Anda di halaman 1dari 202

JUDUL

FINAL REPORT

PENGUKURAN GEODETIK
EIGER ADVENTURE LAND MEGA
MENDUNG BOGOR

Tahun 2021
EIGER ADVENTURE LAND

KATA PENGANTAR

Laporan Akhir ini disusun sebagai akhir dari rangkaian kegiatan penyelesaian
Pengukuran Geodetik Eiger Adventure Land Mega Mendung Bogor. Pada laporan ini
dipaparkan semua hal teknis kegiatan yang akan dijalankan konsultan untuk kegiatan
ini, mulai dari Pendahuluan, sampai pada perencanaan akhir. Melalui buku Laporan
Akhir ini diharapkan dapat menjelaskan secara detail hasil perencanaan Masjid BLK
Sidoarjo secara lengkap yang selanjutnya dapat dilanjutkan ke tahap penyusunan
Laporan.
Sebagai bagian dari penyempurnaan laporan ini selanjutnya, maka saran, komentar
dan masukan, baik dari pihak pemberi pekerjaan maupun pihak lain yang terkait dalam
kegiatan ini. Dengan adanya saran, komentar dan masukan tersebut, konsultan akan
menyempurnakan Perencanaan serta mengembangkannya menjadi suatu
perancangan, detail dan teknis sehingga menghasilkan dokumen pengukuran yang
siap untuk digunakan sebagai dasar pelaksanaan pembangunan.
Selama pelaksanaan kegiatan ini, pihak konsultan telah banyak dibantu oleh berbagai
pihak Eiger Adventure Land Mega Mendung Bogor. Sumbang saran serta diskusi
dengan berbagai pihak akan memperkaya dan mempertajam perancangan ini. Untuk
itu ucapan terima kasih kami sampaikan kami sampaikan kepada semua pihak atas
segala atas segala saran, komentar dan masukan yang diberikan serta kerjasamanya.

Bogor, Desember 2021

Penyusun

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | i


EIGER ADVENTURE LAND

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. LATAR BELAKANG................................................................................................................ 1
1.2. Maksud danTujuan.............................................................................................................. 2
1.3. Lingkup Kegiatan ................................................................................................................. 2
1.4. Keluaran (Output) ............................................................................................................... 2
1.5. Sistematika Pekerjaan ......................................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN 4
2.1. Gambarn Umum.................................................................................................................. 4
2.1.1. Lingkup Lokasi Perencanaan ............................................................................................... 6
2.1.2. Mobilitas ............................................................................................................................. 6
2.2. Kodisi Geografi .................................................................................................................... 7
2.2.1. Uraian Umum ...................................................................................................................... 7
2.2.2. Demografi dan Urbanisasi ................................................................................................... 8
2.2.3. Kondisi Topografi ................................................................................................................ 8
2.2.4. Kondisi Hidrografi.............................................................................................................. 10
2.2.5. Klimatologi ........................................................................................................................ 12
2.2.6. Resiko Bencana Alam ........................................................................................................ 14
BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI PENGUKURAN 15
3.1. Metode Pengukuran GNSS (Global Navigation Satellite System) ..................................... 15
3.2. Posisi dan Sistem Koordinat .............................................................................................. 18
3.3. Penentuan Posisi GPS........................................................................................................ 19
3.4. Kesalahan dan Bias Pengamatan ...................................................................................... 20
3.5. Metode Penentuan Posisi ................................................................................................. 22
3.6. Metode Pelaksanaan......................................................................................................... 23
BAB IV SURVEY LAPANGAN 24
4.1. Lokasi Eiger Adventur Land Megamendung Bogor ........................................................... 24
4.2. Peralatan ........................................................................................................................... 25
4.3. Titik Refernsi (Cors) ........................................................................................................... 25
4.4. Dokumentasi Pengukuran ................................................................................................. 27
BAB V HASIL PROSES PENGUKURAN 33

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | ii


EIGER ADVENTURE LAND

5.1. Baseline Processing .................................................................................................................... 33


5.2. GNSS Loop Closure Results ........................................................................................................ 37
5.3. Network Adjustment Report...................................................................................................... 41
5.4. Point Derivations........................................................................................................................ 49
5.5. Point Derivations........................................................................................................................ 58

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | ii


EIGER ADVENTURE LAND

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Jembatan gantung adalah jenis jembatan yang menggunakan tumpuan


ketegangan kabel daripada tumpuan samping . Sebuah jembatan gantung
biasanya memiliki kabel utama (kabel baja atau rantai yang lain) berlabuh di
setiap ujung jembatan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan berubah
menjadi ketegangan dalam kabel utama.

Pada mulanya Jembatan gantung memiliki kabel berlabuh di tanah di kedua


ujung jembatan, tetapi beberapa jembatan suspensi yang modern jangkar
kabel ke ujung jembatan itu sendiri. Jembatan gantung awal tidak memiliki
menara .

Saat ini jembatan gantung bertumpu pada kabel vertikal yang terikat pada tali
antara menara tumpuan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan berubah
menjadi ketegangan dalam kabel utama. Jembatan suspensi awal memiliki
kabel berlabuh di tanah di kedua ujung jembatan, tetapi beberapa jembatan
suspensi yang modern jangkar kabel ke ujung jembatan itu sendiri. Jembatan
suspensi awal tidak memiliki menara atau dermaga, tetapi ini hadir di sebagian
besar jembatan suspensi yang lebih besar

Eiger Adventure Land adalah ekowisata alam berstandar internasional yang


bertujuan untuk berkontribusi dalam konservasi alam. ... Pihaknya juga
mendukung pelestarian budaya, meningkatkan kesejahteraan dan
pemberdayaan masyarakat, meningkatkan daya tarik TNGGP, juga
mendorong percepatan ekonomi daerah.

Dalam melakukan proses pengukuran, dulu para pengukur menggunakan


sistem manual seperti theodolite dan penggunaan total station, waterpass dan
edm.

Namun pada zaman sekarang semua serba menggunakan teknologi. GPS


Geodetik atau GPS Pemetaan merupakan kegiatan survey dan pemetaan
yang mengandalkan satelit untuk mengakuisisi datanya.

Terdiri dari kata Global Positioning Sistem, GPS ini merupakan sistem dalam
satelit navigasi dan penentuan dari sebuah posisi. Terdapat banyak model
GPS, salah satunya ada GPS Geodetik atau GPS Pemetaan.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 1


EIGER ADVENTURE LAND

GPS yang satu ini adalah alat ukur yang menggunakan satelit, alat ini mampu
menangkap signal dari L1, L2 atau GNSS. Selain itu GPS ni juga mampu
merekam raw data secara umum dan memiliki format Rinex.

Dalam melakukan proses pengukuran, dulu para pengukur menggunakan


sistem manual seperti theodolite dan penggunaan total station, waterpass dan
edm.

Namun pada zaman sekarang semua serba menggunakan teknologi. GPS


Geodetik atau GPS Pemetaan merupakan kegiatan survey dan pemetaan
yang mengandalkan satelit untuk mengakuisisi datanya.

Terdiri dari kata Global Positioning Sistem, GPS ini merupakan sistem dalam
satelit navigasi dan penentuan dari sebuah posisi. Terdapat banyak model
GPS, salah satunya ada GPS Geodetik atau GPS Pemetaan.

GPS yang satu ini adalah alat ukur yang menggunakan satelit, alat ini mampu
menangkap signal dari L1, L2 atau GNSS. Selain itu GPS ni juga mampu
merekam raw data secara umum dan memiliki format Rinex..

1.2. Maksud danTujuan

Maksud dari pekerjaan ini adalah Pengukuran Geodetik Eiger Adventure


Land Mega Mendung Bogor untuk mendapatkan data lapangan yang bisa di
pergunakan untuk pembangunan .

Tujuan Pengukuran Geodetik Eiger Adventure Land Mega Mendung Bogor


adalah penyusunan dokumen perencanaan baik gambar, perhitungan biaya,
penyusunan rencana kerja dan syarat untuk pekerjaan fisik yang akan
dilaksanakan.

1.3. Lingkup Kegiatan

Pekerjaan Pengukuran Geodetik Eiger Adventure Land Mega Mendung Bogor


memiliki lingkup kegiatan secara umum, sebagai berikut :

1. Pekerjaan Pengukuran,
2. Pekerjaan Pemasangan BM.

1.4. Keluaran (Output)

Keluaran yang harus dikeluarkan dari hasil pengukuran berisi meliputi :

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 2


EIGER ADVENTURE LAND

1. Hasil Pengukuran berupa data GNSS


2. Hasil Proses Dari data GNSS
3. Gambar CAD Hasil Pengukuran
4. Laporan AKhir

1.5. Sistematika Pekerjaan

Sistematika penyajian laporan Akhir Pengukuran Geodetik Eiger Adventure


Land Mega Mendung Bogor ini, terdiri dari 6 (tujuh) bab yang dipaparkan
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, tujuan, fungsi dan sasaran, lingkup kegiatan, output
(keluaran) dan sistematika penyajian pada penyusunan laporan pendahuluan
pekerjaan DED Gedung DPRD Kabupaten Karimun.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

Bab ini berisi gambaran umum Kabupaten Bogor dan kondisi eksisiting lokasi
Pengukuran Geodetik Eiger Adventure Land Mega Mendung Bogor.

BAB III PENDEKATAN PEKERJAAN DAN METODOLOGI

Bab ini memaparkan metode pendekatan pekerjaan dan Metodologi atau


teknis yang dilakukan dalam Pengukuran Geodetik Eiger Adventure Land Mega
Mendung Bogor yang disesuaikan setelah dilaksanakan survey lokasi pekerjaan.

BAB VI SURVEY LAPANGAN

Bab ini berisi Survey pengkuran yang sudah di ranggkum untuk


mempermudah pembacaan data.

BAB V HASIL PROSES DATA

Bab ini berisi tentang hasil pengkuran yang sudah di ranggkum untuk
mempermudah pembacaan data.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 3


EIGER ADVENTURE LAND

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN

2.1. Gambarn Umum

Wilayah Kabupaten Bogor memiliki luas ± 2.664 km². Secara geografis


terletak di antara 6?18'0" – 6?47'10" Lintang Selatan dan 106?23'45" –
107?13'30" Bujur Timur, dengan tipe morfologi wilayah yang bervariasi,
dari dataran yang relative rendah di bagian utara hingga dataran tinggi di
bagian selatan, dataran rendah sekitar 29,28% berada pada ketinggian 15 –
100 meter di atas permukaan laut (dpl), merupakan kategori ekologi hilir.
Dataran bergelombang sekitar 43,62% berada pada ketinggian 100 – 500
meter dpl, merupakan kategori ekologi tengah. Sekitar 19,53% daerah
pegunungan berada pada ketinggian 500 - 1.000 meter dpl, merupakan
kategori ekologi hulu. Daerah penggunungan tinggi sekitar 8,43% berada
pada ketinggian 1.000 – 2.000 meter dpl, merupakan kategori ekologi
hulu dan
0,22% berada pada ketinggian 2.000 – 2.500 meter dpl, merupakan kategori
hulu.

Batas-batas wilayah Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut :


• Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang Selatan, Kota Depok, Kabupaten/Kota Bekasi;
• Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Lebak;
• Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten
Cianjur dan Kabupaten Purwakarta;
• Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi dan
Kabupaten Cianjur;
• Bagian Tengah berbatasan dengan Kota Bogor.

Selain itu, kondisi morfologi Kabupaten Bogor sebagian besar berupa dataran
tinggi, perbukitan dan pegunungan dengan batuan penyusunnya didominasi
oleh hasil letusan gunung, yang terdiri dari andesit, tufa dan basalt. Gabungan
batu tersebut termasuk dalam sifat jenis batuan relatif lulus air dimana
kemampuannya meresapkan air hujan tergolong besar. Jenis pelapukan
batuan ini relative rawan terhadap gerakan tanah bila mendapatkan siraman
curah hujan yang tinggi. Selanjutnya, jenis tanah penutup didominasi oleh
material vulkanik lepas agak peka dan sangat peka terhadap erosi, antara lain
Latosol, Aluvial, Regosol, Podsolik dan Andosol. Oleh karena itu, beberapa
wilayah rawan terhadap tanah longsor. Secara klimatalogi, wilayah Kabupaten
Bogor termasuk iklim tropis sangat basah di bagian Selatan dan iklim tropis

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 4


EIGER ADVENTURE LAND

basah di bagian Utara, dengan rata -rata curah tahunan 2.500 – 5.00
mm/tahun, kecuali di wilayah bagian utara dan sebagian kecil wilayah timur
curah hujan kurang dari 2.500 mm/tahun. Suhu rata-rata di wilayah Kabupaten
Bogor adalah 20º - 30ºC, dengan suhu rata-rata tahunan sebesar 25º.
Kelembaban udara 70% dan kecepatan angin cukup rendah, dengan rata -
rata 1,2 m/detik dengan evaporasi di daerah terbuka rata-rata sebesar 146,2
mm/bulan.
Sedangkan secara hidrologis, wilayah Kabupaten Bogor terbagi kedalam 7
(tujuh) buah Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu: (1) DAS Cidurian; (2) DAS
Cimanceuri; (3) DAS Cisadane; (4) DAS Ciliwung; (5) Sub DAS Kali Bekasi;
(6) Sub DAS Cipamingkis; dan (7) DAS Cibeet. Selain itu juga terdapat 32
jaringan irigasi pemerintah, 794 jaringan irigasi pedesaan, 93 situ dan 96
mata air.
Adapun batas-batas wilayah kabupaten Sidoarjo sebagai berikut;
Utara : Kab. Tangerang Kab / Kota Bekasi, Kota Depok
Timur : Kab. Cianjur dan Kab. Karawang
Selatan : Kab. Sukabumi dan Cianjur
Barat : Kab. Lebak ( Prov. Banten)

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 5


EIGER ADVENTURE LAND

2.1.1. Lingkup Lokasi Perencanaan

Secara administratif lingkup wilayah pengukuran berda di


Kecamatan Megamendung Bogor dan lokasi pengukuran sebagai
berikut :

2.1.2. Mobilitas

Mobilitas untuk menuju lokasi dari kota bogor dengan jarak tempuh 25-
30km dapat di tempuh dengan waktu 1 jam 7 menit – 1 jam 10 menit
menuju lokasi pengukuran yang beradan di kecamatan kuta mega
mendung bogor.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 6


EIGER ADVENTURE LAND

2.2. Kodisi Geografi

2.2.1. Uraian Umum

Wilayah Kabupaten Bogor terletak di antara 6º18’0″ – 6º47’10” Lintang


Selatan dan 106º23’45” – 107º13’30” Bujur Timur, dengan luas wilayah ±
298.838,304 Ha. Batas-batas wilayah administrasinya yaitu : Sebelah Utara
berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota
Depok, Kabupaten/Kota Bekasi; Sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Lebak; Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karawang,
Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Purwakarta; Sebelah Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur; sedangkan di Bagian
Tengah berbatasan dengan Kota Bogor. Secara administratif, wilayah
Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan yang di dalamnya meliputi 416
desa dan 19 kelurahan (435 desa/kelurahan), yang tercakup dalam 3.882 RW
dan 15.561 RT.
Topografi Kabupaten Bogor bervariasi, dari dataran yang relatif rendah di
bagian utara hingga dataran tinggi di bagian selatan, yang dikelompokkan
berdasar ketinggiannya sebagai berikut : sekitar 29,28% berada pada
ketinggian 15-100 meter di atas permukaan laut (dpl), 42,62% berada pada
ketinggian 100-500 meter dpl, 19,53% berada pada ketinggian 500-1.000
meter dpl, 8,43% berada pada ketinggian 1.000-2.000 meter dpl dan 0,22%
berada pada ketinggian 2.000–2.500 meter dpl. Selain itu, kondisi morfologi
Kabupaten Bogor sebagian besar berupa dataran tinggi, perbukitan dan
pegunungan dengan batuan penyusunnya didominasi oleh hasil letusan
gunung, yang terdiri dari andesit, tufa dan basalt. Gabungan batu tersebut
termasuk dalam sifat jenis batuan relatif lulus air dimana kemampuannya
meresapkan air hujan tergolong besar. Jenis pelapukan batuan ini relatif
rawan terhadap gerakan tanah bila mendapatkan siraman curah hujan yang
tinggi. Selanjutnya, jenis tanah penutup didominasi oleh material vulkanik
lepas agak peka dan sangat peka terhadap erosi, antara lain Latosol, Aluvial,
Regosol, Podsolik dan Andosol. Oleh karena itu, ada beberapa wilayah di
Kabupaten Bogor yang rawan tanah longsor.
Secara klimatologis, wilayah Kabupaten Bogor termasuk iklim tropis sangat
basah di bagian selatan dan iklim tropis basah di bagian utara, dengan rata-
rata curah hujan tahunan 2.500–5.000 mm/tahun, kecuali di wilayah bagian
utara dan sebagian kecil wilayah timur curah hujan kurang dari 2.500
mm/tahun. Suhu rata-rata di wilayah Kabupaten Bogor adalah 20°- 30°C,
dengan suhu rata-rata tahunan sebesar 25°C. Kelembaban udara 70% dan
kecepatan angin cukup rendah, dengan rata–rata 1,2 m/detik dengan
evaporasi di daerah terbuka rata–rata sebesar 146,2 mm/bulan.
PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 7
EIGER ADVENTURE LAND

Sedangkan secara hidrologis, wilayah Kabupaten Bogor terbagi ke dalam 8


(delapan) buah Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu : (1) DAS Cidurian; (2) DAS
Cimanceuri; (3) DAS Cisadane; (4) DAS Ciliwung; (5) DAS Cileungsi; (6) DAS
Cikarang; (7) DAS Cibeet dan (8) DAS Ciberang. Selain itu juga terdapat 32
jaringan irigasi pemerintah, 900 jaringan irigasi pedesaan, 95 situ dan 201
mata air.
Struktur penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Bogor dikelompokkan
menjadi : sawah irigasi/tadah hujan seluas 69.959,37 ha (22,89%), kebun
campuran seluas 62.965,17 ha (21,07%), semak belukar seluas 52.575,49 ha
(17,20%), hutan seluas 40.576,7 ha (13,58%), permukiman seluas 40.790 ha
(13,35%), ladang/tegalan seluas 33.815 ha 11,06% serta selebihnya berupa
badan air dan rawa.
Demikianlah kondisi demografis daerah Kabupaten Bogor. Informasi ini kami
sajikan agar masyarakat, khususnya warga Kabupaten Bogor, bisa lebih
mengenali dan memahami. Sementara kaitannya dengan pariwisata adalah
informasi kondisi wilayah ini bisa dijadikan referensi untuk memahami daerah
yang akan dikunjungi sebagai destinasi wisata.

2.2.2. Demografi dan Urbanisasi

Adapun untuk mengetahui perkembangan kependudukan di Kabupaten


Bogor, berikut dapat diketahui dari proyeksi jumlah penduduk hingga lima
tahun ke depan. Informasi lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini.
Jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2015 berdasarkan hasil
estimasi mencapai 5.331.149 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak berada di
Kecamatan Gunung Putri (388.766 jiwa) dan jumlah terkecil terdapat di
Kecamatan Cariu (46.474 jiwa). Kepadatan penduduk tertinggi adalah di
Kecamatan Ciomas dengan kepadatan mencapai 100 jiwa/Ha, sedangkan
kepadatan terendah ada pada Kecamatan Tanjungsari yang mencapai 4
jiwa/Ha.

2.2.3. Kondisi Topografi

Kabupaten Bogor terletak pada ketinggian berkisar antara 50 m – 3000 m dpl


dengan topografi yang beragam, mulai dari landai hingga berbukit terjal.
Daerah dataran, yaitu daerah yang mempunyai bentuk morfologi yang
hampir datar dengan kemiringan lereng 0-5 %, dengan ketinggian wilayah
mulai dari 125 meter sampai 175 dpl. Adapun klasifikasi keadaan morfologi
wilayah serta prosentasenya terhadap luas seluruh wilayah Kabupaten Bogor
adalah sebagai berikut :
 Dataran rendah (15 - 100 m dpl,) sekitar 29,28 %, merupakan kategori
ekologi hilir;
PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 8
EIGER ADVENTURE LAND

 Pegunungan (500 – 1.000 m dpl,) sekitar 19,53 %, merupakan kategori


ekologi hulu;
 Pegunungan tinggi (1.000 – 2.000 m dpl,) sekitar 8,43 %, merupakan
kategori ekologi hulu;
 Puncak-puncak gunung (2.000 – 2.500 m dpl,) sekitar 0,22 %,
merupakan kategori ekologi hulu.
Dengan kondisi ekologi dan morfologi yang ada tersebut, wilayah Kabupaten
Bogor sebagian besar berfungsi lindung (non budidaya dan budidaya
terbatas), sehingga wilayah yang dapat terbangun terbatas untuk kegiatan
budidaya hanya wilayah dataran rendah bagian utara. Kondisi morfologi
Kabupaten Bogor dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Daerah daratan
Satuan ini memiliki bentuk morfologi yang hampir datar dengan kemiringan
lereng 0 – 5% (0 – 3o), dengan ketinggian wilayah mulai dari 124 – 175 m
dpl. Penyebarannya menempati sebagian dari Utara dan setempat-
setempat pada bagian tengah Kabupaten Bogor, yaitu tersebar di daerah
Leuwiliang, Cimanggu, Pabuan, Nagrak, Kedunghalang, Cibungbulang,
Kampung Sawah dan Rancabungur

2. Perbukitan Berelief Halus


Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan yang
bergelombang sedang kemiringan lereng 5 – 15% (3 – 9o), dengan
ketinggian wilayah mulai 100 – 675 meter dpl, penyebarannya meliputi
dearah Leuwiliang, Parungbadak, Darmaga dan daerah Gadong dengan
luas total wilayah mencapai 382,6 Km2

3. Perbukitan Berelief Agak Terjal


Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan yang bergelombang
sedang kemiringan lereng 15 – 30% (9 – 170), dengan ketinggian wilayah
mulai 150 mdpl. Penyebarannya meliputi daerah Panyukuhan, Cisumpur,
Cikereteg. Tugu, Pasir Tangki, Lebak Nangka, Pasir Menir, Gunung
Bunder, Pasirnangka dan daerah Bantarkaret dengan luas wilayah
mencapai 291,95 Km2.

4. Perbukitan Terjal
Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang agak
kasar dengan kemiringan lereng 30 – 50% (17 – 270), dengan ketinggian
wilayah daerah mulai 175 – 1.480 meter. Penyebarannya meliputi daerah
Cigudeg, Kampung Baru, Pasirhonje, Karacak, Pasir Ipis, Kawung Luwuk,
Pasirgadung, Gunung Kulawasa, Pasir Bogor, Pasir Kuda, Pasir Panjang,
Puncak dan Batu Kasur dengan luas penyebaran 280,48 Km2.

5. Perbukitan Berelief Sangat Terjal


Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan bergelombang kasar
dengan kemiringan lereng 50 – 70% (27 – 360), dengan ketinggian wilayah
PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 9
EIGER ADVENTURE LAND

daerah mulai 200 – 1.600 meter. Penyebarannya meliputi daerah Pasir


Bongkok, Pasir Gandaria, Tenjolaya, Gunung Hambalang, Gunung
Karang, Gunung Batu, Gunung Gantung dan daerah Langkop dengan luas
penyebaran 187,86 Km2.

6. Perbukitan Curam Sampai Tegak


Satuan morfologi ini mempunyai bentuk permukaan dengan kemiringan
lereng >70% (39 – 90), dengan ketinggian wilayah daerah mulai 300 –
2.950 meter. Penyebarannya meliputi daerah Gunung Pongkor, Gunung
Karamat dan Cirangrad dengan luas penyebaran 347,9 Km2
2.2.4. Kondisi Hidrografi

Keadaan hidrogeologi Wilayah Kabupaten Bogor dibagi menjadi beberapa


kondisi keterdapatan air tanah dan tingkat produktivitas akifer (Tahmat,
U.,dkk., dan IWACO, 1990) yang diakitakan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, sebagai berikut :

 Akifer dengan aliran melalui ruang antar butir


 Akifer produktif dengan penyebaran luas yang menyebar di bagian
tengah utara Kabupaten Bogor, penggunaan lahannya berupa
permukiman, pesawahan, pertanian tanah kering dan tegalan.
 Akifer produktif sedang, dengan penyebaran luas yang menyebar di
bagian tengah – utara dengan penggunaan lahan berupa hutan,
pertanian lahan kering, permukiman dan pesawahan.
 Setempat, akifer berproduksi sedang dengan penyebaran di wilayah
perbukitan sampai bergelombang tersusun dari rombakan bahan
gunungapi, pasir kerikil, kerakal sampai bongkahan.
 Akifer dengan aliran melalui celah dan ruang antar butir
 Akifer produktif dengan penyebaran luas yang menyebar di bawah
Kaki Gunung Salak bagian Utara, banyak ditemukan mata
air,penggunaan lahannya berupa hutan, permukiman, pertanian
lahan kering, pesawahan dan tegalan.
 Akifer produktif sedang, dengan penyebaran luas yang menyebar
di bawah kaki Gunung Salak bagian Utara, banyak pula ditemukan
mata air dengan penggunaan lahan berupa hutan, permukiman,
pertanian lahan kering, pesawahan dan tegalan.
 Setempat akifer produktif dengan penyebaran di bagian selatan
kaki Gunung Salak bagian Utara, Barat dan Timur Kabupaten Bogor
dengan penggunaan lahan terutama berupa hutan belukar.
 Akifer dengan aliran melalui celahan, rekahan dan rekahan
 Akifer ini merupakan setempat akifer produktif yang tersebar di
Bukit Gadung dan Ciampea dengan penggunaan lahannya
terutama pertanian lahan kering, permukiman dan tegalan.
 Akifer bercelah atau sarang

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 10


EIGER ADVENTURE LAND

 Akifer produktif kecil, setempat berarti yang berkembang pada


satuan gunungapi tua dan satuan sedimen tersier denganmorfologi
perbukitan sampai terjal.
 Daerah air tanah langka atau tak berarti yang menyebar di puncak
Gunung Salak, pegunungan Gunung Kempul – Halimun, Gunung
Pangrango dan di utaranya sampau Gunung Sanggabuana.
Berdasarkan sungai-sungai yang melewati Kabupaten Bogor, maka
Kabupaten Bogor memiliki 6 (enam) Daerah Aliran Sungai (DAS).
Dua DAS masing-masing berada relatif di Wilayah Kabupaten
Bogor bagian barat, tengah dan timur, seperti ditunjukan pada tabel.

Berdasarkan inventarisasi Bappeda Kabupaten Bogor di seluruh wilayah


Kabupaten Bogor terdapat 159 sungai. Menurut operasinya terdasar 7 ruas
termasuk orde 1,64 ruas sungai termasuk orde 2,70 ruas sungai termasuk orde 3
dan 18 ruas sungai termasuk orde 4. Selain sungai, badan air lainnya yang ada di
Kabupaten Bogor adalah situ atau telaga.
Bappeda Kabupaten Bogor mendata terdapat 93 situ dengan luas total 510,2 Ha.
Situ dengan kondisi baik ada 36 buah, sedang 40 buah dan rusak 9 buah dan yang
kondisinya rusak berat sebanyak 8 buah.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 11


EIGER ADVENTURE LAND

2.2.5. Klimatologi

Kabupaten Bogor yang relatif terletak antara deretan pegunungan di sebelah


selatan dan hamparan laut di sebelah utara merupakan daerah yang mempunyai
banyak curah hujan. Secara pasial curah hujan semakin ke arah hulu (selatan)
semakin tinggi, seperti ditampilkan dalam Gambar 2.3. Hal ini disebabkan karena
menguatnya efek orografis yakni pergerakan naik udara yang banyak membawa
uap air ketika berhadapan dengan topografi pegunungan. Adapun profil iklim dan
curah hujan Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut :
 Curah hujan di Kabupaten Bogor berkisar antara 2.000 mm untuk daerah
dataran rendah di wilayah hilir hingga 6.000 mm untuk daerah dataran
tinggi/pegunungan di wilayah hulu. Berdasarkan data stasiun Dermaga
(stasiun klimat lengkap kelas I) diketahui curah hujan tahunan rata-rata
daerah setinggi 3.930 mm. Curah hujan tersebut terdistribusi dalam 12
bulan dan tidak ada bulan kering (bulan dengan curah hujan < 100 mm)
dalam setahunnya. Curah hujan bulanan rata-rata yang tertinggi adalah 414
mm, terjadi pada bulan April, sedangkan yang terendah 180 mm terjadi
pada bulan Agustus;
 Temperatur udara bulanan Kabupaten Bogor relatif stabil, yaitu 250C -
260C. dari stasiun Dermaga periode 1996 – 2007, diketahui temperatur
udara bulanan rata- rata tertinggi adalah 27,00C terjadi pada bulan Mei
Tahun 1998 dan terendah 23,30C terjadi pada bulan September Tahun
2005;

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 12


EIGER ADVENTURE LAND

 Sebagai daerah tropis kondisi kelembaban udara relatif di Kabupaten


Bogor cukup tinggi. Kelembaban relatif bulanan rata-rata berdasarkan data
stasiun Dermaga berkisar antara 78,2 % hingga 88,4 %; Kecapatan angin
Kabupaten Bogor relatif rendah dengan kecepatan angin bulanan rata-
rata berkisar antara 1,6 – 2,2 km/jam. Dari catatan tahun 1996 hingga 2007,
kecepatan angin yang terendah adalah 0,9 km/jam terjadi pada bulan Mei
dan Juni Tahun 2001, sedangkan tertinggi 3,7 km/jam terjadi pada bulan
Maret 2007; Lama penyinaran matahari rata-rata berkisar antara 3,6
jam/hari hingga 8,0 jam/hari. Lama penyinaran matahari yang terpanjang
terjadi pada bulan Agustus dan terpendek terjadi pada bulan Februari;
 Laju penguapan tahunan rata-rata di Kabupaten Bogor sebesar 4,0
mm/hari. Laju penguapan yang terendah terjadi pada Bulan Februari
sebesar 3,4 mm/hari, sedangkan yang tertinggi terjadi pada bulan Oktober
sebesar 5,0 mm/hari;
 Iklim wilayah Kabupaten Bogor termasuk iklim tropis (tipe A) sangat basah
di bagian selatan dan iklim tropis basah (tipe B) di bagian utara,
berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson. Dengan rata-rata curah
hujan tahunan 4.141,2 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata
tahunan adalah 332 hari. Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan
oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan air laut dan jarak dari
pantai. Pada tahun 2014 suhu udara di Kabupaten Bogor rata- rata berkisar
antara 22,7°C sampai 31,60C. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan
September yaitu 36,0°C, sedangkan suhu udara minimum terjadi pada
bulan September dengan suhu sebesar 19,2°C. Suhu rata-rata di tiap
Wilayah Pengembangan Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 13


EIGER ADVENTURE LAND

2.2.6. Resiko Bencana Alam

Berdasarkan data resiko bencana alam yang bersumber dari Indeks


Risiko Bencana Indonesia, diketahui bahwa Kabupaten Bogor
memiliki Indeks Resiko Bencana sebesar 152 atau tergolong tinggi.
Nilai tersebut merupakan hasil perhitungan untuk Multi Ancaman.
Potensi ancaman bencana alam di Kabupaten Bogor diantaranya
adalah banjir, gempa bumi, tanah longsor, gunung api, kebakaran
lahan dan hutan, cuaca ekstrem, dan kekeringan. Berikut ini

merupakan indeks resiko bencana untuk setiap ancaman.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 14


EIGER ADVENTURE LAND

BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI PENGUKURAN

3.1. Metode Pengukuran GNSS (Global Navigation Satellite System)

GNSS (Global Navigation Satellite System) adalah suatu sistem satelit yang
terdiri dari konstelasi satelit yang menyediakan informasi waktu dan lokasi,
memancarkan macam-macam sinar dalam berbagai frekuensi secara terus-
menerus, yang tersedia di semua lokasi diatas permukaan bumi. GNSS
memiliki peranan penting dalam navigasi. GNSS yang ada saat ini adalah
GPS (Global Positioning System) yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika
Serikat, GLONASS (Global Navigation Satellite System) milik Rusia, Galileo
milik Uni Eropa, dan Compass atau Beidou milik Cina. India dan Jepang telah
mengembangkan kemampuan GNSS regional dengan meluncurkan
sejumlah satelit ke antariksa untuk menambah kemampuan yang sudah
disediakan oleh sistem global dalam menyediakan tambahan cakupan
regional [UNOOSA, 2011].

GNSS yang paling dikenal saat ini adalah GPS (Global Positioning System).
Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi
serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa
bergantung waktu dan cuaca, kepada banyak orang secara simultan. Pada
saat ini, sistem GPS sudah sangat banyak digunakan orang di seluruh
dunia dalam berbagai bidang aplikasi. Di Indonesia pun, GPS sudah banyak
diaplikasikan, terutama yang terkait dengan aplikasi-aplikasi yang menuntut
informasi tentang posisi ataupun perubahan posisi.

Dibandingkan dengan sistem dan metode penentuan posisi lainnya, GPS


mempunyai banyak kelebihan dan menawarkan lebih banyak keuntungan,
baik dalam segi operasionalisasinya maupun kualitas posisi yang diberikan.
Pada dasarnya GPS terdiri dari tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa
(space segment) yang terutama terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen
sistem kontrol (control system segment) yang terdiri dari stasiun-stasiun
pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang
terdiri dari pemakai

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 15


EIGER ADVENTURE LAND

GPS termasuk alat-alat penerima dan pengolah sinyal dan data GPS. Ketiga
segmen tersebut digambarkan secara skematik pada Gambar 2.1. [Abidin, 2007]

Gambar 2.1. Sistem Penentuan Posisi Global, GPS [Abidin, 2007]

a. Segmen Sistem Kontrol

Segmen sistem kontrol GPS adalah otak dari GPS. Tugas dari segmen sistem
kontrol adalah mengatur semua satelit GPS yang ada agar berfungsi
sebagaimana mestinya. Pihak Amerika Serikat mengoperasikan sistem ini
dari Sistem Kontrol Utama di Falcon Air Force Base di Colorado Springs,
Amerika Serikat. Segmen sistem kontrol ini juga termasuk 4 stasiun monitor
yang berlokasi menyebar di seluruh dunia.

b. Segmen Satelit

Segmen satelit adalah satelit-satelit GPS yang mengorbit di angkasa sebagai stasiun
radio. Satelit GPS tersebut dilengkapi antena-antena untuk mengirim dan menerima
sinyal-sinyal gelombang. Gelombang tersebut selanjutnya dipancarkan ke bumi dan
diterima oleh receiver- receiver GPS yang ada di bumi dan dapat digunakan untuk
menentukan informasi posisi, kecepatan dan waktu. Konstelasi standar dari satelit
GPS terdiri dari 24 satelit yang menempati 6 bidang orbit dengan eksentrisitas orbit

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 16


EIGER ADVENTURE LAND

umumnya lebih kecil dari 0,02. Satelit GPS mengelilingi bumi/mengorbit 2 kali
dalam sehari pada ketinggia.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 17


EIGER ADVENTURE LAND

20.000 km di atas permukaan bumi. Pada setiap waktu paling sedikit 4 satelit
dapat kita amati di setiap lokasi di permukaan bumi. Hal ini memungkinkan
bagi pengguna GPS untuk dapat menghitung posisi mereka di permukaan
bumi.

c. Segmen Pengguna

Segmen pengguna adalah para pengguna satelit GPS dalam hal ini receiver
GPS yang dapat menerima dan memproses sinyal yang dipancarkan oleh
satelit GPS.

3.2. Posisi dan Sistem Koordinat

Posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan koordinat (dua dimensi atau
tiga dimensi) yang mengacu pada suatu sistem koordinat tertentu. Sistem
koordinat itu sendiri didefinisikan dengan menspesifikasi tiga parameter
berikut, yaitu [Abidin, 2007] :
 Lokasi titik nol dari sistem koordinat,
 Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat, dan
 Besaran (kartesian, curviliniear) yang digunakan untuk
mendefinisikan posisi suatu titik dalam sistem koordinat tersebut.
Setiap parameter dari sistem koordinat tertentu dapat dispesifikasikan lebih
lanjut, dan berdasarkan pada spesifikasi parameter yang digunakan maka
dikenal beberapa jenis sistem koordinat. Contoh dari suatu penspesifikasian
parameter sistem koordinat ditunjukan pada Gambar 2.2.
Dalam penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi, titik nol dari sistem
koordinat yang digunakan dapat berlokasi di titik pusat massa bumi (sistem
koordinat geosentrik), maupun di salah satu titik di permukaan bumi (sistem
koordinat toposentrik). Sistem koordinat geosentrik banyak digunakan dalam
metode-metode penentuan posisi ekstra-terestris yang menggunakan satelit
dan benda-benda langit lainnya, dan sistem koordinat toposentrik banyak
digunakan oleh metode-metode penentuan posisi terestris.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 18


EIGER ADVENTURE LAND

Dilihat dari orientasi sumbunya, ada sistem koordinat yang sumbu- sumbunya
ikut berotasi dengan bumi (terikat bumi) dan ada yang tidak (terikat langit).
Sistem koordinat yang terikat bumi umumnya digunakan untuk
menyatakan posisi titik-titik yang berada di bumi, dan sistem yang terikat langit
umumnya digunakan untuk menyatakan posisi titik dan obyek di angkasa,
seperti satelit dan benda-benda langit.
Dilihat dari besaran koordinat yang digunakan, posisi suatu titik dalam sistem
koordinat ada yang dinyatakan dengan besaran-besaran jarak seperti dalam
sistem koordinat kartesian, dan ada yang dengan besaran-besaran sudut dan
jarak seperti sistem koordinat geodetik.
Dalam penentuan posisi dengan pengamatan ke satelit-satelit GPS, ada dua
sistem koordinat referensi yang penting untuk dicatat, yaitu CIS
(Conventional Inertial System) dan CTS (Conventional Terrestrial System).
Sistem CIS digunakan untuk pendeskripsian posisi dan pergerakan satelit, dan
sistem CTS digunakan untuk menyatakan posisi titik di permukaan bumi.
Pada penentuan posisi dengan GPS, posisi titik di permukaan bumi diberikan
dalam koordinat kartesian (X, Y, Z) dalam sisitem koordinat WGS 84 (World
Geodetic System 1984), yang merupakan suatu realisasi dari sistem CTS.
Koordinat kartesian (X, Y, Z) tersebut selanjutnya ditransformasikan
menjadi koordinat geodetik (j, l, h) seandainya diperlukan.

3.3. Penentuan Posisi GPS


Konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke
belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke

beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Secara vektor,


prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS diperlihatkan pada gambar
dibawah ini. Dalam hal ini, parameter yang akan ditentukan adalah vektor
posisi geosentrik pengamat (R). Untuk itu, karena vektor posisi geosentrik
satelit GPS (r) telah diketahui, maka yang perlu ditentukan adalah vektor
posisi toposentris satelit terhadap pengamat (ρ).
Posisi yang diberikan oleh GPS adalah posisi tiga dimensi (X, Y, Z ataupun
φ, λ, h) yang dinyatakan dalam WGS-84. Dengan GPS, titik yang ditentukan
posisinya dapat diam (static positioning) ataupun bergerak (kinematic

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 19


EIGER ADVENTURE LAND

positioning). Posisi titik dapat ditentukan denggan menggunakan satu receiver


GPS terhadap pusat bumi dengan menggunakan metode penentuan posisi
absolut, ataupun terhadap titik lainnya yang telah diketahui koordinatnya
(stasiun referensi) dengan menggunakan metode diferensial (relatif) yang
menggunakan minimal dua receiver GPS. GPS dapat pula memberikan posisi
secara instan (real time) ataupun sesudah pengamatan setelah data
pengamatannya diproses secara lebih ekstensif (post procesing) yang
biasanya dilakukan untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik. Secara
umum dikenal beberapa metode dan sistem penentuan posisi dengan GPS.

Disamping itu, GPS dapat memberikan posisi secara instan (real-time)


ataupun sesudah pengamatan setelah data pengamatannya diproses secara
lebih ekstensif (post-processing) yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan
ketelitian lebih baik. [Abidin, 2007]

3.4. Kesalahan dan Bias Pengamatan


Pengamatan satelit GPS tidak terlepas dari kesalahan dan bias yang
disebabkan oleh beberapa faktor alam, alat dan manusia. Ada beberapa
macam cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi
efek kesalahan dan bias pengamatan yaitu mengestimasi parameter dari
kesalahan dan bias dalam proses hitung perataan, pengurangan data
pengamatan, menghitung besar kesalahan dan bias secara langsung atau
dari model, menggunakan strategi pengamatan dan pengolahan data yang
tepat, dan mengabaikan kesalahan dan bias itu sendiri [Rangga, 2011].
a. Kesalahan Orbit
Kesalahan orbit adalah kesalahan orbit satelit yang dilaporkan oleh ephemeris
satelit tidak sama dengan orbit satelit yang sebenarnya. Kesalahan orbit ini
kemudian akan mempengaruhi ketelitian posisi titik- titik yang ditentukan.
b. Bias Ionosfer
Ionosfer akan mempengaruhi kecepatan, arah dan polarisasi sinyal GPS

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 20


EIGER ADVENTURE LAND

yang melaluinya. Efek ionosfer yang terbesar adalah pada kecepatan


sinyal sehingga akan mempengaruhi jarak ukuran. Ionosfer akan
mempercepat fase dan memperlambat pseudorange dari sinyal.
c. Bias Troposfer
Sinyal GPS ketika melewati troposfer akan mengalami refraksi yang
menyebabkan perubahan kecepatan dan arah dari sinyal GPS tersebut. Efek
utama dari bias ini adalah terhadap kecepatan atau dengan kata lain terhadap
hasil ukuran jarak.
d. Multipath
Multipath adalah fenomena yang terjadi karena sinyal dari satelit tiba di antena
GPS melalui dua atau lebih lintasan yang berbeda. Perbedaan jarak tempuh
menyebabkan sinyal-sinyal tersebut berinterferensi. Bidang reflektor yang
menyebabkan multipath bisa berupa bidang horizontal, vertikal maupun
miring, seperti jalan, gedung, permukaan air, dan kendaraan.
e. Cycle Slip
Cycle slip adalah terputusnya jumlah gelombang penuh dari fase gelombang
pembawa yang diamati karena receiver terputus dalam pengamatan sinyal.
f. Selective Availability
Selective availability adalah metode yang diaplikasikan oleh pihak militer
Amerika Serikat agar supaya ketelitian posisi yang relatif tinggi dari GPS
hanya dapat diperoleh mereka dan pihak-pihak yang diijinkan. Selective
availability diimplementasikan dengan menerapkan secara sengaja kesalahan
ephemeris satelit dan jam satelit. Koreksi kesalahan tersebut hanya diketahui
oleh pihak militer Amerika Serikat dan pihak yang diijinkan. Kebijakan
Selective availability ini sejak tahun 2000 dihapuskan oleh pihak militer
Amerika Serikat.
g. Anti Spoofing
Anti spoofing adalah suatu kebijaksanaan dari pihak militer Amerika Serikat
untuk mencegah penggunaan kode P dari sinyal GPS yang telah diubah
menjadi kode Y yang bersifat rahasia oleh pihak-pihak yang tidak
dikehendaki.
Struktur kode Y hanya diketahui oleh pihak militer Amerika Serikat dan
pihak-pihak yang diijinkan. Adanya Anti spoofing menyebabkan pihak
pengguna biasa hanya dapat menerima kode C/A.
h. Ambiguitas Fase
Ambiguitas fase atau cycle ambiguity adalah jumlah gelombang (N) yang tidak
teramati oleh receiver GPS. Ambiguitas fase hanya terjadi pada pengamatan
satelit GPS dengan menggunakan data fase.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 21


EIGER ADVENTURE LAND

3.5. Metode Penentuan Posisi


Pada dasarnya, tergantung pada mekanisme pengaplikasiannya, metode
penentuan posisi dengan GPS dapat dikelompokkan atas beberapa metode
yaitu : absolute, differential, static, rapid static, pseudo-kinematic, dan
stop and go seperti yang ditunjukan secara skematik pada Tabel 2.1.
berikut :

Berdasarkan aplikasinya, metode-metode penentuan posisi dengan GPS


juga dapat dibagi atas dua katagori utama, yaitu survei dan navigasi, seperti
yang diilustrasikan pada Gambar 2.5. berikut [Abidin, 2007] :

Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS dapat dibagi 2, yaitu
absolute positioning dan relatif positioning. Metode-metode ini yang
menentukan ketelitian posisi yang diinginkan. Ketelitian GPS bervariasi
mulai dari fraksi meter sampai dengan millimeter, tergantung pada metode
apa yang digunakan.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 22


EIGER ADVENTURE LAND

3.6. Metode Pelaksanaan


Untuk keperluan pengukuran saat ini dan kegiatan - kegiatan fisik lainnya
dikemudian hari, dilakukan pembuatan, pemasangan dan pengukuran Titik
Tetap BM sebanyak 6 (enam) buah.
Benchmark yang dipasang terbuat dari pipa PVC dia 10 cm ditanam sedalam
50 cm didalam tanah dan muncul  20 cm dipermukaan tanah dengan kepala
baut sebagai top BM.
Untuk Referensi dipergunakan Benchmark BIG dan untuk Azimuth dipakai
yang dapat dipakai sebagai referensi dilapangan dan terletak di tepi Area
RunWay dan dipakai sebagai titik awal pengukuran.
Dan titik refrensi yang di pilih yaitu CLDO yang sangat strategis dengan wilayah
pengukuran yang terletak di Lido, Bedogol, Sukabumi, Jawabarat.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 23


EIGER ADVENTURE LAND

BAB IV SURVEY LAPANGAN

4.1. Lokasi Eiger Adventur Land Megamendung Bogor

Alasan pemilihan lokasi di wilayah megamendung Bogor karena lokasi memenuhi


kriteria dari persyaratan dan pertimbangan dalam pemilihan lokasi, antara lain
yaitu:
1. Sesuai dengan peruntukan lahan.
2. lokasi memenuhi luasan yang dibutuhkan
3. Tingkat pencapaian aksesibilitas mudah
4. Lokasi perancangan harus sehat, yaitu tidak terletak di dalam wilayah Eiger
Adventur Land Megamendung Bogor yang tidak banyak polusi udaranya dan
juga tidak terletak di daerah pegunungan.

DAFTAR KOORDINAT

NO EASTING NORTHING ELV DESC

1 712433,040 9256912,554 397,242 P03

2 712385,192 9251590,931 384,496 P02

3 712420,825 9256941,241 393,371 P01

4 712898,129 9257348,838 405,137 P05

5 712863,910 9257384,353 403,877 P04

6 712806,538 9257408,097 395,555 P06

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 24


EIGER ADVENTURE LAND

4.2. Peralatan

Pengukuran Geodetik yang dilaksanakan dengan alat Trimble 5700, dimana


pengambilan detail dilaksanakan dari titik-titik benchmark yang dipasang.

Dari hasil pengukuran yang berupa data GNSS kemudian dilakukan pemrosesan
dan penggambaran kontur dengan Software Trimble Business Center dan
AutoCad 2010.

Berikut adalah daftar peralatan yang di gunakan :

No Nama Alat Merk Type Jenis Jumlah

1 GPS Geodetik trimble 5700 Statik 4 set

2 Rol Meter Krisbow Dorong Digital seri 2 unit

3 Hand Gps Garmin Csx 76 dan S78 Map dsgital 3 unit

4 Laptop Asus Fx 505Ge Intel Core i5th 9Gen 1 unit

5 Laptop Asus A442u Intel Core i5 8th gen 1 unit

6 Laptop Hp Radeon Probook Intel Core i5 1 unit

4.3. Titik Refernsi (Cors)

Indonesia Continuously Operating Reference Station (Ina-CORS) merupakan


jarring kontrol geodetik aktif di Indonesia berupa stasiun Global Navigation
Satellite System (GNSS) permanen dipermukaan bumi yang dilengkapi dengan
alat perekam sinyal satellite GNSS, antena, dan sistem komunikasi data. Stasiun
tersebut dapat menerima sinyal dari satelit GNSS secara terus menerus selama
24 jam setiap hari dan bisa memberikan layanan koreksi posisi pada pengguna.
Dalam pelaksanaannya, Ina-CORS bisa dimanfaatkan oleh pengguna untuk
berbagai tingkat kebutuhan mulai dari kebutuhan praktis hingga saintifik.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 25


EIGER ADVENTURE LAND

Dalam hal keperluan praktis, Ina-CORS dapat dimanfaatkan untuk keperluan


survei, pemetaan, bahkan untuk keperluan navigasi teliti. Hal ini dikarenakan
kemampuan Ina-CORS dalam memberikan layanan koreksi posisi berupa
koreksi Real Time Kinematic (RTK) untuk pengguna yang membutuhkan hasil
penentuan posisi secara seketika. Dalam hal keperluan lain yang tidak
membutuhkan hasil penentuan posisi seketika, pengguna bisa mendapatkan
hasil penentuan posisi secara post-processing. Contoh kegiatan penentuan
posisi banyak dilakukan pada kegiatan seperti: pemetaan dasar rupa bumi,
survei rekayasa engineering, penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), Pendaftaran Tanah Sistematik
Langsung (PTSL), dan pekerjaan terkait konstruksi.
Terkait dengan hal yang bersifat saintifik, Ina-CORS bisa dimanfaatkan untuk
menjaga tingkat keakurasian dan kepresisian dari kerangka dasar geodetik yang
telah dibangun sehingga bisa mendukung penyelenggaraan kerangka referensi
pemetaan nasional yang akurat dan penyelenggaraan pemetaan dasar. Selain
itu Ina-CORS bisa juga dimanfaatkan untuk monitoring pergerakan lempeng
bumi, studi geodinamika, riset atmosfer, ionosfer, serta untuk keperluan gempa
bumi dan tsunami.
Lokasi Cors yang di pilih yang paling cocok adalah CLDO yang paling strategis
dekat dengan lokasi pengkuran yang di keluarkan Badan insformsi Geospasial
sebagai titik Refrensi.
Loaksi dari CORS tersebut Berada di Kantor Kehutanan Bedogol Lido, Benda,
Kec. Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 16110. Pilar terletak di halaman
kantor.

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 26


EIGER ADVENTURE LAND

4.4. Dokumentasi Pengukuran

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 27


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 28


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 29


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 30


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 31


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 32


EIGER ADVENTURE LAND

BAB V HASIL PROSES PENGUKURAN

5.1. Baseline Processing

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 33


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 34


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 35


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 36


EIGER ADVENTURE LAND

5.2. GNSS Loop Closure Results

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 37


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 38


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 39


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 40


EIGER ADVENTURE LAND

5.3. Network Adjustment Report

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 41


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 42


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 43


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 44


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 45


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 46


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 47


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 48


EIGER ADVENTURE LAND

5.4. Point Derivations

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 49


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 50


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 51


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 52


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 53


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 54


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 55


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 56


EIGER ADVENTURE LAND

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 57


EIGER ADVENTURE LAND

5.5. Point Derivations

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 58


EIGER ADVENTURE LAND

LAMPIRAN

PENGUKURAN GEODETIK EIGER ADVENTURE LAND MEGA MENDUNG BOGOR | 59


Project file data Coordinate System

Name: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land.vce Name: World wide/UTM

Size: 120 KB Datum: WGS 1984

Modified: 7/25/2020 1:37:21 PM (UTC:7) Zone: 48 South

Time zone: SE Asia Standard Time Geoid: egm_2008

Reference number: Vertical datum:

Description: Calibrated site:

Comment 1:

Comment 2:

Comment 3:

Baseline Processing Report

Processing Summary
Observation From To Solution Type H. Prec. V. Prec. Geodetic Ellipsoid ΔHeight Processi Processi
(Meter) (Meter) Az. Dist. (Meter) ng Start ng Stop
(Meter) Time Time
cldo --- P4 (B2) cldo P4 Fixed 0.016 0.013 61°56'45 11453.6 394.801 Invalid Invalid
" 80 leap leap
seconds seconds
cldo --- P6 (B4) cldo P6 Fixed 0.016 0.013 62°06'07 11453.2 397.725 Invalid Invalid
" 93 leap leap
seconds seconds
cldo --- P5 (B6) cldo P5 Fixed 0.023 0.095 61°42'30 11441.1 383.777 Invalid Invalid
" 63 leap leap
seconds seconds
cldo --- P1 (B10) cldo P1 Fixed 0.013 0.068 61°03'53 12054.5 402.561 Invalid Invalid
" 82 leap leap
seconds seconds
cldo --- P2 (B14) cldo P2 Fixed 0.020 0.096 61°17'27 12067.6 403.880 Invalid Invalid
" 12 leap leap
seconds seconds
cldo --- P3 (B18) cldo P3 Fixed 0.011 0.069 60°50'03 12015.7 394.039 Invalid Invalid
" 95 leap leap
seconds seconds
P1 --- P3 (B15) P1 P3 Fixed 0.010 0.019 292°15'4 62.072 -8.559 Invalid Invalid
8" leap leap
seconds seconds
P1 --- P5 (B7) P1 P5 Fixed 0.043 0.086 229°14'0 627.422 -18.803 Invalid Invalid
1" leap leap
seconds seconds
P5 --- P3 (B16) P5 P3 Fixed 0.046 0.088 43°57'35 601.821 10.217 Invalid Invalid
" leap leap
seconds seconds
P4 --- P1 (B9) P4 P1 Fixed 0.038 0.079 44°46'26 626.530 8.846 Invalid Invalid
" leap leap
seconds seconds

1
P4 --- P5 (B5) P4 P5 Float 0.003 0.002 313°26'0 51.291 -12.114 Invalid Invalid
2" leap leap
seconds seconds
P4 --- P2 (B13) P4 P2 Fixed 0.030 0.086 49°16'38 627.553 10.120 Invalid Invalid
" leap leap
seconds seconds
P1 --- P2 (B11) P1 P2 Fixed 0.010 0.012 135°49'1 49.287 1.315 Invalid Invalid
3" leap leap
seconds seconds
P4 --- P6 (B3) P4 P6 Float 0.003 0.002 150°41'5 32.523 4.041 Invalid Invalid
9" leap leap
seconds seconds
P6 --- P2 (B12) P6 P2 Float 0.003 0.002 46°37'55 637.311 7.221 Invalid Invalid
" leap leap
seconds seconds

Acceptance Summary
Processed Passed Flag Fail

15 15 0 0

cldo - P4 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S2)


Baseline observation: cldo --- P4 (B2)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.016 m

Vertical precision: 0.013 m

RMS: 0.016 m

Maximum PDOP: 17.675

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 04:32:00

Processing interval: 30 seconds

2
Vector Components (Mark to Mark)
From: cldo

Grid Local Global

Easting 702290.925 m Latitude S6°46'02.39124" Latitude S6°46'02.39124"

Northing 9251590.931 m Longitude E106°49'49.08831" Longitude E106°49'49.08831"

Elevation 663.259 m Height 682.685 m Height 682.685 m

To: P4

Grid Local Global

Easting 712420.327 m Latitude S6°43'07.00782" Latitude S6°43'07.00782"

Northing 9256940.389 m Longitude E106°55'18.21717" Longitude E106°55'18.21717"

Elevation 1057.408 m Height 1077.486 m Height 1077.486 m

Vector

ΔEasting 10129.402 m NS Fwd Azimuth 61°56'45" ΔX -9970.964 m

ΔNorthing 5349.458 m Ellipsoid Dist. 11453.680 m ΔY -1953.982 m

ΔElevation 394.149 m ΔHeight 394.801 m ΔZ 5304.781 m

Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.007 m σ NS fwd Azimuth 0°00'00" σ ΔX 0.007 m

σ ΔNorthing 0.007 m σ Ellipsoid Dist. 0.007 m σ ΔY 0.007 m

σ ΔElevation 0.007 m σ ΔHeight 0.007 m σ ΔZ 0.007 m

Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)


X Y Z

X 0.0000451281

Y 0.0000000000 0.0000451281

Z 0.0000000000 0.0000000000 0.0000451281

3
Occupations
From To

Point ID: cldo P4

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\cldo3470.21o \94423470.21o
Receiver type: GR50 5700

Receiver serial number: 1871274 0220269442

Antenna type: Leica AT504 w/Choke Ring Zephyr

Antenna serial number: 200320 --------

Antenna height (measured): 0.008 m -0.046 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

4
Tracking Summary

5
Residuals

6
7
8
9
10
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

11
cldo - P6 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S4)
Baseline observation: cldo --- P6 (B4)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.016 m

Vertical precision: 0.013 m

RMS: 0.018 m

Maximum PDOP: 75.232

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 02:17:00

Processing interval: 30 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: cldo

Grid Local Global

Easting 702290.925 m Latitude S6°46'02.39124" Latitude S6°46'02.39124"

Northing 9251590.931 m Longitude E106°49'49.08831" Longitude E106°49'49.08831"

Elevation 663.259 m Height 682.685 m Height 682.685 m

To: P6

Grid Local Global

Easting 712434.504 m Latitude S6°43'07.90962" Latitude S6°43'07.90962"

Northing 9256912.626 m Longitude E106°55'18.68227" Longitude E106°55'18.68227"

Elevation 1060.329 m Height 1080.410 m Height 1080.410 m

Vector

ΔEasting 10143.579 m NS Fwd Azimuth 62°06'07" ΔX -9984.533 m

ΔNorthing 5321.695 m Ellipsoid Dist. 11453.293 m ΔY -1958.463 m

ΔElevation 397.070 m ΔHeight 397.725 m ΔZ 5276.922 m

Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.007 m σ NS fwd Azimuth 0°00'00" σ ΔX 0.007 m

σ ΔNorthing 0.007 m σ Ellipsoid Dist. 0.007 m σ ΔY 0.007 m

σ ΔElevation 0.007 m σ ΔHeight 0.007 m σ ΔZ 0.007 m

12
Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)
X Y Z

X 0.0000451260

Y 0.0000000000 0.0000451260

Z 0.0000000000 0.0000000000 0.0000451260

Occupations
From To

Point ID: cldo P6

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\cldo3470.21o \91443471.21o
Receiver type: GR50 5700

Receiver serial number: 1871274 0220339144

Antenna type: Leica AT504 w/Choke Ring Zephyr

Antenna serial number: 200320 --------

Antenna height (measured): 0.008 m 1.395 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

13
Tracking Summary

14
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

15
cldo - P5 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S6)
Baseline observation: cldo --- P5 (B6)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.023 m

Vertical precision: 0.095 m

RMS: 0.029 m

Maximum PDOP: 1325.164

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 02:18:00

Processing interval: 30 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: cldo

Grid Local Global

Easting 702290.925 m Latitude S6°46'02.39124" Latitude S6°46'02.39124"

Northing 9251590.931 m Longitude E106°49'49.08831" Longitude E106°49'49.08831"

Elevation 663.259 m Height 682.685 m Height 682.685 m

To: P5

Grid Local Global

Easting 712387.014 m Latitude S6°43'05.83845" Latitude S6°43'05.83845"

Northing 9256976.448 m Longitude E106°55'17.12804" Longitude E106°55'17.12804"

Elevation 1046.388 m Height 1066.462 m Height 1066.462 m

Vector

ΔEasting 10096.090 m NS Fwd Azimuth 61°42'30" ΔX -9936.995 m

ΔNorthing 5385.517 m Ellipsoid Dist. 11441.163 m ΔY -1950.697 m

ΔElevation 383.129 m ΔHeight 383.777 m ΔZ 5341.752 m

Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.007 m σ NS fwd Azimuth 0°00'00" σ ΔX 0.017 m

σ ΔNorthing 0.009 m σ Ellipsoid Dist. 0.007 m σ ΔY 0.046 m

σ ΔElevation 0.049 m σ ΔHeight 0.049 m σ ΔZ 0.012 m

16
Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)
X Y Z

X 0.0002821932

Y -0.0007024225 0.0020750090

Z 0.0001300013 -0.0003573840 0.0001427979

Occupations
From To

Point ID: cldo P5

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\cldo3470.21o \91443470.21o
Receiver type: GR50 5700

Receiver serial number: 1871274 0220339144

Antenna type: Leica AT504 w/Choke Ring Zephyr

Antenna serial number: 200320 --------

Antenna height (measured): 0.008 m 1.356 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

17
Tracking Summary

18
Residuals

19
20
21
22
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

23
cldo - P1 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S10)
Baseline observation: cldo --- P1 (B10)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.013 m

Vertical precision: 0.068 m

RMS: 0.032 m

Maximum PDOP: 8.439

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 03:46:30

Processing interval: 30 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: cldo

Grid Local Global

Easting 702290.925 m Latitude S6°46'02.39124" Latitude S6°46'02.39124"

Northing 9251590.931 m Longitude E106°49'49.08831" Longitude E106°49'49.08831"

Elevation 663.259 m Height 682.685 m Height 682.685 m

To: P1

Grid Local Global

Easting 712863.914 m Latitude S6°42'52.50154" Latitude S6°42'52.50154"

Northing 9257384.344 m Longitude E106°55'32.60176" Longitude E106°55'32.60176"

Elevation 1065.158 m Height 1085.246 m Height 1085.246 m

Vector

ΔEasting 10572.989 m NS Fwd Azimuth 61°03'53" ΔX -10411.091 m

ΔNorthing 5793.413 m Ellipsoid Dist. 12054.582 m ΔY -2025.358 m

ΔElevation 401.900 m ΔHeight 402.561 m ΔZ 5746.513 m

Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.005 m σ NS fwd Azimuth 0°00'00" σ ΔX 0.011 m

σ ΔNorthing 0.005 m σ Ellipsoid Dist. 0.005 m σ ΔY 0.033 m

σ ΔElevation 0.035 m σ ΔHeight 0.035 m σ ΔZ 0.007 m

24
Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)
X Y Z

X 0.0001309352

Y -0.0003345059 0.0010927969

Z 0.0000511823 -0.0001547198 0.0000437057

Occupations
From To

Point ID: cldo P1

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\cldo3470.21o \82663470.21o
Receiver type: GR50 5700

Receiver serial number: 1871274 0220358266

Antenna type: Leica AT504 w/Choke Ring Zephyr

Antenna serial number: 200320 --------

Antenna height (measured): 0.008 m 1.196 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

25
Tracking Summary

26
Residuals

27
28
29
30
31
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

32
Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

cldo - P2 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S14)


Baseline observation: cldo --- P2 (B14)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.020 m

Vertical precision: 0.096 m

RMS: 0.032 m

Maximum PDOP: 29.947

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 02:12:00

Processing interval: 30 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: cldo

Grid Local Global

Easting 702290.925 m Latitude S6°46'02.39124" Latitude S6°46'02.39124"

Northing 9251590.931 m Longitude E106°49'49.08831" Longitude E106°49'49.08831"

Elevation 663.259 m Height 682.685 m Height 682.685 m

To: P2

Grid Local Global

Easting 712898.140 m Latitude S6°42'53.65377" Latitude S6°42'53.65377"

Northing 9257348.808 m Longitude E106°55'33.72056" Longitude E106°55'33.72056"

Elevation 1066.473 m Height 1086.565 m Height 1086.565 m

Vector

ΔEasting 10607.215 m NS Fwd Azimuth 61°17'27" ΔX -10443.144 m

ΔNorthing 5757.877 m Ellipsoid Dist. 12067.612 m ΔY -2038.070 m

ΔElevation 403.214 m ΔHeight 403.880 m ΔZ 5711.200 m

33
Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.008 m σ NS fwd Azimuth 0°00'00" σ ΔX 0.018 m

σ ΔNorthing 0.006 m σ Ellipsoid Dist. 0.007 m σ ΔY 0.046 m

σ ΔElevation 0.049 m σ ΔHeight 0.049 m σ ΔZ 0.009 m

Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)


X Y Z

X 0.0003101142

Y -0.0007145496 0.0021124079

Z 0.0001085431 -0.0003082055 0.0000774778

Occupations
From To

Point ID: cldo P2

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\cldo3470.21o \04903471.21o
Receiver type: GR50 5700

Receiver serial number: 1871274 0220390490

Antenna type: Leica AT504 w/Choke Ring Zephyr

Antenna serial number: 200320 0

Antenna height (measured): 0.008 m 1.241 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

34
Tracking Summary

35
Residuals

36
37
38
39
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

40
Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

cldo - P3 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S18)


Baseline observation: cldo --- P3 (B18)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.011 m

Vertical precision: 0.069 m

RMS: 0.022 m

Maximum PDOP: 9.379

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 02:15:00

Processing interval: 30 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: cldo

Grid Local Global

Easting 702290.925 m Latitude S6°46'02.39124" Latitude S6°46'02.39124"

Northing 9251590.931 m Longitude E106°49'49.08831" Longitude E106°49'49.08831"

Elevation 663.259 m Height 682.685 m Height 682.685 m

To: P3

Grid Local Global

Easting 712806.556 m Latitude S6°42'51.73604" Latitude S6°42'51.73604"

Northing 9257408.089 m Longitude E106°55'30.73139" Longitude E106°55'30.73139"

Elevation 1056.640 m Height 1076.724 m Height 1076.724 m

Vector

ΔEasting 10515.631 m NS Fwd Azimuth 60°50'03" ΔX -10354.464 m

ΔNorthing 5817.158 m Ellipsoid Dist. 12015.795 m ΔY -2014.099 m

ΔElevation 393.382 m ΔHeight 394.039 m ΔZ 5770.868 m

41
Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.004 m σ NS fwd Azimuth 0°00'00" σ ΔX 0.011 m

σ ΔNorthing 0.004 m σ Ellipsoid Dist. 0.004 m σ ΔY 0.033 m

σ ΔElevation 0.035 m σ ΔHeight 0.035 m σ ΔZ 0.006 m

Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)


X Y Z

X 0.0001246789

Y -0.0003460375 0.0011104326

Z 0.0000451017 -0.0001312490 0.0000310684

Occupations
From To

Point ID: cldo P3

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\cldo3470.21o \04903470.21o
Receiver type: GR50 5700

Receiver serial number: 1871274 0220390490

Antenna type: Leica AT504 w/Choke Ring Zephyr

Antenna serial number: 200320 0

Antenna height (measured): 0.008 m 1.246 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

42
Tracking Summary

43
Residuals

44
45
46
47
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

48
Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

P1 - P3 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S15)


Baseline observation: P1 --- P3 (B15)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.010 m

Vertical precision: 0.019 m

RMS: 0.013 m

Maximum PDOP: 6.085

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 02:15:30

Processing interval: 5 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: P1

Grid Local Global

Easting 712863.915 m Latitude S6°42'52.50156" Latitude S6°42'52.50156"

Northing 9257384.343 m Longitude E106°55'32.60180" Longitude E106°55'32.60180"

Elevation 1065.176 m Height 1085.264 m Height 1085.264 m

To: P3

Grid Local Global

Easting 712806.554 m Latitude S6°42'51.73602" Latitude S6°42'51.73602"

Northing 9257408.089 m Longitude E106°55'30.73133" Longitude E106°55'30.73133"

Elevation 1056.621 m Height 1076.705 m Height 1076.705 m

Vector

ΔEasting -57.361 m NS Fwd Azimuth 292°15'48" ΔX 56.640 m

ΔNorthing 23.746 m Ellipsoid Dist. 62.072 m ΔY 11.225 m

ΔElevation -8.554 m ΔHeight -8.559 m ΔZ 24.360 m

49
Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.004 m σ NS fwd Azimuth 0°00'11" σ ΔX 0.005 m

σ ΔNorthing 0.004 m σ Ellipsoid Dist. 0.004 m σ ΔY 0.009 m

σ ΔElevation 0.010 m σ ΔHeight 0.010 m σ ΔZ 0.004 m

Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)


X Y Z

X 0.0000207168

Y -0.0000221166 0.0000867502

Z 0.0000050601 -0.0000083363 0.0000141026

Occupations
From To

Point ID: P1 P3

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\82663470.21o \04903470.21o
Receiver type: 5700 5700

Receiver serial number: 0220358266 0220390490

Antenna type: Zephyr Zephyr

Antenna serial number: -------- 0

Antenna height (measured): 1.196 m 1.246 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

50
Tracking Summary

51
Residuals

52
53
54
55
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

56
Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

P1 - P5 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S7)


Baseline observation: P1 --- P5 (B7)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.043 m

Vertical precision: 0.086 m

RMS: 0.031 m

Maximum PDOP: 1325.164

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 02:19:50

Processing interval: 5 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: P1

Grid Local Global

Easting 712863.913 m Latitude S6°42'52.50160" Latitude S6°42'52.50160"

Northing 9257384.342 m Longitude E106°55'32.60175" Longitude E106°55'32.60175"

Elevation 1065.175 m Height 1085.263 m Height 1085.263 m

To: P5

Grid Local Global

Easting 712387.033 m Latitude S6°43'05.83812" Latitude S6°43'05.83812"

Northing 9256976.458 m Longitude E106°55'17.12865" Longitude E106°55'17.12865"

Elevation 1046.386 m Height 1066.461 m Height 1066.461 m

Vector

ΔEasting -476.880 m NS Fwd Azimuth 229°14'01" ΔX 474.082 m

ΔNorthing -407.884 m Ellipsoid Dist. 627.422 m ΔY 74.639 m

ΔElevation -18.789 m ΔHeight -18.803 m ΔZ -404.747 m

57
Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.016 m σ NS fwd Azimuth 0°00'06" σ ΔX 0.023 m

σ ΔNorthing 0.017 m σ Ellipsoid Dist. 0.016 m σ ΔY 0.041 m

σ ΔElevation 0.044 m σ ΔHeight 0.044 m σ ΔZ 0.017 m

Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)


X Y Z

X 0.0005151054

Y -0.0006390198 0.0016975313

Z 0.0000451998 -0.0000070311 0.0002873633

Occupations
From To

Point ID: P1 P5

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\82663470.21o \91443470.21o
Receiver type: 5700 5700

Receiver serial number: 0220358266 0220339144

Antenna type: Zephyr Zephyr

Antenna serial number: -------- --------

Antenna height (measured): 1.196 m 1.356 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

58
Tracking Summary

59
Residuals

60
61
62
63
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

64
Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

P5 - P3 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S16)


Baseline observation: P5 --- P3 (B16)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.046 m

Vertical precision: 0.088 m

RMS: 0.033 m

Maximum PDOP: 1878.667

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 02:15:30

Processing interval: 5 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: P5

Grid Local Global

Easting 712387.035 m Latitude S6°43'05.83808" Latitude S6°43'05.83808"

Northing 9256976.459 m Longitude E106°55'17.12871" Longitude E106°55'17.12871"

Elevation 1046.386 m Height 1066.461 m Height 1066.461 m

To: P3

Grid Local Global

Easting 712806.555 m Latitude S6°42'51.73592" Latitude S6°42'51.73592"

Northing 9257408.092 m Longitude E106°55'30.73137" Longitude E106°55'30.73137"

Elevation 1056.594 m Height 1076.678 m Height 1076.678 m

Vector

ΔEasting 419.520 m NS Fwd Azimuth 43°57'35" ΔX -417.436 m

ΔNorthing 431.633 m Ellipsoid Dist. 601.821 m ΔY -63.439 m

ΔElevation 10.208 m ΔHeight 10.217 m ΔZ 429.113 m

65
Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.015 m σ NS fwd Azimuth 0°00'06" σ ΔX 0.018 m

σ ΔNorthing 0.016 m σ Ellipsoid Dist. 0.012 m σ ΔY 0.044 m

σ ΔElevation 0.045 m σ ΔHeight 0.045 m σ ΔZ 0.015 m

Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)


X Y Z

X 0.0003098218

Y -0.0003867027 0.0019640436

Z 0.0000673672 0.0000686567 0.0002261346

Occupations
From To

Point ID: P5 P3

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\91443470.21o \04903470.21o
Receiver type: 5700 5700

Receiver serial number: 0220339144 0220390490

Antenna type: Zephyr Zephyr

Antenna serial number: -------- 0

Antenna height (measured): 1.356 m 1.246 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

66
Tracking Summary

67
Residuals

68
69
70
71
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

72
P4 - P1 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S9)
Baseline observation: P4 --- P1 (B9)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.038 m

Vertical precision: 0.079 m

RMS: 0.031 m

Maximum PDOP: 1142.136

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 03:36:10

Processing interval: 5 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: P4

Grid Local Global

Easting 712422.327 m Latitude S6°43'06.99363" Latitude S6°43'06.99363"

Northing 9256940.817 m Longitude E106°55'18.28224" Longitude E106°55'18.28224"

Elevation 1057.612 m Height 1077.690 m Height 1077.690 m

To: P1

Grid Local Global

Easting 712865.412 m Latitude S6°42'52.51510" Latitude S6°42'52.51510"

Northing 9257383.921 m Longitude E106°55'32.65058" Longitude E106°55'32.65058"

Elevation 1066.448 m Height 1086.536 m Height 1086.536 m

Vector

ΔEasting 443.084 m NS Fwd Azimuth 44°46'26" ΔX -439.934 m

ΔNorthing 443.104 m Ellipsoid Dist. 626.530 m ΔY -70.295 m

ΔElevation 8.836 m ΔHeight 8.846 m ΔZ 440.759 m

Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.013 m σ NS fwd Azimuth 0°00'05" σ ΔX 0.019 m

σ ΔNorthing 0.015 m σ Ellipsoid Dist. 0.014 m σ ΔY 0.038 m

σ ΔElevation 0.040 m σ ΔHeight 0.040 m σ ΔZ 0.015 m

73
Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)
X Y Z

X 0.0003495731

Y -0.0004829776 0.0014738754

Z 0.0000314655 -0.0000417417 0.0002280601

Occupations
From To

Point ID: P4 P1

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\94423470.21o \82663470.21o
Receiver type: 5700 5700

Receiver serial number: 0220269442 0220358266

Antenna type: Zephyr Zephyr

Antenna serial number: -------- --------

Antenna height (measured): -0.046 m 1.196 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

74
Tracking Summary

75
Residuals

76
77
78
79
80
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

81
Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

P4 - P5 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S5)


Baseline observation: P4 --- P5 (B5)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Float

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.003 m

Vertical precision: 0.002 m

RMS: 0.024 m

Maximum PDOP: 19.525

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 01:31:40

Processing interval: 5 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: P4

Grid Local Global

Easting 712420.832 m Latitude S6°43'06.98023" Latitude S6°43'06.98023"

Northing 9256941.235 m Longitude E106°55'18.23349" Longitude E106°55'18.23349"

Elevation 1056.340 m Height 1076.419 m Height 1076.419 m

To: P5

Grid Local Global

Easting 712383.718 m Latitude S6°43'05.83230" Latitude S6°43'05.83230"

Northing 9256976.650 m Longitude E106°55'17.02071" Longitude E106°55'17.02071"

Elevation 1044.230 m Height 1064.304 m Height 1064.304 m

Vector

ΔEasting -37.113 m NS Fwd Azimuth 313°26'02" ΔX 37.940 m

ΔNorthing 35.415 m Ellipsoid Dist. 51.291 m ΔY 3.280 m

ΔElevation -12.110 m ΔHeight -12.114 m ΔZ 36.445 m

82
Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.001 m σ NS fwd Azimuth 0°00'05" σ ΔX 0.001 m

σ ΔNorthing 0.001 m σ Ellipsoid Dist. 0.001 m σ ΔY 0.001 m

σ ΔElevation 0.001 m σ ΔHeight 0.001 m σ ΔZ 0.001 m

Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)


X Y Z

X 0.0000013415

Y 0.0000000000 0.0000013415

Z 0.0000000000 0.0000000000 0.0000013415

Occupations
From To

Point ID: P4 P5

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\94423470.21o \91443470.21o
Receiver type: 5700 5700

Receiver serial number: 0220269442 0220339144

Antenna type: Zephyr Zephyr

Antenna serial number: -------- --------

Antenna height (measured): -0.046 m 1.356 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

83
Tracking Summary

84
Residuals

85
86
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

87
P4 - P2 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S13)
Baseline observation: P4 --- P2 (B13)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.030 m

Vertical precision: 0.086 m

RMS: 0.023 m

Maximum PDOP: 8636.867

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 02:12:05

Processing interval: 5 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: P4

Grid Local Global

Easting 712422.209 m Latitude S6°43'06.99008" Latitude S6°43'06.99008"

Northing 9256940.927 m Longitude E106°55'18.27839" Longitude E106°55'18.27839"

Elevation 1057.474 m Height 1077.553 m Height 1077.553 m

To: P2

Grid Local Global

Easting 712899.495 m Latitude S6°42'53.66239" Latitude S6°42'53.66239"

Northing 9257348.537 m Longitude E106°55'33.76473" Longitude E106°55'33.76473"

Elevation 1067.580 m Height 1087.673 m Height 1087.673 m

Vector

ΔEasting 477.286 m NS Fwd Azimuth 49°16'38" ΔX -471.953 m

ΔNorthing 407.611 m Ellipsoid Dist. 627.553 m ΔY -83.038 m

ΔElevation 10.106 m ΔHeight 10.120 m ΔZ 405.493 m

Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.012 m σ NS fwd Azimuth 0°00'03" σ ΔX 0.017 m

σ ΔNorthing 0.010 m σ Ellipsoid Dist. 0.012 m σ ΔY 0.042 m

σ ΔElevation 0.044 m σ ΔHeight 0.044 m σ ΔZ 0.010 m

88
Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)
X Y Z

X 0.0002851184

Y -0.0004866025 0.0017623283

Z 0.0000006399 -0.0000974916 0.0000927409

Occupations
From To

Point ID: P4 P2

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\94423470.21o \04903471.21o
Receiver type: 5700 5700

Receiver serial number: 0220269442 0220390490

Antenna type: Zephyr Zephyr

Antenna serial number: -------- 0

Antenna height (measured): -0.046 m 1.241 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

89
Tracking Summary

90
Residuals

91
92
93
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

94
Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

P1 - P2 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S11)


Baseline observation: P1 --- P2 (B11)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Fixed

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.010 m

Vertical precision: 0.012 m

RMS: 0.011 m

Maximum PDOP: 3.211

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 01:10:15

Processing interval: 5 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: P1

Grid Local Global

Easting 712863.843 m Latitude S6°42'52.50455" Latitude S6°42'52.50455"

Northing 9257384.252 m Longitude E106°55'32.59948" Longitude E106°55'32.59948"

Elevation 1065.433 m Height 1085.521 m Height 1085.521 m

To: P2

Grid Local Global

Easting 712898.058 m Latitude S6°42'53.65519" Latitude S6°42'53.65519"

Northing 9257348.764 m Longitude E106°55'33.71792" Longitude E106°55'33.71792"

Elevation 1066.744 m Height 1086.836 m Height 1086.836 m

Vector

ΔEasting 34.215 m NS Fwd Azimuth 135°49'13" ΔX -32.043 m

ΔNorthing -35.487 m Ellipsoid Dist. 49.287 m ΔY -12.707 m

ΔElevation 1.311 m ΔHeight 1.315 m ΔZ -35.264 m

95
Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.004 m σ NS fwd Azimuth 0°00'16" σ ΔX 0.004 m

σ ΔNorthing 0.003 m σ Ellipsoid Dist. 0.003 m σ ΔY 0.006 m

σ ΔElevation 0.006 m σ ΔHeight 0.006 m σ ΔZ 0.003 m

Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)


X Y Z

X 0.0000157859

Y -0.0000021571 0.0000397099

Z -0.0000007005 -0.0000060150 0.0000106502

Occupations
From To

Point ID: P1 P2

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\82663470.21o \04903471.21o
Receiver type: 5700 5700

Receiver serial number: 0220358266 0220390490

Antenna type: Zephyr Zephyr

Antenna serial number: -------- 0

Antenna height (measured): 1.196 m 1.241 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

96
Tracking Summary

97
Residuals

98
99
100
101
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

102
Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

P4 - P6 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S3)


Baseline observation: P4 --- P6 (B3)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Float

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.003 m

Vertical precision: 0.002 m

RMS: 0.028 m

Maximum PDOP: 72.848

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 02:14:50

Processing interval: 5 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: P4

Grid Local Global

Easting 712422.209 m Latitude S6°43'06.99008" Latitude S6°43'06.99008"

Northing 9256940.927 m Longitude E106°55'18.27839" Longitude E106°55'18.27839"

Elevation 1057.474 m Height 1077.553 m Height 1077.553 m

To: P6

Grid Local Global

Easting 712438.017 m Latitude S6°43'07.91336" Latitude S6°43'07.91336"

Northing 9256912.497 m Longitude E106°55'18.79665" Longitude E106°55'18.79665"

Elevation 1061.512 m Height 1081.593 m Height 1081.593 m

Vector

ΔEasting 15.808 m NS Fwd Azimuth 150°41'59" ΔX -15.432 m

ΔNorthing -28.429 m Ellipsoid Dist. 32.523 m ΔY -3.970 m

ΔElevation 4.038 m ΔHeight 4.041 m ΔZ -28.645 m

103
Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.001 m σ NS fwd Azimuth 0°00'07" σ ΔX 0.001 m

σ ΔNorthing 0.001 m σ Ellipsoid Dist. 0.001 m σ ΔY 0.001 m

σ ΔElevation 0.001 m σ ΔHeight 0.001 m σ ΔZ 0.001 m

Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)


X Y Z

X 0.0000013482

Y 0.0000000000 0.0000013482

Z 0.0000000000 0.0000000000 0.0000013482

Occupations
From To

Point ID: P4 P6

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\94423470.21o \91443471.21o
Receiver type: 5700 5700

Receiver serial number: 0220269442 0220339144

Antenna type: Zephyr Zephyr

Antenna serial number: -------- --------

Antenna height (measured): -0.046 m 1.395 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

104
Tracking Summary

105
Residuals

106
107
108
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

109
P6 - P2 (Invalid leap seconds-Invalid leap seconds) (S12)
Baseline observation: P6 --- P2 (B12)

Processed: Invalid leap seconds

Solution type: Float

Frequency used: Dual Frequency (L1, L2)

Horizontal precision: 0.003 m

Vertical precision: 0.002 m

RMS: 0.022 m

Maximum PDOP: 660.478

Ephemeris used: Broadcast

Antenna model: NGS Absolute

Processing start time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing stop time: Invalid leap seconds (Local: UTC+7hr)

Processing duration: 02:12:15

Processing interval: 5 seconds

Vector Components (Mark to Mark)


From: P6

Grid Local Global

Easting 712438.017 m Latitude S6°43'07.91336" Latitude S6°43'07.91336"

Northing 9256912.497 m Longitude E106°55'18.79665" Longitude E106°55'18.79665"

Elevation 1061.512 m Height 1081.593 m Height 1081.593 m

To: P2

Grid Local Global

Easting 712903.103 m Latitude S6°42'53.66717" Latitude S6°42'53.66717"

Northing 9257348.376 m Longitude E106°55'33.88218" Longitude E106°55'33.88218"

Elevation 1068.722 m Height 1088.814 m Height 1088.814 m

Vector

ΔEasting 465.086 m NS Fwd Azimuth 46°37'55" ΔX -460.297 m

ΔNorthing 435.879 m Ellipsoid Dist. 637.311 m ΔY -79.050 m

ΔElevation 7.209 m ΔHeight 7.221 m ΔZ 433.859 m

Standard Errors
Vector errors:

σ ΔEasting 0.001 m σ NS fwd Azimuth 0°00'00" σ ΔX 0.001 m

σ ΔNorthing 0.001 m σ Ellipsoid Dist. 0.001 m σ ΔY 0.001 m

σ ΔElevation 0.001 m σ ΔHeight 0.001 m σ ΔZ 0.001 m

110
Aposteriori Covariance Matrix (Meter²)
X Y Z

X 0.0000014816

Y -0.0000001376 0.0000015160

Z 0.0000000430 -0.0000000301 0.0000014088

Occupations
From To

Point ID: P6 P2

Data file: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land


\91443471.21o \04903471.21o
Receiver type: 5700 5700

Receiver serial number: 0220339144 0220390490

Antenna type: Zephyr Zephyr

Antenna serial number: -------- 0

Antenna height (measured): 1.395 m 1.241 m

Antenna method: Bottom of antenna mount Bottom of antenna mount

111
Tracking Summary

112
Residuals

113
114
115
Processing style
Elevation mask: 10°00'00.0"

Auto start processing: Yes

Start automatic ID numbering: AUTO0001

Continuous vectors: No

Generate residuals: Yes

Antenna model: Automatic

Ephemeris type: Automatic

Frequency: Dual Frequency (L1, L2)

Processing Interval: 5 seconds

Force float: No

GIS processing type: Automatic Carrier and Code Processing

116
Acceptance Criteria

Vector Component Flag Fail

Horizontal Precision > 0.050 m + 1.000 ppm 0.100 m + 1.000 ppm

Vertical Precision > 0.100 m + 1.000 ppm 0.200 m + 1.000 ppm

7/25/2020 1:38:40 PM F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land.vce Trimble Business Center

117
Firefox file:///C:/Users/gbs/AppData/Local/Temp/TBCTemporal/lbytuja0.anv/ee...

Project File Data Coordinate System


Name: F:\Eiger Land\Eiger_Land.vce Name: World wide/UTM
Size: 120 KB Datum: WGS 1984
Modified: 7/25/2020 1:37:21 PM (UTC:7) Zone: 48 South
Time zone: SE Asia Standard Time Geoid: egm_2008
Reference number: Vertical datum:
Description: Calibrated site:
Comment 1:
Comment 2:
Comment 3:

GNSS Loop Closure Results

Summary
Legs in loop: 3
Number of Loops: 5
Number Passed: 0
Number Failed: 5
Length Δ3D ΔHoriz ΔVert
PPM
(Meter) (Meter) (Meter) (Meter)
Pass/Fail Criteria 1
Best 0.027 0.003 0.027 1.510
Worst 3.962 3.611 -2.157 3030.941
Average Loop 5870.199 1.571 1.391 0.680 1200.905
Standard Error 9139.678 2.451 2.195 1.092 1448.426

Failed Loops
Loop: P4-P5-P1
Vector ID From To Start Time
P4 --> P5 (PV5) P4 P5 Invalid leap seconds
P1 --> P5 (PV7) P1 P5 Invalid leap seconds
P4 --> P1 (PV9) P4 P1 Invalid leap seconds

1 dari 4 20/12/2021 10:22


Firefox file:///C:/Users/gbs/AppData/Local/Temp/TBCTemporal/lbytuja0.anv/ee...

PV5-PV7-PV9 Length = 1307.219 m ΔHoriz = 3.323 m ΔVert = -2.157 m PPM = 3030.941


Δ3D = 3.962 m ΔX = 3.792 m ΔY = -1.064 m ΔZ = 0.433 m

Loop: P4-P6-P2
Vector ID From To Start Time
P4 --> P6 (PV3) P4 P6 Invalid leap seconds
P6 --> P2 (PV12) P6 P2 Invalid leap seconds
P4 --> P2 (PV13) P4 P2 Invalid leap seconds

PV3-PV12-PV13 Length = 1297.981 m ΔHoriz = 3.611 m ΔVert = 1.141 m PPM = 2917.599


Δ3D = 3.787 m ΔX = -3.777 m ΔY = 0.018 m ΔZ = -0.279 m

Loop: P4-P1-P2
Vector ID From To Start Time
P4 --> P1 (PV9) P4 P1 Invalid leap seconds
P1 --> P2 (PV11) P1 P2 Invalid leap seconds
P4 --> P2 (PV13) P4 P2 Invalid leap seconds

PV9-PV11-PV13 Length = 1303.754 m ΔHoriz = 0.015 m ΔVert = 0.041 m PPM = 33.390


Δ3D = 0.044 m ΔX = -0.025 m ΔY = 0.036 m ΔZ = 0.001 m

Loop: P5-P1-P3
Vector ID From To Start Time
P1 --> P5 (PV7) P1 P5 Invalid leap seconds
P1 --> P3 (PV15) P1 P3 Invalid leap seconds
P5 --> P3 (PV16) P5 P3 Invalid leap seconds

PV7-PV15-PV16 Length = 1292.489 m ΔHoriz = 0.003 m ΔVert = 0.027 m PPM = 21.087


Δ3D = 0.027 m ΔX = -0.007 m ΔY = 0.026 m ΔZ = -0.006 m

Loop: cldo-P1-P3
Vector ID From To Start Time
cldo --> P1 (PV10) cldo P1 Invalid leap seconds
P1 --> P3 (PV15) P1 P3 Invalid leap seconds

2 dari 4 20/12/2021 10:22


Firefox file:///C:/Users/gbs/AppData/Local/Temp/TBCTemporal/lbytuja0.anv/ee...

cldo --> P3 (PV18) cldo P3 Invalid leap seconds

PV10-PV15-PV18 Length = 24149.553 m ΔHoriz = 0.004 m ΔVert = -0.036 m PPM = 1.510


Δ3D = 0.036 m ΔX = 0.014 m ΔY = -0.033 m ΔZ = 0.005 m

Observations In Failed Loops


Length
Vector ID From To Solution Type Start Time No. of Occurrences
(Meter)
P1 --> P5 (PV7) P1 P5 Fixed 627.810 Invalid leap seconds 2
P1 --> P3 (PV15) P1 P3 Fixed 62.670 Invalid leap seconds 2
P4 --> P1 (PV9) P4 P1 Fixed 626.699 Invalid leap seconds 2
P4 --> P2 (PV13) P4 P2 Fixed 627.741 Invalid leap seconds 2
P5 --> P3 (PV16) P5 P3 Fixed 602.009 Invalid leap seconds 1
P1 --> P2 (PV11) P1 P2 Fixed 49.313 Invalid leap seconds 1
cldo --> P3 (PV18) cldo P3 Fixed 12023.911 Invalid leap seconds 1
P6 --> P2 (PV12) P6 P2 Float 637.461 Invalid leap seconds 1
cldo --> P1 (PV10) cldo P1 Fixed 12062.972 Invalid leap seconds 1
P4 --> P5 (PV5) P4 P5 Float 52.711 Invalid leap seconds 1
P4 --> P6 (PV3) P4 P6 Float 32.779 Invalid leap seconds 1

Occupations In Failed Loops


Point Observations Start Time No. of Occurrences
P1 5
P1 --> P3 (PV15) Invalid leap seconds
cldo --> P1 (PV10) Invalid leap seconds
P4 --> P1 (PV9) Invalid leap seconds
P1 --> P2 (PV11) Invalid leap seconds
P1 --> P5 (PV7) Invalid leap seconds
P4 4
P4 --> P1 (PV9) Invalid leap seconds
P4 --> P5 (PV5) Invalid leap seconds
P4 --> P2 (PV13) Invalid leap seconds
P4 --> P6 (PV3) Invalid leap seconds
P3 3

3 dari 4 20/12/2021 10:22


Firefox file:///C:/Users/gbs/AppData/Local/Temp/TBCTemporal/lbytuja0.anv/ee...

P1 --> P3 (PV15) Invalid leap seconds


cldo --> P3 (PV18) Invalid leap seconds
P5 --> P3 (PV16) Invalid leap seconds
P5 3
P1 --> P5 (PV7) Invalid leap seconds
P5 --> P3 (PV16) Invalid leap seconds
P4 --> P5 (PV5) Invalid leap seconds
P2 3
P6 --> P2 (PV12) Invalid leap seconds
P1 --> P2 (PV11) Invalid leap seconds
P4 --> P2 (PV13) Invalid leap seconds
cldo 2
cldo --> P3 (PV18) Invalid leap seconds
cldo --> P1 (PV10) Invalid leap seconds
P6 2
P4 --> P6 (PV3) Invalid leap seconds
P6 --> P2 (PV12) Invalid leap seconds

Project: F:\Eiger
Date: 12/20/2021 10:17:31 AM Trimble Business Center
Land\Eiger_Land.vce

4 dari 4 20/12/2021 10:22


012312424 56789
767 69
7
'()*+,-./01+.23-3 f))(g0h3-+.ijk-+l
45678 98:;<=><???:47@ABCDE7F:GHI7FJ>5KELMN745678 mCFDEA@HE7W\=U
?HO78 PQRAST d5b̀68 mn?APopq
UCEHBH7E8 VWQXWQRQRAP8YV8QPAZUA[\=]8V^ rCK78 qpA?Cbs̀
=H67AOCK78 ?GA<_H5A?5̀KE5FEA=H67 n7CHE8 7I6JQRRp
a7B7F7KN7AKb6c7F8 t7FH̀N5DAE5b̀68
d7_NFHeH̀CK8 ]5DHcF57̀EA_H̀78
]C667KÀP8
]C667KÀQ8
]C667KÀY8

u+-v)(w.xg*yk-l+h-.z+{)(-
xg*yk-l+h-.i+--0h|k
i+-}~{.(()(k
€uii
(()(.0h.+0|‚-.)ƒ.xh-+hh3„RLRRRA6
f+h-+(0h|.(()(„ RLRRRA6
f)…3(03h,+.20k{13j
)(0†)h-31„
'(){3|3-+g.‡0h+3(.(()(.ˆ‰„ \L?L
f)hk-3h-.Š+(l.ˆf‰„ RLRRRA6
i,31+.)h.‡0h+3(.(()(.ˆi‰„ PLo‹R
Š‚(++}20l+hk0)h31
'(){3|3-+g.‡0h+3(.(()(.ˆ‰„ \L?L
f)hk-3h-.Š+(l.ˆf‰„ RLRRRA6
i,31+.)h.‡0h+3(.(()(.ˆi‰„ PLo‹R

xg*yk-l+h-.i-3-0k-0,k
uylŒ+(.)ƒ.-+(3-0)hk.ƒ)(.iy,,+kkƒy1.xg*yk-l+h-„ Q
u+-v)(w.z+ƒ+(+h,+./3,-)(„ QRPLXp
f‚0.iŽy3(+.Š+k-.‘’“„ 95HD7E
'(+,0k0)h.f)hƒ0g+h,+.‡+…+1„ oX”
2+|(++k.)ƒ./(++g)l„ QV
611116
1 661 719161! 69
1"#$%$$17$234$2%#7 &10
012312424 56789
767 69
7
&'()*&+',-((-.*/-,)'+*0)1)2()2,(
3-4-+-5,-*61,)'+7 89:;<=
3-.>5.15,?*@>AB-+7 8C;99
D*&+2'+2*0,1E1+7 :;99

F'5)+'E*F''+.251)-*F'AG1+2('5(
HIJKLMNMOPQRNISLNTPRUSPJNTPPSVWRIULMNXWRKMNIVYKMULVNTPPSVWRIULM;
&'25)*Z[ \]1()25^* \@'+)b25^* \]E-c1)2'5* \d-2^b)*
_`-)-+a _`-)-+a _`-)-+a _`-)-+a
TJVP 9;9:e 9;9ff g 9;e98
h: i9;C=8 9;je= i:;jke g
h8 i8;:=C 9;:9< i9;CCC g

F'5)+'E*&'25)*F'5()+125)(
&'25)*Z[ l?G- ]1()*m* @'+)b*m* d-2^b)*m* ]E-c1)2'5*m*
_`-)-+a _`-)-+a _`-)-+a _`-)-+a
nWoLVNpNN9;99999:qrLULSs

D.t>()-.*u+2.*F''+.251)-(
&'25) ]1()25^* ]1()25^*]++'+* @'+)b25^* @'+)b25^*]++'+*]E-c1)2'5*]E-c1)2'5*]++'+*F'5()+125)
Z[ _`-)-+a _`-)-+a _`-)-+a _`-)-+a _`-)-+a _`-)-+a
TJVP C988f9;f:9 9;=:8N
N f8<:<f9;=j8 9;Cf:NNkk8;=<CNN :;CjkNN N
N N
h: C:8=ke;kfC 9;=<<N
N f8<Cj=j;ff< 9;Ce=NN:9kk;<jf :;=9eNN N
N N N
h8 C:8f99;ej: f8<Cje=;<=: 9;<:8NN:9kC;<CeN
N 9;<C8NN N 9;fjkNN N
hj C:8=9k;=:k f8<Ce9C;=e= :;9:8NN:9<C;k<fN
N :;9eCNN N j;e:=NN N
he C:8e:f;ffC f8<kfe:;9C= 9;<8eNN:9<k;jCjN
N 9;<j=NN N 9;fj:NN N
h< C:8j=j;9kf f8<kfCk;<9= 9;k8=NN:9ee;8k8N
N 9;k8jNN N :;99jNN N
611116
1 661 719161! 69
1"#$%$$17$234$2%#7 210
012312424 56789
767 69
7
&' ()*+,-.-'+ 0.-*+//1*-'1)*.'() 0.+22//)0'0.,10 0.10(// /
/ / /
34456789:;</=54>/9/=5;;/96?@<:>;8:/<A4@B6/48BC/D;/@<;6/=45/989BC<7</4=/:A;/788;5/9EE@59EC/4=/:A;/8;:F45G./HA;C
<A4@B6/84:/D;/67<:57D@:;6/9</=789B/5;<@B:<.

IJKLMNOJPQORJONSTPURRVJSWXNOM
YRSWNPZ[ \XNSNLJO \RW]SNLJO ^OS]_N ^OS]_NPcVVRV
`aONOVbP `aONOVb P URWMNVXSWN
EB64 d'e+'f0*.,1++'g// h)0'e+1f+1.02(2-g// '2*.*2,// ).(,'// /
&) d'e+*f-*.-)*20g// h)0'e--f,*.'*(,)g// )02'.'*2// ).20+// /
&* d'e+*f-,.''02-g// h)0'e--f,,.(1-)2g// )02(.'''// 0.1,'// /
&, d'e+*f-).(+,2-g// h)0'e--f,0.(,121g// )0((.(+,// ,.+)2// /
&+ d'e+,f0'.12-++g// h)0'e--f)2.*0',-g// )0('.+-)// 0.1,)// /
&- d'e+,f0-.2,(00g// h)0'e--f)'.111'0g// )0'+.,,(// ).00,// /
&' d'e+,f0(.1020*g// h)0'e--f)2.()'((g// )020.+()// 0.10(// /
34456789:;</=54>/9/=5;;/96?@<:>;8:/<A4@B6/48BC/D;/@<;6/=45/989BC<7</4=/:A;/788;5/9EE@59EC/4=/:A;/8;:F45G./HA;C
<A4@B6/84:/D;/67<:57D@:;6/9</=789B/5;<@B:<.

IJKLMNOJPcUciPURRVJSWXNOM
YRSWNPZ[ `aOjNPOVb jP cVVRV k kPcVVRV l lPcVVRVm[PcVVRV
`aONOVbP `aONPOVb `aONOVbP `aONPOVb `aONOVbP`aONOVbPURWMNVXSWN
EB64 n)2,+)*2.+2(// 0.1,1//'0',,,-.,11// ).'-2//n(+'''1.*2,// 0.2)'// *.0(,// /
&) n)2++-+0.2+2// 0.1*1//'0'),)).+(-// ).(-*//n(+01*,.**,// 0.(2,// *.),*// /
&* n)2++-(+.*'(// 0.-12//'0')*12.0(*// 0.1),//n(+01-2.,('// 0.-*+// ).*))// /
&, n)2+++2,.'*0// ).+00//'0'),**.--+// ,.*'2//n(+0212.(*)// ).0('// ,.()-// /
&+ n)2++012.121// 0.-(,//'0'),20.11(// 0.10-//n(+),',.'+(// 0.-,*// ).)1'// /
&- n)2++0').**(// 0.'-(//'0'),2+.**+// 0.1((//n(+),*(.)2'// 0.',+// ).,,2// /
&' n)2++))+.)2-// 0.--+//'0'),((.020// 0.22,//n(+),1*.*'2// 0.+12// ).)--// /
34456789:;</=54>/9/=5;;/96?@<:>;8:/<A4@B6/48BC/D;/@<;6/=45/989BC<7</4=/:A;/788;5/9EE@59EC/4=/:A;/8;:F45G./HA;C
<A4@B6/84:/D;/67<:57D@:;6/9</=789B/5;<@B:<.
611116
1 661 719161! 69
1"#$%$$17$234$2%#7 $10
012312424 56789
767 69
7

&''(')&**+,-.)/(0,(1.12-
3(+12)45 6.0+7089(')8:+-) 6.0+70+1(')8:+-) >?+0@2A
;<.2.'= ;<.2.'=
BCDE FGHIJ HGKLM FJNO
PF FGHNQ HGKRI KHO
PJ HGQFI HGNRK MLO
PR FGRMR FGFMH FJKO
PI HGNQI HGNLJ FHLO
PL HGQKJ HGQQH FIRO
PN HGNLI HGNHK KHO

>S9@-2.S)TU66)VW-.'X82+(1-
VW-.'X82+(1)45 VW-.'X82+(1 >7,(-2.'+('+)&''(' Y.-+S@8* 628Y.
1S8'S+?.S)
-+S@8*
PIZ[[\ZPNZ]P^R_ >?` FLFOHRaFHb JMIJGKRRZcdB FJQFGFHMZcdB RGNKQ
ef2` IGHJHZg HGILLZg [HGHJFZg [HGNLM
&**+,)5+-2` RJGRMQZg HGIINZg [HGFRNZg [JGILF
PIZ[[\ZPLZ]P^L_ >?` RFRORLaJJb FMFLGJNQZcdB LLKGJLKZcdB RGRRK
ef2` [FJGFFLZg HGILQZg HGHHHZg [HGHRN
&**+,)5+-2` LFGFNMZg HGILJZg [HGFJIZg [RGRJL
PNZ[[\ZPJZ]P^FJ_ >?` INORNaLKb FIQGMRFZcdB [LLGQNHZcdB [JGMQF
ef2` QGFKLZg HGIKMZg [HGHJLZg [FGJIM
&**+,)5+-2` NRQGFQRZg HGILJZg [HGFRKZg [JGINH
BCDEZ[[\ZPLZ]P^N_ >?` NFOIFaLIb JFGKIHZcdB [RLGMMLZcdB [FGFIN
ef2` RMJGHLIZg FGMKQZg [FGQJIZg [HGFQN
&**+,)5+-2` FFIRQGQQHZg FGFQMZg [RGRKRZg [JGMLQ
PFZ[[\ZPJZ]P^FF_ >?` FRIORFaHRb INHMGFMLZcdB [INKHGQMJZcdB [JGFNN
ef2` FGHRMZg JGRFQZg [HGJQQZg [HGLKF
&**+,)5+-2` LHGRHFZg FGHQNZg FGHFIZg JGLFQ
BCDEZ[[\ZPJZ]P^FI_ >?` NFOFQaIMb FKGJJQZcdB JHGQFRZcdB FGHFM
611116
1 661 719161! 69
1"#$%$$17$234$2%#7 "10
012312424 56789
767 69
7
&'() *+,-./.01 2-3+401 2-,+.01 +-2,.
566789:7;() 24+<3-,==01 2-2*201 2-3<*01 2-*43
>,0??@0>.0A>B2<C DE) **F2,G,3H ,4/-*2=0IJK 22+.-<,,0IJK +-//+
&'() 2.-*+<01 *-42*01 .-23+01 +-.<*
566789:7;() <+*-,<,01 2-./=01 4-=*.01 2-2<=
>*0??@0>40A>B2.C DE) *3F4/G2*H 4+.-</=0IJK <3<-+3<0IJK 2-2*4
&'() 22-42,01 +-<=.01 2-+3,01 +-24,
566789:7;() <43-//+01 +-<4201 4-.4=01 +-3,3
>20??@0>.0A>B2,C DE) 434F2+G2=H .,<.-=<+0IJK ?..+-==,0IJK ?+-4,+
&'() ?/-//,01 .-<4<01 ?+-.4<01 ?+-,+.
566789:7;() <4-,3*01 2-4,,01 +-,4201 2-2+3
>20??@0>,0A>B=C DE) 443F.4G43H .33-+2.0IJK 22+=-<*20IJK +-3/2
&'() ?44-43201 4-*.*01 ?.-*/301 ?+-.3=
566789:7;() <.+-=/+01 2-4**01 .-.,301 2-+,+
KLMN0??@0><0A>B*C DE) <4F+<G2.H 4+-..,0IJK <-<3<0IJK +-.+.
&'() .3/-2//01 2-/*201 +-*<.01 +-*=.
566789:7;() 22*,*-.2201 2-24/01 2-+2=01 +-/.+
KLMN0??@0>20A>B2+C DE) <2F+*G+*H 23-=+30IJK 2+-.220IJK +-=.<
&'() *+*-.*,01 4-34=01 2-=/.01 +-4,3
566789:7;() 24+,,-2<201 2-24+01 +-,=301 +-=*3
KLMN0??@0>*0A>B4C DE) <2F,<G.+H 4+-/.,0IJK ?2,-23,0IJK ?+-<34
&'() .3*-2</01 2-/*.01 ?+-<..01 ?+-<,+
566789:7;() 22*,.-=<301 2-2.=01 +-+//01 +-+=4
KLMN0??@0>.0A>B2/C DE) <+F,+G+=H 44-+.<0IJK *-*2=0IJK +-*<,
&'() .3,-*<+01 *-*=,01 2-*4201 +-424
566789:7;() 24+2,-3<<01 2-22+01 +-2=201 +-.3.
>*0??@0>20A>B3C DE) **F,.G4,H ./4-3**0IJK *23-+2+0IJK +-**4
&'() 2+-2==01 4-.3*01 2-..201 +-2<,
566789:7;() <4=-,*201 2-2/.01 2-+2201 +-.<*

OPQRS7RTUV9WVSX;
YSPX9ZP7T(WP9ZP7T( OPX8PTVT(; D[8P;(VS7PS795SSPS 'PS7E)9ZSVU7;7PT9_:9ZSVU7;7PT9
\]R(7P^ \]R(7P^
611116
1 661 719161! 69
1"#$%$$17$234$2%#7 310
012312424 56789
767 69
7
'()* +, -./ 0,1234235 ,678069:;' ,9<9,28=3 ,9<9,2800
>?@/ 3237A3=9B C76C89B
>DEFG/ 32A70HA9B C76C89B
DEEIJKLIM@/ ,C2==7,0,9B ,7,C,9B
'()* +C -./ 0,1,843H5 ,67C6,9:;' ,9<9,2=06 ,9<9,2=02
>?@/ 32=7AHA9B ,762C9B
>DEFG/ 32378,89B ,762C9B
DEEIJKLIM@/ ,C2067=889B ,7,3C9B
'()* +A -./ 021=24285 CC7,2A9:;' ,9<9,2HC3 ,9<9,28,6
>?@/ A6=73029B 3738=9B
>DEFG/ A637H2A9B 3738=9B
DEEIJKLIM@/ ,C2,=76009B ,7,,29B
'()* +3 -./ 0,1=04A25 C276,29:;' ,9<9,2208 ,9<9,22=H
>?@/ A637,0H9B ,7H3A9B
>DEFG/ A6A7=,09B ,7H3A9B
DEEIJKLIM@/ ,,3=A78069B ,7,AH9B
'()* += -./ 0,13,4=35 CC72C,9:;' ,9<9682C ,9<96063
>?@/ AHC72=39B ,7H689B
>DEFG/ AH,732=9B ,7H689B
DEEIJKLIM@/ ,,3A878829B ,7,869B
'()* +0 -./ 0C1204,A5 C273289:;' ,9<9,2,=2 ,9<9,2,3C
>?@/ A6H7,HH9B ,7H3,9B
>DEFG/ A687=AA9B ,7H3,9B
DEEIJKLIM@/ ,,3=37A,,9B ,7,C69B
+, +C -./ ,A31A,42A5 30,8763C9:;' ,9<938 ,9<938
>?@/ ,72AH9B C7A,89B
>DEFG/ ,72A39B C7A,89B
DEEIJKLIM@/ =27A2,9B ,72889B
+, +A -./ C6C1,24,85 A=8H70,69:;' ,9<9=2 ,9<938
>?@/ NH7HH=9B A70C09B
>DEFG/ NH7HH29B A70C09B
DEEIJKLIM@/ 0C7=639B ,7C=09B
+3 +, -./ 331=A4C=5 AHA7A6C9:;' ,9<9=C6 ,9<9=A,
>?@/ ,27,889B C7A639B
>DEFG/ ,27,089B C7A639B
DEEIJKLIM@/ 0C87=3,9B ,7,H=9B
+3 +C -./ 361CH4,35 C237,HH9:;' ,9<9,2,A ,9<9,2,A
611116
1 661 719161! 69
1"#$%$$17$234$2%#7 &10
012312424 56789
767 69
7
&'() **+,*-./ 0+123./
&4567) **+,0*./ 0+123./
45589:;8<() 1,=+>>0./ 0+1,,./
?@ ?- AB) 3*3C3-D,,E *>*=+*,@.FGH *.I.**3 *.I.**1
&'() J*,+**-./ 0+@-2./
&4567) J*,+***./ 0+@-2./
45589:;8<() -*+*1>./ 0+@-3./
?@ ?1 AB) *-*C03D*0E ,>@3+-*0.FGH *.I.2, *.I.23
&'() @+0,0./ 0+@--./
&4567) @+0*2./ 0+@--./
45589:;8<() 3,+3>2./ 0+@@2./
?- ?* AB) @=C3,D3*E 3==+211.FGH *.I.-01 *.I.-0=
&'() ,,+,=*./ ,+@3@./
&4567) ,,+,22./ ,+@3@./
45589:;8<() 130+2>0./ *+,@1./
?- ?3 AB) @@C*-D-=E -,=+33-.FGH *.I.@3- *.I.@3@
&'() *3+@01./ @+,*@./
&4567) *3+3=2./ @+,*@./
45589:;8<() 10@+-1-./ *+3=0./
?1 ?, AB) @1C31D-=E *@>+*@1.FGH *.I.*@0> *.I.*@02
&'() 2+*=-./ 0+@=>./
&4567) 2+*>@./ 0+@=>./
45589:;8<() 132+*23./ 0+@-3./
KLMGI.2N,-N,0,0.*I3=I@2.?O ?PQRGHMI.SITUVWXVYYYTZG[ WP/̀e]G.fgFc̀GFF.hGcMGP
\Q]^GPT_àGPbXLc^+dHG

611116
1 661 719161! 69
1"#$%$$17$234$2%#7 010
012312424 56789
79768
&'()*+,-./0*-12,2 e(('f/g2,*-hij,*k
34567 879:;<=;>>>936?@ABCD6E9FGH6EI=4JDKLM634567 lBECD@?GD6V[<T
>GN67 OPQ@RS c4_a57 lm>@Onop
TBDGAG6D7 UVPWVPQPQ@O7XU7PO@YT@Z[<\7U] qBJ67 po@>Ba_r
<G56@NBJ67 >F@;^G4@>_4JD4ED@<G56 m6BGD7 6H5IPQQo
`6A6E6JM6@Ja5b6E7 s6E_GM4C@D4_a57
c6^MEGd_GBJ7 \4CGbE4_6D@^G_67
\B556J_@O7
\B556J_@P7
\B556J_@X7

&(/g,-1*'/t2,/(gj
u*jv0,2g,-e(('f/g2,*j-w('-x(/g,y&z
{2j,/g| }(',~/g| {0*t2,/(g */|~,
€z‚ƒ„…ƒ†€-k †‡€ˆ‚ˆ…††‡-k z‰ƒƒ…‡ˆ†-k z‰‚ƒ…ƒ‚-k
12,2 Šj*f-,( >_4_a^ ‹{2j,- ‹}(',~- 1/ j,2g+* ‹{0*t2,/(g‹*/|~,-
+20+… Œ*,*'Ž Œ*,*'Ž Œ*',*/'ŽŽ-
Œ( Œ*,*'Ž Œ*,*'Ž
;Da^_6D@ZmCBb4C] 3F6r FJ4bC6DQKQQQ@5 QKQQQ@5 QKQQQ@5 QKQQQ@5 QKQQQ@5
‘AAGM6@6J_6E6D@ZmEGD] @ FJ4bC6DQKUoP@5 ’QKXpo@5 QKoW“@5 OKX“p@5 OKX“p@5
MCDB@”@YO @ FJ4bC6DQKUnU@5 ’QKPWQ@5 QKoX“@5 OKUoX@5 OKUoX@5
Yp@”@YO @ FJ4bC6DOK“O“@5 ’QKOoU@5 OK“P“@5 OKXXO@5 OKXXO@5
YX@”@YO @ FJ4bC6DQKWPQ@5 ’QKOQU@5 QKWXO@5 QKXP“@5 QKXP“@5
YW@”@YO @ FJ4bC6DpKUpo@5 ’QKXnU@5 pKU“p@5 XKpon@5 XKpon@5
YP@”@YO @ FJ4bC6D ’OKWOo@5 ’QKQUX@5 OKWPQ@5 QKPUU@5 QKPUU@5
mCBb4C @ FJ4bC6D OKXWW@
5 ’OKQWX@5 OKUO“@5 PKoPo@5 PKoPo@5
ZoP““XpUQKPOB]
hv't*i-12,2-vj*f-,(-+20+v02,*-x(/g,y&z
YE6MG^GBJ@\BJAGD6JM6@=6L6C7@†‡•
–}hh-t*+,('j
—(0*'2g+*-(w-k*2g*f-t*+,('j-Œ*,*'Ž-
7 1111 188 8 71 9161 1 6 1 !"!!1#9044!"9 $1%
012312424 56789
79768
%&'()*+,-*./&0(/*01+&.21(*3(41&.5(67686
%&'(91+/,2&0(/*01+&.21(*3(41&.5(676:6
(
;<=>?@?AB C7?ADE;7?J7?ADE;7? KELMHN? OP? OQ? OR?
FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI
20S*(TTU(VW(XVYWZ[ Z\ZW](4 Z\Z^_(4 W`Z^`\ab`(4 TWZcWW\ZaW(4 T`Z`d\]d_(4 dbc^\dW](4
(
Ae?@?AB C7?ADE;7?J7?ADE;7? KELMHN? OP OQ OR
FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI FGEHE?DI FGEHE?DI FGEHE?DI
Vc(TTU(VW(XVYa[ Z\Z]_(4 Z\Zba(4 ^`^\^aa(4 Tc]a\a]c(4 TbZ\`ad(4 ccZ\bda(4
(
Af?@?AB C7?ADE;7?J7?ADE;7? KELMHN? OP OQ OR
FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI FGEHE?DI FGEHE?DI FGEHE?DI
VW(TTU(V](XVYWd[ Z\ZWZ(4 Z\ZWa(4 ^`\^bZ(4 d^\^cZ(4 WW\``d(4 `c\]^Z(4
(
A8?@?AB C7?ADE;7?J7?ADE;7? KELMHN? OP? OQ? OR?
FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI
VW(TTU(Vd(XVYb[ Z\Zc](4 Z\Z_^(4 ^`b\_WZ(4 cbc\Z_`(4 bc\^]a(4 TcZc\bcb(4
(
Ag?@?AB C7?ADE;7?J7?ADE;7? KELMHN? OP OQ OR
FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI FGEHE?DI FGEHE?DI FGEHE?DI
VW(TTU(V`(XVYWW[ Z\ZWZ(4 Z\ZW`(4 ca\]W](4 T]`\Zc](4 TW`\bZb(4 T]d\`^c(4
h>>D=iLjHEk
l>mD;E njkHiLM o>DHNiLM? n<EpjHi>L? CEiMNH?
FGEHEDI? FGEHEDI FGEHEDI FGEHEDI
qSrst/1S(Xu0*v&0[ bW`_^c\^ab(4 a`db]_]\aad(4 WZ^^\d]a(4 WZ_^\^`_(4
w33,21(1./1+1S(Xu+,S[ bW`_^]\aWd(4 a`db]_c\]c](4 WZ^d\Wb^(4 WZ_d\`^c(4
u0*v&0(X_`^^]cbZ\`W*[ bW`_^]\]c](4 a`db]_d\Zc_(4 WZ^]\bW`(4 WZ_]\_ZZ(4
(
xEkm<HjLH?h>>D=iLjHEk?y>D?z>iLH{Ag
njkHiLM o>DHNiLM n<EpjHi>L CEiMNH
|Bg}667efB?~ }g8|fe:78:B?~ B6|78|e?~ B6:|7?~
€jHj kE=?H> ‚/&/st OnjkH? Oo>DHN? €i kHjL;E On<EpjHi>L OCEiMNH?
;j<;7 FGEHEDI FGEHEDI FGEDHEiƒDII?
FC> FGEHEDI FGEHEDI
qSrst/1S(Xu0*v&0[ „…1) ….&v01SZ\ZZZ(4 Z\ZZZ(4 Z\ZZZ(4 Z\ZZZ(4 Z\ZZZ(4
w33,21(1./1+1S(Xu+,S[ ( ….&v01S`\W_b(4 TZ\WZd(4 `\W_a(4 Z\bbb(4 Z\bbb(4
20S*(†(V` ( ….&v01S`\]Zd(4 TZ\W`_(4 `\]Z_(4 W\dZ](4 W\dZ](4
7 1111 188 8 71 9161 1 6 1 !"!!1#9044!"9 21$
012312424 56789
79768
%&'('%) ' *+,-./0&12&3'4 51567'4 &12)5'4 851)66'4 851)66'4
%9'('%) ' *+,-./071&96'4 851&53'4 71&9:'4 &15:2'4 &15:2'4
%;'('%) ' *+,-./0 851)&:'4 5157&'4 51))&'4 8515)2'4 8515)2'4
<.=-,. ' *+,- .
/0 )1
529'
4 8&1);:'4 )19&2'4 &1352'4 &1352'4
>59:5796&1)&=?
@ABCDEFGHIHFAJDKFILFMHNMANHIDFOLPQIRST
%U/VWXW=+'Y=+ZW0/+V/'[/\/.]'^_`
ab@@FCDMILBJ
cLNDBHQMDFLdFeDHQDKFCDMILBJFfgDIDBhF
i,j'k=UWl=+m,.'m=./U,+V/'=Z'4/,+]'non_n'
i,j'\/UmWV,.'m=./U,+V/'=Z'4/,+]'nonpn
'
MNKLFqFST roFSBDMoFsoFSBDMoF tDQuIvF wx wy wz
fgDIDBh fgDIDBh fgDIDBh fgDIDFBh fgDIDFBh fgDIDFBh
V.0='88{'%)'>%|&9? 515)5'4 515:;'4 &)56;159)'4 8&59971&99'4 8)5731565'4 26&&1)55'4
'
S}FqFST roFSBDMoFsoFSBDMoF tDQuIvF wxF wyF wzF
fgDIDBh fgDIDBh fgDIDBh fgDIDBh fgDIDBh fgDIDBh
%&'88{'%)'>%|&&? 515&5'4 515&)'4 9:17&7'4 87)1597'4 8&)1656'4 8721);9'4
'
S~FqFST roFSBDMoFsoFSBDMoF tDQuIvF wx wy wz
fgDIDBh fgDIDBh fgDIDBh fgDIDFBh fgDIDFBh fgDIDFBh
%9'88{'%)'>%|&7? 51575'4 5153;'4 ;)6169&'4 896&1:27'4 8371573'4 95219:7'4
'
SFqFST roFSBDMoFsoFSBDMoF tDQuIvF wx wy wz
fgDIDBh fgDIDBh fgDIDBh fgDIDFBh fgDIDFBh fgDIDFBh
%;'88{'%)'>%|&)? 51557'4 5155)'4 ;7619;&'4 89;51):6'4 86:1525'4 977132:'4
€LLBKPQHIDJ
@LABMD HJIPQuF bLBIvPQuF NDCHIPLQF rDPuvIF
fgDIDBh fgDIDBh fgDIDBh fgDIDBh
‚0ƒ„Xm/0'><.=-,.? 6&):55197&'4 :)26793123&'4 &5;61269'4 &5361;;;'4
…ZZWV/'/+m/U/0'><UW0? 6&)3:31)99'4 :)267931;3;'4 &5;;16:6'4 &53;133:'4
<.=-,.'>59:5796&1)&=? 6&)3:31766'4 :)2679:1325'4 &5;216;:'4 &53213;&'4
'
†DJANIHQIF€LLBKPQHIDJFdLBFOLPQIRS‡
HJIPQu bLBIvPQu NDCHIPLQ rDPuvI
ˆ}Tpnop}Fe ^T_ˆ~nˆop~pFe }n_ˆo_^Fe }nˆˆoˆ~‡Fe
7 1111 188 8 71 9161 1 6 1 !"!!1#9044!"9 !1$
012312424 56789
79768
%&'& ()*+,'- 123245 67&)' 6<-:'= %>)'&?.* 67/*B&'>-? 6@*>C='
.&/.0 89*'*:; 89*'*:; 889*@-:>A; 89*'*:; 89*'*:;
'*:;
DEF452GEHIJKLM3KN OPGQ PR3MKGESTSSSHU STSSSHU STSSSHU STSSSHU STSSSHU
VKELHWHXY H PR3MKGESTZ[\HU ]ST^\YHU STYS_HU ^T\Z^HU ^T\Z^HU
X^HWHXY H PR3MKGE ]ST̀ZSHU ST^S[HU ST̀Y^HU ]STYZaHU ]STYZaHU
X`HWHXY H PR3MKGE\TZZaHU ]STZ_\HU \TZY[HU YT^_SHU YT^_SHU
JKLM3K H PR3M K
GE ^TZSSH
U ^T
Y_`HU ^Tb \SH
U ]
STY
a aH
U ]STYaaHU
IS\_SY\[STZ^LN
cd:B*e,%&'&,d)*+,'-,.&/.d/&'*,f->?'ghi
XjGVk5kLRHlLRmkEGRVGHnGoGKpHqrs
t<cc,B*.'-:)
u-/*:&?.*,-v,w*&?*+,B*.'-:),89*'*:;,
x3yHQLjkzLR23KH2LKGj3RVGHLmHUG3RpH{0{r{H
x3yHoGj2kV3KH2LKGj3RVGHLmHUG3RpH{0{|{
H
./+-,},hi @0,h:*.0,~0,h:*.0, *?C'=, 6€ 6 6‚
89*'*:; 89*'*:; 89*'*:; 89*'*,:; 89*'*,:; 89*'*,:;
VKELH]]ƒHXYHIX„^bN STS^^HU STSa_HU ^ZSZYT_^^HU ]^SY`\T\a\HU ]ZS^\TS__HU `[[STbabHU
H
h…,},hi @0,h:*.0,~0,h:*.0, *?C'=, 6€, 6, 6‚,
89*'*:; 89*'*:; 89*'*:; 89*'*:; 89*'*:; 89*'*:;
X^H]]ƒHXYHIX„^`N STS^SHU STS^_HU aZTa[SHU `aTa\SHU ^^TZZ`HU Z\TYaSHU
H
hr,},hi @0,h:*.0,~0,h:*.0, *?C'=, 6€ 6 6‚
89*'*:; 89*'*:; 89*'*:; 89*'*,:; 89*'*,:; 89*'*,:;
X`H]]ƒHXYHIX„^aN STS\aHU STSbbHU aSZTSS_HU ]\^[T\YaHU ]aYT\Y_HU \Z_T^^YHU
†--:+>?&'*)
c-d:.* 7&)'>?C <-:'=>?C, 7/*B&'>-?, @*>C=',
89*'*:;, 89*'*:; 89*'*:; 89*'*:;
DEF452GEHIJKLM3KN [^ZbSaTb^aHU _Z`[\S[Tb\bHU ^S`[Ta`_HU ^S[[T[\YHU
JKLM3KHIS\_SY\[STZ^LN [^ZbS`Ta^aHU _Z`[\SaT\`YHU ^S`bTSZ`HU ^S[bT^S_HU
H
‡*)d/'&?',†--:+>?&'*),v-:,f->?'ghˆ
7&)'>?C <-:'=>?C 7/*B&'>-? @*>C='
‰…Šˆ…q0qq‰,w qŠr‹qˆ…0{‰|,w …{r‹0i‰i,w …{‰‹0ˆr…,w
%&'& ()*+,'- 123245 67&)' 6<-:'= %>)'&?.* 67/*B&'>-?6@*>C='
7 1111 188 8 71 9161 1 6 1 !"!!1#9044!"9 1$
012312424 56789
79768
%&'%( )*+,+-. )*+,+-. )/0-12. )*+,+-. )*+,+-.
)*+,+-.
34567894:;<=>?@=A BC9D CE@?=94FGFFF:H FGFFF:H FGFFF:H FGFFF:H FGFFF:H
I=4>:J:KL : CE@?=94 MFGNOP:H FGQRR:H FGRLS:H MFGPNN:H MFGPNN:H
KO:J:KL : CE@?=94 MOGPOP:H FGORQ:H OGPTQ:H MOGNNO:H MOGNNO:H
KT:J:KL : CE@?=94 MNGOLR:H FGOFR:H NGOLS:H MOGFSU:H MOGFSU:H
KU:J:KL : CE@?=94 MFGORU:H MFGFOU:H FGORP:H FGFFF:H FGFFF:H
KP:J:KL : CE@?=94FGTLO:H MFGFTT:H FGTLT:H FGFTO:H FGFTO:H
<=>?@= : CE@?=94LGULQ:
H MQGOQP:H RGLSU:H TGTUF:H TGTUO:H
;SLLTNLQFGTO>A
VW-X+YZ[&,&ZW\+]Z,0Z%&'%W'&,+Z^01_,`ab
Kc9Id7d>E:e>Efd49EI9:g9h9=i:jkl
mnVVZX+%,0-\
o0'+-&_%+Z0pZq+&_+]ZX+%,0-\Z)*+,+-.Z
r@s:D>cdt>E8@=:8>=9c@EI9:>f:H9@Ei:u(uku:
r@s:h9c8dI@=:8>=9c@EI9:>f:H9@Ei:u(uvu
:
%']0ZwZab /( Za-+%(Zx(Za-+%(Z y+_z,{Z |}
)*+,+-. )*+,+-. )*+,+-. )*+,+Z-. )*+,+Z-. )*+,+Z-.
|~ |
I=4>:MM€:KL:;KTA FGFOP:H FGFON:H OOLPTGFPT:H MSSQFGSPL:H MOSUNGSRT:H UNFLGQRO:H
:
a‚ZwZab /(Za-+%(Zx(Za-+%(Z y+_z,{Z |} |~ |
)*+,+-. )*+,+-. )*+,+-. )*+,+Z-. )*+,+Z-. )*+,+Z-.
KL:MM€:KO:;KSA FGFNR:H FGFQS:H PTPGPSS:H MLNSGSNL:H MQFGTSU:H LLFGQUS:H
:
aƒZwZab /(Za-+%(Zx(Za-+%(Z y+_z,{Z |} |~ |
)*+,+-. )*+,+-. )*+,+-. )*+,+Z-. )*+,+Z-. )*+,+Z-.
KL:MM€:KT:;KONA FGFNF:H FGFRP:H PTQGQLO:H MLQOGSUN:H MRNGFNR:H LFUGLSN:H
:
akZwZab /(Za-+%(Zx(Za-+%(Z y+_z,{Z |} |~ |
)*+,+-. )*+,+-. )*+,+-. )*+,+Z-. )*+,+Z-. )*+,+Z-.
KL:MM€:KU:;KUA FGFFN:H FGFFT:H UTGQOO:H NQGSLF:H NGTRF:H NPGLLU:H
:
a„ZwZab /(Za-+%(Zx(Za-+%(Z y+_z,{Z |}Z |~Z |Z
)*+,+-. )*+,+-. )*+,+-. )*+,+-. )*+,+-. )*+,+-.
KL:MM€:KP:;KNA FGFFN:H FGFFT:H NTGQQS:H MOUGLNT:H MNGSQF:H MTRGPLU:H
…00-]1_&,+\
V0W-%+ †&\,1_zZ n0-,{1_zZ †'+X&,10_Z /+1z{,Z
7 1111 188 8 71 9161 1 6 1 !"!!1#9044!"9 31$
012312424 56789
79768
&'()(*+ &'()(*+ &'()(*+ &'()(*+
,-./012-34567896: ;<=><?@??;3A ?=BC?><@D;E3A <DBC@F;F3A <D;C@>B<3A
56789634?>>=F>;D@=<7: ;<=><B@>BD3A ?=BC?>E@=B>3A <DB>@<==3A <D;>@=DD3A
3
G(HIJ)KL)MNOO*PQLK)(HMRO*MSOQL)TUV
WKH)QLX YO*)ZQLX WJ([K)QOL \(QXZ)
]^_`a`bcdeMf e_Vde]dbVcaMf ^cggb_d_Mf ^cdgb̀`]Mf
iH (P M
)O lWK H) lYO* )
Z hQH)KLj( lWJ([K)QOL l\(QXZ)
hK)K jKJjb k191/0 &'()(*M+ &'()(*+M &&'( \O*Qm+M &'()(*+ &'()(*+M
)(*+
,-./012-34567896: no2p oq9862-D@DDD3A D@DDD3A D@DDD3A D@DDD3A D@DDD3A
r6-73s3tB 3 oq9862- uF@?F<3A D@<B?3A F@?F>3A u<@;=>3A u<@;=>3A
t<3s3tB 3 oq9862- u>@;>E3A D@F?;3A >@;C>3A uF@>EE3A uF@>E?3A
tF3s3tB 3 oq9862- u>@==;3A D@=?F3A >@=F;3A uF@<E?3A uF@<?D3A
t>3s3tB 3 oq9862-D@<EB3A D@D<B3A D@<EC3A D@DDD3A D@DDD3A
567896 3 oq9862- u>@C=?3A D@E?<3A >@;<>3A u;@>>B3A u;@>>C3A
4?<>>F>;D@=<7:
vI*[(wMhK)KMIH(PM)OMjKJjIJK)(MSOQL)TUV
tx2ry0y7q3z7q{y-2qr23|2}26~3eV
€YvvM[(j)O*H
OJ(*KLj(MORMf(KL(PM[(j)O*HM&'()(*+M
‚9ƒ3p7xy„7q19631762x9qr237{3A29q~3cbcVc3
‚9ƒ3}2x1yr9631762x9qr237{3A29q~3cbcac
3
jJPOM…MUV \b MU*(jb †bMU*(jb ‡(LX)Z lˆ l‰
&'()(*+M&'()(*+M &'()(*+M &'()(M*+ &'()(M*+ &'()(M*+

r6-73uu‹3tB34tŒC: D@D=F3A D@D?B3A <<>>?@<CC3A u??FC@??B3A u<?BD@C?;3A BF><@;B=3A
3
U^M…MUV \bMU*(jbM†bMU*(jbM ‡(LX)ZM lˆM l‰M lŠM
&'()(*+ &'()(*+ &'()(*+ &'()(*+ &'()(*+ &'()(*+
t<3uu‹3tB34tŒ;: D@D>F3A D@DEC3A C=;@E<D3A >;>@DE=3A ;>@CF?3A u>D>@;>;3A
3
U`M…MUV \bMU*(jbM†bMU*(jbM ‡(LX)ZM lˆ l‰ lŠ
&'()(*+ &'()(*+ &'()(*+ &'()(M*+ &'()(M*+ &'()(M*+
tB3uu‹3tF34tŒ<C: D@D>C3A D@DEE3A CD=@DD?3A u><;@>FC3A uCF@>F?3A >=?@<<F3A
3
UgM…MUV \bMU*(jb †bMU*(jb ‡(LX)Z lˆ l‰ lŠ
7 1111 188 8 71 9161 1 6 1 !"!!1#9044!"9 $1%
012312424 56789
79768
%&'(')* %&'(')* %&'(')* %&'(')* %&'(')* %&'(')*
+,-../-+0-1+203 45446-7 45448-7 0859::-7 695;,4-7 658<4-7 6=5,,0-7
>??)@ABC('D
E?F)G' HCD(ABI K?)(LABIJ HM'NC(A?BJ O'AIL(J
%&'(')*J %&'(')* %&'(')* %&'(')*
PQRSTUVQ-1WXYZ[X3 9:86<654=;-7 ;80=;9=504<-7 :4,,58=8-7 :4=,5669-7
WXYZ[X-1;:,,6,9458:Y3 9:86<95=;<-7 ;80=;905=:9-7 :40:5949-7 :49:59<8-7
-
\'DFM(CB(J>??)@ABC('DJ]?)J^?AB(_`a
HCD(ABI K?)(LABI HM'NC(A?B O'AIL(
bcdefghgaeJi jdgajcdhabcJi ckakhfjkJi cklkhebcJi
mC(C nD'@J(? oU[UST pHCD(J pK?)(LJ mA D(CBG' pHM'NC(A?B pO'AIL(
GCMGh %&'(')* %&'(')* %&')('Aq)**J %&'(')* %&'(')*J
%O?
PQRSTUVQ-1WXYZ[X3 rsVt su[ZXVQ45444-7 45444-7 45444-7 45444-7 45444-7
vXQY-w-+= - su[ZXVQ:549,-7 45:,6-7 :54<6-7 45,=6-7 45,=6-7
+,-w-+= - su[ZXVQ .458,:-7 45488-7 458,8-7 .4548:-7 .4548:-7
+8-w-+= - su[ZXVQ458:;-7 .4546:-7 4588:-7 45480-7 45480-7
WXYZ[X
1;:,,6,9:58:Y3 - su[ZXVQ85<48-7 .:584;-7 65408-7 65=6;-7 65=6;-7
EF)N'xJmC(CJFD'@J(?JGCMGFMC('J^?AB(_`a
+yVvzTzYu-{Yu|zQVuvV-}V~VX-jg€
KEEJN'G(?)D
‚?M')CBG'J?]Ji'CB'@JN'G(?)DJ%&'(')*J
ƒ[„-tYyz…YuU[X-UYXVy[uvV-Y|-7V[u-khkgk-
ƒ[„-~VyUzv[X-UYXVy[uvV-Y|-7V[u-khklk
-
GM@?J†J̀a Oh J̀)'Gh ‡hJ̀)'Gh ˆ'BI(L p‰ pŠ
%&'(')*J%&'(')*J %&'(')*J %&'('J)* %&'('J)* %&'('J)*

vXQY-../-+=-1+2,3 454:=-7 454:6-7 ::,=:599;-7 .;;<,5066-7 .:;0<5,=6-7 089=5;88-7
-
`eJ†J̀a OhJ̀)'GhJ‡hJ̀)'GhJ ˆ'BI(LJ p‰ pŠ p‹
%&'(')* %&'(')* %&'(')* %&'('J)* %&'('J)* %&'('J)*
+,-../-+=-1+263 45446-7 45448-7 68599;-7 .:05,68-7 .65;94-7 .8<5=,0-7
-
`dJ†J̀a OhJ̀)'GhJ‡hJ̀)'GhJ ˆ'BI(LJ p‰ pŠ p‹
%&'(')* %&'(')* %&'(')* %&'('J)* %&'('J)* %&'('J)*
7 1111 188 8 71 9161 1 6 1 !"!!1#9044!"9 01$
012312424 56789
79768
%&'(()'%*'+%,-*. /0//1'2 /0//*'2 &1304&-'2 (4&/0*53'2 (350/6/'2 4110765'2
899:;<=>?@A
B9C:D@ E>A?<=F K9:?L<=FG EM@N>?<9=G O@<FL?G
HI@?@:JG HI@?@:J HI@?@:J HI@?@:J
PQRSTUVQ'+WXYZ[X. 3-*41606&4'2 5*6&5-*0&3-'2 -/&/015/'2 -/7/043-'2
WXYZ[X'+5-44143-0*-Y. 3-*41*03&*'2 5*6&5-1077/'2 -/6&036-'2 -/3&071*'2
'

\[UV]'3^*6^*/*/'-]41]/4'%_ %`YRVaU]'b]cdPefPgggchVi e`l2ZXV'qSTloVTT'rVoUV`


jYXQV`cklmV`nf[oQ0paV

7 1111 188 8 71 9161 1 6 1 !"!!1#9044!"9 $1$
Project file data Coordinate System

Name: F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land.vce Name: World wide/UTM

Size: 120 KB Datum: WGS 1984

Modified: 7/25/2020 1:37:21 PM (UTC:7) Zone: 48 South

Time zone: SE Asia Standard Time Geoid: egm_2008

Reference number: Vertical datum:

Description: Calibrated site:

Comment 1:

Comment 2:

Comment 3:

Point List
ID Easting Northing Elevation Feature Code
(Meter) (Meter) (Meter)
cldo 702290.910 9251590.832 662.857

P1 712864.697 9257383.995 1066.539

P2 712900.431 9257348.581 1067.574

P3 712806.816 9257407.848 1057.659

P4 712419.997 9256941.078 1056.373

P5 712383.069 9256976.508 1044.262

P6 712435.564 9256912.671 1060.390

7/25/2020 1:42:08 PM F:\#ATLASSS\New folder\Eiger_Land.vce Trimble Business Center

Anda mungkin juga menyukai