Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kegiatan : Pengelolaan Daya Tarik Wisata Kabupaten/Kota


Sub Kegiatan : Pengembangan Daya Tarik Pariwisata Kabupaten/Kota
Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultan Perencanaan Kontruksi (Non Gedung Negara)
Lokasi : Nagari Singkarak Kabupaten Solok
Tahun : 2023

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada Pengadaan bangunan negara, setiap proses dilaksanakan secara bertahap
yaitu melalui tahap persiapan/perencanaan, pengadaan jasa konstruksi dan pelaksanaan
konstruksi fisik. Hingga evaluasi kegiatan. Semakin matang tahapan ini maka tahapan
pemamafaatan dan pemeliharaan akan lebih mudah untuk dilaksanakan. Konsultan
Perencana akan merencanakan pekerjaan terhadap suatu kegiatan pembangunan dan
rehabilitasi bangunan dalam bentuk gambar serta uraian pekerjaan yang nantinya akan
dipakai sebagai pedoman dasar dalam rangka rencana pengembangan sarana dan
prasarana fisik bangunan sesuai dengan prediksi dimasa mendatang. Perencanaan dapat
Menghilangkan atau mengurangi ketidakpastian. Dengan perencanaan yang baik maka
apa yang harus dikerjakan, kapan mengerjakannya, dan sumber daya apa yang
diperlukan, dan apa yang menjadi target dari kegiatan tersebut menjadi jelas bagi setiap
orang.
Perencanaan kegiatan kontruksi yang baik dapat meningkatkan Efisiensi Operasi,
maka kegiatan-kegiatan yang tidak jelas dan yang membutuhkan sumber daya dapat
dieleminasi. Dengan membaca dokumen perencanaan, semua pihak mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang tujuan kegiatan. Perencanaan yang baik akan
memuat tujuan dari kegiatan . Dengan adanya tujuan tersebut maka semua pihak yang
terlibat mengetahui dan memahami kemana setiap kegiatan harus diarahkan. Dokumen
perncanaan akan memberikan dasar bagi pekerjaan monitoring dan pengendalian.
Kegiatan monitoring dan pengendalian hanya bisa dilakukan dengan efektif bila ada
acuan. Hal-hal yang termuat dalam rencana seperti kegiatan, waktu dan sumberdaya
dapat menjadi acuan untuk memonitor dan mengevaluasi proyek.

1
Secara Kontraktual, Konsultan Perencana bertanggung jawab kepada Kuasa
Pengguna Anggaran melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Konsultan Perencana
akan mendapatkan bantuan/bimbingan dalam menentukan arah kerja pekerjaan
perencanaan dari pengelola kegiatan yang terdiri dari Pengelola Administrasi, Pengelola
Keuangan dan Pengelola Teknis yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada pelaksana
kegiatan.

1.2. Dasar Hukum


a) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2020 Tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
b) Peraturan Daerah No 4 tahun 2021 tentang RPJMD Kabupaten Solok;
c) Peraturan Bupati Solok nomor 40 tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi,
tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
d) Peraturan Daerah nomor 3 Tahun 2022 tentang APBD Kabupaten Solok tahun 2023
e) Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2022 tentang Penajabaran APBD Kabupaten Solok
tahun 2023
f) DPA Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok tahun 2023.

1.3. Maksud dan Tujuan


Maksud Pekerjaan Jasa Konsultan Perencanaan Kontruksi (Non Gedung Negara)
adalah sebagai berikut :
a) Menyusun Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur Belanja Peralatan dan
Mesin, Belanja Modal Gedung dan Bangunan;
b) Menyediakan gambar dan dokumen lelang pekerjaan Jasa Konsultansi
Perencanaan Arsitektur Belanja Modal Gedung dan Bangunan;
c) Merencanakan rencana anggaran/biaya konstruksi;
Tujuan Pekerjaan Jasa Konsultan Perencanaan Kontruksi (Non Gedung Negara) adalah :
a) Tersedianya bentuk gambar/desain konstruksi Perencanaan/ Arsitektur/Design
Enggineering Detail Belanja Modal Gedung dan Bangunan yang disesuaikan
dengan kondisi beberapa lokasi pekerjaan;
b) Tersedianya perkiraan anggaran biaya secara umum beserta rencana spesifikasi
teknik terhadap usulan rencana desain;
c) Melakukan koordinasi dengan beberapa pihak;
d) Tersusunya kesimpulan dan rekomendasi;
2
1.4. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan Jasa Konsultan Perencanaan Kontruksi (Non Gedung Negara)
yang harus ditangani konsultan adalah perencanaan kegiatan pembangunan gedung pada
kawasan Dermaga Danau Singkarak di Nagari Singkarak, Kecamatan X Koto Singkarak
Kabupaten Solok

1.5. Pendanaan
Sumber dana/anggaran pekerjaan perencanaan ini berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Solok tahun 2023. Pagu dan yang tersedia
adalah senilai Rp.80.000.000,- (Terbilang: Delapan Puluh Juta Rupiah) pada kegiatan
Pengelolaan kawasan strategis Kabupaten/Kota.

1.6. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dalam pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur
Belanja Peralatan dan Mesin, Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah sebagai berikut :
1. Tersusunnya Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur Belanja Peralatan dan Mesin,
Belanja Modal Gedung dan Bangunan;
2. Tersusunnya kemampuan keuangan daerah dalam pembiayaan serta peraturan dalam
proses pembiayaan;
3. Terwujudnya kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengembangan destinasi pariwisata
sebagai bagian dari RPJM Kabupaten Solok

1.7. Nama dan Organisasi Kuasa Pengguna Anggaran


Nama Kuasa Pengguna Anggaran : Rince Kusmala Dewi, SE. MM
SKPD : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kab. Solok

II. DATA PENUNJANG


2.1. Dasar
Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi
terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan yang gunanya untuk mendapatkan konfirmasi mengenai informasi
pekerjaan. Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagi
berikut :

3
a. Data Pekerjaan;
b. Data-data dokumenn RTRW/RIPPDA/Masterplan kawasan Pariwisata;
c. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya;
d. Usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya;
e. Data-data sekunder/pendukung lainnya;

2.2. Standar Teknis/Pedoman


Yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah mengikuti ketentuan dalam
Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 332/KPTS/M/2002, tangal
21 Agustus 2002 Tahapan yang akan dilaksanakan adalah :
1. Persiapan perencanaan termasuk survey
2. Penyusunan pra rencana
3. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
5. Penyusunan rencana Detail (Gambar Kerja, RKS,BQ dan lain lain)
6. Persiapan Pelelangan
7. Pengawasan Berkala

III. RUANG LINGKUP


3.1. Lingkup Kegiatan
Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi
eksisting bangunan gedung, melalui dokumen teknis yang telah ada maupun dari masterplan
kawasan pengembangan pariwisata.
Konsultan terdiri dari Tim Perencana yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
perencanaan pekerjaa fisik selama waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dengan
menggunakan data lapangan yang diperoleh dari Penyedia Jasa dan menggunakan standard
disain serta cara yang telah ditentukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Solok. Lingkup kegiatan ini adalah :
1. Penentuan titik koordinat pekerjaan;
2. Pengukuran situasi pekerjaan;
3. Inventarisasi sumber material dilengkapi dengan pemeriksaan laboratorium;
4. Penyiapan Dokumen Lelang
- Menyiapkan gambar rencana detail dalam ukuran A3;
- Menyiapkan gambar rencana detail dalam ukuran A4;
4
- Menyusun daftar kuantitas pekerjaan dengan menggunakan dokumen standar;
Selama berlangsungnya pekerjaan, setiap kemajuan pekerjaan sesuai dengan lingkup
tugasnya harus dilaporkan kepada pengendali kegiatan/Kuasa Pengguna Anggaran/Personil
Teknis dalam bentuk laporan konsultansi pekerjaan. Setiap hasil desain harus diketahui oleh
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Solok setelah diketahui oleh Pengguna/Kuasa
Pengguna Anggaran dan disetujui oleh Pejabat Pelaksana Kegiatan, sebelum hasil tersebut
dituangkan dalam dokumen pengadaan. Kegiatan yang akan disusun perencanaan dalam
kegiatan ini meliputi:
A Penataan Lansekap dan Perlengkapannya
1 Pekerjaan media tanam
2 Pekerjaan penanaman pohon
3 Pekerjaan penanaman semak dan tanaman penutup tanah
4 Pekerjaan penanaman rumput
B Dermaga Wisata
1 Boardwalk dermaga wisata
2 Tempat naik perahu dermaga wisata
3 Bangunan dermaga wisata/ruang tunggu
C Fasilitas Umum
1 Toilet dan perlengkapannya

