Anda di halaman 1dari 5

Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan KSN 2013

KAPET BANGSEJAHTERA

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Berdasarkan Keppres No. 150 Tahun 2000 terbaru tentang KAPET; yang
mana kawasan ini nantinya diharapkan merupakan suatu kawasan yang berfungsi
sebagai penggerak utama perekonomian wilayah disekitarnya dengan sektor
unggulan dan potensi yang dimilikinya. KAPET telah mengalami kemajuan namun
masih jauh dari yang diharapkan, perlu pembenahan di berbagai bidang. Banyak
usaha yang telah dilakukan oleh Badan Pengelola Kawasan sesuai dengan potensi
dan peluang investasi yang dimiliki sehingga mengakibatkan tingkat
perkembangan di masing-masing kawasan berbeda.

Wilayah KAPET yang sebagian menyebar di Kawasan Timur Indonesia tetap


tidak menarik, selama dasar yang digunakan adalah kesediaan infrastruktur, yang
dapat mengakibatkan terhambatnya pembangunan ekonomi khususnya di wilayah
KAPET. Maka diperlukan komitmen dan dorongan yang kuat (Big Push) dari
pemerintah, yakni sebuah program infrastruktur terintegrasi berdasarkan prioritas
pengembangan serta perlunya pengembangan database pengelolaan KAPET.

Hal tersebut seiring pula dengan Penjelasan pasal 5 ayat 5 UU no.26 tahun
2007 tentang Penataan Ruang yang mengamanatkan bahwa KAPET merupakan
Kawasan Strategis dalam bidang ekonomi, dan dalam RTRWN ditegaskan kembali
bahwa KAPET merupakan Kawasan Strategis Nasional Bidang Ekonomi yang tata
ruangnya mendapat prioritas untuk dapat dikembangkan.

RI tanggal 3 Juli 2008, menghasilkan kesepakatan dukungan Pemerintah


dalam pembangunan infastruktur di wilayah KAPET serta perlunya pengembangan
database pengelolaan KAPET. Pengembangan KAPET harus membentuk satu
kesatuan sistem perencanaan yang terintegrasi sehingga dapat sejalan dalam
pelaksanaannya. Untuk itu diperlukan dukungan data awal sistem infrastruktur
yang sinergis dan terintegrasi dalam upaya pengembangan dan pengelolaan

Laporan Awal Halaman | I-1


Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan KSN 2013
KAPET BANGSEJAHTERA

KAPET, mengingat bahwa infrastruktur merupakan dasar pengembangan suatu


kawasan yang mampu menggerakan perkembangan ekonomi serta mampu
merangkai kawasan dalam KAPET menjadi satu sistem ekonomi dalam satu entitas
pembangunan regional

Sesuai dengan Paradigma pembangunan yang berbasis pengembangan


wilayah, dalam rangka menuju Indonesia baru yang lebih maju yaitu :

1. Meningkatkan daya saing melalui pengembangan teknologi, manajemen dan


jejaring.

2. Pembangunan nasional terpadu yang berdimensi kewilayahan dan kelestarian


lingkungan,

3. Memadukan resource based dan knowlegge based,

4. Pertumbuhan bersama pemerataan dan

5. Mendorong peran dan konstribusi semua elemen dan warga bangsa

Sehubungan dengan itu pada tahun anggaran 2013 melalui tugas


pembantuan Pengembangan KSN KAPET Bank Sejahtera mengadakan suatu
kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan KAPET.

1.2. Maksud dan tujuan.

1.2.1. Maksud

Adapun maksud dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan dan menetapkan Rencana Kerja dan kebijakan-serta strategi


percepatan pengembangan KAPET.

2. Melaksanakan Konsultasi dan Rapat koordinasi dan sinkronisasi program


sektor unggulan di daerah maupun di pusat.

3. Meningkatkan Peran Badan Pengelola KAPET melalui usaha percepatan


perwujudan peran KAPET sebagai penggerak utama perekonomian wilayah
sekitarnya segera tercapai.

Laporan Awal Halaman | I-2


Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan KSN 2013
KAPET BANGSEJAHTERA

1.2.2. Tujuan

Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kinerja Badan Pengelola KAPET.

2. Percepatan pengembangan KAPET sehingga fungsi KAPET sebagai


penggerak ekonomi kawasan sekitarnya segera terwujud.

3. Terpetakannya grand design program pengelolaan KAPET.

1.3. Sasaran

Adapun sasaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :

1. Terselenggaranya fasilitasi dan rapat koordinasi antar Dinas/ sektor yang


terkait dengan Badan Pengelola KAPET, baik di Pemerintah Daerah maupun
Tim Teknis Badan Pengembangan KAPET.

2. Terselenggaranya pelaksanaan workshop dukungan infrastruktur KAPET

3. Teridentifikasinya isu-isu strategis tentang program pengembangan


komoditas unggulan KAPET

4. Teridentifikasinya kebijakan dan strategi serta program infrastruktur sektoral


dalam pengembangan KAPET.

5. Terpetakannya kinerja infrastruktur dalam bentuk peta jaringan sistem


infarstruktur sosial, ekonomi, sumber daya air, air bersih, persampahan, dan
transportasi intermoda (darat, laut, udara),

6. Teridentifikasinya infrastruktur eksisting di wilayah KAPET, dari hulu sampai


ke hilir (dari sentra produksi sampai ke outlet) yang meliputi prasarana dan
sarana transportasi darat, laut dan udara, sumberdaya air, air bersih, serta
prasarana dan sarana sosial, serta ekonomi, dengan informasi detail tentang
spesifikasi kondisi infrastruktur.

Laporan Awal Halaman | I-3


Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan KSN 2013
KAPET BANGSEJAHTERA

1.4. Lingkup dan Lokasi Kegiatan

1.4.1. Lingkup Kegiatan

Adapun lingkup kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Memaksimalkan Tenaga Ahli Profesional (Ahli Perencana wilayah dan


Ekonomi Wilayah) yang selama ini membantu dan Stakeholder dalam usaha
percepatan pengembangan KAPET.

2. Mengkaji laporan tahunan sesuai rencana kerja dan mengevaluasi


realisasinya

3. Melaksanakan Fasilitasi dan rapat koordinasi dengan sektor terkait di Jakarta


dan daerah serta wilayah KAPET Lainnya.

4. Melaksanakan Rapat intern Badan Pengelola KAPET.

5. Menyusun sistem jaringan pembangunan infrastruktur KAPET yang sinergis


dan terintegrasi (pola hulu – hilir),yaitu dari raw resources- sentra produksi;
sentra produksi sampai ke outlet.;

6. Melakukan survei lapangan dan melakukan identifikasi prasarana sarana


infrastruktur eksisting di wilayah KAPET berkaitan dengan penyusunan
database pengelolaan KAPET

1.4.2. Lokasi Kegiatan

Sesuai dengan SK Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 393 Tahun 2008


maka lokasi kegiatan swakelola ini dilaksanakan di wilayah KAPET Bank Sejahtera
yakni Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe dan Kota Kendari sebagai wilayah inti
dan pada wilayah hinterland yakni Kabupaten Bombana, Kabupaten Konawe
Utara, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Kolaka Utara serta ditambah
satu lagi daerah pemekaran baru yakni Kabupaten Kolaka Timur.

Laporan Awal Halaman | I-4


Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan KSN 2013
KAPET BANGSEJAHTERA

1.5. Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan

Beberapa regulasi sebagai dasar hukum pelaksanaan kegiatan Fasilitasi dan


Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan KSN KAPET Bangsejahtear diuraikan
sebagai berikut :

1. UUD 1945
2. Undang Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 Tentang


Kawasan Ekonomi Khusus
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 150 Tahun 2000 Tentang
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu.

5. Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No : 393 tahun 2008 tentang


Reposisi dan Revitalisasi serta Perubahan Nama KAPET Bangsejahtera Sultra.

1.6. Pelaporan

Pelaporan Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pengembangan


Kawasan Strategis Nasional KAPET Bangsejahtera Tahun Anggaran 2013 ini
meliputi :

1) Laporan Pendahuluan

2) Laporan Akhir

Disamping laporan tertulis dalam bentuk laporan, konsultan juga diminta


menyampaikan semua hasil pekerjaan dalam bentuk file yang dikemas dalam
Compact Disc (CD) sebanyak 5 (keping) keping.

Laporan Awal Halaman | I-5

Anda mungkin juga menyukai