1. Bab I: Pendahuluan
4. Bab IV: Kegiatan yang dapat dinilai dan diberikan angka kredit
I. Unsur Kegiatan Perencanaan Pembangunan
A. Sub Unsur Identifikasi Masalah/ Isu Strategis
B. Sub Unsur Penyusunan Kebijakan Rencana Pembangunan
C. Sub Unsur Adopsi dan Legitimasi Perencanaan Pembangunan
D. Sub Unsur Pengendalian dan Pemantauan Pelaksanaan
Rencana Pembangunan
E. Sub Unsur Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
II. Unsur Kegiatan Pengembangan Profesi
III. Unsur Kegiatan Penunjang Perencanaan pembangunan
11. Lampiran:
Contoh Formulir-formulir Penilaian
Ilustrasi Penghitungan Angka Kredit dan Kelebihan Angka Kredit
-2-
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak terbitnya Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), pemerintah senantiasa berupaya melakukan penyusunan
berbagai peraturan pemerintah turunannya dalam rangka meningkatkan
profesionalitas dan kualitas kinerja pegawai negeri sipil (PNS). Tujuan
yang ingin dicapai dengan berlakunya UU ASN adalah menciptakan
birokrasi kelas dunia. Untuk itu, Presiden telah memberikan arahan agar
reformasi birokrasi dilakukan dengan fokus kepada penyempurnaan
manajemen PNS yang mampu menciptakan birokrasi yang lebih ramping
dan didukung PNS yang kompeten, berkualitas dan profesional. Dengan
demikian, Pemerintah perlu mengembangkan lebih banyak lagi jabatan
fungsional sebagai jabatan profesi dibandingkan jabatan struktural atau
jabatan administrasi. Secara lebih tegas Presiden memerintahkan untuk
mengganti jabatan administrasi dengan jabatan fungsional. Stuktur
birokrasi menjadi dua level saja, dan diganti dengan jabatan fungsional
yang bekerja dengan basis kompetensi dan bidang keahlian. Presiden
mengharapkan pelayanan publik dilakukan lebih mudah dan lebih cepat,
setiap jabatan diduduki seorang PNS yang memiliki spesialisasi bidang
keahlian, dan mampu meningkatkan kinerja birokrasi. Harapan utama
dari perampingan birokrasi dan peningkatan pelayanan publik tersebut
adalah mempercepat peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Manajemen PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 11 tahun
2017 dan perubahannya dalam Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2020
memuat ketentuan baru tentang peran, kedudukan, mekanisme kerja
dan penilaian kinerja sekitar 200 jenis jabatan fungsional. Nomenklatur
jabatan fungsional telah mencerminkan kualifikasi profesionalnya, yaitu
jenjang jabatan ahli pertama, ahli muda, ahli madya dan ahli utama.
Setiap jenjang jabatan memiliki standar kompetensi dan bidang keahlian
yang spesifik sesuai dengan lingkup tugas jabatannya.
Jabatan Fungsional Perencana (JFP) merupakan salah satu jenis jabatan
fungsional. Pembinaan dan Pengembangan JFP dilakukan Kementerian
Perencanaan Pembangunan (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) selaku Instansi Pembina JFP. Revisi Peraturan
tentang JFP sejalan dengan upaya Kementerian PPN/ Bappenas dalam
meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan nasional melalui
Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2017 tentang Sikronisasi Proses
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional. PP 17 Tahun
2017 telah mengubah pendekatan dan paradigma dalam melakukan
perencanaan pembangunan nasional, yaitu: (1) sinkronisasi proses
perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional; (2) pendekatan
penganggaran berbasis program (money follows program); dan (3)
pendekatan THIS (Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial) dalam
perencanaan pembangunan nasional. Pendekatan dan paradigma baru
ini mengubah cara berpikir dan cara bekerja perencana pembangunan di
-4-
B. Tujuan
Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja Perencana dan Organisasi dan Tata
Kerja Tim Penilai ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman yang lebih
rinci bagi Perencana, Pejabat Penilai, Tim Penilai, dan Pejabat lain yang
berkepentingan agar terdapat kesatuan pengertian dan pemahaman
dalam pelaksanaan penilaian kegiatan perencanaan, serta integrasi SKP
dan angka kreditnya dari PNS yang memangku Jabatan Fungsional
Perencana pada instansi pemerintah di pusat dan di daerah.
C. Ruang Lingkup
Dalam Petunjuk Teknis ini diatur tentang unsur kegiatan perencanaan
pembangunan, pengembangan profesi dan kegiatan penunjang, yang
dapat dinilai dalam rangka pelaksanaan Jabatan Fungsional Perencana
pada unit perencanaan instansi pemerintah di pusat dan di daerah.
Organisasi dan Tata Kerja Tim Penilai Angka Kredit juga diatur lebih rinci
dalam petunjuk teknis ini agar penilaian kinerja perencana dapat
dilakukan secara benar dan obyektif.
Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Penilaian Kinerja Perencana dan Tata
Kerja Tim Penilai ini meliputi:
1. Unsur kegiatan yang dinilai dan diberikan angka kredit, meliputi:
a. unsur Perencanaan Pembangunan yang terintegrasi dengan
penilaian angka kredit di dalam sasaran kinerja pegawai (SKP);
b. unsur Pengembangan Profesi Perencana Pembangunan; dan
c. unsur penunjang kegiatan perencanaan pembangunan.
-5-
BAB II
KETENTUAN UMUM
sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP dan perilaku kerja) dalam
melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan, serta kegiatan
pengembangan profesi dan penunjang perencanaan pembangunan.
12. Tugas jabatan perencana pembangunan adalah menyiapkan, mengkaji,
merumuskan kebijakan dan menyusun rencana pembangunan pada
instansi pemerintah secara teratur dan sistematis, termasuk
mengendalikan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan.
13. SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari uraian butir-
butir kegiatan tugas jabatan yang besar angka kreditnya sebagaimana
tercantum pada 1 PermenPAN RB Tentang JFP, sebagai turunan dari
penetapan kinerja unit kerja.
14. Target kinerja perencana yang dicantumkan dalam rencana kerja SKP
berupa perkiraan angka kredit yang akan diperoleh dari pelaksanaan
tugas jabatan perencana pada tahun berjalan sesuai dengan periode
SKP. Pelaksanaan tugas jabatan perencana tersebut menghasilkan
hasil kerja/output dan angka kredit sesuai dengan angka kredit butir-
butir kegiatan unsur perencanaan pembangunan sebagaimana diatur
pada lampiran 1 PermenPAN RB tentang JFP. Penulisan Tugas jabatan
perencana di dalam SKP dapat meliputi: (a) Tugas Utama dan (b) Tugas
Tambahan.
15. Tugas Utama adalah kegiatan pelaksanaan jabatan perencana yang
merupakan turunan (cascading) tugas dan fungsi, dan indikator kinerja
unit kerja, serta mendukung pelaksanaan perjanjian kinerja (PK) atasan
langsung. Jumlah angka kredit tugas utama ditentukan sekurang-
kurangnya 60% dari jumlah angka kredit pelaksanaan tugas jabatan
perencana.
16. Tugas tambahan adalah kegiatan pelaksanaan tugas jabatan perencana
yang tidak terkait dengan tugas dan fungsi unit kerja dan PK atasan
langsung; atau merupakan tugas/kegiatan lintas unit kerja atau lintas
instansi. Jumlah angka kredit tugas tambahan ditentukan sebanyak-
banyaknya 40% dari jumlah angka kredit pelaksanaan tugas jabatan
perencana.
17. Angka Kredit adalah satuan nilai dari uraian kegiatan yang ditetapkan
dalam butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai dari butir kegiatan yang
yang harus dicapai oleh Perencana dalam rangka pembinaan karier
yang bersangkutan.
18. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai Angka Kredit minimal
yang harus dicapai oleh Perencana sebagai salah satu syarat kenaikan
pangkat dan/atau jabatan.
19. Penetapan Kinerja Perencana adalah meliputi penetapan Angka Kredit
Kumulatif Tahunan dan penetapan Angka Kredit Kumulatif yang
berasal dari AK tugas utama dan tugas tambahan di dalam SKP; dan
angka kredit yang berasal dari unsur pengembangan profesi dan unsur
penunjang perencanaan pembangunan.
-8-
20. Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK adalah hasil
penilaian yang diberikan berdasarkan angka kredit untuk
pengangkatan atau kenaikan pangkat atau jabatan dalam Jabatan
Fungsional Perencana.
21. Periode penilaian dalam rangka penetapan angka kredit meliputi: (a)
periode penilaian SKP sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu
tahun; (b) periode penilaian angka kredit dalam rangka kenaikan
pangkat; dan (c) periode penilaian angka kredit dalam rangka kenaikan
jenjang jabatan. Tiga periode penilaian angka kredit tersebut dilakukan
secara terpisah atau digabungkan sesuai dengan kebutuhan.
22. Daftar Usul Penetapan Nilai Kinerja Perencana yang selanjutnya
disingkat DUPNK adalah formulir yang dipergunakan oleh Perencana
untuk mengajukan usul penetapan kinerja Perencana yang diperoleh
dalam 1 (satu) tahun pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan
dan perilaku kerja Perencana.
23. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Perencana yang
selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim yang dibentuk dan
ditetapkan oleh Pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan Angka
Kredit dan bertugas mengevaluasi keselarasan hasil kerja dengan tugas
yang disusun dalam SKP serta menilai capaian kinerja Perencana dalam
bentuk Angka Kredit Perencana.
24. Pejabat Penilai Kinerja Perencana selanjutnya disingkat Pejabat Penilai
adalah pejabat yang berkedudukan sebagai atasan langsung Perencana
yang mempunyai kewenangan melaksanakan penilaian kinerja
Perencana.
25. Tim Penilai Kinerja Instansi adalah tim yang dibentuk oleh Pejabat yang
Berwenang dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat/
Daerah yang bertugas menjamin obyektivitas penilaian oleh pejabat
penilai kinerja dan memberikan pertimbangan terhadap usulan
kenaikan pangkat dan/atau jabatan perencana.
26. Rincian Bukti Kerja adalah kelengkapan pendukung dokumen/laporan
hasil kerja/output pelaksanaan butir-butir kegiatan perencana yang
wajib dikumpulkan sebagai bahan penilaian terhadap kualitas hasil
kerja/output perencana pembangunan.
27. Standar Kualitas Hasil Kerja Perencana yang selanjutnya disingkat
SKHK adalah persyaratan kualitas mutu hasil kerja/output yang harus
dipenuhi perencana untuk mendapatkan penilaian kinerja dari Pejabat
Penilai dan Tim Penilai Kinerja Perencana. SKHK digunakan untuk
menilai: (a) unsur perencanaan pembangunan perencana ahli madya
dan perencana ahli utama; (b) unsur pengembangan profesi; dan (c)
unsur penunjang perencanaan pembangunan. Instansi Pembina akan
menerbitkan Pedoman Penilaian Berdasarkan SKHK.
28. Pejabat yang berwenang untuk menetapkan angka kredit adalah;
a. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atau Pejabat lain
-9-
29. Rapat Pleno adalah rapat Tim Penilai untuk menetapkan angka kredit
Perencana dan harus dihadiri sekurang-kurangnya 1/2 n + 1 dari
seluruh anggota Tim Penilai, dimana n adalah jumlah seluruh anggota
Tim Penilai. Apabila diperlukan rapat pleno dapat mengundang Pejabat
Penilai sebagai atasan langsung perencana.
30. Berita Acara Penetapan Angka Kredit (BAPAK) adalah laporan akhir
penilaian angka kredit dan ditandatangani seluruh Tim Penilai yang
hadir dalam rapat pleno penilaian angka kredit, untuk ditetapkan
menjadi SK Penetapan Angka Kredit oleh Pejabat yang Berwenang
Menetapkan angka Kredit.
31. Tim Penilai Perencana terdiri atas: (1) Tim Penilai Pusat dan (2) Tim
Penilai Unit Kerja.
32. Tim Penilai Pusat melakukan penilaian angka kredit bagi instansi yang
belum memiliki Tim Penilai dan penilaian angka kredit kenaikan
pangkat/jabatan bagi Perencana Ahli Utama dan Perencana Ahli Madya
Pangkat/ Golongan Pembina Utama Muda/IV/c di instansi pusat dan
di instansi daerah.
33. Tim Penilai Unit Kerja melakukan penilaian angka kredit kenaikan
pangkat/jabatan bagi Perencana Ahli Pertama sampai dengan
Perencana Ahli Madya Pangkat/ Golongan Pembina Tingkat I/ IV/b di
instansi pusat dan di instansi daerah.
34. Sekretaris Tim Penilai adalah Sekretaris yang membantu Ketua tim
penilai kinerja perencana dalam melaksanakan tugasnya.
35. Tim Penilai Teknis adalah Tim yang membantu tim penilai dalam
melakukan penilaian terhadap hasil kegiatan perencanaan bersifat
khusus yang memerlukan keahlian tertentu, yang akan diberhentikan
setelah tugas penilaiannya selesai.
- 10 -
BAB III
DASAR PERTIMBANGAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Tabel 1
Kriteria dan bobot penilaian hasil kerja/output
jabatan perencana ahli madya dan perencana ahli utama
No. Sub-unsur Perencanaan Kriteria dan Bobot penilaian
Pembangunan
1. Identifikasi masalah/ isu Identifikasi masalah (10%)
strategis Metode yang relevan (15%)
Pembahasan dan analisis
2.. Penyusunan Kebijakan
masalah (25%)
Rencana Pembangunan
Kesimpulan (10%)
Rekomendasi Kebijakan (15%)
Manfaat untuk/relevansi dengan
perencanaan pembangunan (20%)
Sistematika penulisan (format,
logika, bahasa: 5%)
3. Adopsi dan Legitimasi Rencana Latar Belakang (15%)
Pembangunan Analisis dan Pembahasan (20%)
Pilihan Kebijakan (25%)
Rekomendasi Kebijakan (20%)
Koherensi Laporan (10%)
4. Pelaksanaan Rencana Pendahuluan (20%)
Pembangunan: Pengendalian Latar belakang, landasan penulisan
dan Pemantauan Pelaksanaan (filosofis, sosiologis, yuridis, empiris),
rencana pembangunan pemilihan fokus atau isu/masalah
pengendalian, pemantauan atau
5. Evaluasi Pelaksanaan Rencana evaluasi;
Pembangunan Pembahasan (40%)
Metodologi pengendalian dan
pemantauan atau metodologi
evaluasi, Pengolahan dan penyajian
data, Analisis hasil pengendalian dan
pemantauan/ hasil evaluasi;
Penutup (30%)
Simpulan analisis, Rekomendasi hasil
pengendalian dan pemantauan/ hasil
evalusi, serta rekomendasi tindak
lanjut yang diperlukan;
Teknik Penulisan (10%)
Struktur dan Sistimatika penulisan,
validasi data, Penyajian data dalam
tulisan, dan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik.
6. Contoh 3:
Sdr. Hasudungan Batubara seorang Perencana Madya dengan
pangkat IV/b di Provinsi Sumatera Utara menghadiri
Musrenbang Provinsi. Sdr. Hasudungan membuat laporan
telaahan dan memberikan rekomendasi kebijakan
pembangunan infrastruktur Danau Toba untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi pariwisata. Dokumen/Laporan telaahan
tersebut diklaim oleh Sdr. Hasudungan sebagai hasil kerja
kegiatan “Melakukan Telaahan Lingkup Sektoral/Regional
dalam Musrenbang Provinsi Sumatera Utama dalam rangka
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah” dengan angka
kredit sebesar 2,25. Dengan menggunakan lembar penilaian Tim
- 15 -
Contoh :
Sdr. Anastasya Putri, SE, Fungsional Perencana Ahli Pertama
ditugaskan untuk melakukan analisis data dan informasi
pembangunan di sektor pertanian. Hal yang dilakukan oleh Sdr.
Anastasya Putri adalah menganalisis hasil-hasil pembangunan di
sektor pertanian selama 3 tahun terakhir, selanjutnya melakukan
evaluasi data yang sudah ada dengan kebutuhan analisa
pembangunan yang dilakukan. Setelah data tersebut terkumpul, Sdr.
Anastasya Putri menyusun neraca sumber daya potensial
pembangunan di sektor pertanian. Dengan laporan tersebut, Sdr.
Anastasya Putri mendapatkan angka kredit sebesar 0,25.
8. Uraian butir kegiatan Menyajikan Data dan Informasi; AK: 0,10;
Perencana Ahli Pertama
Kegiatan Menyajikan Data dan Informasi berkaitan namun tidak
terbatas dengan kegiatan:
1) Membuat diagram dan tabel dalam rangka penyajian data dan
informasi. Diagram dan tabel dimaksud diperlukan untuk
memudahkan analisis masalah. Angka kredit dapat diberikan,
apabila kegiatan pembuatan diagram dan tabel tersebut sesuai
dimaksud dalam surat penugasan (work-order).
2) Menyajikan latar belakang masalah/elaborasi dari data dan
informasi yang disajikan. Penyajian latar belakang masalah
disusun berdasarkan informasi data primer/sekunder yang telah
diolah.
Bukti Fisik :
Laporan Penyajian Data dan Informasi yang memuat diagram dan
tabel dalam laporan yang selanjutnya dilakukan penulisan latar
belakang masalah pembangunan yang disusun berdasarkan data
dan informasi yang telah diolah.
Contoh :
Sdr. Diki Setiawan, ST, Fungsional Perencana Ahli Pertama
ditugaskan untuk membuat laporan Penyajian Data dan Informasi
mengenai masalah kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan
tersebut diawali dengan pembuatan diagram dan tabel untuk
keperluan presentasi dengan pihak terkait. Selanjutnya Sdr. Diki
Setiawan menulis latar belakang masalah berdasarkan data yang
telah diolah. Dari data tersebut, ia menemukan bahwa kemiskinan di
kabupaten Banyuwangi lebih banyak berupa kemiskinan temporer
karena banyaknya pengangguran yang terjadi selama krisis. Dengan
laporan tersebut, Sdr. Diki Setiawan mendapatkan angka kredit
sebesar 0,10.
9. Uraian butir kegiatan Memformulasikan Sajian untuk Analisis; AK:
0,15; Perencana Ahli Muda.
Kegiatan Memformulasikan Sajian Untuk Analisis berkaitan namun
tidak terbatas dengan kegiatan penyajian data-data dan informasi
- 23 -
Contoh :
Sdr. Iriawan Putra, SE, MSi, Fungsional Perencana Ahli Muda
ditugaskan untuk melakukan Riset Kebijakan mengenai
penaggulangan kemiskinan. Hal pertama yang dilakukan oleh Sdr.
Iriawan Putra adalah menyusun spesifikasi dari model
penaggulangan kemiskinan dengan menentukan hubungan masing-
masing variabel yang ada. Kemudian Sdr. Iriawan Putra menyusun
asumsi/ hipotesa model pemberantasan kemiskinan.
Setelah menyusun asumsi tersebut, Sdr. Iriawan Putra merumuskan
kriteria dalam menilai alternatif yang ada melalui pemilihan
kecamatan/desa yang akan menerima dana bantuan penaggulangan
kemiskinan. Berdasarkan rumusan kriteria tersebut didapatkan
gambaran mengenai tingkat kemiskinan suatu kecamatan/desa
yaitu jumlah dan presentase penduduk yang pengeluaran per
bulannya kurang dari Rp 100.000 per kapita, jumlah dan presentase
penduduk yang buta huruf, jumlah dan presentase penduduk yang
tidak bekerja atau mencari kerja (pengangguaran), jumlah dan
presentase penduduk yang tidak tamat (putus sekolah) SD, dan
jumlah dan presentase penduduk kurang gizi. Dengan laporan
tersebut, Sdr. Iriawan Putra mendapatkan angka kredit sebesar 1,00.
11. Uraian butir kegiatan Menyusun Rekomendasi Kebijakan Strategis;
AK: 2,55 (angka kredit maksimal); Perencana Ahli Madya.
Kegiatan Menyusun Rekomendasi Kebijakan Strategis berkaitan
dengan kegiatan analisis/kajian/studi dalam rangka merumuskan
rekomendasi kebijakan (lebih strategis), dan sekurang-kurangnya
memuat penjelasan tentang:
a. Permasalahan yang penting dan strategis untuk diselesaikan;
b. Metode analisis permasalahan dan pembahasan alternative
kebijakan;
c. Kriteria pemilihan dan penentuan alternatif kebijakan
d. Kesimpulan dan rekomendasi kebijakan dan rencana
e. Daftar referensi
Bukti Fisik:
Makalah kebijakan strategis maksimal 4 (empat) halaman (Policy
Brief) tidak termasuk daftar referensi. Diupayakan rekomendasi
ditujukan kepada pimpinan serendah-rendahnya JPT Pratama, dan
memuat penjelasan sekurang-kurangnya tentang:
1) Rekomendasi kebijakan yang konkrit dan jelas
2) Relevansi masalah dengan isu strategis terkini, metode analisis,
pembahasan, alternatif kebijakan dan penentuan (rekomendasi)
alternatif kebijakan terpilih.
3) Daftar referensi bacaan
Contoh:
Sdr. Fadoli Siregar, SE, MT, Fungsional Perencana Ahli Madya
- 25 -
Laporan atau bagian dari laporan hasil uji alternatif kriteria dan
model dengan memasukkan data ke dalam model-model yang akan
dipergunakan untuk mengolah data perencanaan yang merupakan
salah satu bagian dari proses perencanaan.
Contoh :
sebesar 1,50.
19. Uraian butir kegiatan Menyusun Perencanaan Program dan Kegiatan
Sektoral; AK: 0,50; Perencana Ahli Muda.
Program dan Kegiatan Sektoral yang dimaksud adalah proyek
pembangunan yang tidak atau relatif kecil mempunyai keterkaitan
dengan sektor lain.
• Kesimpulan (10%)
• Rekomendasi Kebijakan (15%)
• Manfaat topik untuk perencanaan pembangunan (20%)
• Sistematika Penulisan (format, logika, bahasa) (5%)
Bukti fisik:
Dokumen Kebijakan Strategis Sektoral yang memuat data-data
pendukung seperti berikut:
a. hasil kegiatan merumuskan tujuan realistis yang dapat
dicapai dalam perencanaan pembangunan;
b. hasil sebuah kajian terhadap alternatif rencana
pembangunan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
dalam urutan prioritas kepentingan beserta catatan kelebihan
dan kekurangan masing-masing alternatif;
c. hasil analisis penyusunan perkiraan dan penentuan anggaran
yang diperlukan;
d. saran tindak lanjut yang tertuang dalam laporan mengenai
perencanaan kebijakan strategis sektoral.
Contoh :
Sdr. Gista Putri, ST. M.Si, Fungsional Perencana Madya,
ditugaskan untuk membuat Dokumen Kebijakan Strategis
Sektoral mengenai pengembangan sistem perbankan syariah
nasional. Untuk menyusun dokumen tersebut, Sdr. Gista Putri
membutuhkan data pendukung seperti merumuskan tujuan
realistis dalam rencana kebijakan strategis pengembangan sistem
perbankan syariah nasional.
Selanjutnya Sdr. Gista Putri mengkaji alternatif rencana
kebijakan strategis pengembangan sistem perbankan syariah
dalam 3 alternatif, yaitu sistem perbankan cabang (branch
banking system) sebagaimana berlaku selama ini, sistem
perbankan satuan (unit banking system) seperti ditetapkan di
Amerika Serikat, dan sistem campuran (hybrid banking system)
seperti diterapkan di Jepang, Perancis dan Jerman. Kriteria yang
digunakan antara lain biaya (transaksi) termurah, aksesibilitas
dan skala kerentanan (vulnerability) terhadap krisis.
Setelah merumuskan tujuan realistis dan mengkaji alternatif
tersebut, selanjutnya Sdr. Gista Putri menyusun perkiraan
pembiayaan kebijakan strategis di sektor tersebut untuk tahun
2022, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta.
Terakhir Sdr. Gista Putri menyusun saran tindak lanjut dalam
rencana kebijakan strategis pengembangan sistem perbankan
syariah nasional.
Dokumen tersebut telah memenuhi seluruh kriteria dan Tim
Penilai memberikan nilai 92% untuk kualitas output sehingga
yang bersangkutan mendapat angka kredit sebesar 2,35.
- 37 -
40. Uraian butir kegiatan Mengolah Data dan Informasi dalam Rangka
Evaluasi Rencana Pembangunan Tahunan; AK: 0,25; Perencana Ahli
Pertama.
Pengolahan data dan informasi dalam rangka evaluasi rencana
pembangunan tahunan yang dimaksud adalah mengolah data primer
menjadi informasi yang berguna, bervariasi dari tingkat yang sangat
mudah sampai dengan yang sulit.
Bukti Fisik:
Laporan hasil pengolahan data, dilampiri dengan bukti data primer.
Contoh :
Nur Laily, SE, Fungsional Perencana Ahli Pertama ditugaskan oleh
pimpinannya untuk mengolah data berdasarkan penggolongan desa
dan mata pencaharian. Dari pengolahan data tersebut dapat dilihat
sebagai penduduk miskin pada masing-masing desa dan mata
pencariannya dengan laporan yang dibuat, Nur Laily, SE
mendapatkan angka kredit sebesar 0,25.
41. Uraian butir kegiatan Menyusun Disain Instrumen dan Arahan
Pelaksanaan Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah/Sektoral; AK: 2,55 (angka kredit maksimal); Perencana
Ahli Madya.
Desain dan instrument dimaksud adalah rancangan kebijakan yang
perlu ditempuh untuk kegiatan yang terencana dan mengetahui
kedaan suatu objek dengan menggunakan instrumen serta hasilnya
dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan dan
harapannya untuk memecahkan permaslahan yang dihadapi.
Bukti Fisik :
Dokumen Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah/
Sektoral
Contoh :
Drs. Warcito Hartanto, M.Si , Fungsional Perencana Ahli Madya
ditugaskan menyusun desain dan instrument program pengentasan
kemiskinan di Provinsi Jawa Timur. Dokumen tersebut telah
memenuhi seluruh kriteria dan Tim Penilai memberikan nilai 76%
- 60 -
40% x 20 = 8 AK.
b) Dalam bentuk buku/ majalah/jurnal ilmiah internasional yang
diterbitkan dalam penerbitan terindek/terkakreditasi level
nasional. Angka kredit: 12,50. Pelaksana: semua jenjang.
