BAB 4
ANALISA
BUKU RENCANA 4- 1
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
mempunyai potensi untuk mendorong daerah sekitarnya serta sebagai pusat jasa, pusat
pengolahan, simpul transportasi yang melayani beberapa Provinsi dan Nasional, dengan
kriteria penentuan: kota yang mempunyai potensi sebagai pintu gerbang ke kawasan
internasional dan mempunyai potensi untuk mendorong daerah sekitarnya, pusat jasa
pelayanan keuangan/bank yang cakupan pelayanannya berskala nasional/beberapa Provinsi,
pusat pengolahan/pengumpul barang secara nasional/beberapa Provinsi, simpul transportasi
secara nasional/beberapa Provinsi, jasa pemerintahan untuk Nasional/beberapa Provinsi, jasa
publik yang lain untuk Nasional/beberapa Provinsi.
Tabel 4.1
Arahan Pengembangan Kota Medan dalam RTRW Nasional
No Provinsi/Kawasan Sektor Unggulan Wilayah Pelabuhan Bandara
Andalan Sungai
SUMATERA UTARA
Kawasan Perkotaan Industri Belawan- Belawan Kuala Namu
Metropolitan Medan- Perkebunan Ular- International
Binjai-Deli Serdang- Pariwisata Padang Airport
Karo Pertanian
perikanan
Sumber : RTRW Nasional 2008-2028
BUKU RENCANA 4- 2
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 3
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 4
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Tabel 4.2
Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Medan
Tahun 2013-2018
Tahun Laju
No Kecamatan Pertumbuhan
2013 2014 2015 2016 2017 2018
(%)
1 Medan Tuntungan 82.534 84.775 85.613 86.425 87.123 87.939 1,28
2 Medan Johor 126.667 130.414 132.012 133.577 134.656 136.069 1,45
3 Medan Amplas 116.922 121.362 123.850 126.340 127.361 129.323 2,04
4 Medan Denai 142.850 145.677 146.061 146.388 147.571 147.981 0,71
5 Medan Area 97.254 98.955 98.992 99.021 99.821 99.993 0,56
6 Medan Kota 73.122 74.406 74.439 74.461 75.063 75.153 0,55
7 Medan Maimun 39.903 40.624 40.663 40.690 41.020 41.092 0,59
8 Medan Polonia 53.873 55.369 55.949 56.513 56.970 57.501 1,31
9 Medan Baru 39.817 40.519 40.540 40.560 40.888 40.963 0,57
10 Medan Selayang 101.057 104.454 106.150 107.831 108.702 109.926 1,70
11 Medan Sunggal 113.644 115.687 115.785 115.837 116.773 117.189 0,62
12 Medan Helvetia 146.391 149.806 150.721 151.581 152.806 153.989 1,02
13 Medan Petisah 62.227 63.333 63.374 63.390 63.902 63.992 0,56
14 Medan Barat 71.337 72.620 72.683 72.717 73.305 73.424 0,58
15 Medan Timur 109.445 111.369 111.420 111.438 112.339 112.482 0,55
16 Medan Perjuangan 94.088 95.790 95.882 95.936 96.711 96.848 0,58
17 Medan Tembung 134.643 137.062 137.178 137.239 138.348 138.884 0,62
18 Medan Deli 171.951 178.147 181.460 184.762 186.255 188.807 1,89
19 Medan Labuhan 113.314 116.357 117.472 118.551 119.509 120.861 1,30
20 Medan Marelan 148.197 156.394 162.267 167.984 169.342 172.456 3,09
21 Medan Belawan 96.280 98.020 98.113 98.167 98.960 99.273 0,62
Jumlah 2.135.516 2.191.140 2.210.624 2.229.408 2.247.425 2.264.145 1,18
Sumber : Kota Medan Dalam Angka Tahun 2013-2018, Analisa, 2019
BUKU RENCANA 4- 5
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Secara kuantitatif, sebagai ukuran korelasi antara dua variabel dapat digunakan model
matematika. Besarnya korelasi dinyatakan sebagai koefisien korelasi (Dayan, 1974).
Jika r = 0 atau mendekati harga 0, hubungan antara kedua perubah sangat lemah atau
tidak terdapat hubungan sama sekali. Jika r = 1 atau mendekati 1, korelasi antara dua perubah
dikatakan positif dan sangat kuat.
Perkiraan jumlah penduduk dengan menggunakan teknik regresi linier banyak
digunakan. Metode ini dianggap memberikan penyimpangan minimum atas data penduduk masa
lampau (dengan menganggap bahwa karakteristik perkembangan penduduk masa lampau
berlaku untuk masa depan). Secara matematis, regresi linier dinyatakan dengan persamaan
berikut :
Dimana :
Berdasarkan persamaan tersebut maka Konstanta a, Konstanta b, nilai korelasi (r) dan
hasil proyeksi pendudu k Kota Medan untuk 20 tahun kedepan dihitung per 5 (lima) tahun dapat
dilihat pada Tabel 4.3
BUKU RENCANA 4- 6
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Tabel 4.3
Proyeksi Penduduk Kota Medan Tahun 2020-2040
Tahun Tahun
No Kecamatan
2019 2020 2025 2030 2035 2040
1 Medan Tuntungan 89.627 90.710 96.127 101.543 106.960 112.377
2 Medan Johor 139.031 140.918 150.353 159.787 169.222 178.657
3 Medan Amplas 133.120 135.589 147.934 160.279 172.623 184.968
4 Medan Denai 150.086 151.196 156.746 162.295 167.845 173.395
5 Medan Area 101.162 101.764 104.773 107.783 110.793 113.803
6 Medan Kota 76.079 76.534 78.811 81.088 83.366 85.643
7 Medan Maimun 41.607 41.869 43.180 44.491 45.801 47.112
8 Medan Polonia 58.661 59.392 63.048 66.704 70.359 74.015
9 Medan Baru 41.449 41.700 42.958 44.216 45.474 46.732
10 Medan Selayang 112.907 114.715 123.751 132.787 141.823 150.859
11 Medan Sunggal 118.421 119.155 122.828 126.500 130.172 133.845
12 Medan Helvetia 156.275 157.787 165.347 172.907 180.467 188.027
13 Medan Petisah 64.783 65.177 67.143 69.109 71.076 73.042
14 Medan Barat 74.341 74.803 77.113 79.422 81.732 84.042
15 Medan Timur 113.856 114.535 117.930 121.325 124.720 128.115
16 Medan Perjuangan 98.094 98.710 101.790 104.871 107.951 111.031
17 Medan Tembung 140.299 141.168 145.517 149.865 154.214 158.562
18 Medan Deli 194.136 197.518 214.427 231.337 248.246 265.156
19 Medan Labuhan 122.885 124.347 131.656 138.965 146.273 153.582
20 Medan Marelan 181.129 186.139 211.190 236.240 261.291 286.342
21 Medan Belawan 100.371 101.000 104.144 107.288 110.432 113.577
Jumlah 2.308.320 2.334.728 2.466.766 2.598.804 2.730.841 2.862.879
Sumber : Hasil Analisa, 2019
Untuk mengetahui proyeksi jumlah kepala keluarga di Kota Medan digunakan asumsi
untuk setiap 1 KK terdiri dari 4 (empat) jiwa, sehingga diketahui proyeksi jumlah Kepala Keluarga
di Tahun 2020 yaitu 466.946 jiwa. Untuk lebih jelasnya proyeksi jumlah Keluarga dapat dilihat
pada Tabel 4.4.
