Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten merupakan perwujudan rencana tata ruang yang dijabarkan
ke dalam indikasi program utama kabupaten dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai
akhir tahun perencanaan (20 tahun). Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten berfungsi:
1. Sebagai acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam pemrograman pemanfaatan ruang;
2. Sebagai arahan untuk sektor dalam penyusunan program utama (besaran, lokasi, sumber pendanaan,
instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan);
3. Sebagai dasar estimasi kebutuhan pembiayaan 20 Tahun kedepan dengan pembagian estimasi untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun pertama; dan dan lima tahunan selanjutnya
c. peningkatan pengelolaan kawasan melalui konservasi tanah dan air dengan cara pengolahan sistem
terasering dan vegetasi yang mampu menahan dan meresapkan air; dan
• pembangunan jalan inspeksi pada kawasan sungai yang melalui kawasan perkotaan dan atau
permukiman;
• pengembangan jalur hijau melalui penanaman tanaman tahunan lahan pada jalur kanan kiri sungai
yang potensial erosi dan longsor;
• penertiban bangunan permukiman, publik dan komersial yang berada pada garis sempadan sungai
secara bertahap sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memperhatikan kearifan lokal.
• penertiban bangunan permukiman, publik dan komersial yang berada pada sempadan
danau/waduk secara bertahap sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memperhatikan
kearifan lokal; dan
c. pengolahan hasil hutan produksi baik berupa kayu maupun non kayu;
e. mensinergikan pengelolaan hutan produksi dengan kegiatan lain yang saling mendukung.
Kebijakan penguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung yang meliputi taman nasional, hutan lindung,
sempadan sungai dan mata air, kawasan dengan kelerengan diatas 40 (empat puluh) persen dilaksanakan
dengan strategi sebagai berikut:
a. Menetapkan fungsi kawasan lindung dan budidaya untuk memberikan kepastian rencana pemanfaatan
ruang dan investasi;
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
b. Menyusun dan melaksanakan program rehabilitasi lingkungan, terutama pemulihan fungsi Taman
Nasional Kerinci Seblat dan hutan lindung yang berbasis masyarakat; dan
c. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Kebijakan peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui
strategi sebagai berikut:
a. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar aset-aset
pertahanan dan keamanan/TNI;
b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar aset-aset pertahanan untuk
menjaga fungsi pertahanan dan keamanan/ TNI; dan
1. Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan layanan bagi
kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di sekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten; dan
2. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang keterkaitannya serta memberikan
layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten, terutama pada pusat-pusat kegiatan
perkotaan yang ada.
Pengembangan Kabupaten Merangin dilakukan dengan upaya mengoptimalkan ketersediaan lahan sesuai
dengan potensi kawasan yang dapat dikembangkan menurut potensi sumber daya alam yang berwawasan
lingkungan.
Rencana sistem pusat kegiatan dimaksudkan untuk menggambarkan peran dan fungsi setiap kota
dalam pengembangan wilayah secara keseluruhan dalam lingkup Kabupaten Merangin.
Pengembangannya dilakukan melalui pembentukan pusat-pusat kegiatan yang ditetapkan secara
hierarki sesuai potensi yang dimiliki setiap pusat kegiatan atau didasarkan pada arah kebijakan
pengembangan.
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Artinya, penetapan sesuai potensi didasarkan pada kondisi eksisting, baik yang menyangkut sumber
daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya buatan; sedang arah kebijakan pengembangan
didasarkan pada tujuan yang akan dicapai melalui pengembangan suatu pusat kegiatan yang rencana
pengembangan kedepan dalam kurun waktu perencanaan yaitu 20 (dua puluh) tahun mendatang.
Rencana sistem pusat kegiatan di wilayah kabupaten adalah rencana susunan kawasan perkotaan
sebagai pusat kegiatan di dalam wilayah kabupaten yang menunjukkan keterkaitan saat ini maupun
rencana yang membentuk hierarki pelayanan dengan cakupan dan dominasi fungsi tertentu dalam
wilayah kabupaten.
Sistem jaringan transportasi darat meliputi jaringan jalan, prasarana lalu lintas dan angkutan jalan serta
jaringan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan. Sedangkan sistem jaringan perkeretaapian meliputi
jaringan jalur kereta api umum dan prasarana perkeretaapian.
Sedangkan jaringan transmisi listrik meliputi pengembangan gardu induk, pengembangan jaringan
SUTT, dan pengembangan jaringan SUTM.
Sistem jaringan telekomunikasi meliputi sistem jaringan kabel dan sistem jaringan nirkabel.
Sistem jaringan kabel meliputi pengembangan jaringan telekomunikasi kabel pada seluruh
kecamatan di wilayah kabupaten. Sistem jaringan nirkabel berupa penataan dan efisiensi menara
telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) yang jangkauan pelayanannya meliputi seluruh
kecamatan di wilayah kabupaten.
- Pengembangan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah dengan sistem lahan urug saniter
(sanitary landfill) di Desa Langling Kecamatan Bangko:
- Pembangunan Tempat penampungan Sampah Sementara di perkotaan pamenang, Rantau
panjang, Sungai Manau dan Pasar Masurai; dan
- Peningkatan sarana prasarana pendukung pelayanan persampahan.
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Merangin dilaksanakan dengan 2 (dua)
pendekatan, yaitu dengan sistem jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan.
Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan ini meliputi unit air baku, unit produksi,
unit distribusi, unit pelayanan dan unit pengelolaan, yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh
PDAM Tirta Merangin, Bangko.
Untuk pemukiman lainnya diluar kawasan pemukiman utama tersebut, penyediaan air minum
diarahkan dengan sistem bukan perpipaan, yaitu dengan memanfaatkan sumur dangkal, sumur
pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, penyediaan mobil tangki air, instalasi
air kemasan, atau bangunan perlindungan mata air. Penyediaan air minum non perpipaan ini
dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah, swasta ataupun oleh perseorangan.
Berdasarkan penjabaran tersebut, maka Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum di
Kabupaten Merangin diarahkan melalui:
- Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum perpipaan melalui PDAM di permukiman
Perkotaan Bangko, Perkotaan Rantau Panjang, Perkotaan Pamenang, Perkotaan Pasar
Masurai, dan Perkotaan Pasar Sungai Manau;
- Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum non perpipaan di permukiman seluruh wilayah
kecamatan.
• Sistem Pengelolaan Air Limbah;
- Pengelolaan air limbah permukiman dengan sistem pembuangan air limbah setempat di
seluruh kawasan permukiman;
- Pengembangan sistem pembuangan air limbah dengan menggunakan tanki septik komunal
setempat pada kawasan perumahan perkotaan padat penduduk;
- Pengelolaan air limbah industri dan air limbah medis dilakukan dengan penyediaan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) tersendiri; dan
- Pembangunan dan pengembangan unit pengolahan akhir lumpur tinja di Desa Langling
Kecamatan Bangko.
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
- Pengembangan jalur evakuasi bencana banjir meliputi Ruas Empang Benao – Tanjung
Gedang – Pasar Pemenang; dan
- Ruang evakuasi bencana berada di Kantor Kecamatan, Bangunan Sekolah, dan Bangunan
Pemerintah Lainnya.
Gambaran mengenai Rencana Struktur Ruang Kabupaten Merangin sebagaimana yang tertuang dalam
RTRW Kabupaten Merangin dapat dilihat pada Gambar Peta di bawah ini.
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian
lingkungan dalam wilayah Kabupaten Merangin;
2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;
3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh
tahun kedepan; dan
4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah Kabupaten Merangin.
Rencana Pola Ruang sebagaimana terpaparkan dalam RTRW Kabupaten Merangin dapat dilihat pada
Gambar Peta di bawah ini:
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
• Diraikan Rencana Pengembangan Wilayah/ Daerah Pelayanan (Zonasi) SPAM dalam Penyusunan
Revisi Rencana Induk SPAM Kabupaten Merangin; dan
• Pembagian Wilayah dalam Zona-Zona Pelayanan yang direncanakan dan dilengkapi peta Daerah
Pelayanan SPAM yang direncanakan.
Sistem zonasi yang diterapkan dalam Rencana Pengembangan SPAM di Kabupaten Merangin disesuaikan
berdasarkan wilayah administratif di tingkat Kecamatan Kabupaten Merangin. Berikut ini adalah Pembagian
Wilayah Pelayanan yang telah diuraian dalam bab sebelumnya yang kemudian menjadi dasar untuk Zonasi
Pengembangan SPAM Kabupaten Merangin. Dimana secara garis besar dibagi menjadi 5 (lima) Wilayah
Pelayanan (WP), yaitu :
Selengkapnya terkait nama kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Eksisting RENCANA
Wilayah
No Daerah
Pelayanan Unit Pelayanan Daerah Pelayanan Nama Lokasi
Pelayanan
Kecamatan Tabir
Kecamatan Tabir Ipa Mampun
Ilir
Unit Pelayanan Kecamatan Tabir
Kecamatan Tabir Lintas Ipa Sido Lego
Rantau Panjang Barat
Kecamatan Tabir
Kecamatan Margo Tabir
Ulu
2 Tabir
Ipa Muara
Unit Pelayanan Delang
Kecamatan Tabir Selatan
Tabir Selatan Sumur Bor
Muara Delang
Unit Pelayanan Ipa Sungai
Kecamatan Tabir Timur
Tabir Timur Limau
Unit Pelayanan
3 Pamenang Kecamatan Pamenang Ipa Pamenang
Pamenang
Unit Pelayanan
Kecamatan Pangkalan Jambu Ipa Perentak
Pangkalan Jambu
Sungai
4 Ipa Sungai
Manau Unit Pelayanan Kecamatan Sungai Manau
Manau
Sungai Manau
Kecamatan Renah Pembarap
Unit Pelayanan Kecamatan Tiang
Kecamatan Muara Siau Ipa Air Lago
Lembah Muara Siau Pumpung
5
Masurai Unit Pelayanan Ipa Pasar
Kecamatan Lembah Masurai
Pasar Masurai Masurai
Ipa Pulau Kecamatan
Jangkat Unit Pelayanan Tengah Jangkat Timur
6 Kecamatan Jangkat
Sekitar Jangkat Ipa Muara
Madras
Sumber : Analisis Konsultan 2019
Untuk lebih jelas terkait Pembagian Pengembangan SPAM Kabupaten Merangin, dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Wilayah TERLAYANI
No Kecamatan No Desa/ Kelurahan
Pelayanan PDAM PAMSIMAS PEDESAAN
9 Pelangki
10 Tambang Besi
1 Mentawak
2 Sungai Ulak
3 Aur Berduri
Nalo Tantan 4 Danau
5 Telun
6 Nalo Gedang
7 Nalo Baru
1 Bedeng Reo
2 Bukit Beringin
3 Sungai Putih
Bangko Barat
4 Pulau Rengas
5 Biuku Tanjung
6 Pulau Rengas Ulu
1 Tanjung Benuang
Pamenang 2 Pulau Bayur
Selatan 3 Selango
4 Tambang Emas
1 Lantak Seribu
2 Rasau
Renah Pamenang
3 Meranti
4 Bukit Bungkul
1 Mampun Baru
2 Pinang Merah
3 Karang Anyar
4 Simpang Limbur Merangin
Pamenang Barat
5 Limbur Merangin
6 Tanjung Lamin
7 Papit
8 Pulau Tujuh
1 Mampun
2 Kampung Baruh
3 Pasar Rantau Panjang
4 Seling
5 Kandang
Tabir 6 Koto Rayo
7 Dusun Baru
8 Beluran Panjang
2 Tabir 9 Tanjung Ilir
10 Lubuk Napal
11 Pasar Baru Rantau Panjang
1 Koto Baru
2 Sido Lego
Tabir Lintas 3 Tambang Baru
4 Mensango
5 Sido Harjo
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Wilayah TERLAYANI
No Kecamatan No Desa/ Kelurahan
Pelayanan PDAM PAMSIMAS PEDESAAN
1 Tanjung Rejo
2 Sumber Agung
3 Suko Rejo
Margo Tabir
4 Sido Rukun
5 Lubuk Bumbun
6 Tegal Rejo
1 Sinar Gading
2 Muara Delang
3 Sungai Sahut
4 Bungo Antoi
Tabir Selatan
5 Rawa jaya
6 Bungo Tanjung
7 Gading Jaya
8 Mekar jaya
1 Bukit subur
2 Sungai Bulian
Tabir Timur
3 Sungai Limau
4 Sri Sembilan
1 Ulak Makam
2 Air Batu
3 Rejo Sari
Tabir Ilir 4 Kota Raja
5 Rantau Limau Manis
6 Tunggul Bulin
7 Mekar Limau manis
1 Air Liki
2 Ngaol
3 Telentam
4 Sungai Tabir
5 Batang Kibul
6 Muara Kibul
7 Pulau Terbakar
Tabir Barat
8 Tanjung Putus
9 Pulau Lebar
10 Air Laki Baru
11 Ngaol Liur
12 Baru Kibul
13 Tanjung Beringin
14 Muara Langeh
1 Muara Jernih
2 Pulau Aro
3 Kapuk
Tabir Ulu
4 Rantau Ngarau
5 Muara Seketuk
6 Medan Baru
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Wilayah TERLAYANI
No Kecamatan No Desa/ Kelurahan
Pelayanan PDAM PAMSIMAS PEDESAAN
1 Rejo Sari
2 Pematang Kancil
3 Tanah Abang
4 Empang Benao
5 Tanjung Gedang
6 Keroya
Kecamatan 7 Pauh Menang
3 Pamenang
Pamenang 8 Kel. Pamenang
9 Sialang
10 Muara Belengo
11 Jelatang
12 Karang Birahi
13 Sungai Udang
14 Pelakar Jaya
1 Bukit Perentak
2 Baru Pangkalan Jambu
3 Tiga Alur Pangkalan Jambu
4 Birun
Pangkalan Jambu
5 Bungo Tanjung
6 Sungai Jering
7 Kampung Limo
8 Tanjung Mudo
1 Bukit Batu
2 Sungai Nilau
3 Sungai Pinang
4 Palipan
5 Seringet
Sungai Manau
6 Tiangko
7 Sungai Manau
4 Sungai Manau
8 Durian Lecah
9 Benteng
10 Gelanggang
1 Talang Segegah
2 Durian Batakuk
