Anda di halaman 1dari 9

“MODEL ANALOG : DETROIT BIDANG TRANSPORTASI”

Dibuat untuk memenuhi syarat Kegiatan

Tugas Mata Kuliah Transportasi dan Lingkungan

Pada Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas PGRI Palembang

Oleh :

Rafly Sentanu Anta Sena

2020313016

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

A.Pendahuluan......................................................................................................iii

B. ISU STRATEGIS.......................................................................................iv

C. KAJIAN PUSTAKA...................................................................................v

D. PEMBAHASAN..........................................................................................v

E. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................vi

F. Daftar pustaka...............................................................................................vi
A.Pendahuluan
Pergerakan adalah aktivitas yang kita lakukan sehari-hari. Kita bergerak
setiap hari untuk berbagai macam alasan dan tujuan seperti belajar, olahraga,
belanja, hiburan, dan rekreasi. Jarak perjalanan juga sangat beragam, dari
perjalanan yang sangat panjang (misalnya perjalanan antar benua) sampai ke
perjalanan yang sangat pendek (misalnya perjalanan ke toko di seberang jalan).
Mudah dipahami bahwa jika terdapat kebutuhan akan pergerakan yang besar,
tentu dibutuhkan pula sistem jaringan transportasi yang cukup untuk dapat
menampung kebutuhan akan pergerakan tersebut. Dengan kata lain, kapasitas
jaringan transportasi harus dapat menampung pergerakan. Kebutuhan akan
pergerakan selalu menimbulkan permasalahan, khususnya pada saat orang ingin
bergerak untuk tujuan yang sama di dalam daerah tertentu dan pada saat yang
bersamaan pula. Kemacetan, keterlambatan, polusi suara dan udara adalah
beberapa permasalahan yang timbul akibat adanya pergerakan.

Model Detroit bidang transportasi juga Salah satu usaha untuk dapat
mengatasinya adalah dengan memahami pola pergerakan yang akan terjadi,
misalnya dari mana dan hendak ke mana, besarnya, dan kapan terjadinya. Oleh
karena itu, agar kebijakan investasi transportasi dapat berhasil dengan baik,
sangatlah penting dipahami pola pergerakan yang terjadi pada saat sekarang dan
juga pada masa mendatang pada saat kebijakan tersebut diberlakukan. Tujuan
dasar tahap bangkitan pergerakan adalah menghasilkan model hubungan yang
mengaitkan parameter tata guna lahan dengan jumlah pergerakan yang menuju ke
suatu zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan suatu zona. Zona asal dan
tujuan biasanya juga mengguanakan istilah trip end. Model ini sangat dibutuhkan
apabila efek tata guna lahan dan pemilikan pergerakan terhadap besarnya
bangkitan dan tarikan pergerakan berubah sebagai fungsi waktu. Tahapan
bangkitan pergerakan ini meralamalkan jumlah pergerakan yang akan dilakukan
oleh seseorang pada setiap zona asala dengan menggunakan data rinci mengenai
tingkat bangkitan pergerakan.
B. ISU STRATEGIS
Untuk menjelaskan berbagai isu-isu strategis dalam permasalahan yang ada dalam
model detroit bidang transportasi (model analog) adalah sebagai berikut:
a) Kecelakaan Lalu Lintas
Menurut data badan pusat statistik tahun 2008, ada 59,164 ribu kejadian
kecelakaan lalu lintas, dengan 20,188 korbannya meninggal dunia, 23,440 ruka
berat dan 55,731 luka ringan. Sedangkan kerugiannya mencapai Rp.131,207
Juta. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan lalu lintas terutama di darat
sangatlah beragam, mulai dari faktor pengemudi, faktor kendaraan dan faktor
cuaca. Selain 10 permasalahan diatas, pastinya ada beberapa masalah lain pada
transportasi di Indonesia. Dan jika semua permasalahan sudah bisa diatasi,
maka jangan heran jika masalah lainnya muncul. Intinya, bukan pada masalah
yang muncul. Karena masalah selama ada kehidupan, akan selalu ada saja
masalah yang terjadi. Yang paling penting adalah, setiap masalah yang ada
harus cepat diambil solusinya.

b) Belum Meratanya Pembagian Jalan


Masih banyak daerah yang memperlihatkan transportasi umum dan transportasi
pribadi berjalan disatu ruas jalan. Seharusnya ada pemisahan, transportasi
pribadi harus mempunyai jalan sendiri, begitu juga transportasi umum.

c) Rendahnya tingkat kesadaran penggendara


Pengguna jalan seperti pengendara motor & pengemudi mobil (pribadi dan
umum) masih banyak yang melanggar peraturan. Seperti: angkot ngetem,
angkot ke lajur kiri untuk berhenti masih ada yang berhenti tiba-tiba tanpa
menyalakan lampu sein.
d) Kondisi Angkutan umum tidak terawat dengan baik
Mesin bis yang sudah tua dan sering mogok. Badan dan kursi bis juga reyot,
atap bis yang bocor masih bisa dijumpai. Pemilik transportasi seperti kurang
melakukan perawatan yang baik dan berkala. Meski saat ini sudah lahir moda
transportasi online, namun sepertinya malah melahirkan masalah baru. Konflik
sosial terjadi antara pengemudi transportasi konvensional dengan modern.

e) Polusi Suara
Berikutnya adalah polusi suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi.
Suara itu menimbulkan kebisingan dan suasana yang tidak menyenangkan.
Selanjutnya akan muncul pengendara yang memiliki tingkat stress tinggi
karena suasana jalanan yang tidak menyenangkan. Larinya bisa kepada
kesehatan pengendara yang tidak stabil.

C. KAJIAN PUSTAKA
Model Detroit bidang transportasi juga Salah satu usaha untuk dapat
mengatasinya adalah dengan memahami pola pergerakan yang akan terjadi,
misalnya dari mana dan hendak ke mana, besarnya, dan kapan terjadinya. Oleh
karena itu, agar kebijakan investasi transportasi dapat berhasil dengan baik,
sangatlah penting dipahami pola pergerakan yang terjadi pada saat sekarang dan
juga pada masa mendatang pada saat kebijakan tersebut diberlakukan.

D. PEMBAHASAN
Pemodelan distribusi atau sebaran perjalanan (trip ditribustion model)
merupakan suatu tahapan pemodelan yang memperkirakan distribisi jumlah
pergerakan yang berasal dari suatu zona tujuan (destination, j).
Model sebaran perjalanan juga melibatkan proses kalibrasi persamaan-
persamaan yang akan menghasilkan seakurat mungkin hasil model terhadap
hasil observasi lapangan dari pola pergerakan asal dan tujuan lalu lintas.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
faktor yang memengaruhi baik buruknya sistem transportasi di suatu negara.
Sayangnya, dari faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa transportasi di
Indonesia masih perlu banyak perbaikan. jumlah penduduk/masyarakat menilai
jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, sehingga kebutuhan pun juga
ikut meningkat.
sistem jaringan transportasi di Indonesia saat ini masih jauh dari cukup,
Pengembangan sistem transportasi masih sangat diperlukan, yang harus
didasarkan pada analisis yang komprehensif dan pendekatan yang sistemik.
Penerapan standar standar perencanaan dan standar-standar pelaksanaan serta
peraturan-peraturan transportasi harus tegas dan tidak pandang bulu. Sistem
angkutan umum massal harus menjadi pilihan utama guna mengatasi kemacetan
lalulintas. Dukungan partisipasi masyarakat dan pihak swasta sangat diperlukan
guna mendukung pengembangan transportasi. Kerjasama antar daerah dan
kerjasama dengan negara lain sangat diperlukan, karena transportasi tidak dapat
dibatasi secara ruang dan harus direncanakan sebagai satu kesatuan system.

F. Daftar pustaka
Four Step Model Transportasi Pergerakan Angkutan Barang Di Kab
Rejang Lebong
https://www.scribd.com/document/431605186/Four-Step-
Model-Transportasi-Pergerakan-Angkutan-Barang-Di-Kab-
Rejang-Lebong

pengertian transportasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi

model distribusi perjalanan (trip distribution mode)


https://slideplayer.info/amp/2554893/\

pelayanan angkutan umum


https://slideplayer.info/slide/2554890/
BLANKO KARTU ASISTENSI TUGAS MATA

KULIAH

No Tanggal Uraian asistensi Paraf


dosen

Anda mungkin juga menyukai