BUKU RENCANA 4- 7
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Tabel 4.4
Proyeksi Kepala Keluarga Kota Medan Tahun 2020-2040
Proyeksi jumlah Rumah Tangga Kota Medan
No Kecamatan 2019
2020 2025 2030 2035 2040
1 Medan Tuntungan 22.407 22.678 24.032 25.386 26.740 28.094
2 Medan Johor 34.758 35.230 37.588 39.947 42.306 44.664
3 Medan Amplas 33.280 33.897 36.983 40.070 43.156 46.242
4 Medan Denai 37.522 37.799 39.186 40.574 41.961 43.349
5 Medan Area 25.290 25.441 26.193 26.946 27.698 28.451
6 Medan Kota 19.020 19.134 19.703 20.272 20.841 21.411
7 Medan Maimun 10.402 10.467 10.795 11.123 11.450 11.778
8 Medan Polonia 14.665 14.848 15.762 16.676 17.590 18.504
9 Medan Baru 10.362 10.425 10.740 11.054 11.369 11.683
10 Medan Selayang 28.227 28.679 30.938 33.197 35.456 37.715
11 Medan Sunggal 29.605 29.789 30.707 31.625 32.543 33.461
12 Medan Helvetia 39.069 39.447 41.337 43.227 45.117 47.007
13 Medan Petisah 16.196 16.294 16.786 17.277 17.769 18.261
14 Medan Barat 18.585 18.701 19.278 19.856 20.433 21.010
15 Medan Timur 28.464 28.634 29.483 30.331 31.180 32.029
16 Medan Perjuangan 24.524 24.678 25.448 26.218 26.988 27.758
17 Medan Tembung 35.075 35.292 36.379 37.466 38.553 39.641
18 Medan Deli 48.534 49.380 53.607 57.834 62.062 66.289
19 Medan Labuhan 30.721 31.087 32.914 34.741 36.568 38.395
20 Medan Marelan 45.282 46.535 52.797 59.060 65.323 71.585
21 Medan Belawan 25.093 25.250 26.036 26.822 27.608 28.394
Jumlah 577.080 583.682 616.691 649.701 682.710 715.720
Sumber : Analisa, 2019
BUKU RENCANA 4- 8
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Selain proyeksi penduduk, proyeksi kepadatan penduduk juga perlu dilakukan untuk
mengetahui besarnya penggunaan lahan oleh penduduk di masa mendatang di Kota Medan.
Proyeksi kepadatan penduduk di Kota Medan dihitung berdasarkan hasil proyeksi jumlah
penduduk untuk 20 tahun mendatang yang akan dihitung per 5 tahun. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5
Proyeksi Kepadatan Penduduk di Kota Medan Tahun 2020-2040
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha) Keterangan
No Kecamatan 2019
2020 2025 2030 2035 2040
1 Medan Tuntungan 43 44 46 49 52 54 Rendah
2 Medan Johor 95 97 103 110 116 123 Rendah
3 Medan Amplas 119 121 132 143 154 165 Sedang
4 Medan Denai 166 167 173 179 185 192 Sedang
5 Medan Area 183 184 190 195 201 206 Tinggi
6 Medan Kota 144 145 150 154 158 163 Sedang
7 Medan Maimun 140 141 145 149 154 158 Sedang
8 Medan Polonia 65 66 70 74 78 82 Rendah
9 Medan Baru 71 71 74 76 78 80 Rendah
10 Medan Selayang 88 90 97 104 111 118 Rendah
11 Medan Sunggal 77 77 80 82 84 87 Rendah
12 Medan Helvetia 119 120 126 131 137 143 Rendah
13 Medan Petisah 95 96 98 101 104 107 Sedang
14 Medan Barat 139 140 145 149 153 158 Sedang
15 Medan Timur 147 148 152 156 161 165 Sedang
16 Medan Perjuangan 240 241 249 256 264 271 Tinggi
17 Medan Tembung 176 177 182 188 193 198 Sedang
18 Medan Deli 93 95 103 111 119 127 Rendah
19 Medan Labuhan 34 34 36 38 40 42 Rendah
20 Medan Marelan 76 78 89 99 110 120 Rendah
21 Medan Belawan 38 38 40 41 42 43 Rendah
Jumlah 87 88 93 98 103 108
Sumber : Analisa, 2019
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui kepadatan penduduk Kota Medan pada
tahun 2040 adalah 108 jiwa/ha, dimana Kecamatan Perjuangan merupakan kecamatan dengan
kepadatan tertinggi yaitu 271 jiwa/ha dengan status kepadatan tinggi.
BUKU RENCANA 4- 9
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
beragam-ragam pula sesuai dengan agama yang ada di Kota Medan. Walau demikian
penduduk di Kota Medan tetap hidup rukun dan saling tolong menolong.
BUKU RENCANA 4- 10
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 11
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
yang memilih dinding kayu dan bambu cenderung mengalami penurunan dan umumnya berada
pada pinggiran sungai/pantai/rel kereta api.
Secara keseluruhan Kota Medan, dapat dikatakan bahwa kondisi atau karakteristik
rumah di Kota Medan umumnya berkeinginan untuk menjadi dinding permanen. Namun
dikarenakan kemampuan ekonomi dan teknis seringkali menjadikan dinding ini kurang ventilasi,
kurang cahaya, dan tidak memenuhi kriteria bangunan yang lebih aman dan sehat. Rumah
menurut kondisi lantai bangunan dapat dibagi menjadi bangunan berlantai
keramik/granit/marmer, tegel/teraso, semen, kayu, bambu/kayu kualitas rendah, dan tanah. Dari
keseluruhan rumah di Kota Medan, sebagian besar telah memiliki lantai dengan perkerasan
marmer/keramik/granit dan semen. Sedangkan bangunan rumah dengan lantai kayu dan tanah
banyak di jumpai di pinggiran kota dan rumah-rumah di pinggiran sungai/pantai/rel kereta
api. Dari pengamatan di lapangan, kondisi rumah dengan lantai tanah selain berkesan kumuh
juga tidak sehat bagi kesehatan penghuninya. Jadi kondisi atau karakteristik rumah di Kota
Medan pada umumnya sudah memenuhi persyaratan rumah sehat berdasarkan kategori
penutup lantai
BUKU RENCANA 4- 12
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Dari perhitungan dari data Tahun 2019 terdapat kelebihan rumah sebanyak 14.628 unit
di Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Maimun dan Kecamatan Medan Labuhan.
