Anda di halaman 1dari 15

1 PENDAHULUAN

Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan Sei. Maya Ruas Ring Road Tarakan (Juanta Laut-Binalatung)

1.1 Latar Belakang


Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi “Garda Terdepan Republik” yang berada pada
beranda perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Negara Malaysia, memiliki
cakupan wilayah yang luas, dan merupakan kawasan strategis dan potensial dalam mendukung
program nasional, serta sesuai dengan Nawacita 3 Agenda Prioritas Presiden Republik Indonesia,
“Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan, khususnya pemerataan pembangunan antar wilayah terutama desa, kawasan timur
Indonesia dan kawasan perbatasan”, maka keberadaan Provinsi Kalimantan Utara dalam rangka
menata wilayah untuk mengoptimalkan pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien sejalan dengan
prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) guna mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat, memperkuat daya saing daerah dan memperkokoh keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah perbatasan, serta untuk mendukung Program
Nasional Peningkatan Konektivitas Nasional untuk meningkatkan integrasi fungsi jaringan jalan,
meningkatkan akses-akses ke daerah potensial (Kawasan Industri/Kawasan Ekonomi Khusus,
Pertanian, Perkebunan) dan akses ke simpul-simpul transportasi, membuka daerah terisolasi,
terpencil, tertinggal, perbatasan, serta kawasan pulau-pulau kecil dan terluar, transmigrasi dan
pariwisata, guna percepatan pembangunan ekonomi serta untuk mengejar ketertinggalan dengan
provinsi-provinsi lainnya di Indonesia, maka dibutuhkan percepatan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Infrastruktur Jalan dan Jembatan, sejalan dengan Program Prioritas Pembangunan
Infrastruktur Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang tercantum dalam 10 Aspirasi Kaltara Dalam
Pembangunan Infrastruktur dan sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019, Lampiran Buku III
Agenda Pembangunan Wilayah, Tabel 6.17 Kegiatan Strategis Jangka Menengah Nasional di Provinsi
Kalimantan Utara, serta sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan, Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting dalam
pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam pembinaan persatuan dan kesatuan
bangsa, wilayah negara, dan fungsi masyarakat serta dalam memajukan kesejahteraan umum
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, dan jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama
dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui
pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan
antardaerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan
keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran
pembangunan nasional.

Sehubungan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019, Lampiran Buku III Agenda
Pembangunan Wilayah, Tabel 6.17 Kegiatan Strategis Jangka Menengah Nasional di Provinsi

1-1
Kalimantan Utara, yang di dalamnya terdapat Program Pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung
Selor, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Utara mempunyai perhatian khusus
terhadap pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan kawasan yang terintegrasi dengan
Kota Baru Mandiri Tanjung Selor, dengan penanganan jalan dan jembatan yang menghubungkan
antara pusat-pusat kegiatan di sekitar Kecamatan Tanjung Selor pada khususnya dan Kabupaten
Bulungan pada umumnya. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Utara
Bidang Bina Marga melalui Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jembatan Tahun Anggaran 2018
menyusun Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan Sei. Maya Ruas Ring Road Tarakan
( Juata Laut – Binalatung), dan diharapkan dengan ketersediaan dokumen perencanaan teknis dapat
segera diprogramkan kegiatan konstruksi fisik pembangunan jembatan di tahun berikutnya.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan
Sei. Maya Ruas Ring Road Tarakan (Juata Laut – Binalatung) untuk mewujudkan perencanaan yang
komprehensip dan aplikabel dengan karakter desain yang menyatu dengan lingkungannya, yang
meliputi :

a. Merencanakan struktur bangunan atas, bangunan bawah, oprit, dan bangunan pelengkap dari
jembatan berdasarkan rencana kapasitas jembatan yang memadai dalam melayani volume
lalu lintas serta sesuai dengan standar yang berlaku;
b. Merencanakan jembatan yang memenuhi aspek estetika struktur untuk menjadi salah satu
icon namun proposional dengan biaya.

Tujuan Umum dari pekerjaan ini adalah untuk mendukung Infrastruktur Pengembangan Ring
Road Kota Tarakan, guna pengembangan wilayah dan stimulan pembangunan multi sektoral dalam
kerangka kepentingan Provinsi Kalimantan Utara dan mendukung program Nasional berdasarkan
keselarasan pembagian dan kesesuaian pertumbuhan wilayah regional dan perkotaan yang
diselenggarakan secara holistik, berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan memberdayakan
masyarakat.

Tujuan pokok dari pekerjaan ini adalah melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Teknis
Pembangunan Jembatan (Detail Engineering Design) lengkap dan terinci sedemikian rupa sehingga
tercapai penyesuaian terhadap tingkat optimum dari investasi serta pentahapan pelaksanaan dalam
batas-batas kemampuan pembiayaan.

1.3 Sasaran
Sasaran yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah konsultan perencana yang diserahi tugas ini wajib
menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan pekerjaan perencanaan
teknis, sehingga diperoleh hasil pekerjaan berupa :

a. Tersedianya Desain Perencanaan Teknik (Detail Engineering Design) Pembangunan Jembatan


Sei. Maya Ruas Ring Road Tarakan (Juata Laut – Binalatung), berupa dokumen perencanaan
yang terdiri dari Laporan Pendahuluan, Laporan Antara (laporan survey detail beserta
kajiannya, dan lain-lain sesuai kebutuhan yang tercantum pada kerangka acuan kerja ini),
Laporan Konsep/Draft Akhir (konsep/draft desain jembatan berupa perhitungan struktur
jembatan, bangunan pelengkap dan pengaman jembatan, perhitungan volume pekerjaan,
gambar rencana, dan lain-lain sesuai kebutuhan yang tercantum pada kerangka acuan kerja

1-2
ini), Laporan Akhir (Detail Engineering Design, Rencana Anggaran Biaya, dan lain-lain sesuai
kebutuhan yang tercantum pada kerangka acuan kerja ini), Laporan Khusus (laporan
mengenai Sistem Manajemen Mutu termasuk Spesifikasi Teknis) serta dokumen perencanaan
lainnya yang sesuai dengan standar Bidang Bina Marga dan mencakup segala persyaratan
yang ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan secara lengkap dan terinci, serta
mengusahakan sekecil mungkin adanya perbaikan-perbaikan atau perencanaan tambahan
lainnya dikemudian hari.
b. Tercapainya tingkat pelayanan yang diinginkan selama umur rencana 50 tahun untuk
jembatan standar dan umur rencana 100 tahun untuk jembatan khusus/komplek.
c. Desain jembatan yang memiliki aspek estetika aspek estetika struktur untuk menjadi salah
satu icon Kota Tarakan.
d. Biaya pembangunan dan tahapan pembangunan jembatan, sehingga tercapai penyesuaian
terhadap tingkat optimum dari investasi serta pentahapan pelaksanaan dalam batas-batas
kemampuan pembiayaan.
e. Untuk mendukung Infrastruktur Pengembangan Kota Tarakan, guna pengembangan wilayah
dan stimulan pembangunan multi sektoral dalam kerangka kepentingan Provinsi Kalimantan
Utara dan mendukung program Nasional berdasarkan keselarasan pembagian dan kesesuaian
pertumbuhan wilayah regional dan perkotaan yang ditunjang sistem jaringan jalan yang telah
ada.
f. Mendata segala permasalahan yang ada selama perencanaan teknis dan kemungkinan
terjadinya permasalahan-permasalahan saat pelaksanaan fisik di lapangan, beserta solusi
pemecahannya.

1.4 Lokasi Pekerjaan


Lokasi paket Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan Sei. Maya Ruas Ring Road
Tarakan (Juata Laut – Binalatung) terletak pada Sungai Maya di Kecamatan Juata Laut, Kota Tarakan.

Gambar 1.1 Lokasi Studi di Kota Tarakan

1-3
1.5 Data Penunjang
1.5.1 Data Dasar
Data dasar didapat melalui Survey Pendahuluan. Reconnaissance Survey atau Survey
Pendahuluan bertujuan mengumpulkan data pendukung untuk melaksanakan survey detail dan
mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data survey detail (topografi, lalu lintas, lingkungan,
hidrologi, bathymetri, penyelidikan tanah, dan lain-lain sesuai kebutuhan), guna perencanaan teknis
pembangunan jembatan yang akan dilaksanakan. Dalam Survai Pendahuluan, konsultan wajib
mengumpulkan sebanyak mungkin data-data yang diperlukan untuk perencanaan lebih lanjut.
Selanjutnya pelaksanaan Survey Pendahuluan mengacu pada Prosedur Operasional Standar
Perencanaan Jembatan yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina
Marga, Direktorat Bina Teknik, Januari 2009.

Dari Survai Pendahuluan ini diharapkan konsultan sudah dapat mengusulkan metode
perencanaan yang akan ditetapkan dan mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin timbul.
Semua hasil survai pendahuluan harus dipresentasikan dan dilaporkan dalam Laporan Pendahuluan
paling lambat pada minggu kedua bulan pertama setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
dikeluarkan oleh PPK, lengkap dengan foto dokumentasinya (asli) untuk dikonsultasikan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Permiliman Provinsi Kalimantan Utara melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan sebagai dasar
persiapan langkah selanjutnya.

1.5.2 Standar Teknis


Dalam hal melaksanakan perencanaan mengacu kepada NSPM (Norma, Standar, Pedoman,
Manual) Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, seperti tertuang pada daftar
referensi seperti tersebut di bawah ini ditetapkan dan dipakai sebagai dasar perencanaan teknis,
namun tidak terbatas pada referensi berikut :

1. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,


Pedoman Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan (Versi Bahasa Indonesia) Edisi
Pertama No. 004-A/PW/2004
2. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Gambar Standar
Pekerjaan Jalan dan Jembatan Volume Dua No. 04/BM/2005
3. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Pedoman Pengukuran Topografi Untuk Pekerjaan Jalan dan Jembatan No. 010/PW/2004
4. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Pedoman Panduan Geoteknik No. PT T-08-2002-B
5. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Penanganan Tanah
Ekspansif Untuk Konstruksi Jalan No. PD T-10-2005-B
6. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Teknik Tata Cara
Pelaksanaan Pondasi Cerucuk Kayu di Atas Tanah Lembek dan Tanah Gambut No.
029/T/BM/1999
7. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Pembebanan Untuk
Jembatan No. RSNI T-02-2005
8. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Pedoman Perencanaan Timbunan Jalan Pendekat Jembatan No. PD T-11-2003-B

1-4
9. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Pekerjaan Tanah
Dasar No. 003/BM/2006
10. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Hidrolika Untuk
Pekerjaan Jalan dan Jembatan No. 01/BM/2005
11. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Manual Perencanaan Bangunan Pengaman Gerusan Air Sungai Untuk Konstruksi Jalan dan
Jembatan No. 002/PW/2004
12. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Peraturan Perencanaan
Teknik Jembatan Jilid 1 (BMS - Bridge Design Code Vol. 1)
13. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Peraturan Perencanaan
Teknik Jembatan Jilid 2 (BMS - Bridge Design Code Vol. 2)
14. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, BMS - Bridge Design Manual
Vol. 1
15. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, BMS - Bridge Design Manual
Vol. 2
16. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Sistem Manajemen Jembatan
: Panduan Penyelidikan Jembatan (BMS)
17. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Bridge Management System
: Standard Spesifications For Bridge Construction Vol. 1
18. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Bridge Management System
: Standard Spesifications For Bridge Construction Vol. 2
19. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Pedoman Perencanaan Beban Gempa Untuk Jembatan No. PD T-04-2004-B
20. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Gorong-Gorong
Persegi Beton Bertulang (Box Culvert) Tipe Single
21. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Gorong-Gorong
Persegi Beton Bertulang (Box Culvert) Tipe Double
22. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Gorong-Gorong
Persegi Beton Bertulang (Box Culvert) Tipe Triple
23. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Bangunan Atas
Jembatan Gelagar Beton Pratekan Tipe T - Kelas B
24. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Bangunan Atas
Jembatan Gelagar Beton Pratekan Tipe T - Kelas A
25. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Jembatan Gelagar
Komposit Bentang Jembatan 8 - 20 m MBI /A/B
26. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Gambar Standar Rangka Baja
Bangunan Atas Jembatan Kelas A dan B No. 07/BM/2005
27. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi Konstruksi
Jembatan Tipe Balok T Bentang s/d 25 m Untuk Beban BM 100 No. 1748-1989-F

1-5
28. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Konstruksi Jembatan
Type Pretensioned Precast Concrete Voided Slab Bentang 5 - 16 m Klas Muatan BM 100
29. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Perencanaan lantai
Jembatan Rangka Baja Dengan Menggunakan Corrugated Steel Plate (CSP) No. PD T-12-2005-
B
30. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Pelaksanaan
Pemasangan Siar Muai Jenis Asphaltic Plug Untuk Jembatan No. PD T-13-2005-B
31. Badan Standarisasi Nasional, Standar Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan No. SNI T-
12-2004
32. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Perencanaan Struktur
Beton Bertulang Untuk Jembatan No. 009/BM/2008
33. Badan Standarisasi Nasional, Standar Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan No. RSNI T-
03-2005
34. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan Beton Untuk Jalan dan Jembatan No. PD T-07-2005-B
35. Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi Umum Pekerjaan
Jalan dan Jembatan 2010 Revisi 3
36. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Bridge Management System
: Guidelines For Preparation Of Spesifications
37. Badan Standarisasi Nasional, Standar Pilar dan Kepala Jembatan Beton Sederhana Bentang 5
- 25 m Dengan Pondasi Tiang Pancang No. SNI 2451 : 2008
38. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Konstruksi Jembatan
Type Pretensioned Precast Concrete Girder I Beam Span 20 - 35 m Klas Muatan BM 100
39. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Pelaksanaan
Pemasangan Bantalan Karet Pada Jembatan No. PD T-06-2005-B
40. Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Panduan Analisa Harga
Satuan Pekerjaan Jalan dan Jembatan Berdasarkan Spesifikasi Umum Pekerjaan Jalan dan
Jembatan 2010 Revisi 3
41. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Prosedur Operasional Standar
Perencanaan Teknis Jembatan
42. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Standar Metode
Perhitungan Debit Banjir No. SK SNI M-18-1989-F
43. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 1 : Tanah, Longsoran
44. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 3 : Beton, Semen, Perkerasan Beton Semen
45. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 7 : Struktur Bangunan
46. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah,
Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 12 : Jembatan

1-6
47. Referensi peraturan atau buku-buku yang sesuai dengan bidang perencanaan.

1.5.3 Studi-studi Terdahulu


Perencanaan jembatan biasanya menggunakan bentang-bentang standar yang telah ada.
Bentang jembatan ini biasanya merupakan kelipatan 5 meter dengan bentang tunggal maksimum 60
m (ada juga sampai 100 m dan 120 m). Perencanaan jembatan demikian dikategorikan sebagai
perencanaan jembatan bentang standar. Untuk pengembangan di masa depan, penggunaan
bangunan atas tidak standar dengan spesifikasi baru dan teknologi baru sudah sangat diperlukan
dalam merespon perkembangan teknik dan teknologi perencanaan dan pembangunan jembatan.
Kegiatan ini biasanya dikategorikan dengan perencanaan jembatan khusus, misalnya dengan
bangunan atas berupa sistem pelengkung baja, cable stayed, suspensi, dan lain-lain.

1.5.4 Referensi Hukum


Referensi hukum yang menjadi dasar dalam perencanaan teknis ini, namun tidak terbatas
pada referensi berikut :

1. Dewan Perwakilan Rakyar RI, Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang
Jalan,
2. Dewan Perwakilan Rakyar RI, Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang,
3. Dewan Perwakilan Rakyar RI, Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009 Tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
4. Dewan Perwakilan Rakyar RI, Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum,
5. Presiden RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan,
6. Presiden RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 Tentang Tata Ruang
Wilayah Nasional,
7. Presiden RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang,
8. Presiden RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum,
9. LKPP, Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahan dan aturan turunannya.

1.6 Ruang Lingkup


1.6.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan perencanaan ini meliputi:

1. Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan Sei. Maya Ruas Ring Road
Tarakan (Juata Laut – Binalatung), dengan lokasi terletak pada Ring Road Tarakan
Kecamatan Juata Laut, Kota Tarakan.
2. S
a. Survei pendahuluan guna menyusun Laporan Pendahuluan, meliputi :
1) Mengumpulkan dan mereview data-data lokasi pekerjaan dan situasinya
serta informasi lainnya secara umum dari segi geografis, tata guna lahan,
sosial ekonomi (gambaran umum wilayah).

1-7
2) Menyiapkan peta dasar yang berupa peta topografi dan peta-peta
pendukung lainnya (peta geologi, tata guna tanah, hidrologi, dan
sebagainya) yang dipakai untuk menentukan lokasi jembatan yang sesuai.
3) Mengumpulkan dan mereview data lalu lintas.
4) Mempelajari dan menganalisa data curah hujan pada daerah rencana
jembatan melalui station-station pengamatan cuaca yang telah ada ataupun
pada Jawatan Meteorologi setempat, termasuk data banjir, erosi dan lain
sebagainya.
5) Menganalisa secara visual keadaan tanah dasar pada daerah rencana
jembatan.
6) Mengumpulkan informasi lokasi sumber material (Quarry) dan kemungkinan
pemanfaatan material setempat.
7) Mengumpulkan data harga satuan material, upah buruh, biaya pembebasan
lahan dan sebagainya yang berkaitan dengan rencana pekerjaan.
8) Membuat foto-foto dokumentasi mengenai kondisi lapangan yang
bersangkutan dan khusus untuk kepentingan desain jembatan.
9) Memperhatikan usulan lainnya dari Pejabat Pembuat Komitmen Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi Kalimantan Utara.
10) Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
11) Mengumpulkan data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap
penting.
12) Membuat laporan lengkap dan memberi saran yang diperlukan untuk
pelaksaaan survei dan pekerjaan konstruksi, dengan memperbandingkan
alternatif lokasi jembatan yang diambil.
b. Pelaksanaan survey pendahuluan mengacu pada prosedur operasional standar
perencanaan jembatan yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum,
Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Bina Teknik, Januari 2009 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Survey Geometrik
Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan adalah :
a) Mengidentifikasi/memperkirakan secara tepat penerapan desain
geometrik (alinyemen horisontal dan vertikal) berdasarkan
pengalaman dan keahlian yang harus dikuasai sepenuhnya oleh Ahli
Jalan Raya yang melaksanakan pekerjaan ini dengan melakukan
pengukuran-pengukuran secara sederhana dan benar (jarak, azimut
dan kemiringan dengan helling meter) dan membuat sketsa desain
alinyemen horizontal maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-
lokasi yang dianggap sulit, untuk memastikan trase yang dipilih akan
dapat memenuhi persyaratan geometrik yang dibuktikan dengan
sketsa horizontal dan penampang memanjang rencana trase jalan.
b) Di dalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan
vertikal harus sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan
kebutuhan perencanaan untuk lokasi-lokasi galian dan timbunan.
c) Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambil
keputusan dalam pemilihan lokasi jembatan dengan anggota team
yang saling terkait dalam pekerjaan ini.
d) Di lapangan harus diberi/dibuat tanda-tanda berupa patok dan tanda
banjir, dengan diberi tanda bendera sepanjang daerah rencana
dengan interval 50 m untuk memudahkan tim pengukuran, serta

1-8
pembuatan foto-foto penting untuk pelaporan dan panduan dalam
melakukan survey detail selanjutnya.
e) Dari hasil survey recon ini, secara kasar harus sudah bisa dihitung
perkirakan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat
mendekati desain final.
2) Survey Topografi
Kegiatan yang dilakukan pada survey topografi adalah :
a) Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok
beton Bench Mark di awal dan akhir Pelaksanaan.
b) Mengamati kondisi topografi.
c) Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus
serta morfologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor.
d) Melaksanakan pemetaan dan pemotretan udara (fotografimetri)
melalui Pesawat Drone (UAV), untuk mendapatkan gambaran kondisi
wilayah sekitar lokasi jembatan dan kebutuhan survey detail yang
akan dilaksanakan.
e) Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran.
f) Menyarankan posisi patok Benchmark (BM) pada lokasi/titik yang
akan dijadikan referensi.
3) Survey Rencana Jembatan
Kegiatan yang dilakukan pada survey rencana jembatan adalah :
a) Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar, kelas
pembebanan jembatan, tipe konstruksi, dengan pertimbangan terkait
dengan LHR, estetika, lebar sungai, kedalaman dasar sungai, profil
sungai/ada tidaknya palung, kondisi arus dan arah aliran, sifat-sifat
sungai, scouring vertikal/horisontal, jenis material bangunan atas
yang tersedia dan paling efisien.
b) Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe abutmen,
pilar, fondasi, bangunan pengaman (bila diperlukan) dengan
mempertimbangkan lebar dan kedalaman sungai, sifat tebing, sifat
aliran, endapan/sedimentasi material, benda hanyutan, scouring yang
pernah terjadi.
c) Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan mempertimbangkan
MAB (banjir), MAN (normal), MAR (rendah) dan banjir terbesar yang
pernah terjadi.
d) Menentukan dan memperkirakan posisi/letak lokasi jembatan dengan
mempertimbangan situasi dan kondisi sekitar lokasi, profil sungai,
arah arus/aliran sungai, scouring, segi ekonomi, sosial, estetika yang
terkait dengan alinyemen jalan, kecepatan lalu lintas rencana,
jembatan darurat, pembebanan tanah timbunan dan quarry.
e) Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung
perkiraan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat
mendekati desain final.
4) Survey Geologi dan Geoteknik
Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan geologi dan geoteknik
adalah :
a) Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan
karakteristik tanah dan batuan.

1-9
b) Mengamati perkiraan lokasi sumber material (Quarry) sepanjang
lokasi pekerjaan.
c) Memberikan rekomendasi pada Ahli Jalan Raya dan Ahli Jembatan
berkaitan dengan rencana trase jalan dan rencana jembatan yang
akan dipilih.
d) Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus (rawan longsor, dll).
e) Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran maupun lokasi
untuk test pit.
f) Membuat rencana kerja untuk tim survey detail
5) Survey Hidrologi/Hidraulika
Kegiatan yang dilakukan pada survey Hidrologi/Hidraulika adalah :
a) Mengumpulkan data curah hujan.
b) Menganalisa luas daerah tangkapan (Catchment Area).
c) Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubungan
dengan dengan bentuk dan kemiringan yang akan mempengaruhi
pola aliran.
d) Mengamati tata guna lahan.
e) Menginventarisasi bangunan drainase existing.
f) Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting.
g) Membuat rencana kerja untuk survey detail.
h) Mengamati karakter aliran sungai/morfologi yang mungkin
berpengaruh terhadap konstruksi dan saran-saran yang diperlukan
untuk menjadi pertimbangan dalam perencanaan berikutnya.
6) Survey Lingkungan
Kegiatan yang dilakukan pada survey dampak lingkungan adalah :
a) Inventarisasi terhadap zona lingkungan awal yang bertujuan untuk
mengidentifikasi komponen lingkungan yang sensitif, yang meliputi :
- Aspek Fisik, kimia dan biologi.
- Aspek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.
b) Pencatatan lokasi bangunan bersejarah, kuburan, fasilitas umum dsb.
c) Pengambilan contoh air.
d) Pengamatan kondisi.
e) Foto dokumentasi yang diperlukan sehubungan dengan analisa.
f) Membuat rencana kerja untuk survey detail.
c. Survei Detail Lapangan guna menyusun laporan survei dan analisa data (Laporan
Antara)
1) Laporan survei
a) Survei Topografi (Geodesi)
b) Survei Fotografimetri (pemetaan udara) dengan Drone (UAV)
c) Survei Geometrik (Lalu Lintas/LHR)
d) Survei Bathymetri (Echo Sounding Test)
e) Survei Geolistrik
f) Survei Penyelidikan Tanah (Geoteknik dan Geologi), meliputi :
a) Dutch Cone Penetrometer Test (DCP) / Sondir
b) Boring Machine Test (SPT) / Bor Log Existing Darat dan Sungai
(bila diperlukan)
c) Laboratorium Test (Index Properties dan Mechanis Soils Sample
From Boring Machine Test)
g) Survei Hidrologi/Hidraulika
h) Survei Lingkungan
2) Hasil kajian terhadap data survei

1-10
3) Progress kegiatan dan rencana selanjutnya.
d. Konsep/Draft Laporan akhir, meliputi :
1) Konsep/Draft desain jembatan
a) Perhitungan struktur jembatan
- Struktur bangunan atas (girder/rangka baja/balok
T/prestressed, expansion joint, lantai jembatan, trotoar, dll)
- Struktur bangunan bawah (abutment, plat injak, perletakan, dll)
- Pondasi (abutment, pilar, poer plat, dll)
- Oprit/jalan pendekat (tekanan lateral, tinggi kritis timbunan
oprit, wing wall, box culvert, armco, dll)
- Hidrologi dan hidraulika pada jembatan (debit banjir, muka air
normal, muka air banjir, tekanan air pada pilar, gerusan air
sungai pada jembatan, dll)
- Bangunan pengaman (fender, siring abutment, groundsill, dll)
- Bangunan pelengkap (patok pengarah, papan nama, dll)
2) Mengumpulkan informasi letak dan jarak quarry terdekat berdasarkan
jenis/type dari material yang quarry tersebut, harga satuan upah,
material/bahan dan peralatan dan informasi lainnya yang diperlukan dalam
penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
4) Perhitungan volume pekerjaan jembatan
5) Perhitungan Perkiraan Biaya Pembangunan Jembatan
5) Konsep/Draft gambar rencana jembatan :
a) Gambaran umum perencanaan dan peta situasi
b) Layout lokasi jembatan
c) Elevasi dan potongan memanjang dan melintang jembatan
d) Detail bangunan atas jembatan (girder/rangka baja/balok
T/prestressed, expansion joint, lantai jembatan, trotoar, dll)
e) Detail bangunan bawah jembatan (abutment, plat injak, perletakan,
dll)
f) Detail pondasi jembatan (abutment, pilar, poer plat, dll)
g) Detail oprit/jalan pendekat jembatan
h) Detail bangunan pengaman jembatan
i) Detail bangunan pelengkap jembatan
j) Gambar-gambar lain yang diperlukan
6) Progress kegiatan dan rencana selanjutnya
e. Laporan akhir meliputi :
1) Penyempurnaan konsep/draft laporan akhir dan progress perencanaan
2) Detail Engineering Design (DED)
3) Rencana Anggaran Biaya (RAB)
4) Dokumen perencanaan teknis lainnya yang diperlukan
f. Laporan Khusus, memuat rencana sistem manajemen mutu pelaksanaan
konstruksi (Quality Assurance Planning) lengkap dengan spesifikasi teknis atas
konstruksi jembatan yang direncanakan;
g. Executive Summary, memuat ringkasan/intisari atas desain dan detil perencanaan
jembatan.

