KAIDAH PELAKSANAAN
Penataan kelembagaan difokuskan pada pengaturan organisasi, baik yang bersifat intern
maupun antarorganisasi pemerintah, serta penguatan pada tugas, fungsi, kewenangan,
peran dan struktur organisasi kementerian/lembaga/daerah (K/L/D). Adapun arah kebijakan
KK pada RKP Tahun 2024 diselaraskan dengan kebijakan dalam RPJMN Tahun 2020–2024
yaitu
1. Mendukung pencapaian tujuh Prioritas Nasional (PN) dan Major Project (MP) serta
merespons berbagai perubahan dan permasalahan yang ada;
2. Mendorong efektivitas kelembagaan melalui ketepatan struktur organisasi,
ketepatan proses (tata laksana) organisasi, serta mengurangi duplikasi tugas dan
fungsi organisasi sehingga pelaksanaan pencapaian PN tidak terkendala oleh
kelembagaan yang tumpang tindih dan/atau berkonflik;
3. Mendorong pelaksanaan perencanaan pembangunan di tingkat pusat dan daerah
dengan kelembagaan yang sudah ada sesuai dengan tugas dan fungsinya.\
Kerangka Regulasi
Pengelolaan KR, sejak awal proses perencanaan dan penganggaran dimaksudkan untuk
mengarahkan proses perencanaan pembentukan peraturan perundang-undangan sesuai
dengan kebutuhan pembangunan nasional, agar dapat mengoptimalkan pencapaian sasaran
pembangunan nasional. Penyusunan kerangka regulasi dalam pelaksanaannya bertujuan
untuk menjalin sinergi antara kebijakan dengan regulasi yang sesuai dengan kebutuhan
Prioritas Nasional (PN), Program Prioritas (PP), Kegiatan Prioritas (KP), dan Proyek Prioritas
Strategis (Major Project/MP) pembangunan pada RKP tahun 2024.
Peran Kerangka Regulasi dalam pembangunan:
1. memberikan kemudahan bagi aktivitas masyarakat dan mengurangi beban
masyarakat.
2. Mendorong potensi kreatif warga negara lebih mudah dilaksanakan
3. Mendorong efektivitas efisiensi penyelengaraan negara dan pembangunan.
4. Memiliki nilai tambah atau insentif bagi pelaku usaha untuk mendukung sasaran.
Prinsip-prinsip kerangka Regulasi
1. Memfasilitasi dan mengatur perilaku masyarakat dan aparatur
2. Mempertimbangkan aspek biaya dan Cost Benefit Analyisi (CBA).
3. Mempertimbangkan asas-asas pembentukan regulasi
4. Kebutuhan regulasi dalam RKP Dan Renja untuk mendukung kebijakan pembangunan
nasional dan visi misi presiden
5. Pelibatan pemangku kepentingan.
Dalam rangka menjaga ketercapaian sasaran dan targer pembangunan RKP Tahun
2024 secara efektif dan optimal, maka disusun kerangka evaluasi dan pengendalian
pelaksanaan pembangunan, yang berfungsi sebagai pegangan umum bagi
penanggungjawab kebijakan dalam mengawal pelaksanaan kebijakan pembangunan
tahun2024 yang merupakan tahun akhir pelkasanaan RPJMN Tahun 2020-2024.
Aspek Uraian
I. Evaluasi Kinerja Efektivitas prioritas Pembangunan
1. Kinerja capaian indikator: analisis
gap (perbandingan capaian dengan
target pada tiap indicator prioritas
Metode Evaluasi pembangunan dan proyek prioritas
strategis)
2. Kinerja capaian tiap level kinerja:
rata-rata (prioritas pembangunan
dan proyek prioritas strategis).
1. Data capaian sasaran prioritas
pembangunan dan proyek prioritas
Sumber data strategis (berdasarkan e- Monyev
dan konfirmasi pendalaman dari PJ
prioritas pembangunan dan proyek
strategis Kementerian PPN/
Bappenas);
2. Data capaian RO K/L (berdasarkan e-
Monev dan konfirmasi pendalaman
dari K/L pelaksana).
1. Baik, notifikasi hijau, capaian >90
persen.
Kategori kinerja 2. Cukup, notifikasi kuning, capaian 60–90
persen;
3. Kurang, notifikasi merah, capaian
4. N/A, notifikasi putih, tidak memiliki nilai
capaian.
II. Evaluasi Kinerja Efektibitas K/L
Metode Evaluasi kinerja efektifitas K/L:
1. Kinerja dukungan RO K/L rata-rata
tertimbang (seluruh capaian RO
terhadap pagu anggaran pada
prioritas pembangunan tertentu);
Metode Evaluasi 2. Analisis keterkaitan kinerja K/L
dengan kinerja prioritas
pembangunan dan proyek prioritas
strategis memlaui penelaahan
capaian dan hubungan
antarindikator;
3. Analisis efektivitas (secara
kuantitatif)
1. Data capaian sasaran prioritas
pembangunan dan proyek prioritas
strategis (berdasarkan e-Monev dan
konfirmasi pendalaman dari PJ
prioritas pembangunan dan proyek
prioritas strategis Kementerian
Sumber data
PPN/Bappenas);
2. Data capaian indikator kinerja K/L
(berdasarkan e-Monev dan
konfirmasi pendalaman dari K/L
pelaksana);
3. Data capaian RO K/L (berdasarkan e-
Monev dan konfirmasi pendalaman
dari K/L pelaksana).
pemantauan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan RKP Tahun 2024 terdiri atas tujuan,
ruang lingkup, pelaksana dan alur dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Tujuan Pemantauan dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan
Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan RKP Tahun 2024 bertujuan untuk
a. menggali data dan informasi progres pencapaian pelaksanaan prioritas pembangunan
dan/atau proyek prioritas strategis;
b. menjaga pelaksanaan prioritas pembangunan dan/atau proyek prioritas strategis agar
dapat berjalan sesuai dengan rencana atau on-track, melalui pemanfaatan hasil
pemantauan dan evaluasi; serta
c. memastikan pelaksanaan rekomendasi tindak lanjut atas permasalahan dan hambatan
yang akan terjadi dan/atau telah terjadi dalam pencapaian program dan kegiatan yang
mendukung prioritas pembangunan/proyek prioritas strategis dalam RKP.
BAB VI
PENUTUP
"Pembangunan tahunan yang telah dilaksanakan sejak periode awal pelaksanaan RPJMN Tahun
2020–2024 telah menunjukkan hasil yang positif. Momentum ini merupakan energy for growth yang
membawa optimisme dalam mencapai target pembangunan RPJMN Tahun 2020– 2024,
menyukseskan rangkaian Pemilu tahun 2024 dan meletakkan fondasi yang kokoh untuk
pembangunan 2025–2029"
Penyusunan RLP Tahun 2024 bersifat mandatory berdasarkan Undang-undang (UU) N0. 25 Tahun
2004 tentang Sistem perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 17
Tahun 2017 tentang sinkronisasi proses perencanaan dan penganggaran Pembangunan Nasional,
Berdasarkan prosesnya, RKP Tahun 2024 disusun dengan pendekatan teknokratik, politik,
partisipatif, atas bawah (top-down). Upaya menjaga kesinambungan dengan pembangunan tahun
2023, RKP Tahun 2024 mengusungtema “ Mempercepat Transformasi Ekonomi yang inklusif dan
Berkelanjutan” dengan tetap tetap menjags stabilitias politik dalam meyukseskan pemilu. Agar
terciptanya fondasi yang kokoh bagi pembangunan priode 2025-2029, ditetapkan delapan arah
kebijakan pembangunan nasional tahun 2024, serta strategi yang melekat pada masing-masing arah
kebijakan sebagai berikut:
Dalam menjaga konvergensi RKP dengan RPJMN, arah kebijakan dan strategi dilaksanakan dalam
koridor tujuh Prioritas Nasional (PN). Pengendalian terhadap pencapaian sasaran pembangunan
jangka menengah dapat dilakukan secara sistematis dan efektif selama priode RPJMN Tahun 2020-
2024. Tujuh PN dimaskud terdiri dari
1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan
2. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan
3. Meingkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya asing
4. Revolusi mental dan pembangunan budaya
5. Memperkuat infastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar
6. Membangun lingkungan hidup meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim
7. Memperkuat stabilitias polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.
Untuk mendukung percepatan pencapaian target pembangunan, RKP Tahun 2024 didukung oleh 44
proyek prioritas stratrgis/ Major Project (MP). Pembangunan tahun 2024 juga menuntut adanya
penekanan kebijakan melalui pelaksanaan beberapa MP yang signigikan mendukung arah kebijakan,
strategi, dan pencapaian sasaran PN RKP Tahun 2024 ditetapkan 16 (enam belas) yang menjadi
penekanan yakni:
Mekanisme Clearing House (CH) dalam perencanaan MP tetap dilanjutkan dengan terus
mempertajam proses pelaksanaannya. Hal ini dilakukan untuk memastikann tercapainya output MP
agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat pada akhir priode RPJMN Tahun 2020-
2024 (not only sentm but delivered). Adapun penajaman yang dilakukan antara lain
1. mengoptimalkan integrasi berbagai sumber pendanaan MP baik dari APBN, BUMN maupun
Swasta;
2. mengoptimalkan penyusunan cascading, executive summary dan info memo MP; dan
3. mengoptimalkan pelibatan stakeholder dalam mekanisme CH melalui rangkaian pertemuan
multipihak guna memastikan pencapaian target-target MP pada tahun 2024.
Pelaksanaan pembangunan yang telah dilaksanakan sejak awal periode pelaksanaan RPJMN Tahun
2020–2024 telah menunjukkan hasil yang positif. Bangsa Indonesia patut bersyukur, meskipun pada
periode tersebut terjadi unprecedented shock pandemi COVID-19 dan serangkaian guncangan
ketidakpastian global, namun dengan dukungan masyarakat dan kolaborasi para pihak, Indonesia
mampu bangkit dan menghasilkan pertumbuhan serta stabilitas pembangunan yang relatif
menggembirakan dibandingkan dengan sebagian besar negara di dunia. Momentum tersebut
merupakan energy for growth yang membawa optimisme bagi Bangsa Indonesia. Dengan semangat
tersebut, RKP Tahun 2024 diposisikan untuk