Anda di halaman 1dari 22

PENYUSUNAN RP3KP

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Laporan Pendahuluan
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA
DINAS
S PEKERJAAN
J U
UMUM,
U , PENATAAN RUANG,
U G, PERUMAHAN
U
DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Jalan Aghatis Tanjung Selor Telp/Fax. 0552-22454 Kode Pos 77212
E-mail : dpu.kaltaraprov@yahoo.co.id
TANJUNG SELOR
KAK dari konsep RP3KP Provinsi Kalimantan Utara sudah baik, namun perlu
ditambahkan beberapa hal untuk melengkapi sehingga RP3KP merupakan
produk yang bernuansa : 1. Universal.
2. Comprehenshive.
3. Adaptive.
Upaya mewujudkan dan melaksanakan amanat penderiataan rakyat melalui
berbagai macam kegiatan pembangunan di daerah dalam rangka
meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, khususnya bagi rakyat
Indonesia yang berperikehidupan di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Utara
(Kaltara) sebagai bagian integral keseluruhan rakyat dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) sesuai dengan amanat mukaddimah Undang ‐
Undang Dasar 1945 Republik Indonesia, secara normatif haruslah tunduk pada
berbagai macam ketentuan hukum dan peraturan perundangan yang
diberlakukan diseluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
serta harus p
pula tunduk p
pada ketentuan hukum yyangg diberlakukan oleh
negara tetangga  posisi strategis sebagai kawasan perbatasan  konstelasi
regional.
1. Bonus Kontelasi Demography   Bagaimana mensikapi ?
2. Degradasi lingkungan  a).  Global Warming 
b).  Climate  Change Tepian Sungai & Pantai  ?
)
c).  Nature  Dizaster  
1. Kebijakan Pemerintahan Presiden Jokowi  1.  Kawasan perbatasan.
2.  Infrastruktur.
 implikasi  konstruksi
3.  Toll laut 
ll l lk k k
bangunan bawah air.                
3. Fakta  sejarah     
j a.  Konfrontasi dengan Malaysia.
g y
b.  Pulau Sipadan & Pulau Ligitan   mahkamah intl.                          
c.   Provokasi Malaysia atas Blok Ambalat   mahkamah intl.
d Bajak Laut Philipina
d.  Bajak Laut Philipina.
e.  Pencurian potensi kekayaan kelautan dari negara asing.
f.  Konstelasi Regional : posisi geografis yang stategis.
Potensi kekayaan sumber daya alam bernilai strategis :
1. Letak posisi geografis dalam Kontelasi Regional batas negara  sebagai 
kawasan terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)  slogan :  
” NKRI HARGA MATI ”.
G
2. Zona Ekonomi Eksklusif  (ZEE)  Indonesia   selain tujuan ekonomi 
 wujud manifesto NKRI.
3 METODE  PENDEKATAN  MASALAH  :
3.  METODE PENDEKATAN MASALAH
1. Bonus demography   extrapolation approach.
2. Supply  &  Demand Analysis.
3. Spatial  Analysis.
4. Geographic  Information  System  Analysis  Teknologi satelit & Teknologi  Drone.
5. Strategic  Location  Analysis   spread  effect  :  ”  SISHANKAMRATA  ”.
6. Rencana Kerja  :  a.  Observasi.                                d.  Pengolahan data
b.  Survey Pendahuluan.            e.  Analisis data.
c.   Survey Instansional.              f.  Konsep rencana.
1. Perumahan
1 Perumahan dan Kawasan Permukiman berkembang secara natural.
dan Kawasan Permukiman berkembang secara natural
2. Perumahan dan Kawasan Permukiman belum sesuai dengan kaidah‐
kaidah dan sistem nilai yang mempertimbangkan aspek : kemanan,
keselamatan dan  kenyamanan  berdasarkan bentang  alam topografis 
dan geomorfologis serta safely environment.
3. Sebagian besar bangunan perumahan terutama yang dibangun di 
kawasan tepian pantai dan juga di tepian sungai, pada umumnya belum 
begitu memperhatikan aspek‐ spek yang berhubungan dengan kaidah ‐
kaidah dan nilai‐nilai kenyamanan, estetika, dan keselamatan bangunan 
a da da a a e ya a a , estet a, da ese a ata ba gu a
terutama bila ditinjau dari aspek SMK4 (Sistem Manajemen Keamanan 
dan Keselamatan Kinerja Konstruksi) bangunan.
4 Perumahan dan Kawasan Permukiman belum sepenuhnya mengacu 
4. Perumahan dan Kawasan Permukiman belum sepenuhnya mengacu
pada RTRW, dan RDTRK, serta aspek Urban Design lainnya. 
1. Permasalahan perumahan dan kawasan permukiman apa saja secara faktual .
2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat bagi terselenggara dan terwujudnya 
P3KP yang sesuai dengan aspek ‐ aspek yang berhubungan dengan kaidah ‐
P3KP  yang sesuai dengan aspek ‐ aspek yang berhubungan dengan kaidah ‐
kaidah dan nilai ‐ nilai : 
a).  Kenyamanan.
b) Estetika
b).  Estetika.
c).   Keselamatan bangunan terutama bila ditinjau dari aspek SMK4 (Sistem 
Manajemen Keamanan dan Keselamatan Kinerja Konstruksi) bangunan.
3. Kebijakan, Strategi dan Program Pembangunan apa yang harus ditetapkan dan 
diterapkan  untuk dapat menjawab azas pendekatan  5 W 1 H  yaitu : 
a). What
a). What KAWASAN
KAWASAN 
b). Why PERMUKIMAN :               
c).  Where RUMAH : ‐ estetik ‐ indah.
‐ hyginies ‐ aman.
c) Who
c).  Who
‐ nyaman
d).  Whom
‐ asri 
e).  How ‐ lestari/berkelanjutan
1. Konsep akademis RP3KP   pedoman dan skenario yang mengarahkan 
Pemprov  Kaltara dalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan dan 
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di wilayahnya.
2. Konsep akademis RP3KP sebagai alat untuk mewujudkan sinergisitas antar stake 
holders guna mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam
holders guna mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam 
upaya pelaksanaan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman.

