1
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
D.1
ANALISIS TINGKAT KOTA
D.1.1
FUNGSI DAN KEDUDUKAN KAWASAN PERENCANAAN DALAM
LINGKUP MAKRO
D.1.2
(perkotaan, prasarana/infrastruktur, dll), lokasinya tersebar di kec.
Taliwang.
Dilihat dari kondisi geologinya, wilayah KSK Taliwang memIliki ISU-ISU STRATEGIS PERKEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
potensi sumber daya tambang dan galian, berupa bahan galian TALIWANG
golongan B (Emas, Perak dan Tembaga) dan C. Bahan galian golongan
B tersebar di Kec. Taliwang,
Di wilayah KSK Taliwang terdapat jenis tanah Komplek Litosol, Isu strategis wilayah perencanaan pada saat ini masih mengacu pada RTRW
Mediteran Coklat Kemerahan dan Mediteran Coklat (ALFISOLS), tanah Kabupaten Sumbawa Barat dalam hal potensi dan masalah serta rencana-
ini mempunyai sifat fisik yang sedang sampai baik, sedangkan sifat rencana strategis yang ada di KSK Taliwang. Adapun isu strategis yang ada
sedang sampai tinggi, sehingga penggunaan tanahnya baik/sesuai 1. Kawasan Strategis Kabupaten berbasis bidang Ekonomi & Lingkungan
untuk lahan padi sawah, baik yang irigasi maupun tadah hujan, Hidup
perkebunan (buah – buahan) tegalan dan padang rumput. 2. Bagian dari prasyarat Keberhasilan Pembangunan (MP3EI) yaitu
Wilayah KSK Taliwang memiliki kedalaman efektif tanah > 90 cm menciptakan konektivitas antar wilayah (koridor V Pintu Gerbang
yang sangat ideal untuk pertumbuhan tanaman pada tanah yang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional), ALKI II, Pelabuhan Primer
Wilayah KSK Taliwang dilalui terdapat sungai besar maupun kecil 4. Pengembangan dan Perkuatan Struktur & Pola Ruang Kota dalam
dan sumber mata air yang berpotensi untuk dapat dimanfaatkan Perspektif Tata Ruang
sumber air baku (PDAM) untuk memenuhi kebutuhan air bersih. 5. Pengembangan Kota / Kawasan Baru yang berfungsi Campuran untuk
Selain itu juga berpotensi untuk pengembangan irigasi guna Mengurangi Beban Pusat Kota
mendukung kegiatan pengembangan pertanian di wilayah KSK 6. Kawasan Gerbang Kota pada koridor arah Pulau Lombok – Pulau Sumbawa
Taliwang tersebut. Sungai besar yang ada dan melewati KSK 7. Cermin Karakter/Identitas Kota Taliwang
Wilayah KSK Taliwang memiliki potensi sumber daya hutan yang 9. Meningkatkan Peran Masyarakat dalam Pembangunan Kawasan
10. Ancaman Banjir
dapat dimanfaatkan untuk peningkatan perekonomian daerah.
11. Peningkatan Kemampuan Agroindustri Andalan sebagaimana amanat RPJM
Sumber daya hutan tersebar di Kec. Taliwang.
phase iv
Wilayah KSK Taliwang memiliki danau yang sangat potensial untuk
12. Simpul transportasi skala wilayah;
dikembangkan sebagai objek wisata untuk mendukung kegiatan
13. Pusat perdagangan, bisnis, keuangan, dan jasa skala regional dan atau
pengembangan pariwisata daerah, selain itu berpotensi untuk
nasional;
pengembangan budidaya perikanan air tawar (sistem pen, sistem
14. KSK Taliwang yang merupakan Ibukota KSB dengan fungsi utama sebagai
jaring apung dan sistem waring lancap). Danau yang ada di Kec.
pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa, fasilitas umum dan sosial
Taliwang adalah Danau/Lebo Taliwang di perbatasan antara Kec.
skala wilayah.
Taliwang dan Kec. Seteluk.
Di Wilayah KSK Taliwang memiliki banyak objek wisata meliputi
wisata alam pantai dan wisata alam. Potensi objek wisata pantai dan
2
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
D.2
ANALISIS TINGKAT WILAYAH SEKITAR
KAWASAN PERENCANAAN
D.2.1
STRUKTUR RUANG KOTA TALIWANG
D.2.1
POLA RUANG KOTA TALIWANG
3
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
4
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
5
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
D.3
ANALISIS KAWASAN PERENCANAAN
Kawasan ini dilewati jalur transit antar kota (Jl. Raya Pototano-Taliwang)yang
juga merupakan salah satu struktur ruang kota Taliwang (PKWp) dengan
dominasi kegiatan yaitu pelayanan pendidikan, kesehatan, perdagangan,
bisnis, keuangan dan jasa skala regional serta simpul transportasi skala
wilayah.