Bukti Fisik: Jurnal/ Buku yang sudah diterbitkan
Contoh:
(1) Sdr. Dr. Athaya Putra, M.Sc. (penulis utama) dan Sdr. Dara
Fiona, M.Sc. (penulis pembantu), Fungsional Perencana di
Kementerian PPN/ Bappenas, membuat karya ilmiah dalam
bentuk buku berjudul “Model Konektivitas Transportasi di
Wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal”, sudah
diterbitkan dan diedarkan secara nasional. Sebagai penulis
utama, Sdr. Athaya Putra mendapatkan angka kredit sebesar
60% x 12,5 = 7,5 AK; sedangkan Sdr. Dara Fiona sebagai satu-
satunya penulis pembantu mendapatkan angka kredit
sebesar 40% x 12,5 = 5,0 AK.
(2) Sdr. Dr. Farra Hanifa (penulis utama), Sdr. Hasna Kaila, M.M.
dan Sdr. Ridha Malik, M.Si. (masing-masing sebagai penulis
pembantu), Fungsional Perencana pada Bappeda Provinsi
Jawa Timur, membuat kajian dalam bentuk buku berjudul
Pembangunan Ekonomi Jawa Timur 2015 - 2019, sudah
diterbitkan, dan diedarkan secara nasional. Sebagai penulis
utama Sdr. Farra Hanifa mendapat angka kredit sebesar 50%
x 12,5 = 6,25 AK; sedangkan Sdr. Hasna Kaila dan Sdr. Ridha
Malik masing-masing sebagai penulis pembantu mendapat
angka kredit 25% x 12,5 = 3,125 AK.
(3) Sekelompok Pejabat Fungsional Perencana, terdiri dari 4
(empat) orang, dari Bappeda Provinsi Irian Jaya melakukan
penelitian mengenai “Upaya Pengentasan Kemiskinan di
Provinsi Papua”. Karena hasil penelitiannya dinilai sangat
baik oleh beberapa pakar dan tokoh nasional, kemudian hasil
penelitiannya diterbitkan dalam bentuk buku dan diedarkan
secara nasional. Dalam hal ini, penulis utama mendapatkan
angka kredit sebesar 40% x 12,5 = 5 AK; sedangkan penulis
pembantu masing-masing mendapatkan angka kredit sebesar
20% x 12,5 = 2,5 AK.
c) Dalam bentuk buku/majalah/jurnal ilmiah internasional yang
diterbitkan dan diakui oleh organisasi profesi dan Instansi
Pembina. Angka Kredit: 6,00. Pelaksana: Semua Jenjang.
Bukti Fisik: Jurnal/ Buku/ Naskah yang sudah diterbitkan
Contoh:
(1) Sdr. Nurdayasakti, S,H., M.H. (penulis utama) dan Sdr.
Hikmatul Ula, S.H., M.Hum. (penulis pembantu) Fungsional
Perencana di Pemerintahan Kota Malang menulis artikel
mengenai Evaluasi Peraturan Daerah Kota Malang Periode
2000-2020” dan dimuat dalam Majalah Perencanaan
- 63 -
Contoh:
(1) Sdr. Ratih Pratiwi, M.A. (penulis utama) dan Sdr. Dani
Hendrawan, M.E. (penulis kedua) Fungsional Perencana pada
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menulis
karya ilmiah hasil gagasan sendiri mengenai “Prospek
Ekonomi Indonesia Tahun 2025”, diterbitkan dalam bentuk
buku dan dipublikasikan secara nasional. Sebagai penulis
utama, Sdr. Ratih Pratiwi mendapatkan angka kredit sebesar
60% x 8 = 4,8 AK; sedangkan Sdr. Dani Hendrawan sebagai
penulis pembantu mendapatkan angka kredit sebesar 40% x
8 = 3,2 AK.
(2) Sekelompok Fungsional Perencana (terdiri dari tiga orang) dari
Kementerian Hukum dan Ham yang diketuai oleh Sdr. Anhar
Silaban, S.H., M.H. menulis ulasan mengenai “Analisis dan
Evaluasi Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Periode 2010-2020” diterbitkan dalam bentuk buku dan
diedarkan secara nasional. Dalam hal ini, Sdr. Anhar Silaban
sebagai penulis utama mendapatkan angka kredit 50% x 8 =
4 AK, sedangkan untuk penulis pembantu masing-masing
mendapatkan angka kredit sebesar 25% x 4 = 2 AK.
b) Dalam bentuk artikel di dalam majalah ilmiah yang diakui oleh
organisasi profesi dan Instansi Pembina. Angka kredit: 4,00.
Pelaksana: semua jenjang
Bukti Fisik: Naskah yang sudah dipublikasikan.
Contoh:
(1) Sdr. Wibisono Adhi, M.Si. (penulis utama) dan Sdr. Achyar
Purnomo, M.T. (penulis kedua) yang merupakan Fungsional
Perencana di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menulis
tinjauan singkat dalam bentuk naskah mengenai
“Perencanaan Penganggaran untuk Research and
Development di Bidang Teknologi dalam Dokumen
Perencanaan Jangka Menengah” serta dimuat dalam Majalah
Perencanaan Pembangunan. Sebagai penulis utama, Sdr.
Wibisono Adhi mendapatkan angka kredit sebesar 60% x 4 =
2,4 AK, sedangkan Sdr. Achyar Purnomo sebagai penulis
pembantu mendapatkan angka kredit sebesar 40% x 4 = 1,6.
(2) Sekelompok Fungsional Perencana yang terdiri dari 4 (empat)
orang, diketuai oleh Sdr. Djata Harati, M.Sc. dari Bappeda
Provinsi Kalimantan Barat mengulas “Prospek Produksi Beras
di Provinsi Kalimantan Barat dalam Mendukung Kebutuhan
Beras Nasional”, dimuat dalam salah satu majalah ilmiah
yang diakui oleh organisasi profesi dan Instansi Pembina.
Dalam hal ini, Sdr. Djata Harati sebagai penulis utama
mendapatkan angka kredit 40% x 4 = 1,6 AK, sedangkan
penulis pembantu yang terdiri dari 3 (tiga) orang masing-
masing mendapatkan angka kredit sebesar 20% x 4 = 0,8 AK.
- 66 -
B. Sub Unsur : Keanggotaan dalam Tim Penilai / Tim Uji Kompetensi. Angka
kredit: 0,04. Pelaksana: semua jenjang.
Kriteria Penilaian:
1. Perencana yang menjadi anggota Tim Penilai memperoleh angka
kredit 0,04 untuk setiap 1 (satu) orang yang dinilai;
2. Perencana yang menjadi anggota Tim Uji Kompetensi memperoleh
angka kredit sebesar 0,04 untuk setiap tahun masa keanggotaan.
- 75 -
Bukti Fisik:
a. Surat Keputusan Pejabat Yang berwenang menetapkan angka kredit
tentang pembentukan dan penetapan Tim Penilai; dan surat
keterangan tentang jumlah perencana yang dinilai;
b. Surat pernyataan tentang keikutsertaan perencana dalam Tim Uji
Kompetensi.
Contoh :
Sdr. Dr. Fikri Arifullah, Fungsional Perencana Ahli Utama, di Pemerintah
Provinsi Lampung, diangkat menjadi Wakil Ketua merangkap anggota
Tim Penilai Provinsi dalam masa jabatan Tahun 2021. Pada akhir tahun
2021, Sdr. Fikri Arifullah menunjukkan surat pernyataan dari pejabat
yang berwenang telah melakukan penilaian angka kredit kepda 10 orang
perencana. Untuk itu, Sdr. Fikri Arifullah memperoleh angka kredit
sebanyak 10 x 0,04 = 0,4 AK.
Penilaian :
a. Penghargaan / tanda jasa atas prestasi kerja di tingkat
internasional diberikan 35% AK kenaikan pangkat;
b. Penghargaan / tanda jasa atas prestasi kerja di tingkat nasional
diberikan 25% AK kenaikan pangkat;
c. Penghargaan / tanda jasa atas prestasi kerja di tingkat Provinsi
diberikan 15% AK kenaikan pangkat.
Bukti Fisik :
Sertifikat/ Piagam dari instansi yang berwenang mengeluarkan tanda
jasa atau dari perguruan tinggi yang mengeluarkan penghargaan.
Contoh:
Sdr. Abdurrahim Arsyad MSi, Fungsional Perencana Madya pada
Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur, dianggap berjasa dalam
meningkatkan pemahaman terhadap pelaksanaan Jabatan
Fungsional Perencana di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Untuk jasanya tersebut, Sdr. Abdurrahim Arsyad
mendapatkan angka kredit sebesar 15% x 150 (Kenaikan pangkat
untuk Fungsional Perencana Madya) = 22,25 AK.
Komposisi hasil kerja/ output yang memperoleh Komposisi Angka Kredit di dalam Integrasi Penilaian
angka kredit Kinerja Perencana di dalam dan di luar SKP
*) Catatan: Apabila terdapat angka kredit yang berasal dari unsur pengembangan profesi dan unsur penunjang
perencanaan pembangunan di dalam persentase angka kredit maksimal tahunan (150%), maka penulisannya
tidak termasuk ke dalam komposisi angka kredit SKP. Pada saat penilaian angka kredit untuk kegiatan yang
tidak tercantum di dalam SKP akan memerlukan penugasan tertulis dari atasan langsung atau menggunakan
formulis SPMK (Surat Pernyataan Melaksanakan Kegitan) yang ditanda-tangani Atasan Langsung,
*) Catatan: Jumlah angka kredit untuk unsur pengembangan profesi akan diperhitungkan sebagai akumulasi angka kredit pada
saat penilaian angka kredit pada saat kenaikan jabatan.
2. Perencana Ahli Muda dan Perencana Ahli Madya, yang saat penilaian
SKP dan penilaian kenaikan pangkat belum mengusulkan dan belum
memperoleh penetapan angka kredit atas dokumen yang berasal dari
unsur kegiatan pengembangan profesi, pada saat proses pengusulan
kenaikan jenjang jabatan wajib memenuhi persyaratan jumlah angka
kredit unsur pengembangan profesi sebagaimana diatur pada
ketentuan butir E.1. di atas.
3. Selain Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud di atas Perencana
yang akan naik ke jenjang Jabatan Fungsional Perencana Ahli Madya
dan Jabatan Fungsional Perencana Ahli Utama wajib memenuhi
Hasil Kerja Minimal.
4. Kelebihan jumlah angka kredit pada saat penilaian angka kredit pada
saat proses kenaikan jenjang jabatan tidak dapat diperhitungkan
kembali untuk periode penilaian angka kredit berikutnya. Pada saat
dilantik menjadi jenjang jabatan setingkat lebih tinggi, kelebihan
angka kredit akan kembali nol (hangus).
5. Apabila hasil penilaian angka kredit tidak memenuhi komposisi
sebagaimana diatur pada huruf E.1. di atas dan belum memiliki bukti
fisik untuk memenuhi persyaratan Hasil Kerja Minimal (HKM), maka
proses penetapan angka kredit dan kenaikan jenjang jabatannya
ditangguhkan sampai komposisi dan persyaratan HKM tersebut
terpenuhi.
6. Untuk Perencana yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan
jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedia
kebutuhan pada jenjang jabatan yang akan diduduki sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 PermenPAN RB Tentang JFP, setiap tahun
wajib memenuhi target Angka Kredit dari Unsur Perencanaan, paling
sedikit:
a. 10 (sepuluh) untuk Perencana Ahli Pertama;
b. 20 (dua puluh) untuk Perencana Ahli Muda; dan
c. 30 (tiga puluh) untuk Perencana Ahli Madya
BAB VI
MEKANISME INTEGRASI PENILAIAN KINERJA PERENCANA
1. Ketentuan:
a. Perencanaan SKP pada awal tahun
1) Atasan Langsung sebagai Pejabat Penilai wajib menjelaskan
kepada seluruh pegawai, termasuk Pejabat lainnya tentang
uraian pekerjaan dan rencana kerja organisasi, sekurang-
kurangnya informasi yang berkaitan dengan: (a) Rencana
Strategis dan Rencana Kerja Instansi; (b) Indikator Kinerja
Utama Instansi dan Indikator Kinerja unit kerja; (c) penjabaran
tugas dan fungsi unit kerja (cascading) mulai dari level
pimpinan tertinggi sampai ke level individu setiap pegawai; (d)
Tugas atasan langsung yang termuat di dalam Perjanjian
Kinerja (PK) Atasan Langsung dengan Atasan yang lebih tinggi;
dan (e) Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dari Atasan Langsung.
2) Atasan Langsung menjelaskan kepada seluruh pegawai di
dalam forum Perencanaan SKP yang wajib dihadiri oleh seluruh
pegawai.
3) Semua tugas unit kerja yang dikelola oleh atasan langsung
sesuai dengan kegiatan yang tercantum di dalam SKP Atasan
Langsung, harus dijabarkan lebih rinci dan habis terbagi
kepada setiap individu pegawai. Sehingga setiap pegawai akan
memperoleh tugas yang jelas dan dirinci menjadi rencana
kegiatan pegawai yang dilaksanakan pada tahun berjalan.
4) Rencana Kegiatan Pegawai dituangkan ke dalam formulir SKP
dan dilakukan dialog untuk memperoleh kesepakatan antara
Atasan Langsung dengan Pegawai yang bersangkutan. Hal yang
harus disepakati adalah : Kegiatan tugas jabatan, target angka
kredit, target hasil kerja/output (kuantitas, kualitas mutu,
waktu dan biaya).
5) Pegawai yang memangku JFP harus memahami uraian jabatan
perencana sebagaimana pasal 6 PermenPAN RB Tentang JFP
dan butir-butir kegiatan perencanaan pembangunan sesuai
lampiran 1 PermenPAN RB Tentang JFP.
6) Pejabat lainnya sebagai Perencana menuangkan kegiatan yang
ditugaskan atasan langsung ke dalam formulir SKP
sebagaimana pada Lampiran 2 Peraturan Menteri ini.
Perencana menghitung perkiraan jumlah target angka kredit
yang dicapai untuk setiap kegiatan tugas jabatan dan tugas
tambahan.
7) Perkiraan angka kredit kegiatan dihitung mengacu kepada
angka kredit butir-butir kegiatan perencanaan pembangunan
pada lampiran 1 PermenPAN RB Tentang JFP. Apabila butir-
butir kegiatan perencanaan pembangunan yang menjelaskan
jumlah angka kredit tidak memungkinkan untuk dituliskan ke
dalam formulir SKP, maka Perencana dapat menuliskannya ke
dalam formulir lampiran SKP, sebagaimana contoh pada
Lampiran 3 Peraturan Menteri ini.
- 85 -
A. Tim Penilai
1. Dalam menjalankan tugasnya, pejabat yang memiliki kewenangan
menetapkan angka kredit dibantu oleh Tim Penilai.
2. Tim Penilai memiliki tugas:
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang dilakukan oleh
Pejabat Penilai;
b. memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan nilai capaian
tugas jabatan;
c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat dan/atau jenjang
jabatan;
d. memberikan rekomendasi mengikuti Uji Kompetensi;
e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian capaian tugas
jabatan;
f. memberikan pertimbangan penilaian SKP; dan
g. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat yang
Berwenang dalam pengembangan PNS, pengangkatan dalam
jabatan, pemberian tunjangan dan sanksi, mutasi, serta
keikutsertaan Perencana dalam pendidikan dan pelatihan.
3. Tim Penilai Perencana terdiri atas:
a. Tim Penilai Pusat membantu Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang
membidangi kesekretariatan pada kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perencanaan
pembangunan nasional/badan yang melaksanakan tugas
perencanaan pembangunan nasional untuk angka kredit
Perencana ahli utama dan Perencana Madya Pangkat/ Golongan
Pembina Utama Muda/ IV/c di lingkungan Instansi Pemerintah
b. Tim Penilai Unit Kerja membantu:
1) Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi
kesekretariatan pada Instansi Pusat untuk Angka Kredit
Perencana ahli pertama sampai dengan Perencana ahli madya
- 90 -
BAB VIII
TATA KERJA TIM PENILAI ANGKA KREDIT
T
f. Memeriksa dan menetapkan SKP ?
SKP
Menyimpan copy SKP yang telah ditetapkan untuk
h.
dilaksanakan
2
- 100 -
Januari sd 2. Pelaksanaan SKP: melaksanakan rencana kerja dan menghasilkan hasil kerja/output sepanjang periode SKP yang telah ditetapkan
Desember
atau selama Melaksanakan tugas jabatan perencana 1
periode SKP a. meliputi tugas utama dan tugas tambahan
sesuai SKP SKP
Lampiran 5 Lampiran 5
Menyampaikan dokumen kepada pejabat yang Lampiran 4, 7, 8 Lampiran 4, 7, 8
c. plus dokumen plus dokumen
berwenang untuk dinilai.
bukti fisik bukti fisik
Lampiran 5
Memeriksa kelengkapan dokumen penilaian angka Lampiran 4, 7, 8
kredit. Apabila ada kekurangan dikelmbalikan plus dokumen
d. kepada Perencana. Untuk dokumen yang sudah
lengkap disampaikan kepada 2 anggota tim penilai Tidak Lengkap
Lampiran 4, 7,
angka kredit yang berbeda. ?
8 plus dokumen
6 6 6
6 6 6
- 103 -
Usulan
Mengusulkan kenaikan pangkat kepada Usulan
d. Kenaikan
Kenaikan
Pejabat Pembina Kepegawaian Pangkat
7 7
- 104 -
Usulan
Memeriksa kelengkapan dan persyaratan Usulan Kenaikan
kenaikan Jabatan. Mempertimbangkan Kenaikan Jabatan
Usulan Jabatan
c. persyaratan kenaikan jabatan yaitu angka Kenaikan
kredit minimal unsur pengembangan Jabatan T Y
profesi dan Hasil Kerja Minimal (HKM) ?
Contoh:
Sdri. Gina Boruangin, S.E., M.A., pangkat Penata, golongan ruang
III/c, Jenjang Jabatan Fungsional Perencana Ahli Muda di
Kementerian Agraria dan Tata Ruang, saat ini memiliki Angka Kredit
310 berdasarkan Keputusan Menteri Negara Aparatur Negara Nomor
16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan
Angka Kreditnya. Pada Bulan Oktober 2020 Pejabat Pembina
Kepegawaian atau Pejabat yang berwenang melalui unit kerja yang
menangani pembinaan kepegawaian di lingkungan instansinya telah
mengajukan kenaikan pangkat yang bersangkutan ke BKN. Pada
awal tahun 2021, Sdri. Gina Boruangin, tetap menyusun SKP sesuai
dengan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 4
Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Perencana, dan pada Bulan
Desember, Tahun 2021, yang bersangkutan mengajukan DUNPK
sesuai dengan SKP dengan angka kredit sebesar 0 (nol) sebelum
penghitungan angka kredit tahun 2021.
BAB X
PENUTUP
SUHARSO MONOARFA
- 110 -
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1: Lembar Penilaian Angka Kredit
a. Lampiran 1.a. Lembar Penilaian Sub Unsur Identifikasi Masalah/Isu
Strategis dan Penyusunan Kebijakan Rencana Pembangunan
b. Lampiran 1.b. Lembar Penilaian Sub Unsur Adopsi dan Legitimasi
Rencana Pembangunan
c. Lampiran 1.c. Lembar Penilaian Sub Unsur Pelaksanaan Rencana
Pembangunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
2. Lampiran 2: Formulir SKP dan contoh pengisian SKP
3. Lampiran 3: Daftar uraian butir kegiatan perencanaan pembangunan
dan angka kreditnya sebagai lampiran SKP
4. Lampiran 4: Formulir Penilaian angka kredit berdasarkan capaian SKP
5. Lampiran 5: Contoh Surat Penyampaian Bahan Usulan penilaian dan
Pencapaian Angka Kredit bagi Perencana
6. Lampiran 6: Contoh Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Perencanaan
7. Lampiran 7: Contoh Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan
Pengembangan Profesi
8. Lampiran 8: Contoh Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang
Perencanaan Pembangunan
9. Lampiran 9: Penetapan Angka Kredit
10. Lampiran 10: Keputusan Kenaikan Jabatan dalam Jabatan Fungsional
Perencana
11. Lampiran 11: Formulir Penilaian Kegiatan Pengembangan Profesi dan
Kegiatan Penunjang Jabatan Fungsional Perencana
12. Lampiran 12: Berita Acara Penilaian Angka Kredit
13. Lampiran 13: Daftar Usulan Penetapan Nilai Kinerja (DUPNK)
1.a1. Formulir Penilaian Untuk Kelompok Identifikasi Masalah/ Isu Strategis dan Penyusunan Kebijakan
Rencana Pembangunan
Nama :
Jabatan :
No. Kegiatan di dalam SKP :
Kegiatan di dalam SKP :
Target Waktu :
Judul Hasil Kerja/Output :
No. Uraian Kegiatan :
Uraian Kegiatan :
Pelaksana Kegiatan :
Angka Kredit :
Cara Pelaksanaan Tugas :
Nama
NIP.
1.a2. Formulir Penilaian Untuk Kelompok Identifikasi Masalah/ Isu Strategis dan Penyusunan Kebijakan
Rencana Pembangunan (Contoh pada Perencana Ahli Madya)
Nama : Hidayat - 112 -
Jabatan : Perencana Ahli Madya
No. Kegiatan di dalam SKP :
Kegiatan di dalam SKP : Penyusunan Program Pengembangan UMKM Kota Bogor
Target Waktu : 4 Bulan
Judul Hasil Kerja/Output : Laporan Penyusunan Program Pengembangan UMKM Kota Bogor
No. Uraian Kegiatan : 22
Uraian Kegiatan : Mendesain Program Lintas Sektoral
Pelaksana Kegiatan : Perencana Ahli Madya
Angka Kredit : 3,60
Cara Pelaksanaan Tugas : Kelompok/ Individu (Coret salah satu)
Nama
NIP.
1.a3. Formulir Penilaian Untuk Kelompok Identifikasi Masalah/ Isu Strategis dan Penyusunan Kebijakan
Rencana Pembangunan (Contoh pada Perencana Ahli Muda)
Nama : Rahmi - 113 -
Jabatan : Perencana Ahli Muda
No. Kegiatan di dalam SKP :
Kegiatan di dalam SKP : Penyusunan Program Pengembangan UMKM Kota Bogor
Target Waktu : 4 Bulan
Judul Hasil Kerja/Output : Laporan Penyusunan Program Pengembangan UMKM Kota Bogor
No. Uraian Kegiatan : 22
Uraian Kegiatan : Mendesain Program Lintas Sektoral
Pelaksana Kegiatan : Perencana Ahli Madya
Angka Kredit : 3,60
Cara Pelaksanaan Tugas : Kelompok/ Individu (Coret salah satu)
Nama
NIP.
1.b1. Formulir Penilaian Untuk Kelompok Adopsi dan Legitimasi Rencana Pembangunan
Nama : - 114 -
Jabatan :
No. Kegiatan di dalam SKP :
Kegiatan di dalam SKP :
Target Waktu :
Judul Hasil Kerja/Output :
No. Uraian Kegiatan :
Uraian Kegiatan :
Pelaksana Kegiatan :
Angka Kredit :
Cara Pelaksanaan Tugas : Kelompok/ Individu (Coret salah satu)
Bobot Diverifikasi oleh Sekretariat Tim
No. Komponen Penilaian Nilai Nilai Total
Komponen (%) Penilai
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4) (6)
1 Latar Belakang 15%
2 Analisis dan Pembahasan 30%
Total 100%
Nama
NIP.
1.b2. Formulir Penilaian Untuk Kelompok Adopsi dan Legitimasi Rencana Pembangunan (Contoh Perencana Ahli Utama)
Nama : Antonius Saragih - 115 -
Jabatan : Perencana Ahli Utama
No. Kegiatan di dalam SKP :
Kegiatan di dalam SKP : Melakukan proyeksi usia penduduk di tahun 2045
Target Waktu : 5 Bulan
Judul Hasil Kerja/Output : Laporan telaahan proyeksi usia penduduk di tahun 2045
No. Uraian Kegiatan : 33
: Melakukan Telaahan Lingkup Makro/Lintas Sektor/Kawasan dalam Berbagai Forum
Uraian Kegiatan Musyawarah, Rapat Koordinasi, dan Forum Konsultasi Publik Lainnya dalam Rangka Penyusunan
Perencanaan Pembangunan
Pelaksana Kegiatan : Perencana Ahli Utama
Angka Kredit : 2,60
Cara Pelaksanaan Tugas : Kelompok/ Individu (Coret salah satu)
Bobot Diverifikasi oleh Sekretariat Tim
No. Komponen Penilaian Nilai Nilai Total
Komponen (%) Penilai
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4) (6)
1 Latar Belakang 15% 94 14,1
Prosentase Nilai Total x Angka Kredit
2 Analisis dan Pembahasan 30% 93 27,9
91 % x 2,60 = 2,36
3 Pilihan Kebijakan 25% 82 20,5
4 Rekomendasi kebijakan 20% 94 18,8
5 Kohensi Laporan 10% 97 9,7
Nama
NIP.
1.b3. Formulir Penilaian Untuk Kelompok Adopsi dan Legitimasi Rencana Pembangunan (Contoh Perencana Ahli Madya)
Nama : Ratna Permata - 116 -
Jabatan : Perencana Ahli Madya
No. Kegiatan di dalam SKP :
Kegiatan di dalam SKP : Melakukan proyeksi usia penduduk di tahun 2045
Target Waktu : 5 Bulan
Judul Hasil Kerja/Output : Laporan telaahan proyeksi usia penduduk di tahun 2045
No. Uraian Kegiatan : 33
: Melakukan Telaahan Lingkup Makro/Lintas Sektor/Kawasan dalam Berbagai Forum
Uraian Kegiatan Musyawarah, Rapat Koordinasi, dan Forum Konsultasi Publik Lainnya dalam Rangka Penyusunan
Perencanaan Pembangunan
Pelaksana Kegiatan : Perencana Ahli Utama
Angka Kredit : 2,60
Cara Pelaksanaan Tugas : Kelompok/ Individu (Coret salah satu)
Bobot Diverifikasi oleh Sekretariat Tim
No. Komponen Penilaian Nilai Nilai Total
Komponen (%) Penilai
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4) (6)
1 Latar Belakang 15% 94 14,1
Prosentase Nilai Total x Angka Kredit
2 Analisis dan Pembahasan 30% 93 27,9
91 % x 2,60 = 2,36
3 Pilihan Kebijakan 25% 82 20,5
2,36 x 80 % = 1,89 (Pekerjaan
4 Rekomendasi kebijakan 20% 94 18,8
tersebut 1 tingkat di atas jenjang
5 Kohensi Laporan 10% 97 9,7 jabatan)
Nama
NIP.
1.c2. Formulir Penilaian Untuk Kelompok Pelaksanaan Rencana Pembangunan
- 118 - dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Contoh Perencana Ahli Madya)
Nama : Warcito Hartanto
Jabatan : Perencana Ahli Madya
No. Kegiatan di dalam SKP :
Kegiatan di dalam SKP : Penyusunan desain dan instrument program pengentasan kemiskinan di Provinsi Jawa Timur
Target Waktu : 3 Bulan
Judul Hasil Kerja/Output : Laporan Penyusunan desain dan instrument program pengentasan kemiskinan di Provinsi Jawa Timur
No. Uraian Kegiatan : 41
: Menyusun Disain Instrumen dan Arahan Pelaksanaan Evaluasi Rencana Pembangunan
Uraian Kegiatan
Jangka Menengah/Sektoral
Pelaksana Kegiatan : Perencana Ahli Madya
Angka Kredit : 2,55
Cara Pelaksanaan Tugas : Kelompok/ Individu (Coret salah satu)
Nilai Total Diverifikasi oleh
No. Komponen Penilaian Bobot Komponen (%) Nilai
Sekretariat Tim Penilai
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4) (6)
I Pendahuluan (Latar Belakang; Landasan Penulisan Prosentase Nilai Total
(Filosofis, Sosiologis, Yuridis dan Empiris); dan Pemilihan 20% 93 18,6 x Angka Kredit
Fokus Pengendalian atau Evaluasi Isu dan Permasalahan)
II Pembahasan (Metodologi Pengendalian dan 90,2 % x 2,55 = 2,30
Pemantauan/Metodologi Evaluasi, Penyajian Dan
40% 94 37,6
Pengolaan Data, Analisis Hasil Pengendalian dan
Pemantauan/Hasil Evalausi
III Penutup (Simpulan Analisis, Rekomendasi Hasil
30% 87 26,1
Pengendalian dan Pemantauan/Hasil Evalausi)
IV Teknis Penulisan (Struktur dan Sistematika Penulisan;
Validitas Data (data yang disampaikan dalam tulisan); 10% 79 7,9
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik)
III Total 100% 90,2 %
Nama
NIP.
1.c3. Formulir Penilaian Untuk Kelompok Pelaksanaan Rencana Pembangunan
- 119 - dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Contoh Perencana Ahli Muda)
Nama : Annissa Maesarah
Jabatan : Perencana Ahli Muda
No. Kegiatan di dalam SKP :
Kegiatan di dalam SKP : Penyusunan desain dan instrument program pengentasan kemiskinan di Provinsi Jawa Timur
Target Waktu : 3 Bulan
Judul Hasil Kerja/Output : Laporan Penyusunan desain dan instrument program pengentasan kemiskinan di Provinsi Jawa Timur
No. Uraian Kegiatan : 41
: Menyusun Disain Instrumen dan Arahan Pelaksanaan Evaluasi Rencana Pembangunan
Uraian Kegiatan
Jangka Menengah/Sektoral
Pelaksana Kegiatan : Perencana Ahli Madya
Angka Kredit : 2,55
Cara Pelaksanaan Tugas : Kelompok/ Individu (Coret salah satu)
Nilai Total Diverifikasi oleh
No. Komponen Penilaian Bobot Komponen (%) Nilai
Sekretariat Tim Penilai
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4) (6)
I Pendahuluan (Latar Belakang; Landasan Penulisan Prosentase Nilai Total
(Filosofis, Sosiologis, Yuridis dan Empiris); dan Pemilihan 20% 93 18,6 x Angka Kredit
Fokus Pengendalian atau Evaluasi Isu dan Permasalahan)
II Pembahasan (Metodologi Pengendalian dan 90,2 % x 2,55 = 2,30
Pemantauan/Metodologi Evaluasi, Penyajian Dan
40% 94 37,6
Pengolaan Data, Analisis Hasil Pengendalian dan 2,30 x 80 % = 1,84
Pemantauan/Hasil Evalausi
(Pekerjaan tersebut 1
III Penutup (Simpulan Analisis, Rekomendasi Hasil
30% 87 26,1 tingkat di atas jenjang
Pengendalian dan Pemantauan/Hasil Evalausi)
jabatan)
IV Teknis Penulisan (Struktur dan Sistematika Penulisan;
Validitas Data (data yang disampaikan dalam tulisan); 10% 79 7,9
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik)
III Total 100% 90,2 %
Nama
NIP.
- 120 -
Target
Kuantitas
Kegiatan Tugas Jabatan Perencana Perkiraan Angka Kredit Yang Akan Kualitas/ Mutu Waktu
No. Hasil Kerja/ Diperoleh (dalam %)
Pembangunan (dalam bulan)
Output
Setiap Hasil Kerja Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) x (4) (6) (7)
Tugas Utama
1. Penyusunan kajian penurunan stunting di Tasikmalaya 2 2,50 5,00 100% 6
2. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan 1 2,77 2,77 100% 10
Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2020
3. Penyusunan Program Pengentasan Kemiskinan 1 1,50 1,50 100% 4
Perkiraan jumlah angka kredit Tugas Utama 9,27
Tugas Tambahan
4. Penyusunan Grand-Design Peningkatan Kesehatan 1 1,30 1,30 100% 12
Masyarakat Kota Tasikmalaya 2020 - 2024
5. Penyusunan Policy Paper Strategi Pelaksanaan konsep 1 2,55 2,55 100% 12
Public Private Partnership program non fisik dan
koordinasi lintas unit kerja
Perkiraan jumlah angka kredit Tugas Tambahan 3,85
Perkiraan Jumlah Angka Kredit 13,12
- 121 -
3. Lampiran 3 : Daftar uraian butir kegiatan perencanaan pembangunan dan angka kreditnya sebagai lampiran SKP
1. NAMA :
2. NIP :
3. NOMOR SERI KARPEG :
4. TEMPAT/TANGGAL LAHIR :
5. JENIS KELAMIN :
6. PANGKAT/GOLONGAN RUANG/TMT :
7. JABATAN/TMT :
8. UNIT KERJA :
. Ditetapkan di ………………………
Pada tanggal ……………………….
Nama Lengkap
NIP. …………………………………..
- 123 -
ANGKA KREDIT
PERIODE TARGET AK NILAI CAPAIAN MINIMAL YANG ANGKA KREDIT
TAHUN PROSENTASE
(BULAN) SKP TUGAS JABATAN HARUS DICAPAI YANG DIDAPAT
SETIAP TAHUN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) = (3) x (5)
Catatan:
Berdasarkan Angka Kredit yang didapat pada tahun …. Yang bersangkutan telah/belum mencapai Angka
Kredit minimal tahunan.
. Ditetapkan di ………………………
Pada tanggal ……………………….
Ketua Tim Penilai,
Nama Lengkap
NIP. …………………………………..
- 124 -
1. NAMA :
2. NIP :
3. NOMOR SERI KARPEG :
4. TEMPAT/TANGGAL LAHIR :
5. JENIS KELAMIN :
6. PANGKAT/GOLONGAN RUANG/TMT :
7. JABATAN/TMT :
8. UNIT KERJA :
ANGKA KREDIT
NILAI CAPAIAN
PERIODE TARGET AK MINIMAL YANG ANGKA KREDIT
TAHUN TUGAS PROSENTASE
(BULAN) SKP HARUS DICAPAI YANG DIDAPAT
JABATAN
SETIAP TAHUN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) = (3) x (5)
. Ditetapkan di ………………………
Pada tanggal ……………………….
Ketua Tim Penilai,
Nama Lengkap
NIP. …………………………………..
- 125 -
Catatan:
Berdasarkan Angka Kredit yang didapat pada tahun …. Yang bersangkutan telah/belum mencapai Angka
Kredit minimal tahunan.
. Ditetapkan di ………………………
Pada tanggal ……………………….
Ketua Tim Penilai,
Nama Lengkap
NIP. …………………………………..
- 126 -
Kepada Yth.
Pejabat Pengusul Angka Kredit
Jabatan Fungsional Perencana
Di
Tempat
1. Bersama ini kami sampaikan bahan usulan penilaian dan penetapan angka
kredit atas nama-nama Pejabat Fungsional Perencana dan bukti fisiknya,
sebagai berikut:
PANGKAT/
UNIT
NO NAMA/NIP JABATAN GOLONGAN
KERJA
RUANG
1
2
3
dst
................, ......................
Pimpinan Unit Kerja *)
.............................
NIP.
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PERENCANA
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Menyatakan bahwa:
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Jumlah Jumlah
Uraian Satuan Angka Keterangan/ Penilai Penilai
No Tanggal Volume Angka Sekretariat
Kegiatan Hasil Kredit bukti fisik 1 2
Kegiatan Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1.
2.
3.
4.
5.
dst
..........., ........................
Atasan Langsung
NIP......................
- 128 -
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Menyatakan bahwa:
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Jumlah Jumlah
Uraian Satuan Angka Keterangan/ Penilai Penilai
No Tanggal Volume Angka Sekretariat
Kegiatan Hasil Kredit bukti fisik 1 2
Kegiatan Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1.
2.
3.
4.
5.
dst
..........., ........................
Atasan Langsung
NIP......................
- 129 -
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Menyatakan bahwa:
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Jumlah Jumlah
Uraian Satuan Angka Keterangan/ Penilai Penilai
No Tanggal Volume Angka Sekretariat
Kegiatan Hasil Kredit bukti fisik 1 2
Kegiatan Kredit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1.
2.
3.
4.
5.
dst
..........., ........................
Atasan Langsung
NIP......................
- 130 -
ditetapkan di ...................
pada tanggal ....….............
NIP.
TEMBUSAN:
1. Kepala Badan Kepegawaian Negara;
2. Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Cq Kapusbindiklatren
Kementerian PPN/ Bappenas;
3. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian/Bagian
yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan;*)
4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;
5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/
Bagian Keuangan yang bersangkutan*);
6. Pejabat lain yang dianggap perlu.
A. Pengajar/Pelatih/ Pembimbing di
................................................ laporan
bidang JF
B. Keanggotaan dalam Tim
................................................ Laporan
Penilai/Tim Uji Kompetensi
C. Perolehan Penghargaan Piagam/
................................................ Sertifikat/
Piagam
D. Perolehan gelar kesarjanaan
................................................ Ijazah
lainnya
E. Pelaksanaan tugas lain yang
mendukung pelaksanaan tugas ................................................ Laporan
JF
JUMLAH ANGKA KREDIT KEGIATAN PENUNJANG
Pengemb. Unsur
No Perencanaan Total Rekomendasi
Nama NIP Golongan Jabatan Unit/Instansi Profesi Penunjang
1 Ketua
Merangkap Anggota …………………………….
2 Sekretaris
Merangkap Anggota ……………………………
3 Anggota ……………………………
4 Anggota ……………………………
5 Anggota ……………………………
13. Lampiran 13: Daftar Usulan Penetapan Nilai Kinerja (DUPNK)
DAFTAR USUL PENETAPAN NILAI KINERJA
JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA
Instansi MASA PENILAIAN : Bulan dan Tahun
I KETERANGAN PERORANGAN
1 Nama
2 NIP
3 Nomor Seri kartu Pegawai
4 Tempat dan Tanggal Lahir
5 Jenis Kelamin
6 Pendidikan
7 Pangkat Golongan Ruang/TMT
8 Jabatan Arsiparis/TMT
9 Unit Kerja
II UNSUR YANG DINILAI
UNSUR PENILAIAN NILAI KUALITAS/MUTU
1 2 3 4 5 6 7 8 9
TUGAS
I
POKOK
A Perencanaan
Identifikasi Masalah/Isu
Strategis
Mengidentifikasi
1
Permasalahan
Merumuskan
2
Permasalahan
Inventarisasi dan
3 Identifikasi Data
Sekunder
Inventarisasi dan
4
Identifikasi Data Primer
Mengolah Data dan
5
Informasi
Mengefektifkan
6 pelaksanaan
pengumpulan data
Menganalisis Data dan
7
Informasi
Menyajikan Data dan
8
Informasi
Memformulasikan sajian
9
untuk analisis
Melakukan Riset
Kebijakan Untuk
10 Menghasilkan Dokumen
Bahan Perencanaan
Pembangunan
Menyusun
Rekomendasi Kebijakan
11
Strategis dan Terkini
Kepada Pimpinan
- 135 -
Melakukan Telaahan
Lingkup
Sektoral/Regional dalam
Berbagai Forum
Musyawarah, Rapat
31 Koordinasi, dan Forum
Konsultasi Publik
Lainnya dalam Rangka
Penyusunan
Perencanaan
Pembangunan.
Melakukan Telaahan
Lingkup
Sektoral/Regional
32 Terhadap Proses dan
Hasil Pembahasan
Anggaran dengan
Dewan Legislatif
Melakukan Telaahan
Lingkup
Makro/Multisektor/Kawa
san dalam Berbagai
Forum Musyawarah,
33 Rapat Koordinasi, dan
Forum Konsultasi Publik
Lainnya dalam Rangka
Penyusunan
Perencanaan
Pembangunan.
Melakukan Telaahan
Lingkup
Makro/Multisektor/Kawa
34
san Terhadap Proses
dan Hasil Pembahasan
Anggaran
Pelaksanaan Rencana
Pembangunan
Melakukan Persiapan
35 Pengendalian
Pelaksanaan Rencana
Mengendalikan
36 Pelaksanaan Rencana
Pembangunan
Melaksanakan
Pengendalian dan
37 Pemantauan
Pelaksanaan Rencana,
Program, dan Kegiatan
Menilai Hasil
Pengendalian dan
38 Pemantauan
Pelaksanaan Rencana,
Program, dan Kegiatan
Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan
Melakukan Persiapan
39 Evaluasi Rencana
Pembangunan Tahunan
Mengolah Data dan
Informasi dalam Rangka
40
Evaluasi Rencana
Pembangunan Tahunan
- 137 -
Menyusun Disain
Instrumen dan Arahan
Pelaksanaan Evaluasi
41
Rencana Pembangunan
Jangka
Menengah/Sektoral
Melaksanakan Evaluasi
Rencana Pembangunan
42 Jangka
Panjang/Multisktor/Kaw
asan
KEGIATAN
II
TAMBAHAN
B Pengembangan Profesi
A. Perolehan ijazah/gelar
pendidikan formal sesuai
dengan bidang Perencana
Pembangunan
Memperoleh ijazah
sesuai dengan bidang
tugas Perencana
Pembangunan
tidak dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku
b. dalam bentuk
makalah
Membuat karya tulis /
karya ilmiah berupa
tinjauan atau ulasan
ilmiah hasil gagasan
3.
sendiri di bidang
Perencanaan
Pembangunan yang
dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku
yag diterbitkan dan
diedarkan secara
nasional
b. dalam majalah ilmiah
yang diakui
organisasi profesi
dan Instansi
Pembina
Menyampaikan
prasaran berupa
tinjauan, gagasan dan
4. atau usulan ilmiah
dalam pertemuan ilmiah
di bidang perencaaan
pembangunan:
a. dalam bentuk buku
b. dalam bentuk
makalah
Menyampaikan
prasaran berupa
5. tinjauan,gagasan dan
atau ulasan ilmiah
dalam pertemuan ilmiah
Membuat artikel di
bidang Perencanaan
6.
Pembangunan
yang dipublikasikan
C. Penerjemahan /
Penyaduran Buku dan
Bahan-Bahan Lain di
bidang Perencanaan
Pembangunan
Menerjemahkan /
menyadur buku atau
karya ilmiah di bidang
1.
Perencanaan
Pembangunan yang
dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku
yang diterbitkan dan
diedarkan secara
nasional
b. dalam majalah ilmiah
yang diakui oleh
organisasi profesi
dan Instansi
Pembina
2. Menerjemahkan /
- 139 -
2. Lamanya antara
641 - 960 jam
3. Lamanya antara
481 - 640 jam
4. Lamanya antara
161 - 480 jam
5. Lamanya antara
81 - 160 jam
6. Lamanya antara
30 - 80 jam
7. Lamanya kurang
dari 30 jam
maintain performance
(pemeliharaan kinerja
dan target kinerja)
Kunjungan kerja
F. Kegiatan lain yang
mendukung
pengembangan profesi
Perencanaan
Pembangunan
Melakukan kegiatan
yang mendukung
pengembangan profesi
Perencanaan
Pembangunan
Penunjang Kegiatan
C Perencanaan
Pembangunan
A. Pengajar/ Pelatih/ di
bidang Perencanaan
Pembangunan
Mengajar/ melatih/
membimbing yang
berkaitan dengan
bidang Perencanaan
Pembangunan
B. Keanggotaan dalam Tim
Penilai/ Tim Uji
Kompetensi
Menjadi Tim Penilai/
Tim Uji Kompetensi
C. Perolehan penghargaan/
tanda jasa
1. Memperoleh
penghargaan / tanda
jasa dari Pemerintah
atas prestasi kerjanya
a. 30 (tiga puluh) tahun
b. 20 (dua puluh) tahun
c. 10 (sepuluh) tahun
2. Penghargaan/
tandajasa atas
prestasi kerjanya
a. Tingkat Internasional
b. Tingkat Nasional
c. Tingkat Provinsi
- 141 -
D. Perolehan Gelar
Kesarjanaan Lainnya
Memperoleh gelar
kesarjanaan lainnya
1. Sarjana atau Diploma
empat
2. Magister
3. Doktor
E. Pelaksanaan tugas lain
yang mendukung
pelaksanaan tugas
Perencanaan
Pembangunan
Melakukan kegiatan
yang mendukung
pelaksanaan tugas
Perencanaan
Pembangunan
1. SKP
Surat Pernyataan melakukan
2.
Kegiatan Perencanaan
Surat Pernyataan melakukan Kegiatan
3.
Pengambangan Profesi
Surat Pernyataan melakukan
4.
Kegiatan Penunjang
Surat Pernyataan melakukan
5.
Kegiatan Tambahan
Nama
NIP.
Atasan Langsung
Nama
NIP.
- 142 -
………………………………
(nama penilai I )
NIP :
……………………….…….
(nama penilai II )
NIP :
(nama)
NIP :