Anda di halaman 1dari 15

1.1.

Latar Belakang
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan pasal 53 ayat (1) huruf “b” yang menyatakan bahwa Pemegang
Izin Lingkungan berkewajiban membuat dan menyampaikan laporan
pelaksanaan terhadap persyaratan dan kewajiban dalam Izin Lingkungan
kepada Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota. Selanjutnya ayat (2) pasal
yang sama menyatakan bahwa laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf “b” disampaikan secara berkala setiap 6 (enam) bulan.
Sebagai bentuk penataan dan kepatuhan terhadap Izin Lingkungan,
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Papua Barat
bermaksud untuk melaporkan hasil kegiatan pemantauan lingkungan Semester
II (periode Juli - Desember) tahun 2020. Pemantauan lingkungan ini dilakukan
untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pengelolaan lingkungan di Kawasan
Daerah Irigasi (DI) Prafi sesuai dengan dokumen UKL-UPL yang telah
disetujui.

1.2. Maksud dan Tujuan


1.2.1. Maksud
Maksud dari pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini adalah
a. Sebagai basis sumber informasi/data serta pedoman berbagai pihak terkait
dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
b. Sebagai acuan/deteksi dini guna pencegahan dan meminimalkan dampak
negatif serta memaksimalkan dampak positif.

1.2.2. Tujuan
Tujuan dari pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini adalah:
a. Untuk mengimplementasikan arahan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang telah disetujui dalam dokumen UKL-UPL.
b. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pengelolaan yang telah
dilakukan. Untuk melakukan pemantauan lingkungan yang komprehensif
pada periode pemantauan Semester II (periode Juli - Desember) tahun
2020.

1-1
Bab 1 : Pendahuluan
2.1. Gambaran Umum
Berdasarkan hasil studi awal perencanaan irigasi Prafi semula
direncanakan untuk mengairi areal seluas ± 1500 Ha di areal Desa Prafi yang
merupakan wilayahnya.
Saat ini berdasarkan hasil tinjauan lapangan jaringan irigasi D.I. Prafi
hanya mengairi areal seluas ± 760 Ha namun masih memiliki potensi yang
besar untuk pengembangan luas lahan yang bisa dimanfaatkan sebagai areal
pertanian yang dulunya adalah sebagai perkebunan kelapa sawit.

2.1.1. Identitas Pemrakarsa


a. Nama kegiatan/usaha : CV. Inovasi Desain
Pembangunan
b. Jenis kegiatan/usaha : Penyedia Barang/Jasa
c. Alamat perusahaan/kegiatan : Jl. Pertanian Wosi
Kelurahan : Wosi
Kecamatan : Manokwari
d. Nomor telepon : -
e. Penanggung Jawab : Fitra Wijaya, ST
f. Jabatan : Direktur
g. Alamat : Jl. Pertanian Wosi
h. Nomor telepon : -

2.1.2. Keterangan Lokasi


a. Wilayah Pelayanan : SP 1 dan SP2
b. Pemanfaatan Lahan : Pertanian dan Perkebunan
c. Jaringan : 1 Saluran Primer
2 Saluran Sekunder
d. Sumber Air : Bendung Prafi
e. Luas DAS : 187,76 Km2
f. Luas Pengembangan : + 1.500 Ha
g. Luas Lahan Parkir : 180m3
h. Panjang Saluran : 760 Ha
i. Debit : 760 liter/detik

Bab 2 : Pelaksanaan dan Evaluasi Pengelolaan 2-1


Lingkungan
2.1.3. Nama dan Panjang Jaringan
No Nama Saluran Panjang (m) Luas (ha)
1 Saluran Sekunder Kiri 1 1.610 160
2 Saluran Sekunder Kiri 2 3.770 300
3 Saluran Sekunder Kiri 3 1.230 300

2.1.4. Saluran Primer Kiri


No Dimensi Satuan Panjang
1 Levasi Intake m 200,389
2 Tipe Saluran Persegi -
3 Lebar Saluran (B) m 3,2
4 Tinggi Saluran (H) m 1,3
5 Panjang Saluran m 7.481

2.1.5. Saluran Sekunder 1


No Dimensi Satuan Panjang
1 Elevasi Awal m 143.570
2 Type Saluran Trapesium -
3 Lebar Saluran (B1) m 0,30
4 Lebar Saluran (B2) m 1,00
5 Tinggi Saluran (H) m 1,30
6 Kemiringan Talud (m) m 0,25
7 Panjang Saluran m 1.610

2.1.6. Saluran Sekunder 2


No Dimensi Satuan Panjang
1 Elevasi Awal m 132.490
2 Type Saluran Trapesium -
3 Lebar Saluran (B1) m 0,30
4 Lebar Saluran (B2) m 0,90
5 Tinggi Saluran (H) m 1,20
6 Kemiringan Talud (m) m 0,15
7 Panjang Saluran m 3.770

2.1.7. Saluran Sekunder 3


No Dimensi Satuan Panjang
1 Elevasi Awal m 110.980
2 Type Saluran Trapesium -
3 Lebar Saluran (B1) m 0,60

Bab 2 : Pelaksanaan dan Evaluasi Pengelolaan 2-2


Lingkungan
No Dimensi Satuan Panjang
4 Lebar Saluran (B2) m 0,85
5 Tinggi Saluran (H) m 0,70
6 Kemiringan Talud (m) m 0,01
7 Panjang Saluran m 1.230

2.1.8. Titik BM DI Prafi


Koordinat
No. Nama Lokasi Bangunan
X Y
1 BP.1 377429 9896839
2 BP.5 375259.87 9898681.63
3 BU.2 378057 9898041
4 BM.6 376833.94 9899103.61
5 BD.4 375572.44 9899327.93
6 BB.3 374802.64 9901190.18

2.1.9. Hasil Sondir Lokasi


Kedalaman Akhir
No. Sondir qc (kg/cm) Tfc (kg/cm’)
(m MT)
S.1 2.6 > 150 442,50
S.2 1.8 > 150 327,45
S.3 3.6 > 150 34,42
S.4 3.4 > 150 584,10

2.1.10. Daya Dukung Uji Tanah


Kedalaman Qall (t/m²) Qall (t/m²) Qall (t/m²)
DCPT qc (kg/cm² )
(m) B = 0.5 B = 1.0 B = 1.5
1.0 11 3,67 3,67 2,86
S.1 1.5 67 22,33 22,33 17,42
2.0 100 33,33 33,33 26
1.0 57 19 19 14,82
S.2 1.5 100 33,33 33,33 26
2.0 100 33,33 33,33 26
1.0 7 2,33 2,33 1,82
S.3 1.5 10 3,33 3,33 2,6
2.0 60 20 20 15,6
1.0 12 4 4 3,12
S.4 1.5 43 14,33 14,33 11,18
2.0 81 27 27 21,06
Bab 2 : Pelaksanaan dan Evaluasi Pengelolaan 2-3
Lingkungan
2.1.11. Daya Dukung Pondasi Dangkal
Daya Dukung Pondasi Dangkal (Square) B = 1.0 m (HB.1 Area)

Depth g sat g’ s’ v S s’ v c' f' Nq Ng Nc Sc Sg B Qu SF Qa

(m) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m²) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (m) (t/m²) (-) (t/m²)

1,50 1,65 0,65 0,98 0,98 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,80 1,00 12,99 4,00 3,25

2,00 1,65 0,65 0,33 1,30 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,80 1,00 15,40 4,00 3,85

Daya Dukung Pondasi Dangkal (Square) B = 1.5 m (HB.1 Area)

Depth g sat g’ s’ v S s’ v c' f' Nq Ng Nc Sc Sg B Qu SF Qa

(m) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m²) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (m) (t/m²) (-) (t/m²)

1,50 1,65 0,65 0,98 0,98 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,80 1,50 13,56 4,00 3,39

2,00 1,65 0,65 0,33 1,30 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,80 1,50 15,98 4,00 3,99

Daya Dukung Pondasi Dangkal (Square) B = 2.0 m (HB.1 Area)

Depth g sat g’ s’ v S s’ v c' f' Nq Ng Nc Sc Sg B Qu SF Qa

(m) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m²) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (m) (t/m²) (-) (t/m²)

1,50 1,65 0,65 0,98 0,98 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,80 2,00 14,13 4,00 3,53

2,00 1,65 0,65 0,33 1,30 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,80 2,00 16,55 4,00 4,14

Daya Dukung Pondasi Dangkal (Rounded) D = 1.0 m (HB.1 Area)

Depth g sat g’ s’ v S s’ v c' f' Nq Ng Nc Sc Sg D Qu SF Qa

(m) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m²) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (m) (t/m²) (-) (t/m²)

1,50 1,65 0,65 0,98 0,98 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,60 1,00 12,70 4,00 3,18

2,00 1,65 0,65 0,33 1,30 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,60 1,00 15,12 4,00 3,78

Daya Dukung Pondasi Dangkal (Rounded) D = 1.5 m (HB.1 Area)

Depth g sat g’ s’ v S s’ v c' f' Nq Ng Nc Sc Sg D Qu SF Qa

(m) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m²) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (m) (t/m²) (-) (t/m²)

1,50 1,65 0,65 0,98 0,98 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,60 2,00 13,56 4,00 3,39

2,00 1,65 0,65 0,33 1,30 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,60 2,00 15,98 4,00 3,99

Daya Dukung Pondasi Dangkal (Rounded) D = 2.0 m (HB.1 Area)

Depth g sat g’ s’ v S s’ v c' f' Nq Ng Nc Sc Sg D Qu SF Qa

(m) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m²) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (m) (t/m²) (-) (t/m²)

1,50 1,65 0,65 0,98 0,98 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,60 1,50 13,13 4,00 3,28

2,00 1,65 0,65 0,33 1,30 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,30 0,60 1,50 15,55 4,00 3,89

Daya Dukung Pondasi Dangkal (Strip) D = 1 m (HB.1 Area)

Depth g sat g’ s’ v S s’ v c' f' Nq Ng Nc Sc Sg D Qu SF Qa

(m) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m²) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (m) (t/m²) (-) (t/m²)

1,50 1,65 0,65 0,98 0,98 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,00 1,00 1,00 12,21 4,00 3,05

2,00 1,65 0,65 0,33 1,30 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,00 1,00 1,00 14,63 4,00 3,66

Daya Dukung Pondasi Dangkal (Strip) D = 1.25 m (HB.1 Area)

Depth g sat g’ s’ v S s’ v c' f' Nq Ng Nc Sc Sg D Qu SF Qa

(m) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m²) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (m) (t/m²) (-) (t/m²)

1,50 1,65 0,65 0,98 0,98 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,00 1,00 1,25 12,57 4,00 3,14

2,00 1,65 0,65 0,33 1,30 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,00 1,00 1,25 14,99 4,00 3,75

Daya Dukung Pondasi Dangkal (Strip) D= 1.5 m (HB.1 Area)

Depth g sat g’ s’ v S s’ v c' f' Nq Ng Nc Sc Sg D Qu SF Qa

(m) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m³) (t/m²) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (m) (t/m²) (-) (t/m²)

1,50 1,65 0,65 0,98 0,98 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,00 1,00 1,50 12,93 4,00 3,23

2,00 1,65 0,65 0,33 1,30 0,20 20,00 7,43 4,40 17,67 1,00 1,00 1,50 15,34 4,00 3,84

Bab 2 : Pelaksanaan dan Evaluasi Pengelolaan 2-4


Lingkungan
2.2. Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
2.2.1. Pengelolaan dan Pemantauan Lokasi
Jaringan Irigasi
a. Status Kepemilikan Lahan Pemerintah/Negara
b. Surat Kepemilikan Ada/Tidak Ada
c. Sistem Jaringan Ada/Tidak Ada
d. Sumber Air Ada/Tidak Ada
e. Debit Sumber Air ---
f. Bangunan Irigasi --- Ket: ---
- Pintu Air Ada/Tidak Ada
- Pintu Atur Ada/Tidak Ada
- Konstruksi Jaringan Ada/Tidak Ada
- Bangunan Sadap Ada/Tidak Ada
- Pengelola dan Perawatan Ada/Tidak Ada
- Papan Ukur Air Ada/Tidak Ada
Penerbitan Izin
a. Pembongkaran Ada/Tidak Ada
b. Alih Fungsi Lahan ---
c. Tanggal Izin ---
d. Masa Berlaku ---
e. Instansi Penerbit Izin ---
f. Debit Sesuai Izin ---
g. Pemanfaatan sempadan ---
Frekuensi Uji Kualitas Air
a. Frekuensi Pengujian Tidak ada
b. Laboratorium Penguji ---
Permasalahan Pengendalian Pencemaran Air
1. Belum ada izin pemanfaatan sempadan jaringan

Hasil Uji Kualitas Air : Belum ada


No. Tanggal Uji Hasil Uji Keterangan
Perparameter

Bab 2 : Pelaksanaan dan Evaluasi Pengelolaan 2-5


Lingkungan
2.2.2.Pengelolaan dan Pemantauan Air
KETENTUAN KETERANGAN
Sumber Pencemar Emisi Ada/Tidak
No Sumber Kapasitas (KVA) Koordinat Lokasi
1. Permukiman 22 unit rumah SP 1
SP 2
2. Pertanian 15 Ha Prafi
Pengujian Sumber Air Baku
a. Melakukan Pengujian Ya/Tidak
b. Frekuensi Pengujian ---
c. Laboratorium Pengujian ---
Hasil Pemenuhan Baku Mutu Air
a. Hasil Pemenuhan BMUE ---
b. Melakukan Pencatatan Laju Alir ---
Pengujian Baku Mutu Air
a. Melakukan Pengujian Ya/Tidak
b. Frekuensi Pengujian ---
c. Laboratorium Pengujian ---
Sarana dan Prasarana Teknis Ket:
a. Bangunan Pembawa Ada/Tidak Ada
b. Bangunan Bagi an Sadap Ada/Tidak Ada
c. Bangunan Ukur Ada/Tidak Ada
d. Bangunan Drainase Ada/Tidak Ada
e. Bangunan Pelengkap Ada/Tidak Ada
f. Bangunan Pembuang Ada/Tidak Ada
Permasalahan Pengendalian Pencemaran Air
1. Belum melakukan uji baku mutu air

2.2.3. Pengelolaan dan Pemantauan Limbah Bahan Berbahaya dan


Beracun
KETENTUAN KETERANGAN
Potensi Limbah B3 Ada/Tidak Ada
Izin Tempat Penyimpanan Semestara (TPS) B3
a. Mempunyai TPS B3 Ada/Tidak Ada
b. Menpunyai Izin TPS B3 Ada/Proses/Tidak Ada
c. Nomor Izin ---
d. Tanggal Izin ---
e. Masa Berlaku ---
f. Instansi Penerbit Izin ---
g. Limbah B3 yang diizinkan disimpan 1. ---
2. ---

Bab 2 : Pelaksanaan dan Evaluasi Pengelolaan 2-6


Lingkungan
Ketentuan Teknis TPS LB3 --- Ket. ---
a. Papan Nama Ada/Tidak Ada
b. Titik Koordinat LS:
BT:
c. Simbol dan Label Ada/Tidak Ada
d. Pemisah/Jarak/Blok Ada/Tidak Ada
e. Ventilasi Ada/Tidak Ada
f. Pallet Ada/Tidak Ada
g. Penerangan Ada/Tidak Ada
h. APAR Ada/Tidak Ada

i. Log Book Ada/Tidak Ada


j. SOP Penyimpanan Ada/Tidak Ada
k. SOP Tanggap Darurat Ada/Tidak Ada
l. P3K Ada/Tidak Ada
m. Saluran & Bak Penampung Tumpahan Ada/Tidak Ada
n. Open Dumping Ada/Tidak Ada
Limbah B3 yang Dihasilkan
No. Jenis Limbah B3 Masa Jumlah
Simpan Timbulan
per Bulan
(kg)

Pengelolaan Lanjutan Limbah B3


Pelaporan Manifest Limbah B3 ---
Permasalahan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

2.2.4. Pengelolaan Jaringan


Pengelolaan Jaringan
a. Badan Pengelola : Ada/Tidak Ada
b. Struktur Kelembagaan : Ada/Tidak Ada
Permasalahan Pengelolaan Jaringan
Pendanaan perawatan dan pengelolaan

Bab 2 : Pelaksanaan dan Evaluasi Pengelolaan 2-7


Lingkungan
2.3. Evaluasi
2.3.1. Evaluasi Pengendalian Pencemaran Air
Belum bisa dilakukan evaluasi pengendalian pencemaran air karena
belum dilakukan uji air limbah.

2.3.2. Evaluasi Pengendalian Pencemaran Udara


Belum bisa dilakukan evaluasi pengendalian pencemaran usara karena
tidak ada faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara

2.3.3. Evaluasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Belum bisa dilakukan evaluasi pengelolaan limbah bahan berbahaya
dan beracun karena tidak bersinggungangan dengan sumber limbah berbahaya
dan beracun

2.3.4. Evaluasi Pengelolaan Limbah Padat Non B3 / Sampah Domestik


Penanganan limbah padat non B3/samph domestik sudah dilakukan
dengan baik, dan telah sesuai dengan prosedur yang ditentukan, serta tidak
ditemukan kendala yang berarti. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak
adanya gangguan terhadap estetika lingkungan disekitar lokasi kegiatan.

Bab 2 : Pelaksanaan dan Evaluasi Pengelolaan 2-8


Lingkungan
3.1. Kesimpulan
Pengelolaan dan pemantauan lingkungan Daerah Irigasi (DI) Prafi
belum dilakukan secara sempurna. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan
segera ditindaklanjuti adalah pelaksanaan uji air baku, dan uji kualitas kualitas
air limbah domestik bekerjasama dengan laboratorium yang terakreditasi.

3.2. Rencana Tindak Lanjut


Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi
Papua Barat melalui instansi terkait dalam meningkatkan dampak positif dan
meminimalkan dampak negatif kegiatan peningkatan DI Prafi adalah sebagai
berikut :
a. Melakukan uji emisi, uji kualitas udara dan uji air limbah.
b. Hal-hal yang bersifat positif akan tetap dipertahankan dan bila
memungkinkan akan ditingkatkan lagi.
c. Perlu ditingkatkan intensitas kepedulian dan keterbukaan dengan warga
sekitar.

3-1
Bab 3 : Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
3. Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun.
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 tentang
Pemanfaatan Air Hujan.
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor :
P.68/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2016 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar
Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan
Pemandian Umum.
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor :
P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penilaian serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup dalam
Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara
Elektronik.
9. SNI No : 03-2453-2002 : Tata Cara Perencanaan Resapan Air Hujan
Untuk Lahan Pekarangan.
10. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Baku
Mutu Udara Ambien Dan Emisi Sumber Tidak Bergerak Di Jawa Timur.
11. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Izin
Lingkungan.
12. Peraturan Walikota Malang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-
UPL).
13. Badan Lingkungan Hidup Kota Malang, 2011. Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) Kota Malang.

Referensi
1. Skema Jaringan Daerah Irigasi (DI) Prafi
2. Skema Bangunan Daerah Irigasi (DI) Prafi
3. Peta Lokasi Daerah Irigasi (DI) Prafi

Lampiran
Skema Jaringan Irigasi D.I Prafi
Skema Jaringan Irigasi D.I Prafi
Skema Jaringan Irigasi D.I Prafi

Anda mungkin juga menyukai