3 Muara Panco Barat
4 Parit Ujung Tanjung
5 Guguk
6 Muara Bantan
Renah Pembarap
7 Markeh
8 Air Batu
9 Muara Panco Timur
10 Simpang Parit
11 Marus Jaya
12 Renah Medan
1 Lubuk Birah
2 Teluk Sikumbang
3 Tiaro
5 Lembah Masurai Muara Siau
4 Lubuk Beringin
5 Rantau Macang
6 Pasar Muara Siau
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Wilayah TERLAYANI
No Kecamatan No Desa/ Kelurahan
Pelayanan PDAM PAMSIMAS PEDESAAN
7 Muara Siau
8 Rantau Bidaro
9 Air Lago
10 Badak Terkurung
11 Rantau Panjang
12 Pulau Raman
13 Sepantai Renah
14 Rantau Bayur
15 Sungai Ulas
16 Durian Rambun
17 Peradun Temeras
1 Tanjung Dalam
2 Muara Pangi
3 Rantau Jering
4 Nilo Dingin
5 Tanjung Berugo
6 Tuo
7 Koto Rami
Lembah Masurai 8 Pasar Masurai
9 Rancan
10 Muara Lengayo
11 Sungai Lalang
12 Talang Asal
13 Muara Kelukup
14 Talang Paruh
15 Durian Mukut
1 Sekancing
2 Sekancing Ilir
3 Beringin Sanggul
Tiang Pumpung
4 Baru Sungai Sakai
5 Baru Bukit Punjung
6 Rantau Limau Kapas
1 Muara Madras
2 Lubuk Pungguk
3 Pulau Tengah
4 Renah Alai
5 Lubuk Mantilin
Jangkat 6 Rantau Kermas
7 Tanjung Kasri
8 Renah Kemumu
9 Koto Rawang
6 Jangkat Sekitar 10 Renah Pelaan
11 Koto Renah
1 Pematang Pauh
2 Beringin Tinggi
3 Tanjung Benuang
Jangkat Timur 4 Gedang
5 Rantau Suli
6 Talang Tembago
7 Baru
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Wilayah TERLAYANI
No Kecamatan No Desa/ Kelurahan
Pelayanan PDAM PAMSIMAS PEDESAAN
8 Tanjung Mudo
9 Koto Teguh
10 Koto Baru
11 Tanjung Alam
12 Kabu
13 Jangkat
14 Simpang Talang Tembago
Sumber : Analisis Konsultan 2019
Keterangan:
Wilayah Pelayanan Eksisting
Rencana Pelayanan PERUMDA
Rencana Pelayanan PAMSIMAS
Rencana Pelayanan PAMSIMAS/ PEDESAAN
Gambar 7- 13 Pembagian Zonasi Pengembangan SPAM Perumda WP 4 – Sungai Manau di Kabupaten Merangin
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Gambar 7- 14 Pembagian Zonasi Pengembangan SPAM Pamsimas WP 4 – Sungai Manau di Kabupaten Merangin
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Gambar 7- 15 Pembagian Zonasi Pengembangan SPAM Pedesaan WP 4 – Sungai Manau di Kabupaten Merangin
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Gambar 7- 16 Pembagian Zonasi Pengembangan SPAM Perumda WP 5 – Lembah Masurai di Kabupaten Merangin
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Gambar 7- 17 Pembagian Zonasi Pengembangan SPAM Pamsimas WP 5 – Lembah Masurai di Kabupaten Merangin
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Gambar 7- 18 Pembagian Zonasi Pengembangan SPAM Pedesaan WP 5 – Lembah Masurai di Kabupaten Merangin
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Saat ini, Tingkat Pelayanan SPAM PERUMDA Air Minum Tirta Merangin sebesar 17,01% terhadap seluruh
jumlah penduduk administrasi Kabupaten Merangin.
Tingkat Pelayanan SPAM di Kabupaten Merangin diuraikan menjadi 6 Wilayah Pelayanan, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7-5 Rencana Tingkat Pelayanan SPAM Jaringan Perpipaan di Setiap Wilayah Pelayanan
di Kabupaten Merangin
Wilayah Tahun
No Pelayanan SPAM
Pelayanan 2019 2020 -2024 2025 - 2029 2030 - 2034
1 WP - 1 SPAM JP Perumda 32,81% 60,32% 57,51% 58,75%
SPAM JP Pamsimas 4,79% 6,22% 7,90% 12,36%
SPAM JP Pedesaan 0,44% 2,84% 4,59% 8,89
Jumlah (%) 38,05% 69,38% 70,00% 80,00%
2 WP - 2 SPAM JP Perumda 8,54% 26,13% 30,02% 35,84%
SPAM JP Pamsimas 3,73% 13,41% 16,37% 23,44%
SPAM JP Pedesaan 0,50% 10,46% 13,61% 20,71%
Jumlah (%) 12,76% 50,00% 60,00% 80,00%
3 WP - 3 SPAM JP Perumda 0% 19,62% 20,79% 26,13%
SPAM JP Pamsimas 7,50% 18,23% 21,60% 27,76%
SPAM JP Pedesaan 0% 12,14% 17,61% 26,11%
Jumlah (%) 7,50% 50,00% 60,00% 80,00%
4 WP - 4 SPAM JP Perumda 16,21% 38,67% 54,01% 55,34%
SPAM JP Pamsimas 14,63% 15,63% 16,52% 17,90%
SPAM JP Pedesaan 2,83% 3,83% 4,78% 6,77%
Jumlah (%) 33,67% 58,13% 75,31% 80,00%
5 WP - 5 SPAM JP Perumda 1,98% 25,63% 36,73% 40,18%
SPAM JP Pamsimas 18,92% 18,62% 17,14% 24,09%
SPAM JP Pedesaan 0,95% 5,75% 6,13% 15,73%
Jumlah (%) 21,85% 50,00% 60,00% 80,00%
6 WP - 6 SPAM JP Perumda 23,47% 26,81% 30,68% 35,71%
SPAM JP Pamsimas 32,51% 33,28% 33,88% 34,14%
SPAM JP Pedesaan 5,08% 6,88% 8,59% 10,15%
Jumlah (%) 61,06% 66,98% 73,16% 80,00%
Sumber : Analisa Konsultan, 2019
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
3 PEDESAAN Kecamatan
Mudo 100 20 - -
Bangko
Kederasan
Kecamatan 100 20 - -
Panjang
Batang
Lubuk
Masumai 100 20 - -
Gaung
Kecamatan Nalo
100 20 - -
Nalo Tantan Gedang
Pulau Bayur 100 20 - -
Kecamatan
Desa
Pamenang
Tanjung 100 20 - -
Selatan
Benuang
51.400
Jumlah 10.280 165 90
38%
B BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
1 Sumur Gali Terlindung Bangko
Kecamatan
Pematang 25.636 - - -
Bangko
Kandis
Kecamatan
Kederatan
Batang 4.041 - - -
Panang
Masumai
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
2 PAMSIMAS Kecamatan
Koto Baru 200 40 - 0,8
Tabir Lintas
Bunga
200 40 - 0,9
Tanjung
Sungai
600 120 - 0,9
Sahut
Kecamatan
Bunga
Tabir 200 40 - 0,7
Antoi
Selatan
Mekar
800 160 - 0,8
Jaya
Gading
630 126 - 0,8
Jaya
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
