuskan apabila kumuh di daerah lain oleh masyarakat
masyarakat tetap bersikeras jika yang sama. Maka kesadaran
dilakukan penyuluhan dan masyarakat akan lingkungannya dalam
hal ini sangatlah dibutuhkan guna kurang efisien. Pada pencapaian
mencegah perkembangan permukiman program penataan permukiman
kumuh di Kota Bandung. kumuh di Kota Bandung yang hampir
KESIMPULAN DAN SARAN berjalan 2 Tahun dari batas waktu
Berdasarkan uraian-uraian dari yang ditentukan hanya bisa
hasil penelitian yang telah dipaparkan, merealisasikan 12,5% saja atau
maka dapat disimpulkan efektivitas sekitar 10 kawasan permukiman
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota kumuh dari 150 kawasan
Bandung pada penataan permukiman permukiman kumuh yang telah
kumuh di Kota Bandung adalah sebagai ditetapkan dalam jangka 5 Tahun.
berikut: 3. Tingkat kepuasan yang diperoleh
1. Produksi yang dikeluarkan oleh Dinas organisasi Dinas Tata Ruang dan
Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Cipta Karya Kota Bandung pada
Bandung pada penataan penataan permukiman kumuh di Kota
permukiman kumuh di Kota Bandung Bandung. Tingkat kepuasan yang
masih kurang maksimal. Dimana diperoleh oleh masyarakat dalam
proses produksi sampai dengan hasil program penataan permukiman
produksinya dan pemanfaatan kumuh di Kota Bandung, merupakan
produk Dinas Tata Ruang dan Cipta tingkat kepuasan yang didapatkan
Karya Kota Bandung oleh masyarakat dengan adanya
masyarakat selama 2 tahun masih penataan dan perbaikan kawasan
kurang efektif. Realisasi dari target permukiman masyarakat sehingga
yang ditentukan masih jauh dari menjadi lebih fungsional, sedangkan
harapan masyarakat dan begitu juga tingkat kepuasan yang didapat oleh
dengan harapan Dinas Tata Ruang aparatur adalah jika suksesnya
Cipta Karya Kota Bandung tersebut. program Dinas Tata Ruang dan Cipta
Dalam mencapai tujuan Karya Kota Bandung tentang
terlaksananya program penataan penataan permukiman kumuh di Kota
permukiman kumuh di Kota Bandung ini berjalan dengan efektif.
Bandung, Pemerintah meng- Program ini telah berjalan dengan
anggarkan dana bagi suksesnya baik tapi belum sepenuhnya efektif
program penataan permukiman dimana tingkat kepuasan masyarakat
kumuh di Kota Bandung, tidak juga masih kurang diperhatikan
adanya transparansi dan sosialisasi aparatur serta kepuasan aparatur
kepada masyarakat, sehingga juga belum sepenuhnya didapat.
masyarakat banyak yang kurang 4. Keadaptasian yang dilakukan oleh
mengetahui adanya program Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
penataan permukiman kumuh di Kota Kota Bandung dalam penataan
Bandung. permukiman kumuh cukup berjalan
2. Efisiensi Dinas Tata Ruang dan Cipta dengan efektif. Dinas Tata Ruang
Karya Kota Bandung pada penataan dan Cipta Karya Kota Bandung
permukiman kumuh di Kota dalam kriteria keadaptasian
Bandung. Tingkat efisiensi yang mengalami hal keragu-raguan atau
dilakukan oleh Dinas Tata Ruang tergantung tingkat kerumitan
dan Cipta Karya Kota Bandung penataan permukiman tersebut.
dalam penataan permukiman kumuh Pada pengambilan keputusan untuk
di Kota Bandung sudah berjalan melakukan penataan permukiman
dengan baik. Akan tetapi dalam kumuh masih sangat tergantung
pencapaian penggunaan sumber kepada doktrin masyarakat yang pro
daya oleh Dinas Tata Ruang dan dan masyarakat yang kontra.
Cipta Karya Kota Bandung kurang 5. Pengembangan yang dilakukan oleh
efesien. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
Dalam pencapaian target Kota Bandung dalam penataan
pada penataan permukiman kumuh permukiman kumuh di Kota Bandung
sangat minim sekali atau sangat sudah berjalan dengan sebagimana
semestinya akan tetapi pada permukiman kumuh di Kota
pelaksanaannya belum terbilang Bandung.
cukup efektif. Dimana dalam 4. Aparatur Dinas Tata Ruang dan
pengembangan yang dilakukan oleh Cipta Karya Kota Bandung harus
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya lebih mengoptimilisasikan
Kota Bandung untuk pencegahan kemampuannya. Pendekatan
perluasan permukiman kumuh terhadap masyarakat sekitar
sangat kurang baik, dikarenakan kawasan permukiman kumuh
pencegahan yang dilakukan tidak sangat diperlukan dikarenakan
seimbang dengan peningkatan berbagai informasi dapat diraih
perluasan permukiman kumuh yang sesuai dengan perasaan atau
semakin Tahun meningkat. Faktor keadaan masyarakat sekitar.
evaluasi dan pengawasan lapangan Supaya dalam pengerjaan
diperlukan akuntabilitas yang baik. penataan permukiman kumuh
dapat terwujud dengan baik dan
Saran optimal.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka 5. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
peneliti memberikan saran sebagai Kota Bandung perlu untuk segara
berikut: direvisi dan dievaluasi mengingat
1. Aparatur Dinas Tata Ruang dan faktor perkembangan permukinan
Cipta Karya Kota Bandung harus kumuh ini peningkatannya terlalu
menerapkan transparasi, sosialisasi signifikan, oleh sebab itu program
serta lebih meningkatkan pencegahan perluasan
penyuluhan kepada masyarakat permukiman kumuh akan lebih baik
dan kawasan permukiman supaya daripada mealakukan penanganan
masyarakat lebih mengetahui penataan permukiman kumuh.
program penataan permukiman Aparatur yang berkerja untuk
kumuh yang sedang berjalan di melakukan pengawasan terhadap
seluruh Kota Bandung. permukiman di Kota Bandung untuk
2. Dalam pemanfaatan sumber daya segera melakukan pekerjaannya
untuk menunjang realisasi target secara totalitas dan
penataan permukiman kumuh di profesianalisme.
