Anda di halaman 1dari 35

Pemerintah Kabupaten Mimika

BAPPEDA

Î
KAWASAN KOTA BARU TIMIKA

KONSULTAN :
PT. ARINA ADICIPTA KONSULTAN Î
Î
KAWASAN KOTA BARU TIMIKA

1. PENDAHULUAN

Î
POLA PENATAAN
RTBL

RTBL
PEMBANGUNAN BARU

merupakan panduan rancang bangun PEMBANGUNAN SISIPAN/PARSIAL

suatu kawasan untuk mengendalikan PEREMAJAAN KOTA (URBAN RENEWAL)


pemanfaatan ruang dan menciptakan
PEMBANGUNAN KEMBALI WILAYAH PERKOTAAN
lingkungan yang tertata, berkelanjutan, (URBAN REDEVELOPMENT)
berkualitas serta menambah vitalitas
PEMBANGUNAN UNTUK MENGHIDUPKAN KEMBALI
ekonomi dan kehidupan masyarakat WILAYAH PERKOTAAN (URBAN REVITALIZATION)

PELESTARIAN KAWASAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Persyaratan Tata Bangunan seperti
Nomor: 06/PRT/M/2007 tentang tersirat dalam Undang–Undang No. 28
Pedoman Umum RTBL mengamanatkan
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
bahwa kawasan dapat dipahami tidak
TERMINAL BUS KP MELAYU (pasal 9), bahwa :
hanya dari fungsinya namun juga dari
ragam, karakter, dll. Ragam : Suatu kawasan/kota yang baik
merupakan satu kesatuan sistem
KAWASAN BARU BERKEMBANG CEPAT organisasi yang mampu mengakomodasi
KAWASAN TERBANGUN
RENCANA kegaitan sosial, ekonomi, budaya,
KAWASAN DILESTARIKAN
TATA memiliki citra fisik / non fisik yang kuat,
BANGUNAN keindahan visual , terencana dan
KAWASAN RAWAN BENCANA terancang secara terpadu.
DAN
LINGKUNGAN
Mengendalikan
pemanfaatan ruang &
lingkungan yang tertata, POTENSI
berkelanjutan, &
berkualitas, menambah MASALAH
vitalitas ekonomi dan
kehidupan masyarakat.
SASARAN
• Tersedianyan program bangunan dan
lingkungan fisik dan non fisik kawasan
TUJUAN • Tersedianya rencana umum perancangan tata
bangunan dan lingkungan yang terkait dengan konsep-
Merumuskan rencana pengembangan dan penataan konsep, komponen perancangan serta blok-blok
bangunan dan lingkungan Kawasan Kota Baru Timika pengembangan Kawasan Kota Baru Mimika.
sebagai dokumen pengendali pembangunan dalam • Tersedianyan panduan rancangan yang terkait
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan dengan ketentuan dasar perancangan bangunan, kelompok
bangunan, kavling, blok pada Kawasan Kota Baru Mimika.
untuk wilayah Kota Timika supaya memenuhi kriteria
• Tersedianya rencana investasi yang terkait dengan
perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang indikasi pmbiayaan dan sumbernya.
berkelanjutan meliputi: • Tersedianya ketentuan pengendalian rencana
tata bangunan dan lingkungan Kawasan Kota Baru Mimika
a. Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang menyangkut aspek pengendalian administrasi,
b. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pengendalian fisik, serta mekanisme dan sanksi yang akan
perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik diterapkan.

c. Perwujudan pelindungan lingkungan, serta • Tersedianya program pengendalian


d. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan. pelaksanaan dilapangan yang berhubungan dengan
peran serta lembaga dan masyarakat sekitarnya.
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3. Undang-undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4. Undang-undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup;
5. Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 tahun 2002
tentang BG;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
8. Peraturan Menteri PU No. 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
9. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksessibilitas pada Bangunan
Umum & Lingkungan.
10. Peraturan Menteri PU Nomor 16/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
11. Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di
Kawasan Perkotaan;
12. Peraturan Menteri PU No. 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan;
13. Peraturan Menteri PU Nomor 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
14. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 03/SE/M/2009 tentang Modul Sosialisasi Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan;
15. Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor: 01/SE/DC/2009 perihal Modul Sosialisasi Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan;
16. SNI 03-1733-2004 Tentang Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Mimika Nomor ...... Tahun .......tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab. Mimika
Tahun 2013-2033;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Mimika Nomor ...... Tahun .......tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Timika
Tahun 2013-2033.
RUANG LINGKUP
 Lingkup Kegiatan Penyusunan RTBL :
 PENDATAAN
 ANALISIS KAWASAN
 MENYUSUNAN KONSEP BANGUNAN DAN LINGKUNGAN WILAYAH PERENCANAAN
 PENYUSUNAN RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
 PENYUSUNAN RENCANA INVESTASI
 PENYUSUNAN KETENTUAN PENGENDALIAN
 PENYUSUNAN PEDOMAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN RENCANA