3 PEDESAAN Kecamatan
Kandang 100 20 - -
Tabir
Bukit
100 20 - -
Kecamatan Subur
Tabir Timur Sungai
100 20 - -
Bulian
Dusun
Tengah
200 40 - -
Desa
Kecamatan Ngaol
Tabir Barat Dusun
Gelagah
100 20 - -
Baru
Telentam
15.345
Jumlah 3.069 60 42
13%
B BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
1 Sumur Gali Terlindung Rantau
1.078 - - -
Kecamatan Panjang
Tabir Pasar
1.464 - - -
Baru
Kecamatan Tabir
- - - -
Tabir Lintas Lintas
Kecamatan
Sumber
Margo 7.869 - - -
Agung
Tabir
Kecamatan
Muara
Tabir 368 - - -
Delang
Selatan
Kecamatan Sungai
4.000 - - -
Tabir Timur Bulian
Kecamatan Rt. Limau
589 - - -
Tabir Ilir Manis
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
3 PEDESAAN Kecamatan
0 0 - -
Pamenang
2.745
Jumlah 549 10 17
7%
B BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
1 Sumur Gali Terlindung Kecamatan Kelurahan
1.172 - - -
Pamenang Pamenang
2 Sumur Gali Pompa Kecamatan Kelurahan
21.468 - - -
Pamenang Pamenang
3 Sumur Bor Individual Kecamatan Kelurahan
1.406 - - -
Pamenang Pamenang
4 Sumur Bor Pedesaan Kecamatan Tanjung
100 20 - -
Pamenang Gedang
Empang
200 40 - -
Benao
Keroya 200 40 - -
Karang
200 40 - -
Birahi
Sialang 100 20 - -
Muara
100 20 - -
Belengo
5 Terminal Air Kecamatan Kelurahan
- - - -
Pamenang Pamenang
6 Mata Air Kecamatan Kelurahan
- - - -
Pamenang Pamenang
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
3 PEDESAAN Tanjung
200 40 - -
Kecamatan Mudo
Pangkalan Nangko
Jambu Desa Tigo 100 20 - -
Alur
Sungai
100 20 - -
Kecamatan Nilau
Sungai Sungai
100 20 - -
Manau Pinang
Seringat 200 40 - -
Talang
Kecamatan 100 20 - -
Segegah
Renah
Simpang
Pembarap 100 20 - -
Parit
10.705
Jumlah 2.141 30 26
34%
B BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
1 Sumur Gali Terlindung Kecamatan
Sungai
Pangkalan 2.030 - - -
Jering
Jambu
Kecamatan
Sungai
Sungai 2.316 - - -
Manau
Manau
Kecamatan
Simpang
Renah 497 - - -
Parit
Pembarap
2 Sumur Gali Pompa Kecamatan
Sungai
Pangkalan - - - -
Jering
Jambu
Kecamatan
Sungai
Sungai - - - -
Manau
Manau
Kecamatan
Simpang
Renah 2.280 - - -
Parit
Pembarap
3 Sumur Bor Individual Kecamatan
Sungai
Pangkalan - - - -
Jering
Jambu
Kecamatan
Sungai
Sungai - - - -
Manau
Manau
Kecamatan
Simpang
Renah 25 - - -
Parit
Pembarap
4 Sumur Bor Pedesaan Kecamatan
Pangkalan 0 0 - -
Jambu
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
2 PAMSIMAS Durian
560 112 - 0,7
Kecamatan Rambun
Muara Siau Peradun
600 120 - 0,9
Temeras
Kecamatan Nilo Dingin 1.150 230 - 0,8
Lembah Koto Rami 500 100 - 0,9
Masurai Muara
900 180 - 0,8
Kelukup
Rancan 885 177 - 0,8
Talang
915 183 - 0,8
Paruh
Tanjung
500 100 - 0,9
Berugo
Muara
200 40 - 1,2
Pangi
Talang
200 40 - 1,0
Asal
Baru Bukit
550 110 - 0,8
Punjung
Baru
Kecamatan
Sungai 300 60 - 0,9
Tiang
Sakai
Pumpung
Sekancing 300 60 - 0,7
Beringin
450 90 - 0,7
Sanggul
3 PEDESAAN Sepantai
200 40 - -
Kecamatan Renah
Muara Siau Muara
100 20 - -
Siau
Kecamatan
Tanjung
Lembah 100 20 - -
Dalam
Masurai
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
3 PEDESAAN Simpang
Danau
Pauh 200 40 - -
(Rantau
Kermas)
Kecamatan Pulau
100 20 - -
Jangkat Tengah
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Periode perencanaan pada RISPAM Kabupaten Merangin, sesuai dengan kategori Kabupaten adalah
selama masa 20 tahun, atau sampai dengan tahun 2039. Sebagaimana disampaikan pada sub bab
sebelumnya, pentahapan pelayanan akan dilakukan dalam tiga tahapan. Yaitu tahap jangka pendek, mulai
tahun 2020 sampai dengan tahun 2024. Jangka menengah mulai tahun 2025 sampai dengan tahun 2029
dan tahap jangka panjang mulai tahun 2030 sampai dengan tahun 2039.
Masing-masing wilayah pelayanan yang akan direncanakan dikembangkan berupa jaringan pelayanan air
minum. Secara umum rencana pengembangan SPAM di kabupaten Merangin dapat diuraikan sebagai
berikut. Adapun rencana pentahapan penyelenggaraan SPAM untuk masing-masing Wilayah Pelayanan di
Kabupaten Merangin secara garis besar sebagai berikut :
Pengembangan SPAM di Wilayah Pelayanan-1 Bangko untuk Jangka Menengah adalah peningkatan
layanan Perumda dengan membangun IPA baru dengan Kapasitas 30 L/detik, dengan jumlah
masyarakat yang dilayani adalah 1.000 SR. Dimana hal tersebut akan meningkatkan layanan Perumda
menjadi 57,51%
Selain itu ada Program Pamsimas yang akan dilaksanakan di 9 kegiatan serta Program Air Bersih
Perdesaan di 38 kegiatan.
Apabila semua program tersebut dilaksanakan, maka target 70% Jaringan Perpipaan di WP-1 Bangko
bisa dicapai, yaitu 57,51% Perumda, 7,90% Pamsimas dan 4,59% Air Minum Perdesaan.
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Pengembangan SPAM di Wilayah Pelayanan-1 Bangko untuk Jangka Panjang adalah peningkatan
layanan Perumda dengan membangun IPA baru dengan Kapasitas 30 L/detik, dengan jumlah
masyarakat yang dilayani adalah 4.513 SR. Dimana hal tersebut akan meningkatkan layanan Perumda
menjadi 58,75%
Selain itu ada Program Pamsimas yang akan dilaksanakan di 26 kegiatan serta Program Air Bersih
Perdesaan di 113 kegiatan.
