PENDAHULUAN
I-1
perekonomian, sehingga akan menarik pengunjung dan tenaga kerja.
Perkembangan penduduk yang tinggi dan pesatnya kegiatan pembangunan.
Aksesibilitas yang tinggi pada suatu kawasan akan menyebabkan nilai
ekonomis lahan di kawasan tersebut menjadi meningkat dan menjadi pemacu
dibangunnya fasilitas baru di kawasan tersebut. Perkembangan fisik pada
kawasan tersebut akan terus berlanjut dan harus disertai dengan ketersediaan
transportasi. Perencanaan transportasi yang baik agar tercapai efisiensi dan
optimalisasi dari kondisi yang ada harus diperhatikan adanya hubungan timbal
balik yang erat antara transportasi dan tata guna lahan. Perlunya perencanaan
transportasi secara matang sebagai prasarana transportasi terutama jalan-jalan
yang mempunyai aksesibilitas tinggi untuk mengantisipasi pesatnya
perkembangan yang tidak terkendali. Untuk itulah perlu adanya kegiatan
“Masterplan Jalan Lingkar Kapota, Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi”.
I-2
1.2 Maksud Dan Tujuan
a. Studi Persiapan
I-3
v. Persiapan peta besar dengan skala 1: 1000 baik dalam
bentuk digital maupun analog.
b. Survei Dasar
iv. Survei tata guna lahan untuk menentukan jaringan jalan baru
c. Analisa Data
d. Penyusunan Masterplan
I-4
6) Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997,
7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Umum Jaringan Jalan
8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2012 Tentang
Penetapan Fungsi Jalan Dan Status Jalan
1.5 Keluaran
Keluaran dari kegiatan penyusunan Masterplan Jalan Lingkar Kapota
Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi yaitu menjadi acuan dalam
pengembangan transportasi khususnya infrastruktur jalan yang terpadu.
Adapun output dari kegiatan ini yaitu berupa pelaporan :
a. Laporan Pendahuluan (Interception Report)
Laporan ini berisikan pemahaman terhadap pekerjaan, lingkup dasar
pelaksanaan pekerjaan serta cara/metode pelaksanaan dan rencana kerja.
Laporan pendahuluan dibuat dalam ukuran kertas A4 sebanyak 10 eksamplar.
b. Laporan Antara (Interim Report)
Laporan berisikan hasil dari kegiatan Field Study yang telah dilaksanakan
berdasarkan dan beberapa hasil kajian awal yang telah disusun. Laporan ini
dibuat ukuran kertas A4 sebanyak 5 eksemplar.
c. Laporan Akhir (Final Report)
Laporan ini sebagai hasil final dari keseluruhan pekerjaan setelah melalui
proses pembahasan dihadapan pemilik pekerjaan. Laporan ini dibuat ukuran
kertas A4 sebanyak 5 eksemplar.
d. Album Peta
Berisi gambar dan peta-peta rencana masterplan pengembangan hutan
Mangrove di Kabupaten Wakatobi, dibuat pada kertas A3 sebanyak 3
Eksemplar.
e. File Softcopy
Dokumen penyusunan Masterplan Pengembangan Potensi Hutan
Mangrove Kabupaten Wakatobi, dalam bentuk CD sebanyak 10 Keping.
1.6 Sistematika Pembahasan
I-5
Laporan Antara ini merupakan hasil kajian analisis dalam proses
penentuan rute potensial Penyusunan Master Plan Jalan Lingkar Kapota Wangi-
Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Adapun sistematika pembahasan yang
disajikan dalam Laporan antara ini adalah sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,
lingkup lokasi, lingkup materi dan landasan hukum pengerjaan
Penyusunan Master Plan Jalan Lingkar Kapota Wangi-Wangi Selatan
Kabupaten Wakatobi dan sistematika pembahasan.
BAB II : TINJAUAN KEBIJAKAN
Pada bab ini berisikan mengenai kedudukan Kabupaten Wakatobi
dalam RTRW Provinsi Sulawesi Tenggara dan tinjauan kebijakan
terkait Master Plan Jalan Lingkar Kapota Wangi-Wangi Selatan
Kabupaten Wakatobi.
BAB III : GAMBARAN UMUM KABUPATEN WAKATOBI
Pada bab ini berisikan mengenai gambaran umum wilayah
Kabupaten Wakatobi yang meliputi wilayah administrasi, fisik
dasar Kabupaten Wakatobi, kependudukan, serta kondisi
prasarana dan ekonomi wilayah. Didukung pula dengan gambaran
mengenai afministratif Pulau Kapota yang termasuk dalam
administrasi Kecamatan Wangi-Wangi Selatan.
BAB IV : ANALISIS
Pada bab ini membahas uraian aspek yang mendukung dalam
proses perencanaan jalan lingkar terdiri dari: sinkronisasi kebijakan,
isu-isu strategis, trend analysis guna melihat kecenderungan
pertumbuhan dan kebutuhan aksesibilitas. Serta analisis yang
mendukung dalam penentuan rute perencanaan jalan lingkar yaitu
berdasarkan Serta analisis yang mendukung dalam penentuan rute
perencanaan jalan lingkar yaitu berdasarkan supply demand transportasi
untuk melihat Lalu Lintas Harian Rata-Rata dan karakteristik perjalanan
serta Kerangka Rencana Jalan secara teknis.
I-6