Perkembangan kota yang seperti itu akan perlu pengendalian melalui rencana
kota dengan harapan masalah-masalah kota dapat teratasi. Perkembangan
pembangunan di di satu kabupaten atau daerah, di satu sisi dapat meningkatkan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun di sisi lain perkembangan ini dapat
mengakibatkan penurunan produktifitas, menghilangnya karakter kota dan menurunnya
daya dukung lingkungan.
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Mamuju Tengah adalah rencana
tata ruang yang berfungsi sebagai rencana rinci dalam mengimplementasikan tujuan,
strategi dan kebijakan penataan ruang, rencana struktur dan rencana pola ruang, serta
pengendalian pemanfaatan ruang Kabupaten Mamuju Tengah. Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) harus memuat ketentuan-ketentuan pemanfaatan ruang dalam skala
yang jelas, sehingga dapat dijadikan acuan pemberian izin pemanfaatan ruang. RDTR
Kabupaten Mamuju Tengah diharapkan dapat menjadi perangkat antisipasi sekaligus
solusi bagi persoalan perubahan koefisien dasar bangunan yang terjadi di Kabupaten
Mamuju Tengah.
• Keterpaduan;
• Keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;
• Berkelanjutan;
• Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
• Keterbukaan;
• Keersamaan dan Kemitraan;
• Perlindungan Kepentingan Umum;
• Kepastian hukum dan keadilan;
• Akuntabilitas.
Penataan ruang dilakukan secara terpadu, dan yang dimaksud dengan terpadu
adalah bahwa penataan ruang dianalisis dan dirumuskan menjadi satu kesatuan dari
berbagai kegiatan pemanfaatan ruang baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
Penataan ruang dilakukan secara terpadu dan menyeluruh mencakup antara lain
pertimbangan aspek waktu, modal, optimasi, daya dukung lingkungan, daya tampung
lingkungan, dan geopolitik. Dalam mempertimbangkan aspek waktu, suatu
perencanaan tata ruang memperhatikan adanya aspek prakiraan, ruang lingkup wilayah
yang direncanakan, persepsi yang mengungkapkan berbagai keinginan serta kebutuhan
dan tujuan pemanfaatan ruang. Penataan ruang harus diselenggarakan secara tertib
sehingga memenuhi proses dan prosedur yang berlaku secara teratur dan konsisten.
Penataan ruang harus berdaya guna dan berhasil guna dimana harus dapat
mewujudkan kualitas ruang yang sesuai dengan potensi dan fungsi ruang. Kemudian,
serasi, selaras, dan seimbang dengan maksud bahwa penataan ruang dapat menjamin
terwujudnya keserasian, keselarasan, dan keseimbangan struktur dan pola
pemanfaatan ruang bagi persebaran penduduk antar wilayah, pertumbuhan dan
perkembangan antar sektor, antar daerah, serta antara sektor dan daerah dalam satu
kesatuan wilayah. Kemudian, penataan ruang berasaskan berkelanjutan yang menjamin
kelestarian kemampuan daya dukung sumber daya alam dengan memperhatikan
kepentingan lahir dan batin antar generasi.
Secara umum, tujuan penataan ruang yakni mewujudkan ruang yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan, melalui:
Secara lebih spesifik, tujuan dari perencanaan detail tata ruang wilayah
kabupaten (dalam hal ini Kabupaten Mamuju Tengah) adalah mewujudkan rencana
detail tata ruang yang mendukung terciptanya kawasan strategis maupun kawasan
fungsional secara aman, produktif dan berkelanjutan.
Sasaran dari perencanaan detail tata ruang wilayah Kabupaten Mamuju Tengah
adalah:
• Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan efisien dalam
perencanaan kawasan fungsional;
• Sebagai alat penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi
dan lingkungan permukiman dengan karakteristik tertentu;
Sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang No 16 Tahun 2018, jangka
waktu perencanaan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Mamuju Tengah adalah 20
(dua puluh) tahun, yang rencana pemanfaatan ruangnya (program pengembangan
BWP) dibagi dalam program 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun masa perencanaan.
Dasar Hukum yang mendasari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kabupaten Mamuju Tengah adalah:
A. Kelompok Undang-Undang:
C. Peraturan Provinsi/Daerah