Apabila semua program tersebut dilaksanakan, maka target 80% Jaringan Perpipaan di WP-1 Bangko
bisa dicapai, yaitu 58,75% Perumda, 12,36% Pamsimas dan 8,89% Air Minum Perdesaan.
Pengembangan SPAM di Wilayah Pelayanan-2 Tabir untuk Jangka Pendek adalah peningkatan layanan
Perumda dengan menghabiskan Idle Capacity yang saat ini masih ada. Dimana bila seluruh Idle
Capacity tersebut dimanfaatkan, maka akan meningkatkan layanan Perumda yang semula 7,79%
menjadi 26,13%.
Selain itu ada Program Pamsimas yang akan dilaksanakan di 26 kegiatan serta Program Air Bersih
Perdesaan di 132 kegiatan.
Apabila semua program tersebut dilaksanakan, maka target 50% Jaringan Perpipaan di WP-2 Tabir bisa
dicapai, yaitu 26,13% Perumda, 13,41% Pamsimas dan 10,46% Air Minum Perdesaan.
2. Pengembangan SPAM Jangka Menengah (2025 – 2029)
Pengembangan SPAM di Wilayah Pelayanan-2 Tabir untuk Jangka Menengah adalah peningkatan
layanan Perumda dengan membangun IPA baru dengan Kapasitas 20 L/detik, dengan jumlah
masyarakat yang dilayani adalah 1.721 SR. Dimana hal tersebut akan meningkatkan layanan Perumda
menjadi 30,02%
Selain itu ada Program Pamsimas yang akan dilaksanakan di 12 kegiatan serta Program Air Bersih
Perdesaan di 57 kegiatan.
Apabila semua program tersebut dilaksanakan, maka target 60% Jaringan Perpipaan di WP-2 Tabir bisa
dicapai, yaitu 30,02% Perumda, 16,37% Pamsimas dan 13,61% Air Minum Perdesaan.
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Pengembangan SPAM di Wilayah Pelayanan-2 Tabir untuk Jangka Panjang adalah peningkatan
layanan Perumda dengan membangun IPA baru dengan Kapasitas 40 L/detik, dengan jumlah
masyarakat yang dilayani adalah 3.333 SR. Dimana hal tersebut akan meningkatkan layanan Perumda
menjadi 35,84%
Selain itu ada Program Pamsimas yang akan dilaksanakan di 31 kegiatan serta Program Air Bersih
Perdesaan di 150 kegiatan.
Apabila semua program tersebut dilaksanakan, maka target 80% Jaringan Perpipaan di WP-2 Tabir bisa
dicapai, yaitu 35,84% Perumda, 23,44% Pamsimas dan 20,71% Air Minum Perdesaan.
Selain itu ada Program Pamsimas yang akan dilaksanakan di 15 kegiatan serta Program Air Bersih
Perdesaan di 83 kegiatan.
Apabila semua program tersebut dilaksanakan, maka target 80% Jaringan Perpipaan di WP-3
Pamenang bisa dicapai, yaitu 26,13% Perumda, 27,76% Pamsimas dan 26,11% Air Minum Perdesaan.
Pengembangan SPAM di Wilayah Pelayanan-4 Sungai Manau untuk Jangka Menengah adalah
peningkatan layanan Perumda dengan membangun IPA baru dengan Kapasitas 5 L/detik, dengan
jumlah masyarakat yang dilayani adalah 1.037 SR. Dimana hal tersebut akan meningkatkan layanan
Perumda menjadi 54,01%
Selain itu ada Program Pamsimas yang akan dilaksanakan di 1 kegiatan serta Program Air Bersih
Perdesaan di 3 kegiatan.
Apabila semua program tersebut dilaksanakan, maka target 75,31% Jaringan Perpipaan di WP-4 Sungai
Manau bisa dicapai, yaitu 54,01% Perumda, 16,52% Pamsimas dan 4,78% Air Minum Perdesaan.
Apabila semua program tersebut dilaksanakan, maka target 80% Jaringan Perpipaan di WP-4 Sungai
Manau bisa dicapai, yaitu 55,34% Perumda, 17,90% Pamsimas dan 6,77% Air Minum Perdesaan.
Pengembangan SPAM di Wilayah Pelayanan-3 Lembah Masurai untuk Jangka Pendek adalah
peningkatan layanan Perumda dengan menghabiskan Idle Capacity yang saat ini masih ada. Dimana
bila seluruh Idle Capacity tersebut dimanfaatkan, maka akan meningkatkan layanan Perumda yang
semula 1,74% menjadi 25,63%.
Selain itu ada Program Pamsimas yang akan dilaksanakan di 2 kegiatan serta Program Air Bersih
Perdesaan di 24 kegiatan.
Apabila semua program tersebut dilaksanakan, maka target 50% Jaringan Perpipaan di WP-5 Lembah
Masurai bisa dicapai, yaitu 25,63% Perumda, 18,62% Pamsimas dan 5,75% Air Minum Perdesaan.
Pengembangan SPAM di Wilayah Pelayanan-5 Lembah Masurai untuk Jangka Menengah adalah
peningkatan layanan Perumda dengan membangun IPA baru dengan Kapasitas 15 L/detik, dengan
jumlah masyarakat yang dilayani adalah 1.500 SR. Dimana hal tersebut akan meningkatkan layanan
Perumda menjadi 36,73%
Selain itu ada Program Pamsimas yang akan dilaksanakan di 1 kegiatan serta Program Air Bersih
Perdesaan di 5 kegiatan.
Apabila semua program tersebut dilaksanakan, maka target 60% Jaringan Perpipaan di WP-5 Lembah
Masurai bisa dicapai, yaitu 36,73% Perumda, 17,14% Pamsimas dan 6,13% Air Minum Perdesaan.
Pengembangan SPAM di Wilayah Pelayanan-5 Lembah Masurai untuk Jangka Panjang adalah
peningkatan layanan Perumda dengan membangun IPA baru dengan Kapasitas 15 L/detik, dengan
jumlah masyarakat yang dilayani adalah 1.315 SR. Dimana hal tersebut akan meningkatkan layanan
Perumda menjadi 40,18%.
Selain itu ada Program Pamsimas yang akan dilaksanakan di 13 kegiatan serta Program Air Bersih
Perdesaan di 70 kegiatan.
Apabila semua program tersebut dilaksanakan, maka target 80% Jaringan Perpipaan di WP-5 Lembah
Masurai bisa dicapai, yaitu 40,18% Perumda, 24,09% Pamsimas dan 15,73% Air Minum Perdesaan.
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
B Pengembangan Pamsimas
Kegiatan Pamsimas sd 2024 9 Kegiatan 2 2 2 2 1
Kegiatan Pamsimas sd 2029 9 Kegiatan 9
Kegiatan Pamsimas sd 2039 26 Kegiatan 26
B Pengembangan Pamsimas
Kegiatan Pamsimas sd 2024 26 Kegiatan 5 5 5 6 6
Kegiatan Pamsimas sd 2029 12 Kegiatan 12
Kegiatan Pamsimas sd 2039 31 Kegiatan 31
B Pengembangan Pamsimas
Kegiatan Pamsimas sd 2024 11 Kegiatan 2 2 2 2 3
Kegiatan Pamsimas sd 2029 6 Kegiatan 6
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
B Pengembangan Pamsimas
Kegiatan Pamsimas sd 2024 1 Kegiatan 1 - - - -
Kegiatan Pamsimas sd 2029 1 Kegiatan 1
Kegiatan Pamsimas sd 2039 2 Kegiatan 2
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
B Pengembangan Pamsimas
Kegiatan Pamsimas sd 2024 2 Lokasi 1 1
Kegiatan Pamsimas sd 2029 1 Lokasi 1
Kegiatan Pamsimas sd 2039 13 Lokasi 13
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
B Pengembangan Pamsimas
Kegiatan Pamsimas sd 2024 1 Lokasi 1 - - - -
Kegiatan Pamsimas sd 2029 1 Lokasi 1
Kegiatan Pamsimas sd 2039 1 Lokasi 1
1. Kelompok I
a. Sosial umum:
- Hidran Umum
- Kamar Mandi Umum
- WC Umum
b. Sosial khusus:
- Panti Asuhan
- Yayasan Sosial
2. Kelompok II
a. Niaga Kecil : Kios, Warung, Toko, Depot Air Isi Ulang, Rumah Sakit Pemerintah/Swasta, Penginapan
Losmen.
b. Niaga Besar : Agen, Makelar dan Komisaris, Pasar Swalayan, Kolam Renang Umum/Swasta, Hotel
yang memiliki lebih dari 10 Kamar, Rumah Makan/Restoran, Bank/BUMD/BUMN, kantor Badan
Usaha/Perusahaan Besar Milik Swasta, SPBU (Pompa Bensin).
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
4. Kelompok IV
b. Pengrajin
c. Pabrik Minuman
d. Pabrik Es
Klasifikasi pelanggan tersebut dipergunakan untuk menetukan skema tarif konsumen. Dalam perhitungan
kebutuhan air, dibedakan dalam kebutuhan air domestic (berupa sambungan rumah dan hidran umum) dan
kebutuhan non domestic yaitu untuk kebutuhan diluar rumah tangga.
Tingkat kehilangan air di dalam Proyeksi Kebutuhan Air Minum Per Wilayah Pelayanan di Kabupaten
Merangin menggunakan perhitungan pada awal tahun perencanaan 30% dan di akhir tahun perencanaan
20%, direncanakan pada akhir perencanaan tingkat kehilangan air harus sudah mengikuti ketentuan yang
berlaku yaitu 20%. Berikut ini adalah tingkat kehilangan air di wilayah pelayanan SPAM Kabupaten
Merangin:
Diuraikan setiap alternatif rencana Pengembangan SPAM untuk setiap sistem yang akan
dikembangkan dan alternatif terpilih yang direkomendasikan berdasarkan Pembagian Tahap
Pengembangan yang direncanakan.
Sesuai dengan analisis awal yang telah diuraikan sebelumnya, maka rencana pengembangan SPAM di
Kabupaten Merangin akan dibagi menjadi 6 (enam) Wilayah Pelayanan.
1. Tahap I : menghabiskan semua Idle Capacity yang masih ada dengan cara menambah jumlah
pelanggan/SR untuk setiap IPA yang masih mempunyai Idle
2. Tahap II : menambah kapasitas pelayanan dengan pembangunan IPA Baru dengan Kapasitas 25
L/detik
3. Tahap III : menambah kapasitas pelayanan dengan pembangunan IPA Baru dengan Kapasitas 50
L/detik
Khusus untuk pengembangan Tahap I di Wilayah Pelayanan 1 - Bangko dapat dilihat pada gambar berikut
ini.
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Gambar Lanjutan..
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Gambar Lanjutan..
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Penambahan dan rehabilitasi jaringan perpipaan distribusi utama, sekunder hingga persil diperlukan untuk
mengoptimalkan kapasitas unit SPAM eksisting yang ada dengan kapasitas 50 liter/ detik. Rehabilitasi Pipa
distribusi utama eksisting dengan menggunakan
Unit SPAM baru untuk melayani kebutuhan air minum adalah sebesar 25 L/ Detik (kebutuhan rata-rata)
pada Tahap II ini dan 110 L/ Detik pada Tahap III.
Apabila angka kebocoran air cukup tinggi, maka program rehabilitasi jaringan dan program peningkatan
cakupan pelayanan merupakan dua kegiatan yang saling berkaitan erat, karena air yang dihemat dari
program rehabilitasi dapat segera disalurkan ke konsumen tanpa menambah kapaitas air baku. Di Perumda
Tirta Merangin Kabupaten Merangin, NRW tahun 2017 (hasil Audit BPKP) tercatat sebesar 30,74%.
Penurunan NRW merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi sistem distribusi, menambah pelanggan
dan menambah pendapatan dari penurunan kehilangan air komersial.
Angka kehilangan air yang dilaporkan aitu 30,74%, dimana angka kebocoran yang diijinkan maksimum 20%,
maka perlu dievaluasi untuk mengetahui besarnya angka kebocoran riil.
Pemakaian air jenis ini dapat dikatakan adalah pemakaian air yang terbuang tapi umumnya tidak tercatat
oleh PDAM, oleh karena itu perlu dipertimbangkan sebagai suatu kehilangan air non fisik.
Penyebab kehilangan air non fisik di atas dapat dikelompokkan sebagai berikut :
• Disebabkan oleh faktor tenaga kerja yang kurang trampil, kurangnya latihan, disiplin, rasa tanggung
jawab dan kebutuhannya kurang terpenuhi
• Disebabkan oleh administrasi yang kurang tertib, administrasi penagihan yang kurang tertib dan tidak
mematuhi sistem yang telah ditetapkan sehingga akan mengacaukan dan sulit untuk dikendalikan.
• Disebabkan oleh peralatan dan fasilitas yang dimiliki, kurangnya ketelitian meter air yang dipakai,
rusaknya peralatan (alat pengukur) dan tidak efisiensinya instalasi pengolahan (misalnnya air yang
banyak terbuang untuk pencucian)
Disebabkan oleh sistem operasi yang kurang baik, jadwal pemakaian pompa yang kurang baik sehingga
tekanan dalam sistem berlebihan terutama pada jam beban rendah, cara pengurasan pipa yang kurang baik
(misalnya pengurasan dilakukan pada saat tekanan air rendah sehingga pengurasan kotoran tidak efektif
karena memerlukan air cukup banyak.
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
WP-2
WP-4 WP-3
WP-1
WP-5
WP-6
Tabel 7-33 Rekapitulasi Luas Sub DAS Main Intake Per Wilayah Pelayanan
Wilayah Pelayanan Luas Sub DAS(Km^2)
WP-1 Bangko 2825,87
WP-2 Tabir 829,90
WP-3 Pamenang 4139,82
WP-4 Sungai Manau 2153,75
WP-5 Lembah Masurai 99,86
WP-6 Jangkat 54,19
Sumber : Analisis Konsultan 2019
Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa Sub DAS WP-4, WP-1, dan WP-3 saling berhubungan. Untuk itu
perhitungan ketersediaan air pada WP-1 merupakan nilai debit andalan di WP-1 yang dikurangi dengan
debit kebutuhan di WP-4. Begitu juga dengan lokasi WP-3, dimana nilai ketersediaan air perlu dikurangi
dengan debit kebutuhan WP-4 ditambah debit kebutuhan di WP-1.
