Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dan pengembangan
pusat pertumbuhan ekonomi yang
saat ini lebih banyak terpusat di
pulau
Jawa
dilakukan
pusat
sudah
saatnya
pemekaran
wilayah
pengembangan
pertumbuhan
didsarkan
pada
dan
ekonomi
yang
kompetensi
ini
yang
dilakukan
di
antaranya
adalah
sebagai
berikut:
tersebut
diatas
adalah
pengembangan
Kawasan
untuk
menyelenggarakan
fungsi
perekonomian
dan
usaha
di
bidang
perdagangan,
jasa,
industri,
dalam
hal
rencana
pengembangan
wilayah
tersebut.
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah tersusunnya masterplan Kawasan
Ekonomi Khusus Sei Mangkei , Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara .
1.2.2 Sasaran
Sasaran dari pekerjaan ini adalah tersusunnya konsepsi pengembangan
kawasan Eknomi Khusus Sei Mangkei, Simalungun yang sesuai dengan
tata ruang dan berwawasan lingkungan.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup kegiatan Penyusunan Master Plan Pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus
adalah :
1.
2.
3.
4.
dimasing-masing
6.
7.
8.
1.4 Metodologi
1.4.1 Pola Pikir
Kawasan ekonomi khusus akan di ajukan oleh pemerintah Kabupaten
Belitung
dan
akan
dikembangkan
sebagai
kawasan
potensial
Kabupaten
Belitung.
Untuk
menjadi
kawasan
potensial
dalam
merencanakan
suatu
wilayah/kawasan
tetap
RTRWN,
RTRWP,
RTRW
Kabupaten
serta
Kebijaksanaan
secara
otomatis
akan
mempengaruhi
kegiatan
yang
akan
demikian
disesuaikan
pendekatan
dengan
aspek
perkembangan
ini
yang
akan
saat
dipadukan
ini
terjadi
atau
serta
paradigma-paradigma
baru
dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembangunan.
B. Pendekatan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Pendekatan ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem
dalam memanfaatkan sumber daya alam. Sehingga kriteria teknis
kawasan, baik budidaya maupun lindung dalam pemanfaatannya harus
mempertimbangkan aspek dampak yang ditimbulkan bila dimanfaatkan.
Dengan mempertimbangkan ekologi lingkungan maka pendekatan
dasar penataan ruang yang baik akan menciptakan pembangunan
berkelanjutan. Hal ini untuk mendukung kriteria dari kawasan ekonomi
khusus yang tercantum dalam UU No. 39 tahun 2009 tentang Kawasan
Ekonomi Khusus, pasal 4.
C. Pendekatan Ekonomi Wilayah
Dalam pendekatan ini dimaksudkan untuk menentukan industry apa
yang dapat dikembangkan di Kawasan industri Sei Mangkei dengan
melakukan
analisis
Simalungun
dan
pertumbuhan
ekonomi
mempertimbangkan
regional
kabupaten
sektor-sektor
bangkitan
dengan menyesuaikan
karakternya.
E. Pendekatan Perencanaan Tapak
Laporan Akhir | I-6
dengan
mempertimbangkan
kegiatan
yang
akan
ini
dilakukan
untuk
menentukan
penempatan
ruang
dilakukan
berdasarkan
kajian
kebutuhan
pengembangan
pentahapan
pekerjaan
akan
terkait
dengan
rencana
pada
masing-masing
tahapan.
Adapun
tahapan
yang
akan
dilakukan adalah :
a.
Persiapan,
Laporan Akhir | I-7
b.
Kajian awal
c.
d.
e.
f.
persiapan
dalam
pelaksanaan
pekerjaan,
seperti
kerja rinci, serta menyusun rancangan survey. Pada tahap persiapan ini,
kegiatan yang perlu dilakukan antara lain:
A.
PTPN
III,
dan
menyiapkan
surveyor
yang
akan
Survey Primer
fisik
alamiah,
fisik
binaan,
dan
sosial
ekonomi
masyarakat.
B.
Survey Sekunder
peraturan
pengembangan
perundang-undangan
terkait,
data-data
terkait,
numerik,
kebijakan
peta-peta,
terkait
penataan
ruang
Kawasan
ekonomi
kabupaten,
khusus,
konsep
dokumen
pembangunan
Kompilasi Data
seperti
ketersediaan
sumber
daya
alam
(jika
infrastruktur
di
sekitar
kawasan,
hal
ini
akan
pengembangan
Kawasan
dari
aspek
keruangan,
Sei
ada.
Konsep
pengembangan
ini
menjadi
bahan
untuk
di
lapangan
dimaksudkan
untuk
mendapatkan
yaitu
pada
saat
melakukan
pembahasan
Laporan
Survey Primer
Survey primer dilakukan dengan observasi lapangan, penghitungan,
dan penyebaran kuesioner. Survey observasi lapangan terkait
dengan pengenalan dan pengamatan kondisi lapangan, baik aspek
fisik lingkungan binaan maupun aspek non budi daya alamiah.
Pelaksanaan wawancara semi terstruktur merupakan pengumpulan
data
yang
bersumber
langsung
dari
sumber
data
dengan
kompeten
Untuk kegiatan ini, teknik wawancara yang akan digunakan adalah
diskusi dengan mengundang responden yang kompeten didalam
kawasan ekonomi khusus. Wawancara ini dilakukan kepada para
pelaku pembangunan yang berkepentingan di kawasan perencanaan,
yaitu:
a. Pemerintah Daerah setempat / PTPN III serta dinas-dinas terkait;
b. Masyarakat, diwakili oleh aparat kelurahan, kecamatan, tokoh
masyarakat dan wakil organisasi/kelompok profesi;
2.
Survey Sekunder
Survey sekunder dilakukan dengan mendatangi instansi terkait dan
sejumlah instansi lain yang dapat menyediakan data yang berkaitan
dengan pelaksanaan studi untuk meminta sejumlah dokumentasi
data dari institusi terkait dengan kawasan industri Sei Mangkei . Data
yang dikumpulkan dapat berupa peta grafis, data teks dan numerik,
data teknis engineering, hasil studi, dokumen perencanaan serta
kebijaksanaan dan peraturan.
beberapa
peta
tematik
ditumpang-tindihkan
untuk
wilayah
Misalnya,
jika
perencanaan
analisis
sesuai
dengan
superimpose
tujuan
zonasi.
dimaksudkan
untuk
analisis
ini
akan
dipergunakan
untuk
menguraikan
Perilaku pemakai
Peraturan/standar desain
Laporan Akhir | I-15
5. Analisis tapak
Analisa tapak merupakan kegiatan riset praperancangan yang
memusatkan pada kondisi-kondisi yang ada, dekat pada sebuah
hamparan lahan serta penyelidikan atas seluruh karakter pada
lahan yang akan kembangkan.
Peran utama dari analisa tapak dalam perencanaan adalah
memberikan informasi mengenai lahan sebelum memulai konsepkonsep
pengembangan
sebagai
bahan
pemikiran
tentang
kegiatan
kawasan
nantinya,
namun
harus
semua
implikasinya
seperti
garis
sempadan,
d. Undang-undang
Meliputi ketentuan hukum, batasan, kebijakan daerah,
kepemilikan dll
e. Keistimewaan fisik alamiah
Meliputi kontur, pola drainase, tipe tanah, daya dukung,
pepohonan, batuan, sungai, puncak bukit, lembah, kolam
dll.
f. Keistimewaan buatan
Meliputi kondisi-kondisi pada kawasan seperti bangunan
disekitar
atau
didalam
kawasan,
kegiatan
yang
ada,
bab
II
ini
akan
menjabarkan
gambaran
umum
wilayah
seperti
telekomunikasi;
jalan,
perekonomian
listrik,
wilayah
air
dan
bersih,
kebijakan
MANGKEI