PENDAHULUAN
Hal 1-1
EXECUTIVE SUMMARY
Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Dalam
Rangka Mendukung Konektivitas Dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Barat
PUPR yang hanya berorientasi pada output pelaksanaan pembangunan yang telah dilaksanakan pada
tahun 2015 – 2018.
Sesuai dengan tugas dan fungsi bidang Pemantauan dan Evaluasi, yaitu melaksanakan pemantauan
dan evaluasi kinerja keterpaduan program, pembiayaan, serta fungsi dan manfaat program, serta
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja pelaksanaan kebijakan dan program keterpaduan
pengembangan kawasan dengan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk
jangka pendek dan tahunan. Adapun hasil evaluasi yang terkini dan akurat sangat diperlukan dalam
perumusan kebijakan pimpinan di tingkat kementerian. Tentunya data dan informasi kinerja yang
disampaikan harus dapat dipertanggungjawabkan dan relevan bagi pembuat keputusan sehingga dapat
menginterpretasikan keberhasilan dan kegagalan secara lebih luas dan mendalam. Dengan demikian,
selain kegiatan pemantauan dan evaluasi keterpaduan maka tahun anggaran 2019 Bidang Pemantauan
dan Evaluasi juga melakukan kegiatan Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Keterpaduan
Pembangunan Infrastruktur PUPR Dalam Rangka Mendukung Konektivitas dan Pertumbuhan
Ekonomi Wilayah Barat. Hal ini penting agar dapat memberikan masukan bagi unit organisasi dalam
menentukan kebijakan dan rekomendasi pelaksanaan perencanaan, pemrograman dan penganggaran
program pembangunan infrastruktur PUPR di tahun 2020.
Hal 1-2
EXECUTIVE SUMMARY
Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Dalam
Rangka Mendukung Konektivitas Dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Barat
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran terhadap proses pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi kinerja program, pembiayaan, fungsi dan manfaat, kebijakan
keterpaduan program pengembangan kawasan dengan infrastruktur PUPR dalam kurun waktu
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 untuk mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi
wilayah barat.
2. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan rekomendasi untuk menentukan kebijakan keterpaduan
program pengembangan kawasan dengan infrastruktur PUPR sebagai masukan untuk RPJMN ke
IV (Tahun 2020-2024).
Hal 1-3
EXECUTIVE SUMMARY
Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Dalam
Rangka Mendukung Konektivitas Dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Barat
pendukung keputusan) dan menyiapkan tools untuk evaluasi kinerja fungsi dan manfaat
keterpaduan program pengembangan kawasan dengan infrastruktrur PUPR di Provinsi,
WPS, Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Tematik Prioritas Nasional.
c. Melakukan perhitungan evaluasi kinerja fungsi dan manfaat keterpaduan program
pengembangan kawasan dengan infrastruktrur PUPR di Provinsi, WPS, Kawasan Strategis
Nasional dan Kawasan Tematik Prioritas Nasional berdasarkan tools pada poin b.
d. Melakukan penyusunan kriteria, indikator, bobot (berdasarkan kuisioner yang dianalisis
dengan menggunakan metode yang sering digunakan dalam menyelesaikan sistem
pendukung keputusan) dan menyiapkan tools untuk evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan
keterpaduan program pengembangan kawasan dengan infrastruktur PUPR di Provinsi, WPS,
Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Tematik Prioritas Nasional.
e. Melakukan perhitungan evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan keterpaduan program
pengembangan kawasan dengan infrastruktur PUPR di Provinsi, WPS, Kawasan Strategis
Nasional dan Kawasan Tematik Prioritas Nasional berdasarkan tools pada poin d.
f. Menyusun profil pembangunan infrastruktur PUPR per tahun mulai dari Tahun Anggaran
2015 sampai dengan Tahun Anggaran 2019 dalam format Provinsi, WPS, Kawasan Strategis
Nasional dan Kawasan Tematik Prioritas Nasional berdasarkan sasaran output Renstra PUPR
2015-2019, ketercapaian pelaksanaan pembangunan infrastruktur PUPR berdasarkan
dokumen pelaksanaan (DIPA TA 2015 – 2019).
g. Melakukan evaluasi kinerja program dan pembiayaan tahunan (TA 2019) keterpaduan
pengembangan kawasan dengan infrastruktur PUPR di Provinsi, WPS, Kawasan Strategis
Nasional dan Kawasan Tematik Prioritas Nasional. (output keterpaduan tahunan).
h. Melakukan evaluasi kinerja program dan pembiayaan komulatif (TA 2015 – 2019)
keterpaduan pengembangan kawasan dengan infrastruktur PUPR di Provinsi, WPS, Kawasan
Strategis Nasional dan Kawasan Tematik Prioritas Nasional. (output keterpaduan kumulatif).
i. Melakukan evaluasi terhadap analisa keterpaduan program pengembangan kawasan dengan
infrastruktur PUPR di Provinsi, WPS, Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Tematik
Prioritas Nasional.
j. Melakukan evaluasi dokumen perencanaan, pemrograman, pengganggaran, terhadap
pelaksanaan pembangunan Infrastruktur PUPR atau sebaliknya di Provinsi, WPS, Kawasan
Strategis Nasional dan Kawasan Tematik Prioritas Nasional.
k. Menyusun rekomendasi indikasi program pengembangan kawasan dengan infrastruktur
PUPR di Provinsi, WPS, Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Tematik Prioritas
Nasional dalam rangka mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di Wilayah
Barat
l. Melakukan survey di Provinsi, WPS, Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Tematik
Prioritas Nasional yang melaksanakan kegiatan pembangunan Infrastruktur PUPR TA 2015-
2019 di 16 provinsi (Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat,
Hal 1-4
EXECUTIVE SUMMARY
Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Dalam
Rangka Mendukung Konektivitas Dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Barat
Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa
Barat, DI Jogjakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur) yang dilaksanakan disetiap lokasi
selama 3 hari dengan 2 orang personil, kecuali lokasi Provinsi Jogja dan Provinsi Jawa
Timur survey dilakukan selama 3 hari dengan 3 orang personil. Survey ini dilakukan dalam
rangka pemantauan pembangunan infrastruktur serta mengumpulkan data primer sebagai
bahan untuk mengevaluasi kinerja program, pembiyaaaan , fungsi &manfaat dan
pelaksanaan kebijakan keterpaduaan program pengembangan kawasan dengan infrastruktur
PUPR khususnya yang mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi wilayah.
m. Melakukan rapat koordinasi dan konsinyasi dengan rincian kegiatan sebagai berikut ;
1) Rapat koordinasi dilakukan untuk mendapatkan Feedback dari hasil pengolahan data
setelah melakukan survey lapangan. Dalam rakor melibatkan pihak-pihak terkait yaitu
balai dan satker Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bappeda
Prov/Kab/Kota serta dinas/instansi pemerintah provinsi yang menangani
pembangunan infrastruktur PUPR.
2) Rapat koordinasi dilaksanakan di Provinsi Aceh dan Provinsi Jawa Timur dalam rapat
koordinasi ini mengundang narasumber 4 orang ( 8 Oj) dan moderator sebanyak 1
orang (1 OK) serta peserta minimal sebanyak 25 orang. Setiap pelaksanaan Rakor
membutuhkan seminar kit yang berisi tas, materi paparan, blok note, pulpen dan tanda
peserta rakor yang akan diberikan kepada narasumber, moderator, peserta dan panitia
acara serta peserta diberikan uang transport serta uang harian fullday meeting.
3) Pembahasan team (konsinyasi) dilakukan untuk mempertajam materi yang dibutukan
untuk pelaporan kegiatan. Konsinyasi ini dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta
sebanyak 1 kali, Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 Kali dan Provinsi Banten sebanyak 1
kali. Dalam konsinyasi mengundang narasumber minimal 3 orang (18 oj) dan
moderator minimal 2 orang (2 OK), tim teknis dan tim ahli konsultan dengan jumlah
perkiraan peserta dalam konsinyasi ini adalah minimal sebanyak 20 orang.
4) Konsinyasi dilaksanakan minimal selama 1 hari fullboard selain itu pelaksanaan
konsinyasi ini peserta diberikan uang transport serta uang harian fullboard meeting.
n. Konsultan wajib menghadiri Finalisasi data yang dilakukan di Sumatera Selatan dengan
masing masing lokasi dihadiri oleh 2 orang selama 3 hari.
2. Lingkup Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan ini adalah di 16 Provinsi dengan melihat pembangunan infrastruktur
PUPR di Provinsi, WPS, Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Tematik Prioritas Nasional
Lainnya.
Hal 1-5
EXECUTIVE SUMMARY
Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Dalam
Rangka Mendukung Konektivitas Dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Barat
Terdapat 5 bagian utama dalam proses pekerjaan ini yang meliputi tahap persiapan, tahap pemantauan
dan penyusunan tools evaluasi pelaksanaan kebijakan, tahap pengukuran keterpaduan, tahap
pelaksanaan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan terakhir penyempurnaan produk akhir.
Hal yang penting dalam kerangka pendekatan pekerjaan adalah bagaimana dapat melakukan integrasi
GAP Program dari Konreg dan PJP dengan hasil Pemodelan Evaluasi dukungan infrastrukur PUPR
terhadap Kawasan (skenario) yang akan menghasilkan Rekomendasi Pelaksanaan Program
Pengembangan Kawasan berbasis Infrastruktur PUPR pada periode selanjutnya.
Hal 1-6
EXECUTIVE SUMMARY
Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Dalam
Rangka Mendukung Konektivitas Dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Barat
Secara rinci keluaran dari pelaksanaan kegiatan kontraktual ini adalah sebagai berikut :
a) Rencana Mutu Pelaksanaan (RMP)
Tim konsultan wajib menyusun Rencana Mutu Pelaksanaan (RMP) sesuai dengan Permen PU
No. 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Pusat Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan
Infrastruktur PUPR 2 Minggu setelah tanda tangan kontrak. Adapun kerangka pembahasan
Rencana Mutu Pelaksanaan ada pada Lampiran Permen PU No. 4 Tahun 2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu.
b) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan, secara garis besar, berisi latar belakang, pola pikir, metodologi, serta
jadwal dan rencana pelaksanaan kegiatan. Laporan ini diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan
sejak dimulainya kegiatan beserta soft copy-nya.
c) Laporan Antara
Laporan Antara secara garis besar hasil pelaksanaan pengumpulan data dan hasil analisis
sementara. Laporan ini diserahkan paling lambat 4 (empat) bulan sejak dimulainya kegiatan
beserta soft copy-nya.
d) Laporan Draft Akhir
Laporan Draf akhir, secara garis besar berisi data dan informasi, hasil analisis dan rekomendasi
program pelaksanaan pembangunan infrastruktur PUPR. Laporan ini diserahkan paling lambat 6
(enam) bulan sejak dimulai kegiatan beserta soft copy-nya.
e) Laporan Akhir
Substansi laporan akhir, secara garis besar berisi data dan informasi, hasil analisis dan
rekomendasi program pelaksanaan pembangunan infrastruktur PUPR yang sudah di setujui oleh
tim teknis. Laporan ini diserahkan paling lambat 7 (tujuh) bulan sejak dimulai kegiatan beserta
soft copy-nya
Setiap tahapan pelaporan (pendahuluan, antara, dan akhir) harus dilakukan pembahasan dengan
Kepala Satker, Tim Teknis dan Pejabat yang terkait.
Hal 1-7
EXECUTIVE SUMMARY
Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Dalam
Rangka Mendukung Konektivitas Dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Barat
Hal 1-8