4. Dalam pelaksanaan perencanaan yang dimaksud, konsultan :


a. Diwajibkan berkonsultasi kepada instalasi yang terkait untuk memperoleh
informasi data sekunder, dan masukan lain yang perlu.
b. Diwajibkan membuat jadwal kegiatan rencana kerja serta detail dalam jangka
waktu yang ditetapkan.

1-11
c. Diwajibkan melaksanakan konsultasi berkala kepada Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi Kalimantan Utara melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang
ditunjuk.
d. Berinisiatif memprakarsai penerapan penemuan baru dalam perencanaan.
e. Seluruh kegiatan survei di lapangan harus didokumentasikan dengan foto-foto asli
yang dilampirkan dalam laporan survei dan dilengkapi dengan data-data koordinat
posisi bumi (koordinat UTM) melalui data GPS atas lokasi dan foto-foto kegiatan
survey.
f. Hal-hal lain yang diperlukan dalam perencanaan akan dikoordinasikan kemudian
antara Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan perencana.
1.6.2 Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari pekerjaan ini diperoleh hasil pekerjaan berupa:

1. Tersedianya Desain Perencanaan Teknik (Detail Engineering Design) Pembangunan Jembatan Sei.
Maya Ruas Ring Road Tarakan (Juata Laut – Binalatung), berupa dokumen perencanaan yang
terdiri dari Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Konsep/Draft Laporan Akhir, Laporan Akhir,
Laporan Khusus dan Executive Summary, serta dokumen perencanaan lainnya yang sesuai dengan
standar Bidang Bina Marga dan mencakup segala persyaratan yang ditetapkan dan dapat
dipertanggungjawabkan secara lengkap dan terinci, serta mengusahakan sekecil mungkin adanya
perbaikan-perbaikan atau perencanaan tambahan lainnya dikemudian hari.
2. Tercapainya tingkat pelayanan yang diinginkan selama umur rencana 50 tahun untuk jembatan
standar dan umur rencana 100 tahun untuk jembatan khusus/komplek.
3. Desain jembatan yang memiliki aspek estetika aspek estetika struktur untuk menjadi salah satu
icon Kota Tarakan.
4. Biaya pembangunan dan tahapan pembangunan jembatan, sehingga tercapai penyesuaian
terhadap tingkat optimum dari investasi serta pentahapan pelaksanaan dalam batas-batas
kemampuan pembiayaan.
5. Pendataan segala permasalahan yang ada selama perencanaan teknis dan kemungkinan
terjadinya permasalahan-permasalahan saat pelaksanaan fisik di lapangan, beserta solusi
pemecahannya.

1.7 Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jangka waktu penyelenggaraan perencanaan teknis ini ditetapkan selama 120 (Seratus
Dua Puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat
Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi Kalimantan Utara. Dalam jangka waktu tersebut, konsultan sudah harus menyelesaikan dan
menyerahkan semua hasil pekerjaan dalam bentuk Detail Engineering Design beserta laporan-
laporannya kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

1.8 Laporan
1.8.1 Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan berisi metodologi dan rencana kerja, organisasi pekerjaan, pemahaman KAK
yang dituangkan dalam konsep awal kerangka pemikiran penyelesaian, mobilisasi personil. Laporan
pendahuluan juga memuat laporan hasil survai pendahuluan, sketsa situasi umum, foto-foto
lapangan, permasalahan, alternatif lokasi jembatan serta rencana kerja dari usulan metode kerja
untuk tahap selanjutnya.

1-12
Laporan pendahuluan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi
tugas dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi tugas, setelah dilakukan
asistensi dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
yang ditunjuk. Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada minggu ketiga bulan pertama setelah
diterbitkan SPMK dan diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

1.8.2 Laporan Antara


Laporan antara ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas dengan
ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi tugas, setelah dilakukan asistensi dan
disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang ditunjuk.
Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada minggu ketiga bulan ketiga setelah diterbitkan SPMK
dan dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan.
1.8.3 Draft Laporan Akhir
Draft laporan akhir merupakan konsep laporan utama/akhir dan konsep rencana desain jembatan
beserta perhitungannya, diperlukan dalam rangka persiapan penyusunan laporan akhir. Laporan ini
berisi konsep/draft desain jembatan yang meliputi perhitungan struktur bangunan atas, struktur
bangunan bawah, pondasi, oprit/jalan pendekat, hidrologi/hidraulika, bangunan pengaman jembatan
dan bangunan pelengkap jembatan, informasi letak dan jarak quarry terdekat berdasarkan jenis/type
dari material yang quarry tersebut, harga satuan upah, material/bahan dan peralatan dan informasi
lainnya yang diperlukan dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB), perhitungan volume
pekerjaan jembatan, draft gambar rencana jembatan, perhitungan perkiraan biaya pembangunan
jembatan (RAB), dan progres kegiatan.

Draft laporan akhir ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas
dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi tugas, setelah dilakukan asistensi
dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang
ditunjuk. Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada minggu kesatu bulan keempat setelah
diterbitkan SPMK dan dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan.

1.8.4 Laporan Khusus


Laporan ini memuat rencana sistem manajemen mutu pelaksanaan konstruksi (Quality
Assurance Planning) lengkap dengan spesifikasi teknis atas konstruksi jembatan yang direncanakan,
rumusan pelaksanaan rencana mutu termasuk prosedur kerja dan instruksi kerja dengan teknisi
laboratorium, informasi lokasi sumber material (quarry) setempat dan rekomendasi penggunaan
material setempat tersebut dapat/tidak dipergunakan dalam Job Mix Formula (JMF), dan Job Mix
Formula (JMF) atas penggunaan material yang direkomendasikan untuk pelaksanaan pengendalian
mutu konstruksi jembatan. Laporan akhir ditulis dalam Bahasa Indonesia kecuali ditentukan lain oleh
pemberi tugas dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi tugas. Laporan ini
diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan akhir selambat-lambatnya pada minggu ketiga
bulan keempat setelah diterbitkan SPMK dan dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan.

1.8.5 Executive Summary


Laporan ini merupakan ringkasan atau sari dari laporan akhir yang dibahas secara ringkas.
Mengingat lingkup peruntukan laporan, maka penyajian laporan harus dapat menjelaskan pokok-
pokok kesimpulan dan saran dari perencanaan jembatan, dilengkapi dengan gambar dan tabel yang
relevan. Laporan akhir ditulis dalam Bahasa Indonesia kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas
dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi tugas. Laporan ini diserahkan
bersamaan dengan diserahkannya laporan akhir selambat-lambatnya pada minggu ketiga bulan
keempat setelah diterbitkan SPMK dan dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan.

1-13
1.8.6 Bahan Tayang (Presentasi)
Konsultan mempersiapkan bahan-bahan presentasi untuk setiap kali Rapat Pembahasan Laporan,
yang berisi ringkasan hasil pekerjaan yang telah dilakukan, baik dalam bentuk file komputer untuk
ditayangkan dalam format Power Point, juga dalam bentuk tulisan/risalah (Handout).

1-14
Contents
1 PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................................................... 2
1.3 Sasaran ............................................................................................................................... 2
1.4 Lokasi Pekerjaan ........................................................................................................... 3
1.5 Data Penunjang .............................................................................................................. 4
1.5.1 Data Dasar ...................................................................................................................... 4
1.5.2 Standar Teknis ................................................................................................................ 4
1.5.3 Studi-studi Terdahulu ..................................................................................................... 7
1.5.4 Referensi Hukum ............................................................................................................ 7
1.6 Ruang Lingkup ................................................................................................................ 7
1.6.1 Lingkup Pekerjaan .......................................................................................................... 7
1.6.2 Keluaran ........................................................................................................................ 12
1.7 Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan .......................................................... 12
1.8 Laporan ............................................................................................................................. 12
1.8.1 Laporan Pendahuluan .................................................................................................. 12
1.8.2 Laporan Antara ............................................................................................................. 13
Laporan antara ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas
dengan ukuran kertas format A4 dan diserahkan kepada pemberi tugas, setelah dilakukan
asistensi dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen melalui Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan yang ditunjuk. Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada minggu ketiga bulan
ketiga setelah diterbitkan SPMK dan dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan. ............................ 13
1.8.3 Draft Laporan Akhir ...................................................................................................... 13
1.8.4 Laporan Khusus ............................................................................................................ 13
1.8.5 Executive Summary ...................................................................................................... 13
1.8.6 Bahan Tayang (Presentasi) ........................................................................................... 14

Gambar 1.1 Lokasi Studi di Kota Tarakan ............................................................................................... 3

1-15

Anda mungkin juga menyukai