 Batasan Pembangunan Fisik Kawasan Perencanaan :


a. pembangunan/peningkatan jalan lingkungan, dengan lebar jalan maksimal 3 meter;
b. pembangunan/peningkatan saluran lingkungan, dengan dimensi penampang saluran drainase
± 40 x 60 cm disesuaikan dengan intensitas curah hujan;
c. pembangunan/peningkatan ruang terbuka publik (plaza) beserta sarana/prasarana pendukungnya
(gazebo, lampu taman/pedestrian, tugu/monumen, dll);
d. pembangunan/peningkatan jalan pedestrian;
e. pembangunan kios pedagang semi permanen;
f. pembangunan/peningkatan gerbang kawasan;
g. rehabilitasi (konservasi) bangunan adat/tradisional milik umum (Pemerintah Daerah) dan/atau
masuk ke dalam Daftar Bangunan Cagar Budaya, sesuai dengan persyaratan pelestarian bangunan;
dan
h. Taman Kota atau Taman Bermain beserta kelengkapan sarana dan prasarananya.
Î
KAWASAN KOTA BARU TIMIKA

2. PENDEKATAN & METODOLOGI

Î
RTBL & KONSTEKS DOKUMEN PERENCANAAN

RTRW RTRW
RTRW Kabupaten RDTR
Provinsi
Nasional Mimika Kawasan
Papua
20 th 20 th 20 th 20 th

• Perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di


wilayah nasional/propinsi/kabupaten
• Keterpaduan, keterkaitan, keseimbangan perkembangan
RTBL
antar wilayah nasional/propinsi/kabupaten serta keserasian Kota Baru Timika
antar sektor
• Pengarahan lokasi investasi pemerintah, swasta, masyarakat
• Dasar pengawasan • Dasar rencana rinci • Pedoman pemanfaatan dan
izin lokasi tata ruang pengelolaan zona dan blok
pembangunan kabupaten/kota, peruntukan: lindung dan budidaya
pemanfaatan ruang • Struktur tata ruang wilayah: sistem
untuk pembangunan pusat-pusat pelayanan dalam wilayah
• Dasar penerbitan izin • Sistem prasarana dan sarana wilayah
lokasi pembangunan • Pedoman tataguna tanah, tataguna air,
tataguna udara, dan sumberdaya
alam lainnya
• Dasar persyaratan teknik
pengembangan wilayah
MEKANISME DAN KEDUDUKAN PENYUSUNAN RTBL

Kedudukan RTBL dalam Pengendalian Bangunan Gedung


dan Lingkungan
KAWASAN PERENCANAAN RTBL

1. Luasan
- Kota metropolitan dengan luasan minimal 5 Ha.
- Kota besar/sedang dengan luasan 15-60 Ha.
- Kota kecil/desa dengan luasan 30-60 Ha.
2. Batasan Kawasan Perencanaan RTBL
- Administratif, seperti wilayah RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan bagian wilayah
kota/desa.
- Nonadministratif, yang itentukan secara kultural tradisional (traditional cultural-
spatial units), seperti desa adat, gampong, dan nagari.
- Kawasan yang memiliki kesatuan karakter tematis, seperti kawasan kota lama,
lingkungan sentra perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, dan kawasan
permukiman tradisional.
- Kawasan yang memiliki sifat campuran, seperti kawasan campuran antara fungsi
hunian, fungsi usaha, fungsi sosial-budaya dan/atau keagamaan serta fungsi khusus,
kawasan sentra niaga (central business district), industri, dan kawasan bersejarah.
- Jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat, kawasan
terbangun yang memerlukan penataan, kawasan dilestarikan, kawasan
rawan bencana, dan kawasan gabungan atau campuran.
STRUKTUR DAN SISTEMATIKA DOKUMEN RTBL
1. Identifikasi Isu Strategis 3. Analisis Kawasan
Pemahaman latar belakang, maksud, tujuan dan - Perumusan Potensi Dan Masalah
sasaran studi - Analisis SWOT
Pemahaman konstelasi lokasi studi dalam skala - Perhitungan Kebutuhan
makro dan mikro
Melakukan kajian teori untuk mendapatkan 4. Perumusan Skenario dan Konsep
hipotesa mengenai isu-isu strategis dan cara Umum
penanganannya.
- Konsep Kawasan, yaitu skenario dan
konsep untuk penataan pada tingkat
2. Identifikasi Profil Kawasan kawasan yang merupakan gabungan dari
beberapa blok.
Membuat peta dasar kawasan yang akan dijadikan
- Konsep Kapling, yaitu skenario dan
peta dasar dalam pembuatan tematik kawasan
konsep untuk penataan kapling.
Membuat figure ground kawasan yang akan berguna
- Konsep Bangunan, yaitu skenario dan
di dalam proses analisis.
konsep untuk penataan bangunan.
Penyiapan Peta Dasar Perencanaan
Peta Tematik Kawasan
4. Perumusan Rencana
Perekaman Kondisi Kawasan Dengan Kamera Digital
Dan Video - Panduan Tekstual
Wawancara Di Lapangan - Simulasi (Konsep) Rancangan
Mencari Sumber Data Sekunder - Animasi Kawasan dan Bangunan
1. Persiapan 3. Skenario Visi dan Misi Kawasan