Selain itu  untuk mendukung program strategis nasional yaitu memberikan     


Selain itu  untuk mendukung program strategis nasional yaitu memberikan
perhatian serius terhadap keutuhan dan kesatuan wilayah 
Negara Kesatuan Republik Indonesia  (NKRI)   NKRI harga mati.
1. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan perumahan dan kawasan
permukiman faktual  untuk selanjutnya direncanakan bagaimana
proses berlangsungnya kegiatan pembangunan dan pengembangan
perumahan itu seharusnya dilaksanakan agar sesuai dengan kaidah‐kaidah
dan nilai‐nilai :
) Perumahan  hygienis dan estetika.
1).
2). Kawasan Permukiman  indah dan lestari.
2 Terwujudnya (RP3KP) yang menyeluruh,
2. menyeluruh terpadu dan terkoordinasi lintas
sektoral di provinsi Kalimantan Utara.
3. Merumuskan Kebijakan,
j , Strategi
g dan Program
g untuk mengatasi
g
permasalahan perumahan di Provinsi Kalimantan Utara saat ini dan
dimasa yang akan datang.
1. Dokumen konsep kapasitas ruang peruntukan pembangunan dan
pengembangan kawasan permukiman  peta skala 1 : 25.000.
2 Dokumen
2. D k k
konsep pembangunan
b d pengembangan
dan b perumahan
h dan
d
kawasan permukiman sesuai karakteristik kebutuhannya dalam peta
skala 1 : 10.000.
3. Dokumen konsep perencanaan/skenario penyediaan hunian lingkungan
perumahan dan kawasan permukiman, sesuai karakter pertumbuhan di
setiap wilayah strategis provinsi seperti tertuang dalam RTRW dalam
jangka waktu 20 tahun ke depan dan dijabarkan dalam tahapan 5 tahunan.
4. Dokumen konsep proyeksi
pp y tingkat
g kebutuhan infrastuktur dasar dan
prasarana lingkungan perumahan dan kawasan permukiman.

5.
5 Dokumen konsep indikasi program pembangunan dan pengembangan
kawasan permukiman untuk 5 tahunan, khususnya program ‐ program yang
membutuhkan intervensi dan peran serta pemerintah baik tingkat nasional,
provinsi kabupaten/kota yang terkait dengan pembangunan dan
provinsi,
pengembangan kawasan perumahan dan kawasan permukiman
6. Teridentifikasinya arah kebijakan, strategi, dan program pembangunan dan
pengembahan perumahan dan kawasan permukiman berdasarkan berbagai
produk rencana p
p pembangunan
g dan rencana Tata Ruangg yyangg salingg sinergis,
g ,
integratif dan berkesinambungan/berkelanjutan.
7. Dokumen konsep rencana pembangunan dan pengembagan perumahan dan
kawasan permukiman sebagai perwujudan dari kebijakan penataan rang
kawasan permukiman dengan memperhatikan pertimbangan potensi,
peluang permasalahan, dan tantangan yang dihadapi.
8. Kordinasi sinergis antar stakeholder melalui sinkronisasi (penyelarasan)
program pembangunan perumahan dan kawasan permukiman sehingga
menjadi
j di program pembangunan
b yang bersifat
b if t integratif.
i t tif
1. Provinsi termuda di Indonesia  berada di bagian
g utara Pulau Kalimantan.
2. Pembentukan  Undang ‐ Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang 
Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara. 
3. Konstelasi regional, secara administratif terdiri dari :
a). Kabupaten Bulungan    ibukota provinsi : ” Tanjung Selor ”
b). Kabupaten Malinau
c). Kabupaten Nunukan
d) K b
d). Kabupaten Tana Tidung
t T Tid
e). Kota Tarakan
4
4. Batas admnistratif kewilayahan :
Batas admnistratif kewilayahan :
Sebelah Utara    : Negara Sabah (Malaysia) 
Sebelah Timur    : Laut Sulawesi
Sebelah Selatan : Provinsi Kalimantan Timur 
b l h l l
Sebelah Barat     : Negara Bagian Sarawak (Malaysia)
Luas Wilayah : darat (75 467 70 km2),  laut (11.579 Km
5.     Luas Wilayah : darat (75.467,70 km
5 ) laut (11 579 Km2)
LOKASI PEKERJAAN
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2012 maka resmi terbentuk Provinsi Kalimantan
Utara sebagai
g p provinsi ke 334 di Indonesia dan merupakan
p provinsi termuda dari
p
seluruh Provinsi yang ada di Indonesia.
Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari 4 Kabupaten dan 1 Kota

NO KOTA NO KECAMATAN DESA NO KABUPATEN NO KECAMATAN DESA NO KABUPATEN NO KECAMATAN DESA


1 Tarakan Barat 5 1 Betayau 6 1 Krayan 65
2 Tarakan Timur 6 2 Muruk Rian 6 2 Krayan Selatan 24
1 TARAKAN
3 Tarakan Utara 3 3 Tana Tidung 3 Sesayap 7 3 Lumbis 28
4 Tarakan Tengah
g 5 4 Sesayap
y p Hilir 8 4 Lumbis Ogong
g g 49
Jumlah Desa 19 5 Tana Lia 5 5 Nunukan 5
Jumlah Desa 32 6 Nunukan Selatan 4
7 Sebatik 4
NO KABUPATEN NO KECAMATAN DESA NO KABUPATEN NO KECAMATAN DESA 8 Sebatik Barat 4
5 Nunukan
1 Bahau Hulu 6 1 Tanjung Selor 9 9 Sebatik Tengah 4
2 Kayan Hilir 5 2 Tanjung Palas Uta 6 10 Sebatik Timur 4
3 Kayan Hulu 5 3 Tanjung Palas Tim 8 11 Sebatik Utara 3
4 Kayan Selatan 5 4 Tanjung Palas Ten 3 12 Sebuku 10
5 Malinau Barat 9 5 Tanjung Palas Bara 5 13 Sei Menggaris 4
4 BULUNGAN
6 Malinau Kota 6 6 Tanjung Palas 9 14 Sembakung 10
7 Malinau Selatan 9 7 Sekatak 22 15 Sembakung g Atulai 10
2 Malinau 8 Malanau Selatan Hilir 8 8 Pulau Bunyu 3 16 Tulin Onsoi 12
9 Malanau Selatan Hulu 8 9 Peso Hilir / Ilir 6 Jumlah Desa 240
10 Malinau Utara 12 10 Peso 10
11 Mentarang 9 Jumlah Desa 81
12 Mentarang Hulu 7
13 Pujungan 9
14 Sungai Boh 6
15 Sungai Tubu 5
Jumlah Desa 109
1. Kota Tarakan.
2. Kabupaten Bulungan.
3. Kabupaten Tana Tidung.
4. Kabupaten Nunukan.
5. Kabupaten Malinau.
Kabupaten Malinau.

1. Tahap persiapan dan mobilisasi team kerja.


2. Tahap observasi dan survey pendahuluan (pra survey).
3. Tahap penyusunan konsep laporan pendahuluan.
4. Tahap diskusi konsep laporan pendahuluan.
5. Tahap penyusunan konsep laporan antara.
6.
6 Tahap penyusunan konsep laporan fakta dan analisa.
analisa
7. Tahap diskusi konsep laporan fakta dan analisa.
8. Tahap penyusunan konsep draft rencana.
9 Tahap penyusunan konsep rencana.
9. rencana
10. Tahap diskusi konsep rencana.
Pokja PKP terdiri dari :
1. Instansi/dinas terkait.
2. Perguruan Tinggi.
Perguruan Tinggi.
3. Assosiasi/lembaga profesi di bidang perumahan dan kawasan 
permukiman yang dibentuk berdasarkan SK Gubernur.

1 Undang – Undang No.


1. No 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
2. Undang
g – Undang
g No. 23 Tahun 2014 Tentang
g Pembagian
g
Kewenangan.
3. Perda Nomor 1 Tahun 2017, tentang RTRW Kaltara Tahun
2017-2037
4. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 6 Tahun 2017
Tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Badan
Daerah Provinsi Kalimantan Utara.
BAB 1 : PENDAHULUAN
Latar belakang,
belakang identifikasi permasalahan,
permasalahan rumusan masalah,
masalah
maksud, tujuan, dan sasaran, ruang lingkup pekerjaan,
landasan hukum, serta sistematika Pembahasan.

BAB 2 : PEMAHAMAN DASAR KONSEP AKADEMIS RP3KP


Penjelasan tentang RP3KP    beserta proses tahapan
pelaksanaan
l k RP3KP
RP3KP. 

BAB 3 : TANGGAPAN TERHADAP KAK


Tanggapan terhadap KAK dan bertukar wacana mengenai
proses yang harus dilaksanakan dalam kegiatan RP3KP.

BAB 4 : GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN


Situasi dan kondisi wilayah perencanaan yang terdiri dari gambaran
fisik dasar, kependudukan
dasar, kependudukan dan sarana prasarana.
BAB 5 : METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN PEKERJAAN
Mekanisme dan pendekatan pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

BAB 6 : RENCANA KERJA


Mengenai " siapa, bagaimana dan kapan" dalam pelaksanaan
pekerjaan, berturut‐turut
pekerjaan, berturut turut akan dipaparkan organisasi pelaksanan
pekerjaan, kebutuhan tenaga ahli, jadwal pelaksanaan pekerjaan
dan sistematika pelaporan. dan sarana prasarana.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN : PENYUSUNAN RP3KP PROVINSI KALIMANTAN UTARA
TAHUN ANGGARAN : 2018

BULAN (2018)
NO Kegiatan APR MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3
A Tahapan Persiapan
A.1 Persiapan awal dan penyuluhan rencana kerja
A.2 Kajian awal literatur dan kebijakan
A.3 Penyusunan Draft Laporan Pendahuluan
1
A.4 Jadwal Diskusi/ Monitoring
A.5 Pembahasan Draft Laporan Pendahuluan
A.6 Perbaikan Draft Laporan Pendahuluan
A.7 Penyerahan Laporan Pendahuluan
B. Tahap Penyusunan dan Analisis Data
B.1 Penyusunan Instrumen Penelitian
B.2 Survei Sekunder (Instansional)
B3
B.3 Survei Primer (Lapangan)
B.4 Kompilasi Data Survei
B.5 Analisis Data
2
B.6 Penyusunan Draft Laporan Antara
B.7 Jadwal Diskusi/ Monitoring
B.8 Pembahasan Draft Laporan Antara
B.9 Konsultasi Publik
B.10 Perbaikan Draft Laporan Antara
B.11 Penyerahan Laporan Antara
C. Penyusunan Laporan Akhir
C.1 Penyusunan Draft Laporan Akhir
C.2 Jadwal Diskusi/ Monitoring
C.3 Pembahasan Draft Laporan Akhir
C.4 Perbaikan Draft Laporan Akhir
C.5 Penyerahan Laporan Akhir
3 - Penyerahan Laporan Ringkasan (Executive Summary)

- Album Peta

- Penyerahan Laporan Konsultasi Publik/LokaKarya

- Penyerahan Laporan Sistem Informasi Geografis


- Penyerahan Laporan Naskah Akademis
Elevasi dari permukaan air laut dan air sungai 

SMK3 (Sistem Keamanan Kinerja Konstruksi


SMK3  (Sistem Keamanan Kinerja Konstruksi

Wisata lingkungan  Ridwan Kamil (Kang Emil)  Taman Kota.


 Resapan. & Pori Tanah.
p

METODOLOGI :
1. Bonus demography   extrapolation approach.
2. Supply  &  Demand Analysis.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai