Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Program :
Program Kawasan Permukiman
Kegiatan :
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh
Dengan Luas 10 (Sepuluh) Ha Sampai Dengan di Bawah 15 (Lima Belas)
Sub Kegiatan :
Penyusunan Rencana Tapak (Site Plan) dan Detail Engineering Design (DED)
Peremajaan/Pemugaran Permukiman Kumuh dengan Luas 10 (Sepuluh) Ha
sampai dengan di Bawah 15 (Lima Belas) Ha

Paket Perencanaan :
Penyusunan DED Peningkatan Kualitas Kawasan Kumuh Perkotaan
Kabupaten Kutai Barat

DINAS PEKERJAAN UMUM PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN RAKYAT


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

SUMBER DANA APBD


TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Penyusunan DED Peningkatan Kualitas Kawasan Kumuh Perkotaan


Kabupaten Kutai Barat
1. Latar Belakang : Kota pada awalnya berupa permukiman dengan skala kecil,
kemudian mengalami perkembangan akibat dari pertumbuhan
penduduk, perubahan sosial ekonomi serta interaksi dengan kota –
kota lain dan daerah hinterland. Kota – kota di indonesia
pertumbuhan penduduk tidak di imbangi dengan pembangunan
sarana dan prasarana kota dan peningkatan pelayanan perkotaan,
bahkan yang terjadi justru sebagian kawasan perkotaan mengalami
penurunan lingkungan yang berpotensi menciptakan slum area
(kumuh). Akibatnya, muncul slum area (kumuh) di beberapa
wilayah kota merupakan hal yang tidak dapat dihindari yaitu tidak
di rencanakan oleh pemerintah tetapi slum area (kumuh) ini
tumbuh secara alami.
Urbanisasi adalah substansi pergeseran atau transformasi
perubahan corak sosio – ekonomi masyarakat perkotaan yang
berbasis industri dan jasa – jasa. Proses Urbanisasi ini merupakan
suatu gejala umum yang di alami oleh negara – negara yang sedang
berkembang dan proses urbanisasi ini berlansung pesat di
karenakan daya tarik daerah perkotaan yang sangat kuat, baik yang
bersifat aspek ekonomi maupun yang bersifat non ekonomi. Selain
itu, daerah pedesaan yang serba kekurangan merupakan pendorong
yang kuat dalam meningkatkan arus urbanisasi ke kota – kota besar.
Kota yang mulai padat penduduk dengan penambahan penduduk
tiap tahunnya melampaui penyediaan lapangan pekerjaan yang ada
di daerah perkotaan sehingga menambah masalah baru bagi kota.
Tekanan ekonomi dan kepadatan penduduk yang tinggi bagi para
penduduk yang urbanisasi dari desa, memaksa para urbanisasi ini
untuk tinggal di daerah pinggiran sehingga akan terjadinya
lingkungan yang kumuh dan menyebabkan banyaknya permukiman
liar di daerah pinggiran ini.
Pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan
memberikan kemudahan dan bantuan kawasan permukiman bagi
masyarakat melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman yang berbasis kawasan serta keswadayaan
masyarakat. Bidang Perumahan dan Permukiman adalah kegiatan
perencanaan, pembangunan, pemanfaatan, dan pengendalian,
termasuk di dalamnya pengembangan kelembagaan, pendanaan
dan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat yang terkoordinasi
dan terpadu. Oleh karenanya DED (Detail Engineering Design)
Peningkatan Kawasan Kumuh Perkotaan, bertujuan untuk
meningkatkan kualitas bangunan, serta prasarana, sarana dan
utilitas umum di permukiman, khususnya permukiman kumuh.

2. Maksud dan Tujuan : • Maksud Kegiatan


Kerangka Acuan Kerja ini merupakan acuan bagi para
Pihak/Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan DED (Detail
Engineering Design) Peningkatan Kawasan Kumuh Perkotaan.
• Tujuan Kegiatan
1. Peningkatan kualitas bangunan pada kawasan permukiman
kumuh perkotaan.
2. Tersedianya prasarana dan sarana pada kawasan permukiman
kumuh perkotaan.
3. Tersedianya utilitas umum permukiman kumuh perkotaan.

3. Sasaran : Tersusunnya Dokumen DED (Detail Engineering Design)


Peningkatan Kawasan Kumuh Perkotaan yang dapat digunakan
sebagai panduan dalam penyelenggaraan Peningkatan Kawasan
Kumuh Perkotaan;

4. Lokasi Kegiatan : Kelurahan Teluk Bayur Kabupaten Berau


5. Sumber Pendanaan : Kegiatan ini dibiayai dengan sumber dana APBD TA. 2023 sesuai
dengan Daftar Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA-SKPD) Nomor :
DPA/A.1/1.03.1.04.5.05.01.0000/001/2023 pada Kegiatan
Peningkatan Kualitas Kawasan Kumuh dengan Luas 10 (Sepuluh)
Ha sampai dengan di bawah 15 (Lima Belas) Ha dengan nilai pagu
sebesar Rp 371.200.000,00 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Juta
Dua Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN 11%.

6. Nama dan : Nama Pejabat Pembuat Komitmen : RAHMAWATI, ST


Organisasi Pejabat Perangkat Daerah : Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan
Pembuat Komitmen Perumahan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur.

7. Data Dasar : -
8. Standar Teknis : • Peraturan Presiden No.12 Tahun 2021 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 524/KPTS/M/2022 Tahun 2022 tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang
Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi
• Pedoman Standar Minimal Tahun 2023 oleh INKINDO

9. Studi-studi : -
Terdahulu
10. Referensi Hukum : Dasar Hukum :
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan
Kawasan Permukiman;
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.14 Tahun 2016
Tentang Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan
Permukiman;
• Pemerintahan Pekerjaan Umum Nomor 2/PRT/M/2016
tentang Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh;
• Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya No. 30/SE/DC/2020
Tentang Panduan Penyusunan RP2KPKPK (Rencana
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh).
• Surat Keputusan Bupati Kutai Barat Nomor 592/K.425/2021
Tentang Penetapan Lokasi Kawasan Kumuh Tanggal 19 Januari
2021
11. Lingkup Pekerjaan : Secara garis besar metodologi pekerjaan ini adalah sebagai
berikut:
• Koordinasi dan pengumpulan data yang diperlukan
• Survei lokasi pekerjaan/lapangan untuk mendapatkan
gambaran umum daerah studi dan kondisi existing
• Analisa dan penelahaan terhadap hasil studi terdahulu
(RP2KPKPK) atau hasil studi sejenis
• Sistem/jenis pengolahan, kelengkapan unit dan daerah
pelayanan
• Melakukan perhitungan dan penggambaran teknis sistem
penyediaan air minum baik yang sifatnya tipikal/standar
maupun spesifik sesuai kondisi di lapangan
• Menyusun matrix program
• Perhitungan rencana anggaran biaya sesuai analisis harga
satuan
• Menyusun tahapan, jadwal pelaksanaan, dan sumber dana
(APBN, APBD Provinsi, APBD Daerah, Sumber lain) selama 2
tahun anggaran
• Menyusun kebutuhan infrasruktur dasar antara lain :
1) Bangunan gedung;
2) Jalan lingkungan;
3) Penyediaan air minum;
4) Drainase lingkungan;
5) Pengelolaan air limbah;
6) Pengelolaan persampahan; dan
7) Proteksi kebakaran
8) RTH/RTP
• Menyusun spesifikasi teknis
• Menyusun dokumen lelang
Lingkup pekerjaan Penyusunan DED Peningkatan Kualitas
Kawasan Kumuh Perkotaan Kabupaten Kutai Barat meliputi :

1. Persiapan
Pada tahapan persiapan, Konsultan akan melakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
• Penjelasan lingkup tugas konsultan penyusunan Desain
Kawasan;
• Penjelasan tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan;
• Penjelasan deliniasi kawasan studi;
• Penyampaian Dokumen di kawasan yang sama yang dapat
dijadikan acuan studi;
• Perkenalan Tim Tenaga Ahli dari pihak Penyedia Jasa;
• Penjelasan sistem koordinasi antara penyedia jasa konsultansi
dengan tim teknis yang terdiri dari unsur pemerintah pusat,
pemerintah provinsi/ daerah, dan pemerintah kabupaten/ kota;
• Membuat rencana kerja (penjadwalan alokasi waktu, SDM dan
peralatan);
• Melakukan pembahasan Laporan Pendahuluan.
Keluaran tahapan ini adalah Laporan Pendahuluan.
2. Tahap Survei
Selanjutnya berdasarkan atas rekomendasi dari pemberi tugas yang
didapatkan Konsultan selama tahap persiapan, khususnya metode
survei, akan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
• Melakukan survei lokasi kegiatan;
• Melakukan koordinasi dengan pihak terkait di lokasi kegiatan
(stakeholder);
• Melakukan penyelidikan tanah, mengumpulkan data dan
informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan perancangan sesuai
kebutuhan;
• Melakukan pengukuran lapangan lengkap atas kondisi batas
lahan pembangunan, kondisi landsekap, kondisi topografi dan
keteknikan lainnya yang berpengaruh terhadap penyusunan
DED untuk pelaksanaan fisik;
• Pengukuran lapangan dilaksanakan mengacu luasan SK
kawasan kumuh;
• Membuat pra-konsep Desain Kawasan.

3. Tahap Analisis Dan Konsep DED:


Merupakan kegiatan penyusunan Desain Kawasan, meliputi : Site
plan kawasan perencanaan, denah, tampak, potongan, jaringan
utilitas dan rencana perhitungan konstruksi /Sipil (jika diperlukan)
meliputi :

• Analisa potensi dan permasalahan dari lokasi-lokasi


teridentifikasi dalam dokumen;
• Menetapkan delineasi kawasan perencanaan (disetujui SKPD/
dinas teknis terkait di lingkup pemerintah kabupaten/ kota);
• Melakukan analisi tapak dan kawasan sekitar lokasi kegiatan;
• Analisis elemen, ornamen, dan vegetasi lokal;
• Membuat konsep Detail Engineering Design;
• Membuat konsep-konsep rancangan detil dengan melibatkan
masukan dan pendapat seluruh stakeholder;
• Melakukan pra-rancangan arsitektur bangunan dan lingkungan
untuk pembangunan yang akan disepakati dengan pihak-pihak
terkait;
• Melakukan klarifikasi terhadap pra-rancangan penghijauan;
• Menyusun garis besar persyaratan teknis/RKS (out line
spesification);
• Menyusun perkiraan biaya pembangunan (preliminary cost
estimate);
• Menyusun kebutuhan gambar kerja lengkap yang akan
dikerjakan meliputi : Gambar dan detail arsitektur, gambar dan
detail struktur, gambar dan detail utilitas, gambar dan detail
elemen kawasan seperti lansekap, dan atau kegiatan terkait
lainnya;
• Menyusun spesifikasi bahan/material yang akan didetailkan
dari Pra-Rancangan yang sudah ada;
• Melakukan penyelenggaraan pembahasan dan konsultasi
kepada seluruh stakeholder terkait dengan kegiatan untuk
dibahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama
proses perancangan;
• Melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk penyusunan
Advis Planning dan blok Plan tapak untuk proses pengurusan
IMB (jika diperlukan);
• Membuat matrix program kegiatan;
Keluaran tahapan poin 2 dan 3 adalah Laporan Antara.

4. Tahap pengembangan DED


• Finalisasi DED;
• Pengembangan rancangan dan detail arsitektur bangunan dan
lingkungan;
• Rancangan dan detail struktur, beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
• Rancangan dan detail infrastruktur dasar di kawasan kumuh
perkotaan;
• Rancangan dan detail utilitas infrastruktur dasar beserta uraian
konsep dan perhitungan kontruksi;
• Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan bill
of quantity (BQ) dan harga satuan pekerjaan;
• Uraian penggunaan bahan bangunan (spesifikasi secara garis
besar);
• Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail
(dokumen pelelangan), untuk pelaksanaan selama 2 tahun
anggaran sesuai matrix program yang dibuat;
• Menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
Keluaran tahapan ini adalah Konsep Laporan Akhir.

5. Tahap Akhir
• Melakukan finalisasi DED
Keluaran tahapan ini adalah Laporan Akhir dan dokumen
lelang, diserahkan pada akhir masa kontrak sejak SPMK
dikeluarkan.
12. Keluaran : Keluaran dari kegiatan Penyusunan DED Peningkatan Kualitas
Kawasan Kumuh Perkotaan Kabupaten Kutai Barat ini adalah
berupa laporan-laporan yang memuat :