- Persiapan Mobilisasi Skenario Fisik


- Pembuatan Peta Citra Skenario Non Fisik
- Pembuatan Daftar Kebutuhan Data Skenario Kelembagaan dan Peran Serta
- Survey Lapangan dan Literatur masyarakat

2. Analisis dan Pemecahan Masalah 4. Perumusan Konsep Umum


Mengkaji Kebijakan Konsep Perancangan
Mengkaji Perkembangan Aktual dan Faktual Konsep Perancangan Struktur Bangunan
Kawasan dan Lingkungan
Proses Analisis
Perkembangan Sosial Kependudukan 5. Perumusan Rencana
Prospek Pertumbuhan Ekonomi
Program Bangunan dan Lingkungan
Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
Rancangan Umum dan Panduan Rancangan
Aspek Legal Konsolidasi Lahan
Pengendalian Program dan Rencana
Daya Dukung Prasarana dan Fasilitas Lingk
Ketentuan dan Pedoman Pengendalian -
Kajian Aspek Historis
Rencana
Analisis Berbasis Masyarakat
Program Investasi
Perencanaan Partisipatif
KERANGKA PROSES KERJA PENYUSUNAN RTBL
Kompilasi Data Fisik dan Non Fisik

Analisis Rona Wilayah

Analisis Potensi dan Masalah

Merusmuskan Arah, Tujuan, dan Sasaran, Serta Konsep


Pengembangan Kawasan dan Sub Kawasan

Analisis Perencanaan Tata Bangunan dan Lingkungan

Program Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan

Konsep Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

UDGL (Urban Design Guidelines)

Pedoman Penataan Bangunan Khusus (PBK)


Keterangan:
Aliran Proses

Aliran Hasil Manajemen Pelaksanaan dan Pengelolaan Kawasan


dan Sub Kawasan
Î
KAWASAN KOTA BARU TIMIKA

3. GAMBARAN UMUM WILAYAH

Î
1. ARAHAN STRUKTUR RUANG WILAYAH

KAWASAN HIRARKI
NO DISTRIK FUNGSI KOTA
PERKOTAAN KOTA
1 Timika Mimika Baru Pusat pemerintahan skala kabupaten PKN
Kuala Kencana Pusat perdagangan dan jasa skala kabupaten
Pusat fasilitas umum skala kabupaten
Pusat pendidikan dan kesehatan skala kabupaten
Pusat pergudangan skala kabupaten

2 Potowaiburu Mimika Barat Jauh Kawasan permukiman, Kawasan industri, dan PKL
Ayuka Mimika Timur Jauh Kawasan perdagangan jasa.
3 Kapiraya Mimika Barat Tengah PPK
Kokonao Mimika Barat
Atuka Mimika Timur Tengah
Tembagapura Tembagapura
Jila Jila
Kiliarma Agimuga
Sempan Timur Jita
4 Seluruh Semua Distrik PPL
Kampung
Sumber: RTRW Kabupaten Mimika, Tahun 2011
2. ARAHAN POLA RUANG WILAYAH

1. Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung, terdiri atas : 2. Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya, terdiri atas:
Kawasan hutan lindung. Kawasan peruntukan hutan produksi.
Kawasan yang memberikan perlindungan Kawasan peruntukan pertanian
terhadap kawasan bawahannya Kawasan peruntukan perikanan
Kawasan perlindungan setempat Kawasan peruntukan pertambangan
Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan Kawasan peruntukan industri
cagar budaya Kawasan peruntukan pariwisata
Kawasan rawan bencana alam Kawasan peruntukan permukiman
Kawasan lindung geologi Kawasan peruntukan pertahanan dan
Kawasan lindung lainnya keamanan
• Kota Timika merupakan ibukota
Kabupaten Mimika. Luasnya
mencakup 12.808,38 Ha yang
terdiri 1 (satu) kelurahan dan 7
(tujuh) kampung, yaitu
Kelurahan Kuala Kencana,
Kampung Karang Senang,
Kampung Utikini Baru, Kampung
Bhintuka, Kampung Mulia
Kencana, Kampung Timika Jaya,
Kampung Wangirja dan
Kampung Limau Asri.
Kemiringan Lereng Kota Baru
Mimika berkisar berkisar antara
0 - 3%, 3 – 7% dan 7 – 13%
dengan ketinggian yang
beragam yaitu antara 0-800
mdpl.
• Penggunaan lahan lebih bercirikan Tabel Penggunaan Lahan Kawasan Kota Baru Mimika, Tahun 2015
"perkotaan" dimana sebagian besar
lahan digunakan untuk pemanfaatan PERSENTASE
NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS (HA)
kawasan pemukiman. Penggunaan (%)
lahan untuk daerah pemukiman di 1 Hutan 10.087,85 78,76
Kawasan Kota Baru Mimika sebesar 2 Kebun Campuran 1.949,1 15,22
adalah 12.808,38 Ha, dengan luasan 3 Kesehatan 7,16 0,05
tutupan lahan terbesar adalah hutan 4 Militer 52,49 0,40
dengan luas 10,087,85 Ha atau 78,76%
5 Pendidikan 6,86 0,05
dari total luas Kawasan pusat kota
6 Peribadatan 1,05 0,008
baru Mimika, kemudian disusul
tutupan lahan Kebun Campuran seluas 7 Perkantoran 26,8 1,20

1.949,1 Ha atau 15,22% dari luas 8 Perkuburan 1,04 0,008


keseluruhan Kawasan pusat kota baru 9 Permukiman 451,54 3,52
Mimika. Sementara itu tutupan lahan 10 Sawah Irigasi 148,67 1,16
terkecil adalah perkuburan dengan 11 Sungai 62,84 0,49
luas hanya 1,04 Ha atau 0,008%. 12 Tanah Kosong 10,95 0,08
13 Waduk 2,03 0,01
JUMLAH TOTAL 12.808,38 100,00
Sumber: Hasil Digitasi Citra Satelit & Peta RDTR Kota Baru Mimika, Tahun 2015
• Berdasarkan data yang yang
tersedia menunjukkan bahwa Tabel Jumlah dan Perkembangan Penduduk
jumlah penduduk pada tahun Kawasan Pusat Kota Baru Mimika, Tahun 2009 – 2013
terakhir (tahun 2013) pada TAHUN
Kawasan Pusat Kota Baru KELURAHAN/
NO
Mimika yang meliputi 1 (satu) KAMPUNG 2009 2010 2011 2012 2013
kelurahan dan 7 (tujuh) 1 Kuala Kencana 4.637 4.549 4.641 4.835 4.741
kampung, yaitu Kelurahan 2 Karang Senang 5.552 5.465 5.557 5.751 5.657
Kuala Kencana, Kampung 3 Utikini Baru 2.493 2.405 2.497 2.691 2.597
Karang Senang, Kampung 4 Bhintuka 2.715 2.624 2.714 2.906 2.814
Utikini Baru, Kampung 5 Mulia Kencana 1.262 1.174 1.266 1.460 1.366
Bhintuka, Kampung Mulia 6 Timika Jaya 11.373 11.317 11.783 12.559 12.191
7 Wangirja 926 870 1.336 2.112 1.744
Kencana, Kampung Timika
8 Limau Asri 1.895 1.839 2.305 3.081 2.713
Jaya, Kampung Wangirja dan
Kampung Limau Asri. JUMLAH TOTAL 30.853 30.243 32.099 33.935 34.524
Sumber: Kabupaten Mimika Dalam Angka, Tahun 2009 ,2011, 2012, 2013 dan 2014
 TUJUAN PENATAAN RUANG KAWASAN PUSAT KOTA BARU MIMIKA :

