TINJAUAN LOKASI
BWK III meliputi Semarang Barat dan Semarang Utara sebagai transportasi udara
dan laut
Berdasarkan Peta Struktur Ruang Kota, terdapat 3 (tiga) kategori struktur ruang
yaitu Pusat Pelayanan Kota, Sub Pusat Pelayanan Kota dan Pelayanan Lingkungan.
Berdasarkan Peta Struktur Ruang Kota dari RTRW tersebut, wilayah Kecamatan
pesisir memiliki struktur ruang kota berupa Sub Pusat Pelayanan Kota dan Pelayanan
Lingkungan yang berada di wilayah Kelurahan Tawangmas, Mangunharjo, Terboyo
Wetan, Tanjung Emas, Kuningan dan Panggung Lor. Sedangkan struktur ruang yang
lain seperti Sub Pusat Pelayanan Kota di Desa Tambakharjo. Untuk lebih jelas dan
detail mengenai Peta Struktur Ruang Kota Semarang dapat dilihat pada gambar.
Laporan Pendahuluan II - 1
setempat, khususnya sempadan pantai alami kurang lebih 175 hektar yaitu kelurahan
Mangkang Kulon, Mangunharjo, Mangkang Wetan, Randugarut, dan Tugurejo.
Sedangkan sempadan pantai buatan dengan dilengkapi dinding penahan meliputi
kelurahan Jerakah, Tambakharjo, Tawangsari, Tawangmas, Panggunglor,
Bandarharjo, Tanjung Mas, dan Terboyo Kulon.
Arahan RTRW Kota Semarang dalam kaitannya dengan pola ruang kawasan
lindung dengan kawasan pantai berhutan bakau terdapat di Kelurahan Mangunharjo,
Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Randugarut, Karanganyar, Tugurejo, Terboyo
Kulon dan Trimulyo.
Hasil analisis tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang (RTRW)
Tahun 2011-2031, menunjukkan bahwa Kecamatan pesisir merupakan salah satu
wilayah yang memiliki fungsi yang penting dalam perencanaan tata ruang. Fungsi
penting tersebut antara menjadi kawasan strategis pertumbuhan ekonomi berupa
kawasan pelabuhan, serta kawasan strategis daya dukung lingkungan hidup berupa
kawasan reklamasi pantai.
Laporan Pendahuluan II - 2
Gambar 2.1 Peta Struktur Ruang Kota Semarang Berdasarkan RTRW Kota Semarang 2011-2031
Laporan Pendahuluan II - 3
Gambar 2.2 Peta Pola Ruang Kota Semarang Berdasarkan RTRW Kota Semarang 2011-2031
Laporan Pendahuluan II - 4
Gambar 2.3 Peta Kawasan Strategis Kota Semarang Berdasarkan RTRW Kota Semarang 2011-2031
Laporan Pendahuluan II - 5
2.2 TINJAUAN RPJMD KOTA SEMARANG (2010-2015)
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu
kondisi/kejadian penting /keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat
penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/
keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai
fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.
Dalam menentukan data atau informasi yang akan dijadikan isu strategis
dilakukan dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut 1) Memiliki pengaruh yang
besar/ signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional; 2)
Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah; 3) Luasnya dampak yang
ditimbulkannya terhadap publik; 4) Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah;
5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan 6) Prioritas janji politik yang
perlu diwujudkan.
1. Urusan Pendidikan
2. Urusan Kesehatan
Semarang sehat
Laporan Pendahuluan II - 6
Kerusakan pantai, Rob dan Banjir
Sanitasi
4. Urusan Perumahan
Permukiman Kumuh
Kepemilikan rumah
Bangunan Liar
Perubahan Iklim
Pengelolaan sampah
Laporan Pendahuluan II - 7
Semakin meluasnya kerusakan pantai
Laporan Pendahuluan II - 8
Gambar 2.4 Peta Kecamatan Genuk
Pada tahun anggaran 2014 badan lingkungan hidup kota semarang
menganggarkan dana untuk membangun sabuk pantai dan groin sepanjang 100 m di
kelurahan Trimulyo. Posisi pembangunan sabuk pantai dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 2.5 Peta Lokasi Sabuk Pantai yang Sudah di Bangun Tahun 2014
Berdasarkan grand desain sabuk pantai untuk wilayah timur kota semarang akan
menyambung dari kelurahan tanjungmas ke kelurahan trimulyo membentuk garis
lurus. Fungsi dari pembangunan sabuk pantai yaitu menahan laju abrasi dan untuk
mengembalikan ekosistem pesisir pantai.
Laporan Pendahuluan II - 9
timur, jika ingin merencanakan ke arah barat harus berkoordinasi dengan perusahaan
swasta yang bergerak di pengolahan batu bara, karena berdasarkan trase gran
desain sabuk pantai melewati tanah perusahaan tersebut.
Laporan Pendahuluan II - 10