Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KERJ A

(KAK)

PENYUSUNAN
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
KAWASAN STRATEGIS SOSIAL BUDAYA MASJID AGUNG AL-ANWAR
KOTA PASURUAN
PROVINSI JAWA TIMUR

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A
SNVT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN JAWA TIMUR
J a l a n R a y a M e n g a n t i W i y u n g P O . B O X 8 9 / S B – K R S u r a b a y a T e l p . ( 0 3 1 )7 5 2 5 7 0 8 F a x . ( 0 3 1 )7 5 2 5 7 0 8
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN STRATEGIS SOSIAL BUDAYA MASJID AGUNG AL-ANWAR KOTA
PASURUAN

I. L AT AR BEL AK ANG

Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah kegiatan yang bertujuan


mengendalikan pemanfaatan ruang dan menciptakan lingkungan yang tertata, berkelanjutan,
berkualitas serta menambah vitalitas ekonomi dan kehidupan masyarakat. Oleh karenanya
penyusunan dokumen RTBL, selain sebagai pemenuhan aspek legal-formal, yaitu sebagai
produk pengaturan pemanfaatan ruang serta penataan bangunan dan lingkungan pada
kawasan terpilih, juga sebagai dokumen panduan/pengendali pembangunan dalam
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan kawasan terpilih supaya memenuhi
kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan meliputi: pemenuhan
persyaratan tata bangunan dan lingkungan, peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui
perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik, perwujudan pelindungan lingkungan, serta
peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan.

Selain hal tersebut RTBL mempunyai manfaat untuk mengarahkan jalannya pembangunan
sejak dini, mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat dan
konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, melengkapi peraturan daerah tentang
bangunan gedung, mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan
gedung dan lingkungan/kawasan, mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/
kawasan, menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan
kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan,
menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan, karena adanya rasa
memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.

Konsep kota hijau (kota berkelanjutan) merupakan kota yang dibangun dengan tidak
mengorbankan aset kota, melainkan terus menerus memupuk semua kelompok aset meliputi
manusia, lingkungan terbangun, sumber daya alam, lingkungan dan kualitas prasarana
perkotaan. Kota hijau juga dapat dipahami sebagai kota yang ramah lingkungan berdasarkan
perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan, antara lain dengan memanfaatkan secara efektif dan efisien sumber daya air
dan energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin
kesehatan lingkungan, dan mensinergikan lingkungan alami dan buatan.

2
RTBL adalah sebuah produk pengaturan yang disusun diharapkan dapat mensinergikan
seluruh perencanaan yang ada di suatu kawasan sehingga dapat mendukung dan
memberikan kontribusi terhadap terwujudnya kota hijau yang berkelanjutan.

RTBL adalah juga merupakan upaya konservasi kawasan berskala lingkungan dalam
dokumen yang disusun sesuai Pedoman RTBL (Permen PU No. 06/PRT/M/2007). Upaya
tersebut diharapkan tercapai dengan fokus pada penciptaan ide-ide kreatif sebagai target
hijau kawasan yang:

1. Menciptakan suasana kondusif dalam rangka pembangunan bangunan gedung hijau;


2. Fokus pada desain lingkungan yang dapat menghemat penggunaan sumber daya tak
terbarukan/fossil fuel; dan
3. Pendetilan tata cara pelaksanaan di tingkat basis masyarakat untuk mencapai target
sasaran ‘hijau’di wilayahnya.

II. M AKSUD D AN TUJUAN


1. Maksud Kegiatan

Menyusun dokumen sebagai panduan spesifik yang menyeluruh dan memilki kepastian
hukum mengenai suatu perencanaan penataan bangunan dan lingkungan dari Kawasan
Strategis Sosial Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan.
2. Tujuan Kegiatan

Terarahnya penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di Kawasan Strategis


Sosial Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan, sesuai dengan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL) guna mewujudkan tata bangunan dan dan
lingkungan layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan, sebagaimana
diamanatkan oleh UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung.

III. S AS AR AN

Sasaran dari kegiatan ini adalah:


1. Tersusunnya Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan
Strategis Sosial Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan, sesuai dengan
Pedoman Penyusunan RTBL yang terdapat pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 06/PRT/M/2007, yang dapat digunakan sebagai panduan dalam penyelenggaraan
bangunan gedung dan lingkungan di kawasan tersebut; dan

3
2. Tersusunnya Naskah Peraturan Bupati/Walikota tentang penetapan Dokumen RTBL
pada Kawasan Strategis Sosial Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan
sebagai produk pengaturan yang legal di kawasan tersebut.

IV. LOKASI KEGIATAN


Lokasi penyusunan RTBL adalah pada Kawasan Strategis Sosial Budaya Masjid Agung
Al-Anwar Kota Pasuruan.

V. SUMBER PEND AN AAN

1. Sumber pendanaan pelaksanaan pekerjaan RTBL ini dari DIPA Satuan Kerja Penataan
Bangunan dan Lingkungan Jawa Timur Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian
Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2014, dengan HPS sebesar Rp. 779.977.000,- (Tujuh
Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Rupiah).

2. Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual sesuai dengan ketentuan tentang
pengadaan seleksi jasa konsultansi yang berlaku.

3. Rincian Bill of Quantity pekerjaan kegiatan Penyusunan RTBL Kawasan Strategis Sosial
Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan terLampir.

VI. N AM A D AN ORG ANI S ASI PEJ AB AT PEM BU AT KOMITMEN

Nama Pengguna Barang dan Jasa kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Pejabat Pembuat Komitmen : Pejabat Pembuat komitmen Pembinaan Penataan
Bangunan dan Lingkungan.
2. Satuan Kerja : Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Jawa
Timur.

VII. B AT AS AN KEGI AT AN

Batasan kegiatan adalah penyusunan naskah akademis dan Peraturan Bupati tentang RTBL
Kawasan Strategis Sosial Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan.

4
VIII. REFERENSI HUKUM

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan didasarkan pada:


a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
c. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
d. Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;
e. Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung;
f. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup;
g. Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah,
beserta Peraturan Presiden RI No.70 tahun 2012.
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
k. Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan
dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di KawasanPerkotaan;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 18/PRT/M/.2010 tentang Pedoman Revitalisasi
Kawasan;
n. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 03/SE/M/2009 tentang Modul Sosialisasi
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
p. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan;
q. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan;
r. Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 01/SE/DC/2009 perihal Modul Sosialisasi
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
s. Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada Kabupaten / kota
tempat lokasi studi; dan
t. Peraturan Daerah/Rancangan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung pada
Kabupaten / kota tempat lokasi studi.

5
IX. LINGKUP D AN TAH AP AN KEGI ATAN

1. Lingkup Kegiatan

Berikut ini adalah lingkup dan uraian kegiatan yang harus dilaksanakan:
a. Survey Lokasi dan Pendataan

Data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang diperlukan untuk melakukan
analisis kawasan dan wilayah sekitarnya. Dari hasil pendataan ini akan diperoleh identifikasi
kawasan dari segi fisik, sosial, budaya, dan ekonomi, serta identifikasi atas kondisi di wilayah
sekitarnya yang berpengaruh pada kawasan perencanaan. Data tersebut meliputi: peta (peta
regional, peta kota, dan peta kawasan perencanaan dengan skala 1:1.000 serta
memperlihatkan kondisi topografis/garis kontur), foto-foto (foto udara/citra satelit dan foto-
foto kondisi kawasan perencanaan, peraturan dan rencana-rencana terkait, sejarah dan
signifikansi historis kawasan, kondisi sosial-budaya, kependudukan, pertumbuhan ekonomi,
kondisi fisik dan lingkungan, kepemilikan lahan, prasarana dan fasilitas, dan data lain yang
relevan.
b. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan
Analisis adalah penguraian atau pengkajian atas data yang telah dikumpulkan. Analisis
dilakukan secara berjenjang dari tingkat kota, tingkat wilayah, sampai pada tingkat kawasan.
Komponen analisis yang diperlukan antara lain analisis perkembangan sosial
kependudukan, prospek pertumbuhan ekonomi, daya dukung fisik dan lingkungan, aspek
legal konsolidasi lahan perencanaan, daya dukung prasarana dan fasilitas lingkungan, kajian
aspek signifikansi historis kawasan.
Dari hasil analisis ini akan diperoleh arahan solusi atau konsep perencanaan atas
permasalahan yang telah diidentifikasikan pada tahap pendataan.
c. Penyusunan Konsep Rencana Program Bangunan dan Lingkungan

Hasil tahapan analisis rencana program bangunan dan lingkungan akan memuat gambaran
dasar penataan pada lahan perencanaan yang akan ditindaklanjuti dengan penyusunan
konsep dasar perancangan tata bangunan yang merupakan visi pengembangan kawasan.
Penetapan konsep disesuaikan dengan karakter wilayah kajian dan hasil analisis.
Komponen dasar perancangan berisi: visi pembangunan, konsep perancangan struktur tata
bangunan dan lingkungan, konsep komponen perancangan kawasan, blok-blok
pengembangan kawasan dan program penanganannya.

6
d. Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan

Rencana umum dan panduan rancangan merupakan ketentuan tata bangunan dan
lingkungan pada suatu kawasan yang bersifat lebih detail dan bersifat sebagai panduan atau
arahan pengembangan. Panduan rancangan bersifat melengkapi dan menjelaskan secara
lebih rinci rencana umum yang telah ditetapkan sebelumnya, meliputi ketentuan dasar
implementasi rancangan dan prinsip-prinsip pengembangan rancangan kawasan.

Adapun komponen rancangan meliputi: struktur peruntukan lahan, intensitas pemanfaatan


lahan, tata bangunan, sistem sirkulasi dan jalur penghubung, sistem ruang terbuka dan tata
hijau, tata kualitas lingkungan, sistem prasarana dan utilitas lingkungan. Ketentuan dasar
implementasi rancangan dapat diatur melalui aturan wajib, aturan anjuran utama, dan aturan
anjuran pada kawasan perencanaan dimaksud.
e. Penyusunan Rencana Investasi

Rencana Investasi disusun berdasarkan dokumen RTBL yang memperhitungkan kebutuhan


nyata para pemangku kepentingan dalam proses pengendalian investasi dan pembiayaan
dalam penataan lingkungan/kawasan. Rencana ini menjadi rujukan bagi para pemangku
kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan besaran biaya suatu program
penataan, ataupun sekaligus menjadi tolak ukur keberhasilan investasi. Secara umum
rencana investasi mengatur tentang besaran biaya yang dikeluarkan dalam suatu program
penataan kawasan dalam suatu kurun waktu tertentu, tahapan pengembangan, serta peran
dari masing-masing pemangku kepentingan.
f . Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana
Ketentuan Pengendalian Rencana bertujuan untuk mengendalikan berbagai rencana kerja,
program kerja maupun kelembagaan kerja pada masa pemberlakuan aturan dalam RTBL
dan pelaksanaan penataan suatu kawasan, dan mengatur pertanggungjawaban semua
pihak yang terlibat dalam mewujudkan RTBL pada tahap pelaksanaan penataan bangunan
dan lingkungan. Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian proses
penyusunan RTBL yang melibatkan masyarakat, baik secara langsung (individu) maupun
secara tidak langsung melalui pihak yang dianggap dapat mewakili (misalnya Dewan
Kelurahan, Badan Keswadayaan Masyarakat/BKM dan Forum Rembug Desa). Ketentuan
Pengendalian Rencana menjadi alat mobilisasi peran masing-masing pemangku
kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan RTBL sesuai dengan
kapasitasnya dalam suatu sistem yang disepakati bersama, dan berlaku sebagai rujukan
bagi para pemangku kepentingan untuk mengukur tingkat keberhasilan kesinambungan
pentahapan pelaksanaan pembangunan.

7
g. Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan

Pedoman pengendalian pelaksanaan dimaksudkan untuk mengarahkan perwujudan


pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan/kawasan yang berdasarkan dokumen
RTBL, dan memandu pengelolaan kawasan agar dapat berkualitas, meningkat, dan
berkelanjutan. Pengendalian pelaksanaan dilakukan oleh dinas teknis setempat atau unit
pengelola teknis/UPT/badan tertentu sesuai kewenangan yang ditetapkan oleh kelembagaan
pemrakarsa penyusunan RTBL atau dapat ditetapkan kemudian berdasarkan kesepakatan
para pemangku kepentingan. Pedoman pengendalian pelaksanaan dapat ditetapkan dan
berupa dokumen terpisah tetapi merupakan satu kesatuan dengan dokumen RTBL,
berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan, setelah mempertimbangkan
kebutuhan tingkat kompleksitasnya.

2. Tahapan Kegiatan
Dalam rangka memenuhi target sasaran sesuai dengan yang dipersyaratkan, berikut rincian
tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan:
a. Rapat Koordinasi Awal Kegiatan Penyusunan RTBL
Segera setelah proses kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan pihak penyedia
jasa konsultan RTBL selesai, akan diadakan rapat awal untuk koordinasi sebelum memulai
pekerjaan penyusunan RTBL di Provinsi (Jawa Timur). Rapat akan diselenggarakan oleh
PPK Pembinaan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Satuan Kerja Penataan Bangunan
dan Lingkungan Jawa Timur. Pada rapat tersebut disampaikan hal-hal sebagai berikut:
- Penjelasan lingkup tugas konsultan penyusunan RTBL;
- Penjelasan tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan;
- Penjelasan deliniasi kawasan studi;
- Penyampaian surat usulan penyusunan RTBL dari Pemerintah Daerah;
- Jadwal penyampaian dan pembahasan laporan;
- Perkenalan tenaga ahli Tim Penyedia Jasa; dan
- Penjelasan sistem koordinasi antara penyedia jasa dengan tim teknis yang terdiri dari
unsur Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, Satker PBL Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kab/Kota.
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Segera setelah rapat koordinasi awal, tim tenaga ahli konsultan RTBL segera menyusun
Laporan Pendahuluan serta bahan tayangan yang akan disampaikan pada Rapat Laporan
Pendahuluan yang setidaknya memuat substansi sesuai dengan ketentuan mengenai isi

8
materi laporan yang tertera pada Bagian X tentang INDIKATOR KELUARAN DAN
KELUARAN.

c. Workshop Pembahasan Laporan Pendahuluan


Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tim tenaga ahli konsultan RTBL segera
mengagendakan dan menyelenggarakan Rapat Pendahuluan dalam bentuk workshop
dengan mengundang seluruh tim teknis. Workshop Laporan Pendahuluan diselenggarakan
oleh konsultan RTBL di Provinsi (Jawa Timur). Dalam Workshop Laporan Pendahuluan
tersebut harus disusun Berita Acara Pembahasan Laporan Pendahuluan yang berisi
kesepakatan terhadap substansi Laporan Pendahuluan sebagaimana tertera pada Bagian X
tentang INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN, khususnya pada bagian Rencana
Survey dan Rencana Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD).

d. Pelaksanaan Survey oleh Tim Konsultan


Sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah disepakati, tim tenaga ahli konsultan RTBL
segera melaksanakan survey lokasi sesuai dengan rencana survey yang telah ditetapkan
pada pembahasan Laporan Pendahuluan. Dalam pelaksanaan survey tim konsultan
diharapkan dapat mengidentifikasi kemungkinan spot-spot prioritas yang berpotensi
sehingga menjadi acuan dalam penentuan peta delineasi 1 : 1000.

e. Pelaksanaan Focus Group Discussion Pertama (FGD-I)


Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tim tenaga ahli konsultan RTBL segera
mengagendakan dan menyelenggarakan Focus Group Discussion Pertama (FGD-I) dengan
mengundang tim teknis daerah dan seluruh pemangku kepentingan terkait di daerah. Focus
Group Discussion Pertama (FGD-I) diadakan pada lokasi studi, dengan melibatkan unsur
Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas terkait, unsur kecamatan dan kelurahan, unsur
masyarakat umum serta komunitas masyarakat yang terkait dengan studi RTBL di tingkat
lokal.
Dalam Focus Group Discussion Pertama (FGD-I) tersebut tim tenaga ahli konsultan RTBL
menyampaikan hasil survey awal lokasi untuk dapat dikonfirmasi oleh pihak terkait serta
mengidentifikasi sebanyak-banyaknya aspirasi daerah terkait keterpaduan pembangunan di
lokasi studi dari masing-masing pihak pemangku kepentingan di daerah yang akan
diselaraskan menggunakan perangkat berupa Dokumen RTBL.
Di akhir pelaksanaan Focus Group Discussion Pertama (FGD-I) wajib disusun Berita Acara
FGD-I yang ditandatangani bersama oleh peserta yang memuat kesepakatan bersama
sebagai berikut:

9
- Pengesahan deliniasi kawasan studi oleh pihak berwenang Pemerintah Daerah;
- Identifikasi potensi dan permasalahan lokal kawasan serta penetapan visi dan misi pada
kawasan RTBL;
- Draft Sistematika Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan
Studi;
- Draft Sistematika Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
- Draft materi RTBL pada bab ‘Program Bangunan dan Lingkungan’ dan bab ‘Rencana
Umum dan Panduan Rancangan; dan
- Penetapan daftar kegiatan serta lokasi pembangunan sarana dan prasarana lingkungan
pada spot-spot kawasan yang prioritas.

f. Penyusunan Laporan Antara


Segera setelah dilaksanakannya survey lokasi dan Focus Group Discussion Pertama
(FGD-I), tim tenaga ahli konsultan RTBL segera menyusun Laporan Antara serta bahan
tayangan yang akan disampaikan pada Rapat Pembahasan Laporan Antara yang setidaknya
memuat materi hasil pelaksanaan survey dan hasil pembahasan serta kesepakatan Focus
Group Discussion Pertama (FGD-I).

g. Rapat Pembahasan Laporan Antara


Sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah disepakati, tim tenaga ahli konsultan RTBL
segera mengagendakan dan menyelenggarakan Rapat Laporan Antara dengan
mengundang tim teknis, serta unsur Pemerintah Daerah termasuk diantaranya Bappeda,
Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas terkait lainnya, unsur kecamatan dan kelurahan, unsur
masyarakat umum serta unsur asosiasi/komunitas masyarakat yang terkait dengan studi
RTBL di tingkat lokal.
Pembahasan Laporan Antara diselenggarakan lokasi kawasan studi RTBL dan dikantor
satuan kerja PBL Jawa Timur. Dalam rapat pembahasan Laporan Antara tersebut tim tenaga
ahli konsultan RTBL menyampaikan hasil pelaksanaan survey dan hasil pembahasan serta
kesepakatan Focus Group Discussion Pertama (FGD-I) dalam bentuk Laporan Antara.
Di akhir pelaksanaan Pembahasan Laporan Antara wajib disusun Berita Acara Pembahasan
Laporan Antara yang ditandatangani bersama oleh peserta yang hadir. Notulensi tersebut
pada intinya merupakan catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama hasil
pemaparan Laporan Antara yang perlu ditindaklanjuti oleh konsultan dalam rangka
penyempurnaan Laporan Antara.
Segera setelah dilaksanakannya pembahasan Laporan Antara di daerah, tim tenaga ahli
konsultan segera memperbaiki substansi materi sesuai dengan catatan, usulan, masukan
dan kesepakatan bersama yang terjadi pada tahap pembahasan Laporan Antara di daerah.

10
Setelah seluruh perbaikan selesai dilakukan, tim tenaga ahli konsultan segera
menyampaikan produk Laporan Antara yang telah diperbaiki tersebut disertai dengan Berita
Acara FGD-I dan Berita Acara Pembahasan Laporan Antara kepada tim teknis bersama
dengan PPK Pembinaan Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Propinsi untuk
mendapat persetujuan.

h. Kolokium RTBL
Tim tenaga ahli konsultan RTBL diwajibkan untuk hadir di acara kolokium RTBL yang
diselenggarakan di Pusat (Jakarta) oleh Direktorat Penataan bangunan dan Lingkungan
untuk mempresentasikan hasil sementara produk penyusunan dokumen RTBL sampai
dengan tahap Laporan Antara. Penekanan yang diutamakan pada pembahasan bersama tim
ahli (narasumber) dalam kolokium tersebut ialah terkait substansi materi RTBL pada Bab
‘Program Bangunan dan Lingkungan’ serta Bab ‘Rencana Umum dan Panduan Rancangan’.

i. Pelaksanaan Focus Group Discussion Kedua (FGD-II)


Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tim tenaga ahli konsultan RTBL segera
mengagendakan dan menyelenggarakan Focus Group Discussion Kedua (FGD-II) dengan
mengundang tim teknis daerah dan seluruh pemangku kepentingan terkait di daerah. Focus
Group Discussion (FGD) kedua diadakan pada lokasi studi, dengan melibatkan unsur
Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas terkait, unsur kecamatan dan kelurahan, unsur
masyarakat umum serta komunitas masyarakat yang terkait dengan studi RTBL di tingkat
lokal.
Dalam Focus Group Discussion Kedua (FGD-II) tersebut tim konsultan menyampaikan hasil
pekerjaan sementara sebagai berikut:
a. Rancangan Laporan Draft Akhir mencakup materi dokumen RTBL sesuai dengan
ketentuan pada Peraturan Menteri PU No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), yaitu:
 Rencana Program Bangunan dan Lingkungan;
 Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
 Rencana Investasi;
 Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
 Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
b. Draft Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan Studi.

Di akhir pelaksanaan Focus Group Discussion Kedua (FGD-II) tim tenaga ahli konsultan
RTBL wajib menyusun Berita Acara FGD-II yang ditandatangani bersama oleh peserta

11
FGD-II yang memuat catatan dan masukan serta kesepakatan bersama terhadap dokumen-
dokumen tersebut diatas.

j. Penyusunan Laporan Draft Akhir


Setelah pelaksanaan Focus Group Discussion Kedua (FGD-II), tim tenaga ahli konsultan
segera menyusun Laporan Draft Akhir serta bahan tayangan yang akan disampaikan pada
Rapat Pembahasan Laporan Draft Akhir yang memuat materi sebagai berikut:
a. Laporan Draft Akhir mencakup materi dokumen RTBL sesuai dengan ketentuan pada
Peraturan Menteri PU No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL), yaitu:
 Rencana Program Bangunan dan Lingkungan;
 Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
 Rencana Investasi;
 Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
 Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
b. Simulasi 3 dimensional; dan
c. Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan Studi.

k. Pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan Draft Akhir


Pada tahap ini tim tenaga ahli konsultan didampingi dengan tim teknis yang terdiri dari unsur
pusat dan daerah menyampaikan paparan yang lengkap dan utuh mencakup keseluruhan
materi Dokumen RTBL dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL
pada Kawasan Studi di hadapan kepala daerah (Bupati/Walikota) beserta jajarannya.
Adapun hasil dari paparan ini ialah pernyataan tertulis “disetujui” atau “disetujui dengan
catatan” keseluruhan dokumen tersebut oleh kepala daerah (Bupati/Walikota) yang
dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan Laporan Draft Akhir dan ditandatangani
bersama oleh kepala daerah (Bupati/Walikota), Tim Teknis Pusat dan Daerah serta Tim
Tenaga Ahli Konsultan RTBL.

l. Penyempurnaan Laporan Draft Akhir


Segera setelah pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan Draft Akhir, tim tenaga ahli
konsultan segera bekerja menyempurnakan seluruh dokumen penyusunan RTBL
berdasarkan catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama pada saat
dilaksanakannya rapat pembahasan Laporan Draft Akhir.

m. Pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan Akhir


Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tim Penyedia Jasa segera mengagendakan
dan menyelenggarakan Rapat Pembahasan Laporan Akhir dengan mengundang unsur

12
provinsi dan seluruh tim teknis. Rapat Pembahasan Laporan Akhir diadakan di Provinsi
(Jawa Timur) dengan agenda finalisasi keseluruhan dokumen produk penyusunan RTBL
sebagai berikut:
a. Laporan Akhir mencakup materi dokumen RTBL sesuai dengan ketentuan pada
Peraturan Menteri PU No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL), yaitu:
 Rencana Program Bangunan dan Lingkungan;
 Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
 Rencana Investasi;
 Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
 Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
b. Simulasi 3 dimensional; dan
c. Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan Studi.
Di akhir rapat pembahasan laporan akhir disusun Berita Acara Pembahasan Laporan Akhir
yang memuat catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama dengan tim teknis terkait
penyempurnaan keseluruhan dokumen tersebut diatas.

n. Pelaksanaan Ekspose Laporan Akhir


Tim tenaga ahli konsultan RTBL diwajibkan untuk hadir di acara Ekspose RTBL yang
diselenggarakan di Pusat (Jakarta) oleh Direktorat Penataan bangunan dan Lingkungan
untuk mempresentasikan hasil akhir produk penyusunan dokumen RTBL. Penekanan yang
diutamakan pada pembahasan bersama tim ahli (narasumber) dalam ekspose tersebut ialah
terkait substansi materi RTBL dengan agenda finalisasi keseluruhan dokumen produk
penyusunan RTBL sebagai berikut:
a. Laporan Akhir mencakup materi dokumen RTBL sesuai dengan ketentuan pada
Peraturan Menteri PU No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), yaitu:
 Rencana Program Bangunan dan Lingkungan;
 Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
 Rencana Investasi;
 Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
 Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
b. Simulasi 3 dimensional; dan
c. Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan Studi.

13
Di akhir ekspose laporan akhir disusun Berita Acara Pembahasan Laporan Akhir yang
memuat catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama dengan tim teknis terkait
penyempurnaan keseluruhan dokumen tersebut diatas.

o. Proses Legalisasi/Penandatanganan Produk Dokumen RTBL


Setelah seluruh catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama yang dituangkan
dalam Berita Acara Pembahasan Laporan Akhir ditindaklanjuti oleh tim tenaga ahli
konsultan, seluruh dokumen produk penyusunan RTBL tersebut diatas segera disampaikan
ke Pemerintah Daerah untuk mendapat legalisasi dalam bentuk penandatanganan oleh
pihak-pihak terkait sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Apabila proses
penandatanganan membutuhkan waktu lebih dan diperkirakan akan selesai melebihi Tahun
Anggaran 2014, maka tim tenaga ahli konsultan RTBL diminta untuk membuat Berita Acara
Serah Terima Dokumen RTBL yang ditandatangani oleh unsur pihak Pemerintah Daerah
yang berwenang. Berita Acara Serah Terima Dokumen ini digunakan sebagai bukti telah
selesainya serangkaian proses penyusunan RTBL yang telah menghasilkan keseluruhan
produk RTBL yang telah diterima oleh pihak Pemerintah Daerah.

X. INDIK ATOR KELU AR AN D AN KELU AR AN


1. Indikator Keluaran (Kualitatif)

Tersusunnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) pada Kawasan Strategis Sosial
Budaya Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan sesuai dengan Pedoman Penyusunan RTBL
yang terdapat pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007, yang dapat
digunakan sebagai panduan dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan di
kawasan tersebut.
2. Keluaran (Kuantitatif)

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah bahwa Konsultan memberikan

 Laporan Pendahuluan : 5 (lima) eksemplar dalam format A4,


 Laporan Antara : 5 (lima) eksemplar dalam format A3,
 Laporan Draft Akhir : 5 (lima) eksemplar dalam format A3,
 Laporan Akhir : 5 (lima) eksemplar dalam format A3,
 Gambar Perspektif/ : 5 (lima) eksemplar dalam format A3,
Ilustrasi (3D)
 Peraturan Bupati/ : 5 (lima) set, dan
Walikota
 Harddisk Eksternal : 1 (lima) Buah.

14
Adapun isi materi laporan tersebut diatas memuat hal-hal dibawah ini:

1) Laporan Pendahuluan, memuat :


a. Pemahaman dan tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja;
b. Rencana pencapaian sasaran, mencakup jadwal kerja, target/sasaran dan alokasi
tenaga ahli;
c. Metodologi pekerjaan penyusunan RTBL termasuk kajian kepustakaan (studi literatur),
kajian peraturan daerah setempat terkait dengan penyusunan RTBL dan kajian teoritis
serta kajian terhadap studi kasus sejenis;
d. Rencana survey, mencakup metode pengumpulan data, metode pengolahan data,
metode analisis data, jadwal survey, identifikasi lokasi survey, target data, identifikasi
instansi pemilik data dan pembuatan kuesioner
e. Rencana Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD), termasuk FGD-I dan FGD-II,
mencakup metode pelaksanaan, materi, target, jadwal pelaksanaan, daftar undangan
dan lokasi kegiatan; dan
f. Gambaran umum kawasan perencanaan, mencakup profil kawasan, studi area
deliniasi studi, identifikasi potensi kawasan, identifikasi permasalahan kawasan,
identifikasi instansi pemerintah daerah, keberadaan perusahaan swasta serta
komunitas masyarakat lokal yang kemungkinan akan terlibat dalam proses
penyusunan RTBL.

Diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh ) hari kalender sejak SPMK dikeluarkan.

2) Laporan Antara, memuat:


a. Gambaran umum kawasan perencanaan, berdasarkan data yang didapat dari hasil
survey dan FGD;
b. Tinjauan kebijakan program pembangunan yang terdapat pada kawasan perencanaan,
seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Poldas, Renstrada, dsb.
c. Analisis terhadap seluruh potensi dan masalah terhadap elemen perancangan RTBL,
meliputi: analisis perkembangan sosial kependudukan, prospek pertumbuhan ekonomi,
daya dukung fisik dan lingkungan (Daya Dukung Lahan. Kesesuaian Lahan, Intensitas
Bangunan ) aspek legal konsolidasi lahan perencanaan, daya dukung prasarana dan
fasilitas lingkungan, kajian aspek signifikansi historis kawasan. Analisis untuk
menentukan prioritas program pembangunan dilakukan terhadap masing-masing
elemen rancang RTBL dengan menggunakan metode SWOT.
d. Materi rancangan Bab I pada Sistematika Dokumen RTBL, yaitu: Program Bangunan
dan Lingkungan;

15
e. Materi rancangan Bab II pada Sistematika Dokumen RTBL, yaitu: Rencana Umum
dan Panduan Rancangan;
f. Draft Sistematika Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan
Studi.
Diserahkan selambat-lambatnya 75 (tujuh puluh hari) kalender sejak Laporan Pendahuluan
diserah terimakan dan disetujui oleh Tim Teknis/Penilai.

3) Laporan Draft Akhir, memuat hal-hal sebagai berikut:


a. Seluruh materi dalam sistematika dokumen RTBL sesuai dengan ketentuan pada
Peraturan Menteri PU No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL), yaitu:
 Program Bangunan dan Lingkungan;
 Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
 Rencana Investasi;
 Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
 Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
b. Draft Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan Studi.
Diserahkan selambat-lambatnya 75 (tujuh puluh Lima hari) kalender sejak Laporan Antara
diserahterimakan dan disetujui oleh Tim Teknis/Penilai.
4) Laporan Akhir, mencakup :
a. Seluruh materi dalam sistematika dokumen RTBL yang telah disempurnakan
berdasarkan catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama yang didapat pada
pembahasan laporan draft akhir, yaitu:
 Program Bangunan dan Lingkungan;
 Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
 Rencana Investasi;
 Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
 Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
Diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh hari) kalender sejak Laporan Draft Akhir
diserahterimakan dan disetujui oleh Tim Teknis/Penilai.
5) Peraturan Bupati/Walikota tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
Diserahkan bersamaan dengan laporan akhir.
6) Harddisk yang berisi Laporan Akhir, Gambar Perspektif/Ilustrasi (3D), Peraturan
Bupati/Walikota dan Eksekutif Summary, diserahkan bersamaan dengan laporan akhir.

16
XI. PERSONIL

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, Tenaga Ahli yang dibutuhkan antara lain:
1. Team Leader (Ahli Perencanaan Wilayah Kota/Urban Design) : 1 orang , selama 7 OB
Strata 1 (S1) atau Strata 2 (S2) Perencanaan Wilayah Kota / Urban Design, lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian
dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK. Berpengalaman
profesional minimal 7 (tujuh) tahun untuk S1, 3 (tiga) tahun untuk S2 sesuai
bidang keahlian perencanaan dan pengaturan kawasan termasuk di dalamnya
penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung,
Penyusunan RTBL Kawasan, Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
dan Rencana Rinci Kawasan, dilengkapi dengan referensi kerja dan pernah
berpengalaman menjadi team leader.
Lingkup tugas Team Leader yaitu memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota
tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

2. Tenaga Ahli Arsitektur: 1 orang , selama 7 OB


 Strata 1 (S1) Arsitektur lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
 Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
 Berpengalaman profesional minimal 5 (lima) tahun sesuai bidang keahlian Desain
Arsitektur, Perencanaan kawasan dan Penyusunan Produk Peraturan Bangunan
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan melakukan kajian aspek arsitektur terhadap
penyusunan dokumen RTBL.

3. Tenaga Ahli Sipil : 1 orang , selama 4 OB


 Strata 1 (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
 Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.

17
 Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian aspek teknik sipil dan infrastruktur
terhadap penyusunan dokumen RTBL

4. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan: 1 orang , selama 4 OB


 Strata 1 (S1) Ekonomi lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
 Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan melakukan kajian aspek ekonomi pembangunan,
dan analisis program investasi terhadap penyusunan dokumen RTBL.

5. Tenaga Ahli Lansekap: 1 orang , selama 3 OB


 Strata 1 (S1) Arsitektur Lansekap lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
 Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
 Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan melakukan kajian aspek arsitektur lansekap dan
analisa Pola daerah aliran air dan sungai serta kajian terhadap drainase kawasan dalam
penyusunan dokumen RTBL.

6. Ahli Teknik Lingkungan: 1 orang , selama 3 OB


 Strata 1 (S1) Teknik Lingkungan lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
 Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
 Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan melakukan kajian aspek lingkungan dan dampak
lingkungan terhadap penyusunan dokumen RTBL.

18
7. Tenaga Ahli Hukum dan Peraturan : 1 orang , selama 3 OB
 Strata 1 (S1) Sarjana Hukum lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
 Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu kajian dan arahan naskah perundang-undangan pada
rancangan peraturan Bupati/Walikota terkait penetapan lokasi RTBL pada kawasan
bersangkutan.

8. Tenaga Penunjang

Tenaga ahli dan asisten tenaga ahli tersebut diatas dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh
tenaga penunjang yang dibutuhkan, diantaranya sebagai berikut:
 Surveyor 2 orang , Strata 1 (S1) Sarjana Teknik Arsitektur/Teknik Sipil lulusan
universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi. Berpengalaman profesional minimal 1 (satu) tahun sesuai bidang
keahlian dilengkapi dengan referensi kerja. Lingkup tugas tenaga surveyor ini,
membantu tenaga ahli dalam rangka melaksanakan, mencari serta menyusun
data-data survey baik itu data primer maupun sekunder terkait penyusunan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
 CAD Operator (DIII) 2 orang, Diploma III (DIII). Berpengalaman profesional minimal 2
(dua) tahun.
 Administrasi/Keuangan 1 orang, SMA/SMK. Berpengalaman profesional minimal 2 (dua)
tahun.
 Operator Komputer 1 orang, SMA/SMK. Berpengalaman profesional minimal 2
(dua) tahun.
Detil komposisi jumlah tenaga penunjang yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan pada Bill
of Quantity (BOQ).

Penyedia jasa diharapkan melengkapi proposal usulan teknis dengan melampirkan waktu
penugasan, rincian tugas serta mekanisme pelaksanaan pekerjaan team leader dan tenaga ahli
lainnya dalam bentuk Bar Chart Schedule.

XII. J ADW AL KEGI ATAN

1. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Waktu Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan selama 7 (tujuh) bulan kalender.

19
2. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Matriks jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan ialah sebagai berikut:

BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
1. Koordinasi Awal (Provinsi)
2. Sosialisasi Awal di tk. Kab/Kota
3. Pembahasan Laporan Pendahuluan (Provinsi)
4. Pelaksanaan Survey Lokasi di Lokasi Studi (Kab/Kota)
5. Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Pertama di Daerah
(Kab/Kota)
6. Pembahasan Lap. Antara di Daerah (Kab/kota dan Provinsi)
7. Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Kedua di Daerah
(Kab/Kota)
8. Kolokium dan/atau Review RTBL di Pusat (1 kali di Pusat)
10. Pembahasan Laporan Draft Akhir di Daerah (Kab/Kota)
11. Pembahasan Laporan Akhir (Provinsi) mengundang narasumber
Pusat
12. Ekspose Laporan Akhir di Pusat

Sesuai dengan waktu pelaksanaan dan rencana kerja, tim penyedia jasa diwajibkan untuk
menyusun matrik pelaksanaan kegiatan secara rinci dengan mencantumkan seluruh item
pekerjaan, keterlibatan para tenaga ahli dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
masing-masing items pekerjaan, serta keluaran dari masing-masing kegiatan.

XIII. PENUTUP

1. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan lebih lanjut
oleh Konsultan Perencana sepanjang keluaran akhir dapat dihasilkan secara optimal dan
sesuai dengan yang diharapkan.

2. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif, baik jenis
kertas, tulisan, maupun sampul minimal mengikuti standar pelaporan Direktorat Jenderal
Cipta Karya dan Kementerian Pekerjaan Umum yang berlaku.

Surabaya, Januari 2014


Pejabat Pembuat komitmen
Pembinaan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan Jawa Timur

ttd

20
Ir. Zaenal Arifin, MT
NIP. 19670722 199703 1 004

21

Anda mungkin juga menyukai