A. Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pariwisata Kabupaten Maros dengan segala potensi, keunikan dan
permasalahannya perlu dikelola sesuai kaidah-kaidah yang telah ditetapkan, Agar
pengelolaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka tujuan, sasaran
dan langkah-langkah implementasi pencapaiannya harus dirumuskan terlebih
dahulu sehingga dapat menjadi pedoman dan arahan dalam pengelolaan jangka
panjang. Perumusan tujuan, sasaran dan langkah-langkah implementasi
pencapaian tersebut tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Maros Tahun 2Olt-20L5.
Aspek-aspek pengembangan yang termuat di dalam rencana strategis Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata tersebut terdiri dari upaya pemantapan kawasan,
pemantapan perencanaan pengelolaan, pengembangan sarana dan prasarana
kawasan wisata.
Sarana prasarana pengelolaan dan pemanfaatan kawasan wisata
bantimurung hingga saat ini masih sangat terbatas. Untuk kebutuhan wisata pada
kawasan wisata Bantimurung telah tersedia beberapa fasilitas wisata yang
memadai untuk wisatawan lokal namun belum representatif untuk wisatawan
manca negara. Dalam kawasan wisata Bantimurung, terdapat setidaknya tiga
kelompok utama sarana dan prasarana yang dibutuhkan, yaitu sarana dan
prasarana pokok, sarana dan prasarana penunjang pengelolaan, serta sarana
dan prasarana pariwisata alam. Keseluruhan sarana dan prasarana ini saling
terkait satu sama lain, dan di lain sisi terdapat keterbatasan dalam penyediaan
anggaran untuk pemenuhannya, sehingga dibutuhkan kecermatan dalam
menentukan skala prioritas pengembangan sarana dan prasarana tersebut.
Dalam rangka pembangunan gedung dan bangunan negara serta keinginan
memberikan pelayanan yang optimal di bidang pelayanan publik disatu sisi dan
keterbatasan sarana dan prasarana disisi lain merupakan pertimbangan yang kuat
untuk mewujudkan pembangunan yang mampu memenuhi secara optimal fungsi
dan pemanfaatannya/ tata letak dan arsitektural serta kontribusi positif bagi
pembangunan.
Bahwa untuk mencapai bangunan gedung yang baik, setiap bangunan
gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal dan dapat sebagai teladan
bagi lingkungannya, serta kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di
Indonesia.
Perwujudan bangunan gedung tersebut dilakukan melalui
perencanaan/perancangan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi
kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria
administrasi bagi bangunan gedung Negara.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kab. Maros menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam rangka
memperoleh Detail Engineering Design (DED) Pembangunan sarana prasarana
kawasan wisata Bantimurung.
Detail Engineering Design (DED) tersebut diharapkan dapat menjadi acuan
bagi semua pihak dalam mendorong perwujudan karya pembangunan gedung
Negara yang berguna secara optimal sesuai kaidah, norma serta tata laku
professional.
3. Sasaran
Sasaran penyusunan Detail Engineering Design (DED) Pembangunan sarana
prasarana kawasan wisata Bantimurung Gedung dan Bangunan Fasilitas adalah
tersedianya pedoman dan arahan rencana teknis arsitektur, struktur, mekanikal
dan elektrikal, pertamanan, tata ruang dalam bentuk gambar rencana, gambar
detail pelaksanaan dan perhitungannya, rencana kerja dan syarat-syarat
administratif, syarat umum dan syarat teknis, rencana anggaran biaya
pembangunan dan laporan perencanaan.
4. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan Pembangunan sarana prasarana kawasan wisata
Bantimurung terletak di Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung,
Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi Selatan..
5. Sumber Pendanaan
Perencanaan Pembangunan sarana dan prasarana kawasan wisata
Bantimurung dibiayai dari sumber pendanaan APBD Tahun Anggaran 2013 melalui
DPA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab.Maros
B. Data Penunjang
6. Data Dasar
Data dasar yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan Rencana
Pengembangan Sarana Prasarana Kawasan Wisata Bantimurung antara lain terdiri
dari :
c. Ruang Lingkup
9. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Pengembangan sarana dan
prasarana kawasan bantimurung meliputi Rancangan Gambar Detail dan
Penyusunan RKS serta RAB.
10. Keluaran
Keluaran dari kegiatan ini berupa DetailEngineering Design (DED)
Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Wisata Bantimurung (lihat daftar)
berupa Gambar Rencana Teknis, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
Rencana Anggaran Biaya (Engineering Estimate), dan Daftar Volume Pekerjaan
(Bill of Quantity)
Daftar Kegiatan yang dibuatkan DED
11. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Peralatan, material, personil dan fasilitas dari PPK yang disediakan untuk
dapat dimanfaatkan oleh Penyedia Jasa adalah sebagai berikut :
a. Akses ke dalam kawasan wisata Bantimurung
b. Ruang kerja/rapat pada kantor Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kab. Maros
c. Akses terhadap dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh Penyedia Jasa;
d. Akses terhadap data dan informasi (primer dan sekunder) yang tersedia pada
Dinas kebudayaan dan pariwisata Kab. Maros;
e. Personil pendamping untuk pelaksanaan survey dan kontak person;
f. Fasilitas lain yang dibutuhkan oleh Penyedia Jasa, sepanjang tersedia dan
disetujui penggunaannya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kab. Maros,
12. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi
Peralatan dan material yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa adalah
sebagai berikut :
a. Komputer dan Printer;
b. Sofiruare yang terkait dengan lingkup pekerjaan;
c. Alat-alat tulis kantor;
d, Kamera;
e. Alat-alat ukur;
t. Peralatan dan material lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
13. Personil
Personil yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penyusunan Perencanaan dan
Pengawasan Pembangunan sarana dan prasarana Kawasan Wisata Bantimurung
direncanakan terdiri dari :
D. Laporan
14. Laporan Pendahuluan
14.7. Laporan Pendahuluan memuat data dan informasi hasil-hasil survey
Iapangan dan pengumpulan data sekunder pada instansi-instansi terkait.
14.2. Laporan Pendahuluan harus disampaikan selambat-lambatnya 5 (lima) hari
sejak SPMK diterbitkan. Laporan disampaikan sebanyak 5 (lima) rangkap.
15. Laporan Antara I
15.1. Laporan Antara I memuat Draft I DED.
15.2. Laporan Antara I harus disampaikan selambat-[ambatnya 10 (sepuluh
puluh) hari sejak SPMK diterbitkan. Laporan disampaikan sebanyak 5
(lima) rangkap.
16. Laporan Antara II
16.1. Laporan Antara II memuat Draft Final DED.
16.2. Laporan Antara II harus disampaikan selambat-lambatnya 15 (lima belas)
bulan sejak SPMK diterbitkan. Laporan disampaikan sebanyak 5 (lima)
rangkap.
17. Laporan Akhir
t7.1. Laporan Akhir memuat hasil finalisasi.
17.2. Laporan Akhir harus disampaikan selambat-lambatnya pada saat serah
terima pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh) rangkap yang disertai soft-copy
di dalam cakram padat (CD).
, B Maret 2013
,@ *
guna Anggaran
(r(
\Y
+-)*
..
0328 199103 1 007