“Mewujudkan Kota Dalam Hutan Yang Produktif, Berkelanjutan Berbasis Potensi


Sumber daya Strategis”

 KONSEP PENGEMBANGAN POLA  KONSEP PENGEMBANGAN POLA


RUANG: RUANG:
1. Pengembangan Pola Ruang Zona Lindung 2. Pengembangan Pola Ruang Zona Budidaya
- Pelestarian kawasan zona resapan air, zona - Pengembangan Zona Perumahan;
perlindungan setempat (sempadan sungai) - Pengembangan Zona Perdagangan dan
dan zona rawan bencana; Jasa;
- Mewujudkan zona lindung Ruang Terbuka - Pengembangan Zona Perkantoran
Hijau (RTH) luas paling sedikit 30% dari luas (Pemerintahan dan Swasta); dan
Kawasan. - Pengembangan Zona Pelayanan umum.
 KONSEP PENGEMBANGAN SISTEM PRASARANA :

1. Pengembangan Sistem Jaringan Pergerakan


2. Pengembangan Sistem Jaringan Energi/Kelistrikan
3. Pengembangan Sistem Jaringan Telekomunikasi
4. Pengembangan Sistem Jaringan Air Minum
5. Pengembangan Sistem Jaringan Drainase
6. Pengembangan Sistem Jaringan Air Limbah
7. Pengembangan Sistem Persampahan
Alternatif I

Alternatif IV
KORIDOR JALAN
Alternatif II

Alternatif III
 LOKASI AKTERNATIF I :
Luas 62 Ha
 LOKASI AKTERNATIF II :
Luas 60 Ha
 LOKASI AKTERNATIF III :
Luas 68 Ha
 LOKASI AKTERNATIF IV :
Koridor Jalan 18 Km
Î
KAWASAN KOTA BARU TIMIKA

4. ISU STRATEGIS KAWASAN

Î
a. Isu Perkembangan Kawasan
Keberadaan fungsi-fungsi komersial (perdagangan dan jasa) dan pusat aktivitas baru memberikan dampak kepada daya
tampung kawasan terkait dengan meningkatnya kebutuhan jalan dan area parkir. Hal ini mengakibatkan kepadatan jalan
dan pertumbuhan ruang parkir pada badan jalan yang menyempitkan jalur kendaraan dan mengganggu kenyamanan
pengguna jalan yang melintas.

b. Isu Penetapan Fungsi Utama Kawasan


Fungsi utama kawasan didominasi oleh perdagangan jasa, permukiman, dan perkantoran. Hal ini sesuai dengan arahan
pemerintah daerah yang menetapkan kawasan Kota Timika sebagai kawasan strategis perdagangan dan jasa. Oleh karena
itu, keberadaan fungsi yang bertentangan dengan fungsi utama tidak diperkenankan pada kawasan. Namun perlu dilihat
arah perkembangan fungsi kedepan.

c. Isu Penataan Fungsi Mikro Kawasan


Fungsi mikro pada kawasan di sekitar jalur utama didominasi oleh bangunan perdagangan, ruko dan jasa lainnya, serta
perkantoran pemerintahan/swasta. Sedangkan fasilitas jasa terdiri dari bangunan jasa penunjang aktivitas harian
masyarakat seperti bengkel, salon dan lainnya.

d. Isu Ruang Publik Kota


Ruang publik kota pada kawasan perkotaan perlu dimaksimalkan. Ruang terbuka yang ada ini belum ditata secara
maksimal. Hanya sebagian dari ruang tersebut dijadikan Ruang Terbuka Hijau namun sisa kawasan lainnya masih berupa
semak rerumputan. Khusus untuk koridor utama jalan poros, ruang terbuka publik sangat kurang, sepanjang kawasan
hanya terdiri dari bangunan ruko dan kios-kios yang kurang tertata.

e. Isu Visual Kawasan


Fungsi kawasan yang beragam memberikan dampak visual yang menunjukkan image sebagai kawasan perdagangan dan
jasa yang cenderung belum tertata. Pemasangan papan penanda dan reklame yang tidak teratur menurunkan kualitas
visual kawasan.
: Isu Perkembangan Kawasan

: Isu Penetapan Fungsi Utama Kawasan

: Isu Penetapan Fungsi Mikro Kawasan

: Isu Ruang Publik Kota

: Isu Visual Kawasan


TIME CHEDULE
PENYUSUNAN RTBL KOTA BARU TIMIKA
Î

Î
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai