Anda di halaman 1dari 10

BAB V

RENCANA KERJA
5.1 Rencana Kerja
5.1.1 Uraian Pelaksanaan Pekerjaan

Pemerintah Kabupaten Wakatobi Dinas Pekerjaan Umum,


khususnya Bidang Pengembangan Prasarana Jalan dan Jembatan tugas
pokoknya mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam
pembinaan dan pengembangan prasarana transportasi darat/jalan
yang ada di wilayah Kabupaten Wakatobi. Seiring dengan kebijakan
pembangunan daerah yang diusung dalam MP3 di mana masyarakat
mempunyai peranan penting dalam pembangunan, dan dalam
program rencana pembangunan yang didasari rencana strategis,
politis, maupun teknis (Ke-dinasan) dalam program tersebut
melibatka.n peran aktif masyarakat desa (Bottom-Up) berupa usulan
kelurahan-kelurahan dalam hal berupa rehabilitasi, pemeliharaan dan
peningkatan jalan, jembatan maupun bangunan pelengkapnya. Untuk
itu, Dinos Pekerjaan Umum melaksanakan Kegiatan Masterplan Jalan
Lingkar Kapota, Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi dengan
maksud sebagai berikut: 1) Menentukan rencana status, fungsi, dan kelas
jalan Kab.Wakatobi, 2) Menentukan rencana pembangunan jalan baru,
3) Menentukan sistem jaringan jalan (lama, baru, interkoneksi), dan 4)
Menentukan prior;itas program tahunan yang dijabarkan setiap 5
tahun selama 20 tahun.

a. Pekerjaan Persiapan
Persiapan bertujuan membuat persiapan khusus yang diperlukan
bagi studi perencanaan secepat mungkin termasuk pemilihan
wilayah/jaringan jalan untuk pemusatan studi dan persiapan
pemetaan. Selain itu mengembangkan dan memutakhirkan kerangka
informasi yang lebih luas dari semua sumber dan kegiatan sosial
ekonomi di seluruh kota. Hal ini diperlukan sebagai masukan pada

V-1
studi tambahan dan sebagai pendukung perencanaan
dan ,pemantauan, dengan lingkup kegiatan meliputi:

1. Kaji ulang jaringan, penentuan jaringan jalan 'strategis',


maksimum sepanjang 100 km jalan kota dengan prioritas untuk
pemeliharaan atau studi untuk rehabilitasi/peningkatan,
penentuan ruas jalan yang melayani sektor ekonomi prioritas.

2. Kaji ulang program, mengkaji ulang studi dan program kerja

tahun lalu untuk penentuan prioritas pemeliharaan dan pekerjaan


berat pada program tahun mendatang.

3. Pengumpulan sumber data, menghimpun seluruh data kota

tentang jaringan ajalan, riwayat pekerjaan dan pembiayaan,


sumber pelaksanaan pekerjaan jalan (kontraktor,, staf, bahan),
tingkat upah dan harga bahan, data inventarisasi jembatan.
lnformasi ini diperlukan bagi penentuan perencanaan,
pemantauan, dan penentuan sumber data lain.

4. Pemilihan wilayah/jaringan untuk survei, mempergunakan hasil dari

poin a s.d c di atas untuk penentuan bagian jaringan jalan kota


mana yang harus mendapat perhatian untuk studi perencanaan
tahun sekarang dan mendatang, dengan tujuan mencakup panjang
ruas 100 km. lni mungkin akan berupa ketentuan wilayah
perencanaan atau jaringan 'strategis' dengan tetap terbukanya
kemungkinan bagi ruas jalan berprioritas tinggi untuk
ditambahkan. Prioritas untuk studi tambahan perlu dipilih dari
daftar colon kegiatan yang layak, diidentifikasikan pada awal
penyaringan, mencakup terutama lalu lintas rendah atau ruas
jalan yang tak dapat dilalui kendaraan bermotor.

5. Persiapan peta dasar, mempersiapkan peta topografi dan foto


udara Kabu paten Wakatobi skala 1 : 1000.

6. Kerangka data kependudukan, mencatat semua kelurahan dengan

jumlah penduduknya, tandai perkiraan batas kelurahan pada

V-2
peta. Buatlah perkiraan keterlibatan penduduk pada tiap ruas
jalan sebagai masukan bagi studi tambahan.

7. Analisa pusat aktivitas, penentuan pada kota tentang lokasi,

karakteristik dan tingkat kepentingan relatif dari semua pasar


dan pusat-pusat lingkungan lainnya, untuk membantu dalam
menafsirkan data lalu lintas dan sebagai masukan bagi studi
tambahan.

8. Kerangka data sosial ekonomi, menghimpun statistik tata guna

tanah dan kependudukan ddri tiap kecamatan, menyiapkan daftar


.sumber utama penyebab meningkatnya lalu lintas bermuatan
berat, lakukan survei khusus dari sumber penyebab itu yang
mempengaruhi studi ruas jalan. lnformasi ini diperlukan sebagai
pendukung perencanaan dan menafsirkan data lalu lintas.

b. Pekerjaan Survey Lapangan


Semua ruas jalan di dalam wilayah/jaringan yang terpilih,
sebaiknya sudah disurvei dasar terlebih dahulu. Akan tetapi apabila
hasil survei penjajakan · jelas menyatakan bahwa ruas jalannya
tidak dapat dilalui kendaraan bermotor (atau sebenarnya tidak
sesuai bagi studi selanjutnya), maka survei dasar secara terinci dapat
segera ditangguhkan.
Untuk ruas jalan yang tertutup bagi lalu lintas kendaraan
bermotor atau mempunyai keterbatasan untuk dilalui karena
kondisinya diperlukan adanya studi tambahan. Metode dasar yang
berkaitan dengan evaluasi kegiatan biasanya akan menghasilkan hal
yang tidak sesuai. Dengan metode yang disederhanakan serta
dikembangkan yang memerlukan perkiraan dari jumlah lalu lintas
potensial dari kendaraan bermotor yang akan dicapai, jika ruas jalan
itu kondisinya telah baik, jumlah lalu lintas yang diperkirakan akan
terjadi kemudian dinilai sebagai manfaat potensial dari perbaikan
ruas jalan tersebut, dengan lingkup kegiatan meliputi:

V-3
a. Survei Penjajakan, terdiri atas melintasi ruas jalan secara cepat
pada jaringan yang di studi dengan kendaraan roda 4 untuk
mencapai panjang ruas rata rata 40 - 50 kilometer per hari,
terutama bagi keperluan pekerjaan penyaringan, penentuan
ruas jalan dan titik pengenal serta pemetaan awal.
b. Survei Penyaringan, meliputi pengumpulan data inventarisasi
dasar dari ruas jalan itu pada setiap pal kilometer, penilaian
kondisi perkerasan dan pemotretan untuk mencapai panjang
ruas rata-rata 10 kilometer per hari.
c. Survei Lalu Lintas dan Asal Tujuan, harus dilaksanakan pada
setiap ruas yang dapat dilalui kendaraan roda 4 untuk jangka
waktu dua hari selama 12 jam sehari dengan penempatan satu
pos PLL setiap lima kilometer.
d. Survei Kecepatan, harus dilaksanakan bersomaan dengan
survei ruas jalan dan survei lalu lintas, yang berguna untuk
membantu dalam menentukan kondisi perkerasannya.

c. Analisis Data
Data survei dasar harus ditabulasikan secara sistematis bagi
keperluan pengumpulan, pemantauan dan evaluasi kegiatan. Lembar
data harus dipersiapkan bagi :setiap kegiatan, yang merangkum
semua informasi yang diperlukan guna keperluan analisa dan
pengumpulan. Foto-foto harus disusun terpisah pada format standar.
Semua kegiatan pada dasarnya ditentukan oleh perubahan tingkat
lalu lintas dan tipe serta kondisi perkerasannya, titik pangkal dan titik
ujung kegiatan perlu dicatat dengan jelas. Penyaringan secara luas
dirancang untuk mengklasifikasikan ruas jalan yang disurvei sesuai
dengan tipe pekerjaan yang tepat dan metode evaluasi serta keperluan
studi lebih lanjut. Pada pokoknya penyaringan secara luas ini didasari
data lalu lintas dan foto, dengan lingkup meliputi:

1. Analisa Data Ruas Jalan, menghimpun informasi ruas jalan dan

V-4
penyaringan ruas jalan beserta data kecepatan secara standar
dan sistematis bagi penentuan biaya proyek, nilai manfaat dan
pengumpulannya dengan menggunakan lembar data tersendiri
bagi setiap kegiatan.

2. Analisa Data Lalu Lintas dan Matriks Asal-Tujuan, data lalu lintas
kasar harus diterjemahkan ke dalam perkiraan lalu lintas harian
rata-rata (LHR) dan diperiksa kebenarannya sebelum hasilnya
dapat dipergunakan. Kemudian digambarkan perkiraan matriks
asal-tujuannya.

3. Penentuan Kegiatan, menentukan bagian ruas jalan bagi


keperluan evaluasi dan perkiraan biaya terutama berkaitan
dengan perubahan tingkat lalu lintas dan tipe/kondisi ruas
jalannya.

4. Penyaringan Secara Luas, ruas jalan yang disurvei harus

disaring dan dikelompokkan dalam tipe pekerjaan yang


diperkirakan sesuai dan kebutuhan metode evaluasi serta studi
lanjutan, yakni dapat dipelihara, dapat dilalui kend.araan
bermotor lalu lintas sedang sampai berat, lalu lintas
ringan atau ruas jalan bukan untuk kendaraan bermotor dan
kegiatan jembatan utama atau kegiatan 'jalan pintas'

5. ldentifikasi dan Penaksiran Biaya Pekerjaan, mengidentifikasi dan

menaksir biaya pekerjaan yang tepat berdasarkan kondisi jalan


dan tingkat lalu lintas yang diharapkan sesuai dengan bukti
foto-foto dan data hasil survey penyaringan dengan
menggunakan 'Matrik Pekerjaan dan Biaya yang Tepat', untuk
keperluan penyaringan.

6. Penakslran Manfaat Lalu Lintas, kegiatan pekerjaan berat


dievaluasi dengan menggunakan tabel-tabel berisi
nilai/manfaat per kilometer yang dapat diharapkan dari tingkat
lalu lintas dan tipe/kondisi jalan yang ditentukan yang dapat

V-5
dinyatakan langsung dengan biaya untuk mendapatkan Net
Present Value/Kilometer (NPV /KM).

d. Penyusunan Laporan
Konsultan harus membuat laporan baik untuk kegiatan pekerjaan
maupun hasil pekerjaan yang harus disusun dalam bahasa Indonesia
yang meliputi
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi:
a) Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
b) Metodologi penyusunan Masterplan Jalan
c) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
d) Jadwal kegiatan penyedia jasa.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan (1 asli 4
copy)
2. Laporan Antara
Laporan Antara berisi:
a) Kemajuan pekerjaan penyedia jasa selama 2 bulan.
b) Kompilasi dan analisis data serta alternatif pemecahan masalah.
c) Jadwal kegiatan penyedia jasa selanjutnya.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 2 (tiga) bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan (1 asli 4
copy).
3. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisi:
a) Masterplan final yang telah diperbaiki oleh tim teknis dan
instansi terkait
b) Peta-peta rencana (album peta) pengembangan jaringan
jalan dalam format A3 dan softcopy dalam bentuk gambar
CAD dikemas dalam bentuk CD, dengan skala 1:1000 dan
format A3.

V-6
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada tanggal
akhir kontrak sebanyak 5 (lima) buku laporan (1 asli 4 copy)
dengan ukuran A3 untuk narasi dan gambar dan s9ftcopy
dikemas dalam bentuk CD.

e. Diskusi dan Presentasi


Presentasi dan diskusi dengan Kelompok Pendamping (Counterpart
Team) dan Nara Sumber dari instansi terkait perlu dilakukan oleh
konsultan dalam upaya penyempurnaan pelaporan pekerjaan agar
hasilnya sesuai yang diharapkan serta tidak bertentangan dengan
peraturan, pedoman, kriteria dan standar yang berlaku.

5.1.2 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan rencana tahap-tahap


kegiatan yang telah diuraikan sebelumnya. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
merupakan jadwal yang mengatur kapan suatu kegiatan harus dilaksanakan
dan harus selesai sehingga waktu pelaksanaan yang diberikan dapat tercapai
dengan tidak mengurangi mutu teknisnya. Adapun jadwal pelaksanaan
pekerjaan dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 5.1 Jadwal Rencana Kerja


Bulan/Minggu
I II III IV
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan dan Koordinasi
2 Desk Study
3 Penyusunan Laporan Pendahuluan
Interpretasi Citra Satelit dan editing
4
data spasial
Field study; (Survei asal tujuan,
penggunaan kawasan, kegiatan
ekonomi, kegiatan perikanan,
5
aktifitas masyarakat lainnya, kondisi
sosekbud, adat istiadat dan sarana
prasarana serta kelembagaan)
Tabulasi, Analisis dan Sintesa Data
(Kondisi jalan, sosekbud, struktur
6
kawasan, pembuatan peta/desain
teknis, arahan pengembangan)

V-7
Bulan/Minggu
I II III IV
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
7 Penyusunan Laporan Antara
8 Penyusunan Laporan Akhir
9 Seminar Akhir
10 Penyerahan Pekerjaan

5.2 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


5.2.1 Tenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya

a. Kepala Tim/ Team Leader (1 orang)


Adalah seorang lulusan Sarjana (S1) Teknik
Sipil/Perencanaan Wilayah Kota Non Keguruan dengan latar
belakang pengalaman dalam pengetahuan sosial, mempunyai'
kemampuan mengorganisir staf don melakukan pekerjaan survei
serta analisanya di dalam jangkauan waktu tertentu, memiliki
tingkat ketelitian angka dan presisi data yang wajar, dan
mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan pejabat don
instansi lain dalam menyampaikan tujuan, hasil dan akibat
langsung dari studi perencanaan ini. Memiliki pengalaman di
bidangnya minimal 5 tahun dan ber-SKA minimal Ahli Madya
sesuai dengan klasifikasi bidang yang dimaksud.
Tugas dan tanggung jawab Kepala Tim meliputi
mengoordinasikan semua tahapan studi perencanaan serta
menjaga ketepatan waktu penyelesaian tiap tahapan.
b. Ahli Perencana Jalan (1 orang)
Adalah seorang lulusan Sarjana (S1) Teknik Sipil/highway Non
Keguruan berpengalaman pada pekerjaan survei dan teknik jalan. Tugas
dan tanggung jawab meliputi:
i. Pemilihan wilayah/jaringan jalan
ii. Pengkajian ulang program
iii. Pengumpulan sumber data
iv. Survei penjajakcm
v. Penyaringan dan pemilihan prioritas

V-8
vi. Analisa data ruas jalan.
vii. ldentifikasi dan penaksiran biaya pekerjaan
viii. Semua hal yang berkaitan dengan perencanaan jalan
Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan minimal 3 (tiga) tahun
ber-SKA minimal Ahli Muda sesuai dengan klasifikasi bidang yang dimaksud.

c. Ahli Ekonomi Transportasi (1 orang)


Adalah seorang lulusan Sarjana (Sl) Teknik
Planologi/Transportasi/Ekonomi Pembangunan berpengalaman pada
pekerjaan prosedur pembiayaan keuangan daerah khususnya bidang
jalan, berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan minimal 3 (tiga)
tahun ber-SKA minimal Ahli Muda sesuai dengan klasifikasi bidang
yang dimaksud. Tugas don tanggung jawab meliputi:
i. Menghitung manfaat dan biaya pekerjaan jalan
ii. Merumuskan alternatif don tahapan pembiayaan pekerjaan
jalan
iii. Garis besar program jangka menengah don jangka panjang.

5.2.2 Tenaga Sub Profesional Stat


a. Koordinator Survei (Chief Surveyor) (1 orang)
Adalah seorang lulusan Sarjana/Sarjana Muda Teknik
Sipil/Transportasi. Berpengalaman dolam pelaksanaan pekerjaan
penyelidikan lapangan untuk pekerjaan teknik sipil khususnya teknik
lalu lintas/transportasi, berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
minimal 3 (tiga) tahun ber-SKA minimal Ahli Muda sesuai dengan
klasifikasi bidang yang dimaksud.
Tugas dan tanggung jawab Chief Surveyor adalah
mengkoordinasikan pengumpulan data yang dibutuhkan dari
lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat
serta melaporkannya kepada Ketua Tim.
i. Surveyor (3 orang)
Adalah seorang yang ahli dalam pelaksanaan pekerjaan
penyelidikan lapangan untuk pekerjaan teknik sipil khususnya teknik

V-9
lalu lintas/transportasi.
Tugas dan tanggung jawab Surveyor adalah mengumpulkan data
yang dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian
hasil yang didapat.

b. Tenaga Pendukung
i. Operator Komputer
Seorang ahli dalam bidang komputer/lulusan lembaga
pendidikan/akademi komputer yang sudah berpengalaman dalam
menggunakan komputer dan software CAD.
Tugas dan tanggung jawab operator komputer adalah
memasukkan data ke dalam komputer dan menganalisa sesuai dengan
petunjuk Tenaga Ahli.
ii. Administrasi
Berpengalaman dalam bidang Administrasi Proyek peke aan Teknik
Sipil
iii. Pengemudi

V-10

Anda mungkin juga menyukai