Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................3
1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian.....................................................................................................3
BAB 2.....................................................................................................................................................5
REVIEW KEBIJAKAN...............................................................................................................................5
2.1 RTRW Kota Semarang Tahun 2011 - 2031...................................................................................5
2.2 RPJMD Kota Semarang Tahun 2016 – 2021.................................................................................6
BAB 3.....................................................................................................................................................7
METODE EVALUASI................................................................................................................................7
3.1 Pendekatan evaluasi....................................................................................................................7
3.2 Jenis evaluasi...............................................................................................................................7
3.3 Metode Pendekatan Impact Assessment....................................................................................7
3.4 Jenis Pendekatan Impact Assessment.........................................................................................7
3.5 Kriteria Evaluasi...........................................................................................................................7
BAB 4.....................................................................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................................9
4.1 Metode Analisa............................................................................................................................9
4.1.1 Skala Likert................................................................................................................................9
4.2 Pembahasan............................................................................................................................9
BAB V...................................................................................................................................................11
Kesimpulan dan Saran.........................................................................................................................11
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
5.2 Saran..........................................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tahun 2019, ekonomi Kota Semarang tumbuh hingga 6,86 %, hal ini menguat
jika dibandingkan dengan percapaian sebelumnya pada tahun 2018 yang sebesar 6,52%.
Tumbuhnya perekonomian ini dikarenakan salah satu yakni letak Kota Semarang yang
cukup strategis untuk jalur lalu lintas darat, laut, dan udara serta didukung dengan adanya
infrastruktur transportasi seperti Terminal Induk Terboyo, Stasiun Kereta Api Tawang,
Pelabuhan Tanjung Emas, dan Bandar Ahmad Yani. Dengan adanya hal tersebut, maka tak
sedikit perusahaan yang memilih untuk mengembangkan bisnisnya di Kota Semarang.
Dalam mendukung kegiatan tersebut sebagai upaya peningkatan ekonomi Kota Semarang,
pemerintah Kota Semarang turut serta dalam mendukung pembangunan infrsatruktur di
Kota Semarang, khususnya infrsatruktur terkait sistem jaringan transportasi jalan yang
tertera pada RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031.

Menurut Kementrian Pekerjaan Umum RI (2010), pembangunan infrsatruktur jalan


khususnya di Kota Semarang membawa beberapa dampak yang dibagi berdasarkan dampak
positif dan negatif. Dampak positifnya terdiri dari: mempercepat waktu tempuh antar
kecamatan di Kota Semarang, meperlancar waktu tempuh antar kota di sekitar Kota
Semarang, menaikkan harga tanah di sekitar wilayah pembangunan infrastruktur jalan, dan
mengurangi kepadatan penduduk di Kota Semarang dikarenakan kota-kota satelit di sekitar
Kota Semarang sudah mengalami kemajuan. Sedangkan untuk dampak negatifnya terdiri
dari: berkurangnya lahan produktif pertanian. terdapat pengurangan luasan lahan terbuka
hijau, dan rusaknya lingkungan hidup di sekitar pembangunan infrastruktur jalan.

Selanjutnya, meninjau dari tulisan Kasiyanto (1996), muncul beberapa pertanyaan


yang menanyakan terkait tujuan dibangunnya suatu infrastruktur, khususnya infrastruktur
jalan pada suatu perkotaan. Dimulai dari siapa yang akan memanfaatkan jalan tersebut
setelah dibangun, seberapa besar frekuensi masyarakat pengguna jalan pertahunnya
setelah dibangun, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang sebagian besar menuju ke arah
dampak dari pembangunan jalan terhadap masyarakat di wilayah tersebut. Oleh karena itu,
berdasarakan beberapa pernyataan di atas, maka pada penelitian ini akan dilakukan sebuah
evaluasi dampak pembangunan infrastruktur jalan terhadap usaha ekonomi rakyat di Kota
Semarang melalui pendekatan Impact Assessment untuk mengetahui fakta terkait
keunggulan dan kerugian dari penerapan proyek tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, kemudian dihasilakn rumusan masalah yaitu :
“Bagaimana cara mengelola dampak dari pembangunan infrastruktur jalan dalam usaha
meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat di Kota Semarang?”.

1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dampak pembangunan infrastruktur
jalan terhadap usaha ekonomi rakyat di Kota Semarang. Untuk mencapai tujuan tersebut,
sasaran yang akan dicapai antara lain :
1. Menganalisa pengaruh infrastruktur jalan terhadap manfaat ekonomi
2. Menganalisa pengaruh infrastruktur jalan terhadap manfaat sosial
3. Menganalisa pengaruh infrastruktur jalan terhadap biaya sosial
4. Menganalisa pengaruh manfaat ekonomi terhadap biaya sosial
BAB 2
REVIEW KEBIJAKAN

2.1 RTRW Kota Semarang Tahun 2011 - 2031


Menurut dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun
2011-2031 terdapat tujuan penataan ruang yakni mewujudkan Kota Semarang sebagai
pusat perdangan dan jasa berskala internasional yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan. Dalam mencapai tujuan terseubt terdapat beberapa kebijakan dan strategi
yang dibuat salah satunya yakni pengembangan struktur ruang. Kebijakan dan strategi
tersebut terdiri dari :

1. Kegiatan perdagangan dan jasa berskala internasional


a) Menetapkan hirarki sistem pusat pelayanan secara berjenjang;
b) Mengembangkan pelayanan pelabuhan laut dan bandar udara sebagai pintu
gerbang nasional;
c) Mengembangkan pusat perdagangan modern dan tradisional berskala
internasional;
d) Mengembangkan kegiatan pendidikan menengah kejuruan, akademi, dan
perguruan tinggi;
e) Mengembangkan kegiatan wisata alam dan wisata budaya; dan
f) Mengembangkan kegiatan jasa pertemuan dan jasa pameran.

2. Peningkatan aksebilitas dan keterkaitan antar pusat kegiatan


a) Meningkatkan kapasitas jaringan jalan yang mendorong interaksi kegiatan antar
pusat pelayanan kegiatan kota.
b) Mengembangkan jalan lingkar dalam (inner ring road) jalan lingkar tengah
(middle ring road), jalan lingkar luar (outer ring road), dan jalan radial;
c) Meningkatkan pelayanan moda transportasi yang mendukung tumbuh dan
berkembangnya pusat pelayanan kegiatan kota;
d) Mengembangkan sistem transportasi massal;
e) Mengembangkan terminal angkutan umum regional, terminal angkutan umum
dalam kota, sub terminal angkutan umum;
f) Mengembangkan terminal barang yang bersinergi dengan pelabuhan laut; dan
g) Meningkatkan integrasi sistem antar moda

3. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem prasarana sarana umum


a) Mendistribusikan sarana lingkungan di setiap pusat kegiatan sesuai fungsi
kawasan dan hirarki pelayanan;
b) Mengembangkan sistem prasarana energi;
c) Mengembangkan sistem jaringan telekomunikasi dan informasi pada kawasan
pertumbuhan ekonomi;
d) Mengembangkan prasarana sumber daya air;
e) Meningkatkan sistem pengelolaan persampahan dengan teknik-teknik yang
berwawasan lingkungan;
f) Meningkatkan kualitas air bersih menjadi air minum;
g) Meningkatkan prasarana pengelolaan air limbah; dan
h) Mengembangkan sistem prasarana drainase secara terpadu.

