Anda di halaman 1dari 129

BAB IV

PROFIL ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN


4.1 Gambaran Umum Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan
Gambaran umum diperlukan untuk melihat bagaimana profil Kabupaten
Cianjur yang dilihat dari kebijakan, kelembagaan dan pembiayaan. Kebijakan
sendiri terbagi atas :

4.1.1 Gambaran Umum Kebijakan Eksternal

4.1.1.1 Kebijakan Spasial Eksternal


Kebijakan spasial merupakan kebijakan yang mengatur keruangan baik
dari segi pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam
pemanfaatan dan pengendaliannya terdapat beberapa kebijakan yang mengatur
pengembangan Kabupaten Cianjur diantaranya :
A. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lampiran No. 26 tahun 2008)
Kabupaten Cianjur dalam RTRWN termasuk ke dalam Kawasan Andalan :
Tabel 4. 1
Kawasan Andalan Nasional
Kawasan Andalan Sektor Unggulan
Jawa Barat
- pertanian
Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur - pariwisata
(Bopunjur dan Sekitarnya) - industri
- perikanan
Sumber: RTRWN 2008 - 2028

B. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lampiran Peraturan Pemerintah


Republik Indonesia No. 13 2017)
Kabupaten Cianjur dalam RTRWN termasuk ke dalam Pusat kegiatan
Wilayah, sebagai berikut:
Tabel 4. 2
Sistem Perkotaan Nasional

No Provinsi PKN PKW PKSN


- Sukabumi (II/C/1)
- Cikampek-Cikopo (II/C/1)
- Kawasan Perkotaan
- Pelabuhanratu (II/C/2)
1 Jawa Barat Bandung Raya (II/C/3)
- Indramayu (II/C/1)
- Cirebon (II/C/1)
- Kadipaten (II/C/2)
- Tasikmalaya (II/C/1)
No Provinsi PKN PKW PKSN
- Pangandaran (II/C/2)
- Cidaun (II/C/2)
Sumber: Lampiran Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008- RTRWN 2017
Keterangan :
- II - IV: Tahapan Pengembangan
- C : Revitalisasi dan Percepatan pengembangan Kota-Kota pusat Pertumbuhan Nasional
- C / 1 : Pengembangan/peningkatan fungsi
- C /2 : Pengembangan Baru
- C/3 : Revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi

C. Peraturan Presiden No. 54 tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan


Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur
Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur,
yang selanjutnya disebut sebagai Kawasan Jabodetabekpunjur, adalah kawasan
strategis nasional yang meliputi seluruh wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat (mencakup seluruh wilayah
Kabupaten Bekasi, seluruh wilayah Kota Bekasi, seluruh wilayah Kota Depok,
seluruh wilayah Kabupaten Bogor, seluruh wilayah Kota Bogor, dan sebagian
wilayah Kabupaten Cianjur yang meliputi Kecamatan Cugenang, Kecamatan
Pacet, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Cipanas), dan sebagian wilayah
Provinsi Banten (mencakup seluruh wilayah Kabupaten Tangerang dan seluruh
wilayah Kota Tangerang).
Penataan ruang Kawasan Jabodetabekpunjur memiliki peran sebagai acuan
bagi penyelenggaraan pembangunan yang berkaitan dengan upaya konservasi air
dan tanah, upaya menjamin tersedianya air tanah dan air permukaan,
penanggulangan banjir, dan pengembangan ekonomi untuk kesejahteraan
masyarakat.
Gambar 4. 1
Peta KSN
 Rencana Struktur Ruang Provinsi Jawa Barat
Dalam arahan Rencana Struktur Ruang , berdasarkan Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jawa Barat terdapat beberapa Pusat pelayanan, yang diantaranya yaitu
kabupaten Cianjur. Sebagaimana upaya mendorong perkembangan fungsi Pusat
Kegiatan Lokal (PKL) dan kaitannya dengan desa pusat produksi, rencana
pengembangan sistem perkotaan menetapkan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dalam
sistem perkotaan provinsi sebagai pendukung berfungsinya Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) dan mengurangi pergerakan dari desa pusat produksi langsung ke
Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Pusat Kegiatan Lokal (PKL) diharapkan dapat
berfungsi sebagai pusat koleksi dan distribusi lokal di setiap kabupaten dan/atau
beberapa kecamatan terdekat. Untuk itu, setiap Pusat Kegiatan Lokal (PKL) akan
dilengkapi dengan fasilitas minimum yang perlu ada untuk mendorong
berfungsinya Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Namun, pembangunan atau
peningkatan fasilitas tersebut juga perlu dilengkapi dengan peningkatan dalam
kualitas pelayanan fasilitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan penduduk di
dalam wilayah pelayanan. Desa pusat produksi diproyeksikan menjadi pusat-pusat
perdesaan yang menjadi basis produksi di setiap kawasan andalan.
Rencana pengembangan sistem perkotaan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di
Jawa Barat, terdiri atas :
Tabel 4. 3
Sistem Perkotaan Provinsi
PKL PKL
No KAB/KOTA PKN PKNp PKW PKWp
PERKOTAAN PEDESAAN
Cianjur
1 Kab Cianjur Sukanegara
Sindangbarang
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029

Berdasarkan arahan kebijakan Provinsi Jawa Barat bahwa untuk Cianjur


yang diarahakan oleh provinsi sebagai Pusat Pelayanan Perkotaan, dan Pusat
Pelayanan Pedesaan. Selain itu dalam arahan Struktur Ruang Provinsi, Kabupaten
Cianjur juga ditetapkan sebagai Wilayah pengembangan Bodebekpunjur (Kota
Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok dan
sebagian wilayah di Kabupaten Cianjur) yang di antara nya sebagai berikut :

112
Tabel 4. 4
Wilayah Pengembangan
Sektor
Wilayah
Tema Unggulan dan
Pengembangan Arah Pengembangan Fokus Pengembangan
Pengembangan Potensial
(WP)
Wilayah
Melengkapi fasilitas  Kota Bogor, Kota Depok
Pariwisata,
pendukung PKNp dan dan Kota Bekasi
diarahkan sebagai kota industri
Mengendalikan PKL
terdepan ibukota Negara manufaktur,
perkembangan Mengembangkan
yang merupakan bagian perikanan,
fisik wilayah infrastruktur strategis dari pengembangan KSN perdagangan,
Mengembangkan Jabodetabekpunjur untuk jasa,
perdagangan jasa, mendorong
pertambangan,
industri non polutan dan pengembangan PKN
kawasan perkotaan agribisnis dan
industri kreatif,
Jabodetabek, menjadi agrowisata
pariwisata
simpul pelayanan dan
Investasi padat modal yg jasa perkotaan, serta
efisien lahan, air baku, mengembangkan sektor
energi, teknologi tinggi, perdagangan, jasa dan
non-polutif industri padat tenaga
Pengendalian kerja;
pemanfaatan lahan di  Kabupaten Bogor dan
Bekasi diarahkan
kaw. konservasi,
menjadi kawasan
WP pelibatan swasta & penyangga dalam sistem
Bodebekpunjur masyarakat dalam PKN kawasan perkotaan
kegiatan ekonomi, Jabodetabek, serta untuk
peningkatan SDM lokal mengembangkan sektor
Peningkatan produksi industri ramah
dan distribusi pangan lingkungan dan hemat
penggunaan air tanah,
(padi, jagung, kedelai
serta kegiatan
dan protein hewani) pertambangan mineral
logam dan non logam
untuk mendukung
pembangunan di
Bodebekpunjur;
 Kawasan Puncak di
Kabupaten Bogor -
Cianjur diarahkan pada
kegiatan rehabilitasi dan
revitalisasi kawasan
lindung di KSN
Jabodetabekpunjur.

Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029

113
Gambar 4. 2 Peta Rencana Struktur Ruang Provinsi Jawa Barat

114
 Rencana Pola Ruang Provinsi Jawa Barat
Rencana pola ruang wilayah provinsi terdiri atas :
a. Kawasan Lindung Provinsi
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya,
meliputi :
Tabel 4. 5
Kawasan Lindung Provinsi
No Fungsi Jenis Lokasi
Kawasan Lindung Provinsi
Kawasan yang Kawasan hutan yang berfungsi
memberikan lindung yang terletak di
Kabupaten Cianjur
perlindungan terhadap Kesatuan Pemangkuan Hutan
kawasan bawahannya (KPH)
Kabupaten Cianjur
Kawasan sekitar waduk dan danau/situ,
Kawasan perlindungan Kawasan resapan air, tersebar di
meliputi :
setempat Kabupaten/Kota.
Waduk Cirata, terletak di Kabupaten
Purwakarta-Cianjur- Bandung Barat
Cagar Alam Talaga Warna, terletak di
Kawasan suaka alam Kawasan cagar alam
Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,
Kawasan pelestarian
Kawasan taman nasional terletak di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten
alam
Cianjur dan Kabupaten Bogor
Taman Wisata Alam Jember, terletak di
Taman wisata alam
Kabupaten Cianjur
Istana Cipanas, Megalitikum Gunung
Kawasan Cagar Budaya Padang dan Kawasan Makam Rd. Aria
dan Ilmu Pengetahuan Wiratanudatar di Cikundul, terletak di
Kabupaten Cianjur
Kawasan Rawan
Kawasan rawan tanah longsor tersebar di Kabupaten Cianjur
Bencana Alam
Kawasan Konservasi
Lingkungan Geologi Kawasan kars tersebar di Kabupaten Cianjur
(Kawasan Kars)
Kawasan Gunung Gede-Pangrango, terletak
Kawasan Rawan Kawasan rawan letusan gunung
di Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan
Bencana Alam Geologi api
Kabupaten Sukabumi
Kawasan rawan gempa bumi tersebar di daerah rawan gempa bumi Bogor-
tektonik Puncak-Cianjur
Kawasan rawan gerakan tanah Kabupaten Cianjur
Kawasan rawan tsunami Kabupaten Cianjur
Kawasan rawan abrasi Kabupaten Cianjur
Kawasan Perlindungan Taman Bunga Nusantara dan Kebun Raya
Alam Plasma Nutfah Cibodas, terletak di Kabupaten Cianjur
Eks-situ
Sumber: RTRW Provinsi Jawa Barat

115
B. Rencana Kawasan Budidaya
Wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas
dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber
daya buatan.
Tabel 4. 6
Kawasan Budidaya
No . Jenis Lokasi
Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur,
Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Purwakarta,
Kabupaten Karawang,Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu,
1. Kawasan Hutan Produksi
Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bandung,
Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya,
Kabupaten Ciamis.
Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur,
Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya,
Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan,
Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu,
2. Kawasan Pertanian Pangan
Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang,
Kabupaten Purwakarta, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota
Bandung, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, dan Kota
Banjar.
Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten
Cianjur,Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten
Kawasan Perkebunan
3. Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten
Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten
Purwakarta.
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang,
Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten
Kawasan pesisir, laut dan pulau
4.
kecil Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten
Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang,
Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan,
Kabupaten Majalengka, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi,

5. Kawasan perikanan Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung,


Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut,
Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Bandung, Kota
Bogor, dan Kota Sukabumi.

116
No . Jenis Lokasi
1. Kawasan Eko Wisata Puncak, Kebun Raya Cibodas, Gunung
Gede-Pangrango, Talaga Warna, Gunung Tangkubanparahu,
Gunung Ciremai, Gunung Halimun dan Pegunungan di kawasan
Bandung Selatan
2. Kawasan Wisata Agro Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten
6. Kawasan Pariwisata Cianjur, Kota Sukabumi, Kabupaten Majalengka, Kabupaten
Kuningan, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung
3. Kawasan Wisata Perkotaan dan Pendidikan di WP KK Cekungan
Bandung
4. Kawasan Wisata Kriya dan Budaya Priangan
Kawasan Wisata Unggulan lainnya
Sumber: RTRW Provinsi Jawa Barat

117
Gambar 4. 3 Peta Rencana Pola Ruang Provinsi Jawa Barat

118
B. Rencana Strategis Provinsi Jawa Barat
Kawasan Strategis Provinsi (KSP) adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi
terhadap aspek pertahanan keamanan negara, lingkungan hidup, ekonomi, sosial
dan budaya, dan/atau pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tinggi.
Penetapan KSP Jawa Barat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek
kepentingan, kriteria, dan arahan penanganan di masing-masing KSP yang
ditetapkan, dapat dilihat pada tabel. KSP Jawa Barat ditetapkan sebanyak 24 KSP
yang memiliki sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi, sudut kepentingan sosial dan budaya, sudut kepentingan
pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi, serta sudut
kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Tabel 4. 7
Penetapan Dan Arahan Strategis Provinsi
No Penanganan KSP Kriteria Isu Penanganan
Kawasan yang potensial
menimbulkan masalah - Rehabilitasi dan revitalisasi
KSP Bogor-
yang bersifat lintas kawasan
1 Lingkungan hidup Puncak-Cianjur
kabupaten/kota, bersifat - Pembatasan dan pengendalian
fisik lingkungan dan pembangunan
kebencanaan
- Mengembangkan kawasan
- Kawasan yang
wisata terpadu dan
diprioritaskan
agroindustri
menjadi kawasan
- Pengembangan Technopark
KSP koridor yang dapat
dan perkantoran
2 Ekonomi padalarang- mendorong
- Mengoptimalkan pemanfaatan
purwakarta perekonomian Jawa
Waduk Jatiluhur dan Cirata
Barat
untuk kegiatan pariwisata &
- Penurunan kualitas
kegiatan khusus sesuai daya
lingkungan
dukungnya
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029

119
D. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 17 tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur tahun 2011-2031
Dalam RTRW Kabupaten terdapat Rencana Strukur Ruang, Pola Ruang dan kawasan
Strategis, sebagai berikut :
 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Cianjur
Penetapan pusat kegiatan dalam RTRW Kabupaten Cianjur diantaranya sebagai
berikut:
Tabel 4. 8
Pusat Kegiatan di Kabupaten Cianjur
Hierarki Pusat Pelayanan Lokasi Fungsi yang Dikembangkan
pusat pemerintahan kabupaten,
pusat koleksi dan distribusi,
PKW Promosi Perkotaan Cianjur pusat pendidikan, pusat
perdagangan, pusat jasa dan
pelayanan masyarakat
pusat koleksi dan distribusi,
pusat pendidikan, pusat
Perkotaan Cianjur
perdagangan, pusat jasa dan
pelayanan masyarakat
pusat pengolahan hasil
pertanian, pusat perikanan,
PKL Perkotaan Sindangbarang
pusat jasa pariwisata, dan
pertambangan
pusat pengolahan hasil
pertanian, pusat perkebunan,
Perdesaan Sukanagara
pusat industri kecil menengah
dan pertambangan
pengolahan hasil pertanian,
peternakan, pusat jasa
PKL promosi Perkotaan Cipanas pariwisata, perdagangan dan
jasa dan pusat industri kecil
menengah
Wilayah Utara: PPK Pacet, PPK pusat produksi dan industri
Ciranjang, dan PPK perkebunan dan pertanian
PPK Wilayah Tengah: PPK Pagelaran dengan skala pelayanan
beberapa kecamatan serta
Wilayah Selatan: PPK Cidaun
menunjang kota
Wilayah Utara: PPL
Cikalongkulon, dan PPL
Bojongpicung
Wilayah Tengah: PPL Takokak, pusat produksi pertanian
PPL
dan PPL Campakamulya dengan skala antar desa
Wilayah Selatan: PPL Cibinong,
PPL Naringgul, dan PPL
Agrabinta
Sumber: RTRW Kabupaten Cianjur 2011-2031

120
a) Rencana Sistem Prasarana Jaringan Wilayah
Rencana sistem jaringan prasarana di Kabupaten Cianjur terdiri dari :
Tabel 4. 9
Rencana Sistem Prasarana Jaringan Wilayah
No Rencana jaringan prasarana Lokasi
Sistem Prasarana Utama
 Rencana Sistem Jaringan Transportasi Darat
 Ruas Jalan Raya Bandung
 Ruas jalan raya Citarum-batas Kota Cianjur
a) Jaringan Jalan Arteri
 Ruas Jalan Eks Jalan Tol Rajamandala;
 Ruas jalan Gekbrong-batas Kota Cianjur;
 Ruas Jalan Batas Kota Cianjur-Puncak;
 Ruas Jalan Raya Cipanas;
 Ruas Jalan Ir. H. Juanda;
 Ruas Jalan Dr. Muwardi
 Ruas Jalan Selajambe-Cibogo-Cinangsi-Cibeet;
b) Jaringan Jalan Kolektor Primer  Ruas Jalan Sp.Perintis Kemerdekaan - Cibeber –
Sukanagara - Sindangbarang;
 Ruas Jalan Cidaun-Naringgul-Purutwates;
 Peningkatan Ruas Jalan Kolektor Provinsi Pada Ruas
Tegalbuleud-Agrabinta-Sindangbarang-Cidaun-
Cisela-Cilaki.
 Ruas Jalan Lingkar Perkotaan Sukanagara;
 Ruas Jalan Lingkar Perkotaan Sindangbarang;
 Ruas Jalan Simpang Loji-Cisereuh-Arca;
c) Jaringan Jalan Kolektor sekunder  Ruas Jalan Warungkondang-Cipadang-Bebedahan-Pal
Dua-Karyamukti-Sukajembar-Gunung Sari-Sp.Leuwi
Manggu-Sukasari-Kadupandak-Cijati-Leles-
Agrabinta;
1  Ruas Jalan Pada Segmen Bandung-Cianjur-Sukabumi
 Jaringan Jalan Cipanas - Sukaresmi-Cikalongkulon -
Ciranjang - Bojongpicung - Sukaluyu - Cibeber -
Warungkondang – Cugenang
 Jaringan Jalan Agrabinta-Cibinong-Cikadu-Naringgul
d) Jaringan Jalan Lokal  Jaringan Jalan Ruas Sindangbarang-Muaracikadu-
Simpang Pancuhtilu - Cigerendem - Cikadu - Kebon
Muncang-Pondokdatar;
 Jaringan Jalan Ruas Bayuning-Cimaragang-Cibuluh-
Mekarjaya-Londok.
 Ruas Jalan Simpang Loji-Cisereuh-Arca;
 Ruas Jalan Hanjawar-Pacet;
 Ruas Jalan Cikalongkulon-Maniis;
 Ruas Jalan Kiarapayung-Cikendi-Cijagang;
 Ruas Jalan Pasirkaderi-Ciramewah-Kawungjajar-
e) Jaringan Jalan Strategis Kabupaten Cigunungherang-Ciwaregu;
 Ruas Jalan Cipeuyeum-Huve;
 Ruas Jalan Cibitung-Cipari;
 Ruas Jalan Muara Cikadu-Sp.Pancuhtilu-Cikadu-
Kebonmuncang-Sukasari-Cirendeu;
 Ruas Jalan Sukasari-Purutwates.
 Lingkar Timur Pada Ruas Rawabango-Perintis
Kemerdekaan;
f) Pembangunan Jaringan Jalan Baru
 Lingkar Selatan Pada Ruas Perintis Kemerdekaan-
Pasir Hayam;

121
No Rencana jaringan prasarana Lokasi
 Lingkar Barat Pada Ruas Rancagoong-Cijedil.
 Pengembangan Terminal Penumpang Tipe B:
Terminal Pasir Hayam Di Desa Sirnagalih,
Kecamatan Cilaku;
 Pembangunan Terminal Penumpang Tipe C :
a. Kecamatan Cipanas, Kecamatan Ciranjang,
Kecamatan Warungkondang, Kecamatan Mande,
Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan
Campakamulya, Kecamatan Takokak, Kecamatan
Pagelaran, Kecamatan Leles, Kecamatan Agrabinta,
Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan Naringgul,
g) Rencana jaringan prasarana lalu dan Kecamatan Cidaun.
lintas angkutan jalan  Pengembangan Terminal Barang (Sub-Terminal
Agribisnis (STA)) Cigombong Di Kecamatan Pacet;
 Pembangunan Terminal Barang STA Di Kecamatan
Sukanagara Dan Kecamatan Cidaun;
 Pengembangan Jembatan Timbang Rawabango Di
Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah Dan Rencana
Pembangunan Jembatan Timbang Di Kecamatan
Haurwangi;
 Pengembangan Sarana Pengujian Kendaraan
Bermotor Terletak Di Kantor Dinas Perhubungan,
Komunikasi Dan Informatika, Kecamatan Cianjur.
h) Rencana jaringan pelayanan lalu lintas angkutan jalan (jaringan trayek angkutan penumpang)
 Lintas Penyeberangan Danau:
a) Jangari-Palumbon-Calincing-Maleber-
Cipeundeuy;
b) Citembong-Buniayu-Cipeundeuy.
i) Rencana jaringan angkutan sungai,  Dermaga Penyeberangan Danau:
danau, dan penyeberangan a) Dermaga Jangari Dan Coklat Di Kecamatan
Mande;
b) Dermaga Maleber Di Kecamatan Cikalongkulon;
Dan
c) Dermaga Palalangon Di Kecamatan Ciranjang.
 Rencana Sistem Jaringan Perkeretaapian
a) Rencana pengembangan prasarana
kereta api (rencana revitalisasi jalur Bandung-Padalarang-Cianjur-Sukabumi.
rel kereta api )
b) Rencana pengembangan prasarana Cipeyeum, Ciranjang, Maleber, Cianjur, Cilaku, Cibeber
kereta api (revitalisasi stasiun dan Lampegan
Kereta Api)
 Peningkatan Sistem Jaringan Pelayanan Kereta Api
c) Rencana peningkatan pelayanan Lintas Bandung-Padalarang-Cianjur-Sukabumi;
kereta api  Peningkatan Angkutan Barang untuk Distribusi
Komoditas Perdagangan.
 Rencana Sistem Jaringan Transportasi Laut
a) Tatanan Kepelabuhan (Rencana
Kecamatan Cidaun dan Kecamatan Agrabinta.
Pengembangan Dan Pembangunan)
b) Pengembangan dan/atau pembangunan terminal khusus
c) Alur pelayaran
 Rencana Sistem Jaringan Transportasi Udara
 Rencana Pengembangan Bandar Udara Umum
Perintis Di Kecamatan Cidaun;
a) Bandara udara
 Rencana Pembangunan Bandar Udara Khusus Militer
Di Kecamatan Agrabinta.
b) Ruang udara (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan)
2 Sistem Prasarana Lainnya

122
No Rencana jaringan prasarana Lokasi
 Rencana Sistem Jaringan Energi/Kelistrikan
a) Jaringan pipa minyak dan gas bumi  Kecamatan Haurwangi, Kecamatan Ciranjang,
(rencana pengembangan jaringan Kecamatan Bojongpicung, Kecamatan Cibeber,
pipa distribusi BBM jalur Kecamatan Cilaku, Kecamatan Warungkondang,
Padalarang – Cianjur – Sukabumi) Kecamatan Gekbrong.
b) Jaringan tenaga listrik
 Pembangkit Tenaga Listrik:
- Pembangkit Listrik Tenaga Air Cirata kapasitas 8 turbin (1.008 Mw)
- Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Cijedil kapasitas 2 turbin terpasang 440 kw
- Rencana pembangunan PLTA Cisokan Hulu (Upper Cisokan Pumped Storage - UCPS)
kapasitas 4 turbin sebesar 1.040 mw;
- Rencana pembangunan PLTA Rajamandala kapasitas terpasang sebesar 47 mw;
- Rencana pengembangan potensi
Cipanas-Pacet dan Tanggeung-Cibungur
panas bumi
- Rencana Pengembangan Energi Alternatif :
 PLTMH Kebon Muncang, Kecamatan Cikadu
kapasitas sebesar 35 kiloWatt;
 PLTMH Batubereum, Kecamatan Pagelaran kapasitas
50 kiloWatt;
 Pembangunan PLTMH
 PLTMH Girimukti, Kecamatan Sindangbarang
kapasitas 50 kiloWatt;
 PLTMH Wangunsari, Kecamatan Naringgul;
 PLTMH Kecamatan Cidaun
Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Bojongpicung,
Kecamatan Ciranjang, Kecamatan Cibeber, Kecamatan
Sukanagara, Kecamatan Cikadu, Kecamatan
 Pengembangan PLTMH Kadupandak, Kecamatan Cibinong, Kecamatan
Pagelaran, Kecamatan Takokak, Kecamatan Leles,
Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan Naringgul, dan
Kecamatan Cidaun.
Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Bojongpicung,
Kecamatan Campakamulya, Kecamatan Takokak,
 Pengembangan Pembangkit
Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Cibinong, Kecamatan
Listrik Tenaga Surya
Cijati, Kecamatan Kadupandak Kecamatan Leles; dan
Kecamatan Cidaun.
- Peningkatan Kapasitas Gardu Kecamatan Cugenang (kapasitas trafo 2 x 60
Induk Cianjur meterVoltAmpere)
- Rencana Pembangunan Gardu Kecamatan Tanggeung (kapasitas trafo 30 meter
Induk VoltAmpere.)_
c) Jaringan transmisi tenaga listrik:
- Jaringan transmisi Saluran Udara  Jalur Sukaresmi-Mande-Sukaluyu-Ciranjang-
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Haurwangi
(kapasitas tegangan 500 kiloVolt)  Jalur Campakamulya-Sukanegara-Takokak
- Rencana pembangunan SUTET
jalur Bojongpicung-Haurwangi
kapasitas tegangan 500 kilovolt
- Rencana pembangunan jaringan
transmisi Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) kapasitas tegangan
Jalur Cugenang-Tanggeung
70 kilovolt dengan potensi uprating
sampai dengan 150 (seratus lima
puluh) kilovolt
- Rencana pembangunan jaringan
transmisi SUTT dengan kapasitas Kecamatan Haurwangi
tegangan 150 kilovolt
 Rencana Sistem Jaringan
Telekomunikasi
a) Rencana pengembangan jaringan kabel (peningkatan kapasitas sambungan telepon kabel.)