1. Pengembangan rancangan dan detail arsitektur bangunan dan


lingkungan.
2. Rancangan dan detail struktur, beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
3. Rancangan dan detail insfrastruktur dasar di kawasan kumuh
perkotaan.
4. Rancangan dan detail utilitas infrastruktur dasar beserta uraian
konsep dan perhitungan kontruksi.
5. Gambar teknis meliputi:
• gambar teknis rinci arsitektur bangunan dan lingkungan
• gambar teknis rinci detail struktur
• gambar teknis rinci detail infrastruktur dasar di kawasan
kumuh perkotaan
• gambar teknis rinci detail utilitas infrastruktur dasar
6. Spesifikasi teknis
7. RAB DED (Bill of Quantity)
8. Jadwal rencana pelaksanaan pembangunan
9. Status Lahan lokasi pekerjaan
13. Peralatan dan : Penyedia jasa harus menyediakan fasilitas untuk menunjang
Material serta kelancaran pelaksanaan kegiatan (sewa alat, bahan habis pakai,
fasilitas dari sewa kendaraan dan biaya komunikasi) yang di perhitungkan
Penyedia Jasa kedalam biaya langsung personil (All In)
Konsultansi
14. Lingkup : Mengusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pekerjaan
Kewenangan Penyusunan DED Peningkatan Kualitas Kawasan Kumuh
Penyedia Jasa Perkotaan Kabupaten Kutai Barat melalui Wakil Manajemen,
untuk menetapkan/ merekomendasi Output yang dihasilkan
berdasarkan analisis dan pertimbangannya.
15. Jangka Waktu : Pelaksanaan pekerjaan selama 90 (sembilan puluh hari) hari / 3
Penyelesaian (Tiga) bulan kalender terhitung sejak dikeluarkannya SPMK (Surat
Kegiatan Perintah Mulai Kerja)
16. Personil : 1. Tenaga Ahli
Ahli Arsitektur :
1 orang (Team Leader), dengan kualifikasi;
SKA 101 Ahli Madya Arsitek. Strata 2 (S2) Arsitektur.
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian
dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
Berpengalaman profesional minimal 1 (satu) tahun; atau;
SKA 101 Ahli Madya Arsitek. Strata 1 (S1) Arsitektur.
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian
dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
Berpengalaman profesional minimal 6 (enam) tahun sesuai
bidang keahlian dilengkapi dengan referensi kerja.

Ahli Sipil: 1 orang, dengan kualifikasi SKA 201 Ahli Muda


Bangunan Gedung.
Strata 1 (S1) Teknik Sipil. Memiliki sertifikasi keahlian sesuai
dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah
disahkan oleh LPJK. Berpengalaman profesional minimal 7
(tujuh) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi dengan
referensi kerja. Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu
melakukan melakukan kajian aspek arsitektur terhadap
penyusunan Dokumen Desain Kawasan.
Ahli Lingkungan: 1 orang, dengan kualifikasi SKA 501 Ahli
Muda Teknik Lingkungan.
Strata 1 (S1) Teknik Lingkungan. Memiliki sertifikasi
keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK. Berpengalaman
profesional minimal 7 (tujuh) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja. Lingkup tugas tenaga ahli
ini yaitu mengidentifikasi kebutuhan prasarana lingkungan.

Ahli Arsitektur Lansekap: 1 orang, dengan kualifikasi SKA


103 Ahli Muda Arsitektur Lansekap.
Strata 1 (S1) Teknik Arsitek. Memiliki sertifikasi keahlian
sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh Asosiasi
yang telah disahkan oleh LPJK. Berpengalaman profesional
minimal 7 (tujuh) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi
dengan referensi kerja. Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu
mengidentifikasi kebutuhan Lansekap.
2. Tenaga pendukung:
* Tenaga Surveyor 2 orang dengan pendidikan SL SipillTeknik
Lingkungan/Teknik Arsitektur dengan pengalaman minimal
2 tahun dengan melampirkan SKT TS 004 (Juru UkurlTeknisi
Survei Pemetaan];
t Operator Komputer 1 orang dengan pendidikan D3
Komputer dengan pengalaman minimal 2 tahun;
dk Drafter Manual 1 orang dengan pendidikan D3 Sipil/Teknik
Ar-sitpli:trrr rlensan nensalaman minimal 2 tahrrn densan
melampirkan SKT TS 003 fJuru Gambar/Draftman-sipil] .

L7. JadwalTahapan Pelaksanaan pekerjaan 90 [sembilan puluh hariJ hari / 3 [tiga]


ntt
rclaKsallaall oulall Kaleuuel LetriltunB SeJaK utKcrual-Kallltya JrlvlI\ LJuraL
Kesiatan Perintah Mulai Kerial.
18. Laporan Laporan Pendahuluan sebanyak 5 [ima) buku.
Pendahuluan
19. Laporan Antara Laporan Interim lAntara'] sebanyak 5 0imal buku.
20. Konsep Laporan Konsep Laporan Akhir [Draft Final Report) sebanyak 5 (limaJ
Final buku.
2L. Laporan Akhir Laporan Akhir [Final ReportJ Sebanyak 5 [ima) buku, yang
diserahkan paling lambat pada akhir masa kontrak setelah SPMK
ditandatansani.
22 Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam I(AK ini dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam neseri.
23 Persyaratan
Keriasama
2+ Pedoman
Pengumpulan Data
Lanansan
25 Alih Pengetahuan Pemakaian Tenaga Ahli pada kegiatan ini harus dapat memberikan
manfaat dalam alih pengetahuan secara optimal melalui kemitraan
densan media oembahasan dan diskusi.

ei2AZ3

7998432

Anda mungkin juga menyukai