Anda di halaman 1dari 9

Kerangka Acuan Kerja

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PERENCANAAN PENATAAN KAWASAN


KELURAHAN RAJA SEBERANG DAN MENDAWAI SEBERANG

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Semakin meningkatnya kegiatan pembangunan dan jumlah


penduduk menyebabkan penggunaan lahan di kawasan tepi
air ikut dimanfaatkan antara lain untuk pusat pengembangan
kegiatan komersil, permukiman, transportasi dan pelabuhan.
Kawasan tepi air sendiri memiliki karakteristik yang unik
dan amat bervariasi tergantung dari keadaan geografis,
sejarah, budaya, kepentingan politik dan berbagai potensi
yang dimiliki oleh wilayah tersebut.
Keberhasilan utama dari upaya pengembangan kawasan tepi
air ditentukan oleh reaksinya terhadap kualitas karakteristik
dan penyediaan ruang publik di tepi air, karena kawasan tepi
air merupakan bagian elemen fisik kota yang sangat
potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan yang hidup
(liveable). Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas yang
dapat diwadahi di kawasan tersebut termasuk kebutuhan
penduduk untuk menikmati kehidupan layak dan sehat.
Pengembangan kawasan tepi air sendiri selama ini tidak
pernah lepas dari masalah sosial dan konflik kepentingan.
Beberapa persoalan yang berkaitan dengan penataan
kawasan tepi air adalah :
1. Persoalan fisik. Persoalan ini erat kaitannya dengan
pemanfaatan lahan yang tidak mengindahkan
kebersihan, kenyamanan dan keselamatan kawasan
tersebut sehingga seringkali muncul kawasan kumuh
yang menjadi citra identik kawasan tepi air.
2. Potensi konflik pengendalian pemanfaatan lahan.
Potensi ini muncul karena seringkali pendekatan
perencanaan penataan kawasan terbentur dengan
konflik pemilikan lahan liar (slug area).
Pengendalian terhadap pemanfaatan lahan di tepi air
tentunya memiliki prinsip menghindari pembangunan
yang memperhitungkan sisi efisiensi tanpa
memperhitungkan nilai kemanusiaan, lingkungan dan
dampak pembangunan.
Kelurahan Raja Seberang dan Mendawai Seberang di
Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat
memiliki karakteristik kawasan tepi air dan juga termasuk
dalam kawasan kumuh. Berdasarkan studi sebelumnya,
identifikasi Kelurahan Raja Seberang termasuk dalam
kategori Kumuh Sedang dan Kelurahan Mendawai Seberang
termasuk dalam Kumuh Berat (Identifikasi Kawasan
Kerangka Acuan Kerja

Permukiman Kumuh Kabupaten Kotawaringin Barat, 2014).


Berdasarkan studi tersebut, maka Kel. Raja Seberang dan
Mendawai Seberang layak untuk dilakukan penataan ulang.
Untuk itu pada tahun anggaran 2015, Pemerintah Kabupaten
Kotawaringin Barat akan merencanakan kegiatan
Perencanaan Penataan Kawasan Kelurahan Raja
Seberang dan Mendawai Seberang. Kegiatan ini
diharapkan menjadi perangkat pengendalian pembangunan
yang tidak hanya memanfaatkan potensi yang dimiliki
kawasan tersebut, namun juga mempertimbangkan dampak
pengembangan dan persoalan yang berpotensi timbul di
kemudian harinya.

2. Maksud dan Tujuan Maksud :


Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan Perencanaan
Penataan Kawasan Kelurahan Raja Seberang dan Mendawai
Seberangyang dapat dijadikan landasan kerja bagi pihak-
pihak terkait dalam merealisasikan pengembangan
perencanaan dan pengembangan infrastruktur Kabupaten
Kotawaringin Barat.

Tujuan :
Sedangkan tujuan dari kegiatan Perencanaan Penataan
Kawasan Kelurahan Raja Seberang dan Mendawai
Seberangadalah tersedianya perangkat lunak yang menjadi
acuan dalam optimalisasi kinerja perangkat daerah dalam
perencanaan dan pengembangan infrastruktur
3. Sasaran Untuk mencapai tujuan pekerjaan, beberapa sasaran yang
diharapkan tercapai dari pekerjaan ini adalah :
1. Tersusunnya Perencanaan Penataan Kawasan Kelurahan
Raja Seberang dan Mendawai Seberang
2. Tercapainya efisiensi dan efektifitas dalam proses
perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian melalui
perangkat Perencanaan Penataan Kawasan Kelurahan
Raja Seberang dan Mendawai Seberang tersebut
4. Lokasi Kegiatan Kabupaten Kotawaringin Barat
5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan:
(APBN/APBD) sebesar Rp.140.000.000,- (serratus empat
puluh juta rupiah)
6. Nama dan Proyek/ Nama Pengguna Anggaran : Ir. Agus Yuwono., MSi
Satuan Kerja Nama Kuasa Pengguna Anggaran : Alfahusain, SST., MT
Pejabat Pembuat
Komitmen Proyek/Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Kotawaringin Barat
Data Penunjang
7. Data Dasar - Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Kotawaringin Barat Tahun 2011 – 2031.
- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2011 -
2015.
Kerangka Acuan Kerja

- RDTRK terkait
8. Standar Teknis 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
2. Keputusan Presiden RI No. 32 tahun 1990 tentang
Pengelolaan Kawasan Lindung
3. Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis
Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah
Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai
4. Petunjuk Teknis Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kawasan Tepi Air (Ditjen Cipta Karya, 2000)
9. Studi-Studi Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten
Terdahulu Kotawaringin Barat, Tahun 2014

10. Referensi Hukum 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang


Perumahan dan Permukiman
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman
3. Permenpera Nomor 4 Tahun 2011 tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang
Perumahan dan Kawasan Permukiman
4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara
RepublikIndonesia tahun 1960 Nomor 104, Tambahan
Lembaran 2 Negara Nomor 2043);
5. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang
RumahSusun (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1985 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3318);
6. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Nomor3469 );
7. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3501);
8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Nomor3699);
9. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4247);
10. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang
SumberDaya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4377);
11. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4437);
12. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Kerangka Acuan Kerja

Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4444);


13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang
Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai
atas Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1996 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3643);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan
Tatacara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang
(Lembaran 3 Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3660);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Nomor3696);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang
Kasiba dan Lisiba BS (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 171, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3892);
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 20);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4385);
19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 33);
20. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M
Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia
Bersatu;
21. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32Tahun
1979 tentang Pokok-Pokok Kebijaksanaan Dalam
RangkaPemberian Hak Baru Atas Tanah Asal Konversi
Hak Barat;
22. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33Tahun
1984 tentang Pemberlakuan Sepenuhnya Undang-
UndangNomor 5 Tahun 1960 di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta;
23. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36Tahun
2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan
Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
24. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
36 Tahun 2005;
25. Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1965 tentang
Pelaksanaan Konversi Hak Penguasaan Atas Tanah
Negara;
26. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1979
tentang Pelaksanaan Pengelolaan Barang Pemda;
27. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor KEP-
39/MENLH/8/1996 tentang AMDAL;
28. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4
Kerangka Acuan Kerja

Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;


29. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3
Tahun 1997 tentang Pelaksanaan Peraturan
PemerintahNomor 24 Tahun 1997;
30. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 2
Tahun 1999 tentang Ijin Lokasi;
31. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3
Tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian
dan Pembatalan Hak atas Tanah Negara;
32. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 9 Tahun 1999 tentang Tatacara
Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan
Hak Pengelolaan;
33. Keputusan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 4 Tahun
1995 tentang Pedoman Pembangunan Perumahan dan
Permukiman dengan Lingkungan Hunian Berimbang;
34. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/KPTS/1986
tentang Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan
Sederhana Tidak Bersusun;
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987
tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas
Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada
Pemerintah Daerah;
36. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun
1990tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas
Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada
Pemerintah Daerah;
37. Instruksi Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor
5Tahun 1998 tentang Pemberian Ijin Lokasi Dalam
Rangka Penguasaan Tanah Skala Besar;
38. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
Nomor 327/KPTS/M/2002 Tahun 2002 tentang
Penetapan Enam Pedoman Bidang Penataan Ruang;
39. Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor : 3 tahun 2003 tentang Pelimpahan
KewenanganPemberian Keputusan Penegasan Tanah
sebagai obyek Konsolidasi Tanah
40. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tahun 2006
tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus.
41. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 31/PERMEN/M/2006 Tahun 2006
tentang Petunjuk Pelaksanaan Kawasan Siap Bangun dan
Lingkungan SiapBangun Yang Berdiri Sendiri.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan 1. InventarisasiData Eksisting, meliputi kegiatan


inventarisasi data primer dan sekunder
2. Analisa Data, meliputi kegiatan analisa peraturan dan
kebijakan yang disesuaikan dengan kebutuhan
pengembangan penataan kawasan yang berdasarkan
prinsip perancangan kawasan tepi air,
3. Output, meliputi Perencanaan Penataan Kawasan
Kelurahan Raja Seberang dan Mendawai Seberang,
Kerangka Acuan Kerja

Kec. Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat yang


didalamnya terdapat :
a) Rekomendasi prinsip perencanaan dan
perancangan kawasan tepi air Kelurahan Raja
Seberang dan Mendawai Seberang
b) Permodelan perancangan kawasan tepi air (3D
animasi)

12. Lingkup Lokasi Ruang lingkup lokasi berada di Kelurahan Raja Seberang dan
Mendawai Seberang, Kec. Arut Selatan, Kabupaten
Kotawaringin Barat

13. Keluaran Terwujudnya Dokumen Perencanaan Penataan Kawasan


Kelurahan Raja Seberang dan Mendawai Seberang, Kec. Arut
Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat

14. Peralatan, Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan fasilitas ruang rapat


Material, Personil dan surat pengantar survey data
dan Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen
15. Peralatan dan Penyedia Jasa Konsultansi wajib menyediakan segala
Material dari keperluan peralatan dan material yang dibutuhkan dalam
Penyedia Jasa pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain :
Konsultansi a) Kendaraan untuk mobilisasi personil dan peralatan
b) Peralatan Survey, antara lain : alat ukur sederhana, kamera
digital, dll.
c) Peralatan Kantor : Alat Tulis Kantor, Komputer dan Printer

16. Lingkup Lingkup kewenangan Penyedia Jasa akan diatur dalam


Kewenangan Kontrak Kerja
Penyedia Jasa

17. Jangka Waktu 3 (tiga) bulan kalendar atau 90 (sembilan puluh) hari kalendar
Penyelesaian
Kegiatan

18. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah


Orang x Bulan
Tenaga Ahli :
1. Team Leader Sekurang-kurangnya 1 org x 3 bln
Tenaga Ahli Sarjana (S1)Perencanaan
Perencanaan Wilayah dan
Wilayah dan Kotadibidang
Kota perencanaan
kawasanminimal 5
tahun.
2. Tenaga Ahli 1 org x 3 bln
Arsitektur Sekurang-kurangnya
Sarjana (S1)Arsitektur
berpengalaman dibidang
perencanaan kawasan3
Kerangka Acuan Kerja

tahun
3. Tenaga Ahli 1 org x 3 bln
Sipil Sekurang-kurangnya
Sarjana (S1)Sipil
berpengalaman di
bidang perumahan dan
permukiman minimal 3
tahun
Tenaga Pendukung:

1. Asisten Sekurang-kurangnya 1 org x 3 bln


Tenaga Ahli Sarjana (S1)
Perencanaan Perencanaan Wilayah
Wilayah dan dan Kota berpengalaman
Kota di perumahan dan
permukiman minimal 3
tahun

2. Operator Sekurang-kurangnya D3 2 org x 3 bln


Komputer bangunan,
berpengalaman 2 th

3. Administrasi Sekurang-kurangnya 1 org x 3 bln


SMEA, berpengalaman
1 th

19. Jadwal Tahapan Secara umum tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai
Pelaksanaan berikut :
Kegiatan Minggu ke
Tahapan Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan
Inventarisasi Data
Input Data
Penyelesaian Pekerjaan

Laporan
20. Laporan Laporan Pendahuluan merupakan penjabaran dari usulan
Pendahuluan teknis yang telah disusun yang mencakup; latar belakang
pekerjaan, maksud dan tujuan, lingkup pekerjaan, metode dan
pendekatan pekerjaan, jadwal pelaksanaan kegiatan maupun
instrument – instrument inventarisasi data yang akan
digunakan dilapangan. Sebelum penyerahan buku Laporan
Pendahuluan dilakukan diskusi terhadap muatan Laporan
Pendahuluan. Laporan diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sejak SPK ditetapkan, sebanyak 5 (lima) buku
dalam format A4, diserahkan setelah direvisi. Sampul soft
cover warna cerah, layout menarik dan informatif.
21. Laporan Antara Laporan Antaramerupakan laporan yang berisi mengenai hasil
inventarisasi data dan kajian analisis yang digunakan di dalam
Kerangka Acuan Kerja

Perencanaan Penataan Kawasan Kelurahan Raja Seberang dan


Mendawai Seberang, Kec. Arut Selatan, Kabupaten
Kotawaringin Barat Laporan Antara ini diserahkan selambat-
lambatnya : 60.(enam puluh) hari sejak SPK ditetapkan,
sebanyak 5 (lima) buku laporan dalam format A4. Sampul soft
cover warna cerah, layout menarik dan informatif.
22. Laporan Akhir Laporan Akhir : merupakan hasil Perencanaan Penataan
Kawasan Kelurahan Raja Seberang dan Mendawai Seberang,
Kec. Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat sesuai
dengan hasil kajian dan analisis. Sebelum penyerahan buku
laporan Akhir dilakukan seminar terhadap hasil aplikasi yang
digunakan. Laporan Akhir ini diserahkan selambat-lambatnya :
90 (Sembilan Puluh) hari kerja sejak SPK, sebanyak 5 (lima)
buku laporan dalam format A4.. Sampul soft cover warna
cerah, layout menarik dan informatif.

23. Data Digital/Soft Data Digital/Soft Copy berisi seluruh data, analisis, gambar,
Copy dan peta hasil pekerjaan (semua laporan), diserahkan bersama
Laporan Akhir sebanyak 3 setcompact disk (CD).

Hal-Hal Lain

24. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia,
kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

25. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain


Kerjasama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi:

26. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan yang


Pengumpulan berlaku
Data Lapangan

27. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban


untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja

Pangkalan Bun, Februari 2015

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

ALFAHUSAIN,SST.,MT
NIP. 19690727 199603 1 004
Kerangka Acuan Kerja

Anda mungkin juga menyukai