Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS IMPLEMENTASI AKUNTABILITAS PADA JABATAN

ANALIS PERENCANAAN

I. PENDAHULUAN
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Akuntabilitas adalah
nilai-nilai untuk membentuk sikap dan perilaku yang mengedepankan kepentingan publik
dan berintegritas. Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai
dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi
organisasi yang berlaku pada setiap level atau unit organisasi sebagai suatu kewajiban
jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Akuntabilitas ASN adalah hal yang penting karena merupakan norma yang menjadi
kebiasaan, sehingga mempengaruhi perilaku anggota organisasi dan aturan formal yang
berlaku. Jika ASN tidak memiliki akuntabilitas, mereka akan bekerja lambat dan berdampak
pada pemborosan sumber daya dan memberikan citra ASN berkinerja buruk. Dalam kondisi
tersebut, ASN perlu merubah citranya agar menjadi pelayan masyarakat dengan memiliki
akuntabilitas.

II. PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM JABATAN
Formasi jabatan Analis Perencanaan berada langsung dibawah unit kerja Biro
Perencanaan dan Organisasi, yang memiliki beberapa uraian tugas diantaranya:
a. Mengumpulkan data usulan program/perencanaan sesuai dengan prosedur yang
berlaku untuk keperluan penyelesaian pekerjaan
b. Mengidentifikasi data usulan program/perencanaan sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku sebagai bahan penyusunan program/perencanaan
c. Menganalisis data usulan program/perencanaan sesuai dengan program/perencanaan
BKN agar memperlancar pelaksanaan tugas
d. Melakukan koordinasi dengan unit kerja/instansi sesuai dengan prosedur yang berlaku
untuk kelancaran pelaksanaan tugas
e. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku
sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik secara
tertulis maupun lisan
Jadi secara garis besar, jabatan Analis Perencanaan mempunyai tugas untuk
menganalisa data usulan program/perencanaan sesuai dengan prosedur yang berlaku agar
semua pekerjaan dapat diselesaikan secara berdayaguna dan berhasilguna.
B. TANTANGAN NILAI AKUNTABILITAS PADA JABATAN
Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah menetapkan 7 (tujuh) Sasaran Strategis dan
13 (tiga belas) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mengacu pada visi Badan Kepegawaian
Negara yakni “Mewujudkan Pengelola ASN yang Profesional dan Berintegritas untuk
mendukung tercapainya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong”. Adapun salah satu sasaran strategis BKN pada perspektif
Learning and Growth yaitu terwujudnya manajemen internal BKN yang efektif, efisien, dan
akuntabel, dengan beberapa indikator kinerja utama diantaranya Indeks profesionalitas ASN
BKN, Indeks maturitas SPBE BKN, Indeks pelaksanaan reformasi birokrasi BKN, Skor atas
hasil evaluasi akuntabilitas kinerja BKN, dan Opini atas laporan keuangan BKN.
Terwujudnya manajemen BKN yang efektif, efisien dan akuntabel bermakna dalam
penyelenggaraan manajemen internal BKN diharapkan dapat dilakukan dengan prinsip-
prinsip efektivitas dan efisiensi serta dapat dipertanggungjawabkan sehingga mampu
mendukung tugas dan fungsi BKN.
Pada tahun 2020 BKN memperoleh nilai 67,33 atau predikat B atas Hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja berdasarkan surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor: B/15/M.AA.05/2021 Tanggal 31 Maret 2021. Penilaian tersebut
menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan
capaian kinerjanya, kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi, dan penyelenggaraan
pemerintahan yang berorientasi hasil pada BKN menunjukkan hasil yang baik. Berikut adalah
tabel perolehan nilai per komponen Akuntabilitas Kinerja di lingkungan BKN sejak tahun
2016-2021.
Tabel 1. Skor atas Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja per Komponen

Sumber: LAKIP BKN Tahun 2021


Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat kita lihat bahwa nilai akuntabilitas kinerja
BKN masih tergolong rendah. Bahkan dalam kurun waktu 5 tahun, nilai tersebut tidak
mencapai angka 70. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa aspek terkait
manajemen kinerja organisasi BKN yang harus ditingkatkan. Hal itu merupakan suatu
tantangan yang cukup besar khususnya bagi unit kerja Biro Perencanaan dan Organisasi yang
memiliki fungsi Akuntabilitas dan Pelaporan serta Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Perubahan. Tentunya hal tersebut juga menjadi tantangan tersendiri bagi jabatan saya yakni
Analis Perencanaan yang bernaung langsung dibawah unit kerja Biro Perencanaan dan
Organisasi. Untuk itu, saya sebagai bagian dari unit kerja Biro Perencanaan dan Organisasi
memiliki PR yang cukup berat untuk menghadapi dan mengatasi permasalahan tersebut agar
kedepannya nilai akuntabilitas kinerja organisasi di BKN bisa memperoleh nilai yang lebih
maksimal dari saat ini.
C. ANALISIS IMPLEMENTASI AKUNTABILITAS PADA JABATAN
Terkait dengan tantangan akuntabilitas kinerja seperti yang sudah diuraikan
sebelumnya, adapun beberapa hal yang perlu diimplementasikan dan dievaluasi khususnya
bagi Biro Perencanaan dan Organisasi dan juga jabatan saya sendiri sebagai Analis
Perencanaan, diantaranya:
1. Melakukan penyusunan pohon kinerja
Pohon kinerja perlu disusun sebagai upaya untuk menyempurnakan penjabaran kinerja
dengan kerangka logis yang mendasarinya. Penyusunan pohon kinerja ini juga diperlukan
mengingat di unit kerja Biro Perencanaan dan Organisasi memang belum ada pohon
kinerja. Maka dengan disusunnya pohon kinerja, diharapkan akan mempermudah unit
kerja untuk mencapai sasaran strategis di lingkungan unit kerja yang tentunya juga akan
mendukung tercapainya sasaran strategis pada tingkat instansi.
2. Menyediakan dashboard manajemen kinerja organisasi
Guna memonitor kinerja pada seluruh unit yang ada di BKN, maka diperlukan suatu
alat/tools berupa dashboard yang mampu menampilkan tingkat pencapaian kinerja dari
seluruh unit kerja yang ada di BKN pada setiap periodenya. Hal ini akan mempermudah
Biro Perencanaan dan Organisasi khususnya pada bagian Akuntabilitas dan Pelaporan
untuk mengevaluasi unit-unit kerja yang tingkat pencapaian kinerjanya cenderung rendah.
3. Melakukan review dan evaluasi Rencana Strategis BKN secara berkala
Pada kegiatan ini dilakukan penyesuaian atas Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
Utama serta target kinerja untuk mendukung pencapaian visi dan misi BKN. Hal ini
merupakan salah satu tahapan penting untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan serta memberikan umpan balik
yang berkualitas bagi penyusunan strategi kinerja di tahun berikutnya.
4. Melakukan revisi Perjanjian Kinerja serta melakukan penyelarasan SOP
Revisi ini diperlukan karena Perjanjian Kinerja yang ada pada unit kerja Biro Perencanaan
dan Organisasi masih terdapat tumpang tindih tujuan/pengertian antara satu sasaran
strategis dengan sasaran strategis yang lainnya, yang juga mengakibatkan sulitnya
menyusun pohon kinerja pada unit kerja Biro Perencanaan dan Organisasi.
5. Mengoptimalkan evaluasi internal melalui rapat tindak lanjut hasil evaluasi inspektorat
BKN untuk menjadi dasar penyusunan rencana kinerja pada tahun berikutnya.

III. PENUTUP
Akuntabilitas mengacu pada harapan implisit atau eksplisit bahwa keputusan atau
tindakan seseorang akan dievaluasi oleh pihak lain dan hasil evaluasinya dapat berupa reward
atau punishment. Akuntabilitas yang dilakukan oleh ASN akan teruji ketika ASN tersebut
mengalami permasalahan dalam transparansi dan akses informasi, penyalahgunaan
kewenangan, penggunaan sumber daya milik negara dan konflik kepentingan. Seorang ASN
dapat dikatakan akuntabel apabila mampu mengatasi masalah-masalah tersebut. Dalam artian
mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam
politik praktis, serta melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai