Perkembangan agropolitan adalah suatu variasi lain dari konsep pengembangan dari bawah. Perkataan
agropolitan berasal dari agropolis artinya kota di tengah kawasan pertanian. Jadi, titik berat dari konsep
ini adalah pengembangan pertanian, yang berarti pengembangan pedesaan akan tetapi di sana terdapat
kota yang fasilitanya bisa setara dengan kota lainnya. Konsep agropolitan in dengan demikian ditekankan
pada pengembangan pedesaan. Alasan pedesaan in yang mendapat perhatian karena data menunjukkan
bahwa sebagian besar masyarakat miskin berada di pedesaan. Pengembangan dari atas yang
menitikberatkan pada pengembangan industri sering memiskinkan wilayah pedesaan in misalnya
diberlakukannya kebijaksanaan yang memberlakukan wilayah pedesaan sebagai sumber bahan makanan
yang murah bagi pekerja industri. Tenaga kerja produktif di G pedesaan mengalir ke kota sehingga desa
kehilangan tenaga kerja produktif. Akan tetapi, di kota, tenaga ini tidak dapat bersaing dengan tenaga
kerja setempat sehingga hanya mendapatkan pekerjaan kelas bawah. Pengembangan dari atas
menyebakan dualisme ekonomi. Industri besar (PMA) dengan teknologi dan produktivitas yang tinggi,
serta sektor pertanian dengan teknologi yang rendah dan produktivitas yang rendah. Akibatnya, petani
menjadi miskin dan produksi bahan makanan sangat rendah sehingga negara terpaksa mengimpor beras
dan makanan lainnya dari luar (termasuk negara maju), yang sangat menghabiskan devisa. (Frideman
dan Douglass, 1978).
Dengan alasan itulah, Friedman dan Douglass mengajukan konsep dengan tituk berat pembangunan
perdesaan. Konsep ini menekankan pada beberapa hal yang penting, yaitu sebagai berikut.
1. Pertama, mengubah keadaan dari masyarakat yang kebutuhannya terbatas, menjadi masyarakat yang
kebutuhannya lebih variatif, yaitu kebutuhan perorangan, keluarga, dan masyarakat (misalnya pendidikan
dan kesehatan).
3. Ketiga, pencapaian kebutuhan pagan untuk keperluan sendiri harus cepat terpenuhi.
4. Keempat, ketimpangan kehidupan, baik sosial maupun ekonomi antara berbagai lapisan masyarakat
(desa-kota, kaya-miskin, dan sebagainya) harus secepatnya dikurangi. Harus diusahakan agar petani di
samping dapat memenuhi kebutuhannya sendiri juga menghasilkan wage goods yaitu produk yang dapat
diuangkan untuk memenuhi kebutuhan lain selain pagan dan dapat memperluas lapangan usaha melalui
usaha kecil. Dualisme dalam industri ditata lang, sehingga hasil industri petani tidak kalah bersaing
dengan produk industri besar/PMA (Friedman dan Douglass, 1978).
JAWABAN SOAL NOMOR 3
A. Perencanaan Tata Ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang
yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. Hasil dari perencanaan tata ruang
adalah rencana tata ruang.
B. -Rencana umum tata ruang terdiri atas:
1. Rencana tata ruang wilayah nasional
b. perkembangan permasalahan regional dan global, serta hasil pengkajian implikasi penataan
ruang nasional;
h. rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.
3. Rencana tata ruang wilayah kabupaten dan rencana tata ruang wilayah kota
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah provinsi;
1. rencana tata ruang pulau/kepulauan dan rencana tata ruang Kawasan strategis nasional.
Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan yang selanjutnya disingkat RTR Pulau/Kepulauan
adalah rencana rinci dari RTRWN yang memuat tujuan, kebijakan, dan strategi penataan
ruang, rencana Struktur Ruang, rencana Pola Ruang, arahan pemanfaatan ruang, arahan
pengendalian pemanfaatan ruang, serta peran Masyarakat dalam penataan ruang.
Kawasan Strategis Nasional yang selanjutnya disingkat KSN adalah wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara
nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi,
sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai
warisan dunia.
2. rencana tata ruang Kawasan startegis provinsi. Kawasan strategis provinsi adalah wilayah
yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
3. rencana detail tata ruang kabupaten/kota dan rencana tata ruang Kawasan strategis
kabupaten/kota
JAWABAN SOAL NOMOR 3
-Rencana Umum: Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo yang berpedoman pada Peraturan
Derah Provinsi Gorontalo Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata ruang Wilayah Provinsi Gorontalo
Tahun 2010-2030
-Rencana Rinci: Perencanan Rencana Struktur Ruang termasuk didalamnya mengatur tentang rencana
pembangunan pusat pelayanan, rencana jaringan transfortasi, jaringan jalan, terminal, pelabuhan, alur
pelayaran di laut, rencana jaringan prasarana, rencana jaringan energi, rencana jaringan telekomunikasi,
rencana jaringan sumber daya air, rencana jaringan air minum, rencana pengelolaan air limbah dan
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun(B3), persampahan, jaringan drainase, dan jaringan
prasarana lainnya yang berpedoman pada Peraturan Walikota (PERWALI) Kota Gorontalo Nomor 44
Tahun 2021 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Gorontalo Tahun 2021-2041