Anda di halaman 1dari 31

Perencanaan Masterplan

Penataan Perkantoran Pemerintah


Kabupaten Batubara

3. Penataan ruang luar dan penataan bangunan gedung Perkantoran Pemerintahan Batu bara
harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu dan dapat dimanfaatkan secara
maksimal guna mendukung tugas pokok dan fungsi instansi.
4. Setiap bangunan gedung Negara harus direncanakan, dirancang dengan baik sehingga dapat
memenuhi criteria teknis bangunan yang layak dari segi teknis, biaya dan administrasi bagi
bangunan gedung Negara.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan ini antara lain sebagai pedoman dalam penyelenggaraan bangunan
perkantoran pemerintahan di Kabupaten Batu Bara dan dapat mewujudkan Kawasan Perkantoran
1.1 Latar Belakang Pemerintahan sebagai kawasan bangunan yang komplek dan memiliki ketergantungan yang sangat kuat
Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan yang akuntabel, partisipatif, bermanfaat, antar fungsi yang ada, antar unit bangunan atau antar lantai yang ada merupakan komplek bangunan
tepat sasaran dan berkesinambungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Batu Bara yang sangat spesifik bila dibandingkan dengan bangunan-bangunan lainnya.
menetapkan visi “ Menjadikan Kawasan Gedung Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Batu Bara Adapun tujuan dari kegitan ini antara lain untuk mewujudkan terselenggaranya bangunan
sebagai pusat perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan yang berkualitas perkantoran pemerintah Kabupaten Batu Bara yang berkelanjutan dengan memenuhi persyaratan
dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Batu Bara yang proporsional, terintegrasi, inovatif dan bangunan gedung negara.
berkelanjutan”. Untuk meningkatkan kinerja pelayanan satu atap aparatur, maka dibutuhkan sarana dan Sebagai bangunan pelayanan dan fasilitas umum, Masterplan Kawasan Gedung Perkantoran
prasarana yang mendukung demi kelancaran terhadap proses pelayanan terhadap masyarakat. Oleh Pemerintahan dituntut memenuhi kriteria-kriteria yang antara lain adalah sebagai berikut :
sebab itu kebutuhan akan gedung Perkantoran yang representatif sangat diperlukan demi menunjang  Keandalan : Memberikan rasa aman pada pengguna;
kinerja pemerintah dalam memberikan pelayanan.  Fungsional : Bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien dengan tingkat ketergantungan
Adapun seluruh prosesnya terdiri dari kegiatan pengendalian dan pelaksanaan, yang meliputi antar bangunan yang cukup tinggi;
tahap persiapan, perencanaan master plan, pelaksanaan dan pengawasan serta tahap pemanfaatan.  Penampilan : Harus berpenampilan menarik;
Adanya Masterplan kawasan pusat pemerintahan, olah raga dan pusat peribadatan serta gedung  Kenyamanan : Kenyamanan Bangunan Gedung dan Infrastrukturnya dapat meningkatkan
baru yang lebih representatif sangat diperlukan sebagai wujud pelayanan satu atap terhadap Dinas dan fungsi dan kinerjasemua unsur/ bagian dalam unit Struktur Organisasi; dan
instansi dalam rangka koordinasi kegiatan pembangunan secara khusus dan pelayanan kepada  Bermutu : Harus terpenuhi standar-standar sebagai bangunan gedung yang telah ditetapkan.
masyarakat secara umum dengan maksimal dan menyeluruh untuk berbagai kegiatan Pelayanan
maupun administratif, seperti : 1.3 Landasan Hukum
1. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap Staff dan Intansi Pemerintah Daerah, meliputi Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan gedung Negara harus didasarkan pada
bidang Pusat kegiatan Perencanaan Pembangunan, Informasi, Interaktif dan komunikatif. peraturandan ketentuan yang berlaku antara lain :
2. Menampilkan ruang public dan ruang privat yang berkarakter serta ciri fisik bangunan yang a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
mempunyai ciri sebagai corporate image sebagai kawasan, perkantoran Pemerintah yang b. Peraturan Pemerintah Nomor : 36 tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan UUBG Nomor :
mempunyai fungsi perencanaan, koordinasi, konsultasi, penelitian dan pengawasan 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
terhadap kegiatan pembangunan daerah. c. Undang-Undang Nomor : 18 tahun 1998 tentang Jasa Konstruksi;

BAB I - BUKU MASTERPLAN 1


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

d. Undang-Undang Nomor : 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja; BAB 2 KONDISI EKSISTING
e. Perpres Nomor : 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Bab ini membahas tentang gambaran umum Kabupaten Batu Bara dan gambar
f. Perpres Nomor : 4 Tahun 2015 tentang perubahan ke IV Perpres 54 tahun 2010 tentang sementara berisi Dan kondisi saat ini..
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; BAB 3 ANALISA
g. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 Bab ini membahas tentang Analisa eksternal (kebijakan dan tapak), dan analisa
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara; internal (kebutuhan ruang) dalam menyusun Buku Masterplan Penataan
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRTIM/2007 tentang Pedoman Teknis Tim Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Batu Bara.
Ahli Bangunan Gedung; BAB 4 RENCANA MASTERPLAN PERKANTORAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BATU
i. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 43/PRT/M12006 tentang Pedoman Teknis BARA
Pembangunan Bangunan Gedung Negara; Bab ini memaparkan rencana Masterplan Penataan Perkantoran Pemerintah
j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 24/PRT/M/2006 tentang Pedoman Ijin Kabupaten Batu Bara yang berupa tata guna lahan tapak, blok plan, site plan, utilitas
Mendirikan Bangunan (IMB); kawasan, landscape, dan prakiraan biaya pembangunan.
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRTIM/2006 tentang Pedoman Teknis
Persyaratan Teknis Bangunan;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis
Accesibilitas Pada Bangunan Gedung;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 24/PRT/M12008 tentang Pedoman Teknis
Perawatan/ Pemeliharaan Bangunan Gedung;
n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRTIM12008 tentang Pedoman Teknis
Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
o. Peraturan Daerah tentang Pembangunan Bangunan Gedung;
p. RTRW Kabupaten Batu Bara
q. RDTR Kecamatan Lima Puluh
r. Standar Nasional Indonesia lain yang terkait dengan tentang bangunan Gedung

1.4 Sistematika Pelaporan


Buku Masterplan Penataan Perkantoran Pemerintah Kabupaten Batu Bara ini terdiri dari 4 bab
yaitu Bab 1 pendahuluan, Bab 2 Kondisi Eksisting, Bab 3 Analisa, dan Bab 4 Rencana Masterplan .
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini menceritakan tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta sasaran,
landasan hukum, dan sistematika pembahasan penyusunan Buku Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah Kabupaten Batu Bara.

BAB I - BUKU MASTERPLAN 2


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Tabel 2.1
Jumlah dan Luas Tiap Kecamatan Di Kabupaten Batu Bara Tahun 2018
Luas Persentase
No Kecamatan
(Km²) (%)
1 Sei Balai 92,62 10,23
2 Tanjung Tiram 43,93 4,85
3 Nibung Hangus 129,87 14,35
4 Talawi 43,03 4,75
5 Datuk Tanah Datar 46,77 5,17
6 Lima Puluh 99,01 10,94
7 Lima Puluh Pesisir 73,88 8,16
8 Datuk Lima Puluh 66,66 7,37
9 Air Putih 72,24 7,98
10 Sei Suka 78,25 8,65
2.1 Gambaran Umum Kabupaten Batu Bara 11 Laut Tador 93,22 10,30
Wilayah Kabupaten Batu Bara secara geografis, berada antara 2°03’00” – 3°26’00” Lintang Utara 12 Medang Deras 65,47 7,23
dan 99°01’ – 100°00’ Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 50 meter di atas permukaan laut dan luas Jumlah 904,95 100,00
Sumber : BPS Dalam Angka Kab. Batu Bara 2019
wilayah 904,96 km2 atau 90.496 Ha dengan batas batas sebagai berikut :
 Batas Utara : Kecamatan Bandar Khalifah, Kabupaten Serdang Bedagai dan Selat Malaka
 Batas Selatan : Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan dan Kecamatan Ujung Padang, Gambar 2.1
Grafik Persent Luas Wilayah Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Simalungun
 Batas Timur : Selat Malaka dan Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan
 Batas Barat : Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Bandar, Kecamatan Bandar Masilam,
Kecamatan Batu Naggar, Kabupaten Simalungun dan Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten
Serdang Bedagai.
Kabupaten Batu Bara berpenduduk 412.992 jiwa memiliki areal seluas 90.496 hektar yang
secara administratif Kabupaten Batu Bara terdiri dari 12 (dua belas) Kecamatan dengan 151
desa/kelurahan. Kecamatan Nibung Hangus memiliki luas wilayah terbesar yaitu 129.87 Km2 (14,35 %
dari total wilayah Kabupaten Batu Bara). Kecamatan lima Puluh merupakan daerah yang memiliki luas
terbesar kedua yaitu sekitar 99.01 Km2. Sedangkan Kecamatan Medan Maimun memiliki luas wilayah
terkecil yaitu 43.03 Km2 (4,76 % dari total luas keseluruhan). Untuk lebih jelas luas tiap kecamatan di
Kabupaten Batu Bara dapat dilihat pada Tabel 2.1.

BAB I - BUKU MASTERPLAN 3


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Gambar 2. 2
Peta Administrasi Kabupaten Batu Bara

BAB I - BUKU MASTERPLAN 4


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Kabupaten Batu Bara memiliki jumlah penduduk pada tahun 2018 mencapai 2.229.408 jiwa Gambar 2. 3
dengan kepadatan 456 jiwa/ha. Dimana kecamatan dengan jumlah penduduk terpadat yaitu Kecamatan Lokasi Perencanaan Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Batu Bara

Tanjung Tiram yaitu 43.93 jiwa dengan kepadatan 848 jiwa/km2. Sedangkan kecamatan dengan jumlah
penduduk terendah adalah Kecamatan Talawi 43,03 jiwa dengan kepadatan 746 jiwa/Km2. Untuk lebih
jelas mengenai jumlah dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk, Luas dan Kepadatan Penduduk Tahun 2018
Jumlah Luas Kepadatan
No Kecamatan
Peduduk (Km²) Penduduk
1 Sei Balai 28.440 92,62 307
2 Tanjung Tiram 37.247 43,93 848
3 Nibung Hangus 32.336 129,87 249
4 Talawi 32.250 43,03 749
5 Datuk Tanah Datar 27.679 46,77 592
6 Lima Puluh 35.647 99,01 360
7 Lima Puluh Pesisir 33.025 73,88 447
8 Datuk Lima Puluh 23.526 66,66 353
9 Air Putih 51.352 72,24 711
10 Sei Suka 34.813 78,25 445
11 Laut Tador 22.233 93,22 239
12 Medang Deras 54.444 65,47 832
Jumlah 12.992 904,95 456
Sumber : BPS Dalam Angka Kab. Batu Bara 2019

2.2 Kondisi Eksisting Perencanaan


Lokasi perencanaan berada di Kecamatan Lima Puluh yang kondisi eksisting berupa perkebunan.
Terdapat dua blok kawasan perkantoran pemerintahan Kabupaten Batu Bara yaitu Blok A seluas 131,02
ha dan Blok B seluas 122,60 Ha.

BAB I - BUKU MASTERPLAN 5


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Gambar 2. 4
Kondisi Eksisting

BAB I - BUKU MASTERPLAN 6


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

2.3 Lembaga Pemerintahan Kabupaten Batu Bara 16) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Lembaga pemerintahan Kabupaten Batu Bara berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batu 17) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
Bara Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Peranngkat Daerah Kabupaten Batu Bara memiliki 18) Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata
susunan antara lain: 19) Dinas Perikanan
a) Sekretaris Daerah Kabupaten 20) Dinas Perpustakaan
Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sekretariat daerah dalam penyusunan 21) Dinas Pertanian
kebijakan dan pengkordinasian terdapat pelaksanaan tugas administratif perangkat daerah 22) Dinas Peternakan dan perkebunan
dan pelayanan administratif e) Badan Daerah Kabupaten
b) Sekretariat DPRD Kabupaten 1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang administrasi kesekretariatan dna 2) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
kewenangan mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD Kabupaten serta menyediakan 3) Badan Kepegawaian Daerah
dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan hak 4) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
dan fungsinya sesuai kebutuhan 5) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
c) Inspektorat Daerah
Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh
perangkat daerah.
d) Dinas Daerah Kabupaten terdiri dari:
1) Dinas Pendidikan
2) Dinas Kesehatan
3) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
4) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
5) Satuanc Polisi Pamong Praja
6) Dinas Sosial
7) Dinas Ketenagakerjaan
8) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
9) Dinas Ketahanan Pangan
10) Dinas Lingkungan Hidup
11) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
12) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
13) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
14) Dinas Perhubungan
15) Dinas Komunikasi dan Informatika

BAB I - BUKU MASTERPLAN 7


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

3.1.2 Kesesuaian Terhadap Tata Ruang


Berdasarkan rencana pola ruang dalam RDTR Kecamatan Lima Puluh, peruntukan pada lokasi
perencanaan yaitu sebagai kawasan perkantoran. Oleh sebab itu penataan perkantoran pemerintahan ini
telah sesuai dengan rencana tata ruang.
Berdasarkan rencana jaringan jalan dalam RDTR Kecamatan Lima Puluh, pada lokasi
perencanaan terdapat rencana jaringan jalan ringroad. Oleh sebab itu dalam pembuatan masterplan
perkantoran ini akan menyesuaikan rencana jalan tersebut ke dalam perencanaan.
Gambar 3. 2
Kesesuaian Terhadap Tata Ruang

3.1 Analisa Eksternal


3.1.1 Pertimbangan Pemilihan Tapak
Lokasi tapak berada pada Desa Perkebunan Lima Puluh, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu
Bara, Provinsi Sumatera Utara. Tapak merupakan lahan kosong yang ditanami tanaman perkebunan
yaitu kelapa sawit dan karet. Tapak juga berada pada kawasan perkantoran berdasarkan Rencana Detail
Tata Ruang Kecamatan Lima Puluh.
Pemilihan lokasi tapak berdasarkan tapak yang dapat mendukung fungsi yaitu perkantoran yang
mempertimbangkan beberapa hal yaitu:
1. Lokasi berada di Kecamatan Lima Puluh
2. Terletak pada kawasan perkantoran (sesuai rencana tata ruang)
3. Pencapaian yang mudah dijangkau
4. Berada pada jalan arteri primer
Gambar 3.1
Lokasi Perencanaan

3.1.3 Aspek Sosial dan Budaya


Adanya rencana pembangunan perkantoran pemerintahan di lahan kosong yang berada pada
Desa Perkebunan Lima Puluh, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara akan memberikan dampak
terhadap kondisi eksisting di sekitar kawasan perencanaan. Oleh sebab itu aspek sosial budaya yang
akan mempengaruhi kawasan perencanaan dan memerlukan perhatian yaitu:
1. Aspek kehidupan sosial di sekitar kawasan perencanaan yaitu Desa Perkebunan Lima Puluh
akan lebih beragam.
2. Dari aspek ekonomi penduduk di sekitar kawasan perencanaan akan lebih berkembang,
yaitu akan tumbuhnya kegiatan perdagangan dan jasa di sekitar kawasan perencanaan.

BAB I - BUKU MASTERPLAN 8


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

3. Aspek mobilitas penduduk, yaitu dengan adanya kemungkinan datangnya penduduk yang 3.1.4 Batas Tapak
berasal dari luar Desa Perkebunan Lima Puluh. Adapun batas tapak antara lain:
Suatu pembangunan kawasan pada hakekatnya dipengaruhi oleh faktor daya dukung lingkungan,  sebelah utara berbatasan dengan kebun sawit dan kebun karet,
kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan sosial ekonomi penduduk , serta aspek budaya setempat.  sebelah timur berbatasan dengan jalan dan kebun sawit,
Demikian juga dengan pembangunan perkantoran pemerintahan sebagai pusat pemerintahan  sebelah selatan berbatasan dengan jalan dan rel kereta api,
Kabupaten Batu Bara.  sebelah barat berbatasan dengan kebun karet.
a. Daya dukung fisik lingkungan, berkaitan dengan kemampuan fisik lingkungan dan lahan Gambar 3.3
potensial bagi pengembangan kawasan aspek yang perlu dipahami dalam hal ini adalah ; Batas Tapak
kondisi tataguna lahan, lokasi geografis, sumber daya air, dan status lahan. Disamping daya
dukung lingkungan alam, juga perlu diketahui gambaran daya dukung prasarana dan
fasilitas lingkungan seperti: jenis infrastruktur, jangkauan pelayanan, jumlah penduduk atau
perkantoran yang dilayani dan kapasitas pelayanan.
b. Perkembangan sosial kependudukan,
Gambaran perkembangan sosial penduduk berkaitan dengan ; pertumbuhan penduduk,
kegiatan sosial penduduk, jumlah keluarga.
c. Perkembangan kegiatan ekonomi,
Gambaran sektor pendorong ekonomi, kegiatan usaha, prospek investasi pembangunan,
d. Aspek budaya, gambaran ini meliputi aspek yang berkaitan dengan budaya, adat dan norma
yang ada berlaku

3.1.5 Analisa Aksesibilitas


Pencapaian bangunan atau aksesbilitas adalah suatu kemudahan yang disediakan bagi semua
orang, termasuk yang memiliki ketidak-mampuan fisik seperti misalnya, penyandang cacat, penyandang
penyakit tertentu guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan
penghidupan pada suatu lingkungan terbangun.

BAB I - BUKU MASTERPLAN 9


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Tujuan analisa ini yaitu memperoleh letak pintu masuk utama (main entrance) dan letak pintu Gambar 3.4
untuk kegiatan service (side entrance). Dasar pertimbangan : Analisa Aksesibilitas

a) Main entrance (ME)


 Mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun pribadi dan mudah dikenali dari jalur
utama.
 Menghadap langsung ke arah jalur utama agar mendapatkan nilai ekspos terbesar.
 Menyesuaikan dengan arah pergerakan lalu lintas.
 Jauh dari titik kemacetan.
b) Side entrance (SE)
 Tidak mengganggu main entrance (ME).
 Letak side entrance tidak diharuskan melalui jalur utama karena hanya berfungsi
sebagai sirkulasi service dan karyawan.
Beberapa macam cara pencapaian ke bangunan yaitu :
3.1.6 Analisa Intensitas Bangunan
a. Langsung, yang mengarah langsung ke tempat yang di tuju melalui jalan yang segaris lurus
Analisa intensitas bangunan yaitu analisa mengenai penataan bangunan untuk menciptakan
dengan sumbu bangunan sebagai penjelas arah suatu bangunan.
keserasian dan keteraturan antar bangunan di suatu komunitas serta untuk menciptakan kualitas
b. Tersamar, pencapaian dengan arah jalan yang diubah untuk memperpanjang urutan
lingkungan yang layak. Aspek yang terkait dengan intensitas bangunan ini adalah Koefisien Dasar
pencapaian. Hal ini dapat mempertinggi efek perspektif pada fasade dan bentuk bangunan.
Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Tinggi Lantai Bangunan (TLB), dan Garis Sempadan
c. Berputar, pencapaian dengan jalan yang berputar, memperpanjang urutan pencapaian dan
Bangunan (GSB). Adapun intensitas bangunan lokasi perencanaan berdasarkan RDTR Kecamatan Lima
mempertegas bentuk tiga dimensi suatu bangunan sewaktu bergerak mengelilingi
Puluh yaitu:
bangunan.
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 60%
Pada lokasi tapak, cara pencapaian ke bangunan langsung dimana main entrance langsung
b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1,8
berada pada jalan utama yaitu jalan lintas sumatera dan pada jalan lainnya dapat digunakan sebagai side
c. Tinggi Lantai Bangunan Maks (TLB) : 15 meter
entrance ataupun jalan keluar dari tapak.
d. Garis Sempadan Bangunan (GSB) Maks : 10 meter
Solusi untuk pencapaian main entrance dikarenakan berada pada jalan lintas yang cukup padat, maka
pada jalan tersebut direncanakan jalur lambat yang dapat digunakan bagi pengunjung bangunan di
3.1.7 Analisa Ruang Terbuka Hijau/Vegetasi
dalam site.
Analisa Ruang Terbuka Hijau/Vegetasi merupakan penilaian terhadap seluruh bidang tanah yang
tidak ditempati bangunan. Contoh ruang terbuka hijau : Pedestrian, taman, plaza, makam, lapangan olah
raga, lapangan terbang, muka air, puncak atap, dan semua ruang luar komunal.
Fungsi RTH adalah sebagai berikut:
 RTH Berdasarkan Fungsi Estetika
 RTH Berdasarkan Fungsi Fasilitas
 RTH Berdasarkan Fungsi Penyangga

BAB I - BUKU MASTERPLAN 10


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

 RTH Berdasarkan Fungsi Kawasan Khusus Pada Perkantoran Pemerintah Kabupaten Batu Bara ini juga terdapat perencanaan vegetasi yang
 RTH Berdasarkan Fungsi Konservasi teratur dan sesuai dengan jenis serta fungsinya antara lain sebagai berikut:
Pemilihan jenis tanaman untuk RTH juga menyangkut elemen desain seperti warna, bentuk, a. Penataan vegetasi, sebagai pendukung fungsi dari bangunan yang nantinya penataan vegetasi
tekstur, dan kualitas desain yang berubah karena tanaman dipengaruhi iklim, usia, dan factor yang digunakan sebagai ciri khas bangunan/kawasan dan pendukung dari tema/konsep bangunan
mempengaruhi pertumbuhannya. yang digunakan
Penataan vegetasi pada sebuah kawasan mempunyai peranan penting guna mendukung fungsi b. Pemilihan vegetasi, berdasarkan dengan fungsi yang dimiliki seperti pada Tabel 3.1.
bangunan nantinya. Penataan maupun pengolahan vegetasi yang baik akan memberikan kenyamanan Tabel 3.1
Penggunaan Vegetasi Pada Bangunan
bagi para pengunjung maupun pengelola. Vegetasi tersebut dibedakan menjadi beberapa jenis untuk
No Fungsi Gambar
mendukung fungsi dari sebuah bangunan, antara lain: 1 Tanaman peneduh, percabangan
a. Tanaman pohon tinggi, berbatang kayu, besar, cabang jauh dari tanah, tinggi >3m mendatar, daun lebat, tidak mudah
rontok, 3 macam (pekat, sedang,
b. Tanaman perdu, berkayu, tumbuh menyemak, percabangan mulai dimuka tanah, berakar transparan), yaitu
dangkal 1-3 m  Beringin
 Trambesi
 Angsana
 Ketapang
2 Tanaman pengarah, bentuk tiang lurus,
tinggi, sedikit/tidak bercabang, tajuk
bagus, penuntun pandang, pengarah jalan,
pemecah angin, yaitu:
 Cemara
c. Tanaman semak, batang tidak berkayu, percabangan dekat dengan tanah, berakar dangkal,  Palem
50 cm-1 m 3 Tanaman penghias jalan, sifat musiman,
karakter individual, kuat, dan menarik,
d. Tanaman rerumputan, tinggi beberapa cm, menjaga kelembaban, erosi dan struktur tanah dapat soliter atau berkelompok, yaitu:
 Flamboyan
 Cempaka
4 Tanaman pembatas, tinggi 1-2 m,
pembentuk bidang dinding, pembatas
pandang, penyekat pemandangan buruk,
jenis semak atau rambat, yaitu:
 Kembang sepatu
 Lidah mertua
 Tanaman peniti
e. Tanaman merambat, ada yang memerlukan penunjang untuk rambatan dan ada yang tidak 5 Tanaman pengatap, massa daun lebat,
percabangan mendatar, atap ruang luar,
f. Tanaman air, sebagai penghias pada kolam
bisa dioleh dari tanaman menjalar di
pergola, yaitu Melati rambat dan Anggur
Sumber : Analisa, 2019

BAB I - BUKU MASTERPLAN 11


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

3.1.8 Analisa Estetika Bangunan e. Irama


Aspek proporsi dalam elemen estetika merupakan perbandingan antara bentuk bangunan Irama terbentuk berdasarkan pengulangan bentuk, wujud, dan ukuran secara teratur. Irama
dengan ruang. Proporsi mencakup perbandingan panjang, lebar, dan tinggi, serta massa bangunan. akan ditemukan pada perancangan RTH pasif yang akan diletakkan di sepanjang jalan
Proporsi perbandingan massa bangunan adalah perbandingan antara building coverage (luas bangunan dengan bentuk dan wujud yang sama. Hal ini bertujuan untuk menambah keteraturan,
yang menutupi lahan) dan ruang terbuka pada suatu kavling. peneduh dan menambah nilai estetika di koridor.
a. Sumbu
Sumbu merupakan garis maya yang terbentuk oleh dua titik dalam sebuah ruang terhadap 3.2 Analisa Internal
bentuk-bentuk dan ruang-ruang yang tersusun. Garis maya tersebut tidak selalu berbentuk 3.2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Batu Bara
jalan, tetapi dapat berupa ruang terbuka hijau juga. Sumbu juga dapat terbentuk karena tata Struktur organisasi pemerintah Kabupaten Batu Bara berdasarkan Peraturan Bupati Batu Bara
massa bangunan di sekitarnya. Nomor 42 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
b. Simetri Kabupaten Batu Bara antara lain:
Simetris merupakan prinsip penyusunan tata massa bangunan yang seimbang, yakni sama a. Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, dan Inspektorat Daerah
antara bangunan di kanan maupun di kiri sumbu. Persamaan ini termasuk ukuran maupun b. Dinas Daerah, yaitu
bentuk bangunan. Bangunan simetris biasa ditemui pada kawasan yang memiliki kegiatan  Dinas Pendidikan
formal, seperti pusat pemerintahan. Ada dua jenis simetris, simetris bilateral dan simetris  Dinas Kesehatan
radial. Bangunan simetris akan terlihat sama jika ditarik garis lurus terhadap hasil  Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
pembagiannya. Namun simetri tidak hanya berlaku pada bangunan tetapi juga bisa berupa  Dinas Perumahan Kawasan Permukiman
pohon-pohon atau pun lampu sebagi batas pembagi garis lurus.  Satuan Polisi Pamong Praja
c. Hirarki  Dinas Sosial
Hirarki adalah penyusunan tata massa bangunan yang menunjukkan derajat kepentingan  Dinas Ketenagakerjaan
dari bentuk dan ruang serta peran-peran fungsional, formal, dan simbolis. Hirarki dapat  Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
ditunjukkan melalui perbedaan ukuran, betuk bangunan, maupun lokasi yang strategis.
 Dinas Ketahanan Pangan
Perancangan hirarki bertujuan agar pengunjung di suatu kawasan dapat mengenali posisi
 Dinas Lingkungan Hidup
mereka dengan jelas karena adanya bentuk atau massa bangunan yang mencolok
 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dibandingkan bangunan lain.
 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
d. Skala
 Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana
Skala umum merupakan perbandingan unsur-unsur bangunan terhadap bentuk-bentuk lain
 Dinas Perhubungan
di dalam lingkupnya. Skala umum biasanya dilihat dari ukuran suatu bangunan. Perbedaan
 Dinas Komunikasi dan Informatika
ukuran bangunan menunjukkan perbedaan fungsi dari bangunan tersebut.
 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Skala manusia merupakan perbandingan baik ukuran ataupun ruang terhadap proporsi
 Dinas Perikanan
tubuh manusia. Contoh skala manusia yang digunakan dalam perencanaan perkantoran
 Dinas Pertanian
pemerintah adalah perbandingan antara ukuran tubuh manusia dengan bangunan yang ada
 Dinas Peternakan dan Perkebunan

BAB I - BUKU MASTERPLAN 12


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

 Dinas Perpustakaan 3.2.3 Analisa Kebutuhan Besaran Ruang


 Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Adapun kebutuhan besaran ruang dapat dilihat pada Tabel 3.2.
 Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Kepariwisataan Tabel 3.2
Kebutuhan Ruang Kantor Pemerintah Kabupaten Batu Bara
Jumlah Standar Luas Ruang
c. Badan Daerah, yaitu No Jabatan
Orang Ruang (m2) (m2)
 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah I SEKRETARIAT DAERAH (TIPE A)
1 Bupati 1 247,5 247,5
 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
2 Wakil Bupati 1 140 140
 Badan Kepegawaian Daerah 3 Sekretaris Daerah 1 109 109
 Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 4 Satf Ahli 3 71 213
5 Asisten 3 71 213
 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
6 Kabag 11 34 374
 Bakesbang Polinmas 7 Kasubbag 33 19 627
8 Staff 128 4 512
9 Ruang Sandi/LAN 1 20 20
Instansi Vertikal Dan Forkopimda
10 Ruang Rapat Kap 500 orang 1 450 450
Instansi vertikal dan Forkopimda di Kabupaten Batu Bara antara lain: 11 Ruang LPE 1 20 20
1. Kepolisian RI Resort Batu Bara 13 Aula Kapasitas 1000 orang 1 900 900
2. Kejaksaan Negeri Batu Bara 14 Ruang 1 900 900
15 Ruang KORPRI 1 450 450
3. Pengadilan Negeri a. Sekretaris Kopri 1 34 34
4. Kementerian Agama b. Kasie 3 19 57
5. Badan Pusat Statistik Kabupaten Batu Bara c. Staff 11 4 44
16 Kantin 1 135 135
6. UPT
17 Mushalla 1 200 200
7. PDAM 18 Sirkulasi dan Utilitas 30% 1633,65
8. PT. PLN (Persero) Jumlah 7279,15
II SEKRETARIAT DPRD (TIPE A)
9. PT. Telkom
1 Sekretaris Dewan 1 71 71
10. Perum Pegadaian 2 Kabag 3 34 102
3 Kasubbag 9 19 171
4 Staff 32 4 128
3.2.2 Standard Besaran Ruang
Ruang Rapat Komisi
5 1 90 90
Standar besaran ruang kantor perkantoran pemerintah Kabupaten Batu Bara dihitung Kapasitas 100 orang
berdasarkan : 6 Mushalla 1 200 200
15 Ruang Konferensi 1 81 81
1. Susunan organisasi dan tata kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Batu Bara ; 18 252,9
Sirkulasi dan Utilitas 30%
2. Berdasarkan Standar luasan minimum per orang untuk kegiatan tertentu (misal standarnya Jumlah 1095,9
adalah 8 m2/orang) kemudian dikalikan dengan kapasitas. III INSPEKTORAT DAERAH
1 Kepala/Inspektur 1 71 71
3. Berdasarkan perabot atau peralatan yang dipergunakan, kemudian diperhitungkan pula
2 Sekretaris inspektur 1 34 34
kapasitasnya (jumlah dan komposisi perabot, pengguna) 3 Kasubbag 3 19 57

BAB I - BUKU MASTERPLAN 13


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Jumlah Standar Luas Ruang Jumlah Standar Luas Ruang


No Jabatan No Jabatan
Orang Ruang (m2) (m2) Orang Ruang (m2) (m2)
3 Inspektur Pembantu 4 34 136 Ruang Rapat Kapasitas 100
9 1 90 90
5 Staff 20 4 80 orang
6 Ruang Arsip 1 50 50 10 Mushalla 1 200
200
7 Ruang Rapat Kap 100 orang 1 90 90 11 Sirkulasi dan Utilitas 30% 643,8
8 Mushalla 1 200 200 Jumlah 2789,8
9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 215,4 VII DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (TIPE B)
Jumlah 933,4 1 Kepala Dinas 1 71 71
IV DINAS PENDIDIKAN (TIPE A) 2 Sekretaris Dinas 1 34 34
1 Kepala Dinas 1 71 71 3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38
2 Sekretaris Dinas 1 34 34 4 Kabid 3 34 102
3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57 5 Kasie 6 19 114
3 Kabid 4 34 136 6 Staff 25 4 100
4 Kasie 12 19 228 7 Gudang 1 135 135
5 Staff 43 4 172 8 Ruang Rapat Kap 100 orang 1 90 90
6 Gudang Buku 1 96 96 9 Mushalla 1 200 200
7 Ruang Rapat Kap 100 orang 1 90 90 10 Sirkulasi dan Utilitas 30% 265,2
8 Mushalla 1 200 200 Jumlah 1149,2
9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 325,2 VIII DINAS SOSIAL (TIPE A)
Jumlah 1409,2 1 Kepala Dinas 1 71 71
V DINAS KESEHATAN (TIPE A) 2 Sekretaris Dinas 1 34 34
1 Kepala Dinas 1 71 71 3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57
2 Sekretaris Dinas 1 34 34 4 Kabid 3 34 102
3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57 5 Kasie 6 19 114
3 Kabid 4 34 136 6 Staff 25 4 100
4 Kasie 12 19 228 7 Workshop dan Pelatihan 1 90 90
5 Staff 43 4 172 8 Ruang Rapat Kap 100 orang 1 90 90
6 Gudang Obat 1 24 24 9 Mushalla 1 200 200
7 Ruang Rapat Kap 100 orang 1 90 90 10 Sirkulasi dan Utilitas 30% 257,4
8 Mushalla 1 200 200 Jumlah 1115,4
9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 303,6 IX DINAS KETENAGAKERJAAN (TIPE B)
Jumlah 1315,6 1 Kepala Dinas 1 71 71
VI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG (TIPE B) 2 Sekretaris Dinas 1 34 34
1 Kepala Dinas 1 71 71 3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38
2 Sekretaris Dinas 1 34 34 4 Kabid 3 34 102
3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38 5 Kasie 6 19 114
3 Kabid 5 34 170 6 Staff 25 4 100
4 Kasie 15 19 285 7 Workshop dan Pelatihan 1 90 90
5 Staff 55 4 220 Ruang Rapat Kapasitas 100
8 1 90 90
6 Workshop dan Gudang 1 858 858 orang
7 Gudang barang 1 90 90 9 Mushalla 1 200 200
8 Laboratorium 1 90 90 10 Sirkulasi dan Utilitas 30% 251,7

BAB I - BUKU MASTERPLAN 14


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Jumlah Standar Luas Ruang Jumlah Standar Luas Ruang


No Jabatan No Jabatan
Orang Ruang (m2) (m2) Orang Ruang (m2) (m2)
Jumlah 1090,7 XIII DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL (TIPE A)
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN 1 Kepala Dinas 1 71 71
X
ANAK (TIPE C) 2 Sekretaris Dinas 1 34 34
1 Kepala Dinas 1 71 71 3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57
2 Sekretaris Dinas 1 34 34 4 Kabid 4 34 136
3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38 4 Kasie 12 19 228
4 Kabid 2 34 68 5 Staff 43 4 172
5 Kasie 4 19 76 6 Gudang 1 24 24
6 Staff 18 4 72 Ruang Rapat Utama
Ruang Rapat Kapasitas 50 7 1 45 45
76 1 45 45 Kapasitas 50 orang
orang 8 Mushalla 1 200 200
8 Gudang 1 24 24 9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 290,1
9 Mushalla 1 200 200 Jumlah 1257,1
10 Sirkulasi dan Utilitas 30% 188,4 XIV DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA (TIPE B)
Jumlah 816,4
1 Kepala Dinas 1 71 71
XI DINAS KETAHANAN PANGAN (TIPE B) 2 Sekretaris Dinas 1 34 34
1 Kepala Dinas 1 71 71 3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38
2 Sekretaris Dinas 1 34 34 4 Kabid 3 34 102
3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38 5 Kasie 6 19 114
4 Kabid 3 34 102 6 Staff 25 4 100
5 Kasie 6 19 114 Ruang Rapat Kapasitas 50
6 Staff 25 4 100 7 1 45 45
orang
Ruang Rapat Kapasitas 100 8 Mushalla 1 200 200
7 1 90 90
orang 9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 211,2
8 Gudang 1 24 24 Jumlah 915,2
9 Mushalla 1 200 200 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
10 Sirkulasi dan Utilitas 30% 231,9 XV
BERENCANA (TIPE B)
Jumlah 1004,9 1 Kepala Dinas 1 71 71
XII DINAS LINGKUNGAN HIDUP (TIPE C) 2 Sekretaris Dinas 1 34 34
1 Kepala Dinas 1 71 71 3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38
2 Sekretaris Dinas 1 34 34 4 Kabid 3 34 102
3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38 5 Kasie 6 19 114
3 Kabid 2 34 68 6 Staff 25 4 100
4 Kasie 4 19 76 Ruang Rapat Kapasitas 50
7 1 45 45
5 Staff 18 4 72 orang
Ruang Rapat Kapasitas 100 8 Mushalla 1 200 200
6 1 90 90
orang 9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 211,2
7 Mushalla 1 200 200 Jumlah 915,2
8 Gudang 1 24 24 XVI DINAS PERHUBUNGAN (TIPE B)
9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 201,9 1 Kepala Dinas 1 71 71
Jumlah 874,9 2 Sekretaris Dinas 1 34 34
3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38

BAB I - BUKU MASTERPLAN 15


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Jumlah Standar Luas Ruang Jumlah Standar Luas Ruang


No Jabatan No Jabatan
Orang Ruang (m2) (m2) Orang Ruang (m2) (m2)
4 Kabid 3 34 102 5 Kasie 6 19 114
5 Kasie 6 19 114 6 Staff 25 4 100
6 Staff 25 4 100 Ruang Rapat Kapasitas 50
7 1 45 45
Ruang Rapat Kapasitas 100 orang
7 1 90 90
orang 8 Mushalla 1 200 200
8 Mushalla 1 200 200 9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 211,2
9 Gudang 1 90 90 Jumlah 915,2
10 Sirkulasi dan Utilitas 30% 251,7 XX DINAS PERTANIAN (TIPE A)
Jumlah 1090,7 1 Kepala Dinas 1 71 71
XVII DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (TIPE A) 2 Sekretaris Dinas 1 34 34
1 Kepala Dinas 1 71 71 3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57
2 Sekretaris Dinas 1 34 34 4 Kabid 4 34 136
3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57 5 Kasie 12 19 228
4 Kabid 3 34 102 6 Staff 43 4 172
5 Kasie 6 19 114 Ruang Rapat Kapasitas 50
7 1 45 45
6 Staff 25 4 100 orang
Ruang Rapat Kapasitas 100 8 Mushalla 1 200 200
7 1 90 90
orang 9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 282,9
8 Mushalla 1 200 200 Jumlah 1225,9
9 Gudang 1 90 90 XXI DINAS PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN (TIPE A)
10 Sirkulasi dan Utilitas 30% 257,4 1 Kepala Dinas 1 71 71
Jumlah 1115,4 2 Sekretaris Dinas 1 34 34
XVIII DINAS KOPERASI,USAHA KECIL DAN MENENGAH (TIPE A) 3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57
1 Kepala Dinas 1 71 71 4 Kabid 4 34 136
2 Sekretaris Dinas 1 34 34 5 Kasie 12 19 228
3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57 6 Staff 43 4 172
4 Kabid 4 34 136 Ruang Rapat Kapasitas 50
7 1 45 45
5 Kasie 12 19 228 orang
6 Staff 43 4 172 8 Mushalla 1 200 200
Ruang Rapat Kapasitas 50 9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 282,9
7 1 45 45
orang Jumlah 1225,9
8 TEATER KAP. 40 ORG 1 36 36 XXII DINAS PERPUSTAKAAN
9 Mushala 1 200 200 1 Kepala Dinas 1 71 71
10 Gudang 1 90 90 2 Sekretaris Dinas 1 34 34
11 Sirkulasi dan Utilitas 30% 320,7 3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38
Jumlah 1389,7 3 Kabid 2 34 68
XIX DINAS PERIKANAN (TIPE B) 4 Kasie 4 19 76
1 Kepala Dinas 1 71 71 5 Staff 18 4 72
2 Sekretaris Dinas 1 34 34 Ruang Rapat Kapasitas 100
6 1 90 90
3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38 orang
4 Kabid 3 34 102 7 Mushalla 1 200 200
8 Gudang 1 24 24

BAB I - BUKU MASTERPLAN 16


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Jumlah Standar Luas Ruang Jumlah Standar Luas Ruang


No Jabatan No Jabatan
Orang Ruang (m2) (m2) Orang Ruang (m2) (m2)
9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 201,9 XXVI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (TIPE A)
Jumlah 874,9 1 Kepala Badan 1 71 71
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU SATU 2 Sekretaris Badan 1 34 34
XXIII
PINTU 3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57
1 Kepala Dinas 1 71 71 4 Kabid 4 34 136
2 Sekretaris Dinas 1 34 34 4 Kasubbid 8 19 152
3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57 5 Staff 32 4 128
4 Kabid 4 34 136 Ruang Rapat Kapasitas 100
5 Kasie 12 19 228 6 2 90 180
orang
6 Staff 43 4 172 Ruang Rapat POKJA
7 1 45 45
Ruang Rapat Kapasitas 100 (Kapasitas 50 orang)
7 1 90 90
orang 8 Mushalla 1 200 200
8 Mushalla 1 200 200 9 Gudang 1 45 45
9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 282,9 10 Sirkulasi dan Utilitas 30% 314,4
Jumlah 1270,9 Jumlah 1362,4
XXIV DINAS KEPEMUDAAN, OLAH RAGA DAN KEPARIWISATAAN XXVII BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH (TIPE A)
1 Kepala Dinas 1 71 71 1 Kepala Badan 1 71 71
2 Sekretaris Dinas 1 34 34 2 Sekretaris Badan 1 34 34
3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38 3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57
3 Kabid 2 34 68 4 Kabid 4 34 136
4 Kasie 4 19 76 5 Kasubbid 9 19 171
5 Staff 18 4 72 6 Staff 32 4 128
Ruang Rapat Kapasitas 100 7 Ruang Data dan Keuangan 1 12 12
6 1 90 90
orang Ruang Sekretariat TPAD
7 Mushalla 1 200 200 8 1 80 80
Kapasitas 20 orang
8 Gudang 1 24 24 9 Ruang Loket Pelayanan 1 20 20
9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 201,9 Ruang Rapat Koordinasi
10 1 30 30
Jumlah 874,9 Keuangan
XXV BAKESBANG POLINMAS 11 Ruang Arsip 1 30 30
1 Kepala Badan 1 71 71 12 Mushalla 1 200 200
2 Sekretaris 1 34 34 13 Sirkulasi dan Utilitas 30% 290,7
3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38 Jumlah 1259,7
3 Kabid 2 34 68 XXVIII BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (TIPE B)
4 Kasie 4 19 76 1 Kepala Badan 1 71 71
5 Staff 18 4 72 2 Sekretaris Badan 1 34 34
Ruang Rapat Kapasitas 100 3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38
6 1 90 90
orang 4 Kabid 3 34 102
7 Mushalla 1 200 200 5 Kasubbid 9 19 171
8 Gudang 1 24 24 6 Staff 32 4 128
9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 201,9 Ruang Rapat Utama
Jumlah 874,9 7 1 90 90
Kapasitas 100 orang
8 Mushalla 1 200 200

BAB I - BUKU MASTERPLAN 17


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Jumlah Standar Luas Ruang 3.2.4 Analisa Hubungan Fungsional Antar Fungsi
No Jabatan
Orang Ruang (m2) (m2) Dalam perancangan kawasan pemerintahan di Kabupaten Batu Bara ini juga terdapat fungsi
9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 250,2
kegiatan pendukung atau fasilitas-fasilitas yang mendukung penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
Jumlah 1084,2
XXIX BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (TIPE A) Fungsi kegiatan pemerintahan tersebut tidak dapat dilepaskan dari kegiatan/fasilitas pendukungnya.
1 Kepala Badan 1 71 71 Sifat/jenis ruang kegiatan dari setiap unit kerja/instansi pemerintah dalam kawasan pemerintahan
2 Sekretaris Badan 1 34 34
didasarkan atas tiga sifat/jenis ruangnya. Pembagian jenis/ sifat ruang tersebut didasarkan pada
3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57
4 Kabid 4 34 136 hubungan dan keterkaitannya dengan masyarakat yang dilayani. Jenis/sifat ruang dari fungsi kegiatan
5 Kasubbid 8 19 152 tersebut yaitu;
6 Staff 32 4 128 a. Publik
Ruang Rapat Utama
7 1 45 45 Publik yaitu setiap ruang kegiatan yang mempunyai hubungan dan keterkaitan yang erat
Kapasitas 50 orang
8 Mushalla 1 200 200 dengan masyarakat. Dalam peletakannya, fungsi kegiatan ini harus diletakkan pada ruang
9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 246,9
yang mudah untuk dijangkau oleh masyarakat.
Jumlah 1069,9
XXX BADAN PENGANGGULANGAN BENCANA DAERAH (TIPE B) b. Semi Publik
1 Kepala Badan 1 71 71 Semi publik yaitu setiap ruang kegiatan yang mempunyai hubungan dan keterkaitan yang
2 Sekretaris Badan 1 34 34 tidak terlalu erat dengan masyarakat. Dalam peletakannya dapat disebut ruang netral.
3 Kasubbag Sekretaris 2 19 38
4 Kabid 3 34 102 Peletakan fungsi kegiatan ini dapat diletakkan pada ruang yang tidak jauh dan tidak terlalu
5 Kasubbid 6 19 114 mudah untuk dijangkau oleh masyarakat.
6 Staff 25 4 100 c. Privat
Ruang Rapat Kapasitas 100
7 1 90 90 Privat yaitu setiap ruang kegiatan yang tidak mempunyai hubungan dan keterkaitan yang
orang
8 Gudang dan Workshop 1 135 135 tidak terlalu erat dengan masyarakat. Kadang kala fungsi kegiatan yang membutuhkan jenis
9 Mushalla 1 200 200
ruang ini secara umum merupakan yang membutuhkan yang tidak adanya kontak langsung
10 Sirkulasi dan Utilitas 30% 265,2
Jumlah 1149,2 dengan masyarakat. Dalam peletakannya, fungsi kegiatan ini harus diletakkan pada ruang
XXXI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (TIPE A) yang jauh dari masyarakat (publik).
1 Kepala Satuan 1 71 71 Berdasarkan pertimbangan analisis sifat ruang dan analisis hubungan maka pengelompokan
2 Sekretaris 1 34 34
instansi/unit kerja pemerintah pada kawasan pemerintahan Kabupaten Batu Bara berdasarkan
3 Kasubbag Sekretaris 3 19 57
4 Kabid 4 34 136 karakter/indikator dari pengelompokan dapat dirumuskan.
5 Kasie 8 4 32
6 Staff 32 0
Ruang Rapat Kapasitas 50
7 1 45 45
orang
8 Mushalla 1 200 200
9 Sirkulasi dan Utilitas 30% 172,5
Jumlah 747,5
Sumber: Analisa, 2019

BAB I - BUKU MASTERPLAN 18


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

15. Dinas Perikanan


16. Dinas Pertanian
17. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
18. Dinas Ketahanan Pangan
19. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
20. Dinas Lingkungan Hidup
21. Dinas Perpustakaan
22. Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
23. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata
4.1 Rencana Peruntukan Lahan 24. Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Berdasarkan potensi yang dimiliki Kawasan Kantor Pemerintahan Kabupaten Batu Bara, 25. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
lingkungan sekitar sebagai pendukungnya, dan menyesuaikan dengan peraturan yang telah ditetapkan 26. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
maka rencana peruntukan lahan yang dapat diterapkan pada perencanaan dan perancangan dalam 27. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
rangka pengembangan kawasan adalah : 28. Badan Kepegawaian Daerah
a. Zona Kantor Pemerintah Kabupaten Batu Bara, 29. Badan Kesbang Polinmas
Merupakan sarana perkantoran pemerintah yang mewadahi kegiatan pelayanan masyarakat 30. Satuan Polisi Pamong Praja
guna kelancaran diadalam aktivitas pelayanan. Kawasan kantor pemerintahan berupa b. Zona Fasilitas Peribadatan
bangunan dengan ketinggian 2-3 lantai agar terciptanya efektivitas lahan di dalam lahan Adapun zona fasilitas peribadatan dikawasan antara lain:
seluas 50 Ha. Dalam zona perkantoran pemerintah ini terdiri dari: 1. Masjid
1. Kantor Bupati dan Sekretariat Daerah Masjid merupakan sarana peribadatan di Kawasan Perkantoran Pemerintahan
2. Inspektorat Daerah khususnya dan masyarakat umumnya.
3. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 2. Gereja Oikumene
4. Dinas Ketenagakerjaan Gereja merupakan sarana peribadatan di Kawasan Perkantoran Pemerintahan
5. Dinas Sosial khususnya dan masyarakat umumnya.
6. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak c. Zona Fasilitas Hunian
7. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Zona hunian berupa rumah dinas untuk Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Wakil 1 DPRD,
8. Dinas Kesehatan dan Wakil 2 DPRD, rusunawa terintegrasi serta perumahan ASN.
9. Dinas Pendidikan d. Zona Fasilitas Pendidikan, berupa Universitas Batu Bara Terpadu, dan Sekolah Pembinaan
10. Dinas Perhubungan Atlet
11. Dinas Peternakan dan Perkebunan e. Zona Fasilitas Kesehatan, berupa RSUD Type B Batu Bara
12. Dinas Komunikasi dan Informatika f. Zona Komersil, Bisnis Center dan Rest Area
13. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah g. Zona Cadika dan Hutan Kota
14. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

BAB I - BUKU MASTERPLAN 19


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

h. Zona Sosial Budaya, berupa Gedung Serba Guna, museum, taman budaya dan Convention (Batu Bara Family Park), Bara Tangguh Center, Terminal Type C dan Stasiun (terdapat juga pasar
Center didalamnya), serta perumahan ASN.
i. Zona Ruang Terbuka Hijau berupa taman dan hutan kota Gambar 4.2
j. Zona Rekreasi, berupa Batu Bara Family Park Rencana Master Plan Zona A

k. Zona Perkantoran Instansi Vertikal dan Forkopimda, yang terdiri dari Polres, Kajari,
Pengadilan Negeri, Kodim, Kemenag, BPS, BPN, UPT, BPJS, dan lainnya
l. Zona Fasilitas Transportasi, berupa Terminal Type C dan Stasiun yang diintegrasi dengan
Pasar
m. Zona Fasilitas Olahraga berupa stadion, venue, dan wisma atlet
Gambar 4.1
Rencana Peruntukan Lahan

No Nama Bangunan Luas (Ha)


1 DPRD 1,64
2 POLRES DAN RUMDIS POLRES 4,16
3 GEREJA OIKUMENE 1,49
4 MASJID RAYA 2,56
5 MUSEUM DAERAH 1,49
6 TAMAN BUDAYA 2,33
PERPUSTAKAAN DAERAH DAN DINAS
7 PERPUSTAKAAN 1,42
8 TAMAN TERBUKA HIJAU 3,06
9 SEKOLAH PEMBINAAN ATLET DAERAH 5,77
10 STADION 8,16
WISMA SERBAGUNA PEMKAB (ATLET DAN
11 HAJI) 7,3
12 VENUE SPORT CENTER 1 2,67
13 VENUE SPORT CENTER 2 2,67
14 VENUE SPORT CENTER 3 1,74
15 VENUE SPORT CENTER 4 1,61
16 VENUE SPORT CENTER 5 1,61
17 VENUE SPORT CENTER 6 1,74
TERMINAL TYPE C DAN STASIUN KERETA
4.2 Rencana Masterplan Perkantoran Pemerintahan 18
19
LIMA PULUH
HUTAN KOTA
9,46
6,96

Lahan perkantoran Pemerintahan terdiri dari zona A yang berupa sport center (stadion, venue, 20
21
BARA TANGGUH CENTER
BATU BARA FAMILY PARK
2,88
10,04
22 PERUMAHAN PNS 10,07
wisma atlet dan haji, sekolah pembinaan atlet), Kantor DPRD, Polres dan Rumdis Polres, Kajari dan 23 CONVENTION CENTER 2,67
24 KODIM DAN KOMP RUMDIS KODIM 3,08
rumdis Kajari, Pengadilan Negeri dan Rumdis Pengadilan Negeri, Kodim dan Rumdis kodim, Kemenag
25 KEMENAG DAN KOMP RUMDIS KEMENAG 1,58
dan rumdis Kemenag, Telkom dan Rumdis Telkom, PLN dan Rumdis PLN, Perpustakaan dan Dinas PENGADILAN DAN KOMP RUMDIS
26 PENGADILAN 1,58

Perpustakaan, Museum Daerah, Taman Budaya, Hutan Kota, Masjid, Gereja Oikumene, Sarana Rekreasi 27 KAJARI DAN KOMP RUMDIS KAJARI
28 TELKOM DAN KOMP RUMDIS TELKOM
1,58
1,58
29 PLN DAN KOMP RUMDIS PLN 1,58

BAB I - BUKU MASTERPLAN 20


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Pada Zona B terdiri dari kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten Batu Bara (Kantor Bupati No Nama Bangunan Luas (Ha) No Nama Bangunan Luas (Ha)
1 BUPATI 3,19 1 BPS 0,81
dan OPD), instansi vertikal (BPS, BPN, BPJS, UPT), rumah dinas bupati, rumah dinas wakil bupati, rumah 2 INSPEKTORAT 1,52 2 BPN 0,68
3 BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH (TIPE A) 0,67
dinas Ketua DPRD, rumah dinas wakil 1 DPRD, rumah dinas wakil 2 DPRD, komersil dan bisnis center, 4 BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH (TIPE A) 0,65
3 GD ARSIP 1,18
4 RSUD TYPE-B 5,32
5 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA (TIPE B) 0,68
rest area, RSUD Tipe B, Gedung Serba guna Kabupaten, rusunawa terintegrasi, fasilitas pendidikan 6 DINAS KETENAGAKERJAAN (TIPE B) 0,25 5 BPJS-K 0,32
7 DINAS SOSIAL (TIPE A) 0,25
6 BPJS-TK 0,32
berupa universitas terpadu Batu Bara. 8 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN 0,25 7 UPT-1 0,39
9 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA 0,25 8 UPT-2 0,28
Gambar 4.3 10 DINAS KESEHATAN (TIPE A) 0,51 9 UPT-3 0,28
Rencana Master Plan Zona B 11 DINAS PENDIDIKAN (TIPE A) 1,07 10 GD SERBA GUNA PEMKAB 4,51
12 DINAS PERHUBUNGAN (TIPE B) 1,18 11 RUMDIS BUPATI 1,39
13 DINAS PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN (TIPE A) 0,64 12 RUMDIS WABUP 0,4
14 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (TIPE A) 0,65 13 RUMDIS SEKRETARIS DAERAH 1
15 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (TIPE B) 0,66 14 RUMDIS KA DPRD 0,38
16 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (TIPE A) 0,68
15 RUMDIS WAKIL DPRD-1 0,38
17 DINAS KOPERASI,USAHA KECIL DAN MENENGAH (TIPE A) 0,74
16 RUMDIS WAKIL DPRD-2 0,38
18 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL (TIPE A) 1,14
19 DINAS PERIKANAN (TIPE B) 1,18 17 RUSUN TERINTEGRASI 5,45
20 DINAS PERTANIAN (TIPE A) 0,66 18 UNIVERSITAS BATU BARA TERPADU 10,5
21 DINAS KETAHANAN PANGAN (TIPE B) 0,66 19 CADIKA DAN HUTAN KOTA 9,05
22 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (TIPE A) 1,55 20 KOMERSIAL DAN BISNIS 6,77
23 DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (TIPE B) 0,86
21 REST AREA 1,77
24 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG (TIPE B) 1,87
25 DINAS LINGKUNGAN HIDUP (TIPE C) 0,68
26 BADAN PENGANGGULANGAN BENCANA DAERAH (TIPE B) 0,66
27 DAMKAR 0,66
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU SATU
28 PINTU 0,68
29 DISPORA DAN PARIWISATA 0,32
30 PENDOPO PEMKAB 0,7
31 ALUN-ALUN BUPATI 2,27
32 ALUN-ALUN OPD 2,79
33 BAKESBANG POLINMAS 0,37

BAB I - BUKU MASTERPLAN 21


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Gambar 4.4
Perspektif Kawasan

BAB I - BUKU MASTERPLAN 22


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Gambar 4.5
Potongan Kawasan

BAB I - BUKU MASTERPLAN 23


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

4.3 Rencana Pengelolaan Tapak B. Simpul Jalan


4.3.1 Rencana Jalan Jalan-jalan yang sudah ditata dan diatur juga mempunyai jalur yang berfungsi untuk
A. Hirarki Jalan mengatur jalannya lalu lintas sehingga lancar dan baik, dari segi arti dan pengertian
Kondisi jalan di sekitar lokasi perencanaan ada beberapa jenis aksesibiliti yang terkait dibentuk juga mempengaruhi atas keindahan dan terbentuknya karakter sifat kawasan itu
dengan lokasi perencanaan antara lain: sendiri sehingga pengunjug mengerti mereka telah berada dimana, maka perencanaan
a. Jalan arteri primer (jalan nasional) simpul jalan akan diletakkan disetiap persimpangan yang mempengaruhi arus lalu lintas
b. Jalan Kolektor berhubungan langsung dengan komplek perkantoran.
c. Jalan lingkungan perkantoran pemerintahan Gambar 4.7
d. Jalan Setapak/pedestrian Simpul Jalan

Gambar 4.6
Hirarki Jalan

4.3.2 Pencapaian dan Aksesibilitas


Aksesibilitas utama ke kawasan perkantoran pemerintahan Kabupaten Batu Bara yaitu dari jalan
arteri primer yang merupakan jalan nasional, sedangkan untuk side entrance berada pada rencana jalan
ringroad. Dikarenakan akses utama dari jalan arteri tersebut adalah jalan lintas yang padat dilalui
kenderaan, maka pada jalan arteri direncanakan jalur lambat dan under pass. Untuk rencana jalan
ringroad memiliki luas 24 meter juga direncanakan jalur lambat yang terdiri dari dua jalur 3 lajur.

BAB I - BUKU MASTERPLAN 24


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Gambar 4.8 4.3.3 Sirkulasi


Aksesibilitas A. Sirkulasi Kenderaan
Sistem sirkulasi kawasan diupayakan memiliki keterkaitan antara sirkulasi eksternal dengan
sirkulasi internal kawasan. Sirkulasi eksternal pada kawasan perkantoran diperoleh dari
jalan arteri disebelah barat kawasan dan rencana jalan ringroad di sebelah utara, timur dan
barat.
Sirkulasi internal pada kawasan perkantoran juga harus memungkinkan aksesibilitas
keamanan, keselamatan, kenyamanan bagi pengendara maupun pejalan didalam kawasan
serta pelayanan kawasan seperti kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan pemeliharaan
dan pelayanan lainnya.
B. Sirkulasi Pejalan Kaki
Sistem sirkulasi pejalan pada kawasan tersebar hampir diseluruh koridor jalan. Untuk dapat
menciptakan fasilitas pedestrian yang optimal maka berbagai kelengkapan pedestrian
seperti lampu jalan, trotoar dan sebagainya harus disiapkan dengan baik. Unsur-unsur
perancangan yang dianjurkan harus berorientasi pada pejalan seperti daerah muka
bangunan, arkade dan kanopi-kanopi pelindung.
Gambar 4.10
Sirkulasi
Gambar 4.9
Rencana Jalur Lambat

BAB I - BUKU MASTERPLAN 25


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

4.3.4 Parkir Gambar 4.12


Parkir dalam pembahasan ini sangat berpengaruh dalam kaitannya terhadap kegiatan Shuttle Bus

perkantoran dan pelayanan publik.Selain itu sistem parkir akan membawa dampak visual pada bentuk
fisik kawasan perkantoran dan pemerintahan. Bentuk sarana parkir yang terdapat didalam kawasan ada
dalam beberapa bentuk perletakan, yaitu;
a. Bentuk pelataran parkir yang ditempatkan pada sepanjang jalan yang direncanakan suatu
areal yang khusus untuk parkir
b. Innercourt pada lahan perkantoran (untuk menyatukan parkir instansi-instansi terkait)
dalam suatu pelataran parkir yang lengkap dengan taman yang bisa dimanfaatkan pula
sebagai ruang terbuka kawasan.
Gambar 4.11
Parkir

4.3.5 Shuttle Bus


Pada kawasan perkantoran pemerintahan Kabupaten Batu Bara direncanakan adanya kenderaan
didalam kawasan. Oleh sebab itu diperlukan beberapa titik shuttle bus (halte) di dalam kawasan.

BAB I - BUKU MASTERPLAN 26


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

4.4 Vegetasi dan Landscape


Konsep perancangan pada ruang terbuka pada kawasan psat perkantoran pemerintah Kabupaten
Batu Bara sebagai berikut :
a. Konsep perancangan ruang terbuka diciptakan dengan memperhatikan keselamatan dan
keamanan pengunjung kawasan.
b. Akses ruang terbuka mudah dijangkau dari berbagai lokasi pada kawasan.
c. Desain ruang terbuka juga disesuaikan dengan kondisi alam lingkungan sekitarnya dan
tanggap terhadap lingkungan.
d. Desain ruang terbuka memberikan layanan yang baik dan kualitas yang tinggi guna
mendukung kawasan pemerintahan.
e. Terdapat hutan kota dan cadika
Gambar 4.13 4.6 Utilitas Lingkungan
Vegetasi Pelayanan Utilitas umum adalah kegiatan atau materi yang diwujudkan untuk memenuhi
kebutuhan pengembangan masterplan perkantoran pemerintahan di Kabupaten Batu Bara
Dalam perencanaannya pelayanan utilitas umum di kawasan ini akan mencakup pelayanan air
bersih, listrik dan sarana penyebaran lingkungan seperti system pembuangan air limbah, pembuangan
air hujan (drainase) dan system pengelolaan sampah
4.6.1 Sistem Jaringan Listrik
Kebutuhan listrik di kawasan perkantoran saat ini dilayani oleh sumber listrik yang berasal dari
PLN, kebutuhan daya listrik dimaksud untuk keperluan :
1. Penerangan dalam bangunan
2. Penerangan jalan sirkulasi jalan utama
3. Keperluan akomodasi perkantoran
Untuk meningkatkan pelayanan dan memperluas jangkauan pelayanan listrik peningkatan
pelayanan kepada masyarakat untuk akomodasi perkantoran pengembangan jaringan listrik juga
diarahkan untuk penerangan jalan terutama di jalur utama dan pedestrian.
Sistem Jaringan air listrik pada kawasan ini menggunakan sistem under ground (bawah tanah)
4.5 Estetika Bangunan
yang terintegrasi dengan jaringan telekomunikasi dan jaringan air bersih. Adapun untuk lampu
Tema bangunan pada Kawasan Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Batu Bara yaitu Smart
penerangan jalan umum menggunakan solar cell.
Building dan Green Building. Akan tetapi tema tersebut harus tetap memperhatikan kearifan lokal (Local
Wisdom) Kabupaten Batu Bara seperti ciri pada bangunan Istana Lima Laras ataupun motif yang
terdapat pada songket Batu Bara.

BAB I - BUKU MASTERPLAN 27


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Gambar 4.14 Selain itu, direncanakan juga fasilitas-fasilitas standar kebutuhan pengunjung seperti kran umum
Sistem Jaringan Under Ground dan hidran kebakaran.
a) Penyediaan kran umum
• satu kran umum disediakan untuk jumlah pemakai 250 jiwa;
• radius pelayanan maksimum 100 meter;
• kapasitas minimum untuk kran umum adalah 30 liter/orang/hari;
b) Penyediaan hidran kebakaran
• untuk daerah komersial jarak antara kran kebakaran 100 meter;
Gambar 4.15
• Hidran sebaliknya diletakkan pada jarak 60 - 180 cm dari tepi jalan, untuk
Penggunaan Solar Cell
menghindari gangguan dari lalu lintas kendaraan.
• Hidran sebaiknya diletakkan 1 meter dari bangunan-bangunan permanen, atau
gerbang pintu keluar / masuk, dan jauh dari traffic light.
• Hidran lebih efektif jika diletakkan di persimpangan jalan karena jangkauan daerah
akan lebih luas.

4.6.3 Jairngan Pengelolaan Air Limbah


Sistem pembuangan air kotor/air limbah yang berasal dari perkantoran merupakan sistem yang
terencana sesuai dengan persyaratan dan sistem riookring. Salah satunya harus mempunyai nilai
higienis maupun lingkungannya serta memenuhi persyaratan sanitasi.
Persyaratan ini dimaksudkan agar air limbah yang dibuang tidak mencemari area perkantoran.
4.6.2 Sistem Penyediaan Air Bersih Buangan padat (buangan WC) sebelum masuk ke sistem rioling terlebih dahulu disalurkan ke septic tank
Sistem jaringan air bersih, yaitu sistem jaringan dan distribusi pelayanan penyediaan air bagi sedangkan buangan cair dari non WC seperti buangan dari mandi dan mencuci dialirkan langsung pada
pengguna kawasan, yang memenuhi persyaratan bagi operasionalisasi bangunan atau lingkungan, dan sistem saluran air buangan selanjutnya cair septic tank dan buang non WC bersamaan dibuang ke bagian
terintegrasi dengan jaringan air bersih secara makro dari wilayah regional yang lebih luas. Sumber air hilir diluar kawasan perkantoran.
bersih di Kawasan perencanan berasal dari PDAM yang kemudian di alirkan ke kamar mandi umum.
Metoda pengaliran air bersih dalam distribusi ditetapkan dengan sistem gravitasi, serta 4.6.4 Jaringan Drainase
gabungan antara sistem gravitasi dan pemompaan pada wilayah pelayanan yang memiliki topografi Sistem jaringan drainase, yaitu sistem jaringan dan distribusi drainase suatu lingkungan yang
ekstrem dan lokasi dimana air sudah tidak memiliki tekanan dalam pipa. Konsep sistem jaringan air berfungsi sebagai pematus bagi lingkungan, yang terintegrasi dengan sistem jaringan drainase makro
bersih ini mengikuti konsep jaringan jalan yang grid. Konsep pelayanan berdasarkan perencanaan harus dari wilayah regional yang lebih luas.
mampu melayani pengguna bangunan secara optimal. Artinya, setiap jaringan primer, sekunder, dan Pengembangan sistem jaringan drainase sekunder (drainase pengumpul) pada setiap sisi jalan
tersier mampu menjangkau setiap lokasi di Kawasan Perkantoran Pemerintahan. Jaringan primer dan dengan menggunakan lapis perkerasan (lining) yang alirannya disesuaikan dengan kondisi topografinya,
sekunder yang direncanakan mengikuti RTRW Kabupaten Batu Bara. Sedangkan, jaringan tersier sehingga tidak terjadi genangan di badan jalan pada saat musim hujan, yang selanjutnya dialirkan ke
mengikuti jaringan jalan. saluran primer atau langsung dialirkan ke saluran pembuangan akhir (catchment area).

BAB I - BUKU MASTERPLAN 28


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

Pembuatan sistem saluran drainase tersier yang pengembangannya saling terintegrasi dan Pelayanan kebersihan pada daerah perkantoran yang dimulai dari kegiatan penyediaan
terpadu dengan sistem jaringan drainase Kabupaten Batu Bara. peralatan pemindah seperti Container Besi dan Transfer Depo, pengangkutan serta
Jenis Saluran drainase terbagi menjadi dua yaitu saluran terbuka dan saluran tertutup. Saluran pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Terbuka, saluran drainase terbuka direncanakan menggunakan saluran dengan bentuk saluran b. Pengumpulan Sampah
trapesium dengan lining yang pengalirannya dilakukan secara gravitasi. Keuntungan menggunakan Pengumpulan dan penyapuan sampah meliputi penyapuan/pengumpulan sampah jalan,
sistem terbuka ini adalah biaya pembangunan jaringan lebih murah, teknologi pembangunan lebih pasar dan tempat-tempat yang dipakai untuk kegiatan insidentil seperti kegiatan upacara,
sederhana, serta biaya pemeliharaan lebih sedikit. Sedangkan kerugian sistem ini yaitu limpasan air pameran dan kegiatan lainnya. Kegiatan penyapuan dijalan disesuaikan dengan tingkat
kembali lagi mengalir ke jalan dan orang harus hati-hati terhadap kemungkinan terperosok ke saluran kerawanan sampah jalan tersebut, untuk jalan protokol atau yang ramai dikunjungi orang.
ini karena sistemnya terbuka (terutama pada malam hari). c. Pemindahan Sampah / TPS
Saluran Tertutup saluran ini dibuat di bawah jalan dengan membuat perkerasan pada saluran Tempat penampungan sampah sementara yang digunakan adalah terdiri dari container besi
seperti saluran terbuka hanya permukaannya ditutup. Sistem tertutup ini dibangun sebagai terusan agar dengan volume 6 - 10 m3 , transfer depo, bak pasangan bata. TPS – TPS tersebut tersebar
sistem terbuka tidak terpotong apabila sistem terbuka memotong jaringan jalan. diseluruh wilayah dan penempatannya disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Gambar 4.16 d. Pengangkutan Sampah / Limbah
Jaringan Drainase Sampah yang dikelola terdiri dari sampah permukiman, pasar, jalan, perkantoran , industri,
perdagangan/komersil, dan sebagainya. Kendaraan atau truk pengangkut sampah yang
tersedia terdiri dari beberapa jenis yaitu Arm Roll Truck, Dump Truck, TPS Kontainer,
Tersedia untuk penyapuan dan penyiraman, Gerobak Sampah, kendaraan tersebut pada
umumya digunakan sesuai dengan TPS yang digunakan.

4.7 Rencana Anggaran Biaya


Dalam pembangunan perkantoran pemerintah Kabupaten Batu Bara seluas 50 Ha terdiri dari
beberapa pembangunan bangunan mulai dari Kantor Bupati hingga pekerjaan jalur elektrikal tanam
lingkungan. Adapun kesemua kegiatan pekerjaan tersebut dilakukan bertahap dalam jangka waktu 6
(enam) tahun.
1. Tahun -1 : Pembangunan Kantor Bupati dan sekretariat daerah (5 lantai), Kantor Bappeda (2
lantai), Kantor Inspektorat (2 lantai), Kantor BPKAD (2 lantai), Kantor BKD (2 lantai), dan
4.6.5 Sistem Pengelolaan Persampahan
Kantor BP2RD (2 lantai).
Sistem jaringan persampahan, yaitu sistem jaringan dan distribusi pelayanan
2. Tahun-2 : Pembangunan Kantor PUPR (2 lantai), Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan
pembuangan/pengolahan sampah rumah tangga, lingkungan komersial, perkantoran dan bangunan
Perizinan Terpadu Satu Pintu (2 lantai), Kantor Diskominfo (2 lantai), Dinas PMD (2 lantai),
umum lainnya, yang terintegrasi dengan sistem jaringan pembuangan sampah makro dari wilayah
Kantor Satpol PP (2 lantai), Kantor Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (2 lantai),
regional yang lebih luas.
Dinas Lingkungan Hidup (2 lantai)
Secara umum kegiatan pengelolaan sampah perkantoran pemerintahan Kabupaten Batu Bara
terdiri dari kegiatan sebagai berikut:
a. Pewadahan Sampah

BAB I - BUKU MASTERPLAN 29


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

3. Tahun-3 : Pembangunan Kantor Dinas Peternakan dan Perkebunan (2 lantai), Dinas


NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (2 lantai), Dinas Perhubungan (2 lantai), Dinas
Ketahanan Pangan (2 lantai), Kantor Dinas Pertanian (2 lantai), Kantor Dinas Tenaga Kerja (2 1 PEKERJAAN KANTOR BUPATI & SEKRETARIAT DAERAH (5 LANTAI) Rp 373.300.000.000,00
2 PEKERJAAN KANTOR BAPPEDA (2 LANTAI) Rp 75.800.000.000,00
lantai) dan Dinas Sosial (2 lantai). 3 PEKERJAAN KANTOR INSPEKTORAT (2 LANTAI) Rp 75.200.000.000,00
4. Tahun -4 : Pembangunan Kantor Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan 4 PEKERJAAN KANTOR BPKAD (2 LANTAI) Rp 41.538.000.000,00
5 PEKERJAAN KANTOR BKD (2 LANTAI) Rp 41.376.000.000,00
Anak (2 lantai), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (2 lantai), Dinas 6 PEKERJAAN KANTOR BP2RD (2 LANTAI) Rp 41.110.000.000,00
7 PEKERJAAN KANTOR DISKOMINFO (2 LANTAI) Rp 41.110.000.000,00
Kesehatan (2 lantai), Dinas Pendidikan (2 lantai), Kantor Badan Penanggulangan Bencana
8 PEKERJAAN KANTOR DINAS PMD (2 LANTAI) Rp 41.664.000.000,00
Daerah (2 lantai), Kantor Pemadam Kebakaran (2 lantai), Kantor Dinas Perikanan (2 lantai), 9 PEKERJAAN KANTOR SATPOL PP (2 LANTAI) Rp 41.876.000.000,00
10 PEKERJAAN KANTOR DINAS PETERNAKAN & PERKEBUNAN (2 LANTAI) Rp 40.780.000.000,00
Rumah Dinas Bupati 11 PEKERJAAN KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN & CATATAN SIPIL (2 LANTAI) Rp 68.400.000.000,00
5. Tahun -5 : Pembangunan Dinas UKM (2 lantai), Dinas Koperasi (2 lantai), Dinas Kepemudaan, 12 PEKERJAAN KANTOR DINAS PERHUBUNGAN (2 LANTAI) Rp 69.230.000.000,00
13 PEKERJAAN KANTOR DINAS KETAHANAN PANGAN (2 LANTAI) Rp 48.562.500.000,00
Olahraga dan Kepariwisataan (2 lantai), Kantor Badan Kesbang Polinmas (2 lantai), Gedung 14 PEKERJAAN KANTOR DINAS PERTANIAN (2 LANTAI) Rp 48.526.500.000,00
15 PEKERJAAN KANTOR DINAS TENAGA KERJA (2 LANTAI) Rp 14.928.000.000,00
Arsip (2 lantai), Kantor Badan Pusat Statistik (2 lantai), BPN, (2 lantai),
16 PEKERJAAN KANTOR DINAS SOSIAL (2 LANTAI) Rp 14.920.000.000,00
6. Tahun -6 : Pembangunan Pendopo Kabupaten, Pembangunan alun-alun OPD, Pembangunan 17 PEKERJAAN KANTOR DINAS PEMBERDAYAAN, PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK (2 LANTAI) Rp 14.920.000.000,00
18 PEKERJAAN KANTOR DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK & KELUARGA BERENCANA (2 LANTAI) Rp 14.920.000.000,00
UPT 1, UPT 2, UPT 3, Penataan Ruang Terbuka Hijau, Pekerjaan Kawasan Rest Area 19 PEKERJAAN KANTOR DINAS KESEHATAN (2 LANTAI) Rp 38.420.000.000,00
20 PEKERJAAN KANTOR DINAS PENDIDIKAN (2 LANTAI) Rp 72.079.000.000,00
21 PEKERJAAN KANTOR BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (2 LANTAI) Rp 34.405.000.000,00
22 PEKERJAAN KANTOR DAN STASIUN PEMADAM KEBAKARAN (2 LANTAI) Rp 34.309.000.000,00
23 PEKERJAAN KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM & PENATAAN RUANG (2 LANTAI) Rp 89.600.000.000,00
24 PEKERJAAN KANTOR DINAS PENANAMAN MODAL & PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU (2 LANTAI) Rp 34.725.000.000,00
25 PEKERJAAN KANTOR DINAS LINGKUNGAN HIDUP (2 LANTAI) Rp 34.725.000.000,00
26 PEKERJAAN KANTOR DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (2 LANTAI) Rp 45.065.000.000,00
27 PEKERJAAN KANTOR BADAN PUSAT STATISTIK (2 LANTAI) Rp 37.511.000.000,00
28 PEKERJAAN KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL / ATR (2 LANTAI) Rp 34.725.000.000,00
29 PEKERJAAN GEDUNG ARSIP (2 LANTAI) Rp 69.256.000.000,00
30 PEKERJAAN KANTOR DINAS PERIKANAN (2 LANTAI) Rp 69.264.000.000,00
31 PEKERJAAN KANTOR DINAS UKM (2 LANTAI) Rp 17.090.000.000,00
32 PEKERJAAN KANTOR DINAS KOPERASI (2 LANTAI) Rp 17.150.000.000,00
33 PEKERJAAN KANTOR DINAS PEMUDA OLAHRAGA DAN PARIWISATA (2 LANTAI) Rp 17.150.000.000,00
34 PEKERJAAN KANTOR BADAN KESBANGPOL LINMAS (2 LANTAI) Rp 16.050.000.000,00
35 PEKERJAAN KANTOR UPT 1 (2 LANTAI) Rp 17.150.000.000,00
36 PEKERJAAN KANTOR UPT 2 (2 LANTAI) Rp 17.150.000.000,00
37 PEKERJAAN KANTOR UPT 3 (2 LANTAI) Rp 16.950.000.000,00
38 PEKERJAAN RUMAH DINAS BUPATI (1 LANTAI) Rp 54.081.000.000,00
39 PEKERJAAN PENDOPO PEMKAB (1 LANTAI) Rp 16.450.000.000,00
40 PEKERJAAN ALUN-ALUN OPD HARD MATERIAL, SOFT MATERIAL DAN PENERANGAN) Rp 100.480.000.000,00
41 PEKERJAAN AREA PARKIR (PERKERASAN HARD MATERIAL DAN PENERANGAN) Rp 28.220.000.000,00
42 PEKERJAAN JALAN LINGKUNGAN DAN PEDESTRIAN (PERKERASAN ASPAL DAN CONBLOCK) Rp 133.400.000.000,00
43 PEKERJAAN PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU (PENANAMAN BERBAGAI MACAM BOTANI) Rp 170.226.000.000,00
44 PEKERJAAN LAMPU JALAN LINGKUNGAN Rp 16.200.000.000,00
45 PEKERJAAN DRAINASE Rp 78.408.360.000,00
46 PEKERJAAN JALUR ELEKTRIKAL TANAM LINGKUNGAN Rp 104.544.480.000,00
47 PEKERJAAN KAWASAN REST AREA (DUA BANGUNAN SEDERHANA LT.2) Rp 80.587.400.000,00
GRAND TOTAL Rp 2.657.613.240.000,00
PEMBULATAN Rp 2.657.613.240.000,00
Terbilang : Dua Triliun Enam Ratus Lima Puluh Tujuh Milyar Enam Ratus Tiga Belas Juta Dua Ratu Empat Puluh Ribu Rupiah….

BAB I - BUKU MASTERPLAN 30


Perencanaan Masterplan
Penataan Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Batubara

BAB I - BUKU MASTERPLAN 31

Anda mungkin juga menyukai