Kota Bandung perlu dilakukan
revisi dan memberbanyak DAFTAR PUSTAKA
kerjasama dengan pihak-pihak lain A. Buku-buku
yang dianggap berkompeten dalam Arthur G. Gedeian dkk. 1991.
hal penataan permukiman. Untuk Organization Theory and
mewujudkan realisasi target yang Design. Jakarta: Universitas
telah ditentukan perlunya Terbuka
sosialisasi yang profesional yang Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi
dapat mempengaruhi dan Kepemimpinan dan Efektivitas
memberikan pengertian kepada Kelompok. Bengkulu: PT.
masyarakat akan pentingnya Rineka Cipta.
penataan permukiman kumuh di David Kreeh, Richard S dan Egerton.
Kota Bandung. 2004. Individual and Society
3.Dalam program penataan (terjemahan Sudarwan Danim).
permukiman perlu dijaga intensitas Jakarta: Refika Aditama.
emosi aparatur. Dalam hal Dessler, Garry. (1997). Manajemen
kepuasan masyarakat perlu Personalia “Teknik dan Konsep
diberikan bimbingan prosedur Modern”. Jakarta: Erlangga
penataan permukiman kumuh agar Donnelly, Gibson dan ivancevich. 1993.
masyarakat tidak merasa Perilaku Struktur Proses.
kebingungan ketika melakukan Jakarta: Erlangga.
administrasi tentang penataan _______. 1992. Perilaku Struktur
Proses. Jakarta: Erlangga.
_______. 1989. Organisasi, Edisi 8, Jilid Penyediaan, Penyerahan,
I. Jakarta : Binarupa Aksara. Pengelolaan Prasarana, Sarana
Kodoatie, Robert. J dan Roestarn dan Utilitas Perumahan dan
Sjarief, 2010. Tata Ruang Air. Permukiman.
Yogyakarta: Andi Offset. Peraturan Daerah (Perda) Kota madya
Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Daerah Tingkat II Bandung
Pelayanan Publik. Yogyakarta: Nomor 12/PD/1980.
PEMBARUAN Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor
Makmur. 2011. Efektivitas Kebijakan 13 Tahun 2007 Tentang
Kelembagaan Pengawasan. Pembentukan dan Susunan
Bandung: PT Refika Aditama. Organisasi Dinas Daerah Kota
Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Bandung.
Peningkatan Kinerja Rencana Pembangunan Jangka
Perusahaan. Jakarta: PT. Bhumi Menengah Daerah (RPJMD)
Aksara. Kota Bandung 2014- 2019.
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
Manusia dan Produktivitas. tentang Penataan Ruang.
Bandung: CV. Mandar Maju. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011
Siagian, Sondang. P. 1997. Organisasi, tentang Perumahan dan
kepemimpinan dan perilaku Kawasan permukiman.
administrasi Jakarta: CV Haji
Mas Agung C. Rujukan Elektronik
Sinambela, Lijan Poltak. 2006. http://distarcipkotabandung.org
Reformasi Pelayanan Publik. Pemda. 2014. RPJMD 2014-2019 kota
Jakarta. PT. Bumi Aksara. Bandung. Melalui http:
Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian //bandung.go.id/site/RPJMD_20
Manajemen. Jakarta: Erlangga. 14/Rancangan_Akhir_RPJMD_2
Steers, Richard. M. 1985. Efektivitas 014_02_16.pdf[15/3/15].
Organisasi (terjemahan
Magdalena Jamin). Jakarta: D. Jurnal
Erlangga. Raharjo. 2005. Permukiman kumuh.
Sutanta, Edhy. 2003. Sistem Informasi Jurnal Teknologi lingkungan
Manajemen. Yogyakarta: Semarang. 142- 147.
PT.Graha Ilmu Purwadhi. F. Sri Handayanti, dkk. 2002.
Sudarwan, Damin. 2004. Motivasi Deteksi Permukiman Kumuh
Kepemimpinan & Efektivitas Dari Citra Saltelit KONOS
Kelompok. Jakarta: Rineka. (Lembaga Penerbangan Dan
Antariksa Nasional). Jurnal
B. Dokumen FMIPA Jurusan Geografi
Instruksi Wali Kota Bandung Nomor 2 Universitas Indonesia 24:12-42.
Tahun 2013 Tentang Rencana
Aksi Menuju Bandung Juara. E. Sumber Lain
Laporan Keterangan Pertanggung Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas
Jawaban (LKPJ) Kota Bandung Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
2012. (FISIP) Universitas Komputer
Materi Teknis Rencana Tata Ruang Indonesia (UNIKOM). 2015.
Wilayah (RTRW) Kota Bandung Pedoman Penulisan Skripsi dan
2011-2031. Pelaksanaan Sidang. Bandung:
Peraturan Walikota Bandung Nomor 07 FISIP UNIKOM
Tahun 2013 Tentang

Anda mungkin juga menyukai