Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kota adalah salah satu ungkapan kehidupan manusia yang mungkin paling
kompleks. Kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa, dari segi budaya dan antropologi
ungkapan kota sebagai ekspresi kehidupan orang sebagai pelaku dan pembuatnya adalah
penting dan sangat perlu diperhatikan. Hal tersebut disebabkan karena permukiman
perkotaan tidak memiliki makna yang berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari
kehidupan di dalamnya. Yang jelas adalah kenyataan bahwa kawasan kota juga memiliki
sifat yang sangat mempengaruhi kehidupan tempatnya. Kenyataan tersebut dapat diamati
di tempat di mana suasana kota kurang baik dan di mana masyarakatnya menderita oleh
wujud dan ekspresi tempatnya. Pemukiman kota merupakan kawasan pemukiman yang
secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya
dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri.
Kota dapat terbentuk sejak terbentuknya kerumunan tempat tinggal manusia yang
relative padat pada suatu kawasan tertentu dibanding kawasan disekitarnya. Idealnya
kawasan yang disebut kota, penduduknya bukan bermatapencaharian yang berkaitan
langsung dengan alam, seperti petani atau peternak, melainkan dibidang pemerintahan,
perdagangan, kerajinan, pengolahan bahan mentah, industry dan jasa. Menurut Bintarto
Kota adalah sebagai kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan
kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang
heterogen serta coraknya materialistis. Masyarakat kota terdiri atas penduduk asli daerah
tersebut dan pendatang. Masyarakat kota merupakan suatu masyarakat yang heterogen,
baik dalam hal mata pencaharian, agama, adat, dan kebudayaan.
Disebutkan kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang
mempunyai batasan administrasi yang diatur dalam perundang-undangan, serta
permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan. Teori
Perkotaan dibagi menjadi:
1. Teori perkembangan kota
2. Teori pertumbuhan kota

1.2. RUMUSAN MASALAH


1
1. Bagaimana kondisi geografis Kota Stockholm?
2. Bagaimana bentuk Kota Stockholm?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan terbentuknya Kota Stockholm?
4. Bagaimana pola permukiman di Kota Stockholm?
5. Apakah ada ruang terbuka hijau di Kota Stockholm?

1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kondisi geografis Kota Stockholm.
2. Untuk mengetahui jenis teori perkembangan yang ada pada Kota Stockholm.
3. Untuk mengetahui pertumbuhan yang ada pada Kota Stockholm.
4. Untuk mengetahui pola permukiman yang ada di Kota Stockholm.
5. Untuk mengetahui ada tidaknya ruang terbuka hijau di Kota Stockholm.

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 Kondisi Geografis Kota Stockholm

Stockholm terletak di pantai timur-selatan Swedia, tempat Danau Mlaren - terbesar


ketiga di Swedia - mengalir menuju Laut Baltik. Bagian tengah kota terdiri dari 14 pulau
yang membentuk Kepulauan Stockholm. Pusat kota ini secara geografis terletak dalam air, di
Teluk Riddarfjrden. Lebih dari 30% luas kota terdiri dari jalur air dan 30% terdiri dari ruang
hijau. Temperatur rata-rata tahunan kota ini adalah 10 C (50 F). Rata-rata curah hujan
sekitar 30 - 60 inch per tahun. Musim ada 4 yaitu semi, panas, gugur, dan dingin. Sebelah
utara Munisipalitas Stockholm: Jrflla, Solna, Tby, Sollentuna, Liding, Upplands Vsby,
sterker, Sigtuna, Sundbyberg, Danderyd, Vallentuna, Eker, Upplands-Bro, Vaxholm, and
Norrtlje. Sebelah selatan Stockholm: Huddinge, Nacka, Botkyrka, Haninge, Tyres,
Vrmd, Sdertlje, Salem, Nykvarn and Nynshamn.

Istana Stockholm

Munisipalitas Stockholm

Munisipalitas Stockholm adalah sebuah wilayah administratif. Nama semi-resmi dari


munisipalitas ini adalah Kota Stockholm (Stockholms stad dalam bahasa Swedia). Sebagai
munisipalitas, kota ini terbagi menjadi dewan distrik yang bertanggung jawab terhadap
sekolah dasar, sosial, dan budaya di di daerahnya masing-masing. Munisipalitas ini terdiri
menjadi 3 bagian utama: Innerstaden (Pusat Kota Stockholm), Sderort (Stockholm Selatan)
dan Vsterort (Stockholm Barat). Distrik-distriknya adalah:

Pusat Kota Stockholm

Kungsholmen

Norrmalm

3
Sdermalm

stermalm

Sderort

Enskede-rsta-Vantr

Farsta

Hgersten-Liljeholmen

Skarpnck

Skrholmen

lvsj

Vsterort

Bromma

Hsselby-Vllingby

Rinkeby-Kista

Spnga-Tensta

Norrmalm (sekitar Sergels torg) adalah distrik perbelanjaan terbesar di Swedia.

4
Iklim

Stockholm, dengan rata-rata suhu bulan Februari 3.0 C (26.6 F), memiliki iklim
humid continental (Kppen Dfb). Akibat letak kota ini yang berada di utara, sinar matahari
sangat beragam, lebih dari 18 jam pada musim panas dan hanya 6 jam di akhir Desember.
Dengan rata-rata lebih dari 1.800 jam sinar matahari per tahun, kota ini termasuk paling
banyak mendapat sinar di Eropa Utara, bahkan lebih banyak dari Paris, London dan beberapa
kota lain yang terletak lebih selatan.

Di musim panas umumnya suhu akan meningkat sekitar 2025 C (6877 F) dan
rata-rata 13 C (55 F), namun dapat mencapai 30 C (86 F) di beberapa hari. Suhu lebih
dari 30 C (86 F) rata-rata 1,55 hari per tahun (1992-2011). Suhu tertinggi yang pernah
tercatat di Stockholm adalah 36 C (97 F) pada 3 Juli 1811; terendah 32 C (26 F) pada
20 Januari 1814. Temperatur tidak pernah jatuh dibawah 25.1 C (13.2 F) sejak 10 Januari
1987. Curah hujan rata-rata adalah 539 mm (21.2 in) dengan sekitar 170 hari basah per tahun.

Data iklim Stockholm, 19611990

Bulan Ja Fe Ma Ap Me Ju Jul Ag Se Ok No De Tah


n b r r i n t p t v s un

Rekor 11. 12. 17.8 26. 29. 32. 36. 35. 27. 20. 14. 12. 36.0
tertin 0 2 (64) 1 0 2 0 4 9 2 0 2 (96.
ggi C (51 (54 (79 (84 (90 (96 (95 (82 (68 (57 (54 8)
(F) .8) ) ) .2) ) .8) .7) .2) .4) .2) )

5
Rata- 0. 0. 3.0 8.6 15. 20. 21. 20. 15. 9.9 4.5 1.1 10.0
rata 7 6 (37. (47 7 7 9 4 1 (49 (40 (34 (50)
tertin (30 (30 4) .5) (60 (69 (71 (68 (59 .8) .1) )
ggi C .7) .9) .3) .3) .4) .7) .2)
(F)

Rata- 2. 3. 0.1 4.6 10. 15. 17. 16. 11. 7.5 2.6 1. 6.6
rata 8 0 (32. (40 7 6 2 2 9 (45 (36 0 (43.
harian (27 (26 2) .3) (51 (60 (63 (61 (53 .5) .7) (30 9)
C ) .6) .3) .1) ) .2) .4) .2)
(F)

Rata- 5 5. 2.7 1.1 6.3 11. 13. 12. 9.0 5.3 0.7 3. 3.6
rata (23 3 (27. (34 (43 3 4 7 (48 (41 (33 2 (38.
terend ) (22 1) ) .3) (52 (56 (54 .2) .5) .3) (26 5)
ah C .5) .3) .1) .9) .2)
(F)

Rekor 3 3 25. 2 6. 0.0 4.3 2.0 3. 9. 1 2 32.


terend 2 0 5 2.0 5 (32 (39 (35 5 0 8 2.5 0
ah C (2 (2 (1 (7 (20 ) .7) .6) (25 (15 (0) (8 (2
(F) 6) 2) 3.9) .6) .3) .7) .8) .5) 5.6)

Presip 39 27 26 30 30 45 72 66 55 50 53 46 539
itasi (1. (1. (1.0 (1. (1. (1. (2. (2. (2. (1. (2. (1. (21.
mm 54) 06) 2) 18) 18) 77) 83) 6) 17) 97) 09) 81) 22)
(inci)

Rata- 10 7 7 7 7 7 10 10 10 9 11 10 105
rata
hari
hujan
atau
bersalj
u ( 1.0
mm)

Rata- 40 72 135 185 27 29 26 22 15 99 54 33 1.82


rata 6 2 0 1 4 1
sinar
matah
ari
bulana
n

Sumber #1: NOAA[25]

Sumber #2: SMHI[26]

6
2.2 Bentuk Kota Stockholm
Stockholm termasuk kedalam kota yang memiliki bentuk satelit dan pusat pusat baru.
Kota satelit berfungsi sebagai penyerap arus urbanit dari kota utama dengan jalan
peningkatan akses dan fungsi-fungsi di kota satelit sehingga mengingkatkan pula working
opportunities, bentuk model kota yang disarankan (Hudson, 1970).

Elemen-elemen kota Stockholm :


Bagian sentral: Istana
Bagian spesial: Gereja, Pelabuhan
Homogenous: Perumahan
Sirkulasi: Jalan, Sungai, dan Laut

Stockholm: Perencanaan Stadholmen di akhir abad ke-13. Hari kehadiran waterfront


ditunjukan dengan titik- titik. Benteng kerajaan diletakan lebih tinggi dari bagian pulau
kearah sudut utara timur.
Stockholm: Perencanaan dari dataran rendah Norrmalm pada tahun 1640; Kota tua
Stadsholmen adalah dibawah. Sentral Stockholm berlanjut program regenerasi satu dari
sebagian ambisi di dunia cover sebagian dataran rendah Norrmalm dan
mengimplemntasikan dengan pertolongan eksistensi struktur regular grid.

7
2.3 Faktor yang Menyebabkan Terbentuknya Kota Stockholm
a. Natural Force
b. Regional Force
c. Security Force
d. Man-Made Forces
e. Kegiatan Sosial dan Ekonomi
f. Kegiatan Politik dan Agama

2.4 Pola Permukiman di Kota Stockholm


Daerah-daerah industri berkembang sepanjang lembah sungai dan jalur jalan kereta
api yang menghubungkan kota dengan kota-kota di tempat lain sehingga dapat
menimbulkan perluasan kota yang tidak konsentris melainkan meluas secara sektor.

Gambar Pola Keruangan Daerah Kekotaan Menurut Teori Sektor

Selanjutnya Homer Hoyt beranggapan bahwa kota dapat berkembang melalui tiga cara:
Pertama, sebuah kota tumbuh secara menegak,ini disebabkan karena stuktur keluarga tunggal
semakin lama menjadi struktur keluarga ganda. Dengan demikian tiimbul rumah-rumah flat
atau apartemen yang memisahkan keluarga satu dengan keluarga lainnya. Bila perluasan
keluar menjadi terbatas maka terjadi rumah-rumah flat yang bertingkat.
Kedua, sebuah kota yang masih memiliki cukup ruang kosong dapat diisi atau terisi oleh
bangunan-bangunan perumahan dan kantor-kantor di sela kota.
Ketiga, sebuah kota dapat meluas dengan arah sentrifugal atau lateral keluar. Sebagai
tambahan keterangaan dapat dijelaskan disini, bahwa pola perluasan atau pemekaran atau
ekspansi kota dapat terjadi dalm 3 bentuk:

8
Perluasan mengikuti pertumbuhan sumbu atau perluasanya mengikuti jalur-jalur
transportasi kearah daerah-daerah perbatasan kota

Daerah-daerah diluar kota yang terisolir semakin lama semakin berkembang juga dan
akirnya menggabung pada kota

Dengan bergabungnya nucleus utama dengan nukleus-nukleus dikota kota kecil yang
berada diluar kota dapat terbentuk konurbasi

Pusat Kota Kungsholmen

Kota Stockholm memiliki pola permukiman yang memusat pada daerah kegiatan,
seperti contoh gambar diatas dengan pusat kegiatan berada di daerah Kungsholmen.
Berdasarkan gambar yang diambil melalui Google Earth terlihat kota Stockholm terdapat di
sepanjang sungai, hal tersebut mengakibatkan pola permukimannya adalah memanjang.
Terlihat pula permukiman yang teratur dan masih banyak wilayah yang tertutup vegetasi
hijau.

2.5 Ruang Terbuka Hijau di Kota Stockholm


2.5.1 Definisi Ruang Terbuka
Ruang terbuka merupakan ruang atau suatu wadah yang menampung suatu aktivitas
manusia baik itu individu maupun berkelompok dalam suatu lingkuangan yang tidak tertutup
oleh hal yang berbentuk fisik. Ruang terbuka itu sendiri terbentuk dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu faktor alamiah yang merupakan terbentuk oleh alam secara langsung misalnya
kawasan lindung maupun buatan oleh manusia seperti taman ditengah kota.

9
Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open
spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi (endemik
maupun introduksi) guna mendukung manfaat ekologis, sosial-budaya dan arsitektural yang
dapat memberikan manfaat ekonomi (kesejahteraan) bagi masyarakatnya (Lokakarya RTH,
30 November 2005). Ruang terbuka hijau dapat meningkatkan estetika dan kenyamanan kota
dengan adanya taman-taman kota, kebun-kebun bunga, dan jalur-jalur hijau di jalan-jalan
kota. Sementara itu RTH juga dapat memiliki fungsi ekonomi, baik secara langsung seperti
pengusahaan lahan-lahan kosong menjadi lahan pertanian/ perkebunan (urban agriculture)
dan pengembangan sarana wisata hijau perkotaan yang dapat mendatangkan wisatawan.
Ruang terbuka hijau merupakan komponen utama untuk mencapai suatu kota yang
berkelanjutan, dimana RTH ini untuk masa depan lingkungan kota yang manusiawi dalam
kesehatan dan kesejahteraan penghuninya. Apabila suatu kota tidak didukung oleh ruang
terbuka hijau yang memadai dikhawatirkan dapat membuat penurunan kualitas ligkungan
perkotaan yang mengakibatkan sering terjadinya banjir, polusi udara dan juga masalah sosial
masyarakat.

2.5.2 Ruang Terbuka Hijau di Kota Stockholm


Stockholm Ibu Kota Ramah Lingkungan Pertama di Eropa ini menerapkan sejumlah
inisiatif hijau guna menciptakan kota yang ramah alam. Stockholm dinobatkan sebagai Ibu
Kota Ramah Lingkungan Pertama di Eropa oleh Komisi Eropa pada tahun 2010. Guna
meraih gelar tersebut, dalam beberapa tahun terakhir Stockholm berinvestasi di beberapa
sektor guna menciptakan model kota yang berkelanjutan.
Hasilnya pada tahun 2009, produksi gas rumah kaca Swedia turun 3,6 juta ton
menjadi 60 juta ton dari level 2008. Tingkat polusi juga turun 17% dari tahun 1990. Jumlah
total emisi gas rumah kaca dari industri transportasi domestik mncapai 20,3 juta ton,
sementara emisi dari sektor energi mencapai 24,2 juta ton.
Inisiatif Program Lingkungan Stockholm menyediakan sistem transportasi yang
efisien dan ramah lingkungan. Sekitar 670 juta perjalanan individu dilayani oleh jaringan
yang didukung oleh lebih dari 2000 bus, 1000 gerbong kereta api, dan berbagai jenis
angkutan perkotaan (metro carriages).
Semua sistem transportasi publik tersebut menggunakan bahan bakar yang bersih dan
ramah alam (clean energy). Semua layanan kereta dan juga bus-bus perkotaan dioperasikan
dengan energi terbarukan. Mobil-mobil tradisional diganti dengan mobil-mobil ramah
lingkungan yang jumlahnya kini mencapai hampir 100.000 armada.

10
Dari sisi regulasi, sejak 2006, Stockholm membebankan pajak emisi pada semua
mobil yang terdaftar di Swedia yang masuk dan keluar pusat Kota Stockholm di luar jam
kantor. Kebijakan ini berhasil mengurangi emisi dan kepadatan lalu lintas sbesar 10-15%.
Di bidang energi, Kota Stockholm memiliki tradisi pengelolaan sampah dan
pengolahan energi dsri limbah makanan yang telah dikumpulkan. Dalam Rencana
Pengelolaan Limbah Strategis (Strategic Waste Management Plan) untuk tahun 2008-2012,
Stockholm berupaya meningkatkan jumlah limbah makanan yang dikumpulkan yang
kemudian diolah.
Target kota ini adalah mengolah 35% limbah makanan yang berasal dari restoran dan
toko kelontong dan 10% limbah makanan rumah tangga. Guna mencapai target tersebut,
pemerintah memromosikan pengumpulan dan pemilahan limbah makanan yang berasal dari
restoran. Saat ini, panas yang dihasilkan dalam pengolahan limbah makanan digunakan untuk
sistem pemanas ruangan rumah tangga dn sudah memasok lebih dari 70% rumah.
Sementara itu dari sisi pengelolaan limbah, 25% limbah kota berhasil di daur ulang dn
dikomposkan sehingga menciptakan sistem pengelolaan limbah yang efektif. Stockholm juga
memiliki dua pusat pengelolaan air limbah yang mampu memasok air bagi 1 juta penduduk.
Air limbah diproses dengan teknologi canggih guna memisahkan unsur nitrogen dan fodfor.
Standar pengelolaan air zlimh perkotaan yang ditetapkan oleh Uni Eropa.
Biogas yang dihasilkan oleh pabrik pengelolaan air limbah ditingkatkan kualitasnya
untuk digunakan sebahgai bahan bakar bus umum, taksi, kendaraan pribadi. Sementara panas
yang dihasilkan dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Semua kebijakan ini saling berkaitan
dan mendukung Stockholm menjadi Ibu Kota Hijau Pertama di Eropa.

Proyek Jalur Kota atau Terowongan Hijau

Dengan perkiraan biaya SEK 16.8 milyar (Januari 2007) (2,44 milyar USD), Jalur
Kota Stockholm adalah terowongan sepanjang 6 km (3.7 mi) untuk kereta komuter dibawah
kota dengan 2 stasiun baru (Stockholm City dan Stockholm Odenplan), serta jembatan kereta
sepanjang 1.4 km (0.87 mi) di rsta. Jalur Kota dibangun oleh Administrasi Transportasi
Swedia bekerjasama dengan Kota Stockholm, Dewan County Stockholm, dan SL. Karena
Stasiun Stockholm Central sudah terlalu penuh, tujuan proyek ini adalah menduakali lipatkan
kapasitas jalur yang ada. Diperkirakan mulai beroperasi 2017.

Antara Riddarholmen dan Sder Mlarstrand, Jalur Kota akan berjalan melalui
terowongan beton dalam air. Sebagai proyek hijau, Jalur Kota ini dibangun bersamaan

11
dengan pemurnian air limbah, minimalisir polusi suara, penggunaan diesel sintetis, dan
penggunaan ulang batuan yang diangkat.

Jalur Kota

12
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kota Stockholm adalah Ibu Kota dari negara Swedia. Stockholm terletak di pantai
timur-selatan Swedia dan merupakan pusat kota. Stockholm secara geografis terletak dalam
air, di Teluk Riddarfjrden. Lebih dari 30% luas kota terdiri dari jalur air dan 30% terdiri dari
ruang hijau. Stockholm memiliki pola permukiman yang memusat pada daerah kegitan atau
lebih dikenal dengan Teori Sektor. Yaitu menyatakan perkembangan kota terjadi mengarah
melalui jalur-jalur sektor tertentu, Humer Hyot (1939).

Kota Stockholm merupakan kota yang didominasi pada sektor pusat bisnis yang di
dalamnya terdapat pusat pertokoan besar, gedung perkantoran yang bertingkat, bank, hotel,
restoran, dan sebagainya Zona ini terdiri dari 2 bagian, yaitu: (1) Bagian paling inti disebut
RBD (Retail Business District). Merupakan daerahpaling dekat dengan pusat kota. Di daerah
ini terdapat toko, hotel, restoran, gedung, bioskop dan sebagainya. Bagian di luarnya disebut
sebagai WBD (Wholesale Business District) yang ditempati oleh bangunan yang
diperuntukkan kegiatan ekonomi dalam jumlah yang lebih besar antara lain seperti pasar,
pergudangan dan gedung penyimpan barang supaya tahan lebih lama.

Kota Stockholm merupakan Kota Ramah Lingkungan Pertama di Eropa, karena masih
banyak terdapat ruang terbuka hijau yang menyumbangkan peningkatan prosuksi oksigen di
bumi guna mengurangi polusi akibat bahan bakar fosil. Selain itu Stockholm juga
merencakan pelaksanakan proyek terowongan hijau bersamaan dengan pemurnian air limbah,
minimalisir polusi suara, penggunaan diesel sintetis, dan penggunaan ulang batuan yang
diangkat.

3.2 Kritik dan Saran

Adapun kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini adalah peta yang
akurat tentang luasan ruang terbuka hijau dan pola permukiman yang ada, selain itu karena

13
sedikitnya sumber yang membahas Kota Stockholm juga menyebabkan informasi kurang
lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Stockholm - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Soetomo, Sugiono. 2009. Urbanisasi dan Morfologi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Yunus, Hadi Sabari. 1999. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Budiharjo, Eko. 2009. Kota Berkelanjutan. Semarang: P.T. Alumni
Dardak, H. A. 2005. Masalah Urbanisasi Dan Keperi-Adaan RTH Dalam Penataan
Ruang Perkotaan, Jakarta: Dirjen Penataan Ruang Departemen PU
http://www.hijauku.com/2011/11/16/stockholm-ibu-kota-hijau-pertama-di-eropa/
http://www.kompasiana.com/putri.nhirun/smart-city-mengenal-lebih-dekat-memulai-
dari-sekarang_55546654b67e615a14ba54ad
http://efendybloger.blogspot.co.id/2012/01/konsep-green-city-perlu-dikembangkan-
di.html

14

Anda mungkin juga menyukai