ANALISIS SWOT
6
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
PERKEMBANGAN SOSIAL-KEPENDUDUKAN
STRENGHT WEAKNESS
Tersedianya sarana Memiliki tingkat
pendidikan dari TK kepadatan relatif
Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan hingga SMP cukup tinggi di
sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan Tersedianya fasilitas Kabupaten
kesehatan RS hingga Sumbawa Barat
perubahan-perubahan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem praktek dokter Tingkat
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku Tersedianya fasilitas pendidikan
peribadatan masjid, Penduduk
dalam masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh ANALISIS SWOT mushola perkotaan
pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial di masyarakat. Tersedianya wadah Taliwang masih
bagi pemuda pemudi rendah.
yaitu berupa Masih terdapat
Diagram Mata Pencaharian Penduduk organisasi karang penduduk yang
taruna dan LSM di buta huruf
wilayah Penduduk
perencanaan pengangguran
masih lumayan
tinggi
OPPORTUNITY Pengoptimalan Pengembangan
Sebagai kawasan fasilitas bagi fasilitas-fasilitas
pusat pelayanan pelayanan umum dan sosial
dari Kabupaten masyarakat untuk yang mendukung
Sumbawa Barat, meningkatkan peningkatan IPM
sedang kesejahteraan Masyarakat seperti
Pertanian
Tidak Bekerja digalakkan masyarakat, yang fasilitas
28% pembangunan di didukung pendidikan baik
26%
seluruh sector, kemudahan akses formal maupun
sehingga dan kemudahan informal, fasilitas
membutuhkan pembiayaan/gratis kesehatan serta
pula banyak Jumlah penduduk fasilitas
tenaga kerja dan memberikan perdagangan jasa
Lainnya 6% nantinya dapat dukungan terhadap maupun fasilitas
Perikanan menyerap tenaga rencana lainnya yang bisa
4% kerja yang pengembangan memberdayakan
Perdagangan & banyak kawasan sebagai masyarakat
Rumah Makan Industri khususnya dari pusat pelayanan Menyediakan
13% Pengolahan dalam wilayah Kabupaten Sumbawa banyak lapangan
1% perencanaan Barat pekerjaan,
Jasa Mata pencaharian melalui
Pemerintahan masyarakat yang pengembangan
11% sebagian besar kegiatan
bercocok perdagangan jasa
Jasa Pengangkutan tanam/bertani dan skala regional
Perorangan 7% & Komunikasi berladang akan hingga nasional
4% meningkatkan khususnya produk
pendapatan utama sumbawa
masyarakat guna barat
Persentase Mata Pencaharian Panduduk di Kelurahan Kuang, Dalam,
memenuhi
Sampir kebutuhan sehari-
hari melalui
Sumber: Kecamatan Taliwang Dalam Angka 2013; Hasil Analisis, 2014
penyuluhan-
penyuluhan
pertanian
THREAT Peningkatan Menggalakan
Banyaknya pendidikan wajib belajar bagi
penduduk masyarakat melalui seluruh
pendatang di pendidikan formal masyarakat secara
Perkotaan dan pelatihan- gratis
Taliwang pelatihan secara Memberikan
Angkatan kerja gratis kemudahan akses
didominasi oleh Kondisi penduduk bagi masyarakat
tamatan SMP ke yang terus dalam
bawah berkembang memperoleh
Sebagian besar danbanyaknya pelayanan umum
penduduk di masyarakat yang Membuka
wilayah bermatapencaharian lapangan
perencanaan sebagai petani pekerjaan melalui
adalah masih memberikan dampak pemberdayaan
banyaknya ke pada kondisi masyarakat
jumlah pangan untuk lebih
masyarakat mandiri dan terus
miskin, yang berkembang tanpa
tercermin dari harus bergantung
kondisi rumah kepada wilayah
non permanen, lainnya
penerangan non
listrik, berlokasi
di tempat kumuh
dan di bantaran
sungai
Sumber: Hasil Analisis, 2014
7
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
D.3.2
PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI
8
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
Kondisi
D.3.3 Uraian
Dasar Fisik
di Selat Alas. Sungai-sungai alamiah yang ada terdiri
ASPEK DAYA DUKUNG FISIK DAN LINGKUNGAN
dari Brang Rea, Brang Nonga, dan Brang Jorok Ramur
serta saluran-saluran irigasi di wilayah perencanaan
Kondisi fisik dasar merupakan input dalam perencanaan dan pengembangan yang berfungsi sebagai saluran air hujan
wilayah terkait dengan daya dukung fisik lahan dan lingkungan Sumber: RTRW KSB 2011-2031
terhadapkegiatan budidaya maupun lindung. Kondisi fisik dasar dapat
diidentifikasi melalui komponen topografi, morphologi, geologi, kemampuan Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kemampuan daya dukung wilayah
tanah dan hidrologi. Seluruh komponen tersebut secara spesifik disimpulkan perencanaan relatif baik dalam mendukung pengembangan kegitan perkotaan,
dalam tabeldi bawah ini. permasalahan penggunaan lahan tambak dan kurangnya RTH (Mangrove) yang
berakibat pada potensi banjir dan genangan, harus segera diatasi melalui
Tabel. Tabel Kondisi Fisik Dasar Kawasan Perencanaan penyediaan RTH (Mangrove) di sepanjang pesisir serta pengembangan RTH
Kondisi sempadan sungai yang juga memiliki arah pengaliran ke barat (wilayah
Uraian
Dasar Fisik pesisir/selat Alas). Hal yang perlu dicermati dari gambar diatas adalah
Topografi Dataran rendah dengan ketinggian 0-630 mdpl, dengan ketinggian elevasi khususnya pada Desa Labuan Kertasari, Labuan Lalar, Lalar
ketinggian maksimum berada di Desa Dalam dan Liang,dan Bugis yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan kawasan
terendah berada di Desa Labuan LaLar dan Labuan sekitarnya akan berpotensi menimbulkan permasalahan banjir karena berada
Kertasari di kawasan pesisir dengan jenis tanah yang tersebar merupakan hasil
Morfologi Kemiringan 0-15% pelapukan dari batuan vulkanik yang bersifat lempungan dan hasil pelapukan
Terbentuk dari endapan alluvial sungai dan endapan batu gamping yang memiliki tingkat kejenuhan yang tinggi sehingga sulit
pantai menyerap air.
Geologi Alluvium yang banyak mengandung mineral, sehingga
sangat cocok untuk kegiatan pertanian karena nilai
kesuburannya tinggi
Komplek Litosol dan Mediteran Coklat, sangat peka
terhadap erosi dan mempunyai fisik dan kimia yang
jelek, sehingga produktifitasnya rendah
Komplek Litosol, Mediteran Coklat Kemerahan dan
Mediteran Coklat (ALFISOLS) memiliki kepekaan tanah
terhadap erosi sedang sampai besar. Tanah ini
mempunyai sifat fisik yang sedang sampai baik,
sedangkan sifat kimianya umumnya baik, sehingga nilai
produktivitas tanahnya sedang sampai tinggi,
penggunaan tanahnya berupa lahan padi sawah, baik
yang irigasi maupun tadah hujan, perkebunan (buah-
buahan) tegalan dan padang rumput
Kemampuan Kedalaman efektif > 90 cm;
Tanah Bertekstur halus hingga kasar;
Memiliki kepekaan terhadap erosi kecil hingga besar
(tektur kasar/pasir)
jenis tanah yang tersebar merupakan hasil pelapukan
dari batuan vulkanik yang bersifat lempungan dan hasil
pelapukan batu gamping yang memiliki tingkat
kejenuhan yang tinggi sehingga sulit menyerap air dan
memiliki tingkat erosi yang sangat tinggi dan memiliki
kerawanan terhadap banjir
Faktor Bagian utara wilayah Taliwang memiliki ketinggian ±5
Pembatas meter dpl, sedangkan penggunaan lahan adalah
tambak dengan mangrove yg terbatas, sehingga
potensi menimbulkan genangan/banjir akibat air laut
pasang maupun genangan air hujan (jenis tanah yang
tersebar merupakan hasil pelapukan dari batuan
vulkanik yang bersifat lempungan dan hasil pelapukan
batu gamping yang memiliki tingkat kejenuhan yang
tinggi sehingga sulit menyerap air)
Drainase Tergenang periodik (sebagian)
Terdapat sebuah saluran sekunder dan beberapa
saluran tersier disekitar blok permukiman dan
perdagangan;
Kecamatan Taliwang mempunyai sistem pengaliran air 9
D/
secara umum dari arah timur ke arah barat bermuara
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
D.3.4
DAYA DUKUNG FISIK DAN LINGKUNGAN
3. Geografis
Letak geografis kota taliwang berada di 116042’ – 117005’ BT dan 08008’ – Kebakaran terjadi karena sulitnya akses oleh pemadam kebakaran
09007’ LS dengan ketinggian 50 mdpl. Mempunyai luas wilayah sekitar dikarenakan sebagian kawasan permukiman merupakan permukiman yang
37.593 Ha. Pada umumnya kota Taliwang terdari bukit dan lembah. sangat padat, dimana sebagian besar jalan lingkungan dan rumah tinggal 10
D/
warga terbuat dari kayu.
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
D.3.5
ASPEK LEGAL KONSOLIDASI LAHAN PERENCANAAN
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
12
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
Sistem jaringan dan distribusi pelayanan penyediaan air bagi penduduk suatu
lingkungan, yang memenuhi persyaratan bagi operasionalisasi bangunan atau
lingkungan, dan terintegrasi dengan jaringan air bersih secara makro dari
wilayah regional yang lebih luas. Pemenuhan kebutuhan air bersih belum
terlayani oleh PDAM. Pemenuhan kebutuhanair bersih di kawasan
perencanaan dilakukan melalui PAM dan sumur gali yang di bangun oleh
masing-masing masyarakat. Padahal, kuantitas air bersih yang dibutuhkan
semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah dan taraf hiup
masyarakatnya.
Jaringan air bersih di kawasan RTBL sudah ada, namun perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut dalam pengembangan kawasan:
Perbaikan pelayanan sambungan konsumen
Pemeliharaan jaringan pipa transmisi dan distribusi
13
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
Tabel Analisa SWOT dan Strategi dalam Sistem Jaringan Air Bersih
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Peta jaringan air bersih STRENGHT WEAKNESS
Terdapat Saluran Hanya sebagian
Perpipaan Air Baku kecil rumah tangga
Terdapat Instalasi menggunakan
Air Minum sumber air bersih
ANALISIS SWOT
Terdapat reservoar dari PAM, dan
Kondisi air tanah sisanya sebagian
yang bagus besar menggunakan
sumur baik pompa
maupun perigi
OPPORTUNITY Pemantauan Perlu pembangunan
Sejak tahun 2009 terhadap kualitas tandon sebagai
Kondisi Air Bersih air tanah tempat penyedian
(PDAM) Pengembangan cadangan air bersih
mengalami sistem perpipaan pada kawasan.
peningkatan untuk memuhi Memberikan peluang
kapasitas kebutuhan air pendistribusian air
produksi dengan bersih masyarakat bersih kepada
dibangunnya masyarakat yang
jaringan baru di terus
Kecamatan menerus/kontinyu
Taliwang melalui sistem
sehingga perpipaan
jangkauan
pelayanan PDAM
Sumbawa Barat
meluas
Adanya
pengembangan
infrasruktur,
terutama
jaringan jalan,
memungkinkan
pula adanya
pengembangan
sistem perpipaan
air PAM baru
maupun dari
sumber lain
selain PAM
THREAT Tata kelola serta Pengurangan
Sebagian Pembentukan penggunaan sumur
penduduk miskin badan pengelola dengan
tidak air bersih dari pengembangan
menggunakan air masyarakat secara sistem perpipaan
PAM karenatidak swadaya pada dari sumber-sumber
mampu kawasan yang air yang
membayar biaya tidak terjangkau memungkinkan
pengenaan tiap oleh jaringan untuk digunakan
m3nya perpipaan air PAM sebagai air baku
Kondisi topografi
serta pola
permukiman
yangmemencar,
sehingga tidak
semua bisa
terlayani dengan
jaringan
perpipaan PAM,
hanya pada
jaringan jala
utama saja
14
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
Jaringan Drainase Tabel Analisa SWOT dan Strategi dalam Sistem Jaringan Drainase
Sistem drainase di kawasan perencanaan sudah terencana dengan baik dan Sumber: Hasil Analisis, 2014
tetap mengikuti pola alamiah dengan sistem drainase jalan, yang mengalir STRENGHT WEAKNESS
menuju pada saluran drainase primer yaitu Sungai Brang Rea dan terakhir Hampir semua ruas Saluran masih
jalan di wilayah sangat sederhana
akan bermuara ke laut. perencanaan terbuat dari tanah
sudah dilengkapi yang digali,
dengan saluran sehingga rawan
Jaringan drainase pada prinsipnya perlu mengalirkan banjir/ genangan dari drainase tersir dan sedimentasi dan
daerah yang saat ini selalu tergenang serta mengendalikan banjir dari daerah sekunder tumbuhnya rumput
Terdapat system Masih adanya
yang akan dikembangkan. jaringan primer sampah-sampah
berupa sungai yag yang dibuangdi
melalui kawasan saluran drainase
Jaringan drainase di kawasan RTBL sudah ada dan melayani kawasan dengan Sistem drainase Masih terdapat
baik, meliputi: yang saling saluran drainase
terintegrasi yang menyatu
Jaringan drainase primer (Sungai Brang Rea) Pemeliharaan dengan saluran
Jaringan drainase sekunder berkala oleh dinas irigasi
terkait sebagai Masih terdapat
Jaringan drainase tersier upaya wilayah yng belum
pengoptimalan terjangkau oleh
fungsi saluran pembangunan dan
Melengkapi kawasan dengan jaringan saluran drainase agar mengantisipasi pemeliharaan
ANALISIS SWOT drainase oleh
tidak cukupnya kapasitas sungai/ saluran yang ada sebagai pengendali banjir
pemerintah
sehingga menyebabkan banjir. Jenis saluran
drainase di kawasan
perencanaan terdiri
Peta jaringan drainase dari saluran
drainase tertutup,
drainase terbuka,
yang tersebar di
ruas jalan maupun
di dalam wilayah
permukiman
penduduk. Selain
berfungsi sebagai
saluran pembuangan
air hujan, saluran
drainase juga
dimanfaatkan
sebagai saluran
pembuangan limbah
rumah tangga dari
kegiatan mandi dan
mencuci
OPPORTUNITY Pengembangan Adanya pemisahan
Upaya saluran yang antara saluran
pembangunan terintegrasi di drainse dengan
infrastruktur seluruh wilayah saluran irigasi
permukiman, kawasan maupun saluran
sekaligus sebagai Pemeliharaan sanitasi
upaya saluran drainse Pemeliharaan
penanggulangan primer sehingga saluran secara
dampak fungsinya tidak berkala
terhadap terganggu Pengembangan
bencana banjir saluran yang
sekaligus terintegrasi di
menekan biaya seluruh wilayah
pembangunan kawasan
(biaya
pemeliharaan
dan perbaikan)
THREAT Tata guna lahan di Pengembangan
Struktur tanah DAS diarahkan daerah resapan air
merupakan agar benar-benar melalui penghijauan
tanah lempung terkendali dalam di daerah hulu
yang kedap air, rangka mencegah sungai
sehingga tingkat terjadinya banjir, perlu di lakukan
penyerapan air sehingga DAS harus perbaikan dan
sangat kecil dan bebas dari perencanan
mendukung bangunan- drainase sesuai
terjadinya bangunan yang dengan kebutuhan
bencana banjir menyalahi tata kawasan
guna lahan di DAS
tersebut.
Pengembangan
daerah resapan air
melalui
penghijauan di
daerah hulu sungai
15
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
Sistem Jaringan Listrik Tabel Analisa SWOT dan Strategi dalam Sistem Jaringan Listrik
Sistem jaringan dan distribusi pelayanan penyediaan daya listrik dan jaringan Sumber: Hasil Analisis, 2014
sambungan listrik bagi penduduk suatu lingkungan, yang memenuhi STRENGHT WEAKNESS
persyaratan bagi operasionalisasi bangunan atau lingkungan seta terintegrasi Terdapat gardu Sebagian kecil
induk rumah tangga belum
dengan jaringan instalasi listrik makro dari wilayah regional yang lebih luas, Terdapat gardu terlayani jaringan
Namun untuk kawasan perencanaan masih belum sepenuhnya terlayani serta pembagi di listrik, dan
masing-masing menggunakan lampu
terkendala sumber energi kelistrikan, berdasarkan hasil survey yang ANALISIS SWOT ibukota kecamatan tempel sebagai
dilakukan, maka seluruh masyarakat masih menggunakan Mesin Genset yang Sebagian besar penerangan
rumah tangga
dikelola oleh PLN maupun perseorangan. Sedangkan untuk wilayah yang tidak menggunakan
terjangkau dan penduduk yang tidak mampu masih menggunakan lampu sumber listrik PLN
dan tiap tahun
tempel sebagai alat penerangan. Untuk mengetahui strategi mengenai terus meningkat
peningkatan kelistrikan pada kawasan perencanaan, maka dapat di lihat pada OPPORTUNITY Kebutuhan listrik Pemeriksaan dan
Program PLN pada wilayah pemeliharaan
tabel di bawah ini Sejuta perencanaan perlu berkala jaringan
Pemasangan di dorong listrik pada tiap ruas
Baru mampu perkembangannya, jalan
meningkatkan dengan cara Permasalahan
jumlah pengguna pemanfaatan terkait dengan
listri dari PLN energi matahari energi listrik
Peningkatan atau sumber mengakibatkan
produksi listrik tenaga terbarukan rentannya kondisi
PLN lainnya seperti kawasan, sehingga
dibandingkan gelombang laut, sehingga perlu di
tahun 2010 angin dan bio siapkan alternative
karena adanya energi. penyedian mesin
penambahan Dengan genset pada
generator baru penempatan tiang- kawasan.
untuk menambah tiang listrik yang Tata kelola
suplai listrik sudah ada pada penggunakan energi
beberapa titik listrik menjadi
lokasi dalam prioritas ke dua,
kawasan, maka setelah
peningkatan energi pembangunan dan
kelistrikan di pengadaan sumber
wilayah kawasan listrik sehingga
hanya tidak terjadi
penambahan kesenjangan antara
mesin dan jaringan masyarakat dan
listrik. kesenjangan
wilayah.
THREAT Pemanfaatan Permasalahan
Belum adanya sumber energi terkait system
alternative yang terbarukan jaringan listrik
sumber tenaga yang berasal dari adalah pada tata
pembangkit alam sangat di kelola perseorangan
listrik terbarukan mungkinkan untuk terhadap distribusi
lainnya selain di laksanakan listrik ke rumah-
tenaga diesel terutama biogas rumah warga yang
dan biodiesel. tidak di kelola oleh
Pembagunan dan pemerintah
peningkatan sehingga untuk
jaringan listrik arahan perencanaan
pada kawasan yang utama adalah
secara menyeluruh penyediaan genset
agar permasalahan untuk kebutuhan
sumberdaya energi listrik ataupun
listrik tidak pengembangan
menghambat tenaga surya
pembangunan di
kawasan
perencanaan
16
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
Sistem Jaringan Persampahan Tabel Analisa SWOT dan Strategi dalam Sistem Jaringan Persampahan
Sistem jaringan dan distribusi pelayanan pembuangan/pengolahan sampah Sumber: Hasil Analisis, 2014
rumah tangga, lingkungan komersial, perkantoran dan bangunan umum STRENGHT WEAKNESS
lainnya, di kawasan perencanaan belumterintegrasi baik dengan sistem Selain terdapat Hampir di semua
TPS yang tersebar ruas jalan
jaringan pembuangan sampah makro dari wilayah regional yang lebih luas di di seluruh wilayah perencanaan, tidak
kawasan perencanaan. Arahan pengelolaan sampah rumah tangga pada desa/kelurahan, di tersedia tong
Kecamatan sampah.
permukiman, kantor, intsitusi, tempat-tempat umum dan jalan yang ada di Taliwang jug pengelolan
kawasan perencanaan menggunakan sistem door to door/individual langsung ANALISIS SWOT terdapat TPA dilakukan secara
Kesadaran swadaya oleh
oleh dump truck langsung ke TPA, terutama untuk permukiman teratur. masyarakat di masyarakat dengan
Sedangkan untuk permukiman yang tidak teratur menangani sampahnya perkotaan menimbun dan
Taliwang untuk dibakar, bahkan
dengan cara menyimpan dalam tong/kantong plastik dan memindahkan ke mengumpulkan beberapa penduduk
dump truck pada saat operasional, serta untuk sebagian daerah penduduk sampah secara membuang
swadaya sampahnya di sungai
membuang sampah ke kontainer yang ada. OPPORTUNITY pembangunan Penambahan tong
Berkembangnya prasarana sampah pada tiap
sistem pembuangan ruas jalan dengan
Untuk itu pada perencanaan system jaringan persampahan di pada pengelolaan sampah (TPS dan pembedaaan jenis
permukiman,kantor, intsitusi, tempat-tempat umum dan jalan yang ada di sampah organic TPA terpadu) sampah
menjadi kompos sangat di Tata kelola
kawasan perencanaan hendaknya dilakukan pengadaan jumlah armada melalui program mungkinkan persampahan sangat
pengangkut sampah dan perlu adanya penambahan bak-bak sampah untuk pengkomposan mengingat masih penting di lakukan
pada beberapa adanya lahan mengingat pada
menampung sampah sementara. Untuk pengadaan bak sampah juga daerah kosong pada saat ini masyarakat
diperlukan pemisahan antara sampah basah dan sampah kering. Sehingga Di bebrapa kawasan dalam kawasan
wilayah terdapat perencanaan. perencanaan, masih
terciptanya kualitas lingkungan yang lebih baik pada kawasan perencanaan. keberhasilan Upaya membuang
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut. pengelolaan pemberdayaan sampahnya di sungai
sampah melalui masyarakan dalam serta adapula pula
pengembangan mengurangi yang di bakar.
bank sampah timbunan sampah
sebagai upaya melalui kegiatan
Reduce, Reuse daur ulang dan
dan Recycle composting
sampah untuk
mengurangi
timbunan
sampah
THREAT Pembagunan Permasalahan
pelayanan dan prasarana terkait system
pengelolaan pembuangan persamapahan
sampah belum sampah (TPS dan adalah pada sarana
menjangkau ke TPA terpadu)pada dan prasarana serta
seluruh wilayah kawasan Perkotaan tata kelola faslitas
Belum adanya Taliwang, persampahan
pembedaan jenis Kabupaten sehingga untuk
sampah kering Sumbawa Barat arahan perencanaan
dan basah dalam agar permasalahan yang utama adalah
pengumpulan persampahan tidak penyediaan
hingga merusak infrastruktur
pemrosesan lingkungan. persampahan
akhir Upaya pembedaan
sampah basah dan
sampah kering
yang selanjutnya
mempermudah
pemrosesan
akhirnya
17
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
Perencanaan jaringan pengamanan kebakaran harus diimbangi dengan Kampung tradisional yang memiliki nilai historis namun keberadaannya
penyediaan sistem jaringan pengaman kebakaran yang memadai. Salah berada diluar kawasan perencanaan yaitu di Kampung Mantar
satunya penyediaan akses bagi mobil pemadam kebakaran apabila suatu saat Tidak ada benda cagar budaya pada Kawasan Strategis Perkotaan
terjadi kejadian kebakaran di dalam kawasan permukiman. Untuk itu, Taliwang
diperlukan adanya pengadaan unit-unit hidran umum dengan jarak 500 meter Memiliki warisan arsitektur yang khas yang pada saat ini sudah semakin
pada setiap unitnya dan penyediaan akses jalan untuk memungkinkan hilang
kendaraan pemadam kebakaran untuk mengakses lokasi permukiman hingga
ke dalam gang. Rumah Tradisional Sumbawa Barat
Salah satu warisan arsitektur tradisional Taliwang yang masih ada, memiliki
Tabel Strategi dalam Sistem Jaringan Pengaman Kebakaran keterkaitan sejarah dgn arsitektur kerajaan Sumbawa dan kerajaan Gowa di
Sumber: Hasil Analisis, 2014 Sulawesi. Aset ini bisa diusulkan menjadi benda cagar budaya.
ANALISIS
STRENGHT WEAKNESS
SWOT
Dengan adanya Penanganan sistem
peningkatan pengaman kebakaran.
permukiman ada pada kawasan
kawasan harus di perencanaan harus selalu
barengi dengan berjalan searah dengan
pengadaan sistem perencanaan sehingga
jaringan pengaman jumlah korban jiwa
kebakaran. ataupun material dapat di
OPPORTUNITY
Penambahan unit cegah ataupun di kurangi.
hidran umum Tata kelola sistem
dengan jarak 500 pengaman kebakaran.
meter pada setiap sangat penting di lakukan
unit lingkungannya mengingat pada saat ini
masyarakat dalam
kawasan perencanaan,
terus berkembang
Pembagunan Permasalahan terkait
prasarana sistem system pengaman
pengaman kebakaran adalah pada
kebakaran pada sarana dan prasarana serta
kawasan Perkotaan tata kelola faslitas hidran
Taliwang, sehingga untuk arahan
THREAT
Kabupaten perencanaan yang utama
Sumbawa Barat adalah penyediaan
secara menyeluruh infrastruktur jalur dan unit Makam Datu Pangeran
agar permasalahan hidran.
kebakaran dapat Bisa diusulkan menjadi cagar budaya stl melalui kajian historis arkeologis,
diminimalisasi namun secara arsitektural kurang kuat sehingga perlu kajian lebih mendalam
18
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
D.3.8
HASIL ANALISIS SWOT
19
D/
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
masalah-masalah sosial dan ekonomi yang utama yang selama ini secara
terus menerus menempatkan masyarakat (lokal) pada posisi yang sulit.
Pendekatan struktural membutuhkan langkah-langkah strategi sebagai
D.4.3
ANALISIS PERILAKU LINGKUNGAN
berikut :
a) Pengembangan aksesibilitas masyarakat pada kawasan
b) Pengembangan komunikasi pada masyarakat terhadap proses Perencanaan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang, Kabupaten Sumbawa
pengambilan keputusan. Baratakan menimbulkan pembangunan berbagai fasilitas pelayanan
c) Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap informasi. masyarakat, seperti fasilitas perdagangan dan jasa, pendidikan, perkantoran,
d) Pengembangan kapasitas kelembagaan. kesehatan, dan fasilitas sosial lainnya. Dengan demikian akan timbul dampak
e) Pengembangan sistem pengawasan berbasis masyarakat. positif berupa peningkatan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan bagi
f) Pengembangan jaringan pendukung. masyarakat. Perubahan ini akan memberikan dampak positif yaitu perubahan
pola dan sikap masyarakat di wilayah Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang,
2. Pendekatan Subyektif. Kabupaten Sumbawa Barat.
Pendekatan subyektif (non struktural) adalah pendekatan yang
menempatkan manusia sebagai subyek yang mempunyai keleluasaan Dampak negatif yang diduga akan timbul adalah adanya konflik dalam
untuk berinisiatif dan berbuat menurut kehendaknya. Pendekatan masalah adat istiadat, kebiasaan dan tata nilai yang positif maupun yang
tersebut berasumsi bahwa masyarakat lokal dengan pengetahuan, negatif. Adanya perbedaan adat istiadat, kebiasaan dan tata nilai tersebut
keterampilan dan kesadarannya dapat meningkatkan peranannya dalam akan mempengaruhi interaksi antara masyarakat pendatang itu sendiri
perlindungan sumber daya alam disekitarnya. Pengetahuan dan maupun terhadap masyarakat pada kawasan perencanaan. Dari pendugaan
keterampilan tersebut tidak harus berkaitan langsung dengan upaya- dampak lingkungan ternyata dampak terhadap komponen sosial ekonomi dan
upaya penanggulangan masalah Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang, dudaya sebagian besar berpengaruh positif dan terjadi pada tahap
Kabupaten Sumbawa Barat tetapi juga hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pasca pembangunan pada kawasan perencanaan.
usaha ekonomi, terutama dalam rangka membekali masyarakat dengan
usaha ekonomi alternatif sehingga tidak mengganggu proses
pembangunan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang, Kabupaten
Sumbawa Barat, adapun langkah-langkah yang di maksud yaitu:
a) Peningkatan pengetahuan dan wawasan tentang Kawasan
D.4.4
PENERAPAN RENCANA
Strategis Perkotaan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat
b) Pengembangan keterampilan masyarakat
c) Pengembangan kapasitas masyarakat. Perencanaan merupakan proses yang tidak akan pernah berakhir bila rencana
d) Pengembangan kualitas diri terebut telah dijalankan. Terkadang saat rencana itu sedang dilakukan kita
e) Peningkatan motivasi masyarakat untuk berperanserta juga dapat melakukan perencanaan ulang bila rencana yang telah kita susun
f) Penggalian & pengembangan nilai tradisional masyarakat. sebelumnya tidak mendekati apa yang kita harapkan. Oleh karena itu
perencanaan harus dibuat dengan perhitungan yang matang dan dibuat
dengan sefleksibel mungkin. Tujuan perencanaan RTBL Kawasan Strategis
Perkotaan Taliwang ini ialah menyusun konsep dan strategi pengembangan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR
penyelenggaraan bangunan gedung yang akan menimbulkan dampak Melaporkan kepada instansi yang berwenang tentang aspek teknis
penting bagi lingkungan. pemanfaatan bangunan gedung yang membahayakan kepentingan umum;
Hasil dengar pendapat dituangkan dalam dokumen risalah rapat yang Melakukan gugatan ganti rugi kepada penyelenggara bangunan gedung
ditandatangani oleh penyelenggara dan wakil dari peserta yang diundang. atas kerugian yang diderita masyarakat akibat dari penyimpangan
Dokumen berisi simpulan dan keputusan yang mengikat dan harus pemanfaatan bangunan gedung.
dilaksanakan oleh penyelenggara bangunan gedung.
Tata cara penyelenggaraan forum dengar pendapat diatur lebih lanjut BENTUK PERAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN BANGUNAN GEDUNG
dengan Peraturan Bupati. Peran masyarakat dalam pelestarian bangunan gedung dapat dilakukan dalam
bentuk:
GUGATAN PERWAKILAN Memberikan informasi kepada instansi yang berwenang atau pemilik
Gugatan perwakilan terhadap penyelenggaraan bangunan gedung dapat bangunan gedung tentang kondisi bangunan gedung yang tidak
diajukan ke pengadilan apabila hasil penyelenggaraan bangunan gedung terpelihara, yang dapat mengancam keselamatan masyarakat, dan yang
telah menimbulkan dampak yang mengganggu atau merugikan memerlukan pemeliharaan;
masyarakat dan lingkungannya yang tidak diperkirakan pada saat Memberikan informasi kepada instansi yang berwenang atau pemilik
perencanaan, pelaksanaan dan/atau pemantauan. bangunan gedung tentang kondisi bangunan gedung bersejarah yang
Gugatan perwakilan dapat dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kurang terpelihara dan terancam kelestariannya;
masyarakat atau organisasi kemasyarakatan yang bertindak sebagai wakil Memberikan informasi kepada instansi yang berwenang atau pemilik
para pihak yang dirugikan akibat dari penyelenggaraan bangunan gedung bangunan gedung tentang kondisi bangunan gedung yang kurang
yang mengganggu, merugikan atau membahayakan kepentingan umum. terpelihara dan mengancam keselamatan masyarakat dan lingkungannya;
Gugatan perwakilan disampaikan kepada pengadilan yang berwenang Melakukan gugatan ganti rugi kepada pemilik bangunan gedung atas
sesuai dengan hukum acara gugatan perwakilan. kerugian yang diderita masyarakat akibat dari kelalaian pemilik di dalam
Biaya yang timbul akibat dilakukan gugatan perwakilan dibebankan melestarikan bangunan gedung.
kepada pihak pemohon gugatan.
Dalam hal tertentu Pemeritah Kabupaten Sumbawa Barat dapat BENTUK PERAN MASYARAKAT DALAM PEMBONGKARAN BANGUNAN GEDUNG
membantu pembiayaan dengan menyediakan anggarannya di dalam APBD. Peran masyarakat dalam pembongkaran bangunan gedung dapat dilakukan
dalam bentuk:
BENTUK PERAN MASYARAKAT DALAM TAHAP RENCANA PEMBANGUNAN Mengajukan keberatan kepada instansi yang berwenang atas rencana
Peran masyarakat dalam tahap rencana pembangunan bangunan gedung dapat pembongkaran bangunan gedung yang masuk dalam kategori cagar
dilakukan dalam bentuk: budaya;
penyampaian keberatan terhadap rencana pembangunan bangunan Mengajukan keberatan kepada instansi yang berwenang atau pemilik
gedung yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa bangunan gedung atas metode pembongkaran yang mengancam
Barat tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. keselamatan atau kesehatan masyarakat dan lingkungannya;
pemberian masukan kepada Pemeritah Daerah dalam rencana Melakukan gugatan ganti rugi kepada instansi yang berwenang atau
pembangunan bangunan gedung; pemilik bangunan gedung atas kerugian yang diderita masyarakat dan
pemberian masukan kepada Pemeritah Daerah untuk melaksanakan lingkungannya akibat yang timbul dari pelaksanaan pembongkaran
pertemuan konsultasi dengan masyarakat tentang rencana pembangunan bangunan gedung;
bangunan gedung. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan pembangunan bangunan
gedung.
BENTUK PERAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Peran masyarakat dalam pelaksanaan konstruksi bangunan gedung dapat Tindak Lanjut
dilakukan dalam bentuk: SKPD terkait wajib menanggapi keluhan masyarakat dengan melakukan
Menjaga ketertiban dalam kegiatan pembangunan; kegiatan tindak lanjut baik secara teknis maupun secara administratif untuk
Mencegah perbuatan perseorangan atau kelompok yang dapat mengurangi dilakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-
tingkat keandalan bangunan gedung dan/atau mengganggu undangan.
penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan;
Melaporkan kepada instansi yang berwenang atau kepada pihak yang
berkepentingan atas perbuatan;
Melaporkan kepada instansi yang berwenang tentang aspek teknis
pembangunan bangunan gedung yang membahayakan kepentingan umum;
Melakukan gugatan ganti rugi kepada penyelenggara bangunan gedung
atas kerugian yang diderita masyarakat akibat dari penyelenggaraan
bangunan gedung.
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang