Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PENYUSUNAN
DED (DETAIL ENGINEERING DESIGN )
KAWASAN RUANG PUBLIK PANTAI WOSI
KABUPATEN MANOKWARI

PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG PENATAAN RUANG
TAHUN ANGGARAN 2020
1. LATAR BELAKANG
Salah satu konsekuensi perkembangan suatu wilayah adalah semakin meningkatnya kebutuhan
akan ruang terbangun untuk menampung berbagai jenis kegiatan. Semakin banyak kebutuhan
ruang terbangun dapat berpotensi menimbulkan konflik alih fungsi lahan, kerusakan
lingkungan, menurunkan daya dukung lingkungan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk
menjaga, menyeimbangkan dan meningkatkan kualitas lingkungan melalui penyediaan Ruang
Terbuka Publik yang memadai.

Bahwa kuantitas dan kualitas ruang terbuka publik saat ini mengalami penurunan yang sangat
signifikan dan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan hidup perkotaan yang berdampak
keberbagai sendi kehidupan perkotaan antara lain sering terjadinya banjir, peningkatan
pencemaran udara, terbatasnya ruang yang tersedia untuk interaksi social.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang No 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, bahwa
setiap kabupaten/kota harus menyusun rencana penyediaan dan pemanfaatan RTH, yangterdiri
dari RTH Publik dan RTH Privat. Proporsi RTH pada wilayah perkotaan paling sedikit 30 %dari
luas wilayah perkotaan, dimana 20% merupakan RTH publik dan 10% RTH privat. RTHtersebut
dimaksudkan sebagai salah satu instrumen untuk menjaga lingkungan perkotaan yang
berkelanjutan secara ekologis dengan peningkatan nilai lahan. RTH sekaligus merupakan
ruangpublik yang memiliki manfaat rekreatif dan rasa nyaman karena faktor estetikanya

Ruang terbuka publik adalah ruang tidak terbangun kota yang berfungsi untuk meningkatkan
kualitas estetika, lingkungan, dan kesejahteraan warganya, sehingga mengakibatkan
berkurangnya luasan ruang terbuka publik dan kenyamanan pejalan kaki akibat pemanfaatan
ruang trotoar sebagai ruang aktivitas PKL, serta adanya disintegrasi spasial antara sektor
formal dan informal. Dari sini lah timbul pemikiran bahwa diperlukan kajian mengenai
kecenderungan pemanfaatan ruang terbuka public.

Kawasan ruang terbuka publik kawasan sebagai dasar dalam arahan pengembangan ruang-
ruang terbuka publik kawasan. Berdasarkan tujuan tersebut, maka sasaran yang harus dilakukan
adalah mengidentifikasi dan melakukan analisis tinjauan makro kawasan, mengidentifikasi dan
melakukan analisis terhadap kondisi eksisting ruang terbuka publik kawasan, serta mengkaji dan
melakukan analisis terhadap kecenderungan pemanfaatan ruang terbuka publik untuk
mengetahui pola pemanfaatannya. Adapun pendekatan studi yang digunakan adalah
pendekatan induktif dengan metode kualitatif deskriptif dan kualitatif rasionalistik yang
menekankan ketajaman serta kepekaan berpikir peneliti. Berdasarkan analisis pola
pemanfaatan ruang dan aktivitas pada ruang terbuka publik kawasan, dapat diketahui bahwa
pemanfaatan kawasan ruang terbuka publik oleh aktivitas politik, peribadatan massal, olah
raga, serta rekreasi dan hiburan berlangsung mengelompok berdasarkan aktivitasnya.

Untuk memperbaiki mutu kehidupan masyarakat terutama di daerah yang mayoritas menjadi
kawasan pesisir, perlu adanya perbaikan mutu kehidupan yang dirasakan semakin
memburuknya lingkungan kehidupan dengan memberikan kenyamanan terhadap kawasan
permukiman yang tersebar di Kabupaten Manokwari dengan memberikan ruang-ruang publik
agar terjalin komunikasi yang baik antar masyarakatnya itu sendiri.

Visi misi Kabupaten Manokwari yaitu “Terwujudnya Masyarakat Manokwari Yang Berbudaya,
Maju, Mandiri, Aman, Damai dan Sejahtera”. Dengan dasar tersebut maka perlu mewujudkan
Kabupaten Manokwari sebagai destinasi pariwisata yang berdaya saing dan berwawasan
lingkungan, menuju terciptanya masyarakat berbudaya, maju, mandiri, aman, damai dan
sejahtera. Masterplan ini dilengkapi pula dengan uraian program-program pengembangan dan
indikasi kegiatan yang disusun untuk jjangka menengah 10 tahun, yang melibatkan pihak
penanggung jawab dan pihak pendukung pelaksana program tersebut.

Oleh kerena itu, untuk lebih meningkatkan objek wisata dan atraksi yang ada disekitar Pantai
Wosi, maka telah disusunya Masterplan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Wosi, dan pada
Tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Manokwari melakukan tindak lanjut atas tersusunnya
dokumen Masterplan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Wosi sebelumnya dalam bentuk
kegiatan Penyusunan DED Kawasan Ruang Publik Pantai Wosi, agar pelaksanaan pembangunan
kawasan Pantai Wosi bisa segera dilaksanakan dan sesuai dengan kaidah pembangunan yang
berwawasan lingkungan.

2. MAKSUD dan TUJUAN


Maksud dari kegiatan ini adalah membuat suatu perencanaan teknis Pembangunan Kawasan
Ruang Publik Pantai Wosi.

Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah


a. Tersusunnya konsep perencanaan teknis pengembangan Kawasan Ruang Terbuka Publik
Pantai Wosi
b. Tersusunnya Dokumen DED (Detail Engineering Design) sebagai salah satu syarat lelang
untuk mendapatkan suatu perencanaan yang tepat mutu, tepat waktu, tertib administrasi,
dan keuangan.
c. Peningkatan pembangunan ruang terbuka publik untuk dijadikan sebagai pedoman, arahan,
dan acuan pelaksanaan penataan Kawasan Pantai Wosi
d. Penyusunan gambaran utuh dalm bentuk konsep perencanaan dan perancangan yang
mempunyai nilai kajian teknis dan analogi teknis perencanaan dan perancangan sesuai
dengan kaidah tata bangunan dan lingkungan
e. Menata kawasan Pantai Wosi menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kabupaten
Manokwari dengan mempersiapkan sarana dan prasarana wisata yang dapat menarik
wisatawan berkunjung

3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah
a. Tersusunnya DED Kawasan Ruang Publik Pantai Wosi
b. Tersusunnya spesifikasi teknis jenis bahan dan material yang akan digunakan dalam
pembangunan pada setiap sarana prasarana wisata yang ada
c. Terwujudnya perencanaan dan perancangan yang komperhensif baik dari segi arsitektual
dan struktural
d. Tersusunnya gambaran utuh secara teknis mengeni pembangunan Kawasan Ruang Publik
Pantai Wosi

4. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan Penyusunan DED Kawasan Ruang Publik Pantai Wosi terletak di Kelurahan Wosi Distrik
Manokwari Barat Kabupaten Manokwari

5. PENDANAAN KEGIATAN
a. Sumber Pendanaan : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Manokwari Tahun Anggaran 2020
b. Besaran Pendanaan : Sesuai PAGU dalam HPS pekerjaan sebesar Rp. ..........................,-
6. ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KEGIATAN
Organisasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Manokwari Bidang Penataan Ruang.

7. DATA DASAR
1. Hasil pengamatan dan pemeriksaan pada lokasi pekerjaan secara komprehensif untuk
mendapatkan data primer dalam penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Kawasan
Ruang Publik Pantai Wosi
2. Distrik Manokwari Dalam Angka
3. Kabupaten Manokwari Dalam Angka
4. RTRW Kabupaten Manokwari
5. Batas lokasi yang sah serta mengikuti persyaratan yang berlaku pada bangunan sipil
maupun arsitektur, antara lain :
 Persyaratan peruntukan dan intensitas;
 Persyaratan arsitektur dan lingkungan;
 Persayaratan struktur bangunan;
 Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran;
 Persyaratan pencahayaan darurat, tanda arah keluar dan sistem;
 peringatan bahaya;
 Persyaratan instalasi listrik, penangkal petir dan komunikasi;
 Persyaratan sanitasi dalam bangunan;
 Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara;
 Persyaratan pencahayaan;
 Persyaratan kebisingan dan getaran;
 Persyaratan keamdalan bangunan gedung;
 Persyaratan kemudahan/aksebilitas;
 Persyaratan kenyamanan/keamanan dalam bangunan gedung;

8. STANDART TEKNIS
1. Peraturan Menteri PU No 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
2. Peraturan beton bertulang Indonesia ( PBI 1991 ), SKNI T-15.1919.03;
3. Tata cara pengedukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995;
4. Peraturan muatan Indonesia NI.8 dan Indonesia loading code 1987 (SKB-1.2.53.1987 );
5. Standar Nasional Indonesia No. 2837 Tahun 2008 tentang Tata Cara, Perhitungan Harga
Satuan Pekerjaan Plesteran untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;
6. Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995;
7. Peraturan konstruksi kayu di Indonesia (PKKI) NI.5;
8. Mutu Kayu bangunan SNI 03-3527-1984;
9. Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987;
10. Peraturan Porland Cement Indonesia 1972/NI-8;
11. Peraturan bata merah sebagai bahan bangunan NI 10;
12. Peraturan plumbing Indonesia;
13. Standar Nasional Indonesia Nomor 6897 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga
Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;
14. Standar Nasional Indonesia Nomor 2835 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga
Satuan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;
15. Standar Nasional Indonesia Nomor 2836 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga
Satuan Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;
16. Standar Nasional Indonesia Nomor 2839 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga
Satuan Pekerjaan Langit-langit untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;
17. Standar Nasional Indonesia Nomor 7393 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga
Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan
Perumahan;
18. Standar Nasional Indonesia Nomor 7394 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga
Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;
19. Standar Nasional Indonesia Nomor 7395 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga
Satuan Pekerjaan Penutup Lantai untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;
20. Permen PU No. 24/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Ijin Mendirikan Bangunan
Gedung;
21. Permendagri No. 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Perkotaan;
22. Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan
Bangunan/Gedung ;
23. Teknis Ijin Mendirikan Bangunan Gedung;
24. Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Eksebilitas pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
25. Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung SNI03-2407-1991;
26. Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-1991 Peraturan
dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan dengan
permasalahan bangunan;
27. Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan pekerjaan bangunan
yang direncanakan ;

9. STUDI-STUDI TERDAHULU
1. Dokumen Masterplan Penataan Ruang Terbuka Publik Pantai Wosi
2. Pengalaman kerja suatu perusahaan dalam bidang yang sama akan berpengaruh terhadap
kinerja suatu perusahaan dalam mengembangkan suatu karya perencanaan, sehingga
menghasilkan karya perencanaan yang optimal dan dapat dipertanggung jawabkan secara
teknis professional;

10. REFERENSI HUKUM


1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6. Undang-Undang Nomr 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
8. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2010 Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam
Penataan Ruang
9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
11. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
13. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal
Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Evaluasi dan Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
17. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaam
Keuangan Daerah.
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Parubahan atas Peraturan
Menter1 Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Evaluasi dan
Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup pekerjaan Penyusunan DED Kawasan Ruang Publik Pantai Wosi adalah :
a. Lingkup layanan Konsultan
 Melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan arahan dan
kebijakan yang berkaitan dengan Penyusunan DED Kawasan Ruang Publik Pantai
Wosi;
 Melakukan peliputan data dan informasi terkait dengan pemanfaatan lahan dan
penggunaan bangunan serta kapasitasnya;
 Mengidentifikasi permasalahan yang ada terutama masukan-masukan dari pihak
Owner dan User;
 Melakukan kajian tentang kondisi lokasi kegiatan (Analisa Kontekstual);
 Melakukan pengukuran lahan serta informasi terkait dengan kondisi tanah pada
tapak yang telah ditentukan;
 Melakukan analisis dan kajian pada aspek makro tapak (kebutuhan ruang, massa dan
komposisinya pada tapak serta tata ruang luar (landscape) kawasan;
 Menetapkan konsep perancangan makro dan mikro;
 Menetapkan konsep detail struktur yang bersifat satu kesatuan;
 Menyiapkan gambar pra rancangan;
 Menyiapkan gambar teknis hasil perancangan untuk aspek struktur, mekanikal dan
elektrikal, landscape, detail khusus, serta utilitas;
 Membuat rencana anggaran biaya pelaksanaan konstruksi (RAB) secara detail;
 Menyiapkan pelaporan administrasi dan teknis;
b. Lingkup Penyusunan DED Kawasan Ruang Publik Pantai Wosi dimaksud minimum
Konsultan harus melakukan hal berikut :
 Tahapan Persiapan : Melakukan penyusunan rencana kerja dan metode pendekatan
studi format-format yang diperlukan dalam hal pengumpulan data dan analisa;
 Tahapan Survey Lapangan : Kegiatan survey lapangan dimaksudkan untuk
pengumpulan data sekunder dan data primer;
 Menyusun Rencana dan Analisis
 Analisis Tapak dan Lingkungan
 Analisa Lahan
 Analisa Tata Bangunan
 Analisa Ruang Terbuka
 Analisa Infrastruktur
 Pemograman Fasilitas Fisik
 Program Kegiatan
 Program Ruang
 Program Pengelolalaan
 Penataan Pola Ruang (Block Plan)
 Rencana Tata Aktifitas
 Rencana Tata Sirkulasi
 Rencana Tata Ruang
 Rencana Tata Bangunan
c. Menyusun Rencana Detail Rancang Bangunan Pada bagian ini mencakup tahapan
pekerjaan yang mencakup perancangan detail desain yang dibangun meliputi beberapa
tahap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain :
 Penyusunan perancangan, yang meliputi :
 Rancangan Kawasan (Lay Out);
 Rancangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang kawasan wisata;
 Rancangan penggunaan struktur dan analisa perhitungan strukturnya;
 Rancangan mekanikal dan elektrikal;
 Rancangan detail lainnya
Lingkup perencanaan penyusunan diatas merupakan ruang lingkup pekerjaan minimum
yang harus tertuang dalam hasil pekerjaan, pengembangan pembahasan dan kajian
serta modifikasi pola penyusunan pelaporan dalam konteks penyempurnaan hasil
pekerjan akan didiskusikan secara bersama-sama pada saat pelaksanaan pekerjaan antara
instansi terkait, tim teknis dan Konsultan Perencana; Penyusunan DED Kawasan Ruang
Publik Pantai Wosi harus mengakomodir prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan seperti
yang tertuang dalam Pacific Ministers Conference onTourism and Environment di
Maldivest tahun 1997 yang meliputi kesejahteraan lokal, penciptaan lapangan kerja,
konservasi sumber daya alam, pemeliharaan dan peningkatan kualitas hidup antar generasi
dalam distribusi kesejahteraan. Gunn, 1994 mengemukakan bahwa suatu kawasan wisata
yang baik dan berhasil secara optimal didasarkan pada empat aspek yaitu : 1)
Mempertahankan kelestarian lingkungannya, 2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di kawasan tersebut, 3) Menjamin kepuasan pengunjung, 4) Meningkatkan keterpaduan
dan kesatuan pembangunan masyarakat disekitar kawasan dan zona pengembangan;

12. FASILITAS PENUNJANG


Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/KPA/PPK adalah data teknis maupun data
non teknis dan surat menyurat kepada instansi terkait dalam rangka pengumpulan data dan
survey

13. KELUARAN
Adapun keluaran dari kegiatan Penyusunan DED Kawasan Ruang Publik Pantai Wosi adalah :
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Antara
 Draf Laporan Akhir
 Laporan Akhir
 Album Gambar/Peta
 Soft File, berisi semua Data survey sampai Laporan Akhir/Final dan file gambar berupa file
orisinil (CAD dan .docx) dan Video Animasi (.Mp4) serta versi cetak semua di serahkan
dalam Eksternal HD.

14. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL dan FASILUTAS dari PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PPK/PA menyediakan surat referensi jika dibutuhkan untuk mempermudah mengakses data
yang diperlukan;
15. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA
Penyedia Jasa berwenang mendapatkan penjelasan/ekspose laporan awal, dan laporan akhir,
serta hasil pekerjaan;

16. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah....................bulan/ .............. hari kalender;

17. PERSONIL
TENAGA AHLI
1. Ahli Arsitektur Lanscape (Team Leader)
Berlatar belakang pendidikan S1 Arsitektur Lanscape/S2 Arsitektur Lanscape dan memiliki
pengalaman kerja yang sesuai, dan pengalaman relevan minimal 3 tahun untuk S1 dan 1
tahun untuk S2;
2. Ahli Pengukuran dan Pemetaan
Berlatar belakang pendidikan S1 Geografi/S2 Penginderaan Jauh dan memiliki pengalaman
kerja yang sesuai, dan pengalaman relevan minimal 3 tahun untuk S1 & 1 tahun untuk S2;
3. Ahli Teknik Sipil
Berlatar belakang pendidikan S1/S2 Teknik Sipil dan memiliki pengalaman kerja yang sesuai,
dan pengalaman relevan minimal 3 tahun untuk S1 dan 1 tahun untuk S2.

TENAGA PENDUKUNG
1. Surveyor
2. Drafter
3. Operator Komputer

18. PELAPORAN
1. Laporan Pendahuluan, yang memuat : Rencana Kerja, Metodologi dan Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: .................... hari kerja sejak SPMK
diterbitkan, buku laporan ini sebanyak ................ buku laporan;
2. Laporan Kemajuan, yang memuat : hasil kegiatan penelitian lapangan (survey) dan studi
literatur yang telah dilaksanakan berdasarkan Laporan Pendahuluan yang telah disampaikan,
buku laporan ini sebanyak ................ buku laporan;
3. Draft Laporan Akhir, yang memuat : laporan lengkap dari keseluruhan Pekerjaan Studi
Review lokasi kegiatan sebagai bahan diskusi dengan pihak terkait, buku laporan ini
sebanyak .................. buku laporan;
4. Laporan Akhir, yang memuat : hasil final dari seluruh pekerjaan yang disempurnakan
dari serangkaian diskusi/seminar, buku laporan ini sebanyak ................ buku laporan;

19. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK, ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

20. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


1. Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan, yaitu memperoleh ijin dari pihak
terkait dan membawa surat referensi dari pemilik pekerjaan.
2. Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut: Hasil Survey Data Makro
dan Mikro.
21. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan
dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen.

22. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam pekerjaan
Penyusunan DED Kawasan Ruang Publik Pantai Wosi.

Manokwari, 2020
Pejabat Pembuat Komitmen,

(...............................................)
NIP. ........................................

Anda mungkin juga menyukai