(KAK)
PENYUSUNAN
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
KAWASAN STRATEGIS SOSIAL BUDAYA MASJID AGUNG AL-ANWAR
KOTA PASURUAN
PROVINSI JAWA TIMUR
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A
SNVT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN JAWA TIMUR
J a l a n R a y a M e n g a n t i W i y u n g P O . B O X 8 9 / S B – K R S u r a b a y a T e l p . ( 0 3 1 )7 5 2 5 7 0 8 F a x . ( 0 3 1 )7 5 2 5 7 0 8
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN STRATEGIS SOSIAL BUDAYA MASJID AGUNG AL-ANWAR KOTA
PASURUAN
I. L AT AR BEL AK ANG
Selain hal tersebut RTBL mempunyai manfaat untuk mengarahkan jalannya pembangunan
sejak dini, mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat dan
konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, melengkapi peraturan daerah tentang
bangunan gedung, mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan
gedung dan lingkungan/kawasan, mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/
kawasan, menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan
kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan,
menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan, karena adanya rasa
memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.
Konsep kota hijau (kota berkelanjutan) merupakan kota yang dibangun dengan tidak
mengorbankan aset kota, melainkan terus menerus memupuk semua kelompok aset meliputi
manusia, lingkungan terbangun, sumber daya alam, lingkungan dan kualitas prasarana
perkotaan. Kota hijau juga dapat dipahami sebagai kota yang ramah lingkungan berdasarkan
perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan, antara lain dengan memanfaatkan secara efektif dan efisien sumber daya air
dan energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin
kesehatan lingkungan, dan mensinergikan lingkungan alami dan buatan.
2
RTBL adalah sebuah produk pengaturan yang disusun diharapkan dapat mensinergikan
seluruh perencanaan yang ada di suatu kawasan sehingga dapat mendukung dan
memberikan kontribusi terhadap terwujudnya kota hijau yang berkelanjutan.
RTBL adalah juga merupakan upaya konservasi kawasan berskala lingkungan dalam
dokumen yang disusun sesuai Pedoman RTBL (Permen PU No. 06/PRT/M/2007). Upaya
tersebut diharapkan tercapai dengan fokus pada penciptaan ide-ide kreatif sebagai target
hijau kawasan yang:
Menyusun dokumen sebagai panduan spesifik yang menyeluruh dan memilki kepastian
hukum mengenai suatu perencanaan penataan bangunan dan lingkungan dari Kawasan
Strategis Sosial Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan.
2. Tujuan Kegiatan
III. S AS AR AN
3
2. Tersusunnya Naskah Peraturan Bupati/Walikota tentang penetapan Dokumen RTBL
pada Kawasan Strategis Sosial Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan
sebagai produk pengaturan yang legal di kawasan tersebut.
1. Sumber pendanaan pelaksanaan pekerjaan RTBL ini dari DIPA Satuan Kerja Penataan
Bangunan dan Lingkungan Jawa Timur Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian
Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2014, dengan HPS sebesar Rp. 779.977.000,- (Tujuh
Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Rupiah).
2. Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual sesuai dengan ketentuan tentang
pengadaan seleksi jasa konsultansi yang berlaku.
3. Rincian Bill of Quantity pekerjaan kegiatan Penyusunan RTBL Kawasan Strategis Sosial
Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan terLampir.
Nama Pengguna Barang dan Jasa kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Pejabat Pembuat Komitmen : Pejabat Pembuat komitmen Pembinaan Penataan
Bangunan dan Lingkungan.
2. Satuan Kerja : Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Jawa
Timur.
VII. B AT AS AN KEGI AT AN
Batasan kegiatan adalah penyusunan naskah akademis dan Peraturan Bupati tentang RTBL
Kawasan Strategis Sosial Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan.
4
VIII. REFERENSI HUKUM
5
IX. LINGKUP D AN TAH AP AN KEGI ATAN
1. Lingkup Kegiatan
Berikut ini adalah lingkup dan uraian kegiatan yang harus dilaksanakan:
a. Survey Lokasi dan Pendataan
Data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang diperlukan untuk melakukan
analisis kawasan dan wilayah sekitarnya. Dari hasil pendataan ini akan diperoleh identifikasi
kawasan dari segi fisik, sosial, budaya, dan ekonomi, serta identifikasi atas kondisi di wilayah
sekitarnya yang berpengaruh pada kawasan perencanaan. Data tersebut meliputi: peta (peta
regional, peta kota, dan peta kawasan perencanaan dengan skala 1:1.000 serta
memperlihatkan kondisi topografis/garis kontur), foto-foto (foto udara/citra satelit dan foto-
foto kondisi kawasan perencanaan, peraturan dan rencana-rencana terkait, sejarah dan
signifikansi historis kawasan, kondisi sosial-budaya, kependudukan, pertumbuhan ekonomi,
kondisi fisik dan lingkungan, kepemilikan lahan, prasarana dan fasilitas, dan data lain yang
relevan.
b. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan
Analisis adalah penguraian atau pengkajian atas data yang telah dikumpulkan. Analisis
dilakukan secara berjenjang dari tingkat kota, tingkat wilayah, sampai pada tingkat kawasan.
Komponen analisis yang diperlukan antara lain analisis perkembangan sosial
kependudukan, prospek pertumbuhan ekonomi, daya dukung fisik dan lingkungan, aspek
legal konsolidasi lahan perencanaan, daya dukung prasarana dan fasilitas lingkungan, kajian
aspek signifikansi historis kawasan.
Dari hasil analisis ini akan diperoleh arahan solusi atau konsep perencanaan atas
permasalahan yang telah diidentifikasikan pada tahap pendataan.
c. Penyusunan Konsep Rencana Program Bangunan dan Lingkungan
Hasil tahapan analisis rencana program bangunan dan lingkungan akan memuat gambaran
dasar penataan pada lahan perencanaan yang akan ditindaklanjuti dengan penyusunan
konsep dasar perancangan tata bangunan yang merupakan visi pengembangan kawasan.
Penetapan konsep disesuaikan dengan karakter wilayah kajian dan hasil analisis.
Komponen dasar perancangan berisi: visi pembangunan, konsep perancangan struktur tata
bangunan dan lingkungan, konsep komponen perancangan kawasan, blok-blok
pengembangan kawasan dan program penanganannya.
6
d. Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan
Rencana umum dan panduan rancangan merupakan ketentuan tata bangunan dan
lingkungan pada suatu kawasan yang bersifat lebih detail dan bersifat sebagai panduan atau
arahan pengembangan. Panduan rancangan bersifat melengkapi dan menjelaskan secara
lebih rinci rencana umum yang telah ditetapkan sebelumnya, meliputi ketentuan dasar
implementasi rancangan dan prinsip-prinsip pengembangan rancangan kawasan.
7
g. Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan
2. Tahapan Kegiatan
Dalam rangka memenuhi target sasaran sesuai dengan yang dipersyaratkan, berikut rincian
tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan:
a. Rapat Koordinasi Awal Kegiatan Penyusunan RTBL
Segera setelah proses kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan pihak penyedia
jasa konsultan RTBL selesai, akan diadakan rapat awal untuk koordinasi sebelum memulai
pekerjaan penyusunan RTBL di Provinsi (Jawa Timur). Rapat akan diselenggarakan oleh
PPK Pembinaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Satuan Kerja Penataan Bangunan
dan Lingkungan Jawa Timur. Pada rapat tersebut disampaikan hal-hal sebagai berikut:
- Penjelasan lingkup tugas konsultan penyusunan RTBL;
- Penjelasan tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan;
- Penjelasan deliniasi kawasan studi;
- Penyampaian surat usulan penyusunan RTBL dari Pemerintah Daerah;
- Jadwal penyampaian dan pembahasan laporan;
- Perkenalan tenaga ahli Tim Penyedia Jasa; dan
- Penjelasan sistem koordinasi antara penyedia jasa dengan tim teknis yang terdiri dari
unsur Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, Satker PBL Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kab/Kota.
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Segera setelah rapat koordinasi awal, tim tenaga ahli konsultan RTBL segera menyusun
Laporan Pendahuluan serta bahan tayangan yang akan disampaikan pada Rapat Laporan
Pendahuluan yang setidaknya memuat substansi sesuai dengan ketentuan mengenai isi
8
materi laporan yang tertera pada Bagian X tentang INDIKATOR KELUARAN DAN
KELUARAN.
9
- Pengesahan deliniasi kawasan studi oleh pihak berwenang Pemerintah Daerah;
- Identifikasi potensi dan permasalahan lokal kawasan serta penetapan visi dan misi pada
kawasan RTBL;
- Draft Sistematika Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan
Studi;
- Draft Sistematika Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
- Draft materi RTBL pada bab ‘Program Bangunan dan Lingkungan’ dan bab ‘Rencana
Umum dan Panduan Rancangan; dan
- Penetapan daftar kegiatan serta lokasi pembangunan sarana dan prasarana lingkungan
pada spot-spot kawasan yang prioritas.
10
Setelah seluruh perbaikan selesai dilakukan, tim tenaga ahli konsultan segera
menyampaikan produk Laporan Antara yang telah diperbaiki tersebut disertai dengan Berita
Acara FGD-I dan Berita Acara Pembahasan Laporan Antara kepada tim teknis bersama
dengan PPK Pembinaan Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Propinsi untuk
mendapat persetujuan.
h. Kolokium RTBL
Tim tenaga ahli konsultan RTBL diwajibkan untuk hadir di acara kolokium RTBL yang
diselenggarakan di Pusat (Jakarta) oleh Direktorat Penataan bangunan dan Lingkungan
untuk mempresentasikan hasil sementara produk penyusunan dokumen RTBL sampai
dengan tahap Laporan Antara. Penekanan yang diutamakan pada pembahasan bersama tim
ahli (narasumber) dalam kolokium tersebut ialah terkait substansi materi RTBL pada Bab
‘Program Bangunan dan Lingkungan’ serta Bab ‘Rencana Umum dan Panduan Rancangan’.
Di akhir pelaksanaan Focus Group Discussion Kedua (FGD-II) tim tenaga ahli konsultan
RTBL wajib menyusun Berita Acara FGD-II yang ditandatangani bersama oleh peserta
11
FGD-II yang memuat catatan dan masukan serta kesepakatan bersama terhadap dokumen-
dokumen tersebut diatas.
12
provinsi dan seluruh tim teknis. Rapat Pembahasan Laporan Akhir diadakan di Provinsi
(Jawa Timur) dengan agenda finalisasi keseluruhan dokumen produk penyusunan RTBL
sebagai berikut:
a. Laporan Akhir mencakup materi dokumen RTBL sesuai dengan ketentuan pada
Peraturan Menteri PU No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL), yaitu:
Rencana Program Bangunan dan Lingkungan;
Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
Rencana Investasi;
Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
b. Simulasi 3 dimensional; dan
c. Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan Studi.
Di akhir rapat pembahasan laporan akhir disusun Berita Acara Pembahasan Laporan Akhir
yang memuat catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama dengan tim teknis terkait
penyempurnaan keseluruhan dokumen tersebut diatas.
13
Di akhir ekspose laporan akhir disusun Berita Acara Pembahasan Laporan Akhir yang
memuat catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama dengan tim teknis terkait
penyempurnaan keseluruhan dokumen tersebut diatas.
Tersusunnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) pada Kawasan Strategis Sosial
Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan sesuai dengan Pedoman Penyusunan RTBL
yang terdapat pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007, yang dapat
digunakan sebagai panduan dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan di
kawasan tersebut.
2. Keluaran (Kuantitatif)
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah bahwa Konsultan memberikan
14
Adapun isi materi laporan tersebut diatas memuat hal-hal dibawah ini:
15
e. Materi rancangan Bab II pada Sistematika Dokumen RTBL, yaitu: Rencana Umum
dan Panduan Rancangan;
f. Draft Sistematika Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan
Studi.
Diserahkan selambat-lambatnya 75 (tujuh puluh hari) kalender sejak Laporan Pendahuluan
diserah terimakan dan disetujui oleh Tim Teknis/Penilai.
16
XI. PERSONIL
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, Tenaga Ahli yang dibutuhkan antara lain:
1. Team Leader (Ahli Perencanaan Wilayah Kota/Urban Design) : 1 orang , selama 7 OB
Strata 1 (S1) atau Strata 2 (S2) Perencanaan Wilayah Kota / Urban Design, lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian
dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK. Berpengalaman
profesional minimal 7 (tujuh) tahun untuk S1, 3 (tiga) tahun untuk S2 sesuai
bidang keahlian perencanaan dan pengaturan kawasan termasuk di dalamnya
penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung,
Penyusunan RTBL Kawasan, Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
dan Rencana Rinci Kawasan, dilengkapi dengan referensi kerja dan pernah
berpengalaman menjadi team leader.
Lingkup tugas Team Leader yaitu memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota
tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
17
Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian aspek teknik sipil dan infrastruktur
terhadap penyusunan dokumen RTBL
18
7. Tenaga Ahli Hukum dan Peraturan : 1 orang , selama 3 OB
Strata 1 (S1) Sarjana Hukum lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu kajian dan arahan naskah perundang-undangan pada
rancangan peraturan Bupati/Walikota terkait penetapan lokasi RTBL pada kawasan
bersangkutan.
8. Tenaga Penunjang
Tenaga ahli dan asisten tenaga ahli tersebut diatas dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh
tenaga penunjang yang dibutuhkan, diantaranya sebagai berikut:
Surveyor 2 orang , Strata 1 (S1) Sarjana Teknik Arsitektur/Teknik Sipil lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi. Berpengalaman profesional minimal 1 (satu) tahun sesuai bidang
keahlian dilengkapi dengan referensi kerja. Lingkup tugas tenaga surveyor ini,
membantu tenaga ahli dalam rangka melaksanakan, mencari serta menyusun
data-data survey baik itu data primer maupun sekunder terkait penyusunan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
CAD Operator (DIII) 2 orang, Diploma III (DIII). Berpengalaman profesional minimal 2
(dua) tahun.
Administrasi/Keuangan 1 orang, SMA/SMK. Berpengalaman profesional minimal 2 (dua)
tahun.
Operator Komputer 1 orang, SMA/SMK. Berpengalaman profesional minimal 2
(dua) tahun.
Detil komposisi jumlah tenaga penunjang yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan pada Bill
of Quantity (BOQ).
Penyedia jasa diharapkan melengkapi proposal usulan teknis dengan melampirkan waktu
penugasan, rincian tugas serta mekanisme pelaksanaan pekerjaan team leader dan tenaga ahli
lainnya dalam bentuk Bar Chart Schedule.
19
2. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Matriks jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan ialah sebagai berikut:
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
1. Koordinasi Awal (Provinsi)
2. Sosialisasi Awal di tk. Kab/Kota
3. Pembahasan Laporan Pendahuluan (Provinsi)
4. Pelaksanaan Survey Lokasi di Lokasi Studi (Kab/Kota)
5. Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Pertama di Daerah
(Kab/Kota)
6. Pembahasan Lap. Antara di Daerah (Kab/kota dan Provinsi)
7. Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Kedua di Daerah
(Kab/Kota)
8. Kolokium dan/atau Review RTBL di Pusat (1 kali di Pusat)
10. Pembahasan Laporan Draft Akhir di Daerah (Kab/Kota)
11. Pembahasan Laporan Akhir (Provinsi) mengundang narasumber
Pusat
12. Ekspose Laporan Akhir di Pusat
Sesuai dengan waktu pelaksanaan dan rencana kerja, tim penyedia jasa diwajibkan untuk
menyusun matrik pelaksanaan kegiatan secara rinci dengan mencantumkan seluruh item
pekerjaan, keterlibatan para tenaga ahli dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
masing-masing items pekerjaan, serta keluaran dari masing-masing kegiatan.
XIII. PENUTUP
1. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan lebih lanjut
oleh Konsultan Perencana sepanjang keluaran akhir dapat dihasilkan secara optimal dan
sesuai dengan yang diharapkan.
2. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif, baik jenis
kertas, tulisan, maupun sampul minimal mengikuti standar pelaporan Direktorat Jenderal
Cipta Karya dan Kementerian Pekerjaan Umum yang berlaku.
ttd
20
Ir. Zaenal Arifin, MT
NIP. 19670722 199703 1 004
21