Anda di halaman 1dari 18

TATA RUANG KOTA

AS 4072 Pengantar Kota dan Permukiman


Prodi Arsitektur, FTSP Universitas Jayabaya
1
OUTLINE

1. Pendahuluan
2. Kegiatan Penataan Ruang
3. Hirarki Rencana Tata Ruang
4. Pembagian Kawasan
5. Muatan dalam Tata Ruang Kota
6. Fungsi dan Manfaat Tata Ruang Kota

2
I. Pendahuluan

Pengertian. Tata ruang kota adalah pola penataan atau perencanaan yang
terorganisasi untuk sebuah kota dalam membangun sarana dan
prasarannya.
Misalnya saja seperti jalan, taman, tempat usaha, dan tempat tinggal.
Dengan adanya penataan kota yang jelas, harapannya kota tersebut akan
tampak bagus, nyaman, indah, berlingkungan sehat, serta dapat terarah
perluasannya di masa depan.
Jika dibandingkan dengan ruang pedesaan, ruang kota jauh lebih kompleks
karena perlu direncanakan dengan baik.

3
I. Pendahuluan (lanjutan)

Ruang diartikan sebagai ruang daratan, lautan dan ruang udara


termasuk lahan/tanah, air, udara, benda lainnya serta daya dan
keadaan sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan
makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara
kelangsungan hidupnya (Ditjen Ciptakarya, Departemen
Pekerjaan Umum, 1996)

4
II. Kegiatan Penataan Ruang

Kegiatan penataan ruang mencakup proses:


1. Perencanaan;
2. Pelaksanaan rencana; dan
3. Pengendalian dalam implementasi rencana.

5
II. Kegiatan Penataan Ruang (lanjutan)

I. Kegiatan Perencanaan Tata Ruang Wilayah


Dalam kegiatan ini dilakukan pemahaman karakteristik wilayah melalui
studi kompilasi data, kemudian analisis data, dan selanjutnya
menyusun rumusan rencana.
a. Kegiatan Pemahaman Karakteristik Wilayah
Data yang diperlukan meliputi :
1) Karakteristik ekonomi wilayah
2) Karakteristik kependudukan/demografi
3) Data sosial kemasyarakatan
4) Karakteristik sumberdaya alam
5) Sumberdaya buatan
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei
lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat
berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.

6
II. Kegiatan Penataan Ruang (lanjutan)

b. Kegiatan analisis wilayah (analisis data)


Setelah kegiatan inventarisasi data wilayah dilanjutkan dengan analisis
wilayah , kegiatan yang dapat dilakukan oleh geografi meliputi :
1. Analisis sistem perwilayahan
2. Analisis sosial kemasyarakatan
3. Analisis geografi
4. Analisis ekonomi
5. Analisis fisik/daya dukung lingkungan
6. Analisis kondisi sarana dan prasarana
7. Analisis struktur dan pola masyarakat
8. Analisis potensi dan sumberdaya alam, buatan manusia
Dalam melaksanakan kegiatan analisis dapat menerapkan rumus-rumus,
statistik, analisis peta dan hasil interpretasi citra serta pengolahan data
spasial dengan SIG
7
II. Kegiatan Penataan Ruang (lanjutan)

c. Perumusan Rencana Tata Ruang Wiayah

Kegiatan perumusan rencana tata ruang wilayah dapat dilakukan pula


oleh ahli geografi yang meliputi :
1. Perumusan arahan pemanfaatan ruang dan masalah pembangunan
2. Perumusan konsep dan strategi pengembangan wilayah
3. Penjabaran konsep dan strategi pengembangan tata ruang wilayah
Penyajian informasi rencana tata ruang wilayah dapat diwujudkan dalam
bentuk peta-peta hasil rumusan rencana yang diperoleh atas dasar studi
kompilasi data dan analisis data wilayah

8
II. Kegiatan Penataan Ruang (lanjutan)

II. Peran dalam Pelaksanaan Tata Ruang


1. Memberikan informasi alokasi pemanfaatan ruang yang ekonomis
dan ekologik
2. Memberikan input bagi analisis kelayakan investasi
3. Memberikan arahan pola pemerataan pertumbuhan /
perkembangan wilayah
4. Memberikan masukan program penanganan masalah fisik, ekonomi
dan sumberdaya manusia
5. Mengarahkan pilihan prioritas penanganan kawasan tertentu
berdasarkan kepentingan ekonomi, eksositem dan sumber alam
6. Mengatur pola pemanfaatan tata guna sumber alam, pelestarian
lingkungan dan sumber alam
7. Memberikan masukan pembangunan infrastruktur wilayah yang
merata
8. Menganalisis kecenderungan perkembangan secara keruangan
9. Memberikan gambaran dampak pembangunan secara keruangan
10. Memberikan alternatif dalam pola pemanfaatan ruang yang sesuai
dengan aspirasi berbagai kepentingan
9
II. Kegiatan Penataan Ruang (lanjutan)

III. Terapan dalam pengendalian pemanfaatan ruang

Pengendalian dalam hal ini mencakup :


1. Pengarahan alokasi kegiatan pembangunan
2. Ploting lokasi perubahan peruntukan ruang
3. Program pengambilan fungsi kawasan dan ekosistem, misalnya
wilayah resapan, sempadan pantai, kawasan gambut dsb
4. Pencegahan terjadinya kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsinya,
seperti kasus lapangan golf di Pantai Parangtritis Yogyakarta
5. Mengarahkan program pengelolaan lingkungan dan pelestarian
tataguna sumber alam
6. Mengevaluasi dan meng-update data secara spasial

10
III. Hirarki Rencana Tata Ruang

RTRW NASIONAL

RTRW PROPINSI
DATI I

RTRW KAB/KODYA
DATI II

RENCANA RINCI
TATA RUANG

RDTR

RDTR

11
IV. Pembagian Kawasan

Dalam perencanaan dan penataan sebuah kota, umumnya diberlakukan


zona atau pembagian kawasan agar daerah tersebut lebih rapi.
Berikut ini ada beberapa kawasan atau zona di wilayah perkotaan.
• Perumahan dan permukiman warga
• Kawasan perdagangan dan jasa
• Kawasan industri
• Kawasan atau area pendidikan
• Daerah perkantoran dan jasa
• Terminal atau stasiun kota
• Area wisata dan taman rekreasi
• Daerah pertanian dan perkebunan
• Tempat pemakaman umum
• Tempat pembuangan sampah atau limbah

12
V. Muatan dalam Tata Ruang Kota

Tata kota mengatur segala perencaan pembangunan di suatu kota atau


kabupaten. Dalam perencanaan tersebut umumnya terdapat beberapa
muatan yang wajib dimasukkan.
Berdasarkan Peraturan Menteri atau PERMEN Pekerjaan Umum Nomor 17
Tahun 2009, muatan rencana tata kota harus meliputi tujuan, kebijakan,
dan strategi penataan ruang wilayah kota atau penataan kota. Selanjutnya,
adalah rencana struktur ruang wilayah kota dan rencana pola ruang wilayah
kota.
Lalu, ada pula penetapan kawasan strategis kota serta arahan pemanfaat
ruang wilayah kota. Terakhir, yakni ketentuan pengendalian dan pemanfaat
ruang wilayah kota.
Semua aspek tersebut harus masuk di perencanaan tata kota yang sedang
dibuat.

13
VI. Fungsi dan Manfaat Tata Ruang Kota

Berikut ini ialah fungsi dari tata kelola itu sendiri:


• Acuan dalam pemanfaat ruang atau pengembangan wilayah di kota
maupun kabupaten.
• Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan di dalam
wilayah kota atau kabupaten.
• Acuan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang serta jangka
menengah di kota atau kabupaten.
• Acuan lokasi investasi di wilayah kota dan kabupaten yang dilakukan
oleh pemerintaj, masyarakat, lembaga, atau pihak swasta.
• Pedoman untuk menyusun rencana rinci tata ruang di wilayah kota atau
kabupaten.
• Terakhir, sebagai aduan dalam pengaturan administrasi pertahanan.
14
VI. Fungsi dan Manfaat Tata Ruang Kota
(lanjutan)

Dari fungsi tersebut, tata ruang kota diharapkan mampu mendatangkan


beberapa manfaat sebagai berikut:
• Mewujudkan keterpaduan pembangunan di dalam wilayah kota atau
kabupaten.
• Mewujudkan keserasian pembangunan di wilayah kota dan kabupaten,
serta kawasan di sekitarnya.
• Menjamin terwujudnya tata ruang wilayah di kota atau kabupaten agar
makin berkualitas.

15
Cara Mengetahui Perencanaan Sebuah Kota di
Suatu Wilayah

Dalam laman resmi Kementrian PUPR, mengenai Pedoman Penyusunan


Rencana Penataan Ruang Wilayah Kota, proses penyusunan tata kota
umumnya melalui beberapa proses. Mulai dari persiapan penyusunan,
pengumpulan data, pengolahan, dan analisis data.
Selanjutnya, dari data tersebut akan ditarik suatu rumusan konsep untuk
menyusun rancangan peraturan daerah mengenai Rencana Penataan
Ruang Wilayah Kota.
Informasi tersebut bisa didapatkan dan diakses melalui laman SIFATARU
atau Sistem Informasi Tata Ruang Nasinal. Dalam laman tersebut, bisa
ditemukan rencana tata ruang di setiap kota maupun provinsi di seluruh
wilayah Indonesia. Bahkan, kemungkinan juga untuk mengetahui rencana
pembangunan di RT atau RW tertentu.

16
Cara Mengetahui Perencanaan Sebuah Kota di
Suatu Wilayah

Umumnya, penataan kota di daerah


juga berhubungan erat dengan
Rencana Detail Tata Ruang atau
RDTR. RDTR sendiri ialah rencana
rinci mengenai penataan ruang
wilayah kota atau kabupaten yang
dilengkapi dengan zonasi.
Dari RDTR ini dapat dimanfaatkan
untuk mengetahui keterkaitan
kegiatan-kegiatan di kawasan tertentu
supaya tercipta situasi yang
terintegrasi

17
TATA RUANG KOTA

SEKIAN
dan
TERIMA KASIH

AS 4072 Pengantar Kota dan Permukiman


Prodi Arsitektur, FTSP Universitas Jayabaya

18

Anda mungkin juga menyukai