Anda di halaman 1dari 32

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kawasan kumuh dan tidak layak huni terutama di Kawasan pesisir terjadi
karena penduduk setempat yang mengantungkan kehidupannya pada hasil laut
atau bermata pencaharian sebagai nelayan yang notaben nya memiliki tingkat
penghasilan yang rendah. Secara langsung hal tersebut akan mengurangi
perhatian masyarakat nelayan dalam memperbaiki dan memelihara kualitas
rumah (Christiawan et al., 2016). Permasalahan terkait permukiman kumuh dan
tidak layak huni di Kawasan pesisir nyatanya juga dialami di salah satu kota
metropolitan di Indonesia yaitu Kota Surabaya. Sebanyak 11 dari 31 kecamatan
yang ada di Kota Surabaya berbatasan langsung dengan Selat Madura. Terdapat
dua kecamatan di Kawasan pesisir yang masuk sebagai Kawasan permukiman
kumuh yang ada di Kota Surabaya. Menurut data dokumen Rencana Program
Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kota Surabaya Tahun
2017 – 2021, Kecamatan Bulak dan Kecamatan Kenjeran merupakan Kecamatan
di Kawasan pesisir yang masuk kedalam prioritas pertama peningkatan Kawasan
perumahan dan permukiman pada Kota Surabaya guna meningkatkan kawasan
kumuh tersebut menjadi Kawasan layak huni.

Berdasarkan data dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Surabaya tahun
2017 – 2021 menyatakan bahwa Kecamatan Bulak menjadi kecamatan yang lebih
di prioritaskan dari pada Kecamatan kenjeran, alasannya karena Kecamatan Bulak
lebih memiliki nilai strategis perekonomian dengan adanya beberapa tempat
pariwisata seperti Taman Surabaya, Jembatan Surabaya, Ken Park, Atlantis dan
juga ada sentra ikan bulak yang mampu meningkatkan perekonomian bagi warga
setempat maupun dari Kota Surabaya itu sendiri.

Tidak hanya itu, dasar penentuan skala prioritas perbaikan perumahan dan
permukiman yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru adalah pada luas wilayahnya.
Dari data dokumen Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kelurahan Sukolilo Baru memiliki luas wilayah
permukiman kumuh paling luas daripada kedelapan kelurahan pada prioritas
pertama dengan luas wilayah sebesar 10,87 Ha dari total keseluruhan wilayah
kumuh yang ada di Kota Surabaya. Kawasan permukiman kumuh yang ada pada
Kelurahan Sukolilo Baru terdapat pada 3 RW dan 5 RT diantaranya yaitu RW 1
(RT 1,RT 2,RT 3, RT 4 & RT5), RW 2 (RT 1,RT 2,RT 3, RT 4 & RT5) dan RW 3 (RT
1,RT 2,RT 3, RT 4 & RT5). Kepadatan Penduduk yang ada pada Kelurahan
Sukolilo Baru menurut data Kecamatan Bulak dalam angka 2019 memiliki tingkat
kepadatan penduduk tinggi.

Kelurahan Sukolilo Baru berdasarkan data dokumen Rencana Pencegahan


Dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) memiliki
tingkat permukiman kumuh dalam kategori kumuh rendah, dengan jumlah
penduduk di lokasi kumuh sebanyak 4.092 penduduk, memiliki kepadatan
penduduk di lokasi kumuh sebesar 105,27 Penduduk/Ha serta kepadatan
bangunan lokasi kumuh sebesar 93,73 unit/Ha. Tipologi Wilayah Kelurahan
Sukolilo Baru berupa permukiman dataran rendah dan tepi air karena berbatasan
langsung dengan tepi pantai dan lokasi wisata Pantai Kenjeran, sedangkan untuk
tata guna lahan pada kelurahan ini yakni mix use pendukung pengembangan
wisata bahari. Kawasan perumahan dan permukiman kumuh Kelurahan Sukolilo
Baru notabene nya adalah permukiman nelayan yang mencari ikan di Selat
Madura dan menjual hasil lautnya pada sepanjang jalan yang ada pada Kelurahan
Sukolilo Baru. Permasalahan umum yang paling sering dijumpai pada kawasan
permukiman nelayan adalah kondisi permukiman yang kumuh dengan
ketimpangan yang ada di dalamnya (Christiawan & Budiarta, 2017). Tidak heran
jika permukiman Kelurahan Sukolilo Baru cenderung dikenal sebagai permukiman
kumuh dan tidak layak huni.

Berdasarkan dari beberapa alasan yang telah di jelaskan, pemerintah Kota


Surabaya memiliki beberapa program yang di gunakan untuk mengurangi adanya
perumahan kumuh tersebut termasuk juga dengan Kelurahan Sukolilo Baru yang
masuk kedalam prioritas utama. Program - program tersebut di fokuskan pada
proses pembangunan infrastruktur yang ada pada wilayah - wilayah yang di
anggap perlu adanya perbaikan dan juga penanganan. begitu juga dengan
Kelurahan Sukolilo Baru terdapat beberapa program pembangunan infrastruktur
yang telah tertuang dalam dokumen Rencana Pencegahan Dan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kota Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang di atas maka munculah sebuah rumusan
masalah yakni “ Bagaimana dampak yang di hasilkan dari program
pembangunan infrastruktur terhadap ekonomi dan sosial Kelurahan
Sukolilo Baru , Kecamatan Bulak Kota Surabaya?”

1.3 Tujuan Dan Sasaran


Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dampak yang di hasilkan dari
program pembangunan infrastruktur terhadap kelayak hunian perumahan di
Kelurahan Sukolilo Baru ,Kecamatan Bulak, Kota Surabaya.
Adapun di bawah ini adalah sasaran dari penelitian ini :
● Mengidentifikasi pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap
perekonomian di Kelurahan Sukolilo Baru berdasarkan preferensi penghuni
● Mengidentifikasi pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap keadaan
sosial di Kelurahan Sukolilo Baru berdasarkan preferensi penghuni

1.4 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Pada bab satu pendahuluan ini membahas alasan mengapa
kebijakan/program/proyek yang dipilih perlu dievaluasi yang berisikan tentang
latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran serta sistematika dari
penulisan laporan ini.
BAB II REVIEW KEBIJAKAN/PROGRAM/PROYEK
Pada bab dua ini membahas tentang review kebijakan/program/proyek yang
dipilih yang berisikan tujuan kebijakan, sasaran kebijakan, dan aktifitas yang
dilakukan, serta deskripsi yang relevan

BAB III METODE EVALUASI


Pada bab tiga membahas tentang metode evaluasi apa yang akan di gunakan
untuk penelitian tugas besar ini yang membahas pendekatan evaluasi, jenis
evaluasi, dan kriteria evaluasi

BAB IV ANALISIS
Pada bab empat analisis menilai keberhasilan atau kegagalan
kebijakan/program/proyek yang dipilih berdasarkan kriteria evaluasi yang
digunakan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Bab lima berisikan tentng kesimpulan dari laporan ini dan juga saran serta
rekomendasi yang membangun untuk kebaikan di masa depan.
BAB II REVIEW KEBIJAKAN/ PROYEK/ PROGRAM

2.1 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya 2014 - 2034
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya adalah dokumen tata ruang
Kota Surabaya yang berguna untuk menjadi acuan penataan ruang yang ada di
Kota Surabaya selama 20 tahun kedepan. Tujuan penataan ruang Kota Surabaya
adalah mengembangkan ruang kota metropolitan berbasis perdagangan dan jasa
sebagai pusat pelayanan Nasional dan Internasional yang berkelanjutan sebagai
bagian dari KSN Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan
(Gerbangkertasusila).

Visi penataan ruang Kota Surabaya adalah “Terwujudnya Kota Perdagangan


dan Jasa Internasional Berkarakter Lokal yang Cerdas, Manusiawi dan
Berbasis Ekologi”. Adapun misi penataan ruang Kota Surabaya sesuai RTRW Kota
Surabaya adalah :

● Meningkatkan kualitas penataan ruang kota dan infrastruktur kota yang menjamin
aksesibilitas publik berwawasan lingkungan dan nyaman.
● Meningkatkan akses, kesadaran, partisipasi dan kontrol publik dalam pemanfaatan
ruang, penyusunan kebijakan dan penyelenggaraan layanan publik penyusunan
kebijakan dan penyelenggaraan layanan publik.
● Mengembangkan aktualisasi dan kearifan budaya lokal warga kota dalam tata
pergaulan global.
● Mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan secara konsisten meningkatkan
iklim usaha yang kondusif dan berkeadilan.
● Mewujudkan masyarakat yang berdaya, kreatif dan sejahtera.

Beberapa arahan dalam RTRW untuk Kecamatan Bulak di antaranya sebagai berikut :

1. Kecamatan Bulak masuk kedalam pusat lingkungan unit pengembangan III


Tambak Wedi yang termasuk juga di dalamnya adalah Kecamatan Kenjeran
dan pusat unit pengembangan di kawasan kaki jembatan suramadu.
2. Selain itu juga Kecamtan Bulak juga masuk kedalam unit pengembangan
wilayah laut III adalah wilayah laut yang berada di perairan bagian timur laut
kota, di sekitar kawasan Tambak Wedi dan Kenjeran di Kecamatan Kenjeran
dan Kecamatan Bulak.
3. Kecamatan ini juga masuk kedalam kecamatan yang di fokuskan dalam
arahan pengembangan perumahan dan permukiman kepadatan sedang
dengan beberapa kecamatan di Kota Surabaya lainnya di antaranya :
Kecamatan Bulak, Tambaksari, Asemrowo, Tandes, Sukomanunggal, Gubeng,
Dukuhpakis, Jambangan, Gayungsari, Wonocolo, Tenggilis Mejoyo,
Karangpilang dan Wiyung.
4. Rencana pengembangan terminal khusus berfungsi sebagai Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI), berada di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
Romokalisari, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kalianak, Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) Kedung Cowek, dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
Bulak.
5. Kawasan Kaki Jembatan Wilayah Suramadu-Pantai Kenjeran dan Kawasan
Kota Tepi Pantai (Waterfront City) di Kecamatan Bulak berada di Unit
Pengembangan III Tambak Wedi sebagai embrio pusat pertumbuhan
ekonomi.

2.2 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surabaya


2005 - 2025

Visi dan misi kota ditentukan dalam rangka memberikan respon isu-isu strategis
yang muncul di dalam kota, visi Kota Surabaya dibangun berdasarkan hasil analisa isu-isu
strategis yang ada, maka visi pembangunan Kota Surabaya sampai dengan tahun 2025
adalah sebagai berikut : “Surabaya Kota Perdagangan dan Jasa Internasional
Berkarakter Lokal yang Cerdas, Bersih, Manusiawi dan Berbasis Ekologi”

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa, pada tahun 2025 Kota Surabaya
sebagai kota perdagangan dan jasa yang mampu memajukan semua aspek
pembangunan kota yang didorong oleh kemandirian ekonomi berdaya saing nasional dan
internasional yang memiliki karakter lokal. Pemahaman makna karakter lokal mencakup
aspek yang sangat luas baik dalam aspek ekonomi, sosial-budaya maupun dalam aspek
lingkungan fisiknya. Karakter lokal dalam aspek ekonomi mengandung pengertian, bahwa
kemandirian ekonomi Kota Surabaya harus diarahkan pada pengembangan ekonomi lokal
yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Sedangkan karakter lokal dalam aspek sosial
budaya mengandung pengertian, bahwa sebagai kota perdagangan dan jasa
internasional, harus berbasis karakter lokal Kota Surabaya yaitu sebagai kota maritim
dengan ciri khas masyarakat yang optimis dan berani sebagai manifestasi nilai
kepahlawanan. Rencana, Program dan Kegiatan terkait Pembangunan Permukiman Dan
Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Prioritas.

Tujuan yang ingin dicapai dengan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Daerah ( RPJPD ) Kota Surabaya Tahun 2005–2025 adalah untuk:

● mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan dalam pencapaian tujuan


pembangunan daerah,
● menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar
ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah,
● menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan,
● menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan
dan berkelanjutan, dan mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

2.3 Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh


Perkotaan (RP2KPKP) Kota Surabaya
Penyusunan RP2KPKP sebagaimana dimaksud di Kabupaten/Kota sebagai bentuk
pembinaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana penanganan
permukiman kumuh di kabupaten/ kotanya masing-masing dengan harapan:
 Terciptanya percepatan penanganan permukiman kumuh secara menyeluruh
dan tuntas bagi kawasan kumuh yang telah disepakati dalam SK Walikota/Bupati
 Terciptanya keterpaduan program yang dapat menyelesaikan dan/atau
menuntaskan permasalahan permukiman kumuh perkotaan melalui semua peran
sektor ke ciptakaryaan melalui kegiatan reguler sektoral
 Meningkatnya kapasitas pemerintah Kabupaten/Kota melalui pelibatan aktif
dalam proses penanganan permukiman kumuh bersama kelompok swadaya
masyarakat (KSM/CBO’s)
 Terciptanya keberlanjutan progam penanganan permukiman kumuh sebagai
bagian dari strategi pengurangan luasan kawasan permukiman kumuh.

Kelurahan Sukolilo Baru masuk kedalam prioritas pertama dalam penanganan


permukiman kumuh yang ada di Kota Surabaya yang mana untuk status kelembagaannya
adalah berstatus mandiri. Kemudian untuk menangani kawasan kumuh tersebut
pemerintah Kota Surabaya membuat program – program penanganan untuk mengurangi
tingkat kekumuhan yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru di antaranya adalah sebagai
berikut ini :

Tabel Program Penanganan Kelurahan Sukolilo Baru

Kawasan Tahun (2016- 2019)


Permukiman Aspek Kebutuhan Program Penanganan
I II III IV
Kumuh
SUKOLILO BARU Kondisi Bangunan •Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh
•Pembangunan jalan lingkungan
Kondisi Jalan
(pavingisasi)
Lingkungan
•Pemasangan PJU
Kondisi Drainase Pembangunan saluran lingkungan
Kondisi •Pembangunan IPAL Komunal
Pengelolaan Air •Penyelenggaraan penyehatan
Limbah lingkungan (sosialisasi bebas ODF)
Kondisi •Pembangunan TPS
Pengelolaan •Pengadaan Gerobak Sampah dan
Persampahan Keranjang Takakura
•Dalam radius WMK pos pembantu
PMK Bulak
Kondisi Proteksi •Pelatihan Masyarakat dalam Upaya
Kebakaran Pencegahan dan Penanggulangan
Bahaya Kebakaran (Penyuluhan dan
Pelatihan Satlakar)
Kondisi Sosial, •Pembinaan manajemen cadangan
Ekonomi dan pangan dan pencegahan kerawanan
pangan
•Pengadaan dan Pemeliharaan sarana
dan prasarana perikanan budidaya
(pemberian bibit ternak)
•Pengadaan sarana dan prasarana
perikanan tangkap (antara lain senter
acci, perahu dan mesin perahu,
tramellnet)
Budaya •Pelatihan dan pendampingan
pemanfaatan teknologi tepat guna
budidaya tanaman pangan dan
hortikultura (pelatihan hidroponik)
•Pembinaan keamanan Pangan yang
beredar
•Pengelolaan rumah kreatif
•Pembangunan Tempat Penjemuran
Ikan
Sumber : Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kota
Surabaya

Berdasarkan dari tabel diatas telah di rinci program – program apa saja yang
akan di bangun pada Kelurahan Sukolilo Baru dan juga tahun pelaksanaan dari
program tersebut. Berdasarkan dari data RP2KPKP Kota Surabaya besaran dana yang
akan di anggarkan dalam pembagunan infrastruktur tersebut adalah sebesar Rp.
13.362.680.000 dengan sumber pendanaan berasal dari anggaran pendapatan belanja
daerah (APBD). Serta beberapa pihak yang menjadi penanggung jawab diantaranya
Dinas Sosial, Dinas Perekonomian, Dinas Pariwisata , DKP, Dinas Kebakaran, Dinas
Kelautan, Pemerintah Kelurahan DKRTH, PDAM dan ada beberapa penanggung jawab
terkait lainnya. Untuk lebih rinci dan lebih jelas terkait dengan lokasi, biaya total dan
harga satuan lainnya dari program – program tersebut dapat dilihat pada LAMPIRAN.
BAB III METODE EVALUASI

3.1 Pendekatan Evaluasi


Impact Assessment merupakan suatu proses dalam mengidentifikasi dampak
yang mungkin terjadi akibat adanya suatu usulan kebijakan. Suatu usulan kebijakan
tersebut dapat mempengaruhi atau memberikan dampak pada aspek sosial ekonomi
dan lingkungan secara langsung dan tidak langsung. Pada dasarnya dalam
melakukan penilaian dampak harus mempertimbangkan apakah kebijakan / proyek
pembangunan sesuai dengan visi misi dari masa depan pembangunan yang condong
menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Waktu dari pelaksanaan impact
assessment sendiri dilakukan selama proses pembangunan mulai dari pra
pembangunan (ex-ante), pelaksanaan pembangunan, dan pasca pembangunan (ex-
post).
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa analisa dampak
pembangunan bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan/pembangunan yang
diusulkan dari berbagai aspek dan kepentingan, baik dari dampak fiskal, dampak
lingkungan, dampak sosial, dampak ekonomi, serta dampak lainnya yang terkait.
Selain itu hasil dari penerapan impact assessment diharapkan dapat sebagai syarat
persetujuan pelaksanaan program pembangunan, sumber informasi yang dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembuatan keputusan, mengidentifikasi
proses dan metode untuk menangani dampak dari proyek pembangunan dan
memonitori penanganan dampak, serta sebagai sarana kontribusi dalam pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan. Dalam melakukan analisis dampak pembangunan
terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya adalah:
1. Mengevaluasi dampak baik positif dan negatif dari pembangunan yang
diusulkan untuk masing-masing aspek dampak.
2. Fokus pada dampak yang signifikan.
3. Mempertimbangkan dampak langsung, sama atau searah dengan
dampak keseluruhan dari pembangunan –seringkali sulit untuk menilai
dampak secara keseluruhan, namu penilaian tersebut dapat
menunjukkan konsekuensi-konsekuensi yang paling signifikan.
4. Memberikan prioritas tinggi pada nilai-nilai masyarakat dan tujuan
jangka panjang dari masyarakat ketika menilai dampak.
5. Melibatkan masyarakat dalam proses evaluasi dampak, terutama
selama proses penilaian dampak sosial-ekonomi.

3.2 Jenis Evaluasi


Dalam analisa impact assessment sendiri dibagi atas beberapa jenis aspek
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu analisa dampak fiskal, analisa
dampak lingkungan, dan analisa dampak sosial-ekonomi.
1. Analisa Dampak Fiskal
Analisa dampak fiskal adalah analisa untuk memperkirakan dampak
dari perubahan tata guna lahan terhadap biaya dan pendapatan
pemerintah yang melayani pembangunan. Analisis ini dirancang untuk
menguji efek dari sebuah kegiatan pembangunan. Analisis dampak
fiskal memungkinkan pemerintah daerah untuk memperkirakan
perbedaan antara biaya penyediaan layanan untuk pengembangan
baru, pajak dan biaya yang akan dihasilkan oleh pembangunan.
Karena analisis dampak fiskal didasarkan pada pendapatan
pemerintah daerah, maka pelaku utama dalam penilaian fiskal ini
adalah masyarakat, petugas keuangan dan penilai pajak.
2. Analisa Dampak Lingkungan
Di Indonesia, analisa dampak lingkungan biasa dikenal dengan AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). AMDAL merupakan suatu
proses dalam studi formal untuk memperkirakan dampak lingkungan
atas suatu rencana kegiatan proyek dengan tujuan memastikan ada
tidaknya masalah dampak lingkungan yang dianalisis pada tahap
perencanaan dan perancangan proyek sebagai pertimbangan bagi
pembuat keputusan. Studi AMDAL diperlukan untuk menilai kelayakan
suatu proyek pembangunan dari sisi lingkungan. Apabila studi AMDAL
suatu proyek disetujui, maka proyek tersebut dapat dilanjutkan.
Namun apabila studi AMDALnya tidak disetujui, maka proyek tersebut
tidak bisa dilanjutkan karena dikhawatirkan setelah pembangunan
selesai, akan terjadi kerusakan lingkungan yang tidak diinginkan.
Studi AMDAL harus direvisi terlebih dahulu hingga disetujui baru
proyek yang bersangkutan dapat dilaksanakan pembangunannya.
3. Analisa Dampak Sosial-Ekonomi
Analisis dampak sosial-ekonomi mengkaji bagaimana suatu
pembangunan yang diusulkan akan mengubah kehidupan
warga/masyarakat saat ini dan di masa depan. Indikator-indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur potensi dampak sosial-
ekonomi dari sebuah kebijakan atau pembangunan diantaranya;
Perubahan demografi masyarakat Analisa perubahan pada pola
perdagangan, pelayanan dan kebutuhan perumahan Permintaan
untuk layanan publik Perubahan dalam pekerjaan dan tingkat
pendapatan Perubahan kualitas estetika lingkungan masyarakat

Pengukuran kuantitatif dan kualitatif merupakan komponen penting dari


penilaian dampak sosial-ekonomi. Secara umum, analisis ini digunakan untuk
memberikan informasi kepada pemerintah dan masyarakat lokal mengenai besarnya
dampak pembangunan yang diusulkan terhadap kesejahteraan ekonomi dan sosial
masyarakat. Penilaian tersebut dapat membantu masyarakat untuk menghindari
terciptanya ketidakadilan pada kelompok masyarakat tertentu. Selain itu, pengkajian
dampak sosial-ekonomi juga memberikan kesempatan bagi nilai-nilai masyarakat
yang beragam untuk diintegrasikan ke dalam proses pengambilan keputusan. Hasil
dari penilaian dampak dapat menjadi landasan dalam perubahan usulan
pembangunan apabila diperlukan. Hal yang perlu diingat dalam mengevaluasi
dampak pembangunan adalah mengenai ruang dan waktu yang memungkinkan
bertambahnya pembangunan di wilayah yang semakin luas dari waktu ke waktu.
Penilaian dampak harus diintegrasikan ke dalam kerangka perencanaan yang lebih
besar bagi masyarakat dan membantu masyarakat dalam mengikuti prioritasnya.
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, dampak sosial, ekonomi, dan
lingkungan dari sebuah program kebijakan akan saling terhubung. Untuk itu berbagai
jenis analisa dampak dapat saja digabungkan dalam analisa dampak pembangunan
yang terintegrasi, yang tentu bentuk integrasinya bergantung pada bentuk dan jenis
kebijakan, serta tujuan dan efektivitas biaya dari keseluruhan perangkat impact
assessment yang dilakukan.

Dalam evaluasi ini kami menggunakan metode Impact Assessment (Analisis


Dampak) yang dilakukan dengan mengidentifikasi dampak aktual yang terjadi selama
dan setelah pelaksanaan program (ex-post). Karena dilaksanakan setelah program
berjalan, penilaian ini digunakan sebagai bahan untuk merumuskan langkah
perbaikan (jika diperlukan) dan juga dapat berfungsi untuk memberi masukan untuk
perbaikan program kedepannya. Penilaian dampak ex-post dapat dilakukan pada
berbagai jenis program kebijakan untuk memberikan informasi yang lebih
menyeluruh dari dari informasi yang didapatkan melalui monitoring dan evaluasi
(monev) secara rutin.

3.3 Metode Analisa


Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mengetahui
dampak yang terjadi dari terlaksananya proyek pembangunan infrastruktur jalan di Kota
Semarang. Untuk mengetahui dampak dari pembangunan jalan terhadap pertumbuhan
usaha ekonomi, pendapatan rakyat, manfaat sosial dan manfaat ekonomi yang diterima
oleh masyarakat Kota Semarang akan digunakan analisis kuantiatif kualitatif deskriptif
menggunakan analisis likert guna mengetahui tingkat persetujuan masyarakat akan
dampak dari pembangunan jalan terhadap pertumbuhan usaha ekonomi, pendapatan
rakyat,manfaat sosial, dan manfaat ekonomi yang diterima oleh masyarakat Kota
Semarang.

3.3.1 Skala Likert


Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa
survei. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam Skala Likert, responden menentukan
tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari
pilihan yang tersedia. Ada dua bentuk pertanyaan yang menggunakan Likert yaitu
pertanyaan positif untuk mengukur minat positif, dan 13 bentuk pertanyaan negatif untuk
mengukur minat negatif. Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1, sedangkan
bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Bentuk jawaban Skala Likert
terdiri dari sangat setuju, setuju, raguragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti: 1. Sangat tidak setuju 2.
Tidak setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat setuju Perskalaan ini apabila dikaitkan dengan
jenis data yang dihasilkan adalah data Ordinal. Selain pilihan dengan lima skala tersebut,
kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris
menemukan bahwa 10 beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai
jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip. Skala Likert merupakan metode skala
bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu
pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner Skala Likert
yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia.
3.4 Kriteria Evaluasi
Pada dokumen laporan ini, untuk kriteria evaluasi yang di gunakan meliputi satu
indikator yakni infrastruktur dan juga terdiri dari enam aspek dan juga sepuluh sub
variabel yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel Kriteria Evaluasi

Kebutuhan
Sasaran indikator Aspek Definisi
Program/Kegiatan
Kondisi Rehabilitasi Sosial Daerah
Bangunan Kumuh dan RTLH
Kondisi Jalan Pembangunan jalan
Lingkungan lingkungan (pavingisasi)
Kondisi Pembangunan saluran
Mengidentifikas Drainase lingkungan
i pengaruh Kondisi
Pembangunan IPAL Komunal
program Pengelolaan Air
dan Jamban
pembangunan Limbah
infrastruktur Kondisi Pembangunan TPS Manfaat yang di
terhadap Pengelolaan Pengadaan Gerobak Sampah timbulkan oleh
ekonomi dan Persampahan dan Kontainer Sampah pembangunan
Infrastruktur
sosial Pengadaan dan Pemeliharaan infrastruktur bagi
masyarakat sarana dan prasarana ekonomi dan sosial
Kelurahan perikanan budidaya masyarakat
Sukolilo Baru (pemberian bibit ternak)
berdasarkan Pengadaan sarana dan
Kondisi Sosial,
preferensi prasarana perikanan tangkap
Ekonomi dan
penghuni (antara lain senter acci,
Budaya
perahu dan mesin perahu,
tramellnet)
Pengelolaan rumah kreatif
Pembangunan Tempat
Penjemuran Ikan
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2022
BAB IV ANALISIS

4.1 Gambaran Umum


4.1.1Kondisi Sosial Kelurahan Sukolilo Baru
4.1.1.1 Kondisi Demografi Kelurahan Sukolilo baru
Dalam suatu wilayah, masyarakat memiliki peran sebagai pelaku/obyek aktivitas
dari suatu wilayah sehingga sangat penting mengetahui karakternya. Guna mengetahui
karakteristik kemasyarakatan dapat ditinjau melalui data jumlah masyarakat dan
komposisi masyarakat. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing data
kemasyarakatan.

A. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru di peroleh berdasarkan
dari data Kecamatan Bulak Dalam Angka tahun 2021 yang mana komposisi penduduk di
sini adalah jumlah penduduk berdasarkan kartu keluarga (KK). Berikut ini adalah tabel
komposisi penduduk per kelurahan di Kecamatan Bulak tahun 2020:

Tabel 4-1 Jumlah KK per Kelurahan

Kelurahan Jumlah KK
Kenjeran 1.895
Bulak 2.220
Kedung Cowek 6.767
Sukolilo Baru 3.298
jumlah 14.180
Sumber : Kecamatan Bulak Dalam Angka 2021

Berdasarkan dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa jumlah KK di Kelurahan


Sukolilo Baru sebanyak 3.298 KK dan merupakan kelurahan yang memiliki jumlah KK
terbanyak kedua yang ada pada Kecamatan Bulak. Dari tabel di atas juga dapat di
ketahui bahwa julmlah keseluruhan KK yang ada pada Kecamatan Bulak adalah 14.180
KK yang terbagi merata di empat kelurahan yang ada, untuk kecamatan terbanyak
jumlah KK nya yaitu Kelurahan Kedung Cowek dengan jumlah sebanyak 6.767 KK.

B. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di wilayah penelitian pada Kelurahan Sukolilo Baru memiliki
kepadatan penduduk rendah dengan besar kepadatan penduduk sebesar 3,283 km 2 /
jiwa. Kepadatan penduduk yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru masuk kedalam
kepadatan penduduk paling rendah dari pada keempat kelurahan yang lainnya. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4-2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di
Kecamatan Bulak
Luas Jumlah Kepadatan
Kelurahan Wilayah Penduduk Penduduk
2
(Km ) (Jiwa) (Jiwa/Km2)
Kenjeran 0,92 6.982 7,198
Bulak 1,3 21.298 16,383
Kedung Cowek 1,06 6.291 5,935
Sukolilo Baru 3,17 10.406 3,283
Jumlah 6,5 44.977 32,799
Sumber : Kecamatan Bulak Dalam Angka 2021

Berdasarkan dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa Kelurahan Bulak memiliki
kepadataan penduduk yang paling tinggi di Kecamataan Bulak dengan besar kepadatan
penduduk masuk kedalam klasifikasi kepadatan rendah dengan besar yaitu 16,383
Km2/Jiwa, kepadatan penduduk yang kedua pada Kecamatan Bulak adalah kelurahan
kenjeran dengan besar kepadatan penduduk yaitu 7,198 km 2/Jiwa sedangkan untuk
kepadatan penduduk tertinggi ketiga pada Kecamatan Bulak yakni Kelurahan Kedung
Cowek dengan besar kepadatan penduduk yaitu 5,935 Km 2/Jiwa. Berdasarkan dari
klasifikasi yang ada kepadatan penduduk semua kelurahan yang ada pada Kecamatan
Bulak masuk kedalam kepadatan penduduk rendah termasuk juga Kelurahan Sukolilo
Baru.

C. Sex ratio
Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk perempuan dengan penduduk laki
– laki yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru. Berdasarkan dengan data kecamatan
dalam angka kecamatan bulak tahun 2021 sex ratio yang ada pada Kelurahan Sukolilo
Baru merupakan kelurahan yang memiliki sex ratio terkecil di Kecamatan Bulak dengan
besar sex ratio 96,48 yang berarti sek ratio tersebut 24 % dari jumlah total keseluruhan
sex ratio yang ada di empat kelurahan di Kecamatan Bulak. Berikut ini adalah tabel
lengkap sex ratio yang ada di keempat kelurahan di Kecamatan Bulak :

Tabel 4-3 Sek Ratio Per Kelurahan di Kecamatan Bulak

Laki - Perempua Sex


Kelurahan Laki n Jumlah Ratio
Kenjeran 3.516 3.466 6.982 101,443
Bulak 10.644 10.654 21.298 99,906
Kedung Cowek 3.162 3.129 6.291 101,055
Sukolilo Baru 5.110 5.296 10.406 96,488
398,89
Jumlah 22.432 22.545 44.977 2
Sumber : Kecamatan Bulak Dalam Angka 2021
Berdasarkan dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa Keluahan Kenjeran
merupakan kelurahan di Kecamatan Bulak yang memliki sex ratio tertinggi dengan jumlah
bessr sex ratio 101,443 serta presentase 26% dari total keseluruhan sex ratio yang ada
di Kecamatan Bulak. Selanjutnya untuk Kelurahan Kedung Cowek merupakan kelurahan
yang memiliki sex rati tertinggi kedua yang ada pada Kecamatan bulak dengan
presentase 25% dari total jumlah keseluruhan sex ratio yang ada dan untuk Kelurahan
Bulak yakni kelurahan yang memiliki sex ratio tertinggi ketiga yang ada pada Kecamatan
Bulak dengan besar sex ratio 99,906 dan presentase 25% dari total keseluruhan sex
ratio.

D. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok umur


Komposisi penduduk atau jumlah penduduk adalah banyaknya penduduk yang ada
pada Kelurahan Sukolilo Baru. Komposisi penduduk menurut kelompok umur yang ada di
Kelurahan Sukolilo Baru berdasarkan dari data kecamatan bulak dalam angka tahun 2021
Kelurahan Sukolilo Baru memiliki 16 kelompok umur yang tersebar di seluruh RT/RW
yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4-4 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Kelurahan Sukolilo Baru

Kelompok Umur Jumlah


0-4 671
5-9 825
10-14 903
15-19 975
20-24 830
25 - 29 738
30 - 34 684
35 - 39 789
40 - 44 827
45 - 49 852
50 - 54 760
55 - 59 524
60 - 64 302
65 - 69 202
70 - 74 215
>74 309
Jumlah 10.406
Sumber : Kecamatan Bulak Dalam Angka 2021

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada Kelurahan Sukolilo Baru
yang memili jumlah tertinggi adalah kelompok umur 15-19 tahun yang mana masuk
kedalam umur kelompok produktif dengan presentase 9,4% dari total keseluruhan jumlah
penduduk yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru. Sedangkan untuk kelompok umur
yang memiliki jumlah terendah adalah kelompok umur yang memiliki rentang 65-69
tahun dengan jumlah penduduk sebanyak 202 jiwa dan presentase sebesar 2 % dari
jumlah total keseluruhan yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru.

E. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Tingkat Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat begitupun
juga dengan masyarakat yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru berdasarkan dari data
Kecamatan Bulak Dalam Angka tahun 2021 tingkat Pendidikan yang ada pada Kelurahan
Sukolilo Baru di klasifikasikan kedalam beberapa tingkatan di mulai dari yang tidak
bersekolah sampai dengan lulusan S3. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di
bawah ini :

Tabel 4-5 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan


Sukolilo Baru
Tingkat Pendidikan Jumlah
Tidak/ Belum Sekolah 2.912
Tidak/ Belum Tamat Sd/ Sederajat 698
Tamat SD / Sederajat 1.648
Tamat SLTP / Sederajat 1.126
Tamat SLTA / Sederajat 2.532
D1/D2 91
D3/ Sarjana Muda 244
D4/S1 1.063
S2 87
S3 5
Jumlah 10.406
Sumber : Kecamatan Bulak Dalam Angka 2021

Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat Pendidikan pada
Kelurahan Sukolilo Baru di dominasi oleh tidak/beum bersekolah dengan jumlah
penduduk sebanyak 2.912 jiwa dan dengan presentase 28% dari total keseluruhan
jumlah penduduk yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru. Kemudian tingkat pendidika
yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru tertinggi kedua adalah tamat SLTA/ Sederajat
dengan jumlah 2.532 jiwa serta presentase penduduk sebesar 24 % dari jumlah total
keseluruhan. Sedangkan untuk tingkat Pendidikan yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru
terendah yakni S3 dengan jumlah penduduk sebesar 5 jiwa.

F. Komposisi Penduduk Menurut Agama


Berdasarkan dari Kecamatan Bulak Dalam Angka Tahun 2021 persebaran agama
yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru di bagi berdasarkan dengan enam agama yang
ada di ataranya yaitu, islam, katolik, hindu, budha, kristen dan juga konghuchu. Berikut
ini adalah tabel komposisi penduduk menurut agama yang ada pada Kelurahahn Sukolilo
Baru :
Tabel 4-6 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan
Sukolilo Baru
Jumlah
Jenis Agama
Penduduk
Islam 9.343
Kristen 592
Katolik 305
Hindu 162
Budha 4
Konghuchu 0
Jumlah 10.406
Sumber : Kecamatan Bulak Dalam Angka 2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa agama yang paling mendominasi atau yang
paling banyak di anut oleh masyarakat yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru adalah
agama islam dengan jumlah penduduk 9.343 jiwa dan yang paling kecil adalah agama
konghuchu yang mana agama ini tidak ada yang menganut pada Kelurahan Sukolilo baru.

G. Kelahiran dan Kematian yang dilaporkan pada Kelurahan Sukolilo Baru


Angka kelahiran dan kematian dalam suatu daerah dapat di gunakan sebagai
indikator dari tingkat Kesehatan dari deerah tersebut, begitu juga dengan Kelurahan
Sukolilo Baru hal tersebut dapat di gunakan sebagai indikator untuk menilai tingkat
Kesehatan pada masyarakat di Kelurahan Sukolilo Baru. Berikut ini adalah tabel dari
angka kelahiran dan kematian di Sukolilo Baru tahun 2020 :
Tabel 4-7 Kelahiran Pada Kelurahan Sukolilo Baru tahun 2020

Kelahiran Jumlah Penduduk


Laki - Laki 80
Perempuan 87
Jumlah 167
Sumber : Kecamatan Bulak Dalam Angka 2021

Tabel 4-8 Kematian Pada Kelurahan Sukolilo Baru tahun 2020


Kematian Jumlah Penduduk
Laki - Laki 52
Perempuan 43
Jumlah 95

Sumber : Kecamatan Bulak Dalam Angka 2021

Berdasarkan dari data Kecamatan Bulak Dalam Aangka tahun 2021 dapat di ketahui
bahwa tingkat kelahiran yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru lebih tinggi dari pada
tingkat kematian pada Kelurahan Sukolilo Baru yang di laporkan oleh masyarakat
setempat, dengan jumlah kelahiran yang di laporkan yaitu sebanyak 167 jiwa sedangkan
untuk tingkat kematiannya sebanyak 95 jiwa.

4.1.2 Kondisi Ekonomi Kelurahan Sukolilo Baru


4.1.2.1 Jenis Mata Pencaharian Penduduk
Jenis pekerjaan yang terdapat pada lokasi studi di Kelurahan Sukolilo Baru sangat
beragam sekali mulai dari nelayan, wiraswasta, pedagang dan lain sebagainya. Berikut ini
adalah tabel jenis pekerjaan yang ada di lokasi studi pada permukiman kumuh di wilayah
pesisir Kelurahan Sukolilo Baru yang terangkum di bawah ini :

Tabel 4-9 Jenis Pekerjaan Kelurahan Sukolilo Baru


Jumlah Penduduk
Jenis Pekerjaan
(Jiwa)
Belum/Tidak Bekerja 3.146
Menggurus Rumah Tangga 1.893
PNS 157
TNI 463
POLRI 19
Pedagang 35
Petani 3
Nelayan 218
Industri 2
Karyawan Swasta 2.062
Karyawan BUMN 35
Buruh perkebunan 2
Buruh Nelayan 2
Dosen 17
Guru 92
Dokter 34
Wiraswasta 398
Sumber : Kecamatan Bulak Dalam Angka Tahun 2021

Berdasarkan dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat yang
ada pada Kelurahan Sukolilo Baru ini masih belum bekerja atau pengangguran dengan
total 30% dari jumlah total penduduk secara keseluruhan di Kelurahan Sukolilo Baru.
Selanjutnya untuk jenis pekerjaan yang paling banyak di lakukan oleh penduduk di
Kelurahan Sukolilo Baru berdasarkan dari data Kecamatan Bulak Dalam Angka Tahun
2021 adalah jenis pekerjaan karyawan swasta dengan jumlah 2.062 jiwa yang berarti
sekitar 20 % dari keseluruhan total penduduk yang ada pada lokasi studi. Untuk jenis
pekerjaan tertinggi selanjutnya adalah menggurus rumah tangga dengan jumlah 1.893
jiwa atau setara dengan 18% dari total masyarakat keseluruhan dari Kelurahan Sukolilo
Baru. Sedangkan untuk jenis pekerjaan nelayan dan buruh nelayan memiliki total 220
jiwa pada Kelurahan tersebut.

4.1.2.2 Tingkat Kesempatan Bekerja


Masih berkaitan dengan sub bab sebelumnya berdasarkan dari data tabel jenis
pekerjaan dari data Kecamatan Bulak Dalam Angka Tahun 2021 masyarakat yang masih
menganggur atau belum memiliki pekerjaan mendominasi pada Kelurahan Sukolilo Baru
dengan total kurang lebih 30% dari total masyarakat keseluruhan pada Kelurahan
Sukolilo Baru. Dengan demikian dapat di artikan bahwa tingkat kesempatan bekerja yang
ada pada Kelurahan Sukolilo Baru tergolong rendah sampai sedang karena
perbandingan antara masyakarat bekerja dan tidak bekerja adalah 7 : 3 dengan 7 adalah
masyarakat bekerja dan 3 masyarakat tidak bekerja.

4.1.3 Kondisi Penggunaan Lahan Kelurahan Sukolilo Baru

Penggunaan lahan yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru terbagi menjadi tujuh
klasifikasi di antaranya yaitu Fasilitas Pendidikan, Kawasan Khusus, Pariwisata,
Perdagangan dan Jasa, Perkantoran, Permukiman dan Ruang Terbuka. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat berdasarkan dari tabel di bawah ini :

Tabel Penggunaan Lahan Kelurahan Sukolilo Baru

Penggunaan Lahan Luas (Ha)


Fasilitas Pendidikan 5,30
Kawasan Khusus 16,80
Pariwisata 30,80
Perdagangan dan Jasa 31,60
Perkantoran 0,10
Permukiman 196,50
Ruang Terbuka 36,20
Jumlah 317,30
Sumber : Analisis Penulis, 2021

Berdasarkan dari data di atas dapat di ketahui bahwa total luas wilayah dari
Kelurahan Sukolilo Baru Sebesar 317 Ha atau 3,17 Km2. Berdasarkan dari tabel diatas
penggunaan lahan yang paling mendominasi adalah penggunaan lahan permukiman
sebesar 196,50 Ha atau 62% dari total keseluruhan lahan yang ada di Kelurahan Sukolilo
Baru, penggunaan lahan yang mendominasi kedua adalah ruang terbuka sebesar 36, 20
Ha atau 11 % dari luas total keseluruhan lahan di Kelurahan Sukolilo Baru, kemudian
untuk penggunaan lahan terluas ketiga ada perdagangan dan jasa dengan luas wilayah
31,60 Ha atau sebesar 10% dari total luas keseluruhan dan untuk pariwisata memiliki
luas 30,80 Ha atau sebesar 9 % dari total luas keseluruhan, selanjutnya untuk Kawasan
khusus memiliki luas wilayah sebesar 16,80 Ha atau setara dengan 5% dari total luas
keseluruhan wilayah, untuk fasilitas Pendidikan memiliki luas 5,30 Ha sama dengan 2 %
dari luas total keseluruhan, dan yang terakhir merupakan luas wilayah yang paling kecil
adalah penggunaan lahan perkantoran yang memiliki luas 0,1Ha atau seluas 1 % dari
total luas lahan keseluruhan.
Untuk lebih jelasnya mengenai presentase penggunaan lahan di Kelurahan Sukolilo Baru
dapat dilihat pada diagram di bawah ini :

Fasilitas Pendidikan
2%
Kawasan Khusus Pariwisata
Ruang Terbuka 5% 9%
11%

Perdagangan dan Jasa


10%

Permukiman
62%
Perkantoran
1%

Diagram Penggunaan Lahan Kelurahan Sukolilo Baru


Sumber : Analisis Penulis, 2022

Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Sukolilo Baru


Sumber : Analisis Penulis, 2022

Gambaran penanganan kumuh yang ada di Kelurahan Sukolilo Baru ini di fokuskan
pada RW 01 (RT 01, 02, 03, 04, 05), RW 02 (RT 01, 02, 03, 04, 05) dan RW 03 (RT 01,
02, 03, 04, 05) . Kondisi eksisting pada Kelurahan Sukolilo Baru terbilang masih
semrawut, pada indikator ekologi untuk kondisi bangunan rumahnya tidak tertata
dengan baik. Kepadatan bangunan yang ada di Kelurahan Sukolilo Baru sangatlah padat
terlihat pada kondisi eksisting hampir tidak ada jarak antar bangunan utamanya pada RW
1 dan RW 2. Saluran drainase yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru termasuk pada
jenis saluran drainase tertutup untuk wilayah permukimannya, namun ada juga drainase
skala kelurahan masuk dalam jenis drainase terbuka dan menimbulkan permasalahahan
berupa bau yang tidak sedap. Sistem persampahan yang ada pada wilayah perencanaan
tidak terstruktur, terlihat dari kondisi eksisting yang mana TPS pada Kelurahan Sukolilo
Baru dialih fungsikan oleh masyarakat setempat sebagai tempat untuk menjemur krupuk.
Kondisi jalan utama yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru masih banyak yang
bergelombang karena adanya pembangunan resapan air yang di bangun pada jalan
tersebut (Survei Primer,2021).
Menurut survei primer (2021) kondisi eksisting pada indikator sosial, Kapasitas
penduduk pada Kelurahan Sukolilo Baru masuk dalam kategori tidak padat pada data
Kecamatan Bulak dalam angka namun pada kondisi eksisting kepadatan penduduk yang
ada pada wilayah perencanaan sangatlah padat dilihat dari padatnya juga kondisi
bangunan yang ada di sana. Untuk indikator ekonomi yang membahas tentang mata
pencaharian penduduk setempat, di wilayah perencanaan penduduk yang ada di
Kelurahan Sukolilo Baru di dominasi oleh nelayan dan pedagang krupuk karena
wilayahnya masuk dalam kategori pesisir dekat selat madura.

4.2 Analisis Dan Pembahasan


Pada bagian analisis dan pembahasan ini terdapat dua sasaran yang akan di bahas
pada bab ini yakni yang pertama adalah mengidentifikasi pengaruh pembangunan
infrastruktur terhadap perekonomian di Kelurahan Sukolilo Baru berdasarkan preferensi
penghuni dan mengidentifikasi pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap keadaan
sosial di Kelurahan Sukolilo Baru berdasarkan preferensi penghuni. Untuk Teknik analisis
yang di gunakan untuk mengidentifikasi sasaran – sasaran yang ada pada laporan ini
adalah Teknik analisis Impact Assasment atau analisis dampak yang menggunakan skala
likert sebagai media untuk mengumpulkan data para responden berdasarka kuisioner
yang telah di sebar pada masyarakat Kelurahan Sukolilo Baru.

Berikut ini adalah hasil dari analisis pembahasan dari masing – masing sasaran :

4.2.1 Mengidentifikasi pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap


perekonomian di Kelurahan Sukolilo Baru berdasarkan preferensi
penghuni

Berdasarkan dari latar belakang yang ada pada bab pendahuluan kawasan
Kelurahan Sukolilo Baru awalnya masuk kedalam prioritas pertama Kota Surabaya dalam
penanganan permukiman kumuh. Namun setelah adanya beberapa program perbaikan
yang di gunakan untuk memperbaiki kawasan tersebut, Kelurahan Sukolilo Baru kini
sudah memiliki keadaan yang lebih baik dari pada sebelumnya. Adapun berikut ini adalah
beberapa program pembangunan infrastruktur yang ada di Kelurahan Sukolilo Baru
berdasarkan dokumen Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kota Surabaya :

Tabel Program Pembangunan Infrastruktur


Aspek Kebutuhan Program/Kegiatan Kode
Kondisi Bangunan Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh dan RTLH Q1
Kondisi Jalan Q2
Pembangunan jalan lingkungan (pavingisasi)
Lingkungan
Kondisi Drainase Pembangunan saluran lingkungan Q3
Kondisi Pengelolaan Q4
Pembangunan IPAL Komunal dan Jamban
Air Limbah
Kondisi Pengelolaan Pembangunan TPS Q5
Persampahan Pengadaan Gerobak Sampah dan Kontainer Sampah Q6
Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana Q7
perikanan budidaya (pemberian bibit ternak)
Kondisi Sosial, Pengadaan sarana dan prasarana perikanan tangkap Q8
Ekonomi dan (antara lain senter acci, perahu dan mesin perahu,
Budaya tramellnet)
Pengelolaan rumah kreatif Q9
Pembangunan Tempat Penjemuran Ikan Q10
Sumber : Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kota
Surabaya
Keterangan :
Q1 Pertanyaan 1
6
Q2 Pertanyaan 2
Q3 Pertanyaan 3
Q4 Pertanyaan 4
Q5 Pertanyaan 5
Q6
Q7 Pertanyaan 7
Q8 Pertanyaan 8
Q9 Pertanyaan 9
Q10 Pertanyaan 10

Program – program yang terdapat pada tabel di atas tersebut telah di bangun
selama periode waktu tahun 2016 – 2019. Oleh karena itu dengan adanya program –
program pembangunan infrastruktur tersebut apakah berpengaruh terhadap
perekonomian yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru. Kemudian di sebarlah kuisioner
kepada 45 orang responden yakni masyarakat Kelurahan Sukolilo Baru yang tersebar
pada RW 01 sampai dengan RW 03.
Adapun berikut ini adalah hasil dari analisis Impact Assement dengan
menggunakan Skala Likert yang telah di sebar kepada masyarakat Kelurahan Sukolilo
Baru :
Tabel Analisa Skala Likert
Pertanyaan
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Siti Maulidatul 5 4 5 3 4 3 5 5 5 4
2 Asmahul Husna 5 4 5 3 4 3 5 5 5 4
3 Sundari 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5
4 Sulastri 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5
5 Dian 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5
6 Jualika 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4
7 Khoirul Anam 5 4 5 2 4 2 5 5 5 4
8 Hidayatul Afifa 5 5 5 2 4 3 5 5 5 5
9 Lia 5 5 5 2 4 3 5 5 5 5
10 Luluk 5 5 5 2 4 3 5 5 5 5
11 Amin Tohari 3 4 4 2 4 2 4 2 3 4
12 Mufida 3 4 4 2 4 2 4 2 3 4
13 Aisha Tohari 3 4 4 2 4 2 4 2 3 4
14 Airlangga Tohari 3 4 4 2 4 2 4 2 3 4
15 M Soelehan 5 5 5 2 4 3 5 5 5 5
16 Mustofa Hasan 5 5 5 2 4 3 5 5 5 5
17 Aris Maksum 5 5 5 2 4 3 5 5 5 5
18 Haris 5 4 5 3 4 3 5 5 5 4
19 Suparwanto 5 4 5 3 4 3 5 5 5 4
20 Mahfud 5 4 5 3 4 3 5 5 5 4
21 Sugit 5 4 5 2 4 4 5 5 5 4
22 Sony M.S 5 4 5 2 4 4 5 5 5 4
23 Naufal 5 4 5 2 4 4 5 5 5 4
24 Udin 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4
25 Masulah 3 5 5 3 4 4 5 5 3 5
26 Endang 3 5 5 3 4 4 5 5 3 5
27 Dinda 3 4 4 2 4 4 4 5 3 4
28 Hadi'ah 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5
29 Susilo Wati 5 5 5 2 5 4 5 4 5 5
30 Mariah 5 5 5 2 5 4 5 4 5 5
31 Maulana 5 5 5 2 4 4 5 5 5 5
32 Dina 5 4 5 3 5 4 5 2 5 4
33 Denik 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4
34 Rini 5 5 5 2 4 4 5 5 5 5
35 Bariah 5 5 5 2 4 4 5 5 5 5
36 Yani 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5
37 Anang Purwanto 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5
38 Abdul Munip 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5
39 M Anas Fauzi 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5
40 Hadi Siswanto 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4
41 Yudha Prasetya 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4
42 Irmanto 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4
43 Agus Subagio 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4
44 Jayarty 3 5 5 3 4 4 5 5 3 5
45 Putri 3 5 5 3 4 4 5 5 3 5
Total 207 203 215 111 189 158 215 206 207 203
Presentase (%) 92,00 90,22 95,56 49,33 84,00 70,22 95,56 91,56 92,00 90,22
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2022

Berdasarkan dari tabel diatas dapat di ketahui bahwa ada beberapa program
pembangunan infrastruktur yang berpengaruh dalam perekonomian yang ada di
Kelurahan Sukolilo Baru, berikut ini adalah tabel pengaruh infrastruktur terhadap
perekonomian yang ada di Kelurahan Sukolilo Baru :

Tabel Pengaruh Infrastruktur Terhadap Perekonomian Kelurahan Sukolilo


Baru

Presentase
Kebutuhan Program/Kegiatan Total Pengaruh
(%)
Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh dan RTLH 207 92,00 Berpengaruh
Pembangunan jalan lingkungan (pavingisasi) 203 90,22 Berpengaruh
Pembangunan saluran lingkungan 215 95,56 Berpengaruh
Tidak
Pembangunan IPAL Komunal dan Jamban 111 49,33
Berpengaruh
Pembangunan TPS 189 84,00 Berpengaruh
Pengadaan Gerobak Sampah dan Kontainer
158 70,22 Berpengaruh
Sampah
Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan
prasarana perikanan budidaya (pemberian bibit 215 95,56 Berpengaruh
ternak)
Pengadaan sarana dan prasarana perikanan
tangkap (antara lain senter acci, perahu dan 206 91,56 Berpengaruh
mesin perahu, tramellnet)
Pengelolaan rumah kreatif 207 92,00 Berpengaruh
Pembangunan Tempat Penjemuran Ikan 203 90,22 Berpengaruh
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2022

Berdasarkan dari tabel keberperngaruhan tersebut terdapat Sembilan program


pembangunan infrastruktur yang berpengaruh terhadap perekonomian yang ada di
Kelurahan Sukolilo Baru di antaranya Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh dan RTLH,
Pembangunan jalan lingkungan (pavingisasi), Pembangunan saluran
lingkunganPembangunan TPS, Pengadaan Gerobak Sampah dan Kontainer Sampah,
Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan budidaya (pemberian bibit
ternak), Pengadaan sarana dan prasarana perikanan tangkap (antara lain senter acci,
perahu dan mesin perahu, tramellnet), Pengelolaan rumah kreatif dan Pembangunan
Tempat Penjemuran Ikan sedangkan ada satu program pembangunan infrastruktur yang
tidak berpengaruh yaitu Pembangunan IPAL Komunal dan Jamban. Untuk perekonomian
yang ada di Kelurahan Sukolilo Baru di dominasi oleh wiraswasta, pedagang dan juga
nelayan karena memang letaknya yang ada di wilayah pesisir.
Beberapa program yang pengaruh di perekonomian bagi warga Kelurahan Sukolilo
Baru yang utama yakni pada Pengadaan sarana dan prasarana perikanan tangkap
(antara lain senter acci, perahu dan mesin perahu, tramellnet), Pengelolaan rumah kreatif
dan Pembangunan Tempat Penjemuran Ikan karena dengan adanya program tersebut
membuat penghasilan warga utamanya dalam nelayan meningkat karena adanya
pengadaan sarana – dan prasarana yang ada menjadikan hasil tangkapan ikan mereka
semakin meningkat, untuk pendapatan warga juga yang awalnya sekitar 1 juta – 1,5 juta
tiap bulannya bisa meningkat sekitar 2 juta tiap bulannya, untuk program pembangunan
jalan, saluran lingkungan dan juga TPS memudahkan akomodasi para masyarakat dalam
menjual dan juga membersihkan hasil tangkapan mereka menjadi terstruktur dan juga di
permudah lagi.

4.2.2 Mengidentifikasi pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap


keadaan sosial di Kelurahan Sukolilo Baru berdasarkan preferensi
penghuni

Berdasarkan dari latar belakang yang ada pada bab pendahuluan kawasan
Kelurahan Sukolilo Baru awalnya masuk kedalam prioritas pertama Kota Surabaya dalam
penanganan permukiman kumuh. Namun setelah adanya beberapa program perbaikan
yang di gunakan untuk memperbaiki kawasan tersebut, Kelurahan Sukolilo Baru kini
sudah memiliki keadaan yang lebih baik dari pada sebelumnya. Adapun berikut ini adalah
beberapa program pembangunan infrastruktur yang ada di Kelurahan Sukolilo Baru
berdasarkan dokumen Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kota Surabaya :

Tabel Program Pembangunan Infrastruktur

Aspek Kebutuhan Program/Kegiatan Kode


Kondisi Bangunan Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh dan RTLH Q1
Kondisi Jalan Q2
Pembangunan jalan lingkungan (pavingisasi)
Lingkungan
Kondisi Drainase Pembangunan saluran lingkungan Q3
Kondisi Pengelolaan Q4
Pembangunan IPAL Komunal dan Jamban
Air Limbah
Kondisi Pengelolaan Pembangunan TPS Q5
Persampahan Pengadaan Gerobak Sampah dan Kontainer Sampah Q6
Kondisi Sosial, Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana Q7
Ekonomi dan perikanan budidaya (pemberian bibit ternak)
Budaya Pengadaan sarana dan prasarana perikanan tangkap Q8
(antara lain senter acci, perahu dan mesin perahu,
tramellnet)
Pengelolaan rumah kreatif Q9
Pembangunan Tempat Penjemuran Ikan Q10
Sumber : Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kota Surabaya

Keterangan :
Q1 Pertanyaan 1
6
Q2 Pertanyaan 2
Q3 Pertanyaan 3
Q4 Pertanyaan 4
Q5 Pertanyaan 5
Q6
Q7 Pertanyaan 7
Q8 Pertanyaan 8
Q9 Pertanyaan 9
Q10 Pertanyaan 10

Program – program yang terdapat pada tabel di atas tersebut telah di bangun
selama periode waktu tahun 2016 – 2019. Oleh karena itu dengan adanya program –
program pembangunan infrastruktur tersebut apakah berpengaruh terhadap kondisi
sosial yang ada pada Kelurahan Sukolilo Baru. Kemudian di sebarlah kuisioner kepada 45
orang responden yakni masyarakat Kelurahan Sukolilo Baru yang tersebar pada RW 01
sampai dengan RW 03.
Adapun berikut ini adalah hasil dari analisis Impact Assement dengan
menggunakan Skala Likert yang telah di sebar kepada masyarakat Kelurahan Sukolilo
Baru :

Tabel Analisa Skala Likert


Pertanyaan
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Siti
1 4 4 5 3 5 4 3 4 4 3
Maulidatul
Asmahul
2 4 4 5 3 5 4 3 3 3 3
Husna
3 Sundari 4 5 5 4 4 5 3 3 3 3
4 Sulastri 4 5 5 4 4 5 3 3 3 3
5 Dian 4 4 5 4 5 5 4 3 3 3
6 Jualika 3 4 5 2 5 4 3 3 3 3
Khoirul
7 3 4 5 3 5 4 3 3 3 3
Anam
Hidayatul
8 3 4 5 3 5 4 3 3 3 3
Afifa
9 Lia 3 4 5 3 5 4 3 3 3 3
10 Luluk 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3
11 Amin Tohari 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3
12 Mufida 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3
13 Aisha Tohari 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3
Airlangga
14 3 4 5 3 5 4 5 3 3 3
Tohari
15 M Soelehan 3 4 5 3 5 4 3 3 3 3
Mustofa
16 3 4 5 3 5 4 3 3 3 3
Hasan
17 Aris Maksum 4 4 5 3 5 4 3 4 4 3
18 Haris 4 4 5 3 5 4 3 4 4 3
19 Suparwanto 4 4 5 3 5 4 3 4 4 3
20 Mahfud 3 4 5 4 5 5 4 3 3 3
21 Sugit 3 4 5 4 5 5 4 3 3 3
22 Sony M.S 3 4 5 4 4 5 3 3 3 3
23 Naufal 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4
24 Udin 4 4 5 4 5 5 3 4 4 3
25 Masulah 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3
26 Endang 3 4 4 4 5 5 3 3 3 3
27 Dinda 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4
28 Hadi'ah 3 5 5 4 4 5 3 3 3 3
29 Susilo Wati 3 5 5 4 4 5 3 3 3 3
30 Mariah 3 4 5 4 5 5 3 3 3 3
31 Maulana 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5
32 Dina 4 4 5 4 5 5 3 3 3 3
33 Denik 3 4 5 4 3 5 3 3 3 3
34 Rini 3 4 5 4 5 5 3 3 3 3
35 Bariah 3 5 5 4 3 5 3 3 3 3
36 Yani 3 5 5 4 5 5 4 3 3 3
Anang
37 3 5 5 4 5 5 4 3 3 3
Purwanto
38 Abdul Munip 3 5 5 4 4 5 4 3 3 3
39 M Anas Fauzi 4 4 4 4 5 5 3 4 3 3
Hadi
40 4 4 4 4 3 5 3 4 3 3
Siswanto
Yudha
41 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4
Prasetya
42 Irmanto 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4
Agus
43 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3
Subagio
44 Jayarty 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3
45 Putri 3 4 4 4 3 5 3 3 3 3
Total 155 189 214 159 204 209 145 150 148 141
Presentase (%) 68,89 84,00 95,11 70,67 90,67 92,89 64,44 66,67 65,78 62,67
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2022
Berdasarkan dari tabel diatas dapat di ketahui bahwa ada beberapa program
pembangunan infrastruktur yang berpengaruh dalam kondisi sosial yang ada di Kelurahan
Sukolilo Baru, berikut ini adalah tabel pengaruh infrastruktur terhadap kondisi sosial yang
ada di Kelurahan Sukolilo Baru :

Tabel Pengaruh Infrastruktur Terhadap kondisi sosial Kelurahan Sukolilo Baru

Presentase
Kebutuhan Program/Kegiatan Total Pengaruh
(%)
Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh dan RTLH 155 68,89 Berpengaruh
Pembangunan jalan lingkungan (pavingisasi) 189 84,00 Berpengaruh
Pembangunan saluran lingkungan 214 95,11 Berpengaruh
Pembangunan IPAL Komunal dan Jamban 159 70,67 Berpengaruh
Pembangunan TPS 204 90,67 Berpengaruh
Pengadaan Gerobak Sampah dan Kontainer
209 Berpengaruh
Sampah 92,89
Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan
prasarana perikanan budidaya (pemberian bibit 145 Berpengaruh
ternak) 64,44
Pengadaan sarana dan prasarana perikanan
tangkap (antara lain senter acci, perahu dan 150 Berpengaruh
mesin perahu, tramellnet) 66,67
Pengelolaan rumah kreatif 148 65,78 Berpengaruh
Pembangunan Tempat Penjemuran Ikan 141 62,67 Berpengaruh
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2022

Berdasarkan dari hasil tabel di atas di ketahui bahwa semua program pembangunan
infrastruktur yang ada di Kelurahan Sukolilo Baru berpengaruh terhadap kondisi sosial
masyarakat yang ada pada kelurahan tersebut. Program – program tersebut berpengaruh
semuanya bagi keadaan sosial bermasyarakat yang ada di Kelurahan Sukolilo Baru.
Berdasarkan dari hasil tanya jawab dengan masyarakat di Kelurahan Sukolilo Baru program
Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh dan RTLH, Pembangunan jalan lingkungan (pavingisasi),
Pembangunan saluran lingkungan, Pembangunan IPAL Komunal dan Jamban, Pembangunan
TPS dan Pengadaan Gerobak Sampah dan Kontainer Sampah memiliki pengaruh yang cukup
tinggi karena dengan adanya tersebut kehidupan bermasyarakat yang ada di sana jadi lebih
rukun, lebih mudah dalam bersosialisasi dengan akomodasi yang mudah serta ada juga
seperti system angkut sampah yang buat masyarakat di sana semakin guyub, serta ada juga
system gotong royong tiap minggunya untuk membersihkan lingkungan sekitar tersebut.
Untuk program Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan budidaya
(pemberian bibit ternak), Pengadaan sarana dan prasarana perikanan tangkap (antara lain
senter acci, perahu dan mesin perahu, tramellnet), Pengelolaan rumah kreatif,
Pembangunan Tempat Penjemuran Ikan dengan adanya program tersebut membuat para
masyarakat yang ada di Kelurahan Sukolilo Baru semakin sedikit tingkat penganggurannya
karena dengan adanya pelatihan yang ada di rumah kreatif para ibu – ibu juga dapat
mencari penghasilan tambahan untuk keluarga mereka sehingga kehidupan sosialnya lebih
sejahtera.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan tersebut terdapat Sembilan
program pembangunan infrastruktur yang berpengaruh terhadap perekonomian yang ada
di Kelurahan Sukolilo Baru di antaranya Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh dan RTLH,
Pembangunan jalan lingkungan (pavingisasi), Pembangunan saluran lingkungan,
Pembangunan TPS, Pengadaan Gerobak Sampah dan Kontainer Sampah, Pengadaan dan
Pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan budidaya (pemberian bibit ternak),
Pengadaan sarana dan prasarana perikanan tangkap (antara lain senter acci, perahu dan
mesin perahu, tramellnet), Pengelolaan rumah kreatif dan Pembangunan Tempat
Penjemuran Ikan sedangkan ada satu program pembangunan infrastruktur yang tidak
berpengaruh yaitu Pembangunan IPAL Komunal dan Jamban. Untuk perekonomian yang
ada di Kelurahan Sukolilo Baru di dominasi oleh wiraswasta, pedagang dan juga nelayan
karena memang letaknya yang ada di wilayah pesisir. Sedangkan untuk tingkat
keberpengaruhan terhadap kondisi sosial yang ada pada wilayah Kelurahan Sukolilo ke
sepuluh program tersebut berpengaruh semuanya bagi keadaan sosial bermasyarakat
yang ada di Kelurahan Sukolilo Baru menurut preferensi penduduk.

5.2 SARAN ATAU REKOMENDASI


Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terdapat beberapa rekomendasi
yang diberikan, diantaranya:
 Keberadaan beberapa infarstruktur yang berpengaruh terhadap perekonomian perlu
dipantau dan dievaluasi agar keberadaan infrastruktur tersebut dapat terus
berpengaruh dengan baik.
 Sebaiknya pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan
infrastruktur Pembangunan IPAL Komunal dan Jamban agar kualitas dan
kuantitasnya dapat memberikan manfaat lebih banyak lagi terhadap masyarakat
sehingga nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan
Sukolilo Baru dan juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedepannya.
 Pemerintah diharapkan dapat menjaga, mengelola dan memanfaatkan infrastruktur
yang ada sebagaimana mestinya dan dapat membuat ketegasan atau peraturan
dalam menjaga infrastruktur di Kelurahan Sukolilo Baru.
 Masyarakat diharapkan dapat mendukung setiap program yang dilaksanakan oleh
pemerintah maupun pihak swasta, dan juga ikut serta dalam mengawasi serta
menjaga segala pembangunan yang telah dilakukan, dimana tanpa adanya
dukungan dari masyarakat tentu pembangunan tersebut tidak akan dapat berjalan
dengan baik dan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai