Anda di halaman 1dari 23

DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

D.1. Analisis Tingkat Kota


D.1.1. Fungsi dan Kedudukan Kawasan Perencanaan dalam Lingkup Makro
D.1.2. Isu-isu Strategis Perkembangan Kawasan Perkotaan Taliwang

D.2. Analisis Tingkat Wilayah Sekitar Kawasan Perencanaan


D.2.1. Struktur Ruang Kota Taliwang
D.2.2. Pola Ruang Kota Taliwang

D.3. Analisis Kawasan Perencanaan


D.3.1. Perkembangan Sosial Kependudukan
D.3.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi
D.3.3. Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
D.3.4. Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
D.3.5. Aspek Legal Konsolidasi Lahan Perencanaan
D.3.5. Daya Dukung Prasarana dan Fasilitas Lingkungan
D.3.6. Kajian Aspek Signifikansi Historis Kawasan
D.3.7. Preservasi Situs dan Bangunan Bersejarah
D.3.8. Hasil Analisis SWOT

D.4. Analisa Pengembangan Pembangunan Berbasis Peran


Masyarakat
D.4.1. Persiapan
D.4.2. Identifikasi Aspirasi dan Analisis Permasalahan
D.4.3. Analisis Perilaku Lingkungan
D.4.4. Penerapan Rencana
D.4.5. Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Bangunan Gedung

1
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

D.1
ANALISIS TINGKAT KOTA

D.1.1
FUNGSI DAN KEDUDUKAN KAWASAN PERENCANAAN DALAM
LINGKUP MAKRO

Secara makro kedudukan kawasan perencanaan berdasarkan kajian yang


dilakukan dari RTRW KSB dan RDTR Perkotaan Taliwang. Adapun fungsi dan
kedudukan kawasan dalam lingkup Makro, adalah sebagai berikut :  Kondisi dan karakteristik lahan di wilayah KSK Taliwang memiliki
a) Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang merupakan salah satu Pusat kesesuaian untuk pengembangan berbagai kegiatan budidaya
pengembangannya Wilayah Bagian Tengah, yang mempunyai fungsi diantaranya adalah tanaman padi sawah tadah hujan, tanaman
sebagai pusat pemerintahan, perkantoran, pendidikan, perdagangan, pangan lahan kering, serta tanaman tahunan.
jasa, keuangan dan perusahaan, serta pengembangan pertanian lahan c) Kec. Taliwang termasuk sebagai Kaw. Strategis Kabupaten (Kepentingan
basah/sawah dengan komoditas utamanya tanaman pangan musiman. Ekonomi), hal ini di karenakan KSK Taliwang (pusat pemerintahan,
b) Dilihat dari segi fisik dan daya dukung lingkungan memiliki beberapa perdagangan dan jasa, fasilitas umum & sosial skala wilayah).
potensi yang dapat mendukung dan memacu pembangunan yang d) KSK Taliwang dalam Struktur ruang KSB termaksut hierarki pusat
dilakukan. Adapun potensi tersebut antara lain : pelayanan kegiatan wilayah promosi (PKWp)
 Secara geografis KSK Taliwang adalah sebagai pintu gerbang dan e) KSK Taliwang memiliki Pelabuhan Penyeberangan yang menghubungkan
kota transit untuk wilayah Pulau Sumbawa di bagian barat. antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
 KSK Taliwang memiliki kemiringan lereng < 15% yang berpotensi
untuk pengembangan berbagai kegiatan pembangunan fisik

D.1.2
(perkotaan, prasarana/infrastruktur, dll), lokasinya tersebar di kec.
Taliwang.
 Dilihat dari kondisi geologinya, wilayah KSK Taliwang memIliki ISU-ISU STRATEGIS PERKEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
potensi sumber daya tambang dan galian, berupa bahan galian TALIWANG
golongan B (Emas, Perak dan Tembaga) dan C. Bahan galian golongan
B tersebar di Kec. Taliwang,
 Di wilayah KSK Taliwang terdapat jenis tanah Komplek Litosol, Isu strategis wilayah perencanaan pada saat ini masih mengacu pada RTRW

Mediteran Coklat Kemerahan dan Mediteran Coklat (ALFISOLS), tanah Kabupaten Sumbawa Barat dalam hal potensi dan masalah serta rencana-

ini mempunyai sifat fisik yang sedang sampai baik, sedangkan sifat rencana strategis yang ada di KSK Taliwang. Adapun isu strategis yang ada

kimianya umumnya baik, sehingga nilai produktivitas tanahnya diantaranya:

sedang sampai tinggi, sehingga penggunaan tanahnya baik/sesuai 1. Kawasan Strategis Kabupaten berbasis bidang Ekonomi & Lingkungan

untuk lahan padi sawah, baik yang irigasi maupun tadah hujan, Hidup

perkebunan (buah – buahan) tegalan dan padang rumput. 2. Bagian dari prasyarat Keberhasilan Pembangunan (MP3EI) yaitu

 Wilayah KSK Taliwang memiliki kedalaman efektif tanah > 90 cm menciptakan konektivitas antar wilayah (koridor V Pintu Gerbang

yang sangat ideal untuk pertumbuhan tanaman pada tanah yang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional), ALKI II, Pelabuhan Primer

berdrainase baik. 3. Pengendalian Peruntukan di Sekitar Hutan Lindung

 Wilayah KSK Taliwang dilalui terdapat sungai besar maupun kecil 4. Pengembangan dan Perkuatan Struktur & Pola Ruang Kota dalam

dan sumber mata air yang berpotensi untuk dapat dimanfaatkan Perspektif Tata Ruang

sumber air baku (PDAM) untuk memenuhi kebutuhan air bersih. 5. Pengembangan Kota / Kawasan Baru yang berfungsi Campuran untuk

Selain itu juga berpotensi untuk pengembangan irigasi guna Mengurangi Beban Pusat Kota

mendukung kegiatan pengembangan pertanian di wilayah KSK 6. Kawasan Gerbang Kota pada koridor arah Pulau Lombok – Pulau Sumbawa

Taliwang tersebut. Sungai besar yang ada dan melewati KSK 7. Cermin Karakter/Identitas Kota Taliwang

Taliwang adalah sungai Rea. 8. Mewujudkan Kota Hijau yang berkelanjutan

 Wilayah KSK Taliwang memiliki potensi sumber daya hutan yang 9. Meningkatkan Peran Masyarakat dalam Pembangunan Kawasan
10. Ancaman Banjir
dapat dimanfaatkan untuk peningkatan perekonomian daerah.
11. Peningkatan Kemampuan Agroindustri Andalan sebagaimana amanat RPJM
Sumber daya hutan tersebar di Kec. Taliwang.
phase iv
 Wilayah KSK Taliwang memiliki danau yang sangat potensial untuk
12. Simpul transportasi skala wilayah;
dikembangkan sebagai objek wisata untuk mendukung kegiatan
13. Pusat perdagangan, bisnis, keuangan, dan jasa skala regional dan atau
pengembangan pariwisata daerah, selain itu berpotensi untuk
nasional;
pengembangan budidaya perikanan air tawar (sistem pen, sistem
14. KSK Taliwang yang merupakan Ibukota KSB dengan fungsi utama sebagai
jaring apung dan sistem waring lancap). Danau yang ada di Kec.
pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa, fasilitas umum dan sosial
Taliwang adalah Danau/Lebo Taliwang di perbatasan antara Kec.
skala wilayah.
Taliwang dan Kec. Seteluk.
 Di Wilayah KSK Taliwang memiliki banyak objek wisata meliputi
wisata alam pantai dan wisata alam. Potensi objek wisata pantai dan
2
D/

Potensi wisata alam tersebar di Kec. Taliwang,

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

D.2
ANALISIS TINGKAT WILAYAH SEKITAR
KAWASAN PERENCANAAN

D.2.1
STRUKTUR RUANG KOTA TALIWANG

STRUKTUR RUANG KOTA TALIWANG

D.2.1
POLA RUANG KOTA TALIWANG

POLA RUANG KOTA TALIWANG


Fungsi yang dominan adalah zona hunian dan zona hijau (zona hutan lindung
dan pertanian)

3
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Kawasan Studi; Telaga Bertong

Kawasan Studi; Kawasan Pusat Pemerintahan Kemuter Telu Center (KTC)

4
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Kawasan Studi; Kawasan Pusat Kota Taliwang

Kawasan Studi; Kawasan Tanamira

5
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

D.3
ANALISIS KAWASAN PERENCANAAN

Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan merupakan proses untuk


mengidentifikasi, menganalisis, memetakan dan mengapresiasi konteks
lingkungan dan nilai lokal dari kawasan perencanaan dan wilayah sekitarnya
yang manfaatnya untuk mendapatkan gambaran kemampuan daya dukung fisik
dan lingkungan serta kegiatan sosial ekonomi dan kependudukan yang tengah
berlangsung dan mendapatkan kerangka acuan perancangan kawasan yang
memuat rencana pengembangan program bangunan dan lingkungan, serta
dapat mengangkat nilai kearifan dan karakter khas lokal sesuai dengan spirit
dan konteks kawasan perencanaan.

Kawasan perencanaan RTBL Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang ini


terletak di Kecamatan Taliwang yaitu sebagian Kelurahan Sampir, Kelurahan
Dalam, dan Kelurahan Kuang yang memiliki luas wilayah +/- 61,5 Ha.

Kawasan ini dilewati jalur transit antar kota (Jl. Raya Pototano-Taliwang)yang
juga merupakan salah satu struktur ruang kota Taliwang (PKWp) dengan
dominasi kegiatan yaitu pelayanan pendidikan, kesehatan, perdagangan,
bisnis, keuangan dan jasa skala regional serta simpul transportasi skala
wilayah.

ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah salah satu cara menganalisis/ metode perencanaan


strategis yang digunakan untuk mengevaluasi, antara lain:
a. Kekuatan/ Potensi (Strenght) yang dimiliki wilayah perencanaan, yang
selama ini tidak atau belum diolah secara maksimal, ataupun terabaikan
keadaannya.
b. Kelemahan/ Permasalahan (Weakness) internal yang selama ini dihadapi
dalam kawasan perencanaan.
c. Prospek/ Kesempatan (Opportunity) pengembangan yang lebih luas
(pada skala perkotaan / regional pada massa yang akan datang).
d. Kendala/ Hambatan (Threat) yang dihadapi wilayah perencanaan,
terutama yang berasal dari faktor eksternal.

Tabel Analisis SWOT


ANALISIS SWOT STRENGHT WEAKNESS
OPPORTUNITY Menggunakan kekuatan Menggunakan peluang
untuk memanfaatkan untuk mengatasi
peluang kelemahan
THREAT Menggunakan kekuatan Menghindari ancaman
untuk mengatasi terkait dengan
ancaman kelemahan
Sumber: Hasil Analisis, 2014

Adapun hasil analisis kawasan dan wilayah perencanaan mencakup indikasi


program bangunan dan lingkungan yang dapat dikembangkan pada kawasan
perencanaan.

6
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Tabel Analisa SWOT Strategi dalam Perkembangan Sosial-Kependudukan

D.3.1 Sumber: Hasil Analisis, 2014

PERKEMBANGAN SOSIAL-KEPENDUDUKAN
STRENGHT WEAKNESS
 Tersedianya sarana  Memiliki tingkat
pendidikan dari TK kepadatan relatif
Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan hingga SMP cukup tinggi di
sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan  Tersedianya fasilitas Kabupaten
kesehatan RS hingga Sumbawa Barat
perubahan-perubahan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem praktek dokter  Tingkat
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku  Tersedianya fasilitas pendidikan
peribadatan masjid, Penduduk
dalam masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh ANALISIS SWOT mushola perkotaan
pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial di masyarakat.  Tersedianya wadah Taliwang masih
bagi pemuda pemudi rendah.
yaitu berupa  Masih terdapat
Diagram Mata Pencaharian Penduduk organisasi karang penduduk yang
taruna dan LSM di buta huruf
wilayah  Penduduk
perencanaan pengangguran
masih lumayan
tinggi
OPPORTUNITY  Pengoptimalan  Pengembangan
 Sebagai kawasan fasilitas bagi fasilitas-fasilitas
pusat pelayanan pelayanan umum dan sosial
dari Kabupaten masyarakat untuk yang mendukung
Sumbawa Barat, meningkatkan peningkatan IPM
sedang kesejahteraan Masyarakat seperti
Pertanian
Tidak Bekerja digalakkan masyarakat, yang fasilitas
28% pembangunan di didukung pendidikan baik
26%
seluruh sector, kemudahan akses formal maupun
sehingga dan kemudahan informal, fasilitas
membutuhkan pembiayaan/gratis kesehatan serta
pula banyak  Jumlah penduduk fasilitas
tenaga kerja dan memberikan perdagangan jasa
Lainnya 6% nantinya dapat dukungan terhadap maupun fasilitas
Perikanan menyerap tenaga rencana lainnya yang bisa
4% kerja yang pengembangan memberdayakan
Perdagangan & banyak kawasan sebagai masyarakat
Rumah Makan Industri khususnya dari pusat pelayanan  Menyediakan
13% Pengolahan dalam wilayah Kabupaten Sumbawa banyak lapangan
1% perencanaan Barat pekerjaan,
Jasa  Mata pencaharian melalui
Pemerintahan masyarakat yang pengembangan
11% sebagian besar kegiatan
bercocok perdagangan jasa
Jasa Pengangkutan tanam/bertani dan skala regional
Perorangan 7% & Komunikasi berladang akan hingga nasional
4% meningkatkan khususnya produk
pendapatan utama sumbawa
masyarakat guna barat
Persentase Mata Pencaharian Panduduk di Kelurahan Kuang, Dalam,
memenuhi
Sampir kebutuhan sehari-
hari melalui
Sumber: Kecamatan Taliwang Dalam Angka 2013; Hasil Analisis, 2014
penyuluhan-
penyuluhan
pertanian
THREAT  Peningkatan  Menggalakan
 Banyaknya pendidikan wajib belajar bagi
penduduk masyarakat melalui seluruh
pendatang di pendidikan formal masyarakat secara
Perkotaan dan pelatihan- gratis
Taliwang pelatihan secara  Memberikan
 Angkatan kerja gratis kemudahan akses
didominasi oleh  Kondisi penduduk bagi masyarakat
tamatan SMP ke yang terus dalam
bawah berkembang memperoleh
 Sebagian besar danbanyaknya pelayanan umum
penduduk di masyarakat yang  Membuka
wilayah bermatapencaharian lapangan
perencanaan sebagai petani pekerjaan melalui
adalah masih memberikan dampak pemberdayaan
banyaknya ke pada kondisi masyarakat
jumlah pangan untuk lebih
masyarakat mandiri dan terus
miskin, yang berkembang tanpa
tercermin dari harus bergantung
kondisi rumah kepada wilayah
non permanen, lainnya
penerangan non
listrik, berlokasi
di tempat kumuh
dan di bantaran
sungai
Sumber: Hasil Analisis, 2014

7
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

D.3.2
PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI

Kegiatan perekonomian yang sudah ada di kawasan perencanaan berupa


kegiatan perdagangan dan jasa skala kabupaten. Kedepannya, pengembangan
ekonomi di kawasan perencanaan sangat mungkin untuk dilakukan, terutama
apabila merujuk pada kebijakan RTRW Kabupaten Sumbawa Barat yang akan
mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa skala regional hingga nasional
sepertipusat pertokoan, pusat perbelanjaan, bank, hotel, restoran, dll. Selain
itu apabila ditinjau dari aksesibilitas kawasan yang strategis sangat mungkin
untuk mengembangkan kawasan perencanaan dan menjadikan kawasan
perencanaan memiliki nilai lahan serta potensi produktivitas lahan yang cukup
tinggi.Seiring perkembangannya sampai dengan saat ini jumlah kegiatan usaha
yang ada di sekitar Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang terus bertambah,
agar lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar Kegiatan Usaha di Sekitar Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang


Sumber: Hasil Analisis, 2014

8
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Kondisi

D.3.3 Uraian
Dasar Fisik
di Selat Alas. Sungai-sungai alamiah yang ada terdiri
ASPEK DAYA DUKUNG FISIK DAN LINGKUNGAN
dari Brang Rea, Brang Nonga, dan Brang Jorok Ramur
serta saluran-saluran irigasi di wilayah perencanaan
Kondisi fisik dasar merupakan input dalam perencanaan dan pengembangan yang berfungsi sebagai saluran air hujan
wilayah terkait dengan daya dukung fisik lahan dan lingkungan Sumber: RTRW KSB 2011-2031
terhadapkegiatan budidaya maupun lindung. Kondisi fisik dasar dapat
diidentifikasi melalui komponen topografi, morphologi, geologi, kemampuan Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kemampuan daya dukung wilayah
tanah dan hidrologi. Seluruh komponen tersebut secara spesifik disimpulkan perencanaan relatif baik dalam mendukung pengembangan kegitan perkotaan,
dalam tabeldi bawah ini. permasalahan penggunaan lahan tambak dan kurangnya RTH (Mangrove) yang
berakibat pada potensi banjir dan genangan, harus segera diatasi melalui
Tabel. Tabel Kondisi Fisik Dasar Kawasan Perencanaan penyediaan RTH (Mangrove) di sepanjang pesisir serta pengembangan RTH
Kondisi sempadan sungai yang juga memiliki arah pengaliran ke barat (wilayah
Uraian
Dasar Fisik pesisir/selat Alas). Hal yang perlu dicermati dari gambar diatas adalah
Topografi  Dataran rendah dengan ketinggian 0-630 mdpl, dengan ketinggian elevasi khususnya pada Desa Labuan Kertasari, Labuan Lalar, Lalar
ketinggian maksimum berada di Desa Dalam dan Liang,dan Bugis yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan kawasan
terendah berada di Desa Labuan LaLar dan Labuan sekitarnya akan berpotensi menimbulkan permasalahan banjir karena berada
Kertasari di kawasan pesisir dengan jenis tanah yang tersebar merupakan hasil
Morfologi  Kemiringan 0-15% pelapukan dari batuan vulkanik yang bersifat lempungan dan hasil pelapukan
 Terbentuk dari endapan alluvial sungai dan endapan batu gamping yang memiliki tingkat kejenuhan yang tinggi sehingga sulit
pantai menyerap air.
Geologi  Alluvium yang banyak mengandung mineral, sehingga
sangat cocok untuk kegiatan pertanian karena nilai
kesuburannya tinggi
 Komplek Litosol dan Mediteran Coklat, sangat peka
terhadap erosi dan mempunyai fisik dan kimia yang
jelek, sehingga produktifitasnya rendah
 Komplek Litosol, Mediteran Coklat Kemerahan dan
Mediteran Coklat (ALFISOLS) memiliki kepekaan tanah
terhadap erosi sedang sampai besar. Tanah ini
mempunyai sifat fisik yang sedang sampai baik,
sedangkan sifat kimianya umumnya baik, sehingga nilai
produktivitas tanahnya sedang sampai tinggi,
penggunaan tanahnya berupa lahan padi sawah, baik
yang irigasi maupun tadah hujan, perkebunan (buah-
buahan) tegalan dan padang rumput
Kemampuan  Kedalaman efektif > 90 cm;
Tanah  Bertekstur halus hingga kasar;
 Memiliki kepekaan terhadap erosi kecil hingga besar
(tektur kasar/pasir)
 jenis tanah yang tersebar merupakan hasil pelapukan
dari batuan vulkanik yang bersifat lempungan dan hasil
pelapukan batu gamping yang memiliki tingkat
kejenuhan yang tinggi sehingga sulit menyerap air dan
memiliki tingkat erosi yang sangat tinggi dan memiliki
kerawanan terhadap banjir
Faktor  Bagian utara wilayah Taliwang memiliki ketinggian ±5
Pembatas meter dpl, sedangkan penggunaan lahan adalah
tambak dengan mangrove yg terbatas, sehingga
potensi menimbulkan genangan/banjir akibat air laut
pasang maupun genangan air hujan (jenis tanah yang
tersebar merupakan hasil pelapukan dari batuan
vulkanik yang bersifat lempungan dan hasil pelapukan
batu gamping yang memiliki tingkat kejenuhan yang
tinggi sehingga sulit menyerap air)
Drainase  Tergenang periodik (sebagian)
 Terdapat sebuah saluran sekunder dan beberapa
saluran tersier disekitar blok permukiman dan
perdagangan;
 Kecamatan Taliwang mempunyai sistem pengaliran air 9
D/
secara umum dari arah timur ke arah barat bermuara

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

D.3.4
DAYA DUKUNG FISIK DAN LINGKUNGAN

Kawasan perencanaan memiliki karakter lingkungan yang cukup spesifik, yaitu


permukiman penduduk berkembang dari arah barat menuju timur hingga ke
utara, sedangkan sisi sebelah timur wilayah adalah bekas daerah rawa dan
merupakan daerah perbukitan. Pada kawasan perencanaan juga dilewati oleh
sungai yang langsung bermuara di laut yang terdapat di sebelah barat
kawasan perencanaan.
Kawasan sempadan sungai memiliki peraturan khusus untuk pemanfaatannya,
terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan konservasi wilayah Daerah
Aliran Sungai. Permasalahan yang timbul adalah banyak terdapat rumah baik
di daerah sekitar sungai bahkan banyak dijumpai rumah penduduk yang
berada di badan sungai. Selain itu pada daerah perbukitan banyak dilakukan
pemotongan bukit yang menyebabkan tanah longsor dan gangguan lingkungan
lainnya.

1. Tata Guna Lahan


Berdasarkan RDTR kota Taliwang penggunan tata guna lahan yang ada
terdiri atas sarana pelayanan umum, perdagangan & jasa, perkantoran,
ruang terbuka hijau, permukiman, kawasan campuran dan peruntukan
Sumber: Hasil Analisis, 2014
lainnya.

4. Sumber Daya Alam


Sumber daya alam yang ada terdiri dari sumber daya alam hayati dan
mineral. Untuk sumber daya alam hayati kota taliwang mempunyai danau
lebo, hutan lindung & perbukitan dan pantai yang indah. Sedangkan
untuk sumber daya alam mineral terdapat emas, perak , tembaga,
minyak bumi, gas , mangan, pasir besi, batu kapur dan lainnya.

5. Kerawanan Kawasan Terhadap Bencana Alam


Kawasan RTBL rentan terhadap bencana alam, yaitu banjir dan
kebakaran. Banjir dikarenakan kelandaian kawasan sehingga air sulit
untuk dialirkan dan karakteristik kawasan yang dikelilingi oleh bukit-bukit
(olat) berbatu sehingga air sulit terserap ke dalam tanah, serta
dipengaruhi oleh pasang surut air sungai sehingga mudah tergenang.

Sumber: Hasil Analisis, 2014

2. Bentang Alam Kawasan


Untuk bentang alam kawasan terdiri dari perbukitan kapur, sungai, rawa
dan hutan lindung
Sumber: BNPB,2010.

3. Geografis
Letak geografis kota taliwang berada di 116042’ – 117005’ BT dan 08008’ – Kebakaran terjadi karena sulitnya akses oleh pemadam kebakaran

09007’ LS dengan ketinggian 50 mdpl. Mempunyai luas wilayah sekitar dikarenakan sebagian kawasan permukiman merupakan permukiman yang

37.593 Ha. Pada umumnya kota Taliwang terdari bukit dan lembah. sangat padat, dimana sebagian besar jalan lingkungan dan rumah tinggal 10
D/
warga terbuat dari kayu.

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

D.3.5
ASPEK LEGAL KONSOLIDASI LAHAN PERENCANAAN

Aspek legal konsolidasi lahan di definisikan sebagai upaya pengaturan bentuk


tanah atau lahan milik masyarakat agar mudah di tata sesuai dengan
kebutuhan. Penataan kembali tanah atau lahan untuk pembangunan dan
fasilitas-fasilitas umum dengan cara menyubstansikan dan mengkombinasikan
tanah atau lahan, mengubah garis batasan kepemilikan dan lokasinya, serta
membangun fasilitas atau menambah fasilitas yang ada, aspek legal
konsolidasi lahan perencanaan berupa kesiapan administrasi dari lahan yang
Sumber: http://konservasi4lebotaliwang.blogspot.com/, 2014 direncanakan dari segi legalitas hukumnya. Aspek legal konsolidasi lahan di
wilayah perencanaan perlu mempertimbangkan beberapa aspek antara lain
Banjir yang melanda kota Taliwang diakhir tahun 2007 silam.Kebakaran status kepemilikan lahan. Namun jika dicermati, dari status kepemilikan
terjadi karena sulitnya akses oleh pemadam kebakaran dikarenakan sebagian lahannya, kepemilikan lahan di kawasan perencanaan sebagian besar
kawasan permukiman merupakan permukiman yang sangat padat, dimana didominasi oleh lahan berstatus Tanah Ulayat (tanah Suku), sehingga apabila
sebagian besar jalan lingkungan dan rumah tinggal warga terbuat dari kayu. kawasan tersebut akan di rencanakan maka perlu di adakannya kegiatan
diskusi antara pemerintah dan pemuka adat yang ada di Perkotaan Taliwang,
Kabupaten Sumbawa Barat.
6. Status Nilai Tanah
Status tanah di kawasan ini ada 2 (dua) jenis, yaitu: Gambar Ilustrasi Pengelolaan dan Konsolidasi Lahan
 Milik Perorangan
 Milik Negara
Gambar Status Tanah Kawasan Perencanaan

Kondisi awal lahan kawasan perencanaan sangat bercampur (mixuse) dengan


berupa lahan-lahan tegalan, permukiman, perdagangan dan jasa,
perkantoran, serta pemukiman, dengan harga lahan antara Rp. 150.000
sampai dengan Rp. 350.000 per meter. Sehingga untuk penataan kembali
penguasaan dan penggunaan tanah serta usaha pengadaan tanah untuk
kepentingan pembangunan, serta untuk meningkatkan kualitas lingkungan,
maka dilakukan penataan kembali bidang - bidang tanah termasuk hak atas
tanah dan atau penggunaan tanahnya dilengkapi prasarana jalan, fasilitas
lingkungan dan atau serta fasilitas penunjang lainnya yang diperlukan, dengan
melibatkan partisipasi para pemilik tanah dan atau penggarap tanah.

Kegiatan dilakukan melalui pemotongan kapling lahan dan dilakukan


pengembangan jaringan jalan maupun fasilitas umum sehingga bentuk lahan
pasca konsolidasi beraturan dan sudah terhubung oleh jaringan jalan, maka
nilai lahan otomatis akan naik, dan harga jualnya akan meningkat.

Pada pembiayaan Konsolidasi Tanah ditanggung para peserta Konsolidasi


Tanah, melalui sumbangan berupa tanah dan atau berupa uang maupun
bentuk-bentuk sumbangan lainnya, adapun proses pembiayaan dalam
konsolidasi adalah sebagai berikut:
1. Sumbangan berupa tanah oleh peserta Konsolidasi Tanah dilepaskan hak
Sumber: Hasil Analisis, 2014 atas tanahnya atau garapannya kepada negara dihadapan Kepala Kantor
Pertanahan setempat.
2. Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan, yang merupakan bagian dari
Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan yang diperuntukkan bagi
pembiayaan pelaksanaan Konsolidasi Tanah, diserahkan penggunaannya
kepada peserta yang memiliki persil tanah terlalu kecil atau kepada pihak
lain dengan pembayaran kompensasi berupa uang yang jumlahnya
disetujui oleh para peserta Konsolidasi Tanah.
3. Penyerahan penggunaan dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan
setempat dengan menerbitkan Surat Izin Menggunakan Tanah (SIMT) yang 11
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

selanjutnya menjadi dasar pemberian hak atas tanah kepada yang


bersangkutan.
4. Uang diterima dan dikelola oleh Bendaharawan Khusus Penerimaan
Kantor Pertanahan Kabupaten dan merupakan penerimaan Negara yang
dapat dipergunakan secara langsung untuk pembiayaan pelaksanaan
Konsolidasi Tanah berdasarkan Daftar Rencana Kegiatan Konsolidasi
Tanah (DRKK) yang disetujui oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional.
5. Dana disimpan dalam Rekening Bendaharawan Khusus yang bersangkutan
pada Bank Pemerintah dan dibukukan dalam Buku Kas Umum (BKU) dan
Buku Pembantu (BP) Dana Konsolidasi Tanah.
6. Pertanggungjawaban atas pengelolaan Dana Konsolidasi Tanah
disampaikan secara bulanan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional Cq. Kepala Biro Keuangan dan
tembusannya disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Propinsi yang bersangkutan, sesuai dengan
ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 1984 tentang
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara.

Dalam rangka koordinasi dalam konsolidasi lahan, dibentuk Tim Koordinasi


Konsolidasi Tanah dan Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di tingkat
Kabupaten oleh Bupati Kepala Daerah dan Tim Pengendalian Konsolidasi
Tanah di tingkat Propinsi oleh Gubernur.

12
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Jaringan Air Bersih

D.3.6 Kebutuhan air minum merupakan kebutuhan utama bagi pengguna/penghuni


yang ada di wilayah perencanaan, kebutuhan air minum ini meliputi
DAYA DUKUNG PRASARANA DAN FASILITAS LINGKUNGAN
kebutuhan untuk permukiman, bangunan pendidikan fasilitas sosial dan
perkantoran, fasilitas komersial, pemadam kebakaran serta cadangan.
Jaringan Jalan Standar yang digunakan dalam menganalisa kebutuhan air minum adalah
Kawasan RTBL dilalui oleh jalan arteri primer yaitu Jl. Raya Pototano- sebagai berikut :
Taliwang dan Jalan Kolektor, yaitu Jl. Sudirman  Setiap penduduk membutuhkan 80 lt/orang/hr
Sedangkan di dalam kawasan hanya jalan lingkungan. Di dalam kawasan juga  Fasilitas sosial dan perkantoran membutuhkan 15% dari kebutuhan rumah
dilalui rute atau sirkulasi angkutan umum, sebagai berikut: tangga
 Fasilitas komersial sebesar 20% dari kebutuhan rumah tangga
Peta jaringan jalan  Cadangan kebocoran 10% dari kebutuhan total
Peta sirkulasi angkutan umum dan terminal  Pemadam kebakaran sebesar 10% dari kebutuhan total

Sistem jaringan dan distribusi pelayanan penyediaan air bagi penduduk suatu
lingkungan, yang memenuhi persyaratan bagi operasionalisasi bangunan atau
lingkungan, dan terintegrasi dengan jaringan air bersih secara makro dari
wilayah regional yang lebih luas. Pemenuhan kebutuhan air bersih belum
terlayani oleh PDAM. Pemenuhan kebutuhanair bersih di kawasan
perencanaan dilakukan melalui PAM dan sumur gali yang di bangun oleh
masing-masing masyarakat. Padahal, kuantitas air bersih yang dibutuhkan
semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah dan taraf hiup
masyarakatnya.

Jaringan air bersih di kawasan RTBL sudah ada, namun perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut dalam pengembangan kawasan:
 Perbaikan pelayanan sambungan konsumen
 Pemeliharaan jaringan pipa transmisi dan distribusi

Terminal Tanamira merupakan salah satu simpul sistem transportasi darat.


Terminal ini melayani perjalanan antar kota.

13
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Tabel Analisa SWOT dan Strategi dalam Sistem Jaringan Air Bersih
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Peta jaringan air bersih STRENGHT WEAKNESS
 Terdapat Saluran  Hanya sebagian
Perpipaan Air Baku kecil rumah tangga
 Terdapat Instalasi menggunakan
Air Minum sumber air bersih
ANALISIS SWOT
 Terdapat reservoar dari PAM, dan
 Kondisi air tanah sisanya sebagian
yang bagus besar menggunakan
sumur baik pompa
maupun perigi
OPPORTUNITY  Pemantauan  Perlu pembangunan
 Sejak tahun 2009 terhadap kualitas tandon sebagai
Kondisi Air Bersih air tanah tempat penyedian
(PDAM)  Pengembangan cadangan air bersih
mengalami sistem perpipaan pada kawasan.
peningkatan untuk memuhi  Memberikan peluang
kapasitas kebutuhan air pendistribusian air
produksi dengan bersih masyarakat bersih kepada
dibangunnya masyarakat yang
jaringan baru di terus
Kecamatan menerus/kontinyu
Taliwang melalui sistem
sehingga perpipaan
jangkauan
pelayanan PDAM
Sumbawa Barat
meluas
 Adanya
pengembangan
infrasruktur,
terutama
jaringan jalan,
memungkinkan
pula adanya
pengembangan
sistem perpipaan
air PAM baru
maupun dari
sumber lain
selain PAM
THREAT  Tata kelola serta  Pengurangan
 Sebagian Pembentukan penggunaan sumur
penduduk miskin badan pengelola dengan
tidak air bersih dari pengembangan
menggunakan air masyarakat secara sistem perpipaan
PAM karenatidak swadaya pada dari sumber-sumber
mampu kawasan yang air yang
membayar biaya tidak terjangkau memungkinkan
pengenaan tiap oleh jaringan untuk digunakan
m3nya perpipaan air PAM sebagai air baku
 Kondisi topografi
serta pola
permukiman
yangmemencar,
sehingga tidak
semua bisa
terlayani dengan
jaringan
perpipaan PAM,
hanya pada
jaringan jala
utama saja

14
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Jaringan Drainase Tabel Analisa SWOT dan Strategi dalam Sistem Jaringan Drainase
Sistem drainase di kawasan perencanaan sudah terencana dengan baik dan Sumber: Hasil Analisis, 2014
tetap mengikuti pola alamiah dengan sistem drainase jalan, yang mengalir STRENGHT WEAKNESS
menuju pada saluran drainase primer yaitu Sungai Brang Rea dan terakhir  Hampir semua ruas  Saluran masih
jalan di wilayah sangat sederhana
akan bermuara ke laut. perencanaan terbuat dari tanah
sudah dilengkapi yang digali,
dengan saluran sehingga rawan
Jaringan drainase pada prinsipnya perlu mengalirkan banjir/ genangan dari drainase tersir dan sedimentasi dan
daerah yang saat ini selalu tergenang serta mengendalikan banjir dari daerah sekunder tumbuhnya rumput
 Terdapat system  Masih adanya
yang akan dikembangkan. jaringan primer sampah-sampah
berupa sungai yag yang dibuangdi
melalui kawasan saluran drainase
Jaringan drainase di kawasan RTBL sudah ada dan melayani kawasan dengan  Sistem drainase  Masih terdapat
baik, meliputi: yang saling saluran drainase
terintegrasi yang menyatu
 Jaringan drainase primer (Sungai Brang Rea)  Pemeliharaan dengan saluran
 Jaringan drainase sekunder berkala oleh dinas irigasi
terkait sebagai  Masih terdapat
 Jaringan drainase tersier upaya wilayah yng belum
pengoptimalan terjangkau oleh
fungsi saluran pembangunan dan
Melengkapi kawasan dengan jaringan saluran drainase agar mengantisipasi pemeliharaan
ANALISIS SWOT drainase oleh
tidak cukupnya kapasitas sungai/ saluran yang ada sebagai pengendali banjir
pemerintah
sehingga menyebabkan banjir.  Jenis saluran
drainase di kawasan
perencanaan terdiri
Peta jaringan drainase dari saluran
drainase tertutup,
drainase terbuka,
yang tersebar di
ruas jalan maupun
di dalam wilayah
permukiman
penduduk. Selain
berfungsi sebagai
saluran pembuangan
air hujan, saluran
drainase juga
dimanfaatkan
sebagai saluran
pembuangan limbah
rumah tangga dari
kegiatan mandi dan
mencuci
OPPORTUNITY  Pengembangan  Adanya pemisahan
 Upaya saluran yang antara saluran
pembangunan terintegrasi di drainse dengan
infrastruktur seluruh wilayah saluran irigasi
permukiman, kawasan maupun saluran
sekaligus sebagai  Pemeliharaan sanitasi
upaya saluran drainse  Pemeliharaan
penanggulangan primer sehingga saluran secara
dampak fungsinya tidak berkala
terhadap terganggu  Pengembangan
bencana banjir saluran yang
sekaligus terintegrasi di
menekan biaya seluruh wilayah
pembangunan kawasan
(biaya
pemeliharaan
dan perbaikan)
THREAT  Tata guna lahan di  Pengembangan
 Struktur tanah DAS diarahkan daerah resapan air
merupakan agar benar-benar melalui penghijauan
tanah lempung terkendali dalam di daerah hulu
yang kedap air, rangka mencegah sungai
sehingga tingkat terjadinya banjir,  perlu di lakukan
penyerapan air sehingga DAS harus perbaikan dan
sangat kecil dan bebas dari perencanan
mendukung bangunan- drainase sesuai
terjadinya bangunan yang dengan kebutuhan
bencana banjir menyalahi tata kawasan
guna lahan di DAS
tersebut.
 Pengembangan
daerah resapan air
melalui
penghijauan di
daerah hulu sungai

15
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Sistem Jaringan Listrik Tabel Analisa SWOT dan Strategi dalam Sistem Jaringan Listrik
Sistem jaringan dan distribusi pelayanan penyediaan daya listrik dan jaringan Sumber: Hasil Analisis, 2014
sambungan listrik bagi penduduk suatu lingkungan, yang memenuhi STRENGHT WEAKNESS
persyaratan bagi operasionalisasi bangunan atau lingkungan seta terintegrasi  Terdapat gardu  Sebagian kecil
induk rumah tangga belum
dengan jaringan instalasi listrik makro dari wilayah regional yang lebih luas,  Terdapat gardu terlayani jaringan
Namun untuk kawasan perencanaan masih belum sepenuhnya terlayani serta pembagi di listrik, dan
masing-masing menggunakan lampu
terkendala sumber energi kelistrikan, berdasarkan hasil survey yang ANALISIS SWOT ibukota kecamatan tempel sebagai
dilakukan, maka seluruh masyarakat masih menggunakan Mesin Genset yang  Sebagian besar penerangan
rumah tangga
dikelola oleh PLN maupun perseorangan. Sedangkan untuk wilayah yang tidak menggunakan
terjangkau dan penduduk yang tidak mampu masih menggunakan lampu sumber listrik PLN
dan tiap tahun
tempel sebagai alat penerangan. Untuk mengetahui strategi mengenai terus meningkat
peningkatan kelistrikan pada kawasan perencanaan, maka dapat di lihat pada OPPORTUNITY  Kebutuhan listrik  Pemeriksaan dan
 Program PLN pada wilayah pemeliharaan
tabel di bawah ini Sejuta perencanaan perlu berkala jaringan
Pemasangan di dorong listrik pada tiap ruas
Baru mampu perkembangannya, jalan
meningkatkan dengan cara  Permasalahan
jumlah pengguna pemanfaatan terkait dengan
listri dari PLN energi matahari energi listrik
 Peningkatan atau sumber mengakibatkan
produksi listrik tenaga terbarukan rentannya kondisi
PLN lainnya seperti kawasan, sehingga
dibandingkan gelombang laut, sehingga perlu di
tahun 2010 angin dan bio siapkan alternative
karena adanya energi. penyedian mesin
penambahan  Dengan genset pada
generator baru penempatan tiang- kawasan.
untuk menambah tiang listrik yang  Tata kelola
suplai listrik sudah ada pada penggunakan energi
beberapa titik listrik menjadi
lokasi dalam prioritas ke dua,
kawasan, maka setelah
peningkatan energi pembangunan dan
kelistrikan di pengadaan sumber
wilayah kawasan listrik sehingga
hanya tidak terjadi
penambahan kesenjangan antara
mesin dan jaringan masyarakat dan
listrik. kesenjangan
wilayah.
THREAT  Pemanfaatan  Permasalahan
 Belum adanya sumber energi terkait system
alternative yang terbarukan jaringan listrik
sumber tenaga yang berasal dari adalah pada tata
pembangkit alam sangat di kelola perseorangan
listrik terbarukan mungkinkan untuk terhadap distribusi
lainnya selain di laksanakan listrik ke rumah-
tenaga diesel terutama biogas rumah warga yang
dan biodiesel. tidak di kelola oleh
 Pembagunan dan pemerintah
peningkatan sehingga untuk
jaringan listrik arahan perencanaan
pada kawasan yang utama adalah
secara menyeluruh penyediaan genset
agar permasalahan untuk kebutuhan
sumberdaya energi listrik ataupun
listrik tidak pengembangan
menghambat tenaga surya
pembangunan di
kawasan
perencanaan

16
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Sistem Jaringan Persampahan Tabel Analisa SWOT dan Strategi dalam Sistem Jaringan Persampahan
Sistem jaringan dan distribusi pelayanan pembuangan/pengolahan sampah Sumber: Hasil Analisis, 2014
rumah tangga, lingkungan komersial, perkantoran dan bangunan umum STRENGHT WEAKNESS
lainnya, di kawasan perencanaan belumterintegrasi baik dengan sistem  Selain terdapat  Hampir di semua
TPS yang tersebar ruas jalan
jaringan pembuangan sampah makro dari wilayah regional yang lebih luas di di seluruh wilayah perencanaan, tidak
kawasan perencanaan. Arahan pengelolaan sampah rumah tangga pada desa/kelurahan, di tersedia tong
Kecamatan sampah.
permukiman, kantor, intsitusi, tempat-tempat umum dan jalan yang ada di Taliwang jug  pengelolan
kawasan perencanaan menggunakan sistem door to door/individual langsung ANALISIS SWOT terdapat TPA dilakukan secara
 Kesadaran swadaya oleh
oleh dump truck langsung ke TPA, terutama untuk permukiman teratur. masyarakat di masyarakat dengan
Sedangkan untuk permukiman yang tidak teratur menangani sampahnya perkotaan menimbun dan
Taliwang untuk dibakar, bahkan
dengan cara menyimpan dalam tong/kantong plastik dan memindahkan ke mengumpulkan beberapa penduduk
dump truck pada saat operasional, serta untuk sebagian daerah penduduk sampah secara membuang
swadaya sampahnya di sungai
membuang sampah ke kontainer yang ada. OPPORTUNITY  pembangunan  Penambahan tong
 Berkembangnya prasarana sampah pada tiap
sistem pembuangan ruas jalan dengan
Untuk itu pada perencanaan system jaringan persampahan di pada pengelolaan sampah (TPS dan pembedaaan jenis
permukiman,kantor, intsitusi, tempat-tempat umum dan jalan yang ada di sampah organic TPA terpadu) sampah
menjadi kompos sangat di  Tata kelola
kawasan perencanaan hendaknya dilakukan pengadaan jumlah armada melalui program mungkinkan persampahan sangat
pengangkut sampah dan perlu adanya penambahan bak-bak sampah untuk pengkomposan mengingat masih penting di lakukan
pada beberapa adanya lahan mengingat pada
menampung sampah sementara. Untuk pengadaan bak sampah juga daerah kosong pada saat ini masyarakat
diperlukan pemisahan antara sampah basah dan sampah kering. Sehingga  Di bebrapa kawasan dalam kawasan
wilayah terdapat perencanaan. perencanaan, masih
terciptanya kualitas lingkungan yang lebih baik pada kawasan perencanaan. keberhasilan  Upaya membuang
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut. pengelolaan pemberdayaan sampahnya di sungai
sampah melalui masyarakan dalam serta adapula pula
pengembangan mengurangi yang di bakar.
bank sampah timbunan sampah
sebagai upaya melalui kegiatan
Reduce, Reuse daur ulang dan
dan Recycle composting
sampah untuk
mengurangi
timbunan
sampah
THREAT  Pembagunan  Permasalahan
 pelayanan dan prasarana terkait system
pengelolaan pembuangan persamapahan
sampah belum sampah (TPS dan adalah pada sarana
menjangkau ke TPA terpadu)pada dan prasarana serta
seluruh wilayah kawasan Perkotaan tata kelola faslitas
 Belum adanya Taliwang, persampahan
pembedaan jenis Kabupaten sehingga untuk
sampah kering Sumbawa Barat arahan perencanaan
dan basah dalam agar permasalahan yang utama adalah
pengumpulan persampahan tidak penyediaan
hingga merusak infrastruktur
pemrosesan lingkungan. persampahan
akhir  Upaya pembedaan
sampah basah dan
sampah kering
yang selanjutnya
mempermudah
pemrosesan
akhirnya

17
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Sistem Jaringan Pengaman Kebakaran


Sistem jaringan pengamanan kebakaran meliputi sistem pengamanan untuk
memperingatkan penduduk terhadap keadaan darurat, penyediaan tempat
D.3.7
PRESERVASI SITUS DAN BANGUNAN BERSEJARAH
penyelamatan, membatasi penyebaran kebakaran, dan/atau pemadaman
kebakaran. Sistem kebakaran sangat diperlukan terutama pada wilayah yang
padat penduduknya dan mempunyai intensitas tinggi. SITUS & BANGUNAN BERSEJARAH

Perencanaan jaringan pengamanan kebakaran harus diimbangi dengan  Kampung tradisional yang memiliki nilai historis namun keberadaannya
penyediaan sistem jaringan pengaman kebakaran yang memadai. Salah berada diluar kawasan perencanaan yaitu di Kampung Mantar
satunya penyediaan akses bagi mobil pemadam kebakaran apabila suatu saat  Tidak ada benda cagar budaya pada Kawasan Strategis Perkotaan
terjadi kejadian kebakaran di dalam kawasan permukiman. Untuk itu, Taliwang
diperlukan adanya pengadaan unit-unit hidran umum dengan jarak 500 meter  Memiliki warisan arsitektur yang khas yang pada saat ini sudah semakin
pada setiap unitnya dan penyediaan akses jalan untuk memungkinkan hilang
kendaraan pemadam kebakaran untuk mengakses lokasi permukiman hingga
ke dalam gang. Rumah Tradisional Sumbawa Barat
Salah satu warisan arsitektur tradisional Taliwang yang masih ada, memiliki
Tabel Strategi dalam Sistem Jaringan Pengaman Kebakaran keterkaitan sejarah dgn arsitektur kerajaan Sumbawa dan kerajaan Gowa di
Sumber: Hasil Analisis, 2014 Sulawesi. Aset ini bisa diusulkan menjadi benda cagar budaya.
ANALISIS
STRENGHT WEAKNESS
SWOT
 Dengan adanya  Penanganan sistem
peningkatan pengaman kebakaran.
permukiman ada pada kawasan
kawasan harus di perencanaan harus selalu
barengi dengan berjalan searah dengan
pengadaan sistem perencanaan sehingga
jaringan pengaman jumlah korban jiwa
kebakaran. ataupun material dapat di
OPPORTUNITY
 Penambahan unit cegah ataupun di kurangi.
hidran umum  Tata kelola sistem
dengan jarak 500 pengaman kebakaran.
meter pada setiap sangat penting di lakukan
unit lingkungannya mengingat pada saat ini
masyarakat dalam
kawasan perencanaan,
terus berkembang
 Pembagunan  Permasalahan terkait
prasarana sistem system pengaman
pengaman kebakaran adalah pada
kebakaran pada sarana dan prasarana serta
kawasan Perkotaan tata kelola faslitas hidran
Taliwang, sehingga untuk arahan
THREAT
Kabupaten perencanaan yang utama
Sumbawa Barat adalah penyediaan
secara menyeluruh infrastruktur jalur dan unit Makam Datu Pangeran
agar permasalahan hidran.
kebakaran dapat Bisa diusulkan menjadi cagar budaya stl melalui kajian historis arkeologis,
diminimalisasi namun secara arsitektural kurang kuat sehingga perlu kajian lebih mendalam

18
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

D.3.8
HASIL ANALISIS SWOT

Tabel Hasil Analisis SWOT

19
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.Selain pembangunan yang telah

D.4 dilaksanakan tidak bermanfaat, generalisasi seperti ini mereduksi kebudayaan


lokal yang dapat menjadi modal sosial pembangunan. Oleh karena itu,
ANALISIS PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN pemberdayaan yang disusun secara nasional patut direevaluasi dan
BERBASIS PERAN MASYARAKAT disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan wilayahnya masing-masing.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh masyarakat dalam pemberdayaan adalah


Pembangunanmenurutpengertian umum adalah suatu upaya terencana untuk pertama, memilih prioritas, menyusun alternatif–alternatif pelaksanaan,
merubah wilayah dan masyarakat menuju keadaan lebih baik. Dari tinjauan mengevaluasi dan melakukan inovasi. Kedua, dapat membuka akses kepada
Ilmu sosial, pembangunan diartikan perubahan masyarakat yang berlangsung sumber daya pendukung lainnya,termasuk membuka jaringan kepada
secara terus menerus sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan komunitas lainnya. Ketiga, kebersamaan dalam pemanfaatan dan kepemilikan
masyarakat secara optimal.Strategi pembangunan berkembang dari masa ke alat-alat produksi. Terakhir, memperkuat masyarakat untuk ikut secara
masa secara dinamis sesuai dengan konteks peradaban. Paradigma langsung dalam menentukan arah kebijakan yang kondusifbagi perkembangan
pembangunan yang menekankan pada pembangunan ekonomi mulai mereka. Pembangunan dengan model seperti ini menjadikan masyarakat
ditinggalkan karena tidak dapat menjawab masalah sosialseperti kemiskinan, subjek pembangunan (bukan objek pembangunan), sehingga masyarakat
kenakalan, kesenjangan, dan keterbelakangan. Paradigma pembanguan sudah mempertimbangkan kondisi dan budaya lokalnya masing-masing
kemudian beargeser ke arah pendekatan masyarakat yang sebelumnya sebagai sebelum menentukan alternatif-alternatif pilihan.
objek menjadi subjek pembangunan. Paradigma baru ini berbasis komunitas
dengan memberikan tempat utama bagi prakarsa, keanekragaman lokal, dan Keberhasilan pemberdayaan bukan hanya secara administrasi sudah sesuai
kearifan lokal. dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, akan tetapi yang lebih
substantif yaituapakah kegiatan tersebut dapat bertahan lama setelah selesai
Keunggulan pembanguan berbasis masyarakat mengarahkan perkembangan proyek (kebanyakan selesai proyek selesai pula kegiatan). Kegiatan dapat
pada: (1) Kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi dalam proses bertahan lama apabila pembangunan tersebut sesuai dengan kebutuhan,
pembangunan; (2) Konsep teknologi tepat guna, indigenous technology, bermanfaat dan tidak bertentangan dengan sistem nilai masyarakat.Tugas
indigenous knowledge dan indigenous institutions sebagai akibat kegagalan pemerintah/ lembaga adalah mendorong, memotivasi, dan membangkitkan
konsep transfer teknologi; (3) Tuntunan masyarakat dunia tentang hak asasi, kesadaran masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri dalam
keadilan, dan kepastian hukum dalam proses pembangunan; (4) Konsep mewujudkan kemandirian. Pemberdayaan dikatakan sangat berhasil apabila
pembangunan berkelanjutan (sustainable development), yang merupakan kegiatan tersebut dapat berkembang dan dicontoh olehmasyarakat lainnya
suatu alternatif paradigma pembangunan baru; (5) Lembaga swadaya
masyarakat; (6) Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendekatan
pengembangan masyarakat dalam praksis pembangunan.

Pembangunan berbasis masyarakat menciptakan masyarakat berdaya dan


D.4.1
berbudaya.Keberdayaan memungkinkan suatu masyarakat bertahan dan PERSIAPAN
mengembangkan diri untuk mencapai kemajuan. Sebagian besar masyarakat
berdaya adalah individunya memiliki kesehatan fisik, mental, terdidik, kuat Strategi perencanaan RTBL Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang,
dan berbudaya. Membudayakan masyarakat adalah meningkatkan harkat dan Kabupaten Sumbawa Barat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu, yang
martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi tidak mampu lepas dari bersifat struktural dan non struktural. Pendekatan struktural adalah
kemiskinan, kebodohan, ketidaksehatan, dan ketertinggalan. Untuk pendekatan makro yang menekankan pada penataan sistem dan struktur
mendorong masyarakat berdayadengan cara menciptakan iklim atau suasana social politik. Pendekatan ini mengutamakan peranan instansi yang
yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Pengembangan daya berwewenang atau organisasi yang dibentuk untuk perencanaan RTBL
tersebut dilakukan dengan mendorong, memotivasi, dan membangikitkan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Dalam
kesadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat.Penguatan tersebut meliputi hal ini peranan masyarakat sangat penting tetapi akan kurang kuat karena
penyediaan berbagai masukan serta membuka akses pada berbagai peluang aspek struktural biasanya lebih efektifbila dilakukan oleh pihak-pihak yang
yang ada.Masyarakat menjadi pelaku utama pembanguan, dengan inti mempunyai kewenangan, paling tidak pada tahap awal.
pemberdayaan adalah transformasi menejemen komunitas menuju
kesejahteraan bersama. Pemberdayaan ini merupakan sarana ampuh untuk Dilain pihak pendekatan non struktural adalah pendekatan yang subyektif.
keluar dari kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan menuju kesejahteraan Pendekatan ini mengutamakan pemberdayaan masyarakat secara mental
bersama. dalam rangka meningkatkan kemampuan anggota masyarakat untuk ikut serta
dalam pengelolaan dan persoalan kawasan perencanaan. Kedua pendekatan
Pembangunan tanpa memperhatikan karakteristik dan kebutuhan lokal akan tersebut harus saling melengkapi dan dilaksanakan secara integratif.
banyak membuang sumberdaya secara sia-sia. Karakteristik 1. Pendekatan struktural.
geografisepertilokasi dekat laut, pinggir sungai, pinggir hutan, pedalaman Sasaran utama pendekatan struktural adalah tertatanya struktur dan
sangat berpengaruh terhadap model pembangunan yang diimplementasikan. sistem hubungan antara semua komponen dan sistem kehidupan, baik di
Faktor lain yang perlu mendapat perhatian utama adalah kearifan lokal yang Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat
memerlukan inventarisasi, reorientasi, dan reinterpretasi maknanya. Model maupun komponen pendukung yang terkait, termasuk komponen sosial,
pemberdayaan yangsering dan mudah dilakukanyaitu dengan ekonomi dan fisik. Dengan penataan aspek struktural, diharapkan
mengeneralisasipemberdayaan masyarakat secara nasional. masyarakat mendapatkan kesempatan lebih luas untuk dapat
Pendekatanpemberdayaan secara nasional dilakukan dengan asumsi bahwa memanfaatkan kawasan secara berkelanjutan. Selain itu penataan
kebutuhan masyarakat sama untuk seluruh daerah atau sama dengan struktur dan sistem hubungan sosial dan ekonomi tersebut diharapkan
kebutuhan penyusun kebijakan. Inilah penyebab utama pembangunan yang
tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (penghamburan sumber daya).
dapat menciptakan peluang bagi masyarakat untuk ikut serta melindungi
kawasan dari ancaman yang datang baik dari dalam maupun dari luar.
20
D/
Akhirnya dalam beberapa kasus, masyarakat tidak menghiraukan Langkah ini diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

masalah-masalah sosial dan ekonomi yang utama yang selama ini secara
terus menerus menempatkan masyarakat (lokal) pada posisi yang sulit.
Pendekatan struktural membutuhkan langkah-langkah strategi sebagai
D.4.3
ANALISIS PERILAKU LINGKUNGAN
berikut :
a) Pengembangan aksesibilitas masyarakat pada kawasan
b) Pengembangan komunikasi pada masyarakat terhadap proses Perencanaan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang, Kabupaten Sumbawa
pengambilan keputusan. Baratakan menimbulkan pembangunan berbagai fasilitas pelayanan
c) Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap informasi. masyarakat, seperti fasilitas perdagangan dan jasa, pendidikan, perkantoran,
d) Pengembangan kapasitas kelembagaan. kesehatan, dan fasilitas sosial lainnya. Dengan demikian akan timbul dampak
e) Pengembangan sistem pengawasan berbasis masyarakat. positif berupa peningkatan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan bagi
f) Pengembangan jaringan pendukung. masyarakat. Perubahan ini akan memberikan dampak positif yaitu perubahan
pola dan sikap masyarakat di wilayah Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang,
2. Pendekatan Subyektif. Kabupaten Sumbawa Barat.
Pendekatan subyektif (non struktural) adalah pendekatan yang
menempatkan manusia sebagai subyek yang mempunyai keleluasaan Dampak negatif yang diduga akan timbul adalah adanya konflik dalam
untuk berinisiatif dan berbuat menurut kehendaknya. Pendekatan masalah adat istiadat, kebiasaan dan tata nilai yang positif maupun yang
tersebut berasumsi bahwa masyarakat lokal dengan pengetahuan, negatif. Adanya perbedaan adat istiadat, kebiasaan dan tata nilai tersebut
keterampilan dan kesadarannya dapat meningkatkan peranannya dalam akan mempengaruhi interaksi antara masyarakat pendatang itu sendiri
perlindungan sumber daya alam disekitarnya. Pengetahuan dan maupun terhadap masyarakat pada kawasan perencanaan. Dari pendugaan
keterampilan tersebut tidak harus berkaitan langsung dengan upaya- dampak lingkungan ternyata dampak terhadap komponen sosial ekonomi dan
upaya penanggulangan masalah Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang, dudaya sebagian besar berpengaruh positif dan terjadi pada tahap
Kabupaten Sumbawa Barat tetapi juga hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pasca pembangunan pada kawasan perencanaan.
usaha ekonomi, terutama dalam rangka membekali masyarakat dengan
usaha ekonomi alternatif sehingga tidak mengganggu proses
pembangunan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang, Kabupaten
Sumbawa Barat, adapun langkah-langkah yang di maksud yaitu:
a) Peningkatan pengetahuan dan wawasan tentang Kawasan
D.4.4
PENERAPAN RENCANA
Strategis Perkotaan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat
b) Pengembangan keterampilan masyarakat
c) Pengembangan kapasitas masyarakat. Perencanaan merupakan proses yang tidak akan pernah berakhir bila rencana
d) Pengembangan kualitas diri terebut telah dijalankan. Terkadang saat rencana itu sedang dilakukan kita
e) Peningkatan motivasi masyarakat untuk berperanserta juga dapat melakukan perencanaan ulang bila rencana yang telah kita susun
f) Penggalian & pengembangan nilai tradisional masyarakat. sebelumnya tidak mendekati apa yang kita harapkan. Oleh karena itu
perencanaan harus dibuat dengan perhitungan yang matang dan dibuat
dengan sefleksibel mungkin. Tujuan perencanaan RTBL Kawasan Strategis
Perkotaan Taliwang ini ialah menyusun konsep dan strategi pengembangan

D.4.2 kawasan, memadukan antara fungsi di dalam kawasan, mewujudkan


lingkungan dan bangunan yang manusiawi menghasilkan informasi rona
IDENTIFIKASI ASPIRASI DAN ANALISIS PERMASALAHAN kawasan serta mengarahkan dan mengendalikan kegiatan investor dalam
memperoleh tanah sehingga tidak menyimpang dari ketentuan tata ruang
Dalam permasalahan penguasaan lahan, mekanisme hubungan komunikasi kawasan yang berlaku.
pemerintah dalam hal ini yang lebih berwenang adalah PU Kabupaten
Sumbawa Barat dan pemilik lahan cenderung tidak berjalan, sehingga Kebijaksanaan pertanahan yang dapat mempermudah perolehan tanah
menghambat proses perencanaan yang melibatkan masyarakat pada kawasan sangatlah tepat sebagai langkah menarik minat para investor untuk
perencanaan. Untuk perbaikan kearah positif maka PU Kabupaten Sumbawa menginvestasikan modalnya di sektor perdagangan dan jasa, namun
Barat dan Tokoh masyarakat dalam arah dan tujuan kedepan harus mampu hendaknya tetap dalam koridor melindungi kepentingan masyarakat
berperan sebagai fasilitor, komunikator, dan mediator serta lebih Kecamatan Taliwang, sehingga dapat dihindari kenyataan bahwa mudahnya
mengedepankan langkah pemberian dorongan terhadap pelaksanaan prosedur memperoleh tanah bagi pemilik modal telah mendorong terjadinya
perencanaan serta pembangunan di Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang, pembelian tanah secara besar-besaran oleh pemilik modal. Dengan fasilitas
Kabupaten Sumbawa Baratdalam rangka pengembangan kreatifitas, izin lokasi, pemilik modal dapat melakukan pembangunan kawasan di lokasi
pluralisme perkembangan kawasan. kawasan perencanaan.

Dengan memperhatikan situasi yang berkembang pada kawasan perencanaan


dapat diidentifikasikan beberapa kecenderungan yang dapat mengarah
kepada terganggunya pembangunan dan pengembangan Kawasan Strategis
Perkotaan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Baratantara lain adalah aspek
konsolidasi dan pembebasan lahan. Permasalahan konsolidasi dan
pembebasan lahan serta aspek koordinasi dengan tokoh masyarakat (tanah
ulayat) menyebabkan munculnya kecenderungan dimasyarakat untuk
melakukan demonstarasi menolak pembangunan di Kawasan Strategis
Perkotaan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat.
21
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

- Pihak pemilik, pengguna atau pengelola bangunan gedung.

D.4.5  Bupati wajib menanggapi dan menindaklanjuti laporan dengan melakukan


penelitian dan evaluasi secara administratif dan secara teknis melalui
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN pemeriksaan lapangan dan melakukan tindakan yang diperlukan serta
BANGUNAN GEDUNG menyampaikan hasilnya kepada pelapor.

 Objek pemberian masukan atas penyelenggaraan bangunan gedung


LINGKUP PERAN MASYARAKAT
meliputi masukan terhadap penyusunan dan/atau penyempurnaan
Peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dapat terdiri
peraturan, pedoman dan standar teknis di bidang bangunan gedung di
atas:
lingkungan Pemerintah Daerah.
 pemantauan dan penjagaan ketertiban penyelenggaraan bangunan
 Pemberian masukan dapat dilakukan dengan menyampaikannya secara
gedung;
tertulis oleh:
 pemberian masukan kepada Pemerintah Daerah dalam penyempurnaan - perorangan;
peraturan, pedoman dan standar teknis di bidang bangunan gedung; - kelompok masyarakat;
 penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang - organisasi kemasyarakatan;
berwenang terhadap penyusunan RTBL, rencana teknis bangunan tertentu - masyarakat ahli.
dan kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yang menimbulkan  Masukan masyarakat menjadi bahan pertimbangan bagi Pemeritah Daerah
dampak penting terhadap lingkungan; dalam menyusun dan/atau menyempurnakan peraturan, pedoman dan
 pengajuan gugatan perwakilan terhadap bangunan gedung yang standar teknis di bidang bangunan gedung.
mengganggu, merugikan dan/atau membahayakan kepentingan umum.

 Penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang


 Objek pemantauan dan penjagaan ketertiban penyelenggaraan berwenang terhadap penyusunan RTBL, rencana teknis bangunan tertentu
bangunan gedung meliputi kegiatan pembangunan, kegiatan dan kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yang menimbulkan
pemanfaatan, kegiatan pelestarian termasuk perawatan dan/atau dampak penting terhadap lingkungan bertujuan untuk mendorong
pemugaran bangunan gedung dan lingkungannya yang dilindungi dan masyarakat agar merasa berkepentingan dan bertanggungjawab dalam
dilestarikan dan/atau kegiatan pembongkaran bangunan gedung. penataan bangunan gedung dan lingkungannya.
 Pemantauan harus memenuhi persyaratan:  Penyampaian pendapat dan pertimbangan dapat dilakukan oleh:
- dilakukan secara objektif; - perorangan;
- dilakukan dengan penuh tanggung jawab; - kelompok masyarakat;
- dilakukan dengan tidak menimbulkan gangguan kepada pemilik/ - organisasi kemasyarakatan;
pengguna bangunan gedung, masyarakat dan lingkungan; - masyarakat ahli.
- dilakukan dengan tidak menimbulkan kerugian kepada pemilik/  Pendapat dan pertimbangan masyarakat untuk RTBL yang lingkungannya
pengguna bangunan gedung, masyarakat dan lingkungan. berdiri bangunan gedung tertentu dan/atau terdapat kegiatan bangunan
 Pemantauan dapat dilakukan oleh perorangan, kelompok, atau organisasi gedung yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan dapat
kemasyarakatan melalui kegiatan pengamatan, penyampaian masukan, disampaikan melalui TABG atau dibahas dalam forum dengar pendapat
usulan dan pengaduan terhadap: masyarakat yang difasilitasi oleh Pemeritah Daerah, kecuali untuk
- bangunan gedung yang ditengarai tidak laik fungsi; bangunan gedung fungsi khusus difasilitasi oleh Pemerintah melalui
- bangunan gedung yang pembangunan, pemanfaatan, pelestarian koordinasi dengan Pemeritah Daerah.
dan/atau pembongkarannya berpotensi menimbulkan tingkat  Hasil dengar pendapat dengan masyarakat dapat dijadikan pertimbangan
gangguan bagi pengguna dan/ atau masyarakat dan lingkungannya; dalam proses penetapan rencana teknis oleh Pemerintah atau Pemeritah
- bangunan gedung yang pembangunan, pemanfaatan, pelestarian Daerah.
dan/atau pembongkarannya berpotensi menimbulkan tingkat bahaya
 Bupati wajib menanggapi dan menindaklanjuti laporan dengan melakukan
tertentu bagi pengguna dan/atau masyarakat dan lingkungannya.
penelitian dan evaluasi secara administratif dan secara teknis melalui
- bangunan gedung yang ditengarai melanggar ketentuan perizinan dan
pemeriksaan lapangan dan melakukan tindakan yang diperlukan serta
lokasi bangunan gedung.
menyampaikan hasilnya kepada pelapor.
 Hasil pantauan dilaporkan secara tertulis kepada Bupati secara langsung
atau melalui TABG. FORUM DENGAR PENDAPAT
 Bupati wajib menanggapi dan menindaklanjuti laporan dengan melakukan  Forum dengar pendapat diselenggarakan untuk memperoleh pendapat
penelitian dan evaluasi secara administratif dan secara teknis melalui dan pertimbangan masyarakat atas penyusunan RTBL, rencana teknis
pemeriksaan lapangan dan melakukan tindakan yang diperlukan serta bangunan gedung tertentu atau kegiatan penyelenggaraan yang
menyampaikan hasilnya kepada pelapor. menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.
 Tata cara penyelenggaraan forum dengar pendapat masyarakat dilakukan
 Penjagaan ketertiban penyelenggaraan bangunan gedung dapat dengan terlebih dahulu melakukan tahapan kegiatan yaitu:
dilakukan oleh masyarakat melalui: - penyusunan konsep RTBL atau rencana kegiatan penyelenggaraan
- pencegahan perbuatan perorangan atau kelompok masyarakat yang bangunan gedung yang menimbulkan dampak penting bagi
dapat mengurangi tingkat keandalan bangunan gedung; lingkungan;
- pencegahan perbuatan perseorangan atau kelompok masyarakat yang - penyebarluasan konsep atau rencana kepada masyarakat khususnya
dapat menggangu penyelenggaraan bangunan gedung dan masyarakat yang berkepentingan dengan RTBL dan bangunan gedung
lingkungannya. yang akan menimbulkan dampak penting bagi lingkungan;
 Terhadap perbuatan masyarakat dapat melaporkan secara lisan dan/atau - mengundang masyarakat untuk menghadiri forum dengar pendapat.
tertulis kepada:  Masyarakat yang diundang adalah masyarakat yang berkepentingan 22
D/
- Bupati melalui instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dengan RTBL, rencana teknis bangunan gedung tertentu dan
di bidang keamanan dan ketertiban.

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang
DRAFT AKHIR

D / PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

penyelenggaraan bangunan gedung yang akan menimbulkan dampak  Melaporkan kepada instansi yang berwenang tentang aspek teknis
penting bagi lingkungan. pemanfaatan bangunan gedung yang membahayakan kepentingan umum;
 Hasil dengar pendapat dituangkan dalam dokumen risalah rapat yang  Melakukan gugatan ganti rugi kepada penyelenggara bangunan gedung
ditandatangani oleh penyelenggara dan wakil dari peserta yang diundang. atas kerugian yang diderita masyarakat akibat dari penyimpangan
 Dokumen berisi simpulan dan keputusan yang mengikat dan harus pemanfaatan bangunan gedung.
dilaksanakan oleh penyelenggara bangunan gedung.
 Tata cara penyelenggaraan forum dengar pendapat diatur lebih lanjut BENTUK PERAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN BANGUNAN GEDUNG
dengan Peraturan Bupati. Peran masyarakat dalam pelestarian bangunan gedung dapat dilakukan dalam
bentuk:
GUGATAN PERWAKILAN  Memberikan informasi kepada instansi yang berwenang atau pemilik
 Gugatan perwakilan terhadap penyelenggaraan bangunan gedung dapat bangunan gedung tentang kondisi bangunan gedung yang tidak
diajukan ke pengadilan apabila hasil penyelenggaraan bangunan gedung terpelihara, yang dapat mengancam keselamatan masyarakat, dan yang
telah menimbulkan dampak yang mengganggu atau merugikan memerlukan pemeliharaan;
masyarakat dan lingkungannya yang tidak diperkirakan pada saat  Memberikan informasi kepada instansi yang berwenang atau pemilik
perencanaan, pelaksanaan dan/atau pemantauan. bangunan gedung tentang kondisi bangunan gedung bersejarah yang
 Gugatan perwakilan dapat dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kurang terpelihara dan terancam kelestariannya;
masyarakat atau organisasi kemasyarakatan yang bertindak sebagai wakil  Memberikan informasi kepada instansi yang berwenang atau pemilik
para pihak yang dirugikan akibat dari penyelenggaraan bangunan gedung bangunan gedung tentang kondisi bangunan gedung yang kurang
yang mengganggu, merugikan atau membahayakan kepentingan umum. terpelihara dan mengancam keselamatan masyarakat dan lingkungannya;
 Gugatan perwakilan disampaikan kepada pengadilan yang berwenang  Melakukan gugatan ganti rugi kepada pemilik bangunan gedung atas
sesuai dengan hukum acara gugatan perwakilan. kerugian yang diderita masyarakat akibat dari kelalaian pemilik di dalam
 Biaya yang timbul akibat dilakukan gugatan perwakilan dibebankan melestarikan bangunan gedung.
kepada pihak pemohon gugatan.
 Dalam hal tertentu Pemeritah Kabupaten Sumbawa Barat dapat BENTUK PERAN MASYARAKAT DALAM PEMBONGKARAN BANGUNAN GEDUNG
membantu pembiayaan dengan menyediakan anggarannya di dalam APBD. Peran masyarakat dalam pembongkaran bangunan gedung dapat dilakukan
dalam bentuk:
BENTUK PERAN MASYARAKAT DALAM TAHAP RENCANA PEMBANGUNAN  Mengajukan keberatan kepada instansi yang berwenang atas rencana
Peran masyarakat dalam tahap rencana pembangunan bangunan gedung dapat pembongkaran bangunan gedung yang masuk dalam kategori cagar
dilakukan dalam bentuk: budaya;
 penyampaian keberatan terhadap rencana pembangunan bangunan  Mengajukan keberatan kepada instansi yang berwenang atau pemilik
gedung yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa bangunan gedung atas metode pembongkaran yang mengancam
Barat tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. keselamatan atau kesehatan masyarakat dan lingkungannya;
 pemberian masukan kepada Pemeritah Daerah dalam rencana  Melakukan gugatan ganti rugi kepada instansi yang berwenang atau
pembangunan bangunan gedung; pemilik bangunan gedung atas kerugian yang diderita masyarakat dan
 pemberian masukan kepada Pemeritah Daerah untuk melaksanakan lingkungannya akibat yang timbul dari pelaksanaan pembongkaran
pertemuan konsultasi dengan masyarakat tentang rencana pembangunan bangunan gedung;
bangunan gedung.  Melakukan pemantauan atas pelaksanaan pembangunan bangunan
gedung.
BENTUK PERAN MASYARAKAT DALAM PROSES PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Peran masyarakat dalam pelaksanaan konstruksi bangunan gedung dapat Tindak Lanjut
dilakukan dalam bentuk: SKPD terkait wajib menanggapi keluhan masyarakat dengan melakukan
 Menjaga ketertiban dalam kegiatan pembangunan; kegiatan tindak lanjut baik secara teknis maupun secara administratif untuk
 Mencegah perbuatan perseorangan atau kelompok yang dapat mengurangi dilakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-
tingkat keandalan bangunan gedung dan/atau mengganggu undangan.
penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan;
 Melaporkan kepada instansi yang berwenang atau kepada pihak yang
berkepentingan atas perbuatan;
 Melaporkan kepada instansi yang berwenang tentang aspek teknis
pembangunan bangunan gedung yang membahayakan kepentingan umum;
 Melakukan gugatan ganti rugi kepada penyelenggara bangunan gedung
atas kerugian yang diderita masyarakat akibat dari penyelenggaraan
bangunan gedung.

BENTUK PERAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN BANGUNAN GEDUNG


Peran masyarakat dalam pemanfaatan bangunan gedung dapat dilakukan
dalam bentuk:
 Menjaga ketertiban dalam kegiatan pemanfaatan bangunan gedung;
 Mencegah perbuatan perorangan atau kelompok yang dapat mengganggu
pemanfaatan bangunan gedung;
 Melaporkan kepada instansi yang berwenang atau kepada pihak yang
berkepentingan atas penyimpangan pemanfaatan bangunan gedung; 23
D/

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis Perkotaan Taliwang

Anda mungkin juga menyukai