KICK OFF RTBL Ruas Perempatan PDAM - Bojong Depok Baru

DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN
DAN PERTANAHAN KABUPATEN BOGOR
Kick Off Meeting

Cibinong, 11 Juli 2017
www.africapowerpoint.com
KICK OFF MEETING
RTBL RUAS PEREMPATAN PDAM - BOJONG DEPOK BARU
R T B L
PENDAHULUAN RTBL
3 MUATAN RTBL
RUANG LINGKUP
2 WILAYAH & MATERI
1 RENCANA KERJA
2
KICK OFF MEETING
R T B L
PENDAHULUAN
01 RTBL
LATAR BELAKANG
R T B L
1. Menimbang penyelenggaraan pembangunan fisik di kawasan Pusat

KOTA CIBINONG sebagai bagian dari kawasan kota, maka diperlukan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) sebagai perangkat
pengendali pertumbuhan serta memberi panduan terhadap wujud
bangunan dan lingkungan di wilayah tersebut dalam rangka
perwujudan kualitas bangunan gedung dan lingkungannya.
2. Dengan demikian RTBL akan memberikan arahan terhadap wujud

pemanfaatan lahan, ragam, arsitektural dari bangunan-bangunan
sebagai hasil rencana teknis/rancang bangunan (building) wilayah
Kecamatan Cibinong RUAS PEREMPATAN PDAM - BOJONG DEPOK
BARU, terutama pada kawasan/daerah tertentu yang memiliki (design)
dengan karakter khas.
3. Sehingga dengan adanya arahan RTBL, perencana kawasan dan

bangunan (urban designer dan arsitek) akan mempunyai kejelasan
menyangkut KEBIJAKAN PEMBANGUNAN FISIK dari Pemerintah
Kabupaten Bogor, termasuk di dalamnya yang menyangkut
kepentingan umum, citra, dan jati diri lokasi yang perlu dikemukakan.
4
MAKSUD & TUJUAN
R T B L
MAKSUD :
Sebagai dokumen panduan umum yang menyeluruh dan memiliki kepastian
hukum tentang perencanaan tata bangunan dan lingkungan di kawasan
Pusat Kota Cibinong.
TUJUAN :
Sebagai dokumen pengendali pembangunan dalam
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan untuk
suatu lingkungan tertentu supaya memenuhi kriteria
perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang
berkelanjutan meliputi:
1. Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan,
serta penataan/rancangan bangunan;
2. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui
perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik;
3. Perwujudan pelindungan lingkungan, serta;
4. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan.
5
SASARAN
R T B L
a. Mengarahkan jalannya pembangunan, khususnya berkaitan dengan penataan

bangunan dan lingkungan;
b. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat

dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah;
c. Melengkapi peraturan daerah tentang bangun-bangunan;
d. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung

dan lingkungan;
e. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan;
f. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan

kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan yang berkelanjutan;
g. Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan, karena

adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan.
6
KEDUDUKAN RTBL
R T B L
RTRW
NASIONAL
RTR PULAU
RTR KAWASAN
Kedudukan RTBL dalam Pengendalian
STRATEGIS NASIONAL BANGUNAN GEDUNG dan LINGKUNGAN
RTRW
PROVINSI
RTR KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
RDTR KOTA
* RENCANA TATA BANGUNAN
RTRW
* RTR KAWASAN
DAN LINGKUNGAN
PERBAIKAN KAWASAN
KOTA STRATEGIS KOTA
PENGEMBANGAN KEMBALI
RTR KAWASAN
KAWASAN
PERKOTAAN
PEMBANGUNAN BARU
KAWASAN
PELESTARIAN/PELINDUNGAN
RDTR KABUPATEN
KAWASAN
RTR KAWASAN PROSES IMB DAN
RTRW STRATEGIS KABUPATEN PENYELENGGARAAN
KABUPATEN
RTR KAWASAN BANGUNAN GEDUNG
PERDESAAN DAN LINGKUNGAN
RTR KAWASAN PERATURAN DAERAH

AGROPOLITAN BANGUNAN GEDUNG
Penataan Ruang Penataan Bangunan dan Lingkungan

7
www.africapowerpoint.com * Termasuk Peraturan Zonasi
KEDUDUKAN RTBL
R T B L
PERSYARATAN
BANGUNAN GEDUNG
PERSY. ADMINISTRATIF PERSY. TEKNIS BG
PERSY. TATA BANGUNAN PERSY. KEANDALAN BG
PERSY. PERUNTUKAN DAN PERSY. ARSITEKTUR PERSY. PENGENDALIAN

INTENSITAS BG BANGUNAN GEDUNG DAMPAK LINGKUNGAN
PERUNTUKAN LOKASI PENAMPILAN BG DAMPAK PENTING

LINGKUNGAN
KEPADATAN TATA RUANG DALAM
PERATURAN PEMERINTAH KETINGGIAN SEIMBANG, SERASI,

REPUBLIK INDONESIA SELARAS DGN LINGK.
NOMOR 36 TAHUN 2005
JARAK BEBAS
TENTANG NILAI SOSIAL-BUDAYA
PERATURAN PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 28
TAHUN 2002
TENTANG Persyaratan tata bangunan ditetapkan lebih lanjut dalam rencana tata
BANGUNAN GEDUNG
bangunan dan lingkungan (RTBL) oleh Pemda. 8
KAWASAN PERENCANAAN
R T B L
Lingkungan/kawasan dengan luas 5-60 hektar (Ha), dengan ketentuan:

1. kota metropolitan dengan luasan minimal 5 Ha;
2. kota besar/sedang dengan luasan 15-60 Ha;
3. kota kecil/desa dengan luasan 30-60 Ha.
Penentuan batas dan luasan kawasan perencanaan (delineasi) berdasarkan

satu atau kombinasi:
KAWASAN
1. Administratif, seperti wilayah RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan bagian wilayah kota/desa.
PERENCANAAN
RTBL dalam
2. Nonadministratif, yang ditentukan secara kultural tradisional (traditional cultural-spatial units), seperti desa
adat, gampong, dan nagari.
Permen PU No 3. Kawasan yang memiliki kesatuan karakter tematis, seperti kawasan kota lama,
6 Tahun 2007 lingkungan sentra perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, dan kawasan permukiman tradisional.
Tentang 4. Kawasan yang memiliki sifat campuran, seperti kawasan campuran antara fungsi hunian,
Pedoman fungsi usaha, fungsi sosial-budaya dan/atau keagamaan serta fungsi khusus, kawasan sentra niaga (central business
district), industri, dan kawasan bersejarah.
Umum RTBL
5. Jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat, kawasan terbangun yang memerlukan penataan,
kawasan dilestarikan, kawasan rawan bencana, dan kawasan gabungan atau campuran.
9
CAKUPAN & POLA PENANGANAN
R T B L
Pola Penataan:
1. Perbaikan kawasan, seperti penataan lingkungan
permukiman kumuh/nelayan (perbaikan kampung),
1 2 perbaikan desa pusat pertumbuhan, perbaikan
kawasan, serta pelestarian kawasan;
KAWASAN BARU KAWASAN 2. pengembangan kembali kawasan,
seperti peremajaan kawasan, pengembangan
BERKEMBANG CEPAT TERBANGUN kawasan terpadu, revitalisasi kawasan, serta
rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan
pascabencana;
KAWASAN 3. pembangunan baru kawasan, seperti
3 DILESTARIKAN pembangunan kawasan permukiman (Kawasan
Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun – Berdiri
KAWASAN Sendiri), pembangunan kawasan terpadu,
KAWASAN
RAWAN pembangunan desa agropolitan, pembangunan
GABUNGAN ATAU kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa
BENCANA
CAMPURAN (KTP2D), pembangunan kawasan perbatasan, dan
pembangunan kawasan pengendalian ketat (high-
5 4 control zone);
4. pelestarian/pelindungan kawasan,
seperti pengendalian kawasan pelestarian,
revitalisasi kawasan, serta pengendalian kawasan
rawan bencana.
10
KICK OFF MEETING
R T B L
MUATAN
02 RTBL
MUATAN RTBL
PROGRAM BANGUNAN R T B L
1 DAN LINGKUNGAN
ANALISIS
KAWASAN DAN
WILAYAH
PERENCANAAN
TAHAP ANALISIS
KAWASAN
VISI
PEMBANGUNAN
KONSEP DASAR
PERANCANGAN
TATA
1. PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
PERENCANAAN BANGUNAN DAN
ANALISIS LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN Merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan dan peruntukan lahan yang telah
PEMBANGUNAN
BERBASIS PERAN
MASYARAKAT
ditetapkan untuk kurun waktu tertentu, yang memuat jenis, jumlah, besaran, dan
luasan bangunan gedung, serta kebutuhan ruang terbuka hijau, fasilitas umum, fasilitas
RENCANA UMUM
2 DAN PANDUAN RANCANGAN sosial, prasarana aksesibilitas, sarana pencahayaan, dan sarana penyehatan lingkungan,
PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN
MIKRO
baik berupa penataan prasarana dan sarana yang sudah ada maupun baru.
RENCANA
PERAN MASYARAKAT
UMUM RENCANA PERPETAKAN
RENCANA TAPAK
TAHAP PERUMUSAN
DAN
RENCANA SISTEM PERGERAKAN,
RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN ANALISIS KAWASAN
PENGEMBANGAN
PERANCANGAN
RUANG TERBUKA HIJAU
RENCANA WUJUD VISUAL BG

DAN WILAYAH
RENCANA PRASARANA DAN SARANA
LINGKUNGAN PERENCANAAN
KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI
KONSEP DASAR
VISI
RANCANGAN
PANDUAN
RANCANGAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
RANCANGAN KAWASAN
PERANCANGAN TATA
PEMBANGUNAN BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN
3 RENCANA INVESTASI
SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI
POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI

ANALISIS
PENGEMBANGAN
TAHAP
PENGEMBANGAN
4 KETENTUAN
PENGENDALIAN RENCANA PEMBANGUNAN
DUKUNGAN
PELAKSANAAN
STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA
ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA

BERBASIS PERAN
MASYARAKAT
5 PEDOMAN PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
ASPEK-ASPEK PENGENDALIAN PELAKSANAAN
ARAHAN PENGELOLAAN KAWASAN
12
MUATAN RTBL
1 DAN LINGKUNGAN
ANALISIS
KAWASAN DAN
WILAYAH
PERENCANAAN
TAHAP ANALISIS
KAWASAN
VISI
PEMBANGUNAN
KONSEP DASAR
PERANCANGAN
TATA
2. RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
ANALISIS LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN
BERBASIS PERAN PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO
MASYARAKAT
RENCANA
RENCANA PERPETAKAN
UMUM
RENCANA UMUM
2 DAN PANDUAN RANCANGAN RENCANA TAPAK
MIKRO
RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA
RENCANA
AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
PERAN MASYARAKAT
RENCANA TAPAK
TAHAP PERUMUSAN
DAN
RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
RUANG TERBUKA HIJAU
PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU
PERANCANGAN RENCANA WUJUD VISUAL BG RENCANA WUJUD VISUAL BANGUNAN GEDUNG

LINGKUNGAN
RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN
RANCANGAN
PANDUAN
design
RANCANGAN KAWASAN
KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN

PANDUAN
3 RENCANA INVESTASI
RANCANGAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN guidelines
KAWASAN
TAHAP
PENGEMBANGAN
4 KETENTUAN
PENGENDALIAN RENCANA
DUKUNGAN
PELAKSANAAN
STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA Merupakan ketentuan-ketentuan rancangan tata bangunan dan lingkungan yang bersifat
ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA
umum dalam mewujudkan lingkungan/kawasan perencanaan yang layak huni, berjati diri,
PELAKSANAAN produktif, dan berkelanjutan.
13
MUATAN RTBL
R T B L
TATA BANGUNAN
KOMPONEN PENATAAN
INTENSITAS PEMANFAATAN
▪ pengaturan blok lingkungan
LAHAN
▪ pengaturan kaveling
▪ pengaturan bangunan
KOMPONEN ▪ pengaturan ketinggian & elevasi
PENATAAN lantai bangunan
▪ KDB
▪ KLB
▪ KDH
▪ KTB
▪ TDR
14
MUATAN RTBL
R T B L
SISTEM SIRKULASI SISTEM RUANG TERBUKA

DAN JALUR PENGHUBUNG DAN TATA HIJAU
KOMPONEN PENATAAN KOMPONEN PENATAAN
▪ jaringan jalan & pergerakan ▪ ruang terbuka umum
▪ sirkulasi kendaraan umum ▪ ruang terbuka pribadi
▪ sirkulasi kendaraan pribadi ▪ ruang terbuka pribadi untuk umum
▪ sirkulasi kendaraan umum informal ▪ pepohonan & tata hijau
setempat ▪ bentang alam
▪ pergerakan transit ▪ jalur hijau
▪ parkir
▪ jalur servis lingkungan
▪ sirkulasi pejalan kaki & sepeda
▪ jalur penghubung terpadu
15
MUATAN RTBL
R T B L
SISTEM PRASARANA
DAN UTILITAS LINGKUNGAN
TATA KUALITAS KOMPONEN PENATAAN
LINGKUNGAN ▪ jaringan air bersih
▪ jaringan air limbah & air kotor
KOMPONEN PENATAAN
▪ jaringan drainase
▪ konsep identitas lingkungan ▪ jaringan persampahan
▪ konsep orientasi lingkungan ▪ jaringan listrik
▪ wajah jalan ▪ jaringan telepon
▪ jaringan pengamanan kebakaran
▪ jaringan jalur evakuasi
16
MUATAN RTBL
1 DAN LINGKUNGAN
ANALISIS
KAWASAN DAN
WILAYAH
PERENCANAAN KONSEP DASAR
TAHAP ANALISIS
KAWASAN
VISI
PEMBANGUNAN
PERANCANGAN
TATA
3. RENCANA INVESTASI
LINGKUNGAN
ANALISIS
PENGEMBANGAN 1. memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan;
PEMBANGUNAN
BERBASIS PERAN
MASYARAKAT
2. merupakan rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk menghitung
kelayakan investasi dan pembiayaan suatu penataan atau pun menghitung
RENCANA UMUM
2 DAN PANDUAN RANCANGAN tolok ukur keberhasilan investasi;
MIKRO
3. alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku kepentingan;
RENCANA
4. mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas pelayanan
PERAN MASYARAKAT
RENCANA TAPAK
TAHAP PERUMUSAN
DAN
RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN prasarana/sarana dari suatu lingkungan/kawasan.
PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU
PERANCANGAN RENCANA WUJUD VISUAL BG

LINGKUNGAN SKENARIO
PANDUAN
RANCANGAN 1. Program bersifat jangka menengah, mengindikasikan investasi untuk berbagai
RANCANGAN KAWASAN
macam kegiatan.
2. Meliputi investasi pembangunan yang dibiayai oleh pemerintah, dunia
3 RENCANA INVESTASI
usaha/swasta, dan masyarakat.
POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI 3. Menjelaskan pola-pola penggalangan pendanaan.

TAHAP
4 KETENTUAN 4. Menjelaskan tata cara penyiapan dan penyepakatan investasi dan
PENGEMBANGAN PENGENDALIAN RENCANA
DUKUNGAN STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA
pembiayaan.
PELAKSANAAN ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA
5. Menuntun para pemangku kepentingan dalam memperoleh justifikasi
PELAKSANAAN kelayakan ekonomi dan usulan perencanaan lingkungan.
17
MUATAN RTBL
1 DAN LINGKUNGAN
ANALISIS
KAWASAN DAN
WILAYAH
TAHAP ANALISIS
KAWASAN
VISI
PEMBANGUNAN
PERANCANGAN
TATA
4. KETENTUAN PENGENDALIAN RENCANA
ANALISIS LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN
1. Tujuan:
BERBASIS PERAN
MASYARAKAT • Mengendalikan berbagai rencana kerja, program kerja maupun kelembagaan
kerja.
RENCANA UMUM
2 DAN PANDUAN RANCANGAN • Mengatur pertanggungjawaban semua pihak.
RENCANA
MIKRO
2. Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian proses penyusunan RTBL
PERAN MASYARAKAT
RENCANA TAPAK
yang melibatkan masyarakat.
TAHAP PERUMUSAN
DAN
PENGEMBANGAN
RUANG TERBUKA HIJAU

3. Sebagai alat mobilisasi peran masing-masing pemangku kepentingan pada masa
PERANCANGAN RENCANA WUJUD VISUAL BG

pelaksanaan atau masa pemberlakuan RTBL.
LINGKUNGAN

RANCANGAN
STRATEGI
PANDUAN
RANCANGAN KAWASAN
1. Aspek-aspek Pengendalian:
• Ketentuan administratif (terutama IMB).
3 RENCANA INVESTASI
• Arahan yang bersifat mengantisipasi terjadinya perubahan pada tahap
POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI pelaksanaan.

TAHAP
4 KETENTUAN 2. Strategi Pengendalian:
• Rencana Kelembagaan (organisasi pelaksana, SDM, aturan tata laksana
kelembagaannya).
PELAKSANAAN • Untuk pengelolaan pelaksanaan RTBL dapat disiapkan suatu organisasi
pelaksana tersendiri.
18
MUATAN RTBL
1 DAN LINGKUNGAN
ANALISIS
KAWASAN DAN
WILAYAH
TAHAP ANALISIS
KAWASAN
PERENCANAAN
VISI
PEMBANGUNAN
PERANCANGAN
TATA
BANGUNAN DAN
5. PEDOMAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
ANALISIS LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN
BERBASIS PERAN
MASYARAKAT
1. Mengarahkan perwujudan pelaksanaan penataan bangunan dan
lingkungan/kawasan dan memandu pengelolaan kawasan agar dapat berkualitas,
2 RENCANA UMUM
DAN PANDUAN RANCANGAN
meningkat, dan berkelanjutan.
MIKRO
2. Harapan:
RENCANA
• Menjamin pelaksanaan kegiatan berdasarkan dokumen RTBL;
PERAN MASYARAKAT
RENCANA TAPAK
TAHAP PERUMUSAN
DAN
• Menjamin pemanfaatan investasi dan optimalisasi nilai investasi;
PENGEMBANGAN
PERANCANGAN
RUANG TERBUKA HIJAU
RENCANA WUJUD VISUAL BG

• Menghindari fenomena lahan tidur atau bangunan terbengkalai sebagai akibat
LINGKUNGAN investasi yang ditanamkan tidak berjalan semestinya;
RANCANGAN
• Menarik investasi lanjutan dalam pengelolaan lingkungan setelah masa
PANDUAN
RANCANGAN KAWASAN pascakonstruksi.
3. Dilakukan oleh dinas teknis setempat atau unit pengelola teknis/UPT/badan
3 RENCANA INVESTASI
tertentu sesuai kewenangan yang ditetapkan oleh kelembagaan pemrakarsa

penyusunan RTBL atau dapat ditetapkan kemudian berdasarkan kesepakatan
TAHAP
4 KETENTUAN para pemangku kepentingan.
4. Pedoman pengendalian pelaksanaan dapat ditetapkan dan berupa dokumen
terpisah tetapi merupakan satu kesatuan dengan dokumen RTBL.
PELAKSANAAN
19
KICK OFF MEETING
R T B L
LINGKUP
03 WILAYAH &
MATERI
LINGKUP WILAYAH
R T B L
Lingkup Wilayah Perencanaan Adalah:
” Persimpangan Jalan PDAM sampai Perumahan

Bojong Depok Baru Sukahati ”
Kondisi eksisting ruang kawasan perencanaan sudah terdapat kawasan yang terbangun (built up area), meliputi :
Kawasan pemukiman kepadatan tinggi , Kawasan pemukiman kepadatan sedang, Kawasan perdagangan dan jasa
(hotel, pertokoan, pasar, dan Warung), Kawasan perkantoran, Fasilitas peribadatan (masjid dan gereja), Fasilitas
pendidikan (SD sampai SMA), dan Fasilitas Kesehatan (puskesmas)
21
BATAS UTARA
KELURAHAN TENGAH
BATAS BARAT
SUNGAI CILIWUNG
BATAS BARAT
KELURAHAN NAGGEWER MEKAR
Lingkup wilayah perencanaan

RTBL meliputi ± 94 Ha dari
wilayah Kecamatan Cibinong.
BATAS SELATAN
KELURAHAN KARADENAN
23
KICK OFF MEETING
R T B L
RENCANA
04 KERJA
25
26
KICK OFF MEETING
R T B L
Sekian
Terimakasih
&
Cibinong, 11 Juli 2017

KICK OFF RTBL Ruas Perempatan PDAM - Bojong Depok Baru

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

KICK OFF RTBL Ruas Perempatan PDAM - Bojong Depok Baru

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN

DAN PERTANAHAN KABUPATEN BOGOR

Kick Off Meeting

1. Menimbang penyelenggaraan pembangunan fisik di kawasan Pusat

2. Dengan demikian RTBL akan memberikan arahan terhadap wujud

3. Sehingga dengan adanya arahan RTBL, perencana kawasan dan

a. Mengarahkan jalannya pembangunan, khususnya berkaitan dengan penataan

b. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat

d. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung

e. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan;

f. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan

g. Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca pelaksanaan, karena

RTR KAWASAN PERATURAN DAERAH

Penataan Ruang Penataan Bangunan dan Lingkungan

PERSY. ADMINISTRATIF PERSY. TEKNIS BG

PERSY. TATA BANGUNAN PERSY. KEANDALAN BG

PERSY. PERUNTUKAN DAN PERSY. ARSITEKTUR PERSY. PENGENDALIAN

PERUNTUKAN LOKASI PENAMPILAN BG DAMPAK PENTING

PERATURAN PEMERINTAH KETINGGIAN SEIMBANG, SERASI,

Lingkungan/kawasan dengan luas 5-60 hektar (Ha), dengan ketentuan:

Penentuan batas dan luasan kawasan perencanaan (delineasi) berdasarkan

UMUM RENCANA PERPETAKAN

RENCANA WUJUD VISUAL BG

SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI

POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI

ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA

UMUM RENCANA PERPETAKAN

PERANCANGAN RENCANA WUJUD VISUAL BG RENCANA WUJUD VISUAL BANGUNAN GEDUNG

KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN

SISTEM SIRKULASI SISTEM RUANG TERBUKA

UMUM RENCANA PERPETAKAN

PERANCANGAN RENCANA WUJUD VISUAL BG

RENCANA PRASARANA DAN SARANA

POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI 3. Menjelaskan pola-pola penggalangan pendanaan.

UMUM RENCANA PERPETAKAN

RUANG TERBUKA HIJAU

RENCANA PRASARANA DAN SARANA

KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI

POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI pelaksanaan.

UMUM RENCANA PERPETAKAN

RENCANA WUJUD VISUAL BG

POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI

Lingkup Wilayah Perencanaan Adalah:

” Persimpangan Jalan PDAM sampai Perumahan

Lingkup wilayah perencanaan

Anda mungkin juga menyukai