3.2. Keluaran
Keluaran yang diminta dari konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini adalah :
1. Gambar-gambar lengkap dengan Detail;
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat;
3. Rencana Anggaran Biaya;
4. Laporan konsep perencanaan dan perancangan;
5. Dokumen pra rancangan;
6. Dokumen pengembangan rancangan;
7. Dokumen rencana/rancangan detail;
8. Laporan Akhir (Actual Check, Laporan Arsitektur, Struktur dan Utilitas);
9. Kontrak kerja perencanaan konstruksi.

5
Ketentuan untuk keluaran diatas, dapat dilihat pada standar Hasil Perencanaan yang
dikeluarkan oleh IAI. Dalam hal dimana standar Hasil Perencanaan belum ditetapkan
atau belum merinci keluaran yang harus dihasilkan secara lengkap, maka Konsultan
Perencana diminta untuk menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai dengan kebutuhan
kegiatan. Kelancaran pelaksanaan Kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab konsultan.

3.3. Kriteria Umum


Dalam merencanakan bangunan yang dimaksud dengan penugasan ini adalah
Konsultan Perencana harus memperhatikan kriteria umum bangunan yaitu :
Persyaratan Keandalan yang ditinjau segi :
- Ketahanan bangunan menerima beban, baik yang berasal dari manusia maupun
kekuatan alam
- Ketahanan terhadap keseluruhan dan kehausan, baik karena penggunaan bangunan,
sifat bahan, maupun cuaca.
- Keselamatan penghuni pada waktu terjadi bencana baik karena ulah manusia, alam
atau pencemaran kesehatan.
- Untuk pekerjaan halaman, diminta kepada konsultan untuk melakukan desain
sedemikian rupa, dimana halaman gedung sekitarnya termasuk jalan, dipasang paving
blok dengan mutu yang baik, dan penimbunan area exercise track sampai dengan
pengecoran lantai sehingga bias dimanfaatkan untuk kebutuhan lab.
Persyaratan guna yaitu bahwa bangunan dapat menampung kegiatan secara
efektif sesuai dengan fungsinya.
Yang termuat dalam Surat keputusan Menteri Permukiman dan prasarana
Wilayah No. 332 /KPTS/M/2002,tanggal 21 Agustus 2002, tentang Pedoman Tekns
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Bangunan yang berlaku di daerah
setempat, Normalisasi Teknis yang berlaku ( SNI,SKNI,SKBI, dan Lain lain )

3.4. Kriteria Khusus


a. Pengelompokan fungsi dalam bangunan hendaknya dilakukan sesuai dengan sifat
dan hirarkinya, namun masih merupakan kesatuan yang utuh.
b. Fungsi bangunan harus dapat memberikan kontribusi efisiensi atas kegiatan yang
akan ditampung.

6
3.5. Azas- azas
Selain dari kriteria diatas dalam melakukan tugasnya Konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
- Bangunan Gedung hendaknya fungsional, efisien, menarik, tapi tidak berlebihan
- Kreatifitas desainya hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi
teknis dan fungsi sosial bangunan. Terutama sebagai bangunan pelayanan kepada
masyarakat.
- Dengan batasan tidak menunggu produktifitas kerja, biaya inventasi daan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
- Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
- Bangunan Gedung Pemerintah hendaknya ikut meningkatkan kualitas lingkungan
dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan sekitarnya.

3.6. Proses Perencanaan


- Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
Konsultan Perencana harus menyusun jadwal berkala dengan Pengelola Kegiatan.
- Dalam pertemuan berkala tersebut, ditentukan produk awal, antara pokok yang harus
dihasilkan Konsultan Perencana sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan
dalam KAK ini yaitu Gambar Kerja, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Bill Quantity (
BQ ).
- Dalam pelaksanaan tugas, Konsultan Perencana harus memperhitungkan bahwa
waktu pelaksanaan perencanaan adalah mengikat.
- Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkan dokumen perencanaan
untuk siap adalah 15 (Lima Belas) hari kalender, terhitung sejak Surat Perintah Kerja
diberikan kepada Konsultan Perencana.

3.7. SBU Perusahaan


Perusahaan yang dipilih untuk melaksanakan pekerjaan ini mempunyai Sertifikasi Badan
Usaha (SBU) dengan kualifikasi kecil dan memiliki klasifikasi perencanaan arsitektur.

7
3.8. Tenaga Ahli
1. Team Leader (1 Orang)
- Memiliki Ijazah minimal S1
- Mempunyai SKA Ahli Bangunan Gedung yang masih berlaku
- Berpengalaman dibidangnya minimal 1 tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat keterangan
Pekerjaan tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana unutk melaksanakan tugas
Perencanaan.
2. Ahli Arsitek ((1 Orang)
- Memiliki Ijazah minimal S1
- Mempunyai SKA Ahli Perencanaan Arsitek yang masih berlaku
- Berpengalaman dibidangnya minimal 1 tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat keterangan
Pekerjaan tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana unutk melaksanakan tugas
Perencanaan.
3. Ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) (1 Orang)
- Memiliki Ijazah minimal S1
- Mempunyai SKA Ahli K3 yang masih berlaku
- Berpengalaman dibidangnya minimal 1 tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat keterangan
Pekerjaan tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana unutk melaksanakan tugas
Perencanaan.
4. Surveyor/Pengukuran 1 Orang
- Memiliki Ijazah SMK dengan disipilin ilmu yang mendukung
- Berpengalaman dibidangnya minimal 1 tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat keterangan
Pekerjaan tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana unutk melaksanakan tugas
Perencanaan.
5. Juru Gambar (Drafter) 1 Orang
- Memiliki Ijazah SMK sederajat dengan disipilin ilmu yang mendukung
- Berpengalaman dibidangnya minimal 1 tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat keterangan

8
Pekerjaan tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana unutk melaksanakan tugas
Perencanaan dan administrasi.
6. Tenaga Administrasi
- Memiliki Ijazah SMK sederajat dengan disipilin ilmu yang mendukung
- Berpengalaman dibidangnya minimal 1 tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat keterangan
Pekerjaan tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana unutk melaksanakan tugas
Perencanaan dan administrasi.

3.9. Tahapan Kegiatan


Kegiatan pembangunan yang dianalisa dalam kajian dampak sosial meliputi :
1. Tahap Pra Konstruksi, yaitu suatu tahapan kegiatan sebelum kegiatan
pembangunan dilaksanakan. Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan meliputi
kegiatan survey pendahuluan dan kegiatan pembebasan lahan, apabila belum
tersedia lahan untuk kegiatan pembangunan. Apabila di lokasi rencana
pembangunan terdapat banyak permukiman penduduk, maka perlu dilakukan
kegiatan resettlement atau pemindahan penduduk ke lokasi lain. Identifikasi
dampak sosial pada tahap ini meliputi keresahan sosial, perubahan mata
pencahariaan, pendapatan penduduk, sikap dan persepsi penduduk, dan konflik
sosial. Apabila terdapat kegiatan resettlement, maka kajian dampak sosial menjadi
lebih luas meliputi perubahan mata pencahariaan, perubahan pola kebiasaan
masyarakat di lokasi baru, serta konflik sosial.
2. Tahap Konstruksi, adalah suatu tahapan kegiatan pembangunan fisik dari rencana
proyek yang akan dilaksanakan. Pada tahap ini kegiata pembangunan yang akan
dilaksanakan sangat tergantung pada rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
Tahapan kegiatan konstruksi yang dianalisa meliputi : pembukaan lahan, cut and
fill, pemasangan tiang pancang, dan kegiatan pembangunan. Umumnya pada
tahap konstruksi dampak sosial yang dianalisa adalah sampai sejauh mana
kegiatan konstruksi dapat memberikan manfaat positif bagi terciptanya peluang
kerja dan usaha bagi masyarakat lokal. Semakin besar dampak positif yang dapat
dirasakan, maka dampak kegiatan pembangunan semakin positif. Dampak negatif
yang biasa dianalisa terutama terkait dengan terjadinya persaingan antara pekerja
lokal dan pekerja non lokal. Diidentfikasi kemungkinan terjadinya kecemburuan

9
sosial antara tenaga kerja lokal dan non lokal dengan adanya peluang kerja dan
usaha.
3. Tahap Operasi, adalah suatu tahapan beroperasinya kegiatan pembangunan yang
direncanakan. Pada tahap ini yang dianalisa terutama terkait dengan
kontribusi kegiatan pembangunan terhadap peluang kerja dan usaha bagi
masyarakat lokal. Tersedianya peluang kerja dan usaha diharapkan dapat
memberikan manfaat lanjutan (multiplier effect) bagi perekonomian daerah. Juga
manfaat lain yang dapat dirasakan bagi peningkatan pendapatan asli daerah
dengan adanya pungutan retribusi, pajak penghasilan, PBB, dan lain-lain.

3.10. Program Kerja


Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja yang menyangkut :
a. Jadwal kegiatan yang terinci
b. Alokasi tenaga yang lengkap ( Disiplin dan Jumlahnya ), tenaga tenaga yang
diusulkan Konsultan Perencana harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas
Program tersebut harus mendapat kesepakatan bersama untuk digunakan pada
waktu Pelaksanaan Konstruksi Acuan Kerja ini.

3.11. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Pekerjaan jasa Konsultansi ini dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu :
1. Tahap Perencana;
2. Tahap Pelaksanaan;
3. Tahap Penyerahan Laporan
Konsultan harus merinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan tugasnya akan
mendaptkan pula arahan dari pengelola keagiatan secara tertulis agar fungsi dan
tanggung jawab dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran (produk)
sebagaimana yang diharapkan.

IV. Laporan Dan Penyerahan Hasil Pekerjaan


Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi
tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio serta A3 untuk gambar dan
diserahkan kepada pengguna jasa, laporan yang dimaksud meliputi : laporan final :
1. Laporan Pendahuluan;
2. Laporan Antara;
10
3. Laporan Akhir;
4. Softcopy;
5. Gambar Perencanaan Ukuran A3;
6. Gambaran Perencanaan Ukuran A4;
7. Dokumen Tender;
8. Titik Koordinat dari GPS;

V. Penutup
Setelah Kerangka Acuan kerja ini diterima, Konsultan Perencana hendaknya
memeriksa bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan. Berdasarkan bahan-bahan tersebut Konsultan Perencana menyusun program
kerja sebagai bahan diskusi untuk dibahas dengan Kuasa Pengguna Anggaran sebagai
pedoman penugasan. Setelah mempelajari dan mendapatkan penjelasan tentang
Pengarahan Penugasan ini dengan Pengarahan Penugasan / KAK ini.

Arosuka, 25 Oktober 2023

Kuasa Pengguna Anggaran


Disetujui oleh:
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

RINCE KUSMALA DEWI, SE. MM


NIP. 19820514 201406 2 006
ARMEN. AP. MM
NIP. 19740207 1993 1 001

11

Anda mungkin juga menyukai