Anda di halaman 1dari 10

(GELADI)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


”VETERAN” JAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMANDO GELADI UPN 2020

GELADI POSKO MAHASISWA SEMESTER VII FK. UPN 2020

KEADAAN UMUM PROPINSI BANTEN

1. PENUNJUKAN :

Peta : Propinsi Banten


Luas : 9.662,92 km2
Jumlah penduduk : 10.632.166 jiwa

2. SITUASI UMUM DAERAH

a. Iklim dan Cuaca

1) Suhu

Sebagai wilayah yang berada tidak jauh dari garis khatulistiwa,


iklim di Banten hampir seluruhnya tropis. Pada wilayah pesisir
pantai suhu udara rata-rata 26,9 °C, suhu udara maksimum
mencapai 32,5 °C dan minimum 22,9 °C. Kelembaban relatif
daerah ini berkisar antara 70 dan 80 persen. Antara bulan Maret
sampai Agustus Banten mengalami fase musim kemarau,
kondisi ini dipengaruhi oleh massa udara benua Australia.
Sementara musim hujan berlangsung antara bulan September
hingga Februari yang dihasilkan dari massa udara daratan Asia
dan Samudera Pasifik. Banten memiliki curah hujan yang
bervariasi berkisar antara 1.500-2.500 mm per tahun.

2) Hidrologi

Provinsi Banten memiliki beberapa daerah aliran sungai.

Daerah aliran sungai di provinsi Banten adalah:

1. Wilayah sungai Cibaliung Cisawarna


2. Wilayah sungai Ciliman Cibungur
3. Wilayah sungai Cidanau Ciujung Cidurian
4. Wilayah sungai Ciliwung – Cisadane

3) Cuaca

Banten terletak 5o7’50” – 7o1’11” Lintang Selatan dan 105 o1’11” –


106o7’12” Bujur Timur.

Keadaan iklim di wilayah Banten pada garis besar terdapat dua


macam musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
Musim kemarau terjadi bulan Mei s/d Agustus, musim penghujan

(GELADI)
(GELADI)
2
pada bulan September s/d April. Perubahan atau pergeseran
musim biasanya terjadi antara 2 s/d 4 tahun.

b. Kondisi Geografis

Provinsi Banten menempati wilayah ujung paling barat di pulau Jawa.


Batas wilayah Banten, sebelah utara dengan laut Jawa, sebelah
selatan dengan Samudera Indonesia, sebelah timur dengan wilayah
DKI Jakarta dan Jawa Barat, sebelah barat dengan Selat Sunda.

Keadaan alam Banten di sebelah barat, berbatasan dengan wilayah


DKI Jakarta merupakan dataran rendah. Sedangkan di sebelah utara,
barat dan selatan, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke selat Sunda
dan sampai ke selatan, Samudera Hindia, merupakan perairan yang
luas.

Luas Provinsi Banten 9.662.92 KM 2. Provinsi Banten mempunyai


bentang alam wilayah terdiri atas dataran sebagaimana yang
terbentang antara Tangerang dan Serang, perbukitan sedang (antara
Serang – Pandeglang – Cibaliung) dan perbukitan terjal yang tersebar
di Bagian Selatan dengan puncak-puncak G. Sanggabuana, G.
Halimun, G. Endut dan G. Nyungcung.

Keadaan bentuk bentang alam ini sangat berkaitan erat dengan kondisi
geologi regional daerah Banten yang merupakan bagian dari
jalur/busur magmatik berumur Tersier-Kuarter yang membentang dari
ujung utara Pulau Sumatera sampai Nusa Tenggara yang dikenal
sebagai Busur Magmatik Sunda-Banda (Sunda-Banda Magmatic Arc).
Di daerah Banten busur ini membentuk kubah, pematang dan kerucut
gunungapi yang aktif.

Kondisi geologi seperti tersebut diatas menghasilkan potensi sumber


daya mineral dan  geowisata yang cukup melimpah. Daerah berbatuan
gunung api tua yang diterobos oleh batuan intrusif yang lebih muda,
merupakan tempat kedudukan mineralisasi logam dasar dan logam
mulia seperti timbal, besi dan emas.

Sedangkan daerah berbatuan gunung api lebih muda merupakan


daerah prospek untuk bahan galian industri seperti batu pasir kuarsa,
batu gunung, bentonit, zeolit, lempung, toseki dan tras. Selain itu
daerah berbatuan sedimen tua dan muda sangat erat kaitannya
dengan keterdapatan batubara dan batu gamping. 

Sedangkan untuk potensi geowisata, bekas tambang emas Cikotok


dapat dijadikan salah satu potensi unggulan yang dapat menghasilkan
PAD bagi Propinsi Banten. Tambang emas Cikotok ini merupakan salah
satu tambang tertua di kawasan Asia Tenggara yang masih terawat
baik sehingga bisa dimanfaatkan untuk obyek pendidikan dan wisata
geologi. Tempat ini bisa juga dijadikan sebagai pusat pendidikan
pertambangan bagi aparatur Pemerintahan baik dari Propinsi Banten
ataupun dari Propinsi lainnya. Selain itu tambang emas di Cikotok bisa
juga dijadikan sebagai laboratorium alam yang akan sangat bermanfaat
bagi dunia pendidikan ilmu kebumian.

(GELADI)
(GELADI)
3

Gunung-gunung yang puncaknya cukup tinggi, antara lain:

1) Gunung Karang (1.778 mdpl) adalah gunung tertinggi di Banten.


Terletak di kabupaten Pandeglang

2) Gunung Pulosari (1346 mdpl) terletak di kabupaten Pandeglang

3) Gunung Endut (1207 mdpl) kabupaten Lebak

4) Gunung Aseupan (1174 mdpl) kabupaten Pandeglang.  

5) Gunung Raksa (pulau Panaitan) kabupaten Pandeglang


Kelompok daerah perbukitan rendah dan dataran sempit dengan


ketinggian 300-500 meter dari permukaan laut,.

c. Demografi

1) Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk Propinsi Banten berkisar lebih kurang


10.632.166 jiwa. Angka kematian berkisar 0,9 % sedangkan
angka kelahiran lebih kurang

2) Komposisi Penduduk

a) Banten (60 %)
b) Lampung (15 %)
c) Jawa barat (10 %)
d) Sumatera utara (8 %)
e) DKI Jakarta (5%)
f) Sumatera Selatan (2%)

d. Kondisi Sosial dan Pemerintahan

1) Ideologi dan Politik

Penghayatan penduduk terhadap Ideologi Pancasila cukup


mantap, tetapi pengalamannya masih perlu ditingkatkan.

Pemerintahan daerah di Banten, terbagi menjadi 4 kabupaten


dan 4 kota dengan Serang sebagai ibukota provinsi.

a) Kabupaten Serang
b) Kabupaten Lebak
c) Kabupaten Pandeglang
d) Kabupaten Tangerang
e) Kota Cilegon
f) Kota Serang
g) Kota Tangerang

(GELADI)
(GELADI)
4
h) Kota Tangerang Selatan

2) Ekonomi dan sumber daya alam

Hasil pertanian berupa padi dan palawija memadai dan bisa


menjadi surplus apabila diterapkan teknologi tepat guna. Di
Banten juga ada perkebunan karet, kelapa, cengkeh, lada,
panilli, melinjo (Banten daerah penghasil emping yang penting),
dan buah-buahan.
Perikanan laut juga sangat signifikan karena 75% daerah Banten
dikelilingi laut. Sumber daya alam yang juga menjanjikan ialah
pertambangan, berupa tambang emas di Cikotok, bijih besi di
Cikurut, bahan semen di Anyer, belerang di Walantaka dan
Padarincang, bahan Mika di Bojong, intan di Cibaliung, batubara
di Gunung Kencana, Gunung Madur dan lain-lain.
Selain itu, Banten juga memiliki aset pariwisata, pantai Anyer
dan Carita yang indah, cagar alam Ujung Kulon dan peninggalan
sejarah dan kebudayaan yang pernah mengalami kejayaan pada
masa lalu.

Hasil perikanan di Banten terdiri dari perikanan darat dan laut.


Potensi perikanan laut di daerah Banten cukup potensial, tetapi
belum dimanfaatkan secara optimal. si perikanan di Banten akan
lebih banyak lagi jika perikanan tersebut dikembangkan dengan
menggunakan peralatan yang modern dan canggih. Potensi
perikanan, termasuk perikanan laut di kawasan Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE); belum dimanfaatkan secara optimal.

Dalam sektor pariwisata, Banten memiliki potensi yang cukup


besar untuk dapat dikembangkan lebih baik, terutama wisata
alam, wisata bahari, dan wisata sejarah. Daya tarik obyek wisata
lainnya adalah Taman Nasional Ujung Kulon yang memiliki
konservasi badak bercula 1, yang menarik bagi wisatawan asing
dan domestik. Begitu pula kekayaan budaya berupa adat istiadat
dan kesenian tradisonal, tari-tarian dan sebagainya akan
menambah minat para wisatawan mancanegara dan domestik
untuk berkunjung ke sana contohnya Desa Baduy

Sebagai tujuan investasi, provinsi ini juga memiliki berbagai


sarana dan prasarana penunjang diantaranya Pelabuhan Merak
di Banten, serta didukung sarana listrik dan telekomunikasi.

Banten terdapat dua kantor Bank Indonesia, bank sentral


Republik Indonesia, yang dibuka di Serang. Tugas Bank
Indonesia yang terdiri dari bidang moneter, sistem pembayaran,
dan perbankan. Di daerah-daerah tugas Bank Indonesia lebih
dominan di bidang sistem pembayaran dan perbankan.

Di bidang sistem pembayaran menyelenggarakan sistem kliring


dan BI-RTGS dan di bidang perbankan mengawasi dan
membina bank-bank agar beroperasi dengan sehat dan
menguntungkan.

(GELADI)
(GELADI)
5
Banten memiliki sejumlah industri besar di antaranya

a) PT Krakatau Industrial Estate Cilegon


b) PT Jababeka Tbk Cilegon
c) PT Modern Industrial Estate Serang
d) PT. Mustika Lodan Serang
e) PT Mitra Tangerang Bhumi Mas Tangerang
f) PT Bumi Citra Permai Tangerang
g) PT. Bumi Serpong Damai

3) Sosial Budaya

Asal usul suku Banten erat kaitannya dengan sejarah berdirinya


Kesultanan Banten, berbeda dengan Suku Cirebon yang bukan
merupakan bagian dari Suku Sunda maupun Suku Jawa
(melainkan hasil percampuran dari dua budaya besar, yaitu
Sunda dan Jawa), Suku Banten bersama Urang Kanekes
(Baduy) pada dasarnya adalah sub-etnik dari Suku Sunda yang
mendiami bekas wilayah Kesultanan Banten (wilayah
Karesidenan Banten setelah Kesultanan Banten dihapuskan dan
dianeksasi oleh pemerintah Hindia Belanda). Hanya saja setelah
dibentuknya Provinsi Banten, kemudian sebagian orang
menerjemahkan Bantenese sebagai kesatuan etnik dengan
budaya dan bahasa tersendiri, Budaya dan Bahasa Banten.
Kekhasan budaya masyarakat Banten antara lain seni bela diri
Pencak Silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman (Dzikir
Saman), Tari Topeng[9], Dog-dog, Angklung Gubrag, Rampak
Bedug, Tari Walijamaliha, Tari Silat Pandeglang, Palingtung,
Lojor, Beluk, dan lainnya. Di samping itu juga terdapat
peninggalan warisan leluhur, antara lain Masjid Agung Banten,
Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan
lainnya.

4) Pertahanan dan Keamanan


Masih rendahnya usaha bela negara pada kalangan remaja,
pemahaman ideology yang masih lemah

5) Agama
Secara umum etnis Banten merupakan pemeluk agama Islam
yang tidak bisa lepas dari budaya keislaman yang sangat kental,
hal tersebut erat kaitannya dengan sejarah Banten sebagai
salah satu Kerajaan Islam terbesar di pulau Jawa. Selain itu
kesenian-kesenian di Wilayah Banten juga menggambarkan
aktivitas keislaman masyarakatnya, seperti kesenian Rampak
Bedug dari Pandeglang. Meskipun begitu, provinsi Banten
merupakan masyarakat multietnis yang terdiri dari berbagai suku
bangsa dan agama, pemeluk agama lain dari suku-suku
pendatang lainnya dapat hidup berdampingan secara damai di
wilayah ini, seperti masyarakat Tionghoa Benteng di Tangerang,
dan Masyarakat adat Baduy (Sunda Wiwitan) di wilayah
Kanekes, Leuwidamar, Lebak.

(GELADI)
(GELADI)
6
3. KERAWANAN YANG BERDAMPAK ANCAMAN DAN POTENSI BENCANA

a. Geografi

Ancaman Gempa Vulkanik dan Tsunami akibat aktivitas Gunung berapi


seperti Krakatau dan Gunung berapi lainnya yang berada di wilayah
Banten. Disamping gempa vulkanik ancaman Gempa Tektonik akibat
pergerakan lempengan Bumi merupakan suatu ancaman yang serius di
Banten, hal ini ditandai dengan letak geografis Banten yang berada di
ujung barat bagian Pulau Jawa dan termasuk kepulauan yang menjadi
jalur Cincin Api Pasifik (The Pasicif Ring of Fire) yaitu jalur rangkaian
gunung api aktif di dunia dan jalur pertemuan antara patahan dan
lempengan bumi (Circum Pasific) yang membentang diantara subduksi
dan pemisahan lempeng Pasifik dengan lempeng INDO-AUSTRALIA

b. Demografi

Dengan jumlah 10.632.166 jiwa, dengan kepadatan penduduk 1.313.00


per km2, serta masyarakat dengan kemajemukan suku, Ras dan
agama serta strata sosial yang sangat majemuk, menjadi potensi
kerawanan tersendiri dari aspek populasi kependudukan

c. Komunikasi dan Sosial

Berbagai masalah keamanan dalam negeri dengan mengeksploitasi


isu-isu lokal seperti Pilkada, kasus korupsi, kemiskinan dan isu
kenaikan harga BBM telah menciptakan kegelisahan sosial yang
berujung pada konflik SARA dan demonstrasi anarkis, menjadi suatu
ancaman stabilitas keamanan di seluruh wilayah nusantara pada
umunya dan wilayah propinsi Banten pada khususnya. Hal ini didukung
oleh kemajemukan suku, ras dan agama, dalam tinjauan realisme
demografi, serta adanya kesenjangan sosial yang berpotensi
munculnya sikap kecemburuan sosial bahkan anti sosial yang akan
menjadi bibit gesekan komunal dan konflik sosial.

Sebagai daerah yang memiliki arti penting pada jalur penghubung


lintasan antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, Banten memiliki
posisi ekonomi yang sangat vital, terutama sebagai jalur perdagangan
antar pulau terutama melalui sarana jalur darat. jalan kendaraan yang
melintasi, dimana hal ini juga menyimpan potensi kecelakaan yang
dapat berakibat terjadinya jatuh korban masal yang merupakan bagian
dari bencana sosial.

Meskipun bukan dalam jalur transportasi udara yang padat, wilayah


Banten tetap mempunyai potensi terjadinya bencana sosial berupa
kecelakaan pesawat udara, baik pesawat udara komersil maupun
pesawat udara militer yang melaksanakan Latihan di wilayah Banten.

(GELADI)
(GELADI)
7
4. SITUASI MEDIK DAERAH

a. Epidemiologi

1) Keadaan Umum Kesehatan daerah

Penyakit yang dapat menjadi potensi wabah di provinsi Banten


antara lain;

 Demam berdarah dengan jumlah kasus 7060 kasus di tahun


2016.

 Diare dengan jumlah kasus 185.132 di tahun 2016.

 Penyakit yang menonjol :

a) Influenza

b) Diare

c) Penyakit Tekanan Darah Tinggi

d) TBC paru

e) Diabetes Militus

f) Diare berdarah

g) Typhus peru klinis

h) Pneumonia

i) Demam Dengue

j) TBC paru BTA (+)

2) Penyakit menular : malaria, TB paru, HIV/AIDS, Pneumonia

3) Penyakit yang disebabkan hewan (zoonosis) dan tumbuh-


tumbuhan: DHF, malaria, flu burung

4) Penyakit-penyakit lain: Infeksi menular seksual

5) Vaksinasi: imunisasi wajib pada anak-anak yang diberikan yaitu


BCG, Polio, DPT, Hepatitis B, dan Campak.

b. Instalasi Kesehatan

1) RSUD Serang Dr. Dradjat Prawiranegara


Alamat : Rumah sakit umum no.1 Kotabaru Kec. Serang
Telepon: (0254)200787

2) RSUD Berkah Pandeglang


Alamat : Jl. Raya Labuan KM5 Cikoneng Kec. Kaduhejo
Telepon: (0253) 42271

3) RSUD Malingping
Alamat : Jl. Raya Malingping Saketi, Kab. Lebak

(GELADI)
(GELADI)
8
Telepon: (0252) 508194

4) RSUD Kabupaten Tangerang


Alamat : Jl. Jendral Ahmad Yani no.9 Sukaasih, Kota Tangerang
Telepon: (021)5523507

5) RSUD KotaTangerang
Alamat : Jl. Pulau Putri Raya, Klp Indah, Kec. Tangerang
Telepon: (021) 29720200

6) RS Krakatau Medika
Alamat : Jl. Semang Raya, Kotabumi, Purwakarta Cilegon,
Banten
Telepon: (0254) 396333

7) RSUD Tangerang Selatan


Alamat : Jl. Raya Pajajaran no. 101, Pamulang Barat
Telepon: (021) 7492398

8) RS Medika Bintaro
Alamat : Jl. Letnan Soetopo no 7, BSD Serpong
Telepon: (021) 5372296

9) RS Sari Asih Ciputat


Alamat : Jl. Sasak Tinggi No 3. Otista Ciputat
Telepon: (021) 7410808

10) Eka Hospital


Alamat : Central business district Lot IX BSD City
Telepon: (021) 25655555

5. PELAKSANA MANAJEMEN BENCANA BIDANG KESEHATAN.

Kebijakan yang ditetapkan dalam penanganan bencana bidang kesehatan


adalah :

a. Dalam penanganan bencana bidang kesehatan pada prinsipnya tidak


dibentuk sarana prasarana secara khusus, tetapi menggunakan sarana
dan prasarana yang telah ada, hanya intensitas kerjanya ditingkatkan
dengan memberdayakan semua sumber daya Pemerintah
Kabupaten/Kota dan serta masyarakat dan unsur swasta sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

b. Dalam hal terjadinya bencana, pelayanan kesehatan dan pemenuhan


kebutuhan sarana kesehatan, tenaga kesehatan, obat dan perbekalan
kesehatan yang tidak dapat diatasi oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

(GELADI)
(GELADI)
9
terdekat harus memberi bantuan, selanjutnya secara berjenjang
merupakan tanggung jawab Dinas Kesehatan Banten dan Pusat.

c. Setiap Kabupaten/Kota berkewajiban membentuk satuan tugas


kesehatan yang mampu mengatasi masalah kesehatan pada
penanganan bencana di wilayahnya secara terpadu berkoordinasi
dengan Satlak PB.

d. Dalam penanganan bencana agar mengupayakan mobilisasi sumber


daya dari instansi terkait, sektor swasta, LSM, dan masyarakat
setempat.

e. Dalam pelayanan kesehatan pada penanganan bencana wilayah


Banten sesuai dengan rujukan Rumah Sakit adalah menjadi tanggung
jawab RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta (RS Rujukan Utama).

f. Apabila bencana yang terjadi disertai gangguan keamanan dan


keselamatan petugas kesehatan, maka dimintakan bantuan TNI dan
POLRI.

g. Bila diperlukan angkutan udara, laut dan darat sesuai keperluan,


dikoordinasikan dengan Departemen Perhubungan, Departemen
Pertahanan, TNI, Polri dan instansi terkait lainnya termasuk BUMN.

h. Pada masa tanggap darurat, pelayanan kesehatan dijamin oleh


pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku. Pelayanan kesehatan
pasca tanggap darurat disesuaikan dengan kebijakan Menteri
Kesehatan dan Pemda setempat.

i. Secara Organisasi Penanggung jawab kesehatan dalam penanganan


bencana di adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Bila
diperlukan dapat meminta bantuan kepada Depkes. Dalam
melaksanakan tugas di bawah koordinasi Satuan Koordinasi
Pelaksanaan Penanganan Bencana (SATKORLAK PB) yang diketuai
Gubernur Banten. Pelaksanaan tugas penanganan bencana di
lingkungan Dinkes dikoordinir oleh unit yang ditunjuk oleh Kepala
Dinas Kesehatan Banten dengan Surat Keputusan. Adapun unsur
pelaksana di daerah dilaksanakan sebagai berikut :

1) Pada tingkat Kabupaten/Kota Penanggung jawab kesehatan


dalam penanganan bencana di Kabupaten/Kota adalah Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Bila diperlukan dapat
meminta bantuan kepada Provinsi dalam melaksanakan tugas di
bawah koordinasi Satuan Pelaksana Penanganan Bencana
(SATLAK PB) yang diketuai Bupati/Walikota. Pelaksanaan tugas
penanganan bencana di lingkungan Dinkes Kabupaten/Kota
dikoordinir oleh unit yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Kesehatan
dengan Surat Keputusan.

2) Pada Tingkat Kecamatan Penanggung jawab pelayanan


kesehatan penanganan bencana di Kecamatan adalah Kadinkes
Kabupaten/Kota. Pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan
dalam penanganan bencana di Kecamatan adalah Kepala
Puskesmas, dalam melaksanakan tugas di bawah koordinasi

(GELADI)
(GELADI)
10
Satuan Tugas Penanganan Bencana wilayah kecamatan yang
diketuai Camat, meskipun Secara teknis medis Komandan
Pelaksana Bidang Kesehatan kecamatan, bertanggung jawab
kepada Komandan Sub Satgas Kesehatan yang dijabat oleh
Kadinkes Kabupaten.

Jakarta , Januari 2020


Direktur Geladi

Dr. Pritha Maya Savitri, Sp.K.P.


NIK 474090748271

(GELADI)

Anda mungkin juga menyukai