KOTA SERANG
Tabel 2.1
Luas Wilayah Provinsi Banten Tahun 2007
No Kabupaten/Kota Luas (Km2) Persentase (%)
1 Kabupaten Serang 1.510,68 16,01
2 Kabupaten Lebak 2.599,05 27.53
3 Kabupaten Pandeglang 3.693,08 39,12
4 Kabupaten Tangerang 1,027,84 10,90
5 Kota Serang 266,74 2,83
6 Kota Tangerang 165,45 1,75
7 Kota Cilegon 175,49 1,86
Provinsi Banten 9.438,33 100,00
Sumber : RTRW Provinsi Banten
Provinsi Banten dari aspek sumber daya perikanan laut/darat dapat dibedakan
sesuai dengan lokasi dilaksanakannya budidaya perikanan, yaitu perikanan darat
(perikanan air tawar) dan perikanan laut. Dengan semakin terbatasnya lahan di
darat bagi keperluan perikanan, maka pengembangan sektor perikanan lebih
diarahkan pada upaya pengembangan perikanan laut, khususnya budidaya laut.
Propinsi Banten memiliki potensi perikanan laut yang cukup besar, oleh karena
mempunyai garis pantai 491 Km 2. Selama masa krisis moneter melanda kawasan
Asia, sektor perikanan telah menunjukkan kemampuannya sebagai salah satu
sektor yang mampu bertahan dari krisis, bahkan menunjukkan peningkatan nilai
ekspor. Hal ini disebabkan sektor ini mempunyai kandungan impor yang relatif
kecil, dibanding nilai ekspor yang dihasilkan.
Pariwisata di Provinsi Banten memiliki sumberdaya alam potensial untuk
dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Jenis-jenis pariwisata alam yang
dapat dikembangkan meliputi pariwisata pantai, pariwisata danau, pariwisata
2. Perekonomian
a) Sektor pertanian yang tumbuh pada Tahun 2004 sebesar 2,07 persen
menjadi meningkat pada Tahun 2005 sebesar 2,66 persen.
c) Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih pada Tahun 2004 sebesar 5,99 persen
meningkat pada Tahun 2005 menjadi 6,22 persen.
d) Sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant pada Tahun 2004 sebesar 6,25
persen meningkat pada Tahun 2005 menjadi 8,84 persen.
e) Sektor Jasa pada Tahun 2004 sebesar 6,10 persen meningkat pada Tahun
2005 sebesar 6,46 persen.
3. Selama tiga tahun terakhir telah terjadi peningkatan daya beli masyarakat di
wilayah Provinsi Banten. Hal ini terlihat dari pendapatan perkapita nominal (atas
dasar harga berlaku) maupun pendapatan perkapita riil (atas dasar harga
konstan) mengalami peningkatan yang cukup berarti.
3. Transportasi
Tinjauan kondisi Sumber Daya Alam Kota Serang ini akan meliputi; batas
administrasi dan letak geografis, iklim dan curah hujan, topografi, keadaan
geologi/jenis tanah dan hidrologi.
Kota Serang secara geografis terletak pada bagian ujung barat laut Pulau Jawa
atau antara 1050 71I – 106O 41I BT dan 50 21I – 600 21I LS. Kota Serang terletak
pada posisi yang strategis, yaitu pada jalur utama Pulau Jawa (jalan arteri primer)
dan pada jalur jalan tol Jakarta – Merak. Posisi dan orientasi Kota Serang terhadap
wilayah yang lebih luas, disajikan pada gambar 2.2 dan batas-batas administrasi
Kota Serang disajikan pada gambar 2.3.
Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa (Teluk Banten)
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Baros
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kramatwatu dan Gunungsari
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Ciruas
Kota Serang yang merupakan Ibukota Provinsi Banten memiliki total luas wilayah
sebesar 266,74 Km2. Luas wilayah tersebut terbagi atas 20 kelurahan dan 46
desa, yang termasuk dalam 6 (enam) Kecamatan, yakni Kecamatan Serang,
Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Curug, Kecamatan Walantaka, Kecamatan
Taktakan dan Kecamatan Kasemen.
Tabel 2.2
Luas Wilayah Kota Serang Menurut Kecamatan
Tahun 2008
No Kecamatan Luas (Km2) Persentase (%)
1 Serang 25,88 9,70
2 Cipocok Jaya 31,54 11,82
3 Taktakan 49,60 18,59
4 Kasemen 63,36 23,75
5 Curug 48,48 18,18
6 Walantaka 47,88 17,95
Jumlah 266,74 100
Sumber : Bappeda, 2008
2. Kondisi Topografi
4. Kondisi Hidrologi
1. Kependudukan
Jumlah penduduk Kota Serang tahun 2006 adalah 478.119 jiwa dan tahun 2007
adalah 503.491 jiwa. Pertumbuhan penduduk Kota Serang diperkirakan sebesar
0,02 % per tahun. Kecamatan yang laju pertumbuhan penduduknya relatif tinggi
adalah Kecamatan Cipocok Jaya, yaitu 0,055 %. Laju pertumbuhan penduduk
Kota Serang per Kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Kota Serang
Tahun 2003 – 2007
Tahun (Jiwa)
No Kecamatan LPP
2003 2004 2005 2006 2007
1 Serang 180,540 186,298 190,743 181,569 181,286 0.001
2 Cipocok Jaya 51,924 53,668 54,339 51,927 64,273 0.055
3 Curug 41,573 42,975 43,606 41,420 45,570 0.023
4 Walantaka 62,303 64,378 65,286 62,338 64,778 0.010
5 Taktakan 62,904 65,208 65,479 62,369 66,159 0.013
6 Kasemen 78,541 81,214 82,109 78,496 81,425 0.009
Jumlah 477,785 493,741 501,562 478,119 503,491 0.02
Sumber : Serang Dalam Angka, 2003 - 2007
Tingkat kepadatan penduduk di Kota Serang pada tahun 2007 sebesar 2.311 jiwa
per Km2. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah
Kecamatan Serang, yaitu 6.930 per Km 2. Sedangkan Kecamatan yang memiliki
kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Curug, yaitu 880 jiwa per
Km2. Untuk lebih jelasnya distribusi jumlah penduduk dan tingkat kepadatannya
dapat dilihat dalam tabel berikut berikut ini :
2. Sosial Budaya
2.2.3. Perekonomian
Jenis ternak yang diusahakan di Kota Serang antara lain kambing, kerbau,
sapi, domba, dan ternak kecil seperti ayam, itik, dan sebagainya. Sedangkan
jumlah dan tingkat produksinya tidak signifikan bagi perekonomian, karena
jumlah dan produksi relatif kecil untuk dinyatakan sebagai produksi sektor
peternakan.
2.2.4.1. Sarana
Jumlah dan kualitas fasilitas pelayanan umum juga turut mempengaruhi faktor
pengembangan suatu kota atau wilayah. Fasilitas pelayanan umum yang
dimaksud meliputi fasilitas perkantoran, perdagangan dan jasa, pendidikan,
peribadatan dan kesehatan.
1. Perkantoran
Kegiatan jasa seperti Perbankan, PT. Pos Indonesia dan sejenisnya umumnya
terpusat di Kawasan Pasar Lama (Jalan Hasanudin) dan Jalan Protokol bercampur
dengan fasilitas kota lainnya seperti perkantoran, fasilitas perdagangan, hotel,
rumah makan dan lain-lain bahkan ada yang berlokasi di daerah baru terbangun.
Tabel 2.5
Jumlah Sarana Perdagangan Kota Serang Tahun 2007
Failitas Perdagangan
No Kecamatan Toko Serba Toko Pasar
Mini Market Pasar Desa
Ada Swalayan Pemda
1 Serang 3 3 20 3 0
2 Cipocok Jaya 0 0 2 0 0
3 Curug 0 0 0 0 1
4 Walantaka 0 0 1 1 1
5 Taktakan 0 0 0 0 0
6 Kasemen 0 0 0 1 1
Jumlah 3 3 23 5 3
Sumber : Bappeda Kota Serang Tahun 2007
3. Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kota Serang mulai dari Taman Kanak-Kanak
(TK) sampai tingkat Perguruan Tinggi.
Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kota Serang
tahun 2007, yaitu TK sebanyak 54 unit, Madrasah
4. Peribadatan
5. Kesehatan
6. Industri
7. Pariwisata
Saat ini untuk mendukung kegiatan wisata di Kota Serang sudah tersedia 11
dengan jumlah kamar 220 unit dan tempat tidur 579 unit serta 1 (satu) hotel
berbintang, yaitu Hotel Ledian di pusat kota.
Berikut data taman kota dan jalur hijau yang ada di Kota Serang, adalah sebagai
berikut :
1) Ruang Terbuka Hijau yang terdiri dari :
a. Jumlah taman kota : 12 Taman
b. Luas keseluruhan Taman Kota : 20,48 Ha
c. Luas keseluruhan Jalur Hijau Jalan : 3,60 Ha
d. Luas keseluruhan Jalur Hijau Sungai : 18,50 Ha
2) Luas dan Jumlah Taman Kota
No Nama Taman Kota Lokasi/Alamat Luas (m2)
1 Keluar Pintu Tol Jl. Pintu masuk Tol Serang Timur 120
2 Bilbourd GDN Jl. Sudirman 50
3 Belokan Pull Arimbi Jl. Sudirman 525
4 Serang Bertaqwa Jl. Sudirman 1.245
5 Halaman KPPN Jl. Fatah Hasan 360
6 Bunderan Ciceri Jl. Fatah Hasan 350
7 Sekitar Alun-alun Serang Jl. Alun-alun Serang 1.500
8 Depan TK Pertiwi Jl. Jayadiningrat 150
9 Depan Perumtel Jl. Ki Syam’un 60
10 Depan Kopasus Jl. Raya Cilegon 3.200
11 Halaman TMP Jl. Ciceri Serang 200
12 Depan GOR Ciceri Jl. Stadion Ciceri 800
2.2.4.2. Prasarana
Prasarana di Kota Serang yang dimaksud meliputi jaringan air bersih, listrik,
telepon, Dranase, Limbah dan Sampah. Dalam sub-bab ini akan dibahas
mengenai jumlah dan penyebaran utilitas, sistem dan pola distribusi yang
digunakan dalam pemakaian dan pengoperasian masing-masing utilitas tersebut.
Tabel 2.9
Pelayanan Air Bersih Perpipaan
Kota Serang Tahun 2007
Jumlah Pemakaian air
No Jenis pemakaian
sambungan M /bulan
3
Lt/unit/hari
1 Rumah tanggga 7.032 101.260,80 586
2 Kran umum 33 4.950 5.197
3 Perdagangan 366 9.992 985
4 Perkantoran 48 3.991 2.772
5 Hotel 10 280 1.120
6 Industri 11 54 900
7 Rumah sakit 2 7.412 103.900
8 Puskesmas 3 234 10.972
9 Sekolah 21 4.851 1.066
10 Masjid 44 3.561.20 24.456
11 Fasilitas sosial 36 1.140 3.567
12 Jumlah 7.606 137,726 148.753
Sumber : PDAM Serang, 2007
2. Listrik
3. Pos danTelekomunikasi
4. Drainase
5. Air Limbah
Sungai Cibanten yang mengalir dari arah selatan ke utara, pada dasarnya menjadi
tempat pembuangan terakhir dari berbagai saluran air kotor/limbah rumah tangga,
perkantoran, pasar, fasilitas pelayanan umum, maupun industri (terutama industri
kecil dan rumah tangga). Hal ini disebabkan saluran drainase kota pada umumnya
juga difungsikan sebagai saluran pembuangan limbah cair. Dalam jangka penjang
kondisi ini akan merusak lingkungan.
Adapun saluran limbah yang ada (berfungsi juga sebagai pendukung drainase)
pada kawasan pusat kota telah memakai saluran tertutup. Tetapi masih banyak
pula yang menggunakan sistem terbuka, khususnya pada daerah-daerah pinggiran
kota. Arah aliran dari rumah-rumah melalui saluran quartier, yang sebagian
merupakan saluran tertutup, terus mengalir melalui saluran-saluran tersier ke
saluran sekunder, kemudian masuk ke saluran induk yang mengalir ke arah utara
melalui Sungai Cibanten sebagai tempat pembuangan akhir.
Limbah permukiman yang berupa limbah tinja umumnya dikelola secara on site
dengan sistem cubluk (septicktank) secara mandiri. Bagi masyarakat yang belum
memiliki septicktank sendiri (utamanya pada permukiman padat) disediakan MCK
bersama. Kota Serang perlu memiliki IPLT (Instalasi Pengolah Limbah Tinja) guna
mengelola limbah permukiman secara lebih baik.
6. Persampahan
2. Penanganan sampah
No Penanganan Volume Prosentase
1 Diangkut Petugas
a. Diangkut ke TPA 252 m3/hari 40 %
b. 4 perumahan 20 m3/hari
2 Diolah : -
a. Kompos 100 kg/bulan
b. Daur ulang -
c. Incenerator -
3 Tidak terangkut -
7. Transportasi
a. Transportasi Darat
Terminal, yaitu :
Terminal yang terdapat di Kota Serang berjumlah 4 (empat) buah, yaitu Teminal
Pakupatan di Kelurahan Banjar Agung, Terminal Rau di Kelurahan Kagungan,
Terminal Cipocok di Kelurahan Cipocok Jaya (tidak berfungsi) dan Terminal
Kepandean di Kelurahan Lontar Baru (tidak berfungsi). Selain keempat terminal
tersebut terdapat pula terminal liar, seperti di daerah Calung (sekitar pertigaan
Jalan SM. Hasanudin – Jalan Samaun Bakri – Jalan Raya Banten), perempatan
Cijawa, daerah Magersari dan juga di daerah Kebon Jahe.
Terminal Pakupatan merupakan tempat menurunkan dan menaikkan penumpang
angkutan umum bus, dan tempat mangkalnya angkutan kota. Kendaraan yang
singgah di Terminal Pakupatan umumnya kendaraan AKAP, AKDP dan lokal,
seperti jurusan :
Merak – Bandung, Merak – Cirebon, Jakarta – Merak, Jakarta – Sumatera,
Jakarta – Labuan, dan sebagainya.
Angkutan Umum Kota Serang.
Kota Serang juga dilintasi oleh jalan tol yang merupakan jalan bebas
hambatan/lintas cepat yang berfungsi sebagai jalan alih bagi arus regional untuk
menghindari/mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan-jalan kota. Jalan tersebut
merupakan jalan lingkar (ring road) arah timur - barat melalui lintas utara dari
b. Transportasi Laut
2.2.5. Kelembagaan
Dalam rangka pengembangan kota yang baik, serta untuk mencapai keadaan
yang aman, tertib, lancar dan sehat serta terpeliharanya suatu lingkungan yang
teratur, diperlukan satu pengelolaan kelembagaan yang baik dari aparat
pemerintah kota tersebut atau unit-unit organisasi yang terdapat di suatu kota.
Sedangkan aparat pelaksana teknis adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas
Tata Kota yang merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang bertugas
melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan.
Dalam menyelenggarakan tugas tersebut keduanya berfungsi sebagai :
Perumusan kebijaksanaan teknis, pemberi bimbingan, pemberian perijinan
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh Walikota.
Pelaksanaan pembangunan fisik sesuai dengan tugas pokoknya dan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokoknya dan
sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan oleh Walikota.
WAKIL WALIKOTA
SEKRETARIS KOTA
CAMAT