Anda di halaman 1dari 23

C

SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN KANTOR OPERASIONAL DAN MESS WILKER
UPP BULUKUMBA DI PELABUHAN BIRA
TAHUN ANGGARAN APBN 2021

KEMENTERIAN / LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


UNIT ESELON I : DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
INSTANSI : KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS II
BULUKUMBA
HASIL : TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN KANTOR
OPERASIONAL DAN MESS WILKER UPP BULUKUMBA DI
PELABUHAN BIRA APBN TA. 2021
KEGIATAN : PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN BIRA APBN
TAHUN ANGGARAN 2021
INDIKATOR KINERJA : TERLAKSANANYA KEGIATAN SESUAI DENGAN GAMBAR
DAN SPESIFIKASI TEKNIS SERTA PELAKSANAAN
KEGIATAN SESUAI SCHEDULE YANG DIRENCANAKAN
JENIS KELUARAN (OUTPUT) : FASILITAS PELABUHAN BIRA APBN TAHUN ANGGARAN
2021
VOLUME : 1 (SATU) PAKET

A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
I. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
II. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia;
III. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
IV. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4355);
V. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
VI. Keputusan Presiden RI No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sebagaimana telah dirubah terakhir
dengan Peraturan Presiden No. 33 Tahun 2010;
VII. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 134/PMK.06/2005 tanggal 27 Desember
2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN;

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 1


VIII. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 43 Tahun 2005, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 20 Tahun 2008.
IX. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM. 6 Tahun 2009, tentang Tata Cara Tetap
Pelaksanaan Administrasi Anggaran di Lingkungan Dephub, berikut
perubahannya sebagaimana diatur dalam peraturan Menteri Perhubungan No.
KM. 71 Tahun 2009;
X. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 62 Tahun 2008 tentang
pelimpahan sebagai wewenang Menteri Perhubungan dalam rangka
pengelolaan barang milik negara di lingkungan Departemen Perhubungan dan
XI. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK. 06/2007 tentang tata cara
pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtangan
Barang Milik Negara;
XII. Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;
XIII. Peraturan Pemerintah Nomor 59 tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 29 tahun 2010 tentang penyelenggaraan Jasa Konstruksi

b. Gambaran Umum
1. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Selatan

Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di


bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut Ujung

Pandang. Berbagai macam suku mulai dari Makassar, bugis, toraja, mandar, dan
lainnya menyebar di 24 Kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Begitu pun

penggunaan bahasanya yang kaya akan bahasa daerah. Provinsi Sulawesi


Selatan terletak antara 0°12' sampai dengan 8° Lintang Selatan dan 116°48'
sampai dengan 122°36' Bujur Timur. Adapun batas batas Provinsi Sulawesi
Selatan yaitu sebagai berikut:

- Sebelah Barat : Provinsi Sulawesi Barat,


- Sebelah Utara : Provinsi Sulawesi Tengah

- Sebelah Timur : Provinsi Sulawesi Tenggara.


- Sebelah Selatan : Laut Flores

Tercatat jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Selatan sekitar 67 aliran

sungai, dengan jumlah aliran terbesar di Kabupaten Luwu, yakni 25 aliran

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 2


sungai. Sungai terpanjang yakni Sungai Saddang yang mengalir meliputi

Kabupaten Tator, Enrekang, dan Pinrang. Panjang sungai tersebut


masingmasing 150 km. Suhu udara Sulawesi Selatan pada tahun 2020 berada

pada kisaran 22,7-32,9°C dengan kelembaban udara 65-90 °C.

No Uraian Satuan Tahun 2018


1 Luas Wilayah Km2 46.717,48
2 Jumlah Kabupaten Kab 21

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 3


3 Jumlah Kota Kota 3
4 Jumlah Kecamatan Kec 306
5 Jumlah Kelurahan Kel 785
6 Jumlah Desa Desa 2.253
7 Kecepatan Angin Knot 4
0
8 Kelembaban Udara C 65-90
9 Tekanan Udara Mb 1011,2-1012,3
0
10 Suhu Udara C 22,7-32,9
3
11 Curah Hujan mm 2739-2977
12 Penyinaran % 68-72
Sumber: Sulawesi Selatan dalam Angka Tahun 2018

2. Kebijakan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana ditetapkan


dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 44 Tahun 2001 tidak

sesuai lagi dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tersebut dan perlu
pula disesuaikan dengan visi dan misi Provinsi Sulawesi Selatan sampai dengan

Tahun 2028, disamping telah terjadinya perubahan wilayah administratif

Pemerintahan antara lain berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004


tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat, serta pembentukan beberapa

Kota dan Kabupaten di wilayah Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Bulukumba ,


Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur, dan Kabupaten Toraja Utara;

a. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi


Tujuan umum penataan ruang wilayah Provinsi adalah untuk menata ruang

wilayah Sulawesi Selatan termasuk pesisir dan pulau-pulau kecilnya menjadi


simpul transportasi, industri, perdagangan, pariwisata, permukiman,

pertanian, lahan pangan berkelanjutan, serta untuk meningkatkan kualitas


lingkungan daerah aliran sungai, secara sinergis antar sektor maupun antar

wilayah, partisipatif, demokratis, adil dan seimbang, dalam sistem tata ruang
wilayah nasional, yang bermuara pada proses peningkatan kesejahteraan

rakyat, khususnya warga Sulawesi Selatan secara berkelanjutan.


b. Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 4


Rencana struktur ruang wilayah Provinsi sebagaimana dimaksud Rencana

Struktur Ruang Wilayah Provinsi merupakan arahan perwujudan sistem


perkotaan dalam wilayah Provinsi dan jaringan prasarana wilayah Provinsi

yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah Provinsi selain untuk


melayani kegiatan skala Provinsi, yang terdiri dari:

a. Rencana sistem perkotaan;


b. Rencana sistem jaringan transportasi;

c. Rencana sistem jaringan energi;


d. Rencana sistem jaringan telekomunikasi dan informasi;

e. Rencana sistem jaringan sumber daya air; dan


f. Rencana sistem prasarana persampahan dan sanitasi.

c. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi


Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi Wilayah Provinsi
meliputi:
a. Sistem Jaringan Transportasi Nasional yang terkait dengan wilayah
Provinsi;
b. Sistem Jaringan Transportasi Provinsi.
c. Jaringan jalan nasional arteri primer di Provinsi sebagaimana dimaksud

ayat (1) meliputi Jalan Lintas Barat Sulawesi : batas Provinsi Sulawesi

Barat - Pinrang - Parepare - Barru - Pangkajene Kepulauan - Maros -


Makassar. Jalan Lintas Tengah Sulawesi : Tarumpakkae - Belopa -

Masamba - Wotu-Tarengge ; Tarumpakkae - Sidenreng – Parepare ;


Maros - Ujunglamuru - Watampone - Bajoe. Jalan Lintas Timur Sulawesi:

batas Provinsi Sulawesi Tenggara - Malili - Tarengge.


d. Jaringan jalan nasional kolektor primer di Provinsi sebagaimana

meliputi Jalan Lintas Selatan dan Timur Sulawesi Selatan: Makassar -


Sungguminasa - Takalar - Jeneponto - Bantaeng - Bulukumba - Sinjai -

Watampone - Sengkang - Tarumpakkae; Jalan Lintas Tengah Sulawesi:


Jalan Lintas Tengah Sulawesi Selatan: Pangakejene (Kabupaten Sidrap)

- Enrekang - Makale - perbatasan Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 5


Barat; Makale - Rantepao - Bulukumba . Jalan Lintas Utara Sulawesi

Selatan: Masamba - perbatasan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi


Barat.

e. Jaringan jalan nasional tol di Provinsi sebagaimana dimaksud meliputi:


Jalan Tol Reformasi penghubung Jl. Andi Pangerang Pettarani dengan

Pelabuhan Soekarno Hatta, dan jalan tol Seksi IV penghubung Mandai


dengan jalan Tol Reformasi.

d. Jalur Perintis dan trayek


Sistem jaringan transportasi laut nasional yang terkait dengan wilayah

Provinsi sebagaimana dimaksud meliputi tatanan kepelabuhanan dan alur


pelayaran;

Alur pelayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di Provinsi meliputii:


Makassar - Asia Timur dan Asia Tenggara, Makassar Australia, Makassar -

Surabaya, Makassar - Balikpapan, Makassar - Batulicin, Makassar -


Semarang, Makassar - Baubau, Makassar -Ambon, Makassar - Sorong,

Makassar - Larantuka, Makassar - Labuhan Bajo, Makassar - Bima, Makassar


- Nunukan, Makassar - Maumere; Parepare - Tawau, Parepare - Pantoloan,

Parepare - Balikpapan, Parepare - Samarinda, Parepare - Tarakan, Parepare


- Nunukan, Barru - Batulicin, Bajoe - Kolaka, Bulukumba - Baubau,

Bulukumba - Tondasi, Pamata - pelabuhan pelabuhan di KTI untuk angkutan


bahan kebutuhan pokok, Malili - pelabuhan luar negeri untuk mengangkut
Nikel, Bulukumba - Surabaya, Sinjai - Raha.

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 6


Ke
Samarinda
a
Palopo

BIRA
Maluku

Jakarta/
Surabaya

NTT

Gambar: Bulukumba Pada Peta Pola Struktur Ruang Provinsi Sulawesi


Selatan (Sumber: RTRW Provinsi Sulawesi Selatan)

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 7


Dalam RTRW Kabupaten Bulukumba disebutkan bahwa peran dan fungsi dari
Pelabuhan Teluk Bulukumba yang merupakan pelabuhan utama berlokasi di
Pelabuhan Leppe’e, Pelabuhan Bira, dan Pelabuhan Kajang. Pelabuhan Teluk dalam
dokumen perencanaan wilayah ini difungsikan untuk melayani transportasi barang
dan penumpang.
Peran penting Pelabuhan Teluk Bulukumba dalam konteks regional Kabupaten
Bulukumba ditegaskan dalam Perda RTRW Kabupaten Bulukumba sebagai
komponen utama dalam sistem jaringan Transportasi laut sebagaimana
disebutkan dalam Perda Kabupaten Bulukumba No. 9 tahun 2012, tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bulukumba , Tahun 2012 - 2032,
pasal 17 Sistem jaringan transportasi laut. Dimana pada pasal 17, seperti telah
disinggung sebelumnya bahwa pada Tatanan Kepelabuhan Kabupaten Bulukumba
, Pelabuhan Teluk adalah sebagai pelabuhan utama yang diarahkan untuk
melayani transportasi laut bagi pergerakan penumpang dan barang. Ayat lainnya
menegaskan mengenai alur pelayaran penumpang dan barang secara rinci dalam
pernyataan mengenai rute yang dilayani Pelabuhan Teluk sebagai pelabuhan
utama di Kabupaten Bulukumba . Adapun alur pelayaran yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Alur pelayaran barang
a. Bulukumba - Kolaka - Kendari
b. Bulukumba - Maluku -Ternate
c. Bulukumba - Surabaya - Semarang - Jakarta
d. Bulukumba - Mamuju - Balikpapan - Batulicin
e. Bulukumba - Majene - Balikpapan - Batulicin
f. Bulukumba - luar negeri
2. Alur pelayaran penumpang
a. Bulukumba - Patumbukan - Kayuadi - Jampea - Bonerate - Kalatoa
b. Bulukumba - Kepulauan Selayar
c. Bulukumba - Labuan Bajo
d. Bulukumba - Kolaka Utara - Kendari
e. Bulukumba - Siwa - Kolaka Utara - Kendari

Selama ini Kabupaten Bulukumba menjadi tumpuan salah satu sektor pendukung

pergerakan ekonomi Kabupaten Bulukumba dan pelabuhan Pendukung untuk pelabuhan


yang ada di Pertengahan Pulau Sulawesi terutama pengangkutan hasil Pertanian dan

perkebunan , dan yang paling domiman adalah pengangkutan beras dari wilayah
Kabupaten Bulukumba ke pelabuhan - pelabuhan di Sulawesi Tenggara dan sekitarnya.

Serta menjadi sarana penyeberangan wisatawan mancanegara untuk obyek wisata


kepulauan Selayar.

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 8


B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud :

- Bermaksud melakukan pembangunan serta meningkatkan sarana dan prasarana


fasilitas pelabuhan terutama untuk bangunan fasilitas penunjang kepelabuhan agar

dapat melayani kapal sandar, dimana keseluruhan studi dalam rangka Pembangunan
Fasilitas Pelabuhan Bira telah selesai dilaksanakan .

Tujuan :
- Bertujuan untuk meningkatkan pelayanan secara optimal dan efisien kepada para

pemakai jasa trasporatsi laut, terutama kapal Wisata yang berlabuh di pelabuhan Bira
yang dapat mengganggu Pelayaran ASDP di Pelabuhan Bira.

- Agar dapat melayani kapal sandar dengan ukuran 500 DWT yang saat ini banyak
melayani Kapal Perintis/Kapal Wisata yang telah terpadu dari Sulawesi Selatan,

Kepulauan Selayar, Kendari, Nusa Tenggara Timur.

C. PENERIMAAN MANFAAT
Penerima manfaat adalah pengguna jasa angkutan penyeberangan khususnya
masyarakat Kabupaten Bulukumba dan sekitarnya .

D. NAMA ORGANISASI PENGADAAN KONSTRUKSI


Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pekerjaan konstruksi ini :
Instansi : Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Bulukumba
Alamat Instansi : JL. Pelabuhan Leppe’e No.1 Bulukumba - Sulawesi Selatan
Lokasi Kegiatan : Desa Bira, Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba -
Sulawesi Selatan

E. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber dana :
Berasal dari APBN TA. 2021
b. Total Perkiraan yang dibutuhkan :
Rp. 2.900.772.750,- (Dua Milyar Sembilan Ratus Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Dua
Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah)

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 9


F. STRATEGIS PENCAPAIAN KELUARAN
a. Metode Pelaksanaan.
Metode pelaksanaan program kegiatan ini dilaksanakan secara kontraktual kepada
penyedia jasa melalui proses pelelangan secara terbuka.

b. Tahapan Pelaksanaan
1) Inspeksi rutin.
2) Survey eksisting lokasi pekerjaan.
3) Pengukuran dan Penyesuaian Detail Engineer Design bangunan.
4) Penyesuaian RAB.
5) Penyusunan Rencana Kegiatan.
1) Kelompok Kegiatan Berupa Peningkatan
2) Jenis Kegiatan/Paket Pekerjaan
3) Volume kegiatan.
4) Satuan ukur dari volume kegiatan.
c. Kegiatan konstruksi fisik terdiri atas:
1) Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
fisik, baik dari segi kelengkapan maupun segi kebenarannya.
2) Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal
pengadaan bahan, jadwal penggunaan tenaga kerja, dan jadwal penggunaan
peralatan berat.
3) Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan pedoman pelaksanaan.
4) Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan yang
memerlukannya.
5) Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sesuai dengan dokumen
pelaksanaan.
6) Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui rapat-rapat
lapangan, laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan kemajuan
pekerjaan, laporan persoalan yang timbul atau dihadapi, dan surat menyurat.
7) Membuat gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as built drawing)
yang selesai sebelum serah terima pertama, setelah disetujui oleh penyedia jasa
manajemen konstruksi atau penyedia jasa pengawasan konstruksi dan diketahui
oleh penyedia jasa perencanaan konstruksi.
8) Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa pemeliharaan
konstruksi.

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 10


G. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Penyusunan pencapaian keluaran sebagai berikut :
1. Desain perencanaan telah dilaksanakan sebelum pelaksanaan fisik.
2. Masa Pelaksanaan Selama 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender, terhitung dari
penandatanganan kontrak, dengan masa pemeliharaan selama 6 (Enam) bulan sejak
serah terima pertama (PHO).

H. PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA


a. Tahapan Pemilihan
1. Pengumuman Pascakualifikasi
2. Download Dokumen Pemilihan
3. Pemberian Penjelasan
4. Upload Dokumen Penawaran
5. Pembukaan Dokumen Penawaran
6. Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis, dan Harga
7. Pembuktian Kualifikasi
8. Penetapan Pemenang
9. Pengumuman Pemenang
10. Masa Sanggah
11. Laporan Pokja Pemilihan kepada PPK
12. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
13. Penandatanganan Kontrak
b. Pelaksanaan Kualifikasi
1. Kriteria Evaluasi Kualifikasi
a. Peserta pada paket pekerjaan konstruksi dengan nilai HPS diatas
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan
Rp50.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) disyaratkan hanya untuk pelaksana
konstruksi dengan kualifikasi Usaha Menengah.
b. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
yang dikeluarkan dari Intansi Perizinan tempat Domisili Perusahaan maupun
dari Lembaga OSS Kualifikasi Menengah yang masih berlaku.
c. Memiliki Sertifikat Badan Usaha Jasa Kontruksi (SBUJK) dengan Kualifikasi
Usaha Menengah yang sudah di konversi dari Asosiasi yang telah terakreditasi
.
dengan Klasifikasi Bidang usaha :
- Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung : BG009 (Jasa Pelaksana untuk
Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya)
d. Tender ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk
badan usaha tunggal/atas nama sendiri atau KSO.
e. Dalam hal peserta melakukan KSO, maka KSO dilakukan sebelum memasukkan
Dokumen Penawaran.

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 11


1) Dalam hal peserta melakukan KSO, maka peserta harus memiliki Perjanjian
Kerja Sama Operasi yang Mencantumkan nama perusahaan leadfirm KSO
dan anggota KSO;
2) Mencantumkan pembagian modal (sharing) dari setiap perusahaan;
3) Mencantumkan nama individu dari leadfirm KSO sebagai pihak yang
mewakili KSO; dan
4) Ditandatangani oleh setiap perusahaan yang tergabung dalam KSO.
5) Badan usaha yang mewakili KSO dalam proses pengadaan Pekerjaan
konstruksi adalah leadfirm yang telah dicantumkan dalam Perjanjian
Kerjasama Operasi;
6) KSO harus terdiri atas perusahaan Nasional;
7) Leadfirm kerjasama operasi harus memiliki kualifikasi setingkat atau lebih
tinggi dari badan usaha anggota kerjasama operasi dengan porsi modal
mayoritas dan paling banyak 70% (tujuh puluh persen).
8) Jumlah anggota KSO dapat dilakukan dengan batasan paling banyak 3
(tiga) perusahaan dalam 1 (satu) kerjasama operasi.
9) Peserta KSO dilarang untuk mengubah Perjanjian Kerja Sama Operasi
selama proses tender.
10) Penyedia jasa yang akan melakukan KSO untuk memenuhi jenis pekerjaan
yang ditenderkan dapat terdiri atas penyedia jasa konstruksi umum
(general), mekanikal/elektrikal, dan/atau keterampilan tertentu.
11) Perjanjian KSO yang berakhir sebelum penyelesaian pekerjaan, maka
tanggung jawab penyelesaian pekerjaan dibebankan pada perusahaan
yang menjadi leadfirm KSO atau mengacu pada ketentuan yang tercantum
dalam perjanjian KSO.
f. Memiliki Akta Pendirian Perusahaan dan Akta Perubahan Perusahaan (apabila
ada perubahan). Untuk badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT),
sesuai dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, harus dilampiri bukti pengesahan dari Kementerian Hukum dan
HAM;
g. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
h. Memiliki NPWP, SKT, dan SPPKP serta telah melakukan kewajiban perpajakan
tahun pajak terakhir Tahun 2019.
i. Memiliki Neraca keuangan pertanggal 31 Desember 2019 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik dengan ketentuan Kantor Akuntan Publik yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
j. Peserta berbentuk badan usaha harus memperoleh paling sedikit 1 (satu)
pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik
di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak,
kecuali bagi penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.
k. Peserta berbentuk badan usaha harus memiliki pengalaman Pekerjaan sesuai

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 12


dengan pekerjaan yang di lelangkan/ditenderkan dalam kurun waktu 15 (Lima
Belas) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak dengan melampirkan Kontrak, PHO dan FHO;
l. Memiliki pengalaman pada Sub Bidang dengan Sub Bidang SBU yang
dipersyaratkan dengan kemampuan Dasar (KD) sebesar 3 x Npt (Nilai
Pengalaman Tertinggi).
m. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan, Apabila
yang dsampaikan tidak sesuai dengan yg sebenarnya akan dianggap gugur
dan tidak dilakukan evaluasi selanjutnya.
n. Surat Pernyataan Tidak Mununtut Ganti Rugi apabila anggaran APBN Tahun
Anggaran 2021 pada Paket Pekerjaan tersebut tidak disetujui/disahkan oleh
Menteri Keuangan yang mengakibatkan Pemilihan langsung batal.
o. Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) dengan nilai paling kurang sama
dengan 10% (sepuluh perseratus) dari nilai total HPS.
p. Laporan keuangan tahun 2019 disampaikan melalui fasilitas pengunggahan
kualifikasi lain pada SPSE dengan ketentuan laporan keuangan yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

2. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi


Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sesuai
yang tercantum dalam Lembar Data Kualifikasi.

Tata cara penilaian untuk setiap persyaratan kualifikasi:


a. Pokja pemilihan melihat kesesuaian antara persyaratan pada LDK dengan
Formulir Isian Kualifikasi yang telah diisi oleh peserta pada SPSE.
b. Persyaratan Izin Usaha Jasa Konstruksi, Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat
lainnya (apabila disyaratkan) dengan ketentuan:
1) Pokja memeriksa masa berlaku izin/ sertifikat dengan ketentuan:
a) Izin/ sertifikat yang habis masa berlakunya sebelum batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran tidak dapat diterima dan penyedia
dinyatakan gugur;
b) Dalam hal masa berlaku izin/sertifikat habis setelah batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran, maka Peserta harus menyampaikan
izin/ sertifikat yang sudah diperpanjang kepada Pejabat Pembuat
Komitmen saat rapat persiapan penunjukan Penyedia;
c) Dalam hal IUJK diterbitkan oleh lembaga online single submission
(OSS), IUJK badan usaha harus sudah berlaku efektif pada saat rapat
persiapan penunjukan penyedia;
d) Khusus untuk SBU perlu mengevaluasi registrasi tahunan, dan harus
memperhatikan masa berlaku SBU.

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 13


2) Pokja Pemilihan dapat memeriksa kesesuaian izin/sertifikat dengan
menghubungi penerbit dokumen, dan/atau mengecek melalui layanan
daring (online) milik penerbit dokumen yang tersedia.
c. Persyaratan Kemampuan Dasar (KD) (apabila disyaratkan), dengan ketentuan:
1) Perhitungan Kemampuan Dasar (KD);
KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada pekerjaan sesuai yang
disyaratkan dalam 15 (lima belas) tahun terakhir.
2) Pengalaman yang dapat dinilai adalah pengalaman pekerjaan yang
diserahterimakan dalam 15 (lima belas) tahun terakhir, dihitung
berdasarkan tahun anggaran diumumkannya tender pekerjaan konstruksi
(contoh: tender diumumkan 31 Juli tahun 2020, maka pengalaman yang
dapat dinilai adalah pengalaman yang diserahterimakan mulai 01 Januari
tahun 2005);
3) Dalam hal KSO, yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang
mewakili/ leadfirm KSO;
4) KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
5) Pengalaman perusahaan dibuktikan dengan bukti kontrak dan berita acara
serah terima pertama (PHO) dan berita acara serah terima kedua (FHO);
6) Pengalaman perusahaan dinilai dari pengalaman tertinggi pada pekerjaan
sesuai yang disyaratkan dalam 15 (lima belas) tahun terakhir, nilai kontrak
dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak pekerjaan tersebut:
a. Sebagai anggota KSO / leadfirm KSO mendapat bobot nilai sesuai
dengan porsi/ sharing kemitraan;
b. Sebagai sub penyedia jasa mendapat nilai sebesar nilai pekerjaan yang
disubkontrakkan kepada penyedia jasa tersebut.
7) Dalam hal nilai pengalaman pekerjaan tidak mencukupi, Pokja Pemilihan
melakukan konversi menjadi nilai pekerjaan sekarang (present value)
menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Io
NPs = Npo +
Is

NPs = Nilai pekerjaan sekarang


Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (apabila ada)
saat serah terima pertama
Io = Indeks dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah
terima pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi (apabila
belum ada, dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan
indeks bulan- bulan sebelumnya)

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 14


d. Persyaratan Sertifikat Manajemen Mutu, Sertifikat Manajemen Lingkungan,
serta Sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja; (hanya disyaratkan untuk
Pekerjaan Konstruksi yang bersifat Kompleks/ Berisiko Tinggi dan/atau
diperuntukkan bagi Kualifikasi Usaha Besar).
e. Persyaratan NPWP dan kewajiban pelaporan perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT Tahunan) dapat dikecualikan untuk peserta yang secara peraturan
perpajakan belum diwajibkan memiliki laporan perpajakan tahun terakhir,
misalnya baru berdiri sebelum batas waktu laporan pajak tahun terakhir.
f. Persyaratan akta pendirian perusahaan disertai dengan akta perubahan
perusahaan (apabila ada perubahan). Akta asli/legalisir wajib dibawa pada saat
pembuktian kualifikasi.
g. Pernyataan Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak
menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan dan/ atau yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan pengurus/ pegawai tidak berstatus
Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar
tanggungan Negara.
h. Persyaratan memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan konstruksi
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, dengan ketentuan:
1) Pengalaman diambil dari daftar pengalaman pada isian kualifikasi yang
dibuktikan pada saat pembuktian kualifikasi dengan membawa Kontrak
Asli dan Berita Acara Serah Terima;
2) Khusus untuk pengalaman sebagai subkontraktor, maka selain membawa
dan memperlihatkan kontrak subkontrak, juga harus dilengkapi dengan
surat referensi dari PPK/ Pemilik Pekerjaan yang menyatakan bahwa
peserta memang benar adalah subkontrak untuk pekerjaan dimaksud.
i. Pokja Pemilihan memeriksa membandingkan/ mengevaluasi/ membuktikan
antara persyaratan pada Dokumen Kualifikasi dengan data isian peserta dalam
hal:
1) Kelengkapan Dokumen Kualifikasi; dan
2) Pemenuhan persyaratan kualifikasi.
j. Peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan persyaratan penawaran
Harga dilanjutkan dengan pembuktian kualifikasi.
k. Pada tahap Pembuktian Kualifikasi:
1) Pokja memeriksa legalitas wakil peserta yang hadir pada saat pembuktian
kualifikasi dengan cara:
a) Meminta identitas diri (KTP/SIM/ Passport);
b) Membandingkan identitas wakil peserta dengan Akta Pendirian/
Perubahan Terakhir untuk memastikan bahwa wakil peserta adalah
Direksi yang namanya tertuang dalam Akta;

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 15


c) Apabila Akta Pendirian/ Perubahan Perusahaan tidak memuat nama
direksi (Misalnya perusahaan TBK atau BUMN/ BUMD), maka pokja
meminta surat pengangkatan sebagai direksi sesuai ketentuan yang
tercantum dalam Akta Pendirian/ Perubahan (Misalnya diangkat oleh
RUPS, maka meminta surat keputusan RUPS);
d) Apabila yang hadir bukan Direksi, maka Pokja meminta Bukti Lapor/
Potong Pajak SPT PPh Pasal 21 Form 1721 atau 1721- A1 yang memuat
identitas wakil peserta sebagai karyawan tetap pada perusahaan yang
diwakili serta meminta Surat Kuasa yang ditandatangani oleh Direksi
yang Namanya ada di dalam akta atau pihak lain yang berdasarkan
Akta Pendirian/ Perubahan berhak untuk mewakili perusahaan.
2) Pokja membandingkan kesesuaian antara Ijin Usaha Jasa Konstruksi,
Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat Lain {Apabila dipersyaratkan), NPWP,
Bukti Pajak Tahun Terakhir, Bukti Setor pajak, dan Akta Pendirian/
Perubahan Terakhir, serta laporan keuangan, dengan yang disampaikan
dalam data kualifikasi, dengan ketentuan:
a) Apabila ditemukan ketidaksesuaian data, maka dinyatakan gugur;
b) Apabila ditemukan pemalsuan berdasarkan hasil klarifikasi kepada
penerbit dokumen, maka peserta selain dinyatakan gugur juga
dikenakan sanksi daftar hitam;
3) Pokja memeriksa bukti pengalaman pekerjaan yang disampaikan dalam
Formulir Isian Kualifikasi berdasarkan Kontrak dan Berita Acara Serah
terima, dengan ketentuan:
a) Apabila bukti pengalaman pekerjaan lebih banyak dibandingkan
dengan yang tercantum pada Formulir Isian Kualifikasi, maka yang
dinilai adalah pengalaman yang tercantum dalam isian kualifikasi;
b) Apabila bukti pengalaman pekerjaan lebih sedikit dibandingkan
dengan yang tercantum pada Formulir Isian Kualifikasi, maka yang
dinilai adalah pengalaman berdasarkan bukti pengalaman yang
disampaikan;
c) Apabila ditemukan pemalsuan berdasarkan hasil klarifikasi kepada
penerbit dokumen, maka peserta selain dinyatakan gugur juga
dikenakan sanksi daftar hitam;
l. Apabila ditemukan hal-hal dan/ atau data yang kurang jelas maka Pokja
Pemilihan dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara
tertulis, termasuk dapat melakukan peninjauan lapangan pada pihak-pihak/
instansi terkait, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian
kualifikasi.

I. EVALUASI PENAWARAN
Pelaksanaan evaluasi penawaran tender pekerjaan Pembangunan Kantor Operasional dan
Mess Wilker UPP Bulukumba di Pelabuhan Bira APBN TA. 2021 terdiri dari beberapa
tahapan sebagai berikut:

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 16


a. Evaluasi Kualifikasi menggunakan sistem gugur (pass and fail);
b. Evaluasi Administrasi menggunakan sistem gugur (pass and fail);
c. Evaluasi Teknis menggunakan sistem gugur (pass and fail);

J. SPESIFIKASI TEKNIS DAN METODE PELAKSANAAN


a. Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang menggambarkan penguasaan
lokasi dalam penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi
tahapan/urutan pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari masing- masing jenis
kegiatan pekerjaan utama yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis, terdiri
dari :

NO. LINGKUP PEKERJAAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

III. PEKERJAAN STRUKTUR BETON

IV. PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

V. PEKERJAAN ARSITEKTUR

VI. PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING

VII. PEKERJAAN PERKERASAN PARKIR, TAMAN, DRAINASE DAN PENERANGAN LUAR

VIII. PEKERJAAN PAGAR

K. KELUARAN YANG DIHASILKAN


Keluaran yang dihasilkan : Terwujudnya Pembangunan Kantor Operasional dan Mess
Wilker UPP Bulukumba di Pelabuhan Bira APBN Tahun Anggaran 2021.
L. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kontraktor pelaksana terpilih wajib membuat jadwal pelaksanaan kegiatan pekerjaan dan
personil yang terlibat serta mendokumentasikan time sheet pekerjaan. Pelaksanaan
kegiatan selama periode tersebut harus memenuhi hal-hal di bawah ini:
a. sebelum pekerjaan dimulai, maka Pelaksana/Penyedia Jasa wajib membuat jadwal
pelaksanaan (Time Schedule) yang memuat uraian pekerjaan, bobot pekerjaan, dan
grafik hasil pekerjaan, jadwal pengadaan dan penggunaan bahan serta tenaga kerja
secara terperinci.
b. Dalam pelaksanaan pekerjaan, pelaksana/penyedia jasa harus membuat Rencana
Kerja Harian, Mingguan, dan Bulanan yang diketahui/disetujui oleh Koordinator
Proyek/Pengawas Lapangan dan daftar yang memuat pemasukan bahan dan
peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 17


c. Rencana Kerja (time Schedule) di atas harus mendapat persetujuan dari PPK dan
Pelaksana Teknis Kegiatan serta Koordinator Proyek/Pengawas Lapangan.
d. Rencana Kerja (time Schedule) harus selesai dibuat oleh Pelaksana/penyedia Jasa
paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah SPPBJ diterima.
e. Koordinator Proyek/Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan
Pelaksana/Penyedia Jasa berdasarkan Rencana Kerja ( Time Schedule ) yang ada.

M. PERSYARATAN TEKNIS
Selain persyaratan tersebut di atas Peserta yang berbadan usaha wajib pula memiliki
persyaratan teknis antara lain meliputi :
a. Jadwal dan waktu pelaksanaan pekerjaan (Network Planning dan Gant Chart Tiap
Item).
b. Peralatan Utama
Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama minimal untuk untuk
melaksanakan konstruksi sesuai dengan metode yang diusulkan untuk menjamin
target pencapaian yang progresif yang menunjang pencapaian outcome:
Kebutuhan peralatan utama minimal yang diperlukan adalah:
No. Jenis Peralatan Utama Jumlah Kapasitas Status

1. Generator Set 3 Unit Min. 5000 Watt Milik


2. Concrete Mixer 3 Unit 0.3 - 0.6 m3 Milik
3. Concrete Vibrator 3 Unit 5.5 Hp Milik
4. Stamper 3 Unit > 6 HP Milik
5. Alat Ukur Total Station 1 Set - Milik/Sewa
6. Scaffolding 100 Set - Milik/Sewa
Kriteria Peralatan:
Peralatan utama yang ditawarkan minimal harus sesuai yang di tetapkan dalam dokumen
pemilihan,dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Untuk masing-masing unit peralatan harus dilengkapi dengan hasil pemindaian (scan) bukti
kepemilikan/sewa.
b) Milik sendiri, dilakukan terhadap bukti kepemilikan peralatan (contoh STNK, BPKB, Invoice, dan
Nota Pembelian);
c) Untuk peralatan sewa, selain menyampaikan surat perjanjian sewa harus disertai dengan bukti
kepemilikan/penguasaan terhadap peralatan dari pemberi sewa.

c. Personil Manajerial
Memiliki kemampuan menyediakan personil inti minimal yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode yang diusulkan untuk menjamin target
pencapaian yang progresif yang menunjang pencapaian output.
No. Jabatan dalam Jumlah Pengalaman Ijazah Sertifikat

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 18


Pekerjaan ini*) Tenaga Kerja Minimal Kompetensi
Profesional Kerja*)
minimal
(Tahun) *)
1. Project Manager 1 4 S1 Teknik Ahli Teknik
Sipil Bangunan Gedung
- Madya (201)
2. Manager Teknis 1 3 S1 Teknik Ahli Teknik Tenaga
Elektro Listrik - Madya
(401)
3. Manager 1 2 Ijazah S1 -
Keuangan Akuntansi
dan
Transkrip
Nilai
4. Ahli K3 Konstruksi 1 3 S1 Teknik Ahli K3 Konstruksi-
Muda (603)
Persyaratan Personil :
1) Seluruh Personil harus dilengkapi dengan hasil pemindaian (scan), Sertifikat Kompetensi Kerja,
Curiculum Vitae/CV personil yang di tandatangani oleh pimpinan perusahaan dan personil yang
bersangkutan, KTP, NPWP, Surat Penugasan masing-masing personil yang ditandatangani oleh
Pimpinan Perusahaan dan Surat Pernyataan kesediaan untuk ditugaskan di lokasi pekerjaan.
2) Setiap personil (tenaga ahli) harus mempunyai surat penugasan yang ditandatangani oleh
Pimpinan Perusahaan/Dirut/Kepala Cabang atau yang terdapat dalam akte perusahaan dan atau
penerima Kuasa Khusus untuk pelaksanaan Pekerjaan ini.
3) Apabila tidak melampirkan surat penugasan yang dimaksud maka akan dinyatakan gugur.
4) Jika jumlah personil kurang dari yang dipersyaratkan, maka akan dinyatakan gugur.
5) Sertifikat Kompetensi Kerja dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan penyedia namun tetap
harus dilampirkan dalam dokumen penawaran karena Pokja Pemilihan hanya akan melakukan
pengecekan kesesuaian sertifikat kompetensi kerja dimaksud dengan persyaratan yang diminta.
6) Pengalaman kerja dihitung per tahun tanpa memperhatikan lamanya pelaksanaan pekerjaan
konstruksi (dihitung berdasarkan tahun anggaran).
7) Pengalaman yang disampaikan tanpa melampirkan daftar riwayat pengalaman kerja dan
referensi maka tidak dapat dihitung sebagai pengalaman.
8) Pengalaman kerja yang dinilai adalah pengalaman kerja setelah personel lulus pendidikan
minimal sesuai persyaratan untuk memperoleh SKA/SKT sesuai yang disyaratkan dalam LDP.
d. Kesesuaian antara metode kerja dengan peralatan utama dan Personil Inti yang
ditawarkan/diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;

e. Kesesuaian antara metode kerja dengan spesifikasi/volume pekerjaan yang


disyaratkan, Setiap Penyedia harus mendeskripsikan/menyampaikan bahan/material
inti pelaksanaan pekerjaan ini.
f. Metode keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan Rencana Keselamatan Kontruksi
(RKK).
NO. URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 19


1. Pagar sementara dari seng gelombang tinggi 2 • Tangan terluka kena sayatan seng
Meter • Tertabrak kendaraan ketika memasang
pagar
• Terperosok dalam selokan
• Hirup debu
2. Pengukuran dan pemasangan bowplank • Tangan terluka
• Terperosok
• Terjatuh
3. Pekerjaan Direksi Keet • Tertusuk paku
• Terjepit material kayu
• Terjatuh
4. Pembersihan Awal dan Akhir Pekerjaan • Tertusuk paku
• Tertabrak kendaraan
• Tertimbun material
II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
1. Pengurugan Tanah Urug untuk Peninggian Site • Tertusuk paku
• Tertabrak kendaraan
• Tertimbun material
• Terperosok
2. Pondasi batu gunung PB 1 adukan 1 SP : 4 PP • Tertusuk paku
• Tertabrak kendaraan
• Iritasi mata kena campuran semen
• Tertimpa material batu
3. Pasangan Pondasi Batu Gunung 1 SP : 5 PP • Tertusuk paku
• Tertabrak kendaraan
• Iritasi mata kena campuran semen
• Tertimpa material batu
III. PEKERJAAN STRUKTUR BETON
1. Bekisting untuk pondasi plat Poer • Tertusuk paku
• Kepala terbentur kayu
• Iritasi mata kena serpihan potongan
kayu
• Tertimpa material kayu
2. Pembesian • Tertusuk besi
• Kepala terbentur besi
• Iritasi mata kena serpihan potongan
besi
• Tertimpa material besi
3. Beton Mutu f'c = 21,7 Mpa (K.250), • Tertusuk besi
• Kepala terbentur tumpukan besi
• Iritasi mata karena campuran semen
• Tertimpa material campuran semen
• Terjatuh

IV. PEKERJAAN STRUKTUR BAJA


1. Kolom Baja K1 • Tertusuk Baja
• Kepala terbentur Baja WF
• Iritasi mata karena pengelasan
• Tangan terjepit baja
• Tertimpa material Baja WF
2. Balok Baja WF-01 • Tertusuk Baja
• Kepala terbentur Balok Baja WF
• Iritasi mata karena pengelasan
• Tangan terjepit baja
• Tertimpa material Baja WF
3. Balok Baja WF-02 • Tertusuk Baja

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 20


• Kepala terbentur Balok Baja WF
• Iritasi mata karena pengelasan
• Tangan terjepit baja
• Tertimpa material Baja WF
4. Kuda-Kuda Baja KD-1 (R1) • Tertusuk Baja
• Kepala terbentur Balok Baja WF
• Iritasi mata karena pengelasan
• Tangan terjepit baja
• Tertimpa material Baja WF
• Terjatuh dari ketinggian
• Tersetrum ketika tersentuh kabel listrik
yang melintas di atas kuda-kuda Baja
5. Purlin C 100x50x20x3,2 • Tertusuk Baja
• Kepala terbentur Balok Baja WF
• Iritasi mata karena pengelasan
• Tangan terjepit baja
• Tertimpa material Baja WF
• Terjatuh dari ketinggian
• Tersetrum ketika tersentuh kabel listrik
yang melintas di atas kuda-kuda Baja
6. Plat Buhul & Stiffener t=8mm • Tertusuk Baja
• Kepala terbentur Balok Baja WF
• Iritasi mata karena pengelasan
• Tangan terjepit baja
• Tertimpa material Baja WF
Cat Primer Protective Coating • Iritasi mata kena cat
• Terjatuh dari ketinggian

V. PEKERJAAN ARSITEKTUR
1. Pekerjaan Atap
1. Lapisan Multiplex 18mm • Tertusuk paku
• Kepala terbentur kayu
• Iritasi mata kena serpihan potongan
kayu
2. Lapisan underlayer karet atap • Tertusuk paku
• Terjatuh dari atap

3. Penutup Atap Bitumen • Terjatuh dari atap


• Tersetrum ketika tersentuh kabel listrik
yang melintas di atas atap.
4. Pasangan ACP lisplank atap • Terjatuh dari atap
• Tersetrum ketika tersentuh kabel listrik
yang melintas di atas atap.

2. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Ringan, Plester & Acian


1. Pasangan dinding Bata Ringan • Iritasi mata kena campuran semen
20x60x10cm • Tertimpa material bata
• Terjatuh saat pasang bata
2. Dinding ACP di atas jendela J1 • Terjatuh
• Iritasi mata
• Terjepit material
3. Plesteran dinding bata • Iritasi pada mata
• Terjatuh dari ketinggian
3. Pekerjaan Penutup Lantai & Dinding
1. Lantai ruang interior granit tile 60x60 • Iritasi mata kena campuran semen
tekstur kilap • Tangan terluka saat pemotongan keramik

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 21


2. Pasangan ACP cover kolom & portal • Terjatuh
pintu utama • Tangan terluka benda tajam
3. Pasangan Dinding GRC Dekoratif • Terjatuh
• Tangan terluka benda tajam
4. Pekerjaan Plafond
1. Rangka plafond Hollow 40x40 • Tertusuk material hollow
• Jatuh dari ketinggian
• Tangan terluka
• Kepala terbentur Hollow
2. Plafond Gypsum Board • Tetimpa material plafond
• Iritasi mata
• Tangan terjepit
3. Plafond PVC board • Tetimpa material plafond
• Iritasi mata
• Tangan terjepit
5. Pekerjaan Cat
1. Cat dinding interior • Iritasi mata kena cat
• Jatuh dari ketinggian
2. Cat dinding exterior 3. Iritasi mata kena cat
4. Jatuh dari ketinggian
5. Tersetrum kabel di luar ruangan
6. Pekerjaan Pintu, Jendela & Aksesories
1. Daun pintu Kaca frameless 12mm, • Tangan terjepit
ukuran 90x210cm • Luka terkena kaca
• Tertusuk besi
• Iritasi mata
2. Kusen Aluminium 4" • Tangan terjepit
• Luka terkena kaca
• Tertusuk besi
• Iritasi mata
3. Kunci pintu (mortise lock + silinder + • Tangan terjepit
ring kunci) • Luka terkena kaca
• Tertusuk besi
• Iritasi mata
4. Frame Daun Jendela Casement • Iritasi mata
50x190cm • Tangan terluka benda tajam
7. Pekerjaan Saniter
1. Kitchen sink 2 lubang 1 sayap • Tangan terjepit
• Luka benda tajam
2. Meja Beton Kitchen Sink lapis keramik • Tangan terjepit
ukuran 60x100cm tebal 10cm • Luka benda tajam
• Iritasi mata karena campuran semen
3. Septic Tank Bio Septic Tank kapasitas 2 • Tangan terjepit
M3 • Luka benda tajam
• Iritasi mata karena campuran semen
• Terperosok dalam galian
• terjatuh
VI. PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING
1. Panel & Kabel Daya Listrik
1. Panel ATS AMF • Tersetrum
• Terkena benda tajam
2. Panel MDP • Tersetrum
• Terkena benda tajam
3. Panel SDP Kantor • Tersetrum
• Terkena benda tajam
2. Pekerjaan Instalasi Listrik & Armatur

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 22


1. Instalasi Titik lampu kabel NYM • Tersetrum
2x2.5mm2 • Terjatuh
2. Instalasi stop kontak, Power AC & • Tersetrum
Exhaust Fan kabel NYM 3x2.5mm2 • Terjatuh
3. Lampu Sorot Spot GL 20212 80 Watt • Tersetrum
• Terjatuh
3. Pekerjaan Penangkal Petir
1. Pemasangan, termasuk testing dan • Tersetrum
grounding • Terjatuh dari ketinggian

VII. PEKERJAAN PERKERASAN PARKIR, TAMAN, DRAINASE DAN PENERANGAN LUAR


1. Urugan Sirtu dipadatkan tebal 15cm • Tertimbun material
• Tertabrak maneuver kendaraan proyek
• Terjatuh
VIII. PEKERJAAN PAGAR
1. Plesteran dan Acian Siar (mata sapi) • Iritasi pada mata
dengan Mortar • Terjatuh
• Terperosok
2. Pagar samping & belakang Panel + • Iritasi pada mata
Tiang Beton Precast • Terperosok
• Terjatuh
• Tangan terluka benda tajam
• Tertusuk besi

Bulukumba, November 2020

Hormat Kami,
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
KANTOR UNIT PENYELENGGARA
PELABUHAN KELAS II BULUKUMBA

GLEN JIMMY LATUMAHINA


Penata Muda Tk. I
NIP. 19801111 200502 1 001

Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba APBNTA. 2021 Page 23

Anda mungkin juga menyukai