123
No Rencana jaringan prasarana Lokasi
b) Rencana pengembangan jaringan nirkabel (berupa pemanfaatan menara telekomunikasi BTS
pada kawasan perkotaan dan penempatan BTS secara selektif pada kawasan perdesaan.)
c) Pemanfaatan BTS secara bersama pada kawasan perkotaan ( penetapan lokasi dan jumlah
BTS) akan diatur lebih lanjut dengan peraturan Bupati
 Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air
a) Wilayah Sungai
- WS strategis nasional (WS Citarum (DAS Citarum)).
DAS Cibungur,DAS Citihuk, DAS Cimaragang, DAS
Citoe, DAS Ciwidig, DAS Cipandak, DAS Cisepat, DAS
Ciburial, DAS Cikamurang, DAS Cibiuk, DAS Ciujung,
- WS lintas kabupaten (WS
DAS Ciwaduk, DAS Cicadas, DAS Cisadea, DAS
Cisadea-Cibareno)
Cipamungguan, DAS Ciselang, DAS Cidahu, DAS
Cidahu Leutik, DAS Cikakap, DAS Cijambe,DAS
Cisokan, DAS Cibodas, DAS Cimapag, dan DAS Cibuni.
- Waduk Cirata: Kecamatan Mande, Kecamatan
Cikalongkulon, Kecamatan Ciranjang dan Kecamatan
Haurwangi;
- Waduk Cibuni : Kecamatan Kadupandak;
- Waduk Cimaskara : Kecamatan Cibinong;
- Rencana Waduk Cisokan: Kecamatan Cibeber dan
Kecamatan Campaka;
- WS kabupaten
- Situ Leuwisoro, Situ Galuga, Situ Eceng, Situ
Citambur, Situ Tamiang Rawa Beber, Rawa Kalong,
Rawa Getok, Rawa Gede I, dan Rawa Benteur :
Kecamatan Pagelaran;
- Situ Sukamanah, Situ Patat, Rawa Gede II, dan Rawa
Hideung : Kecamatan Tanggeung;
- Situ Hideung dan Situ Tangkil: Kecamatan Cibinong.
b) CAT
Kecamatan Agrabinta, Kecamatan Cibinong, Kecamatan
Cidaun, Kecamatan Cijati, Kecamatan Cikadu,
Kecamatan Kadupandak, Kecamatan Leles, Kecamatan
- CAT Cibuni (CAT lintas
Naringgul, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Pasirkuda,
Daerah)
Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan Sukanagara,
Kecamatan Takokak dan
Kecamatan Tanggeung.
Kecamatan Cianjur, Kecamatan Bojongpicung,
Kecamatan Cibeber, Kecamatan Cikalongkulon,
Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cipanas, Kecamatan
- CAT Cianjur (CAT dalam Ciranjang, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Gekbrong,
Daerah). Kecamatan Haurwangi, Kecamatan Karangtengah,
Kecamatan Mande, Kecamatan Naringgul, Kecamatan
Pacet, Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan Sukaresmi; dan
Kecamatan Warungkondang.
c) Jaringan irigasi
- jaringan irigasi teknis dan irigasi meliputi seluruh kecamatan.
non-teknis
d) Jaringan air baku (rencana pengembangan penyediaan jaringan air baku untuk kepentingan
kawasan industri.)
- Sungai Cisokan di Kecamatan Ciranjang dan
Kecamatan Sukaluyu;
- Sungai Citarum di Kecamatan Haurwangi;
e) Sistem pengendalian banjir - Sungai Cilaku di Kecamatan Cilaku;
(pengembangan infrastruktur - Sungai Cikondang di Kecamatan Cibeber;
pengendali banjir) - Sungai Cibuni di Kecamatan Kadupandak,
Kecamatan Cijati dan Kecamatan Agrabinta;
- Sungai Cidamar di Kecamatan Cidaun;
- Sungai Cisadea dan Sungai Ciselang di Kecamatan

124
No Rencana jaringan prasarana Lokasi
Sindangbarang
 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
a) Rencana sistem jaringan air minum
- Pengembangan sistem pelayanan Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karangtengah
air minum melayani kawasan Kecamatan Ciranjang, Kecamatan Cipanas, Kecamatan
perkotaan dan pusat kegiatan Pacet, Kecamatan Tanggeung.
- pengembangan SPAM Ibu Kota
Kecamatan Haurwangi dan Kecamatan Pagelaran;
Kecamatan (IKK)
Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan Karangtengah,
kecamatan Ciranjang, Kecamatan Bojongpicung,
- pembangunan SPAM IKK Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan Gekbrong,
Kecamatan Warungkondang, Kecamatan Sukanagara,
Kecamatan Tanggeung, dan Kecamatan Sindangbarang.
Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan Bojongpicung,
- pembangunan dan pengembangan Kecamatan Takokak, Kecamatan Campakamulya,
SPAM perdesaan Kecamatan Cibinong, Kecamatan Naringgul, dan
Kecamatan Agrabinta
- pengembangan sumber air minum
Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karangtengah,
 sistem perpipaan dengan sumber Kecamatan Pacet, Kecamatan Cipanas, Kecamatan
mata air dan sumber air tanah Cugenang, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Ciranjang,
dalam/artesis Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan Cilaku,
Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Tanggeung
- Daerah pelayanan sistem perpipaan perdesaan dengan sumber air dari mata air atau air tanah;
- Pengembangan sistem penyediaan air dari swadaya murni masyarakat;
- Pemanfatan sumber mata air, air tanah dangkal dan air tanah dalam/artesis secara lestari dan
terkendali.
b) Rencana sistem jaringan
Kecamatan Cikalongkulon dan Kecamatan Cikadu
persampahan (pembangunan TPA)
c) Rencana sistem jaringan pengolahan air limbah
- Pengembangan sistem septik tank
perumahan dan permukiman;
individu atau komunal
- Pengembangan sistem septik tank
kawasan permukiman berkepadatan sedang-tinggi;
komunal
- Pengembangan sistem septik tank kawasan perkantoran, pendidikan, pemerintahan dan
kolektif komersil;
- Pengembangan instalasi pengolah
kawasan peruntukan budidaya peternakan dan industri;
air limbah
- pengembangan IPLT Babakan Karet, Kecamatan Cianjur.
d) Rencana sistem jaringan drainase
Sungai Citarum, Sungai Cibeet, Sungai Cikundul, Sungai
- jaringan drainase primer Cibalagung, Sungai Cibuni, Sungai Cisokan, Sungai
Cisadea, Sungai Ciujung, Sungai Cilaki
- jaringan drainase sekunder
 anak sungai dan saluran permanen yang dibuat secara khusus.
- Jaringan drainase tersier (jaringan drainase pada pusat-pusat kegiatan)
e) Rencana sistem jalur evakuasi
 Desa Nanggalamekar, Desa Ciranjang dan Desa
Sindangsari di Kecamatan Ciranjang;
 Desa Panyusuhan, Desa Sukaluyu, Desa Sukamulya,
Desa Hegarmanah dan Desa Sindangraja di
- sekitar kawasan yang ditetapkan Kecamatan Sukaluyu;
sebagai kawasan rawan banjir  Desa Cihea, Desa Haurwangi, Desa Kertasari, dan
Desa Kertamukti di Kecamatan Haurwangi;
 Desa Sukasari, Desa Sukakerta, Desa Ciharashas dan
Desa Rahong di Kecamatan Cilaku;
 Desa Cikondang, Desa Cihaur, Desa Cimanggu, Desa

125
No Rencana jaringan prasarana Lokasi
Cibaregbeg dan Desa Karangnunggal di Kecamatan
Cibeber;
 Desa Pasirdalem, Desa Sukaraja, Desa Kadupandak,
DesaTalagasari, Desa Neglasari, dan Desa Sukakerta
di Kecamatan Kadupandak;
 Desa Parakantugu, Desa Cibodas, Desa Cijati, Desa
Sukamahi, Desa Bojonglarang, dan Desa Sinarbakti
di Kecamatan Cijati;
 Desa Bojongkaso dan Desa Sinarlaut di Kecamatan
Agrabinta;
 Desa Cidamar dan Desa Kertajadi di Kecamatan
Cidaun;
 Desa Sirnagalih, Desa Saganten dan Desa Talagasari
di Kecamatan Sindangbarang.
- kawasan yang ditetapkan sebagai
Seluruh kecamatan di Daerah
rawan gerakan tanah dan longsor
- Desa Sinarlaut, Desa Sukamanah dan Desa Wanasari
di Kecamatan Agrabinta;
- Desa Hegarsari, Desa Kutasari, Desa Talagasari, Desa
- kawasan rawan tsunami dan Saganten dan Desa Talagasari di Kecamatan
gelombang pasang Sindangbarang;
- Desa Sukapura, Desa Cisalak, Desa Jayapura, Desa
Kertajadi, Desa Cidamar dan Desa Karangwangi di
Kecamatan Cidaun
 Seluruh desa di Kecamatan Cipanas
 Seluruh desa di Kecamatan Pacet;
 Desa Sukamulya, Desa Galudra, Desa Padaluyu, Desa
Cibereum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta,
Desa Sarampad, Desa Cirumput dan Desa Talaga di
- kawasan rawan letusan gunung Kecamatan Cugenang;
berapi  Desa Kawangluwuk dan Desa Ciwalen di Kecamatan
Sukaresmi;
 Desa Kebonpeteuy dan Desa Gekbrong di Kecamatan
Gekbrong;
 Desa Bunikasih, Desa Tegalega dan Desa
Mekarwangi di Kecamatan Warungkondang
f) Rencana ruang evakuasi bencana
Lapangan terbuka, gedung pemerintah, gedung sekolah,
 ruang evakuasi gedung pertemuan, gedung olahraga, tempat lainnya yang
memungkinkan sebagai tempat evakuasi.
 tempat evakuasi pertama di kantor desa masing-
masing.
 tempat evakuasi:
a) Desa Bojongkaso dan Desa Sukamanah, Kecamatan
 kawasan rawan bencana tsunami
Agrabinta;
dan gelombang pasang
b) Desa Kertasari dan Desa Muaracikadu, kecamatan
Sindangbarang;
c) Desa Kertajadi dan Desa Karangwangi, Kecamatan
Cidaun
 tempat evakuasi pertama di kantor desa masing-
masing.
 tempat evakuasi akhir:
a) Desa Palasari dan Desa Cipanas, Kecamatan
 kawasan rawan bencana letusan
Cipanas;
gunung berapi
b) Desa Cipendawa dan Desa Cibodas, Kecamatan
Pacet;
c) Desa Cibereum dan Desa Cijedil, Kecamatan
Cugenang;

126
No Rencana jaringan prasarana Lokasi
d) Desa Cikahuripan dan Desa Songgom, Kecamatan
Gekbrong;
e) Desa Bunisari dan Desa Jambudipa, Kecamatan
Warungkondang.
Sumber : RTRW Kab.Cianjur 2011-2031

127
Gambar 4. 4 Peta Struktur Ruang Kabupaten Cianjur
128
 Rencana Pola Ruang Wilayah
Rencana Pola Ruang Dalam RTRW Kabupaten Cianjur meliputi kawasan lindung dan
kawasan budidaya, sebagai berikut :
Tabel 4. 10
Rencana Pola Ruang Wilayah
NO RENCANA POLA RUANG LOKASI
1 Kawasan hutan lindung (seluas 24.838 ha) Kecamatan Agrabinta, Kecamatan Bojongpicung,
Kecamatan Campaka, Kecamatan Campakamulya,
Kecamatan Cibeber; Kecamatan Cibinong Kecamatan
Cidaun, Kecamatan Cijati, Kecamatan Cikadu,
Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan Cipanas,
Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Haurwangi, Kecamatan
Naringgul, Kecamatan Kadupandak, Kecamatan Leles,
Kecamatan Naringgul, Kecamatan Pacet, Kecamatan
Pagelaran, Kecamatan Pasirkuda, Kecamatan
Sindangbarang, Kecamatan Sukanagara, Kecamatan
Sukaresmi, Kecamatan Takokak, Kecamatan Tanggeung.
2 Kawasan Yang Memberikan Perlindungan
a) Kawasan resapan air (seluas 19.503 ha) Kecamatan Cipanas, Kecamatan Pacet, Kecamatan
Sukaresmi, Kecamatan Cugenang, Kecamatan
Cikalongkulon, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan
Warungkondang, Kecamatan Campakamulya, Kecamatan
Sukanagara, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan
Tanggeung, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cikadu,
Kecamatan Pasirkuda, Kecamatan Naringgul, Kecamatan
Cidaun.
3 Kawasan Perlindungan Setempat
a) Sempadan pantai Kecamatan Agrabinta, Kecamatan Sindangbarang,
Kecamatan Cidaun.
b) Sempadan sungai Tersebar Di Setiap Kecamatan Yang Dilalui Sungai:
Sungai Citarum, Sungai Cisokan, Sungai Cikundul,
Sungai Cibuni, Sungai Cibeet, Sungai Cianjur, Sungai
Cilaku, Sungai Cibalagung, Sungai Cisarua, Sungai
Cibinong, Sungai Cipadang, Sungai Cikondang, Sungai
Cijember, Sungai Cibalapulang, Sungai Citajur, Sungai
Cilumut, Sungai Cikole, Sungai Cikadu, Sungai Cidahu,
Sungai Ciwidig, Sungai Cigadung, Sungai Cipandak,
Sungai Ciselang, Sungai Cisadea, Sungai Cijampang,
Sungai Ciujung, Sungai Cidamar.
c) Kawasan sekitar waduk/situ  Waduk Cirata Kecamatan Mande, Kecamatan
Cikalongkulon, Kecamatan Ciranjang dan
Kecamatan Haurwangi;
 Waduk Cibuni, Kecamatan Kadupandak;
 Waduk Cimaskara, Kecamatan Cibinong;
 rencana Waduk Cisokan, Kecamatan Cibeber dan
Kecamatan Campaka;
 Situ Leuwisoro, Situ Galuga, Situ Eceng, Situ
Citambur, Situ Tamiang Rawa Beber, Rawa Kalong,
Rawa Getok, Rawa Gede I, dan Rawa Benteur,
Kecamatan Pagelaran;
 Situ Sukamanah, Situ Patat, Rawa Gede II, dan Rawa
Hideung, Kecamatan Tanggeung;
 Situ Hideung dan Situ Tangkil, Kecamatan
Cibinong.
d) Kawasan sekitar mata air Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cipanas, Kecamatan
Pacet, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan
Warungkondang, Kecamatan Campakamulya, Kecamatan

129
NO RENCANA POLA RUANG LOKASI
Sukanagara, Kecamatan Tanggeung, Kecamatan
Pagelaran, Kecamatan Kecamatan Cibinong, Kecamatan
Cikadu, Kecamatan Cidaun, dan Kecamatan Naringgul.
e)
Kawasan peruntukan RTH perkotaan
- RTH publik (taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai, dan
pantai) paling sedikit 20 persen
- RTH privat (kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan) 10
persen.
3 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya
a) Kawasan suaka alam  Cagar Alam Takokak di Kecamatan Takokak (kurang
lebih 50 hektar)
 Cagar Alam Cadas Malang di Kecamatan Campaka
(kurang lebih 21 hektar)
 Cagar Alam Gunung Simpang di Kecamatan
Naringgul (kurang lebih 14.030 hektar)
 Cagar Alam Bojong Larang Jayanti di Kecamatan
Cidaun (kurang lebih 750 hektar)
 Cagar Alam Talaga Warna di Kecamatan Cipanas
(kurang lebih 5 hektar).
b) Kawasan pelestarian alam  Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Kecamatan
Pacet, Cipanas, Kecamatan Cugenang dan Kecamatan
Gekbrong (kurang lebih 5.065 hektar)
 Taman Wisata Alam Jember di Kecamatan Cipanas
(kurang lebih 50 hektar).
c) Kawasan cagar budaya  Istana Cipanas dan Kebun Raya Cibodas ,
Kecamatan Cipanas;
 Makam Dalem Cikundul, Kecamatan Cikalongkulon;
 Situs Megalitik Gunung Padang, Kecamatan
Campaka
 Situs Megalitik Bukit Kasur, Kecamatan Cipanas;
 Situs Megalitik Gunung Putri, Kecamatan
Sukaresmi;
 Situs Megalitik Bukit Tongtu, Kecamatan
Cikalongkulon;
 Situs Megalitik Pasir Pogor, Kecamatan Mande;
 Situs Megalitik Lemah Duhur, Kecamatan
Tanggeung
 Situs Megalitik Pasir Manggu, Kecamatan
Sukanagara
 Situs Megalitik Kuta Pinggan, Kecamatan Ciranjang.
4 Kawasan Rawan Bencana Alam
a) Kawasan rawan banjir Kecamatan Ciranjang, Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan
Haurwangi, Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cibeber,
Kecamatan Kadupandak, Kecamatan Cijati, Kecamatan
Agrabinta, Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan
Cidaun.
b) Kawasan rawan gerakan tanah dan Kecamatan Agrabinta, Kecamatan Bojongpicung,
longsor Kecamatan Campaka, Kecamatan Campakamulya,
Kecamatan Cianjur, Kecamatan Cibeber, Kecamatan
Cibinong, Kecamatan Cidaun, Kecamatan Cijati,
Kecamatan Cikadu, Kecamatan Cikalongkulon,
Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cipanas, Kecamatan
Ciranjang, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Gekbrong,
Kecamatan Haurwangi, Kecamatan Kadupandak,
Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Leles, Kecamatan
Mande, Kecamatan Naringgul, Kecamatan Pacet,
Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Pasirkuda, Kecamatan
Sindangbarang, Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan

130
NO RENCANA POLA RUANG LOKASI
Sukanagara, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Takokak,
Kecamatan Tanggeung, Kecamatan Warungkondang.
c) Kawasan rawan tsunami dan Kecamatan Agrabinta, Kecamatan Sindangbarang,
gelombang pasang (kurang lebih 7.508) Kecamatan Cidaun
4 Kawasan Lindung Geologi
a) Kawasan rawan letusan gunung api Kecamatan Cipanas, Kecamatan Pacet, Kecamatan
(kurang lebih 5.248 ha) Cugenang, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Gekbrong,
Kecamatan Warungkondang, Kecamatan Mande; dan
Kecamatan Cikalongkulon.
b) Kawasan kars (40 ha) Kecamatan Haurwangi
5 Kawasan Budidaya
Kecamatan Cipanas, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan
Cibeber, Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan
Bojongpicung, Kecamatan Ciranjang, Kecamatan
Campaka, Kecamatan Takokak, Kecamatan Sukanagara,
a) Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Cibinong, Kecamatan
terbatas
Cijati, Kecamatan Cikadu, Kecamatan Kadupandak,
Kecamatan Leles, Kecamatan Naringgul, Kecamatan
Pasirkuda, Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan
Agrabinta, Kecamatan Cidaun.
Kecamatan Cipanas, Kecamatan Cugenang, Kecamatan
Pacet, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Mande,
Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan Bojongpicung,
Kecamatan Haurwangi, Kecamatan Ciranjang,
b) Kawasan peruntukan hutan produksi
Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Warungkondang,
tetap
Kecamatan Cibeber, Kecamatan Campaka, Kecamatan
Campakamulya, Kecamatan Sukanagara, Kecamatan
Takokak, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Tanggeung,
dan Kecamatan Kadupandak.
c) Kawasan peruntukan hutan rakyat tersebar di setiap kecamatan.
(kurang lebih 28.451 ha)
d) Kawasan peruntukan tanaman pangan tersebar di setiap kecamatan.
(kurang lebih 21.502 ha)
e) Kawasan peruntukan hortikultura tersebar di setiap kecamatan.
(kurang lebih 42.936 ha)
f) Kawasan peruntukan perkebunan tersebar di setiap kecamatan.
(kurang lebih 34.199 ha)
Kecamatan Pacet, Kecamatan Cipanas, Kecamatan
Cugenang, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan
Cikalongkulon, Kecamatan Mande, Kecamatan Sukaluyu,
Kecamatan Haurwangi, Kecamatan Ciranjang, Kecamatan
Gekbrong, Kecamatan Warungkondang, Kecamatan
g) Kawasan peruntukan peternakan Cilaku, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Campaka,
Kecamatan Campakamulya, Kecamatan Sukanagara,
Kecamatan Takokak, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan
Tanggeung, Kecamatan Cibinong, Kecamatan
Kadupandak, Kecamatan Leles, Kecamatan Agrabinta,
Dan Kecamatan Sindangbarang.
h) Kawasan perikanan tangkap Kecamatan Agrabinta, Kecamatan Sindangbarang, dan
Kecamatan Cidaun.
i) Kawasan perikanan budi daya
 budidaya kolam air tawar (potensi
tersebar di setiap kecamatan;
seluas kurang lebih 1.751 hektar)
- budi daya kolam air payau/tambak (21
Kecamatan Sindangbarang dan Kecamatan Cidaun.
hektar)
- budidaya kolam jaring apung kawasan Kecamatan Mande, Kecamatan Cikalongkulon dan
Waduk Cirata (2.932 hektar) Kecamatan Ciranjang.
j) Sarana dan prasarana peruntukan perikanan

131
NO RENCANA POLA RUANG LOKASI
 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Jayanti Kecamatan Cidaun dan Kecamatan Sindangbarang;
 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Jayanti Kecamatan Cidaun, TPI Apra di Kecamatan
Sindangbarang, dan TPI Cikakap di Kecamatan Agrabinta
 Pusat Benih Ikan Kecamatan Karangtengah
 Balai Benih Ikan (BBI) Kecamatan Bojongpicung
 Unit Pembenihan Rakyat Kecamatan Cianjur, Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan
Ciranjang, Kecamatan Mande, Kecamatan Cikalongkulon,
Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cugenang.
k) Kawasan Peruntukan Pertambangan
Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan Gekbrong,
Kecamatan Cibeber, Kecamatan Campaka, Kecamatan
 Kawasan potensi peruntukan Takokak, Kecamatan Tanggeung, Kecamatan Pagelaran,
pertambangan mineral logam Kecamatan Kadupandak, Kecamatan Cijati, Kecamatan
Agrabinta, Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan
Cidaun, dan Kecamatan Naringgul.
 Kawasan potensi pertambangan Kecamatan Sukaluyu, Kecamatan Cikalongkulon,
mineral bukan logam dan batuan Kecamatan Mande, Kecamatan Ciranjang, Kecamatan
Bojongpicung, Kecamatan Haurwangi, Kecamatan
Warungkondang, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan
Cilaku, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Campaka,
Kecamatan Campakamulya, Kecamatan Sukanagara,
Kecamatan Takokak, Kecamatan Tanggeung, Kecamatan
Pagelaran, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cijati,
Kecamatan Kadupandak, Kecamatan Pasirkuda,
Kecamatan Agrabinta, Kecamatan Leles, Kecamatan
Sindangbarang, Kecamatan Cidaun dan Kecamatan
Naringgul.
l) Kawasan peruntukan industri
 Kawasan peruntukan industri besar Kecamatan Sukaluyu dan Kecamatan Ciranjang
Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sukaluyu,
Kecamatan Ciranjang, Kecamatan Haurwangi,
 Peruntukan industri sedang
Kecamatan Mande, Kecamatan Cikalongkulon, dan
Kecamatan Gekbrong.
 Peruntukan industri mikro, kecil dan
setiap kecamatan.
menengah
m) Kawasan Peruntukan Pariwisata
 Situs Megalitik Gunung Padang di Kecamatan
Campaka;
 Situs Megalitik Bukit Kasur di Kecamatan Cipanas;
 Situs Megalitik Gunung Putri di Kecamatan
Sukaresmi;
 Situs Megalitik Pasir Manggu di Kecamatan
Sukanagara;
 Kawasan pariwisata budaya  Situs Megalitik Kuta Pinggan di Kecamatan Ciranjang;
 Situs Megalitik Pasir Pogor di Kecamatan Mande;
 Situs Megalitik Lemah Duhur di Kecamatan
Tanggeung;
 Situs Megalitik Bukit Tongtu dan Makam Dalem
Cikundul di Kecamatan Cikalongkulon;
 Padepokan Seni Bela Diri Maenpo di Kecamatan
Cikalongkulon.
 Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di
Kecamatan Pacet, Kecamatan Cipanas, Kecamatan
Cugenang dan Kecamatan Gekbrong;
 Kawasan pariwisata alam
 Taman Wisata Alam Jember di Kecamatan Cipanas;
 Wisata Buru di Hutan Pembinaan Margasatwa
Ciogong di Kecamatan Agrabinta;

132
NO RENCANA POLA RUANG LOKASI
 Pantai Apra, Pantai Sereg, Pantai Karangpotong dan
Pantai Cioleng di Kecamatan Sindangbarang;
 Pantai Jayanti dan Pantai Batukukumbung di
Kecamatan Cidaun;
 Gua Cimenga di Kecamatan Naringgul;
 Wisata Arung Jeram di Bantar Caringin, Kecamatan
Haurwangi;
 Wisata Agro di Kawasan Agropolitan, Kecamatan
Cipanas;
 Agrowisata Tea Walk di Kecamatan Cugenang;
 Curug Cikondang di Kecamatan Campaka;
 Curug Citambur di Kecamatan Pasirkuda;
 Situ Leuwisoro di Kecamatan Pagelaran;
 Sumber Air Panas di Kecamatan Agrabinta;
 Perkebunan Teh di Kecamatan Cugenang, Kecamatan
Campaka, Kecamatan Takokak, dan Kecamatan
Sukanagara.
 Istana Cipanas dan Kebun Raya Cibodas di Kecamatan
Cipanas;
 Taman Bunga Nusantara di Kecamatan Sukaresmi;
 Bumi Perkemahan Mandalawangi di Kecamatan
 Kawasan pariwisata buatan
Cipanas;
 Wisata Tirta Jangari di Kecamatan Mande;
 Wisata Tirta Calincing di Kecamatan Ciranjang;
 Desa Wisata di Kecamatan Warungkondang.
n) Kawasan Peruntukan Permukiman
a. Kecamatan Cianjur, Kecamatan Cilaku, Kecamatan
- Kawasan peruntukan permukiman Cugenang, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan
perkotaan Karangtengah, Kecamatan Mande, Kecamatan Sukaluyu,
dan Kecamatan Warungkondang.
- Kawasan peruntukan permukiman
seluruh kecamatan
perdesaan
o) Kawasan Peruntukan Lainnya
 Komando Distrik Militer (KODIM) 0608 Cianjur di
Kecamatan Cianjur;
 Komando Rayon Militer (Koramil) di setiap
kecamatan;
 Batalyon Infantri 300/Raider di Kecamatan
Karangtengah;
- Instalasi dan aset militer dan kepolisian
 Batalyon Artileri Medan 5/105-Tarik di Kecamatan
Cipanas;
 Lapangan Udara Salatri di Kecamatan Agrabinta;
 Kepolisian Resort (Polres) Cianjur di Kecamatan
Cianjur;
 Kepolisian Sektor (Polsek) di setiap kecamatan.
a. Kecamatan Pacet, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan
Sukaluyu, Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan
- Daerah latihan Bojongpicung, Kecamatan Cibinong, Kecamatan
Sindangbarang. Kecamatan Agrabinta, Kecamatan
Cidaun, dan Kecamatan Naringgul.
Sumber : RTRW Kab.Cianjur 2011-2031

133
Gambar 4. 5 Peta Pola Ruang Kabupaten Cianjur
134
 Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten
Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) dalam RTRW Kab.Cianjur 2011-2031,
sebagai berikut:
Tabel 4. 11
Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten
Penetapan Kawasan Strategis
No Lokasi
Kabupaten
 Kawasan lahan pertanian tanaman padi
Pandanwangi;
 Kawasan agropolitan;
 Kawasan pesisir pantai selatan;
1 Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi  Kawasan koridor jalur jalan Cianjur-
Sindangbarang;
 Kawasan koridor jalur jalan Jawa Barat bagian
selatan;
 Kawasan peruntukan industri.
 Kawasan penyangga situs megalitikum
Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan Gunung Padang di Kecamatan Campaka;
2
budaya  Kawasan penyangga Istana Cipanas di
Kecamatan Cipanas.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi
3 kawasan wisata alam Naringgul-Cidaun
dan daya dukung lingkungan hidup
Kawasan strategis dari sudut kepentingan ilmu Kawasan Agro Techno Park (ATP) Kolaberes di
4
pengetahuan dan teknologi Kecamatan Cikadu.
Sumber : RTRW Kab.Cianjur 2011-2031

D. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 12 Tahun 2014 tentang Pengelolaan


Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat pertumbuhan di Jawa
Barat
Pusat Pertumbuhan merupakan wilayah yang memiliki keunggulan karena lokasi,
sejarah, dan kebijakan pemerintah yang dimilikinya, sehingga mempunyai wilayah pengaruh
yang luas dan dapat dimanfaatkan sebagai penggerak percepatan pembangunan di seluruh
wilayah di Daerah. Dalam konteks Jawa Barat, Pusat Pertumbuhan tumbuh di tiga lokasi,
yaitu di Palabuhanratu (Kabupaten Sukabumi), Rancabuaya (Kabupaten Garut dan
Kabupaten Cianjur), serta Pangandaran (Kabupaten Pangandaran). Ketiga wilayah ini
memiliki potensi untuk memacu pertumbuhan ekonomi wilayah lain di Daerah dalam
jangkauan pengaruhnya.
Wilayah Pusat Pertumbuhan Rancabuaya terdiri dari 5 kecamatan, yaitu: 4 kecamatan
di Kabupaten Garut yakni Kecamatan Caringin, Kecamatan Cisewu, Kecamatan Bungbulang
dan Kecamatan Mekarmukti dan 1 kecamatan di Kabupaten Cianjur yakni Kecamatan
Cidaun.

135
Tabel 4. 12
Mekanisme Pengembangan Jawa Barat selatan
No Mekanisme Pengembangan Lokasi
Pembangunan infrastruktur transportasi Jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Cianjur-
1
perhubungan Padalarang
2 Rencana Pembangunan dan peningkatan infrastruktur wilayah strategis di Kawasan Pusat Pertumbuhan
Rancabuaya
a) Pembangunan dan peningkatan infrastruktur transportasi jalan
- Jalan vertikal Bandung-Pangalengan-Cukul-Cisewu- Rancabuaya;
- Jalan horizontal Jawa Barat bagian Selatan;
- Jalan horizontal Tengah Selatan-Selatan Jawa Barat; dan
- Pembangunan jalan strategis lainnya
b) Pembangunan dan peningkatan infrastruktur transportasi perhubungan strategis
c) Pembangunan dan peningkatan infrastruktur permukiman
- Tempat Pengelolaan sampah terpadu;
- Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);
- Peningkatan sistem pengelolaan air limbah;
- Jaringan drainase perkotaan;
- Kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun
d) Pembangunan pusat kebudayaan dan rekreasi skala nasional dan internasional
e) Pembangunan infrastruktur permukiman strategis lainnya
Sumber : Pengembangan Metropolitan dan Pusat pertumbuhan di Jawa Barat

136
Gambar 4. 6 Peta Kawasan Strategis Kabupaten Cianjur
137
4.1.1.2 Kebijakan Sektoral (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional)
Visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 adalah Terwujudnya Indonesia
Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong. Adapun
arah kebijakan umum pembangunan nasional 2015-2019 sebagai berikut :
Tabel 4. 13
Arahan kebijakan dan penjelasan Kabupaten Cianjur
No Arah Kebijakan Penjelasan
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan
berkelanjutan merupakan landasan utama untuk
mempersiap-kan Indonesia lepas dari posisi sebagai
negara berpendapatan menengah menjadi negara
maju. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
ditandai dengan terjadinya transformasi ekonomi
melalui penguatan pertanian, perikanan dan
pertambangan, berkembangnya industri manufaktur
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
1 di berbagai wilayah, mo-dernisasi sektor jasa,
yang Inklusif dan Berkelanjutan
penguasaan iptek dan berkembangnya inovasi,
terjaganya kesinambungan fiskal, meningkatnya
daya saing produk ekspor non-migas terutama
produk manufaktur dan jasa, meningkatnya daya
saing dan peranan usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) dan koperasi, serta meningkatnya
ketersediaan lapangan kerja dan kesempatan kerja
yang berkualitas.
Arah kebijakan peningkatan pengelolaan dan nilai
tambah SDA adalah dengan meningkatkan kapasitas
produksi melalui peningkatan produktivitas dan per-
luasan areal pertanian, meningkatkan daya saing dan
nilai tambah komoditi pertanian dan perikanan,
meningkatkan produktivitas sumber daya hutan,
Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai mengoptimalkan nilai tambah dalam pemanfaatan
2 Tambah Sumber Daya Alam (SDA) yang sumber daya mineral dan tam-bang lainnya,
Berkelanjutan meningkatkan produksi dan ragam bauran sumber
daya energi, meningkatkan efisiensi dan pemerataan
dalam pemanfaatan energi, mengembangkan
ekonomi kelautan yang terintegrasi antarsektor dan
antarwilayah, dan meningkatnya efektivitas
pengelolaan dan pemanfaatan keragaman hayati
Indonesia yang sangat kaya.
Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk
memperkuat konektivitas nasional untuk mencapai
kese-imbangan pembangunan, mempercepat
penyediaan infrastruk-tur perumahan dan kawasan
permukiman (air minum dan sanitasi) serta
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
3 infrastruktur kelistrikan, menjamin ketahanan air,
Untuk Pertum-buhan dan Pemerataan
pangan dan energi untuk mendukung ketahanan
nasional, dan mengembangkan sistem transportasi
massal perkotaan. Kesemuanya dilaksanakan secara
terintegrasi dan dengan meningkatkan peran
kerjasama Pemerintah-Swasta.
Arah kebijakan peningkatan kualitas lingkungan
hidup, mitigasi bencana dan perubahan iklim adalah
Meningkatkan Kualitas Lingkungan melalui peningkatan pemantauan kua-litas
4 Hidup, Mitigasi Bencana Alam dan lingkungan, pengendalian pencemaran dan
Penannganan Perubahan Iklim. kerusakan ling-kungan hidup, penegakan hukum
lingkungan hidup; mengurangi risiko bencana,
meningkatkan ketangguhan pemerintah dan

138
No Arah Kebijakan Penjelasan
masyarakat terhadap bencana, serta memperkuat
kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Landasan pembangunan yang kokoh dicirikan oleh
meningkatnya kualitas pelayanan publik yang
didukung oleh birokrasi yang bersih, transparan,
efektif dan efisien; meningkatnya kualitas penegakan
hukum dan efektivitas pencegahan dan
Penyiapan Landasan Pembangunan yang
5 pemberantasan korupsi, semakin mantapnya
Kokoh
konsolidasi demokrasi, semakin tangguhnya
kapasitas penjagaan pertahanan dan stabilitas
keamanan nasional, dan meningkatnya peran
kepemimpinan dan kualitas partisipasi Indonesia
dalam forum internasional.
Sumberdaya manusia yang berkualitas tercermin dari
meningkatnya akses pendidikan yang berkualitas
pada semua jenjang pendidikan dengan memberikan
perhatian lebih pada penduduk miskin dan daerah
3T; mening-katnya kompetensi siswa Indonesia
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya dalam Bidang Matematika, Sains dan Literasi;
6 Manusia dan Kesejah-teraan Rakyat Yang meningkatnya akses dan kualitas pelayanan
Berkeadilan. kesehatan, terutama kepada para ibu, anak, remaja
dan lansia; meningkatnya pelayanan gizi masyarakat
yang berkualitas, meningkatnya efektivitas
pencegahan dan pengendalian penya-kit dan
penyehatan lingkungan, serta berkembangnya
jaminan kesehatan.
Pembangunan daerah diarahkan untuk menjaga
momentum pertumbuhan wilayah Jawa-Bali dan
Sumatera bersamaan dengan meningkatkan kinerja
pusat-pusat pertumbuhan wilayah di Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua;
Mengembangkan dan Memeratakan menjamin pemenuhan pelayanan dasar di seluruh
7
Pembangunan Daerah wilayah bagi seluruh lapisan masyarakat;
mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan
kawasan perbatasan; membangun kawasan perkotaan
dan perdesaan; mempercepat penetapan Rencana
Tata Ruang Wilayah; dan mengoptimalkan
pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.
Sumber : RPJMN 2005-2025

4.1.3 Kebijakan Sektoral (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa


Barat)
A. Visi : "Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua"
Penjelasan
Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif, berdaya saing dan mandiri,
terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan social masyarakat yang toleran,
rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai
budaya serta kearifan lokal dan berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial.
Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir dan batin
mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan.

139
Untuk Semua : adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh
lapisan, elemen dan komponen masyarakat.

B. Misi :
Dalam rangka pencapaian visi tersebut di atas dengan tetap memperhatikan kondisi dan
permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang
dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut:
1. Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing.
Misi ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018 yaitu Masyarakat
Jawa Barat yang agamis, berakhlak mulia, sehat, cerdas, bermoral, berbudaya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), memiliki spirit juara dan siap berkompetisi serta
didukung dengan ketahanan keluarga yang baik.
2. Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan.
Misi ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018, yaitu Perekonomian
Jawa Barat yang semakin maju dan berdaya saing, bersinergi antar skala usaha, berbasis
ekonomi pertanian dan nonpertanian yang mampu menarik investasi dalam dan luar negeri,
menyerap banyak tenaga kerja, serta memberikan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat.
3. Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan
Perluasan Partisipasi Publik.
Misi ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018 yaitu Pemerintahan
Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, handal dan terpercaya dalam pelayanan yang
ditopang oleh aparatur profesional, sistem yang modern berbasis IPTEK menuju tata kelola
pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean
Government) serta menerapkan model manajemen pemerintahan hibrida yang
mengkombinasikan manajemen berbasis kabupaten/kota dengan manajemen lintas
kabupaten/kota.
4. Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur
Strategis yang Berkelanjutan.
Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018 yaitu Pembangunan
Jawa Barat yang selaras dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan,
memiliki infrastruktur dasar yang memadaiserta didukung oleh tersedianya infrastruktur yang
mampu meningkatkan konektivitas antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi.

140
5. Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan
Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal.
Tabel 4. 14
Misi,Tujuan dan sasaran Kabupaten Cianjur
Misi Tujuan Sasaran
1. Meningkatnya aksesibilitas dan
2. kualitas pendidikan yang unggul,
terjangkau dan merata;
3. Meningkatnya kualitas layanan
Membangun sumber daya manusia
kesehatan bagi seluruh masyarakat,
Membangun Jawa Barat yang menguasai IPTEK,
serta perluasan akses pelayanan
Masyarakat Yang senantiasa berkarya, kompetitif,
yang
Berkualitas dan dengan tetap mempertahankan
4. terjangkau dan merata;
Berdaya Saing identitas dan ciri khas masyarakat
5. Meningkatnya daya saing sumber
yang santun dan berbudaya.
daya manusia dan kelembagaan
serta berbudaya IPTEK
6. Meningkatnya kualitas ketahanan
keluarga
1. Jawa Barat sebagai Daerah
Pertanian Berbasis Agrikultur
2. Meningkatnya daya saing usaha
Membangun Mewujudkan pertumbuhan ekonomi pertanian
Perkonomian Yang yang berkualitas dan 3. Meningkatnya kualitas iklim usaha
Kokoh dan mengurangi disparitas ekonomi dan investasi
Berkeadilan antar wilayah 4. Meningkatnya jumlah dan kualitas
wirausahawan
5. Meningkatnya pembangunan
ekonomi perdesaan dan regional
1. Meningkatkan kualitas birokrasi 1. 1Meningkatnya kualitas dan
yang profesional dan akuntabel akuntabilitas layanan Pemerintahan
dalam rangka peningkatkan serta mewujudkan perluasan
Meningkatkan
kualitas pelayanan publik serta partisipasi publik.
Kinerja
pembangunan partisipatif. 2. Meningkatnya kualitas tata kelola
Pemerintahan,
2. Terwujudnya pemerintahan Pemerintahan berbasis IPTEK.
Profesionalisme
3. yang modern. 3. Meningkatnya profesionalisme dan
Aparatur, dan
4. Terwujudnya profesionalisme kualitas kesejahteraan aparatur.
Perluasan
pemerintahan yang didukung 4. Meningkatnya stabilitas
Partisipasi Publik.
Oleh aparatur yang kompeten. tibumtranmas, kesadaran politik
5. Meningkatkan stabilitas di dan hukum.
daerah.
1. Meningkatkan kelestarian 1. Meningkatnya daya dukung dan daya
Mewujudkan Jawa
lingkungan hidup dan keberlanjutan tampung lingkungan serta kualitas
Barat yang Nyaman
pembangunan. penanganan bencana.
dan Pembangunan
2. Meningkatkan ketersediaan 2. Meningkatnya kualitas pemenuhan
Infrastruktur
infrastruktur untuk peningkatan infrastruktur dasar masyarakat
Strategis yang
produktivitas ekonomi, dan 3. Meningkatnya percepatan
Berkelanjutan.
pelayanan dasar. pembangunan infrastruktur strategis
1. Mewujudkan kesejahteraan 1. Pencegahan dan Penanganan
Meningkatkan 2. para Penyandang Masalah Penyandang Masalah Kesejahteraan
Kehidupan Sosial, Kesejahteraan Sosial (PMKS). Sosial (PMKS).
Seni dan Budaya, 3. Mewujudkan pemuda yang 2. Meningkatnya peran pemuda,
Peran Pemuda dan 4. tangguh dan berdaya saing serta organisasi kemasyarakatan dan prestasi
Olah Raga serta meningkatnya prestasi olahraga; olahraga serta penanganan komunitas
Pengembangan 5. Melestarikan seni dan budaya tertentu.
Pariwisata dalam berbasis kearifan lokal dan 3. Meningkatnya peran masyarakat
Bingkai Kearifan mengembangkan pariwisata dalam pembangunan olah raga, seni,
Lokal. yang berdaya saing; budaya dan pariwisata.
6. 4. Mewujudkan pemenuhan 4. Meningkatnya kualitas kehidupan

141
Misi Tujuan Sasaran
kebutuhan dasar dan hak dasar masyarakat dan kerukunan antar umat
manusia. beragama.
Sumber: RPJM Prov. Jabar

4.1.4 Kebijakan Sektoral (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten


Cianjur)
Terdiri dari visi dan misi Kabupaten cianjur serta program-program proritas.
A. Visi: Menjadikan Cianjur lebih maju dan Agamis
Secara fisolosofis visi tersebut dapat dimaknai sebagai berikut :
Lebih maju: pembangunan akan terus ditingkatkan dengan semangatkemandirian, penuh
inovasi dan profesionalitas birokrasi dalam penyelengaraanpembangunan di semua bidang
baik dalam bidang pemerintahan, maupun bidanginfrastruktur, pendidikan, kesehatan dan
ekonomi sebagai upaya mensejahterakanmasyarakat secara berkelanjutan.
Agamis: pembangunan manusia yang diselenggarakan berlandaskan nilainilaiakhlakul
karimah sebagai penunjang utama bagi keberhasilan pembangunan diberbagai bidang.
B. Misi:
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan berwawasanlingkungan.
2. Meningkatkan pembangunan keagamaan.
3. Meningkatkan pembangunan manusia melalui akselerasi di bidang pendidikan,kesehatan
dan ekonomi.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan
pembangunan daerah. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Berikut ini disajikan tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengahKabupaten
Cianjur berdasarkan misi pembangunan 2016-2021.
Tabel 4. 15
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
isi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran
 Persentase kondisi mantap jalan
Meningkatkan kabupaten
1. Meningkatkan kualitas dan cakupan  Persentase tersedianya air baku untuk
pembangunan pelayanan memenuhi kebutuhan pokok minimal
Meningkatnya sehari-hari
infrastruktur yang infrastruktur wilayah
pembangunan
terintegrasi dan dengan menerapkan  Persentase Rumah Tangga yang akses
infrastruktur daerah
berwawasan pembangunan air minum
lingkungan berwawasan  Persentase RT berakses sanitasi
lingkungan  Persentase penanganan luasan
pemukiman kumuh di kawasan

142
isi Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran
perkotaan
 Tingkat pencemaran air (baku mutu)
Meningkatnya (%)
kelestarian
 Tingkat pencemaran udara (baku
lingkungan
mutu) (%)
hidup
 Persentase penanganan sampah
Meningkatnya sikap dan
perilaku masyarakat Persentase capaian zakat infak dan
2. Meningkatkan Meningkatkan kualitas yang menjunjung tinggi sodakoh (%)
pembangunan hidup spiritual dan nilai-nilai akhlak mulia
keagamaan sosial masyarakat Menurunnya penyandang
Masalah Kesejahteraan Persentase Penurunan PMKS (%)
Sosial (PMKS)
Percepatan Meningkatnya
pembangunan aksesibilitas dan
Indeks pendidikan
pendidikan bagi pelayanan pendidikan
masyarakat yang bermutu dan merata
Percepatan
Meningkatnya akses dan
pembangunan
pelayanan kesehatan Indeks kesehatan
kesehatan bagi
yang bermutu dan merata
masyarakat
Laju pertumbuhan ekonomi (%)
Nilai investasi PMA/PMDN (Rp.
Mewujudkan Menguatnya ekonomi
3. Meningkatkan Triliyun)
kemandirian daerah
pembangunan Indeks daya beli masyarakat
ekonomi daerah
manusia melalui Tingkat pengangguran terbuka (%)
berbasis kerakyatan
akselerasi di bidang Berkurangnya Persentase penduduk miskin (%)
pendidikan, kemiskinan
kesehatan dan Meningkatnya ekonomi  Nilai PDRB sektor perdagangan (Rp.
ekonomi Mengembangkan sektor agribisnis dan Milyar)
sector unggulan secara pariwisata
terintegrasi Mantapnya ketahanan Skor pola pangan
Pangan masyarakat harapan (%)
Meningkatnya pelayanan Nilai Indeks Kepuasan
publik yang transparan Masyarakat terhadap Pelayanan publik
Mewujudkan dan akuntabel
kualitas birokrasi Meningkatnya
yang profesional penyelenggaraan tata
Opini BPK
kelola pemerintahan
yang baik
Sumber : RPJMD kab cianjur

Program-program prioritas Bupati dan Wakil Bupati pada waktu kampanyedisebut


SAPTA CITA. Sapta Cita memberikan arahan penjabaran misi yang meliputi :
1. Peningkatan Infrastruktur, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
2. Peningkatan Ekonomi
3. Peningkatan Sosial Keagamaan
4. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan
5. Peningkatan Pendidikan dan Kebudayaan
6. Peningkatan Kesehatan
7. Pengembangan Agribisnis dan Pariwisata

143
4.1.2 Gambaran Umum Kebijakan Internal
4.1.2.1 Kebijakan Spasial Internal
A. Struktur Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Utara
a) Sistem Pusat Kegiatan
Sistem Perkotaan yang meliputi PKW promosi, PKL, PKL Promosi dan PPK
Sistem Perdesaan Wilayah utara meliputi PPL Cikalongkulon dan PPL Bojongpicung.
Tabel 4. 16
Sistem Pusat Kegiatan Kabupaten Cianjur Bagian Utara
Hirarki Pusat
Lokasi Fungsi Yang Dikembangkan
Pelayanan
Sistem Perkotaan
fungsi utama sebagai pusat pemerintahan
kabupaten, pusat koleksi dan distribusi,
PKW Promosi Perkotaan Cianjur
pusat pendidikan, pusat perdagangan,
pusat jasa dan pelayanan masyarakat.
fungsi utama sebagai pusat koleksi dan
distribusi, pusat pendidikan, pusat
PKL Perkotaan Cianjur
perdagangan, pusat jasa dan pelayanan
masyarakat.
fungsi utama sebagai pengolahan hasil
pertanian, peternakan, pusat jasa
PKL Promosi Perkotaan Cipanas
pariwisata, perdagangan dan jasa dan
pusat industri kecil menengah.
PPK Pacet memiliki fungsi sebagai pusat produksi
PPK Ciranjang dan industri perkebunan dan pertanian
PPK
dengan skala pelayanan beberapa
PPK Warungkondang
kecamatan serta menunjang kota
Sistem Perdesaan
PPL Cikalongkulon memiliki fungsi sebagai pusat produksi
PPL
PPL Bojongpicung pertanian dengan skala antar desa

b) Sistem Jaringan Prasarana Wilayah


 Sistem Prasarana Utama
1) Rencana Jaringan Jalan Arteri
2) Rencana Jaringan Jalan Kolektor
3) RencanaJaringan Jalan Lokal
4) Rencana Pembangunan Jaringan Jalan Baru
5) Jaringan Prasarana Lalu Lintas Angkutan Jalan
6) Rencana Perkeretaapian
Tabel 4. 17
Sistem Prasarana Utama
Sistem Prasarana
No Utama
Ruas Jalan
Ruas jalan raya Bandung
Ruas jalan raya Citarum-batas Kota Cianjur
1 Jaringan Jalan Arteri
Ruas jalan eks jalan tol Rajamandala
Ruas jalan Gekbrong-batas Kota Cianjur

144
Sistem Prasarana
No Utama
Ruas Jalan
Ruas jalan Pasir Hayam-Perintis Kemerdekaan-Sp.Perintis
Kemerdekaan-Prof.M.Yamin-Arif Rahman
Kolektor Primer
Ruas jalan batas Kota Cianjur-Puncak
Ruas jalan raya Cipanas
Ruas jalan Ir. H. Juanda
Jaringan Jalan
2 Kolektor
Ruas jalan Dr. Muwardi
Kolektor Sekunder
Ruas jalan Warungkondang-Cipadang-Bebedahan-Pal Dua-
Karyamukti-Sukajembar-Gunung Sari-Sp.Leuwi Manggu-Sukasari-
Kadupandak-Cijati-Leles-Agrabinta
Jaringan jalan Cipanas-Sukaresmi-CikalongkulonCiranjang -
3 Jaringan Jalan Lokal
Bojongpicung - Sukaluyu - Cibeber - Warungkondang - Cugenang
pembangunan jaringan jalan lingkar perkotaan Cianjur meliputi
Pembangunan
4 Jaringan Jalan Baru
Lingkar timur pada ruas Rawabango-Perintis Kemerdekaan dan
Lingkar selatan pada ruas Perintis Kemerdekaan-Pasir Hayam
Pengembangan terminal penumpang Tipe B yaitu Terminal Pasir
Hayam di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku.
Pembangunan terminal penumpang Tipe C meliputi Kecamatan
Cipanas, Kecamatan Ciranjang, Kecamatan Warungkondang,
Kecamatan Mande dan Kecamatan Cikalongkulon.
Jaringan Prasarana Pengembangan terminal barang berupa Sub-Terminal Agribisnis
5 Lalu Lintas Angkutan (STA) Cigombong di Kecamatan Pacet
Jalan Pengembangan jembatan timbang Rawabango di Desa Bojong,
Kecamatan Karangtengah dan rencana pembangunan jembatan
timbang di Kecamatan Haurwangi
Pengembangan sarana pengujian kendaraan bermotor yang terletak
di kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika,
Kecamatan Cianjur.
Rencana Sistem Jaringan Perkeretaapian, Pengembangan Prasarana
Kereta Api yaitu Rencana pengembangan prasarana kereta api berupa
rencana revitalisasi jalur rel kereta api Bandung-Padalarang-Cianjur-
Sukabumi.
Pengembangan Sarana Kereta Api, Rencana pengembangan sarana
Rencana
6 Perkeretaapian
kereta api berupa revitalisasi stasiun Kereta Api Cipeyeum, Ciranjang,
Maleber, Cianjur, Cilaku, Cibeber dan Lampegan.
Peningkatan Pelayanan Kereta Api, Rencana peningkatan
pelayanan kereta api meliputi Peningkatan sistem jaringan pelayanan
kereta api lintas Bandung-Padalarang-Cianjur-Sukabumi dan
Peningkatan angkutan barang bagi distribusi komoditas perdagangan

Tabel 4. 18
Rencana Jaringan Trayek Penumpang Kabupaten Cianjur Bagian Utara
No
Trayek
Angkutan
01A TERM. RAWABANGO - MOCH. ALI - GUNTENG
01B TERM. RAWABANGO -GUNTENG - MOCH. ALI
02A POPSI - JEBROD - PASIR SEMBUNG - SEDA
02B T.PSR HAYAM - SITI JENAB - KUBANG
03A JOGLO - SUROSO - AWILARANG
04A MUKA (RAMAYANA) - Dr. MUWARDI - LIMB. SARI
04B MUKA(RAMAYANA) - SUROSO - LIMB. SARI
05A TERM. RAWABANGO - Dr. MUWARDI - TERM. JOGLO
05B MUKA (RAMAYANA) - KH. ASHARI - TERM. JOGLO
06A TERM. RAWABANGO - AR. HAKIM - POPSI - MALEBER

145
No
Trayek
Angkutan
06B TERM. RAWABANGO - MALEBER - POPSI
07 POPSI - MUNJUL - SOREANG
08 POPSI - GN. JATI - BABAKAN PADANG
09 PSR. INDUK - JOGLO - CENTRAL (GASOL)
TERM. PASIR HAYAM - ABD.BIN NUH - DR. MUWARDI
10 - BARISAN BANTENG - RAMAYANA
Sumber : RTRW Kabupaten Cianjur 2011-2031

 Sistem Prasarana Lainnya


Rencana sistem prasarana lainnya terdiri atas :
1) rencana sistem jaringan energi/kelistrikan
2) jaringan transmisi tenaga listrik.
3) rencana sistem jaringan telekomunikasi
4) rencana sistem jaringan sumber daya air
5) rencana sistem jaringan prasarana wilayah lainnya
6) sistem jaringan persampahan
7) sistem jaringan pengolahan air limbah
8) sistem jaringan drainase;
9) sistem jalur evakuasi bencana
10) ruang evakuasi bencana

146
Tabel 4. 19
Sistem Prasarana Lainnya
Sistem Prasarana
No Jenis Keterangan Lokasi
Lainnya
Kecamatan Haurwangi, Kecamatan Ciranjang,
Jaringan pipa distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada jalur Kecamatan Bojongpicung, Kecamatan
Padalarang – Cianjur – Sukabumi Cibeber, Kecamatan Cilaku, Kecamatan
Warungkondang dan Kecamatan Gekbrong.
Rencana pengembangan potensi panas bumi Cipanas-Pacet dan Tanggeung-Cibungur
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata Kecamatan Haurwangi
Sistem jaringan
1 Pengembangan Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan
energi/kelistrikan
PLTMH Bojongpicung, Kecamatan Ciranjang dan
Kecamatan Cibeber.
Kecamatan Karangtengah, Kecamatan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bojongpicung dan Kecamatan
Campakamulya.
Peningkatan kapasitas Gardu Induk Cianjur Kecamatan Cugenang
Jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi jalur Sukaresmi-Mande-SukaluyuCiranjang-
(SUTET) Haurwangi
Jaringan transmisi Pembangunan SUTET jalur Bojongpicung Haurwangi
2 Perencanaan
tenaga listrik Pembangunan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan
jalur Cugenang-Tanggeung
Tinggi (SUTT)
Pembangunan jaringan transmisi SUTT Kecamatan Haurwangi
Jaringan kabel berupa peningkatan kapasitas sambungan
Sistem jaringan telepon kabel dan Rencana pengembangan jaringan nirkabel
3 Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan
telekomunikasi berupa pemanfaatan menara telekomunikasi Base Transceiver
Station (BTS)
WS CITARUM yaitu Kecamatan Mande dan
Kecamatan Cikalongkulon (Waduk Cirata) ,
Sistem jaringan sumber daya air di WS strategis nasional
Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Campaka
(Waduk Cisokan)
Jaringan irigasi yaitu jaringan irigasi teknis dan irigasi non-
Sistem jaringan seluruh kecamatan
4 Pengembangan teknis
sumber daya air
Jaringan air baku berupa rencana pengembangan penyediaan
Kawasan Industri
jaringan air baku untuk kepentingan kawasan industri.
Sungai Cisokan di Kecamatan Ciranjang dan
Sistem pengendali banjir berupa pengembangan infrastruktur
Kecamatan Sukaluyu, Sungai Citarum di
pengendali banjir
Kecamatan Haurwangi, Sungai Cilaku di

147
Sistem Prasarana
No Jenis Keterangan Lokasi
Lainnya
Kecamatan Cilaku; d. Sungai Cikondang di
Kecamatan Cibeber.
Kecamatan Cianjur, Kecamatan
sistem jaringan air minum, pengembangan sistem pelayanan air Karangtengah, Kecamatan Ciranjang,
minum yang melayani kawasan perkotaan dan pusat kegiatan Kecamatan Cipanas, Kecamatan Pacet dan
Kecamatan Tanggeung.
Kecamatan Haurwangi, Kecamatan Sukaluyu,
Kecamatan Karangtengah, Kecamatan
SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) Ciranjang, Kecamatan Bojongpicung,
Kecamatan Cikalongkulon, Kecamatan
Gekbrong dan Kecamatan Warungkondang.
Sistem jaringan Kecamatan Cikalongkulon, dan Kecamatan
SPAM perdesaan
5 prasarana wilayah Pengembangan Bojongpicung.
lainnya Kecamatan Cianjur, Kecamatan
Karangtengah, Kecamatan Pacet, Kecamatan
Sumber air minum meliputi sistem perpipaan dengan sumber Cipanas, Kecamatan Cugenang, Kecamatan
mata air dan sumber air tanah dalam/artesis. Sukaresmi, Kecamatan Ciranjang, Kecamatan
Cikalongkulon, Kecamatan Cilaku dan
Kecamatan Cibeber.
Sistem penyediaan air yang berasal dari swadaya murni
seluruh kecamatan
masyarakat.
pemanfatan sumber mata air, air tanah dangkal dan air tanah
seluruh kecamatan
dalam/artesis secara lestari dan terkendali.
Sistem jaringan
5 Perencanaan Sistem jaringan persampahan berupa pembangunan TPA Kecamatan Cikalongkulon.
persampahan
Sistem jaringan pengolahan air limbah meliputi pengembangan
Perumahan dan Permukiman Kabupaten
Perencanaan sistem septik tank individu atau komunal untuk perumahan dan
Cianjur Bagian Utara
permukiman
Sistem septik tank komunal pada kawasan permukiman
Sistem jaringan
berkepadatan sedang-tinggi, pengembangan sistem septik tank
6 pengolahan air Kawasan Perkotaan
kolektif pada kawasan perkantoran, pendidikan, pemerintahan
limbah
Pengembangan dan komersil,
Instalasi pengolah air limbah pada kawasan peruntukan budi Kawasan peruntukan budi daya peternakan
daya peternakan dan industri dan industri
IPLT di Babakan Karet Kecamatan Cianjur.
7 Sistem jaringan Pengembangan Jaringan drainase primer Sungai Citarum, Sungai Cibeet,. Sungai

148
Sistem Prasarana
No Jenis Keterangan Lokasi
Lainnya
drainase Cikundul, Sungai Cibalagung, Sungai Cibuni,
Sungai Cisokan, Sungai Cisadea, Sungai
Ciujung dan Sungai Cilaki.
Anak sungai dan saluran permanen yang
Jaringan drainase sekunder,
dibuat secara khusus.
Jaringan drainase tersier berupa jaringan drainase yang terdapat
Kawasan Perkotaan
di pusat-pusat kegiatan.
Jalur evakuasi berupa jaringan jalan kolektor
dan jalan lokal, jaringan jalan desa dan jalan
Rencana sistem jalur evakuasi
lingkungan dan jaringan jalan khusus lainnya
yang ditetapkan sebagai jalur evakuasi.
Kecamatan Ciranjang. Kecamatan Sukaluyu.
Jalur evakuasi pada wilayah di sekitar kawasan yang ditetapkan
Kecamatan Haurwangi. Kecamatan Cilaku.
Sistem jalur sebagai kawasan rawan banjir
8 Perencanaan Kecamatan Cibeber.
evakuasi bencana
Jalur evakuasi pada wilayah di sekitar kawasan yang ditetapkan
Seluruh kecamatan di Daerah.
sebagai kawasan rawan gerakan tanah dan longsor
Kecamatan Cipanas, Kecamatan Pacet,
Jalur evakuasi pada wilayah di sekitar kawasan yang ditetapkan Kecamatan Cugenang, Kecamatan Sukaresmi,
sebagai kawasan rawan letusan gunung berapi Kecamatan Gekbrong dan Kecamatan
Warungkondang.
lapangan terbuka, gedung pemerintah, gedung
ruang evakuasi pada wilayah di sekitar kawasan yang
sekolah, gedung pertemuan, gedung olahraga
ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana rawan gerakan
dan tempat lainnya yang memungkinkan
tanah dan longsor serta kawasan rawan banjir.
sebagai tempat evakuasi.
meliputi tempat evakuasi pertama terletak di
kantor desa masing-masing, tempat evakuasi
Ruang evakuasi akhir berada di Desa Palasari dan Desa
9 Perencanaan
bencana Cipanas, Kecamatan Cipanas. Desa
ruang evakuasi pada wilayah di sekitar kawasan yang
Cipendawa dan Desa Cibodas, Kecamatan
ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana letusan gunung
Pacet. Desa Cibereum dan Desa Cijedil,
berapi
Kecamatan Cugenang. Desa Cikahuripan dan
Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong. Desa
Bunisari dan Desa Jambudipa, Kecamatan
Warungkondang.

149
Gambar 4. 7 Peta Struktur Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Utara
150
B. Pola Ruang
1. Kawasan Lindung
a) Kawasan hutan lindung
b) Kawasan resapan air seluas
c) Kawasan sempadan sungai
d) Kawasan sekitar waduk
e) kawasan disekitar mata air
f) Kawasan cagar alam talaga warna seluas kurang lebih 5 hektar yan berada di Kecamatan
Cipanas.
g) Kawasan pelestarian alam seluas kurang lebih 5105 Hektar yang meliputi :
1. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) meliputi Kecamatan Pacet,
Cipanas, Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Gekbrong seluas kurang lebih 5.065
hektar.
2. Taman Wisata Alam (TWA) Jember berada di Kecamatan Cipanas seluas kurang
lebih 50 hektar.
h) Kawasan cagar budaya,meliputi :
1. Istana Cipanas dan Kebun Raya Cibodas berada di Kecamatan Cipanas.
2. Makam Dalem Cikundul berada di Kecamatan Cikalongkulon.
3. Situs Megalitik Bukit Kasur berada di Kecamatan Cipanas.
4. Situs Megalitik Gunung Putri berada di Kecamatan Sukaresmi.
5. Situs Megalitik Bukit Tongtu berada di Kecamatan Cikalongkulon.
6. Situs Megalitik Pasir Pogor berada di Kecamatan Mande.
i) Kawasan rawan banjir
j) Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor
k) Kawasan kars
2. Kawasan Budi Daya
a. Kawasan peruntukan industri (industri besar,sedang dan kecil)
Kawasan peruntukan industri terdiri atas :
 kawasan peruntukan industri besar;
 peruntukan industri sedang;
 peruntukan industri mikro, kecil dan menengah.
b. Kawasan peruntukan pariwisata
Kawasan peruntukan pariwisata terdiri atas:
 kawasan pariwisata budaya;

151
 kawasan pariwisata alam;
 kawasan pariwisata buatan.
Kawasan pariwisata budaya terdiri atas :
 Situs Megalitik Gunung Padang di Kecamatan Campaka;
 Situs Megalitik Bukit Kasur di Kecamatan Cipanas;
 Situs Megalitik Gunung Putri di Kecamatan Sukaresmi;
 Situs Megalitik Pasir Manggu di Kecamatan Sukanagara;
 Situs Megalitik Kuta Pinggan di Kecamatan Ciranjang;
 Situs Megalitik Pasir Pogor di Kecamatan Mande;
 Situs Megalitik Lemah Duhur di Kecamatan Tanggeung;
 Situs Megalitik Bukit Tongtu dan Makam Dalem Cikundul di Kecamatan
Cikalongkulon;
 Padepokan Seni Bela Diri Maenpo di Kecamatan Cikalongkulon.
3. Kawasan pariwisata alam terdiri atas :
 Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Kecamatan Pacet, Kecamatan
Cipanas, Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Gekbrong.
 Taman Wisata Alam Jember di Kecamatan Cipanas.
 Wisata Buru di Hutan Pembinaan Margasatwa Ciogong di Kecamatan Agrabinta;
 Pantai Apra, Pantai Sereg, Pantai Karangpotong dan Pantai Cioleng di Kecamatan
Sindangbarang.
 Pantai Jayanti dan Pantai Batukukumbung di Kecamatan Cidaun.
 Gua Cimenga di Kecamatan Naringgul.
 Wisata Arung Jeram di Bantar Caringin, Kecamatan Haurwangi.
 Wisata Agro di Kawasan Agropolitan, Kecamatan Cipanas.
 Agrowisata Tea Walk di Kecamatan Cugenang.
 Perkebunan Teh di Kecamatan Cugenang, Kecamatan Campaka, Kecamatan
Takokak, dan Kecamatan Sukanagara.
Kawasan pariwisata buatan terdiri atas :
 Istana Cipanas dan Kebun Raya Cibodas di Kecamatan Cipanas.
 Taman Bunga Nusantara di Kecamatan Sukaresmi.
 Bumi Perkemahan Mandalawangi di Kecamatan Cipanas.
 Wisata Tirta Jangari di Kecamatan Mande.
 Wisata Tirta Calincing di Kecamatan Ciranjang.
 Desa Wisata di Kecamatan Warungkondang.
152
4. Kawasan peruntukan permukiman
Kawasan peruntukan permukiman terdiri atas :
 kawasan peruntukan permukiman perkotaan;
 kawasan peruntukan permukiman perdesaan.
1) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan terdiri atas seluas kurang lebih 7.847
(tujuh ribu delapan ratus empat puluh tujuh) hektar meliputi :
a. Kecamatan Cianjur e. Kecamatan Karangtengah
b. Kecamatan Cilaku f. Kecamatan Mande
c. Kecamatan Cugenang g. Kecamatan Sukaluyu
d. Kecamatan Gekbrong h. Kecamatan Warungkondang.
2) Kawasan peruntukan permukiman perdesaan ditetapkan seluas kurang lebih 19.039
(sembilan belas ribu tiga puluh sembilan) hektar yang tersebar di seluruh kecamatan.
5. Kawasan peruntukan lainnya
1) Kawasan peruntukan lainnya berupa kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan
negara terdiri atas :
a. Instalasi dan aset militer serta kepolisian;
b. Daerah latihan.
2) Instalasi dan aset militer dan kepolisian seluas kurang lebih 440 (empat ratus empat
puluh) hektar terdiri atas :
a. Komando Distrik Militer (KODIM) 0608 Cianjur di Kecamatan Cianjur
b. Komando Rayon Militer (Koramil) di setiap kecamatan
c. Batalyon Infantri 300/Raider di Kecamatan Karangtengah
d. Batalyon Artileri Medan 5/105-Tarik di Kecamatan Cipanas
e. Lapangan Udara Salatri di Kecamatan Agrabinta
f. Kepolisian Resort (Polres) Cianjur di Kecamatan Cianjur
g. Kepolisian Sektor (Polsek) di setiap kecamatan.
3) Daerah latihan yang meliputi :
a. Kecamatan Pacet f. Kecamatan Cibinong
b. Kecamatan Sukaresmi g. Kecamatan Sindangbarang
c. Kecamatan Sukaluyu h. Kecamatan Agrabinta
d. Kecamatan Cikalongkulon i. Kecamatan Cidaun
e. Kecamatan Bojongpicung j. Kecamatan Naringgul.

153
Tabel 4. 20
Rencana Pola Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Utara
Rencana Pola Ruang
Lokasi
Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
Kawasan Hutan Kawasan Peruntukan Hutan
Lindung Produksi Terbatas
Kawasan Sekitar Kawasan peruntukan hutan
Waduk/Situ produksi tetap
Kawasan Rawan Kawasan Peruntukan
Banjir Peternakan
Cibeber Kawasan potensi
peruntukan pertambangan
Kawasan Rawan mineral logam
Gerakan Tanah Kawasan potensi
Longsor peruntukan pertambangan
mineral bukan logam dan
batuan
Kawasan Yang
Memberikan
Kawasan peruntukan hutan
Perlindungan
produksi tetap
Terhadap Kawasan
Bawahannya
Kawasan sekitar mata Kawasan peruntukan
air peternakan
Warungkondang
Kawasan potensi
Kawasan rawan
peruntukan pertambangan
gerakan tanah dan
mineral bukan logam dan
longsor
batuan
Kawasan pariwisata buatan
Kawasan rawan
Kawasan peruntukan
letusan gunung api
permukiman perkotaan
Kawasan
Kawasan peruntukan
Perlindungan
peternakan
Setempat
Kawasan potensi
Kawasan rawan peruntukan pertambangan
Cilaku
banjir mineral bukan logam dan
batuan
Kawasan rawan
Kawasan peruntukan
gerakan tanah dan
permukiman perkotaan
longsor
Kawasan peruntukan
peternakan
Kawasan rawan Kawasan potensi
banjir peruntukan pertambangan
mineral bukan logam dan
Sukaluyu batuan
Kawasan peruntukan
Kawasan rawan industri besar
gerakan tanah dan Peruntukan industri sedang
longsor Kawasan peruntukan
permukiman perkotaan
Kawasan peruntukan hutan
Kawasan sekitar produksi terbatas
waduk/situ Kawasan peruntukan hutan
Ciranjang produksi tetap
Kawasan peruntukan
Kawasan rawan
peternakan
banjir
Kawasan potensi

154
Rencana Pola Ruang
Lokasi
Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
peruntukan pertambangan
mineral bukan logam dan
batuan
Kawasan peruntukan
Kawasan rawan industri besar
gerakan tanah dan Peruntukan industri sedang
longsor Kawasan pariwisata budaya
Kawasan pariwisata buatan
Kawasan sekitar Kawasan peruntukan hutan
waduk/situ produksi tetap
Kawasan cagar Kawasan peruntukan
budaya peternakan
Kawasan potensi
Kawasan rawan peruntukan pertambangan
Mande gerakan tanah dan mineral bukan logam dan
longsor batuan
Peruntukan industri sedang
Kawasan pariwisata budaya
Kawasan rawan Kawasan pariwisata buatan
letusan gunung api Kawasan peruntukan
permukiman perkotaan
peruntukan perikanan
Kawasan rawan
Peruntukan industri sedang
Karangtengah gerakan tanah dan
Kawasan peruntukan
longsor
permukiman perkotaan
Kawasan rawan peruntukan perikanan
Cianjur gerakan tanah dan Kawasan peruntukan
longsor permukiman perkotaan
Kawasan Yang
Memberikan
Kawasan peruntukan hutan
Perlindungan
produksi tetap
Terhadap Kawasan
Bawahannya
Kawasan sekitar mata Kawasan peruntukan
air peternakan
Cugenang
Kawasan pelestarian
Kawasan pariwisata alam
alam
Kawasan rawan
gerakan tanah dan
Kawasan peruntukan
longsor
permukiman perkotaan
Kawasan rawan
letusan gunung api
Kawasan Yang
Memberikan
Kawasan peruntukan hutan
Perlindungan
produksi tetap
Terhadap Kawasan
Bawahannya
Kawasan sekitar mata
air Kawasan peruntukan
Pacet
Kawasan pelestarian peternakan
alam
Kawasan rawan
gerakan tanah dan
longsor Kawasan pariwisata alam
Kawasan rawan
letusan gunung api
Sukaresmi Kawasan Hutan Kawasan Peruntukan Hutan

155
Rencana Pola Ruang
Lokasi
Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
Lindung Produksi Terbatas
Kawasan Yang
Memberikan
Kawasan peruntukan hutan
Perlindungan
produksi tetap
Terhadap Kawasan
Bawahannya
Kawasan cagar Kawasan peruntukan
budaya peternakan
Kawasan rawan
gerakan tanah dan Kawasan pariwisata budaya
longsor
Kawasan rawan
Kawasan pariwisata buatan
letusan gunung api
Kawasan Hutan Kawasan peruntukan hutan
Lindung produksi terbatas
Kawasan Yang Kawasan peruntukan hutan
Memberikan produksi tetap
Perlindungan
Kawasan peruntukan
Terhadap Kawasan
peternakan
Bawahannya
Kawasan potensi
Cikalongkulon peruntukan pertambangan
mineral logam
Kawasan cagar
Kawasan potensi
budaya
peruntukan pertambangan
mineral bukan logam dan
batuan
Kawasan rawan Peruntukan industri sedang
gerakan tanah dan
Kawasan pariwisata budaya
longsor
Kawasan Peruntukan Hutan
Kawasan Hutan Produksi Terbatas
Lindung Kawasan peruntukan hutan
produksi tetap
Bojongpicung peruntukan perikanan
Kawasan rawan Kawasan potensi
gerakan tanah dan peruntukan pertambangan
longsor mineral bukan logam dan
batuan
Kawasan Hutan Kawasan peruntukan hutan
Lindung produksi tetap
Kawasan Yang
Memberikan
Kawasan peruntukan
Perlindungan
peternakan
Terhadap Kawasan
Bawahannya
Kawasan potensi
Kawasan sekitar mata
peruntukan pertambangan
Gekbrong air
mineral logam
Kawasan potensi
Kawasan pelestarian peruntukan pertambangan
alam mineral bukan logam dan
batuan
Kawasan rawan
gerakan tanah dan Peruntukan industri sedang
longsor
Kawasan rawan Kawasan pariwisata alam

156
Rencana Pola Ruang
Lokasi
Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
letusan gunung api Kawasan peruntukan
permukiman perkotaan
Kawasan Hutan Kawasan peruntukan hutan
Lindung produksi terbatas
Kawasan Yang
Memberikan
Kawasan peruntukan hutan
Perlindungan
produksi tetap
Terhadap Kawasan
Bawahannya
Kawasan sekitar mata Kawasan peruntukan
air peternakan
Kawasan suaka alam Kawasan pariwisata budaya
Cipanas Kawasan pelestarian
alam
Kawasan pariwisata alam
Kawasan pelestarian
alam
Kawasan cagar
budaya
Kawasan rawan
gerakan tanah dan Kawasan pariwisata buatan
longsor
Kawasan rawan
letusan gunung api
Kawasan Hutan Kawasan peruntukan hutan
Lindung produksi tetap
Kawasan sekitar Kawasan peruntukan
waduk/situ peternakan
Kawasan potensi
Kawasan rawan peruntukan pertambangan
Haurwangi
banjir mineral bukan logam dan
batuan
Kawasan rawan
gerakan tanah dan Peruntukan industri sedang
longsor
Kawasan kars Kawasan pariwisata alam

157
Gambar 4. 8 Peta Pola Ruang Kabupaten Cianjur Utara
158
4.1.2.2 Kebijakan Sektoral Internal
a) Pariwisata
Perda Kabupaten Cianjur Nomor 01 Tahun 2017 Tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Cianjur dan Penyelenggaraan
Kepariwisataan (RIPPARKAB)
- Pembangunan Destinasi Pariwisata
Pembangunan Destinasi Pariwisata mencakup :
a. Pembangunan DPK, KPPK, dan KSPK yang memiliki tema
khaspengembangan dan mampu menjawab isu strategis, serta mewujudkan
visi dan misi pembangunan kepariwisataan Kabupaten.
b. Pembangunan KPPUKyang memiliki tema khususuntuk pengembangan
dan menjadi prioritas pembangunan kepariwisataan, serta mampu
menjawab dan mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten.
- Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata meliputi :
a. Pembangunan Destinasi Pariwisata alam, budaya, dan hasil buatan manusia
yang menjadi kekhasan dan kekhususan Kabupaten sebagai Destinasi
Pariwisata siap kunjung yang memperhatikan dan menjunjung tinggi
kearifan lokal.
b. penyediaan infrastruktur Aksesibilitas transportasi yang mendukung
Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten.
c. pembangunan Prasarana Umum, Fasilitas Umum, dan Fasilitas Pariwisata
ramah lingkungan dan memenuhi standar provinsi, nasional, dan
internasional, terutama di DPK dan KPPUK.

159
Tabel 4. 21
Pembangunan Destinasi Pariwisata
DPK Pembangunan Destinasi Pariwisata
Rencana Pembangunan KSPK Kawasan Strategis Ekowisata Alam Cagar Biosfer dan
Heritage Gedeh-Cibodas dan sekitarnya
KSPK
Rencana pembangunan KSPK Kawasan Strategis Ekowisata Danau dan Religi Cikundul-
Jangari-Haurwangi dan sekitarnya
Rencana pembangunan KPPK Pariwisata Alam Perkotaan dan Kriya Cianjur–
KPPK
Warungkondang-Cibeber dan sekitarnya
Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten Area 1
Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten Area 2
KPPUK
Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten Area 3
Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten Area 4
Sumber : RIPPARKAB Cianjur 2017

DPK Daerah Kabupaten Cianjur Bagian Utara dengan pusat DPK Kecamatan
Cianjur yang serfungsi sebagai pintu masuk utama, pusat pelayanan pariwisata, pusat
informasi terpadu dan penyebar pergerakan Wisatawan ke KSPK, KPPK, dan
KPPUK.
1. KSPK
Rencana Pembangunan KSPK Kawasan Strategis Ekowisata Alam Cagar
Biosfer dan Heritage Gedeh-Cibodas dan sekitarnya adalah sebagai berikut :
a. Tema khas pengembangan adalah Ekowisata Alam Cagar Biosfer;
b. sasaran pengembangan berupa penerapan konsep ekowisata berbasis masyarakat
dengan mempertahankan kualitas Cagar Biosfer Cibodas;
c. Daya Tarik Wisata primer meliputi :
1. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,
2. Kebun Raya Cibodas,
3. Kota Bunga Rersort, dan
4. Istana Kepresidenan di Kecamatan Cipanas; serta
5. Taman Bunga Nusantara di Kecamatan Sukaresmi;
d. Daya Tarik Wisata sekunder meliputi :
1. Curug Cibeureum,
2. Curug Cibeet,
3. Wisata Kesehatan RSUD Cimacan,

160
4. Makam Kramat Eyang Haji Surjaya Ciobed,
5. Wisata Agropolitan,
6. Bukit Karmel Batulawang, dan
7. Panorama Alam Jalur Puncak II - Batulawang di Kecamatan Cipanas, serta
8. Kuliner dan Budidaya Tanaman Bunga sepanjang lintasan Hanjawar–
Cipendawa di Kecamatan Cipanas - Pacet - Sukaresmi;
9. Perkebunan Teh Gedeh dan Batu Lempardi Kecamatan Cugenang;
10. Perkebunan Teh Maleber,
11. Kampung Wisata Saronge,
12. Makam Kramat Gunung Geulis,
13. Situs Gunung Kasur, serta
14. Wisata Edukasi Balai Penelitian Tanaman Hias Ciherang di Kecamatan Pacet;
15. Panorama Alam Puncak Simun, dan Alam Imajinasi Kawung Luwuk,
16. Wisata Rohani Lembah Karmel, serta
17. Kampung n’de di Kecamatan Sukaresmi.
Rencana pembangunan KSPK Kawasan Strategis Ekowisata Danau dan Religi
Cikundul-Jangari-Haurwangi dan sekitarnya adalah sebagai berikut :
a. Tema khas pengembangan adalah Wisata Religius dan Wisata Air
b. Sasaran pengembangan berupa perlindungan terhadap nilai-nilai religi leluhur
dan ekosistem waduk melalui pengembangan wisata ziarah dan wisata danau;
c. Daya Tarik Wisata primer meliputi :
1. Makam Dalem Cikundul di Kecamatan Cikalongkulon;
2. Wisata Tirta Jangari di Kecamatan Mande, dan
3. Area Peristirahatan Jembatan Citarum di Kecamatan Haurwangi.
d. Daya Tarik Wisata sekunder meliputi :
1. Arung Jeram Cikundul, dan
2. Wisata Tirta Maleber di Kecamatan Cikalongkulon;
3. Wisata Tirta Kebon Coklat, dan
4. Sanggar Budaya Maenpo di Kecamatan Mande;

161
5. Wisata Tirta Calincing,
6. Wisata heritage Gereja Tua, dan
7. Situs Kuta Pinggan di Kecamatan Ciranjang;
8. Arung Jeram Bantar Caringin,
9. Wisata Religi Makam Eyang Dalem Pasir,
10. Wanawisata Pongpok Landak Haurwangi (Pokland Hawai), serta
11. Panorama alam dan air Sungai Citarum aliran Bantar Caringin-Waduk Cirata
lintasbatas Cianjur - Bandung Barat di Kecamatan Haurwangi, dan
Ciranjang.

162
Gambar 4. 9 Peta Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Dan Penyelenggaraan Kepariwisataan

163
2. KPPK
Rencana pembangunan KPPK Pariwisata Alam Perkotaan dan Kriya Cianjur
– Warungkondang-Cibeber dan sekitarnya adalah sebagai berikut :
a. tema khas pengembangan adalah Wisata AlamPerkotaan dan Kriya
b. Daya Tarik Wisata primer meliputi :
1. The Jhon’s Cianjur Aquatic Resort,
2. Karnaval Wisata Seni Budaya - Cianjur Jago Festival,
3. Wisata Ibadah Masjid Agung, dan Wisata Ngaos,
4. Wisata Sejarah Pendopo - Pancaniti,
5. Taman Alun-alun Cianjur,
6. Taman Prawatasari dan Taman Joglo,
7. Wisata Taman Kota Babakankaret, dan
8. Wisata Kuliner khas Cianjur di Kecamatan Cianjur; serta
9. Pengrajin Lampu Gentur dan Batik di Kecamatan Warungkondang.
c. Daya Tarik Wisata sekunder meliputi :
1. Makam Pahlawan Pangeran Hidayatullah,
2. Taman Makam Pahlawan dan Muslim Cikaret,
3. Wisata Histori-Religi Perguruan Al‘Ianah dan Gedong Asem,
4. Wisata Religi Pesantren Kandang Sapi - Bojongherang - Bojongmeron - At
Taqwa Cikidang, dan wisata heritage Rumah Tua dr. Toki Syamsudin,
5. Wisata Edukasi Universitas Suryakancana - Universitas Putera Indonesia -
Sekolah Tinggi Agama Islam, dan Perguruan Tinggi Kesehatan di Kecamatan
Cianjur; serta
6. Wisata kesehatan RSUD Sayang, dan RS Swasta dr.Hafiz di Kecamatan
Cianjur dan Karangtengah.
7. Makam Dalem Aria Kidul Gunung Jati,
8. Wisata Histori-Religi Pesantren Ciharashas-Cilaku-Nyalempet, serta
9. Taman Kuburan China Pasircabe-Pasirhayam di Kecamatan Cilaku;
10. Pengrajin Bambu,

164
11. Makam Aria Cikondang, dan Pesantren Al-Kodiriyah Cibaregbeg, serta
12. Panorama alam Pasir Bajeg–Tambakbaya dan sekitarnya, serta Pasir Santri -
Pasir Bungur dan sekitarnya di Kecamatan Cibeber;
13. Wisata Budidaya Ternak Ayam Pelung Cipadang,
14. Desa Wisata Sukaratu, dan
15. Taman Keanekaragaman Hayati (Taman KEHATI Cianjur) PT. Aqua
InvestamaDesa Gekbrong-Kebon Peuteuy di Kecamatan Gekbrong;
16. Wisata Histori Silsilah Pembibitan Ayam Pelung Bunikasih,
17. Situ Cikabuyutan, dan
18. Wisata Histori - Religi Pesantren Gentur – Jambudipa, dan Gelar di
Kecamatan Warungkondang, serta
19. Wisata Kawasan Industri, Kuliner, dan Pengrajin Sangkar Burung di
Kecamatan Karangtengah dan Sukaluyu.

165
Gambar 4. 10 Peta Induk Pembangunan Kepariwisataan Dan Penyelenggaraan Kepariwisataan

166
3. KPPUK
Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten Area 1 mencakup
Kecamatan Cianjur, Cugenang, Warungkondang, dan Gekbrong
a. tema khusus pengembangan adalah Wisata Alam Perkotaan dan Wisata
Ketahanan Pangan;
b. Daya Tarik Wisata meliputi :
1. kawasan Landmark kota - heritage Pendopo, Museum Budaya dan Taman
Pancaniti, Masjid Agung Cianjur, Taman Kota Alun-alun dan
Bojongmeron Indah (Bomerowalk), Taman Prawatasari dan Taman Joglo,
Makam Pahlawan Pangeran Jidayatullah, Wisata Taman Kota
Babakankaret dengan Olahraga Rekreasi Car Free Day By Pass-Kalimaya-
Hutan Kota, The John’s Cianjur Aquatiq Resort, serta Sentra Kuliner Sinar
- Pasar Sasak, dan Taman Edukasi Wisma Karya di Kecamatan Cianjur;
2. Kampung Wisata Padi Pandanwangi Tegallega, Pengrajin Lampu Gentur
dan Batik di Kecamatan Warungkondang;
3. Wisata Histori Silsilah Pembibitan Ayam Pelung Bunikasih
Warungkondang, dan Budidaya Ternak Ayam Pelung Cipadang, serta
Gerbang Wisata Gekbrong batas Cianjur - Sukabumi di Kecamatan
Gekbrong; serta
4. Perkebunan Teh Gedeh di Kecamatan Cugenang.
Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten Area 2 mencakup
Kecamatan Pacet, Cipanas, dan Sukaresmi.
Rencana Pembangunan Kawasan Pariwisata Unggulan Kabupaten Area 2 yaitu
sebagai berikut :
a. Tema khususpengembangan adalah perpaduan wisata alam, heritage, dan wisata
buatan manusia;
b. Daya Tarik Wisata meliputi :
1. Taman Wisata Cibodas (Mandalakitri), Kebun Raya Cibodas (KRC), Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Kota Bunga Resort, Istana

167
Kepresidenan, serta Gerbang Wisata batas Cianjur – Bogor dan Area
Peristirahatan Puncak di Kecamatan Cipanas;
2. Kampung Wisata Saronge, dan Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI)
Ciherang di Kecamatan Pacet, serta
3. Taman Bunga Nusantara, dan Wisata Rohani Lembah Karmel di Kecamatan
Sukaresmi.
Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten Area 3 mencakup
Kecamatan Cikalongkulon,dan Mande

Rencana Pembangunan Kawasan Pariwisata Unggulan Kabupaten Area 3 yaitu


sebagai berikut :
a. Tema khusus pengembangan adalah wisata terpadu nilai religius danwisata alam
terapung.
b. Daya Tarik Wisata meliputi :
1. Makam Dalem Cikundul, dan Arung Jeram Sungai Cikundul, serta Gerbang
Wisata dan Area Peristirahatan Jembatan Cibeet batas Cianjur – Bogor di
Kecamatan Cikalongkulon
2. Kampung Wisata Terapungdan Masjid Terapung Danau Jangari - Kebon
Coklat, serta Wisata Pusat Olahraga Ciranji, dan Pesantren Budaya Maenpo
di Kecamatan Mande.
Rencana Pembangunan Kawasan Pariwisata Unggulan Kabupaten Area 4 adalah
sebagai berikut :
a. Tema khususpengembangan adalah Gerbang Wisata Cianjur Agamisdengan
kuliner kearifan lokal;
b. Daya Tarik Wisata meliputi :
Gerbang Wisata Jembatan Citarum dan Area Peristirahatan Haurwangi
denganSentra kuliner dan kerajinan khas kearifan lokal, Wisata Ziarah Makam
Dalem Eyang Pasir Cihea, Wanawisata Pongpok Landak (Pokland Hawai) di

168
Kecamatan Haurwangi, serta Wisata Minat Khusus Arung Jeram Bantar Caringin
Cirata di Kecamatan Haurwangi, Ciranjang, dan Mande.
Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten Area 4 mencakup
Kecamatan Haurwangi.

169
Gambar 4. 11 Peta Induk Pembangunan Kepariwisataan Dan Penyelenggaraan

- Pembangunan Industri Pariwisata


Kebijakan Pembangunan Industri Pariwisata, meliputi :
a. Penciptaan iklim investasi dan usaha yang kondusif bagi pengembangan Industri
Pariwisata yang berkelanjutan;
b. Penguatan jejaring regional, nasional dan internasional Industri Pariwisata untuk
mencapai kredibilitas bisnis dan standar pengelolaan serta pelayanan bertaraf
internasional dan berwawasan lingkungan; dan
c. Pengembangan kemitraan industri besar dibidang pariwisata atau industri yang
lokasinya lintas Kabupatendengan Industri Pariwisatadan terkait berskala
mikro,kecil dan menengah dalam memberikan TDUP dan Sertifikasi Usaha
Pariwisata.

- Pembangunan Pemasaran Pariwisata


Kebijakan Pembangunan Pemasaran Pariwisata, meliputi :
a. Pengembangan sistem pemasaran yang terpadu dan sinergis antara Pemerintah
Daerah, Badan Promosi Pariwisata Daerah, Usaha Pariwisata dan masyarakat;
dan
b. Pengembangan pemasaran yang bertanggung jawab dengan berbasis padariset
pasar dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

- Program Pembangunan Kepariwisataan


Program pembangunan kepariwisataan adalah sebagai berikut :
Program Pembangunan Destinasi Pariwisata, yaitu ;
a. Program Pembangunan Perwilayahan Pariwisata
b. Program Pembangunan Masyarakat Dalam Pariwisata
c. Program Pembangunan Daya Tarik Wisata

170
d. Program Peningkatan Aksesibilitas Pariwisata
e. Program Peningkatan dan Pengelolaan Infrastruktur Pendukung Pariwisata
f. Program Peningkatan Kualitas Fasilitas Umum
g. Program Peningkatan Kualitas Fasilitas Pariwisata.
Program Pembangunan Industri Pariwisata, yaitu ;
a. Program Penguatan Struktur Industri Pariwisata
b. Program Peningkatan Kredibilitas Bisnis Industri Pariwisata
c. Program Peningkatan Tanggungjawab Industri Pariwisata terhadap Lingkungan
d. Program Peningkatan Daya Saing Investasi Industri Pariwisata
e. Program Peningkatan Daya Saing Usaha Pariwisata
f. Program Peningkatan Daya Saing Produk Industri Pariwisata
g. Program Pengembangan Kemitraan Industri Pariwisata
h. Program Pengembangan Produk Usaha Pariwisata
i. Program Penerapan Tanggungjawab Industri Pariwisata Terhadap Alam dan
Budaya.
Program Pembangunan Pemasaran Pariwisata, meliputi :
a. Program Pengembangan Pasar Wisatawan
b. Program Pembangunan Citra Pariwisata
c. Program Pengembangan Promosi Pariwisata
d. Program Pengembangan Keterpaduan Dalam Pemasaran Pariwisata
e. ProgramPengembangan Kemitraan Pemasaran Pariwisata
f. Program Pemantauan dan Evaluasi Pemasaran Pariwisata.
Program Pembangunan Kelembagaan Kepariwisataan, meliputi :
a. Program Pengembangan Tatakelola Pariwisata
b. Program Peningkatan Integrasi Pembangunan Kepariwisataan
c. Program Peningkatan Fungsi dan Peran Kelembagaan
d. Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Pariwisata
e. Program Peningtkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Usaha Pariwisata
f. Program Peningkatan Kelembagaan Pendidikan Kepariwisataan

171
g. Program Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan
4.1.3 Gambaran Umum Kelembagaan
Lembaga penataan ruang memegang peran yang sangat penting dalam proses
penataan ruang. Hal ini mengingat proses penataan ruang memerlukan lembaga
terutama dalam mengkoordinasi pemanfaatan ruang serta pengendalian pemanfaatan
ruang. Lembaga penataan ruang biasanya memiliki bentuk yang berbeda sesuai
dengan ciri, kondisi dan kebutuhan wilayah terkait.Adapun lembaga-lembaga yang
terkait terbagi menjadi 3 yaitu lembaga pemerintah, lembaga swasta dan lembaga
masyarakat.
4.1.3.1 Lembaga Pemerintah Kabupaten Cianjur
Lembaga pemerintahan dibuat oleh negara, dari negara, dan untuk negara
dimana bertujuan untuk membangun negara itu sendiri. Lembaga negara mempunyai
tugas masing-masing. Lembaga pemerintah yang berada di Kabupaten Cianjur terdiri
dari 13 dinas dan 7 badan untuk membantu jalannya pemerintahan di Kabupaten
Cianjur. Lembaga-lembaga pemerintahan tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-
masing yang berbeda satu dengan yang lainnya, dan saling berkoordinasi untuk
membangun Kabupaten Cianjur menjadi lebih maju dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada sesuai arahan kebijakan yang ada. Untuk lebih jelasnya melihat
koordinasi yang berada di Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada skema di bawah ini

172
Bagan Alir Koordinasi Lembaga Pemerintah
`Di Kabupaten Cianjur

Bupati DPRD
Wakil Bupati
SEKRETARIAT
DPRD
STAF
AHLI
SEKERTARIS
DAERAH

BAPPEDA Inspektorat Dinas daerah Lembaga Teknis Dinas Kecamatan


(Unsur (Unsur (unsur pendukung Tugas KDH ) (32 kecamatan)
Pengawas) (unsur pelaksana orda ) 1. Badan Lingkungan Hidup
Perencana)
Daerah SATUAN
1) Dinas Kelautan, perikanan dan peternakan 2. Dadan Pusat Statistic POLISI Kelurahan
2) Dinas kependudukan dan pencatatan sipil 3. Badan Pengelolaan PAMONG
3) Dinas kesehatan Pendapatan Daerah PRAJA
4) Dinas komunikasi, informartika, Persandian dan 4. Badan Pengelolaan Keuangan (Lembaga lain Desa
Statistik dan asset daerah pelaksana UU)
5) Dinas kooperasi,usaha kecil,menengah, 5. Badan Pengelolaan keuangan
perindustrian dan perdagangan dan Aset Daerah
6) Dinas lingkungan hidup 6. Badan Penanggulangan
7) Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Bencana Daerah
8) Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang
9) Dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu
satu pintu
10) Dinas perhubungan
11) Dinas pertanian,erkebunan,pangan dan
holtikultura
12) Dinas tenaga kerja transmigrasi

173
Tabel 4. 22
Tugas dan Fungsi Lembaga Pemerintahan
No Instansi Tugas Fungsi

Bappeda Kabupaten Cianjur dibentuk 1. Perumusan kebijakan badan di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan
berdasarkan Peraturan Daerah laporan penyelenggaraan penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang perencanaan,
Kabupaten Cianjur Nomor 08 Tahun penelitian dan pengembangan;
2016 tentang Pembentukan dan 2. Penyusunan kebijakan teknis bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan;
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten 3. Pelaksanaan tugas dukungan teknis perencanaan, penelitian dan pengembangan;
1 BAPPEDA
Cianjur, yang mempunyai tugas 4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang perencanaan,
melaksanakan urusan penunjang penelitian dan pengembangan;
urusan pemerintahan yang menjadi 5. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah
kewenangan daerah dan tugas bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan;
pembantuan di bidang perencanaan, 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
penelitian dan pengembangan.
Sekretariat DPRD mempunyai tugas 1. Penyusunan program bidang kesekretariatan DPRD sesuai rencana strategis Pemerintah
pokok membantu Bupati dalam Daerah/RPJMD
menyelenggarakan administrasi 2. Dokumentasi Publikasi Dan Perpustakaan
kesekretariatan, administrasi 3. Menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD
keuangan, mendukung pelaksanaan 4. Melakukan evaluasi semua kebijakan teknis yang telah ditetapkan secara
tugas dan fungsi DPRD dan periodic,penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD
menyediakan serta 5. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD
2 Sekretariat DPRD
mengkoordinasikan tenaga ahli yang 6. Penyelenggaraan urusan kehumasan,kerjasama peliputan pers dan media masa terhadap
diperlukan oleh DPRD. kegiatan dan produk hukum daerah
7. Memelihara dan mengadakan pembinaan keamanan serta ketertiban
8. Penyelenggaraan pembinaan
9. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada bupati melalui sekertaris daerah
10. Melaksanakan tugas lain di bidang kesekertariatan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati, Wakil Bupati dan Sekertaris Daerah.
3 Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah mempunyai tugas a. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan Daerah;

174
No Instansi Tugas Fungsi
membantu Bupati dalam penyusunan b. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja Perangkat Daerah;
kebijakan dan pengoordinasian c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah;
administratif terhadap pelaksanaan d. Pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada instansi Daerah;
tugas perangkat daerah serta e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya
pelayanan administratif.
INSPEKTORAT mempunyai tugas 1. Penyususnan kebijakan teknis dibidang pengawasan penyelenggaraan
pokok membantu Bupati dalam pemerintahan,pembangunan,serta pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah
melakukan pengawasan terhadap 2. Pelaksanaan dan pembinaan teknis di bidang pengawasan penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan urusan pemerintahan pembangunan serta pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah
daerah oleh perangkat daerah serta 3. Pengujian dan penilaian atas kebenaran laporan berkala atau sewaktu-waktu dari setiap tugas
4. INSPEKTORAT
pengawasan dan pembinaan atas perangkat daerah
penyelenggaraan pemerintahan. 4. Pembinaan tenaga fungsional pengawas di lingkungan inspektorat kabupaten
5. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
6. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumah tanggaan
7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati
Membantu bupati melaksanakan
kewenangan pemerintahan daerah di 1. Perumusan kebijakn teknis di bidang lingkungan hidup
Dinas Lingkungan Hidup bidang lingkungan hidup dalam 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di Bidang Lingkungan Hidup
5.
rangka pelaksanaan tugas kebijakan 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Lingkungan Hidup
daerah di bidang lingkungan hidup 4. Pelaksanaan tuas lain yang dibeerikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya

membantu Bupati dalam 1. Perumusan kebijakan umum dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi
melaksanakan urusan pemerintahan dan laporan
yang menjadi kewenangan daerah dan 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang kelautan dan perikanan, dan urusan
6 Dinas Kelautan,Perikanan dan Peternakan tugas pembantuan dalam bidang bidang pemerintahan bidang pertanian;
kelautan dan perikanan, dan urusan 3. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah bidang kelautan dan perikanan, dan urusan
pemerintahan bidang pertanian. pemerintahaan bidang pertanian;
4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

175
No Instansi Tugas Fungsi
5. Pelaksanaan administrasi dinas dan pelayanan umum sesuai dengan peraturan perundang-
undangan; dan
6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya
a. Perumusan kebijakan dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan
membantu Bupati dalam
laporan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang administrasi kependudukkan dan
melaksanakan urusan
pencatatan sipil.
pemerintahan yang menjadi
b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah bidang administrasi kependudukkan dan
kewenangan daerah dan tugas
pencatatan sipil.
7. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil pembantuan di bidang
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
administrasi kependudukkan
perundang-undangan yang berlaku.
dan pencatatan sipil.
d. Pelaksanaan administrasi dinas dan pelayanan umum sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
8. Dinas kesehatan
a. Perumusan kebijakan dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan
membantu Bupati dalam
laporan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang komunikasi dan informatika,
melaksanakan urusan
urusan pemerintahan bidang persandian, dan urusan pemerintahan bidang statistik.
pemerintahan yang menjadi
b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah bidang komunikasi dan informatika,
kewenangan daerah dan tugas
Dinas komunikasi, informartika, urusan pemerintahan bidang persandian, dan urusan pemerintahan bidang statistik.
pembantuan di bidang
9. Persandian dan Statistik c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
komunikasi dan informatika,
perundang-undangan yang berlaku.
urusan pemerintahan bidang
d. Pelaksanaan administrasi dinas dan pelayanan umum sesuai dengan ketentuan dan/atau
persandian, dan urusan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
pemerintahan bidang statistik.
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya

Dinas kooperasi,usaha
10. kecil,menengah, perindustrian dan
perdagangan
11. Dinas lingkungan hidup melaksanakan penyusunan dan a. Perumusan kebijakan teknis Dinas dalam penyusunan rencana, pelaksanaan, pembinaan,

176
No Instansi Tugas Fungsi
pelaksanaan kebijakan daerah di evaluasi dan laporan serta penyiapan bahan perumusan kebijakan pemerintahan daerah di
bidang pengelolaan urusan bidang pengelolaan urusan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
lingkungan hidup dan pengelolaan undangan yang berlaku;
persampahan, sesuai dengan b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam pengkoordinasian,
ketentuan peraturan perundang- perumusan kebijakan teknis operasional, pelaksanaan operasional, evaluasi dan laporan
undangan yang berlaku. pengelolaan urusan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
d. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan


12.
Olahraga
a. Perumusan kebijakan badan di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan
membantu Bupati dalam laporan penyelenggaraan penunjang urusan pemerintahan daerah bidang keuangan;
melaksanakan urusan pemerintahan b. Penyusunan kebijakan teknis bidang keuangan;
Dinas pekerjaan umum dan penataan
yang menjadi kewenangan daerah dan c. Pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang keuangan;
13 ruang
tugas pembantuan di bidang d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang keuangan;
Pekerjaan Umum dan Penataan e. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan Pemerintahan Daerah
Ruang. bidang keuangan; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
membantu Bupati dalam a. Perumusan kebijakan dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan
melaksanakan urusan pemerintahan laporan penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu;
yang menjadi kewenangan daerah dan b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah bidang penanaman modal, serta
Dinas penanaman modal dan tugas pembantuan di bidang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu;
14 pelayanan terpadu satu pintu penanaman modal, serta c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
penyelenggaraan pelayanan perizinan undangan;
terpadu. d. Pelaksanaan administrasi dinas dan pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan

177
No Instansi Tugas Fungsi
tugas dan fungsinya.
melaksanakan sebagian a. Perumusan kebijakan teknis dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan laporan
urusan pemerintah daerah penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan bidang pertanian tanaman pangan dan
di bidang pertanian hortikultura sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;
tanaman pangan
b. Penyelenggara sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian
berdasarkan azas otonomi
Dinas pertanian,perkebunan,pangan tanaman pangan dan hortikultura sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
daerah dan tugas
15 dan holtikultura undangan yang berlaku;
pembantuan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dinas dalam penyelenggaraan sebagian urusan
pemerintahan di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
melaksanakan urusan pemerintahan a) Perumusan kebijakan teknis dinas dibidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi
yang menjadi kewenangan daerah dan dan pelaporan penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dibidang perhubungan.
tugas pembantuan dibidang b) Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah bidang perhubungan;
Dinas perhubungan
17 perhubungan c) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dinas sesuai peraturan perundang-perundangan;
d) Pelaksanaan administrasi dinas dan pelayanan umum sesuai dengan peraturan perundang-
undangan; dan
e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

178
4.1.3.2 Lembaga Terkait Penataan Ruang Kabupaten Cianjur
Lembaga formal pemerintahan adalah unit yang bertanggung jawab utama
atas penataan ruang dimana pada tingkat Kabupaten, Bupati Cianjur menunjuk
lembaga BAPPEDA sebagai lembaga formal yang bertanggung jawab atas penataan
ruang di Kabupaten Cianjur, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dinas maupun
lembaga teknis di Kabupaten Cianjur, maka yang terkait dengan penataan ruang itu
sendiri terdiri dari 7 dinas dan 3 lembaga teknis yang membantu BAPPEDA dalam
menjalankan tugasnya dalam penataan ruang. Dinas dam lembaga tersebut meliputi :
a) Dinas Komunikasi, Dan Informatika
b) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
c) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
d) Dinas Perhubungan
e) Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, Perkebunan
f) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
g) Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
h) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
i) Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
j) Inspektorat
BAPPEDA yang mempunyai tugas sebagai kepala atau pemimpin dalam
penataan ruang karena mempunyai fungsi sebagai lembaga teknis yang membuat
rumusan dari kebijakan terkait penataan ruang, sebagai badan yang mengatur
pengkoordinasian dalam penyusunan perencanaan pembangunan Kabupaten Cianjur
dan sebagai pembina dalam implementasi rencana yang sudah dibuat dari setiap dinas
maupun lembaga teknis. Selain itu, adanya lembaga teknis sebagai pengawas
keuangan dan pembangunan daerah yaitu Inspektorat.
Dari Koordinasi setiap lembaga yang terkait penataan ruang tersebut maka
dihasilkan program program penataan ruang Kabupaten Cianjur, dan dituangkan
dalam RPJP, RPJMD Kabupaten Cianjur maupun dokumen rencana lainnya. Selain
itu harus adanya koordinasi antar lembaga teknis maupun dinas agar tidak terjadi
tumpang tindih atau pemborosan dalam pembuatan program kerja tersebut.

179
4.1.4 Profil Pembiayaan
4.1.4.1 Pendapatan Daerah
Untuk dapat melihat kinerja Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten
Cianjur dapat dilihat perkembangan realisasi dan pertumbuhan pendapatan daerah
dari tahun 2013-2017 sebagai berikut :
Tabel 4. 23
Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur 2013 – 2017
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
No
PENDAPATAN DAERAH (MILYAR RUPIAH)
1 Pendapatan Asli Daerah 25,04 385,12 429,09 480,89 548,94
Hasil Pajak Daerah 79,20 112,59 128,59 134,76 166,76
Hasil Retribusi Daerah 19,51 22,56 25,80 22,43 26,65
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
7,19 8,25 8,25 8,68 9,12
Yang Dipisahkan
Lain-Lain Hasil Pendapatan Daerah
153,51 241,72 266,45 315,01 346,41
Yang Sah
2 Dana Perimbangan 1517,94 1593,57 1756,06 2286,69 2213,79
Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan
114,81 87,31 98,57 80,69 80,73
Pajak
Dana Alokai Umum 1305,62 1407,47 1443,96 1569,95 1542,82
Dana Alokasi Khsus 97,51 98,79 213,52 636,05 590,24
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang
3 471,26 631,52 939,94 634,39 1032,94
Sah
Pendapatan Hibah 5,00 5,26 2,92 3,32 265,49
Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi 91,04 154,97 180,76 199,70 204,07
Dana Penyesuaian dan Otonomi
298,17 354,29 456,85 - -
Khusus
Bantuan Keuangan dari Pemerintahan
77,05 117,00 192,59 150,55 248,57
Daerah Lainnya
PendapatanLainnya - - 106,82
Dana Desa - - - 240,41 307,30
Dana Insentif Daerah - - - 40,41 7,50
JumlahPendapatan 1989,20 2610,21 7724,50 3401,96 1581,87
Sumber: Penjabaran Laporan Realisasi Anggaran Pendapatandan Belanja

Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa dari Pendapatan Daerah Kabupaten
Cianjur dari Tahun 2013-2017 mengalami kenaikan pada 3 taun pertama dan
penururnan di 2 tahun berikutnya. Sumbangan pendapatan tertinggi terjadi pada tahun
2015 dengan jumlah pendapatan Rp 7.724,50 dan pendapatan terendah terjadi pada
tahun 2017 dengan pendapatan senilai Rp 1.581,87.

180
90,000

x 100000000
77,245.03
80,000
70,000
Jumlah Pendapatan

60,000
50,000
40,000 34,019.60 Jumlah Pendapatan
26,102.11 Asli Daerah
30,000
19,892.00
20,000 15,818.72

10,000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Gambar 4. 12
Grafik Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten CianjurTahun 2013 –
2017
Pendapatan tertinggi terjadi pada tahun 2015 dengan jumlah pendapatan
Rp7.724,50 dan pendapatan terendah terjadi pada tahun 2017 dengan pendapatan
senilai Rp1.581,87.
Tabel 4. 24
Perbandingan Pendapatan Asli Daerah dengan Pendapatan Daerah Kabupaten
Cianjur Tahun 2013-2017
No Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Pendapatan Asli Daerah (Milyar
1 25,04 385,12 429,09 480,89 548,94
RUPIAH)
Pendapatan Daerah (Milyar
2 1989,20 2610,21 7724,50 3401,96 1581,87
Rupiah)
% 1 15 6 14 35
Sumber: Pemerinta hKabupaten Cianjur

Dari table dapat dilihat bahwa proporsi PendapatanAsli Daerah terhadap total
pendapatan daerah masih relatif kecil, yang berarti sumber pendapatan yang
dominanbagi APBD Kabupaten Cianjur berasal dari pendapatan transfer baik Dana
Perimbangan dari pusat maupun dari provinsi. Meskipun Pendapatan Asli Daerah
mengalami pertumbuhan positif setiap tahunnya namun melihat proporsinya yang
relative kecil dalam menyumbang pendapatan daerah, halite menunjukan kemampuan
keuangan Kabupaten Cianjur belum dapat dikategorikan mandiri sehingga perlu
adanya penggalian potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah untuk

181
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah khususnya dari komponen pajak daerah dan
retribusi daerah sehingga ketergantungan terhadap dana perimbangan dari pusat
maupun provinsi tidak terlalu besar.

Gambar 4. 13
Grafik Perbandingan Pendapatan Asli Daerah dengan Pendapatan Daerah Kabupaten
CianjurTahun 2013-2017
90000
77,245.03
80000
70000
60000
50000
40000 34,019.60
30000 26,102.11
19,892.00
20000 15,818.72

10000 3,851.20 4,290.94 4,808.85 5,489.36


250.4035629
0
2013 2014 2015 2016 2017

Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Daerah

4.1.4.2 Belanja Daerah


Belanja daerah Kabupaten Cianjur lebih didominasi oleh belanja tidak
langsung. Perbandingan BelanjaTidak Langsung dan Belanja Langsung terhadap
Belanja Daerah dapat dilihat sebagaimana tabel dibawah ini :

182
Tabel 4. 25
PertumbuhanRealisasi Belanja Daerah Kabupaten CianjurTahun 2013 – 2017

Belanja Daerah
NO
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Belanja Tidak 1.531.585.555.2 1.653.648.575.06 2.015.036.826.06 2.15.501.530.282, 2.053.520.475.596,32
Langsung 04,00 6,69 1,02 52
Belanja Pegawai 1.205.142.869.8 1.334.012.390.54 1.496.456.192.63 1.553.536.119.82 1.389.863.361.900,52
11,32 3,20 4,67 7,73
Belanja Hibah 222.618.000,00 184.049.580.000, 148.011.895.308, 58.536.036.300,0 50.040.800.000,00
00 89 0
Belanja Bantuan 23.449.425.000, 10.497.700.000,0 5.923.700.000,00 3.493.000,00 500.000.000
Sosial 00 0
Belanja Bagi 940.000.000,00 2.199.981.919,00 2.199.981.919,00 3.571.579.218,10 8.932.754.000,00
Hasil Kepada
Prov/Kabupaten/
Kota dan
Pemerintah Desa
Belanja Bantuan 76.838.035.614, 117.747.159.788, 359.872.460.061, 478.686.590.862, 586.559.398.371,00
Keuangan Pada 00 00 00 00
Prov/Kabupaten/
Kota dan
Pemerintah Desa
Belanja Tidak 2.597.224.778,6 5.141.762.816,49 2.572.596.137,46 7.678.204.074,69 17.624.161.324,80
Terduga 8
2. Belanja 814.773.344.96 1.080.166.746.56 1.294.282.304.76 1.534.491.754.76 1.841.341.813.496,55
Langsung 8,36 5,33 9,73 5,33
Belanja Pegawai 64.644.390.750, 60.062.987.314,3 61.139.219.400,0 65.431.854.600,0 121.854.685.648,25
00 6 0 0
Belanja Barang 374.072.249.35 520.212.115.920, 615.940.524.287, 797.227.427.809, 813.572.156.147,24
dan Jasa 5,36 62 93 29
Belanja Modal 376.056.704.86 499.891.643.330, 617.202.561.081, 671.832.471.356, 905.914.971.701,06
3,00 35 80 04
Jumlah Belanja 2.346.358.900.1 2.733.815.321.63 3.309.319.130.83 3.639.993.285.04 3.894.862.289.092,87
72,36 2,02 0,75 7,85
Sumber: Penjabaran Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Karawang

183
NO Belanja Daerah
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Belanja Tidak
1. 1.531.585.555.204,00 1.653.648.575.066,69 2.015.036.826.061,02 2.15.501.530.282,52 2.053.520.475.596,32
Langsung
Belanja Pegawai 1.205.142.869.811,32 1.334.012.390.543,20 1.496.456.192.634,67 1.553.536.119.827,73 1.389.863.361.900,52
Belanja Hibah 222.618.000,00 184.049.580.000,00 148.011.895.308,89 58.536.036.300,00 50.040.800.000,00
Belanja Bantuan
23.449.425.000,00 10.497.700.000,00 5.923.700.000,00 3.493.000,00 500.000.000
Sosial
Belanja Bagi Hasil
Kepada
940.000.000,00 2.199.981.919,00 2.199.981.919,00 3.571.579.218,10 8.932.754.000,00
Prov/Kabupaten/Kota
dan Pemerintah Desa
Belanja Bantuan
Keuangan Pada
76.838.035.614,00 117.747.159.788,00 359.872.460.061,00 478.686.590.862,00 586.559.398.371,00
Prov/Kabupaten/Kota
dan Pemerintah Desa
Belanja Tidak
2.597.224.778,68 5.141.762.816,49 2.572.596.137,46 7.678.204.074,69 17.624.161.324,80
Terduga
2. Belanja Langsung 814.773.344.968,36 1.080.166.746.565,33 1.294.282.304.769,73 1.534.491.754.765,33 1.841.341.813.496,55
Belanja Pegawai 64.644.390.750,00 60.062.987.314,36 61.139.219.400,00 65.431.854.600,00 121.854.685.648,25
Belanja Barang dan
374.072.249.355,36 520.212.115.920,62 615.940.524.287,93 797.227.427.809,29 813.572.156.147,24
Jasa
Belanja Modal 376.056.704.863,00 499.891.643.330,35 617.202.561.081,80 671.832.471.356,04 905.914.971.701,06

Jumlah Belanja 2.346.358.900.172,36 2.733.815.321.632,02 3.309.319.130.830,75 3.639.993.285.047,85


3.894.862.289.092,87

184
JENIS ANGGARAN 2013 2014 2015 2016 2017
BelanjaTidakLansung 1.531.585.555.204,00 1.653.648.575.066,69 2.015.036.826.061,02 215501530283 2.053.520.475.596,32
Belanja Daerah 2.346.358.900.172,36 2.733.815.321.632,02 3.309.319.130.830,75 3.639.993.285.047,85 3.894.862.289.092,87
% 65% 60% 61% 6% 53%
Dari tabel di atas terlihat bahwa kecenderungan perkembangan Belanja
Tidak Langsung pada tahun 2013-2017, pada tahun 2013 proporsi Belanja Tidak
Langsung terhadap Belanja Daerah berada adalah sebesar 65%, posisi ini turun
pada tahun 2014menjadi60%,akan tetapi pada tahun 2015 naik menjadi 61% dan
mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 6% dan mengalami kenaikan
pada tahun 2017 menjadi 53%.Anggaran Belanja Tidak Langsung ini digunakan
untuk Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan
Keuangandan Belanja Tidak Terduga sebaiknya apabila dapat dipertahankan atau
seimbang bahkan kalau memungkinkan diusahakan proporsinya lebih kecil dari
anggaran Belanja Langsung.

5,000,000,000,000.00

4,000,000,000,000.00

3,000,000,000,000.00

2,000,000,000,000.00

1,000,000,000,000.00

0.00
2013 2014 2015 2016 2017

Belanja Tidak Langsung Belanja Daerah

Gambar 4. 14
Grafik Perbandingan Belanja Tidak Langsung dengan Belanja Daerah Kabupaten
Cianjur 2013-2017

185
Tabel 4. 26
Perbandingan Belanja Langsung dengan Belanja Daerah Kabupaten Cianjur 2013-
2017

JenisAnggara
2013 2014 2015 2016 2017
n
BelanjaLansu 814.773.344.96 1.080.166.746.56 1.294.282.304.769 1.534.491.754.76 1.841.341.813.49
ng 8,36 5,33 ,73 5,33 6,55
Belanja 2.346.358.900.1 2.733.815.321.63 3.309.319.130.830 3.639.993.285.04 3.894.862.289.09
Daerah 72,36 2,02 ,75 7,85 2,87
% 35% 40% 39% 42% 47%

Dari tabel di atas terlihat bahwa Belanja Langsung berada pada bagian
yang lebih kecil dalam Belanja Daerah dengan melihat perkembangan dari tahun
2013-2017 terlihat bahwa pada tahun 2013 proporsi Belanja Langsung terhadap
Belanja Daerah berada pada posisi 35%. Pada tahun 2014 proporsinya mengalami
penurunan menjadi 40%, namun posisi ini turun di tahun 2015 menjadi 39%
kemudian mengalami penurunan kembali pada tahun 2016 menjadi 42%, dan
mengalami kenaikan posisi di tahun 2017 menjadi 47%. Anggaran Belanja
Langsung ini digunakan untuk Belanja Pegawai, Belanja Barang Jasa dan Belanja
Modal yang arahnya kepada pembangunan dan kemasyarakatan, karena
nyaanggaran Belanja Langsung ini perlu diusahakan untuk mendapat porsi yang
lebih besar karena digunakan untuk mendorong pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Cianjur.

186
Gambar 4. 15
Grafik Perbandingan Belanja LangsungdenganBelanja Daerah KabupatenCianjur
2013-2017

45,000.00
x 100000000

40,000.00
35,000.00
30,000.00
25,000.00
20,000.00
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
2013 2014 2015 2016 2017
Belanja Langsung Belanja Daerah

4.2 Analisis Aspek Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan


4.2.1 Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara arahan
kebijakan terkait dengan kondiisi eksisting yang ada saat ini. Analisis kebijakan
dilakukan dengan cara evaluasi kebijakan eksternal dengan evaluasi kebijakan
internal. Evaluasi kebijakan eksternal dilakukan dengan melihat arahan kebijakan
RTRW Nasional, RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten Cianjur. Sedangkan
untuk evaluasi kebijakan internal dilakukan dengan melihat arahan kebijakan
Kabupaten Cianjur Bagian Utara dengan melihat RTRW Kabupaten Cianjur dan
membandingkannya dengan kondisi eksisting yang ada saat sekarang.

4.2.1.1 Evaluasi Kebijakan Nasional, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten


Cianjur
Untuk melihat kesesuaian Kebijakan Nasional, Provinsi Jawa Barat
dengan Kabupaten Cianjur yang bersumber dari RTRW Nasional, RTRWP Jawa
Barat dan RTRW Kabupaten Cianjur.

187
Tabel 4. 27
Analisis Evaluasi Kebijakan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten Cianjur
Arahan Kebijakan
Arahan Kebijakan Arahan Kebijakan
Rencana RTRW Kabupaten Evaluasi
RTRW Nasional RTRW Provinsi
Cianjur
 Sistem Perkotaan Penetapan kawasan
Provinsi PKW Cianjur, Sindangbarang
Cidaun (II/C/2) sebagai PKL Perkotaan,
II : Tahapan dengan wilayah
Pengembangan pelayanankabupaten/kota
C : revitalisasi dan dan beberapa kecamatan.
percepatan Penetapan Sukanagara
pengembangan kota- sebagai PKL Perdesaan,
kota pusat
dengan wilayah pelayanan
pertumbuhan nasional
kabupaten/kota dan
C/2 : Pengembangan beberapa kecamatan
baru
 Kawasan Andalan Wilayah Pengembangan
Jawa Barat
(Kawasan Bogor-
BODEBEKPUNJUR (Kota  Rencana struktur ruang
Puncak-Cianjur) Bogor, Kabupaten Bogor, kabupaten cianjur sudah
(Bopunjur dan Kota Bekasi, Kabupaten sesuai dengan arahan dari
sekitarnya) Bekasi, Kota Depok dan kebijakan rencana struktur
PKW Promosi (Perkotaan ruang provinsi jawa barat
-(II/A/2) sebagian wilayah di
Cianjur) PKL(Perkotaan dimana telah
A: Pengambangan Kabupaten Cianjur) dengan
Cianjur, Sindangbarang, ditetapkannya PKL
dan pengendalian arahan pengembangan : perkotaan cianjur dan
sukanagara) PKL Promosi
kawasan andalan  Melengkapi fasilitas sindangbarang dan PKL
Struktur (PKL Cipanas) PPK
untuk sektor pertanian pendukung PKNp dan perdesaan di kecamatan
Ruang PKL (Pacet,Ciranjang,
A2: Pengembangan sukanagara.
 Mengembangkan Pagelaran, Cidaun) PPL  Kabupaten Cianjur
kawasan andalan
infrastruktur strategis, (Cikalongkulon, merupakan Kawasan
untuk pertanian
Mengembangkan bojongpicung,campakamul Strategis Nasional di
- (II/E/2)
perdagangan jasa, ya,Naringgul, Agrabinta) Jawabarat, sehingga untuk
E: Pengambangan industri non polutan memperkuat posisi Tawar
dan pengendalian dan industri kreatif, Kabupaten Cianjur, dalam
kawasan andalan pariwisata, Investasi kapasitasnya sebagai
untuk sektor padat modal yg efisien kawasan andalan
Pariwisata lahan, air baku, energi,
E2: Pengembangan teknologi tinggi, non-
polutif
kawasan andalan
 Pengendalian
untuk pariwisata. pemanfaatan lahan di
- (II/D/2) kaw. konservasi,
D: pengembangan dan pelibatan swasta &
pengendalian masyarakat dalam
kawasan andalan kegiatan ekonomi,
untuk sektor indutri peningkatan SDM lokal
 Peningkatan produksi
pengolahan
dan distribusi pangan
D2: pengembangan (padi, jagung, kedelai
kawasan andalan dan protein hewani)
untuk industri

188
Arahan Kebijakan
Arahan Kebijakan Arahan Kebijakan
Rencana RTRW Kabupaten Evaluasi
RTRW Nasional RTRW Provinsi
Cianjur
pengolahan
- (II/F/2)
F: Pengembangan dan
pengendalian kawasan
andalan untuk
sektorperikanan
F2: Pengembangan
kawaan andalan untuk
perikanan
- (II/I/2)
I: Pengembangan dan
pengendalian kaasan
andalauntuk
sektorpanas bumi
I2: pegembangan
kawasan andalan
untuk panas bumi.

Sektor Unggulan :
Pertanian
pariwisata
Industri
Perikanan
Panas bumi

Kawasan Lindung : Kawasan Lindung :  Rencana Pola ruang


 Kawasan yang  Kawasan hutan kabupaten cianjur sudah
memberikan lindung sesuai dengan rencana
Kawasan Lindung perlindungan bagi pola ruang nasional dan
 Kawasan resapan air
Nasional, Taman kawasan bawahannya provinsi jawa barat
seluas
Nasional Gunung Gede (Kabupaten Cianjur) dimana untuk kawasan
 Kawasan sempadan
–  Kawasan Perlindungan sungai
lindung kabupaten
Setempat (Sempadan cianjur merupakan
Pangrango (II/A/4)  Kawasan sekitar kawasan yang
Pantai, Sempadan
Taman Nasional waduk memberikan
sungai, Kawasan
Pola I I : Tahapan  kawasan disekitar perlindungan bagi
Sekitar Waduk/situ)
Ruang pengembangan mata air kawasan bawahannya
Waduk Cirata terletak
A: rehabilitasi dan di Kabupaten  Kawasan cagar alam dan juga termasuk
Purwakarta – talaga warna seluas kawasan pelestarian alam
pemantapan fungsi kurang lebih 5 hektar
kaasan lindung Cianjur - Bandung dan rawan bencana
Barat Kawasan yan berada di longsor. Kemudian untuk
nasional Kecamatan Cipanas. kawasan budidaya
Cagar Alam (Cagar
4: taman nasional dan Alam Talaga Warna,  Kawasan pelestarian kabupaten cianjur
taman nasional laut terletak di Kabupaten alam seluas kurang diarakan
Bogor – Cianjur), lebih 5105 Hektar h) pengembangannya untuk
 Kawasan Pelestarian Kawasan cagar kawasan pariwisata,
Alam, budaya i) Kawasan pertanian, industri

189
Arahan Kebijakan
Arahan Kebijakan Arahan Kebijakan
Rencana RTRW Kabupaten Evaluasi
RTRW Nasional RTRW Provinsi
Cianjur
 Kawasan Cagar rawan banjir pengolahan dan
Budaya dan Ilmu  Kawasan rawan perikanan.
Pengetahuan, gerakan tanah dan  Dalam RTRW provinsi
 Kawasan Rawan longsor Jawa Barat, Kabupaten
Tanah Longsor,  Kawasan kars Cianjur ditetapkan
 Kawasan Lindung sebagai kawasan
Geologi (Kawasan Lindung sebesar 60%,
Kars), namun pada kondisi
 Kawasan Rawan eksisting hanya 28%. Hal
Bencana Geologi ini dikarenaan belum
Kawasan Budi Daya Terdeliniasinya kawasan
lindung di kabupaten
 Kawasan Peruntukan
cianjur secara
Peternakan
menyeluruh
 Kawasan Peruntukan
(permasalahan penataan
Perikanan
ruang dalam RPJMD)
 kawasan peruntukan
industri (industri
besar,sedang dan
kecil)
 Kawasan peruntukan
pariwisata
(Budaya,Alam dan
Buatan)
 Kawasan Peruntukan
Permukiman
(Perkotaan dan
Perdesaan)
 Kawasan Peruntukan
Lainnya
 kawasan strategis dari
Kawasan Strategis  Kabupaten cianjur
Nasional sudut kepentingan termasuk kedalam
JABODETABEK- KSP BogorPuncak-Cianjur ekonomi : kawasan strategis
PUNJUR (kawasan lahan pertanian nasional dan provinsi
(Lingkungan Hidup)
termasuk tanaman padi jawa barat yang arah
kepulauan seribbu  Kriteria : Kawasan pengembangannya sudah
yang potensial Pandanwangi, kawasan
(provinsi DKI sesuai antara nasional
jakarta, banten dan menimbulkan masalah agropolitan, kawasan
dan provinsi jawa barat
Jawa Barat) yang bersifat lintas pesisir pantai selatan, yang berfungsi sebagai
II/A/1 kabupaten/kota, kawasan koridor jalur jalan kawasan lindung yang
Kawasan bersifat
A : Rehabilitasi dan Cianjur-Sindangbarang, perlu dijaga
Strategis fisik lingkungan dan
pengembangan kawasan koridor jalur jalan keberadaannya terutama
kebencanaan pada daerah kabupaten
kawasan strategis Jawa Barat bagian selatan,
 Isu Penanganan : cianjur bagian utara yang
nasional dengan sudut Rehabilitasi dan kawasan peruntukan
merupakan kawasan
kepentingan ekonomi revitalisasi industri)
yang memeberikan
A/1 : kawasan, Pembatasan Kawasan strategis dari perlindungan terhadap
Rehabilitasi/revitalisasi dan pengendalian sudut kepentingan sosial kawasan bawahannya.
kawasan pembangunan dan budaya :  Kabupaten cianjur masuk
 Kawasan Strategis (kawasan penyangga situs kedalam salah satu
Pariwisata megalitikum Gunung KSPN Jawabarat, agar

190
Arahan Kebijakan
Arahan Kebijakan Arahan Kebijakan
Rencana RTRW Kabupaten Evaluasi
RTRW Nasional RTRW Provinsi
Cianjur
Nasional ( Puncak Padang di tercapainya
-Gunung Gede Kecamatan Campaka, pembanguanan
Pangrango kawasan penyangga Istana Kepariwisataan tahun
2025 indikasi kontrbusi
Cipanas di Kecamatan
pertumbuhan ekonomi
Cipanas) nasional sebesar 15%
-
KSP Panas Bumi Gunung Kawasan strategis dari
GedePangrango(Pendayagu sudut kepentingan fungsi
naan SDA dan teknologi dan daya
tinggi) dukung lingkungan hidup
Kriteria Kawasan tempat kawasan wisata alam
lokasi Naringgul-Cidaun
sumber energi panas bumi
berikut fasilitas pengolahan
energi serta kawasan di
sekitarnya yang perlu Kawasan strategis dari
dikelola dengan serasi sudut kepentingan ilmu
pengetahuan dan
Isu Penanganan teknologi: kawasan Agro
 Pemanfaatan SDA Techno Park (ATP)
energi yang ramah Kolaberes di
lingkungan dan Kecamatan Cikadu
berkelanjutan
 Sinergitas dengan
pengembangan
wilayah sekitar

191
4.2.1.2 Evaluasi Kebijakan Spasial Cianjur Bagian Utara
Untuk melihat evaluasi kebijakan Kabupaten Cianjur Bagian Utara, dibandingkan antara arahan kebijakan RTRW Kabupaten Cianjur
Bagian Utara dengan kondisi eksisting yang ada pada saat ini.

Tabel 4. 28
Evaluasi Rencana Struktur Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Utara
Arahan Kebijakan RTRW Kabupaten Cianjur 2011-2031
Sistem
Ketentuan Umum Fungsi Yang Ketentuan Prasarana Lokasi Eksisting Evaluasi
Perkotaan
Kegiatan Dikembangkan dan Sarana Minimum
/Pedesaan
Sudah terpenuhinya sarana
pendidikan minimum PKW yang
1. Sarana Pemerintahan
PKWp merupakan 1. Kantor mendukung fungsinya sebagai pusat
2. Sarana Pendidikan :
kawasan perkotaan yang Pemerintahan pendidikan, sarana kesehatan sebagai
Perguruan Tinggi,
mempunyai potensi fungsi utama sebagai 2. SD,SMP,SMA, pusat jasa dan pelayanan masyarakat
SMA/SMK,SMP,SD,T
untuk mendorong pusat pemerintahan Universitas dan sudah berfungsi baik sebagai
K
pertumbuhan daerah kabupaten, pusat 3. Rumah Sakit fungsi pemerintahan kabupaten dan
3. Sarana Kesehatan :
sekitarnya, pusat koleksi dan distribusi, PKWp Tipe B sarana ekonomi pusat perdagangan
PKWp Rumah Sakit Tipe B,
pengolahan atau pusat pendidikan, pusat Cianjur 4. Puskesmas jasa.untuk memenuhi standar PKWp
Puskesmas
pengumpul barang, perdagangan, pusat jasa 5. Mesjid/Mushol namun belum adanya terminal di
4. Sarana Ekonomi :
simpul transportasi, dan dan pelayanan a,gereja, vihara kecamatan cianjur sehingga tidak
Pasar Induk Regional,
pusat jasa publik dengan masyarakat. 6. Terminal Tipe sesuai dengan ketentuan sarana
Pasar
skala beberapa C transportasi minimum untuk PKWp
5. Sarana Transportasi :
kabupaten. 7. Pasar mendukung fungsi sebagai simpul
Terminal Tipe B,
transportasi yang melayani beberapa
kabupaten.
PKL merupakan 1. Sarana Pemerintahan 1. Kantor Sudah sesuai dengan terpenuhinya
PKL perkotaan Cianjur
kawasan perkotaan 2. Sarana Pendidikan : Pemerintahan sarana Pendidikan sehingga
memiliki fungsi utama
dengan fungsi sebagai SMA/SMK,SMP,SD,T 2. SD,SMP,SMA, mendukung fungsinya sebagai pusat
sebagai pusat koleksi
pusat perdagangan dan K Universitas pendidikan, sarana kesehatan,
dan distribusi, pusat PKL
PKL jasa, permukiman, 3. Sarana Kesehatan : 3. Rumah Sakit ekonomi dan transportasi dalam
pendidikan, pusat Cianjur
koleksi dan distribusi Rumah Sakit Tipe C, Tipe B mendukung fungsi PKL Cipanas
perdagangan, pusat jasa
dengan skala pelayanan Puskesmas 4. Puskesmas sebagai pusat jasa dan pelayanan
dan pelayanan
beberapa kecamatan dan 4. Sarana Ekonomi : 5. Mesjid/Mushol masyarakat. Dan fungsi sebagai pusat
masyarakat
kawasan perkotaan yang Pasar a,gereja,vihara perdagangan sudah maksimal dengan

192
Arahan Kebijakan RTRW Kabupaten Cianjur 2011-2031
Sistem
Ketentuan Umum Fungsi Yang Ketentuan Prasarana Lokasi Eksisting Evaluasi
Perkotaan
Kegiatan Dikembangkan dan Sarana Minimum
/Pedesaan
berfungsi atau berpotensi 5. Sarana Transportasi : 6. Terminal Tipe didukung pasar cianjur.
sebagai simpul Terminal Tipe C, C
transportasi yang Terminal Agribisnis 7. Pasar
melayani skala
kabupaten atau beberapa
kecamatan.
PKL merupakan pusat
pelayanan yang
menjembatani antara
PPL dan PPK sebagai
pusat produksi dan pusat
pengumpul.
PKL merupakan
kawasan perkotaan
Sudah sesuai dengan terpenuhinya
dengan fungsi sebagai
sarana Pendidikan, kesehatan dan
pusat perdagangan dan
ekonomi untuk memenuhi standar
jasa, permukiman, 1. Kantor
1. Sarana Pemerintahan PKL Dan memiliki terminal cipanas
koleksi dan distribusi Pemerintahan
2. Sarana Pendidikan : dalam mendukung fungsi sebagai
dengan skala pelayanan 2. SD,SMP,SMA
SMA/SMK,SMP,SD,T simpul transportasi yang melayani
beberapa kecamatan dan fungsi utama sebagai 3. Rumah Sakit
K skala kabupaten atau beberapa
kawasan perkotaan yang pengolahan hasil Tipe C
3. Sarana Kesehatan : kecamatan sekitarnya.
berfungsi atau berpotensi pertanian, peternakan, 4. Puskesmas
Rumah Sakit Tipe C, PKLp Sedangkan untuk fungsi pusat jasa
PKLp sebagai simpul pusat jasa pariwisata, 5. Mesjid/Mushol
Puskesmas Cipanas pariwisata sudah baik dengan
transportasi yang perdagangan dan jasa a
4. Sarana Ekonomi : terdapatnya taman nasional gunung
melayani skala dan pusat industri kecil 6. Terminal Tipe
Pasar gede pangrango,kota bunga resort,
kabupaten atau beberapa menengah. C
5. Sarana Transportasi : istana presiden, kuliner dan bidudaya
kecamatan. 7. Terminal
Terminal Tipe C, taman bunga disepanjang jalur pacet-
PKL merupakan pusat Agribisnis
Terminal Agribisnis cipanas dan taman wisata cibodas
pelayanan yang 8. Pasar
dengan juga didukung perdagangan
menjembatani antara
dan jasa pendukung kegiatan
PPL dan PPK sebagai
pariwisata di kecamatan cipanas.
pusat produksi dan pusat
pengumpul.
PPK kawasan perkotaan yang fungsi sebagai pusat 1.sarana pemerintahan; PPK 1. Kantor Belum sesuasi dengan ditandai

193
Arahan Kebijakan RTRW Kabupaten Cianjur 2011-2031
Sistem
Ketentuan Umum Fungsi Yang Ketentuan Prasarana Lokasi Eksisting Evaluasi
Perkotaan
Kegiatan Dikembangkan dan Sarana Minimum
/Pedesaan
berfungsi untuk melayani produksi dan industri 2. sarana pendidikan : Pacet Pemerintahan belum terpenuhinya syarat prasarana
kegiatan skala kecamatan perkebunan dan SMA/SMK,SMP,SD,TK 2. SD,SMP,SMA minimum untuk menjadi PPK yaitu
atau beberapa desa. PPK pertanian dengan skala 3. sarana kesehatan Rumah 3. Puskesmas Rumah sakit tipe C dan sub terminal
yang akan dikembangkan pelayanan beberapa Sakit Tipe C, Puskesmas 4. Mesjid/Mushol perkotaan untuk melayani kegiatan
di Kabupaten Cianjur kecamatan serta 4. sarana peribadatan; a skala kecamatan atau beberapa desa
diarahakan untuk menunjang kota 5. sarana perdagangan dan 5. Pasar sehingga fungsinya masih kurang
mendukung fungsi PKL jasa; dalam mendukung PKL Cianjur.
agar dapat berperan lebih 6. Sarana Transportasi : Sedangkan fungsinya sebagai pusat
maksimal. PPK dibentuk Sub Terminal Perkotaan, pertanian belum sesuai karena
agar mampu menjadi Terminal Agribisnis memiliki LQ pertanian rendah
pusat pengembangan sebesar 0,05
sektor-sektor yang Belum sesuasi dengan ditandai
1. Kantor
berorientasi pada potensi belum terpenuhinya syarat prasarana
Pemerintahan
lokal. Infratruktur yang minimum untuk menjadi PPK yaitu
2. SD,SMP,SMA
ditempatkan di PPK Rumah sakit tipe C dan sub terminal
3. Puskesmas
meliputi sarana dan perkotaan untuk melayani kegiatan
PPK 4. Mesjid/Mushol
prasarana pendukung skala kecamatan atau beberapa desa
Ciranjan a
sosial ekonomi sehingga fungsinya masih kurang
g 5. Terminal
diantaranya dalam mendukung PKL Cianjur.
Agribisnis
pengembangan industri Sedangkan fungsinya belum sesuai
6. Sub terminal
kecil untuk pengelolahan sebagai pusat pertanian dan
perkotaan
komoditas setengah jadi. perkebunan karena memiliki nilai LQ
7. Pasar
rendah <1.
Belum sesuasi dengan ditandai
1. Kantor belum terpenuhinya syarat prasarana
Pemerintahan minimum untuk menjadi PPK yaitu
2. SD,SMP,SMA Rumah sakit tipe C dan sub terminal
PPK 3. Puskesmas perkotaan untuk melayani kegiatan
Warungk 4. Mesjid/Mushol skala kecamatan atau beberapa desa
ondang a sehingga fungsinya masih kurang
5. Terminal dalam mendukung PKL Cianjur.
Agribisnis Sedangkan fungsinya belum sesuai
6. Pasar sebagai pusat produksi pertanian dan
perkebunan karena memiliki nilai LQ

194
Arahan Kebijakan RTRW Kabupaten Cianjur 2011-2031
Sistem
Ketentuan Umum Fungsi Yang Ketentuan Prasarana Lokasi Eksisting Evaluasi
Perkotaan
Kegiatan Dikembangkan dan Sarana Minimum
/Pedesaan
rendah <1
1. Kantor
Pemerintahan
2. SD,SMP,SMA
3. Puskesmas Sudah sesuai dengan ditandai
pusat permukiman yang
4. Mesjid/Mushol terpenuhinya syarat prasarana
berfungsi untuk melayani
PPL a minimum untuk menjadi PPL.
kegiatan skala antar desa.
1.Ekonomi : Pasar Cikalong 5. Terminal Sedangkan fungsinya sudah sesuai
PPL yang dikembangkan
2. sarana pendidikan kulon Agribisnis sebagai pusat produksi pertanian
di Kabupaten Cianjur
(TK,SD,SMP dan 6. Sub terminal dengan memiliki LQ Pertanian
diarahkan agar setiap fungsi sebagai pusat
SMA/SMK) perdesaan sebesar 0,8.
sentra-sentra produksi produksi pertanian
PPL 3. sarana kesehatan 7. Produksi Hutan
yang terdapat disetiap dengan skala antar
(Puskesmas) Kayu
desa/setra produksi desa.
4. Sarana Transportasi :
mampu berkembang
Sub Terminal Perdesaan, 1. Kantor Belum sesuasi dengan ditandai
secara optimal
Terminal Agribisnis Pemerintahan belum terpenuhinya syarat prasarana
berdasarkan potensi lokal
2. SD,SMP,SMA minimum untuk menjadi PPL yaitu
dan keunggulan masing- PPL
3. Puskesmas sub terminal perdesaan. Sedangkan
masing. Bojongpi
4. Mesjid/Mushol fungsinya sudah sesuai sebagai pusat
cung
a produksi pertanian karena memiliki
5. Terminal LQ Pertanian rendah <1 yaitu
Agribisnis sebesar 0,4.
Sumber: Hasil Analisis Tahun 2018

Tabel 4. 29
Evaluasi Rencana Sistem Prasarana Utama Kabupaten Cianjur Bagian Utara
No Sistem Prasarana Utama Ruas Jalan Eksissting Evaluasi
Target Pencapaian 2027-
2031
Ruas jalan raya Bandung Ada
Sudah Sesuai atau sudah
1 Jaringan Jalan Arteri terealisasi
Target Pencapaian 2027-
Ruas jalan raya Citarum-batas Kota Cianjur Belum Ada 2031
Belum sesuai dengan

195
No Sistem Prasarana Utama Ruas Jalan Eksissting Evaluasi
rencana atau belum
terealisasi
Target Pencapaian 2027-
2031
Ruas jalan eks jalan tol Rajamandala Belum Ada Belum sesuai dengan
rencana atau belum
terealisasi
Target Pencapaian 2027-
2031
Ruas jalan Gekbrong-batas Kota Cianjur Ada
Sudah Sesuai atau sudah
terealisasi
Target Pencapaian 2027-
2031
Ruas jalan Pasir Hayam-Perintis Kemerdekaan-Sp.Perintis Kemerdekaan-
Belum Ada Belum sesuai dengan
Prof.M.Yamin-Arif Rahman
rencana atau belum
terealisasi
Kolektor Primer
Target Pencapaian 2027-
2031
Ruas jalan batas Kota Cianjur-Puncak Ada
Sudah Sesuai atau sudah
terealisasi
Target Pencapaian 2027-
2031
Ruas jalan raya Cipanas Ada
Sudah Sesuai atau sudah
terealisasi
Target Pencapaian 2027-
2 Jaringan Jalan Kolektor 2031
Ruas jalan Ir. H. Juanda Belum Ada Belum sesuai dengan
rencana atau belum
terealisasi
Target Pencapaian 2027-
2031
Ruas jalan Dr. Muwardi Belum Ada Belum sesuai dengan
rencana atau belum
terealisasi
Kolektor Sekunder
Ruas jalan Warungkondang-Cipadang-Bebedahan-Pal Dua-Karyamukti- Ada Target Pencapaian 2027-

196
No Sistem Prasarana Utama Ruas Jalan Eksissting Evaluasi
Sukajembar-Gunung Sari-Sp.Leuwi Manggu-Sukasari-Kadupandak-Cijati- 2031
Leles-Agrabinta Sudah Sesuai atau sudah
terealisasi
Target Pencapaian 2027-
Jaringan jalan Cipanas-Sukaresmi-Cikalongkulon-Ciranjang - Bojongpicung - 2031
3 Jaringan Jalan Lokal Ada
Sukaluyu - Cibeber - Warungkondang - Cugenang Sudah Sesuai atau sudah
terealisasi
Target Pencapaian 2015-
pembangunan jaringan jalan lingkar perkotaan Cianjur meliputi Lingkar timur
Pembangunan Jaringan 2016
4 pada ruas Rawabango-Perintis Kemerdekaan dan Lingkar selatan pada ruas Ada
Jalan Baru Sudah Sesuai atau sudah
Perintis Kemerdekaan-Pasir Hayam
terealisasi
Target Pencapaian 2015-
2016
Pengembangan terminal penumpang Tipe B yaitu Terminal Pasir Hayam di
Belum Tidak Sesuai atau Tidak
Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku.
Terealisasi

Pembangunan terminal penumpang Tipe C meliputi Kecamatan Cipanas, Target Pencapaian 2027-
Kecamatan Ciranjang, Kecamatan Warungkondang, Kecamatan Mande dan Belum 2031
Kecamatan Cikalongkulon. Belum Terealisasi
Jaringan Prasarana Lalu Target Pencapaian 2027-
5 Pengembangan terminal barang berupa Sub-Terminal Agribisnis (STA)
Lintas Angkutan Jalan Belum 2031
Cigombong di Kecamatan Pacet
Belum Terealisasi
Target Pencapaian 2027-
Pengembangan jembatan timbang Rawabango di Desa Bojong, Kecamatan 2031
Karangtengah dan rencana pembangunan jembatan timbang di Kecamatan Ada Sudah Sesuai atau sudah
Haurwangi terealisasi

Pengembangan sarana pengujian kendaraan bermotor yang terletak di Sudah Sesuai atau sudah
Ada
kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Kecamatan Cianjur. terealisasi
Target Pencapaian 2015-
Rencana Sistem Jaringan Perkeretaapian, Pengembangan Prasarana Kereta
2016
Api yaitu Rencana pengembangan prasarana kereta api berupa rencana Ada
Sudah Sesuai atau sudah
revitalisasi jalur rel kereta api Bandung-Padalarang-Cianjur-Sukabumi.
terealisasi
6 Rencana Perkeretaapian
Target Pencapaian 2015-
Pengembangan Sarana Kereta Api, Rencana pengembangan sarana kereta
2016
api berupa revitalisasi stasiun Kereta Api Cipeyeum, Ciranjang, Maleber, Belum Ada
Belum sesuai dengan
Cianjur, Cilaku, Cibeber dan Lampegan.
rencana atau belum

197
No Sistem Prasarana Utama Ruas Jalan Eksissting Evaluasi
terealisasi
Target Pencapaian 2015-
Peningkatan Pelayanan Kereta Api, Rencana peningkatan pelayanan kereta
2016
api meliputi Peningkatan sistem jaringan pelayanan kereta api lintas Bandung-
Belum Ada Belum sesuai dengan
Padalarang-Cianjur-Sukabumi dan Peningkatan angkutan barang bagi
rencana atau belum
distribusi komoditas perdagangan
terealisasi
Tabel 4. 30
Evaluasi Rencana Sistem Prasarana Lainnya Kabupaten Cianjur Bagian Utara
Sistem
No Prasarana Jenis Keterangan Lokasi Eksisting Evaluasi
Lainnya
Kecamatan Haurwangi, Kecamatan Target Pencapaian 2027-
Jaringan pipa
Ciranjang, Kecamatan 2031
distribusi Bahan
Bojongpicung, Kecamatan Cibeber, Belum sesuai dengan
Bakar Minyak (BBM) Belum Ada
Kecamatan Cilaku, Kecamatan rencana atau belum
pada jalur Padalarang
Warungkondang dan Kecamatan terealisasi
– Cianjur – Sukabumi
Gekbrong.
Target Pencapaian 2015-
2016
Rencana
Cipanas-Pacet dan Tanggeung- Belum sesuai dengan
pengembangan Belum Ada
Cibungur rencana atau belum
potensi panas bumi
terealisasi

Sistem jaringan
1 Pengembangan
energi/kelistrikan Target Pencapaian 2015-
Pembangkit Listrik 2016
Tenaga Air (PLTA) Kecamatan Haurwangi Belum Ada Belum sesuai dengan
Cirata rencana atau belum
terealisasi

Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Target Pencapaian 2027-


PLTMH Bojongpicung, Kecamatan Belum Ada 2031
Ciranjang dan Kecamatan Cibeber.
Kecamatan Karangtengah, Target Pencapaian 2027-
Pembangkit Listrik
Kecamatan Bojongpicung dan Belum Ada 2031
Tenaga Surya (PLTS)
Kecamatan Campakamulya.
Peningkatan kapasitas Kecamatan Cugenang

198
Sistem
No Prasarana Jenis Keterangan Lokasi Eksisting Evaluasi
Lainnya
Gardu Induk Cianjur
Jaringan transmisi Target Pencapaian 2015-
Saluran Udara jalur Sukaresmi-Mande- 2016
Ada
Tegangan Ekstra SukaluyuCiranjang-Haurwangi
Tinggi (SUTET)
Target Pencapaian 2015-
Pembangunan SUTET jalur Bojongpicung Haurwangi Ada 2016
Jaringan
2 transmisi tenaga Perencanaan Pembangunan Target Pencapaian 2015-
listrik jaringan transmisi 2016
Saluran Udara jalur Cugenang-Tanggeung Ada
Tegangan Tinggi
(SUTT)
Pembangunan Target Pencapaian 2015-
jaringan transmisi Kecamatan Haurwangi Ada 2016
SUTT
Jaringan kabel berupa
peningkatan kapasitas
sambungan telepon
kabel dan Rencana
Target Pencapaian 2027-
pengembangan
Sistem jaringan Kawasan Perkotaan dan Kawasan 2031
3 Pengembangan jaringan nirkabel Ada
telekomunikasi Perdesaan Sudah Sesuai atau sudah
berupa pemanfaatan
terealisasi
menara
telekomunikasi Base
Transceiver Station
(BTS)
WS CITARUM yaitu Kecamatan
Target Pencapaian 2015-
Sistem jaringan Mande dan Kecamatan
2016
sumber daya air di Cikalongkulon (Waduk Cirata) , Ada
Sudah Sesuai atau sudah
Sistem jaringan WS strategis nasional Kecamatan Cibeber dan Kecamatan
4 Pengembangan terealisasi
sumber daya air Campaka (Waduk Cisokan)
Jaringan irigasi yaitu Belum sesuai dengan
jaringan irigasi teknis seluruh kecamatan Belum Ada rencana atau belum
dan irigasi non-teknis terealisasi

199
Sistem
No Prasarana Jenis Keterangan Lokasi Eksisting Evaluasi
Lainnya
Jaringan air baku
berupa rencana
Target Pencapaian 2015-
pengembangan
2016
penyediaan jaringan Kawasan Industri Ada
Sudah Sesuai atau sudah
air baku untuk
terealisasi
kepentingan kawasan
industri.
Sungai Cisokan di Kecamatan
Sistem pengendali Ciranjang dan Kecamatan Target Pencapaian 2015-
banjir berupa Sukaluyu, Sungai Citarum di 2016
pengembangan Kecamatan Haurwangi, Sungai Belum Ada Belum sesuai dengan
infrastruktur Cilaku di Kecamatan Cilaku; d. rencana atau belum
pengendali banjir Sungai Cikondang di Kecamatan terealisasi
Cibeber.
sistem jaringan air
minum, Kecamatan Cianjur, Kecamatan
Target Pencapaian 2027-
pengembangan sistem Karangtengah, Kecamatan
2031
pelayanan air minum Ciranjang, Kecamatan Cipanas, Ada
Sudah Sesuai atau Sudah
yang melayani Kecamatan Pacet dan Kecamatan
Terealisai
kawasan perkotaan Tanggeung.
dan pusat kegiatan
Kecamatan Haurwangi, Kecamatan
Sukaluyu, Kecamatan
Sistem jaringan Karangtengah, Kecamatan Target Pencapaian 2027-
5 prasarana Pengembangan SPAM Ibu Kota Ciranjang, Kecamatan 2031
Ada
wilayah lainnya Kecamatan (IKK) Bojongpicung, Kecamatan Sudah Sesuai atau Sudah
Cikalongkulon, Kecamatan Terealisai
Gekbrong dan Kecamatan
Warungkondang.
Target Pencapaian 2027-
Kecamatan Cikalongkulon, dan
SPAM perdesaan Tidak Ada 2031
Kecamatan Bojongpicung.
Sumber air minum Kecamatan Cianjur, Kecamatan Target Pencapaian 2027-
meliputi sistem Karangtengah, Kecamatan Pacet, Ada 2031
perpipaan dengan Kecamatan Cipanas, Kecamatan Belum sesuai dengan

200
Sistem
No Prasarana Jenis Keterangan Lokasi Eksisting Evaluasi
Lainnya
sumber mata air dan Cugenang, Kecamatan Sukaresmi, rencana atau belum
sumber air tanah Kecamatan Ciranjang, Kecamatan terealisasi
dalam/artesis. Cikalongkulon, Kecamatan Cilaku
dan Kecamatan Cibeber.
Sistem penyediaan air Target Pencapaian 2027-
yang berasal dari 2031
seluruh kecamatan
swadaya murni
masyarakat.
pemanfatan sumber
Target Pencapaian 2027-
mata air, air tanah
2031
dangkal dan air tanah seluruh kecamatan Ada
Sudah Sesuai atau sudah
dalam/artesis secara
terealisasi
lestari dan terkendali.
Target Pencapaian 2027-
Sistem jaringan 2031
Sistem jaringan
5 Perencanaan persampahan berupa Kecamatan Cikalongkulon. Belum Ada Belum sesuai dengan
persampahan
pembangunan TPA rencana atau belum
terealisasi
Sistem jaringan
pengolahan air limbah
meliputi Target Pencapaian 2017-
pengembangan sistem Perumahan dan Permukiman 2021
Perencanaan Ada
septik tank individu Kabupaten Cianjur Bagian Utara Sudah Sesuai atau sudah
atau komunal untuk terealisasi
perumahan dan
Sistem jaringan permukiman
6 pengolahan air Sistem septik tank
limbah komunal pada
kawasan permukiman
Target Pencapaian 2017-
berkepadatan sedang-
2021
Pengembangan tinggi, pengembangan Kawasan Perkotaan Ada
Sudah Sesuai atau sudah
sistem septik tank
terealisasi
kolektif pada kawasan
perkantoran,
pendidikan,

201
Sistem
No Prasarana Jenis Keterangan Lokasi Eksisting Evaluasi
Lainnya
pemerintahan dan
komersil,
Instalasi pengolah air
Target Pencapaian 2017-
limbah pada kawasan
Kawasan peruntukan budi daya 2021
peruntukan budi daya Ada
peternakan dan industri Sudah Sesuai atau sudah
peternakan dan
terealisasi
industri
Target Pencapaian 2027-
IPLT di Babakan 2031
Kecamatan Cianjur. Belum Ada
Karet Belum Terealisasi

Sungai Citarum, Sungai Cibeet,.


Target Pencapaian 2027-
Sungai Cikundul, Sungai
Jaringan drainase 2031
Cibalagung, Sungai Cibuni, Sungai Ada
primer Sudah Sesuai atau sudah
Cisokan, Sungai Cisadea, Sungai
terealisasi
Ciujung dan Sungai Cilaki.
Target Pencapaian 2027-
Sistem jaringan Jaringan drainase Anak sungai dan saluran permanen 2031
7 Pengembangan Ada
drainase sekunder yang dibuat secara khusus. Sudah Sesuai atau sudah
terealisasi
Jaringan drainase
Target Pencapaian 2027-
tersier berupa jaringan
2031
drainase yang terdapat Kawasan Perkotaan Ada
Sudah Sesuai atau sudah
di pusat-pusat
terealisasi
kegiatan.
Jalur evakuasi berupa jaringan jalan
kolektor dan jalan lokal, jaringan Belum sesuai dengan
Rencana sistem jalur
jalan desa dan jalan lingkungan dan Belum Ada rencana atau belum
evakuasi
jaringan jalan khusus lainnya yang terealisasi
Sistem jalur
ditetapkan sebagai jalur evakuasi.
8 evakuasi Perencanaan
Jalur evakuasi pada
bencana Kecamatan Ciranjang. Kecamatan
wilayah di sekitar Belum sesuai dengan
Sukaluyu. Kecamatan Haurwangi.
kawasan yang Belum Ada rencana atau belum
Kecamatan Cilaku. Kecamatan
ditetapkan sebagai terealisasi
Cibeber.
kawasan rawan banjir

202
Sistem
No Prasarana Jenis Keterangan Lokasi Eksisting Evaluasi
Lainnya
Jalur evakuasi pada
wilayah di sekitar
kawasan yang
Sudah Sesuai atau sudah
ditetapkan sebagai Seluruh kecamatan di Daerah. Ada
terealisasi
kawasan rawan
gerakan tanah dan
longsor
Jalur evakuasi pada
Kecamatan Cipanas, Kecamatan
wilayah di sekitar
Pacet, Kecamatan Cugenang,
kawasan yang Sudah Sesuai atau sudah
Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Ada
ditetapkan sebagai terealisasi
Gekbrong dan Kecamatan
kawasan rawan
Warungkondang.
letusan gunung berapi
ruang evakuasi pada
wilayah di sekitar
lapangan terbuka, gedung
kawasan yang
pemerintah, gedung sekolah,
ditetapkan sebagai
gedung pertemuan, gedung Sudah Sesuai atau sudah
kawasan rawan Ada
olahraga dan tempat lainnya yang terealisasi
bencana rawan
memungkinkan sebagai tempat
gerakan tanah dan
evakuasi.
longsor serta kawasan
rawan banjir.
meliputi tempat evakuasi pertama
Ruang evakuasi terletak di kantor desa masing-
9 Perencanaan
bencana masing, tempat evakuasi akhir
ruang evakuasi pada berada di Desa Palasari dan Desa
wilayah di sekitar Cipanas, Kecamatan Cipanas. Desa
kawasan yang Cipendawa dan Desa Cibodas,
Sudah Sesuai atau sudah
ditetapkan sebagai Kecamatan Pacet. Desa Cibereum Ada
terealisasi
kawasan rawan dan Desa Cijedil, Kecamatan
bencana letusan Cugenang. Desa Cikahuripan dan
gunung berapi Desa Songgom, Kecamatan
Gekbrong. Desa Bunisari dan Desa
Jambudipa, Kecamatan
Warungkondang.

203
Sudah terpenuhinya sarana pendidikan minimum PKW yang mendukung
Gambar
fungsinya4.sebagai
16 PETApusatEVALUASI RENCANA
pendidikan, sarana STRUKTUR
kesehatan sebagai pusat jasaRUANG
dan
pelayanan masyarakat dan sudah berfungsi baik sebagai fungsi pemerintahan
kabupaten dan sarana ekonomi pusat perdagangan jasa.untuk memenuhi standar
PKWp namun belum adanya terminal di kecamatan cianjur sehingga tidak
sesuai dengan ketentuan sarana transportasi minimum untuk PKWp mendukung
fungsi sebagai simpul transportasi yang melayani beberapa kabupaten.

Sudah sesuai dengan ditandai terpenuhinya


syarat prasarana minimum untuk menjadi
PPL. Sedangkan fungsinya sudah sesuai
sebagai pusat produksi pertanian dengan
memiliki LQ Pertanian sebesar 0,8

204
Tabel 4. 31
Evaluasi Rencana Pola Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Utara
Kecamatan Arahan Kebijakan Kondisi Eksisting Evaluasi
Kawasan Lindung :
 Kecamatan Cianjur : Kawasan rawan gerakan tanah dan
longsor,
 Kecamatan Karangtengah Kawasan rawan gerakan tanah
dan longsor,
Kawasan
 Kecamatan Cilaku : Kawasan Perlindungan Setempat,  Kawasan perkotaan Cianjur saat ini
Perkotaan Cianjur
Kawasan rawan banjir, Kawasan rawan gerakan tanah tidak terdapat kawasan lindung. Rencana Pola Ruang Kawasan
(Kecamata
dan longsor Budidaya sudah sesuai dengan
Cianjur,  Terdapat kawasan permukiman
Kawasan Budidaya : peruntunukannya, namun
Kecamatan perkotaan, kegiatan perikanan dan
Karangtengah &  Kecamatan Cianjur peruntukan perikanan, Kawasan untuk kawasan lindung tidak
peruntukan permukiman perkotaan kegiata industri sedang di kawasan sesuai karena saat ini sudah
Kecamatan
Cilaku)  Kecamatan Karangtengah peruntukan perikanan, perkotaan Cianjur tidak terdapat kawasan lindung
Peruntukan industri sedang, Kawasan peruntukan di Kawasan Perkotaan Cianjur.
permukiman perkotaan
 Kecamatan Cilaku Kawasan peruntukan peternakan,
Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral
bukan logam dan batuan, Kawasan peruntukan
permukiman perkotaan
Kawasan Lindung :
 Kawasan Hutan Lindung
 Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap
Kawasan Bawahannya
 Kawasan sekitar mata air Terdapat ketidaksesuaian
 Kawasan suaka alam, antara arahan kebijakan
 Kawasan pelestarian alam, Terdapat hutan, kemudian termasuk kawasan yang memberikan
Kawasan
daerah yang dekat dengan kaki gunung perlindungan terhadap kawasan
Perkotaan  Kawasan cagar budaya
gede pangrango. bawahannya namun pada
Cipanas  Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor
Terdapat kegiatan pariwisata dan banyak kondisi eksisting kawasan
 Kawasan rawan letusan gunung api villa disekitarnya tersebut terdapat bangunan
Kawasan Budidaya : villa yang tidak sesuai
 Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas peruntukannya.
 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap
 Kawasan peruntukan peternakan
 Kawasan pariwisata budaya
 Kawasan pariwisata alam

205
Kecamatan Arahan Kebijakan Kondisi Eksisting Evaluasi
 Kawasan pariwisata buatan
 Industri kecil menengah,
Sudah sesuai antara arahan
Terdapat kegiatan perdagangan jasa
Kawasan Strategis : kebijakan dan kondisi eksisting
disekitar istana cipanas dan memiliki
kawasan penyangga Istana Cipanas di Kecamatan Cipanas untuk menyangga kegiatan
kondisi jalan yang cukup baik.
istana cipanas.
Kawasan Lindung :
 Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap
Kawasan Bawahannya,
 Kawasan sekitar mata air, Merupakah salah satu tempat yang rawan
 Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor, gerakan tanah namun tidak terlalu tinngi Sejauh ini tidak pernah terjadi
tingkat kerawanannya. bencana longsor.
 Kawasan rawan letusan gunung api
Terdapat rencana pembangunan Seauai dengan rencana dengan
Kawasan Budidaya :
Agrowisata beras pandanwangi sebagai ditandai adanya pembebasan
 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap,
wisata edukasi, yang telah disediakan lahan seluas 20 Ha yang
Warungkondang  Kawasan peruntukan peternakan, pembebasan lahan seluas 20 Ha yang terletak di Desa Tegalega.
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral bukan berada di Desa Tegalega
logam dan batuan,
 Kawasan pariwisata buatan,
 Kawasan peruntukan permukiman perkotaan
Terdapat pengembangan Padi Adanya usaha pemerintah
Pandanwangi serta produksi beras untuk mendukung kembali
Kawasan Strategis : Pandanwangi. produksi beras pandanwangi
Kawasan lahan pertanian tanaman padi Pandanwangi serta ditandai dengan adanya
rencana pembangunan wisata
edukasi padi pandanwangi.
Kawasan Lindung :
 Kawasan sekitar waduk/situ,
 Kawasan rawan banjir,  Terdapat kawasan lindung geologi
 Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor dan kawasan perlindungan
setempat Sesuai dengan arahan
Kawasan Budidaya :
Ciranjang kebijakan yang ada, yaitu
 Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas,  Terdapat kawasan permukiman ditandai dengan adanya
 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap, pedesaan dan perkotaan, kegiatan industri dengan skala
 Kawasan peruntukan peternakan, perkebunan dan kawasan industri pelayanan beberapa kecamatan.
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral bukan
logam dan batuan,
 Kawasan peruntukan industri besar,

206
Kecamatan Arahan Kebijakan Kondisi Eksisting Evaluasi
 Peruntukan industri sedang,
 Kawasan pariwisata budaya,
 Kawasan pariwisata buatan
Kawasan Lindung :
 Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap
Kawasan Bawahannya, Kecamatan Pacet merupakan kecamatan
 Kawasan sekitar mata air, yang rawan gerakan tanah dan longsor
Sudah sesuai ditandai dengan
 Kawasan pelestarian alam, namun tingkat kerawanannya tidak
kegiatan peternakan dan
Pacet terlalu tinggi.
 Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor, pariwisata. Dan juga jaraknya
Terdapat budidaya Tanaman Bunga
 Kawasan rawan letusan gunung api yang dekat dengan gunung
sepanjang lintasan Hanjawar–Cipendawa
Kawasan Budidaya : gede pangrango
di Kecamatan Cipanas - Pacet -
 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap, Sukaresmi
 Kawasan peruntukan peternakan
 Kawasan pariwisata alam
Kawasan Lindung :
 Kawasan Hutan Lindung,
 Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap
Kawasan Bawahannya,
 Kawasan cagar budaya,
 Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor
Kawasan Budidaya : Terdapatnya kawasan rawan longsor
sepanjang jalan Cikalong menuju Sesuai dengan arahan
Cikalongkulon  Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas,
Kabupaten Purwakarta. kebijakan, ditandai dengan
 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap,
Adanya industri sedang dengan jenis adanya industri sedang jenis
 Kawasan peruntukan peternakan, pengolahan. pengolahan.
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral
logam,
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral bukan
logam dan batuan,
 Peruntukan industri sedang,
 Kawasan pariwisata budaya
Kawasan Lindung :
 Kawasan Hutan Lindung, Telah sesuai dengan arahan
Terdapat hutan lindung di Kecamatan kebijakan pola ruang ditandai
Bojongpicung  Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor
Bojongpicung. dengan adanya hutan lindung
Kawasan Budidaya :
di Kecamatan Bojongpicung.
 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Terbatas,
 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap,

207
Kecamatan Arahan Kebijakan Kondisi Eksisting Evaluasi
 peruntukan perikanan,
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral bukan
logam dan batuan
Kawasan Lindung :
 Kawasan Perlindungan Setempat,
 Kawasan rawan banjir,
Lahan sawah yang ada
 Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor
Cilaku Terdapat pertanian lahan sawah yang memiliki potensi untuk
Kawasan Budidaya :
potensial di Desa Sukaresmi dikembangkan sebagai
 Kawasan peruntukan peternakan, pertanian lahan basah.
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral bukan
logam dan batuan
 Kawasan peruntukan permukiman perkotaan
Kawasan Lindung :
 Kawasan rawan banjir,
 Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor Sesuai dengan arahan
Kawasan Budidaya : Merupakan daerah rawan longsor namun
kebijakan, ditandai dengan
tingkat kerawanannya tidak terlalu
Sukaluyu  Kawasan peruntukan peternakan, daerah rawan longsor dan
tinggi.
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral bukan terdapat kegiatan peternakan
Terdapat kegiatan peternakan dan
logam dan batuan, dan industri.
industri
 Kawasan peruntukan industri besar,
 Peruntukan industri sedang,
 Kawasan peruntukan permukiman perkotaan
Kawasan Lindung :
 Kawasan sekitar waduk/situ,
 Kawasan cagar budaya,
 Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor, Merupakah salah satu tempat yang rawan
 Kawasan rawan letusan gunung api gerakan longor namun tidak terlalu tinngi
Kawasan Budidaya : tingkat kerawanannya. Kemudian Sesuai dengan arahan
terdapat waduk cirata yang merupakan kebijakan, ditandai dengan
Mande  Kawasan peruntukan hutan produksi tetap,
hilir dari sungai citarum. kegiatan wisata di waduk
 Kawasan peruntukan peternakan,
Terdapat peternakan sapi dan ayam, serta cirata, kegiatan peternakan sapi
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral bukan sedang berkembang industri disekitar dan ayam serta industri.
logam dan batuan, kecamatan mande terutama yang dekat
 Peruntukan industri sedang, dengan akses jalan provinsi.
 Kawasan pariwisata budaya,
 Kawasan pariwisata buatan,
 Kawasan peruntukan permukiman perkotaan

208
Kecamatan Arahan Kebijakan Kondisi Eksisting Evaluasi
Kawasan Lindung :  Sesuai dengan arahan
 Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap pola ruang yang ada
Kawasan Bawahannya,  Tingkat kerawanan
 Kawasan sekitar mata air, longsor di Kecamatan
 Kecamatan Cugenang merupakan
 Kawasan pelestarian alam, rawan longsor.
Cugenang tidak terlalu
 Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor,  Terdapat kawasan pelestarian alam
tinggi
 Kawasan rawan letusan gunung api  Sudah sesuai dengan
Cugenang  Adanya pengembangan perkebunan
Kawasan Budidaya : kebijakan pola ruang
pisang yang ada di Kecamatan
 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap, Cugenang dan akan dijadikan
yang ada
 Kawasan peruntukan peternakan, Agrowisata  Pemerintah memiliki
 Kawasan pariwisata alam, upaya yang baik untuk
 Terdapat pariwisata alam
 Kawasan peruntukan permukiman perkotaan pertumbuhan Kecamatan
Cugenang yaitu dengan
adanya rencana
Agrowisata perkebunan
 pusat pelayanan pemerintahan skala Sarana & Prasarana penunjang yang ada: Sesuai dengan struktur ruang,
desa/kelurahan/lingkungan  SD ditandai dengan adanya
 perdagangan dengan skala pelayanan kelurahan dan/atau  SMP fasilitas pendidikan serta
lingkungan  SMA kesehatan yang cukup untuk
 perumahan  Pasar melayani Kecamatan tersebut.
 Puskesmas

Kawasan Lindung :  Sesuai dengan pola ruang


 Kawasan Hutan Lindung, yaitu dengan adanya
 Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap  Adanya Hutan lindung dan Hutan lindung dan
Kawasan Bawahannya, kawasan cagar budaya di kawasan cagar budaya di
 Kawasan cagar budaya, Kecamatan Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi
 Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor,  Kecamatan Sukaresmi merupakan  Tingkat kerawanan
Sukaresmi
 Kawasan rawan letusan gunung api kecamatan rawan longsor terutama longsor di Kecamatan
Kawasan Budidaya : di Desa Beunying Sukaresmi cukup tinggi
 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Terbatas,  Memiliki sektor unggulan yaitu  Sektor pertanian bunga
 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap, pertanian bunga berpotensi untuk
 Kawasan peruntukan peternakan,  Terdapat pariwisata budaya dikembangkan pariwisata.
 Kawasan pariwisata budaya,  Sesuai dengan pola ruang
 Kawasan pariwisata buatan yang ada
Gekbrong Kawasan Lindung :  Kecamatan Gekbrong pernah terjadi Sudah sesuai dengan arahan

209
Kecamatan Arahan Kebijakan Kondisi Eksisting Evaluasi
 Kawasan Hutan Lindung, longsor kecil kebijakan yang ada. Ditandai
 Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap  Peternakan ayam petelur dan ayam dengan histori bencana longor,
Kawasan Bawahannya, pedaging adanya kegiatan peternakan
 Kawasan sekitar mata air,  Pariwisata hutan pinus kaki Gunung ayam petelur dan pedaging,
 Kawasan pelestarian alam, Gede Pangrango dan juga terdapat pariwisata
 Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor,  Terdapat permukiman perkotaan, hutan pinus serta termasuk
 Kawasan rawan letusan gunung api kegiatan perkebunan, hutan produksi kedalam permukiman
Kawasan Budidaya : dan budidaya pertanian. perkotaan.
 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap,
 Kawasan peruntukan peternakan,
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral
logam,
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral bukan
logam dan batuan,
 Peruntukan industri sedang,
 Kawasan pariwisata alam,
 Kawasan peruntukan permukiman perkotaan
Kawasan Lindung :
 Kawasan Hutan Lindung,  Terdapat hutan lindung
 Kawasan sekitar waduk/situ,  Tidak pernah terjadi bencana
 Kawasan rawan banjir, seperti gerakan tanah ataupun
longsor
 Kawasan rawan gerakan tanah dan longsor,
 Terdapat peternakan di Kecamatan Peternakan dan pariwisata di
 Kawasan kars
Haurwangi Haurwangi yang merupakan sektor Kecamatan Haurwangi
Kawasan Budidaya :
peternakan terbesar di Kabupaten merupakan sebuah potensi
 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap, yang sangat besar di
Cianjur.
 Kawasan peruntukan peternakan,
 Terdapat industri sedang Kecamatan tersebut.
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral bukan
 Terdapat kawasan pariwisata yang
logam dan batuan,
sesuai dengan pola ruang yaitu
 Peruntukan industri sedang, wisata alam.
 Kawasan pariwisata alam
Kawasan Lindung : Kecamatan Cibeber merupakan
 Kawasan Hutan Lindung, Sesuai dengan pola ruang yang
kecamatan yang rawan gerakan tanah
ada ditandai dengan adanya
Cibeber  Kawasan Sekitar Waduk/Situ, dan longsor, dan tingkat kerawanannya
hutan lindung dan hutan
 Kawasan Rawan Banjir, cukup tinggi.
produksi dan terdapat kegiatan
 Kawasan Rawan Gerakan Tanah Longsor Kecamatan Cibeber memiliki komoditas
peternakan ayam.
Kawasan Budidaya : unggulan peternakan berupa ayam

210
Kecamatan Arahan Kebijakan Kondisi Eksisting Evaluasi
 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Terbatas, pedaging dan ayam petelur
 Kawasan peruntukan hutan produksi tetap,
 Kawasan Peruntukan Peternakan,
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral
logam,
 Kawasan potensi peruntukan pertambangan mineral bukan
logam dan batuan
Sumber : Hasil Analisis 2018

211
Gambar 4. 17 PETA EVALUASI POLA RUANG

212
4.2.1.3 Evaluasi Kebijakan Sektoral
Tabel 4. 32
Evaluasi Kebijakan Sektoral Pariwisata (RIPPARKAB)
DPK Pembangunan Destinasi Pariwisata Kondisi Eksisting Evaluasi
18. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,
19. Kebun Raya Cibodas,
20. Kota Bunga Rersort, dan
21. Istana Kepresidenan di Kecamatan Cipanas;
serta
22. Taman Bunga Nusantara di Kecamatan
Sukaresmi
23. Curug Cibeureum,
24. Curug Cibeet, Sedang dalam tahap pengembangan
25. Wisata Kesehatan RSUD Cimacan, dengan penerapan konsep ekowisata
Rencana Pembangunan KSPK Kawasan Strategis 26. Makam Kramat Eyang Haji Surjaya Ciobed, berbasis masyarakat dengan
KSPK Ekowisata Alam Cagar Biosfer dan Heritage Gedeh- mempertahankan kualitas Cagar Biosfer
27. Wisata Agropolitan,
Cibodas dan sekitarnya
28. Bukit Karmel Batulawang, dan Cibodas.
29. Panorama Alam Jalur Puncak II -
Batulawang di Kecamatan Cipanas, serta
30. Kuliner dan Budidaya Tanaman Bunga
sepanjang lintasan Hanjawar–Cipendawa di
Kecamatan Cipanas - Pacet - Sukaresmi;
31. Perkebunan Teh Gedeh dan Batu Lempardi
Kecamatan Cugenang;
32. Perkebunan Teh Maleber,
33. Kampung Wisata Saronge,

213
34. Makam Kramat Gunung Geulis,
35. Situs Gunung Kasur, serta
36. Wisata Edukasi Balai Penelitian Tanaman
Hias Ciherang di Kecamatan Pacet;
37. Panorama Alam Puncak Simun, dan Alam
Imajinasi Kawung Luwuk,
38. Wisata Rohani Lembah Karmel, serta
39. Kampung n’de di Kecamatan Sukaresmi.

4. Makam Dalem Cikundul di Kecamatan


Cikalongkulon;
5. Wisata Tirta Jangari di Kecamatan Mande,
dan
6. Area Peristirahatan Jembatan Citarum di
Kecamatan Haurwangi. Sedang dalam pengembangan dengan
7. Arung Jeram Cikundul, dan fokus perlindungan terhadap nilai-nilai
Rencana pembangunan KSPK Kawasan Strategis 8. Wisata Tirta Maleber di Kecamatan religi leluhur dan ekosistem waduk
Ekowisata Danau dan Religi Cikundul-Jangari-Haurwangi melalui pengembangan wisata ziarah dan
Cikalongkulon;
dan sekitarnya
9. Wisata Tirta Kebon Coklat, dan wisata danau.
10. Sanggar Budaya Maenpo di Kecamatan
Mande;
11. Wisata Tirta Calincing,
12. Wisata heritage Gereja Tua, dan
13. Situs Kuta Pinggan di Kecamatan
Ciranjang;

214
14. Arung Jeram Bantar Caringin,
15. Wisata Religi Makam Eyang Dalem Pasir,
16. Wanawisata Pongpok Landak Haurwangi
(Pokland Hawai), serta
17. Panorama alam dan air Sungai Citarum
aliran Bantar Caringin-Waduk Cirata
lintasbatas Cianjur - Bandung Barat di
Kecamatan Haurwangi, dan Ciranjang.

10. The Jhon’s Cianjur Aquatic Resort,


11. Karnaval Wisata Seni Budaya - Cianjur
Jago Festival,
12. Wisata Ibadah Masjid Agung, dan Wisata
Ngaos,
13. Wisata Sejarah Pendopo - Pancaniti,
14. Taman Alun-alun Cianjur, Sedang dalam tahap pengembangan
Rencana pembangunan KPPK Pariwisata Alam Perkotaan
KPPK 15. Taman Prawatasari dan Taman Joglo, dengan tema khas pengembangan adalah
dan Kriya Cianjur–Warungkondang-Cibeber dan sekitarnya
Wisata AlamPerkotaan dan Kriya.
16. Wisata Taman Kota Babakankaret, dan
17. Wisata Kuliner khas Cianjur di Kecamatan
Cianjur; serta
18. Pengrajin Lampu Gentur dan Batik di
Kecamatan Warungkondang.

5. kawasan Landmark kota - heritage Sedang dalam tahap pengembangan


Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten Pendopo, Museum Budaya dan Taman dengan tema khusus pengembangan
KPPUK
Area 1
Pancaniti, Masjid Agung Cianjur, adalah Wisata Alam Perkotaan dan

215
Taman Kota Alun-alun dan Wisata Ketahanan Pangan;
Bojongmeron Indah (Bomerowalk),
Taman Prawatasari dan Taman Joglo,
Makam Pahlawan Pangeran
Jidayatullah, Wisata Taman Kota
Babakankaret dengan Olahraga
Rekreasi Car Free Day By Pass-
Kalimaya-Hutan Kota, The John’s
Cianjur Aquatiq Resort, serta Sentra
Kuliner Sinar - Pasar Sasak, dan
Taman Edukasi Wisma Karya di
Kecamatan Cianjur;
6. Kampung Wisata Padi Pandanwangi
Tegallega, Pengrajin Lampu Gentur
dan Batik di Kecamatan
Warungkondang;
7. Wisata Histori Silsilah Pembibitan
Ayam Pelung Bunikasih
Warungkondang, dan Budidaya Ternak
Ayam Pelung Cipadang, serta Gerbang
Wisata Gekbrong batas Cianjur -
Sukabumi di Kecamatan Gekbrong;
serta
8. Perkebunan Teh Gedeh di Kecamatan
Cugenang.

216
4. Taman Wisata Cibodas (Mandalakitri),
Kebun Raya Cibodas (KRC), Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango
(TNGGP), Kota Bunga Resort, Istana
Kepresidenan, serta Gerbang Wisata batas Sedang dalam tahap pengembangan
Cianjur – Bogor dan Area Peristirahatan dengan tema khususpengembangan
Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten Puncak di Kecamatan Cipanas; adalah perpaduan wisata alam, heritage,
Area 2 5. Kampung Wisata Saronge, dan Balai dan wisata buatan manusia;
Penelitian Tanaman Hias (BALITHI)
Ciherang di Kecamatan Pacet, serta
6. Taman Bunga Nusantara, dan Wisata
Rohani Lembah Karmel di Kecamatan
Sukaresmi.

3. Makam Dalem Cikundul, dan Arung


Jeram Sungai Cikundul, serta Gerbang
Wisata dan Area Peristirahatan Jembatan
Cibeet batas Cianjur – Bogor di Sedang dalam tahap pengembangan
Kecamatan Cikalongkulon dengan tema khusus pengembangan
Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten 4. Kampung Wisata Terapungdan Masjid adalah wisata terpadu nilai religius
Area 3
Terapung Danau Jangari - Kebon Coklat, danwisata alam terapung.
serta Wisata Pusat Olahraga Ciranji, dan
Pesantren Budaya Maenpo di Kecamatan
Mande.

217
Gerbang Wisata Jembatan Citarum dan Area
Peristirahatan Haurwangi denganSentra
kuliner dan kerajinan khas kearifan lokal,
Sedang dalam tahap pengembangan
Wisata Ziarah Makam Dalem Eyang Pasir
dengan Tema khususpengembangan
Cihea, Wanawisata Pongpok Landak
Kawasan Pengembangan Pariwisata Unggulan Kabupaten adalah Gerbang Wisata Cianjur
Area 4 (Pokland Hawai) di Kecamatan Haurwangi,
Agamisdengan kuliner kearifan lokal;
serta Wisata Minat Khusus Arung Jeram
Bantar Caringin Cirata di Kecamatan
Haurwangi, Ciranjang, dan Mande.

218
4.2.2 Analisis Kelembagaan Kabupaten Cianjur
4.2.2.1 Analisis Kelembagaan Terkait Penataan Ruang
A. Koordinasi
Sistem koordinasi lembaga pemerintah Kabupaten Cianjur memiliki tugas dan
peranan masing-masing. Dapat dilihat dari Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Cianjur yang terlampir sistem koordinasinya dimulai dari Bupati dan wakil
bupati, yang berkoordinasi dengan DPRD membuat program berupa rencana jangka
panjang, jangka menengah maupun jangka pendek sesuai dengan visi dan misi yang
dikemukakan ketika pemilu yang dilakukan. Bupati, wakil bupati dan DPRD tersebut,
setelah membuat program yang kemudian akan dilaksanakan oleh sekertaris daerah beserta
staf ahli yang saling berkoordinasi. Sekretariat daerah memiliki peranan penting dalam
menjalankan kebijakan yang mengkoordinasi dinas daerah dan lembaga teknis daerah yang
dipimpin oleh sekretaris daerah. Dalam konteks khusus sekretariat DPRD pun memiliki
peranan dan tugas yang sama dengan sekretariat daerah.
Pada penataan ruang rencana tersebut akan dipimpin oleh BAPPEDA dimana
BAPPEDA merupakan unsur perencana yang membuat rencana dengan kebijakan-
kebijakan dari rencana tersebut. Kemudian BAPPEDA berkoordinasi dengan dinas daerah
yang terdiri dari 13 dinas (sebagai unsur otonomi daerah) sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing dinas maupun lembaga atau badan yang terdiri dari 7 badan
tersebut. Pelaksanaan pembangunan penataan tersebut akan diawasi oleh lembaga teknis
inspektorat yang berperan sebagai unsur pengawas.
Lalu adapun lingkup yang lebih kecil dalam penataan ruang yaitu camat
berkoordinasi dalam lingkup kecamatan yang berada dibawah Bupati yang merupakan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten.Adapun sistem koordinasi dibawah
Kecamatan yang memiliki fungsi untuk mengatur segala perangkat di daerahnya seperti
kelurahan/desa, dan koordinasi tingkat terkecil seperti RW dan RT.
Kemudian untuk dinas-dinas daerah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah,
lembaga teknis daerah sebagai unsur pendukung tugas kepala daerah dalam menyusun dan
melaksanakan kebijakan daerah yang bersifat spesifik seperti Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu. Pertanian,
Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

219
Pengkoordinasian kelembagaan Kabupaten Cianjur dalam rencana pembangunan
penataan ruang, antar lembaga terkait merumuskan program penataan ruang baik rencana
pembangunan jangka panjang, jangka menengah maupun rencana pembangunan tahunan
daerah atau pembangunan jangka pendek, adapun pelaksanaan antar lembaga ini adalah
memonitoring dan mengevaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan pembangunan daerah,
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), penyusunan Arahan Kebijakan
Umum (APBD), pengkoordinasian lembaga untuk rencana pembangunan di daerah,
pelaksanaan pelayanan teknis administrasi di bidang kepegawaian, keuangan dan
perlengkapan, serta merincikan tugas fungsi dan tata kerja Bappeda Kabupaten Cianjur.
Untuk sistem koordinasi Kelembagaan Kabupaten Cianjur terbilang Kurang baik,
karena tidak adanya Badan Koordinasi Perangkat Daerah (BKPD), sehingga kurang
adanya koordinasi antara satu Lembaga dengan Lembaga yang lain. Selain itu dari hasil
wawancara PUPR, kabupaten Cianjur saat ini masih memfokuskan pembangunan jalan
yangmerupakan program dari provinsi. Sedangkan untuk penataan ruang saat ini masih
dikesampingkan karena prioritas Kabupaten Cianjur saat ini adalah pembangunan jalan.
Untuk pengawasan sudah baik karen adanya INSPEKTORAT daerah yang berfungsi
sebgai pengawas atau yang kan memonitoring terhadap program penataan ruang agar
berjalan sesui dengan rencana yang sudh ditetapkan.
Untuk lebih jelasnya alur dari koordinasi dalam penataan ruang dapat dilihat pada gambar
dibawah

220
Program Penataan Ruang

BAPPEDA (Unsur Perencana)

Prasarana lingkungan Sosial Ekonomi Keuangan

Dinas pertanian,
Dinas Perhubungan Badan pengelolaan Dinas Tenaga Kerja Dan Perkebunan, pangan dan Badan
lingkungan hidup Transmaigrasi holtikultura Pendapatan
pengelolaan
Dinas Kelautan, perikanan keuangan aset
Dinas PUPR Dinas Kependudukan dan
dan peternakan daerah. Inpektorat
Catatan Sipil
Dinas perumahan, Dinas Pariwisata, Badan
Kawasan Permukiman, Dinas Sosial Kepemudaan dan
dan pertanahan penanaman
Olahragapangan. modal dan
perijinan.
Dinas kooperasi,Industri
Dinas komunikasi, mikro kecial dan
informartika, menengah.
Persandian dan
Statistik Dinas penanaman modal
dan pelayanan terpadu
satu pintu

221
B. Sinkronisasi
Dilihat dari tugas pokok dan fungsi tata kerja instansi yang ada di
kabupaten Ciaanjur berkaitan kedalam penataan ruang, Dari semua instansi yang
ada di Kabupaten Cianjur tentu proses pengaturan berjalannya suatu lembaga
saling berkaitan antara lembaga satu dengan yang lainnya karena unsur-unsur
peranan dalam penataan ruang lembaga-lembaga ini memiliki proses hubungan
untuk pembangunan penataan ruang. Untuk mewujudkan sinkronisasi kebijakan
penataan ruang antar lembaga-lembaga terkait sebagai bentuk koordinasi serta
menyelesaikan rencana pembangunan yang sesuai dengan tujuan dan sasaran
pembangunan Kabupaten Cianjur bukan hanya instansi atau lembaga itu saja,
tetapi dengan campur tangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang ikut
dilibatkan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah tersebut dimana
rencana tersebut harus sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Nasional maupun
Rencana Jangka Menengah Provinsi.
Dilihat dari tugas pokok dan fungsi dinas maupun lembaga teknis yang terkait
dengan peranannya dalam penataan ruang terdapat hasil kesesuaian yang
mendukung berjalannya pembangunan penataan ruang Kabupaten Cianjur.
C. Sintegritas
Sintegritas kelembagaan dalam penataan ruang Kabupaten Cianjur dapat
terealisasikan karena adanya pengstrukturan dan koordinasi yang tersinkronisasi
dari pemerintahan pusat ke pemerintahan daerah dan pada lembaga/instansi terkait
dengan penataan ruang. Agar sintegritas ini dapat berjalan lebih baik perlu
diadakannya pembentukan lembaga khusus yang memiliki fungsi untuk
mengawasi kinerja pemerintah atau dalam hal lain adalah aparatur negara agar
segala bentuk kekeliruan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dapat
dihindari dan di minimalisasi serta lembaga-lembaga pendukung atau instansi
yang berhubungan dengan penataan ruang ini dapat lebih memfokuskan ke arah
pengembangan pembangunan berkelanjutan yang sudah direncanakan dengan
lembaga pengawas yaitu inspektorat daerah.
Selain itu perlu adanya sinergritas antara lembaga yang satu dengan yang
lainnya agar tidak terjadi duplikasi pada rencana yang akan mengakibatkan

222
pemborosan dalam belanja daerah yang menyebabkan hasil dari rencana tersebut
tidak akan maksimal. Di Kabupaten cianjur sinergritas antara lembaga sudah
cukup baik karena lembaga yang terdapat di Kabupaten cianjur sudah memiliki
tugas pokok dan fungsi yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Sinergritas Lembaga Penataan Ruang
Di Kabupaten Cianjur

Pemerintaah Pusat Pemerintah Daerah

Lembaga Teknis Daerah


Dinas daerah (unsur pendukung tugas KDH)
(unsur pelaksana otda) 1. Badan Lingkungan Hidup Daerah INSPEKTO
2. Badan Pusat Statistic RAT
13) Dinas Kelautan, perikanan dan peternakan 3. Badan Pengelolaan Pendapatan
14) Dinas kependudukan dan pencatatan sipil DAERAH
Daerah
15) Dinas komunikasi, informartika, 4. Badan Pengelolaan Pendapatan
Persandian dan Statistik daerah
16) Dinas kooperasi,usaha kecil,menengah, 5. Badan Pengelolaan keuangan dan
perindustrian dan perdagangan Aset Daerah
17) Dinas lingkungan hidup 6. Badan Penanggulangan Bencana
18) Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Daerah
Olahraga 7. Badan Pertanahan Nasional
19) Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang
20) Dinas penanaman modal dan pelayanan
terpadu satu pintu
21) Dinas perhubungan
22) Dinas pertanian,erkebunan,pangan dan
holtikultura
23) Dinas tenaga kerja dan transmigrasi
24) Dinas Sosial
25) Dinas perumahan, Kawasan Permukiman,
dan pertanahan

223
4.2.2.2 Analisis Kelembagaan Kabupaten Cianjur Bagian Utara
A. Koordinasi CSR

Bagan Alur Kordinasi CSR

Usulan RPJPD
Pemerintah RPJMD Usulan Masyarakat
Kebijakan Pemerintah lainnya

1. Bidang Pendidikan
2. Bidang Kesehatan
Non Fisik 3. Bidang Lingkungan Hidup Fisik
4. Bidang Ekonomi

Industri Di
Dinas Sosial
Kabupaten Cianjur
Bagian Utara

Sumber : Hasil Analisis 2018

Untuk sistem koordinasi secara internal di wilayah Cianjur bagian utara


adalah dengan adanya Koordinasi dengan pihak swasta atau industri untuk
program CSR, industri tersebut diantaranya :

Tabel 4. 33
Jumlah Industri Kabupaten Cianjur Bagian Utara
No Industri Lokasi
Desa Gekbrong, Kecamatan
1 Pt Titrta Investama
Gekbrong

Desa Jambudipav, Kecamatan


2 PT Primadaya
Warungkondang

224
No Industri Lokasi
Desa Sindangraja,Kecamatan
3 PT Rajawali Hiyoto
Sukaluyu
desa Hegarmanah, Kecamatan
4 PT Yong Kharisma
Karang Tengah

Desa Cipeuyeum, Kecamatan


5 PT Eastern Moderen Apparel
Hawurwangi
6 PT Classic Indonesia desa Jamali, Kecmatan Mande

desa Sindangraja, Kecamatan


7 PT Unitama Jayalestari
Sukaluyu
Desa Hegarmanah, Kecamatan
8 PT Bangun Ringan Perkasa
Sukaluyu

Desa Bobojong, Kecamatan


9 PT Keintech
Mande

Desa Cibiuk, Kecamatan


10 PT Three Six World
Ciranjang

Desa Mekargalih, Kecamatan


11 PT notos
Cikalongkulon

Desa Hegarmanah,Kecamatan
12 PT Hanyoung Electric Indonesia
Sukaluyu

13 PT With Win-win Success Desa Ciherang, KecamatanPacet

desa Hegarmanah, Kecamatan


14 PT Icon Garmindo
Sukaluyu

desa Sukasirna, Kecamatan


15 PT Nikomas Gemilang
Sukaluyu

Desa Ciherang, Kecamatan


16 PT Citra Masindo Sukses
Karang Tengah

Desa Sindangraja, Kecamatan


17 PT Tirta Fresindo Jaya
Sukaluyu
Desa Cibiuk, Kecamatan
18 PT Glorieux International Indonesia
Ciranjang

Desa Cibiuk, Kecamatan


19 PT pou Yuen Indonesia
Ciranjang
Desa Murni Sari, Kecamatan
20 PT Susu Sehat Indonesia
Mande

Desa Mulia Sari, Kecamatan


21 PT Mulya Nata Senjaya
Mande
Desa Bojong, Kecamatan
22 PT Indo Surya Garmen
Karang Tengah
Sumber : Profil Investasi Kabupaten Cianjur

225
Dengan adanya pihak swasta maka dpat dilihat adanyan koordinasi antara
lembaga pemerintah dengan swasta terkait pengembangan penataan ruang
sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap masyarakat/lingkungan sekitar
dimana perusahaan itu berada.
Untuk penanaman modal lembaga swasta yang ada di wilayah Cianjur
Bagian Utara terbilang Banyak, jadi untuk dalam segi koordinasi anatara
pemerintah dengan lembaga swasta terbilang banyak.
B. Sinkronisasi
Di lihat dari tuagas pokok dan fungsinya di wilayah Cianjur bagian Utara
secara internal memiliki sinkronisasi Dari semua instansi ini tentu proses
pengaturan berjalannya suatu lembaga saling berkaitan antara lembaga satu
dengan yang lainnya karena unsur-unsur peranan dalam penataan ruang lembaga-
lembaga ini memiliki proses hubungan untuk pembangunan penataan ruang.
Untuk sinkronisasi anatara pemerintah dan swasta seacara internal di wilayah
Cianjur Bagian Utara memiliki keterkaitan anatara lemabaga pemerintah dengan
lemabaga swasta yaitu dengan andanya keterkaitan secara pengenmbangan tata
ruang ruang dengan adanya CSR dari lembaga swasta yang berjalan baik di
beberapa Kecamatan yaitu Kecamatan Haurwagi ,Karangtengah dan Gekbrong
yang dimana menyediakan pelayanan air bersih dan Dana Hibah kepada
masyarakat, sedangkan untuk Kecamatan lain CSR-nya belum jelas.
C. Sintegritas
Sinergiritas kelembagaan secara internal di wilayah Cianjur bagian utara
diralisasikan dengan adanya Koordinasi antara lembaga pemerintah dengan
swasta.Seperti dengan adanya industri atau PT diatas di wilayah Cianjur Bagian
Utara maka adanya CSR atau tanggungjawab perusahaan tersebut pada
masyarakat, maka perusahaan tersebut melakukan pembangunan-pembangunan
yang bersifat membantu pemerintah dalam mengembangkan wilayah tersebut
dengan bersinergi membangun hal-hal ynag berkaitan dengan penataan ruang.
Untuk sinerginitas seacra internal di wilayah Cianjur bagian Utara terbilang
kurang baik atau belum cukup, hal ini dikarenakan masih minimnya CSR yang

226
dilakukan oleh pihak swasta. Untuk beberapa kecamatan yang sudah mendapat
CSR, adapun kegiatannya adalah :
Penyediaan Air Bersih
Di kecamatan Gekbrong dan Haurwangi adanya kegiatan atau program
penyediaan air bersih bagi masyarakat yang tentunya hal ini juga membantu
pemerintah dalam hal pemberian pelayanan kepada masyarakat.
Pemberian Dana Hibah
Di Kecamatan Karangtengah adanya pemberian dana hibah dari pihak
perusahaan yang dimana dana hibah yang diberikan ini digunakan untuk
memperbaiki sarana-prasarana yang rusak untuk memenuhi kebutuhan kecamatan
tersebut.
4.2.3 Analisis Pembiayaan Kabupaten Cianjur
Untuk mengetahui pendapatan daerah yang ada serta perbandingan antara
APBD pada tahun 2013 hingga tahun 2017, maka perlu dilakukan suatu analisis
yang terdiri dari analisis kemandirian, analisis kesehatan, dan analisis keamanan
sehingga dapat dilihat apakah terjadi peningkatan atau sebaliknya terjadi
penurunan terhadap perkembangan APBD tersebut.
Tabel 4. 34
Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
No
PENDAPATAN DAERAH (Milyar Rupiah)
Pendapatan Asli
1 25,04 385,12 429,09 480,89 548,94
Daerah
Hasil Pajak Daerah 79,20 112,59 128,59 134,76 166,76
Hasil Retribusi
19,51 22,56 25,80 22,43 26,65
Daerah
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah 7,19 8,25 8,25 8,68 9,12
Yang Dipisahkan
Lain-Lain Hasil
Pendapatan Daerah 153,51 241,72 266,45 315,01 346,41
Yang Sah
Dana
2 1517,94 1593,57 1756,06 2286,69 2213,79
Perimbangan
Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil 114,81 87,31 98,57 80,69 80,73
Bukan Pajak
Dana Alokai Umum 1305,62 1407,47 1443,96 1569,95 1542,82
Dana Alokasi
97,51 98,79 213,52 636,05 590,24
Khsus
3 Lain-lain 471,26 631,52 939,94 634,39 1032,94

227
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
No
PENDAPATAN DAERAH (Milyar Rupiah)
Pendapatan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Daerah Yang Sah
Pendapatan Hibah 5,00 5,26 2,92 3,32 265,49
Dana Bagi Hasil
91,04 154,97 180,76 199,70 204,07
Pajak Dari Provinsi
Dana Penyesuaian
dan Otonomi 298,17 354,29 456,85
Khusus
Bantuan Keuangan
dari Pemerintahan 77,05 117,00 192,59 150,55 248,57
Daerah Lainnya
Pendapatan Lainnya 106,82
Dana Desa 240,41 307,30
Dana Insentif
40,41 7,50
Daerah
Jumlah
1989,20 2610,21 7724,50 3401,96 1581,87
Pendapatan
Sumber : APBD Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2031

4.2.3.1 Analisis Kemandirian Daerah


Kemandirian suatu daerah dapat dilihat dari proporsi pendapatan asli
daerah yang dihasilkan terhadap pendapatan total daerah tersebut. Berikut tabel
yang menunjukan kemandirian daerah kabupaten cianjur bagian utara :
Tabel 4. 35
Kemandirian Keuangan Kabupaten Cianjur Bagian Utara
Tahun
No. Analisis Rumus
2013 2014 2015 2016 2017
1,3 % 14,8 % 5,6 % 14,1 % 34,7 %
Desentralisasi
1. 5,8 % 3,3 % 1,3 % 2,4 % 5,1 %
Fiskal
- - - - -
Kebutuhan SKF 646,36 849,01 209,50 139,14 13,85
2.
Fiskal IPPP
Kapasitas KFS 0,33 0,37 0,40 0,45 0,49
3.
Fiskal KF
4. Upaya Fiskal
5. ADHB 𝑒 =∆𝑃𝐴𝐷
∆𝑃𝐷𝑅𝐵 ×100

6. ADHK

228
Sumber : Hasil Analisis 2018

Berdasarkan hasil perhitungan analisis kemandirian daerah yaitu pada


pendapatan 1 tahun 2017 Kabupaten Cianjur memiliki nilai kemandirian yang
rendah yaitu 34,7% dimana mencerminkan bahwa Kabupaten Cianjur memiliki
Pendapatan Asli Daerah yang rendah dengan nilai desentralisasinya lebih dari 1
artinya bahwa ketergantungan terhadap Pemerintah Pusat semakin tinggi. Pada
pendapatan 2 disetiap tahunya memiliki lebih dari 1 dimana setiap tahunnya
mengalami penurunan. Pendapatan 2 mencerminkan bahwa Kabupaten Cianjur
terdapat partisipasi pada pajak dan bukan pajak seperti retribusi yang cukup kecil
ataupun menurun pada setiap tahunnya, dimana yang tertinggi pada tahun 2013
dengan pendapatan 2 yaitu 5,8%.

229
4.2.3.2 Analisis Kesehatan Pembiayaan Daerah
Dilihat dari tingkat kesehatan pembiayaan, Kabupaten Cianjur dari segi pembiayaan belum sehat dikarenakan perbandingan antara
penerimaan dan pengeluaran daerah tidak sebanding hal ini terjadi dari tahun 2013-2017, di mana pengeluaran lebih besar dibandingkan
dengan penerimaan sehingga terjadi defisit.
Tabel 4. 36
Perbandigan Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah Penerimaan Daerah -106,76 -123,60 -184,23 -238,03 -99,20
2. Jumlah Pengeluaran Daerah 46,19 60,51 15,00 10,00 1,00
Sumber : APDB Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017
Gambar 4. 18 Grafik Perbandingan Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah

100
50
Dalam Milyar

0
2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah penerimaan
-50
daerah
-100 jumlah pengeluaran
-150 daerah

-200
-250
-300

230
Berdasarkan grafik Perbandingan Penerimaan Daerah dan Pengeluaran
Daerah dapat diketahui bahwa pendapatan di Kabupaten Cianjur setiap tahun
mengalami mengalami penurunan. Berdasarkan grafik juga diketahui bahwa
pengeluaran di Kabupaten Cianjur lebih besar dibandingkan dengan pendapatan
atau penerimaanya sehingga terjadi defisit di setiap tahunnya.
4.2.3.3 Analisis Keamanan Pembiayaan Daerah
Berdasarkan keamanan pembiayaan dapat dilihat bahwa Kabupaten
Cianjur tidak memiliki dana cadangan untuk pembiayaan pembangunan. Sehingga
dapat menghawatirkan keamanan pembiayaan apabila terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan. Oleh karena itu Pemerintah daerah setempat harus memperhatikan hal
tersebut dan menyediakan atau menganggarkan dana dalam APBD untuk dana
cadangan bila tidak ingin terjadi kenaikan inflasi. Dengan tidak adanya
pembentukan dana cadangan dalam APBD dari tahun 2013-2017 dapat dikatakan
Kabupaten Cianjur tidak aman dalam keamanan pembiayaan daerah. Bisa di lihat
pada tabel dan grafik berikut :
Tabel 4. 37
Perbandingan Pembentukan Dana Cadangan dan Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah
Tahun
No. Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
Pembentukan Dana
1. 0 29,31522768 0 0 0
Cadangan
Penyertaan Modal
2. (Investasi) Pemerintah 15,50 23,00 15,00 10,00 1,00
Daerah
Sumber : APBD Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017

231
Gambar 4. 19
Grafik Perbandingan Pembentukan Dana Cadangan dan Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah
35

30

25
pembentukan dana
20 cadangan

15 penyertaan modal
(investasi) pemerintah
10 daerah

0
2013 2014 2015 2016 2017

Maka dari itu satu – satu nya cara untuk meningkatkan keamanan
pembiayaan Kabupaten Cianjur adalah pemerintah daerah Kabupaten Cianjur
harus menganggarkan dana cadangan untuk menghadapi suatu kondisi atau untuk
meminimalisir hal-hal yang tidak terduga.
4.2.4 Potensi dan Masalah
4.2.4.1 Potensi
 Terdapatnya Masterplan Pengembangan Padi Pandan Wangi untuk
mendukung kawasan strategis padi pandan wangi
 Terdapat RIPPARKAB Cianjur yang berfungsi dalam arah pengembangan
pariwisata Kabupaten Cianjur.
 Adanya pembebasan lahan di kecamatan cikalongkulon untuk medukung
pembangunan TPA.
 Rencana struktur ruang Kabupaten Cianjur sudah sesuai dengan arahan
dari kebijakan rencana struktur ruang Provinsi Jawa Barat dimana telah
ditetapkannya PKL Perkotaan Cianjur dan Sindangbarang dan PKL
perdesaan di Kecamatan Sukanagara.

232
 Berdasarkan arahan rencana struktur RTRW Kabupaten Cianjur PKLp
Cipanas sudah memenuhi ketentuan standar prasarana minimum
pendukung PKL dan sudah berfungsi sebagai kawasan perkotaan sebagai
simpul transportasi yang melayani skala kabupaten atau beberapa
kecamatan dengan adanya terminal cipanas dan sebagai pusat jasa
pariwisata dengan adanya taman nasional gunung gede pangrango,kota
bunga resort, istana presiden, kuliner dan bidudaya taman bunga
disepanjang jalur pacet-cipanas dan taman wisata cibodas dengan juga
didukung perdagangan dan jasa pendukung kegiatan pariwisata di
kecamatan cipanas.
 PPL Cikalongkulon Sudah sesuai dengan ditandai terpenuhinya syarat
prasarana minimum untuk menjadi PPL dan fungsinya sudah sesuai
sebagai pusat produksi pertanian dengan memiliki LQ Pertanian sebesar
0,8.
 Rencana pola ruang Kabupaten Cianjur sudah sesuai dengan rencana Pola
Ruang Nasional dan Provinsi Jawa Barat dimana untuk kawasan lindung
Kabupaten Cianjur merupakan kawasan yang memberikan perlindungan
bagi kawasan bawahannya dan juga termasuk kawasan pelestarian alam
dan rawan bencana longsor.
 Kawasan budidaya Kabupaten Cianjur diarakan pengembangannya untuk
kawasan pariwisata yang tersebar di seluruh kecamatan kabupaten cianjur
bagian utara seperti misalnya pariwisata alam gunung gede pangrango di
kecamatan cipanas yang merupakan KSPN, kawasan peruntukan bududaya
pertanian karena merupakan salah satu sektor unggunal kabupaten cianjur
bagian utara terutama di kecamatan mande dengan memiliki nilai LQ > 1
4.2.4.2 Masalah
 Tidak terdapatnya dana cadangan di Kabupaten Cianjur
 Keuangan Kabupaten Cianjur tergolong tidak sehat dan tidak mandiri

233
 Terdapat ketidaksesuaian antara arahan kebijakan pola ruang (Kawasan
Lindung) tetapi terdapat bangunan villa di Kecamatan Cipanas.
 PKWp Cianjur belum memenuhi syarat sebagai PKWp karena belum
adanya terminal di kecamatan dan belum terealisasinya rencana
perkeretaapian. hal ini tidak sesuai dengan ketentuan sarana transportasi
minimum untuk PKWp sebagai simpul transportasi yang melayani
beberapa provinsi/kabupaten.
 PPK yaitu PPK Pacet, Ciranjang dan Warungkondang Belum sesuasi
dengan ditandai belum terpenuhinya syarat prasarana minimum untuk
menjadi PPK yaitu Rumah sakit tipe C dan sub terminal perkotaan untuk
melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.
 PPL Bojongpicung belum sesuasi dengan ditandai belum terpenuhinya
syarat prasarana minimum untuk menjadi PPL yaitu sub terminal
perdesaan.
 Masih adanya beberapa kecamatan yang tidak sesuai antara arahan
kebijakan rencana pola ruang kabupaten cianjur bagian utara dengan
kondisi eksisting yang ada. Seperti pada kecamatan cipanas dengan
adanya pembangunan villa pada kawasan lindung sehingga mengakibatkan
berkurangnya kawasan lindung sebesar 22,4 Ha.

234
Daftar isi
BAB IV PROFIL ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN
PEMBIAYAAN ........................................................................................................ 109
4.1 Gambaran Umum Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan ........................ 109
4.1.1 Gambaran Umum Kebijakan Eksternal ........................................................... 109
4.1.2 Gambaran Umum Kebijakan Internal .............................................................. 144
4.1.3 Gambaran Umum Kelembagaan ...................................................................... 172
4.1.4 Profil Pembiayaan ............................................................................................ 180
4.2 Analisis Aspek Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan ............................. 187
4.2.1 Analisis Kebijakan ........................................................................................... 187
4.2.2 Analisis Kelembagaan Kabupaten Cianjur ...................................................... 219
4.2.3 Analisis Pembiayaan Kabupaten Cianjur ......................................................... 227
4.2.4 Potensi dan Masalah......................................................................................... 232

Tabel 4. 1 Kawasan Andalan Nasional ..................................................................... 109


Tabel 4. 2 Sistem Perkotaan Nasional....................................................................... 109
Tabel 4. 3 Sistem Perkotaan Provinsi ....................................................................... 112
Tabel 4. 4 Wilayah Pengembangan ........................................................................... 113
Tabel 4. 5 Kawasan Lindung Provinsi ...................................................................... 115
Tabel 4. 6 Kawasan Budidaya ................................................................................... 116
Tabel 4. 7 Penetapan Dan Arahan Strategis Provinsi ............................................... 119
Tabel 4. 8 Pusat Kegiatan di Kabupaten Cianjur ...................................................... 120
Tabel 4. 9 Rencana Sistem Prasarana Jaringan Wilayah .......................................... 121
Tabel 4. 10 Rencana Pola Ruang Wilayah ................................................................ 129
Tabel 4. 11 Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten .............................................. 135
Tabel 4. 12 Mekanisme Pengembangan Jawa Barat selatan ..................................... 136
Tabel 4. 13 Arahan kebijakan dan penjelasan Kabupaten Cianjur ........................... 138

235
Tabel 4. 14 Misi,Tujuan dan sasaran Kabupaten Cianjur ......................................... 141
Tabel 4. 15 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran .......................................... 142
Tabel 4. 16 Sistem Pusat Kegiatan Kabupaten Cianjur Bagian Utara ...................... 144
Tabel 4. 17 Sistem Prasarana Utama ........................................................................ 144
Tabel 4. 18 Rencana Jaringan Trayek Penumpang Kabupaten Cianjur Bagian
Utara .......................................................................................................................... 145
Tabel 4. 19 Sistem Prasarana Lainnya ...................................................................... 147
Tabel 4. 20 Rencana Pola Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Utara ......................... 154
Tabel 4. 21 Pembangunan Destinasi Pariwisata ....................................................... 160
Tabel 4. 22 Tugas dan Fungsi Lembaga Pemerintahan ............................................ 174
Tabel 4. 23 Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur 2013 –
2017 ........................................................................................................................... 180
Tabel 4. 24 Perbandingan Pendapatan Asli Daerah dengan Pendapatan Daerah
Kabupaten Cianjur Tahun 2013-2017 ....................................................................... 181
Tabel 4. 25 PertumbuhanRealisasi Belanja Daerah Kabupaten CianjurTahun 2013
– 2017 ........................................................................................................................ 183
Tabel 4. 26 Perbandingan Belanja Langsung dengan Belanja Daerah Kabupaten
Cianjur 2013-2017 .................................................................................................... 186
Tabel 4. 27 Analisis Evaluasi Kebijakan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten
Cianjur ....................................................................................................................... 188
Tabel 4. 28 Evaluasi Rencana Struktur Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Utara .... 192
Tabel 4. 29 Evaluasi Rencana Sistem Prasarana Utama Kabupaten Cianjur Bagian
Utara .......................................................................................................................... 195
Tabel 4. 30 Evaluasi Rencana Sistem Prasarana Lainnya Kabupaten Cianjur
Bagian Utara.............................................................................................................. 198
Tabel 4. 31 Evaluasi Rencana Pola Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Utara .......... 205
Tabel 4. 32 Evaluasi Kebijakan Sektoral Pariwisata (RIPPARKAB) ...................... 213
Tabel 4. 33 Jumlah Industri Kabupaten Cianjur Bagian Utara ................................. 224
Tabel 4. 34 Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur ................................................. 227
Tabel 4. 35 Kemandirian Keuangan Kabupaten Cianjur Bagian Utara .................... 228
Tabel 4. 36 Perbandigan Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah ................... 230

236
Tabel 4. 37 Perbandingan Pembentukan Dana Cadangan dan Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah .................................................................................................... 231

Gambar 4. 1 Peta KSN .............................................................................................. 111


Gambar 4. 2 Peta Rencana Struktur Ruang Provinsi Jawa Barat .............................. 114
Gambar 4. 3 Peta Rencana Pola Ruang Provinsi Jawa Barat .................................... 118
Gambar 4. 4 Peta Struktur Ruang Kabupaten Cianjur .............................................. 128
Gambar 4. 5 Peta Pola Ruang Kabupaten Cianjur .................................................... 134
Gambar 4. 6 Peta Kawasan Strategis Kabupaten Cianjur ......................................... 137
Gambar 4. 7 Peta Struktur Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Utara ........................ 150
Gambar 4. 8 Peta Pola Ruang Kabupaten Cianjur Utara .......................................... 158
Gambar 4. 9 Peta Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Dan
Penyelenggaraan Kepariwisataan.............................................................................. 163
Gambar 4. 10 Peta Induk Pembangunan Kepariwisataan Dan Penyelenggaraan
Kepariwisataan .......................................................................................................... 166
Gambar 4. 11 Peta Induk Pembangunan Kepariwisataan Dan Penyelenggaraan ..... 170
Gambar 4. 12 ............................................................................................................. 181
Gambar 4. 13 Grafik Perbandingan Pendapatan Asli Daerah dengan Pendapatan
Daerah Kabupaten CianjurTahun 2013-2017 ........................................................... 182
Gambar 4. 14 Grafik Perbandingan Belanja Tidak Langsung dengan Belanja
Daerah Kabupaten Cianjur 2013-2017 ..................................................................... 185
Gambar 4. 15 Grafik Perbandingan Belanja LangsungdenganBelanja Daerah
KabupatenCianjur 2013-2017 ................................................................................... 187
Gambar 4. 16 PETA EVALUASI RENCANA STRUKTUR RUANG ................... 204
Gambar 4. 17 PETA EVALUASI POLA RUANG .................................................. 212
Gambar 4. 18 Grafik Perbandingan Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah .. 230
Gambar 4. 19 Grafik Perbandingan Pembentukan Dana Cadangan dan Penyertaan
Modal Pemerintah Daerah......................................................................................... 232

237

Anda mungkin juga menyukai