Dari hasil perhitungan debit andalan dengan menggunakan metode F.J. Mock untuk masing-masing
Sub DAS WP di Kab. Merangin. Untuk Sub DAS WP-1, secara time-series debit andalan Q90 simulasi
adalah 53.63 m3/s, Q80 didapatkan nilai debit 73.59 m3/s, sedangkan nilai debit Q50 adalah 100.85
m3/s. Contoh Perhitungan secara detail metode FJ. Mock pada Sub DAS WP-1 Bangko ini ditampilkan
pada tabel dan gambar berikut.
Pa ra meter Sa tua n JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
Juml a h Ha ri 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
Cura h Huja n (mm) 221.28 193.339 157.143 163.553 97.2105 213.831 1.89286 0 79.8929 119.518 361.322 203.268
Ha ri Huja n 24 21 19 22 17 16 1 0 17 16 19 22
Etp (mm/bl n) 108.5 100.8 103.85 104.7 94.86 93.6 99.82 106.64 101.7 101.06 96 100.44
E/ETP -0.03 -0.02 -0.01 -0.02 0.01 0.01 0.09 0.09 0.01 0.01 -0.01 -0.02
E -3.26 -1.51 -0.52 -2.09 0.47 0.94 8.48 9.60 0.51 1.01 -0.48 -2.01
Eta (mm/bl n) 111.76 102.31 104.37 106.79 94.39 92.66 91.34 97.04 101.19 100.05 96.48 102.45
DS (mm/bl n) 109.52 91.03 52.77 56.76 2.82 121.17 -89.44 -97.04 -21.30 19.47 264.84 100.82
GWS 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -89.44 -97.04 -21.30 0.00 0.00 0.00
SMC (mm) 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 189.44 286.48 307.78 100.00 100.00 100.00
WS (mm) 109.52 91.03 52.77 56.76 2.82 121.17 0.00 0.00 0.00 19.47 264.84 100.82
I (mm/bl n) 32.86 27.31 15.83 17.03 0.85 36.35 0.00 0.00 0.00 5.84 79.45 30.25
Vn (mm/bl n) 74.64 57.80 40.78 33.16 17.21 35.87 17.93 8.97 4.48 6.62 62.90 54.13
dVn (mm/bl n) -25.36 -16.84 -17.03 -7.62 -15.94 18.66 -17.93 -8.97 -4.48 2.14 56.28 -8.77
BF (mm/bl n) 58.21 44.15 32.86 24.64 16.79 17.69 17.93 8.97 4.48 3.70 23.17 39.01
Dro (mm/bl n) 76.67 63.72 36.94 39.73 1.98 84.82 0.00 0.00 0.00 13.63 185.39 70.57
Ro (mm/bl n) 134.88 107.87 69.80 64.38 18.77 102.51 17.93 8.97 4.48 17.33 208.56 109.59
Q model (m^3/dtk) 142.31 126.00 73.64 70.18 19.80 111.76 18.92 9.46 4.89 18.28 227.38 115.62
Sumber : Analisis Konsultan 2019
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
120.000 350.0
300.0
100.000
250.0
80.000
Debit (m3/dt)
200.0
60.000
150.0
40.000
100.0
20.000
50.0
0.000 0.0
Jan Feb March April May June July August Sept Oct Nov Dec
Bul an
600.00
500.00
400.00
300.00
200.00
122.36 100.85
90.88
100.00 81.77 73.59
53.63
0.00
0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Tabel 7-35 Rekapitulasi Nilai Debit Ketersediaan Air Lokasi WP-1 Bangko (FJ. Mock)
Tahun Jan Feb March April May June July August Sept Oct Nov Dec
2018 142.31 126.00 73.64 70.18 19.80 111.76 18.92 9.46 4.89 18.28 227.38 115.62
2017 155.18 153.57 92.83 112.45 79.13 118.26 79.13 79.13 81.77 202.81 321.91 79.13
2016 198.63 229.70 338.96 100.69 117.65 68.14 65.94 65.94 93.91 84.85 413.29 325.82
2015 167.13 194.45 292.06 159.65 52.75 54.51 52.75 52.75 54.51 52.75 404.02 273.90
2014 214.67 105.71 130.12 195.99 90.90 134.98 71.22 71.22 73.59 71.22 184.21 369.98
2013 147.33 81.77 167.93 86.66 73.85 76.32 73.85 73.85 76.32 73.85 145.37 149.35
2012 227.96 221.91 269.34 93.74 129.43 70.86 68.58 68.58 70.86 355.29 216.70 593.82
2011 81.77 90.53 81.77 195.87 81.77 119.44 81.77 81.77 84.49 157.10 252.54 94.10
2010 128.48 218.51 143.44 65.41 96.37 141.18 90.88 112.46 194.17 199.93 169.23 73.83
2009 111.30 107.54 63.50 51.79 50.12 51.79 50.12 50.12 51.79 50.12 98.78 108.31
2008 98.86 141.04 168.59 122.36 84.40 87.22 84.40 84.40 87.22 104.53 250.64 151.85
2007 426.38 564.88 361.87 505.98 202.74 242.00 89.68 89.68 92.67 138.45 345.89 372.39
2006 191.44 216.38 121.43 110.44 137.40 100.85 97.59 97.59 100.85 97.59 100.85 256.23
Qmax 426.377 564.884 361.873 505.984 202.744 241.998 97.593 112.462 194.174 355.289 413.290 593.821
Rata-Rata 176.265 188.615 177.346 143.941 93.563 105.947 71.141 72.074 82.080 123.599 240.832 228.025
Qmin 81.767 81.767 63.495 51.786 19.802 51.786 18.922 9.461 4.888 18.284 98.782 73.831
Q50 155.182 153.571 143.443 110.440 84.405 100.846 73.854 73.854 81.767 97.593 227.382 151.846
Q80 118.173 106.443 86.194 76.776 61.193 69.229 58.028 58.028 61.053 60.138 154.911 99.784
Q90 101.345 93.564 75.269 66.368 50.643 57.237 50.643 50.643 52.331 50.643 109.750 82.123
Sumber : Analisis Konsultan 2019
Nilai ketersediaan air pada lokasi masing-masing sub DAS WP yang lain diperoleh dengan metode
yang sama. Rekapitulasi nilai debit andalan pada masing-masing sub DAS ditampilkan pada tabel
berikut.
Tabel 7-36 Rekapitulasi Nilai Debit Andalan Dalam Time-Series (Flow Duration Curve)
Sub DAS Wilayah Probabilitas Q Andalan (m3/dtk)
Pelayanan Q40 Q50 Q60 Q70 Q80 Q90
WP-1 Bangko 122,36 100,85 90,88 81,77 73,59 53,63
WP-2 Tabir 35,94 29,62 26,69 24,01 21,61 15,75
WP-3 Pamenang 179,26 147,74 133,14 119,79 107,81 78,57
WP-4 Sungai Manau 93,26 76,86 69,27 62,32 56,09 40,88
WP-5 Lembah Masurai 4,32 3,56 3,21 2,89 2,60 1,90
WP-6 Jangkat 2,35 1,93 1,74 1,57 1,41 1,03
Sumber : Analisis Konsultan 2019
2. Kebutuhan Air
Tabel 7-37 Rekapitulasi Kebutuhan Jam Puncak (ltr/dtk) di Setiap Wilayah Pelayanan
Sub DAS Wilayah Probabilitas Q Andalan (m3/dtk)
Pelayanan Q40 Q50 Q60 Q70 Q80 Q90
WP-1 Bangko 122,36 100,85 90,88 81,77 73,59 53,63
WP-2 Tabir 35,94 29,62 26,69 24,01 21,61 15,75
WP-3 Pamenang 179,26 147,74 133,14 119,79 107,81 78,57
WP-4 Sungai Manau 93,26 76,86 69,27 62,32 56,09 40,88
WP-5 Lembah Masurai 4,32 3,56 3,21 2,89 2,60 1,90
WP-6 Jangkat 2,35 1,93 1,74 1,57 1,41 1,03
Sumber : Analisis Konsultan 2019
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa tidak terjadi defisit atau kekurangan air pada sub DAS terhadap kebutuhan air per wilayah pelayanan hingga proyeksi 20
tahun kedepan. Tabulasi Neraca air per wilayah pelayanan dari tahun ke tahun ditampilkan pada tabel berikut.
Lanjutan…
Neraca Air - 2024 (l/dtk) Neraca Air - 2029 (l/dtk) Neraca Air - 2034 (l/dtk) Neraca Air - 2039 (l/dtk)
Wilayah Pelayanan
Q90 Qt Surplus Defisit Q90 Qt Surplus Defisit Q90 Qt Surplus Defisit Q90 Qt Surplus Defisit
WP-1 Bangko 53.352 1.468 51.884 - 53.197 2.345 50.852 - 53.095 2.976 50.120 - 53.068 3.204 49.864 -
WP-2 Tabir 15.751 1.363 14.388 - 15.751 2.207 13.544 - 15.751 2.834 12.917 - 15.751 3.083 12.668 -
WP-3 Pamenang 76.821 121 76.701 - 75.790 211 75.579 - 75.057 287 74.770 - 74.802 328 74.474 -
WP-4 Sungai Manau 40.876 280 40.596 - 40.876 435 40.441 - 40.876 537 40.339 - 40.876 564 40.312 -
WP-5 Lembah Masurai 1.895 488 1.407 - 1.895 823 1.072 - 1.895 1.092 803 - 1.895 1.222 674 -
WP-6 Jangkat 1.028 141 887 - 1.028 220 809 - 1.028 272 757 - 1.028 286 742 -
Sumber : Analisis Konsultan 2019
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Penyelenggaraan SPAM di Kabupaten Merangin harus seiring dengan Prasarana dan Sarana Sanitasi
lainnya, yaitu air limbah, sampah dan drainase. Dimana ke-4 sektor tersebut sangat berkaitan erat satu
dengan yang lainnya.
Berikut ini akan diuraikan keterpaduan ke-4 Sektor tersebut. Selengkapnya dapat dilihat pada uraian berikut
ini.
Apabila mengacu pada RPJM Nasional, target untuk penanganan saniatasi khususnya air limbah juga
seiring dengan penanganan air minum. Dimana ditargetkan bahwa pada Tahun 2024 target 90% akses
sanitasi masyarakat terpenuhi.
Selain itu, seriring dengan tingkat kepadatan penduduk yang selanjutnya pemenuhan air minumnya dilayani
dengan Sistem Jaringan Perpipaan, maka sudah semestinya untuk sarana air limbahnya ditangani dengan
SPALD-Terpusat, apakah itu skala kota atau skala Kawasan.
Untuk wilayah permukiman lainnya yang mempunya tingkat kepadatan sedang atau rendah, maka SPALD-
Setempat menjadi pilihan. Hanya saja harus disosialisasikan terkait prasarana yang akan digunakan harus
sesuai SNI.
Masalah lain yang menjadi potensi pemcemaran air baku di Kabupaten Merangin adalah terjadinya
pencemaran dari aktivitas PETI (Penambanagn Emas Tanpa Izin) yang membuat air sungai mengalami
pencemaran, dimana secara fisik air terlihat keruh dan berwarna karena kandungan Parameter TDS dan
TSS yang sangat tinggi yang disebabakan oleh proses dari PETI tersebut.
Selain itu aktivitas di PETI juga yang salah satunya menggunakan Hg (Merkuri) sebagai pelarut untuk
memisahkan emas dari tanah. Dan saat proses tersebut dilakukan, ada kemungkinan air bilasan tersebut
terbuang dam masuk ke sungai sehingga Hg tersebut akan larut dalam air.
Hg termasuk salah satu logam berat yang tidak boleh ada dalam Baku Mutu Air Minum. Sehingga apabila
ada kandungan Hg dalam air baku, maka harus dilakukan proses pengolahan sehingga Hg tersebut
terpisahkan.
RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN
Selain itu adanya kegiatan industry juga akan mempengaruhi kualitas air sungai, sehingga perlu
pengawasan terkait operasioanl IPALnya – apakah effluent yang dikeluarkan sudah memenuhi BM Limbah
Cair yang ditetapkan atau belum. Apabila belum, maka perlu tindakan untuk menghentikan opersioanl
Industri tersebut sampai BM nya terpenuhi.
Diuraikan kebutuhan investasi untuk masing-masing sistem yang akan dikembangkan pada setiap tahap
dan fase yang direncanakan. Ditampilkan dalam Tabulasi untuk setiap Sistem dan Total Investasi.
Tabel 7-40 Kebutuhan Investasi Pada Pentahapan Pengembangan Jangka Pendek (2020-2024)
No Uraian Vol Satuan Jumlah Harga
1 Unit Air Baku Rp -
2 Unit Produksi Rp 121.081.451.960,58
Wilayah Pelayanan 1 Rp 20.910.940.960,00
Pengembangan Pamsimas 8,70 kegiatan Rp 3.504.098.136,00
Pengembangan SPAM Pedesaan 43,51 kegiatan Rp 17.406.842.824,00
Tabel 7-41 Kebutuhan Investasi Pada Pentahapan Pengembangan Jangka Menengah (2025-2029)
No Uraian Vol Satuan Jumlah Harga
1 Unit Air Baku Rp 14.720.481.353,60
Wilayah Pelayanan 1 Rp 4.549.966.963,84
Pembangunan IPA Kapasitas 25 L/detik 1,00 unit Rp 4.549.966.963,84
Wilayah Pelayanan 5 Rp -
Rp -
Wilayah Pelayanan 5 Rp -
Wilayah Pelayanan 5 Rp -
Tabel 7-42 Kebutuhan Investasi Pada Pentahapan Pengembangan Jangka Panjang (2030-2039)
No Uraian Vol Satuan Jumlah Harga
Wilayah Pelayanan 4 Rp -
Wilayah Pelayanan 6 Rp -
Wilayah Pelayanan 4 Rp -
Wilayah Pelayanan 6 Rp -
Wilayah Pelayanan 4 Rp -