Kekurangan rumah sebanyak 89.134 unit di Kecamatan Medan Johor, Medan Amplas,
Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Kota, Kecamatan Medan
Polonia, Kecamatan Medan Baru, Kecamatan Medan Selayang, Kecamatan Medan Sunggal,
Kecamatan Medan Helvetia, Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan Barat, Kecamatan
Medan Timur, Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan
Deli, Kecamatan Medan Marelan, dan Kecamatan Medan Belawan
Berdasarkan kepemilikan rumah untuk setiap kepala keluarga Backlog dapat
dihitung dari jumlah rumah yang tersedia pada tahun awal perencanaan dan dibandingkan
dengan jumlah KK di tahun awal perencanaan
Dari hasil perhitungan backlog tersebut dapat mengetahui mana kelurahan yang masih
kekurangan rumah sehingga membutuhkan pengembangan rumah yang baru dan kelurahan
mana yang memiliki jumlah rumah yang lebih. Perhitungan backlog berdasarkan kepemilikan
rumah setiap kepala keluarga dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut
Tabel 4.6
Kekurangan dan Kelebihan Rumah Kota Medan Tahun 2019
Jumlah Kepala Jumlah Rumah
No Kecamatan Kelebihan Kekurangan
Keluarga (unit)
1 Medan Tuntungan 22.407 26.853 4.446 -
2 Medan Johor 34.758 34.672 - 86
3 Medan Amplas 33.280 26.340 - 6.940
4 Medan Denai 37.522 30.910 - 6.612
5 Medan Area 25.290 20.975 - 4.315
6 Medan Kota 19.020 18.100 - 920
7 Medan Maimun 10.402 11.227 825 -
8 Medan Polonia 14.665 10.786 - 3.879
9 Medan Baru 10.362 8.092 - 2.270
10 Medan Selayang 28.227 26.463 - 1.764
11 Medan Sunggal 29.605 23.695 - 5.910
12 Medan Helvetia 39.069 32.329 - 6.740
13 Medan Petisah 16.196 13.551 - 2.645
14 Medan Barat 18.585 15.401 - 3.184
15 Medan Timur 28.464 22.998 - 5.466
16 Medan Perjuangan 24.524 22.478 - 2.046
17 Medan Tembung 35.075 23.975 - 11.100
18 Medan Deli 48.534 38.450 - 10.084
19 Medan Labuhan 30.721 40.078 9.357 -
20 Medan Marelan 45.282 30.967 - 14.315
21 Medan Belawan 25.093 24.234 - 859
Jumlah 577.080 502.574 14.628 89.134
Sumber: Analisa, 2019
BUKU RENCANA 4- 13
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 14
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 15
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 16
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Tabel 4.8
Lokasi Prioritas Penanganan Kumuh di Kota Medan
No Nama Kelurahan Luasan Ha)
RP2KPKP 2016 SK Kumuh 2018
1 Belawan Sicanang 67,22 50,45
2 Polonia 9,91 1,87
3 Petisah Tengah 4,04 1,45
4 Tegal Sari Mandala III 5,83 5,83
5 Sukamaju 10,00 2,93
6 Titi Kuning 35,52 6,91
7 Sei Kera Hilir II 4,80 0,4
8 Tegal Rejo 8,39 2,6
9 Sunggal 18,86 2,77
10 Tanjung Gusta 36,60 0,71
Sumber : Buku RP2KPKP, 2016 dan SK Kumuh 2018 (Keputusan Walikota Medan Nomor 640/580.K/XI/2018)
4.7 ANALISIS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN DAN OPTIMASI
PEMANFAATAN RUANG
Pembangunan wilayah dilaksanakan untuk mengendalikan fungsi ruang berdasarkan
karateristik lingkungan dan daya dukungnya. Pemanfaatan ruang untuk bermukim di wilayah
perkotaan terbatas dikarenakan oleh pertumbuhan penduduk dan pembangunan fasilitas
perkotaan. Ketersediaan lahan potensial untuk kawasan permukiman perkotaan dibatasi oleh
ruang fungsional, seperti: kawasan lindung, kawasan rawan bencana dan kemiringan lereng.
Metode analisis untuk mengetahui luas lahan potensial yang tersedia dengan teknik tumpeng
susun data luas kawasan fungsional.
4.7.1 Kawasan Negatif List
Analisis kawasan Negative list bertujuan untuk mendapatkan kawasan-kawasan yang
dilarang, dikembangkan terbatas, dan tidak diperkenankan dalam pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman. Analisis negative list merupakan hasil superimpose peta-
peta tematik yang bersumber dari data matriks genangan Kota Medan dari KOTAKU,
pendekatan kawasan yang bertopografi rendah, Revisi RTRW Kota Medan serta RDTR dan
peraturan zonasi Kota Medan terdiri dari kawasan rawan bencana, topografi, kawasan terbangun
non perumahan dan permukiman. kawasan lindung. Berdasarkan Tabel 4.9 Kawasan Negative
List di Kota Medan sebesar 2.777,42 Ha.
BUKU RENCANA 4- 17
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Tabel 4.9
Kawasan Negative List di Kota Medan
Luas Kawasan Negative List (Ha)
No Kecamatan Rawan Sempadan Sempadan Sempadan Rel Jumlah
Genangan
Kebakaran Sungai Sutet Kereta Api
1 Medan Tuntungan 7,16 - 7,83 - 6,38 21,37
2 Medan Johor 9,80 - 14,57 2,93 20,54 47,84
3 Medan Amplas 22,44 259,56 22,81 7,06 0,56 312,43
4 Medan Denai 22,82 240,16 4,98 0,76 1,58 270,3
5 Medan Area 13,88 291,17 - - 4,76 309,81
6 Medan Kota 2,24 7,06 4,78 - 8,01 22,09
7 Medan Maimun 14,15 21,37 12,07 - 14,75 62,34
8 Medan Polonia 3,95 - 2,59 - 8,74 15,28
9 Medan Baru 4,43 - 10,43 - - 14,86
10 Medan Selayang 5,85 - 2,88 - 8,74 17,47
11 Medan Sunggal 21,82 - 12,63 - 0,37 34,82
12 Medan Helvetia 28,67 94,67 9,75 2,49 17,47 153,05
13 Medan Petisah 12,14 143,56 14,81 - 4,87 175,38
14 Medan Barat 12,21 - 17,04 2,04 16,04 47,33
15 Medan Timur 42,41 - - - 17,81 60,22
16 Medan Perjuangan 51,87 - - - 0,11 51,98
17 Medan Tembung 18,33 299,40 0,07 - 7,18 324,98
18 Medan Deli 39,22 91,05 4,76 0,41 19,03 154,47
19 Medan Labuhan 17,38 29,66 22,45 5,96 22,02 97,47
20 Medan Marelan 121,01 135,22 5,07 9,11 - 270,41
21 Medan Belawan 62,42 185,91 38,49 7,42 19,28 313,52
Jumlah 534,20 1798,79 208,01 38,18 198,24 2777,42
Sumber data :
Genangan : KOTAKU (Matrix Genangan Kota Medan)
Pendekatan Kawasan yang bertopografi rendah
Kebakaran : RTRW Kota Medan Tahun 2014
Sempadan Sungai, SUTET, Rel Kereta Api : RDTR Kota Medan
Berdasarkan hasil analisis negative list teridentifikasi adanya rumah/hunian yang berada
pada kawasan yang dilarang namun secara eksisting telah ada hunian. Untuk itu diperlukan
beberapa penanganan terhadap hunian yang berada di kawasan negative list tersebut,
antara lain seperti terlihat pada Tabel 4.10
BUKU RENCANA 4- 18
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Tabel 4.10
Penanganan Perumahan dan Kawasan Permukiman Pada Kawasan Terlarang (Negative List)
No Perumahan dan Kawasan Permukiman Penanganan
pada Kawasan Terlarang (Negative List)
1 Perumahan dan kawasan permukiman Pada kawasan yang secara eksisting
eksisting yang berada pada kawasan berada pada kawasan ini, teknologinya
rawan banjir disesuaikan dengan daya dukung
kawasannya
Dilarang membangun dan mengembangkan
perumahan/kawasan permukiman yang baru
Diupayakan untuk direlokasi
2 Perumahan dan kawasan permukiman Pada kawasan yang secara eksisting
yang berada pada kawasan lindung, seperti berada pada kawasan ini, teknologinya
sempadan sungai/pantai/kereta api/tol, dll disesuaikan dengan daya dukung
kawasannya
Dilarang membangun dan mengembangkan
perumahan/kawasan permukiman yang baru
Diupayakan untuk direlokasi dan bagi yang
tidak dapat direlokasi diperlakukan aturan
khusus/izin khusus agar fungsi kawasan
Sumber: Analisa, 2019 lindung tetap terjaga.
BUKU RENCANA 4- 19
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
DDPm =
Keterangan :
DDPm : Daya dukung permukiman
JP : Jumlah penduduk
α : Koefisien luas kebutuhan ruang/kapita (m²), sedangkan menurut peraturan Menteri
Perumahan Rakyat No 11/PERMEN/M/2008, kebutuhan bervariasi menurut kawasan.
BUKU RENCANA 4- 20
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
LPm : Luas lahan yang layak untuk permukiman (m²), dapat menggunakan beberapa batasan
diantaranya Areal yang layak untuk lahan permukiman adalah di luar kawasan lindung dan
kawasan rawan bencana, sehingga:
LPm = LW- LNL
LW : Luas wilayah
LNL : Luas Negatif List
BUKU RENCANA 4- 21
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Jumlah
Luas Luas Negatif
No Kecamatan Penduduk LPM DDPM
Wilayah (Ha) List (Ha)
Tahun 2040
a b c d e g = c-e h
20 Medan Marelan 2.382 286.342 270,41 2.112 0,7
21 Medan Belawan 2.625 113.577 313,52 2.311 2,0
Jumlah 26.510 2.862.879 2777,42 23.733
Sumber: Analisa, 2019
Keterangan : DPPm = Daya Dukung Pemukiman
LPm = Luas Wilayah Pemukiman
BUKU RENCANA 4- 22
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 23
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 24
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 25
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 26
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Tabel 4.14
Arah Pengembangan Perumahan Kawasan Permukiman di Kota Medan
NO Kecamatan Arah Pengembangan Perumahan Kawasan
1 Medan Tuntungan Tapak , Vertikal dan PSU
Permukiman
2 Medan Johor Vertikal dan PSU
3 Medan Amplas Vertikal dan PSU
4 Medan Denai Vertikal dan PSU
5 Medan Area Vertikal dan PSU
6 Medan Kota Vertikal dan PSU
7 Medan Maimun Vertikal dan PSU
8 Medan Polonia Tapak , Vertikal dan PSU
9 Medan Baru Tapak , Vertikal dan PSU
10 Medan Selayang Vertikal dan PSU
11 Medan Sunggal Tapak , Vertikal dan PSU
12 Medan Helvetia Vertikal dan PSU
13 Medan Petisah Vertikal dan PSU
14 Medan Barat Vertikal dan PSU
15 Medan Timur Vertikal dan PSU
16 Medan Perjuangan Vertikal dan PSU
17 Medan Tembung Vertikal dan PSU
18 Medan Deli Vertikal dan PSU
19 Medan Labuhan Tapak , Vertikal dan PSU
20 Medan Marelan Vertikal dan PSU
21 Medan Belawan Tapak , Vertikal dan PSU
Sumber: Analisa, 2019
BUKU RENCANA 4- 27
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Gambar 4.2
Grafik Proporsi Ketersediaan dan Pemanfaatan Lahan Pemukiman Tahun 2019
BUKU RENCANA 4- 28
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
B. Drainase
Drainase adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan
atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat dilakukan dengan
mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.
Drainase ramah lingkungan didefinisikan sebagai upaya mengelola air kelebihan
dengan cara meresapkan sebanyak-banyaknya air ke dalam tanah secara alamiah
atau mengalirkan air ke sungai dengan tanpa melampaui kapasitas sungai
sebelumnya. Dalam drainase ramah lingkungan, justru air kelebihan pada musim
hujan harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak mengalir secepatnya ke
sungai. Namun diusahakan meresap ke dalam tanah, guna meningkatkan
kandungan air tanah untuk cadangan pada musim kemarau. Konsep ini sifatnya
mutlak di daerah beriklim tropis dengan perbedaan musim hujan dan kemarau yang
ekstrim seperti di Indonesia.
BUKU RENCANA 4- 29
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
C. Air Bersih
Kebutuhan air bersih di Kota Medan dibedakan dalam dua kategori yaitu,
kebutuhan air untuk keperluan domestik yaitu: untuk rumah tangga, dan non
domestik yaitu: untuk sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, pertokoan , hotel,
perkantoran, industri dan asrama ABRI. Sebagai dasar proyeksi pemakaian air
bersih untuk masa datang digunakan asumsi pemakaian air bersih untuk domestik
dengan standar 60 liter/orang/hari (Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No.14/PRT/M/2010 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang). Berdasarkan hasil analisis
terhadap jumlah penduduk sampai tahun perencanaan, untuk kebutuhan air
minum Kota Medan sampai tahun perencanaan 2040 terus meningkat. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.16
Tabel 4.16
Kebutuhan Air Bersih Kota Medan Sampai Tahun 2040
Jumlah Kabutuhan air bersih
No Tahun
Penduduk (jiwa) (Liter/Hari)
1 2017 2.247.425 134.845.500
2 2018 2.281.913 136.914.760
3 2019 2.308.320 138.499.214
4 2020 2.334.728 140.083.669
5 2025 2.466.766 148.005.940
6 2030 2.598.804 155.928.211
7 2035 2.730.841 163.850.483
8 2040 2.862.879 171.772.754
Sumber : Analisa, 2019
RPIJM, 2018
Secara umum, setiap rumah harus dapat dilayani air bersih yang memenuhi
persyaratan untuk keperluan rumah tangga. Untuk itu, lingkungan perumahan harus
dilengkapi jaringan air limbah sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur
dalam peraturan/perundangan yang telah berlaku, terutama mengenai tata cara
perencanaan umum jaringan air bersih lingkungan perumahan di perkotaan.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia 03-1733-2004 tentang Tata Cara
Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan Jenis-jenis elemen perencanaan
pada jaringan air bersih yang harus disediakan pada lingkungan perumahan di
perkotaan beserta persyaratan, kriteria dan kebutuhannya adalah sebagai berikut:
BUKU RENCANA 4- 30
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 31
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
D. Air Limbah
Air limbah adalah air yang telah mengalami penurunan kualitas karena pengaruh
manusia. Di kawasan Perkotaan di Kota Medan biasanya di alirkan di saluran air
kombinasi atau saluran sanitasi dan diolah difasilitas pengolahan air limbah atau
septic tank. Pengelolaan air limbah merupakan upaya penting untuk menjaga
kualiatas lingkungan perkotaan. Oleh karena penanganannya perlu dilakukan sedini
mungkin agar tidak menimbulkan pencemaran. Sedangkan, untuk air limbah yang
berasal dari mandi, cuci dan dapur (grey water), umumnya dibuang langsung ke
saluran drainase yang ada di depan rumah. Namun sebagian masyarakat juga
masih melakukan pembuangan air limbah langsung ke badan air seperti sungai dan
laut, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan tersebut.
Volume air limbah grey water dari suatu daerah biasanya sekitar 80% dari volume
air bersih yang digunakan dan volume air limbah black water adalah sebesar 20%
dari volume air bersih yang digunakan. Pengelolaan air limbah domestik ini
sebagian besar menggunakan pengolahan setempat (on site), yaitu berupa tangki
septik di halaman rumahnya.
Seperti yang kita ketahui, kawasan permukiman di Kota Medan merupakan
kawasan permukiman yang padat dengan bangunan-bangunannya baik hunian
maupun industri. Dari bangunan-bangunan tersebut tentu masing-masing
menghasilkan limbah yang pastinya tidak sedikit setiap harinya.
Berdasarkan hasil analisa, proyeksi limbah domestik pada akhir tahun perencanaan
yaitu tahun 2040 dengan jumlah penduduk 2.862.879 jiwa dapat memproduksi
137.418.203 liter air limbah. Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.17
Tabel 4.17
Proyeksi Produksi Limbah Kota Medan Sampai Tahun 2040
Jumlah Penduduk Kabutuhan air bersih Limbah Domestik (80%
No Tahun (jiwa) (Liter/Hari) air domestik)
1 2017 2.247.425 134.845.500 107.876.400
2 2018 2.281.913 136.914.760 109.531.808
3 2019 2.308.320 138.499.214 110.799.371
4 2020 2.334.728 140.083.669 112.066.935
5 2025 2.466.766 148.005.940 118.404.752
6 2030 2.598.804 155.928.211 124.742.569
7 2035 2.730.841 163.850.483 131.080.386
8 2040 2.862.879 171.772.754 137.418.203
Sumber : Analisa, 2019 , RPIJM, 2018
BUKU RENCANA 4- 32
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
E. Persampahan
Untuk mengetahui volume sampah yang dihasilkan di Kota Medan akan
dihitung timbulan sampah dari tahun ke tahun. Dasar perhitungannya adalah
perkiraan timbulan sampah sebesar 3 lietr/orang/hari serta perhitungan kebutuhan
alat pengumpul sampah yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia 03-1733-
2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.18.
Tabel 4.18
Timbulan Sampah Domestik dan Kebutuhan Alat Pengangkut Sampah
Kota Medan Tahun 2020-2040
Tahun Jumlah Domestik Kebutuhan Alat Pengumpul Sampah
Prnduduk (3L/Org/Hari) Alat Skala Kecamatan Alat Skala Kota
(Jiwa)
Tong Sampah Gerobak TPS Truk Sampah Bak Sampah Besar
(1 Unit/50l*) Sampah 3 (1 unit/18 3
(1unit/6m ) (1 unit/25 m *)
3 3
(1unit/2m ) m *)
2020 2.334.728 7.004.183 140.084 3.502 1.167 389 280
2025 2.466.766 7.400.297 148.006 3.700 1.233 411 296
2030 2.598.804 7.796.411 155.928 3.898 1.299 433 312
2035 2.730.841 8.192.524 163.850 4.096 1.365 455 328
2040 2.862.879 8.588.638 171.773 4.294 1.431 477 344
Sumber : Analisa, 2019 , RPIJM, 2018
F. Listrik
Proyeksi kebutuhan tambahan pelayanan daya listrik Listrik di Kawasan Permukiman
Kota Medan sampai tahun 2040 mengacu pada Standar Nasional Indonesia 03-1733-
2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
Beberapa persyaratan, kriteria dan kebutuhan yang harus dipenuhi adalah:
1. Penyediaan kebutuhan daya listrik
setiap lingkungan perumahan harus mendapatkan daya listrik dari PLN atau
dari sumber lain; dan
setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani daya listrik minimum 450 VA
per jiwa dan untuk sarana lingkungan sebesar 40% dari total
kebutuhan rumah tangga
BUKU RENCANA 4- 33
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 34
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
4.9.2 Sarana
Berdasarkan perbandingan antara kondisi jumlah penduduk yang perlu dilayani,
ketersediaan fasilitas yang telah ada serta dengan mengacu pada pedoman SNI-03-1733-2004
Tata Cara Perencanaan Lingkungan, kebutuhan sarana di Kota Medan dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus:
A. Pendidikan
Berdasarkan analisa, pada akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2040, di Kota
Medan kebutuhan fasilitas pendidikan diperkirakan sebanyak 6.418 unit dengan
luas 1.771,88 Ha. Analisis kebutuhan fasilitas pendidikan dari Tahun 2020
sampai tahun 2040 dirinci pada Tabel 4.20
Tabel 4.20
Kebutuhan Sarana Pendidikan Kota Medan Sampai Tahun 2040
Jumlah Tahun 2020 Tahun 2025 Tahun 2030 Tahun 2035 Tahun 2040
Luas lahan
Penduduk
No Jenis Fasilitas Minimal Eksisting Jumlah Luas Lahan Jumlah Luas Lahan Jumlah Luas Lahan Jumlah Luas Lahan Jumlah Luas Lahan
Pendukung
(M²) (unit) (Ha) (unit) (Ha) (unit) (Ha) (unit) (Ha) (unit) (Ha)
(jiwa)
1 TK 1.250 500 - 1.868 93,39 1.973 98,67 2.079 103,95 2.185 109,23 2.290 114,52
2 SD 1.600 2.000 936 1.459 291,84 1.542 308,35 1.624 324,85 1.707 341,36 1.789 357,86
3 SLTP 4.800 9.000 464 486 437,76 514 462,52 541 487,28 569 512,03 596 536,79
4 SLTA 4.800 12.500 393 486 608,00 514 642,39 541 676,77 569 711,16 596 745,54
5 Taman bacaan 2.500 150 - 934 14,01 1.040 15,59 1.040 15,59 6 0,09 1.145 17,18
Jumlah 1.793 5.234 1.445,00 5.582 1.527,51 5.826 1.608,44 5.035 1.673,87 6.418 1.771,88
Sumber : Analisa, 2019
B. Kesehatan
Sarana kesehatan yang sangat vital harus ada di wilayah yang ada penduduknya.
Kota Medan telah memiliki beberapa sarana kesehatan. Berdasarkan pedoman dan
rumus yang ada, hasil analisa kebutuhan sarana kesehatan di Kota Medan pada
tahun akhir perencanaan sebanyak 4.318 unit dengan luas 569,36 Ha. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.21
BUKU RENCANA 4- 35
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Tabel 4.21
Kebutuhan Sarana Kesehatan Kota Medan Sampai Tahun 2040
Jumlah Tahun 2020 Tahun 2025 Tahun 2030 Tahun 2035 Tahun 2040
Penduduk Luas/Unit
No Jenis Fasilitas Eksisting Jumlah Luas Lahan Jumlah Luas Lahan Jumlah Luas Lahan Jumlah Luas Lahan Jumlah Luas Lahan
Pendukung (M²)
(jiwa) (unit) (Ha) (unit) (Ha) (unit) (Ha) (unit) (Ha) (unit) (Ha)
1 Posyandu 1.250 1.500 1.390 1.868 280,17 1.973 296,01 2.079 311,86 2.185 327,70 2.290 343,55
2 Balai Pengobatan Warga 2.500 1.500 281 934 140,08 987 148,01 1.040 155,93 1.092 163,85 1.145 171,77
3 Klinik Bersalin /BKIA 30.000 1.500 117 78 11,67 82 12,33 87 12,99 91 13,65 95 14,31
Puskesmas Pembantu dan
4 Balai Pengobatan 30.000 4.000 41 78 31,13 82 32,89 87 34,65 91 36,41 95 38,17
Lingkungan
Puskesmas dan Balai
5 120.000 650 39 19 1,26 21 1,34 22 1,41 23 1,48 24 1,55
Pengobatan
6 Tempat Praktek Dokter 5.000 467 - 493 - 520 - 546 - 573 -
7 Apotik / Rumah Obat 30.000 250 78 1,95 82 2,06 87 2,17 91 2,28 95 -
Jumlah 3.522 466,26 3.721 492,63 3.920 519,00 4.119 545,37 4.318 569,36
C. Peribadatan
Untuk meningkatkan kebutuhan kualitas iman masyarakat dibutuhkan
sarana peribadatan, karena dengan adanya sarana peribadatan pesan-pesan
keagamanan dapat disampaikan. Rumah ibadah akan dibutuhkan seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk. Namun dalam perencanaan fasilitas ibadah
harus mempertimbangkan struktur penduduk menurut jenis agama/kepercayaan.
Kebutuhan sarana ibadah islam di Kota Medan pada tahun 2040 mencapai 12.716
unit dengan kebutuhan luas 888,45 Ha. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada
Tabel 4.22. Sedangkan untuk sarana ibadah agama lainnya, kebutuhan ruang dan
lahan disesuaikan dengan kebiasaan penganut agama setempat dalam melakukan
ibadah.
Tabel 4.22
Kebutuhan Sarana Peribadatan Kota Medan Sampai Tahun 2040
Jumlah Tahun 2020 Tahun 2025 Tahun 2030 Tahun 2035 Tahun 2040
Luas Lahan
Penduduk
No Jenis Fasilitas Minimal Eksisting Jumlah Luas Lahan Jumlah Luas Lahan Jumlah Luas Jumlah Luas Jumlah Luas
Pendukung
(M²) (unit) (Ha) (unit) (Ha) (unit) Lahan (Ha) (unit) Lahan (Ha) (unit) Lahan (Ha)
(jiwa)
1 Langgar / Mushola 250 750 682 9.339 700,42 9.867 740,03 10.395 779,64 10.923 819,25 11.452 858,86
2 Mesjid Warga 2.500 100 934 9,34 987 9,87 1.040 10,40 1.092 10,92 1.145 11,45
3 Mesjid Lingkungan 30.000 1.500 1.034 78 11,67 82 12,33 87 12,99 91 13,65 95 14,31
4 Mesjid Kecamatan 120.000 1.600 19 3,11 21 3,29 22 3,47 23 3,64 24 3,82
5 Sarana Ibadah Lainnya
Jumlah 10.370 724,54 10.957 765,52 11.543 806,50 12.129 847,47 12.716 888,45
Sumber : Analisa, 2019
BUKU RENCANA 4- 36
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
1 Taman RT 250 250 9.339 233,47 9.867 246,68 10.395 259,88 10.923 273,08 11.452 286,29
2 Taman RW 2.500 1.250 934 116,74 1.040 129,94 1.040 129,94 1.092 136,54 1.145 0,00
Taman dan Lapngan Olah Raga
3 30.000 9.000 78 70,04 91 81,93 87 77,96 91 81,93 95 85,89
Kelurahan
Taman dan Lapangan Olah Raga
5 120.000 24.000 19 46,69 24 57,26 22 51,98 23 54,62 24 0,00
Kecamatan
6 Jalur Hijau Terletak Menyebar
7 Tempat Pemakaman Umum 120.000 19 21 22 23 24
Jumlah 10.390 466,95 11.042 515,80 11.565 519,76 12.152 546,17 12.740 372,17
Sumber : Analisa, 2019
BUKU RENCANA 4- 37
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
4.10.1 Arah Pekembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Dukungan Potensi
Wilayah
Perkembangan penduduk yang pesat memerlukan tempat tinggal, sehingga
meningkatkan kebutuhan akan perumahan. Perumahan penduduk tersebar diseluruh Kota
Medan. Pemerintah Kota Medan terus berupaya menyediakan perumahan guna memenuhi
kebutuhan warganya. Upaya tersebut diantaranya dengan:
1) Mendorong pembangunan perumahan oleh pengembang dengan menciptakan iklim
usaha yang kondusif. Mempermudah proses dalam pemenuhan persyaratan
administrasi.
2) Mendorong pembangunan rumah susun baik milik maupun sewa yang dilaksanakan
oleh Perum Perumas, REI, maupun instansi lainnya. Proses pembangunan
perumahan di Kota Medan di kelola lembaga yang dimotori oleh Dinas Perumahan
Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKP2R) sebagai lembaga yang
bertanggung jawab mengawal kegiatan pembangunan dibidang perumahan.
3) Pola pengembangan permukiman di Kota Medan mengarah pada kawasan
pinggiran, seperti di kawasan barat, timur, dan selatan kota dalam bentuk
perumahan real estate. Sedangkan jenis permukiman-permukiman yang berada
di tengah kota dalam bentuk perumahan-perumahan formal non perkampungan.
BUKU RENCANA 4- 38
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 39
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Dengan menggunakan standar tersebut diperoleh perkiraan kebutuhan hunian berimbang (perumahan) kawasan perencanaan pada Tabel 4.24
Tabel 4.24
Perkiraan Kebutuhan Hunian Berimbang Sampai Tahun 2040
Tahun 2020 Tahun 2025 Tahun 2030 Tahun 2035 Tahun 2040
Kecil (60 m²) Sedang (150 m²) Besar (200 m²) Kecil (60 m²) Sedang (150 m²) Besar (200 m²) Kecil (60 m²) Sedang (150 m²) Besar (200 m²) Kecil (60 m²) Sedang (150 m²) Besar (200 m²) Kecil (60 m²) Sedang (150 m²) Besar (200 m²)
No Kecamatan
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha)
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
1 Medan Tuntungan 11.339 68,03 7.484 112,25 3.855 77,10 12.016 72,10 7.930 118,96 4.085 81,71 12.693 76,16 8.377 125,66 4.316 86,31 13.370 80,22 8.824 132,36 4.546 90,916 14.047 84,28 9.271 139,07 4.776 95,52
2 Medan Johor 17.615 105,69 11.626 174,39 5.989 119,78 18.794 112,76 12.404 186,06 6.390 127,80 19.973 119,84 13.182 197,74 6.791 135,82 21.153 126,92 13.961 209,41 7.192 143,8387 22.332 133,99 14.739 221,09 7.593 151,86
3 Medan Amplas 16.949 101,69 11.186 167,79 5.763 115,25 18.492 110,95 12.205 183,07 6.287 125,74 20.035 120,21 13.223 198,35 6.812 136,24 21.578 129,47 14.241 213,62 7.336 146,7296 23.121 138,73 15.260 228,90 7.861 157,22
4 Medan Denai 18.900 113,40 12.474 187,11 6.426 128,52 19.593 117,56 12.932 193,97 6.662 133,23 20.287 121,72 13.389 200,84 6.898 137,95 20.981 125,88 13.847 207,71 7.133 142,6683 21.674 130,05 14.305 214,58 7.369 147,39
5 Medan Area 12.721 76,32 8.396 125,93 4.325 86,50 13.097 78,58 8.644 129,66 4.453 89,06 13.473 80,84 8.892 133,38 4.581 91,62 13.849 83,09 9.140 137,11 4.709 94,17405 14.225 85,35 9.389 140,83 4.837 96,73
6 Medan Kota 9.567 57,40 6.314 94,71 3.253 65,05 9.851 59,11 6.502 97,53 3.349 66,99 10.136 60,82 6.690 100,35 3.446 68,92 10.421 62,52 6.878 103,17 3.543 70,8611 10.705 64,23 7.066 105,98 3.640 72,80
7 Medan Maimun 5.234 31,40 3.454 51,81 1.779 35,59 5.398 32,39 3.562 53,44 1.835 36,70 5.561 33,37 3.671 55,06 1.891 37,82 5.725 34,35 3.779 56,68 1.947 38,93085 5.889 35,33 3.887 58,30 2.002 40,05
8 Medan Polonia 7.424 44,54 4.900 73,50 2.524 50,48 7.881 47,29 5.201 78,02 2.680 53,59 8.338 50,03 5.503 82,55 2.835 56,70 8.795 52,77 5.805 87,07 2.990 59,80515 9.252 55,51 6.106 91,59 3.146 62,91
9 Medan Baru 5.213 31,28 3.440 51,60 1.772 35,45 5.370 32,22 3.544 53,16 1.826 36,51 5.527 33,16 3.648 54,72 1.879 37,58 5.684 34,11 3.752 56,27 1.933 38,6529 5.842 35,05 3.855 57,83 1.986 39,72
10 Medan Selayang 14.339 86,04 9.464 141,96 4.875 97,51 15.469 92,81 10.209 153,14 5.259 105,19 16.598 99,59 10.955 164,32 5.643 112,87 17.728 106,37 11.700 175,51 6.027 120,5496 18.857 113,14 12.446 186,69 6.412 128,23
11 Medan Sunggal 14.894 89,37 9.830 147,45 5.064 101,28 15.354 92,12 10.133 152,00 5.220 104,40 15.813 94,88 10.436 156,54 5.376 107,53 16.272 97,63 10.739 161,09 5.532 110,6462 16.731 100,38 11.042 165,63 5.688 113,77
12 Medan Helvetia 19.723 118,34 13.017 195,26 6.706 134,12 20.668 124,01 13.641 204,62 7.027 140,54 21.613 129,68 14.265 213,97 7.349 146,97 22.558 135,35 14.889 223,33 7.670 153,397 23.503 141,02 15.512 232,68 7.991 159,82
13 Medan Petisah 8.147 48,88 5.377 80,66 2.770 55,40 8.393 50,36 5.539 83,09 2.854 57,07 8.639 51,83 5.701 85,52 2.937 58,74 8.885 53,31 5.864 87,96 3.021 60,4146 9.130 54,78 6.026 90,39 3.104 62,09
14 Medan Barat 9.350 56,10 6.171 92,57 3.179 63,58 9.639 57,83 6.362 95,43 3.277 65,55 9.928 59,57 6.552 98,28 3.375 67,51 10.217 61,30 6.743 101,14 3.474 69,4722 10.505 63,03 6.933 104,00 3.572 71,44
15 Medan Timur 14.317 85,90 9.449 141,74 4.868 97,35 14.741 88,45 9.729 145,94 5.012 100,24 15.166 90,99 10.009 150,14 5.156 103,13 15.590 93,54 10.289 154,34 5.301 106,012 16.014 96,09 10.569 158,54 5.445 108,90
16 Medan Perjuangan 12.339 74,03 8.144 122,15 4.195 83,90 12.724 76,34 8.398 125,97 4.326 86,52 13.109 78,65 8.652 129,78 4.457 89,14 13.494 80,96 8.906 133,59 4.588 91,75835 13.879 83,27 9.160 137,40 4.719 94,38
17 Medan Tembung 17.646 105,88 11.646 174,70 6.000 119,99 18.190 109,14 12.005 180,08 6.184 123,69 18.733 112,40 12.364 185,46 6.369 127,39 19.277 115,66 12.723 190,84 6.554 131,0819 19.820 118,92 13.081 196,22 6.739 134,78
18 Medan Deli 24.690 148,14 16.295 244,43 8.395 167,89 26.803 160,82 17.690 265,35 9.113 182,26 28.917 173,50 19.085 286,28 9.832 196,64 31.031 186,18 20.480 307,20 10.550 211,0091 33.145 198,87 21.875 328,13 11.269 225,38
19 Medan Labuhan 15.543 93,26 10.259 153,88 5.285 105,69 16.457 98,74 10.862 162,92 5.595 111,91 17.371 104,22 11.465 171,97 5.906 118,12 18.284 109,70 12.068 181,01 6.217 124,3321 19.198 115,19 12.671 190,06 6.527 130,54
20 Medan Marelan 23.267 139,60 15.356 230,35 7.911 158,22 26.399 158,39 17.423 261,35 8.976 179,51 29.530 177,18 19.490 292,35 10.040 200,80 32.661 195,97 21.557 323,35 11.105 222,0974 35.793 214,76 23.623 354,35 12.170 243,39
21 Medan Belawan 12.625 75,75 8.333 124,99 4.293 85,85 13.018 78,11 8.592 128,88 4.426 88,52 13.411 80,47 8.851 132,77 4.560 91,19 13.804 82,82 9.111 136,66 4.693 93,8672 14.197 85,18 9.370 140,55 4.827 96,54
Jumlah 291.841 1.751,04 192.615 2.889,22 99.226 1.984,52 308.346 1.850,07 203.508 3.052,62 104.838 2.096,75 324.850 1.949,10 214.401 3.216,02 110.449 2.208,98 341.355 2.048,13 225.294 3.379,41 116.061 2.321,21 357.860 2.147,16 236.188 3.542,82 121.672 2.433,45
Sumber : Hasil Analisa, 2019
BUKU RENCANA 4- 40
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 41
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 42
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 43
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
4.10.3 Analisis Arah Pengembangan Jaringan Prasarana dan Sarana Serta Utilitas
Umum
A. Jaringan Prasarana
1) Jalan
Arahan pengembangan sistem prasarana transportasi jalan terdiri atas
prasarana jalan umum yang dinyatakan dalam status dan fungsi jalan, serta
prasarana terminal penumpang jalan. Berdasarkan fungsi jalan di Kota
Medan terbagi menjadi jalan arteri, jalan Kolektor, Jalan Lokal, dan Jalan
Lingkungan.
Jalan Arteri, yang terdiri dari jalan arteri primer dan jalan arteri sekunder.
Pada umumnya perkembangan Jalan Arteri di wilayah Kota Medan sudah
baik, tertata sesuai dengan hirarki dan tingkat perkembangan wilayah, arahan
struktur wilayah Kota Medan, arahan pengembangan wilayah perkotaan dan
perdesaan maupun sentra-sentra perekonomian wilayah.
Jalan Kolektor, terdiri dari kolektor primer dan kolektor sekunder. Jalan ini
merupakan jalan penghubung antara PKN (Pusat Kegiatan Nasional)
dengan PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) dan antar PKW (Pusat Kegiatan
Wilayah).
Terminal yang terdapat di Kota Medan yaitu Teminal Amplas, Terminal
Pinang Baris, Terminal Pancur Batu.
Fasilitas parkir di Kota Medan masih memanfaatkan ruang jalan dan
halaman kantor, sekolah dan sebagainya. Belum tersedia areal khusus
parkir pada kawasan pusat kegiatan. Dari sekian banyak jalan yang
terdapat di Kota Medan beberapa diantaranya sudah memiliki trotoar yang
berfungsi sebagai tempat pejalan kaki. Jalan yang bertrotoar di kiri dan kanan
jalan di antaranya: Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Dr. Mansyur, Jalan Imam
Bonjol, Jalan Diponegoro, dan sebagainya. Jalan-jalan di Kota Medan banyak
yang melintasi jembatan, seperti yang terdapat di Jalan Avros, Jalan Raden
BUKU RENCANA 4- 44
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 45
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 46
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
B. Sarana
Jumlah dan kualitas fasilitas pelayanan umum juga turut mempengaruhi faktor
pengembangan suatu kota atau wilayah. Fasilitas pelayanan umum yang
dimaksud meliputi fasilitas perkantoran, perdagangan dan jasa, pendidikan,
peribadatan dan kesehatan.
BUKU RENCANA 4- 47
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 48
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
Gambar 4.3
Proporsi Belanja Keluarga Milenial Tahun 2017 di 17 Kabupaten/Kota Besar
BUKU RENCANA 4- 49
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 50
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 51
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
B. Komponen Belanja
Anggaran Belanja terdiri atas belanja tidak langsung dan belanja langsung.
1. Belanja Tidak Langsung Daerah adalah belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja daerah
ini terdiri atas:
a. belanja pegawai;
b. belanja bunga;
c. belanja hibah;
d. belanja bantuan sosial;
e. belanja tak terduga; dan
f. belanja bantuan keuangan.
2. Belanja Langsung Daerah adalah belanja daerah yang dikeluarkan dan
dianggarkan terkait secara langsung kepada pelaksanaan program dan
kegiatan. Belanja daerah ini terdiri atas:
a. belanja pegawai;
b. belanja barang dan jasa; dan
c. belanja modal.
Sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengelolaan keuangan daerah, maka setiap
daerah diharapkan dapat lebih mengoptimalkan pengelolaan daerahnya dengan
cara lebih mengoptimalkan belanja langsungnya dari pada belanja tidak langsung.
C. Komponen Pembiayaan
Pembiayaan daerah terdiri atas Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran
Pembiayaan Daerah. Selanjutnya:
1. Penerimaan Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Lalu, Penerimaan Kembali Pemberian
Pinjaman, dan Penerimaan Piutang Daerah;
2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas Pembentukan
Dana Cadangan, Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah, dan
Pembayaran Pokok Utang; serta
3. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan.
BUKU RENCANA 4- 52
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 53
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 54
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 55
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 56
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
A. Pemerintah Pusat
Kelembagaan Pemerintah dibutuhkan mulai dari level pemerintah pusat, provinsi
hingga daerah. Sesuai amanat UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah urusan perumahan dan kawasan permukiman dibagi habis antar level
pemerintah. Berbagai kelembagaan di pusat seperti:
1. Kementerian/Lembaga Terkait Urusan Perumahan dan Kawasan
Permukiman (KemenPUPR, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Dalam
Negeri, KemenPPN/Bappenas)
2. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP)-PUPR
3. Balai/Badan Jasa, Teknologi, Material/Peralatan Konstruksi.
4. Perbankan (BTN, BTN syariah, BRI, BRI syariah, Mandiri, BNI, Artha Graha,
Bukopin, Mayora)
5. Lembaga Pengkajian Urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman
6. Asosiasi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
7. Asosiasi Ikatan Perencanaan Indonesia (IAP)
8. Real Estate Indonesia (REI)
9. APERSI
10. Pengembang MBR lainnya
BUKU RENCANA 4- 57
Review Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Medan
BUKU RENCANA 4- 58