2.2 RPJMD Kota Semarang Tahun 2016 – 2021


RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan
dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun
terhitung sejak Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2021 dan pelaksanaan lebih lanjut
dituangkan dalam RKPD. Penetapan RPJMD mempunyai tujuan untuk mewujudkan
perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan
pembangunan nasional, provinsi dan kota serta dengan kabupaten/kota yang berbatasan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dokumen ini dibuat salah satunya untuk mengurangi
atau mengantisipasi kerugian kepentingan daerah dan nasional. Pada dokumen tersebut
juga dijelaskan perencanaan di Kota Semarang terkait infrastruktur jalan yang berisi :

1. Peningkatan kualitas aksebilitas daerah dengan meningkatkan rasio panjang jalan


per jumlah kendaraan dari pada tahun 2015 sebesar 5,91% menjadi meningkat
sebesar 3,55%.
2. Panjang jalan kota dalam kondisi baik (>40 km/jam) dari 364,70 km menjadi
386,57 km
3. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik dari 88,07% menjadi 93,07%
4. Meningkatkan program pengendalian dan pengamanan lalu lintas dengan
menjaga tetap tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan
guardril) dari 55 menjadi 65 buah serta juga meningkatkan jumlah simpang ATCS
dari 22 buah menjadi 50
5. Melakukan program inpeksi kondisi jalan dan jembatan sebanyak 7 dokumen
6. Melaksanakan program penerangan jalan umum dengan meningkatkan jumlah
lampu yang terpasang dari 71.538 titik menjadi 80.238 titik
7. Melakukan rehabilitas / pemeliharaan jalan dan jembatan dari 11,93% hingga
16,93%
8.
BAB 3
METODE EVALUASI
3.1 Pendekatan evaluasi
Pendekatan yang digunakan pada evaluasi kali ini menggunakan pendekatan
evaluasi formal dimana bersifat sumatif yang berarti bahwa evaluasi yang dilakukan adalah
untuk mengukur pencapaian target atau tujuan segera setelah selesainya suatu kebijakan
yang diterapkan dalam jangak waktu tertentu yang biasanya bersifat pendek atau
menengah.

3.2 Jenis evaluasi


Jenis evaluasi yang digunakan pada penelitian kali ini merupakan metode penilaian
terhadap suatu kebijakan yang menilai hasil atau konsekuensi dari kebijakan tersebut
terhadap penerima kebijakan tersebut. Tujuan dari evaluasi Impact Assesment ini adalah
untuk mengetahui dampak pembangunan jalan terhadap pertumbuhan usaha ekonomi,
pendapatan rakyat, manfaat sosial dan manfaat ekonomi yang diterima oleh masyarakat
Kota Semarang.

3.3 Metode Pendekatan Impact Assessment


Pada analisis dampak pembangunan infrastruktur jalan terhadap pertubuhan usaha
ekonomi rakyat di Kota Semarang menggunakan metode :
1. Kualitatif
Dalam hal ini penulisan dilakukan dengan menggunakan analisa non statistik
untuk menganalisis data kualitatif, yaitu dengan membaca tabeltabel, grafik / angka-angka
yang tersedia kemudian dilakukan uraian dan penafsiran. Dalam hal ini data terlihat pada
koesioner yang diisi oleh responden. Koesioner tersebut bersifat kualitatif yang kemudian
dikuantitatifkan dengan cara memberi skore (nilai) dengan menggunakan skala likert yaitu
sebagai berikut : Sangat setuju diberi nilai (5), Setuju diberi nilai 4, Cukup setuju diberi nilai
3, Tidak setuju diberi nilai 2 dan Sangat tidak setuju diberi nilai 1.
Penilaian diberikan kepada Infrastruktur Jalan berpengaruh terhadap manfaat
ekonomi,Infrastruktur jalan berpengaruh terhadap manfaat sosial, Infrastruktur jalan
berpengaruh terhadap biaya sosial dan Manfaat ekonomi berpengaruh terhadap biaya sosial
Sehinga dari hasil penilaian didapatkan hasil bagaimana dampak pembangunan terhadap
masyarakat di Kota Semrang
3.4 Jenis Pendekatan Impact Assessment
Dalam hal ini, terdapat 1 pendekatan impact assessment yang dilakukan yaitu :
1. Sosial Ekonomi
Bagaimana dampak pembangunan yang diusulkan akan mengubah kehidupan
masyarakat di masa depan. Seperti pada analisa yang dilakukan dengan mengukur
pengaruh infrastruktur jalan terhadap manfaat ekonomi, pengaruh infrastruktur jalan
terhadap manfaat sosial, pengaruh infrastruktur jalan terhadap biaya sosial dn pengaruh
manfaat ekonomi terhadap biaya sosial
3.5 Kriteria Evaluasi
Pada dokumen ini, kriteria evaluasi meliputi efektifitas manfaat sosial dan ekonomi dan
kriteria efisiensi biaya terhadap biaya sosial, adapun kriteria yang dievaluasi sebagai
berikut :
No Sasaran Kriteria Variabel Subvariabel Definisi
1. Mengidentifikasi Efektivitas Manfaat Manfaat Manfaat yang
dampak sosial ditimbulkan oleh sebuah
pembangunan pembangunan bagi
jalan terhadap masyarakat secara
pertumbuhan keseluruhan
usaha ekonomi, Manfaat Manfaat yang
pendapatan ekonomi ditimbulkan oleh sebuah
rakyat, manfaat pembangunan secara
sosial dan ekonomi
manfaat Efisiensi Biaya Biaya sosial Biaya yang tertangung
ekonomi. akan dampak dari
pembangunan tersebut
akan lingkungan, sosial
ekonomi, politik, dan
lainnya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Metode Analisa
Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mengetahui
dampak yang terjadi dari terlaksananya proyek pembangunan infrastruktur jalan di Kota
Semarang. Untuk mengetahui dampak dari pembangunan jalan terhadap pertumbuhan
usaha ekonomi, pendapatan rakyat, manfaat sosial dan manfaat ekonomi yang diterima oleh
masyarakat Kota Semarang akan digunakan analisis kuantiatif kualitatif deskriptif
menggunakan analisis likert guna mengetahui tingkat persetujuan masyarakat akan dampak
dari pembangunan jalan terhadap pertumbuhan usaha ekonomi, pendapatan rakyat,manfaat
sosial, dan manfaat ekonomi yang diterima oleh masyarakat Kota Semarang.

4.1.1 Skala Likert


Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan
merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Sewaktu
menanggapi pertanyaan dalam Skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan
mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.
Ada dua bentuk pertanyaan yang menggunakan Likert yaitu pertanyaan positif untuk
mengukur minat positif, dan 13 bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur minat negatif.
Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1, sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi
skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Bentuk jawaban Skala Likert terdiri dari sangat setuju, setuju,
raguragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Biasanya disediakan lima pilihan skala
dengan format seperti: 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat
setuju Penskalaan ini apabila dikaitkan dengan jenis data yang dihasilkan adalah data
Ordinal. Selain pilihan dengan lima skala tersebut, kadang digunakan juga skala dengan
tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa 10 beberapa
karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata
sangat mirip. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan
positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang
digunakan untuk kuesioner Skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub
karena pilihan "netral" tak tersedia.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Manfaat Ekonomi
Dari kuisioner yang kami susun dengan menggunakan pertanyaan yang dijawab
menggunakan tidak setuju hingga sangat setuju dengan skala 5 sesuai dengan analisis
menggunakan skala likert, didapatkan untuk apakah infrastruktur jalan berpengaruh
terhadap manfaat ekonomi sebesar 70.2%, hal ini didapatkan dari total penjumlahan
kuantitatif dari jawaban skala yang diberikan oleh responden terhadap kuisioner sebanyak
158 dengan nilai total adalah 225. Dengan preferensi dari responden sebesar 70.2% maka
dapat dikatakan bahwa responden setuju bahwa infrastruktur jalan berpengaruh terhadap
manfaat ekonomi.

4.2.2 Pengaruh Infrastruktur jalan terhadap manfaat sosial


Dari kuisioner yang kami susun dengan menggunakan pertanyaan yang dijawab
menggunakan tidak setuju hingga sangat setuju dengan skala 5 sesuai dengan analisis
menggunakan skala likert, didapatkan untuk apakah infrastruktur jalan berpengaruh
terhadap manfaat sosial sebesar 66.2%, hal ini didapatkan dari total penjumlahan kuantitatif
dari jawaban skala yang diberikan oleh responden terhadap kuisioner sebanyak 149 dengan
nilai total adalah 225. Dengan preferensi dari responden sebesar 66.2% maka dapat
dikatakan bahwa responden setuju bahwa infrastruktur jalan berpengaruh terhadap
manfaat sosial.

4.2.3 Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Biaya Sosial


Dari kuisioner yang kami susun dengan menggunakan pertanyaan yang dijawab
menggunakan tidak setuju hingga sangat setuju dengan skala 5 sesuai dengan analisis
menggunakan skala likert, didapatkan untuk apakah infrastruktur jalan berpengaruh
terhadap biaya sosial sebesar 64.8%, hal ini didapatkan dari total penjumlahan kuantitatif
dari jawaban skala yang diberikan oleh responden terhadap kuisioner sebanyak 146 dengan
nilai total adalah 225. Dengan preferensi dari responden sebesar 64.8% maka dapat
dikatakan bahwa responden setuju bahwa infrastruktur jalan berpengaruh terhadap biaya
sosial.

4.2.4 Pengaruh Manfaat Ekonomi Terhadap Biaya Sosial


Dari kuisioner yang kami susun dengan menggunakan pertanyaan yang dijawab
menggunakan tidak setuju hingga sangat setuju dengan skala 5 sesuai dengan analisis
menggunakan skala likert, didapatkan untuk apakah manfaat ekonomi berpengaruh
terhadap biaya sosial sebesar 61.3%, hal ini didapatkan dari total penjumlahan kuantitatif
dari jawaban skala yang diberikan oleh responden terhadap kuisioner sebanyak 138 dengan
nilai total adalah 225. Dengan preferensi dari responden sebesar 61.3% maka dapat
dikatakan bahwa responden setuju bahwa manfaat ekonomi berpengaruh terhadap biaya
sosial.
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap seluruh data yang
diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat persetujuan responden bahwa Infrastruktur Jalan Berpengaruh Terhadap


Manfaat Ekonomi sebesar 70.2% yang berarti masyarakat setuju bahwa variabel
tersebut berpengaruh.

2. Tingkat persetujuan responden bahwa Infrastruktur Jalan Berpengaruh Terhadap


Manfaat Sosial sebesar 66.2% yang berarti masyarakat setuju bahwa variabel tersebut
berpengaruh.

3. Tingkat persetujuan responden bahwa Infrastruktur Jalan Berpengaruh Terhadap Biaya


Sosial sebesar 64.8% yang berarti masyarakat setuju bahwa variabel tersebut
berpengaruh.

4. Tingkat persetujuan responden bahwa Infrastruktur Jalan Berpengaruh Terhadap


Manfaat Ekonomi sebesar 61.3% yang berarti masyarakat setuju bahwa variabel
tersebut berpengaruh.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang
diberikan, yakni :

1. Perlu meningkatkan infrastruktur jalan dengan cara: 1) membangun prasarana jalan, 2)


prasarana jembat- an, 3) sarana angkutan.
2. Perlu memperkuat manfaat ekonomi dengan cara mengukur: 1) penghematan biaya
modal usaha, 2) meningkatkan jumlah usaha dan asetnya, 3) meningkatkan pendapat-
an dan tabungan.
3. Perlu meningkatkan manfaat sosial dengan cara: 1) memudahkan akses transportasi, 2)
membangun bangun- an atau kepemilikan rumah perma- nen, 3) mudah mengakses
usaha baru, 4) banyak menggunakan atau memanfaatkan teknologi baru.
4. Dalam hal biiaya sosial yang perlu diwaspadai adalah: 1) degradasi modal sosial, 2)
meminimalkan kecelakaan lalu lintas, 3) perubahan pola hidup yang konsumtif
DAFTAR PUSTAKA

1. Adler. A. 1983. Evaluasi Ekonomi Proyek-Proyek Pengangkutan. Diterjemahkan oleh Paul


Sitohang. UI Press Jakarta

2. Anwar. A. dan Tiro. M. 1996. Sistem Transportasi Di Kawasan Metropolitan Jakarta dan
Implikasinya Kepada Kesejahteraan Golongan Masyarakat Kech. Jurnal Perencanaan
Pembangunan Wilayah dan Perdesaan (PWD). Volme 1 No. 2: 93-123.

3. Akhmad. 2005. Amber dan Komin,Studi Perubahan Ekonomi Di Papua, Bigraf Publishing
Yogyakarta.

4. Achmad Firman. 2007. Dampak Sektor Transportasi Terhadap Sektor Pertanian dan
Peternakan di Indonesia. Pusat Penelitian : Universitas Padjadjaran

5. Dercon, S., dan P. Krishnan. Changes In Poverty In Rural Ethiopia 1989-


1995:Measurement, Robustness Tests And Decomposition. WPS/98¬7. Oxford: Center for
the Study of African Economics. 1998.

6. Fan. S., L. Zhang, dan X.Zhang. 2002. Growth, Inequality, and Poverty in Rural China :
The Role of Public Investments. International Food Policy Research Institute Research
Report 125.

7. Fox. W. Strategic options for urban infrastructure manage-ment. Urban Management


Programme Policy Paper 17. Washington D.C: World Bank. 1994 dalam Rachel Mashika and
Sally Barden. Infrastructure An Poverty: A Gender Analysis. UK: Bridge, SIDA report no 15.
June 1997.

8. Hermanto. et al. 1995. Kemiskinan di Pedesaaan : Masalah dan Alternatif


Penanggulangannya. Prosiding Pengembangan Hasil Penelitian, Pusat Penelitian Sosial Eko-
nomi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian,
Bogor.

9. Hawke. G.R. 1980. Economics for Historians. Cambridge.Cambridge University, Press.

10. Hermanto Dardak. 2009. ARAH DAN KINERJA INVESTASI BIDANG JAPAN, Direktur
Jenderal Bina Marga, makalah Disampaikan pada Konferensi Nasional Teknik Jalan (KNTJ) 8
Jakarta, 4 - 5 September 2007.

11. http://www. penataanruang.net/taru/Makalah/050629. pdf

12. Jhingan. M.L. 2000. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan [Teori Dorongan Kuat -
(Big Push Theory)]. PT. RajaGrafindo Persada Jakarta

13. Jhon Lis Berger, Dampak Pembangunan Jalan Pintas Kalimantan Terhadap Perubahan
Perilaku Sosial masyarakat (Persepsi Masyarakat Dena pada Ruas Jalan Antara Palangkaraya
dan Kuala Kapuas di Kabupaten Kapuas).

14.Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis S2


ttp://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/li bri2/detail. jsp?id=71033&lokasi=local
15. Kasiyanto.M.J. 1996. Masalah dan Strategi Pembangunan Indonesia. PT. Pustaka
Pembangunan Swadaya Nusan¬tara Jakarta. Cetakan ke-1 Kwon, Eunkyung. 2001.
Infrastructure, Growth And Poverty Reduction In Indonesia: A Crosssectional Analysis. Asian
Development Bank Institute.

16. Marwan Ja’far. 2007. Infrastruktur Pro Rakyat, Strategi Investasi Infrastruktur Indonesia
Abad 21. Pustaka Toko Bangsa

17. Moteff, John, Claudia Copeland dan John Fischer. 2003. Critical Injrastructure: What
Makes An Injrastructure Critical? Congressional Research Service.

18. Nasution M.S.Tr. 1994. Manajemen Transportasi. Gahlia Indonesia

19. Pranoto. W.S. 2010. Teori & Metodologi Sejarah, Edisi Pertama, Cetakan pertama, Graha
Ilmu Robinson Tarigan. 2005. Ekonomi Regional Suatu Teori dan Aplikasi, Bumi Aksara,
Jakarta.

20. Sarman Mukthar dan Sajogyo. 2000. Masalah Penang-gulangan Kemiskinan Refleksi Dari
Kawasan Timur Indonesia, Cetakan ke-1, Puspa Swara, Anggota IKAPI, Jakarta. (Prosiding).

21. Santoso Singgih. 2007. Structural Equation Model - Konsep dan Aplikasi dangan AMOS.
PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta.

22. Setyari, Ni putu Wiwin. 2011. Evaluasi Dampak Kredit Mikro Terhadap Kesejahteraan
Rumah Tangga di Indonesia: Analisis Data Panel. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan,
Volume 5 Nomor 2 Agustus 2011: hal141-150.

23. Siregar. M. 1990. Beberapa Masalah Ekonomi dan Manage-ment Pengangkutan. F.E. UI.

24. Sorong Selatan Dalam Angka. 2005. Bappeda bekerja sama dengan BPS Kabupaten
Sorong.

25. Tri Bastuti Purwantini dan Rudi Sunarja Rivai. 2008. Dampak Pembangunan Prasarana
Transportasi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan: (Kasus Kabupaten Bulu Kumba
Sulawesi Selatan). Jurnal, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Bogor.

26. http://www. bappenas.go.id/index.php?module= Filemanager&func. Pdf

27. RTRW Kota Semarang Tahun 2011 – 2031

28. RPJMD Kota Semarang Tahun 2016 – 2021


LAMPIRAN

Tabel persetujuan responden


Infrastruktur jalan
Infrastruktur Jalan berpengaruh terhadap Infrastruktur jalan Manfaat ekonomi
Berpengaruh manfaat sosial berpengaruh berpengaruh
Terhadap Manfaat (kemudahan akses terhdap biaya terhadap biaya
Ekonomi (Biaya transportasi, rumah sosial (modal sosial (modal
modal usaha, jumlah permanen, akses sosial, sosial,
usaha dan aset, kemudahan usaha baru, kecelakaan lalu kecelakaan lalu
pendapatan dan pemnafaatn teknologi lintas, perubahan lintas, perubahan
No. tabungan) baru) pola hidup) pola hidup)
1 4 5 4 3
2 5 5 5 5
3 5 5 5 4
4 5 5 5 5
5 3 3 3 2
6 4 4 4 3
7 3 3 3 3
8 5 4 4 5
9 5 2 2 2
10 3 3 2 1
11 5 5 5 5
12 2 2 2 2
13 1 1 1 1
14 3 3 3 3
15 3 3 3 3
16 5 1 1 1
17 2 2 2 2
18 4 3 3 3
19 2 2 1 1
20 4 4 4 4
21 4 4 4 4
22 3 4 3 3
23 5 3 3 4
24 5 4 5 5
25 5 5 5 5
26 5 4 4 5
27 5 3 3 4
28 4 4 4 4
29 1 1 1 1
30 1 1 1 1
31 4 4 4 4
32 5 5 5 5
33 5 5 5 5
34 5 5 5 5
35 4 4 4 4
36 4 4 4 4
37 3 3 3 3
38 3 3 3 3
39 1 1 1 1
40 1 1 1 1
41 1 1 1 1
42 1 1 1 1
43 1 5 5 1
44 5 5 5 5
45 4 4 4 1
total/ nilai
maks 158/225 149/225 146/225 138/225
 presentas
e 70.2% 66.2% 64.8% 61.3%

Anda mungkin juga menyukai