Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI,

KABUPATEN DAN KOTA

RTRW Kabupaten/Kota memuat tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang; rencana
struktur ruang; rencana pola ruang; penetapan kawasan strategis kabupaten; arahan
pemanfaatan ruang; dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten.
Dalam merumuskan muatan RTRW Kabupaten/Kota harus mengacu muatan RTRW
Nasional dan rencana rincinya (RTR pulau dan RTR kawasan strategis nasional), RTRW
Provinsi dan rencana rincinya (RTR kawasan strategis provinsi) serta memperhatikan RTRW
Kabupaten/kota yang berbatasan.

1. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota


Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten/kota merupakan
terjemahan dari visi dan misi pengembangan wilayah kabupaten dalam pelaksanaan
pembangunan untuk mencapai kondisi ideal tata ruang wilayah kabupaten/kota yang
diharapkan.
a. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
b. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
c. Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota adalah rencana susunan pusatpusat
permukiman (sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan
perdesaan dalam wilayah pelayanannya) dan sistem jaringan prasarana wilayah
kabupaten/kota yang dikembangkan untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota,
dan mengintegrasikan wilayah kabupaten/kota. Sistem perkotaan wilayah tersebut di
atas dapat berupa pusat perekonomian, rencana kota baru, simpul ekonomi baru,
dan/atau koridor ekonomi baru yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan ruang,
keberlanjutan pembangunan, dan ketahanan masyarakat. Kawasan perdesaan dalam
wilayah pelayanannya adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,
termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi. Rencana
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota, terdiri atas:
a. Sistem perkotaan
b. Sistem jaringan prasarana
c. sistem jaringan transportasi udara
3. Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota adalah rencana distribusi peruntukan
ruang wilayah kabupaten yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
fungsi budi daya.
Rencana pola ruang wilayah kabupaten, terdiri atas:
a. Kawasan peruntukan lindung
b. Kawasan peruntukan budi daya
4. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota
Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan bagian wilayah kabupaten/kota yang
penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
lingkup wilayah/kota di bidang ekonomi, sosial budaya, sumberdaya alam dan/atau
teknologi tinggi, dan/atau lingkungan hidup. Penentuan kawasan strategis
kabupaten/kota lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten
akan ditetapkan lebih lanjut dalam rencana tata ruang kawasan strategis.
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota dapat terdiri atas:
a. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi
b. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya
c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggidengan
d. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup
5. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupate/Kotan
Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota adalah arahan
pembangunan/pengembangan wilayah untuk mewujudkan struktur ruang dan pola
ruang wilayah kabupaten/kota sesuai dengan RTRW Kabupaten/Kota melalui
penyusunan dan pelaksanaan program pembangunan/pengembangan beserta
pembiayaannya dalam indikasi program utama jangka menengah lima tahunan sampai
akhir tahun perencanaan 20 (dua puluh) tahun.
Arahan pemanfaatan ruang kabupaten/Kota, sekurang-kurangnya mencakup:
a. Perwujudan rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota
b. Perwujudan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota
c. Perwujudan kawasan-kawasan strategis kabupaten/kota
RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI MALUKU

1. TUJUAN
Penyelenggaraan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi bertujuan untuk mewujudkan
ruang wilayah Provinsi Maluku sebagai Provinsi Kepulauan yang aman, nyaman,
produktif dan berkelanjutan berbasis pada kelautan, perikanan, pariwisata,
pertambangan dan perkebunan untuk peningkataan perekonomian wilayah melalui
pengembangan sistem keterkaitan kepentingan nasional berbasis mitigasi bencana.
2. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI
Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Provinsi meliputi kebijakan dan
strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang.
3. RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH
1) Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi Maluku meliputi:
a. rencana Pengembangan Sistem Perkotaan;
b. rencana Pengembangan Sistem Prasarana Wilayah yang meliputi sistem
jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan
telekomunikasi, dan sistem jaringan sumber daya air; dan
c. rencana Pengembangan sistem prasarana wilayah lainnya yang meliputi
sistem jaringan persampahan, sistem jaringan penyediaan air minum, sistem
jaringan pengelolaan air limbah, sistem jaringan drainase, dan jalur dan ruang
evakuasi bencana.
2) Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian 1 : 250.000 tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
4. RENCANA POLA RUANG WILAYAH
1) Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi Maluku meliputi :
a. pengembangan Kawasan Lindung; dan
b. pengembangan Kawasan Budidaya yang memiliki nilai strategis.
2) Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian 1 : 250.000, tercantum dalam
Lampiran VI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
5. ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH PROVINSI MALUKU
1) Rencana struktur ruang dan pola penataan ruang wilayah Provinsi Maluku
diwujudkan melalui kegiatan pemanfaatan ruang wilayah.
2) Pemanfaatan ruang wilayah dilakukan melalui penyusunan pemanfaatan ruang
beserta perkiraan pendanaannya.
3) Rencana pemanfaatan ruang mencakup pengembangan struktur ruang,
pengembangan pola ruang, serta peningkatan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup.
6. ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
1) Pengendalian pemanfaatan ruang Wilayah Provinsi dilaksanakan secara
terkoordinasi oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya.
2) Koordinasi pengendalian pemanfaatan ruang Wilayah Provinsi dilakukan oleh
Gubernur Provinsi Maluku.
3) Arahan Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui :
a. arahan peraturan zonasi sistem provinsi;
b. arahan perizinan;
c. arahan insentif dan disinsentif; dan
d. arahan sanksi.
7. HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT
Dalam kegiatan mewujudkan Penataan Ruang Wilayah Provinsi, setiap orang berhak
untuk :
a. berperan serta dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang;
b. mengetahui secara terbuka Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Maluku,
Rencana Tata Ruang Kawasan, Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan;
c. menikmati manfaat ruang dan/atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat dari
penataan ruang; dan
d. memperoleh penggantian yang layak kondisi yang dialaminya sebagai akibat
pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang.

Anda mungkin juga menyukai