Anda di halaman 1dari 9

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) Kawasan Terpadu

KERANGKA ACUAN KERJA

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) Kawasan Terpadu Santang


Land Kabupaten Subang

I.

PENDAHULUAN
Perencanaan tata ruang yang komprehensif untuk pengembangan dan pembangunan sektor
strategis sangat diperlukan dalam pencapaian hasil pembangunan yang optimal di suatu wilayah.
Pemerintah Kabupaten Subang telah melakukan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah yang
telah menetapkan sebagai Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan ekonomi. Dengan
demikian, pecepatan penanganan infrastruktur yang mendukung pengembangan kedua kawasan
tersebut menjadi sangat penting agar efek ganda pengembangan kawasan tersebut berimbas pada
percepatan pembangunan wilayah Kabupaten Subang lainnya.
Oleh karena itu, untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan di kawasan tersebut,
dipandang perlu adanya suatu pedoman yang dapat dijadikan dasar bagi pengaturan
perkembangan kawasan yang berupa dokumen rencana tata ruang yang terintegrasi dalam suatu
mekanisme pengaturan ruang wilayah kota dan kawasan, untuk dapat mengarahkan dan
mengendalikan perkembangan dan pertumbuhan Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua.
Untuk itu perlu dilakukan Penyusunan Rencana Detail Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok
Tua.

II.

MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

II.1

Maksud
Maksud dari penyusunan Rencana Detail adalah mewujudkan rencana detail kawasan yang
mendukung terwujudnya kawasan strategis maupun kawasan fungsional secara aman, produktif,
dan berkelanjutan.

II.2

Tujuan
Adapun tujuan dari pekerjaan ini adalah :
a. Sebagai arahan bagi masyarakat dalam pengisian pembangunan fisik kawasan.
b. Sebagai pedoman bagi instansi dalam menyusun zonasi, dan pemberian perizinan
kesesuaian pemanfaatan bangunan dengan peruntukan lahan.

II.3

Sasaran Pekerjaan
Sasaran dari perencanaan ini adalah untuk:
a. Menciptakan keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan permukiman dalam
kawasan;
b. Mewujudkan keterpaduan program pembangunan antar kawasan maupun dalam kawasan;
c. Terkendalinya pembangunan kawasan strategi dan fungsi kota baik yang pemerintah maupun
masyarakat/swasta;
d. Mendorong investasi masyarakat di dalam kawasan;

1
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) Kawasan Terpadu


e. Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan masyarakat/swasta.
III.

DASAR HUKUM
a. Undang-Undang No. 31 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Subang.
b. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
c. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
d. Permendagri No. 35/M-IND/PER/3 Tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan
f.

IV.

Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota dan Peraturan Zonasi; dan


Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Subang (dalam proses legalisasi).

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan penyusunan dokumen akademik Rencana Detail Kawasan Sentra Produksi Peratanian
merupakan penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Subang.

IV.1

Ruang Lingkup Wilayah


Wilayah penyusunan Rencana Detail Kawasan Industri meliputi Sungai Tenam yang terletak di
Kecamatan Subang dan Marok Tua yang terletak di Kecamatan Singkep Barat.

IV.2

Ruang Lingkup Substansi


Rencana Detail Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua adalah rencana pemanfaatan
ruang Kawasan Industri secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam
rangka pelaksanaan program-program pembangunan kawasan. Adapun muatan Rencana Detail
Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua, meliputi:
a. Tujuan pengembangan kawasan fungsional
Tujuan pengembangan kawasan strategis dirumuskan sesuai dengan permasalahan dan
arahan kebijaksanaan berdasarkan urgensi atau keterdesakan penanganan kawasan.
b. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan
Materi yang diatur yaitu luas dan lahan peruntukkan sampai akhir tahun perencanaan.
Kedalaman materi yang diatur yaitu pemanfaatan ruang kawasan strategis yang dirinci dalam
blok-blok peruntukan. Pengelompokan materi yang diatur yaitu kawasan budidaya dan
kawasan lindung.
c. Rencana Jaringan Prasarana
Rencana jaringan prasarana merupakan pengembangan hierarki sistem jaringan prasarana
yang ditetapkan dalam rencana struktur ruang yang termuat dalam RTRW Kabupaten Subang.
Rencana jaringan prasarana meliputi:
1) Rencana Pengembangan Jaringan Pergerakan
2) Rencana Pengembangan Jaringan Energi/Kelistrikan
3) Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi
Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi terdiri atas:
a) Rencana pengembangan infrastruktur dasar telekomunikasi.
b) Rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon kabel.
c) Rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon nirkabel.
d) Rencana pengembangan sistem televisi kabel
4) Rencana Pengembangan Jaringan Air Minum
Rencana pengembangan jaringan air minum berupa rencana kebutuhan dan sistem
penyediaan air minum, yang terdiri atas:
a) Sistem penyediaan air minum wilayah Kabupaten Subang.

2
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) Kawasan Terpadu


b) Bangunan pengambil air baku.
c) Pipa transmisi air baku dan instalasi produksi.
d) Pipa unit distribusi hingga persil.
e) Bangunan penunjang dan bangunan pelengkap.
f) Bak penampung.
5) Rencana Pengembangan Jaringan Drainase
Rencana pengembangan jaringan drainase terdiri atas:
a) sistem jaringan drainase yang berfungsi untuk mencegah genangan; dan
b) rencana kebutuhan sistem jaringan drainase
6) Rencana Pengembangan Jaringan Air Limbah
Jaringan air limbah meliputi sistem pembuangan air limbah setempat (onsite) dan/atau
terpusat (offsite).
7) Rencana Pengembangan Prasarana Lainnya
d. Pengembangan sarana dan prasarana lainnya disesuaikan dengan fungsi kawasan
sebagai kawasan industri
e. Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan industri Sungai Tenam dan Marok Tua.
V.

KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini adalah Dokumen Rencana Detail Kawasan Industri Sungai Tenam dan
Marok Tua yang memuat:
1. Tujuan pengembangan Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua
2. Rencana pola pemanfaatan ruang
Rencana pola pemanfaatan ruang Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua terdiri atas:
a. Zona Lindung yang meliputi:
1) zona hutan lindung;
2) zona yang memberikan perlindungan terhadap zona di bawahnya yang meliputi zona
bergambut dan zona resapan air;
3) zona perlindungan setempat yang meliputi sempadan pantai, sempadan sungai, zona
sekitar danau atau waduk, dan zona sekitar mata air;
4) zona suaka alam dan cagar budaya;
5) zona rawan bencana alam yang antara lain meliputi zona rawan tanah longsor, zona

1)
2)

rawan gelombang pasang, dan zona rawan banjir; dan


6) zona lindung lainnya.
b. Zona Budidaya yang meliputi:
zona perumahan, yang meliputi perumahan karyawan industri;
zona perdagangan dan jasa, yang meliputi perdagangan jasa pasar jasa pelayanan, dan

3)

sebagainya.
zona sarana pelayanan umum, yang antara lain meliputi sarana pelayanan umum pendidikan,
sarana pelayanan umum transportasi, sarana pelayanan umum kesehatan, sarana pelayanan

4)

umum olahraga, sarana pelayanan umum sosial budaya, sarana pelayanan umum peribadatan;
zona khusus, yang berada di kawasan dan tidak termasuk ke dalam zona sebagaimana dimaksud
pada angka 1 sampai dengan angka 3 yang antara lain meliputi zona untuk keperluan pertahanan
dan keamanan, zona Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), zona Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA), dan zona khusus lainnya.
Sedangkan Peta Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan Industri Sungai Tenam dan
Marok Tua meliputi Peta rencana alokasi zona sesuai klasifikasi yang telah ditentukan.
3. Rencana Jaringan Prasarana

3
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) Kawasan Terpadu


Rencana jaringan prasarana meliputi:
a. Rencana Pengembangan Jaringan Pergerakan
Rencana pengembangan jaringan pergerakan merupakan seluruh jaringan primer dan
jaringan sekunder pada kawasan fungsional yang meliputi jalan jalan utama dan jalan
lingkungan, dan jaringan jalan lainnya yang belum termuat dalam RTRW Kabupaten
Subang,
b. Rencana Pengembangan Jaringan Energi/Kelistrikan
Rencana pengembangan jaringan energi/kelistrikan merupakan penjabaran dari jaringan
distribusi dan pengembangannya berdasarkan prakiraan kebutuhan energi/kelistrikan di
c.

Kawasan fungsional yang termuat dalam RTRW Kabupaten Subang.


Rencana Pengembangan Jaringan Telekomunikasi
Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi terdiri atas:
1) rencana pengembangan infrastruktur dasar telekomunikasi yang berupa penetapan
lokasi pusat automatisasi sambungan telepon;
2) rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon kabel yang berupa penetapan
lokasi stasiun telepon otomat, rumah kabel, dan kotak pembagi;
3) rencana penyediaan jaringan telekomunikasi telepon nirkabel yang berupa
penetapan lokasi menara telekomunikasi termasuk menara Base Transceiver
Station (BTS);
4) rencana pengembangan sistem televisi kabel termasuk penetapan lokasi stasiun
transmisi;
d. Rencana Pengembangan Jaringan Air Minum
Rencana pengembangan jaringan air minum berupa rencana kebutuhan dan sistem
penyediaan air minum, yang terdiri atas:
1) sistem penyediaan air minum wilayah Kabupaten Subang yang mencakup sistem
jaringan perpipaan dan jaringan non perpipaan;
2) bangunan pengambil air baku;
3) pipa transmisi air baku dan instalasi produksi;
4) pipa unit distribusi hingga persil;
5) bangunan penunjang dan bangunan pelengkap; dan
6) bak penampung.
e. Rencana Pengembangan Jaringan Drainase
Rencana pengembangan jaringan drainase terdiri atas:
1) sistem jaringan drainase yang berfungsi untuk mencegah genangan; dan
2) rencana kebutuhan sistem jaringan drainase yang meliputi rencana jaringan primer,
sekunder, tersier, dan lingkungan.
2) Rencana Pengembangan Jaringan Air Limbah
Jaringan air limbah meliputi sistem pembuangan air limbah setempat (onsite) dan/atau
terpusat (offsite).
Sistem pembuangan air limbah setempat, terdiri atas:
1) bak septik (septic tank); dan
2) instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT).
Sistem pembuangan air limbah terpusat, terdiri atas:
1) seluruh saluran pembuangan; dan
2) bangunan pengolahan air limbah.
3) Rencana Pengembangan Prasarana Lainnya
4
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) Kawasan Terpadu


Penyediaan prasarana lainnya direncanakan sesuai kebutuhan pengembangan
kawasan, misalnya kawasan yang berada pada kawasan rawan bencana wajib
menyediakan jalur evakuasi bencana yang meliputi jalur evakuasi dan tempat evakuasi
sementara yang terintegrasi baik untuk skala kabupaten/kota, kawasan, maupun
lingkungan.
Sedangkan Peta Ilustrasi Rencana Jaringan Prasarana Kawasan Industri Sungai Tenam dan
Marok Tua meliputi:
1) Peta Rencana Pengembangan Jaringan Pergerakan
2) Peta Rencana Jaringan energi/kelistrikan
3) Peta Jaringan Telekomunikasi
4) Peta Jaringan Air Minum
5) Peta Jaringan Drainase
6) Peta Jaringan Limbah
7) Peta Prasarana Lainnya
4. Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan industri Sungai Tenam dan Marok Tua,
meliputi:
a. Arahan kepadatan bangunan (net density/KDB) untuk setiap blok peruntukan
b. Arahan ketinggian bangunan (maximum height/KLB) untuk setiap blok peruntukan;
c. Arahan garis sempadan bangunan untuk setiap blok peruntukan;
d. Rencana penanganan lingkungan blok peruntukan;
e. Rencana penanganan jaringan prasarana dan sarana.
f. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kawasan fungsional.
VI.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tahapan pelaksanaan pekerjaan penyusunan Rencana Detail Kawasan Industri Sungai Tenam dan
Marok Tua adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan dan Pembahasan Laporan Pendahuluan meliputi:
1) Koordinasi dan konsultasi dengan pihak pemberi pekerjaan
2) Kajian awal dan pembahasan terhadap RTRW Kabupaten Subang yang sudah ada serta
Zoning Regulation secara umum dan penentuan kawasan strategis yang akan dibuatkan
Zoning Regulationnya secara detail dan kebijakan lainnya.
3) Persiapan teknis pelaksanaan meliputi penyusunan metodologi/metode dan teknik
analisis rinci, serta penyiapan rencana pelaksanaan pekerjaan.
4) Pembahasan/FGD draft Laporan Pendahuluan.
5) Konsultasi dengan pihak pemberi pekerjaan tentang hasil pembahasan/diskusi dan
melakukan revisi sebelum penyerahan Laporan Akhir kepada pihak pemberi pekerjaan.
b. Penyusunan dan pembahasan Laporan Antara (Fakta dan Analisa) meliputi:
1) Pengumpulan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer setingkat dilakukan melalui:
a) penjaringan aspirasi masyarakat yang dapat dilaksanakan melalui penyebaran
angket, temu wicara, wawancara orang perorang, dan lain sebagainya.
b) pengenalan kondisi fisik dan sosial ekonomi kawasan secara langsung melalui
kunjungan ke semua bagian dari wilayah Kabupaten Subang.
Data yang dihimpun dalam pengumpulan data meliputi:
a) data wilayah administrasi;
b) data fisiografis;
c) data kependudukan;
d) data ekonomi dan keuangan;
e) data ketersediaan prasarana dan sarana ;
f) data peruntukan ruang;

5
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) Kawasan Terpadu


g)
h)
i)
j)

data penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan;


data terkait kawasan dan bangunan (kualitas, intensitas bangunan, tata bangunan);
peta dasar rupa bumi dan peta tematik yang dibutuhkan, penguasaan lahan,
penggunaan lahan, peta peruntukan ruang, pada skala atau tingkat ketelitian
minimal peta 1:5.000.

Data dalam bentuk data statistik dan peta, serta informasi yang dikumpulkan berupa data
tahunan (time series) minimal 5 (lima). Data berdasarkan kurun waktu tersebut
diharapkan dapat memberikan gambaran perubahan apa yang terjadi pada bagian dari
wilayah Kabupaten Subang.
2) Koordinasi dengan instansi terkait.
3) Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan dan analisis data untuk penyusunan Rencana Detail Kawasan Perikanan
meliputi:
a) Analisis karakteristik wilayah, meliputi:
kedudukan dan peran bagian dari wilayah kabupaten dalam wilayah yang

lebih luas (kabupaten);


keterkaitan antar wilayah kabupaten dan antara bagian dari wilayah

kabupaten;
keterkaitan antarkomponen ruang di kawasan;
karakteristik fisik bagian dari wilayah kabupaten;
kerentanan terhadap potensi bencana, termasuk perubahan iklim;
karakteristik sosial kependudukan;
karakteristik perekonomian; dan
kemampuan keuangan daerah.
b) Analisis potensi dan masalah pengembangan Kawasan Sentra Kawasan Industri
Sungai Tenam dan Marok Tua meliputi:
analisis kebutuhan ruang; dan
analisis perubahan pemanfaatan ruang.
c) analisis kualitas kinerja kawasan dan lingkungan.
Keluaran dari pengolahan data meliputi:
a) potensi dan masalah pengembangan di Kawasan Industri sungai Tenam dan Marok
Tua;
b) peluang dan tantangan pengembangan;
c) kecenderungan perkembangan;
d) perkiraan kebutuhan pengembangan di Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok
Tua;
e) intensitas pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung
(termasuk prasarana/infrastruktur dan utilitas); dan
f) teridentifikasinya indikasi arahan penanganan kawasan dan lingkungan.
4) Koordinasi dan konsultasi dengan pihak pemberi pekerjaan
5) Pembahasan/FGD draft Laporan Antara (Fakta dan Analisa)
6) Koordinasi dan konsultasi dengan pihak pemberi pekerjaan tentang hasil
pembahasan/diskusi draft Laporan Antara dan melakukan revisi sebelum penyerahan
Laporan Antara.
c. Penyusunan dan pembahasan Laporan Akhir, meliputi:
1)
Perumusan konsep Rencana Detail Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua
dilakukan dengan:
a) Mengacu pada RTRW.
b) Mengacu pada pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang.
c) Memperhatikan RPJP Kabupaten Subang dan RPJMD Kabupaten Subang.
6
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) Kawasan Terpadu


Konsep Rencana Detail Kawasan dirumuskan berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan dengan menghasilkan beberapa alternatif konsep pengembangan wilayah
Kabupaten Subang, yang berisi:
a) Rumusan tentang Tujuan, Kebijakan, dan strategi pengembangan wilayah
Kabupaten Subang.
b) Konsep pengembangan wilayah Kabupatnen Subang.
Setelah dilakukan beberapa kali iterasi, dipilih alternatif terbaik sebagai dasar perumusan
Rencana Detail Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua. Hasil kegiatan
perumusan konsepsi Rencana Detail Kawasan tersebut terdiri atas:

2)
3)

a) Tujuan Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua.


b) Rencana Pola Pemanfaatan Ruang.
c) Rencana Jaringan Prasarana.
d) Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kawasan.
Koordinasi dan konsultasi dengan pihak pemberi pekerjaan
Diskusi terbuka dengan semua pemangku kepentingan melalui kegiatan FGD untuk

4)

menyampaikan skenario, strategi, konsep.


Konsultasi dengan pihak pemberi pekerjaan tentang hasil pembahasan/diskusi draft
Laporan Akhir dan melakukan revisi sebelum menyerahkan Laporan Akhir. Konsultasi
secara berkala harus tetap dilakukan sampai Laporan Akhir berupa Dokumen Rencana
Detail Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua Kabupaten Subang siap untuk
dicetak.

VII.

KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Pekerjaan penyusunan dokumen akademik Rencan Detail Kawasan Industri Sungai Tenam dan
Marok Tua dilakukan oleh tim konsultan yang terdiri dari seorang tim leader dan tenaga ahli sebagai
berikut:
1. Ahli Perencana Kota/Planologi, Pendidikan S2 Perencana Kota/S1 Planologi, Pengalaman
minimal 5 (lima) tahun, dengan tugas bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan mulai
dari awal pekerjaan sampai dengan selesai. Mengkoordinasikan hasil pekerjaan setiap tenaga
ahli dan menuangkannya dalam setiap buku laporan (Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta
2.
3.
4.
5.

Analisa, Draft Laporan Akhir dan Laporan Akhir).


Ahli Industri, S1 Teknik Industri, pengalaman 5 (lima) tahun.
Ahli Teknik Sipil, S1 Teknik Sipil, pengalaman 5 (lima) tahun.
Ahli Lingkungan, S1 Teknik Lingkungan, pengalaman 5 (lima) tahun.
Ahli Ekonomi Perkotaan, S1 Ekonomi Studi Pembangunan, pengalaman minimal 5 (lima)

tahun.
Selain itu tim konsultan dibantu oleh tenaga pendukung sebagai berikut:
1. Asisten Ahli Perencanaan Wilayah, S1 Teknik Planologi, pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
2. Asisten Ahli Industri, S1 Teknik Industri, pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
3. Operator computer
4. Surveyor
5. Drafter
VIII.

WAKTU PELAKSANAAN

7
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) Kawasan Terpadu


Waktu pelaksanaan pekerjaan penyusunan dokumen akademik Rencana Detail Kawasan Industri
Sungai Tenam dan Marok Tua adalah 4 (empat) bulan kalender, dimulai dari bulan Agustus
sampai dengan bulan November. Untuk lebih detailnya mengenai jadwal pelaksanaan pekerjaa
dapat dilihat pada Lampiran 1.
IX.

SISTEM PELAPORAN
Laporan hasil pekerjaan yang harus diserahkan oleh konsultan terdiri dari:
a. Laporan Pendahuluan sebanyak 10 eksemplar berwarna, ukuran A4. Sebagai bahan
pembahasan harus disediakan 15 eksemplar copy draft Laporan Pendahuluan.
b. Laporan Fakta dan Analisa (Laporan Antara), sebanyak 10 Eksemplar berwarna, ukurun A3.
Sebagai bahan pembahasan harus disediakan 15 eksemplar copy draft Laporan Fakta dan
Analisa (Laporan Antara).
c. Laporan Akhir, sebanyak 10 eksemplar berwarna ukuran A3. Sebagai bahan pembahasan
harus disediakan 20 eksemplar copy draft Laporan Akhir.
Format rencana detail tata ruang mempertimbangkan faktor ekonomis dan kebutuhan
pembangunan daerah, untuk itu pengaturan skala perencanaan adalah 1 : 5.000.
d. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary), sebanyak 10 eksemplar berwarna ukuran A4
dengan peta ukuran A3.
e. Album Peta disajikan dengan skala 1: 5.000 dalam format A1 yang dilengkapi dengan data
peta digital yang memenuhi ketentuan sistem geografis (GIS) yang dikelurkan oleh lembaga
yang berwenang sebanyak 10 eksemplar berwarna, terdiri dari:
1) peta wilayah perencanaan, yang berisi informasi rupa bumi dan batas administrasi
Kawasan Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua;
2) peta penggunaan lahan saat ini;
3) peta rencana pola pemanfaatan ruang yang meliputi rencana alokasi zona dan subzona
sesuai klasifikasi yang telah ditentukan;
4) peta rencana jaringan prasarana, yang meliputi rencana pengembangan jaringan
pergerakan, jaringan energi/kelistrikan, jaringan telekomunikasi, jaringan air minum,
jaringan drainase, jaringan air limbah, prasarana lainnya;
d. CD Data Laporan dan peta sebanyak 10 buah.
Teknis penyajian laporan adalah sebagai berikut:
a. Naskah diketik 1,5 spasi dengan kertas HVS polos
b. Laporan Final dijilid rapi dengan soft caver berwarna dan tidak menggunakan lakban atau
spiral.
c. Diantara setiap bab diberikan pembatas bab dengan kertas HVS berwarna.
d. Soft copy peta digital agar dibuat dalam format berbaris GIS (Geografical Information System)
yang dapat diedit dengan mengunakan sofware Mapinfo atau Arcview versi terbaru.
e. Foto-foto dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan dan presentasi harus diserahkan
bersama laporan Akhir dalam bentuk cetakan (printed) dan digital (soft copy).

X.

SUMBER PENDANAAN
Biaya Penyusunan Rencana Detail Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua sebesar Rp.
350.000.000,-(Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) yang dianggarkan pada DIPA Tahun Anggaran

8
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) Kawasan Terpadu


2012 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang. Rincian Rencana Anggaran
Biaya Penyusunan Rencana Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua Kabupaten Subang
dapat dilihat pada Lampiran 2.
XI.

PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini merupakan panduan dalam pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana
Detail Kawasan Kawasan Industri Sungai Tenam dan Marok Tua yang akan diacu oleh satuan
pelaksana. Hal yang belum cukup diatur dalam kerangka acuan kegiatan ini, akan diatur kemudian
dan dituangkan dalam berita acara perubahan dan atau penambahan yang mempunyai kekuatan
hukum yang sama dengan kerangka acuan kegiatan ini.

Daik Subang, Maret 2012


KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SUBANG

Ir. Muhammad Ishak, M.M.


Pembina Utama Muda
NIP. 19631224 199103 1 011

9
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Subang

Anda mungkin juga menyukai